hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang …/hubungan...keteraturan mengkonsumsi fe pada ibu...

64
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh : M. Nur Dewi Kartikasari S540908017 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: trannguyet

Post on 28-Mar-2019

256 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG

ANEMIA DENGAN KETERATURAN MENGKONSUMSI FE

PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh :

M. Nur Dewi Kartikasari

S540908017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

ii

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG

ANEMIA DENGAN KETERATURAN MENGKONSUMSI FE

PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA

Disusun oleh :

M. Nur Dewi Kartikasari

S540908017

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I : Prof. Dr. Sunardi, M.Sc

NIP 19540916 197703 1001 ......................... 11 Januari 2010

Pembimbing II : Eti Poncorini P, dr, M.Pd

NIP 19750311 200212 2002 ......................... 11 Januari 2010

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes

NIP 19480313 197610 1001

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

iii

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG

ANEMIA DENGAN KETERATURAN MENGKONSUMSI FE

PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA

Oleh :

M. Nur Dewi Kartikasari

S540908017

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada Tanggal : ......................................

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. Didik G. Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK

NIP 19480313 197610 1001 ...........................

Sekretaris : Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

NIP ............................

Anggota Penguji 1. Prof. Dr. Sunardi, M.Sc

NIP 19540916 197703 1001 ............................

2. Eti Poncorini P, dr, M.Pd

NIP 19750311 200212 2002 ............................

Surakarta, 15 Januari 2010

Mengetahui

Ketua Program Studi

Direktur Program Pasca Sarjana UNS Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Drs. Suranto, MSc, PhD Prof. Dr. Didik G. Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK

NIP 131 472 192 NIP 19480313 197610 1001

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

iv

PERNYATAAN

Nama : M. Nur Dewi Kartikasari

NIM : S540908017

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “HUBUNGAN

ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN

KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI

LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan

karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2010

Yang membuat pernyataan,

M. Nur Dewi Kartikasari

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

v

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wa Rohmatullahi wa Barokatuh.

Alhamdulillah, Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah

Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyusun dan menyelesaikan Tesis yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN

KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI

LUMINTU SURAKARTA”.

Tesis ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan ujian

akhir pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan tesis ini, penulis telah mendapatkan bimbingan, dorongan

dan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Much. Syamsul Hadi, dr, Sp.KJ (K) selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Drs. Suranto, MSc, PhD, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes, Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan selaku Ketua Dewan Penguji.

4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Sekretaris Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Sekretaris

Dewan Penguji.

5. Prof. Dr. Sunardi, M.Sc selaku Pembimbing Utama yang telah membimbing

dan mengarahkan dalam penyusunan Tesis ini dengan penuh kesabaran.

6. Etty Poncorini P, dr, M.Pd selaku Pembimbing Kedua yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan masukan, bimbingan dan pengarahan bagi

penulisan dan penyusunan Tesis ini.

7. Sri Lumintu, A.Md selaku Pemilik BPS Sri Lumintu Surakarta yang telah

memberikan ijin penelitian kepada penulis.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

vi

8. Seluruh Dosen dan Staf Pengelola Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan

bekal ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan program studi.

9. Ibu-ibu hamil di BPS Sri Lumintu, Surakarta yang telah bersedia menjadi

subjek penelitian dalam penelitian Tesis ini.

10. Kedua Orang Tua dan Keluarga besar penulis (Ibu - alm. Ayah, mas Affan,

mba Ana, mba Erlin sekeluarga, dik Arif, dik Azzam, dll) yang telah

memberikan banyak Doa, Cinta, Kasih Sayang, Dukungan Material dan

Spiritual selama proses studi sehingga Tesis ini dapat selesai, I Love You All.

11. Dan semua pihak yang banyak membantu dalam penyusunan Tesis secara

langsung atau tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Semoga segala amal kebaikan beliau yang diberikan pada penulis

mendapatkan imbalan yang sesuai dari Allah SWT. Akhirnya penulis

mengharapkan semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada

umumnya dan penulis sendiri pada khususnya.

Wassalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh.

Surakarta, Januari 2010

Penulis,

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ............................................................ iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN.................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiii

ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Perumusan Masalah ..................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ................................................................................ 6

1. Pengetahuan ......................................................................... 6

a. Definisi Pengetahuan .............................................................. 6

b. Tingkatan Pengetahuan ........................................................... 6

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan .................... 8

d. Metode memperoleh Pengetahuan .......................................... 9

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

viii

e. Sumber-sumber Pengetahuan ................................................. 10

f. Cara mengukur Pengetahuan .................................................. 10

g. Pengetahuan tentang anemia................................................... 10

2. Sikap .................................................................................... 11

a. Pengertian Sikap ..................................................................... 11

b. Komponen Sikap ..................................................................... 12

c. Tingkatan Sikap ...................................................................... 12

d. Sifat Sikap .............................................................................. 13

e. Ciri-ciri Sikap ........................................................................ 14

f. Cara pengukuran Sikap .......................................................... 14

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap .............................. 14

3. Suplementasi besi ............................................................... 16

a. Zat Besi .................................................................................. 16

b. Absorbsi Besi ......................................................................... 18

c. Pemberian Zat Besi dengan Vitamin C .................................. 19

4. Anemia ............................................................................... 19

a. Pengertian .............................................................................. 19

b. Tanda dan Gejala ................................................................... 20

c. Anemia pada Kehamilan ........................................................ 20

d. Pengaruh Anemia pada Kehamilan dan Janin ........................ 21

B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 22

C. Hipotesis ..................................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ..................................................................... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 23

C. Populasi Penelitian ................................................................ . 23

D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................ . 24

E. Deskripsi Responden ............................................................ . 24

F. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional .................... . 27

G. Instrumentasi ........................................................................ . 28

H. Uji Coba Instrumen .............................................................. . 30

I. Analisis Data ........................................................................ . 33

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

ix

J. Jadwal Penelitian .............................................................. ........ 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ...................................................................... . 36

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................. 36

2. Pengetahuan Ibu tentang Anemia ................................... 37

3. Sikap Ibu tentang Anemia .............................................. 38

4. Keteraturan Ibu dalam mengkonsumsi Tablet Fe ........... 40

B. Hasil Analisis Data ............................................................... . 42

C. Pembahasan .......................................................................... . 44

1. Karakteristik Responden ................................................ 44

2. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Anemia

dengan keteraturan Ibu dalam mengkonsumsi Tablet Fe 46

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................ . 48

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. . 50

B. Saran ....................................................................................... . 51

C. Implikasi ................................................................................. . 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Karakteristik responden berdasarkan umur ............................................ 24

Tabel 3.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu ............................. 25

Tabel 3.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ...................................... 25

Tabel 3.4 Karakteristik responden berdasarkan paritas ibu ..................................... 26

Tabel 3.5 Karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan ibu ...................... 26

Tabel 3.6 Skor untuk variabel pengetahuan ............................................................. 28

Tabel 3.7 Kisi-kisi pertanyaan kuesioner pengetahuan ............................................ 28

Tabel 3.8 Skor untuk variabel sikap ......................................................................... 29

Tabel 3.9 Kisi-kisi pernyataan kuesioner sikap ........................................................ 29

Tabel 3.10 Skala likert untuk variabel perilaku mengkonsumsi tablet Fe ............... 30

Tabel 3.11 Kisi-kisi pernyataan kuesioner keteraturan mengkonsumsi tablet Fe .... 30

Tabel 3.12 Jadwal Penelitian .................................................................................... 35

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Anemia ............................ 37

Tabel 4.2 Hasil Statistik Variabel Pengetahuan ........................................................ 37

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu tentang Anemia ....................................... 38

Tabel 4.4 Hasil Statistik Variabel Sikap ................................................................... 39

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Keteraturan Ibu dalam Mengkonsumsi Tablet Fe ... 40

Tabel 4.6 Hasil Statistik Variabel Keteraturan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe ..... 41

Tabel 4.7 Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dengan

keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe ........................................................ 43

Tabel 4.8 Tabel Koefisien ........................................................................................... 44

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................ 22

Gambar 4.1 Diagram Pengetahuan Ibu tentang Anemia ......................................... 38

Gambar 4.2 Diagram Sikap ibu tentang anemia ....................................................... 40

Gambar 4.3 Diagram keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe ..................... 42

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG / ISTILAH

1. BPS : Bidan Praktek Swasta

2. HB : Hemoglobin

3. BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

4. SPSS : Statistical Package for the Social Sciences

5. IRT : Ibu Rumah Tangga

6. PNS : Pegawai Negeri Sipil

7. RT : Rukun Tetangga

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan sebagai Responden ................................................. 57

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Responden ............................................................ 58

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ............................................................................. 59

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ..................................... 66

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian ............................................................................ 104

Lampiran 6. Hasil Uji Statistik (uji regresi serempak) ............................................. 107

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 109

Lampiran 8. Surat Pernyataan Penelitian .................................................................. 110

Lampiran 9. Lembar Konsultasi ................................................................................ 111

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xiv

ABSTRAK M. Nur Dewi Kartikasari, S540908017. 2010. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap tentang Anemia dengan Keteraturan Mengkonsumsi Fe pada Ibu Hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar Belakang : Angka Kematian Ibu menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 masih relatif tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi tercatat sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu adalah anemia. Ibu hamil perlu diberi pengetahuan tentang anemia agar dapat bersikap positif dan dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi anemia yaitu dengan memeriksakan diri ke bidan serta mengkonsumsi tablet Fe secara teratur sesuai anjuran bidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan population sample dengan sampel ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke BPS Sri Lumintu Surakarta dan mendapatkan tablet Fe sebanyak 50 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner tentang pengetahuan dan sikap tentang anemia serta keteraturan ibu dalam mengkonsumsi Fe yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengolahan data dalam penelitian yaitu menggunakan uji regresi serempak, F-test dengan program SPSS. Hasil Penelitian : Hasil analisis data diperoleh nilai r hitung adalah 0,567 dengan probabilitas 0,000; r hitung 0,530 dengan probabilitas 0,000 dan r hitung 0,631 dengan probabilitas 0,000. Kesimpulan : Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara pengetahuan dengan keteraturan mengkonsumsi tablet Fe, terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara sikap dengan keteraturan mengkonsumsi tablet Fe dan terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan keteraturan mengkonsumsi tablet Fe. Hal ini berarti pengetahuan dan sikap ibu tentang anemia akan mempengaruhi perilaku ibu dalam mencegah anemia diantaranya adalah dengan mengkonsumsi tablet Fe secara teratur. Semakin baik pengetahuan dan sikap tentang anemia maka semakin baik pula perilaku ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe secara teratur.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Keteraturan Mengkonsumsi Tablet Fe

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xv

ABSTRACT

M. Nur Dewi Kartikasari. S540908017. 2010. The Relation Between Knowledge and Behavior Toward Anemia With The Regularity For Consuming Fe in Pregnant Mother In BPS Sri Lumintu Surakarta. Thesis : Post-Graduate Program of Sebelas Maret University.

Background : Maternal mortality figure according to Indonesian Health Demography Survey of 2007 is relatively high that is 228 for each 100.000 living births and Infant Mortality Figure is noted for about 34 for each 1000 living births. One of the indirect causes of maternal death is anemia. A pregnant mother needs to be provided wish knowledge about anemia in order that she can be have act positively and can do the right step on facing anemia that is by checking her self to midwife and by consuming Fe tablet regularly based on midwife’s suggestion. The purpose of this research is to find out the relationship between knowledge and behavior toward anemia and the regularity of the mother in consuming Fe tablet. Method Research : This research is descriptive analytic observational research with cross sectional research design. The sampling technique in this research is by using population sample with the sample of pregnant mother, who controls herself to BPS Sri Lumintu Surakarta and get Fe tablet, amounted to 50 people. The data is generated by using questionnaire about the knowledge and behavior toward anemia and regularity of the mother in consuming Fe tablet that is tested its validity and reliability. The data analysis in this research is by using simultaneous regression test, F-test with SPSS program. Results: The data analysis result derived the R value is 0,567 with the probability of 0,000; R value 0,530 with the probability of 0,000 and R value 0,631 with the probability of 0,000. Conclusion : From the result, it can be concluded that there is a significant and strong relationship between knowledge and the regularity in consuming Fe tablet, there is a significant and strong relationship between behavior toward anemia and the regularity in consuming Fe tablet, and there is a significant and strong relationship between knowledge and behavior toward anemia and the regularity in consuming Fe tablets. It’s means mother’s knowledge and behaviour about anemia will influence the attitude toward anemia prevention program; one of them is by consuming Fe tablet regularly. The better knowledge and behavior toward anemia, then better the mother’s attitude in consuming Fe tablet regularly. Key Words : Knowledge, Behavior and the Regularity in Consuming Fe Tablets.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan Negara lain di ASEAN yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil ini sesuai dengan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. Sedangkan Angka Kematian Bayi tercatat sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Diharapkan pada tahun 2010, AKI menurun menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2007).

Kematian ibu dapat disebabkan oleh penyebab obstetrik langsung dan tidak langsung. Salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu adalah penyakit yang mungkin telah terjadi sebelum kehamilan dan diperburuk oleh kehamilan itu sendiri, diantaranya adalah anemia. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih banyak terjadi di seluruh dunia terutama di Negara-negara berkembang.

Berdasarkan laporan WHO, jumlah orang di seluruh dunia yang mengalami anemia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 2 milyar dari total jumlah penduduk dunia ( 5,5 milyar ). Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 100 juta orang yang mengalami anemia (Sudoyo, 2006).

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia pada tahun 2003 adalah 70% atau tujuh dari 10 wanita hamil menderita anemia (Bustaman, 2004). Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003 bahwa angka prevalensi anemia tahun 2003 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka prevalansi anemia pada tahun 1998 sebesar 50, 6 % dan pada tahun 2001 sebesar 40 %. Sedangkan di Jawa Tengah, ibu hamil yang menderita anemia mencapai 58,1% (Depkes, 2007).

Anemia adalah penyakit yang ditandai oleh rendahnya kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah sehingga mengakibatkan fungsi dari Hb untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh tidak berjalan dengan baik. Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai adalah anemia gizi besi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi dalam makanan karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau perdarahan. Persoalan zat besi masih menjadi persoalan serius bagi Indonesia karena kekurangan zat besi memainkan andil besar terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia (Sutaryo, 2006).

Kebutuhan zat besi pada wanita juga meningkat saat hamil terutama dalam trimester III dan melahirkan. Darah bertambah banyak dalam kehamilan (hipervolemia) akan tetapi bertambahnya sel darah masih kurang dibandingkan

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xvii

dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Akibatnya pada waktu persalinan banyaknya unsur besi yang hilang, sehingga unsur besi lebih sedikit dibandingkan bila darah ibu kental. Karena alasan tersebut, setiap ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi suplemen zat besi (Hanifa Wiknjosastro, 1999). Batas kadar haemoglobin normal untuk wanita sekitar 12 gram persen dan pria 14 gram persen (Depkes RI, 2005).

Upaya penanggulangan anemia telah banyak dilakukan tetapi belum menunjukkan penurunan yang berarti. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar ibu belum menyadari pentingnya pencegahan anemia serta bahaya yang akan ditimbulkan. Salah satu penanganannya adalah perlu melakukan analisis cermat perubahan perilaku pada sasaran yang lebih dini, yaitu penilaian tiga bentuk operasional perilaku berupa pengetahuan, sikap dan praktek yang ada di masyarakat (BKKBN, 2008).

Survei kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta diperoleh jumlah wanita yang menderita anemia sebesar 49,3% dari 300 responden yang diperiksa di seluruh puskesmas wilayah Surakarta (Dinkes dan Kesos Surakarta, 2007). Demikian pula di Bidan Praktek Swasta (BPS) Sri Lumintu, masih ada ibu hamil yang menderita anemia. Berdasarkan survei bulan September 2008 sampai Januari 2009 terdapat kurang lebih 50,2% ibu hamil menderita anemia ringan. Pemeriksaan kadar hemoglobin di BPS dilakukan pada trimester I kehamilan dan atau sesuai dengan kondisi pasien. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut maka diambil tindakan dengan memberikan suplementasi tablet besi. Pemberian suplementasi besi pada ibu hamil diberikan sesuai kebutuhan ibu hamil saat periksa hamil.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang ”Hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan keteraturan mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta”.

B. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hipervolemia pada ibu hamil akan menyebabkan pengenceran darah sehingga

ibu hamil mudah menderita anemia dan kebutuhan zat besi juga akan

meningkat untuk pertumbuhan janin dalam kandungan.

2. Suplementasi Fe / besi sangat dibutuhkan untuk mencegah anemia pada ibu

hamil.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xviii

3. Keteraturan mengkonsumsi suplementasi Fe pada ibu hamil dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain pengetahuan dan sikap ibu, keluarga serta

masyarakat terhadap kesehatan. Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan dan status sosial ekonomi.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dibuat rumusan masalah

yaitu :

1. Apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan keteraturan

mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta?

2. Apakah ada hubungan antara sikap tentang anemia dengan keteraturan

mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta?

3. Apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan

keteraturan mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan keteraturan

mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta.

2. Mengetahui hubungan antara sikap tentang anemia dengan keteraturan

mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta.

3. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan

keteraturan mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xix

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan untuk menambah dan memperkokoh teori atau ilmu

pengetahuan tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang tentang

anemia dengan keteraturan mengkonsumsi Fe pada ibu hamil.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti : dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti

mengenai hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang anemia terhadap

keteraturan mengkonsumsi Fe pada ibu hamil.

b. Bagi profesi bidan / tenaga kesehatan : dapat dijadikan pedoman dalam

memberikan asuhan kebidanan dan pendidikan kesehatan tentang anemia

pada ibu hamil sehingga ibu hamil dengan anemia mendapat penatalaksanaan

secara tepat dan efektif.

c. Bagi ibu hamil : dapat meningkatkan pengetahuan sehingga timbul sikap

positif dalam upaya pencegahan anemia.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xx

BAB II

LANDASAN TEORI

F. Kajian Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku

seseorang. Perilaku yang terbentuk didasari oleh pengetahuan akan bersifat

langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Soekidjo

Notoatmodjo, 2007).

Menurut pendapat Ismail seperti yang dikutip Saryono (2003), bahwa

pengetahuan manusia berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki

seseoarang, Semakin banyak informasi yang dimiliki semakin tinggi pula

pengetahuan seseorang.

b. Tingkatan pengetahuan

Menurut Bloom dalam Soekidjo Notoatmodjo (2007) tingkat pengetahuan

dalam domain kognitif dibagi dalam 6 tingkatan, yaitu :

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxi

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini merupakan tingkat

pengetahuan rendah. Kata kerja yang untuk mengukur yaitu menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan dan sebagainya. Misalnya ibu hamil dapat

mendefinisikan anemia, menyebutkan tanda dan gejala anemia.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk dapat menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan

sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan akibat

ibu hamil menderita anemia.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan

sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya

dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya, dapat menggunakan rumus

statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan

prinsip-prinsip pemecahan masalah (Problem Solving Circle) didalam pemecahan

masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxii

4) Analisa (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat

bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesa (Synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu didasarkan

pada sutu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Irmayati (2007) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan, antara lain:

1) Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

atau kelompok serta usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxiii

pelatihan. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin banyak ilmu dan

pengetahuan yang didapatkan.

2) Keterpaparan informasi

Informasi sebagai transfer pengetahuan. Informasi dapat dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari serta diteruskan melalui komunikasi interpersonal atau

melalui media massa antara lain televisi, radio, koran, majalah, dan internet.

3) Pengalaman

Pengalaman merupakan upaya memperoleh pengetahuan. Sejalan dengan

bertambahnya usia seseorang maka pengalaman juga semakin bertambah.

Seseorang cenderung menerapkan pengalamannya terdahulu untuk memecahkan

masalah yang dihadapi.

d. Metode memperoleh pengetahuan atau methods of knowing menurut

Purnawan (2009) antara lain:

1) Tenacity

Adalah cara memperoleh pengetahuan yang dilakukan dengan sangat

meyakini sesuatu meskipun bisa jadi apa yang diyakininya belum tentu benar.

Keyakinan ini disebabkan karena hal yang diyakini tersebut umumnya terjadi.

2) Authority

Adalah metode memperoleh pengetahuan dengan mempercayakan pada pihak

yang dianggap kompeten.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxiv

3) Apriori

Adalah metode memperoleh pengetahuan dengan menitikberatkan pada

kemampuan nalar dan intuisi diri sendiri tanpa mempertimbangkan informasi dari

pihak luar.

4) Science

Adalah cara memperoleh pengetahuan dengan melakukan serangkaian cara-

cara ilmiah seperti mengajukan dugaan, pengujian dugaan, pengontrolan variabel

sampai penyimpulan. Cara ini dianggap sebagai cara yang paling dapat diyakini

kebenarannya atas pengetahuan yang diperoleh. Hal ini karena pada ”science”

telah dilakukan serangkaian uji coba sebelum akhirnya memperoleh pengetahuan

berupa kesimpulan, yang mana pengujian-pengujian seperti ini tidak ditemukan

pada ketiga metode sebelumnya.

e. Sumber-sumber pengetahuan

Pengetahuan seseorang dapat diperoleh dari berbagai usaha baik secara

sengaja maupun tidak sengaja. Usaha yang dilakukan dengan sengaja meliputi

berbagai metode dan konsep baik melalui proses pendidikan maupun pengalaman

(Yadi, 2008).

f. Cara mengukur pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat

kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pengetahuan (Soekidjo Notoatmodjo,

2007).

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxv

g. Pengetahuan tentang anemia dan suplementasi besi

Menurut Tip dalam Yadi (2008) menyatakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi terjadinya anemia adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil

tentang anemia. Masih kurangnya pengetahuan ibu meliputi ketidaktahuan tentang

tanda dan gejala awal anemia yang meliputi lelah dan mengantuk, pusing dan

lemah juga sakit kepala. Sedangkan dampak yang ditimbulkan antara lain

keguguran, persalinan premature, berat badan lahir rendah dan lain-lain.

Selain itu, ibu tidak mengetahui bahwa asupan makanan saat hamil akan

bertambah banyak untuk kebutuhan ibu dan bayi sehingga banyak ibu hamil yang

tidak memperhatikan pola makannya. Padahal pemilihan makanan dalam

kehamilan harus beraneka ragam dan bervariasi yang meliputi sumber

karbohidrat, protein, mineral (terutama zat besi) dan vitamin (terutama vitamin C).

Pengetahuan ibu hamil tentang anemia adalah segala sesuatu yang diketahui

oleh seorang perempuan yang sedang mengandung tentang anemia. Adanya

pengetahuan tentang anemia akan menyebabkan orang mempunyai sikap positif

terhadap program pencegahan anemia diantaranya dengan suplementasi zat besi.

Diharapkan dengan sikap positif terhadap pencegahan anemia yaitu keteraturan

mengkonsumsi suplementasi besi dapat menurunkan angka kejadian anemia

defisiensi besi pada ibu hamil. Pengetahuan tentang anemia merupakan hal

penting yang harus diketahui oleh ibu hamil. Oleh sebab itu perlu adanya upaya

preventif dari tenaga kesehatan khususnya bidan dengan mengadakan

penyuluhan-penyuluhan mengenai pengertian anemia, tanda-tanda anemia, gejala

anemia serta dampak yang ditimbulkan jika terjadi anemia (Yadi, 2008).

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxvi

2. Sikap

a. Pengertian sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).

Sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun

negatif dalam hubungannya dengan objek–objek psikologis (Saifudin Azwar,

2005). Sikap juga dapat diartikan sebagai kecenderungan yang relatif stabil,

dimiliki seseorang dalam bereaksi (baik reaksi positif maupun negatif) terhadap

dirinya sendiri, orang lain, benda, situasi atau kondisi sekitarnya (Mappiare,

1999). Sikap tumbuh diawali dari pengetahuan yang dipersepsikan sebagai suatu

hak yang baik (positif) maupun tidak baik (negatif), kemudian diinternalisasikan

ke dalam dirinya.

b. Komponen sikap

Struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang, yaitu :

1) Komponen kognitif, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,

pandangan, keyakinan, yaitu hal–hal yang berhubungan dengan bagaimana

orang mempersepsi terhadap objek sikap.

2) Komponen afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan rasa

senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal

positif dan rasa tidak senang merupakan hal negatif. Komponen ini

menunjukkan arah sikap yaitu positf dan negatif.

3) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu

sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxvii

kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-

cara tertentu (Saifudin Azwar, 2005).

c. Tingkatan sikap

Sikap terdiri dari beberapa tingkatan (Soekidjo Notoatmodjo, 2003) :

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa seseorang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah

adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

d. Sifat sikap

Sikap dapat bersikap positif dan dapat pula bersifat negatif (Saifudin Azwar,

2005).

1) Sikap positif ibu hamil dalam mencegah anemia ditunjukkan dengan teratur

memeriksakan kehamilan atau memperhatikan tanda dan gejala anemia,

mempergunakan dan melindungi tubuh sendiri secara efektif disertai dengan

rasa kepuasan personal, percaya diri (Mappiare, 1999).

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxviii

2) Sikap negatif ibu hamil dalam mencegah anemia ditunjukkan dengan tidak

mau memeriksakan kehamilannya, tidak memperhatikan tanda dan gejala

anemia yang muncul (Soemadi Suryobroto, 2000).

e. Ciri-ciri sikap

1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang

perkembangan hidup.

2) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat

berubah bila terdapat keadaan dan syarat tertentu.

3) Sikap tidak berdiri sendiri, tapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu

terhadap suatu objek.

4) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan

kumpulan suatu hal.

5) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.

6) Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar (Saifudin Azwar, 2005).

f. Cara pengukuran sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden

terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-

pernyataan hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui kuesioner

(Soekidjo Notoatmodjo, 2003). Respon individu terhadap stimulus (pernyataan -

pernyataan) sikap berupa jawaban setuju dan tidak setuju yang menjadi indikator

sikap seseorang.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxix

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara lain :

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek, individu mempunyai dorongan untuk mengerti,

dengan pengalamannya memperoleh pengetahuan. Sikap seseorang terhadap suatu

objek menunjukkan pengetahuan orang tersebut terhadap obyek yang

bersangkutan (Walgito, 2003).

2) Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus

meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk

apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor

emosional (Saifudin Azwar, 2005).

3) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis

atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut (Saifudin Azwar, 2005).

4) Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita

terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-

individu masyarakat asuhannya (Saifudin Azwar, 2005).

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxx

5) Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atu media komunikasi lainnya,

berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung

dipengaruhi oleh sikap penulisnya, sehingga akan berakibat terhadap sikap

konsumen (Saifudin Azwar, 2005).

6) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat

menentukan sistem kepercayaan, sehingga konsep tersebut mempengaruhi sikap

(Saifudin Azwar, 2005).

7) Faktor emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang

berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego (Saifudin Azwar, 2005).

3. Suplementasi besi

a. Zat besi

Zat besi adalah mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi dalam tubuh yang merupakan unsur esensial sintesis hemoglobin, katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. Zat besi disimpan dalam hepar, lien dan sumsum tulang. Sekitar 70gr% zat besi yang ada di dalam tubuh berada dalam hemoglobin dan sisanya dalam mioglobin (simpanan oksigen intramuskuler). Defisiensi zat besi akan mengakibatkan anemia yang menurunkan jumlah maksimal oksigen yang dapat dibawa oleh darah (Baryanti, 2005).

Saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. Keperluan besi pada kehamilan normal secara keseluruhan kurang lebih 1 gr (Cunningham, 2001).

Kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin tunggal adalah: a) 200-600 mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah merah; b) 200-370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya; c) 150-200 mg untuk kehilangan eksternal, d) 30-170 mg untuk tali pusat dan plasenta; e) 90-130 mg untuk

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxi

menggantikan darah yang hilang saat kelahiran. Dengan demikian kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar antara 800 mg, 500 mg untuk pertambahan sel darah merah dan 300 mg untuk janin dan plasenta (Bustaman, 2006).

Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil memerlukan rata-rata 3,5- 4 mg zat besi per hari. Kebutuhan zat besi tiap trimester sebagai berikut :

1) Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg per

hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.

2) Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg

per hari) ditambah 300 mg untuk sel darah merah dan 115 mg untuk konsepsi.

3) Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg

per hari) ditambah 150 mg untuk sel darah merah dan 223 mg untuk konsepsi

(Baryanti, 2005).

Keperluan zat besi bertambah terutama dalam trimester terakhir kehamilan. Apabila masukan zat besi tidak didukung dari luar mudah terjadi anemia defisiensi besi (Baryanti, 2005). Meningkatnya kebutuhan zat besi saat hamil tersebut dipergunakan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, pertumbuhan fetus dan plasenta, mengganti jumlah zat besi yang diekskresi melalui feses urin, dan kulit (sekitar satu mg perhari), mengganti darah yang hilang saat melahirkan, dan untuk laktasi. Untuk itu diperlukan masukan zat besi dalam tubuh. Di Indonesia dianjurkan untuk wanita hamil menambah masukan zat besi sebanyak 17 mg per hari (Hanifa Wiknjosastro, 1999).

Menurut Depkes RI (2005), program penanggulangan anemia defisiensi besi pada ibu hamil dilakukan dengan cara memberikan tablet besi folat (Tablet Tambah Darah) yang mengandung 60 mg elemental besi dan 0,25 µg asam folat setara dengan ferro sulfat 200 mg setiap hari 1 tablet selama 90 hari pada waktu hamil. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil adalah 4,0 mg/hari. Selain itu pada ibu hamil juga diberikan daftar pertanyaan tentang makanan yang dikonsumsi setiap hari.

b. Absorbsi besi

Zat besi diabsorpsi dalam bentuk ion ferro terutama di duodenum dan

jejunum, absorpsi akan lebih dalam suasana asam. Menurut Sunita Almatsier

(2001), faktor penting yang mempengaruhi absorpsi zat besi :

1) Faktor endogen

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxii

Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi zat besi.

Pada saat jumlah zat besi yang disimpan dalam depot berkurang, maka zat besi

akan bertambah dan demikian pula sebaliknya. Bila aktivitas eritropis naik, maka

absorpsi zat besi akan bertambah dan demikian pula sebaliknya. Bila kadar

hemoglobin berkurang, maka absorpsi akan bertambah dan demikian pula

sebaliknya.

2) Faktor eksogen

Bentuk besi dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya seperti

besi-hem yang merupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin yang terdapat di

dalam daging hewan dapat diserap dua kali lipat daripada besi-non hem. Besi non-

hem terdapat di dalam telur, serelia, kacang-kacang. Sifat kimiawi makanan juga

berpengaruh terhadap absorbsi zat besi, misalnya asam organik pada vitamin C

sangat membantu penyerapan besi karena dapat mereduksi dari bentuk ferri ke

bentuk ferro. Disamping itu vitamin C membentuk gugus besi askorbat yang tetap

larut pada pH lebih tinggi dalam duodenum.

3) Faktor intrinsik pada lambung dan usus

Sekresi pankreas menghambat absorpsi sedangkan tingkat keasaman lambung

meningkatkan daya larut besi, seperti yang terjadi pada kekurangan asam klorida

di dalam lambung atau penggunaan obat-obatan yang bersifat basa seperti antasid

dapat menghalangi absorpsi besi. Sel mukosa usus mempunyai kemampuan untuk

mengabsorpsi zat besi den teori yang dikenal sebagai ”mucosa barrier”, di mana

sel mukosa usus dapat mempertahankan kadar ion ferro dalam sel dengan cara

menjaga keseimbangan antara oksidasi dan reduksi.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxiii

c. Pemberian zat besi dengan vitamin C

Pada saluran pencernaan, besi mengalami proses reduksi menjadi ferro yang

mudah diserap. Proses reduksi dibantu oleh adanya vitamin C dan asam amino.

Proses penyerapan besi meningkat 3 x bila seseorang mengkonsumsi roti yang

mengandung besi bersama vitamin C, karena itu lebih baik mengkonsumsi tablet

besi bersama air jeruk atau buah-buahan (Achmad Djaeni Soediatama, 2000).

4. Anemia

a. Pengertian

Anemia adalah suatu penurunan massa sel darah merah atau total hemoglobin

secara lebih tepat, kadar hemoglobin normal pada wanita yang sudah menstruasi

adalah 12,0 gr% dan untuk wanita hamil adalah 11,0 gr% (Varney, 2007).

Anemia defisiensi besi adalah anemia karena turunnya cadangan besi dalam

tubuh sehingga dapat menurunkan ukuran hemoglobin dalam darah dengan

berbagai akibatnya (Ida Bagus Gde Manuaba, 2001).

b. Tanda dan Gejala

Jika asupan zat besi ke dalam tubuh kurang, dengan sendirinya sel darah

merah juga akan kekurangan oksigen akibatnya timbulah gejala letih, lemah, lesu,

lelah, lunglai, daya ingat dan konsentrasi menurun serta munculnya warna pucat

pada bagian kelopak mata bawah (Bustaman, 2004).

c. Anemia pada kehamilan

Darah wanita hamil akan bertambah banyak yang biasanya disebut hidremia

atau hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel-sel darah lebih sedikit

dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxiv

Pengenceran darah ini dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam

kehamilan dan bermanfaat bagi wanita hamil (Hanifa Wiknjosastro, 2007).

Hipervolemia ini menyebabkan kebutuhan zat besi pada ibu hamil meningkat,

hal ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sel darah merah yang lebih besar.

Selain itu juga diperlukan untuk pembentukan otot tambahan terutama otot uterus.

Hal ini terutama terjadi pada trimester ke II, karena pada pertengahan trimester

kedua keperluan zat besi bertambah untuk pembentukan sel darah merah agar

dapat mengimbangi ekspansi plasma. Jika kebutuhan zat besi tidak didukung dari

luar, mudah terjadi anemia defisiensi besi (Hanifa Wiknjosastro, 1999).

Anemia dalam kehamilan disebut ”potensial danger to mother and child”

(potensial membahayakan ibu dan anak). Oleh sebab itu, anemia memerlukan

perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada

masa yang akan datang (Ida Bagus Gde Manuaba, 2001).

Diagnosa anemia selama kehamilan sangat penting, karena ibu hamil yang

mengalami anemia mempunyai angka mortalitas yang lebih tinggi (3-5 kali) dan

angka lahir mati meningkat menjadi 6 kali lebih besar (Jones, 2002).

d. Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin

1) Bahaya selama kehamilan

Anemia pada ibu hamil berpotensi menyebabkan abortus,persalinan prematur,

hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi,

molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, ketuban pecah dini (Ida Bagus Gde

Manuaba, 1998).

2) Bahaya saat persalinan

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxv

Anemia pada saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan his, kala satu

berlangsung lama, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan yang

kadang memerlukan tindakan operatif, kala II dapat diikuti retensio plasenta dan

perdarahan post partum karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan

post partum sekunder (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998).

3) Bahaya pada kala nifas

Anemia pada kala nifas dapat terjadi subinvolusio uteri menimbulkan

perdarahan post partum, mudah terjadi infeksi, dan pengeluaran ASI berkurang

(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998).

4) Bahaya terhadap janin

Walaupun janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya tetapi

dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga

mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia

dapat terjadi gangguan dalam bentuk : abortus, kematian janin dalam rahim,

kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, terjadi cacat bawaan, bayi mudah

mendapat infeksi, intelegensia rendah (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998).

G. Kerangka Berpikir

Sikap tentang anemia: · Kesadaran · Tertarik · Menilai · Mencegah

Pengetahuan tentang anemia : · Tahu · Memahami · Aplikasi

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxvi

Gambar 2.1 Kerangka berpikir dalam penelitian

H. Hipotesis

4. Ada hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan keteraturan

mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta.

5. Ada hubungan antara sikap tentang anemia dengan keteraturan

mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta.

6. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan

keteraturan mengkonsumsi Fe pada ibu hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta.

Ibu Hamil

Keteraturan mengkonsumsi Fe

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxvii

BAB III

METODE PENELITIAN

I. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik

observasional dengan rancangan cross sectional menurut Suharsimi Arikunto

(2002) yaitu suatu penelitian dimana variabel - variabel yang termasuk faktor

resiko dan variabel - variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada

waktu yang sama untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap

tentang anemia dengan keteraturan mengkonsumsi Fe pada ibu hamil.

J. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Sri Lumintu, Surakarta

pada bulan Desember 2009.

K. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Soekidjo Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

hamil yang memeriksakan kehamilannya secara rutin setiap bulan di BPS Sri

Lumintu sejumlah 50 orang.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxviii

L. Sampel dan teknik sampling

Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo Notoatmodjo, 2005). Dengan

demikian sampel diambil dari semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi

karena keterbatasan sampel. Pada penelitian ini diperoleh sebanyak 50 sampel.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan population

sample yaitu penulis mengambil semua anggota populasi sebagai subyek

penelitian. Selain itu peneliti menetapkan kriteria inklusi pada sampel sebagai

berikut :

1. Ibu bersedia menjadi responden.

2. Ibu bisa membaca dan menulis.

3. Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan dengan kadar Hemoglobin rendah

dan mendapat suplementasi Fe di BPS Sri Lumintu.

M. Deskripsi Responden

Hasil penelitian yang dilakukan pada 50 responden ibu hamil di BPS Sri

Lumintu, Jajar, Surakarta dapat dilihat pada uraian di bawah ini :

1. Umur

Tabel 3.1

Karakteristik responden berdasarkan umur

No Umur Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.

≤ 20 tahun 21 – 35 tahun Lebih dari 35 tahun

8 33 9

16% 66% 18%

Jumlah 50 100% Sumber : Data Primer, di olah tahun 2009

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xxxix

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada

kelompok usia reproduksi sehat yaitu 21-35 tahun sebanyak 33 orang (66%)

sedangkan pada usia ≤ 20 tahun yang merupakan resiko tinggi pada kehamilan

terdapat 8 orang (16%).

2. Pendidikan Ibu

Tabel 3.2

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu

No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3. 4.

SD SMP SMA / SMK PT / Akademi

3 11 29 7

6% 22% 58% 14%

Jumlah 50 100% Sumber : Data Primer, di olah tahun 2009

Tabel 3.2 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai

pendidikan sampai tingkat SMA/SMK yaitu sebanyak 29 orang (58%) dan ibu

hamil yang berpendidikan sampai jenjang perguruan tinggi terdapat 7 orang

(14%) dimana 3 orang diantaranya masih dalam proses perkuliahan.

3. Pekerjaan

Tabel 3.3

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.

Ibu Rumah Tangga (IRT) Swasta Pegawai Negeri Sipil (PNS)

27 18 5

54% 36% 10%

Jumlah 50 100% Sumber : Data Primer, di olah tahun 2009

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xl

Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang bekerja sebagai IRT

sebanyak 27 orang (54%); 18 orang (36%) bekerja swasta diantaranya menjadi

karyawan swasta dan berdagang atau berjualan dengan membuka usaha/toko.

4. Paritas Ibu

Tabel 3.4

Karakteristik responden berdasarkan paritas ibu

No Paritas ibu Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.

0 1

Lebih dari 1

17 21 12

34% 42% 24%

Jumlah 50 100% Sumber : Data Primer, di olah tahun 2009

Tabel di atas menunjukkan bahwa ibu hamil dengan paritas 0 terdapat 17

orang (34%); paritas 1 terdapat 21 orang (42%) dan paritas lebih dari 1 sebanyak

12 orang (24%).

5. Umur Kehamilan

Tabel 3.5

Karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan ibu

No Umur kehamilan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.

0-12 minggu 13-28 minggu Lebih dari 28 minggu

6 33 11

12% 66% 22%

Jumlah 50 100% Sumber : Data Primer, di olah tahun 2009

Pada Tabel tersebut dapat di lihat bahwa sebagian besar responden berada

usia kehamilan 13-28 minggu (trimester II) yaitu 33 orang (66%) sedangkan

pada usia kehamilan trimester I (0-12 minggu) sebanyak 6 orang (22%) dimana

pada trimester I ini, ibu hamil mendapatkan tablet Fe pertama kalinya.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xli

N. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tentang

anemia. Pengetahuan adalah hasil tahu yang dimiliki ibu hamil tentang anemia

meliputi pengertian, tanda, gejala, dampak anemia pada kehamilan dan

pencegahannya. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

bersifat langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Soekidjo

Notoatmodjo, 1997). Skala pengukuran variabel adalah interval.

Sedangkan sikap merupakan bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap

seseorang terhadap suatu obyek adalah perasaan mendukung (favorable) maupun

perasaan tak mendukung (unfavorable) pada obyek tersebut (Saifudin Azwar,

2005). Timbulnya sikap didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang

memberikan kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik atau buruk,

positif atau negatif, menyenangkan dan tidak menyenangkan. Sikap tentang

anemia adalah kesadaran ibu hamil dalam hal pencegahan anemia antara lain

dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan mengkonsumsi suplementasi Fe.

Skala pengukuran variabel adalah interval.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah keteraturan ibu hamil

mengkonsumsi suplementasi Fe. Keteraturan berarti tertata dan terlaksana dengan

rapi menurut aturan, sopan dengan sewajarnya atau sepatutnya (Kamus Umum

Bahasa Indonesia). Keteraturan dalam penelitian ini adalah keteraturan ibu hamil

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xlii

dalam mengkonsumsi Fe yang diberikan oleh bidan sesuai dosis dan anjuran.

Skala pengukuran variabel ini adalah interval.

O. Instrumentasi

Instrumen penelitian adalah alat di dalam pengumpulan data (Soekidjo

Notoatmodjo, 2002). Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner.

1. Pengetahuan

Kuesioner tentang pengetahuan dirancang dalam bentuk pertanyaan tertutup,

artinya dalam kuesioner ini sudah ditentukan seperangkat pilihan yang tepat. Dari

data pengetahuan tentang anemia berupa pertanyaan dikotomi dengan jawaban

pilihan benar dan salah.

Tabel 3.6

Skor untuk variabel pengetahuan

Pertanyaan Positif Negatif Benar 1 0 Salah 0 1

Sumber : Sugiyono (2008)

Tabel 3.7

Kisi-kisi pertanyaan kuesioner pengetahuan

Variabel Indikator No item Jumlah

Tingkat pengetahuan

tentang Anemia

Pengertian anemia kehamilan 1,2,3 3 Pengaruh anemia dalam kehamilan

4, 14, 15, 16, 20, 21, 22

7

Tanda dan gejala anemia 5, 18, 23, 24 4 Hemoglobin dalam anemia 25, 26 2

Suplementasi besi dalam anemia

6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 17, 27, 28, 29,

30 12

Sumber zat besi 11, 19 2

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xliii

2. Sikap

Pengukuran hasil untuk pertanyaan sikap tentang anemia dilakukan dengan

format jawaban tipe Likert yang menggunakan skala jawaban lima tingkat, terdiri

dari sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu – ragu, setuju dan sangat setuju.

Tabel 3.8

Skor untuk variabel sikap

Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber : Sugiyono (2008)

Tabel 3.9

Kisi-kisi pernyataan kuesioner sikap

Variabel Indikator No item Jumlah

Sikap tentang Anemia

Sikap terhadap pencegahan anemia kehamilan

1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 23,

25, 26, 27

20

Sikap terhadap pemeriksaan kehamilan 7, 11, 20, 24 4

Sikap terhadap tanda dan gejala anemia

2, 5, 16 3

3. Keteraturan

Sedangkan pengukuran tentang keteraturan mengkonsumsi suplementasi Fe

dilakukan menggunakan kuesioner dengan wawancara dan melihat buku periksa

ibu hamil.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xliv

Tabel 3.10

Skala likert untuk variabel perilaku mengkonsumsi tablet Fe

Pernyataan Positif Negatif Selalu 4 1 Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3 Tidak pernah 1 4

Sumber : Sugiyono (2008)

Tabel 3.11

Kisi-kisi pernyataan kuesioner keteraturan mengkonsumsi tablet Fe

Variabel Indikator No item Jumlah

Perilaku ibu tentang

keteraturan dalam

mengkonsumsi tablet Fe

Cara konsumsi tablet Fe 1,3, 6, 7, 8, 9, 14,

15, 17 9

Waktu konsumsi tablet Fe 2, 10, 11, 16 4

Cara memperoleh tablet Fe 4, 1

Anjuran bidan tentang Fe 5, 12, 13, 3

P. Uji Coba Instrumen

Untuk menguji item-item pertanyaan dalam kuesioner yang akan disebarkan

kepada responden, dilakukan pengujian instrumen penelitian dengan

menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 orang

ibu hamil yang memeriksakan diri di Bidan Praktek Swasta Sri Sunarsi, Jajar,

Surakarta.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

dan kesahihan instrumen. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xlv

mencari validitas kuesioner adalah dengan rumus korelasi Pearson Product

Moment yaitu :

( ) ( )( ){ } ( ){ }2222 YYnXXn

YXXYnrxy

S-SS-S

SS-S=

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara x dan y

X : pertanyaan nomor ke-x

Y : skor total

ΣXY : jumlah perkalian

ΣX : Jumlah kuadrat X

ΣY : Jumlah kuadrat Y

n : jumlah responden

Sebuah item pertanyaan dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel pada taraf

signifikansi 5 %. Uji validitas pada variabel pengetahuan tentang anemia ibu

hamil diperoleh pertanyaan yang tidak valid pada nomor 6, 9, 13, 21 dan 22. Pada

waktu penelitian, pertanyaan tersebut dihilangkan.

Uji validitas pada variabel sikap diperoleh pertanyaan yang tidak valid pada

nomor 9, 20 dan 24 kemudian pada waktu penelitian, pertanyaan tersebut

dihilangkan. Sedangkan pada kuesioner tentang keteraturan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe diperoleh pertanyaan yang tidak valid pada nomor 9, 14

dan 19 kemudian pada waktu penelitian, pertanyaan tersebut dihilangkan.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xlvi

Setelah uji validitas, item pertanyaan yang dinyatakan valid dapat digunakan

sebagai instrumen penelitian (Sugiyono, 2008).

2. Uji Reliabilitas

Menurut sugiyono (2008), untuk mengetahui tingkat keajegan suatu

instrumen sehingga dapat digunakan apabila alat ukur yang digunakan berkali-kali

akan memberikan hasil yang hampir sama dalam waktu dan orang yang berbeda.

Untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan rumus koefisien Cronbach’s

Alpha sebagai berikut :

Keterangan :

R = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan

S = jumlah varians butir

= varians total

Sesuai dengan pendapat Imam Ghozali (2001) bahwa kuesioner dinyatakan

reliabel jika dinilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas

kuesioner diperoleh r : 0,651 pada variabel pengetahuan; r : 0,745 pada variabel

sikap dan r : 0,813 pada variabel keteraturan ibu hamil dalam mengkonsumsi

tablet Fe. Hal ini menunjukkan bahwa item pertanyaan yang sudah valid

merupakan item pertanyaan yang reliabel dan handal sebagai instrumen

penelitian.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xlvii

Q. Analisis Data

1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian diperoleh secara langsung (data

primer) dan tidak langsung (data sekunder). Data langsung diperoleh dari jawaban

responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang telah diberikan. Data

tidak langsung diperoleh dari buku periksa kehamilan yang dibawa oleh ibu setiap

kali melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan dan buku register BPS tentang

data rekam medis pasien atau ibu hamil.

2. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, data tersebut diolah secara manual dan

disajikan dalam bentuk tabel dan persen dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Memeriksa data, memeriksa jawaban, memperjelas serta melakukan

pengolahan terhadap data yang dikumpulkan dan memeriksa kelengkapan serta

kesalahan.

b. Coding

Memberi kode jawaban responden sesuai indikator pada kuesioner.

c. Tabulating

Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan

pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah,

disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xlviii

3. Analisis Data

Untuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi serempak

yaitu menguji koefisien regresi secara bersama dengan menggunakan uji F atau F-

test dengan tahapan sebagai berikut :

a. Membuat tahapan hipotesis

1) Ho : b1 = 0

Berarti variabel independen (X) secara bersama-sama tidak mempunyai

hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen (Y).

2) Ha : b1 ¹ b2 ¹ 0

Berarti variabel independen (X) secara bersama-sama mempunyai hubungan

yang signifikan terhadap variabel dependen (Y).

b. Level of significant (a) = 0,05

Derajat kebebasan (d.k) = (K – 1) ; (n-k-1)

c. Kriteria pengujian

1) Ho diterima apabila : Fhitung £ Ftabel

2) Ho ditolak apabila : Fhitung > Ftabel

d. Perhitungan

F =

Keterangan :

R = koefisien determinasi k = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

xlix

R. Jadwal Penelitian

Tabel 3.12

Jadwal Penelitian

NO KEGIATAN

BULAN

September Oktober November Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pendaftaran

2

Penyusunan

Proposal dan

Konsultasi

3 Seminar ( Validasi

Proposal )

4 Perbaikan Proposal

5 Pelaksanaan

Penelitian

6

Penyusunan

Laporan Penelitian

dan Konsultasi

7 Ujian tesis

8 Perbaikan

9 Pengumpulan tesis

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

l

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

S. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Sri Lumintu yang

terletak di wilayah Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. BPS

Sri Lumintu merupakan BPS yang melayani Imunisasi, Persalinan, Kesehatan Ibu

dan Anak serta Keluarga Berencana.

BPS Sri Lumintu memiliki 1 kamar periksa, 1 kamar bersalin dan 3 kamar

nifas. Pelayanan terhadap pasien di BPS dilakukan selama 24 jam dengan dibantu

3 orang perawat atau bidan.

Sebelum dilakukan penelitian, pada bulan Desember 2009 peneliti melakukan

uji validitas kuesioner kepada sasaran 30 ibu hamil di BPS Sri Sunarsi yang juga

terletak di kelurahan Jajar. Uji validitas ini sebagai prasyarat kuesioner yang akan

dipakai sebagai instrumen penelitian.

Kuesioner yang diujikan adalah item pertanyaan tentang pengetahuan dan

sikap tentang anemia pada ibu hamil terdiri dari 30 soal serta pertanyaan tentang

keteraturan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe yang terdiri dari 20 soal. Uji

validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan komputer program

“Statistical Package for the Social Sciences” (SPSS).

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

li

2. Pengetahuan ibu tentang anemia

Peneliti menggunakan alat ukur berupa kuesioner untuk mengetahui

pengetahuan ibu tentang anemia. Untuk mengetahui rata-rata pengetahuan ibu

hamil tentang anemia di buat tabulasi dan di hitung mean seperti yang terlihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Anemia

Skor Frekuensi Prosentase (%) 6 – 10 1 2% 11 – 15 4 8% 16 – 20 19 38% 21 – 25 26 52% Jumlah 50 100%

Sumber : Data Primer, di olah tahun 2009

Tabel 4.2 Hasil Statistik Variabel Pengetahuan

Pengetahuan

N Valid 50

Missing 0

Mean 19.68

Median 21.00

Mode 23

Std. Deviation 3.633

Variance 13.202

Range 18

Minimum 7

Maximum 25

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lii

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang anemia sebagian besar

berada pada skor 21-25 yaitu sebanyak 26 orang (52%) dan hanya 1 orang (2%)

yang memperoleh skor 6-10. Pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa mean / rata-

rata pengetahuan ibu hamil tentang anemia adalah 19,68. Hal ini berarti rata-rata

ibu hamil menjawab pertanyaan yang benar sebesar 80%. Distribusi frekuensi

tentang pengetahuan ibu dapat dilihat secara jelas pada gambar 4.1 berikut :

Gambar 4.1 Diagram Pengetahuan Ibu tentang Anemia

0

5

10

15

20

25

30

6 s/d 10 11 s/d 15 16 s/d 20 21 s/d 25

PengetahuantentangAnemia

3. Sikap ibu tentang anemia

Peneliti menggunakan alat ukur berupa kuesioner untuk mengetahui sikap ibu

tentang anemia. Untuk mengetahui rata-rata sikap ibu hamil tentang anemia di

buat tabulasi dan di hitung mean seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Sikap Ibu tentang Anemia

Skor Frekuensi Prosentase (%) 66 - 75 1 2% 76 – 85 1 2% 86 – 95 7 14% 96 – 105 22 44% 106 – 115 19 38%

Jumlah 50 100% Sumber : Data Primer, di olah tahun 2009

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

liii

Tabel 4.4 Hasil Statistik Variabel Sikap

Sikap

N Valid 50

Missing 0

Mean 101.78

Median 99.50

Mode 99

Std. Deviation 8.952

Variance 80.134

Range 46

Minimum 69

Maximum 115

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sikap ibu tentang anemia sebagian besar berada

pada skor 96-105 yaitu sebanyak 22 orang (44%) dan hanya 1 orang (2%) yang

memperoleh skor 66-75 dan76-85. Pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa rata-

rata sikap ibu hamil tentang anemia adalah 101,78 artinya rata-rata ibu hamil

memiliki sikap yang positif atau setuju dengan pernyataan sebesar 76% →

102/135 karena nilai maksimal pada variabel sikap sebesar 135. Distribusi

frekuensi tentang sikap ibu dapat dilihat secara jelas pada gambar 4.2 berikut :

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

liv

Gambar 4.2 Diagram Sikap ibu tentang anemia

05

10152025

66-75 76-85 86-95 96-105 106-115

Sikap ibu

4. Keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe

Peneliti menggunakan alat ukur berupa kuesioner untuk mengetahui sikap ibu

tentang anemia. Untuk mengetahui rata-rata sikap ibu hamil tentang anemia di

buat tabulasi dan di hitung mean seperti yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Keteraturan Ibu dalam Mengkonsumsi Tablet Fe

Skor Frekuensi Prosentase (%) 45 – 49 6 12% 50 – 54 12 24% 55 – 59 21 42% 60 – 64 11 22% Jumlah 50 100%

Sumber : Data Primer, di olah tahun 2009

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lv

Tabel 4.6 Hasil Statistik Variabel Keteraturan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe

Keteraturan

N Valid 50

Missing 0

Mean 53.62

Median 55.00

Mode 55

Std. Deviation 4.540

Variance 20.608

Range 19

Minimum 45

Maximum 64

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa perilaku keteraturan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe sebagian besar berada pada skor 55-59 yaitu sebanyak 21

orang (42%) dan pada skor 45-49 terdapat 6 orang (12%). Pada tabel 4.6 dapat

disimpulkan bahwa mean pada variabel keteraturan ibu dalam mengkonsumsi

tablet Fe adalah 53,62 artinya rata-rata ibu hamil memiliki perilaku

mengkonsumsi tablet Fe secara teratur sebesar 79% → 54/68 karena nilai

maksimal pada variabel ini adalah 68. Distribusi frekuensi tentang sikap ibu dapat

dilihat secara jelas pada gambar 4.3 berikut :

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lvi

Gambar 4.3 diagram keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe

0

5

10

15

20

25

45-49 50-54 55-59 60-65

Keteraturan

T. Hasil Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi serempak

menggunakan uji F atau F-test karena data yang dianalisis pada tiap variabel

merupakan data interval. Peneliti melakukan analisis data dengan komputer

program “Statistical Package for the Social Sciences” (SPSS). Tujuan analisis ini

adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pengetahuan dan

sikap ibu hamil tentang anemia dengan keteraturan ibu dalam mengkonsumsi

tablet Fe.

Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dengan

keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lvii

Tabel 4.7

Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dengan

keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe

Tabel analisis data terlihat bahwa nilai R hitung yang pertama adalah 0,567

dengan probabilitas sebesar 0,000 menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan

signifikan antara pengetahuan dan keteraturan mengkonsumsi tablet Fe. Nilai R

hitung untuk variabel sikap sebesar 0,530 dengan probabilitas sebesar 0,000 yang

menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan signifikan antara sikap ibu hamil

dengan keteraturan mengkonsumsi tablet Fe. Nilai R hitung untuk hubungan

ketiga variabel adalah 0,631 yang berarti terdapat hubungan yang bersama-sama

antara pengetahuan dan sikap dengan keteraturan mengkonsumsi tablet Fe.

Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah sebesar 63,1%. Angka

tersebut menunjukkan terjadinya korelasi yang kuat sedangkan angka probabilitas

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 menunjukkan adanya

1.000 0.567 0.567 1.000 0.530 0.516

. .000 .000

.000 . .000

.000 .000 .50 50 50 50

50 50 50 50 50

Perilaku Konsumsi tablet Fe Pengetahuan

Sikap Perilaku Konsumsi Pengetahuan

Sikap Perilaku Konsumsi

Pengetahuan Sikap

Koefisien korelasi

Signifikansi. (1-tailed)

N : jumlah sampel

Perilaku konsumsi Tablet Fe Pengetahuan Sikap

0.530 0.516 1.000

0.631 a 0.398 0.372 3.597

Nilai R : hubungan antar variabel

R ² : koef determinasi

Standar error

Koefisien determinasi yang disesuaikan

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lviii

korelasi yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia

dengan keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe.

Tabel 4.8

Tabel Koefisien

Hasil analisis regresi ganda menunjukkan nilai t pada variabel pengetahuan

sebesar 3,024 dengan probabilitas 0,004 berarti tingkat pengetahuan mempunyai

pengaruh secara nyata dan signifikan terhadap keteraturan ibu dalam

mengkonsumsi tablet Fe. Sedangkan nilai t pada variabel sikap sebesar 2,448

dengan probabilitas 0,018 berarti sikap ibu hamil juga berpengaruh secara nyata

terhadap keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe.

U. Pembahasan

1. Karakteristik responden

Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden berumur 21-35 tahun yaitu sebanyak 33 orang (66%). Latipun (2003)

berpendapat bahwa umur itu mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin

dewasa usia maka tingkat kemampuan dan kematangan dalam berpikir dan

27.097 5.871 4.616 .000 .499 .165 .400 3.024 .004 .164 .067 .323 2.448 .018

(Constant)Pengetahuan Sikap

Model 1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

Uji t Sig.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lix

menerima informasi lebih baik jika dibandingkan dengan usia yang masih muda

atau belum dewasa.

Sebagian besar ibu hamil mempunyai pendidikan sampai tingkat SMA yaitu

sebanyak 29 orang (58%). Menurut Soekanto (2002), salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Pendidikan adalah suatu

proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,

perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih

matang terhadap individu, kelompok atau masyarakat.

Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil bekerja sebagai

ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 27 orang (54%). Ibu yang bekerja sebagai ibu

rumah tangga akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengakses informasi

melalui media elektronik dan juga mengikuti kegiatan masyarakat seperti PKK,

arisan RT dan lainnya. Pada saat perkumpulan ibu-ibu di PKK akan terjadi

komunikasi, saling bertukar informasi dan pengalaman antara ibu-ibu. Menurut

Soekanto (2002), pengetahuan dapat juga dipengaruhi oleh pengalaman dan

kemampuan seseorang dalam memperoleh informasi serta faktor lingkungan juga

sangat berperan terhadap terwujudnya pengetahuan yang baik.

Sedangkan pada point paritas, sebagian besar ibu hamil mempunyai paritas

satu sejumlah 21 orang (42%). Pada ibu hamil dengan paritas pertama akan lebih

mudah menerima pengetahuan karena ibu mempunyai pengalaman pada

kehamilan sebelumnya (Soekanto, 2002).

Untuk usia kehamilan ibu hamil paling banyak berada pada trimester II (usia

kehamilan 13-28 minggu) dan juga trimester III (usia kehamilan lebih dari 28

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lx

minggu). Pada trimester lanjut, ibu hamil akan lebih sering memeriksakan

kehamilan sehingga akan lebih banyak menerima informasi dari bidan atau tenaga

kesehatan lainnya.

2. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dengan

keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe

Hasil analisis data sesuai tabel 4.6 didapatkan nilai r hitung pada variabel

pengetahuan dan perilaku yaitu 0,567 artinya terdapat hubungan yang cukup kuat

antara pengetahuan dan keteraturan mengkonsumsi Fe. Pada variabel sikap dan

perilaku diperoleh nilai r hitung sebesar 0,530 artinya terdapat hubungan yang

cukup kuat antara sikap dan keteraturan mengkonsumsi Fe. Sedangkan pada

variabel pengetahuan dan sikap, nilai r hitung adalah 0,516 artinya terdapat

hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan dan sikap.

Pada uji regresi serempak juga diperoleh koefisien korelasi atau nilai R

sebesar 0,631 dengan probabilitas 0,000 pada N : 50. Hasil tersebut menerangkan

bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas (X) yaitu pengetahuan

dan sikap tentang anemia dengan variabel terikat (Y) yaitu keteraturan ibu dalam

mengkonsumsi tablet Fe.

Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek, individu mempunyai dorongan untuk mengerti,

dengan pengalamannya memperoleh pengetahuan. Sikap seseorang terhadap suatu

objek menunjukkan pengetahuan orang tersebut terhadap obyek yang

bersangkutan. Hal ini dapat diartikan bahwa sikap yang positif maupun sikap yang

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lxi

negatif terbentuk dari komponen pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang

didapat akan semakin positif sikap yang terbentuk (Walgito, 2003).

Newcomb dalam Soekidjo Notoatmodjo (2007) berpendapat bahwa sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,

tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (overt behavior). Dari pengalaman dan penelitian terbukti

bahwa peilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Pengetahuan ibu hamil tentang anemia adalah segala sesuatu tentang anemia

yang diketahui oleh seorang wanita yang sedang hamil. Adanya pengetahuan

tentang anemia merupakan salah satu faktor yang menyebabkan orang mempunyai

sikap positif terhadap progam pencegahan anemia diantaranya adalah dengan

mengkonsumsi tablet Fe secara teratur sesuai anjuran bidan atau tenaga kesehatan

yang lain. Diharapkan dengan sikap positif terhadap pencegahan anemia dapat

menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil (Yadi, 2008). Karena anemia

merupakan “potensial danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu

dan anak), maka anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

terkait dalam pelayanan kesehatan pada masa yang akan datang.

Hasil penelitian sejenis oleh Ummi Jamilah, Mahasiwa Akademi Kebidanan

Mitra Husada Karanganyar dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Tablet Besi dengan Keteraturan Mengkonsumi Tablet Besi di Puskesmas

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lxii

Tasik Madu Karanganyar pada Tahun 2007. Penelitian tersebut dilakukan pada 34

responden dengan menggunakan teknik aksidental sampling diperoleh hasil

bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet besi

dengan keteraturan mengkonsumsi tablet besi.

Hasil penelitian lainnya yang bejudul Hubungan Antara Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Pencegahan Anemia Selama Kehamilan Oleh

Muzayyaroh, mahasiswa jalur transfer progam studi DIV Kebidanan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta menunjukkan hubungan yang

signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan pencegahan anemia

selama kehamilan.

Hasil penelitian lain yang juga sejenis dengan judul Hubungan pengetahuan

tentang anemia dengan sikap pencegahan anemia pada ibu hamil di puskesmas

bodag Kabupaten Trenggalek oleh Endah Ratnasari Mahasiswa D IV Kebidanan

Universitas Kediri yang dilaksanakan pada pada tahun 2008 dari 30 responden

didapatkan hasil adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam

pencegahan anemia.

Menurut Irmayati (2007) salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

pengetahuan ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan adalah karena

kekurangan informasi. Oleh sebab itu, sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan

yang berhubungan langsung dengan ibu hamil yang ada di masyarakat harus

memberikan informasi yang cukup khususnya tentang anemia dalam kehamilan.

Diharapkan dengan adanya informasi yang cukup maka ibu hamil mampu

melakukan upaya pencegahan anemia dalam kehamilan dengan mengkonsumsi

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lxiii

tablet Fe secara teratur sehingga angka kejadian anemia bisa turun dan secara

tidak langsung juga akan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada ibu

maupun bayi.

V. Keterbatasan Penelitian

Baberapa keterbatasan yang ada dalam penelitian ini antara lain faktor yang

mempengaruhi terbentuknya perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe

ini sangat banyak meliputi pengetahuan, sikap, pengalaman pribadi, kebudayaan,

agama, faktor emosi. Tetapi pada penelitian ini, penulis hanya membahas tentang

hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku ibu dalam

mengkonsumsi tablet Fe.

Keterbatasan variabel penelitian atau adanya variabel perancu yang tidak

dapat dikendalikan selama penelitian ini memungkinkan untuk peneliti lainnya

agar dapat melakukan penelitian yang lebih kompleks dan ruang lingkup yang

lebih luas. Dengan demikian bisa lebih menunjang faktor-faktor yang

mempengaruhi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe secara teratur.

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yaitu kuesioner yang dipakai juga

belum dikonsultasikan dengan pakar bidang psikologi pendidikan sehingga belum

memenuhi standar baku kuesioner tentang pengetahuan dan sikap walaupun

kuesioner sudah dilakukan uji coba melalui uji validitas dan uji reliabilitas.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG …/Hubungan...KETERATURAN MENGKONSUMSI FE PADA IBU HAMIL DI BPS SRI LUMINTU SURAKARTA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang

lxiv