hubungan antara pemisahan psikologis dan ...berjudul “hubungan antara pemisahan psikologis dan...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA PEMISAHAN PSIKOLOGIS DAN
PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA
YANG MERANTAU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Jessica Dhoria Arywibowo
NIM: 129114089
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
I can do all this through Him who gives me
strength.
-Philippians 4:13-
Satisfaction lies in the effort, not in the
attainment. Full effort is full victory.
-Mahatma Gandhi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan
anugerahNya kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini
My core support system, Papa, Mama, dan Adikku yang selalu mendukung
dan memberi semangat selama saya berproses
menyelesaikan skripsi ini
Keluarga besar, sahabat, dan teman-teman yang selalu memotivasi
saya untuk menyelesaikan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA PEMISAHAN PSIKOLOGIS DAN
PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA
YANG MERANTAU
Jessica Dhoria Arywibowo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pemisahan
psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun
pertama yang merantau. Hipotesis menyatakan terdapat hubungan positif antara
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa
tahun pertama yang merantau. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian korelasional. Responden berjumlah 114 mahasiswa tahun
pertama Universitas Sanata Dharma yang tidak tinggal bersama dengan orangtua,
khususnya ibu. Pemisahan psikologis diukur menggunakan Skala Pemisahan
Psikologis dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,737. Penyesuaian diri di
perguruan tinggi diukur menggunakan Skala Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,809. Hasil uji korelasi Product-
Moment Pearson menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,275 dengan
signifikansi 0,002. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu
terdapat hubungan positif antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau.
Kata kunci: pemisahan psikologis, penyesuaian diri di perguruan tinggi,
mahasiswa tahun pertama, merantau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
CORRELATION BETWEEN PSYCHOLOGICAL SEPARATION AND
COLLEGE ADJUSTMENT AMONG SOJOURNING FRESHMEN
Jessica Dhoria Arywibowo
ABSTRACT
This research aimed to examine the correlation between psychological
separation and college adjustment among sojourning freshmen. Hypothesis said
that there was a positive correlation between psychological separation and
college adjustment among sojourning freshmen. This research was quantitative
study using a correlation method. Participants were 114 sojourning freshmen in
Sanata Dharma University who were currently not living with their parents, more
specifically their mothers. Psychological separation was measured using
Psychological Separation Scale with a reliability coefficient of 0.737. College
adjustment was measured using College Adjustment Scale with a reliability
coefficient of 0.809. The result of a Pearson Product-Moment correlation method
showed correlation coefficient of 0.275 with a significance of 0.002. The
hypothesis is accepted that there is a positive correlation between psychological
separation and college adjustment among sojourning freshmen.
Keywords: psychological separation, college adjustment, sojourning, freshmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
penyertaan-Nya yang menuntun peneliti dalam menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau”.
Peneliti menyadari bahwa keberhasilan dari penulisan skripsi ini tidak lepas
dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi
peneliti untuk memperoleh berbagai ilmu dan pengalaman.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu mendukung selama perkuliahan.
5. Ibu Dr. Y. Titik Kristiyani, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah bersedia membimbing dengan penuh perhatian dan kesabaran.
Semoga senantiasa diberkati dalam setiap apapun yang dikerjakan.
6. Romo Dr. A. Priyono Marwan, S.J. dan Bapak C. Siswa Widyatmoko,
M.Psi., selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan
untuk skripsi ini sehingga menjadi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 9
C. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................... 10
D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................. 10
1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 10
2. Manfaat Praktis ................................................................................ 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 12
A. PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI ........................... 12
1. Pengertian Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ........................... 12
2. Dimensi dan Indikator Dimensi Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi ............................................................................................... 13
3. Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi ............................................................................................... 15
B. PEMISAHAN PSIKOLOGIS .............................................................. 20
1. Pengertian Pemisahan Psikologis .................................................... 20
2. Aspek dan Indikator Aspek Pemisahan
Psikologis ......................................................................................... 22
3. Kematangan Pemisahan Psikologis ................................................. 25
C. MAHASISWA TAHUN PERTAMA YANG MERANTAU .............. 25
1. Pengertian Mahasiswa Tahun Pertama yang Merantau ................... 25
2. Tahap Perkembangan dan Karakteristik Mahasiswa Tahun
Pertama yang Merantau ................................................................... 26
3. Dinamika Mahasiswa yang Merantau ............................................. 28
D. HUBUNGAN ANTARA ORANGTUA DAN MAHASISWA
TAHUN PERTAMA ............................................................................ 29
E. TEMUAN-TEMUAN YANG RELEVAN .......................................... 30
F. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA PEMISAHAN PSIKOLOGIS
DAN PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN
TINGGI ................................................................................................ 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. HIPOTESIS PENELITIAN .................................................................. 39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 40
A. JENIS PENELITIAN ........................................................................... 40
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN ...................................... 40
1. Variabel Bebas ................................................................................. 40
2. Variabel Terikat ............................................................................... 40
C. DEFINISI OPERASIONAL ................................................................ 40
1. Pemisahan Psikologis ...................................................................... 40
2. Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ............................................. 41
D. RESPONDEN PENELITIAN .............................................................. 42
E. METODE PENGUMPULAN DATA .................................................. 43
1. Penyusunan Blueprint ...................................................................... 43
2. Focused Group Discussion .............................................................. 45
3. Penulisan Item ................................................................................. 49
4. Review dan Revisi Item ................................................................... 50
5. Pengujian Validitas Isi ..................................................................... 50
6. Uji Coba Alat Ukur .......................................................................... 52
F. PEMERIKSAAN RELIABILITAS ALAT UKUR PENELITIAN ..... 56
G. METODE ANALISIS DATA .............................................................. 56
1. Uji Normalitas ................................................................................. 57
2. Uji Linearitas ................................................................................... 57
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 58
A. HASIL .................................................................................................. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 58
2. Deskripsi Responden dan Data Penelitian ....................................... 58
3. Reliabilitas Data Penelitian .............................................................. 62
4. Hasil Uji Asumsi .............................................................................. 63
5. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 64
6. Hasil Analisis Tambahan ................................................................. 65
B. PEMBAHASAN .................................................................................. 67
1. Hubungan antara Pemisahan Psikologis dan Penyesuaian Diri di
Perguruan Tinggi ............................................................................. 67
2. Hubungan antara Pemisahan Psikologis dan Dimensi Penyesuaian
Diri di Perguruan Tinggi .................................................................. 69
3. Hubungan antara Aspek Pemisahan Psikologis dan Penyesuaian
Diri di Perguruan Tinggi .................................................................. 71
4. Pemisahan Psikologis yang Tinggi .................................................. 73
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 75
A. KESIMPULAN .................................................................................... 75
B. KETERBATASAN .............................................................................. 76
C. SARAN ................................................................................................. 76
1. Bagi Mahasiswa Tahun Pertama yang
Merantau .......................................................................................... 76
2. Bagi Orangtua Mahasiswa Tahun Pertama yang
Merantau .......................................................................................... 76
3. Bagi Institusi .................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 78
LAMPIRAN ..................................................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blueprint skala pemisahan psikologis ......................................... 44
Tabel 2. Blueprint skala penyesuaian diri di perguruan tinggi .................. 45
Tabel 3. Validitas skala pemisahan psikologis dan skala penyesuaian diri
di perguruan tinggi ....................................................................... 52
Tabel 4. Distribusi item skala pemisahan psikologis sebelum dan setelah
uji coba ........................................................................................ 54
Tabel 5. Distribusi item skala penyesuaian diri di perguruan tinggi
sebelum dan setelah uji coba ....................................................... 55
Tabel 6. Reliabilitas skala pemisahan psikologis dan skala penyesuaian
diri di perguruan tinggi hasil uji coba .......................................... 56
Tabel 7. Deskripsi responden penelitian .................................................... 59
Tabel 8. Deskripsi data penelitian variabel pemisahan psikologis ............ 60
Tabel 9. Deskripsi data penelitian variabel penyesuaian diri di perguruan
tinggi ............................................................................................ 61
Tabel 10. Kategorisasi variabel penelitian ................................................... 62
Tabel 11. Reliabilitas skala pemisahan psikologis dan skala penyesuaian
diri di perguruan tinggi hasil pengambilan data .......................... 63
Tabel 12. Hasil uji normalitas pemisahan psikologis dan penyesuaian diri
di perguruan tinggi ....................................................................... 63
Tabel 13. Hasil uji linearitas antara pemisahan psikologis dan
penyesuaian diri di perguruan tinggi ........................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 14. Hasil uji korelasi antara pemisahan psikologis dan penyesuaian
diri di perguruan tinggi ................................................................ 64
Tabel 15. Hasil uji korelasi antara pemisahan psikologis dan dimensi
penyesuaian diri di perguruan tinggi ........................................... 65
Tabel 16. Hasil uji korelasi antara aspek pemisahan psikologis dan
penyesuaian diri di perguruan tinggi ........................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Dinamika hubungan antara pemisahan psikologis dan
penyesuaian diri di perguruan tinggi ........................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan FGD Variabel Pemisahan
Psikologis ............................................................. 86
LAMPIRAN 2 Daftar Pertanyaan FGD Variabel Penyesuaian
Diri di Perguruan Tinggi ...................................... 89
LAMPIRAN 3 Form Penilaian Validitas Isi Variabel Pemisahan
Psikologis ............................................................. 91
LAMPIRAN 4 Form Penilaian Validitas Isi Variabel
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ................. 104
LAMPIRAN 5 Hasil Pengujian Validitas Isi Variabel Pemisahan
Psikologis ............................................................. 116
LAMPIRAN 6 Hasil Pengujian Validitas Isi Variabel
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ................. 126
LAMPIRAN 7 Surat Ijin Penelitian dari Wakil Rektor I ............. 135
LAMPIRAN 8 Skala Pemisahan Psikologis dan Skala
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi yang
Digunakan untuk Uji Coba .................................. 136
LAMPIRAN 9 Hasil Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala
Pemisahan Psikologis Hasil Uji Coba .................. 148
LAMPIRAN 10 Hasil Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi Hasil Uji
Coba ..................................................................... 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
LAMPIRAN 11 Skala Pemisahan Psikologis dan Skala
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi yang
Digunakan untuk Pengambilan Data ................... 156
LAMPIRAN 12 Hasil Uji Reliabilitas Skala Pemisahan
Psikologis dan Skala Penyesuaian Diri di
Perguruan Tinggi Hasil Pengambilan Data .......... 166
LAMPIRAN 13 Hasil Uji One-Sample T-Test ............................... 167
LAMPIRAN 14 Hasil Uji Normalitas ............................................ 168
LAMPIRAN 15 Hasil Uji Linearitas .............................................. 169
LAMPIRAN 16 Hasil Uji Korelasi ................................................ 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertambahan jumlah mahasiswa menunjukkan kesadaran masyarakat
mengenai peran penting pendidikan tinggi semakin meningkat. Data terakhir
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2013/2014,
mahasiswa di Indonesia berjumlah 6.453.252 orang. Pada tahun ajaran
2014/2015, jumlah tersebut bertambah menjadi 6.585.600 orang. Hasil
wawancara yang dilakukan dengan beberapa mahasiswa Universitas Sanata
Dharma menunjukkan bahwa alasan mereka melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi adalah untuk memperoleh ilmu dan keterampilan agar
mampu bersaing dalam dunia pekerjaan di masa depan. Hasil wawancara
tersebut sesuai dengan pernyataan Corcoran dan Matsudaira (2005) bahwa
dunia pekerjaan saat ini semakin kompetitif dan menuntut tenaga kerja
memiliki keterampilan tinggi, sehingga pendidikan menjadi hal penting agar
mampu bersaing di dunia kerja (dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2007).
Data statistik Institut Teknologi Bandung menunjukkan bahwa 33%
mahasiswa angkatan 2016 di perguruan tinggi tersebut berasal dari daerah
Jawa Barat, dan 67% berasal dari luar daerah Jawa Barat (diakses dari
http://usm.itb.ac.id/ pada tanggal 9 Mei 2017). Hasil wawancara peneliti
dengan beberapa mahasiswa Universitas Sanata Dharma angkatan 2016
menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa adalah perantau yang tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terpisah dari orangtua. Data-data tersebut menunjukkan bahwa jumlah
mahasiswa perantau di Institut Teknologi Bandung dan Universitas Sanata
Dharma lebih banyak daripada jumlah mahasiswa yang bukan perantau.
Pada awal pendidikan di perguruan tinggi, mahasiswa mengalami masa
transisi dari sekolah menengah atas ke perguruan tinggi. Masa transisi ini
merupakan proses yang penuh tantangan dan sulit (Francis, McDaniel, &
Dayle, 1987 dalam Stoever, 2001; Sharma, 2012). Pada masa transisi ini,
mahasiswa berhadapan dengan tantangan untuk menyesuaikan diri dengan
berbagai hal seperti hubungan sosial yang baru, perbedaan sifat pendidikan di
sekolah menengah atas dan perguruan tinggi, serta tuntutan untuk lebih
mandiri dan bertanggung jawab (Credé & Niehorster, 2012; Gunarsa &
Gunarsa, 2001; Henton, Lamke, Murphy, & Haynes, 1980 dalam Stoever,
2001). Bagi mahasiswa perantau, tantangan lebih beragam dibandingkan
mahasiswa yang bukan perantau. Mereka juga harus menyesuaikan diri
terhadap perubahan lingkungan fisik, biologis, budaya, dan ekonomi
(Nasution, 1997).
Beberapa mahasiswa tahun pertama Universitas Sanata Dharma yang
merantau dalam wawancara dengan peneliti menyatakan bahwa mereka
menghadapi tantangan untuk menyesuaikan diri dengan budaya di lingkungan
yang baru seperti menyesuaikan diri dengan cara berkomunikasi masyarakat
lokal yang ramah dan halus. Mereka juga harus menyesuaikan diri dengan
teman kuliah yang berasal dari berbagai latar belakang serta menyesuaikan
diri dengan proses pembelajaran yang berbeda dari sekolah menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penyesuaian diri di perguruan tinggi adalah respon individu dalam
mengatasi berbagai tuntutan yang menyertai perubahan dari lingkungan
sekolah menengah atas ke lingkungan perguruan tinggi, guna mencapai
keselarasan antara individu dan lingkungan perguruan tinggi (Baker & Siryk,
1984, 1986; Eshun, 2006; Schneiders, 1960). Penyesuaian diri di perguruan
tinggi meliputi beberapa dimensi, yaitu penyesuaian diri akademik, sosial,
personal-emosional, dan kelekatan pada institusi (Baker & Siryk, 1984,
1986). Baker dan Siryk (1984) menyatakan bahwa penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada tahun pertama perkuliahan menjadi dasar bagi
kehidupan perkuliahan mahasiswa di tahun-tahun berikutnya.
Mahasiswa dengan penyesuaian diri yang baik mampu menghadapi
berbagai tantangan di perguruan tinggi sehingga mereka mampu
menunjukkan hasil akademik yang baik, tetap bertahan menempuh
pendidikan di universitas yang dijalani, serta terlibat dalam kegiatan di
perguruan tinggi (Baker & Siryk, 1984; Beyers & Goossens, 2002, 2003;
Credé & Niehorster, 2012). Mahasiswa yang gagal menyesuaikan diri
mengalami kesulitan menghadapi berbagai tantangan di perguruan tinggi
sehingga cenderung untuk drop-out, memiliki hubungan yang bermasalah
dengan orang lain, memiliki perasaan cemas, depresi, dan kesepian yang
berlebihan, serta mengalami kesulitan dalam hal akademik (Baker & Siryk,
1984; Beyers & Goossens, 2002; Blos, 1979 dalam Rakipi, 2015; Buote et al,
2007; Masterson, 1982, 1985 dalam Rakipi, 2015). Berkaitan dengan
mahasiswa perantau, penelitian Kaczmarek, Matlock, Merta, Ames, dan Ross
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
(1994) menunjukkan bahwa mahasiswa yang berasal dari luar daerah
memiliki penyesuaian diri di perguruan tinggi yang lebih rendah daripada
mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama dengan lokasi perguruan
tinggi.
Permasalahan terkait kegagalan mahasiswa menyesuaikan diri di
perguruan tinggi banyak terjadi. Hasil penelitian Hamilton dan Hamilton
(2006) menunjukkan bahwa 20% hingga 25% mahasiswa tingkat pertama
tidak menyelesaikan pendidikan di tahun kedua (dalam Buote et al, 2007). Di
Indonesia, sebanyak 5% hingga 10% mahasiswa Institut Teknologi Bandung
dikeluarkan setiap tahun karena gagal bersosialisasi dan beradaptasi dengan
lingkungan perkuliahan (Kristanti, 2010). Data dari Universitas Brawijaya
menunjukkan bahwa pada tahun 2012, terdapat 70 mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang drop-out karena tidak berhasil memenuhi
kualifikasi akademik. Dari 70 mahasiswa yang drop-out, 33 orang adalah
mahasiswa tahun pertama. Kegagalan dalam beradaptasi secara akademik dan
sosial adalah penyebab angka drop-out yang tinggi pada mahasiswa tahun
pertama (Ashar dalam http://feb.ub.ac.id/ diakses pada tanggal 23 September
2016).
Peran penting penyesuaian diri di perguruan tinggi serta potensi masalah
yang muncul terkait hal tersebut mendorong peneliti melakukan penelitian
terkait penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama,
secara khusus pada mahasiswa perantau. Penelitian dilakukan dengan
menguji faktor yang memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mahasiswa tahun pertama. Dengan mengetahui faktor yang memengaruhi
penyesuaian diri di perguruan tinggi, diharapkan mampu memberi solusi atas
berbagai masalah yang muncul berkaitan dengan penyesuaian diri di
perguruan tinggi.
Beberapa faktor yang memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi
antara lain karakteristik demografi (Hertel, 2002; Schneider & Ward, 2003),
persepsi dukungan sosial (Friedlander, Reid, Shupak, & Cribbie, 2007;
Hertel, 2002; Schneider & Ward, 2003), persepsi hubungan dengan orangtua
(Bernier, Larose, Boivin, & Soucy, 2004; Beyers & Goosens, 2003; Hickman,
Bartholomae, & McKenry, 2000; Mattanah, Hancock, & Brand, 2004),
kecerdasan emosional (Igbo, Nwaka, Mbagwu, Mezieobi, 2016; Parker,
Hogan, Eastabrook, Oke, & Wood, 2006; Parker, Summerfeldt, Hogan, &
Majeski, 2004), trait (Rice, Vergara, & Aldea, 2006; Schnuck & Handal,
2011), dan core self-evaluation (Aspelmeier, Love, McGrill, Elliott, & Pierce,
2012; Aspinwall & Taylor, 1992; Hickman, Bartholomae, & McKenry, 2000;
Ramos-Sánchez & Nichols, 2007).
Credé dan Niehorster (2012) menyatakan bahwa kualitas hubungan
dengan orangtua sangat memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi.
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswa perantau di Universitas
Sanata Dharma menunjukkan bahwa mereka mengalami pengurangan
interaksi dengan orangtua yang menyebabkan konflik antara mahasiswa
perantau dan orangtua menjadi berkurang. Hasil wawancara tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
menunjukkan bahwa faktor persepsi hubungan dengan orangtua penting
untuk diteliti pada mahasiswa perantau.
Faktor persepsi hubungan dengan orangtua terdiri dari pola asuh,
kelekatan, dan pemisahan psikologis (Bernier, Larose, Boivin, & Soucy,
2004; Beyers & Goosens, 2003; Hickman, Bartholomae, & McKenry, 2000;
Mattanah, Hancock, & Brand, 2004). Pola asuh adalah cara orangtua
memperlakukan anak mereka (VandenBos, 2007). Kelekatan adalah
kecenderungan seseorang untuk memiliki kedekatan emosional dengan
orangtua (VandenBos, 2007). Pemisahan psikologis adalah kemampuan
seseorang untuk melepaskan diri dari orangtua guna mencapai kemandirian
(Blos, 1979 dalam Årseth, Kroger, Martinussen & Bakken, 2009; Gnaulati &
Heine, 2001; Lapsley, 2009; Rakipi, 2015).
Blos (1979 dalam Rakipi, 2015), Lapsley (2009), dan Masterson (1982,
1985 dalam Rakipi, 2015) menyatakan bahwa permasalahan yang muncul
akibat kegagalan menyesuaikan diri di perguruan tinggi adalah perwujudan
dari pemisahan psikologis yang terganggu. Pernyataan ini menunjukkan
bahwa pemisahan psikologis memainkan peran penting dalam penyesuaian
diri di perguruan tinggi, sehingga penting untuk diteliti.
Pemisahan psikologis adalah kemampuan seseorang untuk memiliki rasa
diri sebagai individu yang berbeda dan terlepas dari orangtua, dengan tetap
menjalin hubungan baik dengan orangtua (Hoffman, 1984; Komidar,
Zupančič, Sočan, & Levpušček, 2014). Pemisahan psikologis terdiri dari lima
aspek, yaitu kebebasan konfliktual, kebebasan emosional, kebebasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
fungsional, kebebasan sikap, dan keterhubungan (Hoffman, 1984; Komidar,
Zupančič, Sočan, & Levpušček, 2014) .
Keberhasilan dalam melakukan pemisahan psikologis membantu
mahasiswa menyesuaikan diri dalam masa transisi ke perguruan tinggi.
Pemisahan psikologis menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki rasa diri
yang matang, sehingga lebih siap menghadapi tantangan di perguruan tinggi
secara mandiri serta memiliki perasaan positif terhadap perubahan dalam
hubungan dengan orangtua (Arnstein, 1980; Chickering, 1969 dalam
Mattanah, Hancock, & Brand, 2004; Beyers & Goossens, 2003; Delhaye,
Kempenaers, Linkowski, Stroobants, & Goosens, 2012).
Penelitian mengenai hubungan antara pemisahan psikologis dan
penyesuaian diri di perguruan tinggi telah banyak dilakukan, namun
menunjukkan hasil yang beragam. Hasil penelitian Beyers dan Goossens
(2003), Choi (2002), Hilmawati dan Susiati (2015), Lapsley dan Edgerton
(2002), serta Orrego dan Rodriguez (2001) menunjukkan bahwa kebebasan
konfliktual sebagai salah satu aspek pemisahan psikologis berhubungan
positif dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hasil penelitian
Mattanah, Hancock, dan Brand (2004) menunjukkan bahwa aspek kecemasan
akan perpisahan berhubungan negatif dengan penyesuaian diri di perguruan
tinggi.
Penelitian Beyers dan Goossens (2003) menyatakan bahwa aspek
kebebasan emosional dan sikap berhubungan positif dengan penyesuaian diri
di perguruan tinggi. Hasil penelitian Kalsner dan Pistole (2003) menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
bahwa aspek ketergantungan psikologis dengan anggota keluarga
berhubungan negatif dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Penelitian
Choi (2002) memaparkan bahwa aspek kebebasan emosional, fungsional, dan
sikap berhubungan negatif dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hasil
penelitian Lapsley dan Edgerton (2002) tidak menunjukkan hubungan yang
signifikan antara aspek kebebasan emosional, fungsional, dan sikap dengan
penyesuaian diri di perguruan tinggi dalam dimensi sosial dan personal-
emosional. Peneliti belum menemukan penelitian lain mengenai hubungan
antara aspek keterhubungan dan penyesuaian diri di perguruan tinggi.
Peneliti menemukan beberapa keterbatasan dari penelitian-penelitian
sebelumnya. Pertama, beberapa penelitian menggunakan alat ukur yang
berbeda dalam mengukur pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi. Kedua, beberapa penelitian tidak mengukur pemisahan
psikologis secara terpisah antara ayah dan ibu. Ketiga, beberapa penelitian
hanya mengukur sebagian aspek pemisahan psikologis dan dimensi
penyesuaian diri di perguruan tinggi. Keempat, responden penelitian yang
beragam dan sebagian besar dilakukan di negara Barat. Keempat keterbatasan
tersebut menyebabkan hasil penelitian menjadi beragam, tidak mampu
menggambarkan pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan
tinggi secara jelas dan menyeluruh, serta kurang mampu digeneralisasikan
pada responden di Indonesia.
Penelitian ini hendak menguji hubungan antara pemisahan psikologis dan
penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan mengukur seluruh aspek dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dimensi yang mendasari kedua variabel tersebut. Penelitian ini hanya
mengukur pemisahan psikologis mahasiswa dari sosok ibu karena semua
mahasiswa tahun pertama dalam wawancara dengan peneliti menyatakan
bahwa mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan ibu dibandingkan
dengan ayah. Penelitian ini hanya melibatkan mahasiswa perantau karena
mereka menghadapi lebih banyak tantangan dalam menyesuaikan diri
daripada mahasiswa yang tinggal bersama orangtua. Dengan demikian,
diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi menyeluruh
mengenai hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau.
B. RUMUSAN MASALAH
Peneliti menemukan masalah berupa beberapa kasus terkait dengan
kegagalan mahasiswa dalam menyesuaikan diri di perguruan tinggi.
Sementara itu, mahasiswa perlu menyesuaikan diri agar mampu menjalani
dan menyelesaikan pendidikan dengan baik. Peneliti berupaya untuk mencari
solusi atas permasalahan tersebut dengan mencari faktor-faktor yang
memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi.
Peneliti menemukan variabel pemisahan psikologis sebagai salah satu
faktor yang memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi, terutama pada
mahasiswa yang merantau. Dari relasi sebab-akibat tersebut, penelitian ini,
dengan menyadari keterbatasan metode, memilih untuk menganalisis
hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
alasan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah
terdapat hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada
mahasiswa tahun pertama yang merantau.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya kajian ilmu
psikologi pendidikan dan perkembangan, secara khusus mengenai
hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan
tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau. Hasil penelitian ini
juga diharapkan mampu menambah atau menguatkan hasil penelitian
sebelumnya terkait topik serupa.
2. Manfaat Praktis
2.1 Bagi Mahasiswa Tahun Pertama yang Merantau
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan
pada mahasiswa tahun pertama yang merantau tentang peran penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pemisahan psikologis dalam penyesuaian diri di perguruan tinggi di
tahun pertama yang berdampak pada kehidupan perkuliahan di tahun-
tahun berikutnya.
2.2 Bagi Orangtua Mahasiswa Tahun Pertama yang Merantau
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan
pada orangtua, terkhusus pada ibu, tentang peran penting pemisahan
psikologis pada mahasiswa yang merantau dalam penyesuaian diri di
perguruan tinggi, sehingga mahasiswa mampu menjalani perkuliahan
dengan baik.
2.3 Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan
pada institusi, terkhusus pada dosen pembimbing akademik, mengenai
penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa yang merantau
serta peran penting pemisahan psikologis dalam penyesuaian diri di
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
1. Pengertian Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Sebelum membahas mengenai pengertian penyesuaian diri di perguruan
tinggi, perlu diketahui pengertian penyesuaian diri secara umum terlebih
dahulu. Schneiders (1960) menyatakan bahwa penyesuaian diri adalah
respon mental dan tingkah laku individu dalam memenuhi kebutuhan serta
mengatasi ketegangan, frustrasi, dan konflik agar tercapai keselarasan dan
keharmonisan antara tuntutan yang berasal dari dalam diri individu dan
tuntutan yang berasal dari lingkungan. Eshun (2006) menjelaskan bahwa
penyesuaian diri adalah respon individu terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi di lingkungan sekitar, serta membantu individu mengatasi
tantangan-tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah
respon individu dalam mengatasi berbagai tuntutan yang menyertai
perubahan di lingkungannya guna mencapai keselarasan antara diri dan
lingkungan.
Dalam konteks perguruan tinggi, Baker dan Siryk (1984 & 1986)
menyatakan bahwa penyesuaian diri di perguruan tinggi adalah respon
individu dalam menghadapi tuntutan yang terdiri dari dimensi akademik,
sosial, personal-emosional, dan kelekatan pada institusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengertian penyesuaian diri
di perguruan tinggi menurut Baker dan Siryk (1984 & 1986). Pengertian
tersebut sesuai dengan penelitian ini yang hendak mengukur penyesuaian
diri dalam konteks perguruan tinggi.
2. Dimensi dan Indikator Dimensi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Baker dan Siryk (1984 & 1986) membagi penyesuaian diri di perguruan
tinggi menjadi empat dimensi:
2.1 Penyesuaian Diri Akademik (Academic Adjustment)
Penyesuaian diri akademik adalah kemampuan mahasiswa untuk
mengelola dan mengatasi berbagai tuntutan akademik di perguruan
tinggi. Indikator dari dimensi ini adalah mampu mengaplikasikan
motivasi akademik, memiliki prestasi akademik yang baik, serta
mampu mengatasi tuntutan akademik.
2.2 Penyesuaian Diri Sosial (Social Adjustment)
Penyesuaian diri sosial adalah kemampuan mahasiswa untuk
mengelola dan mengatasi berbagai tuntutan sosial-interpesonal di
perguruan tinggi. Indikator dari dimensi ini adalah terlibat dalam
kegiatan di perguruan tinggi, mampu menjalin hubungan dengan
orang lain di lingkungan perguruan tinggi, serta mampu mengatasi
perubahan lingkungan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.3 Penyesuaian Diri Personal-Emosional (Personal-Emotional
Adjustment)
Penyesuaian diri personal-emosional adalah respon fisik dan
psikologis mahasiswa terhadap berbagai tuntutan di perguruan tinggi
(dalam Credé & Niehorster, 2012). Indikator dari dimensi ini adalah
mampu mengontrol emosi dengan baik, memiliki persepsi yang positif
terhadap tuntutan di perguruan tinggi, serta memiliki kondisi fisik
yang baik.
2.4 Kelekatan pada Institusi (Institutional Attachment)
Kelekatan pada institusi adalah perasaan mahasiswa mengenai
keberadaan mereka di institusi (perguruan tinggi), terutama pada
kualitas hubungan atau ikatan yang terbentuk antara mahasiswa dan
institusi. Indikator dari dimensi ini adalah kepuasan terhadap fakultas
atau program studi, kepuasan terhadap universitas, serta kepuasan
terhadap status mahasiswa.
Penggunaan keempat dimensi tersebut untuk mengukur penyesuaian
diri di perguruan tinggi masih menjadi pro-kontra. Beberapa penelitian
menganggap bahwa penyesuaian diri di perguruan tinggi merupakan
multidimensional, sehingga diukur dari masing-masing dimensi secara
terpisah (Aspelmeier, Love, McGrill, Elliott, & Pierce, 2012; Bernier,
Larose, Boivin, & Soucy, 2004; Salmain, Azar, & Salmani, 2014). Di sisi
lain, banyak penelitian yang menganggap penyesuaian diri di perguruan
tinggi sebagai unidimensional, sehingga diukur dari keseluruhan dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(Beyers & Goossens, 2003; Caplan, Henderson, Henderson, & Fleming,
2002; Choi, 2002; Marmarosh & Markin, 2007; Ramos-Sánchez &
Nichols, 2007). Berdasarkan temuan tersebut, peneliti memutuskan untuk
mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi sebagai unidimensional
karena keempat dimensi tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Di lingkungan perguruan tinggi, mahasiswa dituntut untuk
menyesuaikan diri dalam hal akademik serta berinteraksi dengan
lingkungan sosial yang baru. Ketika mahasiswa mampu menyesuaikan diri
dengan tuntutan akademik dan sosial, maka mereka juga memiliki
kesejahteraan fisik dan psikologis. Dengan demikian, mahasiswa memiliki
kepuasan terhadap status sebagai mahasiswa serta memiliki kelekatan pada
perguruan tinggi di mana mereka menuntut ilmu.
3. Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Berdasarkan hasil ulasan terhadap berbagai temuan mengenai
penyesuaian diri di perguruan tinggi (Aspelmeier, Love, McGrill, Elliott,
& Pierce, 2012; Bernier, Larose, Boivin, & Soucy, 2004; Beyers &
Goossens, 2003; Credé & Niehorster, 2012; Hertel, 2002; Hickman,
Bartholomae, & McKenry, 2000; Marmarosh & Markin, 2007; Parker,
Summerfeklt, Hogan, & Majeski, 2004; Ramos-Sánchez & Nichols, 2007;
Rice, Vergara, & Aldea, 2006; Schneider & Ward, 2003), peneliti
menyimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi penyesuaian diri di
perguruan tinggi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3.1 Karakteristik Demografi
Karakteristik demografi adalah ciri yang menggambarkan
perbedaan masyarakat berdasarkan etnis dan status generasi.
Mahasiswa yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari
etnis minoritas memiliki penyesuaian diri di perguruan tinggi yang
kurang baik karena mereka kurang mendapatkan dukungan dari
lingkungan (Schneider & Ward, 2003).
Status generasi memengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi,
terutama pada dimensi penyesuaian diri sosial (Hertel, 2002). Status
generasi menunjukkan ada atau tidak generasi sebelumnya dalam
suatu keluarga yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Mahasiswa generasi pertama cenderung tidak terlalu terlibat dalam
aktivitas sosial di kampus serta mencari teman dan pengalaman di luar
kampus. Teman dari luar kampus cenderung kurang memberikan
dukungan sosial yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, sehingga
mereka kurang mampu menyesuaikan diri di perguruan tinggi.
Mahasiswa generasi kedua cenderung memiliki lebih banyak
pengetahuan tentang kehidupan perkuliahan, menerima lebih banyak
dukungan sosial, memiliki fokus yang lebih besar pada aktivitas di
perguruan tinggi, dan memiliki sumber finansial yang lebih banyak,
sehingga membantu mereka menyesuaikan diri di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3.2 Persepsi Dukungan Sosial
Persepsi dukungan sosial adalah keyakinan individu bahwa ia
diperhatikan, dicintai, dihargai, dan ditolong oleh jaringan sosial
dalam mengatasi tekanan. Dukungan sosial yang diberikan oleh teman
kampus membuat mahasiswa merasa lebih terlibat dalam kehidupan
perguruan tinggi, tidak merasa stres, dan memiliki pengetahuan yang
lebih luas tentang perguruan tinggi, sehingga mereka mampu
menyesuaikan diri di perguruan tinggi (Hertel, 2002).
3.3 Persepsi Hubungan dengan Orangtua
Persepsi hubungan dengan orangtua adalah penilaian individu
mengenai hubungan mereka dengan orangtua. Faktor ini meliputi pola
asuh, kelekatan, dan pemisahan psikologis. Pola asuh autoritatif
mempermudah mahasiswa menyesuaikan diri dengan lingkungan
perguruan tinggi karena keluarga yang hangat, peduli, serta memiliki
komunikasi yang terbuka membantu mahasiswa untuk mencapai
penguasaan (prestasi) yang lebih besar dan regulasi diri yang baik
(Hickman, Bartholomae, & McKenry, 2000).
Kelekatan preokupasi kurang membantu mahasiswa dalam
menyesuaikan diri di perguruan tinggi. Mahasiswa dengan kelekatan
jenis ini mengalami kesulitan mengembangkan identitas otonom,
kurang memiliki keterampilan sosial, merasa takut terhadap
penolakan, dan isolasi karena perilaku orangtua cenderung
menginduksi rasa bersalah dan keraguan diri. Keterlibatan orangtua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang berlebihan menyebabkan mahasiswa hanya memiliki sedikit
sumber daya pribadi untuk menangani masalah-masalah akademik dan
sosial (Bernier, Larose, Boivin, & Soucy, 2004; Marmarosh &
Markin, 2007).
Pemisahan psikologis membantu mahasiswa menyesuaikan diri di
perguruan tinggi karena pemisahan psikologis membantu mahasiswa
mencapai kemandirian dari orangtua serta memiliki perasaan positif
terhadap perubahan dalam hubungan dengan orangtua (Beyers &
Goossens, 2003).
3.4 Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk
memproses informasi emosional dan menggunakannya dalam
penalaran dan aktivitas kognitif lain. Kecerdasan emosional
memfasilitasi mahasiswa menyesuaikan diri di perguruan tinggi
karena mahasiswa mampu menggunakan informasi tentang perasaan
mereka untuk memahami dan memandu perilaku serta mampu
mengidentifikasi potensi masalah. Kecerdasan emosional juga
menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menggunakan strategi koping
yang efektif dan mampu mengelola situasi yang penuh tekanan
dengan cara yang tenang dan proaktif sehingga mampu bekerja
dengan baik di bawah tekanan (Parker, Summerfeklt, Hogan, &
Majeski, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3.5 Trait
Trait adalah dimensi kepribadian yang memengaruhi pikiran,
perasaan, dan perilaku individu dengan cara tertentu. Faktor ini
meliputi ekstraversi, keramahan, keterbukaan, dan perfeksionisme.
Ekstraversi, keramahan, dan keterbukaan membantu mahasiswa
menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena mahasiswa lebih cepat
menjalin pertemanan baru dan lebih siap untuk mengeksplor
lingkungan baru (Credé & Niehorster, 2012).
Mahasiswa dengan perfeksionisme maladaptif kurang mampu
menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena mahasiswa cenderung
lebih stres serta memiliki pandangan yang lebih kaku mengenai diri
sendiri dan orang lain. Mereka juga kurang memiliki solusi yang
efektif dalam mengatasi masalah yang dihadapi (Rice, Vergara, &
Aldea, 2006).
3.6 Core Self-Evaluation
Core self-evaluation adalah penilaian mendasar mengenai
kompetensi dan kemampuan individu yang terdiri dari efikasi diri,
harga diri, dan locus of control (Judge, Bono, & Durham, 1997 dalam
Judge, Erez, Bono, & Locke, 2005). Efikasi diri membantu mahasiswa
menyesuaikan diri di perguruan tinggi karena efikasi diri berdampak
pada pemilihan tindakan, pengerahan usaha, serta ketekunan dan
ketahanan dalam menghadapi berbagai situasi, terutama dalam situasi
yang sulit (Feist & Feist, 2010; Ramos-Sánchez & Nichols, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Harga diri memfasilitasi penyesuaian diri di perguruan tinggi
karena harga diri menjadi sumber daya psikologis dan berfungsi
sebagai mekanisme koping yang membantu mahasiswa menghadapi
situasi baru dan tidak pasti seperti transisi ke perguruan tinggi
(Hickman, Bartholomae, & McKenry, 2000).
Mahasiswa dengan locus of control internal lebih mampu
melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi daripada mahasiswa
dengan locus of control eksternal. Mahasiswa dengan locus of control
internal menyadari bahwa hanya diri mereka sendiri yang mampu
mengontrol lingkungan, dan bukan lingkungan yang mengontrol diri
mereka, sehingga mereka berusaha mencari cara untuk mampu
menyesuaikan diri di lingkungan (Aspelmeier, Love, McGrill, Elliott,
& Pierce, 2012).
Dalam penelitian ini, peneliti hendak mengkaji pemisahan psikologis
dalam faktor persepsi hubungan dengan orangtua.
B. PEMISAHAN PSIKOLOGIS
1. Pengertian Pemisahan Psikologis
Istilah pemisahan psikologis pertama kali dicetuskan oleh Mahler (1968
& 1975 dalam Lapsley, Aalsma, & Varshney, 2001; Thorlakson, 1998).
Mahler (1968 & 1975) menyatakan bahwa pemisahan psikologis adalah
proses perkembangan ego yang terjadi pada 3 tahun pertama kehidupan
(dalam Lapsley, Aalsma, & Varshney, 2001). Proses ini berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
hubungan emosional antara anak dengan ibu (dalam Hoffman, 1984). Pada
masa ini, seorang anak mulai mampu membedakan diri mereka dengan
ibu, membentuk batasan antara diri mereka dengan ibu, serta melepaskan
diri dari ketergantungan pada sosok ibu (dalam Hoffman, 1984; Kroger,
2004; Rakipi, 2015).
Blos (1979) mengembangkan proses pemisahan psikologis dari tahap
awal remaja hingga pasca remaja (dalam Kroger, 2004; Rakipi, 2015).
Blos (1979) menjelaskan bahwa pemisahan psikologis adalah upaya
seseorang untuk melepaskan diri dari sosok orangtua yang telah
terinternalisasi, membangun hubungan yang lebih dewasa dengan
orangtua, serta membentuk rasa diri guna mencapai kemandirian (dalam
Årseth, Kroger, Martinussen & Bakken, 2009; Gnaulati & Heine, 2001;
Lapsley, 2009; Rakipi, 2015).
Pengertian mengenai pemisahan psikologis terus berkembang hingga
saat ini. Hoffman (1984) memaparkan bahwa pemisahan psikologis adalah
kemampuan seseorang untuk terpisah secara psikologis dengan orangtua
serta mendapatkan rasa identitas (sense of identity) sebagai individu yang
terpisah, dengan tetap mempertahankan hubungan positif dengan orangtua.
Komidar, Zupančič, Sočan, dan Levpušček (2014) menyatakan bahwa
pemisahan psikologis adalah kemampuan seseorang untuk membedakan
diri mereka dari orangtua serta menyeimbangkan antara pemerintahan diri
(self-governance) dan hubungan yang saling menghormati dengan
orangtua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengertian pemisahan
psikologis menurut Hoffman (1984) serta Komidar, Zupančič, Sočan, dan
Levpušček (2014) karena kedua pengertian tersebut lebih baru dan jelas.
Dari pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pemisahan
psikologis adalah kemampuan seseorang untuk memiliki rasa diri sebagai
individu yang berbeda dan terlepas dari orangtua, dengan tetap menjalin
hubungan baik dengan orangtua.
2. Aspek dan Indikator Aspek Pemisahan Psikologis
Hoffman (1984) membagi pemisahan psikologis menjadi empat aspek,
yaitu aspek kebebasan konfliktual, kebebasan emosional, kebebasan
fungsional, dan kebebasan sikap. Keempat aspek tersebut telah banyak
digunakan untuk mengukur pemisahan psikologis (Beyers & Goossens,
2003; Choi, 2002; Hilmawati & Susiati, 2015; Lapsley & Edgerton, 2002).
Meskipun demikian, keempat aspek tersebut kurang menunjukkan aspek
hubungan baik dengan orangtua. Peneliti menambahkan satu aspek yang
dijelaskan oleh Komidar, Zupančič, Sočan, dan Levpušček (2014) sebagai
aspek keterhubungan. Dengan demikian, kelima aspek pemisahan
psikologis adalah sebagai berikut (Hoffman, 1984; Komidar, Zupančič,
Sočan, dan Levpušček, 2014):
2.1 Kebebasan Konfliktual (Conflictual Independence)
Kebebasan konfliktual adalah kebebasan seseorang dari perasaan
negatif yang berlebihan terhadap orangtua (dalam Komidar, Zupančič,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Sočan, & Levpušček, 2014). Aspek ini ditunjukkan oleh kebebasan
seseorang dari rasa bersalah, cemas, terkekang, marah, tanggung
jawab, dan tidak suka yang berlebihan terhadap orangtua (Hoffman,
1984).
Indikator dari aspek ini adalah bebas dari perasaan bersalah yang
berlebihan terhadap orangtua, bebas dari perasaan cemas yang
berlebihan terhadap orangtua, bebas dari perasaan terkekang yang
berlebihan oleh orangtua, bebas dari perasaan marah yang berlebihan
terhadap orangtua, bebas dari perasaan tanggung jawab yang
berlebihan terhadap orangtua, dan bebas dari perasaan tidak suka yang
berlebihan terhadap orangtua.
2.2 Kebebasan Emosional (Emotional Independence)
Kebebasan emosional adalah kebebasan seseorang dari kebutuhan
akan persetujuan, kedekatan, dan dukungan emosional yang
berlebihan dari orangtua (Hoffman, 1984). Indikator dari aspek ini
adalah bebas dari kebutuhan akan persetujuan yang berlebihan dari
orangtua, bebas dari kebutuhan akan kedekatan yang berlebihan
dengan orangtua, dan bebas dari kebutuhan akan dukungan emosional
yang berlebihan dari orangtua.
2.3 Kebebasan Fungsional (Functional Independence)
Kebebasan fungsional adalah kemampuan seseorang untuk
mengelola urusan pribadi tanpa bantuan orangtua (Hoffman, 1984).
Indikator dari aspek ini adalah mampu mengatasi permasalahan tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bantuan orangtua, mampu mengambil keputusan tanpa bantuan
orangtua, dan mampu memenuhi kebutuhan tanpa bantuan orangtua.
2.4 Kebebasan Sikap (Attitudinal Independence)
Kebebasan sikap adalah kemampuan seseorang untuk memiliki
gambaran diri sebagai seseorang yang unik. Gambaran diri yang unik
ini ditandai oleh kemampuan seseorang untuk memiliki sikap, nilai,
dan keyakinan yang berbeda dari orangtua (Hoffman, 1984). Indikator
dari aspek ini adalah memiliki sikap yang berbeda dari orangtua
terhadap suatu hal, memiliki nilai yang berbeda dari orangtua, dan
memiliki keyakinan yang berbeda dari orangtua mengenai suatu hal.
2.5 Keterhubungan (Connectedness)
Keterhubungan adalah persepsi seseorang bahwa orangtua adalah
rekan yang baik. Keterhubungan ditunjukkan oleh hubungan yang
saling memahami, menghormati, dan percaya antara seseorang dengan
orangtua. Keterhubungan juga meliputi kesediaan untuk
berkomunikasi secara terbuka (dalam Komidar, Zupančič, Levpušček,
& Bjornsen, 2016).
Indikator dari aspek ini adalah seseorang menilai bahwa orangtua
memahami mereka, menilai bahwa orangtua menghormati mereka,
menilai bahwa orangtua mempercayai mereka, menilai bahwa
orangtua bersedia untuk berkomunikasi secara terbuka, mampu
memahami orangtua, mampu menghormati orangtua, mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mempercayai orangtua, dan bersedia untuk berkomunikasi secara
terbuka dengan orangtua.
3 Kematangan Pemisahan Psikologis
Pemisahan psikologis semakin matang seiring dengan perkembangan
individu (Blos, 1979; Mahler, 1968 dalam Hoffman, 1984; Kroger, 2004;
Rakipi, 2015). Individu telah mencapai kematangan kognitif, psikososial,
dan emosional pada usia 17 tahun (Koepke & Denissen, 2012; Kroger,
2004; Rakipi, 2015). Individu mampu melihat orangtua dari sudut pandang
yang berbeda melalui apresiasi peran orangtua dalam hidup mereka
sekaligus identifikasi orangtua sebagai orang dewasa pada umumnya yang
memiliki kelebihan, kekurangan, serta kehidupan pribadi (Koepke &
Denissen, 2012; Levy-Warren, 1999; Rakipi, 2015). Individu juga telah
mampu menerima tanggung jawab pribadi, membuat keputusan secara
mandiri, serta memiliki kejelasan tentang siapa diri mereka, apa yang
mereka inginkan, bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan
masyarakat, dan dengan siapa mereka berhubungan (Arnett, 2000; Levy-
Warren, 1999).
C. MAHASISWA TAHUN PERTAMA YANG MERANTAU
1. Pengertian Mahasiswa Tahun Pertama yang Merantau
Departemen Pendidikan Nasional (2008) menyatakan bahwa
mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Departemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pendidikan Nasional (2008) menjelaskan bahwa merantau adalah pergi ke
negeri lain untuk mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya. Dengan
demikian, peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa tahun pertama yang
merantau adalah individu yang meninggalkan daerah asalnya untuk
mencari ilmu dengan menjalani pendidikan pada tahun pertama di suatu
perguruan tinggi.
2. Tahap Perkembangan dan Karakteristik Mahasiswa Tahun Pertama
Sarwono (1978) menyatakan bahwa mahasiswa memiliki rentang usia
antara 18 hingga 30 tahun. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa
mahasiswa tahun pertama berada pada usia sekitar 18 tahun. Arnett (2000)
menjelaskan bahwa individu yang berada dalam rentang usia antara 18
hingga 25 tahun berada pada tahap perkembangan emerging adulthood.
Arnett (2015) memaparkan lima karakteristik tahap perkembangan
emerging adulthood sebagai berikut:
2.1 Eksplorasi Identitas (Identity Explorations)
Emerging adult mengeksplorasi identitas diri, terutama dalam
dimensi percintaan dan karir. Mereka belajar untuk lebih memahami
diri sendiri serta mengetahui apa yang mereka inginkan dalam hidup.
Mereka lebih mandiri dibandingkan saat remaja, tetapi belum
memasuki kehidupan dewasa yang stabil seperti pekerjaan jangka
panjang, pernikahan, dan menjadi orangtua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.2 Ketidakstabilan (Instability)
Emerging adult mengalami periode kehidupan yang penuh tekanan
dan tidak stabil karena rencana mereka untuk menjalani kehidupan
mengalami berbagai perbaikan. Periode kehidupan ini membuat
mereka belajar sesuatu mengenai diri mereka sendiri, sehingga
mampu mengambil langkah untuk memperjelas masa depan seperti
apa yang mereka inginkan.
2.3 Memfokuskan Perhatian pada Diri Sendiri (Self-Focus)
Individu pada masa ini memiliki paling sedikit kewajiban terhadap
orang lain, sehingga mereka mampu memfokuskan perhatian pada diri
sendiri. Dengan memfokuskan perhatian pada diri sendiri, emerging
adult mengembangkan berbagai kemampuan untuk kehidupan sehari-
hari serta mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai siapa
diri mereka dan apa yang mereka inginkan dari kehidupan mereka.
Mereka mulai membangun suatu fondasi untuk kehidupan di masa
dewasa kelak.
2.4 Merasa Berada di antara Remaja Menuju Dewasa (Feeling In-
Between)
Emerging adult tidak lagi merasa bahwa diri mereka adalah
seorang remaja, namun mereka juga belum merasa sebagai seseorang
yang telah dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.5 Kemungkinan/Optimisme (Possibilities/Optimism)
Emerging adult memiliki kesempatan luas untuk melakukan
perubahan pada hidup mereka dengan kemungkinan-kemungkinan
yang positif untuk masa depannya.
3. Dinamika Mahasiswa yang Merantau
Nasution (1997) menjelaskan bahwa mahasiswa yang merantau
mengalami perubahan dalam lingkungan fisik, biologis, budaya,
psikologis, dan ekonomi. Perubahan lingkungan fisik terlihat pada
mahasiswa perantau yang kini tidak lagi tinggal bersama orangtua. Bagi
mahasiswa perantau yang kini tinggal di daerah padat penghuni seperti kos
atau asrama, mereka harus menggunakan sarana secara bergiliran serta
harus bertoleransi dengan penghuni lain.
Perubahan biologis tampak pada perubahan gizi karena menu
makanan yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kondisi keuangan.
Perubahan budaya meliputi perbedaan bahasa serta norma sosial yang
berlaku di masyarakat sekitar. Perubahan psikologis terlihat dari
mahasiswa perantau yang menjadi lebih mandiri karena dengan hidup
terpisah dari orangtua, mereka belajar untuk bertanggung jawab dan
bekerja sama dengan orang lain. Perubahan ekonomi tampak dari
perubahan biaya hidup seperti harga barang kebutuhan sehari-hari di
perantauan yang lebih mahal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. HUBUNGAN ANTARA ORANGTUA DAN MAHASISWA TAHUN
PERTAMA
Mahasiswa tahun pertama berada pada tahap perkembangan emerging
adulthood (Arnett, 2000). Pada tahap perkembangan ini, mahasiswa belajar
untuk berhubungan dengan orangtua sebagai dua orang dewasa yang saling
menghormati (Santrock, 2014a). Hubungan antara orangtua dan emerging
adulthood tidak lepas dari hubungan pada tahap perkembangan sebelumnya.
Hubungan antara ibu dan anak lebih dahulu terjalin daripada hubungan
antara ayah dan anak. Hubungan antara ibu dan anak sudah mulai terjalin
sejak anak masih berada di dalam kandungan ibu (Brandon, Pitts, Denton,
Stringer, & Evans, 2009 dalam Maas, 2013). Setelah anak lahir, ibu juga
lebih banyak berperan dalam mengasuh anak daripada ayah, sehingga anak
cenderung lebih terikat kepada ibu (Blakemore, Berenbaum, & Liben, 2009;
Parke & Clarke-Stewart, 2011 dalam Santrock, 2014b; Vergara, 2011 dalam
Bozhenko, 2011).
Pada masa remaja, anak juga memiliki hubungan yang lebih dekat dengan
ibu daripada ayah. Ibu tidak hanya membuat dan menegakkan aturan, tetapi
juga mendengarkan masalah remaja, terlibat dalam perasaan dan kebutuhan
remaja, berbagi rahasia, serta menunjukkan rasa hormat terhadap cara
pandang remaja. Interaksi tersebut berkontribusi terhadap rasa keterhubungan
pada remaja. Di sisi lain, remaja cenderung memandang ayah mereka sebagai
figur otoriter. Hubungan antara ayah dan anak remaja cenderung kurang intim
(Youniss & Smollar, 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa anak memiliki hubungan yang
lebih dekat dengan ibu daripada ayah. Dengan demikian, lebih tepat apabila
penelitian ini mengukur pemisahan psikologis mahasiswa dari sosok ibu.
E. TEMUAN-TEMUAN YANG RELEVAN
Beyers dan Goossens (2003) melakukan penelitian mengenai hubungan
antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada
969 mahasiswa tahun pertama, ketiga, dan kelima di sebuah universitas di
Belgia. Sebagian besar responden tersebut tidak tinggal bersama orangtua.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemisahan psikologis
berhubungan positif dengan keseluruhan dimensi penyesuaian diri di
perguruan tinggi.
Penelitian Delhaye, Kempenaers, Linkowski, Stroobants, dan Goosens
(2012) menyatakan bahwa pemisahan psikologis berhubungan positif
signifikan dengan penyesuaian diri emosional pada 350 mahasiswa
kedokteran tahun kedua di Belgia. Hasil penelitian Hilmawati dan Susiati
(2015) pada 68 mahasiswa psikologi Universitas Padjajaran yang tinggal
terpisah dari orangtua menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi.
Hasil penelitian Choi (2002) menyatakan bahwa kebebasan konfliktual
sebagai salah satu aspek pemisahan psikologis berhubungan positif signifikan
dengan keseluruhan dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi pada 170
mahasiswa Korea-Amerika tahun pertama hingga tahun keempat di Amerika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Serikat. Responden penelitian tersebut terdiri dari mahasiswa yang tinggal
bersama orangtua maupun yang tinggal terpisah dari orangtua.
Penelitian Orrego dan Rodriguez (2001) menunjukkan bahwa aspek
kebebasan konfliktual berhubungan positif dengan penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada 94 mahasiswa Universitas Miami, Amerika Serikat
yang sebagian besar tidak tinggal bersama orangtua. Hasil penelitian Lapsley
dan Edgerton (2002) terhadap 156 mahasiswa tahun pertama hingga tingkat
ketiga di sebuah universitas di Kanada juga menyatakan bahwa aspek
kebebasan konfliktual dari sosok ibu berhubungan positif signifikan dengan
penyesuaian diri di perguruan tinggi dalam dimensi sosial dan personal-
emosional. Responden penelitian tersebut terdiri dari mahasiswa yang tinggal
bersama orangtua maupun yang tinggal terpisah dari orangtua.
Penelitian Choi (2002) pada 170 mahasiswa Korea-Amerika tahun
pertama hingga tahun keempat di Amerika Serikat menunjukkan hasil bahwa
aspek kebebasan emosional, fungsional, dan sikap berhubungan negatif
dengan keseluruhan dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi. Penelitian
Hilmawati dan Susiati (2015) memaparkan bahwa aspek kebebasan
emosional berhubungan negatif dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi
dalam dimensi sosial pada 68 mahasiswa psikologi Universitas Padjajaran.
Hasil penelitian Lapsley dan Edgerton (2002) menyatakan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara aspek kebebasan emosional,
fungsional, dan sikap dari sosok ibu dengan penyesuaian diri di perguruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tinggi dalam dimensi sosial dan personal-emosional pada 156 mahasiswa
tahun pertama hingga tingkat ketiga di sebuah universitas di Kanada.
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hubungan yang beragam
(positif, negatif, signifikan, dan tidak signifikan) antara pemisahan psikologis
dan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hubungan yang beragam
merupakan akibat dari alat ukur yang berbeda dan pengukuran pemisahan
psikologis yang tidak memisahkan antara ayah dan ibu. Beberapa penelitian
hanya mengukur sebagian aspek pemisahan psikologis dan dimensi
penyesuaian diri di perguruan tinggi. Penelitian-penelitian tersebut memiliki
cacah responden yang berbeda serta melibatkan responden dari berbagai
tingkat pendidikan, tempat tinggal, dan latar belakang budaya.
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini hendak menguji hubungan
antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan
mengukur seluruh aspek dan dimensi yang mendasari kedua variabel tersebut.
Penelitian ini juga hendak memperkaya informasi mengenai hubungan antara
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan
memfokuskan responden pada mahasiswa tahun pertama di Indonesia yang
merantau, serta hanya mengukur pemisahan psikologis mahasiswa dari sosok
ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA PEMISAHAN PSIKOLOGIS
DAN PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
Pemisahan psikologis adalah kemampuan seseorang untuk memiliki rasa
diri sebagai individu yang berbeda dan terlepas dari orangtua, dengan tetap
menjalin hubungan baik dengan orangtua. Dalam penelitian ini, pemisahan
psikologis terdiri dari lima aspek yaitu kebebasan konfliktual, kebebasan
emosional, kebebasan fungsional, kebebasan sikap, dan keterhubungan.
Mahasiswa perantau tahun pertama dengan pemisahan psikologis yang baik
menunjukkan bahwa mereka memiliki kelima aspek tersebut.
Kebebasan konfliktual mengindikasikan bahwa mahasiswa bebas dari
perasaan bersalah, cemas, terkekang, marah, tanggung jawab, dan tidak suka
yang berlebihan terhadap orangtua. Kebebasan mahasiswa bebas dari
perasaan negatif yang berlebihan terhadap orangtua berkaitan dengan
kemampuan mahasiswa untuk mengontrol emosi dengan baik.
Kebebasan mahasiswa dari perasaan terkekang yang berlebihan oleh
orangtua berhubungan dengan kemampuan mahasiswa untuk
mengaplikasikan motivasi akademik, terlibat dalam kegiatan di perguruan
tinggi, dan menjalin hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan
tinggi. Mahasiswa tidak merasa dibatasi oleh orangtua dalam melakukan
suatu hal yang berkaitan dengan kehidupan di perguruan tinggi. Perasaan
tersebut berkaitan dengan kepuasan mahasiswa terhadap status mereka
sebagai mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kebebasan emosional menunjukkan bahwa mahasiswa bebas dari
kebutuhan akan persetujuan, kedekatan, dan dukungan emosional yang
berlebihan dari orangtua. Kebebasan dari kebutuhan akan persetujuan yang
berlebihan dari orangtua berkaitan dengan kemampuan mahasiswa untuk
mengaplikasikan motivasi akademik, terlibat dalam kegiatan di perguruan
tinggi, dan menjalin hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan
tinggi. Mahasiswa mampu mempertanggungjawabkan tindakan mereka,
sehingga mereka tidak lagi memerlukan persetujuan yang berlebihan dari
orangtua.
Kebebasan dari kebutuhan akan kedekatan yang berlebihan dengan
orangtua berhubungan dengan kemampuan mahasiswa untuk menjalin
hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa
menyadari bahwa mereka mampu menjalin kedekatan dengan orang lain,
bukan hanya dengan orangtua. Kebebasan dari kebutuhan akan dukungan
emosional yang berlebihan dari orangtua berkaitan dengan kemampuan
mahasiswa untuk mengatasi tuntutan akademik dan mengatasi perubahan
lingkungan sosial di lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa mampu
mengatasi permasalahan tanpa memerlukan keterlibatan orangtua secara
emosional.
Kebebasan fungsional mengindikasikan bahwa mahasiswa mampu
mengatasi masalah, mengambil keputusan, serta memenuhi kebutuhan tanpa
bantuan dari orangtua. Kemampuan untuk mengatasi permasalahan tanpa
bantuan orangtua berhubungan dengan kemampuan mahasiswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mengatasi tuntutan akademik dan mengatasi perubahan lingkungan sosial.
Mahasiswa mampu mencari solusi permasalahan tanpa melibatkan orangtua.
Kemampuan untuk mengambil keputusan tanpa bantuan orangtua
berkaitan dengan kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan motivasi
akademik, terlibat dalam kegiatan di perguruan tinggi, dan menjalin
hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa
mampu menentukan cara mengaplikasikan motivasi akademik yang dimiliki,
mampu memutuskan kegiatan apa yang ingin diikuti, serta memutuskan
dengan siapa mereka berteman atau berhubungan tanpa perlu melibatkan
orangtua. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tanpa bantuan orangtua
berhubungan dengan kemampuan mahasiswa untuk memiliki kondisi fisik
yang baik. Mahasiswa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa
bantuan orangtua.
Kebebasan sikap menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap, nilai,
dan keyakinan yang berbeda dari orangtua. Sikap, nilai, dan keyakinan yang
berbeda dari orangtua berkaitan dengan kemampuan mahasiswa untuk
mengaplikasikan motivasi akademik dan mengatasi tuntutan akademik.
Sikap, nilai, dan keyakinan yang berbeda dari orangtua juga berhubungan
dengan kemampuan mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan di perguruan
tinggi, menjalin hubungan dengan orang lain di perguruan tinggi, mengatasi
perubahan lingkungan sosial, serta memiliki persepsi yang positif terhadap
tuntutan di perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki sikap, nilai, dan keyakinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yang lebih sesuai untuk menghadapi tuntutan di perguruan tinggi yang
dijalani saat ini.
Keterhubungan mengindikasikan penilaian mahasiswa bahwa orangtua
memahami, menghormati, mempercayai, dan bersedia berkomunikasi secara
terbuka dengan mereka. Penilaian mahasiswa bahwa orangtua memahami,
menghormati, dan mempercayai mereka berhubungan dengan kemampuan
mahasiswa untuk mengaplikasikan motivasi akademik dan mengatasi
tuntutan akademik. Penilaian tersebut juga berkaitan dengan kemampuan
mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan di perguruan tinggi, menjalin
hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan tinggi, dan mengatasi
perubahan lingkungan sosial. Mahasiswa menilai bahwa orangtua memahami
dan menerima motivasi akademik yang mereka miliki, memahami dan
menerima kegiatan yang mereka ikuti, memahami hubungan sosial yang
mereka inginkan, dan mempercayai tindakan yang mereka lakukan.
Keterhubungan juga menunjukkan bahwa mahasiswa memahami,
menghormati, mempercayai, dan bersedia berkomunikasi secara terbuka
dengan orangtua. Kemampuan mahasiswa untuk memahami, menghormati,
mempercayai, dan berkomunikasi secara terbuka dengan orangtua berkaitan
dengan kemampuan mahasiswa untuk mengontrol emosi dengan baik.
Mahasiswa mampu menerima orang lain sebagaimana adanya dan mampu
menjalin hubungan sosial dengan baik. Kemampuan tersebut berkaitan
dengan kemampuan mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan di perguruan
tinggi dan menjalin hubungan dengan orang lain di perguruan tinggi. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
demikian, mahasiswa juga mampu memiliki kepuasan terhadap status
mahasiswa.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa pemisahan psikologis yang baik
berkaitan dengan kemampuan mahasiswa tahun pertama yang merantau untuk
mengatasi tuntutan akademik dan interpesonal di perguruan tinggi,
memberikan respon fisik dan psikologis yang baik terhadap berbagai tuntutan
di perguruan tinggi, serta memiliki perasaan positif terhadap institusi dan
keberadaan mereka di perguruan tinggi. Dengan demikian, mahasiswa yang
berhasil melakukan pemisahan psikologis mampu memiliki penyesuaian diri
di perguruan tinggi yang baik. Ringkasan dinamika hubungan antara
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi dapat dilihat
pada Bagan 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Bagan 1.
Dinamika hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi
Kebebasan Konfliktual (bebas dari
perasaaan bersalah, cemas, terkekang,
marah, tanggung jawab, dan tidak suka
yang berlebihan terhadap orangtua)
Kebebasan Emosional (bebas dari
kebutuhan akan persetujuan, kedekatan,
dan dukungan emosional yang berlebihan
dari orangtua)
Kebebasan Fungsional (mampu
mengatasi permasalahan, mengambil
keputusan, dan memenuhi kebutuhan
tanpa bantuan orangtua)
Kebebasan Sikap (memiliki sikap, nilai,
dan keyakinan yang berbeda dari
orangtua)
Pemisahan
Psikologis
yang Baik
Penyesuaian Diri
di Perguruan
Tinggi yang Baik
Penyesuaian Diri Akademik (mampu
mengaplikasikan motivasi akademik,
memiliki prestasi akademik yang baik,
mampu mengatasi tuntutan akademik)
Penyesuaian Diri Sosial (terlibat dalam
kegiatan di perguruan tinggi, mampu
menjalin hubungan dengan orang lain di
lingkungan perguruan tinggi, mampu
mengatasi perubahan ligkungan sosial
Penyesuaian Diri Personal-Emosional
(mampu mengontrol emosi dengan baik,
memiliki persepsi positif terhadap
tuntutan di perguruan tinggi, memiliki
kondisi fisik yang baik)
Kelekatan pada Institusi (kepuasan
terhadap fakultas atau program studi,
kepuasan terhadap universitas, kepuasan
terhadap status mahasiswa)
Kemandirian
Kemampuan
menjalin
hubungan
sosial
Keterhubungan (menilai bahwa orangtua
memahami, menghormati, mempercayai,
dan bersedia berkomunikasi secara
terbuka; mampu memahami,
menghormati, mempercayai, dan
bersedia berkomunikasi secara terbuka
dengan orangtua)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada
mahasiswa tahun pertama yang merantau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasional dan desain penelitian cross-sectional yang bertujuan untuk
menguji hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau melalui
pengumpulan data pada satu waktu saja. Jenis dan desain penelitian ini tidak
memungkinkan peneliti untuk menguji pengaruh pemisahan psikologis
terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama
yang merantau.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel X: pemisahan psikologis.
2. Variabel Y: penyesuaian diri di perguruan tinggi.
C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dari tiap variabel adalah sebagai berikut:
1. Pemisahan Psikologis
Pemisahan psikologis adalah kemampuan seseorang untuk memiliki
rasa diri sebagai individu yang berbeda dan terlepas dari orangtua, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
tetap menjalin hubungan baik dengan orangtua. Penelitian ini
memfokuskan pemisahan psikologis dari sosok ibu. Pemisahan psikologis
diukur menggunakan Skala Pemisahan Psikologis yang disusun
berdasarkan aspek pemisahan psikologis, yaitu kebebasan konfliktual,
kebebasan emosional, kebebasan fungsional, kebebasan sikap, dan
keterhubungan (Hoffman, 1984; Komidar, Zupančič, Sočan, & Levpušček,
2014). Skor pemisahan psikologis diperoleh dari keseluruhan skor tiap
aspek. Semakin tinggi skor yang diperoleh responden menunjukkan
pemisahan psikologis yang semakin baik. Semakin rendah skor yang
diperoleh responden menunjukkan pemisahan psikologis yang semakin
buruk.
2. Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Penyesuaian diri di perguruan tinggi adalah respon individu dalam
menghadapi tuntutan yang terdiri dari dimensi akademik, sosial, personal-
emosional, dan kelekatan pada institusi. Penyesuaian diri di perguruan
tinggi diukur menggunakan Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
yang disusun oleh peneliti dan rekan kelompok penelitian payung
berdasarkan keempat dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi (Baker
& Siryk, 1984 & 1986). Skor penyesuaian diri di perguruan tinggi
diperoleh dari keseluruhan skor tiap dimensi. Semakin tinggi skor yang
diperoleh responden menunjukkan penyesuaian diri di perguruan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yang semakin baik. Semakin rendah skor yang diperoleh responden
menunjukkan penyesuaian diri di perguruan tinggi yang semakin buruk.
D. RESPONDEN PENELITIAN
Peneliti memilih responden penelitian berdasarkan kriteria tertentu yang
sesuai dengan tujuan penelitian (purposive sampling) (Morissan, 2014).
Kriteria responden antara lain mahasiswa Universitas Sanata Dharma
angkatan 2016, berusia 18-21 tahun, pertama kali menjalani pendidikan di
perguruan tinggi, masih memiliki ibu, dan tinggal terpisah dari orangtua,
terutama ibu.
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma angkatan 2016 dipilih sebagai
responden karena merupakan mahasiswa tahun pertama di tahun ajaran
2016/2017. Usia 18-21 tahun dipilih sebagai kriteria responden karena
menunjukkan usia mahasiswa tahun pertama secara umum. Mahasiswa yang
baru pertama kali menjalani pendidikan di perguruan tinggi dipilih sebagai
responden penelitian karena belum pernah memiliki pengalaman menjalani
pendidikan di perguruan tinggi, sehingga diharapkan mampu menunjukkan
penyesuaian diri di perguruan tinggi yang sesuai dengan penelitian ini.
Mahasiswa yang masih memiliki ibu dipilih sebagai responden penelitian
karena penelitian ini mengukur pemisahan psikologis dari sosok ibu, sehingga
diharapkan mampu menunjukkan pemisahan psikologis yang sesuai dengan
penelitian ini. Mahasiswa yang tinggal terpisah dari orangtua, terutama ibu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dipilih sebagai responden penelitian karena menunjukkan bahwa mahasiswa
tersebut adalah mahasiswa perantau.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Penyusunan Blueprint
Peneliti menyusun blueprint skala pemisahan psikologis berdasarkan
teori yang disampaikan oleh Hoffman (1984) serta Komidar, Zupančič,
Sočan, dan Levpušček (2014). Tabel 1 menunjukkan blueprint skala
pemisahan psikologis.
Peneliti dan rekan kelompok penelitian payung menyusun blueprint
skala penyesuaian diri di perguruan tinggi berdasarkan teori yang
disampaikan oleh Baker dan Siryk (1984 & 1986). Tabel 2 menyajikan
blueprint skala penyesuaian diri di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 1.
Blueprint skala pemisahan psikologis
Aspek Indikator Bobot (%) Total (%)
Kebebasan
Konfliktual
Bebas dari perasaan bersalah yang berlebihan 4,35%
26%
Bebas dari perasaan cemas yang berlebihan 4,35%
Bebas dari perasaan terkekang yang berlebihan 4,35%
Bebas dari perasaan marah yang berlebihan 4,35%
Bebas dari perasaan tanggung jawab yang
berlebihan 4,35%
Bebas dari perasaan tidak suka yang berlebihan 4,35%
Kebebasan
Emosional
Bebas dari kebutuhan akan persetujuan yang
berlebihan 4,35%
13% Bebas dari kebutuhan akan kedekatan yang
berlebihan 4,35%
Bebas dari kebutuhan akan dukungan
emosional yang berlebihan 4,35%
Kebebasan
Fungsional
Mampu mengatasi permasalahan tanpa bantuan
ibu 4,35%
13% Mampu mengambil keputusan tanpa bantuan
ibu 4,35%
Mampu memenuhi kebutuhan tanpa bantuan
ibu 4,35%
Kebebasan
Sikap
Memiliki sikap yang berbeda dari ibu terhadap
suatu hal 4,35%
13% Memiliki nilai yang berbeda dari ibu 4,35%
Memiliki keyakinan yang berbeda dari ibu
mengenai suatu hal 4,35%
Keterhubungan Menilai bahwa ibu memahami mereka 4,35%
35%
Menilai bahwa ibu menghormati mereka 4,35%
Menilai bahwa ibu mempercayai mereka 4,35%
Menilai bahwa ibu bersedia untuk
berkomunikasi secara terbuka 4,35%
Mampu memahami ibu 4,35%
Mampu menghormati ibu 4,35%
Mampu mempercayai ibu 4,35%
Bersedia untuk berkomunikasi secara terbuka
dengan ibu 4,35%
TOTAL (%) 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 2.
Blueprint skala penyesuaian diri di perguruan tinggi
Dimensi Indikator Bobot (%) Total (%)
Penyesuaian
Diri
Akademik
Mampu mengaplikasikan
motivasi akademik 8,34%
25% Memiliki prestasi akademik
yang baik 8,34%
Mampu mengatasi tuntutan
akademik 8,34%
Penyesuaian
Diri Sosial
Terlibat dalam kegiatan di
perguruan tinggi 8,34%
25% Mampu menjalin hubungan
dengan orang lain di
lingkungan perguruan tinggi
8,34%
Mampu mengatasi perubahan
lingkungan sosial 8,34%
Penyesuaian
Diri Personal-
Emosional
Mampu mengontrol emosi
dengan baik 8,34%
25% Memiliki persepsi yang positif
terhadap tuntutan di perguruan
tinggi
8,34%
Memiliki kondisi fisik yang
baik 8,34%
Kelekatan
pada Institusi
Kepuasan terhadap fakultas
atau program studi 8,34%
25% Kepuasan terhadap universitas 8,34%
Kepuasan terhadap status
mahasiswa 8,34%
TOTAL (%) 100%
2. Focused Group Discussion
Peneliti melakukan focused group discussion (FGD) guna
mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku yang dianggap sebagai indikator
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Dengan
demikian, peneliti menemukan pedoman penulisan item yang sesuai
dengan konteks calon responden di lapangan. FGD dilaksanakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
bulan November 2016 dan melibatkan 15 mahasiswa yang memenuhi
kriteria responden penelitian. Delapan mahasiswa mengikuti FGD
pemisahan psikologis dan tujuh mahasiswa mengikuti FGD penyesuaian
diri di perguruan tinggi. Hasil FGD adalah sebagai berikut:
2.1 Pemisahan Psikologis
Hasil FGD mengindikasikan bahwa mahasiswa tahun pertama yang
merantau merasa bersalah ketika tidak berkata jujur kepada ibu atau
ketika tidak bersedia meminta maaf setelah melakukan kesalahan,
merasa cemas ketika ibu sakit, tidak merasa terkekang ketika ibu
mengingatkan mereka untuk menjaga diri, serta merasa tidak suka
ketika ibu memaksa mereka untuk melakukan suatu hal sesuai dengan
keinginan ibu.
Mahasiswa menyatakan bahwa mereka meminta persetujuan dari
ibu saat memilih jurusan kuliah atau memilih pasangan, memiliki
keinginan untuk menjalin komunikasi dengan ibu, serta memiliki
keinginan untuk didukung ketika mengalami masalah.
Mahasiswa memaparkan bahwa mereka memiliki kemampuan
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tanpa meminta bantuan
ibu, mengambil suatu keputusan tanpa perlu meminta pendapat dari
ibu, dan mengatur keperluan pribadi tanpa bantuan ibu. Mereka juga
memiliki perbedaan dengan ibu mengenai cara memecahkan masalah
atau menjalin relasi dengan orang lain, perbedaan kemandirian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
optimisme, serta perbedaan dalam meyakini suatu mitos atau
memperkirakan suatu hal.
Hasil FGD juga mengindikasikan bahwa mahasiswa memiliki
penilaian bahwa ibu mampu mengetahui perasaan yang mereka
rasakan, mengetahui sifat dan kemampuan mereka, menerima
pendapat dan keputusan mereka, mempercayai bahwa mereka mampu
mengambil keputusan yang terbaik bagi diri mereka sendiri, dan
bersedia umtuk menceritakan masalah yang dihadapi kepada mereka.
Mahasiswa juga mampu mengetahui perasaan ibu dan alasan dari
tindakan yang dilakukan oleh ibu, mampu menerima keputusan ibu,
percaya bahwa ibu tidak mempermalukan mereka, mempercayai
penilaian yang diberikan oleh ibu mengenai suatu hal, bersedia untuk
menceritakan masalah mereka kepada ibu, serta bersedia untuk
mengungkapkan keinginan mereka kepada ibu.
Hasil FGD tersebut sesuai dengan blueprint yang telah disusun oleh
peneliti dan menjadi data tambahan yang memperkuat teori. Lampiran
1 memaparkan daftar pertanyaan FGD mengenai pemisahan
psikologis.
2.2 Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Hasil FGD mengindikasikan bahwa mahasiswa tahun pertama yang
merantau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen, belajar
dengan rutin, memahami materi yang diajarkan oleh dosen,
memahami cara dosen mengajar, dan memperoleh nilai yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Mereka juga mendiskusikan tugas dengan teman, mencari materi
tambahan, serta mampu membuat prioritas antara mengerjakan tugas
atau melakukan kegiatan lain.
Mahasiswa menyatakan bahwa mereka melibatkan diri dalam
kegiatan di perguruan tinggi, aktif mencari informasi mengenai
kegiatan di perguruan tinggi, mampu menerima orang lain dengan
berbagai sifat dan latar belakang, mampu menjaga sikap dan sopan
santun terhadap orang lain, serta bersedia untuk menjalin relasi
dengan orang lain di lingkungan perguruan tinggi.
Hasil FGD juga mengindikasikan bahwa mahasiswa merasa tenang
ketika berada di situasi yang baru, mempersepsikan tuntutan di
perguruan tinggi sebagai suatu tantangan dan membentuk mereka
menjadi pribadi yang lebih baik, serta tidak menganggap perkuliahan
sebagai kegiatan yang melelahkan.
Mahasiswa juga memaparkan bahwa mereka memiliki kepuasan
terhadap metode pembelajaran, materi, dan pelayanan yang diberikan
oleh pihak fakultas atau program studi, kepuasan terhadap kegiatan
yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi, kepuasan terhadap prestasi
yang diraih oleh perguruan tinggi, kepuasan terhadap fasilitas yang
disediakan oleh perguruan tinggi, serta tidak berpikir untuk berhenti
kuliah atau pindah program studi.
Hasil FGD tersebut sesuai dengan blueprint yang telah disusun oleh
peneliti dan menjadi data tambahan yang memperkuat teori. Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2 menunjukkan daftar pertanyaan FGD mengenai penyesuaian diri di
perguruan tinggi.
3. Penulisan Item
Peneliti menulis 69 item pemisahan psikologis berdasarkan hasil FGD
serta referensi dari Psychological Separation Inventory (Hoffman, 1985)
dan Individuation Test for Emerging Adults (Komidar, Zupančič, Sočan, &
Levpušček, 2014). Peneliti dan rekan kelompok penelitian payung menulis
72 item penyesuaian diri di perguruan tinggi berdasarkan hasil FGD serta
referensi dari Student Adaptation to College Questionnaire (Baker &
Siryk, 1989).
Peneliti mengukur pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi menggunakan skala Likert dengan empat pilihan
jawaban, yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S),
dan Sangat Sesuai (SS). Pada item favorable, Sangat Tidak Sesuai (STS)
bernilai 1, Tidak Sesuai (TS) bernilai 2, Sesuai (S) bernilai 3, dan Sangat
Sesuai (SS) bernilai 4. Pada item unfavorable, Sangat Tidak Sesuai (STS)
bernilai 4, Tidak Sesuai (TS) bernilai 3, Sesuai (S) bernilai 2, dan Sangat
Sesuai (SS) bernilai 1. Peneliti memberikan jumlah pilihan jawaban genap
guna menghindari kesempatan responden penelitian untuk memberikan
jawaban netral (Anderson, 1990 dalam Supratiknya, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4. Review dan Revisi Item
Peneliti memeriksakan item-item yang telah disusun kepada dosen
pembimbing skripsi. Pemeriksaan ini terkait dengan ketepatan definisi
konseptual, aspek atau dimensi, indikator, dan item-item. Dosen
pembimbing skripsi juga memeriksa teknis penulisan item yang meliputi
tata bahasa dan ejaan, pemilihan kata, dan taraf kesulitan bahasa yang
dipakai. Peneliti merevisi item berdasarkan hasil review yang dilakukan
oleh dosen pembimbing skripsi.
5. Pengujian Validitas Isi
Peneliti meminta bantuan dari dosen pembimbing skripsi (professional
judgment) serta delapan mahasiswa psikologi yang sedang menyusun
skripsi (peer judgment) untuk menilai relevansi setiap item dalam Skala
Pemisahan Psikologis dan Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi.
Relevansi dilihat dari kesesuaian antara isi item dengan aspek atau dimensi
maupun indikator dari variabel yang hendak diukur. Nilai 1 menunjukkan
bahwa item tidak relevan, nilai 2 menunjukkan bahwa item kurang
relevan, nilai 3 menunjukkan bahwa item agak relevan, dan nilai 4
menunjukkan bahwa item sangat relevan.
Peneliti lalu menghitung penilaian yang telah dilakukan guna
mendapatkan nilai validitas isi. Penghitungan ini terdiri dari dua bagian,
yaitu penghitungan indeks validitas isi item (IVI-I) dan penghitungan
indeks validitas isi skala (IVI-S) (Lynn, 1986 dalam Supratiknya, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Nilai IVI-I ≥ 0,78 mengindikasikan bahwa item tersebut relevan,
sedangkan nilai IVI-I <0,78 menunjukkan bahwa item tersebut perlu
diperbaiki, digugurkan, atau diganti. Nilai IVI-S ≥ 0,90 menandakan
bahwa skala memiliki validitas isi yang baik.
Hasil penghitungan validitas isi adalah sebagai berikut:
5.1 Pemisahan Psikologis
Hasil penghitungan validitas isi menunjukkan bahwa 65 item
memiliki nilai IVI-I ≥ 0,78 dan 4 item memiliki nilai IVI-I <0,78,
dengan nilai IVI-S sebesar 0,92. Peneliti memutuskan untuk
memperbaiki item-item yang dirasa kurang layak dan melakukan
pemeriksaan validitas isi ulang. Hasil pemeriksaan ulang
menunjukkan bahwa seluruh item memiliki nilai IVI-I ≥ 0,78 dengan
nilai IVI-S sebesar 0,98. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa skala
pemisahan psikologis telah valid dan layak untuk digunakan.
5.2 Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Hasil penghitungan validitas isi menunjukkan bahwa 69 item
memiliki nilai IVI-I ≥ 0,78 dan 3 item memiliki nilai IVI-I <0,78,
dengan nilai IVI-S sebesar 0,95. Peneliti memutuskan untuk
memperbaiki item-item yang dirasa kurang layak dan melakukan
pemeriksaan validitas isi ulang. Hasil pemeriksaan ulang
menunjukkan bahwa seluruh item memiliki nilai IVI-I ≥ 0,78 dengan
nilai IVI-S sebesar 0,97. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa skala
penyesuaian diri di perguruan tinggi telah valid dan layak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
digunakan. Nilai validitas isi kedua skala penelitian tampak pada
Tabel 3.
Tabel 3.
Validitas skala pemisahan psikologis dan skala penyesuaian diri di perguruan
tinggi
Skala Indeks Validitas Isi Skala
(IVI-S)
Interpretasi
Pemisahan Psikologis 0,98 Valid
Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi
0,97 Valid
6. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur dilakukan terhadap sampel yang memiliki kesamaan
karakteristik dengan responden penelitian. Langkah ini dilakukan untuk
mendapatkan skala yang ringkas dengan nilai reliabilitas yang memadai
melalui kegiatan analisis dan seleksi item. Analisis item bertujuan untuk
memeriksa ciri-ciri statistik respon dari responden. Seleksi item dilakukan
dengan metode konsistensi internal, yaitu dengan melihat koefisien
korelasi antara skor tiap item dengan skor total. Seleksi item dilakukan
agar skala yang hendak digunakan terdiri dari item-item yang memiliki
daya diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014). Item yang lolos seleksi
adalah item yang memiliki koefisien korelasi item total <0,3 (Azwar,
2016).
Berdasarkan uji coba skala pemisahan psikologis, diperoleh hasil
bahwa terdapat 15 item yang memiliki koefisien korelasi item total <0,3
dan 54 item yang memiliki koefisien korelasi item total ≥ 0,3. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
memutuskan untuk menggugurkan 8 item lagi yang memiliki koefisien
korelasi item total paling rendah di antara item-item lain pada indikator
yang sama, agar distribusi antar indikator merata. Dengan demikian,
diperoleh 46 item yang bertahan dan digunakan dalam pengambilan data.
Tabel 4 menunjukkan distribusi item skala pemisahan psikologis.
Hasil uji coba skala penyesuaian diri di perguruan tinggi menunjukkan
bahwa terdapat 31 item yang memiliki koefisien korelasi item total <0,3
dan 41 item yang memiliki koefisien korelasi item total ≥ 0,3. Peneliti
memutuskan untuk menggugurkan 5 item lagi yang memiliki koefisien
korelasi item total paling rendah di antara item-item lain pada indikator
yang sama, agar distribusi antar indikator merata. Dengan demikian,
diperoleh 36 item yang bertahan dan digunakan dalam pengambilan data.
Tabel 5 menyajikan distribusi item skala penyesuaian diri di perguruan
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.
Distribusi item skala pemisahan psikologis sebelum dan setelah uji coba
Aspek Indikator Nomor Item Total
Sahih Favorable Unfavorable
Kebebasan
Konfliktual
Bebas dari perasaan bersalah yang
berlebihan
12(41) 23*, 31(3) 2
Bebas dari perasaan cemas yang
berlebihan
2(18) 9(40), 48* 2
Bebas dari perasaan terkekang yang
berlebihan
17*, 22(25) 27(16) 2
Bebas dari perasaan marah yang
berlebihan
67(31) 40*, 53(23) 2
Bebas dari perasaan tanggung jawab
yang berlebihan
7(36), 20* 33(13) 2
Bebas dari perasaan tidak suka yang
berlebihan
55(5) 14*, 43(43) 2
Kebebasan
Emosional
Bebas dari kebutuhan akan persetujuan
yang berlebihan
16*, 35(2) 60(6) 2
Bebas dari kebutuhan akan kedekatan
yang berlebihan
41(39), 68(45) 6* 2
Bebas dari kebutuhan akan dukungan
emosional yang berlebihan
29(35) 15*, 57(27) 2
Kebebasan
Fungsional
Mampu mengatasi permasalahan tanpa
bantuan ibu
1(20) 38*, 49(29) 2
Mampu mengambil keputusan tanpa
bantuan ibu
30(9), 52(26) 10* 2
Mampu memenuhi kebutuhan tanpa
bantuan ibu
5(15), 50(34) 19* 2
Kebebasan
Sikap
Memiliki sikap yang berbeda dari ibu
terhadap suatu hal
39(10), 59(14) 25* 2
Memiliki nilai yang berbeda dari ibu 11(22), 36* 65(32) 2
Memiliki keyakinan yang berbeda dari
ibu mengenai suatu hal
54* 34(37), 45(8) 2
Keterhubungan Menilai bahwa ibu memahami mereka 32(42), 64* 28(28) 2
Menilai bahwa ibu menghormati mereka 58(19) 4*, 51(44) 2
Menilai bahwa ibu mempercayai mereka 26(24), 61* 69(21) 2
Menilai bahwa ibu bersedia untuk
berkomunikasi secara terbuka
37(30) 13(11), 66* 2
Mampu memahami ibu 21(12) 18*, 63(17) 2
Mampu menghormati ibu 46(38), 47(46) 3* 2
Mampu mempercayai ibu 42(4) 8*, 62(33) 2
Bersedia untuk berkomunikasi secara
terbuka dengan ibu
44(1) 24*, 56(7) 2
TOTAL SAHIH 27 19 46
Keterangan:
1. Nomor item di luar tanda kurung (()) adalah nomor item sebelum uji coba
2. Nomor item di dalam tanda kurung (()) adalah nomor item setelah uji coba dan
digunakan dalam pengambilan data
3. Nomor item dengan tanda bintang (*) adalah nomor item yang gugur saat uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5.
Distribusi item skala penyesuaian diri di perguruan tinggi sebelum dan setelah uji
coba
Dimensi Indikator Nomor Item Total
Sahih Favorable Unfavorable
Penyesuaian
Diri
Akademik
Mampu mengaplikasikan
motivasi akademik 1(1), 16(6),
39*
21*, 29(13),
66* 3
Memiliki prestasi akademik yang
baik 2*, 26*,
71(36)
37(18), 55*,
59(29) 3
Mampu mengatasi tuntutan
akademik 20(9),
38(19), 67* 3*, 13(4), 69* 3
Penyesuaian
Diri Sosial
Terlibat dalam kegiatan di
perguruan tinggi 28(12),
54(25), 60*
4*, 18*,
44(21) 3
Mampu menjalin hubungan
dengan orang lain di lingkungan
perguruan tinggi
5*, 14(5),
46*
23*, 33(16),
65(34) 3
Mampu mengatasi perubahan
lingkungan sosial
22*,
30(14),
47(22)
6(2), 42*, 72* 3
Penyesuaian
Diri Personal-
Emosional
Mampu mengontrol emosi
dengan baik 31*, 51*,
57(27)
7*, 27(11),
41(20) 3
Memiliki persepsi yang positif
terhadap tuntutan di perguruan
tinggi
8(3), 15*,
63(32)
24(10), 34*,
49* 3
Memiliki kondisi fisik yang baik 9*, 19(8),
43*
52*, 58(28),
70(35) 3
Kelekatan
pada Institusi
Kepuasan terhadap fakultas atau
program studi 25*, 40*,
53(24)
10*, 17(7),
61(30) 3
Kepuasan terhadap universitas 11*,
32(15),
64(33)
45*, 48*,
56(26) 3
Kepuasan terhadap status
mahasiswa 36*,
50(23), 68*
12*, 35(17),
62(31) 3
TOTAL SAHIH 18 18 36
Keterangan:
1. Nomor item di luar tanda kurung (()) adalah nomor item sebelum uji coba
2. Nomor item di dalam tanda kurung (()) adalah nomor item setelah uji coba dan
digunakan dalam pengambilan data
3. Nomor item dengan tanda bintang (*) adalah nomor item yang gugur saat uji
coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
F. PEMERIKSAAN RELIABILITAS ALAT UKUR PENELITIAN
Alpha Cronbach menguji reliabilitas alat ukur penelitian. Nilai koefisien
Alpha Cronbach ≥ 0,6 mengindikasikan bahwa alat ukur reliabel (Sekaran,
1992 dalam Priyatno, 2014). Berdasarkan hasil uji coba, skala pemisahan
psikologis memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,921, sedangkan
skala penyesuaian diri memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach sebesar
0,876. Dengan demikian, disimpulkan bahwa kedua skala yang disusun oleh
peneliti telah reliabel. Tabel 6 memaparkan nilai reliabilitas skala kedua
variabel penelitian.
Tabel 6.
Reliabilitas skala pemisahan psikologis dan skala penyesuaian diri di
perguruan tinggi hasil uji coba
Skala Koefisien Alpha
Cronbach
Interpretasi
Pemisahan Psikologis 0,921 Reliabel
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi 0,876 Reliabel
G. METODE ANALISIS DATA
Peneliti menguji hipotesis penelitian ini menggunakan uji korelasi
Product-Moment Pearson dengan bantuan program SPSS 23. Pengujian
tersebut bertujuan untuk mengukur keeratan hubungan secara linier antara
variabel bebas dan variabel terikat yang berdistribusi normal (Priyatno, 2014).
Uji asumsi yang harus terpenuhi dalam uji korelasi Product-Moment Pearson
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah syarat utama dalam analisis statistik parametrik,
salah satunya adalah uji korelasi Product-Moment Pearson. Uji normalitas
menunjukkan apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data
yang berdistribusi normal menunjukkan bahwa data tersebut mampu
mewakili populasi (Priyatno, 2014). Peneliti melakukan uji normalitas
menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS
23. Taraf signifikansi >0,05 mengindikasikan bahwa data berdistribusi
normal, sedangkan taraf signifikansi <0,05 menunjukkan bahwa data tidak
berdistribusi normal (Priyatno, 2014).
2. Uji Linearitas
Uji linearitas juga merupakan prasyarat bagi uji korelasi Product-
Moment Pearson. Uji linearitas menunjukkan apakah variabel bebas dan
variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau tidak (Priyatno, 2014).
Peneliti melakukan uji linearitas menggunakan program SPSS 23. Taraf
signifikansi pada test for linearity <0,05 menunjukkan bahwa hubungan
kedua variabel penelitian linear, sedangkan taraf signifikansi pada test for
linearity >0,05 mengindikasikan bahwa hubungan kedua variabel
penelitian tidak linear (Priyatno, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti mengambil data penelitian pada tanggal 23 Maret 2017 hingga
18 April 2017 di beberapa program studi di Universitas Sanata Dharma.
Pengambilan data penelitian dilakukan secara klasikal dengan
membagikan Skala Pemisahan Psikologis dan Skala Penyesuaian Diri di
Perguruan Tinggi secara langsung di kelas-kelas. Responden mengisi skala
saat itu juga. Dari 145 skala penelitian yang dibagikan, diperoleh 114 skala
yang memenuhi kriteria untuk dianalisis.
2. Deskripsi Responden dan Data Penelitian
2.1 Deskripsi Responden Penelitian
Tabel 7 memaparkan deskripsi responden penelitian yang meliputi
jenis kelamin, usia, asal daerah, tahun mulai tinggal di Daerah
Istimewa Yogyakarta, tempat tinggal saat ini, pemilihan program
studi, Indeks Prestasi Semester 1, status ibu, dan status pekerjaan ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 7.
Deskripsi responden penelitian
Kategori Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
37
77
32,5%
67,5%
Usia 18 tahun
19 tahun
20 tahun
21 tahun
50
53
9
2
44%
47%
8%
1%
Asal Daerah Jawa
Luar Jawa
36
78
32%
68%
Tahun Mulai
Tinggal di DIY
2016
Sebelum 2016
91
23
80%
20%
Tempat Tinggal
Saat Ini
Kos/Asrama/Kontrak/Sendiri
Dengan keluarga besar (selain ibu)
99
15
87%
13%
Pemilihan Program
Studi
Diri Sendiri
Orangtua
Kakak
93
19
2
82%
17%
1%
Indeks Prestasi
Semester 1
≤ 2,00
2,01-2,50
2,51-3,00
3,01-3,50
≥ 3,51
5
20
39
30
20
4%
18%
34%
26%
18%
Status Ibu Tinggal bersama Ayah
Berpisah (cerai)
Cerai Mati
Menikah lagi
96
7
10
1
84%
6%
9%
1%
Status Pekerjaan
Ibu
Bekerja
Pensiun
Tidak Bekerja (ibu rumah tangga)
75
1
38
66%
1%
33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2.2 Deskripsi Data Penelitian
Peneliti melakukan analisis deskriptif untuk mengetahui skor
empirik dan teoritik dari masing-masing variabel penelitian. Skor
empirik adalah skor yang diperoleh dari hasil penelitian, sedangkan
skor teoritik adalah skor dari alat ukur. Peneliti juga melakukan uji
beda menggunakan one-sample t-test untuk mengetahui signifikansi
perbedaan antara data empirik dan teoritik Hasil uji beda
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
rerata empirik dan teoritik, di mana nilai rerata empirik lebih besar
daripada nilai rerata teoritik. Responden penelitian memiliki
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi yang
tinggi. Tabel 8 menunjukkan deskripsi data penelitian pemisahan
psikologis.
Tabel 8.
Deskripsi data penelitian variabel pemisahan psikologis
N Rerata
Skor
Standar
Deviasi
Skor
Min.
Skor
Maks.
Koef.
Uji
Beda
(t)
Sign. Interpretasi
Empirik
114
130,30 9,657 102 159
16,914 0,000
Ada
Perbedaan
Signifikan Teoritik 115 23 46 184
Tabel 9 menyajikan deskripsi data penelitian penyesuaian diri di
perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 9.
Deskripsi data penelitian variabel penyesuaian diri di perguruan tinggi
N Rerata
Skor
Standar
Deviasi
Skor
Min.
Skor
Maks.
Koef.
Uji
Beda
(t)
Sign. Interpretasi
Empirik
114
106,20 8,933 80 128
19,366 0,000
Ada
Perbedaan
Signifikan Teoritik 90 18 36 144
Peneliti juga melakukan kategorisasi untuk mengetahui tingkat
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi
responden penelitian. Peneliti melakukan kategorisasi berdasarkan
norma yang dijelaskan oleh Azwar (2016). Hasil kategorisasi
menunjukkan bahwa 66% responden penelitian memiliki pemisahan
psikologis yang tergolong tinggi dan 72% responden penelitian
memiliki penyesuaian diri di perguruan tinggi yang tergolong tinggi.
Tabel 10 memaparkan kategorisasi variabel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 10.
Kategorisasi variabel penelitian
Norma Pemisahan
Psikologis
Jumlah % Penyesuaian
Diri di
Perguruan
Tinggi
Jumlah % Kategori
X < (µ - 1,5σ) X ≤ 80,5 0 0% X ≤ 63 0 0% Sangat
Rendah
(µ - 1,5σ) ≤ X
< (µ - 0,5σ)
80,5 ≤ X <
103,5
1 1% 63 ≤ X < 81 1 1% Rendah
(µ - 0,5σ) ≤ X
< (µ + 0,5σ)
103,5 ≤ X <
126,5
35 31% 81 ≤ X < 99 15 13% Sedang
(µ + 0,5σ) ≤ X
< (µ + 1,5σ)
126,5 ≤ X <
149,5
75 66% 99 ≤ X <
117
82 72% Tinggi
(µ + 1,5σ) ≤ X 149,5 ≤ X 3 2% 117 ≤ X 16 14% Sangat
Tinggi
Keterangan Norma:
X : Skor Responden
µ : Nilai Rerata Teoritik
σ : Standar Deviasi Teoritik
3. Reliabilitas Data Penelitian
Tabel 11 menyajikan hasil uji reliabilitas data penelitian dari masing-
masing variabel penelitian. Hasil tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas
data penelitian lebih rendah daripada reliabilitas data uji coba. Azwar
(2016) menyatakan bahwa penurunan reliabilitas terjadi karena perbedaan
kelompok responden yang mengisi skala. Perbedaan tersebut berkaitan
dengan perbedaan sikap, persepsi, dan motivasi responden dalam
memberikan jawaban (Azwar, 2015). Responden yang kurang memahami
isi skala atau memiliki rasa penolakan terhadap isi skala cenderung tidak
menjawab dengan sungguh-sungguh (Azwar, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 11.
Reliabilitas skala pemisahan psikologis dan skala penyesuaian diri di
perguruan tinggi hasil pengambilan data
Skala Koef. Alpha
Cronbach
Interpretasi
Pemisahan Psikologis 0,737 Reliabel
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi 0,809 Reliabel
4. Hasil Uji Asumsi
4.1 Uji Normalitas
Tabel 12 menunjukkan hasil uji normalitas masing-masing variabel
penelitian. Uji normalitas mengindikasikan bahwa tiap variabel
penelitian berdistribusi normal.
Tabel 12.
Hasil uji normalitas pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi
Variabel Signifikansi Interpretasi
Pemisahan Psikologis 0,200 Berdistribusi Normal
Penyesuaian Diri di
Perguruan Tinggi
0,200 Berdistribusi Normal
4.2 Uji Linearitas
Tabel 13 memaparkan hasil uji linearitas masing-masing variabel
penelitian. Uji linearitas menunjukkan bahwa kedua variabel
penelitian berhubungan linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 13.
Hasil uji linearitas antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri
di perguruan tinggi
Variabel Signifikansi Interpretasi
Pemisahan Psikologis
0,002 Linear Penyesuaian Diri di
Perguruan Tinggi
5. Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji korelasi antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi menunjukkan koefisien korelasi Pearson sebesar 0,275
dengan taraf signifikansi 0,002. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
terdapat hubungan positif signifikan antara pemisahan psikologis dan
penyesuaian diri di perguruan tinggi. Koefisien korelasi Pearson yang
mendekati 0 menunjukkan bahwa hubungan antara pemisahan psikologis
dan penyesuaian diri di perguruan tinggi cenderung lemah (Priyatno,
2014). Tabel 14 memaparkan hasil uji hipotesis penelitian.
Tabel 14.
Hasil uji korelasi antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan
tinggi
Variabel Koef.
Korelasi
Pearson (r)
Sign. Interpretasi
Pemisahan Psikologis
0,275 0,002 Ada Hubungan
Signifikan Penyesuaian Diri di
Perguruan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
6. Hasil Analisis Tambahan
Peneliti melakukan analisis tambahan guna memperkaya hasil
penelitian. Analisis tambahan yang dilakukan meliputi:
6.1 Hubungan antara Pemisahan Psikologis dan Dimensi Penyesuaian
Diri di Perguruan Tinggi
Tabel 15 menyajikan hasil uji korelasi antara pemisahan psikologis
dan dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pemisahan psikologis memiliki hubungan yang
relatif sama kuat dengan dimensi penyesuaian diri akademik, dimensi
penyesuaian diri personal-emosional, serta dimensi kelekatan pada
institusi. Dimensi penyesuaian diri sosial memiliki hubungan yang
lebih lemah dengan pemisahan psikologis jika dibandingkan dengan
dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi yang lain.
Tabel 15.
Hasil uji korelasi antara pemisahan psikologis dan dimensi penyesuaian diri di
perguruan tinggi
Variabel
Bebas
Dimensi Penyesuaian
Diri di Perguruan Tinggi
Koef.
Korelasi
(r)
Sign. Interpretasi
Pemisahan
Psikologis
Penyesuaian Diri
Akademik 0,255 0,003
Ada Hubungan
Signifikan
Penyesuaian Diri Sosial 0,199 0,017 Ada Hubungan
Signifikan
Penyesuaian Diri
Personal-Emosional 0,232 0,007
Ada Hubungan
Signifikan
Kelekatan pada Institusi 0,240 0,005 Ada Hubungan
Signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
6.2 Hubungan antara Aspek Pemisahan Psikologis dan Penyesuaian
Diri di Perguruan Tinggi
Tabel 16 memaparkan hasil uji korelasi antara aspek pemisahan
psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa aspek kebebasan emosional, fungsional, dan
sikap tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian
diri di perguruan tinggi. Aspek kebebasan konfliktual dan
keterhubungan memiliki hubungan positif signifikan dengan
penyesuaian diri di perguruan tinggi. Aspek keterhubungan memiliki
hubungan yang lebih kuat dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi
daripada aspek kebebasan konfliktual.
Tabel 16.
Hasil uji korelasi antara aspek pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi
Aspek
Pemisahan
Psikologis
Variabel
Terikat
Koef.
Korelasi
(r)
Sign. Interpretasi
Kebebasan
Konfliktual
Penyesuaian
Diri di
Perguruan
Tinggi
0,354 0,000 Ada Hubungan Signifikan
Kebebasan
Emosional -0,057 0,275
Tidak Ada Hubungan
Signifikan
Kebebasan
Fungsional 0,001 0,495
Tidak Ada Hubungan
Signifikan
Kebebasan
Sikap -0,006 0,475
Tidak Ada Hubungan
Signifikan
Keterhubungan 0,377 0,000 Ada Hubungan Signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
B. PEMBAHASAN
1. Hubungan antara Pemisahan Psikologis dan Penyesuaian Diri di
Perguruan Tinggi
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
signifikan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan
tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa semakin tinggi pemisahan psikologis yang
dimiliki oleh mahasiswa tahun pertama yang merantau, maka semakin
tinggi pula penyesuaian diri di perguruan tinggi. Semakin rendah
pemisahan psikologis yang dimiliki oleh mahasiswa tahun pertama yang
merantau, maka semakin rendah pula penyesuaian diri di perguruan tinggi.
Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Beyers dan Goossens
(2003) serta Delhaye, Kempenaers, Linkowski, Stroobants, dan Goosens
(2012) yang menunjukkan bahwa pemisahan psikologis berhubungan
positif dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Beyers dan Goossens
(2003) menyatakan bahwa pemisahan psikologis mengindikasikan
pengembangan kemandirian mahasiswa dari orangtua serta perasaan
positif terhadap perubahan dalam hubungan dengan orangtua.
Kemampuan mahasiswa untuk memiliki rasa diri sebagai individu
yang berbeda dan terlepas dari ibu menunjukkan pemisahan psikologis
mahasiswa tahun pertama yang merantau. Kemampuan tersebut
menunjukkan pencapaian kemandirian mahasiswa karena mereka memiliki
kemampuan untuk melakukan suatu hal tanpa campur tangan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pengaruh dari ibu. Kemampuan mahasiswa untuk menjalin hubungan baik
dengan ibu juga menunjukkan pemisahan psikologis mahasiswa tahun
pertama yang merantau. Kemampuan tersebut menunjukkan bahwa
mahasiswa memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan sosial.
Credé dan Niehorster (2012), Gunarsa dan Gunarsa (2001), Henton,
Lamke, Murphy, dan Haynes (1980 dalam Stoever, 2001), serta Nasution
(1997) memaparkan bahwa pada masa transisi dari sekolah menengah atas
ke perguruan tinggi, mahasiswa perantau dihadapkan pada tantangan untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai hal seperti hidup terpisah dari keluarga
dan teman, hubungan sosial yang baru, perbedaan sifat pendidikan di
sekolah menengah atas dan perguruan tinggi, serta tuntutan untuk lebih
bertanggung jawab. Dengan demikian, kemandirian dan kemampuan untuk
menjalin hubungan sosial yang mengindikasikan pemisahan psikologis
merupakan modal yang dimiliki mahasiswa tahun pertama yang merantau
untuk menyesuaikan diri di perguruan tinggi.
Dalam konteks responden di Indonesia, penelitian ini memiliki hasil
yang berbeda dengan penelitian Hilmawati dan Susiati (2015). Penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara
pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada 114
mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang merantau. Hasil penelitian
Hilmawati dan Susiati (2015) menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di perguruan
tinggi pada 68 mahasiswa psikologi Universitas Padjajaran yang merantau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Penelitian ini mengukur pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi menggunakan skala yang disusun oleh peneliti
berdasarkan hasil FGD. Penelitian Hilmawati dan Susiati (2015),
mengukur pemisahan psikologis menggunakan adaptasi skala
Psychological Separation Inventory (Hoffman, 1985) dan mengukur
penyesuaian diri di perguruan tinggi menggunakan adaptasi skala Student
Adaptation to College Questionnaire (Baker & Siryk, 1989). Perbedaan
tersebut mengindikasikan bahwa cacah responden dan alat ukur sangat
memengaruhi hasil penelitian.
2. Hubungan antara Pemisahan Psikologis dan Dimensi Penyesuaian
Diri di Perguruan Tinggi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemisahan psikologis
berhubungan positif signifikan dengan setiap dimensi penyesuaian diri di
perguruan tinggi. Hubungan antara pemisahan psikologis dan dimensi
penyesuaian diri akademik, dimensi penyesuaian diri personal-emosional,
serta dimensi kelekatan pada institusi relatif sama kuat. Pemisahan
psikologis dan dimensi penyesuaian diri sosial memiliki hubungan yang
paling lemah dibandingkan dimensi penyesuaian diri di perguruan tinggi
yang lain.
Hasil tersebut berkaitan dengan hasil wawancara peneliti dengan
beberapa mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang menyatakan alasan
mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
memperoleh ilmu dan keterampilan agar mampu bersaing dalam dunia
pekerjaan di masa depan. Alasan tersebut menunjukkan bahwa motivasi
mahasiswa melanjutkan pendidikan lebih berkaitan dengan akademik,
sehingga mereka lebih fokus menyesuaikan diri pada hal akademik.
Dengan penyesuaian diri akademik yang baik, mahasiswa juga mampu
memiliki penyesuaian diri personal-emosional yang baik. Dengan
demikian, mahasiswa juga memiliki kelekatan pada institusi.
Pemisahan psikologis menunjukkan bahwa mahasiswa bebas dari
perasaan negatif yang berlebihan terhadap ibu, menilai bahwa ibu
memahami, menghormati, dan mempercayai mereka, serta memiliki sikap,
nilai, dan keyakinan yang berbeda dari ibu. Kemampuan tersebut berkaitan
dengan kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan motivasi
akademik. Mahasiswa memiliki penilaian bahwa ibu memahami dan
menerima motivasi akademik yang mereka miliki, serta mempercayai
tindakan yang dilakukan oleh mereka dalam mengaplikasikan motivasi
akademik. Mereka juga tidak terganggu oleh perasaan bersalah dan cemas
apabila memiliki motivasi akademik serta cara mengaplikasikan yang
berbeda dengan ibu mereka. Kebebasan mahasiswa dari perasaan negatif
yang berlebihan terhadap ibu berhubungan dengan kemampuan mahasiswa
untuk mengontrol emosi dengan baik. Mahasiswa tidak larut dalam
perasaan negatif yang berlebihan.
Kemampuan mengaplikasikan motivasi akademik berkaitan dengan
kebebasan mahasiswa dari kebutuhan akan persetujuan yang berlebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dari ibu dan kemampuan untuk mengambil keputusan tanpa bantuan ibu.
Mahasiswa mampu memutuskan dan mempertanggungjawabkan tindakan
yang dilakukan dalam mengaplikasikan motivasi akademik.
Kebebasan dari kebutuhan akan dukungan emosional yang berlebihan
dari ibu dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan tanpa bantuan ibu
berhubungan dengan kemampuan mahasiswa untuk mengatasi tuntutan
akademik dan memiliki persepsi positif terhadap tuntutan di perguruan
tinggi. Mahasiswa memiliki persepsi bahwa tuntutan di perguruan tinggi
merupakan suatu permasalahan yang mampu mereka hadapi tanpa harus
melibatkan ibu, sehingga mereka mampu mencari solusi dan menghadapi
tuntutan akademik secara mandiri.
Dengan kemampuan mengaplikasikan motivasi akademik dan
mengatasi tuntutan akademik, mahasiswa juga mampu memperoleh
prestasi akademik yang baik. Prestasi tersebut ditunjukkan oleh sebagian
besar responden penelitian yang memiliki indeks prestasi ≥ 2,51. Dengan
demikian, mahasiswa juga memiliki kepuasan terhadap status sebagai
mahasiswa serta kepuasan pada institusi, fakultas, ataupun program studi.
3. Hubungan antara Aspek Pemisahan Psikologis dan Penyesuaian Diri
di Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek kebebasan emosional,
kebebasan fungsional, dan kebebasan sikap tidak memiliki hubungan
signifikan dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
serupa dengan hasil penelitian Beyers dan Goossens (2003) serta Lapsley
dan Edgerton (2002) yang menyatakan bahwa aspek kebebasan emosional,
kebebasan fungsional, dan kebebasan sikap tidak berhubungan signifikan
dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hanya dua aspek pemisahan
psikologis yang berhubungan positif signifikan dengan penyesuaian diri di
perguruan tinggi, yaitu aspek kebebasan konfliktual dan keterhubungan.
Hasil ini serupa dengan penelitian Beyers dan Goossens (2003), Choi
(2002), Hilmawati dan Susiati (2015), Lapsley dan Edgerton (2002), serta
Orrego dan Rodriguez (2001) yang memaparkan bahwa aspek kebebasan
konfliktual memiliki hubungan positif signifikan dengan penyesuaian diri
di perguruan tinggi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek keterhubungan
memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penyesuaian diri di perguruan
tinggi daripada aspek kebebasan konfliktual. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menjalin hubungan
sosial lebih berkaitan dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi daripada
kebebasan mahasiswa dari perasaan negatif yang berlebihan terhadap ibu.
Peneliti belum menemukan penelitian lain yang menguji hubungan antara
aspek keterhubungan dan penyesuaian diri di perguruan tinggi.
Kebebasan mahasiswa dari perasaan negatif yang berlebihan serta
kemampuan mahasiswa untuk memahami, menghormati, mempercayai,
dan terbuka dengan ibu berkaitan dengan kemampuan mahasiswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
mengontrol emosi dengan baik. Mahasiswa tidak larut dalam perasaan
negatif yang berlebihan dan mampu menerima orang lain.
Kebebasan mahasiswa dari perasaan negatif yang berlebihan serta
penilaian mahasiswa bahwa ibu memahami, menghormati, mempercayai,
dan terbuka dengan mereka berhubungan dengan kemampuan mahasiswa
untuk mengaplikasikan motivasi akademik dan mengatasi tuntutan
akademik. Kebebasan dan penilaian tersebut juga berkaitan dengan
kemampuan mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan di perguruan tinggi,
menjalin hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan tinggi, dan
mengatasi perubahan lingkungan sosial. Mahasiswa menilai bahwa ibu
memahami dan menerima motivasi akademik yang mereka miliki,
memahami kegiatan yang mereka ikuti, memahami hubungan mereka
dengan orang lain, serta menghormati dan mempercayai tindakan yang
mereka lakukan. Mahasiswa bebas untuk melakukan suatu hal yang
berkaitan dengan kehidupan di perguruan tinggi tanpa merasa terganggu
oleh perasaan negatif yang berlebihan terhadap ibu. Dengan demikian,
mahasiswa memiliki kepuasan terhadap status sebagai mahasiswa.
4. Pemisahan Psikologis yang Tinggi
Hasil kategorisasi data penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden penelitian memiliki pemisahan psikologis yang tergolong
tinggi. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa individu
telah mencapai kematangan kognitif, psikososial, dan emosional pada usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
17 tahun (Koepke & Denissen, 2012; Kroger, 2004; Rakipi, 2015).
Responden penelitian telah mampu melihat orangtua dari sudut pandang
yang berbeda melalui apresiasi peran orangtua dalam hidup mereka
sekaligus identifikasi orangtua sebagai orang dewasa pada umumnya
(Koepke & Denissen, 2012; Levy-Warren, 1999; Rakipi, 2015).
Mereka juga telah mampu menerima tanggung jawab pribadi, membuat
keputusan secara mandiri, serta memiliki kejelasan tentang siapa diri
mereka, apa yang mereka inginkan, bagaimana mereka menyesuaikan diri
dengan masyarakat, dan dengan siapa mereka berhubungan (Arnett, 2000;
Levy-Warren, 1999). Dengan demikian, responden penelitian mampu
memiliki pemisahan psikologis yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, yaitu
terdapat hubungan positif antara pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama yang merantau. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa semakin tinggi pemisahan psikologis yang dimiliki
oleh mahasiswa tahun pertama yang merantau, maka semakin tinggi pula
penyesuaian diri di perguruan tinggi. Semakin rendah pemisahan psikologis
yang dimiliki oleh mahasiswa tahun pertama yang merantau, maka semakin
rendah pula penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hubungan antara pemisahan
psikologis dan penyesuaian diri di perguruan tinggi cenderung lemah.
Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa pemisahan psikologis
memiliki hubungan positif dengan semua dimensi penyesuaian di perguruan
tinggi. Pemisahan psikologis memiliki hubungan yang paling lemah dengan
dimensi penyesuaian diri sosial. Hasil analisis tambahan juga memaparkan
bahwa hanya aspek kebebasan konfliktual dan aspek keterhubungan yang
memiliki hubungan positif dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Aspek
keterhubungan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penyesuaian diri di
perguruan tinggi daripada aspek kebebasan konfliktual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. KETERBATASAN
Keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah lingkup
responden penelitian yang terbatas. Penelitian ini hanya melibatkan
mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
C. SARAN
Penelitian ini memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa Tahun Pertama yang Merantau
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa tahun pertama yang
merantau memiliki pemisahan psikologis dan penyesuaian diri di
perguruan tinggi yang baik. Mahasiswa tahun pertama yang merantau
disarankan untuk mempertahankan pemisahan psikologis yang telah
dimiliki dengan cara menjalin hubungan yang saling memahami,
menghormati, percaya, dan terbuka dengan orangtua, terutama ibu.
Dengan demikian, mahasiswa juga mampu mempertahankan penyesuaian
diri di perguruan tinggi yang telah dimiliki.
2. Bagi Orangtua Mahasiswa Tahun Pertama yang Merantau
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pemisahan
psikologis mahasiswa tahun pertama yang merantau, maka semakin tinggi
pula penyesuaian diri di perguruan tinggi. Orangtua, terutama ibu,
disarankan untuk membantu mahasiswa tahun pertama yang merantau
mempertahankan pemisahan psikologis yang telah dimiliki dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
menjalin hubungan yang saling memahami, menghormati, percaya, dan
terbuka dengan mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa juga mampu
menyesuaikan diri di perguruan tinggi dengan baik.
3. Bagi Institusi
Pihak institusi, terutama dosen pembimbing akademik, disarankan
untuk mendorong mahasiswa tahun pertama yang merantau untuk
menjalin hubungan yang saling memahami, menghormati, percaya, dan
terbuka dengan orangtua, terutama ibu. Dengan demikian, mahasiswa juga
mampu menyesuaikan diri di perguruan tinggi dengan baik.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang memiliki minat pada topik yang sama
disarankan untuk memperluas responden penelitian, tidak hanya
mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood: a theory of development from the late
teens through the twenties. American Psychologist, 55(5), 469-480.
_________ (2015). Emerging Adulthood: The Winding Road from the Late Teens
Through the Twenties (2nd Edition). Oxford: Oxford University Press.
Årseth, A. K., Kroger, J., Martinussen, M., & Bakken, G. (2009). Intimacy status,
attachment, separation-individuation patterns, and identity status in
female university students. Journal of Social and Personal
Relationships, 26(5), 697-712.
Ashar, K. (t.t.). Tahun 2012 Jumlah Mahasiswa S1 FEB UB yang di Drop Out
Sebanyak 70 Orang. Diakses dari http://feb.ub.ac.id/id/tahun-2012-
jumlah-mahasiswa-s1-feb-ub-yang-di-drop-sebanyak-70-orang.html
pada tanggal 23 September 2016.
Aspelmeier, J. E., Love, M. M., McGrill, L. A., Elliott, A. N., & Pierce, T. W.
(2012). Self-esteem, locus of control, college adjustment, and gpa
among first and continuiting generation students: a moderator model
of generational status. Research in Higher Educational, 53(7), 755-
781.
Aspinwall, L. G., & Taylor, S. E. (1992). Modelling cognitive adaptation: a
longitudinal investigation of the impact of individual differences and
coping on college adjustment and performance. Journal of Personality
and Social Psychology, 63, 989-1003.
Azwar, S. (2015). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________ (2016). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Badan Pusat Statistik. (2017a). Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan
Tenaga Edukatif (Negeri dan Swasta) di Bawah Kementrian Agama
Menurut Provinsi 2013/2014-2014/2015. Diakses dari
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1840 pada tanggal 21
Juni 2017.
__________________ (2017b). Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan
Tenaga Edukatif (Negeri dan Swasta) di Bawah Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Menurut Provinsi 2013/2014-2014/2015.
Diakses dari https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1839 pada
tanggal 21 Juni 2017.
Baker, R. W., & Siryk, B. (1984). Measuring adjustment to college. Journal of
Counseling Psychology, 31(2), 179-189.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
____________________ (1986). Exploratory intervention with a scale measuring
adjustment to college. Journal of Counseling Psychology, 33 (1), 31-
38.
____________________ (1989). The Student Adaptation to College
Questionnaire (SACQ). Oregon: Western Psychological Services.
Diunduh dari
https://www.wpspublish.com/store/Images/Downloads/Product/SAC
Q_Sample-Test-Report.pdf pada tanggal 23 September 2016.
Bernier, A., Larose, S., Boivin, M., & Soucy, N. (2004). Attachment state of
mind: implication for adjustment to college. Journal of Adolescent
Research, 19(6), 783-806.
Beyers, W., & Goossens, L. (2002). Concurrent and predictive validity of the
student adaptation to college questionnaire in a sample of European
freshman students. Educational and Psychological Measurement, 62,
527-538.
_______________________ (2003). Psychological separation and adjustment to
university: moderating effects of gender, age, and perceived parenting
style. Journal of Adolescent Research, 18(4), 363-382.
Blakemore, J. E. O., Berenbaum, S. A., & Liben, L. S. (2009). Gender
Development. New York: Psychology Press.
Bozhenko, E. (2011). Adult child-parent relationships: on the problem of
classification. Social and Behavioral Sciences, 30, 1625-1629.
Buote, V. M., Pancer, S. M., Pratt, M. W., Adams, G., Birnie-Lefcovitch, S.,
Polivy, J., & Wintre, M. G. (2007). The importance of friends:
friendship and adjustment among 1st-year university students. Journal
of Adolescent Reasearch, 22(6), 665-689.
Caplan, S. M., Henderson, C. E., Henderson, J., & Fleming, D. L. (2002).
Socioemotional factors contributing to adjustment among early-
entrance college students. Gifted Child Quarterly, 46(2), 124-134.
Choi, K. H. (2002). Psychological separation-individuation and adjustment to
college among korean american students: the roles of collectivism and
individualism. Journal of Counseling Psychology, 49(4), 468-475.
Credé, M., & Niehorster, S. (2012). Adjustment to college as measured by the
student adaptation to college questionnaire: a quantitative review of its
structure and relationships with correlates and consequences.
Educational Psychology Review, 24, 133-165.
Delhaye, M., Kempenaers, C., Linkowski, P., Stroobants, R., & Goossens, L.
(2012). Perceived parenting and separation-individuation in Belgian
college students: associations with emotional adjustment. The Journal
of Psychology, 146(4), 353-370.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Eshun, S. (2006). Relationship between outlook to life and college adjustment: an
analysis of the role of optimism in stress appraisal and overall mental
health among college students. Dalam Landow, M. V. Stress and
Mental Health of College Students, hal. 187-201. New York: Nova
Science Publisher, Inc. Diakses dari
https://books.google.co.id/books?isbn=1594548390
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=T4U0ZKtQkLUC&o
i=fnd&pg=PA187&dq=Eshun,+S.+(2006).+Relationship+between+ou
tlook+to+life+and+college+adjustment:+an+analysis+of+the+role+of
+optimism+in+stress+appraisal+and+overall+mental+health+among+
college+students.&ots=OEXp5O7rwT&sig=3Yz4_P10lThSdW6cga
Wb1jvDU3U&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false pada tanggal 20
September 2016.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian (Theory of Personality). Jakarta:
Salemba Humanik.
Friedlander, L. J., Reid, G. J., Shupak, N., & Cribbie, R. (2007). Social support,
self-esteem, and stress as predictors of adjustment to university among
first-year undergraduates. Journal of College Students Development,
48(3), 259-274.
Gnaulati, E., & Heine, B. J. (2001). Separation-individuation in late adolescence:
an investigation of gender and ethnic differences. The Journal of
Psychology, 135(1), 59-70.
Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (2001). Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan
Keluarga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hertel, J. B. (2002). College student generational status: similarities, differences,
and factors in college adjustment. The Psychological Record, 52, 3-18.
Hickman, G. P., Bartholomae, S., & McKenry, P. C. (2000). Influence of
parenting styles on the adjustment and academic achievement of
traditional college freshmen. Journal of College Student Development,
41(1), 41-54.
Hilmawati, R. N., & Susiati. E. (2015). Hubungan antara Psychological
Separation dengan College Adjustment pada Mahasiswa Angkatan
2014 Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran. Naskah Publikasi
Skripsi. Sumedang: Universitas Padjajaran. Diunduh dari
http://repository.unpad.ac.id/20929/ pada tanggal 19 September 2016.
Hoffman, J. A. (1984). Psychological separation of late adolescents from their
parents. Journal of Counseling Psychology, 31, 170-178.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
_____________ (1985). Psychological Separation Inventory (PSI). Princeton:
ETS Test Collection.
Igbo, J. N., Nwaka, R. N., Mbagwu, F., & Mezieobi, D. (2016). Emotional
intelligence as a correlate of social and academic adjustment of first
year university students in south east geo-political zone of Nigeria.
ABC Journal of Advanced Research, 5(1), 9-20.
Institut Teknologi Bandung. (t.t.). Distribusi Asal Daerah Mahasiswa Program
Sarjana. Diakses dari http://usm.itb.ac.id/wp/?page_id=2212 pada
tanggal 9 Mei 2017.
Judge, T. A., Erez, A., Bono, J. E., & Locke, E. A. (2005). Core self-evaluation
and job and life satisfaction: the role of self-concordance and goal
attainment. Journal of Applied Psychology, 90(2), 257-268.
Kaczmarek, P. G., Matlock, G., Merta, R., Ames, M. H., & Ross, M. (1994). An
assessment of international college student adjustment. International
Journal for the Advancement of Counselling, 17, 241-247.
Kalsner, L., & Pistole, M. C. (2003). College adjustment in a multiethnic sample:
attachment, separation-individuation, and ethnic identity. Journal of
College Students Development, 44(1), 92-109.
Kristanti, E. Y. (2010). Tiap Tahun, Ratusan Mahasiswa ITB Drop Out. Diakses
dari http://nasional.news.viva.co.id/news/read/155001-tiap-tahun-5-
10-mahasiswa-itb-drop-out pada tanggal 23 September 2016.
Koepke, S., & Denissen, J. J. A. (2012). Dynamics of identity development and
separation-individuation in parent-child relationships during
adolescence and emerging adulthood: a conceptual integration.
Developmental Review, 32, 67-88.
Komidar, L., Zupančič, M., Levpušček, M. P., & Bjornsen, C. A. (2016).
Development of the short version of the individuation test for
emerging adults (ITEA-S) and its measurement invariance across
Slovene and U.S. emerging adults. Journal of Personality Assessment,
1-14.
Komidar, L., Zupančič, M., Sočan, G., & Levpušček, M. P. (2014). Development
and construct validation of the individuation test for emerging adults
(ITEA). Journal of Personality Assessment, 96(5), 503-514.
Kroger, J. (2004). Identity in Adolescence: The Balance between Self and Other
(3rd Edition). Hove: Routledge.
Lapsley, D. K. (2009). Separation-individuation. Dalam Lopez, S. J. The
Encyclopedia of Positive Psychology (Vol. II), hal. 1554-1555. West
Sussex: Wiley-Blackwell.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lapsley, D. K., Aalsma, M. C., & Varshney, N. M. (2001). A factor analytic and
psychometric examination of pathology of separation-individuation.
Journal of Clinical Psychology, 57(7), 915-932.
Lapsley, D. K., & Edgerton, J. (2002). Separation-individuation, adult attachment
style, and college adjustment. Journal of Counseling and Development,
80, 484-492.
Levy-Warren, M. H. (1999). I am, you are, and so are we: a current perspective on
adolescent separation-individuation theory. Adolescent Psychiatry, 24,
3-24. Diakses dari
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=sEIqosPF0WEC&oi=
fnd&pg=PA3&dq=Levy-
Warren,+M.+H.+(1999).+I+am,+you+are,+and+so+are+we:+a+curre
nt+perspective+on+adolescent+separation-
individuation+theory.&ots=KwyJIKKJNi&sig=GlpGKCMlh5fRb29e
cy4y8hlgW-w&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false pada tanggal 3
Oktober 2016.
Maas, J. (2013). Mother & Fetus: The Start of a Relationship. Dissertation.
Tilburg: Tilburg University. Diunduh dari
https://pure.uvt.nl/ws/files/1555106/Maas_mother_20-12-2013.pdf
pada tanggal 8 Desember 2016.
Marmarosh, C. L., & Markin, R. D. (2007). Group and personal attachments: two
is better than one when predicting college adjustment. Group
Dynamics: Theory, Research, and Practice, 11(3), 153-164.
Mattanah, J. F., Hancock, G. R., & Brand, B. L. (2004). Parental attachment,
separation-individuation, and college student adjustment: a structural
equation analysis of mediational effects. Journal of Counseling
Psychology, 51(2), 213-225.
Morissan. (2014). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana
Nasution, K. T. (1997). Stres dan Perilaku Coping pada Mahasiswa Perantau di
Universitas Indonesia. Skripsi yang tidak diterbitkan, Universitas
Indonesia, Depok, Indonesia.
Orrego, V. O., & Rodriguez, J. (2001). Family communication patterns and
college adjustment: the effects of communication and conflictual
independence on college students. The Journal of Family
Communication, 1(3), 175-189.
Papalia, D. E., Olds, S. W., Feldman, R. D. (2007). Human Development (10th
Edition). New York: McGraw-Hill.
Parker, J. D. A., Hogan, M. J., Eastabrook, J. M., Oke, A., & Wood, L. M. (2006).
Emotional intelligence an student retention: predicting the successful
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
transition from high school to university. Personality and Individual
Differences, 41, 1329-1336.
Parker, J. D. A., Summerfeldt, L. J., Hogan, M. J., & Majeski, S. A. (2004).
Emotional intelligence and academic success: examining the transition
from high school to university. Personality and Individual Differences,
36, 163-172.
Priyatno, D. (2014). SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: Penerbit
ANDI.
Rakipi, S. (2015). Parenting styles: their impact on adolescent separation and
college adjustment. Dissertation. Minneapolis: Capella University.
Diunduh dari
http://search.proquest.com/openview/72ecd1dda808bcf4cd27c635570
52d89/1?pq-origsite=gscholar&cbl=18750&diss=y pada tanggal 22
Agustus 2016.
Ramos-Sánchez, L., & Nichols, L. (2007). Self-efficacy of first-generation and
non-first-generation college students: the realationship with academic
performance and college adjustment. Journal of College Counseling,
10, 6-18.
Rice, K. G., Vergara, D.T., & Aldea, M.A. (2006). Cognitive-affective mediators
of perfectionism and college student adjustment. Personality an
Individual Differences, 40, 463-473.
Salmain, D., Azar, N. N., & Salmani, A. (2014). A study of first-year student
adjustment to college in relation to academic-self efficacy, academic
motivation and satisfaction with college environment. International
Journal of Scientific Management and Development, 2(5), 87-93.
Santrock, J. W. (2014a). Adolescence (15th Edition). New York: McGraw-Hill
Education.
_____________ (2014b). Essentials of Life-Span Development (3rd Edition). New
York: McGraw-Hill Education.
Sarwono, S. W. (1978). Perbedaan antara Pemimpin dan Aktivis dalam Gerakan
Protes Mahasiswa: Suatu Studi Psikologi Sosial. Thesis yang tidak
diterbitkan, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.
Schneider, M. E., & Ward, D. J. (2003). The role of ethnic identification and
perceived social support in latinos’ adjustment to college. Hispanic
Journal of Behavioral Sciences, 25, 539-554.
Schneiders, A. A. (1960). Personal Adjustment and Mental Health. New York:
Holt, Rinehart, and Winston.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Schnuck, J., & Handal, P. J. (2011). Adjustment to college freshmen as predicted
by both perceived parenting style and the five factor model of
personality. Psychology, 2(4), 275-282.
Sharma, B. (2012). Adjustment and emotional maturity among first year college
students. Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 10(2),
32-37.
Stoever, S. (2001). Multiple Predictors of College Adjustment and Academic
Performance for Undergraduates in Their First Semester. Dissertation.
Denton: University of North Texas. Diunduh dari
https://digital.library.unt.edu/ark:/67531/metadc2778/ pada tanggal 20
September 2016.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
____________ (2016). Kuantifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologis.
Makalah yang disampaikan dalam Lustrum Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
Thorlakson, C. L. (1998). Predictors of Coping Strategies in Adolescence. Thesis.
Winnipeg: University of Manitoba. Diunduh dari http://www.nlc-
bnc.ca/obj/s4/f2/dsk2/tape15/PQDD_0024/MQ32968.pdf pada tanggal
26 September 2016.
VandenBos, G. R. (2007). APA Dictionary of Psychology. Washington, DC:
American Psychological Association
Youniss, J., & Smollar, J. (1994). Adolescent Relations with Mothers, Fathers,
and Friends. Chicago: The University of Chicago Press. Diakses dari
https://books.google.co.id/books?id=n3c54lXVp7MC&pg=PP4&lpg=
PP4&dq=james+youniss+jacqueline+smollar&source=bl&ots=LgBcY
ejtri&sig=xJ5K1x9p35t1LcjaefZqxtUElqs&hl=id&sa=X&ved=0ahU
KEwi23NCtm4XQAhUfSo8KHTRSD-
UQ6AEIVTAI#v=onepage&q=james%20youniss%20jacqueline%20s
mollar&f=false pada tanggal 5 Oktober 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 1
Daftar Pertanyaan FGD Variabel Pemisahan Psikologis
Aspek Indikator Pertanyaan
Kebebasan
Konfliktual
Bebas dari perasaan bersalah
yang berlebihan terhadap ibu
a. Apakah kalian pernah merasa bersalah kepada
ibu?
b. Dalam hal apa kalian merasa bersalah?
c. Dalam rentang 1-10, seberapa besar rasa
bersalah kalian kepada ibu? Mengapa?
d. Sikap apa yang muncul ketika kalian merasa
bersalah kepada ibu?
Bebas dari perasaan cemas
yang berlebihan terhadap ibu
a. Apakah kalian pernah merasa cemas kepada
ibu?
b. Dalam hal apa kalian merasa cemas?
c. Dalam rentang 1-10, seberapa besar rasa cemas
kalian kepada ibu? Mengapa?
d. Sikap apa yang muncul ketika kalian merasa
cemas kepada ibu?
Bebas dari perasaan terkekang
yang berlebihan oleh ibu
a. Apakah kalian pernah merasa terkekang oleh
ibu?
b. Dalam hal apa kalian merasa terkekang?
c. Dalam rentang 1-10, seberapa besar rasa
terkekang kalian oleh ibu? Mengapa?
d. Sikap apa yang muncul ketika kalian merasa
dikekang oleh ibu?
Bebas dari perasaan marah
yang berlebihan terhadap ibu
a. Apakah kalian pernah merasa marah kepada
ibu?
b. Dalam hal apa kalian merasa marah?
c. Dalam rentang 1-10, seberapa besar rasa marah
kalian kepada ibu? Mengapa?
d. Sikap apa yang muncul ketika kalian merasa
marah kepada ibu?
Bebas dari perasaan tanggung
jawab yang berlebihan
terhadap ibu
a. Apakah kalian pernah merasa
bertanggungjawab kepada ibu?
b. Dalam hal apa kalian merasa
bertanggungjawab?
c. Dalam rentang 1-10, seberapa besar rasa
tanggung jawab kalian kepada ibu? Mengapa?
d. Sikap bertanggungjawab seperti apa yang kalian
tunjukkan kepada ibu?
Bebas dari perasaan tidak suka
yang berlebihan terhadap ibu
a. Apakah kalian pernah merasa tidak suka kepada
ibu?
b. Dalam hal apa kalian merasa tidak suka?
c. Dalam rentang 1-10, seberapa besar rasa tidak
suka kalian kepada ibu? Mengapa?
d. Sikap apa yang muncul ketika kalian merasa
tidak suka kepada ibu?
Kebebasan
Emosional
Bebas dari kebutuhan akan
persetujuan yang berlebihan
dari ibu
a. Apakah kalian pernah membutuhkan
persetujuan dari ibu?
b. Dalam hal apa kalian membutuhkan persetujuan
dari ibu?
c. Dalam rentang 1-10, seberapa besar kalian
membutuhkan persetujuan dari ibu? Mengapa?
Bebas dari kebutuhan akan a. Apakah kalian pernah membutuhkan kedekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kedekatan yang berlebihan
dengan ibu
dengan ibu?
b. Kedekatan seperti apa yang kalian butuhkan?
c. Dalam rentang 1-10, seberapa besar kalian
membutuhkan kedekatan dengan ibu?
Mengapa?
Bebas dari kebutuhan akan
dukungan emosional yang
berlebihan dari ibu
a. Apakah kalian pernah mendengar kata
“dukungan emosional”?
b. Menurut kalian, apa saja yang termasuk
dukungan emosional?
c. Apakah kalian pernah membutuhkan dukungan
emosional dari ibu?
d. Dukungan emosional seperti apa yang kalian
butuhkan?
e. Dalam rentang 1-10, seberapa besar kalian
membutuhkan dukungan emosional dari ibu?
Mengapa?
Kebebasan
Fungsional
Mampu mengatasi
permasalahan tanpa bantuan
ibu
a. Menurut kalian, seberapa mampu kalian
mengatasi permasalahan tanpa bantuan ibu?
Mengapa?
b. Dalam permasalahan apa saja kalian mampu
mengatasi tanpa bantuan ibu?
c. Dalam permasalahan apa saja kalian
membutuhkan bantuan ibu?
Mampu mengambil keputusan
tanpa bantuan ibu
a. Menurut kalian, seberapa mampu kalian
mengambil keputusan tanpa bantuan ibu?
Mengapa?
b. Dalam hal apa saja kalian mampu mengambil
keputusan tanpa bantuan ibu?
c. Dalam hal apa saja kalian membutuhkan
bantuan ibu untuk mengambil keputusan?
Mampu memenuhi kebutuhan
tanpa bantuan ibu
a. Menurut kalian, kebutuhan pribadi mencakup
apa saja?
b. Menurut kalian, seberapa mampu kalian
memenuhi kebutuhan pribadi tanpa bantuan
ibu? Mengapa?
c. Kebutuhan pribadi apa saja yang mampu kalian
penuhi tanpa bantuan ibu?
d. Kebutuhan pribadi apa saja yang belum
mampu kalian penuhi sehingga perlu meminta
bantuan ibu?
Kebebasan Sikap Memiliki sikap yang berbeda
dari ibu terhadap suatu hal
a. Dalam rentang 1-10, seberapa berbeda sikap
kalian dengan ibu terhadap suatu hal?
b. Coba kalian beri contoh yang menggambarkan
hal tersebut!
Memiliki nilai yang berbeda
dari ibu
a. Dalam rentang 1-10, seberapa berbeda nilai
yang kalian miliki dengan ibu?
b. Coba kalian beri contoh yang menggambarkan
hal tersebut!
Memiliki keyakinan yang
berbeda dari ibu mengenai
suatu hal
a. Dalam rentang 1-10, seberapa berbeda
keyakinan yang kalian miliki dengan ibu
terhadap suatu hal?
b. Coba kalian beri contoh yang menggambarkan
hal tersebut!
Keterhubungan Menilai bahwa ibu memahami
mereka
a. Menurut kalian, seberapa mampu ibu
memahami kalian? Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b. Dalam hal apa ibu mampu memahami kalian?
c. Dalam hal apa ibu tidak mampu memahami
kalian?
Menilai bahwa ibu
menghormati mereka
a. Menurut kalian, seberapa mampu ibu
menghormati kalian?
b. Dalam hal apa ibu mampu menghormati kalian?
c. Dalam hal apa ibu tidak mampu menghormati
kalian?
Menilai bahwa ibu
mempercayai mereka
a. Menurut kalian, seberapa mampu ibu
mempercayai kalian?
b. Dalam hal apa ibu mampu mempercayai
kalian?
c. Dalam hal apa ibu tidak mampu mempercayai
kalian?
Menilai bahwa ibu bersedia
untuk berkomunikasi secara
terbuka
a. Menurut kalian, seberapa baik kesediaan ibu
untuk berkomunikasi secara terbuka dengan
kalian? Mengapa?
b. Dalam hal apa ibu bersedia berkomunikasi
secara terbuka?
c. Dalam hal apa ibu tidak bersedia
berkomunikasi secara terbuka?
Mampu memahami ibu a. Menurut kalian, seberapa mampu kalian
memahami ibu? Mengapa?
b. Dalam hal apa kalian mampu memahami ibu?
c. Dalam hal apa kalian tidak mampu memahami
ibu?
Mampu menghormati ibu a. Menurut kalian, seberapa mampu kalian
menghormati ibu?
b. Dalam hal apa kalian mampu menghormati ibu?
c. Dalam hal apa kalian tidak mampu
menghormati ibu?
Mampu mempercayai ibu a. Menurut kalian, seberapa mampu kalian
mempercayai ibu?
b. Dalam hal apa kalian mampu mempercayai
ibu?
c. Dalam hal apa kalian tidak mampu
mempercayai ibu?
Bersedia untuk berkomunikasi
secara terbuka dengan ibu
a. Menurut kalian, seberapa baik kesediaan kalian
untuk berkomunikasi secara terbuka dengan
ibu? Mengapa?
d. Dalam hal apa kalian bersedia berkomunikasi
secara terbuka?
e. Dalam hal apa kalian tidak bersedia
berkomunikasi secara terbuka?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 2
Daftar Pertanyaan FGD Variabel Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Dimensi Indikator Pertanyaan
Penyesuaian Diri
Akademik
Mampu mengaplikasikan
motivasi akademik
a. Apakah kalian pernah mendengar kata
“motivasi belajar”?
b. Dalam rentang 1-10, berapa nilai motivasi
belajar yang kalian miliki? Mengapa?
Memiliki prestasi akademik
yang baik
Sejauh ini, seberapa baik prestasi akademik
yang kalian miliki? Mengapa?
Mampu mengatasi tuntutan
akademik
a. Berdasarkan pengalaman kalian, apa saja
tuntutan akademik yang ada di perguruan
tinggi?
b. Seberapa mampu kalian mengelola dan
mengatasi tuntutan akademik di perguruan
tinggi? Mengapa?
Penyesuaian Diri
Sosial
Terlibat dalam kegiatan yang
ada di perguruan tinggi
a. Sepengetahuan kalian, kegiatan apa saja
yang ada di perguruan tinggi?
b. Seberapa terlibat kalian dengan kegiatan
tersebut? Mengapa?
Mampu menjalin hubungan
dengan orang lain di
lingkungan perguruan tinggi
a. Menurut kalian, apakah perlu untuk
memiliki relasi yang luas?
b. Dengan siapa saja kalian
berhubungan/berinteraksi di lingkungan
perguruan tinggi?
c. Bagaimana relasi kalian dengan orang-
orang yang telah kalian sebutkan tadi?
Mengapa?
d. Bagaimana cara kalian menjaga relasi
tersebut?
Mampu mengatasi perubahan
lingkungan sosial
a. Menurut pengalaman kalian, apa saja
tuntutan sosial yang ada di perguruan
tinggi?
b. Seberapa mampu kalian mengelola dan
mengatasi tuntutan sosial di perguruan
tinggi? Mengapa?
c. Berdasarkan pengalaman kalian, apa saja
perubahan lingkungan sosial yang terjadi
dari SMA/SMK ke perguruan tinggi?
d. Seberapa mampu kalian mengatasi
perubahan lingkungan sosial tersebut?
Mengapa?
Penyesuaian Diri
Personal-Emosional
Mampu mengontrol emosi
dengan baik
a. Perasaan apa saja yang kalian rasakan dari
rentang waktu pertama masuk kuliah sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
saat ini?
b. Perasaan apa saja yang muncul ketika kalian
menghadapi tuntutan di perguruan tinggi,
baik tuntutan akademik maupun sosial?
c. Apakah kalian merasa sudah bisa
mengontrol perasaan tersebut? Mengapa?
Memiliki persepsi yang positif
terhadap tuntutan di perguruan
tinggi
Apakah kalian menilai tuntutan di perguruan
tinggi, baik tuntutan akademik maupun sosial,
sebagai hal yang positif atau negatif? Mengapa?
Memiliki kondisi fisik yang
baik
Apakah tuntutan di perguruan tinggi
mempengaruhi kondisi fisik kalian? Mengapa?
Kelekatan pada
Institusi
Kepuasan terhadap fakultas
atau program studi
Dalam rentang 1-10, seberapa puas kalian
terhadap prodi atau fakultas kalian? Mengapa?
Kepuasan terhadap universitas Dalam rentang 1-10, seberapa puas kalian
terhadap universitas? Mengapa?
Kepuasan terhadap status
mahasiswa
a. Seberapa puas kalian dengan status kalian
sebagai mahasiswa? Mengapa?
b. Apakah kalian berpikir untuk pindah atau
berhenti kuliah? Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 3
Form Penilaian Validitas Isi Variabel Pemisahan Psikologis
PENILAIAN VALIDITAS ISI PEMISAHAN PSIKOLOGIS
(PSYCHOLOGICAL SEPARATION)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Yogyakarta, 20 Februari 2017
Yang terhormat
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Yang berpartisipasi dalam penelitian ini
Dengan hormat,
Saya mahasiswi Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:
Nama : Jessica Dhoria Arywibowo
NIM : 129114089
Memohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item “pemisahan psikologis” dalam rangka tugas akhir saya.
Validitas isi item yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi item relevan dengan atribut psikologis yang diukur (pemisahan psikologis).
Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.
Hormat saya,
Jessica Dhoria Arywibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIM/NIP :
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia megisi penilaian validitas isi item dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak tertentu demi membantu
terlaksananya penelitian.
Yogyakarta, … Februari 2017
(……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Penilaian Validitas Isi Item
Alat ukur atau skala ini bertujuan mengukur pemisahan psikologis yang memiliki 5 aspek. Definisi konseptual atribut psikologis beserta komponen-
komponen atau dimensi-dimensinya adalah sebagai berikut:
Atribut Psikologis Komponen/Dimensi
Pemisahan Psikologis: Kemampuan seseorang
untuk memiliki rasa diri
sebagai individu yang
berbeda dan terlepas dari
orangtua guna mencapai
kemandirian dengan tetap
menjalin hubungan baik
dengan orangtua.
Kebebasan konfliktual:
Kebebasan seseorang dari perasaan negatif yang berlebihan terhadap orangtua. Aspek ini ditunjukkan oleh kebebasan seseorang dari
rasa bersalah, cemas, terkekang, marah, tangggung jawab, dan tidak suka yang berlebihan terhadap orangtua.
Indikator :
Bebas dari perasaan bersalah yang berlebihan terhadap orangtua
Bebas dari perasaan cemas yang berlebihan terhadap orangtua
Bebas dari perasaan terkekang yang berlebihan oleh orangtua
Bebas dari perasaan marah yang berlebihan terhadap orangtua
Bebas dari perasaan tanggung jawab yang berlebihan terhadap orangtua
Bebas dari perasaan tidak suka yang berlebihan terhadap orangtua
Kebebasan emosional:
Kebebasan seseorang dari kebutuhan akan persetujuan, kedekatan, dan dukungan emosional yang berlebihan dari orangtua.
Indikator :
Bebas dari kebutuhan akan persetujuan yang berlebihan dari orangtua
Bebas dari kebutuhan akan kedekatan yang berlebihan dengan orangtua
Bebas dari kebutuhan akan dukungan emosional yang berlebihan dari orangtua
Kebebasan fungsional:
Kemampuan seseorang untuk mengelola dan mengatur urusan pribadi tanpa bantuan orangtua.
Indikator :
Mampu mengatasi permasalahan tanpa bantuan orangtua
Mampu mengambil keputusan tanpa bantuan orangtua
Mampu memenuhi kebutuhan tanpa bantuan orangtua
Kebebasan sikap:
Kemampuan seseorang untuk memiliki gambaran diri sebagai seseorang yang unik. Hal ini ditandai dengan kemampuan seseorang
untuk memiliki sikap, nilai, dan keyakinan yang berbeda dari orangtua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Indikator :
Memiliki sikap yang berbeda dari orangtua terhadap suatu hal
Memiliki nilai yang berbeda dari orangtua mengenai suatu hal
Memiliki keyakinan yang berbeda dari orangtua mengenai suatu hal
Keterhubungan:
Menunjukkan persepsi seseorang bahwa orangtua merupakan rekan yang baik. Hal ini ditunjukkan oleh hubungan yang saling
memahami, menghormati, dan percaya antara seseorang dengan orangtua. Selain itu, hal ini juga meliputi kesediaan untuk
berkomunikasi secara terbuka.
Indikator :
Menilai bahwa orangtua memahami mereka
Menilai bahwa orangtua menghormati mereka
Menilai bahwa orangtua mempercayai mereka
Menilai bahwa orangtua bersedia untuk berkomunikasi secara terbuka
Mampu memahami orangtua
Mampu menghormati orangtua
Mampu mempercayai orangtua
Bersedia untuk berkomunikasi secara terbuka dengan orangtua
Tugas Anda adalah sebagai berikut:
a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah penilaian anda terkait taraf relevansinya.
b. Taraf relevansi adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang hendak
diukur. Relevansi ini tercermin dari kesesuaian isi item dengan definisi konseptual tentang atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang
diukur.
c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut:
1 = Tidak relevan
2 = Kurang relevan
3 = Relevan
4 = Sangat relevan
d. Nyatakanlah penilaian anda dengan cara memberikan tanda centang ( ).
e. Berikanlah saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan apabila menurut Anda item-item yang tersedia tidak/kurang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Penilaian Item
Pemisahan Psikologis: Kemampuan seseorang untuk memiliki rasa diri sebagai individu yang berbeda dan terlepas dari orangtua guna mencapai kemandirian dengan tetap
menjalin hubungan baik dengan orangtua. Dalam penelitian ini, pemisahan psikologis lebih berfokus pada hubungan antara ibu dan anak.
Komponen Indikator No. Item Taraf Relevansi
Saran Perbaikan 1 2 3 4
Kebebasan
konfliktual:
Kebebasan
seseorang dari
perasaan negatif
yang berlebihan
terhadap orangtua.
Aspek ini
ditunjukkan oleh
kebebasan
seseorang dari rasa
bersalah, cemas,
terkekang, marah,
tangggung jawab,
dan tidak suka yang
berlebihan terhadap
orangtua.
Bebas dari
perasaan bersalah
yang berlebihan
terhadap
orangtua
1 Saya merasa bersalah ketika tidak menuruti
perkataan ibu saya karena saya memiliki
pendapat sendiri (UF)
2 Saya merasa bersalah ketika menolak
permintaan tolong ibu saya dan lebih memilih
melakukan hal lain yang menurut saya lebih
penting (misal: mengerjakan tugas) (UF)
3 Saya tidak merasa bersalah ketika saya jarang
berkomunikasi dengan ibu saya karena
kesibukan kami masing-masing (F)
Bebas dari
perasaan cemas
yang berlebihan
terhadap
orangtua
4 Rutinitas saya (misal: waktu tidur) tidak
terganggu meskipun saya memikirkan keadaan
ibu saya (F)
5 Ketika ibu saya sakit, saya lebih memilih
merawat ibu saya dan mengabaikan aktivitas
yang lain (UF)
6 Saya merasa cemas jika tidak mampu
memenuhi harapan ibu saya karena
kemampuan saya yang tidak mencukupi (UF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Bebas dari
perasaan
terkekang yang
berlebihan oleh
orangtua
7 Saya merasa terkekang ketika ibu saya ingin
mengetahui dengan siapa saya berteman (UF)
8 Saya tidak merasa terkekang ketika ibu saya
ingin mengetahui aktivitas yang saya lakukan
(F)
9 Saya merasa terkekang ketika ibu saya tidak
memperbolehkan saya bepergian ke tempat
yang saya inginkan karena mempertimbangkan
keselamatan saya (UF)
Bebas dari
perasaan marah
yang berlebihan
terhadap
orangtua
10 Saya tidak merasa marah ketika ibu saya
mengarahkan apa yang sebaiknya saya lakukan
agar saya tidak salah dalam bertindak (F)
11 Saya merasa marah ketika ibu saya tidak
menuruti masukan/saran dari saya karena ibu
saya memiliki pendapat sendiri (UF)
12 Saya merasa marah ketika ibu saya tidak
memperbolehkan saya untuk mengikuti
kegiatan yang saya inginkan karena
mempertimbangkan manfaat dari kegiatan
tersebut (UF)
Bebas dari
perasaan
tanggung jawab
yang berlebihan
terhadap
orangtua
13 Saya tidak merasa bertanggungjawab untuk
selalu menjaga keamanan dan keselamatan ibu
saya (F)
14 Saya merasa bertanggungjawab untuk
memenuhi semua keinginan ibu saya (UF)
15 Saya merasa bertanggungjawab untuk selalu
membantu ibu saya dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
permasalahannya (UF)
Bebas dari
perasaan tidak
suka yang
berlebihan
terhadap
orangtua
16 Saya tidak suka apabila ibu saya memiliki
pendapat yang berbeda dengan saya (UF)
17 Saya tidak membenci sifat-sifat ibu saya yang
berbeda dengan saya (F)
18 Saya tidak suka apabila ibu saya memberi
nasihat kepada saya (UF)
Kebebasan
emosional:
Kebebasan
seseorang dari
kebutuhan akan
persetujuan,
kedekatan, dan
dukungan emosional
yang berlebihan dari
orangtua.
Bebas dari
kebutuhan akan
persetujuan yang
berlebihan dari
orangtua
19 Saya hanya akan pergi ke tempat yang saya
inginkan jika ibu saya mengijinkan (UF)
20 Saya meminta persetujuan dari ibu saya ketika
akan membeli barang (UF)
21 Saya memilih teman tanpa perlu meminta
persetujuan dari ibu saya (F)
Bebas dari
kebutuhan akan
kedekatan yang
berlebihan
dengan orangtua
22 Saya ingin meghabiskan banyak waktu
bersama ibu saya daripada bersama orang lain
(UF)
23 Bukan suatu masalah bagi saya apabila saya
tidak menceritakan persoalan yang saya hadapi
kepada ibu saya (F)
24 Penting bagi saya untuk menceritakan seluruh
aktivitas saya kepada ibu saya (UF)
Bebas dari
kebutuhan akan
dukungan
25 Saya dapat menghadapi situasi yang sulit
meskipun ibu saya tidak memberi semangat
kepada saya (F)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
emosional yang
berlebihan dari
orangtua
26 Saya berharap ibu saya selalu ada ketika saya
membutuhkannya (UF)
27 Penting bagi saya untuk ibu saya selalu
memahami perasaan saya (UF)
Kebebasan
fungsional:
Kemampuan
seseorang untuk
mengelola dan
mengatur urusan
pribadi tanpa
bantuan orangtua.
Mampu
mengatasi
permasalahan
tanpa bantuan
orangtua
28 Saya mengikuti nasihat dari ibu saya dalam
menghadapi suatu permasalahan (UF)
29 Menanyakan solusi kepada ibu saya
merupakan hal utama yang saya lakukan ketika
menghadapi permasalahan (UF)
30 Saya dapat menyelesaikan permasalahan yang
saya hadapi meskipun ibu saya tidak
membantu saya (F)
Mampu
mengambil
keputusan tanpa
bantuan orangtua
31 Saya meminta bantuan dari ibu saya dalam
menentukan tempat yang akan saya kunjungi
bersama teman-teman saya (UF)
32 Saya dapat memutuskan dengan siapa saya
berteman tanpa meminta bantuan dari ibu saya
(F)
33 Saya meminta bantuan dari ibu saya dalam
memutuskan barang yang saya beli (UF)
Mampu
memenuhi
kebutuhan tanpa
bantuan orangtua
34 Saya dapat mengatur keuangan saya tanpa
meminta bantuan dari ibu saya (F)
35 Saya membutuhkan bantuan dari ibu saya
dalam mengurus diri saya (misal: perlu
diingatkan oleh ibu untuk menjaga kesehatan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
(UF)
36 Saya membutuhkan bantuan dari ibu saya
dalam mengurus keperluan pribadi saya (UF)
Kebebasan sikap:
Kemampuan
seseorang untuk
memiliki gambaran
diri sebagai
seseorang yang
unik. Hal ini
ditandai dengan
kemampuan
seseorang untuk
memiliki sikap,
nilai, dan keyakinan
yang berbeda dari
orangtua.
Memiliki sikap
yang berbeda
dari orangtua
terhadap suatu
hal
37 Saya memiliki sikap yang serupa dengan ibu
saya dalam melakukan suatu pekerjaan (misal:
teliti) (UF)
38 Saya memiliki cara yang berbeda dari ibu saya
dalam mengatasi masalah (F)
39 Saya memiliki sikap yang serupa dengan ibu
saya dalam menjalin hubungan dengan orang
lain (misal: berinisiatif untuk memulai
perbincangan dengan orang lain) (UF)
Memiliki nilai
yang berbeda
dari orangtua
40 Saya dan ibu saya memiliki penilaian yang
berbeda mengenai suatu hal (misal: penilaian
mengenai pakaian) (F)
41 Saya dan ibu saya memiliki penilaian yang
serupa bahwa nilai akademik merupakan hal
yang paling penting (UF)
42 Saya memiliki penilaian yang serupa dengan
ibu saya terhadap suatu peristiwa yang terjadi
(misal: penilaian terhadap aksi demo) (UF)
Memiliki
keyakinan yang
berbeda dari
orangtua
43 Saya dan ibu saya memiliki keyakinan yang
serupa bahwa semakin baik nilai akademik
yang diraih oleh seseorang maka ia akan
semakin sukses (UF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
mengenai suatu
hal
44 Saya dan ibu saya memiliki keyakinan yang
berbeda mengenai kemampuan saya (F)
45 Saya memiliki keyakinan yang serupa dengan
ibu saya mengenai alasan dari tindakan yang
dilakukan oleh seseorang (UF)
Keterhubungan:
Menunjukkan
persepsi seseorang
bahwa orangtua
merupakan rekan
yang baik. Hal ini
ditunjukkan oleh
hubungan yang
saling memahami,
menghormati, dan
percaya antara
seseorang dengan
orangtua. Selain itu,
hal ini juga meliputi
kesediaan untuk
berkomunikasi
secara terbuka.
Menilai bahwa
orangtua
memahami
mereka
46 Ibu saya kurang mengetahui kemampuan yang
saya miliki (UF)
47 Ibu saya kurang memahami sifat-sifat saya
(UF)
48 Ibu saya dapat mengetahui perasaan yang saya
rasakan meskipun saya tidak mengatakannya
(F)
Menilai bahwa
orangtua
menghormati
mereka
49 Ibu saya kurang dapat menerima pendapat saya
(UF)
50 Ibu saya dapat menerima keputusan yang saya
ambil (F)
51 Ibu saya kurang dapat menerima selera saya
(misal: selera dalam berpakaian) (UF)
Menilai bahwa
orangtua
mempercayai
mereka
52 Ibu saya percaya bahwa saya mampu
mengurus diri saya sendiri (F)
53 Ibu saya kurang percaya bahwa saya mampu
bertanggung jawab terhadap keputusan yang
saya ambil (UF)
54 Ibu saya kurang percaya bahwa saya mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
menjaga diri (UF)
Menilai bahwa
orangtua bersedia
untuk
berkomunikasi
secara terbuka
55 Ibu saya tidak menceritakan permasalahannya
kepada saya (UF)
56 Ibu saya tidak mengungkapkan keinginannya
kepada saya (UF)
57 Ibu saya bersedia meminta pendapat dari saya
(F)
Mampu
memahami
orangtua
58 Saya mengetahui kemampuan ibu saya (F)
59 Saya kurang mengetahui alasan dari tindakan
yang dilakukan oleh ibu saya (UF)
60 Saya kurang mengetahui perasaan yang sedang
dirasakan oleh ibu saya (UF)
Mampu
menghormati
orangtua
61 Saya kurang dapat menerima pendapat ibu
saya (UF)
62 Saya dapat menerima tindakan yang dilakukan
oleh ibu saya (F)
63 Saya kurang dapat menerima selera ibu saya
(misal: selera dalam berpakaian) (UF)
Mampu
mempercayai
orangtua
64 Saya kurang mempercayai penilaian ibu saya
mengenai suatu hal (UF)
65 Saya kurang percaya dengan saran yang
diberikan oleh ibu saya (UF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
66 Saya yakin bahwa ibu saya tidak akan
menceritakan kekurangan saya kepada orang
lain (F)
Bersedia untuk
berkomunikasi
secara terbuka
dengan orangtua
67 Saya tidak mengungkapkan keinginan saya
kepada ibu saya (UF)
68 Saya menceritakan permasalahan yang saya
hadapi kepada ibu saya (F)
69 Saya tidak menceritakan kegiatan yang saya
ikuti kepada ibu saya (UF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 4
Form Penilaian Validitas Isi Variabel Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
PENILAIAN VALIDITAS ISI PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI
(COLLEGE ADJUSTMENT)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Yogyakarta, 20 Februari 2017
Yang terhormat
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Yang berpartisipasi dalam penelitian ini
Dengan hormat,
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:
1. Clara Dewi Permatasari (129114026)
2. Jessica Dhoria Arywibowo (129114089)
3. Agustinus Bambang Satria U. (129114091)
4. Aurelia Judith Pratiwi (129114105)
5. Nona Chierelda Tutkey (129114169)
Memohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item “penyesuaian diri di perguruan tinggi” dalam rangka tugas
akhir kami. Validitas isi item yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi item relevan dengan atribut psikologis yang diukur (penyesuaian
diri di perguruan tinggi).
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.
Hormat kami,
Kelompok Penyesuaian Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIM/NIP :
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia megisi penilaian validitas isi item dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak tertentu demi membantu
terlaksananya penelitian.
Yogyakarta, … Februari 2017
(……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Penilaian Validitas Isi Item
Alat ukur atau skala ini bertujuan mengukur penyesuaian diri mahasiswa yang memiliki 4 dimensi. Definisi konseptual atribut psikologis beserta
komponen-komponen atau dimensi-dimensinya adalah sebagai berikut:
Atribut Psikologis Komponen/Dimensi
Penyesuaian diri di perguruan tinggi
(college adjustment): Respon individu dalam mengatasi berbagai tuntutan yang
menyertai perubahan dari lingkungan sekolah menengah atas ke
lingkungan perguruan tinggi yang meliputi beberapa dimensi
guna mencapai keselarasan antara individu dan lingkungan
perguruan tinggi.
Penyesuaian diri akademik:
Kemampuan mahasiswa dalam mengatur dan mengatasi berbagai tuntutan akademik di
perguruan tinggi.
Indikator:
Mampu mengaplikasikan motivasi akademik
Memiliki prestasi akademik yang baik
Mampu mengatasi tuntutan akademik
Penyesuaian diri sosial:
Kemampuan mahasiswa dalam mengatur dan mengatasi berbagai tuntutan
sosial/interpersonal diperguruan tinggi.
Indikator:
Terlibat dalam kegiatan yang ada di perguruan tinggi.
Mempu menjalin hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan tinggi
Mampu mengatsi perubahan lingkungan sosial
Penyesuaian diri personal-emosial :
Berkaitan dengan respon fisik dan psikologis mahasiswa terhadap tuntutan diperguruan
tinggi.
Indikator:
Mampu mengontrol emosi dengan baik
Memiliki persepsi yang positif terhadap tuntutan diperguruan tinggi
Memiliki kondisi fisik yang baik
Kelekatan pada institusi:
Berkaitan dengan perasaan mahasiswa mengenai keberadaannya di institusi (perguruan
tinggi), terutama pada kualitas hubungan atau ikatan yang terbentuk antara mahasiswa dan
institusi.
Indikator:
Kepuasan terhadap fakultas atau program studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kepuasan terhadap Universitas
Kepuasan terhadap status mahasiswa
Tugas Anda adalah sebagai berikut:
a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah penilaian anda terkait taraf relevansinya.
b. Taraf relevansi yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut psikologis atau komponen atribut
psikologis yang hendak diukur. Relevansi ini tercermin dari kesesuaian isi item dengan definisi konseptual tentang atribut psikologis atau komponen atribut
psikologis yang diukur.
c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut:
1 = Tidak relevan
2 = Kurang relevan
3 = Relevan
4 = Sangat relevan
d. Nyatakanlah penilaian anda dengan cara memberikan tanda centang (√)
e. Berikanlah saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan apabila menurut Anda item-item yang tersedia tidak/kurang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Penilaian Item
Penyesuaian diri di perguruan tinggi (college adjustment): Respon individu dalam mengatasi berbagai tuntutan yang menyertai perubahan dari lingkungan sekolah menengah atas ke lingkungan perguruan tinggi
yang meliputi beberapa dimensi guna mencapai keselarasan antara individu dan lingkungan perguruan tinggi.
Komponen Indikator No Item Taraf Relevansi
Saran Perbaikan Item 1 2 3 4
Penyesuaian diri
akademik : Kemampuan
mahasiswa dalam
mengatur dan
mengatasi berbagai
tuntutan akademik
di perguruan
tinggi.
Mampu
mengaplikasikan
motivasi akademik
1 Saya mempelajari materi perkuliahan secara rutin. (F)
2 Saya belajar hingga dapat memahami materi yang
saya pelajari. (F)
3 Saya berusaha untuk selalu hadir dalam perkuliahan
agar tidak ada materi yang terlewatkan. (F)
4 Saya mengerjakan tugas ketika mendekati batas
pengumpulan. (U)
5 Saya belajar hanya ketika mendekati ujian. (U)
6 Saya belajar ketika suasana hati saya sedang baik. (U)
Memiliki prestasi
akademik yang baik
7 Saya mampu menyelesaikan tugas dengan baik. (F)
8 Saya memperoleh nilai yang baik dalam ujian/kuis.
(F)
9 Saya mampu menyampaikan materi presentasi dengan
baik. (F)
10 Saya belum memfokuskan diri pada bidang akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
(U)
11 Target yang saya tetapkan dalam hal akademik
selama ini belum tercapai. (U)
12 Saya kurang mampu memahami mata kuliah yang
saya pelajari. (U)
Mampu mengatasi
tuntutan akademik
13 Saya mencari materi tambahan selain yang diberikan
oleh dosen. (F)
14 Saya mampu membuat prioritas antara tugas dan
kegiatan lain. (F)
15 Saya berusaha mencari bantuan apabila mengalami
kesulitan dalam memahami materi kuliah. (F)
16 Saya merasa kewalahan dalam mengerjakan tugas.
(U)
17 Saya kesulitan mengikuti jam perkuliahan yang tidak
terstruktur. (U)
18 Saya belum mengetahui cara belajar yang efektif di
lingkungan perguruan tinggi. (U)
Penyesuaian diri
sosial : Kemampuan
individu untuk
mengelola dan
mengatasi tuntutan
sosial-
interpersonal
Terlibat dalam
kegiatan yang ada di
perguruan tinggi
19 Saya mengikuti kegiatan di universitas/fakultas/prodi
(misal: kepanitiaan, organisasi, seminar, dll). (F)
20 Saya mencoba mendaftarkan diri pada kegiatan di
universitas/fakultas/prodi (misal: kepanitiaan,
organisasi, seminar, dll). (F)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
terkait dengan
pengalaman di
perguruan tinggi
21 Saya aktif mencari tahu mengenai kegiatan di
universitas/fakultas/prodi (misal: kepanitiaan,
organisasi, seminar, dll). (F)
22 Saya hanya mengikuti kegiatan yang menarik bagi
saya karena kegiatan yang lain membuat saya tidak
nyaman. (U)
23 Saya kurang terlibat secara aktif pada kegiatan yang
saya ikuti. (U)
24 Saya tidak tergabung dalam kegiatan apapun di
perguruan tinggi. (U)
Mampu menjalin
hubungan dengan
orang lain
25 Saya mampu menerima teman saya dengan berbagai
karakter dan latar belakangnya. (F)
26 Saya memiliki hubungan yang baik dengan orang lain
di lingkungan perguruan tinggi. (F)
27 Saya mampu menjaga sikap dan ucapan saya pada
orang lain dilingkungan perguruan tinggi. (F)
28 Saya lebih memilih untuk mempererat hubungan
dengan orang tertentu saja di lingkungan perguruan
tinggi. (U)
29 Saya cenderung menghindari orang yang tidak saya
kenal di lingkungan perguruan tinggi. (U)
30 Saya menunggu orang lain untuk memulai
pembicaraan terlebih dahulu. (U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Mampu mengatasi
perubahan sosial
31 Saya bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan lama saya
bila kebiasaan itu tidak sesuai dengan lingkungan
perguruan tinggi. (F)
32 Saya dapat menyesuaikan keinginan pribadi dengan
tuntutan lingkungan sosial di perguruan tinggi. (F)
33 Saya menjadi lebih mandiri daripada saat saya masih
di sekolah menengah. (F)
34 Saya membutuhkan waktu yang lama untuk berbaur
dengan orang baru di lingkungan perguruan tinggi.
(U)
35 Saya lebih memilih menyendiri jika merasa tidak
cocok dengan lingkungan baru di perguruan tinggi.
(U)
36 Saya merasa lebih nyaman dengan teman-teman lama
saya daripada teman-teman di lingkungan perguruan
tinggi. (U)
Penyesuaian
personal-
emosional: Berkaitan dengan
respon fisik dan
psikologis individu
terhadap tuntutan
di perguruan tinggi
Mampu mengontrol
emosi dengan baik
37 Saya tetap dapat mengerjakan tugas dengan tenang
walaupun tugas menumpuk. (F)
38 Saya dapat mengungkapkan perasaan saya terhadap
orang lain dengan cara yang tepat. (F)
39 Saya berbesar hati saat mendapat nilai yang jelek. (F)
40 Saya merasa kesal yang berlarut-larut apabila teman
kelompok saya tidak dapat bekerja sama. (U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
41 Saya menjadi mudah marah ketika memiliki banyak
beban perkuliahan. (U)
42 Saya merasa cemas ketika berkumpul dengan orang
yang baru saya kenal di lingkungan perguruan tinggi.
(U)
Memiliki persepsi
positif terhadap
tuntutan di
perguruan tinggi
43 Tuntutan yang ada di perguruan tinggi membuat saya
menjadi pribadi yang lebih baik. (F)
44 Saya menganggap bahwa memperoleh nilai yang baik
merupakan sesuatu yang menantang. (F)
45 Keterlibatan dalam kegiatan di perguruan tinggi
memberikan kesempatan bagi saya untuk mempelajari
hal baru. (F)
46 Tugas yang diberikan oleh dosen menjadi beban bagi
saya. (U)
47 Menjalin hubungan dengan orang baru di lingkungan
perguruan tinggi menjadi beban bagi saya. (U)
48 Kewajiban untuk mengumpulkan point mengganggu
perkuliahan saya. (U)
Memiliki kondisi
fisik yang baik
49 Saya memiliki waktu tidur yang cukup. (F)
50 Saya tidak mudah terserang penyakit selama
menjalani aktivitas di perguruan tinggi. (F)
51 Saya memiliki berat badan yang stabil meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
memiliki masalah di perguruan tinggi. (F)
52 Tubuh saya terasa lelah akibat rutinitas perkuliahan
yang saya jalani. (U)
53 Masalah yang saya hadapi di perguruan tinggi
mempengaruhi nafsu makan saya. (U)
54 Saya sering merasa sakit kepala karena memikirkan
masalah yang ada di perguruan tinggi. (U)
Kelekatan pada
institusi: Perasaan individu
mengenai
keberadaanya di
institusi
(perguruan tinggi),
terutama pada
kualitas hubungan
atau ikatan yang
terbentuk antara
individu dengan
institusi
Kepuasan terhadap
Fakultas/Prodi
55 Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh sekretariat prodi/fakultas. (F)
56 Lingkungan fakultas/ prodi yang nyaman membuat
saya semangat kuliah. (F)
57 Saya merasa puas dengan kegiatan fakultas/prodi saya
(misal: inisiasi, organisasi, UKF, kepanitiaan, dll). (F)
58 Metode pembelajaran yang diterapkan kurang
menyenangkan bagi saya. (U)
59 Saya merasa kurang puas dengan fasilitas yang
disediakan oleh fakultas/prodi. (U)
60 Saya merasa tidak senang dengan perkuliahan pada
prodi yang saya jalani. (U)
Kepuasan terhadap
Universitas
61 Saya bangga dengan prestasi yang telah diraih
universitas. (F)
62 Saya merasa puas dengan fasilitas yang ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
universitas ini (misal: ruang kelas, LCD,
perpustakaan, dll). (F)
63 Saya merasa puas dengan kegiatan universitas (misal:
inisiasi, organisasi, UKM, kepanitiaan, dll). (F)
64 Saya tidak puas dengan letak antar
kampus Universitas Sanata Dharma yang berjauhan.
(U)
65 Saya merasa kurang puas dengan biro pelayanan
universitas (misal: BAA, AUK, sekretariat WR, dll).
(U)
66 Saya merasa kurang puas dengan kebijakan-kebijakan
yang dibuat oleh universitas. (U)
Kepuasan terhadap
status mahasiswa
67 Saya tidak berpikir untuk pindah ke
prodi/fakultas/universitas lain. (F)
68 Saya tidak menyesal masuk ke perguruan tinggi. (F)
69 Saya puas dengan ilmu yang saya dapat dari
perkuliahan yang saya jalani. (F)
70 Kuliah tidak sesuai dengan harapan saya sebelumnya.
(U)
71 Saya berpikir untuk berhenti kuliah. (U)
72 Saya berpikir untuk mengambil cuti kuliah. (U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 5
Hasil Pengujian Validitas Isi Variabel Pemisahan Psikologis
1. Uji Pertama
Komponen Indikator Item
No.
Taraf Relevansi
Tindakan Penilai
1
Penilai
2
Penilai
3
Penilai
4
Penilai
5
Penilai
6
Penilai
7
Penilai
8
Penilai
9
IVI-
I
Kebebasan
konfliktual:
Kebebasan
seseorang dari
perasaan negatif
yang berlebihan
terhadap orangtua.
Aspek ini
ditunjukkan oleh
kebebasan
seseorang dari rasa
bersalah, cemas,
terkekang, marah,
tangggung jawab,
dan tidak suka
yang berlebihan
terhadap orangtua.
Bebas dari
perasaan
bersalah yang
berlebihan
terhadap
orangtua
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai dengan
perbaikan
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
perasaan cemas
yang berlebihan
terhadap
orangtua
4 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0,78 Dipakai dengan
perbaikan
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0,78 Dipakai dengan
perbaikan
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
Bebas dari
perasaan
terkekang yang
berlebihan oleh
orangtua
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
perasaan marah 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
yang berlebihan
terhadap
orangtua
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
perasaan
tanggung jawab
yang berlebihan
terhadap
orangtua
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
perasaan tidak
suka yang
berlebihan
terhadap
orangtua
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Kebebasan
emosional:
Kebebasan
seseorang dari
kebutuhan akan
persetujuan,
kedekatan, dan
dukungan
emosional yang
berlebihan dari
orangtua.
Bebas dari
kebutuhan akan
persetujuan
yang berlebihan
dari orangtua
19 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0,89
Dipakai
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
kebutuhan akan
kedekatan yang
berlebihan
dengan
orangtua
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai dengan
perbaikan
Bebas dari
kebutuhan akan
dukungan
emosional yang
berlebihan dari
orangtua
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,89 Dipakai dengan
perbaikan
Kebebasan
fungsional:
Kemampuan
seseorang untuk
mengelola dan
mengatur urusan
pribadi tanpa
bantuan orangtua.
Mampu
mengatasi
permasalahan
tanpa bantuan
orangtua
28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,89
Dipakai
29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
mengambil
keputusan tanpa
bantuan
orangtua1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
memenuhi
kebutuhan
tanpa bantuan
orangtua
34 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89 Dipakai dengan
perbaikan
36 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0,89
Dipakai
Kebebasan sikap:
Kemampuan
seseorang untuk
memiliki gambaran
diri sebagai
Memiliki sikap
yang berbeda
dari orangtua
terhadap suatu
hal
37 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0,67 Diganti dengan item
baru
38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0,89 Diganti dengan item
baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
seseorang yang
unik. Hal ini
ditandai dengan
kemampuan
seseorang untuk
memiliki sikap,
nilai, dan
keyakinan yang
berbeda dari
orangtua.
39 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0,78 Diganti dengan item
baru
Memiliki nilai
yang berbeda
dari orangtua
40 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0,67 Diganti dengan item
baru
41 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0,78 Diganti dengan item
baru
42 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0,67 Diganti dengan item
baru
Memiliki
keyakinan yang
berbeda dari
orangtua
mengenai suatu
hal
43 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0,78 Diganti dengan item
baru
44 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0,78 Diganti dengan item
baru
45 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0,78 Diganti dengan item
baru
Keterhubungan:
Menunjukkan
persepsi seseorang
bahwa orangtua
merupakan rekan
yang baik. Hal ini
ditunjukkan oleh
hubungan yang
saling memahami,
menghormati, dan
percaya antara
seseorang dengan
orangtua. Selain
itu, hal ini juga
meliputi kesediaan
untuk
berkomunikasi
secara terbuka.
Menilai bahwa
orangtua
memahami
mereka
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Menilai bahwa
orangtua
menghormati
mereka
49 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
51 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
Menilai bahwa
orangtua
mempercayai
mereka
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
53 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,89
Dipakai
54 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0,67
Dipakai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
perbaikan
Menilai bahwa
orangtua
bersedia untuk
berkomunikasi
secara terbuka
55 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
memahami
orangtua
58 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0,78 Dipakai dengan
perbaikan
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
menghormati
orangtua
61 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
62 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
63 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0,78
Dipakai
Mampu
mempercayai
orangtua
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bersedia untuk
berkomunikasi
secara terbuka
dengan
orangtua
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
IVI-S = 63,78 : 69 = 0,92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2. Uji Kedua
Komponen Indikator Item
No.
Taraf Relevansi
Tindakan Penilai
1
Penilai
2
Penilai
3
Penilai
4
Penilai
5
Penilai
6
Penilai
7
Penilai
8
Penilai
9
IVI-
I
Kebebasan
konfliktual:
Kebebasan
seseorang dari
perasaan negatif
yang berlebihan
terhadap orangtua.
Aspek ini
ditunjukkan oleh
kebebasan
seseorang dari rasa
bersalah, cemas,
terkekang, marah,
tangggung jawab,
dan tidak suka
yang berlebihan
terhadap orangtua.
Bebas dari
perasaan
bersalah yang
berlebihan
terhadap
orangtua
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
perasaan cemas
yang berlebihan
terhadap
orangtua
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
Bebas dari
perasaan
terkekang yang
berlebihan oleh
orangtua
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
perasaan marah
yang berlebihan
terhadap
orangtua
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Bebas dari
perasaan
tanggung jawab
yang berlebihan
terhadap
orangtua
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
perasaan tidak
suka yang
berlebihan
terhadap
orangtua
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Kebebasan
emosional:
Kebebasan
seseorang dari
kebutuhan akan
persetujuan,
kedekatan, dan
dukungan
emosional yang
berlebihan dari
orangtua.
Bebas dari
kebutuhan akan
persetujuan
yang berlebihan
dari orangtua
19 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0,89
Dipakai
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bebas dari
kebutuhan akan
kedekatan yang
berlebihan
dengan
orangtua
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Bebas dari
kebutuhan akan
dukungan
emosional yang
berlebihan dari
orangtua
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Kebebasan
fungsional:
Kemampuan
seseorang untuk
mengelola dan
mengatur urusan
pribadi tanpa
bantuan orangtua.
Mampu
mengatasi
permasalahan
tanpa bantuan
orangtua
28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,89
Dipakai
29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
mengambil
keputusan tanpa
bantuan
orangtua1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
memenuhi
kebutuhan
tanpa bantuan
orangtua
34 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
36 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0,89
Dipakai
Kebebasan sikap:
Kemampuan
seseorang untuk
memiliki gambaran
diri sebagai
seseorang yang
Memiliki sikap
yang berbeda
dari orangtua
terhadap suatu
hal
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1,00 Dipakai
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
unik. Hal ini
ditandai dengan
kemampuan
seseorang untuk
memiliki sikap,
nilai, dan
keyakinan yang
berbeda dari
orangtua.
Memiliki nilai
yang berbeda
dari orangtua
40 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89 Dipakai
41 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89 Dipakai
42 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89 Dipakai
Memiliki
keyakinan yang
berbeda dari
orangtua
mengenai suatu
hal
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Keterhubungan:
Menunjukkan
persepsi seseorang
bahwa orangtua
merupakan rekan
yang baik. Hal ini
ditunjukkan oleh
hubungan yang
saling memahami,
menghormati, dan
percaya antara
seseorang dengan
orangtua. Selain
itu, hal ini juga
meliputi kesediaan
untuk
berkomunikasi
secara terbuka.
Menilai bahwa
orangtua
memahami
mereka
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Menilai bahwa
orangtua
menghormati
mereka
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Menilai bahwa
orangtua
mempercayai
mereka
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
54 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Menilai bahwa
orangtua
bersedia untuk
berkomunikasi
secara terbuka
55 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
memahami
orangtua
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
menghormati
orangtua
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
62 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0,89
Dipakai
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Mampu
mempercayai
orangtua
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
Bersedia untuk
berkomunikasi
secara terbuka
dengan
orangtua
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,00
Dipakai
IVI-S = 67,33 : 69 = 0,98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN 6
Hasil Pengujian Validitas Isi Variabel Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
1. Uji Pertama
Dimensi Indikator Item
No.
Taraf Relevansi Tindakan
Penilai 1 Penilai 2 Penilai 3 Penilai 4 Penilai 5 Penilai 6 IVI-I
Penyesuaian diri
akademik
Mampu
mengaplikasikan
motivasi akademik
1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
2 1 0 1 1 1 1 0,83 Dipakai
3 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
4 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
5 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
6 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Memiliki prestasi
akademik yang baik
7 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
8 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
9 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
10 1 1 0 1 0 1 0,67 Dipakai dengan perbaikan
11 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
12 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Mampu mengatasi
tuntutan akademik
13 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
14 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
15 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
16 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
17 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
18 1 1 1 1 1 0 0,83 Dipakai
Penyesuaian diri
sosial
Terlibat dalam
kegiatan yang ada di
perguruan tinggi
19 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
20 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
21 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
22 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
23 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
24 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Mampu menjalin
hubungan dengan
orang lain
25 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
26 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
27 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
28 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
29 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
30 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Mampu mengatasi
perubahan sosial
31 1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
32 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
33 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
34 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
35 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
36 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Penyesuaian
personal-
emosional
Mampu mengontrol
emosi dengan baik
37 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
38 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
39 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
40 1 0 0 1 1 1 0,67 Dipakai dengan perbaikan
41 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
42 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Memiliki persepsi
positif terhadap
tuntutan di
perguruan tinggi
43 1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
44 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
45 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
46 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
47 1 0 1 1 1 1 0,83 Dipakai
48 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Memiliki kondisi
fisik yang baik
49 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
50 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
51 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
52 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
53 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
54 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Kelekatan pada
institusi
Kepuasan terhadap
Fakultas/Prodi
55 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
56 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
57 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
58 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
59 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
60 0 1 1 1 0 1 0,67 Dipakai dengan perbaikan
Kepuasan terhadap
Universitas
61 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
62 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
63 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
64 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
65 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
66 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Kepuasan terhadap
status mahasiswa
67 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
68 1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
69 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
70 1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
71 0 1 1 1 1 1 0,83 Dipakai
72 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
IVI-S = 68,67 : 72 = 0,95
2. Uji Kedua
Dimensi Indikator Item
No.
Taraf Relevansi Tindakan
Penilai 1 Penilai 2 Penilai 3 Penilai 4 Penilai 5 Penilai 6 IVI-I
Penyesuaian diri
akademik
Mampu
mengaplikasikan
motivasi akademik
1 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
2 1 0 1 1 1 1 0,83 Dipakai
3 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
4 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
5 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
6 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Memiliki prestasi 7 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
akademik yang baik 8 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
9 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
10 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
11 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
12 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Mampu mengatasi
tuntutan akademik
13 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
14 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
15 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
16 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
17 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
18 1 1 1 1 1 0 0,83 Dipakai
Penyesuaian diri
sosial
Terlibat dalam
kegiatan yang ada di
perguruan tinggi
19 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
20 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
21 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
22 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
23 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
24 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Mampu menjalin 25 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
hubungan dengan
orang lain
26 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
27 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
28 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
29 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
30 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Mampu mengatasi
perubahan sosial
31 1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
32 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
33 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
34 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
35 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
36 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Penyesuaian
personal-
emosional
Mampu mengontrol
emosi dengan baik
37 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
38 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
39 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
40 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
41 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
42 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Memiliki persepsi 43 1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
positif terhadap
tuntutan di
perguruan tinggi
44 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
45 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
46 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
47 1 0 1 1 1 1 0,83 Dipakai
48 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Memiliki kondisi
fisik yang baik
49 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
50 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
51 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
52 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
53 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
54 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Kelekatan pada
institusi
Kepuasan terhadap
Fakultas/Prodi
55 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
56 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
57 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
58 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
59 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
60 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Kepuasan terhadap 61 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Universitas 62 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
63 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
64 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
65 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
66 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
Kepuasan terhadap
status mahasiswa
67 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
68 1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
69 1 1 1 1 0 1 0,83 Dipakai
70 1 1 0 1 1 1 0,83 Dipakai
71 0 1 1 1 1 1 0,83 Dipakai
72 1 1 1 1 1 1 1,00 Dipakai
IVI-S = 69,67 : 72 = 0,97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN 7
Surat Ijin Penelitian dari Wakil Rektor I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN 8
Skala Pemisahan Psikologis dan Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
yang Digunakan untuk Uji Coba
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Jessica Dhoria Arywibowo
129114089
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Yogyakarta, Maret 2017
Kepada
Yth. Mahasiswa/i Angkatan 2016
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:
Nama : Jessica Dhoria Arywibowo
NIM : 129114089
Memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala ini dalam rangka
penyusunan skripsi saya. Di dalam skala ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh
karena itu, saya mengharapkan Saudara/i bersedia memberikan jawaban sesuai dengan keadaan
Saudara/i yang sebenarnya. Pengisisan skala ini bermanfaat untuk membantu Saudara/i lebih
menyadari dan mengenal diri Saudara/i sendiri. Selain itu, semua jawaban yang Saudara/i berikan
juga sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Saya menjamin data diri dan
jawaban Saudara/i dilindungi kerahasiaannya.
Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi
skala ini.
Hormat saya,
Jessica Dhoria Arywibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini untuk
membantu terlaksananya penelitian dengan suka rela dan tanpa paksaan dari pihak tertentu. Semua
jawaban dan informasi yang saya berikan dalam penelitian ini merupakan keadaan sesungguhnya
yang saya alami dan bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga
mengizinkan penggunaan jawaban dan informasi dalam skala penelitian ini sebagai data untuk
penelitian tugas akhir.
Yogyakarta, … Maret 2017
Menyetujui,
(……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
IDENTITAS RESPONDEN
Nama/Inisial :
Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan*
Usia : tahun
Fakultas/Prodi :
Angkatan :
Diterima di USD melalui jalur : Tes / UNAS / Prestasi*
Prodi yang saat ini diambil merupakan pilihan ke : 1 / 2 / 3*
Pemilihan prodi saat ini atas keinginan : Diri sendiri / Orangtua /
Teman / Guru /
Lainnya ___________*
Indeks Prestasi (IP) Semester 1 :
Menurut Anda, prestasi akademik Anda selama ini : Sangat baik / Baik /
Cukup / Tidak baik /
Sangat tidak baik*
Jurusan saat SMA/SMK : IPA / IPS / Bahasa /
Lainnya ___________*
Asal daerah :
Tinggal di Yogyakarta sejak tahun :
Tempat tinggal saat ini : Dengan kedua orangtua
/ Kos / Asrama /
Lainnya ___________*
Urutan kelahiran : Anak ke ___ dari ___
bersaudara
Status Ayah : Tinggal bersama Ibu /
Berpisah dengan Ibu
(cerai) / Sudah
meninggal / Lainnya
_______________ *
Usia Ayah : tahun
Status pekerjaan Ayah : Bekerja / Tidak
bekerja*
Status Ibu : Tinggal bersama Ayah
/ Berpisah dengan
Ayah (cerai) / Sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
meninggal / Lainnya
_______________ *
Usia Ibu : tahun
Status pekerjaan Ibu : Bekerja / Tidak
bekerja*
*lingkari salah satu pilihan yang paling sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala ini terdiri dari 2 bagian. Bagian 1 berisi pernyataan-pernyataan mengenai
hubungan Anda dengan ibu Anda. Bagian 2 berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan
dengan keadaan diri dan situasi yang mungkin terjadi dalam kehidupan Anda di
perkuliahan.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan beri tanda centang ( ) pada salah satu
kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan diri Anda. Di samping setiap
pernyataan terdapat empat (4) pilihan jawaban sebagai berikut:
STS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan
Anda
TS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
S : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda
SS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda
Perhatikan contoh pengisian skala berikut ini:
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian ini.
3. Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silakan memberi tanda sama dengan (=) pada
jawaban yang telah dipilih, kemudian beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang
menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda.
Perhatikan contoh pengisian skala berikut ini:
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian ini.
4. Di dalam skala ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh karena itu, Anda
diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan
diri Anda.
5. Periksa kembali jawaban Anda dan pastikan jangan sampai ada yang terlewatkan.
**Terima kasih dan selamat mengerjakan**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
BAGIAN 1
(HUBUNGAN DENGAN IBU)
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya dapat menyelesaikan permasalahan yang saya hadapi
meskipun ibu saya tidak membantu saya.
2. Rutinitas saya tidak terganggu meskipun saya memikirkan
keadaan ibu saya.
3. Saya tidak dapat menerima pendapat ibu saya.
4. Ibu saya tidak dapat menerima selera saya.
5. Saya dapat menjaga diri saya tanpa meminta bantuan dari
ibu saya.
6. Saya ingin menghabiskan banyak waktu bersama ibu saya
daripada bersama orang lain.
7.
Saya tidak merasa sebagai satu-satunya orang yang
bertanggungjawab untuk menjaga keamanan dan
keselamatan ibu saya.
8. Saya tidak mempercayai penilaian ibu saya mengenai
suatu hal.
9. Ketika ibu saya sakit, saya lebih memilih merawat ibu
saya dan mengabaikan aktivitas penting saya yang lain.
10.
Saya meminta bantuan dari ibu saya dalam menentukan
tempat yang akan saya kunjungi bersama teman-teman
saya.
11. Saya lebih optimis daripada ibu saya (atau sebaliknya).
12.
Saya tidak merasa bersalah ketika saya jarang
berkomunikasi dengan ibu saya karena kesibukan kami
masing-masing.
13. Ibu saya tidak menceritakan permasalahannya kepada
saya.
14. Saya tidak suka apabila ibu saya memiliki pendapat yang
berbeda dengan saya.
15. Saya berharap ibu saya selalu ada ketika saya
membutuhkannya.
16. Saya memilih teman tanpa perlu meminta persetujuan dari
ibu saya.
17. Saya tidak merasa terkekang ketika ibu saya ingin
mengetahui aktivitas yang saya lakukan.
18. Saya tidak mengetahui perasaan yang sedang dirasakan
oleh ibu saya.
19. Saya membutuhkan bantuan dari ibu saya dalam mengurus
keperluan pribadi saya.
20. Saya tidak merasa bertanggungjawab untuk selalu
membantu ibu saya dalam menghadapi permasalahannya.
21. Saya mengetahui selera ibu saya.
22. Saya tidak merasa terkekang ketika ibu saya ingin
mengetahui dengan siapa saja saya berteman.
23.
Saya merasa bersalah ketika menolak permintaan tolong
ibu saya dan lebih memilih melakukan hal lain yang
menurut saya lebih penting.
24. Saya tidak mengungkapkan keinginan saya kepada ibu
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
No. Pernyataan STS TS S SS
25. Saya memiliki penilaian yang serupa dengan ibu saya
mengenai pakaian yang layak untuk dikenakan.
26. Ibu saya percaya bahwa saya mampu mengurus diri saya
sendiri.
27.
Saya merasa terkekang ketika ibu saya tidak
memperbolehkan saya bepergian ke tempat yang saya
inginkan karena mempertimbangkan keselamatan saya.
28. Ibu saya tidak mengetahui kemampuan yang saya miliki.
29. Saya dapat menghadapi situasi yang sulit meskipun ibu
saya tidak memberi semangat kepada saya.
30. Saya dapat memutuskan dengan siapa saya berteman tanpa
meminta bantuan dari ibu saya.
31. Saya merasa bersalah ketika tidak menuruti perkataan ibu
saya karena saya memiliki pendapat sendiri.
32. Ibu saya memahami sifat-sifat saya.
33. Saya merasa bertanggungjawab untuk memenuhi semua
keinginan ibu saya.
34. Saya dan ibu saya memiliki keyakinan yang serupa
terhadap mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
35. Saya membeli barang kebutuhan sehari-hari tanpa perlu
meminta persetujuan dari ibu saya.
36. Saya lebih mandiri daripada ibu saya (atau sebaliknya).
37. Ibu saya bersedia meminta pendapat dari saya.
38. Menanyakan solusi kepada ibu saya merupakan hal utama
yang saya lakukan ketika menghadapi permasalahan.
39. Saya dan ibu saya menyukai jenis makanan yang berbeda.
40.
Saya merasa marah ketika ibu saya tidak memperbolehkan
saya untuk mengikuti kegiatan yang saya inginkan karena
mempertimbangkan manfaat dari kegiatan tersebut.
41. Bukan suatu masalah bagi saya apabila saya tidak
menceritakan persoalan yang saya hadapi kepada ibu saya.
42. Saya percaya bahwa ibu saya tidak akan menceritakan
kekurangan saya kepada orang lain.
43. Saya tidak suka apabila ibu saya memberi nasihat kepada
saya.
44. Saya menceritakan permasalahan yang saya hadapi kepada
ibu saya.
45. Saya memiliki keyakinan yang serupa dengan ibu saya
dalam memprediksi/memperkirakan suatu hal.
46. Saya dapat menerima selera ibu saya.
47. Saya dapat menerima tindakan yang dilakukan oleh ibu
saya.
48. Saya merasa cemas jika tidak mampu memenuhi harapan
ibu saya karena kemampuan saya yang tidak mencukupi.
49. Saya mengikuti semua nasihat dari ibu saya dalam
menghadapi suatu permasalahan.
50. Saya dapat mengatur keuangan saya tanpa meminta
bantuan dari ibu saya.
51. Ibu saya tidak dapat menerima pendapat saya.
52. Saya dapat menentukan barang kebutuhan sehari-hari yang
saya beli tanpa meminta bantuan dari ibu saya.
53. Saya merasa marah ketika ibu saya tidak menuruti saran
dari saya karena ibu saya memiliki pendapat sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
No. Pernyataan STS TS S SS
54. Saya memiliki keyakinan yang berbeda dari ibu saya
mengenai cara terbaik untuk mengobati suatu penyakit.
55. Saya tidak membenci sifat-sifat ibu saya yang berbeda
dengan saya.
56. Saya tidak menceritakan kegiatan yang saya ikuti kepada
ibu saya.
57. Saya berharap ibu saya selalu memahami perasaan saya.
58. Ibu saya dapat menerima keputusan yang saya ambil.
59. Saya mendengarkan jenis musik yang berbeda dari ibu
saya.
60. Saya hanya akan pergi ke tempat yang saya inginkan jika
ibu saya mengijinkan.
61. Ibu saya percaya bahwa saya mampu menjaga diri.
62. Saya tidak percaya dengan saran yang diberikan oleh ibu
saya.
63. Saya tidak mengetahui alasan dari tindakan yang
dilakukan oleh ibu saya.
64. Ibu saya mengetahui perasaan yang saya rasakan
meskipun saya tidak mengatakannya.
65. Saya dan ibu saya memiliki kreativitas yang serupa.
66. Ibu saya tidak mengungkapkan keinginannya kepada saya.
67.
Saya tidak merasa marah ketika ibu saya mengarahkan apa
yang sebaiknya saya lakukan agar saya tidak salah dalam
bertindak.
68. Bukan suatu masalah bagi saya apabila saya tidak
menceritakan seluruh aktivitas saya kepada ibu saya.
69. Ibu saya tidak percaya bahwa saya mampu bertanggung
jawab terhadap keputusan yang saya ambil.
Silakan melanjutkan ke Bagian 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
BAGIAN 2
(KEHIDUPAN PERKULIAHAN)
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya mempelajari materi perkuliahan secara rutin.
2. Saya mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
3. Saya merasa kewalahan dalam mengerjakan tugas.
4. Saya hanya mengikuti kegiatan yang menarik bagi saya
karena kegiatan yang lain membuat saya tidak nyaman.
5. Saya mampu menerima teman saya dengan berbagai
karakter dan latar belakangnya.
6. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk berbaur
dengan orang baru di lingkungan perguruan tinggi.
7. Saya merasa kesal yang berlebihan apabila teman
kelompok saya tidak dapat bekerja sama.
8. Tuntutan yang ada di perguruan tinggi membuat saya
menjadi pribadi yang lebih baik.
9. Saya tidak mudah terserang penyakit selama menjalani
aktivitas di perguruan tinggi.
10. Metode pembelajaran yang diterapkan tidak
menyenangkan bagi saya.
11. Saya bangga dengan prestasi yang telah diraih universitas.
12. Kuliah tidak sesuai dengan harapan saya sebelumnya.
13. Saya kesulitan mengikuti jam perkuliahan yang tidak
terstruktur.
14. Saya memiliki hubungan yang baik dengan orang lain di
lingkungan perguruan tinggi.
15. Saya menganggap bahwa memperoleh nilai yang baik
merupakan sesuatu yang menantang.
16. Saya belajar hingga dapat memahami materi yang saya
pelajari.
17. Saya merasa tidak puas dengan fasilitas yang disediakan
oleh fakultas/prodi.
18. Saya tidak terlibat secara aktif pada kegiatan yang saya
ikuti.
19. Saya memiliki waktu tidur yang cukup.
20. Saya mencari materi tambahan selain yang diberikan oleh
dosen.
21. Saya mengerjakan tugas ketika mendekati batas
pengumpulan.
22.
Saya dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan lama saya bila
kebiasaan itu tidak sesuai dengan lingkungan perguruan
tinggi.
23. Saya lebih memilih untuk mempererat hubungan dengan
orang tertentu saja di lingkungan perguruan tinggi.
24. Tugas yang diberikan oleh dosen menjadi beban bagi saya.
25. Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
sekretariat fakultas/prodi.
26. Saya memperoleh nilai yang baik dalam ujian/kuis.
27. Saya menjadi mudah marah ketika memiliki banyak beban
perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
No. Pernyataan STS TS S SS
28. Saya mengikuti kegiatan di universitas/fakultas/prodi
(misal: kepanitiaan, organisasi, seminar, dll).
29. Saya belajar hanya ketika mendekati ujian.
30. Saya dapat menyesuaikan keinginan pribadi dengan
tuntutan lingkungan sosial di perguruan tinggi.
31. Saya tetap dapat mengerjakan tugas dengan tenang
walaupun tugas menumpuk.
32. Saya merasa puas dengan fasilitas yang ada di universitas
ini (misal: ruang kelas, LCD, perpustakaan, dll).
33. Saya cenderung menghindari orang yang tidak saya kenal
di lingkungan perguruan tinggi.
34. Menjalin hubungan dengan orang baru di lingkungan
perguruan tinggi menjadi beban bagi saya.
35. Saya berpikir untuk berhenti kuliah.
36. Saya tidak berpikir untuk pindah ke
prodi/fakultas/universitas lain.
37. Saya belum mampu memenuhi standar akademik yang
ditentukan oleh fakultas/universitas.
38. Saya mampu membuat prioritas antara tugas dan kegiatan
lain.
39. Saya berusaha untuk selalu hadir dalam perkuliahan agar
tidak ada materi yang terlewatkan.
40. Saya merasa puas dengan kegiatan fakultas/prodi saya
(misal: inisiasi, organisasi, UKF, kepanitiaan, dll).
41. Saya merasa cemas ketika berkumpul dengan orang yang
baru saya kenal di lingkungan perguruan tinggi.
42. Saya lebih memilih menyendiri jika merasa tidak cocok
dengan lingkungan baru di perguruan tinggi.
43. Saya memiliki berat badan yang stabil meskipun
menghadapi berbagai tuntutan di perguruan tinggi.
44. Saya tidak tergabung dalam kegiatan apapun di perguruan
tinggi.
45. Saya tidak puas dengan letak antar kampus Universitas
Sanata Dharma yang berjauhan.
46. Saya mampu menjaga sikap dan ucapan saya pada orang
lain di lingkungan perguruan tinggi.
47. Saya menjadi lebih mandiri daripada saat saya masih di
sekolah menengah.
48. Saya merasa tidak puas dengan biro pelayanan universitas
(misal: BAA, AUK, sekretariat WR, dll).
49. Kewajiban untuk mengumpulkan point mengganggu
perkuliahan saya.
50. Saya tidak menyesal masuk ke perguruan tinggi.
51. Saya dapat mengungkapkan perasaan saya terhadap orang
lain dengan cara yang tepat.
52. Tubuh saya terasa lelah akibat rutinitas perkuliahan yang
saya jalani.
53. Lingkungan fakultas/prodi yang nyaman membuat saya
semangat kuliah.
54.
Saya mencoba mendaftarkan diri pada kegiatan di
universitas/fakultas/prodi (misal: kepanitiaan, organisasi,
seminar, dll).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No. Pernyataan STS TS S SS
55. Target yang saya tetapkan dalam hal akademik selama ini
belum tercapai.
56. Saya merasa tidak puas dengan kebijakan-kebijakan yang
dibuat oleh universitas.
57. Saya berbesar hati saat mendapat nilai yang jelek.
58. Tuntutan yang saya hadapi di perguruan tinggi
mempengaruhi nafsu makan saya.
59. Saya tidak mampu memahami mata kuliah yang saya
pelajari.
60.
Saya aktif mencari tahu mengenai kegiatan di
universitas/fakultas/prodi (misal: kepanitiaan, organisasi,
seminar, dll).
61. Saya merasa tidak menikmati perkuliahan pada prodi yang
saya jalani.
62. Saya berpikir untuk mengambil cuti kuliah.
63.
Keterlibatan dalam kegiatan di perguruan tinggi
memberikan kesempatan bagi saya untuk mempelajari hal
baru.
64. Saya merasa puas dengan kegiatan universitas (misal:
inisiasi, organisasi, UKM, kepanitiaan, dll).
65. Saya menunggu orang lain untuk memulai pembicaraan
terlebih dahulu.
66. Saya belajar ketika suasana hati saya sedang baik.
67. Saya berusaha mencari bantuan apabila mengalami
kesulitan dalam memahami materi kuliah.
68. Saya puas dengan ilmu yang saya dapat dari perkuliahan
yang saya jalani.
69. Saya belum mengetahui cara belajar yang efektif di
lingkungan perguruan tinggi.
70. Saya sering merasa sakit kepala karena memikirkan
tuntutan yang ada di perguruan tinggi.
71. Saya mampu menyampaikan materi presentasi dengan
baik.
72. Saya merasa lebih nyaman dengan teman-teman lama saya
daripada teman-teman di lingkungan perguruan tinggi.
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN 9
Hasil Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Pemisahan Psikologis Hasil Uji
Coba
1. Uji Pertama Case Processing Summary
N %
Cases Valid 85 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 85 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,916 69
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item1 193,74 360,789 ,312 ,915 Item2 194,44 357,773 ,457 ,914 Item3 194,02 362,714 ,294 ,915 Item4 193,54 361,489 ,281 ,915 Item5 194,27 357,533 ,422 ,914 Item6 194,05 360,736 ,321 ,915 Item7 193,93 356,947 ,472 ,914 Item8 194,29 372,424 -,100 ,918 Item9 194,06 359,746 ,355 ,914 Item10 194,14 358,766 ,318 ,915 Item11 194,44 355,749 ,510 ,913 Item12 194,25 357,379 ,430 ,914 Item13 193,65 357,469 ,383 ,914 Item14 193,94 361,627 ,362 ,914 Item15 194,49 359,801 ,329 ,915 Item16 193,73 358,985 ,357 ,914 Item17 193,87 355,924 ,422 ,914 Item18 194,24 370,254 -,028 ,917 Item19 194,09 361,396 ,342 ,914 Item20 194,14 363,575 ,242 ,915 Item21 193,56 360,296 ,374 ,914 Item22 194,05 356,283 ,436 ,914 Item23 193,89 363,215 ,250 ,915 Item24 193,95 363,045 ,218 ,915 Item25 194,13 363,519 ,239 ,915 Item26 193,67 361,509 ,328 ,915 Item27 194,21 357,836 ,477 ,914 Item28 194,39 353,264 ,481 ,913 Item29 193,99 357,059 ,407 ,914 Item30 193,62 352,238 ,572 ,913 Item31 194,64 357,520 ,412 ,914 Item32 193,81 356,702 ,456 ,914 Item33 194,45 355,726 ,512 ,913 Item34 193,73 358,271 ,321 ,915 Item35 193,79 354,645 ,461 ,913 Item36 194,28 370,848 -,049 ,918 Item37 193,69 362,024 ,419 ,914 Item38 194,33 362,081 ,264 ,915
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Item39 193,54 354,204 ,463 ,913 Item40 194,08 361,576 ,327 ,915 Item41 194,21 357,669 ,434 ,914 Item42 193,73 356,176 ,404 ,914 Item43 193,89 359,810 ,366 ,914 Item44 193,68 361,696 ,390 ,914 Item45 194,08 360,934 ,333 ,915 Item46 193,68 356,457 ,498 ,913 Item47 194,31 361,167 ,353 ,914 Item48 194,28 365,086 ,123 ,917 Item49 194,05 354,069 ,501 ,913 Item50 194,24 358,301 ,331 ,915 Item51 194,27 355,128 ,498 ,913 Item52 194,04 361,654 ,376 ,914 Item53 193,71 351,139 ,667 ,912 Item54 193,72 368,586 ,027 ,917 Item55 193,58 354,176 ,631 ,912 Item56 193,84 359,544 ,403 ,914 Item57 194,15 359,631 ,428 ,914 Item58 193,61 359,502 ,448 ,914 Item59 194,36 359,973 ,403 ,914 Item60 194,12 360,248 ,397 ,914 Item61 193,75 365,403 ,232 ,915 Item62 194,49 359,991 ,329 ,915 Item63 193,75 360,641 ,313 ,915 Item64 193,80 365,900 ,174 ,915 Item65 194,12 360,105 ,403 ,914 Item66 194,44 370,296 -,032 ,918 Item67 193,93 357,757 ,419 ,914 Item68 193,58 353,199 ,509 ,913 Item69 193,87 357,638 ,449 ,914
Jumlah item yang gugur: 15 (item no. 3, 4, 8, 18, 20, 23, 24, 25, 36, 38, 48, 54,
61, 64, 66)
2. Uji Kedua
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,926 54
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item1 151,67 303,485 ,317 ,925 Item2 152,36 301,639 ,424 ,925 Item5 152,20 301,376 ,393 ,925 Item6 151,98 304,095 ,300 ,926 Item7 151,86 299,527 ,496 ,924 Item9 151,99 302,464 ,364 ,925 Item10 152,07 301,304 ,333 ,926 Item11 152,36 299,449 ,492 ,924 Item12 152,18 299,552 ,467 ,924 Item13 151,58 300,080 ,400 ,925 Item14 151,87 304,733 ,346 ,925 Item15 152,42 303,057 ,316 ,926 Item16 151,66 301,442 ,377 ,925 Item17 151,80 298,710 ,438 ,925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Item19 152,02 304,309 ,337 ,925 Item21 151,49 303,396 ,365 ,925 Item22 151,98 299,095 ,450 ,924 Item26 151,60 304,552 ,316 ,925 Item27 152,14 300,456 ,498 ,924 Item28 152,32 295,505 ,522 ,924 Item29 151,92 300,529 ,395 ,925 Item30 151,55 295,441 ,585 ,923 Item31 152,56 300,177 ,430 ,925 Item32 151,74 299,361 ,477 ,924 Item33 152,38 299,142 ,505 ,924 Item34 151,66 301,323 ,320 ,926 Item35 151,72 296,753 ,504 ,924 Item37 151,62 304,738 ,421 ,925 Item39 151,47 296,562 ,498 ,924 Item40 152,01 304,797 ,307 ,925 Item41 152,14 300,718 ,436 ,925 Item42 151,66 300,037 ,382 ,925 Item43 151,82 302,076 ,393 ,925 Item44 151,61 304,955 ,364 ,925 Item45 152,01 302,821 ,373 ,925 Item46 151,61 299,026 ,525 ,924 Item47 152,24 304,396 ,334 ,925 Item49 151,98 296,118 ,550 ,924 Item50 152,16 300,806 ,348 ,925 Item51 152,20 298,590 ,492 ,924 Item52 151,96 304,868 ,354 ,925 Item53 151,64 294,758 ,669 ,923 Item55 151,51 297,753 ,623 ,923 Item56 151,76 302,849 ,387 ,925 Item57 152,08 302,838 ,416 ,925 Item58 151,54 303,275 ,408 ,925 Item59 152,29 304,067 ,348 ,925 Item60 152,05 303,260 ,391 ,925 Item62 152,42 303,199 ,317 ,925 Item63 151,68 303,315 ,319 ,925 Item65 152,05 302,403 ,432 ,925 Item67 151,86 301,313 ,401 ,925 Item68 151,51 296,753 ,506 ,924 Item69 151,80 300,281 ,468 ,924
Jumlah item yang digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah item per
indikator: 8 (item no. 6, 10, 14. 15, 16, 17, 19, 40)
3. Uji Ketiga (Uji reliabilitas alat ukur berdasarkan item yang digunakan)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,921 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN 10
Hasil Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi Hasil Uji Coba
1. Uji Pertama Case Processing Summary
N %
Cases Valid 338 100.0
Excludeda 0 .0
Total 338 100.0
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.892 72
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach’s Alpha if Item Deleted
item_1 199.20 322.483 .380 .890 item_2 198.76 325.922 .321 .891 item_3 199.38 323.684 .295 .891 item_4 199.57 324.477 .235 .892 item_5 198.36 327.637 .167 .892 item_6 199.18 319.636 .370 .890 item_7 199.67 326.443 .155 .893 item_8 198.48 323.218 .414 .890 item_9 198.96 326.239 .157 .893 item_10 199.43 322.787 .291 .891 item_11 198.66 325.739 .197 .892 item_12 198.94 319.946 .375 .890 item_13 198.94 322.165 .330 .891 item_14 198.56 324.253 .408 .891 item_15 198.49 327.776 .164 .892 item_16 198.66 324.563 .324 .891 item_17 198.96 320.972 .364 .890 item_18 199.14 326.914 .143 .893 item_19 199.02 321.353 .393 .890 item_20 199.07 323.042 .330 .891 item_21 199.37 322.033 .321 .891 item_22 198.92 324.359 .314 .891 item_23 199.06 324.640 .228 .892 item_24 198.95 317.375 .529 .889 item_25 198.80 323.633 .352 .891 item_26 199.03 325.791 .271 .891 item_27 199.04 320.236 .462 .890 item_28 198.84 321.286 .356 .891 item_29 199.29 320.677 .403 .890 item_30 198.80 324.875 .370 .891 item_31 199.09 323.381 .317 .891 item_32 198.69 322.961 .370 .891 item_33 198.99 321.415 .387 .890 item_34 198.67 324.285 .273 .891 item_35 198.12 321.515 .395 .890 item_36 198.83 324.572 .160 .893 item_37 198.98 318.575 .414 .890 item_38 198.87 322.040 .430 .890
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
item_39 198.34 324.434 .294 .891 item_40 198.99 326.047 .177 .892 item_41 199.00 321.490 .365 .890 item_42 199.08 323.480 .309 .891 item_43 199.01 327.804 .131 .893 item_44 198.72 320.636 .336 .891 item_45 199.05 321.997 .288 .891 item_46 198.64 322.991 .363 .891 item_47 198.42 323.948 .326 .891 item_48 198.57 319.718 .143 .898 item_49 199.02 319.344 .403 .890 item_50 198.47 321.110 .376 .890 item_51 198.93 325.414 .250 .892 item_52 199.52 325.983 .197 .892 item_53 198.71 322.704 .399 .890 item_54 198.70 323.758 .324 .891 item_55 199.60 326.941 .182 .892 item_56 198.92 323.786 .328 .891 item_57 198.79 320.861 .396 .890 item_58 199.00 321.825 .352 .891 item_59 198.97 322.797 .390 .890 item_60 199.17 324.987 .180 .893 item_61 198.70 320.167 .447 .890 item_62 198.37 321.213 .356 .891 item_63 198.46 322.772 .418 .890 item_64 198.76 322.674 .387 .890 item_65 199.09 320.675 .378 .890 item_66 199.56 322.538 .317 .891 item_67 198.47 326.997 .207 .892 item_68 198.80 324.434 .321 .891 item_69 199.39 323.539 .298 .891 item_70 199.18 319.151 .393 .890 item_71 198.71 323.993 .344 .891 item_72 199.12 320.977 .348 .891
Jumlah item yang gugur: 24 (item no. 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 15, 18, 23, 26, 34,
36, 39, 40, 43, 45, 48, 51, 52, 55, 60, 67, 69)
2. Uji Kedua
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.896 48
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
item_1 134.26 183.966 .375 .894 item_2 133.81 186.704 .306 .895 item_6 134.23 182.006 .355 .894 item_8 133.53 184.089 .439 .893 item_12 134.00 182.228 .360 .894 item_13 133.99 183.872 .316 .894 item_14 133.62 185.098 .419 .893 item_16 133.71 185.149 .343 .894 item_17 134.01 182.273 .385 .894 item_19 134.08 182.030 .445 .893 item_20 134.13 184.058 .342 .894
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
item_21 134.43 183.723 .310 .895 item_22 133.97 185.646 .293 .895 item_24 134.01 180.754 .490 .892 item_25 133.85 184.637 .359 .894 item_27 134.09 182.145 .464 .893 item_28 133.89 182.119 .396 .893 item_29 134.35 182.292 .413 .893 item_30 133.85 185.642 .375 .894 item_31 134.14 184.923 .296 .895 item_32 133.75 184.143 .376 .894 item_33 134.04 183.010 .389 .893 item_35 133.17 183.333 .384 .894 item_37 134.03 181.376 .391 .893 item_38 133.93 183.736 .419 .893 item_41 134.05 183.291 .355 .894 item_42 134.13 184.935 .292 .895 item_44 133.77 181.476 .376 .894 item_46 133.69 184.303 .360 .894 item_47 133.47 184.713 .342 .894 item_49 134.07 181.202 .415 .893 item_50 133.52 182.909 .371 .894 item_53 133.77 183.681 .422 .893 item_54 133.76 183.953 .375 .894 item_56 133.98 184.777 .333 .894 item_57 133.84 182.061 .426 .893 item_58 134.06 182.807 .379 .894 item_59 134.02 184.471 .368 .894 item_61 133.76 182.380 .433 .893 item_62 133.42 182.690 .365 .894 item_63 133.52 183.669 .447 .893 item_64 133.82 183.753 .403 .893 item_65 134.14 182.858 .359 .894 item_66 134.62 184.427 .290 .895 item_68 133.85 185.669 .302 .895 item_70 134.23 182.791 .327 .895 item_71 133.76 184.620 .369 .894 item_72 134.17 182.878 .339 .894
Jumlah item yang gugur: 4 (item no. 22, 31, 42, 66)
3. Uji Ketiga
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.892 44
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach’s Alpha if Item Deleted
item_1 124.03 161.171 .368 .890 item_2 123.59 163.988 .277 .891 item_6 124.01 159.383 .347 .890 item_8 123.31 161.009 .452 .889 item_12 123.77 159.589 .352 .890 item_13 123.77 161.123 .308 .891 item_14 123.39 162.173 .416 .889 item_16 123.49 162.251 .338 .890 item_17 123.79 159.201 .399 .889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
item_19 123.85 159.034 .458 .888 item_20 123.90 161.329 .331 .890 item_21 124.20 161.182 .292 .891 item_24 123.78 158.445 .469 .888 item_25 123.63 161.481 .373 .890 item_27 123.87 159.467 .457 .888 item_28 123.67 159.249 .400 .889 item_29 124.12 159.763 .398 .889 item_30 123.62 162.686 .372 .890 item_32 123.52 160.891 .398 .889 item_33 123.81 160.277 .383 .889 item_35 122.94 160.261 .396 .889 item_37 123.80 158.656 .390 .889 item_38 123.70 161.255 .393 .889 item_41 123.83 160.439 .355 .890 item_44 123.55 158.688 .378 .890 item_46 123.47 161.389 .360 .890 item_47 123.25 161.659 .349 .890 item_49 123.85 158.342 .421 .889 item_50 123.30 159.783 .387 .889 item_53 123.54 160.641 .433 .889 item_54 123.53 160.956 .381 .889 item_56 123.75 161.790 .335 .890 item_57 123.62 159.038 .439 .889 item_58 123.83 159.998 .378 .890 item_59 123.80 161.860 .348 .890 item_61 123.53 159.496 .438 .889 item_62 123.20 159.655 .376 .890 item_63 123.29 160.647 .458 .889 item_64 123.59 160.569 .423 .889 item_65 123.92 159.999 .360 .890 item_68 123.63 162.798 .293 .891 item_70 124.01 160.323 .309 .891 item_71 123.54 161.662 .371 .890 item_72 123.95 160.205 .330 .890
Jumlah item yang gugur: 3 (item no. 2, 21, 68)
4. Uji Keempat
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.889 41
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
item_1 115.81 146.844 .357 .887 item_6 115.78 144.985 .345 .887 item_8 115.08 146.527 .451 .886 item_12 115.55 145.145 .352 .887 item_13 115.54 146.635 .307 .888 item_14 115.17 147.676 .412 .886 item_16 115.26 147.868 .326 .887 item_17 115.56 144.627 .407 .886 item_19 115.63 144.638 .457 .885 item_20 115.68 146.943 .323 .887 item_24 115.56 144.117 .465 .885 item_25 115.40 146.781 .385 .886 item_27 115.64 145.055 .456 .885
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
item_28 115.44 144.716 .406 .886 item_29 115.90 145.624 .380 .886 item_30 115.40 148.193 .365 .887 item_32 115.30 146.256 .407 .886 item_33 115.59 145.768 .385 .886 item_35 114.72 145.597 .408 .886 item_37 115.58 144.333 .386 .886 item_38 115.48 146.992 .376 .886 item_41 115.60 145.884 .359 .887 item_44 115.32 144.219 .381 .886 item_46 115.24 146.950 .355 .887 item_47 115.02 147.186 .345 .887 item_49 115.62 143.867 .426 .886 item_50 115.07 145.202 .394 .886 item_53 115.32 146.158 .434 .886 item_54 115.31 146.415 .384 .886 item_56 115.53 147.265 .334 .887 item_57 115.39 144.554 .443 .885 item_58 115.61 145.521 .379 .886 item_59 115.57 147.468 .338 .887 item_61 115.31 145.086 .437 .885 item_62 114.97 145.005 .387 .886 item_63 115.07 146.176 .457 .885 item_64 115.37 146.037 .426 .886 item_65 115.69 145.484 .363 .887 item_70 115.78 145.944 .304 .888 item_71 115.31 147.165 .369 .887 item_72 115.72 145.875 .323 .887
Jumlah item yang digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah item per
indikator: 5 (item no.12, 25, 46, 49. 72)
5. Uji Kelima (Uji reliabilitas alat ukur berdasarkan item yang digunakan)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,876 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
LAMPIRAN 11
Skala Pemisahan Psikologis dan Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
yang Digunakan untuk Pengambilan Data
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Jessica Dhoria Arywibowo
129114089
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Yogyakarta, Maret 2017
Kepada
Yth. Mahasiswa/i Angkatan 2016
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:
Nama : Jessica Dhoria Arywibowo
NIM : 129114089
Memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala ini dalam rangka
penyusunan skripsi saya. Di dalam skala ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh
karena itu, saya mengharapkan Saudara/i bersedia memberikan jawaban sesuai dengan keadaan
Saudara/i yang sebenarnya. Pengisisan skala ini bermanfaat untuk membantu Saudara/i lebih
menyadari dan mengenal diri Saudara/i sendiri. Selain itu, semua jawaban yang Saudara/i berikan
juga sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Saya menjamin data diri dan
jawaban Saudara/i dilindungi kerahasiaannya.
Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi
skala ini.
Hormat saya,
Jessica Dhoria Arywibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian yang disusun oleh:
Nama : Jessica Dhoria Arywibowo
NIM : 129114089
Fakultas : Psikologi
untuk membantu terlaksananya penelitian secara suka rela dan tanpa paksaan dari pihak tertentu.
Semua jawaban dan informasi yang saya berikan dalam penelitian ini merupakan keadaan
sesungguhnya yang saya alami dan bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya.
Saya juga mengizinkan penggunaan jawaban dan informasi dalam skala penelitian ini sebagai data
untuk penelitian skripsi.
Yogyakarta, ………………………2017
(……………………………………)
Nama Terang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
IDENTITAS RESPONDEN
Nama/Inisial :
Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan*
Usia : tahun
Fakultas/Prodi :
Angkatan :
Diterima di USD melalui jalur : Tes / UNAS / Prestasi*
Prodi yang saat ini diambil merupakan pilihan ke : 1 / 2 / 3*
Pemilihan prodi saat ini atas keinginan : Diri sendiri / Orangtua /
Teman / Guru /
Lainnya ___________*
Indeks Prestasi (IP) Semester 1 : ≤ 2,00 / 2,01-2,50 /
2,51-3,00 / 3,01-3,50 /
≥ 3,51*
Menurut Anda, prestasi akademik Anda selama ini : Sangat baik / Baik /
Cukup / Tidak baik /
Sangat tidak baik*
Tahun kelulusan SMA/SMK : 2016 / Sebelum tahun
2016*
Jika Anda lulus SMA/SMK sebelum tahun 2016, : Kuliah di tempat lain /
kegiatan yang Anda lakukan Bekerja / Kursus /
Lainnya __________*
Jurusan saat SMA/SMK : IPA / IPS / Bahasa /
Lainnya ___________*
Asal daerah :
Tinggal di Yogyakarta sejak tahun :
Tempat tinggal saat ini : Dengan kedua orangtua
/ Dengan salah satu
orangtua (Lingkari
salah satu: Ayah / Ibu) /
Kos / Asrama / Lainnya
__________________*
Urutan kelahiran : Anak ke ___ dari ___
bersaudara
Status Ayah : Tinggal bersama Ibu /
Berpisah dengan Ibu
(cerai) / Cerai mati /
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Sudah meninggal /
Lainnya __________ *
Usia Ayah : tahun
Status pekerjaan Ayah : Bekerja / Tidak bekerja
/ Pensiun*
Status Ibu : Tinggal bersama Ayah
/ Berpisah dengan
Ayah (cerai) / Cerai
mati / Sudah meninggal
/ Lainnya _________ *
Usia Ibu : tahun
Status pekerjaan Ibu : Bekerja / Tidak bekerja
/ Pensiun*
*lingkari salah satu pilihan yang paling sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala ini terdiri dari 2 bagian. Bagian 1 berisi pernyataan-pernyataan mengenai
hubungan Anda dengan ibu Anda. Bagian 2 berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan
dengan keadaan diri dan situasi yang mungkin terjadi dalam kehidupan Anda di
perkuliahan.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan beri tanda centang ( ) pada salah satu
kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan diri Anda. Di samping setiap
pernyataan terdapat empat (4) pilihan jawaban sebagai berikut:
STS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan
Anda
TS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
S : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan Anda
SS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan Anda
Perhatikan contoh pengisian skala berikut ini:
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian ini.
3. Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silakan memberi tanda sama dengan (=) pada
jawaban yang telah dipilih, kemudian beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang
menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda.
Perhatikan contoh pengisian skala berikut ini:
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian ini.
4. Di dalam skala ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh karena itu, Anda
diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan
diri Anda.
5. Periksa kembali jawaban Anda dan pastikan jangan sampai ada yang terlewatkan.
**Terima kasih dan selamat mengerjakan**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
BAGIAN 1
(HUBUNGAN DENGAN IBU)
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya menceritakan permasalahan yang saya hadapi kepada
ibu saya.
2. Saya membeli barang kebutuhan sehari-hari tanpa perlu
meminta persetujuan dari ibu saya.
3. Saya merasa bersalah ketika tidak menuruti perkataan ibu
saya karena saya memiliki pendapat sendiri.
4. Saya percaya bahwa ibu saya tidak akan menceritakan
kekurangan saya kepada orang lain.
5. Saya tidak membenci sifat-sifat ibu saya yang berbeda
dengan saya.
6. Saya hanya akan pergi ke tempat yang saya inginkan jika
ibu saya mengijinkan.
7. Saya tidak menceritakan kegiatan yang saya ikuti kepada
ibu saya.
8. Saya memiliki keyakinan yang serupa dengan ibu saya
dalam memprediksi/memperkirakan suatu hal.
9. Saya dapat memutuskan dengan siapa saya berteman tanpa
meminta bantuan dari ibu saya.
10. Saya dan ibu saya menyukai jenis makanan yang berbeda.
11. Ibu saya tidak menceritakan permasalahannya kepada
saya.
12. Saya mengetahui selera ibu saya.
13. Saya merasa bertanggungjawab untuk memenuhi semua
keinginan ibu saya.
14. Saya mendengarkan jenis musik yang berbeda dari ibu
saya.
15. Saya dapat menjaga diri saya tanpa meminta bantuan dari
ibu saya.
16.
Saya merasa terkekang ketika ibu saya tidak
memperbolehkan saya bepergian ke tempat yang saya
inginkan karena mempertimbangkan keselamatan saya.
17. Saya tidak mengetahui alasan dari tindakan yang
dilakukan oleh ibu saya.
18. Rutinitas saya tidak terganggu meskipun saya memikirkan
keadaan ibu saya.
19. Ibu saya dapat menerima keputusan yang saya ambil.
20. Saya dapat menyelesaikan permasalahan yang saya hadapi
meskipun ibu saya tidak membantu saya.
21. Ibu saya tidak percaya bahwa saya mampu bertanggung
jawab terhadap keputusan yang saya ambil.
22. Saya lebih optimis daripada ibu saya (atau sebaliknya).
23. Saya merasa marah ketika ibu saya tidak menuruti saran
dari saya karena ibu saya memiliki pendapat sendiri.
24. Ibu saya percaya bahwa saya mampu mengurus diri saya
sendiri.
25. Saya tidak merasa terkekang ketika ibu saya ingin
mengetahui dengan siapa saja saya berteman.
26. Saya dapat menentukan barang kebutuhan sehari-hari yang
saya beli tanpa meminta bantuan dari ibu saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
No. Pernyataan STS TS S SS
27. Saya berharap ibu saya selalu memahami perasaan saya.
28. Ibu saya tidak mengetahui kemampuan yang saya miliki.
29. Saya mengikuti semua nasihat dari ibu saya dalam
menghadapi suatu permasalahan.
30. Ibu saya bersedia meminta pendapat dari saya.
31.
Saya tidak merasa marah ketika ibu saya mengarahkan apa
yang sebaiknya saya lakukan agar saya tidak salah dalam
bertindak.
32. Saya dan ibu saya memiliki kreativitas yang serupa.
33. Saya tidak percaya dengan saran yang diberikan oleh ibu
saya.
34. Saya dapat mengatur keuangan saya tanpa meminta
bantuan dari ibu saya.
35. Saya dapat menghadapi situasi yang sulit meskipun ibu
saya tidak memberi semangat kepada saya.
36.
Saya tidak merasa sebagai satu-satunya orang yang
bertanggungjawab untuk menjaga keamanan dan
keselamatan ibu saya.
37. Saya dan ibu saya memiliki keyakinan yang serupa
terhadap mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
38. Saya dapat menerima selera ibu saya.
39. Bukan suatu masalah bagi saya apabila saya tidak
menceritakan persoalan yang saya hadapi kepada ibu saya.
40. Ketika ibu saya sakit, saya lebih memilih merawat ibu
saya dan mengabaikan aktivitas penting saya yang lain.
41.
Saya tidak merasa bersalah ketika saya jarang
berkomunikasi dengan ibu saya karena kesibukan kami
masing-masing.
42. Ibu saya memahami sifat-sifat saya.
43. Saya tidak suka apabila ibu saya memberi nasihat kepada
saya.
44. Ibu saya tidak dapat menerima pendapat saya.
45. Bukan suatu masalah bagi saya apabila saya tidak
menceritakan seluruh aktivitas saya kepada ibu saya.
46. Saya dapat menerima tindakan yang dilakukan oleh ibu
saya.
Silakan melanjutkan ke Bagian 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
BAGIAN 2
(KEHIDUPAN PERKULIAHAN)
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya mempelajari materi perkuliahan secara rutin.
2. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk berbaur dengan
orang baru di lingkungan perguruan tinggi.
3. Tuntutan yang ada di perguruan tinggi membuat saya menjadi
pribadi yang lebih baik.
4. Saya kesulitan mengikuti jam perkuliahan yang tidak
terstruktur.
5. Saya memiliki hubungan yang baik dengan orang lain di
lingkungan perguruan tinggi.
6. Saya belajar hingga dapat memahami materi yang saya
pelajari.
7. Saya merasa tidak puas dengan fasilitas yang disediakan oleh
fakultas/prodi.
8. Saya memiliki waktu tidur yang cukup.
9. Saya mencari materi tambahan selain yang diberikan oleh
dosen.
10. Tugas yang diberikan oleh dosen menjadi beban bagi saya.
11. Saya menjadi mudah marah ketika memiliki banyak beban
perkuliahan.
12. Saya mengikuti kegiatan di universitas/fakultas/prodi (misal:
kepanitiaan, organisasi, seminar, dll).
13. Saya belajar hanya ketika mendekati ujian.
14. Saya dapat menyesuaikan keinginan pribadi dengan tuntutan
lingkungan sosial di perguruan tinggi.
15. Saya merasa puas dengan fasilitas yang ada di universitas ini
(misal: ruang kelas, LCD, perpustakaan, dll).
16. Saya cenderung menghindari orang yang tidak saya kenal di
lingkungan perguruan tinggi.
17. Saya berpikir untuk berhenti kuliah.
18. Saya belum mampu memenuhi standar akademik yang
ditentukan oleh fakultas/universitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
No. Pernyataan STS TS S SS
19. Saya mampu membuat prioritas antara tugas dan kegiatan
lain.
20. Saya merasa cemas ketika berkumpul dengan orang yang
baru saya kenal di lingkungan perguruan tinggi.
21. Saya tidak tergabung dalam kegiatan apapun di perguruan
tinggi.
22. Saya menjadi lebih mandiri daripada saat saya masih di
sekolah menengah.
23. Saya tidak menyesal masuk ke perguruan tinggi.
24. Lingkungan fakultas/prodi yang nyaman membuat saya
semangat kuliah.
25. Saya mencoba mendaftarkan diri pada kegiatan di
universitas/fakultas/prodi (misal: kepanitiaan, organisasi,
seminar, dll).
26. Saya merasa tidak puas dengan kebijakan-kebijakan yang
dibuat oleh universitas.
27. Saya berbesar hati saat mendapat nilai yang jelek.
28. Tuntutan yang saya hadapi di perguruan tinggi
mempengaruhi nafsu makan saya.
29. Saya tidak mampu memahami mata kuliah yang saya pelajari.
30. Saya merasa tidak menikmati dengan perkuliahan pada prodi
yang saya jalani.
31. Saya berpikir untuk mengambil cuti kuliah.
32. Keterlibatan dalam kegiatan di perguruan tinggi memberikan
kesempatan bagi saya untuk mempelajari hal baru.
33. Saya merasa puas dengan kegiatan universitas (misal: inisiasi,
organisasi, UKM, kepanitiaan, dll).
34. Saya menunggu orang lain untuk memulai pembicaraan
terlebih dahulu.
35. Saya sering merasa sakit kepala karena memikirkan tuntutan
yang ada di perguruan tinggi.
36. Saya mampu menyampaikan materi presentasi dengan baik.
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LAMPIRAN 12
Hasil Uji Reliabilitas Skala Pemisahan Psikologis dan Skala Penyesuaian Diri
di Perguruan Tinggi Hasil Pengambilan Data
1. Skala Pemisahan Psikologis Case Processing Summary
N %
Cases Valid 114 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 114 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,737 46
2. Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 114 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 114 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,809 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
LAMPIRAN 13
Hasil Uji One-Sample T-Test
1. Pemisahan Psikologis One-Sample Test
Test Value = 115
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pemisahan_Psikologis
16,914 113 ,000 15,298 13,51 17,09
2. Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi One-Sample Test
Test Value = 90
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Penyesuaian_Diri
19,366 113 ,000 16,202 14,54 17,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
LAMPIRAN 14
Hasil Uji Normalitas
1. Pemisahan Psikologis dan Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pemisahan_Psikologis Penyesuaian_Diri
N 114 114 Normal Parametersa,b Mean 130,30 106,20
Std. Deviation 9,657 8,933 Most Extreme Differences Absolute ,068 ,070
Positive ,068 ,070 Negative -,064 -,070
Test Statistic ,068 ,070 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
2. Aspek Pemisahan Psikologis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PP_KK PP_KE PP_KF PP_KS PP_K
N 114 114 114 114 114 Normal Parametersa,b Mean 32,51 14,40 16,94 16,36 50,09
Std. Deviation 3,174 2,880 2,336 2,369 5,867 Most Extreme Differences
Absolute ,099 ,120 ,114 ,120 ,106 Positive ,099 ,093 ,114 ,120 ,069 Negative -,098 -,120 -,098 -,089 -,106
Test Statistic ,099 ,120 ,114 ,120 ,106 Asymp. Sig. (2-tailed) ,008c ,000c ,001c ,000c ,003c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. d.
3. Dimensi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PD_A PD_S PD_PE PD_KI
N 114 114 114 114 Normal Parametersa,b Mean 25,07 27,09 24,82 29,22
Std. Deviation 2,983 3,351 3,008 2,950 Most Extreme Differences Absolute ,113 ,081 ,111 ,124
Positive ,088 ,058 ,086 ,124 Negative -,113 -,081 -,111 -,084
Test Statistic ,113 ,081 ,111 ,124 Asymp. Sig. (2-tailed) ,001c ,063c ,001c ,000c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
LAMPIRAN 15
Hasil Uji Linearitas
1. Hasil Uji Linearitas antara Pemisahan Psikologis dan Penyesuaian Diri di
Perguruan Tinggi ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Penyesuaian_Diri * Pemisahan_Psikologis
Between Groups
(Combined) 3839,726 38 101,045 1,464 ,080
Linearity 684,198 1 684,198 9,913 ,002
Deviation from Linearity
3155,529 37 85,285 1,236 ,217
Within Groups 5176,633 75 69,022 Total 9016,360 113
2. Hasil Uji Linearitas antara Pemisahan Psikologis dan Dimensi
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
PD_A * Pemisahan_Psikologis
Between Groups
(Combined) 416,647 38 10,964 1,397 ,109
Linearity 49,278 1 49,278 6,277 ,014
Deviation from Linearity
367,369 37 9,929 1,265 ,193
Within Groups 588,792 75 7,851 Total 1005,439 113
PD_S * Pemisahan_Psikologis
Between Groups
(Combined) 512,781 38 13,494 1,338 ,141
Linearity 50,020 1 50,020 4,960 ,029
Deviation from Linearity
462,761 37 12,507 1,240 ,213
Within Groups 756,342 75 10,085 Total 1269,123 113
PD_PE * Pemisahan_Psikologis
Between Groups
(Combined) 360,758 38 9,494 1,076 ,386
Linearity 37,065 1 37,065 4,201 ,044
Deviation from Linearity
323,693 37 8,748 ,992 ,499
Within Groups 661,733 75 8,823 Total 1022,491 113
PD_KI * Pemisahan_Psikologis
Between Groups
(Combined) 402,701 38 10,597 1,368 ,124
Linearity 35,722 1 35,722 4,613 ,035
Deviation from Linearity
366,979 37 9,918 1,281 ,181
Within Groups 580,817 75 7,744 Total 983,518 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
3. Hasil Uji Linearitas antara Aspek Pemisahan Psikologis dan Penyesuaian
Diri di Perguruan Tinggi
a. Aspek Kebebasan Konfliktual dan Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
Penyesuaian_Diri *
PP_KK
Between
Groups
(Combined) 2300,229 15 153,349 2,238 ,010
Linearity 811,683 1 811,683 11,844 ,001
Deviation
from
Linearity
1488,546 14 106,325 1,551 ,107
Within Groups 6716,131 98 68,532 Total 9016,360 113
b. Aspek Kebebasan Emosional dan Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
Penyesuaian_Diri * PP_KE
Between Groups
(Combined) 1613,274 14 115,234 1,541 ,111
Linearity 37,815 1 37,815 ,506 ,479
Deviation from Linearity
1575,459 13 121,189 1,621 ,092
Within Groups 7403,086 99 74,779 Total 9016,360 113
c. Aspek Kebebasan Fungsional dan Penyesuaian Diri di Perguruan
Tinggi ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
Penyesuaian_Diri * PP_KF
Between Groups
(Combined) 928,724 12 77,394 ,967 ,486
Linearity 10,533 1 10,533 ,132 ,718
Deviation from Linearity
918,190 11 83,472 1,042 ,416
Within Groups 8087,636 101 80,076 Total 9016,360 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
d. Aspek Kebebasan Sikap dan Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
Penyesuaian_Diri * PP_KS
Between Groups
(Combined) 709,063 12 59,089 ,718 ,730
Linearity 3,443 1 3,443 ,042 ,838
Deviation from Linearity
705,620 11 64,147 ,780 ,659
Within Groups 8307,297 101 82,250 Total 9016,360 113
e. Aspek Keterhubungan dan Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
Penyesuaian_Diri * PP_K
Between Groups
(Combined) 3046,301 27 112,826 1,625 ,048
Linearity 973,702 1 973,702 14,026 ,000
Deviation from Linearity
2072,599 26 79,715 1,148 ,310
Within Groups 5970,059 86 69,419 Total 9016,360 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
LAMPIRAN 16
Hasil Uji Korelasi
1. Hasil Uji Korelasi Product-Moment Pearson antara Pemisahan Psikologis
dan Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi Correlations
Pemisahan_Psikologis Penyesuaian_Diri
Pemisahan_Psikologis Pearson Correlation 1 ,275**
Sig. (1-tailed) ,002
N 114 114
Penyesuaian_Diri Pearson Correlation ,275** 1
Sig. (1-tailed) ,002 N 114 114
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
2. Hasil Uji Korelasi antara Pemisahan Psikologis dan Dimensi
Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Nonparametric Correlations Correlations
Pemisahan_Psikologis PD_A PD_PE PD_KI
Spearman's rho Pemisahan_Psikologis
Correlation Coefficient
1,000 ,255** ,232** ,240**
Sig. (1-tailed) . ,003 ,007 ,005
N 114 114 114 114
PD_A Correlation Coefficient
,255** 1,000 ,351** ,263**
Sig. (1-tailed) ,003 . ,000 ,002
N 114 114 114 114
PD_PE Correlation Coefficient
,232** ,351** 1,000 ,405**
Sig. (1-tailed) ,007 ,000 . ,000
N 114 114 114 114
PD_KI Correlation Coefficient
,240** ,263** ,405** 1,000
Sig. (1-tailed) ,005 ,002 ,000 .
N 114 114 114 114
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Correlations Correlations
Pemisahan_Psikologis PD_S
Pemisahan_Psikologis Pearson Correlation 1 ,199*
Sig. (1-tailed) ,017
N 114 114
PD_S Pearson Correlation ,199* 1
Sig. (1-tailed) ,017 N 114 114
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
3. Hasil Uji Korelasi Spearman’s Rho antara Aspek Pemisahan Psikologis
dan Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi
Nonparametric Correlations
Correlations
PP_KK PP_KE PP_KF PP_KS PP_K
Penyesuaian_Diri
Spearman's rho PP_KK Correlation Coefficient
1,000 ,109 ,200* ,146 ,393** ,354**
Sig. (1-tailed) . ,123 ,017 ,061 ,000 ,000
N 114 114 114 114 114 114
PP_KE Correlation Coefficient
,109 1,000 ,495** ,364** -,246** -,057
Sig. (1-tailed) ,123 . ,000 ,000 ,004 ,275
N 114 114 114 114 114 114
PP_KF Correlation Coefficient
,200* ,495** 1,000 ,331** ,023 ,001
Sig. (1-tailed) ,017 ,000 . ,000 ,405 ,495
N 114 114 114 114 114 114
PP_KS Correlation Coefficient
,146 ,364** ,331** 1,000 -,037 -,006
Sig. (1-tailed) ,061 ,000 ,000 . ,349 ,475
N 114 114 114 114 114 114
PP_K Correlation Coefficient
,393** -,246** ,023 -,037 1,000 ,377**
Sig. (1-tailed) ,000 ,004 ,405 ,349 . ,000
N 114 114 114 114 114 114
Penyesuaian_Diri
Correlation Coefficient
,354** -,057 ,001 -,006 ,377** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 ,275 ,495 ,475 ,000 .
N 114 114 114 114 114 114
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI