hubungan antara konformitas rekan kerja dengan...

36
i HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS REKAN KERJA DENGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA SALES PROMOTION GIRL (SPG) DI KOTA MALANG OLEH : ROSALINA ESTI SAFITRI 80 2010 116 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Upload: phungtram

Post on 16-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

i

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS REKAN KERJA DENGAN GAYA

HIDUP HEDONIS PADA SALES PROMOTION GIRL (SPG) DI KOTA MALANG

OLEH :

ROSALINA ESTI SAFITRI

80 2010 116

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

ffiPERPUSTAKAAN UNIVf, RSITAS

UNTVERSruAS KRISTEN SATYA WACANA!. Diponegoro 52 - 6O Salatiga 5071 I

Jawa Tengah, Indonesia

Telp. 0298 - 321212, Fax. 0298 321433

Emil: [email protected] ; http://libruy.uksw.edu

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES

Sayayang bertanda tangan di bawah ini:

Ros*utrye €sT r sA€tf R.lNama

NIM

Fakultas

Judul tugas akhir

8 ororo \t0 Email : rosa\loa. sae itnOatnoG\. cc,tn

?s tcoLDer Program studi : PsteoLoG't

ttqguv6-${ Avfaea tsoV.foev trRs Kttav6arra ttrDup tleDotvrs ?^DA gALEs Pr<ofilcTTrov 9-rB L

Dt KorA M*u+v6-

Dengan ini saya menyerahkan hak non-eksHusif kepada Perpustakaan Universitas - Universitas Kristen Satya

Wacana untuk menyi*parU mengatur akses serta melakukan pengelolaan terhadap karya saya ini dengan

mengacu pada ketentuan akses tugas akhir elekronik sebagai berikut (beri tanda pada kotak yang sesuai):

d , Saya mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas,

dao/atau portal GARUDA

n b. Saya tidak mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas,

dan/atau portal GAITUDA* *

** Hsryn da n merwmpittmt twlawn1ilful fui abstrak Pilihon ini hsru$ dflanrpiri dengan penjetasm/ alasan terulis dmi pembinbing

Dernikian pfiiyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatig4 24 AGUSTUS '.ot5

414*r*^o -T ,o+rto

Tanda toryan & tnni tetangmdtdstsflq

Mengetahui,

I

16ry0,Y\$tt\ g:Ambq;Ndt.. , fiA-?si .

Toda togon & rwwterwgperrrblnbing

F-LtB-081

Page 3: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

ffiPrnpustAKAAN UNtvEnsITAs

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA 1A/ACANAJl. Diponegoro 52 * 60 Salatiga 507i I

]awa Tengah, Indonesia

Telp.0298 -321212, Fax. O298 321433

Emai [ : lihrarv(g),adm. uhsw. edu ; http : I / library. uksw. edu

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Ros*LttJA tSTt sA+ (TRiNama

NIM

Fakultas

Judul tugas al<hir

Soeorott 6 Email : rDsatina. safl'{m' @Ornal'coM

Program Studi : Ps tKoLoaIPskoLoat

Huguvu-ev A.\rTAfe;r tsoNtoBM tfhs B.OkAV k(€PJ, A

DENFAN DAYA H tOu? Htpotvt.s €*DA sRurs PBovtcnt?rv

6rRL D\ KoTA MALAVF

Pembimbing KRtsqn t D tA$ AMBARWAT(, M-Ps\

Dengm ini menyatakan bahwa:

1. Hasit karya yapg saya serahkan ini adalah asli dm bolum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar

kosrjanaan baik di Universitas Kristen Satya Wacana maupun di institusi pendidikan lainnya.

2. Hasil karya saya ini bukan sadurar/te{orrahan melaiakan merupakan gagasa& rumusa& dm hasil

pelaksanaan penelitiao,/imple,mecrtasi saya sondiri, tanpa batrtue pihak lain, kecuali arahm pembimbing

akademik dan narasumber penelitian.

3. Hasil karya saya ini merupakaa hasil revisi teratfiir setelah diujikan yang telah diketahui dan diseqiui oleh

pembimbing.

4. Dalarr karya saya iai tidak t€rdapat karya atau perd4at ymg telah ditulis atau dipublikasikm oraog lain,

kecuali yang digunakan sebagai aouan dalam naskah dengan menyobutkan nama pengarang dan dicantumkan

dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesuagguhnya. Apabila di kerrudian hari terbukti ada pemyimpangan dan

ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya borsedia menerima sanksi akademik berupa penoabutan gelar

yang telah diperoleh kaena ka'ya saya ini, serta suksi lain yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku diUniversitas Kristen Satya Wacaf,a.

Salati 24 A6us1ur eo\5

ffiffi-wPPP ffi

F-LlB-080

Tstdi ansfr, & nmrn tercns hralrasiswa

&os*LtNA EIT( -seF$R\

Page 4: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

ii

Page 5: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

iii

Page 6: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

iv

Page 7: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

v

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS REKAN KERJA DENGAN GAYA

HIDUP HEDONIS PADA SALES PROMOTION GIRL (SPG) DI KOTA MALANG

Rosalina Esti Safitri

Krismi Diah Ambarwati

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

vi

Abstrak

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas rekan kerja

dengan gaya hidup hedonis. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada

hubungan positif signifikan antara konformitas rekan kerja dengan gaya hidup hedonis pada

sales promotion girl (SPG) di Kota Malang. Subjek penelitian berjumlah 46 SPG event di

Kota Malang diambil dengan teknik Incidental Sampling. Metode pengumpulan data

menggunakan kuesioner berdasarkan skala konformitas rekan kerja (Myers, 2005) dengan

skala gaya hidup hedonis (Well & Tigert dalam Engel, 1993). Hasil pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan korelasi antara konformitas

rekan kerja dengan gaya hidup hedonis diperoleh hasil r = 0,624 dengan sig = 0,000

(p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara konformitas rekan

kerja dengan gaya hidup hedonis pada sales promotion girl (SPG) di Kota Malang.

Kata Kunci : Konformitas rekan kerja, gaya hidup hedonis, sales promotion girl

Page 9: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

vii

Abstract

This research is intend to find out relation between working group conformity with hedonist

lifestyle. The hypothesis of this study is there is significant positive relation between

working group conformity with hedonist lifestyle at sales promotion girl (SPG) in Malang

City. Subjects in this research were 46 sales promotion girl (SPG) event in Malang City.

Sampling procedure used in this research was incidental sampling. The instruments used in

collecting the data were open questionare based on the scale of working group conformity

(Myers, 2005) and hedonist lifestyle (Well & Tigert in Engel, 1993). Hypothesis result

which using korelasi Spearman’s rho show relation between working group conformity and

hedonist lifestyle analysis is r = 0,624 and sig = 0,000 (p<0,05) which mean there is

significant positive relation between working group conformity with hedonist lifestyle at

SPG.

Key Word : Working group conformity, hedonist lifestyle, sales promotion girl

Page 10: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

1

Latar Belakang

Kehidupan manusia merupakan suatu fenomena yang kompleks. Mulai dari

berbagai kebutuhan dasar yang dimiliki manusia sebagai individu hingga berbagai pola

perilaku yang dibentuk oleh manusia dalam kehidupan sosial atau masyarakat.

Pembentukan suatu pola perilaku masyarakat dalam kehidupan sosial dimulai dengan

kepemilikan modal sosial yang dimiliki oleh individu, seperti norma dan kepercayaan

dan materi. Secara konkrit modal sosial seperti materi dapat berupa barang-barang yang

memiliki nilai tinggi serta kemampuan menciptakan prestise yang dipengaruhi oleh

lingkungan terhadap modal sosial secara khusus Boerdieu (Adlin, 2006).

Kondisi objektif individu dalam lingkungan membentuk kebiasaan (habitus)

Boerdieu (Adlin, 2006). Kebiasaan merupakan seperangkat kecenderungan yang

membentuk persepsi sosial serta mengandung pengalaman masa lalu yang ditampilkan

pada masa kini sehingga dapat menjadi pemikiran, penggerak tindakan, dan

representasi individu terhadap lingkungan. Kebiasaan itu, saling berhubungan dengan

individu lainnya dan menghasilkan tindakan masing-masing individu. Interaksi yang

berlangsung kemudian membentuk gaya hidup. Melalui gaya hidup, individu menjaga

tindakannya agar dapat menyesuaikan diri dengan ruangan sosial berdasarkan posisinya

(Chaney, 2003).

Gaya hidup merupakan sebuah rangkaian proses yang panjang (Piliang, 2003).

Dalam kehidupan sosial manusia memerlukan gaya hidup sebagai suatu bentuk

eksistensi kehidupan. Menurut Chaney (2003) gaya hidup merupakan bagian dari

kehidupan sosial sehari-hari dalam masyarakat modern yang membantu memahami apa

yang orang lakukan, mengapa mereka melakukannya dan apakah makna tindakannya

bagi dirinya sendiri dan orang lain. Perilaku yang dimaksud bersifat dinamis sehingga

Page 11: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

2

perubahan gaya hidup suatu individu dapat berubah setiap saat. Perubahan tersebut

dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal seperti sikap, pengalaman, pengamatan,

kepribadian, motif, dan persepsi serta faktor eksternal yakni kelompok referensi,

keluarga, kelas sosial dan budaya.

Gaya hidup dapat dibedakan menjadi dua bagian yakni yang baik dan buruk.

Contohnya yang baik adalah memenuhi kesenangannya secukupnya sedangkan yang

buruk adalah memenuhi kesenangan hidup secara berlebihan sehingga dapat

menimbulkan perasaan tidak menyenangkan (Adlin, 2006; Chaney, 2003; Venhooven,

2003). Saat ini, dengan perkembangan teknologi serta berbagai kemudahan yang

diberikan, hal ini menciptakan lingkungan masyarakat yang pragmatis dan tidak

mendukung bagi terbentuknya sikap ilmiah yang kondusif sehingga mendorong

lingkungan untuk berperilaku hedonistik (Octrina, 2007).

Gaya hidup hedonisme (Chaney, 2003; Rianton, 2013; Venhooven, 2003) ini

tampak pada generasi muda yang cenderung hidup glamour, mengisi waktu luang di

mall, fast food, café, memiliki sejumlah telepon selular, mobil, serta sejumlah barang

dengan merek-merek ternama. Perilaku gaya hidup hedonis juga dapat dilihat pada

kelompok Sales Promotion Girl (SPG), karena rata-rata mereka adalah teman sebaya

atau tidak berjauhan secara usia (Rianton, 2013).

SPG memiliki tugas promosi personal dan penjualan personal guna membantu

konsumen dalam memperoleh dan mengumpulkan informasi tentang suatu produk,

sehingga dengan adanya SPG diharapkan konsumen menjadi tertarik terhadap produk

yang ditawarkan. Untuk itu SPG harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai

produk dengan memberikan informasi mengenai manfaat lebih yang dapat diberikan

Page 12: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

3

produk tersebut dan membangkitkan rasa ingin membeli konsumen (desire to buy)

dengan menanamkan kesan akan pentingnya produk yang ditawarkan, sehingga

konsumen mau membeli produk tersebut (action) (Engel, 1995).

Berdasarkan tugas tersebut, sebagai salah satu penunjang bagi dirinya, maka

SPG harus selalu memiliki penampilan yang menarik, baik penampilan fisik, fashion,

maupun sikap. Dengan keharusan untuk selalu tampil menarik maka SPG sering

membeli barang seperti tas, sepatu, pakaian dari merek ternama dengan alasan

mengikuti trend atau gaya hidup serta menghabiskan waktu luang di café maupun club-

club malam sehingga cenderung berperilaku hedonis (Tambunan, 2001).

Suwindo (dalam Swastha, 1995) berpendapat bahwa karakteristik gaya hidup

hedonis adalah mencari perhatian, cenderung impulsive, kurang rasional, peka terhadap

inovasi baru, cenderung follower, dan mudah dipengaruhi, maka pemilihan gaya

hidup hedonis tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor konformitas. Konformitas ini menjadi masalah karena konformitas merupakan

ciri pembawaan kepribadian yang cenderung membiarkan sikap dan pendapat orang lain

untuk menguasai hidupnya (Christi, 2006; Chaplin, 2004).

Lebih lanjut Rakhmat (2000) mengatakan bahwa konformitas terhadap individu

dapat terjadi karena berbagai faktor diantaranya ukuran kelompok, tingkat kesepakatan

kelompok dan jenis kelamin serta harga diri. SPG sebagai suatu kelompok yang

mengharuskan memiliki kesamaan dalam hal berpenampilan dan menjalani gaya hidup

akan memiliki tingkat konformitas yang sangat tinggi terhadap individu.

Zebua dan Nurdjayanti (2001) dalam penelitiannya menemukan bahwa

ternyata perempuan lebih konform dari pada laki-laki. Hal ini karena perempuan

Page 13: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

4

mempunyai keinginan yang besar untuk menjaga harmonisasi, mencapai persetujuan,

dan penerimaan dari rekan kerja atau teman-temannya.

Selanjutnya, penelitan yang dilakukan oleh Rianton (2013) tentang hubungan

antara konformitas kelompok teman sebaya dengan gaya hidup hedonis pada mahasiswa

Kab. Dhamasraya di Jogjakarta menunjukan bahwa konformitas teman sebaya memiliki

hubungan yang sangat signifikan dengan gaya hidup hedonis. Sementara itu, berbeda

dengan Rianton, penelitian yang dilakukan oleh Schwartz (2005) tentang basic human

values : an overview menemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara konformitas

terhadap gaya hidup hedonis.

Oleh karena itu, berdasarkan pro kontra dari penelitian yang telah di jelaskan

diatas oleh Rianton, (2013) , Schwartz (2005) serta permasalahan gaya hidup dan

peran SPG dan konformitasnya (Parkinson, 1993; Tambunan, 2001; Zebua &

Nurdjayanti, 2001) maka penelitian ini kemudian difokuskan pada hubungan antara

konformitas rekan kerja dengan kecenderungan gaya hidup Hedonis Pada Sales

Promotion Girl. Di Malang.

Tinjauan Pustaka

Gaya Hidup Hedonis

Well dan Tigert (dalam Engel, 1994) mendefinisikan gaya hidup sebagai pola di

mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Sedangkan Kotler dan

Amstrong (1997) menyatakan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam

dunia kehidupan yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapat yang

bersangkutan.

Page 14: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

5

Zimbardo dan Boyd (1999) menyatakan bahwa gaya hidup hedonism memiliki

beberapa karakteristik yaitu, orientasi pada kesenangan sekarang, mengabaikan masa

lalu dan resiko masa depan, sering mengambil keputusan mendadak dan memiliki

kehidupan sosial yang sibuk.

Menurut Well dan Tigert (Engel, 1993), aspek-aspek gaya hidup hedonis adalah:

a. Aktivitas

Aktivitas yang dimaksud adalah cara individu menggunakan waktunya yang

berwujud tindakan nyata yang dapat dilihat. Misalnya lebih banyak

menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak membeli barang-barang yang

kurang diperlukan, pergi ke pusat perbelanjaan dan kafe.

b. Minat

Minat diartikan sebagai apa yang menarik dari suatu lingkungan individu

tersebut memperhatikannya. Minat dapat muncul terhadap suatu objek,

peristiwa, atau topik yang menekan pada unsur kesenangan hidup. Antara lain

adalah fashion, makanan, benda-benda mewah, tempat berkumpul, dan selalu

ingin menjadi pusat perhatian.

c. Opini

Opini adalah pendapat seseorang yang diberikan dalam merespon situasi

ketika muncul pernyataan-pernyataan atau tentang isu-isu sosial dan produk-

produk yang berkaitan dengan kesenangan hidupnya. Individu dengan gaya

hidup hedonis cenderung memiliki pandangan dan perasaan yang positif

terhadap produk-produk dengan merek eksklusif terbaru, tempat nongkrong atau

kafe yang nyaman, membicarakan trend fashion terbaru.

Page 15: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

6

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup hedonis

Kotler (1997) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup

seseorang ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal)

dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman,

dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi.

a. Sikap

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk

memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan

mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat

dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.

b. Pengalaman dan pengamatan

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku,

pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari,

melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial

akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.

c. Kepribadian

Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang

menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.

Page 16: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

7

d. Konsep diri

Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep

diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan

antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang

dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari

pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan

hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal

perilaku.

e. Motif

Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman

dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif

seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup

yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.

f. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai

dunia.

Page 17: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

8

Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :

a. Kelompok referensi

Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau

tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan

pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan

saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah

kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut.

Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup

tertentu.

b. Keluarga

Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap

dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan

anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama

dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota

dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua

unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan

(status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan

pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai

oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan

Page 18: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

9

merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak

dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.

d. Kebudayaan

Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota

masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola

perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.

Konformitas

Myers (2005) mengartikan konformitas sebagai perubahan perilaku atau

kepercayaan seseorang sebagai akibat dari tekanan kelompok. Baron dan Byrne (2003)

mendefinisikan konformitas sebagai suatu bentuk penyesuaian terhadap kelompok

sosial karena adanya tuntutan dari kelompok sosial untuk menyesuaikan, meskipun

tuntutan tersebut tidak terbuka. Konformitas juga diartikan sebagai kecenderungan

untuk melakukan atau menerima standar norma yang dimiliki kelompok (Fuhrman,

1990). Sementara Klopf (dalam Rakhmat, 2000) mengatakan konformitas sebagai

keinginan bertindak sesuai dengan norma kelompok dan sepakat dengan anggota

kelompok untuk menjadi harmonis. Itu mengapa Asch (Bond & Smith, 1996)

menyatakan konformitas sebagai sebuah kekuatan tersendiri yang seringkali

mengalahkan keinginan dan minat diri sendiri.

Myers, dkk (2005) membagi aspek konformitas menjadi dua aspek utama yaitu

aspek normatif dan aspek informatif. Aspek normatif dapat dilihat dari perilaku individu

memenuhi standar norma kelompok dan usaha individu dalam melakukan penyesuaian.

Page 19: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

10

Sementara aspek informatif dapat dinilai berdasarkan penerimaan pendapat kelompok

dan mencari pendapat kelompok:

1. Aspek Normatif

a. Pemenuhan standar

Keinginan individu untuk sama dengan orang lain baik secara terbuka atau

ada tekanan (nyata atau dibayangkan) menyebabkan konformitas.

b. Penyesuaian

Keinginan individu untuk dapat diterima orang lain menyebabkan individu

bersikap konformitas terhadap orang lain. Individu biasanya melakukan

penyesuaian pada norma yang ada pada kelompok.

2. Aspek Informatif

a. Penerimaan pendapat kelompok

Semakin besar penerimaan individu pada informasi yang benar dari orang

lain semakin meningkat kesempatan ketepatan informasi yang memilih

conform terhadap orang lain.

b. Mencari pendapat kelompok

Merupakan respon yang timbul sebagai akibat dari kesetiaan atau

keterdudukan individu atas otoritas tertentu, sehingga otoritas dapat

membuat orang menjadi conform terhadap hal-hal yang disampaikan.

Sales Promotion Girl (SPG)

Cravens (1996) menyatakan strategi pemasaran bukan hanya berkisar tentang

iklan dan promosi penjualan untuk mendekatkan produk dengan masyarakat sebagai

konsumen. Gaya hidup mengarahkan promosi penjualan pada model lain, yaitu

penjualan personal (personal selling). Sales Promotion Girl (SPG) merupakan salah

Page 20: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

11

satu jenis personal selling yang dirasa sangat ampuh untuk meningkatkan pemahaman

dan ketertarikan konsumen akan produk (Craven, 1996). Menurut Parkinson (1993)

Sales Promotion Girl atau SPG adalah orang yang mengadakan komunikasi dengan

konsumen yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk

secepatnya. Syarat mutlak untuk menjadi seorang SPG adalah usia 18-25 tahun,

memiliki tinggi dan berat badan yang ideal serta memiliki penampilan menarik (WM

Agency, 2013).

Terdapat minimal dua tuntutan untuk SPG, yaitu memiliki kemampuan

komprehensif tentang produk dan mampu menarik minat konsumen (Engel, 1996).

Tuntutan menarik konsumen kemudian diimplementasikan dalam berbagai hal, mulai

dengan kemampuan komunikasi, persuasi sampai pada kesempurnaan penampilan untuk

menanamkan kesan penting sebuah produk kepada konsumen (Swastha, 1998). Hal

tersebut penting, mengingat SPG merupakan ujung tombak promosi produk yang

langsung berhadapan dengan konsumen, sehingga tanggung jawabnya dianggap sangat

besar untuk mendongkrak penjualan.

Tuntutan akan penampilan yang “sempurna” inilah yang kemudian

diimplementasikan dalam berbagai model perilaku yang menjadi kekhasan SPG.

Banyak produsen yang menganggap hal tersebut sebagai pesan dan kesan yang penting

untuk menambah daya jual produk (Kirgiz, 2014).

Hubungan konformitas rekan kerja dengan kecenderungan gaya hidup hedonis

Gaya hidup adalah perpaduan antara kebudayaan ekspresi diri dan harapan

kelompok terhadap sesorang dalam bertindak berdasarkan norma-norma yang berlaku

(Susanto, 2001). Sedangkan Kotler dan Amstrong (1997) menyatakan bahwa gaya

Page 21: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

12

hidup adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan yang dinyatakan dalam

kegiatan, minat, dan pendapat yang bersangkutan. Dari definisi tersebut, jelas terlihat

bahwa gaya hidup antara individu satu dengan yang lainya akan berbeda. Salah satunya

adalah mereka yang menganggap hal yang menyenangkan sebagai sebuah kebaikan.

Sehingga kesenangan menjadi sebuah orientasi hidup. Veenhoven (2003) menyebut cara

hidup yang ditandai dengan keterbukaan untuk pengalaman yang menyenangkan

sebagai gaya hidup hedonis.

Dalam psikologi, hedonism disebut sebagai prinsip hidup yang motivator utama

perilakunya adalah kesenangan (Venhooven, 2003). Sebagaimana diungkapkan Sobol-

Kwapinska (2013) bahwa karakteristik gaya hidup hedonis adalah mencari perhatian,

cenderung impulsive, kurang rasional, peka terhadap inovasi baru, cenderung follower,

dan mudah dipengaruhi. Orientasi hidup seorang hedonis lebih menekankan

kepentingan sekarang dan disini (here and now) sehingga kerapkali mereka

menggunakan gaya model pengambilan keputusan yang mendadak berdasarkan

stimulasi saat ini. Model pengambilan keputusan mendadak menjadikan seorang

hedonis dekat dengan resiko, karena keputusan yang diambil hedonis lebih

mengedepankan kesenangan tanpa pertimbangan evaluasi masa lalu dan kepentingan

jangka panjang masa depan.

Salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi gaya hidup adalah kelompok

referensi. Sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Kotler (1997) yang menyatakan

bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang adalah kelompok

referensi, dalam hal ini kelompok referensi dapat diartikan sebagai seseorang atau

kelompok yang dijadikan referensi atau rujukan oleh seorang individu dalam

berperilaku. Kelompok referensi dapat berupa seorang idola, atau dapat juga berupa

Page 22: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

13

kelompok rekan kerja, sehingga dapat dikatakan konformitas rekan kerja yang dianut

oleh individu memiliki peranan dalam mengadopsi gaya hidup hedonis.

Konformitas merupakan suatu perilaku menyesuaikan diri dengan kelompok dan

menyebabkan mereka mengikuti sikap, pendapat, dan perilaku dalam kelompok

(Christi, 2006). Sementara itu Chaplin (2004) mengemukakan konformitas adalah

kecenderungan untuk memperbolehkan suatu tingkah laku seseorang dikuasai oleh

sikap dan pendapat yang sudah berlaku atau dengan kata lain, konformitas merupakan

ciri pembawaan kepribadian yang cenderung membiarkan sikap dan pendapat orang lain

untuk menguasai hidupnya.

Konformitas berhubungan dengan kecenderungan gaya hidup hedonis karena

(Zebua, & Nurdjayanti 2001) perempuan lebih conform dalam daripada laki-laki

dalam hal memenuhi gaya hidup hedonis (Chaney, 2003; Sobol-Kwapinska, 2013;

Octrina, 2007; Rianton, 2013; Venhooven, 2003).

Hipotesis

Berdasarkan uraian latar belakang dan kajian teori dia atas, maka hipotesis yang

diajukan pada penelitian ini adalah:

H0: Tidak terdapat hubungan yang positif signifikan antara konformitas rekan kerja

dengan gaya hidup hedonis pada sales promotion girl (SPG) di Kota Malang

H1: Terdapat hubungan yang positif signifikan antara konformitas rekan kerja dengan

gaya hidup hedonis pada sales promotion girl (SPG) di Kota Malang

Page 23: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

14

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu menekan analisisnya pada

data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Melalui metode

kuantitatif, akan ditemukan signifikansi perbedaan antar variabel yang diteliti (Azwar,

2001).

Dalam penelitian tentang hubungan antara konformitas rekan kerja dengan

kecenderungan gaya hidup hedonis, variabel-variabel yang dipakai adalah sebagai

berikut:

1. Variabel bebas (X) : Konformitas rekan kerja

2. Variabel tergantung (Y) : Gaya hidup hedonis

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan didalam penelitian ini adalah 85 SPG event di Kota

Malang. Subjek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah SPG event

yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Berumur 18 – 25 tahun

2. Pendidikan minimal SMU

3. Masih aktif hingga sekarang

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Incidental Sampling

yaitu individu-individu yang kebetulan dijumpai dan sesuai dengan ciri atau

karakteristik subjek penelitian yang telah ditentukan (Hadi, 2000). Alasannya di kota

malang terdapat banyak SPG Event sehingga yang ditemui dilapangan yang kemudian

menjadi sampel, usianya dewasa muda karena pada event, tersebut kategori usia ini

Page 24: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

15

yang banyak di jumpai. Selanjutnya penelitian menggunakan jumlah sampel

berdasarkan rumus Slovin. Hasilnya sebanyak 46 orang SPG event di Kota Malang yang

memiliki gaya hidup hedonis.

Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan pengambilan data, dilakukan survei

awal untuk memperleh informasi tentang data SPG event di Kota Malang. Data

diperoleh dari koordinator SPG dari beberapa perusahaan yang menggunakan jasa SPG.

Pengumpulan data dengan menyebarkan angket dilakukan pada tanggal 20 April – 1

Mei 2015, peneliti membagikan angket atau kuesioner kepada responden yang sesuai

dengan kriteria.

Pengukuran

Dalam penelitian ini, metode pengukuran yang digunakan untuk memperoleh

data informasi adalah angket. Angket dalam penelitian ini berdasarkan skala yang telah

disusun oleh peneliti sebagai berikut :

1. Skala Gaya Hidup Hedonis

Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan skala Gaya Hidup Hedonis yang

dikembangkan oleh Well dan Tigert (Engel, 1993) yang telah diadopsi oleh penulis.

Skala ini terdiri dari 29 item yang terbagi ke dalam 3 aspek Gaya Hidup Hedonis yaitu,

aktivitas, minat, opini. Partisipan akan diminta untuk menjawab berdasarkan 4 pilihan

jawaban yang tersedia, yaitu: “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat

Tidak Setuju”.

Page 25: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

16

Pada uji daya diskriminasi item angket gaya hidup hedonis putaran pertama,

korelasi antar butir skor bergerak antara – 0,203 sampai 0,726, dari 29 item terdapat 21

item yang memiliki daya beda ≥ 0,30 (Azwar, 1999) dan 8 item yang memiliki daya

beda < 0,30. Pada uji diskriminasi item putaran kedua, setelah item gugur dibuang,

korelasi antar butir skor bergerak antara 0,333 sampai 0,725, terdapat 21 item yang

memiliki daya beda ≥ 0,30.

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,889 (≥ 0,60). Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua angket pada variabel gaya hidup hedonis ini

dikatakan reliabel atau konsisten.

2. Skala Konformitas Rekan Kerja

Skala untuk variabel Konformitas Rekan Kerja yang dikembangkan oleh Myers,

dkk (2005) yang telah diadopsi oleh penulis. Skala ini terdiri dari 29 item total yang

terbagi ke dalam 4 aspek Konformitas. Partisipan diminta untuk menjawab berdasarkan

4 pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Tidak Setuju”, dan

“Sangat Tidak Setuju”.

Pada uji daya diskriminasi item angket konformitas rekan kerja putaran pertama,

korelasi antar butir skor bergerak antara – 0,20 sampai 0,700, dari 29 item terdapat 17

item yang memiliki daya beda ≥ 0,30 (Azwar, 1999) dan 12 item yang memiliki daya

beda < 0,30. Pada uji diskriminasi item putaran kedua, setelah item gugur dibuang,

korelasi antar butir skor bergerak antara 0,326 sampai 0,753, terdapat 17 item yang

memiliki daya beda ≥ 0,30.

Page 26: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

17

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,884 (≥ 0,60). Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua angket pada variabel konformitas rekan

kerja ini dikatakan reliabel atau konsisten.

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Asumsi

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS v.21.

Data dikatakan normal bila memiliki signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0.05).

Tabel 1

Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Konformitas

Rekan Kerja

Gaya Hidup

Hedonis

N 46 46

Normal Parametersa Mean 48.35 62.67

Std. Deviation 8.794 9.274

Most Extreme Differences Absolute .140 .205

Positive .093 .112

Negative -.140 -.205

Kolmogorov-Smirnov Z .951 1.392

Asymp. Sig. (2-tailed) .326 .041

a. Test distribution is Not Normal.

Page 27: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

18

Hasil uji normalitas pada tabel menunjukkan bahwa variabel konformitas rekan

kerja memiliki koefisien Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,951 dengan probabilitas

p) atau signifikansi sebesar 0,326, sedangkan untuk variabel gaya hidup hedonis

memiliki koefisien Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 1,392 dengan probabilitas p) atau

signifikansi sebesar 0,041. Dengan demikian variabel gaya hidup hedonis memiliki

distribusi tidak normal yaitu p < 0,05.

Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengukur integritas hubungan data yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat atau tidak. Untuk

perhitungannya, uji linearitas dilakukan dengan menggunakan SPSS v.21 for windows

yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 28: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

19

Tabel 2

Hasil uji linearitas konformitas rekan kerja dan gaya hidup hedonis

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Gaya Hidup

Hedonis *

Konformitas Rekan

Kerja

Between Groups (Combined) 2957.109 25 118.284 2.591 .017

Linearity 1699.696 1 1699.696 37.233 .000

Deviation from Linearity 1257.413 24 52.392 1.148 .380

Within Groups 913.000 20 45.650

Total 3870.109 45

Berdasasarkan hasil analisis uji linearitas yang menggunakan tabel Anova nilai

Deviation from linearity maka dapat diketahui variabel gaya hidup hedonis dan

konformitas rekan kerja diperoleh nilai F beda sebesar 1,148 dengan signifikansi p =

0,380 (p > 0,05) yang menunjukkan hubungan antara variabel konformitas rekan kerja

dengan gaya hidup hedonis adalah linier.

Analisis Deskriptif

Hipotesis H0 ditolak, sedangkan H1 diterima. Karena ditemukan adanya

hubungan positif signifikan antara konformitas rekan kerja dengan gaya hidup hedonis.

Dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 29: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

20

Konformitas Rekan Kerja

Tabel 4

Kriteria Skor Konformitas Rekan Kerja

No Interval Kategori Mean N Presentase (%)

1. 68 ≥ 55,25 Sangat Tinggi 12 26,2%

2. 55,25 > x ≥ 42,25 Tinggi 48,35 19 41,2%

3. 42,25 > x ≥ 29,75 Rendah 14 30,4%

4. 29,75 > x ≥ 17 Sangat Rendah 1 2,2%

Jumlah 46 100%

SD = 8,79 Min = 23 Max = 60

Bila dilihat dari data tersebut, menunjukkan nilai terendah (minimum) 23, nilai

tertinggi (maksimum) 60, dengan standar deviasi sebesar 8,79. Dari tabel diatas juga

dapat dilihat bahwa rata-rata skor subjek berada dalam kategori tinggi dengan mean

sebesar 48,35 .

Gaya Hidup Hedonis

Tabel 5

Kriteria Skor Gaya Hidup Hedonis

No Interval Kategori Mean N Presentase (%)

1. 84 ≥ 68,25

Sangat Tinggi 15 32,5%

2. 68,25 > x ≥52,5 Tinggi 62,67 19 41,3%

3. 52,5 > x ≥ 36,75

Rendah 12 26,2%

4. 36,75 > x ≥ 21

Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 46 100%

SD = 9,27 Min = 41 Max = 75

Page 30: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

21

Bila dilihat dari data tersebut, menunjukkan nilai terendah (minimum) 41, nilai

tertinggi (maksimum) 75, dengan standar deviasi sebesar 9,27. Dari tabel diatas juga

dapat dilihat bahwa rata-rata skor subjek berada dalam kategori tinggi dengan mean

sebesar 62,67.

Hasil Analisis Data

Perhitungan data analisis dilakukan setelah uji asumsi yang meliputi uji

normalitas dan uji linearitas. Perhitungan dalam analisis ini dilakukan dengan SPSS

v.21 for windows. Hasil korelasi antara konformitas rekan kerja dengan gaya hidup

hedonis pada SPG dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7

Hasil uji korelasi konformitas rekan kerja dan gaya hidup hedonis

Correlations

Konformitas

Rekan Kerja

Gaya Hidup

Hedonis

Spearman's rho Konformitas

Rekan Kerja

Correlation Coefficient 1.000 .624**

Sig. (1-tailed) . .000

N 46 46

Gaya Hidup

Hedonis

Correlation Coefficient .624** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 46 46

**. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Page 31: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

22

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi antara

konformitas rekan kerja dan gaya hidup hedonis pada SPG sebesar 0,624 dengan sig =

0,000 (p < 0.05) yang berarti ada hubungan positif signifikan antara konformitas rekan

kerja dan gaya hidup hedonis. Dengan begitu semakin besar konformitas rekan kerja

maka semakin besar pula kemungkinan SPG untuk melakukan gaya hidup hedonis.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan koefisien korelasi (r) konformitas rekan

kerja dan gaya hidup hedonis sebesar 0,624 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal

tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara konformitas rekan

kerja dan gaya hidup hedonis pada SPG di Kota Malang. Semakin tinggi konformitas

rekan kerja maka semakin tinggi pula gaya hidup hedonis pada SPG. Sebaliknya jika

semakin rendah konformitas rekan kerja, maka semakin rendah pula kecenderungan

gaya hidup hedonis mereka. Dengan demikian, dinyatakan dalam penelitian ini H0

ditolak dan H1 diterima, karena konformitas rekan kerja memiliki korelasi positif

signifikan dengan gaya hidup hedonis.

Hipotesis ini dapat diterima karena menurut Parkinson (1993) para sales

promotion girl, mempunyai tugas untuk meyakinkan konsumen dengan cara

berpenampilan yang menarik dan harus mengikuti trend saat ini (Tambunan, 2001).

Apalagi menurut Zebua dan Nurdjayanti (2001) perempuan lebih konform daripada

laki-laki karena perempuan mempunyai keinginan yang besar untuk menjaga

harmonisasi, mencapai persetujuan dan penerimaan sosial, atau dengan kata lain jika

salah satu SPG ingin diterima di kelompoknya, mereka harus mengikuti gaya hidup

kelompok tersebut sebagai referensi, untuk dapat diterima (Kotler, 1997; Octrina, 2007).

Page 32: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

23

Referensi (Kotler, 1997) diartikan sebagai seseorang atau kelompok yang

dijadikan referensi atau rujukan oleh seorang individu dalam berperilaku. Kelompok

referensi dapat berupa seorang idola, atau dapat juga berupa kelompok rekan kerja,

sehingga dapat dikatakan konformitas rekan kerja yang dianut oleh SPG memiliki

peranan dalam mengadopsi gaya hidup hedonis.

Myers, dkk (2005) membagi aspek konformitas menjadi dua aspek utama yaitu

aspek normatif dan aspek informatif. Aspek normatif dapat dilihat dari perilaku individu

memenuhi standar norma kelompok dan usaha individu dalam melakukan penyesuaian.

Sementara aspek informatif dapat dinilai berdasarkan penerimaan pendapat kelompok

dan mencari pendapat kelompok khususnya di kalangan SPG.

Konformitas rekan kerja kemudian mampu memicu SPG untuk melakukan

gaya hidup hedonis (Chaney, 2003; Rianton, 2013; Octrina, 2007) . Gaya hidup hedonis

adalah suatu pola kecenderungan perilaku yang dapat dilihat dari aktivitas, minat, dan

pendapat seseorang yang mengutamakan dan mengejar kesenangan dan kenikmatan

sebagai tujuan hidupnya (Myers, 2005) karena contohnya trend fashion (Parkinson,

1993) pada umumnya dikalangan SPG atau perempuan merupakan kesenangan. Tujuan

mereka adalah untuk dapat menarik perhatian, atau meyakinkan konsumen.

Penelitian ini mendukung penelitian lain yang dilakukan oleh Rianton (2013)

menunjukkan bahwa konformitas teman sebaya memiliki hubungan yang sangat

signifikan dengan gaya hidup hedonis pada mahasiswa di Yogyakarta.

Hal ini dapat dibuktikan melalui koefisien determinan (r²) sebesar (0,624)² yaitu

38,94%. Artinya kontribusi variabel konformitas rekan kerja terhadap gaya hidup

hedonis sebesar 38,94% dan ini berarti bahwa masih terdapat 61,06% variabel-variabel

Page 33: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

24

lain yang dapat mempengaruhi gaya hidup hedonis selain konformitas rekan kerja

seperti yang diungkapkan oleh Engel, Blackwell, & Miniard (1995), yaitu faktor

lingkungan (budaya, situasi), faktor pribadi (usia, motivasi), perilaku pembelajaran,

kepribadian dan konsep diri. Namun trend gaya hidup perlu dilakukan sewajarnya

sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi dirinya sendiri

(Chaney, 2003; Kirgiz, 2014; Kwapinska,2013; Octrina, 2007; Venhooven, 2003).

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara konformitas rekan kerja

dan gaya hidup hedonis pada SPG di Kota Malang. Semakin tinggi konformitas rekan

kerja pada SPG maka semakin tinggi pula gaya hidup hedonis yang akan dilakukan.

Saran

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian yang diperoleh penulis maka dikemukan

saran sebagai berikut :

1. Bagi SPG

a. SPG agar bisa mengontrol diri dalam mengikuti trend. Khusus dalam

kelompoknya agar tidak menimbulkan hal yang merugikan bagi dirinya di

masa depan terutama dalam mengikuti perkembangan fashion dan gaya

hidup seperti clubbing.

b. SPG yang memiliki gaya hidup hedonis dapat melakukan diskusi atau

komunikasi yang lebih intens kepada teman di luar kelompok kerja atau

Page 34: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

25

keluarga supaya dapat meminimalisir ketergantungan antar sesama rekan

kerja.

2. Bagi Penelitian Mendatang

a. Bagi penelitian mendatang dapat dijadikan referensi tambahan untuk topik

serupa dan penelitian lain yang tertarik melakukan atau mengembangkan

dengan topik gaya hidup hedonis disarankan memperhatikan faktor-faktor

lain, selain konformitas rekan kerja yang mempengaruhi gaya hidup hedonis

seperti faktor konsep diri, harga diri, dan kepribadian.

b. Penelitian ini juga bisa dikembangkan dengan meneliti wanita yang sudah

bekerja (selain SPG) dan berada di kota-kota besar seperti Jakarta karena

gaya hidup hedonis di kota tersebut lebih terlihat jelas sehingga dapat

memberikan pengaruh besar terhadap hasil penelitian.

Page 35: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

26

DAFTAR PUSTAKA

Adlin, A. 2006. Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Azwar, S. 1999. Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

, 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

, 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron, R.A., & Byrne, D. 2003. Psikologi Sosial Jilid 2 Edisi Kesepuluh. Jakarta:

Erlangga.

Bond, R. & Smith, P.B. 1996. Culture and Conformity: A Meta-Analysis of Studies

Using Asch‟s (1952b, 1956) Line Judgment Task. American Psychological

Association, 119(1): 111-137.

Chaney, D. 2003. Lifestyle. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada.

Chaplin, J. P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Christi, L. 2006. Asertif. Diunduh pada 03 November 2014, dari

http://www.kompas.com.

Cravens, D.W. 1996. Pemasaran Strategis Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Engel, dkk. 1993. Perilaku Konsumen. Jilid I. Alih Bahasa: F. X. Budiyanto, Jakarta:

Bina Seni Rupa Aksara.

Fuhrman, B.S. 1990. Adolescene, Adolescents. Illionis: Scott, Foresman and Company.

Hadi, S. 2000. Metodology Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Kirgiz. 2014. Hedonism, A Consumer Disease Of The Modern Age: Gender And

Hedonic Shopping in Turkey. Global Media Journal: TR Edition 4(8).

Kotler, P. 1997. Principlis Of Marketing. Edisi 3. Alih Bahasa: Sindoro dan Molan.

Jakarta: Prenhallindo

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo.

Kwapinska, M.S. 2013. Hedonism, Fatalism, and „Carpe Diem‟: Profiles of Attitudes

Towards the Present Time. Time and Society, 22(3): 371-390.

Martha, dkk. 2008. Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup

Hedonis Pada Mahasiswa Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi.

Myers, D. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Page 36: Hubungan Antara Konformitas Rekan Kerja dengan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9339/2/T1_802010116_Full...keluarga, kelas sosial dan budaya. ... hidup hedonis tidak hanya

27

Napel, H. 2009. Kamus Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Nugraheni, P.N.A. 2003. Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Remaja

Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Skripsi.

Octrina, E. 2007. Minat Menggunakan Kartu Kredit Ditinjau Dari Gaya Hidup Hedonis.

Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata. Skripsi.

Parkinson. (1993). Gagasan-gasan Besar Dalam Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Piliang, A.Y. 2003. Hipersemiotik: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna.

Yoyakarta: Jalasutra.

Rakhmat, J. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung : CV Remaja Karya.

Rianton. 2013. Hubungan Antara Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Gaya

Hidup Hedonis Pada Mahasiwa Kab. Dhamasraya Di Yogyakarta. Jurnal

Psikologi.

Salam, B. 1997. Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Rineka

Cipta

Schwartz, S. 2005. Basic Human Values: A Overview. The Hebrew University of

Jerusalem.

Susanto, A.B. 2001. Potret-potret Gaya Hidup Metropolis. Jakarta: Kompas.

Suseno, F.M., dkk. 1991. Etika Dasar Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.

Yogyakarta: Kanisius.

Swastha. 1995. Pengantar Bisnis Modern. Jakarta: Liberty.

Tambunan. 2001. Remaja dan Perilaku Konsumtif. Diunduh pada 03 November 2014

dari www.e-psikologi.com/remaja/191101.htm.

Veenhoven, R. 2003. Hedonism And Happiness. Journal of Happiness Studies.

Zebua, A.S & Nurdjayadi, R.D. 2001. Hubungan Antara Konformitas dan Konsep Diri

Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Phronesis, 3(6): 72-82.

Zimbardo, P. & Boyd, J. 1999. Putting time in perspective: a valid, reliable, individual-

differences metric. Journal of Personality and Social Psychology 1999, 77(6):

1271-1288.