hubungan antara keteraturan pola makan dengan kejadian dysmenorrhea primer pada remaja

3
HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA Deskripsi Nyeri saat menstruasi atau dysmenorrhea merupakan masalah yang umum dialami oleh remaja. Dysmenorrhea yang umum terjadi pada remaja iaalah dysmenorrhea primer (Zukri et al,2009). Dampak yang diakibatkan oleh dysmenorrhea primer berupa gangguan aktivitas, keterbatasan kehidupan social, performa akademik, serta aktifitas olahraga individu. Berbagai macam faktor telah dicoba diidentifikasi untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan kejadian dysmenorrhea primer. Adapun yang termasuk di dalamnya ialah usia yakni puncaknya terjadi pada rentang usia 15 hingga 25 tahun dan akan menurun setelah melewati rentang usia tersebut. Selain usia, faktor risiko lain yang terkait dengan kejadian dysmenorrhea primer ialah faktor diet atau individu. Faktor diet tersebut diantaranya adalah adanya alergi dan intoleransi pada makanan, kandungan asupan makanan serta keteraturan pola makan. Rancangan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses biologis yang mendasari terjadinya dysmenorrhea primer serta mengidentifikasi faktor diet yang dapat dimodifikasi. Penelitian keterkaitan antara dysmenorrhea primer dengan kebiasaan asupan makanan belum banyak diteliti, padahal kebiasaan makan diduga memiliki perngaruh terhadap dysmenorrhea primer pada wanita. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Upload: okkik-saraswati-u

Post on 26-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

mkh

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA Deskripsi Nyeri saat menstruasi atau dysmenorrhea merupakan masalah yang umum dialami oleh remaja. Dysmenorrhea yang umum terjadi pada remaja iaalah dysmenorrhea primer (Zukri et al,2009). Dampak yang diakibatkan oleh dysmenorrhea primer berupa gangguan aktivitas, keterbatasan kehidupan social, performa akademik, serta aktifitas olahraga individu. Berbagai macam faktor telah dicoba diidentifikasi untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan kejadian dysmenorrhea primer. Adapun yang termasuk di dalamnya ialah usia yakni puncaknya terjadi pada rentang usia 15 hingga 25 tahun dan akan menurun setelah melewati rentang usia tersebut. Selain usia, faktor risiko lain yang terkait dengan kejadian dysmenorrhea primer ialah faktor diet atau individu. Faktor diet tersebut diantaranya adalah adanya alergi dan intoleransi pada makanan, kandungan asupan makanan serta keteraturan pola makan. Rancangan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses biologis yang mendasari terjadinya dysmenorrhea primer serta mengidentifikasi faktor diet yang dapat dimodifikasi. Penelitian keterkaitan antara dysmenorrhea primer dengan kebiasaan asupan makanan belum banyak diteliti, padahal kebiasaan makan diduga memiliki perngaruh terhadap dysmenorrhea primer pada wanita. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keteraturan pola makan dengan kejadian dysmenorrhea primer pada remaja. Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai keteraturan pola makan dengan kejadian dysmenorrhea primer pada remaja dan dapat memberikan pengetahuan kepada remaja mengenai pentingnya penerapan diet yang baik. Rumusan masalah :Berdasarkan pemaparan latar belakang yang ada maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai hubungan antara keteraturan pola makan terhadap kejadian dysmenorrhea primer pada remaja. Metode penelitian :Penelitian ini nantinya akan menggunakan pendekatan keilmuan biologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui survey analitik yaitu mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu dapat terjadi. Kemudian dilakukan analisa dinamika korelasi antar fenomena, yaitu antara faktor risiko dan faktor efek. Metode pengambilan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Desain ini dipilih untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dilakukan pada satu waktu dan tidak membutuhkan follow up. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.Daftar Pustaka:French, Linda. (2005). Dysmenorrhea. American Academy for Family Phisicians, 71 (2), 285-291.__________. (2008). Dysmenorrhea in Adolescents Diagnosis and Treatments. Pediatric Drugs, 10(1), 1-7Loto, Olabisi M et al. (2008). Prevalence and Corelates of Dysmenorrhea among Nigerian. Australian and New Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology, 48, 442-444Zukri, Shamsunarnie Mohd et al. (2009). Primary Dysmenorrhea among Medical and Dental University Students in Kelanta. Factors. Prevalence and Associated Factors. International Medical Journal, 16 (2), 93-99