hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib...

146
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. PdI) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Oleh: MOKHAMAD AGUS WACHID NIM: 11110092 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 28-Jul-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

HUBUNGAN ANTARA

KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB

DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN

PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. PdI)

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Oleh:

MOKHAMAD AGUS WACHID

NIM: 11110092

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
Page 3: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB

DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA

ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

DISUSUN OLEH

MOKHAMAD AGUS WACHID

NIM: 111 10 092

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 30 Maret 2015

dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1

Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Drs. A. Bahrudin, M.Ag. _________________

Sekretaris Penguji : Muna Erawati, S.Psi., M.Si. _________________

Penguji I : Drs. H. M. Zulfa M, M.Ag. _________________

Penguji II : M. Gufron, M.Ag. _________________

Salatiga, 30 Maret 2015

Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, S.pd., M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323706 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :[email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mokhamad Agus Wachid

Nim : 111 10 092

Jurusan : Tarbiyah/PAI

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 5 Maret 2015

Yang menyatakan

Mokhamad Agus Wachid

NIM: 11110092

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323706 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :[email protected]

Muna Erawati, S.Psi,. M.Si

DOSEN STAIN SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 5 Eksemplar

Hal : NaskahSkripsi

Saudara

Kepada

Yth. Rektor IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama

ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : MOKHAMAD AGUS WACHID

NIM : 11110092

Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI

Judul : HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI

TATA TERTIB DENGAN KEMATANGAN

KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA ANGKATAN

2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA

ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut supaya segera

dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Salatiga, 5 Maret 2015

Pembimbing

Muna Erawati, S.Psi., M.Si

NIP: 19751218 199903 2 002

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

MOTTO

حيم حمن الره الره بسم للاه

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah

Sebaik-baik makhluk, Q.S Al- Bayyinah, ayat : 7.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Ayah dan Ibu yang selalu mendukung dan mendidik dengan tulus ikhlas sampai saat ini

dan selamanya

Kedua kakakku yang selalu memberi semangat, arahan dan dukungan

Seluruh keluarga besarku dan teman-teman di rumah yang secara tidak langsung selalu

mendukung dan memberi semangat

Seluruh teman-teman PAI C angkatan 2010

Sahabatku yang selalu membantu menyelesaikan skripsiku, khususnya Agata Tiara Nita,

Daryanto, Syah, Amel, Yusuf, Endry, Syamsul, Umi dan semuanya karena kalianlah

yang telah memberikan arti sebuah persahabatan dalam hidup

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

KATA PENGANTAR

حيم حمن الره الره بسم للاه

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan

ke hadirat Ilahi Rabbi, Allah Swt, yang telah memberikan hidayah, rahmat,

nikmat, dan taufiq-Nya sehingga penelitian berjudul “Hubungan Antara

Kedisiplinan Menaati Tata Tertib Dengan Kematangan Kepribadian Pada

Mahasiswa Angkatan 2014/2015 Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga” ini bisa terselesaikan. Skripsi ini

penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para

pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rasul utusan Allah untuk

membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang

modern ini.

Dalam penelitian ini, tentunya tidak akan terselesaikan tanpa ada dukungan,

bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Rasimin, S. PdI., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam FTIK

IAIN Salatiga.

4. Ibu Muna Erawati, S.Psi,. M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

6. Seluruh dosen dan petugas admin Jurusan Pendidikan Agama Islam FTIK

IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian

berlangsung.

7. Segenap mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2014/2015 khususnya semester

1 kelas C, D, H, dan I.

8. Segenap sahabat tercinta, senasib, seperjuangan, para mahasiswa PAI

angkatan 2010.

9. Segenap rekan-rekan KKN Posko 20 Dsn. Nglumut Ds. Nglumut Kec.

Srumbung Kab. Magelang.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat

terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah

SWT.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna

bagi penulis khususnnya serta para pembaca pada umumnya.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

ABSTRAK

Mokhamad. Agus. Wachid. 2014. Hubungan Antara Kedisiplinan Menaati Tata

Tertib Dengan Kematangan Kepribadian Pada Mahasiswa Angkatan 2014/2015

Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama

Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muna Erawati,

M.Si.

Kata kunci: kedisiplinan menaati tata tertib, kematangan kepribadian

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keprihatinan akan kurangnya

kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian mahasiswa

STAIN Salatiga yang ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidakdisiplinan mereka

dalam menaati tata tertib. Kedisiplinan menaati tata tertib adalah suatu sikap patuh

terhadap serangkaian peraturan yang disusun secara teratur dalam sebuah lembaga

dan dilakukan secara sadar serta bertanggung jawab. Kematangan kepribadian

adalah seseorang yang memiliki sistem psikofisik yang baik, dinamis dalam

mengembangkan wawasan mengenai dirinya sendiri, orang lain maupun

lingkungan sekitar serta memiliki wawasan yang luas, memperluas diri ke orang

lain dan ke dalam aktivitas.

Rumusan masalah yang diajukan dalam skripsi ini adalah (1)

Bagaimanakah tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan 2014/2015 dalam

menaati tata tertib di kampus (STAIN) Salatiga (2) Bagaimanakah tingkat

kematangan kepribadian mahasiswa angkatan 2014/2015 Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga (3) Adakah hubungan antara kedisiplinan menaati

tata tertib dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga?

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik angket

dan dokumentasi. Subjek penelitian yang dilibatkan sebanyak 120 orang, populasi

dalam studi ini adalah mahasiswa angkatan 2014/2015 (STAIN) Salatiga. Sampel

ditetapkan dengan Teknik Cluster Random Sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu. Analisis

data dilakukan dengan bantuan program piranti lunak dengan teknik analisis

korelasi Pearson Product Moment.

Hasil hitung koefisien korelasi antara variabel X (Kedisiplinan Menaati

Tata Tertib) dan variabel Y (Kematangan Kepribadian) adalah 0,493. Hasil yang

diperoleh adalah r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,493 > 0,256 pada taraf

signifikansi 1%, maka hasil yang diperoleh adalah signifikan. Artinya, hipotesis

yang diajukan oleh penulis dapat diterima, yaitu “Ada Hubungan Positif antara

Kedisiplinan Menaati Tata Tertib dengan Kematangan Kepribadian”.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................. iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. v

MOTO ........................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR .......................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kedisiplinan ................................................................................................... 8

1. Pengertian Kedisiplinan .......................................................................... 8

2. Tujuan Kedisiplinan ................................................................................. 10

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

3. Fungsi Kedisiplinan ................................................................................. 10

4. Macam-macam Kedisiplinan ................................................................... 12

5. Aspek-aspek Kedisiplinan ........................................................................ 12

6. Unsur-Unsur Kedisiplinan.................................................................... ... 13

7. Faktor-faktor Kedisiplinan ....................................................................... 16

8. Pembentukan Kedisiplinan....................................................................... 16

B. Pengertian Menaati Tata Tertib ...................................................................... 18

1. Pengertian Menaati................................................................................... 18

2. Pengertian Tata Tertib .............................................................................. 18

3. Etika Dan Tata Tertib Mahasiswa ............................................................ 19

4. Tujuan Dan Fungsi Tata Tertib Mahasiswa ............................................. 20

5. Unsur-unsur Tata Tertib ........................................................................... 21

6. Pengertian Kedisiplinan Menaati Tata Tertib .......................................... 21

C. Kematangan Kepribadian ............................................................................... 22

1. Pengertian Kepribadian ............................................................................ 22

2. Faktor-faktor Yang Membentuk Kepribadian .......................................... 25

3. Aspek-aspek Kepribadian ........................................................................ 28

4. Perkembangan Kepribadian ..................................................................... 28

5. Kematangan Kepribadian ......................................................................... 33

a. Pengertian Kematangan Kepribadian ................................................. 33

1) Gordon W. Allport ....................................................................... 33

2) Dalam Pandangan Islam ............................................................... 34

b. Ciri Kematangan Kepribadian ........................................................... 36

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

1) Menurut Allport ........................................................................... 36

2) Dalam Islam ................................................................................. 39

D. Hubungan Antara Kedisiplinan Menaati Tata Tertib Dengan Kematangan

Kepribadian Pada Mahasiswa ........................................................................ 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 45

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................................... 45

C. Variabel Penelitian ......................................................................................... 46

D. Operasionalisasi Variabel............................................................................... 46

E. Populasi Sampel Dan Teknik Pengambilan Data .......................................... 48

F. Teknik Pengambilan Data .............................................................................. 49

G. Instrumen Penelitian....................................................................................... 50

H. Uji Validitas Daya Beda Dan Reliabilitas ...................................................... 52

I. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 58

1. Sejarah atau Pendirian STAIN Salatiga ................................................... 58

2. Bergabung Dengan IAIN Walisongo ....................................................... 59

3. Alih Status Menjadi STAIN ..................................................................... 65

4. Visi Dan Misi ........................................................................................... 67

5. Asas Fungsi Dan Tujuan .......................................................................... 68

6. Lokasi Atau Sekilas Pandang Kota Salatiga ............................................ 70

7. Peta Lokasi ............................................................................................... 71

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

8. Organisasi ................................................................................................. 71

B. Gambar Subjek ............................................................................................... 72

C. Uji-uji Asumsi ................................................................................................ 73

1. Uji Normalitas .......................................................................................... 73

2. Uji Homogenitas ...................................................................................... 75

D. Data Deskriptif ............................................................................................... 76

1. Analisis Data Tingkat Kedisiplinan Menaati Tata Tertib ........................ 77

2. Analisi Data Tingkat Kematangan Kepribadian ...................................... 80

E. Penguji Hipotesis ........................................................................................... 84

F. Pembahasan .................................................................................................... 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 88

B. Saran-saran ..................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 3.1 Instrumen Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib................51

Tabel 3.2 Instrumen Angket Kematangan Kepribadian .............................52

Tabel 4.1 Daftar Jawaban Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib .......76

Tabel 4.2 Skor Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib .........................76

Tabel 4.3 Interval Kedisiplinan Menaati Tata Tertib .................................78

Tabel 4.4 Persentase Kedisiplinan Menaati Tata Tertib ............................80

Tabel 4.5 Daftar Jawaban Angket Kematangan Kepribadian ....................81

Tabel 4.6 Skor Angket Kematangan Kepribadian .....................................81

Tabel 4.7 Interval Tingkat Kematangan Kepribadian ................................82

Tabel 4.8 Persentase Kematangan Kepribadian .........................................83

Tabel 4.9 Nilai Product Moment ................................................................86

Gambar 4.1 Peta Lokasi STAIN Salatiga ......................................................71

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup Peneliti

Lampiran 2 Surat Nota Pembimbing

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 Lembar Konsultasi

Lampiran 6 Instrumen Angket

Lampiran 7 Data Jawaban Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

Lampiran 8 Data Penskoran Jawaban Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

Lampiran 9 Data Jawaban Angket Kematangan Kepribadian

Lampiran 10 Data Penskoran Angket Kematangan Kepribadian

Lampiran 11 Output SPSS Versi 16 Untuk Uji Validitas

Lampiran 12 Output SPSS Versi 16 Untuk Uji Daya Beda

Lampiran 13 Output SPSS Versi 16 Untuk Uji Reliabilitas

Lampiran 15 Nilai SKK

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah sasaran pendidikan yang bermaksud untuk

menumbuh kembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Manusia juga

merupakan pribadi-pribadi yang sedang berada dalam proses berkembang

ke arah kematangan. Masing-masing memiliki karakteristik pribadi yang

unik. Dalam arti terdapat perbedaan individual diantara mereka, seperti

menyangkut aspek kecerdasan, emosi, sikap, kebiasaan dan kemampuan

penyesuaian diri.

Pendidikan itu sendiri adalah usaha manusia untuk

mengembangkan dan mengarahkan fitrahnya agar dapat berkembang

sampai titik optimal untuk menciptakan tujuan yang dicita-citakan (Arifin,

1988: 12).

Usaha untuk memperoleh pemahaman mengenai perilaku manusia

bukan hanya dimaksudkan untuk melampiaskan hasrat ingin tahu saja

tetapi juga diharapkan bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup

manusia. Pengetahuan mengenai perilaku individu-individu beserta faktor-

faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut hendaknya dapat

dimanfaatkan dalam kegiatan terapan atau praktik seperti psikoterapi dan

program-program bimbingan, latihan dan belajar yang efektif, juga melalui

perubahan lingkungan psikologis sedemikian rupa agar individu-individu

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

itu mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki secara optimal

(Koeswara, 1991 : 4-5).

Manusia memiliki potensi yang sama ketika dilahirkan, salah

satunya adalah kepribadian namun dengan tingkat kemampuan yang

berbeda. Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang

untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia

berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.

Kepribadian menurut Allport dalam Yusuf LN & Nurihsan, (2008: 4)

yaitu “personality is the dynamic organization within the individual of

those psychophysical system that determine his unique adjustment to his

environment” (Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari

sistem psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan penyesuaian

diri terhadap lingkungannya).

Di samping kepribadian, hal yang tidak kalah penting yaitu tentang

kematangan, karena kematangan adalah kemampuan seseorang untuk

berbuat seseuatu dengan cara-cara tertentu. Sedangkan kematangan

menurut Depdikbud KBBI (1990 : 566) adalah perkembangan seseorang

yang terlihat dari adanya kemampuan untuk membawakan diri secara

wajar dari kelompok atau lingkungan sosial yang berbeda.

Berdasarkan paparan di atas maka kematangan kepribadian adalah

seseorang yang memiliki sistem psikofisik yang baik, dinamis dalam

mengembangkan wawasan mengenai dirinya sendiri, orang lain maupun

lingkungan sekitar serta memiliki wawasan yang luas, memperluas diri ke

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain dan ke dalam aktivitas dan mempertahankan hubungan positif

serta menyadari adanya ketidak sesuaian.

Dalam dunia pendidikan manusia senantiasa hidup berkembang

sesuai dengan pengalaman yang diperoleh melalui proses belajar dalam

hidupnya. Semakin banyak pengalaman yang didapat melalui belajar,

semakin berkembang pengalaman yang dimiliki. Perkembangan

pengalamannya menunjukkan bahwa seseorang itu lebih matang dalam

kepribadiannya. Kematangan kepribadian tidak mungkin terbentuk begitu

saja, seperti halnya kepribadian, semua butuh proses. Kematangan

kepribadian terbentuk melalui temperamen atau sifat dan lingkungan yang

terus-menerus dan saling mempengaruhi. Itulah sebabnya banyak orang

menganggap orang yang matang ialah yang sudah mengalami banyak

makan asam garam hidup, banyak melalui pengalaman pahit manisnya

hidup, dari situ seseorang belajar menjadi pribadi yang matang.

Selain berbekal toeri yang matang, mahasiswa juga diberikan

praktik langsung lewat pendidikan lapangan yang bertujuan agar

mahasiswa calon guru benar-benar memiliki kemampuan memberdayakan

potensi yang ada pada dirinya. Namun demikian, hal yang tidak kalah

pentingnya adalah kesiapan mental dan moral yang tercermin dari

kepribadian mahasiswa, karena sifat kepribadian berpengaruh secara

langsung terhadap kinerjannya. Apalagi kita nanti sebagai calon seorang

guru yang akan terjun langsung di lapangan untuk menata peserta didiknya

dan sebagai contoh yang baik bagi mereka. Sebagai calon seorang guru

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

kita juga harus mempunyai jiwa disiplin. Karena disiplin dalam proses

pendidikan sangat diperlukan dan bukan hanya untuk menjaga kondisi

suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk

menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap mahasiswa. Sebagaimana

dikemukakan definisi dari Koestoer (1983: 68) yang menyatakan bahwa “

Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan atau norma yang

berlaku dalam sekolah tersebut seperti disiplin waktu, disiplin berpakaian,

mengerjakan tugas dan lain sebagainya “.

Dengan adanya sikap disiplin yang tertanam mempunyai tujuan

agar dapat menjaga hal-hal yang menghambat atau mengganggu

kelancaran dalam kinerja kita, juga dapat terlatih dan mempunyai

kebiasaan yang baik serta bisa mengontrol setiap tindakannya sehingga

akan membentuk pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang berbeda.

Maka kedisiplinan merupakan suatu kondisi yang tercipta dan

terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan

nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.

Setiap tindakan yang dilakukan akan berdampak pada perkembangan pada

diri kita sehingga kita akan menyadari bahwa hakikat segala apa yang

diperbuat akan kembali pada diri sendiri. Seorang yang disiplin mampu

menanamkan dan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap kemampuan

yang dimiliki, sebab percaya diri disetiap perbuatan baik atau buruk yang

dilakukannya akan ditanggung sendiri konsekuensinya.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Di sini kita sebagai seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama

Islam (STAIN) Salatiga harus lebih baik lagi untuk meningkatkansikap

kedisiplinan terhadap tata tertib untuk mengembangkan kematangan

kepribadian yang kita miliki. Sebagai seorang mahasiswa kita juga harus

aktif dan mengetahui peraturan-peraturan yang telah ditetapkan agar ke

depannya mampu menjalankan tugas dan tanggungjawab terlebih sebagai

mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Dari uraian di atas maka penulis terdorong untuk meneliti seberapa

jauh hubungan antara kedisiplinan mentaati tata tertib dengan kematangan

kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan melakukan penelitian di Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, dengan judul :

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA

TERTIB DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA

MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA

ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan 2014/2015

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menaati tata

tertib di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga?

2. Bagaimanakah tingkat kematangan kepribadian mahasiswa angkatan

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga?

3. Adakah hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan

kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan 2014/2015

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menaati tata tertib

di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

2. Untuk mengetahui tingkat kematangan kepribadian mahasiswa

angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

3. Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib

dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat sekaligus, yakni manfaat

teoretis dan praktis, sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Adanya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan, dalam kajian yang terkait dengan kedisiplinan

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

menaati tata tertib khususnya pada lembaga pendidikan keagamaan.

2. Manfaat Praktis

Adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap

lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan keagamaan untuk

pembentukan sikap kedisiplinan dan kematangan kepribadian agar

dapat meningkatkan mutu pendidikan di lembaga masing-masing.

Sistematika penulisan dalam skripsi ini sedikit berbeda dengan

sistematika yang biasa berlaku di STAIN Salatiga. Kelengkapan

sistematika penulisan skripsi yang mengacu pada buku pedoman skripsi

STAIN Salatiga, penulis sajikan dalam bab-bab selanjutnya dan bisa

dilihat lebih jelas dalam lampiran proposal penelitian. Adapun

uraiannya yaitu:

a. Hipotesis penelitian termuat dalam bab II

b. Definisi operasional dan metode penelitian termuat dalam bab III

c. Sistematika laporan penelitian termuat dalam proposal penelitian

yang terlampir.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kedisiplinan

1. Pengertian Kedisiplinan

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia Disiplin adalah: 1) latihan

batin dan watak yang maksimal supaya segala perbuatan selalu

mentaati tata tertib, 2) ketaatan pada aturan dan tata tertib

(Poerwadarminto,1996: 254). Disiplin berasal dari kata yang sama

dengan “disciple”yakni seorang yang belajar dari atau secara suka

relamengikuti seorang pemimpin (Hurlock, 1978:82).

Kedisiplinan menurut beberapa ahli antara lain:

a. Menurut Arikunto (1980: 114), di dalam pembicaraan

kedisiplinan dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir

sama tetapi pembentukannya secara berurutan. Kedua istilah itu

adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang menggunakan

istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada

kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib

karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin

mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya pengertian disiplin

atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam

mengikuti tata tertib karena didorong kesadaran yang ada pada

kata hatinya.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

b. Menurut Prijodarminto (1994: 25) kedisiplinan adalah suatu

kondisi yang tercipta dan terbentuk proses dari serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,

kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

c. Kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menunjukkan

ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib yang

telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri

(Maftukhah, 2013: 39).

d. Kedisiplinan pada hakikatnya adalah sekumpulan tingkah laku

individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa taat,

kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan

tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan

(Ekosiswoyo dan Rachman, 2007: 97).

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa kedisiplinan

merupakan suatu sikap atau watak yang dilakukan secara suka rela

terhadap aturan dan tata tertib yang terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai

moral. Dengan demikian seorang yang disiplin akan lebih mampu

menunjukkan ketaatan, keteraturan, mengarahkan dan

mengendalikan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

2. Tujuan Kedisiplinan

Tujuan kedisiplinan menurut beberapa ahli, sebagai berikut:

a. Bernand (1964: 31) menyatakan bahwa tujuan disiplin diri adalah

mengupayakan pengembangan minat siswa dan mengembangkan

siswa menjadi manusia yang baik, yang akan menjadi sahabat,

tetangga, dan warga negara yang baik.

b. Rimm (2003: 47) menyatakan bahwa tujuan disiplin adalah

mengarahkan individu agar mereka belajar mengenai hal-hal baik

yang merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat

bergantung kepada disiplin diri.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

kedisiplinan adalah memberi kenyamanan pada seluruh mahasiswa,

dosen staf dan karyawan serta menciptakan lingkungan yang kondusif.

3. Fungsi Kedisiplinan

Fungsi kedisiplinan menurut Tu’u (2004: 38-44) adalah:

a. Menata kehidupan bersama

Kedisiplinan berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa

dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan

mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan

merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi

baik dan lancar.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

b. Membangun kepribadian

Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi

oleh faktor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-

masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi

pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan

disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti, mematuhi aturan

yang berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke dalam

dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang

baik.

c. Melatih kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin

terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian

yang tertib, teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.

d. Pemaksaan

Kedisiplinan dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan

tekanan dari luar, misalnya ketika seorang mahasiswa yang

kurang disiplin masuk ke salah satu perguruan tinggi yang

berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang ada

di perguruan tinggi tersebut.

e. Hukuman

Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau

hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

f. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Kedisiplinan berfungsi mendukung terlaksananya proses

dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi

pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan

pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran.

4. Macam-macam Kedisiplinan

Menurut Sutisna (1987:98) menyimpulkan bahwa ada dua

pengertian tentang disiplin, yaitu:

a. Disiplin positif atau konstruktif

Yaitu proses atau hasil pengembangan karakter, pengendalian diri,

keadaan teratur, dan efisiensi.

b. Disiplin negatif atau otoriter

Disiplin penggunaan ancaman dan hukuman untuk membuat

orang-orang merasa takut dan mematuhi perintah dan mengikuti

perintah hukum.

5. Aspek-aspek Kedisiplinan

Menurut Bahri (2009: 27) ada tiga aspek disiplin yaitu sebagai berikut:

a. Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan

tertib sebagai hasil atau pengembangan dan latihan pengendalian

pikiran dan pengendalian watak.

b. Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan tingkah laku,

pemahaman tersebut menumbuhkan atau kesadaran untuk

memahami disiplin sebagai suatu aturan yang membimbing

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

tingkah laku.

c. Sikap dan tingkah laku yang secara wajar menunjukkan

kesungguhan hati untuk mentaati segala hal secara cermat.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat difahami bahwa aspek-

aspek yang perlu dikembangkan untuk membentuk sikap disiplin

adalah pemahaman tentang perilaku, menumbuhkan sikap mental yang

taat, norma yang mengatur, keteguhan hati serta kesadaran untuk

mematuhi norma yang berlaku.

6. Unsur-unsur Kedisiplinan

Menurut Hurlock (1978: 84-92) menyebutkan 4 (empat) unsur

disiplin yang memberikan pengaruh yang cukup besar untuk

meningkatkan kedisiplinan individu, yaitu sebagai berikut.

a. Peraturan

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk mengatur

perilaku. Pola tersebut bertujuan untuk membekali individu dengan

pedoman perilaku yang disetujui bersama dalam kelompok, rumah,

sekolah dalam situasi tertentu. Peraturan mempunyai 2 fungsi

yaitu:

1) Peraturan mempunyai nilai pendidikan

Adanya peraturan dapat membantu mendidik, artinya adanya

peraturan yang dibuat secara tidak langsung mengajarkan

kepada seseorang mengenai nilai moral dan juga mengajarkan

seseorang akan perilaku mana yang benar dan mana yang

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

salah.

2) Membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan, artinya

adanya peraturan atau larangan dapat membatasi perilaku

seseorang yang tidak diharapkan dan tidak disetujui oleh

lingkungan.

b. Hukuman

Hukuman berasal dari kata kerja Latin, punire dan berarti

menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan,

perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan.

Hukuman mempunyai 3 fungsi yaitu:

1) Fungsi pertama adalah mengahalangi, hukuman menghalangi

pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat.

2) Fungsi kedua adalah fungsi mendidik, yakni menyadarkan

seseorang bahwa setiap perbuatan itu mempunyai konsekuensi.

3) Fungsi ketiga adalah hukuman, yakni memberi motivasi untuk

menghindari kesalahan.

c. Penghargaan

Penghargaan berarti setiap bentuk penghargaan untuk suatu

hasil yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi

dapat berupa kata-kata pujian atau senyuman. Penghargaan

mempunyai 3 fungsi yaitu:

1) Fungsi pertama penghargaan mempunyai nilai mendidik, agar

dengan diberikannya penghargaan seseorang memahami

bahwa perilaku yang diperbuat benar.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

2) Fungsi kedua penghargaan ialah sebagai motivasi untuk

mengulangi dan meningkatkan perilaku yang baik dan

disetujui oleh lingkungan sosial.

3) Fungsi ketiga penghargaan ialah memperkuat perilaku, artinya

dengan adanya penghargaan seseorang merasa perilaku yang

dilakukan tidak hanyataat aturan tetapi juga memberikan

keuntungan bagi dirinya.

d. Konsistensi

Konsisten berarti keseragaman atau tingkat kestabilan,

konsistensi harus menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada

konsisten dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman

perilaku, konsistensi dalam cara peraturan ini diajarkan dan

dipaksakan dalam hukuman yang diberikan pada mereka yang

tidak menyesuaikan dan dalam penghargaan bagi mereka yang

menyesuaikan. Konsisten mempunyai 3 fungsi yaitu :

1) Fungsi pertama ialah mempunyai nilai mendidik yang besar.

Artinya seseorang harus mampu menjalankan perilaku disiplin

dalam kesehariannya.

2) Fungsi kedua ialah mempunyai nilai motivasi, seseorang yang

selalu menerima konsistensi hukuman atas perilaku yang salah

dan penghargaan atas perilaku yang benar maka akan

termotivasi untuk selalu menjalankan perilaku yang benar.

3) Fungsi ketiga ialah mempertinggi penghargaan terhadap

peraturan dan orang yang berkuasa.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

7. Faktor-faktor Kedisiplinan

Menurut Hasan Basri (2004:74) faktor yang mempengaruhi

kedisiplinan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam

diri individu, sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari

luar individu, meliputi lingkungan keluarga, sekolah, kampus dan

lingkungan lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat

kedisiplinan.

8. Pembentukan Kedisiplinan

Disiplin itu lahir, tumbuh dan berkembang dari sikap

seseorang pada sistem nilai budaya yang telah ada pada masyarakat,

ada unsur yang membentuk disiplin yaitu sikap yang telah ada pada

diri manusia dan sistem nilai budaya yang ada di dalam masyarakat.

Disiplin dapat dibina melalui latihan-latihan pendidikan, penanaman

kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu.

Menurut Hurlock (1978: 94) disiplin dapat terbentuk dengan cara:

a. Mendisiplinkan secara otoriter yaitu dengan cara menetapkan

peraturan dan pengaturan yang keras dan memaksa dengan

disertai adanya hukuman terutama hukuman badan apabila

tidak dapat memenuhi standar disiplin yang telah ditentukan.

Dalam disiplin otoriter sedikit atau sama sekali tidak adanya

persetujuan atau tanda-tanda penghargaan lainnya apabila

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

seseorang berhasil memenuhi standar.

b. Mendisiplinkan secara permisif bisa diartikan sedikit disiplin

atau tidak berdisiplin. Dalam cara ini anak sering tidak diberi

batas-batas atau kendala yang mengatur apa saja yang boleh

dilakukan, mereka bebas mengambil keputusan dan berlaku

sesuai dengan kehendaknya sendiri.

c. Mendisiplinkan secara demokratis yaitu dengan menggunakan

penjelasan,diskusi dan penalaran untuk membantu anak

mengerti mengapa perilaku tertentu diharapkan. Cara ini lebih

menekankan pada aspek edukatif daripada aspek hukumannya.

Hukuman dalam cara ini tidak diberikan dalam bentuk

hukuman badan tetapi lebih pada menghilangkan reward jika

anak tidak bisa memenuhi standar.

Berdasarkan uraian di atas maka kedisiplinan memiliki

delapan hal yang harus dipahami, mulai dari pengertian disiplin,

tujuan, fungsi, macam-macam disiplin, aspek, unsur, faktor dan

pembentukan disiplin. Kedisiplinan sendiri dapat mengarahkan

perubahan pola sikap dan cara hidup serta kesadaran diri yang

harus di lakuakan dengan tingkat yang tinggi. Agar menjadi

dikebiasaan dan akhirnya menjadi kebutuhan untuk mencapai

kebutuhan hidup. Pemahaman terhadap kedisiplinan tidak terbatas

hanya memahami bagaimana penerapan kedisiplinan dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pemahaman terhadap

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

kedisiplinan diharapkan juga mampu memberikan kesadaran bagi

mahasiswa untuk dapat menerapkan kedisiplinan dan menaati

peraturan yang berlaku dengan baik. Indikator-indikator yang harus

dipahami oleh mahasiswa, seperti pemahaman terhadap hakikat

kedisiplinan, fungsi disiplin, unsur disiplin dan faktor kedisiplinan.

B. Pengertian Menaati Tata Tertib

1. Pengertian Menaati

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia menaati berasal dari kata

“taat“ yang berarti senantiasa menurut, tidak berlaku curang dan setia.

Adapun pengertian “menaati” yaitu mematuhi, menurut (perintah

maupun aturan) (Poerwadarminta, 1982:987).

Jadi menaati artinya suatu kesadaran untuk melaksanakan semua

perintah dan aturan yang berlaku dengan penuh disiplin dan

tanggungjawab.

2. Pengertian Tata Tertib

Menurut poerwadarminta (1982: 1025) Tata adalah aturan;

peraturan dan disusun; cara susun. Tertib adalah aturan; peraturan yang

baik. Jadi tata tertib adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati atau

dilaksanakan.

Menurut Arikunto (1990:122) menyebutkan bahwa tata tertib

adalah sesuatu yang mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada

setiap individu.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tata tertib

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

merupakan serangkaian peraturan yang bertujuan untuk mengatur

perilaku individu di tempat atau waktu tertentu yang disusun dalam

suatu lembaga secara tersusun dan teratur yang harus ditaati oleh setiap

orang yang berada dalam lembaga tersebut dengan tujuan menciptakan

suasana yang aman, tertib dan teratur.

3. Etika dan Tata Tertib Mahasiswa

Etika Mahasiswa merupakan rambu-rambu yang bersifat umum

dipakai sebagai acuan bersama dalam menjaga keharmonisan tata

pergaulan mahasiswa STAIN Salatiga (Buku Pedoman STAIN

Salatiga, 2011: 105). Etika mahasiswa secara umum terdiri 4 hal:

a. Etika Akademik

Merupakan acuan bersama untuk menumbuhkan kultur akademik

yang menjunjung tinggi semangat cinta ilmu, menghormati orang

yang berilmu, rajin belajar, mematuhi etika ilmiah serta

menghindari ketidak jujuran ilmiah seperti plagiasi, duplikasi dan

penyontekan.

b. Etika Religius

Merupakan acuan normatif yang harus menjadi semangat

mahasiswa menuntut ilmu di STAIN Salatiga, seperti kedalaman

aqidah, kerajinan beribadah, bersemangat memperdalam wawasan

ke Islaman, serta menjunjung tinggi akhlakul karimah.

c. Etika Pergaulan

Merupakan acuan bersama dalam menjalin tata hubungan yang

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

harmonis mahasiswa dengan sesama mahasiswa maupun dengan

sivitas akademika yang lain. Dalam konteks ini juga dibangun

semangat kebersamaan, saling menghormati, menghargai dan

menjunjung tinggi nilai-nilai silaturahmi dan persaudaraan.

d. Tata tertib mahasiswa

Mengacu pada SK Dirjen Departemen Agama Nomor: Dj.

I/225/2007.

1) Menjunjung tinggi dan mengamalkan ajaran Islam dan Akhlak

mulia.

2) Memelihara sarana dan prasarana serta menjaga kebersihan,

ketertiban dan keamanan kampus.

3) Menjaga kewibawaan dan nama baik almamater.

4) Menghormati sesama mahasiswa dan bersikap sopan terhadap

pimpinan, dosen dan karyawan.

5) Memelihara hubungan sosial yang baik dalam kehidupan

bermasyarakat di dalam dan di luar kampus.

6) Berpakaian sopan, rapi, bersih dan menutup aurat pada saat

kuliah, ujian dan ketika berurusan dengan dosen, karyawan

maupun Pimpinan. Khususnya mahasiswi wajib berbusana

muslimah sesuai dengan syariat Islam.

4. Tujuan dan Fungsi Tata Tertib Mahasiswa

Mengacu pada tujuan dan tata tertib mahasiswa STAIN Salatiga (Buku

Pedoman STAIN Salatiga, 2011: 108) sebagai berikut :

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

a. Untuk menjamin tegaknya tata tertib mahasiswa dan terciptanya

kampus yang kondusif bagi terlaksananya pendidikan di Perguruan

Tinggi Agama Islam.

b. Menjadi pedoman tentang hak, kewajiban, larangan, pelanggaran

dan sanksi yang berlaku bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Agama

Islam.

5. Unsur-Unsur Tata Tertib

Tata tertib berisi seperangkat peraturan yang meliputi hal-hal yang

wajib dilaksanakan dan yang perlu dihindari atau dilarang oleh

seseorang, serta ketentuan sanksi yang diberikan bagi orang yang

melanggar. Pada hakikatnya tata tertib kampus baik yang berlaku

secara umum maupun khusus meliputi tiga unsur (Arikunto, 1990:

123-124) yaitu:

a. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan yang dilarang

b. Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku dan

pelanggar peraturan

c. Cara atau prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subjek

yang dikenai tata tertib sekolah tersebut.

6. Pengertian Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

Dengan disiplin seluruh mahasiswa bersedia untuk tunduk dan

mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu.

Pemahaman dan kesadaran semacam ini harus dipelajari dan harus

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

secara sadar diterima dalam rangka memelihara kepentingan bersama

atau memelihara tata tertib di kampus. Dengan menaati tata tertib,

mahasiswa harus mampu menghormati dan menaati aturan-aturan

umum lainnya, belajar mengembangkan kebiasaan tidak mengengkang

dan mengendalikan diri.

Pemahaman terhadap kedisiplinan merupakan suatu kemampuan

yang dimiliki seseorang untuk memperoleh makna dari adanya sikap

kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan yang berlaku. Pemahaman

terhadap kedisiplinan tidak hanya diartikan sebagai kemampuan

seseorang untuk mengetahui, mengerti dan memahami makna atau

definisi kedisiplinan saja tetapi juga berbagai komponen di dalamnya.

Mengacu pada pengertian disiplin dan tata tertib maka dapat

dipahami bahwa kedisiplinan dalam menaati tata tertib adalah suatu

sikap patuh terhadap serangkaian peraturan yang disusun secara teratur

dalam sebuah lembaga dan dilakukan secara sadar serta bertanggung

jawab yang berguna untuk mencapai keberhasilan diri dan lembaga.

C. Kematangan Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian

Terdapat banyak istilah kepribadian di antaranya definisi Allport

kepribadian adalah susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis

dalam diri suatu individu yang unik terhadap lingkungan. Istilah

dinamis menunjukkan adanya perubahan dalam kepribadian,

menekankan bahwa perubahan dapat terjadi dalam kualitas perilaku

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

seseorang. “Susunan” mengandung arti bahwa kepribadian tidak

dibangun dari berbagai ciri yang satu ditambahkan pada yang lain

begitu saja, melainkan ciri-ciri ini saling berkaitan. “Sistem psikofisik”

adalah kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan

dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik secara

umum ( Hurlock, 1989: 237).

Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari

unsur psikis dan fisik. Dalam makna demikian, seluruh sikap dan

perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian

orang itu, asal dilakukan secara sadar dan perbuatan yang baik sering

dikatakan bahwa seseorang itu mempunyai kepribadian yang baik.

Sebaliknya, bila seseorang melakukan suatu sikap dan perbuatan yang

tidak baik menurut pandangan masyarakat, maka orang itu tidak

mempunyai kepribadian yang baik (Djamarah, 2004: 40).

Kepribadian adalah ciri khas individu yang membedakan dirinya

dengan yang lain, meliputi aspek jasmani dan rohani (psikofisik), terus

tumbuh dan berkembang seiring dengan berbagai hal yang terjadi

dalam kehidupannya menyangkut diri sendiri, orang lain, lingkungan

dan Tuhan (Ni’mah, 2014: 35).

Menurut Witherington (dalam Jalaluddin, 2000:151)

menyimpulkan bahwa kepribadian mempunyai ciri sebagai berikut:

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

a) Manusia karena keturunannya mula sekali hanya merupakan

individu dan kemudian barulah merupakan suatu pribadi karena

pengaruh belajar dan lingkungan sosialnya.

b) Kepribadian adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku

seseorang secara terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek

saja dari keseluruhan itu.

c) Kata kepribadian menyatakan pengertian tertentu saja yang ada

pada pikiran orang lain dan isi pikiran itu ditentukan oleh nilai

perangsang sosial seseorang.

d) Kepribadian tidak menyatakan sesuatu yang bersifat statis, seperti

bentuk badan atau ras tetapi menyertakan keseluruhan dan

kesatuan dari tingkah laku seseorang.

e) Kepribadian tidak berkembang secara pasif saja, setiap orang

mempergunakan kapasitasnya secara aktif untuk menyesuaikan diri

kepada lingkungan sosial.

Dari uraian diatas dapat diperoleh pengertian kepribadian sebagai

berikut:

a) Bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis, artinya suatu

organisasi yang terdiri dari sejumlah aspek/unsur yang terus

tumbuh dan berkembang sepanjang hidup manusia.

b) Aspek-aspek tersebut adalah mengenai psikofisik (jasmani dan

rohani) antara lain sifat-sifat, kebiasaan, sikap, tingkah laku,

bentuk-bentuk tubuh, ukuran, warna kulit dan sebagainya.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

c) Semua aspek kepribadian, baik sifat-sifat maupun kebiasaan, sikap,

tingkah laku, bentuk tubuh, dan sebagainya merupakan suatu

sistem (totalitas) dalam menentukan cara yang khas dalam

mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan (Ahmadi dan

Sholeh, 2005: 157-158).

Dari beberapa paparan di atas maka kepribadian adalah suatu

kondisi yang khas seorang individu yang membedakan dengan orang

lain, seperti kondisi jasmani, rohani serta meiliki pengetahuan

perkembangan psikofisiknya tentang apa yang mereka kerjakan apakah

baik atau buruk dan lebih mengerti tentang diri sendiri, orang lain dan

lingkingan sekitarnya.

2. Faktor-Faktor Yang Membentuk Kepribadian

Faktor-faktor yang membentuk kepribadian dibahas di dalam

tiga aliran, yaitu empirisme, nativisme dan konvergensi. Setiap aliran

memiliki pendapat yang berbeda tentang hakikat manusia.

a) Aliran Empirisme

Aliran empirisme disebut juga aliran environmetalisme yaitu

suatu aliran yang menitik beratkan pandangannya pada peranan

lingkungn sebagai penyebab timbulnya suatu tingkah laku (J.P.

Chaplin dalam Hartati dkk, 2005:171-172). Setiap manusia lahir

dalam keadaan bersih/netral dari pengaruh atau bawaan apapun,

seperti kertas putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi apa saja yang

dikehendaki.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Menurut Mahmud (dalam Hartati dkk, 2005:172) lingkungan

yang mempengaruhi kepribadian terdiri atas lima aspek yaitu

geografis, historis, sosiologis, kultural, dan psikologis. masing-

masing lingkungan memiliki porsi yang berbeda-beda dalam

pengaruhnya pada kepribadian. Bisa jadi seseorang ditentukan oleh

faktor lingkungan tertentu dan mengabaikan/memperkecil faktor

lingkungan yang lain. Jika faktor lingkungan tadi bisa berfungsi

dengan baik, maka kepribadiannya akan menjadi lebih baik dan

lebih dewasa.

b) Aliran Nativisme

Menurut J.P. Chaplin (dalam Hartati dkk, 2005:174) aliran

nativisme adalah aliran yang menitik beratkan pandangannya pada

peranan sifat bawaan, keturunan dan kebakatan sebagai penentu

tingkah laku seseorang. Persepsi tentang ruang dan waktu

tergantung pada faktor-faktor alamiah atau pembawaan dari lahir.

Kapasitas intelektual itu diwarisi sejak lahir.

Menurut aliran ini, hereditas menjadi penentu kepribadian,

setiap individu baru yang lahir amat dipengaruhi oleh keadaan

orang tuanya, karena baik fisik maupun psikis pada diri anak

terdapat kesamaan dengan orang tuanya. Manshur Ali Rajab

menyebutkan bahwa ada 5 hal yang dapat diwariskan orang tua

kepada anaknya yaitu pewarisan yang bersifat jasmaniah (seperti

bentuk tubuh dan warna kulit), pewarisan yang berbentuk

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

intelektual (kecerdasan atau kebodohan), pewarisan yang berbentuk

tingkah laku (seperti terpuji atau tercela), pewarisan yang

berbentuk alamiah (bersifat internal), pewarisan yang berbentuk

sosiologis (bersifat eksternal).

c) Aliran Konvergensi

Aliran konvergensi adalah aliran yang menggabungkan kedua

aliran diatas yaitu aliran empirisme dan nativisme. Konvergensi

adalah interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan

dalam proses pemunculan tingkah laku. Menurut aliran ini

hereditas tidak akan berkembang dengan wajar apabila tidak diberi

rangsangan dari faktor lingkungan. Sebaliknya rangsangan

lingkungan tidak akan membina kepribadian yang ideal tanpa

didasari oleh faktor hereditas (Hartati dkk, 2004:178). Jadi

kepribadian seseorang itu akan dikatakan baik apabila kedua faktor

tersebut saling berkesinambungan.

Dilihat dari ketiga aliran tadi maka kepribadian dibentuk oleh

banyak faktor yang saling berpengaruh yang kemudian tumbuh

salah satu diantaranya menjadi faktor yang paling dominan atau

memiliki porsi yang paling banyak diantara yang lainnya. Maka

mengusahakan adanya pembentukan kepribadian menjadi baik

menjadi tanggung jawab bersama dari berbagai pihak yang

bersentuhan dengan kehidupan mahasiswa itu sendiri. Mulai dari

orang tua sebagai pengendali utama, tempat diwariskannya gen

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

atau faktor hereditas, lingkungan luar baik teman, sekolah dan

masyarakat. Semua memiliki peranan penting dalam tumbuh

kembang setiap individu agar menjadi pribadi yang baik dan

matang.

3. Aspek-aspek Kepribadian

Menurut Ahmadi dan Sholeh (2005: 169) ada 3 aspek dalam

kepribadian, yaitu sebagai berikut:

a. Aspek kognitif (pengenalan) yaitu pemikiran, ingatan, hayalan,

daya bayang, inisiatif, kreatifitas, pengamatan dan pengindraan.

Fungsi aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan dan

mengendalikan tingkah laku.

b. Aspek afektif yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan

kehidupan alam perasaan atau emosi, sedangkan hasrat, kehendak,

kemauan, keinginan, kebutuhan, dorongan dan motivasi lainnya

disebut aspek konatif atau psikomotorik (kecenderungan atau niat

tindak) yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif. Kedua

aspek itu sering disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energi

atau tenaga mental yang menyebabkan manusia bertingkah laku.

c. Aspek motorik yaitu berfungsi sebagai pelaksana tingkah laku

manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmani lainnya.

4. Perkembangan kepribadian

Perkembangan kepribadian pada setiap individu memiliki banyak

ragam yang dipengaruhi atau dibentuk oleh pengalaman masa lalu,

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

seperti masa kanak-kanak dan masa-masa penting lainnya yang

kemudian berpengaruh pada masa dewasanya. Menurut para tokoh,

perkembangan kepribadian memiliki banyak versi, diantaranya:

a. Menurut Erikson,

Menurut Erikson (Makmun, 2009:118-119) perkembangan

kepribadian seseorang meliputi:

1) Masa bayi (infancy), pada masa ini penjaminan kualitas

kehidupan seperti cinta kasih, sentuhan, makanan, bahkan

penanaman dasar dan rasa kepercayaan (trust) menjadi hal

fundamental untuk taraf perkembangan selanjutnya.

2) Masa kanak-kanak awal (early childhood), pemberian

kesempatan untuk mengembangkan self-control, self esteem,

kemandirian yang masih diwarnai oleh sikap malu-malu dan

ragu-ragu oleh anak.

3) Masa kanak-kanak (childhood), masa untuk memberikan

kesempatan bagi si anak berprakarsa, menumbuhkan inisiatif

menghindarkannya dari perasaan serba salah dan berdosa

(guilty).

4) Masa anak sekolah (school age), penanaman rasa percaya diri

dan kecakapan dalam menyelesaikan sesuatu dengan baik dan

sempurna. Jika tidak maka akan tumbuh perasaan rendah diri

(inferiority).

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

5) Masa remaja (adolescence), masa strum and drang (angin dan

topan) untuk menemukan kesejatian atau identitas diri.

Melindunginya dari kebingungan dan kekacauan (confusion).

6) Masa dewasa muda (young adulthood), telah terbentuknya

identitas diri membawanya untuk turut ambil bagian dalam

membina kehidupan bersama sehingga ia tidak merasa terasing

(isolaton).

7) Masa dewasa (adulthood), kesempatan hidup secara kreatif,

produktif, bersemangat, aktif merasakan kegairahan hidup

(generativity), tidak lantas merasa cukup puas saja dengan

keadaan.

8) Masa hari tua (old age), masa mendapat tempat dan

penghargaan yang layak di tengah masyarakat sebagai bagian

dari masyarakat (integrity) itu sendiri, bukan dianggap sepi dan

kurang berharga dalam masyarakat

b. Menurut Jung

Menurut Jung (Yusuf LN & Nurihsan, 2008:92), berpendapat

bahwa kepribadian itu mempunyai kecenderungan untuk

berkembang ke arah suatu kebulatan yang stabil. Perkembangan

kepribadian ini adalah pembeberan kebulatan asli (realisasi atau

penemuan diri) yang seula tidak punya diferensiasi dan tujuan.

Agar perkembangan kepribadian ini dapat tercapai dengan baik

maka dibutuhkan keterlibatan berbagai aspek kepribadian itu

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

sendiri, dalam arti sistem atau aspek kepribadian itu telah

mengalami diferensiasi dan perkembangan sepenuhnya (proses

pembentukan atau penemuan diri).

Jung membagi perkembangan kepribadian ini dalam beberapa

tahapan (Yusuf LN & Nurihsan, 2008:92) yaitu:

1) Tahap pertama

Pada tahap ini terjadi penyadaran fungsi pokok dan sikap jiwa

yang berada dalam ketidak sadaran untuk mengurangi

ketegangan batin dan peningkatan penyesuaian diri.

2) Tahap kedua

Membuat sadar imago untuk melihat kelemahan-kelemahan diri

sendiri kemudian diproyeksikan atau dicarikan solusi.

3) Tahap ketiga

Menyadari bahwa dalam hidup ada tegangan atau perlawanan

baik secara rohani maupun jasmani yang mendidik ketabahan

dan kebijaksanaan untuk mengatasinya.

4) Tahap keempat

Gambaran manusia yang mampu mengkoordinasikan seluruh

aspek kepribadian menjadi manusia yang integral atau manusia

“sempurna”.

c. Menurut Allport

Allport menegaskan bahwa “apabila bayi menerima keamanan

dan kasih sayang yang cukup, pertumbuhan psikologis yang positif

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

akan terjadi sepanjang tingkat munculnya diri” (Schultz, 1991:29).

Berkat kasih sayang orang tua anak akan lebih mudah dalam

membentuk identitas diri dan hampir dipastikan darinya akan

muncul seorang dewasa yang sehat dan matang.

Allport menyadari bahwa setiap individu yang lahir mengalami

perubahan-perubahan yang penting (Suryabrata, 1990:257-258),

yaitu:

1) Kanak-kanak

Pada waktu lahir anak belum memiliki atau terbentuk

kepribadiannya, namun telah dikaruniai potensi-potensi baik

fisik maupun temperament, yang aktualisasinya tergantung

perkembangan dan kematangan. Dalam pertumbuhannya anak

akan menunjukkan diferensiasi melalui perbedaan-perbedaan

kualitas seperti ekspresi yang mengarah pada penunjukkan

sifat-sifat yang khas.

2) Transformasi kanak-kanak

Manusia adalah organisme yang egonya selalu berkembang,

struktur sifat-sifatnya meluas menuju masa depan sehingga

otonomi fungsionalnya sangat berperan dalam mendorong dan

memberi arah tingkah laku.

3) Orang dewasa

Faktor yang menentukan tingkah laku adalah sifat-sifat (traits)

yang terorganisasi dan selaras sampai batas-batas tertentu

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

berfungsiya sifat-sifat itu disadari dan rasional. Orang dewasa

biasa melakukan sesuatu yang ia mengerti tujuan-tujuannya

yang mengarah ke masa depan.

5. Kematangan kepribadian

a. Pengertian

1) Gordon W. Allport

Gordon W. Allport sebagaimana dikutip pasaribu

(1984:118) mengemukakan bahwa kepribadian adalah susunan

yang dinamis pada individu di dalam sistem psychophysical

yang menentukan keunikan penyesuaian kepada lingkungan.

(Personality is the dynamic organization within the individual

of those psychophysical system that deternime his unique

adjustment to his enveronment ).

(a) Pengertian dynamic organization menekankan bahwa

kepribadian adalah berkembang dan berubah secara tetap,

meskipun pada saat yang sama terdapat susunan atau

sistem yang digabungkan bersama-sama dan berhubungan

dengan bermacam komponen kepribadian.

(b) Psychophysical berarti bahwa kepribadian meliputi mental

dan neural (susunan saraf). Tugas atau fungsi dari kedua

hal (mental dan neural) termasuk ke dalam kesatuan

pribadi (persoalan unity).

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

(c) Determine memperjelas bahwa kepribadian mempunyai

kecenderungan untuk memegang peranan yang aktif di

dalam tingkah laku individu.

Maka kematangan kepribadian adalah seseorang yang

memiliki sistem psikofisik yang baik, dinamis dalam

mengembangkan wawasan mengenai dirinya sendiri, orang

lain maupun lingkungan sekitar serta memiliki wawasan yang

luas, memperluas diri ke orang lain dan ke dalam aktivitas dan

mempertahankan hubungan positif serta menyadari adanya

ketidaksesuaian, baik terhadap suatu sifat ataupun tingkah

laku.

2) Dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, istilah kepribadian (personality) dalam studi

keislaman lebih dikenal dengan term al-syakhshiyah.

Syakhshiyah berasal dari kata syakhshyang berarti “pribadi”.

Kata itu kemudian diberi ya nisbah sehingga menjadi kata

benda buatan (mashdar shina’iy) syakhshiyah yang berarti

“kepribadian” (Hartati dkk, 2005: 124).

Muhammad Iqbal (1873-1938) berpendapat bahwa setiap

manusia merupakan suatu pribadi atau suatu ego yang berdiri

sendiri, tetapi belumlah dia menjadi pribadi yang utama. Dia

yang dekat kepada Tuhanlah yang utama (Hartati dkk,

2005:108). Tujuan dari seluruh kehidupan adalah untuk

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

membentuk manusia yang mulia (insan kamil), karena itu

setiap pribadi hendaknya berusaha untuk mencapainya.

Menurut Al Ghazali (Sopiatin & Sahrani, 2011:132),

kepribadian terbagi kedalam empat struktur, yaitu: kalbu, ruh,

nafs, dan akal. Ada juga yang menambahkan basyiroh, jasad,

hawa nafs. Secara umum menurut Sopiatin & Sahrani

(2011:132), kepribadian terbagi kedalam tiga struktur, yaitu

pertama, qalb (struktur terdalam pada diri manusia yang

dikendalikan oleh ruh, wahyu, dan ilham). Kedua, jism

(struktur terluar pada manusia yang dikendalikan oleh fisik atau

badan, hawa nafsu dan nafsu syahwat). Ketiga, nafs (unsur

yang menjadi perpaduan qalb dan jism yang dikendalikan oleh

rasio qalbani dan rasio nafsani, qalb, panca indera, dan seluruh

anggota tubuh).

Kepribadian dalam Islam mencakup materi jasmani dan

ruhani dalam proses menuju dewasanya. Setiap insan

diarahkan untuk menjadi manusia yang mulia atau

berkepribadian baik dengan mendayagunakan atau

memfungsikan badan, hati, dan jiwa secara maksimal yaitu

dengan jalan mentaati perintah Allah dan ajaran Rasulullah

Saw. Mengingat dalam Islam manusia dipandang sebagai

abdun, makhluk yang dikenai kewajiban untuk

beribadah/malakukan penghambaan. Dengan melakukan

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

penghambaan itulah manusia sebenarnya semakin menuju

kesejatian akan hakikat diri dan tujuan hidupnya.

b. Ciri Kematangan Kepribadian

1) Menurut Allport

Menurut Allport kematangan kepribadian mempunyai ciri

(Sundari HS, 2005:25):

(a) Memiliki perluasan wawasan diri (extention of self)) yang

meliputi proyeksi kedepan yang berupa perencanaan serta

cita-cita (harapan) untuk kehidupan yang lebih baik masa

depan serta mengambil bagian dalam setiap aktivitas atau

pekerjaan yang ditekuninya.

(b) Memiliki persepsi yang ojektif (self objectification) yang

meliputi dua komponen yakni insight dan humor. Insight

adalah kecakapan individu untuk memahami dirinya

sendiri. Humor ialah kecakapan untuk memperoleh

kenyamanan diri dalam mempertahankan hubungan

dengan orang lain.

(c) Menyatunya filsafat hidup dalam kehidupan sehari-hari

(unifiying philosophy of life). Individu yang matang

mendasarkan setiap aktivitasnya pada filsafat hidup yang

memberikan arti dan tujuan pada kehidupannya.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Mengenai karakteristik kepribadian yang sehat (matang),

Hurlock dalam (Yusuf dan Nurihsan, 2007:12-14)

mengemukakan beberapa kriteria yaitu:

(a) Mampu menilai diri secara realistis, apa adanya, baik

menyangkut kelebihan maupun kelemahan dirinya.

(b) Mampu menilai situasi secara realistik. Mau menerima

kondisi atau situasi kehidupan secara wajar dan tidak

memandang kenyataan yang ada harus sempurna.

(c) Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik.

Prestasi yang diperoleh tidak membuatnya mengalami

“superiority complex” atau keangkuhan tapi diekspresikan

secara rasional. Dan ketika mendapat kegagalan tidak

lantas frustasi tetapi tetap bersikap optimis.

(d) Menerima tanggung jawab. Memiliki keyakinan bahwa ia

mampu mengatasi masalah-masalah yang dialaminya.

(e) Kemandirian (autonomy). Memiliki sifat mandiri dalam

berpikir dan bertindak, berani mengambil keputusan,

mengarahkan dan mengembangkan diri sesuai norma yang

berlaku.

(f) Dapat mengontrrol emosi. Menghadapi segala situasi

dengan positif atau konstruktif bukan negatif atau

destruktif.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

(g) Berorientasi tujuan. Merumuskan tujuan secara rasional

(matang) bukan paksaan dari luar. Dan mencapainya

dengan cara mengembangkan wawasan atau pengetahuan

dan ketrampilan.

(h) Berorientasi keluar. Memiliki respek, empati kepada orang

lain dan fleksibel dalam berpikir. Menjadi pribadi yang

ekstrovet bukan introvert.

(i) Penerimaan sosial. Memiliki nilai positif dimata orang

lain, aktif dalam kegiatan social dan bersahabat dengan

siapapun.

(j) Memiliki filsafat hidup. Mengarahkan hidup berdasarkan

keyakinan agama yang dianut.

(k) Berbahagia. Kebahagiaan ini didukung oleh factor-faktor

achievement (pencapaian prestasi), acceptance

(penerimaan dari orang lain), affection (perasaan dicintai

atau disayangi orang lain).

Adapun kepribadian yang tidak sehat (matang) ditandai

dengan beberapa hal berikut:

(a) Mudah marah (tersinggung).

(b) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan.

(c) Sering merasa tertekan (stress atau depresi).

(d) Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang

usianya lebih muda atau terhadap binatang (hewan).

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

(e) Ketidakmampuan untuk menghidar dari perilaku

menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum.

(f) Mempunyai kebiasaan berbohong.

(g) Hiperaktif.

(h) Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas.

(i) Senang mengkritik/mencemooh orang lain.

(j) Sulit tidur.

(k) Kurang memiliki rasa tanggung jawab.

(l) Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya

bukan bersifat organis).

(m) Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama.

(n) Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan.

(o) Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalankan

kehidupan.

2) Dalam Islam

Dalam Islam kepribadan merupakan kumpulan interaksi

antara hati, akal, dan nafsu. Ketiganya berdiri sendiri-sendiri.

Prinsip kerja ketiganya adalah kecenderungan pada fitrah asal

manusia, yaitu kerinduan akan kehadiran Tuhan (hanifiyah)

dan kesucian jiwa. Menurut Hartati dkk (2005: 166-169) Islam

mengenal tiga jenis kepribadian, yaitu:

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

(a) Kepribadin ammarah (nafs al-ammarah)

Kepribadian amarah adalah kepribadian di bawah-sadar

manusia yang cenderung pada tabiat jasad dan mengejar

pada prinsip-prinsip kenikmatan. Menurut Abd Al-razzaq

Al-kalasyaniy ia menarik qalbu manusia untuk melakukan

perbuatan-perbuatan yang rendah sesuai dengan naluri,

sehingga ia merupakan tempat dan sumber kejelekan dan

tingkah laku yang tercela. Sebagai mana firman Allah Swt

dalam Q.S Yusuf ayat 53, yaitu:

Artinya:

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan),

karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada

kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh

Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi

Maha Penyanyang (Depag, 2010: 242).

(b) Kepribadian lawwamah (nafs al-lawwamah)

Kepribadian lawwamah adalah kepribadian yang

memperoleh cahaya qalbu, lalu ia bangkit untuk

memperbaiki kebimbangannya antara dua hal. Menurut

Abd Al-razzaq Al-kalasyaniy dalam upaya itu kadang-

kadang tumbuh perbuatan yang buruk yang disebabkan

oleh watak zhulmaniah (gelap)-nya dan nur ilahi sehingga

bertaubat dan ber-istighfar. Hal itu dapat dipahami bahwa

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

kepribadian lawwamah berada dalam kebimbangan antara

kepribadian ammarah dan kepribadian muthmainnah.

Sebagai mana firman Allah Swt dalam Q.S Al Qiyaamah

ayat 2, yaitu:

Artinya:

Dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali

(dirinya sendiri). (Depag, 2010: 577).

(c) Kepribadian muthmainnah (nafs al-muthmainnah).

Adapun kepribadian yang dikategorikan sebagai

kepribadian dewasa adalah kepribadian muthmainnah.

Kepribadian muthmainnah adalah kepribadian yang telah

diberi kesempurnaan nur qalbu, sehingga dapat

meninggalkan sifat-sifat tercela dan tumbuh sufat-sifat

yang baik. Menurut Abd Al-razzaq Al-kalasyaniy,

kepribadian ini selalu berorientasi ke komponen qalbu

untuk mendapatkan kesucian dan menghilangkan segala

kekotoran, sehingga dirinya menjadi tenang. Sebagai mana

firman Allah Swt dalam Q.S Al Fajr ayat 27-28, yaitu:

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Artinya:

27. Hai jiwa yang tenang.

28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas

lagi diridhai-Nya (Depag; 2010: 594).

Apa yang dapat memperkuat pribadi maka hal itu adalah

baik sifatnya, sedang apa yang dapat melemahkan pribadi

adalah buruk sifatnya. Menurut Iqbal (Hartati, 2005:109-110)

hal-hal yang dapat memperkuat pribadi adalah:

(a) Cinta kasih, cinta dalam arti ini mengaitkan manusia

sebagai makhluk kepada penciptanya, dan manusia dengan

segala dayanya mewujudkan maksud penciptaan manusia

di bumi ini. Ia menjadi bersemangat, berani, kreatif,

orisinil, dan mandiri.

(b) Toleransi, rasa tenggang-menenggang

Faqr, yang artinya sikap tidak mengharapkan imbalan dan

ganjaran-ganjaran yang akan diberikan dunia, sebab

bercita-citakan yang lebih agung.

D. Hubungan Antara Kedisiplinan Menaati Tata Tertib dengan

Kematangan Kepribadian Pada Mahasiswa

Adanya pemahaman terhadap kedisiplinan juga terwujud dari

kemampuan seseorang untuk mampu menjelaskan dan menunjukkan

perilaku yang dilandasi kedisiplinan. Mahasiswa yang memiliki

pemahaman terhadap kedisiplinan mampu menyebutkan contoh perilaku

yang mencerminkan kedisiplinan, mampu membedakan mana perilaku

yang disiplin dan tidak disiplin, mampu untuk mengelompokkan perilaku

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi, sedang dan rendah serta mampu

memprediksi akibat atau dampak yang ditimbulkan apabila kedisiplinan

tidak diterapkan dengan baik.

Mengacu pada pengertian disiplin dan tata tertib maka dapat

dipahami bahwa kedisiplinan dalam menaati tata tertib adalah suatu sikap

patuh terhadap serangkaian peraturan yang disusun secara teratur dalam

sebuah lembaga dan dilakukan secara sadar serta bertanggung jawab yang

berguna untuk mencapai keberhasilan diri dan lembaga.

Selanjutnya pengertian tentang kematangan kepribadian adalah

seseorang yang memiliki sistem psikofisik yang baik, dinamis dalam

mengembangkan wawasan mengenai dirinya sendiri, orang lain maupun

lingkungan sekitar serta memiliki wawasan yang luas, memperluas diri ke

orang lain dan ke dalam aktivitas dan mempertahankan hubungan positif

serta menyadari adanya ketidak sesuaian, baik terhadap suatu sifat ataupun

tingkah laku.

Dari definisi dan uraian di atas mengenai kedisiplinan menaati tata

tertib dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga terutama program studi Pendidikan

Agama Islam (PAI) angkatan 2014/2015 semester 1 maka dapat

disimpulkan kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan

kepribadian pada mahasiswa sangat diperlukan agar pengenalan tentang

dirinya sendiri, orang lain, lingkungan sekitar bisa terorganisir dengan

baik. Karena selalu mengacu pada kemampuan diri sendiri, pengalaman

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

berfikir, bersikap dalam melaksanakan tanggungjawab di lingkungan

belajar, kampus dan masyarakat.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang positif dan konstruktif dalam dunia pendidikan terlebih

dalam hal peningkatan kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan

kepribadian pada mahasiswa. Adapun tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan

2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam

menaati tata tertib di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga.

2. Untuk mengetahui tingkat kematangan kepribadian mahasiswa

angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

3. Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib

dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan

2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis untuk melakukan

penelitian adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah untuk menindak lanjuti

pengalaman yang pernah saya dapat waktu masih kuliah dan lokasinya

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

yang mudah dijangkau. Waktu penelitian adalah pada 26 November 2014

sampai selesai..

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan pusat perhatian dalam penelitian kuantitatif,

variabel merupakan konsep yang memiliki variasi atau memiliki lebih dari

satu nilai. Adapun variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi:

1. Variabel bebas (independent variable), yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lain atau menhasilkan akibat pada variabel

lain. Variabel ini disimbolkan dengan “X”. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas yaitu kedisiplinan menaati tata tertib.

2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu variabel yang diakibatkan

atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel ini disimbolkan dengan

“Y”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu

kematangan kepribadian.

D. Operasionalisasi Variabel

1. Kedisiplinan menaati tata tertib adalah suatu sikap atau watak yang

dilakukan secara suka rela terhadap aturan dan tata tertib yang

terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan

nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban

berdasarkan acuan nilai moral. Dengan demikian seorang yang

disiplin akan lebih mampu menunjukkan ketaatan, keteraturan,

mengarahkan dan mengendalikan perilakunya dalam kehidupan

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

sehari-hari. Adapun indikator kedisiplinan menaati tata tertib yaitu:

(Buku Pedoman STAIN Salatiga, 2010:108-109)

a. Menjunjung tinggi dan mengamalkan ajaran agama Islam dan

Akhlak mulia,

b. Menggunakan fasilitas belajar dengan baik

c. Menjaga nama baik almamater

d. Menghormati sesama mahasiswa

e. Memelihara hubungan sosial baik di dalam maupun di luar kampus

f. Berperilaku sopan

2. Kematangan kepribadian adalah seseorang yang memiliki sistem

psikofisik yang baik, dinamis dalam mengembangkan wawasan

mengenai dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar serta

memiliki wawasan yang luas, memperluas diri ke orang lain dan ke

dalam aktivitas dan mempertahankan hubungan positif serta

menyadari adanya ketidak sesuaian, baik terhadap suatu sifat ataupun

tingkah laku. Adapun indikator kepribadian yang sehat/matang

menurut E.B. Hurlock dalam (Yusuf & Juntika, 2008:12-14) ditandai

dengan:

a. Mampu menilai diri secara realistik

b. Mampu menilai situasi secara realistik

c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik

d. Menerima tanggung jawab

e. Kemandirian (autonomy)

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

f. Dapat mengontrol emosi

g. Berorientasi tujuan

h. Berorientasi keluar

i. Penerimaan sosial

j. Memiliki filsafat hidup

k. Berbahagia

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini diambil dari seluruh mahasiswa

angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dengan jumlah

populasi sebanyak 389 mahasiswa yang tersebar menjadi sepuluh kelas

dan tiap-tiap kelas berjumlah 30-40 orang.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari sejumlah populasi yang

diteliti. Sampel dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 120 mahasiswa karena

subjeknya lebih dari 100, maka boleh diambil 10-15% atau 20-25% atau

lebih. Berdasarkan jumlah subjek melebihi 100, maka peneliti mengambil

empat kelas yang diperolah dari seluruh mahasiswa angkatan 2014/2015

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga untuk dijadikan sampel yaitu kelas C, D, H

dan I. Untuk menentukan kelas yang akan diambil digunakan teknik

undian.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Teknik sampel yang digunakan adalah Teknik Cluster Random

Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu

pada kelompok bukan pada individu.

F. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dua

macam, yaitu:

a. Metode Angket

Metode angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara

mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi

(Sukandarrumidi, 2004: 78). Metode ini digunakan untuk mencari

Hubungan antara Kedisiplinan Menaati Tata Tertib dengan

Kematangan Kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Adapun skor yang diberikan sesuai dengan jawaban dari masing-

masing pertanyaan, yaitu untuk jawaban alternatif sangat sering

nilainya 4, alternatif sering nilainya 3, alternatif kadang nilainya 2 dan

alternatif hampir tidak pernah nilainya 1.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah

prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto,

2006:232). Disini penulis menggunakan catatan dan arsip guna untuk

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

memenuhi pengumpulan data-data yang digunakan dalam penulisan

skripsi.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini metode pengambilan data subjek adalah

menggunakan angket. Angket yang diberikan kepada subjek merupakan

interpretasi dari variabel yang digunakan yaitu kedisiplinan menaati tata

tertib yang dikembangkan dari menaati tata tertib aturan kampus,

menggunakan fasilitas belajar dengan baik, menjaga nama baik almamater,

menghormati sesama mahasiswa, memelihara hubungan sosial baik di

dalam maupun di luar kampus dan berperilaku sopan. Dari masing-masing

indikator akan dikembangkan dalam butir-butir soal dengan beberapa

alternatif jawaban berikut penskorannya, yaitu untuk jawaban alternatif

sangat sering nilainya 4, alternatif sering nilainya 3, alternatif kadang

nilainya 2 dan alternatif hampir tidak pernah nilainya 1.

Adapun instrumen penelitian tentang Kedisiplinan Menaati Tata

Tertib yaitu:

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Tabel 3.1

Instrumen Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib

Variabel Indikator No. Soal Jml.

ked

isiplin

an m

entaati tata

tertib

a. Menjunjung tinggi dan mengamalkan

ajaran islam 1,2,3,4 4

b. Menggunakan fasilitas belajar dengan

baik 5,6,7,8 4

c. Menjaga nama baik almamater 9,10,11,12 4

d. Menghormati sesama mahasiswa 13,14,15,16 4

e. Memelihara hubungan sosial baik di

dalam maupun di luar kampus 17,18,19,20 4

f. Berperilaku sopan 21,22,23,24 4

Jumlah total 24

Pada variabel kematangan kepribadian indikasi yang digunakan yaitu

mampu menilai diri secara realistik, mampu menilai situasi secara

realistik, mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik,

menerima tanggung jawab, kemandirian (autonomy), dapat mengontrol

emosi, berorientasi tujuan, berorientasi keluar, penerimaan sosial,

memiliki filsafat hidup, berbahagia. Dari masing-masing indikator akan

dikembangkan dalam butir-butir soal dengan beberapa alternatif jawaban

berikut penskorannya, yaitu untuk jawaban alternatif sangat sering nilainya

4, alternatif sering nilainya 3, alternatif kadang nilainya 2 dan alternatif

hampir tidak pernah nilainya 1.

Adapun instrumen penelitian tentang kematangan kepribadian

yaitu:

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Tabel 3.2

Instrumen Angket Kematangan Kepribadian

Variabel Indikator No. Soal Jml.

Kem

atangan

kep

ribad

ian

1. Mampu menilai diri secara realistik 1,2 2

2. Mampu menilai situasi secara realistik 3,4 2

3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh

secara realistic 5,6 2

4. Menerima tanggung jawab 7,8 2

5. Kemandirian (autonomy) 9,10,11 3

6. Dapat mengontrol emosi 12,13,14 3

7. Berorientasi tujuan 15,16,17 3

8. Berorientasi keluar 18,19 2

9. Penerimaan social 20,21 2

10. Memiliki filsafat hidup 22,23,24 3

11. Berbahagia 25,26 2

H. Uji Validitas, Daya Beda, dan Reliabilitas

Dalam hal analisis data sekunder perlu diadakan uji validitas, daya

beda, dan reliabilitas agar instrumen yang didapat memenuhi persyaratan

akademik dan hasil yang didapat benar-bear valid dan reliabel.

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini validitas yang dipakai yaitu validitas isi

(content validity) yang bisa diperoleh dengan berdasar pada pendapat

profesional (professional judgment) para penelaah. Dalam penelitian ini

validitas isi ditegakkan dengan pendapat dan bimbingan dosen

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

pembimbing skripsi yang merupakan sarjana dalam bidang yang diteliti

yaitu psikologi. Adapun hasil uji validitas secara statistik diperoleh

dengan bantuan aplikasi software SPSS 16. Analisis ini dilakukan untuk

mengetahui apakah tiap-tiap item valid atau tidak. Output dari hitungan

SPSS 16 ini, untuk kedua variabel dapat dilihat dalam lampiran.

Nilai r tabel product moment pada signifikansi 0,01 dengan uji 2

sisi dan N sejumlah120 adalah 0,230. Hasil output hitungan statistik

masing-masing variabel dengan jumlah soal 24 untuk kedisiplinan

menaati tata tertib dan 26 soal untuk kematangan kepribadian diperoleh

nilai di atas 0,230. Artinya masing-masing item memiliki nilai hitung

yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,256. Hal ini menunjukkan bahwa

seluruh item pada variabel kedisiplinan menaati tata tertib dan

kematangan kepribadian adalah valid.

2. Uji Daya Beda

Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan

dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang di

ukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Uji daya

beda ini dilakukan dengan bantuan aplikasi software SPSS 16. Output

dari hitungan SPSS 16 ini, untuk kedua variabel dapat dilihat dalam

lampiran.

Pada uji daya beda, menurut Azwar (2007) nilai yang didapat per

item baik itu dari kedisiplinan Menaati Tata Tertib maupun kematangan

kepribadian hendaknya berada di atas ≥ 0,3. Hasil output hitungan

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

statistik masing-masing variabel dengan jumlah soal 24 untuk

kedisiplinan menaati tata tertib dan 26 soal untuk kematangan

kepribadian diperoleh hasil untuk tiap item yaitu ≥ 0,3 pada angket

kedisiplinan menaati tata tertib, sedang pada angket kematangan

kepribadian terdapat satu item yaitu nomor 3 dengan hasil 0,242.

Mengingat item no 3 sangat penting untuk mengungkap indikator

kematangan kepribadian maka item tersebut tetap dipertahankan.

Artinya masing-masing item memiliki nilai hitung berada di atas ≥ 0,3.

Hal ini menunjukkan bahwa seluruh item pada variabel kedisiplinan

menaati tata tertib dan kematangan kepribadian adalah memiliki daya

beda yang baik.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas Analysis adalah analisis yang banyak digunakan untuk

mengetahui keajekan atau konsistensi alat ukur yang menggunakan

skala, kuesioner, atau angket (Priyatno, 2009:167). Dalam analisis ini

akan dilakukan uji reliabilitas dengan formula Cronbach Alpha untuk

mengetahui konsistensi alat ukur dan melakukan analisis Correlated

Item Total untuk mengetahui apakah tiap-tiap item valid atau tidak.

Hasil output hitungan SPSS 16 untuk variabel X yaitu kedisiplinan

menaati tata tertib dan variabel Y yaitu kematangan kepribadian dapat

dilihat dalam lampiran.

Hasil output pada kolom case processing summary menjelaskan

bahwa jumlah data yang valid untuk diproses dan data yang

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

dikeluarkan. Dapat diketahui bahwa data atau case yang valid

berjumlah 120 dengan persentase 100% dan tidak ada data yang

dikeluarkan (exclude). Hal tersebut berlaku untuk kedua variabel yaitu

kedisiplinan menaati tata tertib dan kematangan kepribadian.

Berdasar analisis reliabilitas dalam kolom output reliability

statistic diketahui nilai Cronbach Alpha untuk variabel kedisiplinan

menaati tata tertib adalah 0.897 dan untuk variabel kematangan

kepribadian adalah 0,849. Sekarang menjelaskan bahwa jika reliabilitas

kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan

di atas 0,8 adalah baik (Priyatno, 2009:172). Dalam hitungan ini nilai

masing-masing variabel berada di atas 0,8. Hal ini menunjukkan bahwa

pada variabel kedisiplinan menaati tata tertib dan kematangan

kepribadian adalah reliabel.

I. Teknik Analisis Data

Data-data penelitian yang telah selesai diambil atau terkumpul

kemudian ditindak lanjuti dengan mengolahnya. Kegiatan pengolahan data

diawali dari tabulasi data kedalam suatu tabel induk, klasifikasi data,

analisis-analisis deskriptif, pengujian hipotesis penelitian, dan diakhiri

oleh penyimpulan hasil analisis (Azwar, 2007:36-37). Hasil analisis ini

kemudian akan menjadi dasar dari diterima atau ditolaknya hipotesis.

Selain itu hasil analisis juga harus siap untuk didiskusikan atau

dipresentasikan untuk menentukan bobot dari suatu penelitian.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Analisis data (data preparation/data analysis) dilakukan setelah data-

data terkumpul untuk kemudian ditindak lanjuti dengan mengolahnya.

Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu: a)

persiapan, b) tabulasi, c) penerapan data sesuai dengan pendekatan

penelitian (Arikunto, 2006:235). Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu untuk mengetahui

hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan

kepribadian.

a) Analisis pendahuluan

Dalam analisis pendahuluan ini, penulis mengadakan perhitungan

awal dari data yang terkumpul dengan menggunakan teknik persentase

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P : Persentase angka yang dicari

F : Frekuensi jawaban yang dipilih

N : Jumlah responden

b) Analisis uji hipotesis tentang hubungan

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kedisiplinan

menaati tata terib dan tingkat kematangan kepribadian pada

mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama

Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN Salatiga, penulis

menggunakan bantuan program sistem aplikasi statistik SPSS for

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

windows versi 16.0. dengan rumus Pearson product moment sebagai

berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

rxy : Koefisien antara variabel x dan y

Ʃxy : Jumlah produk dari x dan y

x2 : Jumlah kuadrat x

y2 : Jumlah kuadrat y

N : Jumlah sampel yang dimiliki

Jika telah diketahui rxy, maka dilakukan analisis uji hipotesis,

sehingga hipotesis yang dikemukakan dapat diterima atau ditolak.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah/Pendirian STAIN Salatiga

Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati

sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan

kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat

Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu

didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati

gedung milik Yayasan “Pesantren Luhur”, yang berlokasi di Jalan

Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari

berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama

Jawa Tengah.

Di Negerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN

Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan

formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair

dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.

Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN

Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga

diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang

dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan

pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi

Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.

Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas

Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN

Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut

berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April

1970.

2. Bergabung dengan IAIN Walisongo

Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi IAIN Walisongo,

Fakultas Tarbiyah namun kondisinya tidak berubah dalam waktu singkat,

sehingga sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Sarana dan prasarana yang jauh dari memadai. Utamanya belum

tersedia gedung milik sendiri;

b. Tenaga profesional baik edukatif maupun administrasi yang masih

kurang; dan

c. Animo mahasiswa yang relatif masih kecil.

Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif lama,

sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Salatiga, dapat

dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan tinggi, terutama

dilihat dari sarana dan fasilitas yang dimiliki. Oleh Karena itu pernah

berkembang isu untuk menutup lembaga ini.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Mengingat kendala utama bagi pengembangan lembaga tersebut

belum tersedianya kampus milik sendiri, maka para pengelola fakultas

mencurahkan perhatian dan usahanya untuk menjawab tantangan tersebut.

Jalan satu-satunya yang mesti ditempuh adalah membeli areal tanah

kampus, sebab mengharapkan wakaf dari masyarakat dan meminta kepada

Pemerintah Daerah tidak memungkinkan.

Suatu kebetulan ada seorang warga Muhammadiyah (H. Asrori Arif)

yang menaruh perhatian terhadap keberadaan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Salatiga. Beliau menawarkan tanah pekarangannya seluas 0,75

ha lengkap dengan bangunannya yang letaknya cukup strategis untuk

penyelenggaraan pendidikan.

Berkat perhatian Menteri Agama (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara)

terhadap perkembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga,

maka beliau berkenan mengabulkan usulan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Salatiga Nomor 031/A-a/FT-WS/I/1979, tanggal 24 Januari

1979, tentang maksud pembelian tanah tersebut (pada waktu itu Dekan

dijabat oleh Drs. Achmadi).

Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828.

tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah sebagaimana ditawarkan di

atas dengan menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan

1981/1982). Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah

tersebut tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, terutama Bapak

Muhammad Natsir (selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia)

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

yang juga telah lama menaruh perhatian terhadap kehidupan umat Islam di

Salatiga.

Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Salatiga hijrah dari kampus lama ke kampus baru milik sendiri, tepatnya

dijalan Caranggito 2 (sekarang berubah menjadi jalan Tentara Pelajar 2).

Kampus baru dinilai sebagai jawaban tepat yang bersifat fisik atas

tantangan rencana rasionalisasi. Bahkan kampus baru tersebut dirasakan

mampu membangkitkan kembali optimisme dan antusiasme seluruh

civitas akademikanya.

Sedikit demi sedikit sarana dan prasarana pendidikan bertambah,

antara lain gedung kuliah, perpustakaan dan kantor. Pemerintah Daerah

pun juga tidak mau ketinggalan untuk memberikan bantuan tambahan

tanah kampus seluas 3000 m2 yang waktunya bersamaan dengan

pembangunan masjid kampus bantuan Yayasan Amal Bhakti Muslim

Pancasila. Memang secara administratif masjid tersebut milik PEMDA,

tetapi secara fungsional menjadi tanggungjawab Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Salatiga.

Seiring dengan semakin bertambahnya fasilitas akademik, bertambah

pula tenaga kependidikan khususnya tenaga edukatif dan mahasiswanya.

Jika pada masa dekade pertama Fakultas Tarbiyah Salatiga hanya memiliki

7 (tujuh) orang dosen tetap, pada dekade kedua menjadi 30 (tiga puluh)

orang. Fenomena yang hampir sama terjadi pula pada perkembangan

jumlah mahasiswa. Pada tahun 1987 tercatat 940 orang. Jika dibanding

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

dengan jumlah mahasiswa tahun 1983, maka peningkatannya sudah lebih

dari 300%.

Disimak dari sisi akademis, eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Salatiga juga semakin mantap, sebab mulai tahun akademik

1983/1984 sudah diberi kewenangan menyelenggarakan Program

Pendidikan Strata Satu (S1) dengan sistem SKS. Sebelumnya Perguruan

Tinggi ini hanya berhak menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana

Muda. Disamping itu secara yuridis juga semakin kokoh dengan

diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 tentang

Struktur Organisasi IAIN di mana Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Salatiga termasuk di dalamnya.

Tahun 1987 tampaknya relevan untuk dipahami sebagai awal

pengembangan kinerja bagi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga.

Serangkaian peristiwa bersejarah terjadi mengiringi perjalanan waktu ini.

Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status

IAIN/Fakultas merupakan justifikasi yuridis yang amat mengokohkan

eksistensi lembaga pendidikan tinggi Islam ini. Pada Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Salatiga sendiri sebenarnya tengah terjadi pula proses

penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun sumber daya

tenaga kependidikannya.

Di atas tanah bantuan PEMDA didirikan gedung kuliah, laboratorium

bahasa, ruang micro teaching dan sarana komputer. Pada tahun 1991

dibangun pula sebuah gedung auditorium yang amat bermakna bagi proses

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

pendidikan. Perkembangan selanjutnya dibangun sarana kegiatan

mahasiswa seperti POSKO MENWA, Sekretariat RACANA, Sekretariat

Teater dan kantor Koperasi Mahasiswa yang menyatu dengan gedung

Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang diresmikan pada tahun 1995.

Di celah perkembangan sarana fisik tersebut ada kenyataan historis

yang perlu diberi catatan khusus, yaitu peran Badan Koordinasi Orang Tua

dan Alumni (BAKOAMI) yang dibentuk pada tahun 1988. Pada tahun

1992 diaktanotariskan dengan nama Yayasan Kerjasama Orang Tua dan

Alumni (YAKOAMI) yang dipimpin oleh Bapak Jumadi, B.A.

Adapun peningkatan sumber daya insani tampak pada upaya serius

lembaga ini dalam mendorong tenaga edukatif dan administrasi untuk

melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada awal tahun 1997

Fakultas Tarbiyah telah memiliki 44 orang dosen tetap. Dari jumlah itu 1

orang telah bergelar Doktor, 22 orang bergelar Magister, dan 10 orang

sedang menyelesaikan program S.2 dalam berbagai bidang keilmuan. Di

antara tenaga administrasi ada 2 orang yang sedang menyelesaikan studi

program S.1.

Dengan menyimak pada proses perkembangan tersebut, maka

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sebenarnya tampak semakin

mapan secara akademik untuk memberdayakan mahasiswa yang berjumlah

1337 orang.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Adapun para personel yang pernah memimpin Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Salatiga yang didirikan pada tahun 1970 hingga beralih

status menjadi STAIN adalah sebagai berikut:

Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Salatiga

Drs. H. Machbub Masduqi

Drs. Cholid Narbuko

Drs. H. Achmadi

Drs. Imam Buwaity

Drs. H.M. Banany

Drs. H.A. Noerhadi Djamal

(1971-1973, dan 1973-1976)

(1976-1979)

(1979-1982, 1985-1988, dan 1988-1992)

(1982-1983)

(1983-1985)

(1992-1995, dan 1995-1997)

Pembantu Dekan

Drs. Khomsun Taruno

Drs. Imam Buwaity

Drs. Achmadi

Drs. H.A. Noerhadi Djamal

Drs. Chudhori, MA.

Drs. H. M. Banany

Drs. H. Anwar Kusnan Riyanto

Drs. M. Zulfa

(1971-1973 dan 1973-1976)

(1971-1973 dan 1973-1976)

(1976-1979)

(1985-1988 dan 1988-1992)

(1985-1988)

(1988-1992)

(1985-1988)

(1996-1997)

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

3. Alih Status Menjadi STAIN

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu,

STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan

Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan

pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu

pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan

Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi

yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.

Beralihnya status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah

membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non

fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan gedung

sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah tanah seluas

12.500 meter persegi yang terletak tidak jauh dari kampus sekarang.

Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah membangun gedung

sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruhnya 900 meter

persegi, yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 meter persegi.

Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan

pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun

2007, jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 94 orang. Dari jumlah

tersebut 2 orang bergelar profesor, 5 orang bergelar Doktor, 70 orang

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

bergelar Magister, dari 26 orang tersebut sedang studi S-3 sebanyak 10

orang, studi S.2 sebanyak 30 orang (termasuk calon dosen). Sedangkan

jumlah pegawai tetap STAIN Salatiga hingga tahun 2007 mencapai 27

orang, 2 orang di antaranya sudah menyelesaikan S-2. jumlah mahasiswa

reguler 1991 mahasiswa.

Adapun personalia yang pernah menjabat pimpinan STAIN Salatiga

adalah sebagai berikut:

Periode 1997-1998 (peralihan).

Ketua

Pembantu Ketua I

Pembantu Ketua II

Pembantu Ketua III

: Drs. H.A. Noerhadi Djamal

: Dr. Muh. Zuhri, MA

: Drs. H. Komari Alwan

: Drs. H.M. Zulfa Machasin

Periode 1998-2002

Ketua

Pembantu Ketua I

Pembantu Ketua II

Pembantu Ketua III

: Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA

: Drs. H.M. Zulfa Machasin , M.Ag

: Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd

: Drs. Badwan, M.Ag

Periode 2002-2006

Ketua

Pembantu Ketua I

Pembantu Ketua II

Pembantu Ketua III

: Drs. Badwan, M.Ag.

: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.

: Drs. Imam Baihaqi

: Drs. H. Nasafi

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Periode 2006-2010

Ketua

Pembantu Ketua I

Pembantu Ketua II

Pembantu Ketua III

: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.

: Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag.

: Drs. Imam Baihaqi, M.Ag.

: Drs. Miftahuddin, M.Ag.

Periode 2010-2014

Ketua

Pembantu Ketua I

Pembantu Ketua II

Pembantu Ketua III

: Dr. Imam Sutomo, M.Ag

: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd

: Drs. Miftahuddin, M.Ag

: H. Agus Waluyo, M.Ag

4. Visi dan Misi

Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut:

“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan

keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan

kecerdasan spiritual”.

Dengan visi tersebut, maka misi yang diemban lembaga diuraikan sebagai

berikut:

a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman

spiritual, keluhuran akhlak dan keluasan ilmu pengetahuan.

b. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam

menggali ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

c. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat

melalui kinerja internal dan eksternal.

d. Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake

holder dan masyarakat.

e. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan

budaya bangsa.

5. Asas, Fungsi Dan Tujuan

Dalam menyusun dan mengembangkan program, STAIN Salatiga

berasaskan Pancasila. Sedang dasar operasionalnya adalah:

a. Undang-undang Dasar 1945

b. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan

Tinggi.

d. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN.

e. Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

f. Peraturan-peraturan lain yang terkait.

Keberadaan STAIN Salatiga mempunyai fungsi:

a. Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program.

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama

Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

c. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan

Islam.

d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

e. Pelaksana pembinaan kemahasiswaan.

f. Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan

lingkungannya.

g. Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-lembaga

lain.

h. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen.

i. Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan.

j. Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan

serta penyusunan laporan.

Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan STAIN Salatiga adalah:

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam

dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam

dan/atau teknologi serta seni yang bernapaskan Islam, dan

mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

6. Lokasi/Sekilas Pandang Kota Salatiga

Kota Salatiga teletak pada ketinggian antara: 450 – 825m dpl

menjadikan kota ini sejuk dan udaranya segar, itulah kesan pertama yang

bisa digambarkan untuk Salatiga. Iklimnya tropis dan secara astronomis

Kota ini terletak antara 1100.27′.56,81″ – 1100.32′.4,64″ BT dan

0070.17′. – 0070.17′.23″ LS. Kota ini Secara morfologis berada di daerah

cekungan, dikelilingi Gunung Merbabu diantara gunung-gunung kecil

antara lain: Gajah Mungkur, Telomoyo, dan Payung Rong. Wilayah

Salatiga dikelilingi wilayah Kabupaten Semarang dari berbagai sisinya.

Wilayah Kota Salatiga berbatasan dengan wilayah Kabupaten

Semarang. Di wilayah utara berbatasan dengan Kecamatan Pabelan,

sebelah timur dengan Kecamatan Tengaran. Sedangkan di Selatan

berbatasan dengan Kecamatan Getasan dan sebagian Tengaran . Adapun

di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tuntang.

65% Daerah Salatiga Bergelombang seperti Kelurahan Dukuh, Ledok,

Kutowinangun, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo, dan Kauman

Kidul. Sisanya adalah daerah miring25% dan datar 10%.

Salatiga merupakan kota multicultural yang sangat Indonesia dengan

jumlah penduduk 177.088 orang. 78 % atau sekitar 136.000 penduduk

beragama Islam, 17 % beragama Kristen Prostestan, 5 % Katolik, sisanya

beragama Hindu, Budha serta aliran Kepercayaan (termasuk Kejawen).

Dikenal sebagai kota yang indah, Kota Salatiga memiliki beberapa

perguruan tinggi seperti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), STIA

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

AMA, Akbid Bakti Nusantara, Akbid Ar Rum, dan tentu saja STAIN

Salatiga. Dengan demikian, STAIN Salatiga menjadi kampus Negeri satu-

satunya di wilayah ini.

7. Peta Lokasi

Gambar 4.1 Peta Lokasi STAIN Salatiga

8. Organisasi

Organisasi kemahasiswaan merupakan lembaga-lembaga unit yang

dikelola oleh mahasiswa STAIN Salatiga.

a. Dewan Mahasiswa

b. Senat Mahasiswa

c. Himpunan Mahasiswa Jurusan Syari’ah

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

d. Himpunan Mahasiswa Jurusan Tarbiyah

e. Racana

f. Lembaga Pers Mahasiswa Dinamika

g. Lembaga Dakwah Kampus

h. Koperasi Mahasiswa Fatawa

i. Mapala Mitapasa

j. Stain Music Club

k. Stain Sport Club

l. Resimen Mahasiswa

m. Teather Getar

n. Communicative English Club

o. Kelompok Studi Ekonomi Islam

p. Jam’iyatul Qurro’ Walhuffadz

q. Ittaqo

B. Gambaran Subjek

Berikut peneliti sajikan nama/inisial nama-nama mahasiswa yang diminta

kerjasamanya untuk menjadi subjek penelitian. Subjek adalah para mahasiswa

angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.

Jumlah keseluruhan subjek yaitu 120 mahasiswa yang tersebar dalam berbagai

kelas C, D, H dan I. Subjek yang diteliti terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi

dengan jumlah mahasiswa 60 dan untuk jumlah mahasiswi 60.

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

C. Uji-uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Langkah-langkah Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

dengan SPSS (http://SPSS Indonesia htm/) adalah sebagai berikut:

a) Langkah pertama adalah persiapkan data yang dingin di uji dalam file

doc, excel, atau yang lainnya untuk mempermudah tahapannya nanti.

b) Buka program SPSS pada komputer sobat. klik Variable View,

dibagian pojok kiri bawah.

c) Selanjunya, pada bagian Name tulis X kemudian Y, pada Decimals

ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan IMI

kemudian KK, dan abaikan yang lainnnya.

d) Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data

e) Langkah selanjutnya, kita akan mengubah data tersebut ke dalam

bentuk unstandardized residual, caranya adalah: dari menu SPSS pilih

menu Analyze, kemudian klik Regression, dan pilih Linear

f) Muncul kotak dialog dengan nama Linear Regression, selanjutnya

masukkan variabel Kematangan (Y) ke Dependent, masukkan variabel

Kedisiplinan (X) ke kotak Independent (s), lalu klik Save

g) Mucul kotak dialog dengan nama Linear Regression:save, pada bagian

Residuals, centang (V) Unstandardized (abaikan kolom yang lain),

Selanjunya klik Continue, lalu klik OK, maka akan muncul variabel

baru dengan nama RES_1, abaikan saja output yang muncul dari

program SPSS.

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

h) Langkah selanjutnya, pilih menu Analyze, lalu pilih Non-parametric

Test, klik Legaci Dialog, kemudian pilih submenu 1-Sample K-S

i) Muncul kotak dialog lagi dengan nama One-Sampel Kolmogorov-

Smirnov test, selanjutnya, masukkan variabel Unstandardized

Residuals ke kotak Test Variable List, pada Test Distribution centang

(V) Normal

j) Klik Ok. Hasilnya sebagai berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 120

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 7.92419193

Most Extreme Differences Absolute .062

Positive .031

Negative -.062

Kolmogorov-Smirnov Z .683

Asymp. Sig. (2-tailed) .740

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,740. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data

tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil yang

diperoleh adalah 0,740 dan lebih besar dari 0,05 atau 0,740> 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

2. Uji Homogenitas

Langkah-langkah Uji Homogenitas dengan SPSS (http://SPSS Indonesia

htm/) adalah sebagai berikut:

a) Buka program SPSS, klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian

Name tulis X dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0,

pada bagian Label tuliskan kedisiplinan dan kematangan

b) Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data kedisiplinan (X) dan

Kematangan (Y)

c) Pilih Analyze, kemudian klik Compare Means, dan One Way Anova

d) Muncul kotak dengan nama One Way Anova, selanjutnya masukkan

variabel Y ke kotak Dependen List dan variabel X ke kotak Factor,

lalu klik Options

e) Pada menu Options, beri tanda pada Homogeneity of Variance, lalu

klik Continue

f) Klik Ok untuk mengakhiri perintah. Selanjunya akan muncul

tampilan Output SPSS

Test of Homogeneity of Variances

Kematangan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.506 28 79 .081

Berdasarkan output SPSS di atas diketahui bahwa nilai signifikansi

varibel Kematangan (Y) berdasarkan variabel Kedisiplinan (X) = 0,081.

Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Sedangkan, apabila nilai

signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih

kelompok populasi data adalah sama. Oleh karena nilai signifikansi yang

diperoleh adalah 0,081 atau berarti 0,081> 0,05 maka varian dari dua

variabel yaitu Kedisiplinan dan Kematangan adalah sama atau homogen.

D. Data Deskriptif

Pada bagian ini akan menguraikan analisis data berdasarkan data yang

telah berhasil dikumpulkan sehingga dapat diperoleh makna dan ditarik

kesimpulan. Berdasar analisis ini diharapkan bisa menjawab tujuan penelitian

yang telah ditetapkan sejak awal, yaitu sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui

tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan

Agama Islam (PAI) dalam menaati tata tertib di kampus Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2) Untuk mengetahui tingkat

kematangan kepribadian mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga. 3) Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan menaati tata

tertib dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Salatiga.

Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian tersebut, maka penulis

menganalisa tujuan pertama dan kedua dengan menggunakan rumus

persentase sebagai berikut:

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah total responden

Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga penulis

menggunakan rumus product moment sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

1. Analisis Data Tingkat Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan

menaati tata tertib. Penulis menggunakan angket sebagai bahan untuk

mendapatkan data yang terdiri dari 24 item pertanyaan. Dari masing-masing

pertanyaan tersedia 4 alternattif pilihan jawaban dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Jawaban sangat seringdibobot 4

2. Jawaban sering dibobot 3

3. Jawaban kadang dibobot 2

4. Jawaban hampir tidak pernah dibobot 1

Selanjutnya, analisis ini digunakan untuk mencari nominasi yang

didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket para

mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam

STAIN Salatiga. Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

menentukan kedisiplinan menaati tata tertib tadi. Adapun sebaran nilai

angket kedisiplinan menaati tata tertib dapat dilihat dalam tabel 4.1 (Pada

lampiran), sedangkan skor angket kedisiplinan menaati tata tertib dapat

dilihat pada tabel 4.2 (Pada lampiran).

Berdasar perhitungan, dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 91

dan skor terendah 37. Kemudian untuk mengetahui intervalnya, penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

I = interval

Xt = nilai tertinggi

Xr = nilai terendah

Ki = kelas interval

Jadi,

I =

= 11

Hasil tersebut kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui

berapa banyak mahasiswa yang memiliki kedisiplinan menaati tata tertib

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

Table 4.3 Interval Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

No Nilai Interval Jml. Siswa Nominasi

1 81-91 10 Sangat Tinggi

2 70-80 28 Tinggi

3 59-69 44 Sedang

4 48-58 35 Rendah

5 37-47 3 Sangat Rendah

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa

dengan nominasi sangat tinggi sebanyak 10 orang, tinggi sebanyak 28

orang, sedang sebanyak 44 orang, rendah sebanyak 35 orang, dan sangat

rendah sebanyak 3 orang.

Selanjutnya adalah menentukan persentasi masing-masing variabel.

Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P = persentase

F = frekuensi

N = jumlah

(1) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi sangat

tinggi sebanyak:

= 8,33%

(2) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi tinggi

sebanyak:

= 23,33%

(3) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi sedang

sebanyak:

= 36,6%

(4) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi rendah

sebanyak:

= 29,16%

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

(5) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi sangat

rendah sebanyak:

= 2,5%

Untuk lebih jelasnya, penulis memaparkan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.4 Persentase Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

No Nominasi Interval Jml. Subjek Prosentase

1 Sangat Tinggi 81-91 10 8,33%

2 Tinggi 70-80 28 23,33%

3 Sedang 59-69 44 36,6%

4 Rendah 48-58 35 29,16%

5 Sangat Rendah 37-47 3 2,5%

Jumlah 120 100 %

Dari tabel tersebut terlihat kedisiplinan menaati tata tertib pada

mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam

STAIN Salatiga dengan responden sebanyak 120 orang terbagi kedalam

beberapa kategori yaitu untuk kategori sangat tinggi sebanyak 10 orang atau

sekitar 8,33%, kategori tinggi sebanyak 28 orang atau sekitar 23,33%,

kategori sedang sebanyak 44 orang atau sekitar 36,6%, kategori rendah

sebanyak 35 orang atau sekitar 29,16% dan 3 orang atau sekitar 2,5% dalam

kategori sangat rendah.

2. Analisis Data Tingkat Kematangan Kepribadian

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kematangan

kepribadian. Penulis menggunakan angket sebagai bahan untuk

mendapatkan data yang terdiri dari 26 item pertanyaan. Dari masing-masing

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

pertanyaan tersedia 4 alternatif pilihan jawaban dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Jawaban sangat seringdibobot 4

2. Jawaban sering dibobot 3

3. Jawaban kadang dibobot 2

4. Jawaban hampir tidak pernah dibobot 1

Selanjutnya, analisis ini digunakan untuk mencari nominasi yang

didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket para

mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam

STAIN Salatiga. Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk

menentukan tingkat kematangan kepribadian mahasiswa tadi. Adapun

sebaran nilai angket tingkat kematangan kepribadian dapat dilihat dalam

tabel 4.5 (Pada lampiran), sedangkan skor angket kematangan kepribadian

dapat dilihat dalam tabel 4.6 (Pada lampiran).

Berdasar perhitungan, dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 97

dan skor terendah 57. Kemudian untuk mengetahui intervalnya, penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

I = interval

Xt = nilai tertinggi

Xr = nilai terendah

Ki = kelas interval

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Jadi,

I =

= 8,2 = 8

Hasil tersebut kemudian dimasukkan dalam table untuk mengetahui

berapa banyak mahasiswa yang memiliki tingkat kematangan kepribadian

pada nominasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

Tabel 4.7 Interval Tingkat Kematangan Kepribadian

No Nilai Interval Jml. Siswa Nominasi

1 90-97 17 Sangat Tinggi

2 81-89 48 Tinggi

3 73-80 26 Sedang

4 65-72 23 Rendah

5 57-64 6 Sangat Rendah

Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa jumlah siswa dengan

nominasi sangat tinggi sebanyak 17 orang, tinggi sebanyak 48 orang, sedang

sebanyak 26 orang, rendah sebanyak 23 orang, dan sangat rendah sebanyak

6 orang.

Selanjutnya adalah menentukan persentase masing-masing variabel.

Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P = persentase

F = frekuensi

N = jumlah

(1) Untuk kategori kematangan kepribadian pada nominasi sangat tinggi

sebanyak:

= 14,16%

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

(2) Untuk kategori kematangan kepribadian pada tingkat tinggi sebanyak:

= 40%

(3) Untuk kategori kematangan kepribadian pada tingkat sedang sebanyak:

= 21,66%

(4) Untuk kategori kematangan kepribadian pada tingkat rendah sebanyak:

= 19,16%

(5) Untuk kategori kematangan kepribadian pada tingkat sangat rendah

sebanyak:

= 5%

Untuk lebih jelasnya, penulis memaparkan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.8 Persentase Kematangan Kepribadian

No Kriteria Interval Jml. Subjek Prosentase

1 Sangat Tinggi 90-97 17 14,16%

2 Tinggi 81-89 48 40%

3 Sedang 73-80 26 21,66%

4 Rendah 65-72 23 19,16%

5 Sangat Rendah 57-64 6 5%

120 100%

Dari tabel tersebut terlihat kematangan kepribadian pada mahasiswa

angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam STAIN

Salatiga dengan responden sebanyak 120 orang terbagi kedalam beberapa

kategori yaitu untuk kategori sangat tinggi sebanyak 17 orang atau sekitar

14,16%, kategori tinggi sebanyak 48 orang atau sekitar 40%, kategori

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

sedang sebanyak 26 orang atau sekitar 21,66%, kategori rendah sebanyak 23

orang atau sekitar 19,16% dan 6 orang atau sekitar 5 % dalam kategori

sangat rendah.

E. Pengujian Hipotesis

Setelah menganalisis data tentang kedisiplinan menaati tata tertib (variabel

X) dan kematangan kepribadian (variabel Y), maka langkah selanjutnya yaitu

menganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam analisis ini

penulis menggunakan analisis korelasi PearsonProduct Moment dengan

menggunakan aplikasi SPSS 16 untuk mengetahui hipotesis yang telah

diajukan yaitu ada hubungan antara kedisiplinan (variabel X) dan kematangan

kepribadian (variabel Y).

Adapun langkah-langkah dalam analisis yang ditempuh menurut Priyatno

(2009:110-112) ialah sebagai berikut:

a) Bukalah Program SPSS

b) Kliklah variabel view pada SPSS data editor

c) Pada kolom Name baris pertama ketik Nama, pada Label ketik Nama,

pada kolom Measure pilih Nominal. Pada kolom Name baris kedua ketik

X, pada Label ketik kedisiplinan, pada kolom Measure pilih Scale. Pada

kolom Name baris ketiga ketik Y, pada Label ketik Kematangan, pada

kolom Measure pilih Scale. Untuk kolom lainnya bisa diabaikan (isian

default).

d) Masuklah ke halaman Data View dengan klik Data View

e) Isikan data Nama, X, dan Y

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

f) Selanjutnya, klik Analyze > Correlate > Bivareate

g) Muncul kotak Bivareate Correlations

h) Masukkan variabel X dan Y ke kotak Variables

i) Klik OK. Hasil outputnya sebagai berikut:

Correlations

kepribadian kematangan

Kepribadian Pearson Correlation 1 .493**

Sig. (2-tailed) .000

N 120 120

Kematangan Pearson Correlation .493** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tampilan data perhitungan SPSS diketahui bahwa korelasi antara “X”

Kedisiplinan dengan “Y” Kematangan memberikan nilai koefisien sebesar

0,493. Karena koefisien mendekati 1, maka dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan

kepribadian sangat erat. Angka koefisien positif menunjukkan hubungan

positif, yaitu jika “kematangan kepribadian” semakin meningkat, maka

“kedisiplinan menaati tata tertib” juga akan semakin meningkat.

Dengan diperolehnya nilai product moment (rxy) di atas, maka untuk

menentukan taraf signifikansi disajikan nilai-nilai product moment dalam

tabel taraf signifikansi 1% sebagai berikut:

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Tabel 4.9 Nilai Product Moment

N Taraf Signifikansi

1%

120 0.256

125 0.230

Interpretasi dari tabel di atas adalah bahwa nilai yang diambil dengan N

(jumlah responden) 120 pada taraf signifikansi 1% adalah 0,256. Hasil hitung

koefisien korelasi antara variabel X (kedisiplinan menaati tata tertib) dan

variabel Y (kematangan kepribadian) adalah 0,493. Hasil yang diperoleh

adalah r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,493 > 0,256 pada taraf

signifikansi 1%, maka hasil yang diperoleh adalah signifikan. Artinya,

hipotesis yang diajukan oleh penulis dapat diterima, ada hubungan positif

antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian.

F. Pembahasan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dengan N

(jumlah responden) sebanyak 120, hasil r hitung lebih besar dari r tabel yaitu

0,493 > 0,256 pada taraf signifikansi 1%, maka hasil yang diperoleh adalah

signifikan. Ada hubungan positif antara kedisiplinan menaati tata tertib

dengan kematangan kepribadian.

Data hitung tadi semakin menguatkan bahwa ada hubungan yang positif

antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian.

Hurlock (dalam Ali & Asrori, 2010: 9) berpendapat bahwa secara psikologis,

remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi (penyesuaian)

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa

dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama,

atau paling sejajar. Pendapat lain menyatakan remaja adalah masa peralihan

diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami

perubahan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan

psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara

berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang

(Darajat, 1990: 23).

Setiap mahasiswa harus mendapatkan pendidikan moral dan kepribadian,

agar tak terjerumus ke dalam hal negatif. Sehingga bisa menjadi mahasiswa

yang selalu patuh dan menaati tata tertib pada setiap lembaga formal, non

formal dan bermasyarakat. Ini menunjukkan bahwa kedisiplinan menaati tata

tertib dapat mengembangkan kematangan kepribadian pelakunya.

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Hubungan antara Kedisiplinan

Menaati Tata Tertib dengan Kematangan Kepribadian pada Mahasiswa

Angkatan 2014/2015 Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, sebagaimana yang telah dijabarkan

pada bab-bab sebelumnya dan sesuai dengan rumusan masalah yang tertera

pada bab I, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa

angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam STAIN

Salatiga belum/kurang memiliki kedisiplinan dalam menaati tata tertib. Hal

ini dapat ditinjau dari variasi kedisiplinan menaati tata tertib pada

mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam

STAIN Salatiga dengan responden sebanyak 120 orang terbagi kedalam

beberapa kategori yaitu untuk kategori sangat tinggi sebanyak 10 orang

atau sekitar 8,33%, kategori tinggi sebanyak 28 orang atau sekitar 23,33%,

kategori sedang sebanyak 44 orang atau sekitar 36,6%, kategori rendah

sebanyak 35 orang atau sekitar 29,16% dan 3 orang atau sekitar 2,5%

dalam kategori sangat rendah.

2. Berdasarkan temuan penelitian, diperoleh informasi bahwa sebagian besar

mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam

STAIN Salatiga memiliki kepribadian yang cukup matang. Hal ini dapat

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

ditinjau dari variasi kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan

2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga dengan

responden sebanyak 120 orang terbagi kedalam beberapa kategori yaitu

untuk kategori sangat tinggi sebanyak 17 orang atau sekitar 14,16%,

kategori tinggi sebanyak 48 orang atau sekitar 40%, kategori sedang

sebanyak 26 orang atau sekitar 21,66%, kategori rendah sebanyak 23 orang

atau sekitar 19,16% dan 6 orang atau sekitar 5 % dalam kategori sangat

rendah.

3. Analisis data yang didapat dari rumus product moment menunjukkan hasil

yang signifikan antara variabel X (kedisiplinan menaati tata tertib) dengan

variabel Y (kematangan kepribadian), artinya ada hubungan positif antara

kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian. Hal ini

terbukti karena r hitung lebih besar dari pada r tabel yaitu 0,493 > 0,256

pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian, maka hipotesis yang telah

diajukan penulis dapat diterima, yaitu ada hubungan yang positif antara

kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian pada

mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan tujuan awal penulisan skripsi yang telah

dipaparkan, maka berikut penulis sampaikan beberapa saran, yaitu:

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

1. Bagi lembaga STAIN Salatiga: Tata tertib yang sudah ada sebaiknya

dikawal melalui pengawasan atau monitoring maupun dengan penegakan

sanksi.

2. Bagi sivitas akademik terutama dosen sebaiknya memotivasi dan

mengembangkan kesadaran mahasiswa atas kedisiplinan menaati tata tertib

melalui kegiatan perkuliahan dan di luar perkuliahan.

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arifin. M. 1988, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Dilingkungan

Sekolah dan Keluarga. Jakarta: Bulan Bintang.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Cetakan ke 13.

Basri, Hasan. 2004. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja Dan Solusinya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Bernand. 1964. Bimbingan Orang Tua terhadap Anak. Bekasi: Pustaka Inti.

Darajat, Zakiyah. 1996. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Departemen Agama RI. 2010. Al Qur'an dan Terjemahnya. Bandung:

Diponegoro.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ekosiswoyo, R., dan Rachman, M. 2000. Menejemen Kelas. Semarang: IKIP

Semarang Press.

Hartati, Netty, Zahrotun Nihayah, Abdul Rahman Saleh, & Abdul Mujib. 2005.

Islam dan Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Hurlock, B. Elizabeth. 1989. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Koeswara, E. (1991). Teori-Teori Kepribadian. Bandung :

Maftukhah , Lailia. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Moving Class terhadap

Kedisiplinan Dan Semangat Belajar Siswa Kelas Xii Di SMA

Takhassus Kalibeber Kec. Mojotengah Kab. Wonosobo Tahun Pelajaran

2012/2013. Skripsi Ini Tidak Diterbitkan. Salatiga: STAIN Salatiga.

Makmun, Abin Syamsudin. 2009. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Cetakan ke-10.

Ni’mah, Maziidatun. 2014. Hubungan Antara Intensitas Melaksanakan Ibadah

Dengan Kematangan Kepribadian Siswa Di SMKN 3 Salatiga Tahun

Pelajaran 2013/2014. Skripsi ini tidak diterbitkan. Salatiga: STAIN

Salatiga.

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin: Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradya

Paramita.

Program. Quran_In_Word_Id_1.3

Purwanto, Ngalim. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rimm, Sylvia. 2003. Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Salatiga, STAIN. 2011. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan. Salatiga:

Putra Karya Offset.

Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat.

Yogyakarta: Kanisius.

Setyono, Arif. 2013. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Dan Kerajinan

Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian Pada Mahasiswa PAI Semester VI STAIN Salatiga Tahun 2012. Skripsi Ini Tidak Diterbitkan. Salatiga: STAIN Salatiga.

Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sopiatin, Popi & Sohari Sahrani. 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam.

Bogor: Ghalia Indonesia. Cetakan ke-1.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Cetakan ke 2.

Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi

Hasil Tes. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Cetakan ke 4.

Suryabrata, Sumardi. 1990. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali. Cetakan ke

5.

Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional. Bandung: Angkasa.

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Tu'u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta:

Grasindo.

Yusuf, Syamsu & A. Juntika. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

LAMPIRAN

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mokhamad Agus Wachid

Tempat/tanggal lahir : Kab. Grobogan, 17 Agustus 1991

Alamat : Ngrewan RT 03/RW 05 Sendangrejo, Kec. Ngaringan,

Kab. Grobogan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Jenjang Pendidikan :

1. SDN Sendangrejo 01

2. MTs. Al-Hamidah Kuwu

3. MA Miftahut Thullab Grobogan

4. S1 Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Salatiga

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
Page 113: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
Page 114: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
Page 115: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :

[email protected]

INSTRUMEN PENELITIAN

Identitas Responden

Nama (Inisial) :

NIM :

Jenis kelamin :

Kelas :

Petunjuk mengerjakan

1. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan seksama!

2. Angket ini terdiri dari 2 tipe yaitu angket poin A dan poin B

3. Jawablah setiap pernyataan (angket tipe A dan B) di bawah ini dengan

memberikan tanda check (√) pada alternatif jawaban yang ada, keterangan

pilihan alternatif jawaban:

SS : Sangat Sering

Srg : Sering

Kdg : Kadang

HTP : Hampir Tidak Pernah

4. Pilihlah jawaban yang Anda nilai paling sesuai/mendekati dengan diri

Anda secara jujur!

5. Segala jawaban yang Anda berikan tidak ada hubungannya dengan mata

kuliah tertentu

6. Kerahasiaan identitas dan jawaban Anda dijamin oleh peneliti

7. Mulailah mengerjakan dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah

8. Terima kasih atas kesediaan berpartisipasi dalam survei ini

Berilah tanda (√)pada alternatif pernyataan di bawah ini!

Angket A

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS Srg Kdg HTP

1. Saya merasa sholat itu ibadah

yang ringan atau enteng untuk

dilakukan

2. Ketika ada adzan berkumandang,

saya menghentikan aktivitas dan

bersegera menyiapkan diri untuk

shalat

3. Saya menyegerakan

melaksanakan shalat lima waktu

(subuh, dzuhur, ashar, maghrib

RAHASIA

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

dan isya’)

4. Saya merasa bersalah jika

meninggalkan shalat lima waktu

5. Saya membuang sampah di

tempat sampah

6. Saya mengembalikan buku di

perpustakaan tepat waktu

7. Saya pantang mengotori ruang

kelas dengan sampah

8. Saya menjaga ketenangan suara

ketika berada di ruang

perpustakaan

9. Ketika berada di luar lingkungan

kampus, Saya selalu ingat bahwa

Saya ini mahasiswa STAIN

Salatiga

10. Saya merasa perlu melindungi

nama baik almamater di mata

masyarakat

11. Saya menjaga sikap dan perilaku

karena ingat bahwa Saya

mahasiswa STAIN Salatiga

12. Saya merasa perlu memberi

contoh yang baik dalam

berperilaku kepada adik tingkat,

teman setingkat dan kakak

tingkat

13. Saya menjalin silaturrahmi kepada

mahasiswa tanpa memandang asal

jurusannya

14. Saya menghargai pendapat teman

meskipun berbeda latar belakang

keluarga, sosial ekonomi dan

organisasi

15. Saya menghormati perbedaan

pendapat dan pandangan ketika

berdiskusi

16. Saya bertutur kata yang baik

dengan teman agar tidak

menyinggung perasaannya

17. Saya menghargai dan

menghormati setiap orang,

terutama orang yang usianya lebih

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Angket B

tua dari pada Saya

18. Bila bertemu dengan orang yang

Saya kenal, maka Saya menyapa

atau tersenyum

19. Saya menjaga hubungan baik

dengan teman-teman satu kelas

dan/ satu angkatan

20. Saya tidak memotong

pembicaraan teman/orang lain

secara tiba-tiba karena takut

menyinggung perasaannya

21. Ketika Saya berpapasan dengan

dosen, minimal Saya tersenyum

kepada beliau

22. Ketika Saya mengikuti

perkuliahan Saya berpakaian

sesuai anjuran yang sudah

ditetapkan oleh kampus

23. Saya tidak mengeraskan suara

ketika berkomunikasi dengan

dosen atau staf karyawan

24. Saya berpakaian rapi dan layak

saat mengikuti perkuliahan

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Sll Srg Kdg HTP

1. Saya dapat mengetahui betul, apa saja

kelemahan-kelemahan dalam diri saya

2. Saya jauh lebih bisa menemukan

kelebihan-kelebihan yang ada dalam diri

saya

3. Saya menyadari bahwa ada beberapa mata

pelajaran di sekolah yang saya masih

lemah didalamnya

4. Saya memahami bahwa kegagalan adalah

hal yang wajar dialami setiap orang

5. Saya menyadari bahwa guru dan/ orang tua

memiliki peranan yang besar dalam setiap

keberhasilan/prestasi yang saya raih

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

6. Kegagalan adalah sarana instropeksi diri

bagi saya

7. Saya menyadari bahwa sebagai pelajar

tugas utama saya adalah belajar

8. Ketika diberi tugas oleh guru saya

mengerjakannya dengan baik

9. Saya pantang menyontek ketika

mengerjakan soal-soal ujian

10. Saya menyisihkan uang untuk membeli

perlengkapan sekolah

11. Saya mengikuti kursus/organisasi yang

sesuai minat saya

12. Saya mampu menyatakan perasaan saya

dengan baik

13. Saya bisa segera memaafkan kesalahan

teman yang menyakiti perasaan

14. Saya bisa segera pulih/nyaman setelah

didera tekanan masalah

15. Saya sudah mulai mempersiapkan diri

dengan cara yang mampu saya lakukan

untuk mencapai kelulusan di Ujian

Nasional nanti

16. Saya mulai memikirkan kemana saya akan

bekerja/belajar setelah lulus nanti

17. Saya mengingat-ingat cita-cita yang ingin

saya raih di masa depan nanti

18. Saya mempertimbangkan perasaan orang

lain ketika terlibat dalam pembicaraan

19. Saya merasa nyaman dan terbuka terhadap

orang lain

20. Saya menjalin persahabatan dengan

siapapun tanpa pandang bulu

21. Saya merasa teman-teman saya dapat

menerima saya apa adanya

22. Saya bertindak sesuai dengan norma-

norma yang berlaku

23. Saya menyadari saya mesti bekerja dan

berkarya agar hidup lebih

bermanfaat/bermakna

24. Saya menerima dan mengambil sikap yang

tepat untuk setiap hal yang berkonfrontasi

(berlawanan) dalam hidup saya

25. Saya merasa bahagia dengan kehidupan

yang saya alami sekarang ini

26. Batin saya merasa nyaman tinggal bersama

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

MOHON DIPERIKSA KEMBALI, PASTIKAN

SEMUA NOMOR TELAH TERJAWAB!

TERIMA KASIH

keluarga sekarang ini

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Data Jawaban Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

N

o

Na

ma

No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

1. ARF

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Kdg

Srg Ss

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

2. AHK

Srg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

3. MFAR

Srg

Kdg

Htp

Ss

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Kdg Ss

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

4. RIZP

Ss

Ss

Ss

Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

5. MBAR

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

6. NOV

Ss

Kdg

Srg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Srg Ss

Srg

Srg

7.

AIS

Srg

Ss

Ss

Ss

Kdg

Htp Ss

Kdg

Kdg

Htp

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg

8.

RM

Ss

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Htp Ss Ss Ss Ss

Srg Ss

Srg Ss Ss

9. AKIM

Srg

Kdg

Kdg

Ss Ss

Srg Ss

Kdg

Kdg Ss

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss Ss Ss

Srg

Srg Ss Ss

10. TYA

Ss

Kdg

Ssl

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

11. ASTRI

Ss

Kdg

Kdg

Ss

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

12. BETI

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Htp Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

Kdg

13. MNA

Ss

Srg

Srg

Ss Ss Ss

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Srg Ss

Srg

Srg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss Ss

Kdg Ss Ss Ss

14. ASNA

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

15. ABD

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

16. HESTI K Sr K Sr Ss K K H H K K Sr Ss K K Ss Ss Sr Ss K K Ss Ss K

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

dg

g dg

g dg

dg

tp

tp

dg

dg

g dg

dg

g dg

dg

dg

17. KHAS

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

18. WYN

Srg

Kdg

Ss

Ss Ss Ss

Htp

Htp

Htp

Htp

Kdg Ss Ss Ss

Htp

Srg Ss

Srg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

19. FATQ

Ss

Kdg

Ss

Ss Ss

Htp Ss Ss Ss

Srg Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Srg

Srg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

20. DMY

Ss

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

21. AMD

Kdg

Kdg

Kdg

Ss

Srg Ss

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg

Kdg Ss Ss

Kdg Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

22. HDYH

Ss

Srg

Ss

Kdg

Kdg Ss Ss

Srg

Srg Ss Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg Ss

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

23. NISA

Ss

Kdg

Ss

Srg

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg Ss

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

24. RIMA

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Htp

Htp

Kdg Ss

Srg Ss

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Htp

Kdg

Srg Ss

Kdg

25. SITI

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss Ss

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

26. AHMAD

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

27. DZIKRON

Srg

Kdg

Kdg

Ss

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

28. ISTIC

Ss

Srg

Kdg

Ss Ss

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Srg Ss Ss Ss

29. MTM

Ss

Srg

Htp

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg Ss

Kdg Ss Ss

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

30. M. FA

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss Ss

Kdg Ss

Kdg Ss Ss

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg Ss

31. SANI

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

32.

ZA

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Htp

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

33. HQQ K Sr K Sr Sr Sr K Sr K K Sr Sr K K K K K K K K H K K K

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

dg

g dg

g g g dg

g dg

dg

g g dg

dg

dg

dg

dg

dg

dg

dg

tp dg

dg

dg

34. MUH

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg Ss Ss

Kdg Ss

Srg

Kdg

35. AISHA

Srg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

Htp Ss

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Srg

Htp Ss

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

36. ZUHDI

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

37. SARMIN

Srg

Kdg

Ss

Srg

Srg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

38. JIHAN

Ss

Kdg

Kdg

Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg

Srg

39. ASHAR

Ss

Kdg

Srg

Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

Htp

Srg

Kdg

Htp Ss Ss

Srg

40. NUR

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

41. ASR

Srg

Kdg

Ss

Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

42. LUTFI

Srg

Kdg

Ss

Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

43. KHAH

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

44.

EVI

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Kdg Ss Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Kdg

Htp

Htp

Htp

Kdg

Htp

45.

TRI

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg Ss Ss

Kdg

Htp

Srg

Kdg Ss Ss

Kdg

Kdg

Htp Ss Ss

46. AMK

Ss

Kdg

Ss

Ss

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Kdg

47. ALMU

Srg

Ss

Kdg

Ss

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

48. SARI

Ss

Kdg

Srg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp Ss

Srg

Sss Ss Ss Ss Ss

Kdg

49. TUTI

Ss

Srg

Kdg

Ss

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss Ss

Kdg

Srg Ss Ss Ss

50. PUTRI Sr K K S Sr K K K H K K Ss Ss H H K K K K K H K K Sr

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

g dg

dg

s g dg

dg

dg

tp

dg

dg

tp tp dg

dg

dg

dg

dg

tp dg

dg

g

51.

NIA

Srg

Kdg

Srg

Ss

Kdg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

Kdg

Htp

Htp Ss

Kdg

Kdg

52. ESTI

Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg

Htp Ss Ss Ss Ss

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Srg Ss

Kdg Ss

Srg Ss

53.

HF

Ss

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Htp

54.

ST

Ss

Srg

Kdg

Ss

Srg

Srg

Htp

Htp

Htp

Htp Ss Ss Ss Ss

Srg Ss Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

55. PUJI

Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Htp

Htp

Htp Ss

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

56. ANIS

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Kdg Ss

Htp

Srg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

57. WATI

Srg

Ss

Kdg

Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Htp Ss

Srg

Htp

Htp

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg

58.

MM

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Htp

Htp Ss

Kdg

59. SAS

Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Srg Ss

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss

Kdg

Htp

Kdg Ss

Kdg

60. NUR

Ss

Srg

Ss

Ss Ss Ss Ss Ss

Srg

Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

Srg

Srg

Srg Ss

Srg

61. IMAM

Srg

Ss

Ss

Ss

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Srg

Kdg Ss Ss Ss

62. AZIZAH

Ss

Kdg

Kdg

Ss

Srg Ss Ss

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

63. ANIS

Ss

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

64. HANIF

Ss

Htp

Srg

Ss

Srg Ss

Srg

Htp

Htp

Kdg

Srg

Srg Ss Ss

Kdg

Srg Ss Ss

Htp

Htp

Htp Ss

Srg

Kdg

65. DITA

Ss

Ss

Srg

Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

Kdg Ss Ss

Kdg

66.

MUTMAINAH

Ss

Kdg

Kdg

Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg Ss

Kdg

Htp

Kdg Ss

Srg Ss

Srg

Kdg Ss Ss

Kdg

67. TAMI

Ss

Srg

Kd

Ss

Kd Ss Ss

Kd

Srg Ss Ss Ss Ss

Srg

Kd Ss Ss Ss Ss

Srg Ss Ss

Srg

Kd

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

g g g g g

68. HVS

Kdg

Kdg

Kdg

Ss

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Htp

Kdg Ss

Kdg Ss Ss

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss Ss

69. AAM

Ss

Srg

Kdg

Ss

Srg

Srg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss

Srg

Srg

Kdg

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg Ss Ss

Kdg

70. ARM

Srg

Kdg

Srg

Ss Ss Ss Ss

Kdg

Srg

Srg Ss Ss

Srg

Srg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Srg

Kdg Ss Ss Ss

71.

MF

Ss

Kdg

Ss

Srg Ss Ss

Kdg

Htp

Htp

Htp

Kdg Ss

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg Ss Ss

Kdg

72. SHY

Ss

Ss

Ss

Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss

Srg Ss

Srg Ss

Srg Ss Ss Ss Ss Ss

Srg Ss

Srg Ss

73.

SRI

Srg

Ss

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Htp

Srg

Srg

Srg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

74.

RIN

Ss

Ss

Kdg

Ss Ss

Srg

Srg

Htp

Htp

Htp

Htp

Srg Ss Ss

Srg

Srg Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

75. NAFI

Ss

Ss

Ss

Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

Srg

76. MWH

Srg

Kdg

Ss

Ss

Srg Ss

Htp

Htp

Htp

Htp

Htp

Srg Ss Ss

Srg Ss Ss Ss

Srg

Srg

Kdg

Kdg Ss

Srg

77.

ALI

Ss

Srg

Ss

Ss Ss

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

Srg

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Srg Ss Ss

Srg

Srg

78. UDIN

Ss

Ss

Ss

Kdg Ss Ss Ss

Htp

Htp

Htp

Srg

Srg Ss Ss

Kdg

Srg

Htp Ss Ss Ss

Kdg

Srg

Srg

Kdg

79. MMN

Ss

Srg

Ss

Ss Ss

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Srg Ss Ss Ss Ss

Srg Ss Ss

Srg

80. MAK

Kdg

Srg

Ss

Ss

Srg

Srg Ss

Kdg

Srg

Srg Ss Ss Ss

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

81. EWA

Kdg

Ss

Ss

Srg

Srg

Srg

Srg

Htp

Htp

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Htp

Kdg Ss

Srg

Srg

Kdg

Htp

Srg

Kdg

Htp

82. ALFI

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg Ss

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss

Kdg

Htp

Kdg Ss

Kdg

83. RUM

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg Ss

Htp

Htp

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

84. UDIN

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Srg

Htp

Htp

Htp

Htp

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Srg Ss

Srg

Srg

85. YANI S K Sr K Sr K H H H H K K Sr K Sr K Ss Sr Sr K K K Sr Sr

Page 125: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

s dg

g dg

g dg

tp

tp

tp

tp dg

dg

g dg

g dg

g g dg

dg

dg

g g

86. FUAD

Ss

Kdg

Ss

Ss Ss Ss Ss Ss

Kdg Ss Ss Ss Ss Ss

Kdg

Kdg Ss Ss Ss Ss

Kdg Ss Ss Ss

87. FAUZI

Ss

Ss

Ss

Ss Ss Ss Ss

Htp

Htp

Htp Ss Ss

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Srg Ss Ss

Htp

Htp Ss

Srg

Kdg

88. NUHA

Ss

Srg

Srg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg Ss

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Srg

89. ACHSAN

Ss

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg Ss Ss

Kdg

90. WIDODO

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Htp

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Srg

Srg Ss

Kdg

Htp Ss

Srg

Kdg

91. DWI

Ss

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg Ss

Kdg

Htp

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Kdg

92.

KASANAH

Kdg

Kdg

Kdg

Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

Kdg Ss

Kdg

Htp

Srg

Srg Ss Ss

Kdg

Htp Ss

Srg Ss

93. NISAI

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Htp

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Htp

94. RIZAL

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

95.

EVI

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Htp

Srg

Srg

Kdg

96. KHAQIQI

Srg

Srg

Ss

Ss

Srg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss

Srg

Srg

Srg Ss Ss

97. NURUL

Srg

Htp

Kdg

Srg Ss

Srg

Srg

Htp

Htp

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Htp

Kdg Ss

Srg

Srg

Kdg

Htp

Srg

Kdg

Htp

98. SUKMA

Ss

Ss

Ss

Ss

Srg Ss Ss

Srg

Kdg Ss Ss Ss Ss

Srg

Srg

Srg Ss Ss Ss

Srg

Kdg Ss Ss

Kdg

99. WAN

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

Kdg

Htp

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

100. UFAH

Ss

Kdg

Srg

Srg

Srg Ss

Htp

Htp

Kdg

Htp

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

101. SANI

Srg

Kdg

Ss

Ss Ss

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Htp

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg Ss Ss Ss Ss

Srg

Kdg

102. SATY Sr K K S K K Ss K K Sr Sr Ss Sr Sr Sr K Sr Sr Ss K K Sr Ss Ss

Page 126: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

A g dg

dg

s dg

dg

dg

dg

g g g g g dg

g g dg

dg

g

103. TARI

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss

Htp

Htp

Htp

Htp

Htp

Htp

Srg

Srg

Htp

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

104. LUTFI

Ss

Ss

Srg

Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Htp Ss Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Htp

Kdg

Srg Ss

105. DEWI

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Htp

Kdg

Htp

Htp

Htp

Htp

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Srg Ss Ss Ss

Htp

Htp

Htp

Srg

Htp

106. NUR

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

107.

ALI

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Htp

Kdg

Srg Ss

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Htp

Kdg

Srg

Kdg

108.

UN

Srg

Srg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

109.

DIN

Srg

Kdg

Htp

Ss

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Kdg Ss

Kdg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Kdg

110. AMIN

Ss

Ss

Ss

Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

111. MKN

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Htp

112. FITRI

Ss

Kdg

Srg

Srg Ss Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Srg Ss

Srg

Srg

113. KHOLIQ

Srg

Ss

Ss

Ss

Kdg

Htp Ss

Kdg

Kdg

Htp

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss

Kdg

114. ADE

Ss

Kdg

Srg

Srg

Kdg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg

Htp Ss Ss Ss Ss

Srg Ss

Srg Ss Ss

115. RAPIK

Srg

Kdg

Kdg

Ss Ss

Srg Ss

Kdg

Kdg Ss

Srg Ss Ss

Kdg

Kdg

Srg Ss Ss Ss Ss

Srg

Srg Ss Ss

116. AHSAN

Ss

Kdg

Ssl

Srg

Srg Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg Ss

Srg

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg

117. IKHSAN

Ss

Kdg

Kdg

Ss

Kdg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg Ss Ss Ss

Kdg Ss Ss Ss

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

118. YUSUP

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Htp

Htp

Kdg

Kdg

Htp Ss

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Kdg Ss

Srg

Kdg

119. FAJAR S Sr Sr S Ss Ss K H H K Sr Ss Sr Sr K K Ss Ss Ss Ss K Ss Ss Ss

Page 127: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

s g g s dg

tp

tp

dg

g g g dg

dg

dg

120.

MR

Srg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Srg

Kdg

Kdg

Srg

Srg

Srg

Data Penskoran Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

No Nama

No Item skor

total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

1. ARF 3 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 4 2 1 2 3 3 4 2 1 2 3 2 55

2. AHK 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 61

3. MFAR 3 2 1 4 2 2 3 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 54

4. RIZP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 91

5. MBAR 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 51

6. NOV 4 2 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 72

7. AIS 3 4 4 4 2 1 4 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 4 2 65

8. RM 4 2 3 3 2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 76

9. AKIM 3 2 2 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 78

10. TYA 4 2 4 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 67

11. ASTRI

4 2 2 4 2 3 2 1 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 65

12. BETI 3 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 55

13. MNA 4 3 3 4 4 4 2 1 1 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 75

14. ASNA 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 66

15. ABD 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 56

16. HESTI

2 3 2 3 4 2 2 1 1 2 2 3 4 2 2 4 4 3 4 2 2 4 4 2 64

17. KHAS 3 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 56

18. WYN 3 2 4 4 4 4 1 1 1 1 2 4 4 4 1 3 4 3 2 4 2 2 2 1 63

19. FATQ 4 2 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 77

20. DMY 4 2 3 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 2 2 3 2 68

21. AMD 2 2 2 4 3 4 2 2 1 2 2 2 4 4 2 4 4 4 3 2 2 3 4 3 67

22. HDYH 4 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 2 2 2 4 3 76

23. NISA 4 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 71

24. RIMA 3 2 2 2 2 3 3 1 1 2 4 3 4 2 2 4 4 4 2 1 2 3 4 2 62

25. SITI 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 4 4 2 2 2 4 4 2 2 1 2 2 2 54

26. AHMAD

2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 4 4 4 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 54

Page 128: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

27. DZIKRON

3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 57

28. ISTIC 4 3 2 4 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 4 72

29. MTM 4 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 3 2 1 2 3 2 60

30. M. FA 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 4 2 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 71

31. SANI 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 57

32. ZA 3 2 2 2 2 4 1 1 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 51

33. HQQ 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 54

34. MUH 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 2 1 1 2 2 4 4 2 4 3 2 58

35. AISHA

3 2 2 2 4 3 1 4 3 3 2 2 3 3 2 1 3 1 4 3 3 3 3 2 62

36. ZUHDI

3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 2 2 3 4 3 60

37. SARMIN

3 2 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 2 1 2 3 2 59

38. JIHAN 4 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 3 46

39. ASHAR

4 2 3 4 3 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 4 4 3 54

40. NUR 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 50

41. ASR 3 2 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 68

42. LUTFI 3 2 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 68

43. KHAH

3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 46

44. EVI 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 2 1 49

45. TRI 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 2 4 4 2 1 3 2 4 4 2 2 1 4 4 59

46. AMK 4 2 4 4 3 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 4 2 65

47. ALMU 3 4 2 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 70

48. SARI 4 2 3 2 4 2 2 1 1 2 2 3 3 2 1 1 4 3 4 4 4 4 4 2 64

49. TUTI 4 3 2 4 3 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 4 4 4 77

50. PUTRI

3 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 4 4 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 53

51. NIA 3 2 3 4 2 3 4 2 2 2 4 3 4 2 2 3 4 3 2 1 1 4 2 2 64

52. ESTI 4 2 2 3 4 4 2 2 1 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 76

53. HF 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 57

54. ST 4 3 2 4 3 3 1 1 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 4 3 72

55. PUJI 4 2 2 2 3 2 3 1 1 1 4 3 3 2 2 1 2 3 3 2 1 2 3 2 54

56. ANIS 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 4 1 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 4 3 55

57. WATI 3 4 2 4 4 4 2 2 2 2 4 1 4 3 1 1 3 3 4 2 2 3 4 2 66

58. MM 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 4 2 2 1 1 4 2 53

59. SAS 4 2 2 2 1 3 4 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 4 4 2 1 2 4 2 59

60. NUR 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 89

61. IMAM 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 79

62. AZIZAH

4 2 2 4 3 4 4 1 1 2 2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 2 3 4 3 68

63. ANIS 4 2 3 2 3 3 4 2 2 2 4 3 4 2 2 3 4 4 4 2 2 3 4 3 71

64. HANIF

4 1 3 4 3 4 3 1 1 2 3 3 4 4 2 3 4 4 1 1 1 4 3 2 65

65. DITA 4 4 3 4 4 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 83

66. MUTMAINAH

4 2 2 4 4 4 2 2 1 2 3 2 4 2 1 2 4 3 4 3 2 4 4 2 67

67. TAMI 4 3 2 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 81

68. HVS 2 2 2 4 2 4 2 2 1 2 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 2 2 4 4 68

69. AAM 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 2 4 4 2 74

70. ARM 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 79

71. MF 4 2 4 3 4 4 2 1 1 1 2 4 3 2 1 2 2 4 4 4 2 4 4 2 66

72. SHY 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 90

73. SRI 3 4 2 3 3 4 2 2 1 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 63

74. RIN 4 4 2 4 4 3 3 1 1 1 1 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 70

75. NAFI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 95

76. MWH 3 2 4 4 3 4 1 1 1 1 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 68

77. ALI 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 78

78. UDIN 4 4 4 2 4 4 4 1 1 1 3 3 4 4 2 3 1 4 4 4 2 3 3 2 71

Page 129: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

79. MMN 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 84

80. MAK 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 73

81. EWA 2 4 4 3 3 3 3 1 1 2 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 1 3 2 1 60

82. ALFI 2 3 3 3 3 4 2 1 1 2 2 4 4 3 2 2 3 4 4 2 1 2 4 2 63

83. RUM 2 2 2 3 2 4 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 37

84. UDIN 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 61

85. YANI 4 2 3 2 3 2 1 1 1 1 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 56

86. FUAD 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 86

87. FAUZI 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 2 2 1 1 3 4 4 1 1 4 3 2 67

88. NUHA 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 66

89. ACHSAN

4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 71

90. WIDODO

3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 4 2 1 4 3 2 59

91. DWI 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 4 2 1 2 4 4 4 2 2 2 4 2 61

92. KASANAH

2 2 2 4 2 2 2 1 1 1 1 2 4 2 1 3 3 4 4 2 1 4 3 4 57

93. NISAI 2 3 2 3 1 2 1 1 1 1 3 4 4 2 2 3 4 4 4 2 1 1 2 1 54

94. RIZAL 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 55

95. EVI 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 53

96. KHAQIQI

3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 75

97. NURUL

3 1 2 3 4 3 3 1 1 2 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 1 3 2 1 57

98. SUKMA

4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 84

99. WAN 3 2 3 2 3 2 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 50

100. UFAH 4 2 3 3 3 4 1 1 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 3 60

101. SANI 3 2 4 4 4 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 2 69

102. SATYA

3 2 2 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 4 4 69

103. TARI 3 2 2 3 3 4 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 4 4 4 2 1 2 3 2 54

104. LUTFI 4 4 3 4 4 4 2 2 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 1 2 3 4 76

105. DEWI 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 4 4 4 2 3 4 4 4 1 1 1 3 1 51

106. NUR 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 52

107. ALI 3 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 4 2 1 2 3 3 4 2 1 2 3 2 55

108. UN 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 61

109. DIN 3 2 1 4 2 2 3 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 54

110. AMIN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 91

111. MKN 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 51

112. FITRI 4 2 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 72

113. KHOLIQ

3 4 4 4 2 1 4 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 4 2 65

114. ADE 4 2 3 3 2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 76

115. RAPIK

3 2 2 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 78

116. AHSAN

4 2 4 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 67

117. IKHSAN

4 2 2 4 2 3 2 1 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 65

118. YUSUP

3 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 55

119. FAJAR

4 3 3 4 4 4 2 1 1 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 75

120. MR 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 66

Data Jawaban Angket Kematangan Kepribadian

Page 130: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

No Nama No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 # # # # # # # # # # # # # # # # #

1 ARF Srg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Srg Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Ss

2 AHK Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss

3 MFAR Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Htp Htp Ss Kdg Htp Ss Srg Ss Ss Kdg Ss Kdg Kdg Ss Ss Kdg Ss

4 RIZP Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss

5 MBAR Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Ss Kdg Kdg Srg Srg Kdg Ss Srg Srg Ss

6 NOV Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Kdg Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Ss

7 AIS Ss Ss Srg Srg Ss Srg Kdg Kdg Htp Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Ss Srg Ss Srg

8 RM Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Htp Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Ss Srg Kdg

9 AKIM Ss Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Ss

# TYA Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Ss Kdg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Ss Kdg Srg Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss

# ASTRI Srg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Kdg Htp Htp Kdg Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# BETI Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Htp Ss Kdg Srg Kdg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss

# MNA Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Kdg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss

# ASNA Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss

# ABD Ss Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Htp Srg Ss Srg Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Srg Srg Srg Ss Ss

# HESTI Ss Ss Kdg Kdg Ss Ss Srg Ss Ss Kdg Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss

# KHAS Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Srg Ss Kdg Srg Srg Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Kdg Kdg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Ss

# WYN Kdg Kdg Kdg Ss Kdg Srg Kdg Kdg Htp Htp Ss Srg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Ss Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg

# FATQ Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Ss

# DMY Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Ss Ss Kdg Kdg Ss Ss Ss Srg Htp Ss Ss Srg Srg Ss Kdg Ss

# AMD Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Kdg Kdg Srg Kdg Srg Ss Kdg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss

# HDYH Ss Srg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Kdg Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Ss Kdg

# NISA Srg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Srg Ss Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Ss Ss

# RIMA Ss Kdg Ss Srg Ss Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Ss Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss

# SITI Srg Kdg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Kdg Srg Htp Srg Ss Srg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# AHMAD Srg Kdg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Kdg Srg Htp Srg Ss Srg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss

# DZIKRON Ss Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss

# ISTIC Kdg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Srg Srg Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Kdg Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss

# MTM Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss Srg Kdg Htp Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg

# M. FA Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Htp Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss

# SANI Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Srg

# ZA Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Ss Kdg Ss Htp

# HQQ Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Kdg Srg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Ss

# MUH Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# AISHA Ss Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Kdg Kdg Srg Ss Kdg

# ZUHDI Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Ss

# SARMIN Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Htp Kdg Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Srg Ss Srg Ss Ss

# JIHAN Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Htp Kdg Ss Kdg Srg Ss Srg Ss Srg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss

# ASHAR Kdg Kdg Ss Srg Srg Srg Ss Ss Srg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Kdg Ss Srg Srg Ss Kdg Ss Ss

# NUR Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Htp Kdg Kdg Srg Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Srg Srg Ss

# ASR Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Kdg Ss Ss

# LUTFI Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Kdg Ss Ss

# KHAH Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg

# EVI Srg Kdg Kdg Srg Ss Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Htp Srg Srg Srg Srg Ss Ss Htp Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss

# TRI Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Ss Srg Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Srg Kdg Kdg Ss

# AMK Ss Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Ss Kdg Kdg Ss Kdg Ss Ss

# ALMU Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Ss

# SARI Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Kdg Kdg Kdg

# TUTI Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss

# PUTRI Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Srg Htp Kdg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss

# NIA Ss Srg Srg Ss Srg Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Srg Ss Kdg Srg Kdg Kdg Ss Ss Srg Kdg Kdg Ss Kdg Ss

# ESTI Ss Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Kdg Kdg Htp Ss Kdg Srg Ss Srg Ss Ss Srg Kdg Ss Srg Ss Ss Kdg Srg Srg

# HF Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Srg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg

# ST Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss Kdg Srg Htp Srg Srg Kdg Ss Srg Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Ss

# PUJI Srg Kdg Srg Htp Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Htp Srg Srg Srg Kdg Ss Ss Srg Srg Ss Srg Srg Kdg Srg Htp Srg

# ANIS Srg Ss Srg Ss Ss Srg Ss Kdg Kdg Htp Htp Ss Ss Srg Ss Srg Ss Kdg Kdg Ss Kdg Ss Ss Kdg Ss Ss

# WATI Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Kdg Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# MM Srg Kdg Kdg Srg Ss Srg Ss Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg

# SAS Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Kdg Htp Htp Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Ss

# NUR Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# IMAM Srg Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Ss Kdg Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Ss Ss Srg Kdg Ss Ss

# AZIZAH Srg Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Kdg Htp Ss Ss Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Kdg Srg Ss Ss Ss

# ANIS Kdg Kdg Srg Kdg Ss Ss Srg Kdg Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Ss Ss Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Kdg Ss

# HANIF Ss Srg Ss Srg Ss Ss Kdg Kdg Ss Kdg Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Srg Ss Srg Kdg Ss

# DITA Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss

# MUTMAINAH Ss Ss Srg Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Htp Srg Ss Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss

# TAMI Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Kdg Ss Ss Kdg Kdg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Kdg Ss Ss Srg Srg Ss

# HVS Ss Ss Kdg Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# AAM Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss

# ARM Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Srg Srg Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Ss

# MF Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Srg Srg Srg Htp Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Ss Ss Srg Ss Srg Ss

# SHY Ss l Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss

# SRI Srg Ss Ss Kdg Ss Srg Ss Srg Kdg Ss Htp Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss

# RIN Ss Ss Srg Srg Ss Ss Srg Ss Kdg Ss Htp Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss

# NAFI Ss Srg Kdg Kdg Srg Htp Srg Srg Ss Srg Ss Srg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Srg Ss Htp

# MWH Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Srg Srg Srg Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss

# ALI Kdg Srg Kdg Kdg Ss Srg Ss Ss Kdg Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss

# UDIN Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss Srg Ss Srg

# MMN Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Srg Ss Ss

# MAK Ss Kdg Srg Kdg Ss Ss Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss

# EWA Srg Kdg Srg Ss Srg Ss Srg Htp Htp Htp Kdg Srg Htp Htp Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg

# ALFI Ss Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Kdg Kdg Htp Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss

# RUM Htp Htp Srg Htp Htp Htp Htp Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Htp Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss

# UDIN Ss Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss

# YANI Kdg Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Htp Kdg Kdg Srg Kdg Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Ss Ss

# FUAD Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Srg Ss

# FAUZI Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Kdg Htp Htp Kdg Srg Ss Ss Htp Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Ss

# NUHA Srg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Ss Kdg Kdg Srg

# ACHSAN Srg Ss Srg Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Kdg Ss Srg Srg Kdg Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss

# WIDODO Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Htp Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Kdg Ss Srg Kdg Srg

# DWI Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Kdg Srg Srg Kdg Ss Ss

# KASANAH Ss Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg

# NISAI Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# RIZAL Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Kdg Kdg Srg

# EVI Srg Kdg Srg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Ss

# KHAQIQI Srg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss

# NURUL Srg Kdg Srg Ss Srg Ss Srg Htp Htp Htp Kdg Srg Htp Htp Kdg Srg Ss Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg

# SUKMA Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Kdg Srg Ss Srg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss

# WAN Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Srg Kdg Kdg Srg

# UFAH Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Srg Ss Ss Ss Kdg

Page 131: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

# SANI Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Htp Ss Ss Kdg Htp Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Srg Ss

# SATYA Kdg Ss Ss Ss Srg Ss Kdg Kdg Kdg Htp Srg Kdg Htp Htp Kdg Kdg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss Ss Kdg Kdg

# TARI Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss

# LUTFI Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Srg Ss Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss Ss Ss

# DEWI Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Kdg Htp Htp Ss Ss Kdg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# NUR Srg Kdg Kdg Kdg Ss Srg Srg Srg Htp Htp Ss Ss Kdg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# ALI Srg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Srg Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Ss

# UN Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss

# DIN Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Htp Htp Ss Kdg Htp Ss Srg Ss Ss Kdg Ss Kdg Kdg Ss Ss Kdg Ss

# AMIN Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss

# MKN Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Ss Kdg Kdg Srg Srg Kdg Ss Srg Srg Ss

# FITRI Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Kdg Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Ss

# KHOLIQ Ss Ss Srg Srg Ss Srg Kdg Kdg Htp Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Ss Srg Ss Srg

# ADE Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Htp Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Ss Srg Kdg

# RAPIK Ss Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Ss

# AHSAN Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Ss Kdg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Ss Kdg Srg Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss

# IKHSAN Srg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Kdg Htp Htp Kdg Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss

# YUSUP Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Htp Ss Kdg Srg Kdg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss

# FAJAR Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Kdg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss

# MR Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss

Data Penskoran Angket Kematangan Kepribadian

N

o Nama

No Item s

k

o

r

t

o

t

a

l

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

1. ARF

3 2 3 2 4 2 4 2 2 2 1 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 7

1

2. AHK

4 2 3 4 4 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 7

6

3. MFAR

4 2 3 4 4 3 2 2 2 1 1 4 2 1 4 3 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 7

4

4. RIZP

4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 9

6

5. MBAR

3 2 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 4 7

1

6. NOV

3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 7

6

7. AIS

4 4 3 3 4 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 7

1

8. RM

3 2 3 3 4 3 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 72

9. AKIM

4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 8

6

10. TYA

3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 4 4 81

11. ASTRI

3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 1 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 8

3

12. BETI

4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 70

13. MNA

4 4 2 4 4 4 2 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 9

0

14. ASNA

2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 79

15. ABD

4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 8

7

16. HESTI

4 4 2 2 4 4 3 4 4 2 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 90

Page 132: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

17. KHAS

3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 2 4 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 4 7

6

18. WYN

2 2 2 4 2 3 2 2 1 1 4 3 2 3 2 4 2 2 2 4 2 2 3 3 4 3 6

6

19. FATQ

3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 8

4

20. DMY

4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 3 1 4 4 3 3 4 2 4 8

6

21. AMD

2 2 3 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 8

6

22. HDYH

4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 8

3

23. NISA

3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 8

2

24. RIMA

4 2 4 3 4 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 8

8

25. SITI

3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 8

6

26. AHMAD

3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 8

4

27. DZIKRON

4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 8

5

28. ISTIC

2 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 7

6

29. MTM

3 2 4 2 4 4 3 2 1 2 2 1 2 3 2 4 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3 7

1

30. M. FA

4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 9

2

31. SANI

2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 61

32. ZA

3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 4 1 6

9

33. HQQ

2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 77

34. MUH

2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 7

7

35. AISHA

4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 2 71

36. ZUHDI

2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 7

8

37. SARMIN

3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 1 2 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 83

38. JIHAN

2 2 3 3 4 3 3 4 3 4 1 2 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 8

2

39. ASHAR

2 2 4 3 3 3 4 4 3 2 1 2 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 4 79

40. NUR

3 2 4 4 4 4 3 3 1 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 8

4

41. ASR

2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2 4 4 76

42. LUTFI

2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2 4 4 7

6

43. KHAH

3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 6

4

44. EVI

3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 4 4 1 2 2 2 2 3 2 4 65

45. TRI

4 3 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 7

5

46. AMK

4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 73

47. ALMU

3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 8

8

48. SARI

3 2 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 76

49. TUTI

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 9

7

50. PUT 4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 1 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 8

Page 133: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

RI 8

51. NIA

4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 2 2 4 4 3 2 2 4 2 4 7

6

52. ESTI

4 3 2 4 4 4 4 2 2 1 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 2 3 3 82

53. HF

3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7

2

54. ST

4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 1 3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 85

55. PUJI

3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 1 3 6

9

56. ANIS

3 4 3 4 4 3 4 2 2 1 1 4 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 81

57. WATI

4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9

4

58. MM

3 2 2 3 4 3 4 2 2 2 1 2 2 2 4 4 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 7

1

59. SAS

4 2 3 4 4 3 4 3 2 1 1 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 7

5

60. NUR

3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8

8

61. IMAM

3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 2 3 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 3 2 4 4 8

5

62. AZIZAH

3 2 3 2 4 4 4 2 1 4 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 8

3

63. ANIS

2 2 3 2 4 4 3 2 4 3 2 2 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 4 7

6

64. HANIF

4 3 4 3 4 4 2 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 8

8

65. DITA

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 9

6

66. MUTMAINAH

4 4 3 4 4 4 3 2 2 1 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 86

67. TAMI

4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 85

68. HVS

4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 8

6

69. AAM

3 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 87

70. ARM

3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 8

6

71. MF

4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 2 3 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 3 4 8

4

72. SHY

4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 9

5

73. SRI

3 4 4 2 4 3 4 3 2 4 1 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 8

4

74. RIN

4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 1 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 8

6

75. NAFI

4 3 2 2 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4 1 7

8

76. MWH

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 9

2

77. ALI

2 3 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 8

3

78. UDIN

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 9

4

79. MMN

3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 9

2

80. MAK

4 2 3 2 4 4 3 3 2 4 2 3 2 2 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 8

1

81. EWA

3 2 3 4 3 4 3 1 1 1 2 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 6

5

82. ALFI

4 2 3 3 4 3 4 2 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 8

7

83. RUM

1 1 3 1 1 1 1 4 2 3 4 4 4 3 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 4 7

4

Page 134: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

84. UDIN

4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 8

5

85. YANI

2 3 3 3 4 4 3 3 1 2 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 7

5

86. FUAD

4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 92

87. FAUZI

4 4 4 4 4 3 4 2 1 1 2 3 4 4 1 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 8

3

88. NUHA

3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 3 71

89. ACHSAN

3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 8

7

90. WIDODO

3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 4 3 2 3 7

0

91. DWI

2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 2 4 4 7

4

92. KASANAH

4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 61

93. NISAI

4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9

1

94. RIZAL

3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 64

95. EVI

3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 6

3

96. KHAQIQI

3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 85

97. NURUL

3 2 3 4 3 4 3 1 1 1 2 3 1 1 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 6

6

98. SUKMA

3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 91

99. WAN

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 5

7

100. UFAH

3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 82

101. SANI

2 2 4 4 4 4 4 3 2 3 1 4 4 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 8

6

102. SATYA

2 4 4 4 3 4 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 72

103. TARI

3 2 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 8

8

104. LUTFI

4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 91

105. DEWI

4 2 3 4 4 4 4 2 1 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8

6

106. NUR

3 2 2 2 4 3 3 3 1 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

107. ALI

3 2 3 2 4 2 4 2 2 2 1 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 7

1

108. UN

4 2 3 4 4 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 76

109. DIN

4 2 3 4 4 3 2 2 2 1 1 4 2 1 4 3 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 7

4

110. AMIN

4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 9

6

111. MKN

3 2 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 4 7

1

112. FITRI

3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 7

6

113. KHOLIQ

4 4 3 3 4 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 7

1

114. ADE

3 2 3 3 4 3 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 7

2

115. RAPIK

4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 8

6

116. AHSAN

3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 4 4 8

1

117. IKHSAN

3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 1 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 8

3

Page 135: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

118. YUSUP

4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 7

0

119. FAJAR

4 4 2 4 4 4 2 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 9

0

120. MR

2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 7

9

Output SPSS Versi 16 untuk Uji Validitas Variabel Kedisiplinan Menaati

Tata Tertib

Correlations

IT

EM

X1

IT

EM

X2

IT

EM

X3

IT

EM

X4

IT

EM

X5

IT

EM

X6

IT

EM

X7

IT

EM

X8

IT

EM

X9

ITE

MX

10

ITE

MX

11

ITE

MX

12

ITE

MX

13

ITE

MX

14

ITE

MX

15

ITE

MX

16

ITE

MX

17

ITE

MX

18

ITE

MX

19

ITE

MX

20

ITE

MX

21

ITE

MX

22

ITE

MX

23

ITE

MX

24

ITE

MX

TO

T

ITE

MX

1

Pears

on

Corre

lation

1 .15

1

.30

5**

.25

5**

.37

5**

.19

6*

.36

8**

.29

0**

.24

3**

.29

5**

.27

5**

.30

6**

.13

1

.14

6

.08

2

.13

3

.21

7*

.28

0**

.37

3**

.30

6**

.31

1**

.36

5**

.33

7**

.23

5**

.536**

Sig.

(2-

tailed

)

.10

0

.00

1

.00

5

.00

0

.03

2

.00

0

.00

1

.00

8

.00

1

.00

2

.00

1

.15

3

.11

0

.37

2

.14

7

.01

7

.00

2

.00

0

.00

1

.00

1

.00

0

.00

0

.01

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

2

Pears

on

Corre

lation

.15

1 1

.29

4**

.32

1**

.24

0**

.16

7

.27

4**

.33

1**

.32

4**

.25

0**

.29

9**

.24

2**

.08

4

.26

0**

.24

5**

.10

5

.12

0

.25

6**

.28

5**

.29

6**

.22

2*

.25

5**

.16

4

.09

6

.476**

Sig.

(2-

tailed

)

.10

0

.00

1

.00

0

.00

8

.06

8

.00

2

.00

0

.00

0

.00

6

.00

1

.00

8

.36

2

.00

4

.00

7

.25

3

.19

1

.00

5

.00

2

.00

1

.01

5

.00

5

.07

4

.29

8 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

3

Pears

on

Corre

lation

.30

5**

.29

4** 1

.22

0*

.42

1**

.26

0**

.32

3**

.35

1**

.44

9**

.20

2*

.22

4*

.34

7**

-

.01

6

.20

7*

.10

6

.11

0

.15

9

.15

2

.22

7*

.38

1**

.30

7**

.25

2**

.28

5**

.21

2*

.526**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

1

.00

1

.01

6

.00

0

.00

4

.00

0

.00

0

.00

0

.02

7

.01

4

.00

0

.86

7

.02

3

.24

8

.23

3

.08

3

.09

7

.01

3

.00

0

.00

1

.00

6

.00

2

.02

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

4

Pears

on

Corre

lation

.25

5**

.32

1**

.22

0* 1

.40

4**

.23

9**

.34

8**

.28

3**

.22

9*

.22

2*

.16

4

.25

4**

.18

4*

.20

9*

.06

3

.23

6**

.23

3*

.23

2*

.21

1*

.18

8*

.18

7*

.37

7**

.26

7**

.34

6**

.513**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

5

.00

0

.01

6

.00

0

.00

8

.00

0

.00

2

.01

2

.01

5

.07

4

.00

5

.04

4

.02

2

.49

1

.00

9

.01

0

.01

1

.02

1

.03

9

.04

1

.00

0

.00

3

.00

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

5

Pears

on

Corre

lation

.37

5**

.24

0**

.42

1**

.40

4** 1

.39

8**

.17

0

.25

8**

.25

8**

.28

4**

.12

8

.16

6

.11

2

.18

4*

-

.03

0

.01

4

.20

9*

.08

2

.31

6**

.50

1**

.34

6**

.53

7**

.33

2**

.30

7**

.543**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

0

.00

8

.00

0

.00

0

.00

0

.06

4

.00

4

.00

4

.00

2

.16

5

.07

0

.22

3

.04

5

.74

9

.88

0

.02

2

.37

4

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

1 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

6

Pears

on

Corre

lation

.19

6*

.16

7

.26

0**

.23

9**

.39

8** 1

.12

6

.07

2

.13

8

.30

2**

.08

3

.19

4*

.22

5*

.34

2**

.05

7

.18

1*

.23

8**

.27

3**

.19

9*

.24

0**

.17

3

.14

8

.14

7

.24

8**

.434**

Sig.

(2-

tailed

)

.03

2

.06

8

.00

4

.00

8

.00

0

.16

9

.43

6

.13

1

.00

1

.36

5

.03

4

.01

4

.00

0

.53

9

.04

8

.00

9

.00

3

.02

9

.00

8

.05

9

.10

8

.11

0

.00

6 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

7

Pears

on

Corre

lation

.36

8**

.27

4**

.32

3**

.34

8**

.17

0

.12

6 1

.48

1**

.54

2**

.46

1**

.42

6**

.37

7**

.25

8**

.03

2

.10

2

.09

6

.17

6

.34

6**

.27

6**

.14

2

.33

2**

.38

0**

.35

1**

.26

7**

.599**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

0

.00

2

.00

0

.00

0

.06

4

.16

9

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

4

.72

9

.26

7

.29

4

.05

4

.00

0

.00

2

.12

2

.00

0

.00

0

.00

0

.00

3 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE Pears .29 .33 .35 .28 .25 .07 .48 1 .79 .65 .42 .26 .10 .21 .28 .09 .12 .09 .23 .34 .42 .28 .25 .34 .613

Page 136: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

MX

8

on

Corre

lation

0** 1** 1** 3** 8** 2 1** 7** 2** 0** 6** 0 2* 0** 1 2 0 1* 9** 9** 8** 3** 3** **

Sig.

(2-

tailed

)

.00

1

.00

0

.00

0

.00

2

.00

4

.43

6

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

3

.27

5

.02

0

.00

2

.32

1

.18

6

.32

6

.01

1

.00

0

.00

0

.00

1

.00

5

.00

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

9

Pears

on

Corre

lation

.24

3**

.32

4**

.44

9**

.22

9*

.25

8**

.13

8

.54

2**

.79

7** 1

.61

0**

.40

3**

.33

5**

.06

4

.20

5*

.30

9**

.14

9

.16

3

.11

9

.23

6**

.31

4**

.53

1**

.27

1**

.20

4*

.30

1**

.631**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

8

.00

0

.00

0

.01

2

.00

4

.13

1

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.48

4

.02

4

.00

1

.10

5

.07

5

.19

7

.01

0

.00

0

.00

0

.00

3

.02

6

.00

1 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

10

Pears

on

Corre

lation

.29

5**

.25

0**

.20

2*

.22

2*

.28

4**

.30

2**

.46

1**

.65

2**

.61

0** 1

.50

9**

.39

5**

.27

2**

.21

2*

.24

7**

.19

8*

.28

1**

.23

8**

.21

9*

.31

3**

.38

0**

.30

4**

.25

5**

.41

7**

.657**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

1

.00

6

.02

7

.01

5

.00

2

.00

1

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

3

.02

0

.00

7

.03

0

.00

2

.00

9

.01

6

.00

0

.00

0

.00

1

.00

5

.00

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

11

Pears

on

Corre

lation

.27

5**

.29

9**

.22

4*

.16

4

.12

8

.08

3

.42

6**

.42

0**

.40

3**

.50

9** 1

.36

6**

.21

6*

.13

4

.14

2

.16

3

.20

7*

.28

6**

.24

0**

.06

8

.23

5**

.28

3**

.21

3*

.25

4**

.520**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

2

.00

1

.01

4

.07

4

.16

5

.36

5

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.01

8

.14

4

.12

3

.07

5

.02

3

.00

2

.00

8

.46

1

.01

0

.00

2

.01

9

.00

5 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

12

Pears

on

Corre

lation

.30

6**

.24

2**

.34

7**

.25

4**

.16

6

.19

4*

.37

7**

.26

6**

.33

5**

.39

5**

.36

6** 1

.29

0**

.33

9**

.20

1*

.37

5**

.33

5**

.53

3**

.28

0**

.27

8**

.24

1**

.12

8

.21

5*

.23

6**

.592**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

1

.00

8

.00

0

.00

5

.07

0

.03

4

.00

0

.00

3

.00

0

.00

0

.00

0

.00

1

.00

0

.02

8

.00

0

.00

0

.00

0

.00

2

.00

2

.00

8

.16

5

.01

8

.00

9 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

13

Pears

on

Corre

lation

.13

1

.08

4

-

.01

6

.18

4*

.11

2

.22

5*

.25

8**

.10

0

.06

4

.27

2**

.21

6*

.29

0** 1

.38

4**

.13

0

.42

8**

.54

6**

.52

0**

.26

5**

.07

3

.14

3

.16

5

.29

9**

.15

2

.451**

Sig.

(2-

tailed

)

.15

3

.36

2

.86

7

.04

4

.22

3

.01

4

.00

4

.27

5

.48

4

.00

3

.01

8

.00

1

.00

0

.15

7

.00

0

.00

0

.00

0

.00

3

.42

6

.11

8

.07

1

.00

1

.09

7 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

14

Pears

on

Corre

lation

.14

6

.26

0**

.20

7*

.20

9*

.18

4*

.34

2**

.03

2

.21

2*

.20

5*

.21

2*

.13

4

.33

9**

.38

4** 1

.40

9**

.49

1**

.40

8**

.43

0**

.13

8

.25

5**

.16

5

.07

2

.16

6

.07

0

.481**

Sig.

(2-

tailed

)

.11

0

.00

4

.02

3

.02

2

.04

5

.00

0

.72

9

.02

0

.02

4

.02

0

.14

4

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.13

3

.00

5

.07

2

.43

5

.07

0

.44

9 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

15

Pears

on

Corre

lation

.08

2

.24

5**

.10

6

.06

3

-

.03

0

.05

7

.10

2

.28

0**

.30

9**

.24

7**

.14

2

.20

1*

.13

0

.40

9** 1

.38

4**

.26

4**

.20

4*

.01

9

.09

3

.20

2*

.08

9

.07

9

.14

4

.353**

Sig.

(2-

tailed

)

.37

2

.00

7

.24

8

.49

1

.74

9

.53

9

.26

7

.00

2

.00

1

.00

7

.12

3

.02

8

.15

7

.00

0

.00

0

.00

4

.02

5

.83

5

.31

2

.02

7

.33

4

.39

0

.11

6 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

16

Pears

on

Corre

lation

.13

3

.10

5

.11

0

.23

6**

.01

4

.18

1*

.09

6

.09

1

.14

9

.19

8*

.16

3

.37

5**

.42

8**

.49

1**

.38

4** 1

.47

9**

.51

5**

.11

9

.17

2

.27

6**

.11

1

.17

8

.22

3*

.466**

Sig.

(2-

tailed

)

.14

7

.25

3

.23

3

.00

9

.88

0

.04

8

.29

4

.32

1

.10

5

.03

0

.07

5

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.19

6

.06

1

.00

2

.22

9

.05

2

.01

5 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

17

Pears

on

Corre

lation

.21

7*

.12

0

.15

9

.23

3*

.20

9*

.23

8**

.17

6

.12

2

.16

3

.28

1**

.20

7*

.33

5**

.54

6**

.40

8**

.26

4**

.47

9** 1

.57

2**

.37

6**

.26

5**

.33

4**

.27

4**

.39

7**

.22

2*

.574**

Sig.

(2-

tailed

)

.01

7

.19

1

.08

3

.01

0

.02

2

.00

9

.05

4

.18

6

.07

5

.00

2

.02

3

.00

0

.00

0

.00

0

.00

4

.00

0

.00

0

.00

0

.00

3

.00

0

.00

2

.00

0

.01

5 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

Pears

on

.28

0**

.25

6**

.15

2

.23

2*

.08

2

.27

3**

.34

6**

.09

0

.11

9

.23

8**

.28

6**

.53

3**

.52

0**

.43

0**

.20

4*

.51

5**

.57

2** 1

.38

7**

.20

0*

.19

0*

.16

6

.42

0**

.26

7**

.587**

Page 137: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

18 Corre

lation

Sig.

(2-

tailed

)

.00

2

.00

5

.09

7

.01

1

.37

4

.00

3

.00

0

.32

6

.19

7

.00

9

.00

2

.00

0

.00

0

.00

0

.02

5

.00

0

.00

0

.00

0

.02

8

.03

8

.07

0

.00

0

.00

3 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

19

Pears

on

Corre

lation

.37

3**

.28

5**

.22

7*

.21

1*

.31

6**

.19

9*

.27

6**

.23

1*

.23

6**

.21

9*

.24

0**

.28

0**

.26

5**

.13

8

.01

9

.11

9

.37

6**

.38

7** 1

.39

0**

.37

4**

.34

1**

.59

7**

.33

2**

.569**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

0

.00

2

.01

3

.02

1

.00

0

.02

9

.00

2

.01

1

.01

0

.01

6

.00

8

.00

2

.00

3

.13

3

.83

5

.19

6

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

20

Pears

on

Corre

lation

.30

6**

.29

6**

.38

1**

.18

8*

.50

1**

.24

0**

.14

2

.34

9**

.31

4**

.31

3**

.06

8

.27

8**

.07

3

.25

5**

.09

3

.17

2

.26

5**

.20

0*

.39

0** 1

.57

6**

.43

5**

.29

5**

.30

9**

.572**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

1

.00

1

.00

0

.03

9

.00

0

.00

8

.12

2

.00

0

.00

0

.00

0

.46

1

.00

2

.42

6

.00

5

.31

2

.06

1

.00

3

.02

8

.00

0

.00

0

.00

0

.00

1

.00

1 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

21

Pears

on

Corre

lation

.31

1**

.22

2*

.30

7**

.18

7*

.34

6**

.17

3

.33

2**

.42

9**

.53

1**

.38

0**

.23

5**

.24

1**

.14

3

.16

5

.20

2*

.27

6**

.33

4**

.19

0*

.37

4**

.57

6** 1

.47

4**

.35

4**

.41

7**

.631**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

1

.01

5

.00

1

.04

1

.00

0

.05

9

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.01

0

.00

8

.11

8

.07

2

.02

7

.00

2

.00

0

.03

8

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

22

Pears

on

Corre

lation

.36

5**

.25

5**

.25

2**

.37

7**

.53

7**

.14

8

.38

0**

.28

8**

.27

1**

.30

4**

.28

3**

.12

8

.16

5

.07

2

.08

9

.11

1

.27

4**

.16

6

.34

1**

.43

5**

.47

4** 1

.39

8**

.35

3**

.581**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

0

.00

5

.00

6

.00

0

.00

0

.10

8

.00

0

.00

1

.00

3

.00

1

.00

2

.16

5

.07

1

.43

5

.33

4

.22

9

.00

2

.07

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

23

Pears

on

Corre

lation

.33

7**

.16

4

.28

5**

.26

7**

.33

2**

.14

7

.35

1**

.25

3**

.20

4*

.25

5**

.21

3*

.21

5*

.29

9**

.16

6

.07

9

.17

8

.39

7**

.42

0**

.59

7**

.29

5**

.35

4**

.39

8** 1

.50

2**

.590**

Sig.

(2-

tailed

)

.00

0

.07

4

.00

2

.00

3

.00

0

.11

0

.00

0

.00

5

.02

6

.00

5

.01

9

.01

8

.00

1

.07

0

.39

0

.05

2

.00

0

.00

0

.00

0

.00

1

.00

0

.00

0

.00

0 .000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

24

Pears

on

Corre

lation

.23

5**

.09

6

.21

2*

.34

6**

.30

7**

.24

8**

.26

7**

.34

3**

.30

1**

.41

7**

.25

4**

.23

6**

.15

2

.07

0

.14

4

.22

3*

.22

2*

.26

7**

.33

2**

.30

9**

.41

7**

.35

3**

.50

2** 1

.561**

Sig.

(2-

tailed

)

.01

0

.29

8

.02

0

.00

0

.00

1

.00

6

.00

3

.00

0

.00

1

.00

0

.00

5

.00

9

.09

7

.44

9

.11

6

.01

5

.01

5

.00

3

.00

0

.00

1

.00

0

.00

0

.00

0

.000

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

ITE

MX

TO

T

Pears

on

Corre

lation

.53

6**

.47

6**

.52

6**

.51

3**

.54

3**

.43

4**

.59

9**

.61

3**

.63

1**

.65

7**

.52

0**

.59

2**

.45

1**

.48

1**

.35

3**

.46

6**

.57

4**

.58

7**

.56

9**

.57

2**

.63

1**

.58

1**

.59

0**

.56

1** 1

Sig.

(2-

tailed

)

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Output SPSS Versi 16 untuk Uji Validitas Variabel Kematangan

Page 138: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Kepribadian

Correlations

IT

E

M

Y

1

IT

E

M

Y

2

IT

E

M

Y

3

I

T

E

M

Y

4

I

T

E

M

Y

5

I

T

E

M

Y

6

I

T

E

M

Y

7

I

T

E

M

Y

8

I

T

E

M

Y

9

IT

E

M

Y

10

IT

E

M

Y

11

IT

E

M

Y

12

IT

E

M

Y

13

IT

E

M

Y

14

IT

E

M

Y

15

IT

E

M

Y

16

IT

E

M

Y

17

IT

E

M

Y

18

IT

E

M

Y

19

IT

E

M

Y

20

IT

E

M

Y

21

IT

E

M

Y

22

IT

E

M

Y

23

IT

E

M

Y

24

IT

E

M

Y

25

IT

E

M

Y

26

IT

E

M

Y

T

O

T

IT

E

M

Y

1

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

1

.4

8

9*

*

.1

5

0

.3

6

3*

*

.4

4

0*

*

.2

3

2*

.1

2

3

.0

3

9

.0

7

0

.0

39

.1

19

.2

80**

.0

90

.1

43

.1

32

.0

85

.0

65

.0

52

.1

42

-

.0

60

.1

66

.1

63

.1

51

.2

01*

-

.0

19

.0

23

.3

76**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

0

0

.1

0

1

.0

0

0

.0

0

0

.0

1

1

.1

8

2

.6

7

1

.4

4

8

.6

70

.1

94

.0

02

.3

29

.1

20

.1

52

.3

57

.4

80

.5

70

.1

21

.5

14

.0

70

.0

75

.1

00

.0

27

.8

34

.7

99

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

2

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.4

8

9*

*

1

.1

3

4

.3

0

6*

*

.2

7

7*

*

.1

4

9

.1

2

3

.3

2

8*

*

.2

1

8*

.2

09*

.2

04*

.3

59**

.2

62**

.3

59**

.3

46**

.1

69

.2

20*

.0

16

.1

72

-

.0

96

.1

88*

.3

67**

.2

66**

.1

71

.2

20*

.0

67

.5

45**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

0

0

.1

4

6

.0

0

1

.0

0

2

.1

0

4

.1

8

0

.0

0

0

.0

1

7

.0

22

.0

26

.0

00

.0

04

.0

00

.0

00

.0

65

.0

16

.8

63

.0

60

.2

99

.0

40

.0

00

.0

03

.0

62

.0

16

.4

69

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

3

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

5

0

.1

3

4

1

.3

0

7*

*

.2

1

7*

.2

3

7*

*

.2

2

6*

.0

7

3

.0

9

1

-

.0

32

.0

05

.1

97*

.0

12

-

.0

03

.0

35

.1

63

.0

73

.1

05

.1

07

.1

11

.2

46**

.1

88*

.1

68

.1

23

-

.0

34

.0

67

.2

81**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.1

0

1

.1

4

6

.0

0

1

.0

1

7

.0

0

9

.0

1

3

.4

3

1

.3

2

3

.7

30

.9

60

.0

31

.8

99

.9

74

.7

04

.0

76

.4

28

.2

53

.2

44

.2

26

.0

07

.0

40

.0

67

.1

79

.7

10

.4

69

.0

02

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

4

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.3

6

3*

*

.3

0

6*

*

.3

0

7*

*

1

.4

0

8*

*

.5

0

6*

*

.1

7

3

.0

3

2

-

.0

2

9

-

.0

60

.0

58

.3

28**

.1

20

.1

33

.0

35

-

.0

37

.1

23

.1

95*

.1

99*

.1

42

.0

26

.1

89*

.2

68**

.0

55

.1

55

.1

88*

.4

23**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

0

0

.0

0

1

.0

0

1

.0

0

0

.0

0

0

.0

5

9

.7

3

0

.7

5

6

.5

13

.5

26

.0

00

.1

93

.1

48

.7

06

.6

87

.1

80

.0

33

.0

29

.1

21

.7

79

.0

38

.0

03

.5

49

.0

90

.0

40

.0

00

N 12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0 120

IT

E

M

Y

5

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.4

4

0*

*

.2

7

7*

*

.2

1

7*

.4

0

8*

*

1

.4

6

0*

*

.4

7

5*

*

.0

9

8

.0

5

5

.1

42

.0

39

.1

48

.0

37

.1

39

.0

64

.1

16

.2

42**

.1

94*

-

.0

05

.0

31

.0

77

.1

29

.2

85**

.1

05

.0

44

.3

08**

.4

43**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

0

0

.0

0

2

.0

1

7

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.2

8

8

.5

4

9

.1

23

.6

73

.1

07

.6

85

.1

29

.4

85

.2

07

.0

08

.0

34

.9

53

.7

34

.4

01

.1

60

.0

02

.2

55

.6

31

.0

01

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

6

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.2

3

2*

.1

4

9

.2

3

7*

*

.5

0

6*

*

.4

6

0*

*

1

.3

1

2*

*

.0

7

0

.0

2

2

.1

42

.1

72

.1

71

-

.0

15

.0

31

-

.0

05

.0

73

.2

84**

.1

56

.1

38

.1

78

.0

44

.1

07

.1

69

.0

92

.0

42

.2

72**

.4

08**

Sig

.

(2-

tail

.0

1

1

.1

0

4

.0

0

9

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

1

.4

4

9

.8

1

1

.1

22

.0

60

.0

63

.8

72

.7

34

.9

56

.4

31

.0

02

.0

89

.1

32

.0

52

.6

35

.2

44

.0

65

.3

19

.6

52

.0

03

.0

00

Page 139: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

ed)

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

7

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

2

3

.1

2

3

.2

2

6*

.1

7

3

.4

7

5*

*

.3

1

2*

*

1

.2

8

3*

*

.1

5

8

.1

59

.1

24

.1

02

.1

07

.1

44

.1

93*

.2

94**

.3

78**

-

.0

27

-

.0

26

.0

40

.1

51

.2

00*

.2

06*

.0

87

.1

34

.1

33

.4

21**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.1

8

2

.1

8

0

.0

1

3

.0

5

9

.0

0

0

.0

0

1

.0

0

2

.0

8

5

.0

82

.1

78

.2

65

.2

45

.1

17

.0

35

.0

01

.0

00

.7

73

.7

80

.6

61

.0

99

.0

29

.0

24

.3

43

.1

46

.1

48

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

8

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.0

3

9

.3

2

8*

*

.0

7

3

.0

3

2

.0

9

8

.0

7

0

.2

8

3*

*

1

.4

4

5*

*

.4

83**

.2

33*

.2

41**

.2

92**

.3

22**

.5

11**

.2

35**

.1

38

-

.0

37

.0

94

.0

52

.1

98*

.4

04**

.1

44

.1

23

.3

98**

.1

13

.5

42**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.6

7

1

.0

0

0

.4

3

1

.7

3

0

.2

8

8

.4

4

9

.0

0

2

.0

0

0

.0

00

.0

10

.0

08

.0

01

.0

00

.0

00

.0

10

.1

34

.6

87

.3

08

.5

76

.0

30

.0

00

.1

17

.1

80

.0

00

.2

21

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

9

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.0

7

0

.2

1

8*

.0

9

1

-

.0

2

9

.0

5

5

.0

2

2

.1

5

8

.4

4

5*

*

1

.3

59**

.1

49

.0

83

.2

01*

.1

96*

.3

66**

.1

15

.1

80*

.0

79

.0

11

.0

05

.1

34

.2

61**

.1

05

.0

26

.0

82

.0

74

.3

77**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.4

4

8

.0

1

7

.3

2

3

.7

5

6

.5

4

9

.8

1

1

.0

8

5

.0

0

0

.0

00

.1

04

.3

67

.0

28

.0

32

.0

00

.2

12

.0

49

.3

89

.9

05

.9

58

.1

46

.0

04

.2

54

.7

80

.3

74

.4

25

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

10

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.0

3

9

.2

0

9*

-

.0

3

2

-

.0

6

0

.1

4

2

.1

4

2

.1

5

9

.4

8

3*

*

.3

5

9*

*

1 .0

36

.1

04

.1

64

.2

83**

.2

73**

.1

50

.0

36

-

.0

64

.0

08

.0

23

.0

98

.2

09*

.0

33

.0

88

.2

14*

.1

10

.3

74**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.6

7

0

.0

2

2

.7

3

0

.5

1

3

.1

2

3

.1

2

2

.0

8

2

.0

0

0

.0

0

0

.7

00

.2

57

.0

73

.0

02

.0

03

.1

02

.7

00

.4

87

.9

28

.8

01

.2

85

.0

22

.7

18

.3

39

.0

19

.2

30

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

11

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

1

9

.2

0

4*

.0

0

5

.0

5

8

.0

3

9

.1

7

2

.1

2

4

.2

3

3*

.1

4

9

.0

36 1

.4

00**

.0

00

.2

37**

.2

70**

.0

35

.1

78

.1

29

.1

40

.1

62

.0

36

.2

60**

.1

35

.1

29

.1

57

.0

19

.3

88**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.1

9

4

.0

2

6

.9

6

0

.5

2

6

.6

7

3

.0

6

0

.1

7

8

.0

1

0

.1

0

4

.7

00

.0

00

.9

92

.0

09

.0

03

.7

01

.0

52

.1

60

.1

28

.0

78

.6

93

.0

04

.1

43

.1

59

.0

87

.8

34

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

12

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.2

8

0*

*

.3

5

9*

*

.1

9

7*

.3

2

8*

*

.1

4

8

.1

7

1

.1

0

2

.2

4

1*

*

.0

8

3

.1

04

.4

00**

1

.1

97*

.3

22**

.3

18**

.1

87*

.1

83*

.1

55

.3

41**

.2

34*

.1

59

.3

96**

.2

34*

.4

14**

.1

79*

.2

63**

.5

82**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

0

2

.0

0

0

.0

3

1

.0

0

0

.1

0

7

.0

6

3

.2

6

5

.0

0

8

.3

6

7

.2

57

.0

00

.0

31

.0

00

.0

00

.0

41

.0

45

.0

92

.0

00

.0

10

.0

84

.0

00

.0

10

.0

00

.0

50

.0

04

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Pea

rso

n

.0

9

0

.2

6

2*

.0

1

2

.1

2

0

.0

3

7

-

.0

1

.1

0

7

.2

9

2*

.2

0

1*

.1

64

.0

00

.1

97*

1

.4

37**

.2

60**

.2

67**

.1

46

.2

09*

.4

07**

.1

79

.2

10*

.4

56**

.1

68

.1

69

.2

99**

.3

36**

.5

10**

Page 140: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Y

13

Cor

rela

tion

* 5 *

Sig

.

(2-

tail

ed)

.3

2

9

.0

0

4

.8

9

9

.1

9

3

.6

8

5

.8

7

2

.2

4

5

.0

0

1

.0

2

8

.0

73

.9

92

.0

31

.0

00

.0

04

.0

03

.1

12

.0

22

.0

00

.0

50

.0

21

.0

00

.0

66

.0

65

.0

01

.0

00

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

14

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

4

3

.3

5

9*

*

-

.0

0

3

.1

3

3

.1

3

9

.0

3

1

.1

4

4

.3

2

2*

*

.1

9

6*

.2

83**

.2

37**

.3

22**

.4

37**

1

.2

26*

.2

58**

-

.0

13

.0

38

.1

52

.0

73

.0

07

.2

64**

.0

05

.1

35

.3

50**

.1

70

.4

71**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.1

2

0

.0

0

0

.9

7

4

.1

4

8

.1

2

9

.7

3

4

.1

1

7

.0

0

0

.0

3

2

.0

02

.0

09

.0

00

.0

00

.0

13

.0

04

.8

89

.6

78

.0

97

.4

29

.9

42

.0

04

.9

59

.1

43

.0

00

.0

63

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

15

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

3

2

.3

4

6*

*

.0

3

5

.0

3

5

.0

6

4

-

.0

0

5

.1

9

3*

.5

1

1*

*

.3

6

6*

*

.2

73**

.2

70**

.3

18**

.2

60**

.2

26*

1

.2

71**

.3

71**

.0

11

.0

78

.1

10

.2

31*

.3

54**

.1

20

.2

27*

.3

29**

.1

62

.5

53**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.1

5

2

.0

0

0

.7

0

4

.7

0

6

.4

8

5

.9

5

6

.0

3

5

.0

0

0

.0

0

0

.0

03

.0

03

.0

00

.0

04

.0

13

.0

03

.0

00

.9

08

.3

94

.2

31

.0

11

.0

00

.1

91

.0

12

.0

00

.0

77

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

16

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.0

8

5

.1

6

9

.1

6

3

-

.0

3

7

.1

1

6

.0

7

3

.2

9

4*

*

.2

3

5*

*

.1

1

5

.1

50

.0

35

.1

87*

.2

67**

.2

58**

.2

71**

1

.2

99**

.1

96*

.1

15

.0

38

.2

92**

.2

73**

.2

90**

.2

02*

.2

23*

.2

04*

.4

40**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.3

5

7

.0

6

5

.0

7

6

.6

8

7

.2

0

7

.4

3

1

.0

0

1

.0

1

0

.2

1

2

.1

02

.7

01

.0

41

.0

03

.0

04

.0

03

.0

01

.0

32

.2

12

.6

78

.0

01

.0

03

.0

01

.0

27

.0

14

.0

26

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

17

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.0

6

5

.2

2

0*

.0

7

3

.1

2

3

.2

4

2*

*

.2

8

4*

*

.3

7

8*

*

.1

3

8

.1

8

0*

.0

36

.1

78

.1

83*

.1

46

-

.0

13

.3

71**

.2

99**

1

.4

29**

.0

81

.1

32

.1

48

.2

82**

.2

34*

.3

23**

.1

14

.0

78

.4

70**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.4

8

0

.0

1

6

.4

2

8

.1

8

0

.0

0

8

.0

0

2

.0

0

0

.1

3

4

.0

4

9

.7

00

.0

52

.0

45

.1

12

.8

89

.0

00

.0

01

.0

00

.3

79

.1

50

.1

07

.0

02

.0

10

.0

00

.2

13

.3

97

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

18

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.0

5

2

.0

1

6

.1

0

5

.1

9

5*

.1

9

4*

.1

5

6

-

.0

2

7

-

.0

3

7

.0

7

9

-

.0

64

.1

29

.1

55

.2

09*

.0

38

.0

11

.1

96*

.4

29**

1

.3

67**

.2

31*

.2

05*

.2

57**

.2

83**

.3

36**

.1

23

.1

98*

.3

77**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.5

7

0

.8

6

3

.2

5

3

.0

3

3

.0

3

4

.0

8

9

.7

7

3

.6

8

7

.3

8

9

.4

87

.1

60

.0

92

.0

22

.6

78

.9

08

.0

32

.0

00

.0

00

.0

11

.0

25

.0

05

.0

02

.0

00

.1

82

.0

30

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

19

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

4

2

.1

7

2

.1

0

7

.1

9

9*

-

.0

0

5

.1

3

8

-

.0

2

6

.0

9

4

.0

1

1

.0

08

.1

40

.3

41**

.4

07**

.1

52

.0

78

.1

15

.0

81

.3

67**

1

.3

66**

.4

61**

.4

41**

.1

79

.3

11**

.2

05*

.2

37**

.4

72**

Sig

.

(2-

tail

.1

2

1

.0

6

0

.2

4

4

.0

2

9

.9

5

3

.1

3

2

.7

8

0

.3

0

8

.9

0

5

.9

28

.1

28

.0

00

.0

00

.0

97

.3

94

.2

12

.3

79

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

50

.0

01

.0

24

.0

09

.0

00

Page 141: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

ed)

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

20

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

-

.0

6

0

-

.0

9

6

.1

1

1

.1

4

2

.0

3

1

.1

7

8

.0

4

0

.0

5

2

.0

0

5

.0

23

.1

62

.2

34*

.1

79

.0

73

.1

10

.0

38

.1

32

.2

31*

.3

66**

1

.2

01*

.3

08**

.2

42**

.3

00**

.2

26*

.2

77**

.3

76**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.5

1

4

.2

9

9

.2

2

6

.1

2

1

.7

3

4

.0

5

2

.6

6

1

.5

7

6

.9

5

8

.8

01

.0

78

.0

10

.0

50

.4

29

.2

31

.6

78

.1

50

.0

11

.0

00

.0

28

.0

01

.0

08

.0

01

.0

13

.0

02

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

21

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

6

6

.1

8

8*

.2

4

6*

*

.0

2

6

.0

7

7

.0

4

4

.1

5

1

.1

9

8*

.1

3

4

.0

98

.0

36

.1

59

.2

10*

.0

07

.2

31*

.2

92**

.1

48

.2

05*

.4

61**

.2

01*

1

.3

47**

.1

01

.3

48**

.1

75

.3

07**

.4

55**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

7

0

.0

4

0

.0

0

7

.7

7

9

.4

0

1

.6

3

5

.0

9

9

.0

3

0

.1

4

6

.2

85

.6

93

.0

84

.0

21

.9

42

.0

11

.0

01

.1

07

.0

25

.0

00

.0

28

.0

00

.2

74

.0

00

.0

56

.0

01

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

22

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

6

3

.3

6

7*

*

.1

8

8*

.1

8

9*

.1

2

9

.1

0

7

.2

0

0*

.4

0

4*

*

.2

6

1*

*

.2

09*

.2

60**

.3

96**

.4

56**

.2

64**

.3

54**

.2

73**

.2

82**

.2

57**

.4

41**

.3

08**

.3

47**

1

.4

50**

.3

87**

.3

95**

.2

79**

.7

09**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

7

5

.0

0

0

.0

4

0

.0

3

8

.1

6

0

.2

4

4

.0

2

9

.0

0

0

.0

0

4

.0

22

.0

04

.0

00

.0

00

.0

04

.0

00

.0

03

.0

02

.0

05

.0

00

.0

01

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

02

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

23

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.1

5

1

.2

6

6*

*

.1

6

8

.2

6

8*

*

.2

8

5*

*

.1

6

9

.2

0

6*

.1

4

4

.1

0

5

.0

33

.1

35

.2

34*

.1

68

.0

05

.1

20

.2

90**

.2

34*

.2

83**

.1

79

.2

42**

.1

01

.4

50**

1

.2

35**

.3

30**

.1

60

.4

79**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.1

0

0

.0

0

3

.0

6

7

.0

0

3

.0

0

2

.0

6

5

.0

2

4

.1

1

7

.2

5

4

.7

18

.1

43

.0

10

.0

66

.9

59

.1

91

.0

01

.0

10

.0

02

.0

50

.0

08

.2

74

.0

00

.0

10

.0

00

.0

82

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

24

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.2

0

1*

.1

7

1

.1

2

3

.0

5

5

.1

0

5

.0

9

2

.0

8

7

.1

2

3

.0

2

6

.0

88

.1

29

.4

14**

.1

69

.1

35

.2

27*

.2

02*

.3

23**

.3

36**

.3

11**

.3

00**

.3

48**

.3

87**

.2

35**

1

.1

93*

.1

47

.4

78**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

2

7

.0

6

2

.1

7

9

.5

4

9

.2

5

5

.3

1

9

.3

4

3

.1

8

0

.7

8

0

.3

39

.1

59

.0

00

.0

65

.1

43

.0

12

.0

27

.0

00

.0

00

.0

01

.0

01

.0

00

.0

00

.0

10

.0

35

.1

09

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

25

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

-

.0

1

9

.2

2

0*

-

.0

3

4

.1

5

5

.0

4

4

.0

4

2

.1

3

4

.3

9

8*

*

.0

8

2

.2

14*

.1

57

.1

79*

.2

99**

.3

50**

.3

29**

.2

23*

.1

14

.1

23

.2

05*

.2

26*

.1

75

.3

95**

.3

30**

.1

93*

1

.1

95*

.4

91**

Sig

.

(2-

tail

ed)

.8

3

4

.0

1

6

.7

1

0

.0

9

0

.6

3

1

.6

5

2

.1

4

6

.0

0

0

.3

7

4

.0

19

.0

87

.0

50

.0

01

.0

00

.0

00

.0

14

.2

13

.1

82

.0

24

.0

13

.0

56

.0

00

.0

00

.0

35

.0

32

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Pea

rso

n

.0

2

3

.0

6

7

.0

6

7

.1

8

8*

.3

0

8*

.2

7

2*

.1

3

3

.1

1

3

.0

7

4

.1

10

.0

19

.2

63**

.3

36**

.1

70

.1

62

.2

04*

.0

78

.1

98*

.2

37**

.2

77**

.3

07**

.2

79**

.1

60

.1

47

.1

95*

1

.4

48**

Page 142: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Y

26

Cor

rela

tion

* *

Sig

.

(2-

tail

ed)

.7

9

9

.4

6

9

.4

6

9

.0

4

0

.0

0

1

.0

0

3

.1

4

8

.2

2

1

.4

2

5

.2

30

.8

34

.0

04

.0

00

.0

63

.0

77

.0

26

.3

97

.0

30

.0

09

.0

02

.0

01

.0

02

.0

82

.1

09

.0

32

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

IT

E

M

Y

T

O

T

Pea

rso

n

Cor

rela

tion

.3

7

6*

*

.5

4

5*

*

.2

8

1*

*

.4

2

3*

*

.4

4

3*

*

.4

0

8*

*

.4

2

1*

*

.5

4

2*

*

.3

7

7*

*

.3

74**

.3

88**

.5

82**

.5

10**

.4

71**

.5

53**

.4

40**

.4

70**

.3

77**

.4

72**

.3

76**

.4

55**

.7

09**

.4

79**

.4

78**

.4

91**

.4

48**

1

Sig

.

(2-

tail

ed)

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

2

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

.0

00

N 1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

12

0

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 143: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Hasil output uji daya beda Kedisiplinan Menaati Tata Tertib (variabel X)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ITEM1 61.78 110.961 .482 .893

ITEM2 62.55 112.031 .419 .895

ITEM3 62.29 110.057 .464 .894

ITEM4 61.82 111.059 .455 .894

ITEM5 62.12 109.852 .484 .893

ITEM6 61.96 111.923 .366 .896

ITEM7 62.40 107.066 .533 .892

ITEM8 63.18 109.126 .563 .891

ITEM9 63.35 109.355 .585 .891

ITEM10 62.83 107.350 .607 .890

ITEM11 62.07 110.432 .460 .894

ITEM12 61.88 108.423 .534 .892

ITEM13 61.54 113.023 .397 .895

ITEM14 62.47 111.747 .422 .895

ITEM15 63.02 114.538 .296 .897

ITEM16 62.61 111.602 .403 .895

ITEM17 61.77 109.604 .519 .892

ITEM18 61.72 109.882 .537 .892

ITEM19 61.69 109.778 .514 .892

ITEM20 62.62 109.684 .517 .892

ITEM21 63.01 108.529 .581 .891

ITEM22 62.20 108.481 .520 .892

ITEM23 61.84 109.815 .540 .892

ITEM24 62.46 109.309 .502 .893

Page 144: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Hasil output uji daya beda Kematangan Kepribadian (variabel Y)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ITEM1 77.04 80.864 .315 .846

ITEM2 77.55 77.577 .490 .840

ITEM3 77.22 82.322 .242 .848

ITEM4 76.98 80.125 .347 .845

ITEM5 76.59 81.202 .380 .845

ITEM6 76.88 80.783 .337 .846

ITEM7 77.07 80.046 .357 .845

ITEM8 77.48 78.285 .483 .841

ITEM9 78.01 80.630 .310 .847

ITEM10 77.88 80.413 .281 .848

ITEM11 77.96 78.797 .301 .849

ITEM12 77.51 77.412 .533 .839

ITEM13 77.38 78.390 .436 .842

ITEM14 77.76 79.059 .399 .844

ITEM15 77.09 77.580 .474 .841

ITEM16 76.79 81.007 .386 .844

ITEM17 76.81 79.988 .404 .844

ITEM18 77.06 80.980 .315 .846

ITEM19 77.40 79.183 .407 .843

ITEM20 76.81 81.484 .297 .847

ITEM21 77.12 79.986 .386 .844

ITEM22 77.23 76.310 .655 .835

ITEM23 76.72 80.558 .420 .843

ITEM24 77.28 79.899 .423 .843

ITEM25 76.89 79.307 .417 .843

ITEM26 76.61 80.761 .371 .845

Page 145: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

Hasil output uji reliabilitas Kedisiplinan Menaati Tata Tertib

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 120 100.0

Excludeda 0 .0

Total 120 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Hasil output uji reliabilitas Kematangan Kepribadian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 120 100.0

Excludeda 0 .0

Total 120 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.849 26

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.897 24

Page 146: HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/186/1... · saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan