hubungan antara iklim sekolah dengan...

119
HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU DI SEKOLAH RAUDHATUL ATHFAL (RA) KELURAHAN KAMAL KECAMATAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN AJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh FIKRI AMALIA SIREGAR 11140184000035 PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/2020

Upload: others

Post on 19-Mar-2020

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY

GURU DI SEKOLAH RAUDHATUL ATHFAL (RA) KELURAHAN

KAMAL KECAMATAN KALIDERES JAKARTA BARAT

TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

FIKRI AMALIA SIREGAR

11140184000035

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2019/2020

Page 2: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

iv

ABSTRAK

Fikri Amalia Siregar, NIM: 11140184000035. Hubungan Antara Iklim

Sekolah dengan self-efficacy guru (Studi Korelasi Pada Guru Raudhatul

Athfal di Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat Tahun

Ajaran 2018/2019). Skripsi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Hubungan Antara

Iklim Sekolah dengan self-efficacy guru, seberapa kontribusi yang diberikan, dan

apakah hal tersebut memiliki signifikansi atau tidak. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Januari 2018 – Februari 2019 pada guru RA (Raudhatul Athfal) di

Kelurahan kamal kecamatan kalideres Jakarta barat. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu populasi

sama dengan sampel artinya 100 % dari populasi. Instrumen penelitian yang

digunakan yaitu angket dengan bentuk pilihan berganda. Sedangakan teknik

korelasi yang digunakan adalah product moment. Hasil yang ditemukan dalam

penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara iklim sekolah

dengan kepuasan kerja guru RA (Raudhatul Athfal). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa r hitung sebesar 0,563 dan temasuk kategori cukup kuat

(nilai r hitung pada rentang 0,40-0,699) dengan nilai KD sebesar 31 %. Dengan

demikian terdapat hubungan yang cukup kuat dan signifikan antara iklim sekolah

dengan self-efficacy guru Raudhatul Athfal di Kelurahan Kamal Kecamatan

Kalideres Jakarta Barat dan iklim sekolah memberikan kontribusi yang cukup

kuat dalam meningkatkan self-efficacy guru RA (Raudhatul Athfal) di Kelurahan

Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

Kata Kunci : Iklim Sekolah, Self-efficacy, Guru RA (Raudhatul Athfal)

Page 5: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillaahirabbil’aalamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT

yang telah menganuhgerahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga skripsi

dengang judul “Hubungan Antara Iklim Sekolah Dengan Self-Efficacy Guru di

Sekolah Raudhatul Athfal (RA) Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta

Barat Tahun Ajaran 2018 / 2019” dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarja Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain itu, peneliti juga mngucapkan mohon maaf yang sedalam-dalamnya

karana penulisan skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Peneliti

ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulisan skripsi ini.

1. Siti Khadijah, MA Sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas ilmu dan support

yang telah diberikan selama peneliti kuliah di kampus.

2. Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi. sebagai dosen pembimbing

akademik yang telah membantu dan memberikan support untuk

peneliti. Terimakasih banyak bu Eni.

3. Desmaliza, M.Si, M.Ed sebagai dosen pembimbing 1 yang

kebaikannya sungguh tiada terkira. Beliau adalah dosen juga tempat

curhat yang sangat terpercaya. Bantuan yang diberikan bukan hanya

sekedar ilmu tetapi beliau juga sangat murah tangan. Terimakasih

banyak Ms. Zaza.

4. Nuraida, M.Psi Sebagai dosen pembimbing 2 yang luar biasa baik,

peneliti juga mengucapkan ribuan terima kasih karena telah

membimbing dan mensupport penulis sehingga bisa ketahap ini.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

vi

5. Para dosen dan staf UIN Jakarta yang telah mengajar di Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, khususnya yang mengajar di Jurusan

Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Penulis mengucapkan banyak

terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama peneliti kuliah.

6. Ustadz Akroman, sebagai wali saya yang telah membiayai kehidupan

saya selama di Ciputat. Juga telah meringankan beban umi saya. Tanpa

bantuan dari beliau kemungkinan saya akan tertatih-tatih menuju

kampus. Terimakasih banyak Ustadz. Saya tidak akan bisa membalas

semua yang telah Ustadz berikan. Semoga Ustadz beserta keluarga

selalu diberikan kesehatan dan rezeki yang melimpah oleh Allah SWT.

7. Siti Khodijah, S.Pdi. orang tua saya yang sangat berjasa atas

semuanya. Terimakasih banyak umi, atas segala peluh yang umi

korbankan untuk saya. Tanpa umi saya tidak akan sampai pada tahap

ini. Tanpa do’a umi, saya tidak akan mampu berdiri tegak di dunia ini.

Tetaplah mejadi wonder women kami berlima. Terimakasih banyak

umi. Sehat selalu bersama kami.

8. Asrul Sukri Siregar. Ayah saya yang telah lebih dahulu menemui-Nya.

Atas didikan otoritermu, saya menjadi kuat menjalani semua ini.

Terimakasih ayah, meskipun engkau telah di sisi-Nya dan tidak dapat

menyaksikan momen ini tetapi saya selalu merasa bahwa ayah masih

di sini, menjaga kami anak-anakmu. Terimakasih ayah.

9. Ketua koordinator RA Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres yang

sudh banyak membantu peneliti untuk menyelesaikan penelitian.

10. Kepala sekolah RA Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta

barat. Para guru-guru yang telah rela menjadi responden. Terimakasih

banyak.

11. Kepala sekolah RA Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur

Tangerang Selatan beserta guru-guru yang telah sudi meluangkan

waktu untuk mengisi angket uji validitas penelitian saya.

12. Warda Daulay. Sahabat satu bahasa. Tanpa dia saya tidak akan lancar

berbahasa batak. Sumber tawa dikala sedih, tempat meluapkan segala

Page 7: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

vii

emosi dalam diri. Penyimpan rahasia terpercaya. Dan dia adalah titipan

sang pencipta yang benar-benar mengerti luar dan dalamnya saya.

Terimakasih sudah rela menjadi wadah setiap keluh dan tawa.

Semangat. You are the next.

13. Teruntuk bagian dari hidupku. Rizqi Amalia Siregar, Rohmatunnisa

siregar, Purti Intan Sholehah Siregar, dan si menek tapi godang

Sayyidah Khunda Barkah Siregar. Terimakasih untuk kalian yang telah

rela menjadi tempat saya meluapkan amarah, tawa juga canda. Tetap

kompak untuk kita. Tetaplah berjuang untuk membanggakan umi dan

ayah. Teruslah sayangi orang tua kita.

14. Teruntuk penghuni kosan Warda Daulay. Rani, Sakinah, Eva.

Terimakasih banyak sudah menerima saya menumpang tidur dikala

tubuh ini merasa lelah untuk kembali ke rumah. HORASSS

MANJUAH-JUAH.

15. Teruntuk teman-teman PIAUD. Kalian luarbiasa. Teruslah

bersemangat untuk mecerdaskan generasi bangsa. Kita ibu juga calon

ibu yang sedang berjuang untuk generasi kita selanjutnya.

SEMANGAT!!!!

16. Untuk teman-teman spe-sial. Suci, Iin, Putri, mey-mey, Beki, Nisa

dkk. Semangat ya. Kalian pasti bisa. Kecuali Beki. Dia sudah sarjana

terlebih dahulu. HAHA

17. Teruntuk keluarga besar Alm. H. Ladji dan Almh. Hj. Rohilah.

Terimakasih banyak atas dukungan dari kalian. Terimakasih Baba

Nain. Juga untuk keluarga Alm. H. Abdurrahim Siregar dan Almh. Hj.

Hornop Harahap. Untuk Bou Aan, Bou Garna, Bou Muti, Bou Ita dan

Bou Menek. Terimakasih bou.

18. Nurul Huda yang telah menemani saya semasa kuliah di kampus UIN.

Tanpamu saya tidak akan mengenal kerasnya dunia ini. Terimakasih

sebanyak-banyaknya untukmu. Terimakasih sudah mengenalkan

segalanya kepada saya. Terimakasih untuk segala bantuan yang telah

kau berikan untuk saya. Salam untuk orangtuamu yah.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

viii

19. Syakilah yang cantik. Semangat ya kuliahnya.

20. Kepada teman-teman PayTren NRT Jakarta Barat. Kak Tia, Kak

Rahmah, Om Nandar, Om Sugeng, Om Mufid, Om Muming, Om

Roby, Om Adi, Bu Wiwi, Bu Pipin, Bu Juju, Bu Aryanti, dan

semuanya. Terimaksih telah mengajarkan banyak tentang dunia ini

pada saya.

21. Bebep Lukmanul Hakim yang maunya dipanggil Dede Hakim.

Semangat yah kuliahnya. Jadilah luarbiasa untuk dunia yang kecil ini.

Terakhir peneliti berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini

dapat diterima dengan baik oleh dosen penguji skripsi, Aamiin.

Sekian dan terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 21 Februari 2019

Peneliti

Page 9: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................i

SURAT PENGESAHAN SKRIPSI......................................................................ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI.....................................................iii

ABSTRAK.............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR...........................................................................................v

DAFTAR ISI.........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................................xii

DAFTAR GRAFIK.............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................2

B. IDENTIFIKASI MASALAH..................................................................6

C. PEMBATASAN MASALAH.................................................................6

D. PERUMUSAN MASALAH....................................................................6

E. TUJUAN PENELITIAN..........................................................................6

F. KEGUNAAN PENELITIAN..................................................................7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUATAN HIPOTESIS

A. DESKRIPSI TEORETIK.........................................................................9

1. Hakikat Self-efficacy.........................................................................9

1) Pengertian Self-Efficacy.............................................................9

2) Self-Efficacy Guru...................................................................12

3) Dimensi Self-Efficacy..............................................................13

4) Fungsi Self-Efficacy.................................................................16

5) Proses Self-Efficacy.................................................................18

6) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Efficacy...................20

7) Sumber-Sumber Self-Efficacy.................................................21

2. Hakikat Iklim Sekolah...................................................................23

1) Pengertian Iklim Sekolah........................................................23

2) Jenis-Jenis Iklim Sekolah........................................................24

3) Aspek-Aspek Iklim Sekolah....................................................25

Page 10: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

x

4) Macam-Macam Iklim Sekolah dan Karakteristiknya..............27

5) Faktor-Faktor Penentu Iklim Kerja.........................................28

6) Dimensi Iklim Sekolah...........................................................29

7) Pentingnya Iklim Sekolah.......................................................30

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN...........................................31

C. KERANGKA BERPIKIR......................................................................33

D. HIPOTESIS PENELITIAN...................................................................33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.............................................35

B. METODE DAN DESAIN PENELITIAN.............................................35

C. POPULASI DAN SAMPEL..................................................................36

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA.....................................................36

1. Variabel Self-efficacy Guru (Variabel X).........................................38

a) Definisi Konseptual...................................................................38

b) Definisi Operasional..................................................................38

c) Uji Validitas...............................................................................39

d) Uji Reliabilitas...........................................................................40

2. Variabel Iklim Sekolah (Variabel Y)................................................41

a) Definisi Konseptual...................................................................41

b) Definisi Operasional..................................................................41

c) Uji Validitas...............................................................................42

d) Uji Reliabilitas...........................................................................44

E. TEKNIK ANALISIS DATA.................................................................44

F. HIPOTESIS STATISTIK......................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA.................................................................................47

1) Analisis Responden...........................................................................47

2) Statistik Deskriptif............................................................................47

Page 11: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

xi

B. PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS DAN PENGUJIAN

HIPOTESIS...........................................................................................49

1) Uji Normalitas..................................................................................49

2) Uji Hipotesis.....................................................................................50

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN...............................................53

D. KETERBATASAN PENELITIAN.......................................................55

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. KESIMPULAN......................................................................................57

B. IMPLIKASI...........................................................................................57

C. SARAN..................................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................59

RIWAYAT HIDUP............................................................................................101

Page 12: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan.......................................................32

Tabel 3.1 Rencana Penelitian.........................................................................35

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Variabel Self-Efficacy.....................................................39

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Self-Efficacy....................40

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliability Statistics Variabel Self-Efficacy....................40

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Variabel Iklim Sekolah...................................................42

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Iklim Sekolah..................43

Tabel 3.7 Hasil uji Reliability Statistics variabel iklim sekolah....................44

Tabel 4.1 Jumlah Distribusi Angket...............................................................47

Tabel 4.2 Descriptive Statistics......................................................................48

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.....49

Tabel 4.4 Interpretasi nilai r..........................................................................50

Tabel 4.5 Hasil uji korelasi variabel self-efficacy dengan iklim sekolah.......51

Page 13: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Batang Variabel Self-efficacy.............................................48

Grafik 4.2 Grafik Batang Variabel Iklim Sekolah..........................................49

Page 14: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner uji validitas Variabel Self-Efficacy...............................64

Kuesioner uji validitas Variabel Iklim Sekolah.............................67

Lampiran 2 Data Uji Validasi Variabel Self-Efficacy........................................71

Data Uji Validasi Iklim Sekolah....................................................72

Lampiran 3 Kuesioner penelitian Variabel Self-Efficacy..................................74

Kuesioner penelitian Variabel Iklim Sekolah................................77

Lampiran 4 Data penelitian Variabel Self-Efficacy...........................................81

Data penelitian Variabel Iklim Sekolah.........................................82

Lampiran 5 Surat-Surat Penelitian....................................................................84

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian.................................................................98

Page 15: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

1

Page 16: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

2

BAB 1

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat

manusia secara holistik. Pendidikan semestinya menjadi bagian penting

dalam upaya mengembangkan potensi individu. Sehingga cita-cita

membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai. Selain itu,

pembangunan pendidikan nasional juga diarahkan untuk membangun

karakter dan wawasan bagi peserta didik.1

Seperti yang tertera dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, pendidikan nasional berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.2

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pendidikan di Indonesia

membutuhkan tenaga pendidik yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa, “Seorang pendidik harus

memiliki kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi. Kualifikasi bagi pendidik,

meliputi kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani

dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional. Adapun kompetensi pendidik, mencakup kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi.”3

1Imam Machali, The Handbook Of Education Management (Jakarta: Kencana 2016) h 27

2Ibid. h 27

3Ibid. h 45

Page 17: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

3

Pendidik yang baik akan melakukan tugasnya secara optimal jika

diintegrasikan dengan komponen sekolah, yakni kepala sekolah, fasilitas

kerja guru, karyawan, dan peserta didik. Karena, dengan terintegrasikannya

berbagai komponen kualitas guru dalam melaksanakan pembelajaran, maka

pembelajaran yang diterima oleh peserta didik akan lebih baik lagi dan hasil

pembelajaran akan lebih meningkat.

Seorang pendidik akan selalu dituntut sejauh mana kinerjanya, dalam

melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya. Apakah ia berkinerja

tinggi/memuaskan atau berkinerja rendah/tidak memuaskan. Dengan

demikian, seorang pendidik dalam penilaian kerja oleh atasannya selalu

dihubungkan dengan kinerjanya. Karena kinerja merupakan suatu

kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seseorang dalam

memperoleh hasil kerja yang optimal.4

Guru sebagai pendidik bersifat manusiawi yang memiliki keyakinan diri

untuk mencapai hasil kerja yang maksimal di lingkungan kerjanya. Perasaan

yakin atau tidak yakin terhadap kinerja dalam menyelesaikan tugas sering

disebut dengan self-efficacy. Self-efficacy menurut Bandura adalah tingkat

kepercayaan diri akan kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu.5

Semakin kuat self-efficacy seseorang maka, semakin giat dan tekun usahanya

untuk mencapai apa yang diharapakan.

Keyakinan self-efficacy menentukan bagaimana orang merasakan,

berpikir, memotivasi diri dan perilaku. Keyakinan semacam ini menghasilkan

efek beragam melalui empat proses besar, yaitu kognitif, motivasi, afektif,

dan seleksi.6 Self-efficacy merupakan kepercayaan seseorang terhadap

kemampuan untuk belajar atau menampilkan perilaku pada tahap tertentu.

4Tabrani Rusyan, Membangun Guru Berkualitas, (Jakarta: Pustaka Dinamika, 2012) h

141 5Ulfiani Rahman, Efikasi Diri, Kepuasan Kerja, Dan Organizational Citizenship

Behavior Pada Guru Man Di Sulawesi, E-Jounal Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Alauddin

Makassar, h 2 6H. Friedman, Ensiklopedia Kesehatan Mental. (San Diego:Academic Press, 1998)

Page 18: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

4

Self-efficacy juga dapat didefinisikan sebagai penilaian komprehensif dari

persepsi kapabilitas untuk menyelesaikan sebuah tugas tertentu.7

Guru yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif di dalam kelas. Fakta menunjukkan bahwa

suasana kelas sebagian besar ditentukan oleh kepercayaan guru dalam

mengajar.8 Bila guru tidak percaya akan kemampuannya mengajar, maka

hasil belajar siswa tidak bisa menjadi maksimal.

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab tinggi dan rendahnya self-

efficacy pada setiap orang termasuk guru, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal penyebab tinggi dan rendahnya self-efficacy yaitu

jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Sedangkan faktor ekternal yang

mempengaruhi self-efficacy yaitu pengalaman diri sendiri dan pengalaman

orang lain.9

Selain hal-hal tersebut, keyakinan diri guru juga dipengaruhi oleh

lingkungan kerja/iklim sekolah guru. Hoy dan Miskel mengartikan iklim

sekolah sebagai: “The set of internal characteristics that distinguishes one

school from another and influence the behavior of the people in its called the

organizational climate”.10

Bila iklim sekolah mendukung, maka guru akan

mengoptimalkan kinerjanya dalam mendidik peserta didik. Sebaliknya, jika

iklim kerja guru tidak mendukung, maka kinerja guru dalam mendidik peserta

didik akan menurun.

Dengan memiliki kesadaran untuk terus meningkatkan keyakinan

diri/self-efficacy dengan lingkungan sekolah/iklim sekolah, maka guru dapat

memaksimalkan hasil kinerjanya. Sebaliknya jika guru tidak dapat

meningkatkan keyakinan diri dengan lingkungan sekolahnya, maka hasil

7Deby Aneke Kimbal, Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan Kerja Dan Dukungan Atasan

Terhadap Transfer Pelatihan Pada Karyawan Bank Pembangunan Daerah (Bpd) Bali Cabang

Renon, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 11, 2015: 3537 – 3564, h 3540 8Nurzein Ali, Pengaruh Self-Efficacy Dan Effort-Reward Imbalance Terhadap Burnout

Pada Guru Di SMP Di Kota Tangaerang, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2014, h 31 9Yuli Utami, Pengaruh Dukungan Sosial Dan Self-Efficacy Terhadap Stres Akademik

Mahasiswa Perantau Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h 29 10

Sukron Fujiaturrahman, Iklim Sekolah Dan Efikasi Diri Dengan Motivasi Kerja Guru,

Jurnal Pendidikan Dasar Volume 7 Edisi 1 Mei 2016 Universitas Negeri Jakarta, h169

Page 19: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

5

kinerja yang diperoleh pun kurang memuaskan. Dan peserta didik pun kurang

maksimal menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya

tentang efikasi guru menunjukkan bahwa efikasi guru berpengaruh terhadap

kinerja guru.11

Misalnya, pada guru yang memiliki efikasi tinggi akan

kemampuannya bersosialisasi mempunyai korelasi dengan peningkatan

karakter baik pada diri siswa, kepala sekolah, serta guru-guru lainnya.

Sebaliknya, pada guru-guru yang efikasi dirinya, rendah cenderung

mengalami kelambatan dalam bersosialisasi. Sehingga kinerja kerja dan

hubungan dengan iklim sekolah menjadi kurang memuaskan.

Beberapa penelitian lain menujukkan pentingnya peran self-efficay guru

terhadap pencapaian akademik siswa.12

Guru dengan self-efficacy yang lebih

tinggi, mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan

membuat perencanaan dan pengaturan tetapi fleksibel dalam memenuhi

kebutuhan pembelajaran. Guru tersebut juga akan memberikan teknik

pengajaran yang mampu meningkatkan kemandirian siswa dan mengurangi

kontrol berlebih pada siswa.

Selain itu, guru tersebut juga mampu menentukan intruksi dan metode

yang tepat untuk memenuhi kebutuhan siswa, serta membantu siswa

menentukan tujuannya dan meyakinkan siswa akan pentingnya materi yang

dipelajari sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.13

Sayangnya tidak semua guru memiliki self-efficacy yang tinggi untuk

menyesuaikan diri dengan iklim sekolah. Sebagian guru di RA ICHA, dan

RA AR-Ridho, ada yang jarang masuk, sering minta izin dan meninggalkan

tugas, ada juga yang kinerja mengajarnya kurang baik, serta ada yang

11

Rizal Rudiyanto, Hubungan Antara Tingkat Self-Efficacy Dengan Tingkat Kinerja Guru

Di Sekolah Dasar Irada Gresik, Jurnal Psikosains. Vol. 10, No. 1, Februari 2015, Jurnal

Psikosains. Vol. 10, No. 1, Februari 2015, h 67 12

Dian Purwaningsih, Self-Efficacy Guru Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Kimia

Kelas X Sma Se-Kecamatan Sungai Ambawang, Artikel Penelitian, Program Studi Pendidikan

Kimia Jurusan Pmipa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak

2015 13

Sony Setyanto W, Hubungan Antara Teacher Efficacy Dan Kepuasan Kerja Pada Guru

Sekolah Dasar Negeri Inklusi, E-Journal: Fakultas Psikologi, Universitas Idonesia, 2013 h 3

Page 20: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

6

hubungan dengan orang tua muridnya kurang harmonis. Fenomena ini dapat

menjadi indikasi akan rendahnya self-efficacy guru RA. Maka dari itu peneliti

tertarik dan perlu untuk mengetahui lebih lanjut tentang iklim sekolah dan

self-efficacy guru RA di Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakrta Barat

tahun ajaran 2018/2019.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Rendahnya kinerja mengajar guru

2. Kurang kondusifnya iklim sekolah

3. Guru kurang yakin dengan kemampuannya dalam mengajar

4. Kurangnya kemampuan guru untuk bersosialisasi dengan teman kerjanya

5. Kurang harmonisnya hubungan guru dengan guru dan kepala sekolah

C. Pembatasan Masalah

Mengingat terlalu luasnya kajian penelitian serta terbatasnya waktu,

tenaga, dan biaya, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini pada

hubungan iklim sekolah dengan self-efficacy guru di RA di Kelurahan Kamal

Kecamatan Kalideres Jakarta Barat tahun ajaran 2018/2019.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah:

Apakah terdapat hubungan antara iklim sekolah dengan self-efficacy guru

Raudhatul Athfal di kelurahan Kamal Kalideres Jakarta Barat Tahun Ajaran

2018/2019?

E. Tujuan Penelitian

Dengan melihat permasalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan iklim sekolah dengan self-efficacy guru

RA di Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat tahun ajaran

2018/2019.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

7

F. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

pengetahuan terhadap hubungan iklim sekolah dengan self-efficacy guru.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Memberi informasi yang uptodate bagi guru RA tentang

gambaran terhadap guru terkait hubungan antara iklim sekolah

dengan self-efficacy guru pada guru RA di kelurahan Kamal-

Kalideres Jakarta Barat.

b. Bagi Sekolah Raudhatul Athfal

Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran dan iklim sekolah dengan menelaah kembali hak-hak

para guru yang harus dipenuhi agar dapat meningkatkan self-efficacy

guru.

c. Bagi Prodi / Lembaga Kementrian

Menambah wawasan dan informasi bagi jurusan tentang

hubungan iklim sekolah dengan self-efficacy guru.

d. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan tentang

hubungan iklim sekolah dengan self-efficacy guru. Serta memberi

pengalaman, pendalaman, dan pengayaan keilmuan dibidang

Psikologi dan PIAUD.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

8

Page 23: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Self-Efficacy

1) Pengertian Self-efficacy

Berdasarkan telaah yang dilakukan Tsc hannen-Moran, studi

tentang efikasi yang pertama kali di dunia, dilakukan oleh organisasi

RAND yang menggunakan Teori Rotter tentang social learning

theory pada tahun 1976. Berdasarkan Kamus Inggris Indonesia self-

efficacy secara harfiah bermakna kemanjuran atau kemujaraban.14

Sedangkan istilah self-efficacy diperkenalkan oleh Albert Bandura.

Self-efficacy diyakini menjadi kunci untuk mencapai pekerjaan yang

sukses.

Selain itu, self-efficacy juga dapat mempengaruhi pola berpikir

dan perilaku dalam membuat keputusan.15

Self-efficacy merupakan

kepercayaan pada satu kemampuan untuk mengatur dan

melaksanakan bagian dari aktivitas yang dibutuhkan untuk

menghasilkan tujuan yang diinginkan.16

Keyakinan akan self-efficacy

mempengaruhi pemilihan perilaku, usaha, dan ketekunan seseorang.

Self-efficacy dapat menentukan bagaimana perasaan seseorang, cara

berfikir, dan berperilaku.17

Self-efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu

terhadap kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan dan

menyelesaikan tugas yang dihadapi sehingga dapat mengatasi

14Muna Erawati, Profil Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Efikasi Guru Madrasah Ibtidaiyah

Peserta Dual Mode System, Jurnal Inferensi Vol. 6, No 2, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta: 2012, h 4 15Ulfiani Rahman, Efikasi Diri, Kepuasan Kerja, Dan Organizational Citizenship Behavior Pada

Guru Man Di Sulawesi. Lentera Pendidikan, Vol. 16 No. 1 E-Jounal Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin

Alauddin Makassar: 2013, h 2 16 Esa Nur Wahyuni Dan Alfin Mustikawan, “Self Efficacy Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Mengembangkanpendidikan Karakter Siswa”, E-Journal Annual Internasional Converence On Islamic

Studies:Surabaya) h 201 17 Esa Nur Wahyuni. Loc.Cit.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

10

rintangan dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Ditandai

dengan adanya kepercayaan diri dalam mengatasi situasi yang tidak

menentu, keyakinan mencapai target, keyakinan akan kemampuan

kognitif, menumbuhkan motivasi dan dapat mengatasi tantangan

yang ada.18

Menurut pakar self-efficacy, Bandura menyatakan, “Self efficacy

refers to beliefs in one’s capability to organize and execute the

courses of action required to produce given attainments”.19

Dari

definisi yang dirumuskan Bandura, dapat dipahami bahwa self-

efficacy merupakan keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk

mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan yang dibutuhkan

untuk menghasilkan hasil yang ingin dicapai.

Bandura mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan

seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk

kontrol terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian dalam

lingkungan. Bandura beranggapan bahwa keyakinan atas self-

efficacy seseorang adalah landasan dari agen manusia.20

Manusia

yang yakin bahwa, mereka dapat melakukan sesuatu yang

mempunyai potensi untuk dapat mengubah kejadian di

lingkungannya akan lebih baik, untuk bertindak dan lebih baik untuk

menjadi sukses dari pada mempunyai self-efficacy rendah.

Bandura membedakan antara self-efficacy dan ekspektasi

mengenai hasil.21

Self-efficacy merujuk pada keyakinan diri

seseorang, sementara ekspektasi atas hasil merujuk pada prediksi

dari kemungkinan mengenai konsekuensi perilaku tersebut. Baron

dan Greenberg juga menegaskan bahwa self-efficacy adalah

18Ema Uzlifatul Jannah, Hubungan Antara Self-Efficacy Dan Kecerdasan Emosional Denwgan

Kemandirian Pada Remaja, Persona, Jurnal Psikologi Indonesia:2013, Vol. 2, No. 3, h 282 19Dony Darma Sagita, Hubungan Self Efficacy, Motivasi Berprestasi, Prokrastinasi Akademik Dan

Stres Akademik Mahasiswa, Jurnal Bikotetik. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2017, h 37 20Ririn Masynu’atul Khairiyah, Perbedaan Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam

Pendidikan Inklusi Ditinjau Dari Lama Mengajar Dan Latar Belakang Pendidikan Di Kecamatan Grabag.

(2014) h 12 21Ibid,.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

11

kemampuan individu untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Hal ini

tidak berbeda dengan Bakar yang menyatakan self-efficacy adalah

konsep diri dalam kaitannya dengan kapasitas dan keahlian dalam

melaksanakan tugas tertentu.22

Untung menyatakan bahwa berbagai studi menunjukkan self-

efficacy berpengaruh terhadap keinginan, keuletan dalam

menghadapi kesulitan dari suatu tugas dan dalam meningkatkan

prestasi belajar. Menurut Alwisol, self-efficacy adalah penilaian diri.

Apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau

salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai yang dipersyaratkan.23

Self-efficacy bukan merupakan ekspektasi dari hasil tindakan. Self-

efficacy merujuk pada keyakinan diri seseorang, sementara

ekspektasi atas hasil merujuk pada prediksi dari kemungkinan

mengenai konsekuensi perilaku tersebut.

Moorhead dan Griffin mengemukakan bahwa kebanggaan atau

kekecewaan dipengaruhi oleh self-efficacy yaitu tingkat dimana

individu merasa masih mampu mencapai tujuan walaupun pernah

mengalami kegagalan di masa lampau. Pernyataan ini menunjukkan

bahwa self-efficacy membuat individu yakin akan berhasil serta siap

menerima tantangan dan resiko dalam menjalankan tugas walaupun

pernah mengalami kegagalan.24

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa self-

efficacy secara umum adalah keyakinan dalam mengatasi beragam

situasi yang muncul dalam hidup. Self-efficacy secara umum tidak

berkaitan dengan kecakapan yang dimiliki, tetapi berkaitan dengan

keyakinan individu mengenai hal yang dapat dilakukan dengan

kecakapan yang dimiliki. Self-efficacy mempunyai peran penting

22Ibid,. 23Ibid,. 24Eka Febriantin, Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Pengambilan Keputusan Dengan Kinerja,

(Jurnal Manajemen Pendidikan) h 201

Page 26: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

12

pada pengaturan motivasi seseorang. Seseorang percaya akan

kemampuannya memiliki motivasi tinggi dan berusaha untuk sukses.

2) Self-efficacy Guru

Teori self-efficacy memprediksikan bahwa guru dengan self-

efficacy tinggi bekerja lebih keras dan bertahan lebih lama ketika

menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini karena

guru percaya pada dirinya dan siswa-siswanya. Self-efficacy guru

merupakan aplikasi dari konsep self-efficacy yang konteksnya lebih

spesifik ditunjukkan pada guru.

Bandura mendefinisikan teacher self-efficacy sebagai keyakinan

guru akan kemampuan dirinya untuk menghasilkan tingkat

keterlibatan dan prestasi belajar siswa yang diharapkan. Definisi lain

teacher self-efficacy merupakan kepercayaan guru akan

kemampuannya untuk mengorganisasi dan melakukan tindakan yang

diperlukan untuk mengerjakan tugas mengajar yang spesifik secara

sukses.25

Bandura dalam Oneyda mengungkapkan bahwa: “Teacher

efficacy is the teacher’s belief in his or her capability to organize

and execute courses of action to succesfully accompllish specific

instructional task or, more simply, his or her capacity to affect

student performance.”26

Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa

efikasi guru merupakan keyakinan guru dalam kemampuanya untuk

mengatur dan melaksanakan program tindakan untuk berhasil

menyelesaikan tugas instruksional tertentu atau kapasitasnya untuk

mempengaruhi prestasi siswa.

Self-efficacy guru menurut Guskey & Pasaro adalah keyakinan

guru bahwa mereka dapat mempengaruhi bagaimana siswa belajar

25Sony Setyanto W, Op.Cit, h 6 26Ririn Masynu’atul Khairiyah, Op.Cit, Hal.16

Page 27: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

13

dengan baik.27

Menurut Woolfolk & Hoy Self-efficacy yang dimiliki

seorang guru disebut sebagai efikasi diri guru (teacher efficacy)28

.

Self-efficacy guru merupakan penilaian seorang guru terhadap

kemampuannya untuk menghasilkan suatu hasrat bagi siswa untuk

mencapai tujuan pelajaran, meskipun di antara siswanya ada yang

mengalami kesulitan dalam belajar atau tidak termotivasi untuk

belajar.29

Gibson & Dembo menyatakan bahwa self-efficacy guru secara

langsung mempengaruhi komitmen guru untuk dapat menjadi

pendidik karakter bagi siswanya.30

Komitmen guru mengalami

perubahan dan pengurangan, ketika guru merasa tidak sukses hal itu

sangat terkait dengan perasaan self-efficacy yang dimilikinya rendah.

Perasaan tersebut mendukung berkembangnya ketidakmampuan

guru untuk mempengaruhi proses belajar siswa, untuk

menghidupkan perasaan mereka akan misi dan standar internal

profesional, untuk melanjutkan belajar dan tumbuh, dan untuk

berprestasi mencapai tujuan.

Guru dengan self-efficacy yang tinggi cenderung untuk mencoba

metode-metode instruksi, mencari metode mengajar tambahan, dan

melakukan percobaan dengan materi instruksional. Guru yang

memiliki self-efficacy yang tinggi juga akan lebih mengembangkan

aktivitas yang menantang, membantu siswa untuk sukses, dan

bertahan dengan siswa yang mengalami masalah dalam belajar. Guru

dengan self-efficacy yang tinggi menyukai lingkungan kelas yang

positif, mendukung ide-ide siswa, dan menanyakan hal-hal yang

dibutuhkan oleh siswa.

27Dita Ayu Puspitasari Dan Muryantinah Mulyo Handayani, Hubungan Tingkat Self-Efficacy Guru

Dengan Tingkat Burnout Pada Guru Sekolah Inklusif Di Surabaya, (Jurnal Psikologi Pendidikan Dan

Perkembangan Vol. 3, No. 1, : 2014) h 63 28Esa Nur Wahyuni, Op.Cit,. 29Esa Nur W, Op.Cit,. 30Esa Nur W, Loc, Cit., Hal. 202

Page 28: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

14

Berdasarkan paparan di atas dapat simpulkan bahwa teacher

self-efficacy adalah kepercayaan guru akan kemampuan dirinya

dalam mengerjakan tugas mengajar secara sukses untuk

menghasilkan tingkat keterlibatan dan prestasi siswa yang

diharapkan.

3) Dimensi Self-efficacy

Bandura menyatakan ada tiga dimensi penting dalam efikasi

yaitu dimensi tingkatan (magnitude), dimensi keadaan umum

(generality), dimensi ketahanan (strength).31

1) Magnitude (Dimensi tingkatan).

Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas setiap

individu berbeda. Individu dengan self-efficacy tinggi akan

mempunyai keyakinan yang tinggi tentang kemampuan dalam

melakukan suatu tugas yaitu keyakinan suatu usaha yang

digeluti akan sukses. Sebaliknya individu yang mempunyai

self-efficacy rendah akan memiliki self-efficacy yang rendah

pula tentang setiap usaha yang dilakukan.

Self-efficacy dapat ditujukkan dengan tingkatan yang

dibebankan pada individu, terhadap tantangan dengan

tingkatan yang berbeda dalam rangka menuju keberhasilan.

Individu akan mencoba tingkah laku yang dirasa mampu

dilakukan dan akan menghindari tingkah laku yang dirasa di

luar batas kemampuan yang dirasakannya. Kemampuan dapat

dilihat dalam bentuk tingkat kecerdasan usaha, ketepatan,

produktivitas, dan cara mengatasi tantangan.

Hasil dari perbandingan antara tantangan yang timbul

ketika individu mencapai performansi dengan kemampuan

yang dimiliki individu akan bermacam-macam tergantung

aktivitas yang dilakukan.

31Ririn M, Op.Cit., h 18

Page 29: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

15

2) Generality (Keluasaan)

Berkaitan dengan cakupan luas bidang tingkah laku dimana

individu merasa yakin terhadap kemampuanya. Individu

mampu menilai keyakinan dirinya dalam menyelesaikan tugas.

Mampu tidaknya individu mengerjakan bidang-bidang dan

konteks tertentu. Terungkap gambaran secara umum tentang

self-efficacy individu yang berkaitan generalisasi bisa

bervariasi dalam beberapa bentuk dimensi berbeda, termasuk

tingkat kesamaan aktifitas dan modalitas, dimana kemampuan

diekspresikan dalam bentuk tingkah laku, kognitif dan afeksi.

3) Strength (Ketahanan)

Berkaitan dengan ketahanan pada keyakinan individu atas

kemampuanya. Individu mempunyai keyakinan yang kuat dan

ketekunan dalam usaha yang akan dicapai meskipun terdapat

kesulitan dan rintangan. Melalui self-efficacy, kekuatan usaha

yang lebih besar mampu didapatkan. Semakin kuat perasaaan

efikasi diri dan semakin besar ketekunan, maka semakin tinggi

kemungkinan kegiatan yang dipilih dan dilakukan berhasil.

Menurut Pajares & Urdan, dimensi-dimensi self-efficacy guru

terdiri dari enam dimensi, yakni:32

1) Efficacy to influence decision making yang terkait dengan

keyakinan akan kemampuannya dalam mempengaruhi

pengambilan keputusan.

2) Instructional self-efficacy yang terkait dengan keyakinan akan

kemampuan dalam mengajar.

3) Disciplinary self-efficacy yang terkait dengan keyakinakan,

kemampuan dalam menegakkan kedisiplinan.

4) Efficacy to enlist parental involvement yang terkait dengan

keyakinan akan kemampuan dalam mengefektifkan

keterlibatan orangtua.

32Dita Ayu Puspitasari Dan Muryantinah Mulyo Handayani, Op.Cit, h 64

Page 30: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

16

5) Efficacy to enlist community involvement yang terkait dengan

keyakinan akan kemampuan dalam mengefektifkan

keterlibatan kelompok.

6) Efficacy to create a positive school climate yang terkait dengan

keyakinan akan kemampuan dalam membuat iklim sekolah

yang positif.

4) Fungsi Self-efficacy

Teori sefl-efficacy menyatakan bahwa persepsi kemampuan

seseorang akan mempengaruhi pikiran, perasaan, motivasi, dan

tindakan. Bandura menjelaskan bahwa ketika perasaan efficacy telah

terbentuk, maka akan sulit untuk berubah. Kepercayaan mengenai

self-efficacy merupakan penentu yang kuat dari tingkah laku. Berikut

beberapa fungsi dari self-efficacy menurut Bandura:33

1. Untuk menentukan pilihan tingkah laku.

Orang cenderung akan melakukan tugas tertentu dimana ia

merasa memiliki kemampuan yang baik untuk

menyelesaikannya. Jika seseorang memiliki keyakinan diri yang

besar bahwa ia mampu mengerjakan tugas tertentu, maka ia

akan lebih memilih mengerjakan tugas tersebut dari pada tugas

yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa self-efficacy juga menjadi

pendorong timbulnya suatu tingkah laku.

2. Sebagai penentu besarnya usaha dan daya tahan dalam

mengatasi hambatan atau pengalaman aversif. Bandura

mengatakan bahwa self-efficacy menentukan berapa lama

individu dapat bertahan dalam mengatasi hambatan dan situasi

yang kurang menyenangkan. Self-efficacy yang tinggi akan

menurunkan kecemasan yang menghambat penyelesaian tugas,

sehingga mempengaruhi daya tahan individu. Dalam belajar,

orang dengan self-efficacy tinggi cenderung menunjukkan usaha

33Gerson Salomo Kolondam, Pengaruh Kepemimpinan, Self Efficacy Dan Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Guru Di Smp Negeri 7 Manado, (E-Journal, Manado) Hal.6

Page 31: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

17

yang lebih keras dari pada orang dengan tingkat self-efficacy

rendah.

3. Mempengaruhi pola pikir dan reaksi emosional.

Beck menyatakan bahwa self-efficacy mempengaruhi pola

pikir dan reaksi individu, baik dalam menghadapi situasi saat ini

maupun dalam mengantisipasi situasi yang akan datang. Orang-

orang dengan self-efficacy rendah selalu menganggap dirinya

kurang mampu menangani situasi yang dihadapinya. Dalam

mengantisipasi keadaan, mereka juga cenderung

mempersepsikan masalah-masalah yang akan timbul jauh lebih

berat daripada yang sesungguhnya. Collins, menyatakan bahwa

self-efficacy yang dipersepsikan membentuk cara berpikir kasual

seseorang.

Saat mencari pemecahan masalah yang rumit, individu

dengan self-efficacy tinggi akan mempersepsikan dirinya

sebagai orang berkompetensi tinggi. Ia akan merasa tertantang

jika dihadapkan pada tugas-tugas dengan derajat kesulitan dan

risiko yang tinggi. Sebaliknya, orang dengan self-efficacy yang

rendah akan menganggap dirinya tidak kompeten dan

menganggap kegagalan akibat dari tidakmampuannya. Individu

seperti ini sering merasa pesimis terhadap hasil yang akan

diperoleh, mudah mengalami stress dan mudah putus asa.

4. Sebagai peramal tingkah laku selanjutnya.

Individu dengan self-efficacy tinggi memiliki minat dan

keterlibatan yang tinggi dan lebih baik dengan lingkungannya.

Demikian juga dalam menghadapi tugas, dimana keyakinan

mereka juga tinggi. Mereka tidak mudah putus asa dan

menyerah dalam mengatasi kesulitan dan mereka akan

menampilkan usaha yang lebih keras lagi. Sebaliknya individu

dengan self-efficacy rendah cenderung lebih pemalu dan kurang

terlibat dalam tugas yang dihadapi. Selain itu, mereka lebih

Page 32: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

18

banyak pasrah dalam menerima hasil dan situasi yang dihadapi

daripada berusaha mengubah keadaan.

5) Proses Self-efficacy

Menurut Bandura self-efficacy berakibat pada suatu tindakan

manusia melalui berbagai proses, yaitu:34

1) Proses kognitif

Bandura mengatakan bahwa pengaruh dari efikasi diri pada

proses kognitif seseorang sangat bervariasi. Pertama, efikasi diri

yang kuat akan mempengaruhi tujuan pribadinya. Semakin kuat

efikasi diri, semakin tinggi tujuan yang ditetapkan oleh individu

bagi dirinya sendiri dan akan memperkuat komitmen individu

terhadap tujuan tersebut. Individu dengan efikasi diri yang kuat

akan mempunyai cita-cita yang tinggi. Mengatur rencana dan

berkomitmen pada dirinya untuk mencapai tujuan tersebut.

Kedua, individu dengan efikasi yang kuat akan memudahkan

individu dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk

menghadapi kegagalan.

2) Proses motivasi

Efikasi diri memainkan peranan penting dalam pengaturan

motivasi diri. Sebagian besar motivasi manusia dibangkitkan

secara kognitif. Individu memotivasi dirinya dan menuntun

tindakan-tindakannya dengan menggunakan pemikiran-pemikiran

tentang masa depan. Sehingga individu tersebut akan membentuk

kepercayaan mengenai apa yang dapat dilakukan. Individu juga

akan mengantisipasi hasil-hasil dari tindakan-tindakan yang

prospektif serta dapat menciptakan tujuan bagi dirinya sendiri dan

merencanakan bagian dari tindakan-tindakannya untuk

merealisasikan masa depan yang berharga.

Efikasi ini mendukung motivasi dalam berbagai cara untuk

menentukan tujuan-tujuan yang diciptakan individu bagi dirinya

34Ririn Masy’atul, Op.Cit., h 20

Page 33: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

19

sendiri dengan seberapa besar ketahanan individu terhadap

kegagalan. Ketika menghadapi kesulitan dan kegagalan, individu

yang mempunyai keraguan terhadap kemampuan dirinya akan

lebih cepat menyerah dan mengurangi usaha-usaha yang

dilakukannya. Individu yang memiliki keyakinan kuat terhadap

kemampuan dirinya akan melakukan usaha yang lebih besar.

3) Proses Afeksi

Individu yang yakin pada dirinya sendiri bahwa dirinya

mampu mengontrol situasi yang mengancam, tidak akan sampai

membangkitkan pola-pola pikiran yang menggangu, sedangkan

individu yang tidak dapat mengatur situasi yang mengancam akan

cenderung mengalami kecamasan yang tinggi. Individu yang

memikirkan ketidakmampuan coping dalam dirinya dan

memandang banyak aspek dari lingkungan sekeliling sebagai

situasi ancaman yang penuh bahaya.

Akhirnya akan membuat individu membesar-besarkan

ancaman yang mungkin terjadi dan kekhawatiran terhadap hal-hal

yang sangat jarang terjadi. Melalui pikiran-pikiran tersebut

individu menekan dirinya sendiri dan meremehkan kemampuan

dirinya sendiri.

4) Proses Selektif

Fungsi selektif akan mempengaruhi pemilihan aktivitas dan

situasi yang akan individu percayai telah malampaui batas

kemampuan coping dalam dirinya namun, individu tersebut telah

siap melakukan aktivitas-aktivitas yang menantang dan memilih

situasi yang dinilai mampu untuk diatasi. Perlakuan yang individu

buat akan memperkuat kemampuan, minat-minat dan jaringan

sosial yang mempengaruhi kehidupan dan akhirnya akan

mempengaruhi arah perkembangan personal. Hal ini karena

pengaruh sosial berperan dalam pemilihan lingkungan, berlanjut

untuk meningkatkan kompetensi, nilai-nilai dan minat tersebut

Page 34: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

20

dalam waktu yang lama setelah faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan keyakinan telah memberikan pengaruh awal.

Menurut Bandura, komponen self-efficacy masih bisa

diperluas, seperti yang dilakukan Skaalvik yang menyatakan

bahwa tidak ada konstruksi eksplisit untuk digunakan dalam

penelitian untuk membangunnya. Meski begitu, ada komponen

self-efficacy guru disajikan oleh Schwarzer, Schmitz, dan

Daytner, yaitu pekerjaan (job accomplisment), pengembangan

keterampilan kerja (pengembangan keterampilan pada pekerjaan),

interaksi sosial dengan siswa, orang tua ayah dan rekan kerja

(interaksi sosial dengan mahasiswa, orang tua, dan kolega),

mengatasi stres kerja (coping stres kerja).35

6) Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Guru

Erawati dalam jurnal inferensial nomor 6 volume 2 tahun 2012

yang berjudul “Profil Dan Faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Guru

Madrasah Ibtida’iyah Peserta Dual Mode System” menjelaskan

bahwa berdasarkan teori efikasi dari Bandura dan teman-teman yang

relevan dengan faktor yang mempengaruhi efikasi guru, maka

diperoleh tiga kelompok faktor yang mempengaruhi efikasi guru

yaitu:

1. Faktor demografi

Menurut bandura ada beberapa faktor yang

mempengaruhi efikasi diri guru, yaitu usia, pendidikan

tertinggi dan lama pengalaman mengajar. Kondisi-kondisi

yang menguntungkan dalam faktor demografi, memiliki

pengalaman instruksional yang beragam, dan kualitas afektif

yang positif akan meningkatkan efikasi guru.

Sebaliknya, guru yang skornya lebih rendah dalam

aspek status sosial ekonomi, usia, pengalaman, religiusitas,

etnisitas, persepsi terhadap kompetensi, persepsi terhadap

35Ulfiani Rahmah, Op,Cit., h 3

Page 35: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

21

kesejahteraan, persepsi terhadap sertifikasi guru, dan indeks

prestasinya, maka cenderung kurang efikasinya dalam

menjalankan tugas.

2. Pengalaman instruksional

Instruksional bersifat pengajaran, jadi pengalaman

instruksional merupakan pengalaman mengajar. Bandura

dalam Santrock menyebutkan pengalaman instruksional

mencakup kemampuan dalam mengelola kelas menjadi tempat

yang menyenangkan untuk belajar dan bisa mengajak orang

tua ikut dalam proses pembelajaran.

3. Personal tingkah laku

Dalam situasi personal tergantung pada lingkungan dan

kognitif. Bandura dalam Santrock faktor person mencakup

ekspektassi, keyakinan, strategi, pemikiran, dan kecerdasan.

Kesimpulan yang dapat diambil peneliti dari uraian di atas

bahwa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya efikasi guru

antara lain faktor pengalaman instruksional, personal dan faktor

demografi yang terdiri dari usia, pengalaman mengajar, pendidikan

tertinggi.

7) Sumber-Sumber Self-Efficacy

Menurut Bandura self-eficacy dapat ditumbuhkan dan

dipelajari melalui empat sumber informasi utama. Berikut ini adalah

empat sumber informasi tersebut :

1. Pengalaman keberhasilan (mastery experience)

Pengalaman keberhasilan akan menaikkan self-efficacy

individu, sedangkan pengalaman kegagalan akan

menurunkannya. Setelah self-efficacy yang kuat berkembang

melalui serangkaian keberhasilan, dampak negatif dari

kegagalan-kegagalan yang umum akan terkurangi. Bahkan,

kegagalan diatasi dengan usaha-usaha tertentu yang dapat

memperkuat motivasi diri apabila seseorang menemukan lewat

Page 36: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

22

pengalaman bahwa hambatan tersulitpun dapat diatasi dengan

usaha yang terus-menerus.

Performa actual adalah sumber pengetahuan yang paling

berpengaruh untuk kita. Jika kita berhasil berulang kali dalam

mengerjakan tugas-tugas yang ada, maka rasa kemampuan diri

meningkat. Sebaliknya, jika kita berulangkali gagal, maka rasa

kemampuan diri akan jatuh. Sekali kita sanggup

mengembangkan rasa kemampuan diri yang besar di suatu

bidang, kita tidak akan begitu terganggu oleh benturan-benturan

yang membuat kita mundur sebentar.

2. Pengalaman orang lain (vicarious experience)

Penaksiran kemampuan diri juga dipengaruhi oleh

pengalaman orang lain, seolah-olah kita sendiri yang

mengalaminya. Jika kita melihat orang lain berhasil dalam

subuah tugas, kita menyimpulkan bahwa kita juga bisa

melakukannya. Kita yakin orang lain memiliki kemampuan

yang setara dengan kita.

3. Persuasi verbal (verbal persuasion)

Pada persepsi verbal, individu diarahkan dengan saran,

nasihat, dan bimbingan. Sehingga dapat meningkatkan

keyakinannya tentang kemampuan-kemampuan yang dimiliki,

yang dapat membentuk dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Individu yang diyakinkan dengan verbal, cenderung akan

berusaha lebih keras untuk mencapai suatu keberhasilan.

Menurut Bandura, pengaruh persuasi verbal tidaklah terlalu

besar karena tidak memberikan suatu pengalaman yang dapat

langsung dialami atau diamati individu. Dalam kondisi yang

menekan dan kegagalan terus-menerus, pengaruh sugesti akan

cepat lenyap jika mengalami pengalaman yang tidak

menyenangkan.

4. Kondisi Fisiologis

Page 37: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

23

Individu akan mendasarkan informasi mengenai kondisi

fisiologis mereka untuk menilai kemampuannya. Ketegangan

fisik dalam situasi yang menekan dipandang individu sebagai

tanda ketidakmampuan, karena hal itu dapat melemahkan

performasi kerja individu.

2. Iklim Sekolah

1. Pengertian Iklim Sekolah

Iklim timbul dari sistem perilaku organisasi yang mencakup

filsafat dan tujuan, kepemimpinan, organisasi formal dan informal, dan

lingkungan sosial. Kompri mendefinisikan iklim sebagai efek-efek

perasaan subjektif dari sistem manajer formal atau informal, dan

berbagai faktor lingkungan yang lainnya yang berpengaruh terhadap

sikap kepercayaan, nilai dan motivasi orang-orang yang bekerja dalam

organisasi tertentu.36

Sekolah merupakan satu institusi. Sebuah institusi juga

dipandang sebagai satu organisasi. Iklim sekolah merupakan implikasi

dari iklim organisasi yang dikaitkan dengan lingkungan sekolah yakni

tempat guru-guru melakukan aktivitasnya.37

Iklim sekolah mengacu

pada istilah iklim organisasi (organizational climate) pertama kali

digunakan oleh Kurt Lewin tahun 1930-an dalam istilah psychological

climate (iklim psikologis).38

Stringer mendefinisikan iklim sekolah sebagai “...collection and

pattern of enviromental determinant of aroused motivation.” Iklim

sekolah sebagai koleksi dan pola lingkungan yang menentukan

munculnya motivasi.39

Hoy dan Miskel mengartikan iklim sekolah

sebagai: “The set of internal characteristics that distinguishes one

36Sukron F, Loc. Cit,. 37Sukron Fujiaturahman, Iklim Sekolah Dan Efikasi Diri Dengan Motivasi Kerja Guru (E-Jurnal

Universitas Negeri Jakarta) h 169 38M. Nur Ghufron, Kepuasan Kerja Guru Paud Ditinjau Dari Iklim Kelas Dan Efikasi Mengajar,

Quality Vol. 4, No. 2, 2016: 254-270, (E-Jurnal STAIN Kudus) h 259 39Sukron F, Loc. Cit,.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

24

school from another and influence the behavior of the people in it’s

called the organizational climate”.40

Iklim sekolah merupakan sifat-sifat atau ciri suasana yang

dirasakan dalam lingkungan sekolah yang timbul terutama karena

persepsi para anggota atas kegiatan intim sekolah yang dilakukan secara

sadar atau tidak, yang dianggap mempengaruhi tingkah laku warga

sekolah. Iklim sekolah dapat dipandang sebagai kepribadian organi sasi

sekolah menurut persepsi para anggotanya.

Berdasarkan pengertian di atas, diketahui bahwa iklim sekolah

merupakan kualitas dan frekuensi interaksi di antara guru, di antara

siswa, di antara pendidik, di antara kepala sekolah dengan pembelajar,

di antara staf di sekolah, di antara orang tua dan komunitas yang lebih

luas.

2. Jenis-jenis Iklim Sekolah

DeRoche membedakan iklim sekolah menjadi 2, yaitu (1) iklim

yang buruk atau negatif dan (2) iklim yang positif. Iklim sekolah yang

negatif ada pada sekolah dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a) Kurang pengarahan;

b) Ada ketidakpuasan kerja;

c) Kurang komunikasi;

d) Terjadi pengucilan siswa;

e) Timbul frustrasi;

f) Produktivitas rendah;

g) Kreativitas dan inovasi kurang;

h) Terdapat keseragaman;

i) Rasa menghargai dan mempercayai kurang;

j) Apatis.

40Sukron F, Loc. Cit,.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

25

Sebaliknya, iklim sekolah yang positif bercirikan hal-hal sebagai

berikut:

a) Personil sekolah menyadari sebab-sebab suatu konflik dan

melakukan sesuatu untuk menanggulangi;

b) Ketidakpuasan, kritik, dan konflik dipandang sebagai cara untuk

mengenali kekuatan dan kelemahan;

c) Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan ditanggung

bersama;

d) Gagasan, saran, dan keterlibatan semua personil dihargai oleh

kepala sekolah;

e) Angka ketidakhadiran siswa rendah;

f) Bangga terhadap sekolah;

g) Memiliki kepercayaan dan keterbukaan;

h) Produktivitas, kerja sama, keterlibatan personil tinggi;

i) Mempunyai rasa bersatu dan dorongan untuk pembaruan; serta

j) Menunjukkan adanya perhatian dan kebersamaan

3. Aspek-Aspek Iklim Sekolah

Kassabri M.K, Benbenishty R, Astor R.A, dalam Ulfa dan Mira

membagi aspek iklim sekolah menjadi tiga aspek:

a) School policy against violence that include clear, consist and fair

rules

Kejelasan peraturan sekolah terhadap perilaku kekerasan,

kejelasan ini terjadi secara konsisten dan peraturan yang adil.

Meliputi pertimbangan para siswa mengenai kebijakan sekolah

atau prosedur yang mengarah pada pengurangan kekerasan.

b) Teacher support of students

Dukungan yang diberikan guru terhadap siswa meliputi

hubungan guru dan siswa yang dapat mendukung siswa.

c) Students participation in decision making and in the design of

interventions to prevent school violence

Page 40: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

26

Sejauh mana keterlibatan siswa dalam pembuatan keputusan

dan rancangan intervensi untuk pencegahan kekerasan di sekolah.

Hal ini dapat dilihat dengan mengukur perasaan responden

bagaimana peran siswa dalam melihat isu kekerasan di sekolah.

Dalam jurnal Ayu Lestari dan Susandari, Freiberg mengatakan

bahwa iklim kerja terdiri dari empat aspek, yaitu:41

1) Lingkungan Fisik Sekolah

Lingkungan fisik sekolah mencangkup bangunan sekolah,

ukuran sekolah/kelas dan fasilitas yang tersedia menyangkut

kelengkapan (kuantitas dan kualitas). Lingkungan fisik ini

diuraikan lebih jelas dalam ilmu hygiene industry, yaitu ilmu

yang didedikasikan untuk mengantisipasi, mengenali,

mengevaluasi dan mengendalikan faktor-faktor lingkungan yang

berasal dari tempat kerja yang dapat menimbulkan kesakitan,

ketidakmampuan, kesehatan dan kesejahteraan atau

ketidaknyamanan yang signifikan diantara guru atau antar warga

masyarakat. Faktor lingkungan yang menjadi perhatian dari

keilmuan ini yaitu: bahaya kimia, bahaya fisik, bahaya biologis

dan bahaya ergonomi.42

2) Sistem Sosial

Sistem sosial mencangkup hubungan dan interaksi yang

terjalin antara seluruh anggota seperti siswa dengan guru, siswa

dengan siswa, hal ini juga mencangkup peraturan yang

diberlakukan oleh pihak sekolah.

3) Lingkungan yang Teratur

Iklim sekolah yang baik terbentuk apabila terdapat

lingkungan sekolah yang penataan bangunan sekolahnya tertata

dengan baik yang akan memberikan kenyamanan.

41Ayu Lisnawati Dan Susandari, Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dengan

Penyesuaian Sosial Santri Putri Ponpes Al Basyariyah Bandung Yang Melakukan Pelanggaran, Jurnal

Psikologi, 2015, h 449. 42 Iting Shofwati Dan Yuli Prapanca, Hygiene Industri, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009), h 3.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

27

4) Hubungan Tentang Perilaku Guru dan Hasil Siswa.

Harapan tentang perilaku guru dan hasil siswa mencakup

harapan yang diekspresikan oleh guru. Siswa diharapkan dapat

dicapai kemajuan dalam belajar yang ditandai dengan

pencapaian dalam siswa dan memberikan reward atau hadiah

untuk tugas yang dikerjakan dengan baik.

4. Macam macam Iklim Organisasi Sekolah dan Karakteristiknya

Burhanuddin dalam The Organization Climate of school ada enam

iklim organisasi yang menjadi kecenderungan iklim di sekolah, yaitu:43

1. Iklim terbuka

Sekolah dengan iklim terbuka berarti ada kerja sama dan saling

menghormati antara kepala sekolah, guru dan karyawan. Semangat

kerja guru dan karyawan tinggi. Kepala sekolah mau

mendengarkan saran dari guru, menghargai profesional guru dan

memperhatikan skebutuhan guru, sehingga guru merasa

diperhatikan dan guru merasa puas. Tanggungjawab dalam usaha

mencapai tujuan, dirasakan bersama. Tujuan organisasi biasanya

juga dirumuskan bersama.

2. Iklim bebas

Sekolah dengan iklim bebas, kepala sekolah sedikit atau jarang

melakukan pengawasan, semangat kerja muncul karena hanya

untuk memenuhi kepuasan pribadi. Guru dan karyawan merasa

hidup bebas.

3. Iklim terkontrol

Iklim kontrol berarti kepala sekolah sangat mementingkan

tugas, sementara kebutuhan guru tidak diperhatikan. Anggota

kelompok (guru dan karyawan) hanya memperhatikan tugas yang

diberikan atasan karena takut. Pada iklim terkontrol ini semangat

43Teguh Apriyanto, Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Organisasi Terhadap

Kreativitas Guru IPA SMP Negeri Se Kota Pekalongan, Tesis Program Studi Manajemen Pendidikan

Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang 2007, h 47

Page 42: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

28

kerja tampak tinggi meski terpaksa, dan kebutuhan manusiawinya

kurang.

4. Iklim familiar atau kekeluargaan

Sekolah dengan sistem kekeluargaan ini sangat bersifat

manusiawi dan tidak terkontrol. Anggota kelompok ingin

memenuhi kebutuhan pribadi tetapi kurang perhatian pada

penyelesaian tugas dan kontrol sosial. Semangat kerja kelompok

tidak begitu tinggi, karena kelompok mendapat kepuasan yang

sedikit dalam penyelesaian tugas-tugas.

5. Iklim kebapakan (Paternal Climate)

Sekolah dengan iklim kebapakan, kurang menghargai inisiatif

bawahan dan berusaha menekan bawahan. Bawahan memperoleh

sedikit kepuasan baik bertahan dengan tugas maupun kebutuhan

pribadi yang akhirnya berakibat semangat kerja kelompok akan

rendah. Hampir dalam segala hal tergantung kepada atasan.

6. Iklim tertutup

Sekolah dengan iklim tertutup berarti kepala sekolah

menekankan pekerjaan rutin guru dan karyawan bersifat masa

bodoh dan acuh tak acuh, semangat kerja kelompok rendah. Guru

tidak merasa puas, guru frustasi, apatis dan selalu curiga mereka

kurang menghormati atasan.

5. Faktor-Faktor Penentu Iklim Sekolah

Steers menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Iklim

kerja adalah:44

1) Struktur tugas,

2) Imbalan dan hukuman yang diberikan,

3) Sentralisasi keputusan,

4) Tekanan pada prestasi,

5) Tekanan pada latihan dan pengembangan,

44

Farida Hanum, Pengaruh Efikasi Diri, Iklim Kerja, Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Kepala

Madrasah, Jurnal “Analisa” Volume 20 Nomor 01 Juni 2013, h 104

Page 43: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

29

6) Keamanan dan resiko pelaksanaan tugas,

7) Keterbukaan dan Ketertutupan individu,

8) Status dalam organisasi,

9) Pengakuan dan umpan balik,

10) Kompetensi dan keluwesan dalam hubungan pencapaian tujuan

organisasi.

6. Dimensi Iklim Sekolah

Moos mengemukakan tiga dimensi umum iklim organisasi/iklim

sekolah dalam Hadiyanto yaitu dimensi hubungan (relationship),

dimensi pertumbuhan/perkembangan pribadi (personal

growth/development), dimensi perubahan dan perbaikan sistem (system

maintenance and system change). Untuk Melengkapi dimensi yang

dikemukakan oleh Moos, Arter dalam Hadiyanto menambahkan satu

dimensi lagi yaitu dimensi lingkungan fisik (physical environment).45

1) Dimensi hubungan.

Dimensi ini mengukur sejauh mana keterlibatan personal yang

ada di dalam organisasi/sekolah, seperti kepala sekolah, guru dan

pesrta didik, saling mendukung, saling membantu, dan sejauh mana

mereka dapat mengekspresikan kemampuan mereka secara bebas dan

terbuka. Skala yang termasuk di dalam dimensi ini di antaranya,

adalah dukungan (support), afiliasi (affiliation), tidak memiliki

komitmen (disengagement), keintiman (intimacy), keterbukaan

(openness), kedekatan (closeness), dan keterlibatan (involvement).

2) Dimensi pertumbuhan/perkembangan pribadi.

Disebut juga dimensi yang berorientasi pada tujuan organisasi

dalam mendukung pertumbuhan/perkembangan pribadi dan motivasi

individu yang ada di dalam organisasi untuk tumbuh dan berkembang.

Skala iklim organisasi yang dapat dikelompokkan ke dalam dimensi

ini adalah minat profesional (profesional interest), menghalang-

45Dewi Permana Sari, Artikel Ilmiyah, Hubungan Iklim Sekolah Dengan Semangat Kerja Guru Smk

Swasta Se-Kota Padang Panjang, Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Padang, Volume 1 Nomor 28, Januari 2016

Page 44: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

30

halangi (hindrance), percaya (trust), standar prestasi (achievement

standard), dan orientasi pada tugas (task orientation).

3) Dimensi perubahan dan perbaikan sistem

Dimensi ini membicarakan sejauh mana iklim sekolah

mendukung harapan, memperbaiki kontrol dan merespon perubahan

yang terjadi. Skala iklim sekolah yang termasuk dalam dimensi ini

adalah kebebbasan staf, partisipasi dalam pembuatan keputusan,

tekanan bekerja, kejelasan bekerja, dan pengawasan.

4) Dimensi lingkungan fisik

Dimensi ini menjelaskan mengenai sejauh mana lingkungan

fisik seperti fasilitas, sarana, dan prasarana dapat mendukung harapan

pelaksanaan tugas. Skala iklim yang termasuk dalam dimensi ini di

antaranya adalah kelengkapan saran dan prasarana, kenyamanan, dan

keamanan kerja.

7. Pentingnya Iklim Sekolah.

Iklim sekolah dianggap penting karena memiliki peran sebagai

berikut: 46

a. Iklim sekolah dapat mempengaruhi banyak orang di sekolah.

Misalnya, iklim sekolah yang positif telah dikaitkan dengan emosi

dan perilaku siswa yang bermasalah.

b. Iklim sekolah di perkotaan beresiko tinggi menunjukkan bahwa

lingkungan yang positif, mendukung, dan budaya sadar iklim

sekolah signifikan dapat membentuk kesuksesan siswa perkotaan

dalam memperoleh gelar akademik. Para peneliti juga menemukan

bahwa iklim sekolah yang positif memberikan perlindungan bagi

anak dengan lingkungan belajar yang mendukung serta mencegah

perilaku antisosial.

46Rasto, 2018, (Http://Rasto.Staf.Upi.Edu/2016/03/15/Pentingnya-Iklim-Sekolah) Diakses Pada 22 April

2018. Pukul 20.38.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

31

c. Hubungan interpersonal yang positif dan kesempatan belajar yang

optimal bagi siswa di semua lingkungan demografis dapat

meningkatkan prestasi dan mengurangi perilaku maladaptive.

d. Iklim sekolah yang positif berkaitan dengan peningkatan kepuasan

kerja bagi personil sekolah.

e. Iklim sekolah dapat memainkan peran penting dalam menyediakan

suasana sekolah yang sehat dan positif.

f. Interaksi dari berbagai sekolah dan faktor iklim kelas dapat

memberikan dukungan yang memungkinkan semua anggota

komunitas sekolah untuk mengajar dan belajar dengan optimal.

g. Iklim sekolah, termasuk “kepercayaan, menghormati, saling

mengerti kewajiban, dan perhatian untuk kesejahteraan lainnya.

Memiliki pengaruh yang kuat terhadap pendidik dan peserta didik,

hubungan antar peserta didik, serta prestasi akademis dan kemajuan

sekolah secara keseluruhan. Iklim sekolah yang positif merupakan

lingkungan yang kaya, untuk pertumbuhan pribadi dan

keberhasilan akademis.

h. Menciptakan School Connectedness, menurut penelitian yang

dilakukan Atika dan Dian iklim sekolah memberikan sumbangan

efektif dalam meningkatkan School Connectedness.

B. Hasil penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan adalah untuk memperkuat hasil penelitian yang

dilakukan peneliti, berikut penelitian yang dilakukan peneliti lain, yaitu:

Page 46: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

32

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan

No Penulis Tahun Judul Persamaan Perbedaan

1. Sukron

Fujiaturrahman 2016

Iklim

Sekolah Dan

Efikasi Diri

Dengan

Motivasi

Kerja Guru

Variabel

bebas: Iklim

organisasi

Variabel

Terikat:

Self efficacy

Jenis

penelitian:

Kuantitatif

bersifat

korelasi

Populasi : 30

orang guru di

SDN segugus

07 dipilih secara

acak.

Metode

Penelitian:

survey

Lokasi : SDN

segugus 07

Praya Timur

2.

Prima Retha

Rahayu

Ningtyas

2011

Pengaruh

Iklim Kelas

dan Self

Efficacy

Terhadap

Motivasi

Belajar Anak

Jalanan

Variabel :

efikasi diri,

iklim kelas

Jenis

penelitian :

kuantitatif

bersifat

korelasi

Variabel :

motivasi belajar

Populasi : 50

anak jalanan

Lokasi : jalan

Baru Bogor

3.

Farida Hanun

2013

Pengaruh

Efikasi Diri,

Iklim Kerja,

Dan Motivasi

Berprestasi

Terhadap

Kinerja

Kepala

Madrasah

(Survey Di

Madrasah

Ibtidaiyah

Kota Bekasi)

Efikasi diri,

iklim kerja

Jenis:

penelitian

pendekatan

kuantitatif

bersifat

korelasi

Motivasi

berprestasi,

kinerja kepala

sekolah

madrasah

Populasi : guru

madrasah

ibtidaiyah

Lokasi : kota

bekasi

Page 47: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

33

C. Kerangka Berpikir

Bandura menyatakan bahwa kemampuan tidak selalu tetap dan tak

terkendali, usaha tidak selalu mudah dikontrol.47

Orang-orang yang kerja

keras tanpa keberhasilan maka mereka tidak percaya bahwa mereka dapat

melakukannya dan mempertahankan usaha yang lebih tinggi.

Upaya yang tinggi akan berkorelasi positif dengan keyakinan keberhasilan

pribadi bagi individu yang menganggap bahwa hal tersebut dilakukan dengan

kerja keras, tetapi sebaliknya jika upaya yang tinggi berkorelasi negatif bagi

mereka yang menganggap bahwa kemampuan sebagai sebuah atribut yang

melekat sehingga perjuangan yang menandakan kekurangan dari kemampuan

itu sendiri.

Jika, seorang guru memiliki keyakinan yang tinggi terhadap

kemampuannya, bahwa ia yakin bisa dan mampu untuk mencapai

keberhasilan mengajar yang ia inginkan maka ia akan meningkatkan

usahanya dalam menghadapi kegagalan tersebut. Sehingga membuat guru

akan mampu menyelesaikan segala tugas-tugas dalam mengajar. Tetapi, lain

halnya jika guru tidak memiliki keyakinan yang tinggi terhadap

kemampuannya. Guru tersebut termasuk yang memiliki cita-cita yang rendah

dan komitmen yang lemah terhadap orientasi mengajar.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini antara lain :

1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self-efficacy guru

dengan iklim sekolah

2) Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara self-efficacy guru

dengan iklim sekolah.

47Prima Retha Ayuningtyas, Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Dan Self-Efficacy Terhadap Motivasi Belajar

Anak Jalanan, Hal. 60

Self-efficacy Iklim Sekolah

Page 48: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

34

Page 49: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah RA Kecamatan Kalideres Kelurahan

Kamal Jakarta Barat. Karena adanya permasalahan self-efficacy di daerah tersebut.

Waktu penelitian terhitung dari dimulainnya peneliti melalukan penulisan skripsi

dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari perpustakaan. Rencana waktu

pelaksanaan penelitian dirancang dari bulan Januari sampai dengan bulan

November.

Berikut adalah tabelnya:

Tabel 3.1

Rencana Waktu Penelitian 2018-2019

No Kegiatan

2018 2019

Bulan

Jan–Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb

1. Persiapan Proposal

2. Seminar Proposal

3. Revisi

4. Pembuatan Instrumen

5. Pengumpulan Data

6. Analisis Data

7. Ujian Skripsi

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Metode kuantitatif adalah penelitian yang melihat suatu realitas sebagai hal yang

tunggal, teramati dan dapat dipragmentasikan. Sehingga dari masalah yang ada

dapat mengeneralisir dan memprediksi suatu masalah berdasarkan sejumlah

variabel prediktator.48

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis sejauh mana variabel X pada suatu faktor berkaitan dengan variabel

pada satu atau lebih dengan faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.49

48

Abdul Halim, Metode Penelitian Bahasa, (Jakarta: Diadit Media, 2011), h 83 49

Kuntjojo, 2009, (Https://Ebekunt.Files.Wordpress.Com/2009/04/Metodologi-

Penelitian.Pdf)

Page 50: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

36

Pengambilan data pada penelitian ini berupa penyebaran skala pengukuran self-

efficacy dan skala pengukuran iklim sekolah.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu himpunan dengan sifat-sifat yang ditentukan oleh

penelitian sedemikian rupa sehingga setiap individu/variabel/data dapat

dinyatakan dengan tepat, apakah individu tersebut menjadi anggota atau tidak.50

Populasi penelitian ini adalah guru di sekolah Rudhatul Athfal (RA) Kelurahan

Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

Sampel adalah himpunan bagian dari populasi yang digunakan untuk

memperkirakan karakteristik pupolasi.51

Teknik pengambilan sampel pada

penilitian ini yaitu probability sampling (Random sampling) yang artinya pada

pengambilan sampel ini, setiap unit populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk diambil sebagai sampel.52

Sampel dalam penelitian ini yaitu 100% dari 35

jumlah populasi. Jadi, sampel yang diambil yaitu sejumlah 40 Guru di sekolah

Rudhatul Athfal (RA) Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data berdasarkan skala

pengukuran self-efficacy dan skala pengukuran iklim sekolah dari hasil pengisian

angket. Penyusunan skala self-efficacy dan iklim sekolah mengadopsi skala likert

dengan tahapan: (1) peneliti memilih butir-butir skala pengukuran, untuk

pengukuran skala self-efficacy dikembangkan dari dimensi-dimensi self-efficacy.

Sedangkan untuk skala pengukuran iklim sekolah, dikembangkan dari aspek-

aspek iklim sekolah, (2) peneliti mengumpulkan cukup banyak butir-butir skala

pengukuran untuk kedua variabel, (3) peneliti melakukan uji coba skala

pengukuran variabel kesejumlah kelompok responden yang cukup memadai dari

jumlah populasi untuk menguji kenormalitasan variabel, (4) peneliti menganalisa

hasil uji coba menggunakan uji normalitas data dengan aplikasi SPSS 23.

50

Kadir, Statistik Terapan Konsep, Contoh Dan Analisis Data Dengan Program

SPSS/Lisrel Dalam Penelitian, (Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset, 2015) h 117. 51

Kadir, Ibid,. 52

Ahmad Jamaluddin, Metode Penelitian Administrasi Publik Teori Dan Aplikasi,

(Yogyakarta: Gava Media, 2015), h 142.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

37

Instrumen self-efficacy yang diberikan berbentuk pilihan, dengan pilihan SS

(Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).

Instrumen angket self-efficacy menggunakan skor dari 1 sampai dengan 4. Skor

untuk pernyataan positif 1 untuk jawaban STS, skor 2 untuk jawaban TS, skor 3

untuk jawaban S, skor 4 untuk jawaban SS. Sedangkan skor untuk pernyataan

negatif adalah kebalikan dari skor pernyataan positif. jadi, masing-masing pilihan

jawaban tersebut dimaksudkan untuk mengetahui self-efficacy yang dimiliki oleh

guru RA secara tafsiran kuantitatif.

Kemudian untuk instrumen iklim sekolah, penulis membagikan angket yang

berbentuk pilihan dengan pilihan sangat setuju dengan skor 4, setuju dengan skor

3, ragu-ragu dengan skor 2 dan tidak setuju dengan skor 1.

Riduwan menjelaskan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.53

Fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pernyataan maupun pertanyaan.

Alat ukur yang digunakan peneliti adalah angket/skala. Skala adalah

seperangkat simbol atau angka-angka yang ditetapkan menurut aturan individu.

Penelitian ini mengacu pada tiga dimensi yang dikemukakan oleh Albert Bandura.

Untuk mengukur tingkat self-efficacy, penelitian ini menggunakan skala likert,

berdasarkan dimensi self-efficacy yang dipaparkan oleh bandura, yaitu tingkat

kesulitan tugas (level/magnitude), kemantapan kayakinan (strength), dan luas

bidang perilaku (generality). Sebagai gambaran dalam penyusunan skala, peneliti

mengadaptasikan skala penlitian yang dipaparkan oleh Miftah Sempurnawati pada

tahun 2011.

Alat ukur iklim sekolah disusun dan mengadaptasi konsep iklim sekolah oleh

National School Climate Council melalui berbagai penyesuaian kondisi budaya

53

Gerson Salomo Kolondam, Pengaruh Kepemimpinan, Self Efficacy Dan Komitmen

Organisasi Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 7 Manado, E-jurnal, h 15.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

38

dan isu yang relevan terjadi pada lingkungan sekolah RA. Terdapat empat aspek

yang diukur yaitu keamanan, kegiatan belajar-mengajar, hubungan sosial, dan

lingkungan fisik sekolah. Kuesioner ini terdiri dari 45 item pernyataan.

1. Variabel Self-efficacy Guru (Variabel X)

a) Definisi Konseptual

Self-efficacy guru merupakan kepercayaan guru akan kemampuan

dirinya dalam mengerjakan tugas mengajar secara sukses untuk

menghasilkan tingkat keterlibatan dan prestasi siswa yang diharapkan.

b) Definisi Operasional

Self-efficacy merupakan skor yang menunjukkan kepercayaan guru

akan kemampuan dirinya dalam mengerjakan tugas mengajar secara

sukses untuk menghasilkan tingkat keterlibatan dan prestasi siswa yang

diharapkan dengan dimensi dari skala self-efficacy dan menggunakan

model skala angket yang berasal dari tiga dimensi yaitu: tingkat kesulitan

tugas (magnitude/level), luas bidang perilaku (generality), dan kekuatan

(strength). Self-efficacy diperoleh dari skor jawaban responden. Berikut

kisi-kisi instrumen penelitian hubungan antara self-efficacy guru dengan

iklim sekolah RA di Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta

Barat.

Berikut ini tabel kisi-kisi instrumen variabel self-efficacy :

Page 53: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

39

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Self-efficacy

No. Dimensi Indikator Pernyataan Jumlah

soal (+) (-)

1

Magnitude

(tingkat kesulitan

tugas)

Merasa yakin dapat

menyelesaikan tugas dengan

baik

1, 2,3,

6, 7 4, 5, 7

Menganggap suatu masalah

adalah sesuatu yang mudah

8, 9,

10, 13

11,

12, 14 7

2

Generality

(luas bidang

perilaku)

Mampu bertahan dalam segala

persoalan

15,17,

18, 20,

24

16,19,

21,22,

23

10

Mampu mengerjakan beberapa

aktivitas sekaligus

25,26,

27,

28,29,

30,31,

32, 33

9

3 Strength

(ketahanan)

Mampu bertahan disuatu

keadaan yang dirasa sulit

34, 35,

36,

37,38,

39, 40 7

Meningkatkan usahanya disaat

menghadapi kesulitan

41, 42,

43,

44,45,

46, 6

Jumlah pernyataan 24 22 46

c) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen.54

Untuk melihat valid atau tidaknya

instrumen tersebut peneliti mencari kerangka dari suatu konsep mengenai

self-efficacy dan iklim sekolah. Langkah yang dikemukakan parah ahli

yang tertulis dalam literatur. Uji validitas juga dapat dilihat dari hasil

perhitungan pearsen product moment dengan menggunakan alat bantu

hitung yaitu Statistical Packges for Social Sciences (SPSS) for windows

version 22.

Peneliti telah melakukan uji validitas pada kisi-kisi instrumen

penelitian variabel self-efficacy di sekolah Raudhatul Athfal (RA)

Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.

Berikut tabel hasil uji validasi variabel self-efficacy :

54

Prima Retha Ayuningtias, Pengaruh Iklim Kelas Dan Self-Efficacy Terhadap Motivafi

Belajar Anak Jalanan, Fakultas Psikologi UIN Jakarta 2011, h 69

Page 54: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

40

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Self-Efficacy

No Dimensi Indikator

Pernyataan

Valid Tidak

Valid

1

Magnitude

(tingkat

kesulitan

tugas)

Merasa yakin dapat

menyelesaikan tugas

dengan baik

1, 2, 4, 5, 6, 3, 7

Menganggap suatu

masalah adalah sesuatu

yang mudah

11, 12, 13, 14 8, 9,

10,

2 Generality

(luas bidang

perilaku)

Mampu bertahan dalam

segala persoalan

15, 16, 17,

18, 19, 20,

21, 22, 23, 24

Mampu mengerjakan

beberapa aktivitas

sekaligus

25, 26, 27,

28, 29, 30,

31, 32, 33

3 Strength

(ketahanan)

Mampu bertahan disuatu

keadaan yang dirasa sulit

34, 35, 36,

37, 38, 39, 40

Meningkatkan usahanya

disaat menghadapi

kesulitan

41, 42, 43,

44, 45, 46

Jumlah 41 5

d) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa yang sudah

diketahui kevalidannya cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data. Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas ini

menggunakan rumus alpha dengan perhitungan menggunakan aplikasi

Statistical Packges for Social Sciences (SPSS) for windows version 22.

Berikut tabel hasil uji reliabel menggunakan aplikasi SPSS 22 :

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliability Statistics Variabel Self-Efficacy

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on Standardized

Items N of Items

,896 ,897 4

Hasil tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha untuk

variabel self-efficacy > 0,50 yaitu sebesar 0,896 dengan jumlah item

pernyataan sebanyak 41 kuesioner. Maka dapat disimpulkan setiap item

pernyataan data untuk variabel self-efficacy tersebut sudah reliabel dan

Page 55: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

41

memenuhi syarat untuk lanjut tahap pengolahan data penelitian

selanjutnya.

2. Variabel Iklim Sekolah (Variabel Y)

a) Definisi Konseptual

Iklim sekolah merupakan kualitas dan frekuensi interaksi di antara

guru, di antara siswa, di antara pendidik, di antara kepala sekolah dengan

pembelajar, di antara staf di sekolah, di antara orang tua dan komunitas

yang lebih luas.

b) Definisi Operasional

Iklim sekolah merupakan skor yang menunjukkan kualitas dan

frekuensi interaksi di antara guru, di antara siswa, di antara pendidik, di

antara kepala sekolah dengan pembelajar, di antara staf di sekolah, di

antara orang tua dan komunitas yang lebih luas. Dengan dimensi iklim

sekolah yang akan diteliti dan dikembangkan dari teori menurut para ahli

yang terdiri dari empat aspek yang meliputi: a). Hubungan b).

Perkembangan pribadi c). Perubahan dan perbaikan sistem sekolah d).

Lingkungan fisik sekolah.

Iklim sekolah diperoleh total skor dari jawaban responden. Berikut

kisi-kisi intrumen penelitian hubungan self-efficacy guru dan iklim sekolah

RA di Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

42

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Variabel Iklim Sekolah

Dimensi Indikator Butir

soal

Jumlah

Soal

Hubungan

Dukungan serta kerja sama

yang aktif 1, 2, 3 3

Afilasi 4, 5 2

Tidak memiliki komitmen 6, 7 2

Keintiman 8, 9 2

Keterbukaan 10, 11,12 3

Keterlibatan 13, 14 2

Kedekatan 15, 16 2

Perkembangan

Pribadi

Minat profesi 17,18, 19 3

Menghalang-halangi 20, 21 2

Percaya 22, 23 2

Standar prestasi 24,25, 26 3

Orientasi pada tugas 27, 28 2

Perubahan

dan Perbaikan

Sistem

Kebebasan staff 29, 31 2

Partisipasi dalam membuat

keputusan 32, 33 2

Kejelasan kerja 34,35, 30 3

Pengawasan 36, 37 2

Lingkungan

Fisik

Kenyamanan 38, 39 2

Sarana dan prasarana 40,41,

44, 45 4

Keamanan kerja 42, 43 2

Jumlah soal 45

c) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen.55

Untuk melihat valid atau tidaknya

instrumen tersebut peneliti mencari kerangka dari suatu konsep mengenai

self-efficacy dan iklim sekolah. Adapun untuk mengetahui item

pernyataan valid atau tidak valid dapat diketahui dengan membandingkan

rhitung dengan rtabel menggunakan product moment dengan a – 0,05.

55

Prima Retha Ayuningtias, Pengaruh Iklim Kelas Dan Self-Efficacy Terhadap Motivafi

Belajar Anak Jalanan, Fakultas Psikologi UIN Jakarta 2011, h 69

Page 57: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

43

Apabila rhitung lebih besar dari rtabel berarti valid, sebaliknya jika

rhitung lebih kecil dari rtabel maka dikatakan tidak valid.

Uji validitas telah dilakukan pada instrumen penelitian variabel iklim

sekolah, di sekolah Raudhatul Athfal (RA) Kelurahan Pisangan

Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan. Berikut tabel hasil uji

validasi variabel iklim sekolah :

Tabel 3.6

Instrumen Variabel Iklim Sekolah Hasil Uji Validitas

Dimensi Indikator

Butir soal

Valid Tidak

Valid

Hubungan

Dukungan serta kerja sama

yang aktif 1, 2, 3

Guru dengan lingkungan

sekolah 4, 5

Tidak memiliki komitmen 6, 7

Keintiman 8, 9

Keterbukaan 10, 11, 12

Keterlibatan 13, 14

Kedekatan 15, 16

Perkembangan

Pribadi

Minat profesi 17, 18, 19

Menghalang-halangi 20, 21

Percaya 22, 23

Standar prestasi 24, 25, 26

Orientasi pada tugas 27, 28

Perubahan dan

Perbaikan

Sistem

Kebebasan staff 29, 31

Partisipasi dalam membuat

keputusan 32, 33

Kejelasan kerja 34, 35, 30

Pengawasan 36, 37

Lingkungan

Fisik

Kenyamanan 38, 39

Sarana dan prasarana 40, 41, 44,

45

Keamanan kerja 42, 43

Jumlah pernyataan 45 0

Page 58: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

44

d) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa yang sudah

diketahui kevalidannya cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data. Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas ini

menggunakan rumus alpha dengan perhitungan menggunakan aplikasi

Statistical Packges for Social Sciences (SPSS) for windows version 22.

Berikut tabel hasil uji reliabel menggunakan aplikasi SPSS 22 :

Tabel 3.7

Hasil uji Reliability Statistics variabel iklim sekolah

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

,923 ,926 45

Hasil tabel 3.7 menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha untuk

variabel iklim sekolah >0,50 yaitu sebesar 0,923 dengan jumlah item

pernyataan sebanyak 45 kuesioner. Maka dapat disimpulkan setiap item

pernyataan data untuk variabel iklim sekolah sudah reliabel dan

memenuhi syarat untuk lanjut ke tahap pengolahan data penelitian

selanjutnya.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, metode ini adalah

suatu analisis data dengan menggunakan angka-angka terhadap variabel-variabel

yang dapat diukur dengan angka. Metode analisis kuantitatif ini digunakan untuk

mendeskripsikan data yang berhubungan dengan variabel iklim sekolah dan self-

efficacy guru. Jika ditinjau dari jenis penelitian, jenis penelitian ini termasuk jenis

penelitian asosiatif / hubungan.

Adapun untuk mengetahui hubungan maka menggunakan tehnik koreasi

product moment dari Pearson. Menggunakan tehnik ini karena instrumen dari

variabel menggunakan skala interval atau skor butir kontinum. Dengan rumus

sebagai berikut:

Page 59: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

45

Keterangan :

= kolerasi antara variabel X dan Y

= Hasil kepuasan kerja guru

Y = Hasil Iklim sekolah

XY = Hasil kali dua variabel

N = Jumlah Sampel Penelitian

Agar kevalidan pernyataan teruji maka sebelum menggunakan rumus pearson

product moment, peneliti terlebih dahulu menguji kedua variabel mengunakan

aplikasi SPSS untuk menguji normalitas variabel tersebut. Selanjutnya hasil

dikonsultasikan dengan interpretasi Nilai r table product moment dengan a=5 %,

jika > r table maka alat ukur dinyatakan valid.

F. Hipotesis Statistik

“Apakah ada hubungan antara self-efficacy dengan iklim sekolah?”

Rumus dan hipotesis nolnya adalah:

Tidak ada hubungan antara self-efficacy dengan iklim sekolah.

Hipotesis statistiknya adalah;

Ho = Tidak ada kolerasi positif yang signifikan antara variabel self-efficacy

dan iklim sekolah)

H1 = Ada kolerasi positif yang signifikan antara variabel self-efficacy dan

iklim sekolah)

𝐻0: 𝜌 = 0

𝐻𝑎: 𝜌 ≠ 0 (= simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan)

Page 60: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

46

Page 61: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1) Analisis Responden

Data yang di deskripsikan pada penelitian ini meliputi data skor self-

efficacy (X) dan iklim sekolah (Y) yang diambil dari 40 guru sebagai

sampel di Kelurahan Kamal Jakarta Barat Tahun Ajaran 2018/2019.

Sekolah yang terlibat dalam pengisian kuosiner yaitu RA As-Salaam, RA

Ar-Ridho, RA Raudhatul Huda, RA Pena Audi, RA ICHA, RA Al-

Ikhwan, RA Amanah, dan RA Al-Islamiyah. Berikut jumlah angket yang

didistribusikan ke sekolah RA di kelurahan Kamal Kalilderes Jakarta

Barat.

Tabel 4.1

Jumlah Distribusi Angket

No. Nama Sekolah Jumlah Angket

Kembali Tidak

1. RA As-Salaam, 7 0

2. RA Ar-Ridho 5 0

3. RA Raudhatul Huda 3 0

4. RA Pena Audi 4 0

5. RA ICHA 2 0

6. RA Al-Ikhwan 6 0

7. RA Amanah 7 0

8. RA Al-Islamiyah 6 0

Jumlah 40 0

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa semua angket yang diberikan pada

pihak sekolah diterima kembali oleh penulis sesuai dengan jumlah angket

diberikan oleh penulis.

2) Statistik Deskriptif

Pengukuran statistik deskriptif variabel dilakukan untuk memberikan

gambaran umum mengenai jumlah responden, nilai tertinggi dan

terendah, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing

variabel yaitu self-efficacy dan iklim sekolah yang dijelaskan pada tabel

sebagai berikut:

Page 62: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

48

Tabel 4.2

Descriptive Statistics

N Mean

Std. Deviation Minimum Maximum Percentiles

25th 50th (Median) 75th

SELF-EFFICACY

40 129,95 10,320 104 154 121,25 130,00 135,75

IKLIM SEKOLAH

40 150,58 15,884 101 178 136,25 150,50 162,75

Berdasarkan tabel 4.2 hasil output statistik deskriptif menjelaskan

bahwa:

1) N = 40 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini

adalah 40 sampel, yang terdiri dari data variabel self-efficacy dan

iklim sekolah.

2) Mean atau nilai rata-rata pada data untuk variabel self-efficacy

129,95 dan mean untuk data variabel iklim sekolah 150,58.

3) Standar deviasi untuk variabel self-efficacy adalah 10,320 dan

untuk variabel iklim sekolah adalah 15,884.

4) Variabel self-efficacy nilai terendah 104 dan iklim sekolah

memiliki nilai terendah 101. Sedangkan untuk nilai tertinggi

variabel self-efficacy sejumlah 154 dan nilai tertinggi untuk

variabel iklim sekolah sejumlah 178.

5) Nilai precentiles dengan median atau nilai tengah untuk data self-

efficacy 130,00 dan untuk data variabel iklim sekolah 150,50.

Grafik 4.1

Grafik batang variabel self-efficacy

Page 63: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

49

Grafik 4.2

Grafik batang variabel iklim sekolah

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan apakah data dari sampel memenuhi

distribusi normal atau tidak. Tabel berikut menunjukan hasil dari uji

normalitas.

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SELF-

EFFICACY IKLIM

SEKOLAH

N 40 40 Normal Parameters

a,b Mean 129,95 150,58

Std. Deviation 10,320 15,884 Most Extreme Differences Absolute ,098 ,086

Positive ,084 ,086 Negative -,098 -,084

Test Statistic ,098 ,086 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

c,d ,200

c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4.3, terlihat pada kolom Kolmogorof-smirnov dapat

diketahui bahwa nilai signifikan (Sig.2-tailed) untuk seluruh variabel lebih

besar dari 0,05 yaitu 0,200 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

50

2. Uji Hipotesis

Teknik statistik yang digunakan dalam analisa korelasi pada penelitian

ini menggunakan korelasi person product moment, yaitu salah satu teknik yang

dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi.

Kegunaan uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi adalah untuk

mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data

berbentuk interval dan ratio. Rumus yang dikemukakan adalah :

√ ∑

r = Koefisien korelasi r

X = Nilai dalam distribusi variabel X

Y = Nilai dalam distribusi variabel Y

Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan r, dengan ketentuan

nilai r tidak lebih dari harga ( -1 ≤ r ≤ +1 ). Apabila r = -1 artinya korelasi

negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya

sempurna positif (kuat). Atau dengan kata lain, koefisien korelasi itu bergerak

antara 0,000 sampai +1,000 atau di antara 0,000 sampai -1,000, tergantung

kepada arah korelasi, nihil, positif, atau negatif. Adapun kriteria pengujiannya

adalah jika r hitung > r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika

r hitung < r tabel. ditolak dan Ho diterima. Koefisien yang bertanda positif

menunjukan arah korelasi yang positif.

Koefisien yang bertanda negatif menunjukan arah korelasi yang negatif.

Sedang koefisien yang bernilai 0,000 menunjukan tidak adanya korelasi antara

X dan Y. Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi

nilai r sebagai berikut:

Tabel 4.4

Interpretasi nilai r

Nilai korelasi r Tingkat hubungan

0,00-0,199 Sangat Lemah

0,20-0,399 Lemah

0,40-0,699 Cukup / Sedang

0,70-0,899 Kuat / Tinggi

0,90-0,999 Sangat Kuat

Page 65: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

51

(Syofiyan Siregar, 2013, h. 251)

Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan hubungan

antara variabel X ( self-efficacy ) dengan variabel Y ( iklim sekolah ), maka

terlebih dahulu dirumuskan Ho dan Ha.

Ho = Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara iklim sekolah dengan Self-

efficacy guru di sekolah Raudhatul Athfal kelurahan kamal kecamatan

kalideres Jakarta barat tahun ajaran 2018/2019.

Ha = Terdapat korelasi yang signifikan antara iklim sekolah dengan Self-

efficacy guru di sekolah Raudhatul Athfal kelurahan kamal kecamatan

kalideres Jakarta barat tahun ajaran 2018/2019.

Adapun langkah selanjutnya, setelah data yang diperoleh dari setiap

reponden, dianalisa deskriptif dengan menggunakan nilai presentasi frekuensi,

maka selanjutnya penulis akan mencari korelasi antara dua variabel penelitian

dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Penelitian ini

menggunakan teknik analisis software SPSS versi 22. Untuk mendapatkan nilai

koefisien korelasi. Berikut adalah tabel hasil uji korelasi self-efficacy dengan

iklim sekolah.

Tabel 4.5

Hasil uji korelasi variabel self-efficacy dengan iklim sekolah

Correlations

SE IS

SE Pearson Correlation 1 ,563

Sig. (2-tailed) ,000

N 40 40

IS Pearson Correlation ,563 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 40 40

Interpretasi output SPSS pada tabel 4.4 di peroleh harga koefisien korelasi

sebesar 0,563 dengan signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan data tersebut

maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf

signifikansi (p-value) menggunakan rumusnya.

Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima

Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak

Hasil perhitungan korelasi didapatkan angka sebesar 0,563 dengan

signifikansi 0,000. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak, berarti Ha

Page 66: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

52

diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara iklim sekolah dengan

self-efficacy guru di sekolah Raudhatul Athfal kelurahan Kamal kecamatan

kalideres Jakarta barat Tahun Ajaran 2018/2019.

Pengujian:

Jika r hitung > r tabel, maka Ho di tolak

Jika r hitung < r tabel, maka Ho di terima

Perhitungan korelasi dengan taraf kepercayaan 0,05 (5%), maka dapat

diperoleh harga r tabel sebesar 0,312. Ternyata harga r hitung lebih besar dari

pada r tabel (0,563 > 0,312), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada

hubungan yang signifikan antara iklim sekolah dengan self-efficacy guru RA di

Kelurahan Kamal kecamatan Kalideres Jakarta Barat Tahun Ajaran 2018/2019.

Seberapa besar kontribusi antara iklim sekolah dan self-efficacy dapat

digunakan koefisien determinasi”

KD = ² x 100%

= (0,563)² x 100%

= 31 %

Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara iklim sekolah terhadap self-

efficacy guru RA di Kelurahan Kamal kecamatan Kalideres Jakarta Barat

Tahun Ajaran 2018/2019 adalah relatif cukup kuat yaitu 31 %, ini artinya

terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi self-efficacy guru, sedangkan

dari kontribusi iklim sekolah pengaruhnya pada self-efficacy guru

menunjukkan persentase yaitu 31 %, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain

misalnya meningkatkan motivasi, kinerja guru, dan lain sebagainya.

Data dan harga koefisien yang diperoleh mencerminkan keadaan

populasi. Berdasarkan hasil koefisien korelasi tersebut dapat dipahami bahwa

korelasinya bersifat positif, artinya semakin tinggi iklim sekolah maka akan

dibarengi dengan semakin tingginya self-efficacy guru RA. Dengan

memperhatikan harga koefisien korelasi sebesar 0,563 berarti korelasinya

bersifat cukup kuat.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

53

C. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan teknik product

moment diperoleh rxy 0,563 dengan p = 0,000 (p<0,000). Hal ini menunjukkan

adanya hubungan positif yang cukup kuat antara iklim sekolah terhadap Self-

efficacy guru RA di Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat

tahun ajaran 2018/2019. Hal ini menunjukkan hipotesis diterima, yakni adanya

hubungan positif antara self-efficacy guru terhadap iklim sekolah.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya bahwa

adanya hubungan positif antara iklim sekolah terhadap self-efficacy guru di

sekolah RA kelurahan kamal kecamatan kalideres Jakarta barat. Menurut Ford

dalam Lelyana Martha Damarstuti, bahwa individu dengan self-efficacy yang

tinggi maka akan tertarik dengan kesempatan aktivitas untuk mengembangkan

diri dan aktif untuk mencoba hasil, serta mencoba pekerjaan yang sulit dan

komplek.56

Penelitian ini menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara iklim

sekolah terhadap self-efficacy guru di sekolah RA Kelurahan Kamal

Kecamatan Kalideres Jakarta barat tahun ajaran 2018/2019. Menurut Freiberg,

iklim sekolah sebagai suatu suasana atau kualitas untuk membantu individu

masing-masing merasa berharga secara pribadi, bermartabat dan penting secara

serentak dapat membantu terciptanya suatu perasaan memiliki terhadap segala

sesuatu di sekitar lingkungan sekolah.57

Iklim sekolah menjadi salah satu

bagian dalam meningkatkan self-efficacy guru di sekolah, karena iklim sekolah

akan mempunyai dampak yang positif dan cukup kuat terhadap self-efficacy

guru.

Self-efficacy menurut Bandura adalah keyakinan seseorang akan

kempuannya untuk mengorganisasikan dan melakukan tindakan yang perlu

56 Lelyana Martha Damarstuti, Dkk, Analisis Variabel Antecedents Bagi Keyakinan Diri

(Selfefficacy) Yang Berpengaruh Pada Motivasi Pra Pelatihan (Studi Guru Di SMA Negeri Se-Kota

Semarang) Hal.5 57 Mailiza Amalia Dan Suarman, Peranan Iklim Sekolah Terhadap Pembentukan Karakter Siswa

Smp Metta Maitreya Pekanbaru. Proceeding. 7th International Seminar On Regional Education, 2015. Vol.2

H. 870.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

54

dilakukan dalam pencapaian tingkat kinerja tertentu.58

Bagi guru, self-efficaci

yang tinggi akan mendorong keterlibatan yang aktif dalam menyelesaikan

semua tugas, guru yang yakin akan kemapuannya dalam menghadapi hambatan

ketika mengelola kelas maupun ketika sedang bersosialisasi dengan lingkungan

sekolah baik di dalam kelas, maupun dengan rekan guru lainnya merasa

percaya dan mampu untuk menghadapi hambatan tersebut, kondisi ini akan

menciptakan iklim sekolah dan tingkat self-efficacy yang bagus. Sebaliknya,

jika guru merasa tidak yakin dengan kemampuannya untuk menghadapi

hambatan tersebut maka akan menurunkan keharmonisan ikim sekolah dan

self-efficacy guru tersebut.

Penelitian ini mendukung hasil dari penelitian yang dilakukakn oleh

Farida Hanun dengan judul “Pengaruh Efikasi Diri, Iklim Kerja, Dan Motivasi

Berprestasi Terhadap Kinerja Kepala Madrasah (Survey Di Madrasah

Ibtidaiyah Kota Bekasi)”. Pada penelitiannya tersebut, Farida menyatakan

bahwa efikasi diri dan iklim kerja memiliki hubungan yang signifikan. Dengan

hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan koefisien jalur (p21) = 0,301

dengan statistik uji-t diperoleh: thit = 3,245, p-value = 0,002 < 0,05. Dengan

demikian efikasi diri dan iklim kerja memiliki hubungan sebesar 9,1% dengan

koefisien 0.301.

Penelitian lainnya yang mendukung penelitian ini, yang telah diteliti oleh

Prima Retha Rahayu Ningtyas pada tahun 2011 dengan judul “Pengaruh Iklim

Kelas Dan Self-Efficacy Terhadap Motivasi Belajar Anak Jalanan”. Hasil dari

penelitian ini menyatakan bahwa self-efficacy memiliki hubungan terhadap

iklim kelas. Dengan hasil proporsi varians seluruhnya dipengaruhi independent

variabel sebesar 72%.

Salah satu penelitian lainnya yang dilakukan oleh Sukron Fujiaturrahman

dengan judul “Iklim Sekolah Dan Efikasi Diri Dengan Motivasi Kerja Guru”.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Sukron memperoleh hasil analisis

perhitungan korelasi ganda, dengan (ry1.2) = 0,949, dan fHit = 121,952, serta

p-value = 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara iklim

58 Farida hanun

Page 69: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

55

sekolah dan efikasi diri dengan motivasi kerja guru di SDN segugus 07 Praya

Timur adalah kuat dan searah.

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan-keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Penelitian ini hanya ditujukan untuk guru RA, dimungkinkan terdapat

perbedaan persepsi dan pandangan pada guru RA.

2) Terbatasnya jumlah data dalam penelitian yang dilakukan kali ini, hal ini

dikarenakan penelitian dilakukan pada masa-masa orientasi guru dan anak

sehingga guru-guru tidak seluruhnya ikut berpartisipasi dalam penelitian.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

56

Page 71: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

57

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uji korelasi iklim sekolah dengan self-efficacy

guru, didapatkan nilai r hitung sebesar 0,621 dan nilai r tabel 0,312,

dengan signifikasi hitung 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan terdapat

korelasi atau hubungan positif antara iklim sekolah dengan self-efficacy

guru di sekolah RA Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat

Tahun Ajaran 2018/2019. Artinya, semakin guru merasa nyaman di

lingkungan sekolahnya, maka semakin tinggi pula self-efficacy yang

dimiliki oleh guru. Semakin guru merasa tidak nyaman terhadap iklim

sekolah tersebut, maka semakin rendah pula self-efficacy guru.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut dalam hal ini

memberikan implikasi bahwa dengan adanya iklim sekolah yang positif

yaitu terciptanya suasana saling mendukung dan membantu satu sama lain,

saling berbagi informasi antar sesama guru, sarana prasarana yang aman

dan nyaman, kepala sekolah yang demokratis dan tidak otoriter maka akan

dapat menciptakan self-efficacy guru yang tinggi. Jika guru telah

merasakan iklim sekolah yang mendukung maka akan berdampak pada

self-efficacy guru. Dari pernyataan di atas maka ketika ingin meningkatkan

self-efficacy guru maka pihak pemberi kebijakan harus meningkatkan

iklim sekolah.

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai

berikut :

1. Kepala sekolah maupun pemimpin yayasan diharapkan

mempertahankan dan lebih meningkatkan sekolah yang positif agar

Page 72: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

58

self-efficacy guru dapat lebih meningkat sehingga tujuan serta

tujuan visi misi sekolah bisa tercapai.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini bisa menjadi

sumber dan dapat dikembangkan lagi dengan memperluas wilayah

penelitian.

3. Kepada guru-guru diharapkan untuk selalu bekerja sama, saling

mendukung dan menyesuaikan diri dalam melaksanakan tugas

sehingga merasakan suatu kenyamanan dalam bekerja dan saling

berinteraksi dengan guru lainnya agar keharmonisan selalu terjaga.

4. Kepada pemerintah sebagai pemberi kebijakan pendidikan supaya

dapat menigkatkan kembali infrastuktur sekolah dan

menganggarkan dana untuk guru agar terciptanya iklim sekolah

yang positif.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

59

DAFTAR PUSTAKA

Erawati, Muna. Profil Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Efikasi Guru Madrasah

Ibtidaiyah Peserta Dual Mode System. Jurnal Inferensi. Vol. 6, No 2 Desember

2012. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Febriantin, Eka. Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Pengambilan Keputusan Dengan

Kinerja. Jurnal Manajemen Pendidikan

Friedman, H. Ensiklopedia Kesehatan Mental. San Diego: Academic Press, 1998

Halim, Abdul. Metode penelitian Bahasa. Jakarta: Diadit media, 2011.

Hanum, Farida. Pengaruh Efikasi Diri, Iklim Kerja, Dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Kinerja Kepala Madrasah. Jurnal Analisa. Volume 20 Nomor 01 Juni,

2013.

Jamaluddin, Ahmad. Metode Penelitian Administrasi Publik Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gava Media, 2015.

Jannah, Ema Uzlifatul. Hubungan Antara Self-Efficacy Dan Kecerdasan Emosional

Dengan Kemandirian Pada Remaja. Vol. 2, No. 3, Agustus 2012. Persona, Jurnal

Psikologi Indonesia.

Khairiyah, Ririn Masynu’atul. Perbedaan Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam Pendidikan Inklusi Ditinjau Dari Lama Mengajar Dan Latar Belakang

Pendidikan Di Kecamatan Grabag. Skripsi. Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas

Ilmu Pendidikan UIN Semarang 2014

Kimbal, Deby Aneke. Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan Kerja Dan Dukungan

Atasan Terhadap Transfer Pelatihan Pada Karyawan Bank Pembangunan

Daerah (Bpd) Bali Cabang Renon. E-Jurnal Managemen Unud. Vol. 4, No. 11,

2015.

Kolondam, Gerson Salomo. Pengaruh Kepemimpinan, Self Efficacy Dan Komitmen

Organisasi Terhadap Kinerja Guru Di Smp Negeri 7 Manado. E-Journal,

Manado.

Kuntjojo. 2009. https://ebekunt.files.wordpress.com/2009/04/metodologi-penelitian.pdf.

diakses pada 30 April 2018.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

60

Lisnawati, Ayu dan Susandari. Hubungan antara persepsi terhadap iklim sekolah

dengan penyesuaian sosial santri putri ponpes Al Basyariyah bandung yang

melakukan pelanggaran. Jurnal Psikologi, 2015.

Machali, Imam. The Handbook Of Education Management. Jakarta: Kencana, 2016.

Puspitasari, Dita Ayu Dan Muryantinah Mulyo Handayani. Hubungan Tingkat Self-

Efficacy Guru Dengan Tingkat Burnout Pada Guru Sekolah Inklusif Di Surabaya.

Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan Universitas Airlangga. Volume.

3, No. 1, April 2014.

Rahman, Ulfiani. Efikasi Diri, Kepuasan Kerja, Dan Organizational Citizenship

Behavior Pada Guru Man Di Sulawesi. Lentera Pendidikan. Vol. 16 No. 1 Juni

2013. E-Jounal Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

Rasto, 2018, http://rasto.staf.upi.edu/2016/03/15/pentingnya-iklim-sekolah.

Rusyan, H.A Tabrani. Membangun Guru Berkualitas. Jakarta: Pustaka Dinamika, 2012.

Sagita, Dony Darma. Hubungan Self Efficacy, Motivasi Berprestasi, Prokrastinasi

Akademik Dan Stres Akademik Mahasiswa. Jurnal Bikotetik. Volume 01 Nomor

02 Tahun 2017.

Seta, Indah Farra. Korelasi Antara Hubungan Sosial Dan Self Efficacy Dengan Hasil

Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 6 Kota Bengkulu,

Setyanto, Sony. Hubungan Antara Teacher Efficacy Dan Kepuasan Kerja Pada Guru

Sekolah Dasar Negeri Inklusi. E-Journal: Fakultas Psikologi, Universitas

Indonesia, 2013.

Wahyuni, Esa Nur dan Alfin Mustikawan. Self Efficacy Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Mengembangkan pendidikan Karakter Siswa. E-Book Annual

Internasional Converence On Islamic Studies: Surabaya.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

61

Page 76: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

62

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 77: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

63

LAMPIRAN 1

KUESIOBER UJI VALIDITAS

Page 78: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

64

KUESIONER UJI VALIDITAS VARIABEL SELF-EFFICACY

Data Responden

Nama responden :

Nama sekolah :

No. HP responden :

Pendidikan terakhir :

Petunjuk Pengisian Angket

Berikut ini adalah angket tentang self-efficacy, bapak/ibu guru diminta untuk menanggapi

pertanyaan dan pernyataan di bawah ini sesuai dengan persepsi bapak/ibu guru dengan tanda

ceklis (√) pada salah satu pilihan yang cocok dengan diri bapak/ibu guru. Dengan Keterangan

SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju). Berikut angket

yang bapak/ibu guru isi.

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Apabila saya menemui kesulitan pasti saya dapat

menanganinya

2. Dengan kemampuan yang saya miliki, saya tidak menemui

kesulitan untuk melaksanakan niat tujuan saya

3. Setiap mendapat masalah, saya selalu tahu harus bagaimana

bersikap

4. Saya kurang peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain

tentang apa yang saya utarakan

5. Apabila saya menemui kesulitan, saya mudah putus asa

6. Apa yang saya utarakan dapat dengan mudah dimengerti

oleh orang lain

7. saya selalu menghadiri dan ikut serta dalam setiap kegiatan

rapat sekolah

8. Saya dapat menyelesaikan masalah apapun yang muncul

diluar perkiraan saya

9. Jika saya berusaha, saya dapat menyelesaikan masalah

dengan mudah

10. Saya selalu berpartisi aktif dalam setiap rapat sekolah

11. Saya ragu dapat menyelesaikan masalah yang muncul tiba-

tiba tanpa persiapan

12. Keraguan selalu muncul tiap kali saya melakukan suatu

pekerjaan

13. Saya selalu berusaha agar murid dan wali murid saya

mendengar pembicaaraan saya sehingga mengerti yang saya

sampaikan

14. Saya sulit meyakinkan pendapat saya kepada kepala sekolah

Page 79: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

65

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

15. Saya adalah orang yang pantang menyerah, walaupun

banyak pekerjaan yang saya hadapi

16. Saya merasa terbebani dengan tanggung jawab yang

diberikan kepada saya

17. Saya tetap semangat meskipun mendapat banyak kesulitan

18. Saya akan tetap berusaha meskipun saya mengalami

kegagalan

19. Saya merasa gugup, karena harus ikut berpartisipasi dalam

rapat dengan orang tua siswa

20. Situasi kelas saat mengajar selalu dapat saya kuasai dengan

baik

21. Saya ragu, apakah saya dapat menjadi orang yang berhasil

22. Saya merasa tertekan tiap kali saya mendapat masalah

23. Saya mudah putus asa jika mengalami kegagalan

24. Saya selalu berusaha agar orang yang saya ajak berbicara

tertarik dengan apa yang saya bicarakan

25. Saya akan berusaha lebih kuat jika menghadapi kegagalan

26. Saya yakin, jika pekerjaan yang saya lakukan akan berhasil

27. Setiap ada masalah, saya selalu berusaha mencari jalan

keluarnya

28. Saya merasa takut dan tertekan ketika berbicara dihadpan

sekelompok orang yang bermacam-macam

29. Masalah demi masalah yang saya hadapi, membuat saya

malas untuk berusaha lagi

30. Saya mudah stres jika mendapat tugas yang menumpuk

31. Kegagalan membuat saya pesimis

32. Bila orang tua dan kepala sekolah tidak tertarik dengan

pembicaraan saya, maka saya merasa tidak berarti lagi

33. Saya selalu menjadi pendengar yang setia dalam setiap

rapat guru dan kepala sekolah

34. Saat saya mendapat masalah yang bermacam-macam saya

bisa bersikap tenang

35. Saya masih bersikap tenang ketika mendapat permasalahan

yang bermacam-macam

36. Saya ingin mencoba profesi baru yang bukan keahlian saya

37. Orang lain nampaknya tidak memahami apapun ayang saya

utarakan

38. Saat saya mendapat masalah yang bermacam-macam saya

terlihat gelisah

39. Saya takut mencoba pekerjaan lain yang bukan keahlian

saya

Page 80: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

66

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

40. Saya mampu melakukan KBM dengan baik meskipun saya

sedang mendapat masalah yang bermacam-macam

41. Saya sangat terlihat gelisah ketika mendapat masalah ringan

42. Saya dapat memisahkan antara masalah pribadi dengan

tugas yang harus saya kerjakan

43. Saya sangat yakin dapat menyelsaikan masalah saya yang

bermacam-macam

44. Dengan masalah yang sedang saya alami saya menjadi tidak

dapat memikirkan masalah yang lain

45. Saya selalu mencapuradukkan masalah pribadi dengan

masalah yang ada di sekolah

46. Tugas yang bermacam-macam membuat saya jenuh

Page 81: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

67

KUESIONER UJI VALIDITAS VARIABEL IKLIM SEKOLAH

Data Responden

Nama responden :

Nama sekolah :

No. HP responden :

Pendidikan terakhir :

Petunjuk Pengisian Angket

Berikut ini adalah angket tentang self-efficacy, bapak/ibu guru diminta untuk menanggapi

pertanyaan dan pernyataan di bawah ini sesuai dengan persepsi bapak/ibu guru dengan tanda

ceklis (√) pada salah satu pilihan yang cocok dengan diri bapak/ibu guru. Dengan Keterangan

SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju). Berikut angket

yang bapak/ibu guru isi.

No. PERNYATAAN Jawaban

SS S TS STS

1. Hubungan guru dengan kepala sekolah baik.

2. Hubungan guru dengan karyawan

menyenangkan.

3. Guru dan orang wali murid saling berkerjasama

dalam peningkatan perkembangan anak.

4. Saya dapat menjalin keakraban dengan pihak-

pihak yang ada di lingkungan sekolah.

5.

Saya dapat dukungan dari siswa dan orang tua

dalam melaksanakan berbagai kegiatan di

sekolah.

6. Guru sering terlambat masuk kelas.

7. Kepala sekolah membiarkan guru yang sering

terlambat masuk kelas.

8. Guru dan kepala sekolah saling mengetahui latar

belakang keluarga satu sama lain.

9. Guru dan pihak sekolah saling mengetahui latar

belakang keluarga anak didik.

10. Guru dan wali murud saling bertukar informasi

terkait perkembangan anak.

11. Kepala sekolah dan staf saling terbuka terkait

keuangan sekolah.

12. Sekolah menanggapi positif masalah yang

disampaikan para guru.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

68

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

13. Dalam melaksanakan kegiatan, tim bekerja

kompak.

14. Sekolah antusias mendukung ide atau gagasan

para guru.

15. Guru dan wali murid menjalin hubungan yang

harmonis satu sama lain.

16. Saya sangat menikmati pekerjaan saya sebagai

pendidik anak usia dini.

17. Saya dan guru-guru lainnya berusaha untuk tidak

terlihat lelah ketika mengajar.

18. Saya dan guru-guru lainnya mengajar dengan

berbagai metode baru.

19. Wali murid menyembunyikan masalah

perkembangan anak.

20. Ide atau gagasan aneh, langsung dikritik teman

lain.

21. Kami berdiskusi untuk kemajuan sekolah atau

masalah pembelajaran di kelas.

22. Kami menyampaikan pendapat berbeda-beda

pada saat pertemuan atau rapat.

23.

Guru diberi kesempatan memaparkan penemuan

baru dalam pembelajaran, sebagai bahan

pengembangan dan tukar pengalaman.

24. Sekolah memberi penghargaan pada guru yang

memilki gagasan maupun karya kreatif.

25. Guru yang kompeten berhak mendapatkan hak

yang sesuai dengan prestasi yang dicapainya.

26.

Kami mendidik anak usia dini dengan sungguh-

sungguh demi mengembangkan aspek

perkembangan anak.

27. Kami diingatkan agar tidak lupa tujuan setiap

kegiatan.

28. Staf kantor memiliki hak untuk memberikan

pendapat saat rapat sekolah.

29. Jam mengajar selalu sesuai dengan yang

dijadwalkan oleh kepala sekolah.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

69

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

30. Guru diberikan kesempatan untuk mengutarakan

pendapat saat rapat.

31. Kami terlibat aktif dalam menentukan tujuan

sekolah.

32. Jam pulang dari sekolah selalu sesuai dengn

jadwal.

33. Kami mengajar sesuai dengan kurikulum yang di

tentukan oleh sekolah.

34. Pihak sekolah selalu mengawasi kami ketika

mengajar.

35. Kepala sekolah sangat teliti ketika mengawasi

guru yag sedang melangsungkan KBM.

36. Guru mendidik anak dengan kasih sayang.

37. Sekolah menyediakan dana atau anggaran bagi

guru untuk berkreasi dalam pembelajaran.

38. Fasilitas mengajar guru sudah terpenuhi semua.

39. Sarana bermain di luar kelas sudah lengkap.

40. Ruang istirahat guru sudah disediakan oleh pihak

sekolah.

41. Ruang tunggu penjemputan murid tersedia

dengan baik.

42. Keamanan kerja guru terjamin.

43. Sekolah pemperkerjakan petugas keamanan

untuk menjamin keamanan lingkungan sekolah.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

70

LAMPIRAN 2

DATA UJI VALIDITAS

Page 85: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

71

Page 86: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

72

LAMPIRAN 3

KUESIOBER PENELITIAN

Page 87: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

73

KUESIONER PENELITIAN SELF-EFFICACY

Data Responden

Nama responden :

Nama sekolah :

No. HP responden :

Pendidikan terakhir :

Petunjuk Pengisian Angket

Berikut ini adalah angket tentang self-efficacy, bapak/ibu guru diminta untuk menanggapi

pertanyaan dan pernyataan di bawah ini sesuai dengan persepsi bapak/ibu guru dengan tanda

ceklis (√) pada salah satu pilihan yang cocok dengan diri bapak/ibu guru. Dengan Keterangan

SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju). Berikut angket

yang bapak/ibu guru isi.

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

47. Apabila saya menemui kesulitan pasti saya dapat

menanganinya.

48. Dengan kemampuan yang saya miliki, saya tidak

menemui kesulitan untuk melaksanakan niat

tujuan saya.

49. Saya kurang peduli dengan apa yang dipikirkan

orang lain tentang apa yang saya utarakan.

50. Apabila saya mendapat kesulitan, saya mudah

putus asa.

51. Apa yang saya utarakan dapat dengan mudah

dimengerti oleh orang lain.

52. Saya ragu dapat menyelesaikan masalah yang

muncul tiba-tiba tanpa persiapan.

53. Keraguan selalu muncul tiap kali saya melakukan

suatu pekerjaan.

54. Saya selalu berusaha agar murid dan wali murid

saya mendengar pembicaraan saya sehingga

mereka mengerti yang saya sampaikan.

55. Saya sulit meyakinkan pendapat saya kepada

kepala sekolah.

Page 88: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

74

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

56. Saya akan tetap berusaha meskipun saya

mengalami kegagalan.

57. Saya merasa gugup, karena harus ikut

berpartisipasi dalam rapat dengan orangtua siswa.

58. Situasi kelas saat mengajar selalu dapat saya

kuasai dengan baik.

59. Saya ragu, apakah saya dapat menjadi orang yang

berhasil.

60. Saya merasa tertekan tiap kali saya mendapat

masalah.

61. Saya mudah putus asa jika mengalami kegagalan.

62. Saya selalu berusaha agar orang yang saya ajak

berbicara tertarik dengan apa yang saya bicarakan.

63. Saya akan berusaha lebih kuat jika menghadapi

kegagalan.

64. Saya yakin, jika pekerjaan yang saya lakukan akan

berhasil.

65. Setiap ada masalah, saya selalu berusaha mencari

jalan keluarnya.

66. Saya merasa takut dan tertekan ketika berbicara

dihadapan sekelompok orang yang bermacam-

macam.

67. Masalah demi masalah yang saya hadapi,

membuat saya malas untuk berusaha lagi.

68. Saya mudah stres jika mendapat tugas yang

menumpuk.

69. Kegagalan membuat saya pesimis.

70. Bila orangtua dan kepala sekolah tidak tertarik

dengan pembicaraan saya, maka saya merasa tidak

berarti lagi.

71. Saya selalu menjadi pendengar yang setia dalam

setiap rapat guru dan kepala sekolah.

Page 89: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

75

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

72. Orang lain nampaknya tidak memahami apapun

yang saya utarakan.

73. Saat saya mendapat masalah yang bermacam-

macam saya terlihat gelisah.

74. Saya takut mencoba pekerjaan lain yang bukan

keahlian saya.

75. Saya sangat terlihat gelisah ketika mendapat

masalah ringan.

76. Saya mampu melakukan KBM dengan baik

meskipun saya sedang mendapat masalah yang

bermacam-macam.

77. Saya dapat memisahkan antara masalah pribadi

dengan tugas yang harus saya kerjakan.

78. Saya sangat yakin dapat menyelesaikan masalah

saya yang bermacam-macam.

79. Dengan masalah yang sedang saya alami saya

menjadi tidak dapat memikirkan masalah yang

lain.

80. Saya selalu mencapuradukkan masalah pribadi

dengan masalah yang ada di sekolah.

81. Tugas yang bermacam-macam membuat saya

jenuh.

Page 90: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

76

KUESIONER PENELITIAN IKLIM SEKOLAH

Data Responden

Nama responden :

Nama sekolah :

No. HP responden :

Pendidikan terakhir :

Petunjuk Pengisian Angket

Berikut ini adalah angket tentang self-efficacy, bapak/ibu guru diminta untuk menanggapi

pertanyaan dan pernyataan di bawah ini sesuai dengan persepsi bapak/ibu guru dengan tanda

ceklis (√) pada salah satu pilihan yang cocok dengan diri bapak/ibu guru. Dengan Keterangan

SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju). Berikut angket

yang bapak/ibu guru isi.

No. PERNYATAAN Jawaban

SS S TS STS

44. Hubungan guru dengan kepala sekolah baik.

45. Hubungan guru dengan karyawan

menyenangkan.

46. Guru dan orang wali murid saling berkerjasama

dalam peningkatan perkembangan anak.

47. Saya dapat menjalin keakraban dengan pihak-

pihak yang ada di lingkungan sekolah.

48.

Saya dapat dukungan dari siswa dan orang tua

dalam melaksanakan berbagai kegiatan di

sekolah.

49. Guru sering terlambat masuk kelas.

50. Kepala sekolah membiarkan guru yang sering

terlambat masuk kelas.

51. Guru dan kepala sekolah saling mengetahui latar

belakang keluarga satu sama lain.

52. Guru dan pihak sekolah saling mengetahui latar

belakang keluarga anak didik.

53. Guru dan wali murud saling bertukar informasi

terkait perkembangan anak.

54. Kepala sekolah dan staf saling terbuka terkait

keuangan sekolah.

55. Sekolah menanggapi positif masalah yang

disampaikan para guru.

Page 91: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

77

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

56. Dalam melaksanakan kegiatan, tim bekerja

kompak.

57. Sekolah antusias mendukung ide atau gagasan

para guru.

58. Guru dan wali murid menjalin hubungan yang

harmonis satu sama lain.

59. Saya sangat menikmati pekerjaan saya sebagai

pendidik anak usia dini.

60. Saya dan guru-guru lainnya berusaha untuk tidak

terlihat lelah ketika mengajar.

61. Saya dan guru-guru lainnya mengajar dengan

berbagai metode baru.

62. Wali murid menyembunyikan masalah

perkembangan anak.

63. Ide atau gagasan aneh, langsung dikritik teman

lain.

64. Kami berdiskusi untuk kemajuan sekolah atau

masalah pembelajaran di kelas.

65. Kami menyampaikan pendapat berbeda-beda

pada saat pertemuan atau rapat.

66.

Guru diberi kesempatan memaparkan penemuan

baru dalam pembelajaran, sebagai bahan

pengembangan dan tukar pengalaman.

67. Sekolah memberi penghargaan pada guru yang

memilki gagasan maupun karya kreatif.

68. Guru yang kompeten berhak mendapatkan hak

yang sesuai dengan prestasi yang dicapainya.

69.

Kami mendidik anak usia dini dengan sungguh-

sungguh demi mengembangkan aspek

perkembangan anak.

70. Kami diingatkan agar tidak lupa tujuan setiap

kegiatan.

71. Staf kantor memiliki hak untuk memberikan

pendapat saat rapat sekolah.

72. Jam mengajar selalu sesuai dengan yang

dijadwalkan oleh kepala sekolah.

Page 92: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

78

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

73. Guru diberikan kesempatan untuk mengutarakan

pendapat saat rapat.

74. Kami terlibat aktif dalam menentukan tujuan

sekolah.

75. Jam pulang dari sekolah selalu sesuai dengn

jadwal.

76. Kami mengajar sesuai dengan kurikulum yang di

tentukan oleh sekolah.

77. Pihak sekolah selalu mengawasi kami ketika

mengajar.

78. Kepala sekolah sangat teliti ketika mengawasi

guru yag sedang melangsungkan KBM.

79. Guru mendidik anak dengan kasih sayang.

80. Sekolah menyediakan dana atau anggaran bagi

guru untuk berkreasi dalam pembelajaran.

81. Fasilitas mengajar guru sudah terpenuhi semua.

82. Sarana bermain di luar kelas sudah lengkap.

83. Ruang istirahat guru sudah disediakan oleh pihak

sekolah.

84. Ruang tunggu penjemputan murid tersedia

dengan baik.

85. Keamanan kerja guru terjamin.

86. Sekolah pemperkerjakan petugas keamanan

untuk menjamin keamanan lingkungan sekolah.

Page 93: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

79

LAMPIRAN 4

DATA PENELITIAN

Page 94: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

80

Page 95: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

81

Page 96: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

82

LAMPIRAN 5

SURAT-SURAT PENELITIAN

Page 97: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

83

Page 98: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

84

Page 99: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

85

Page 100: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

86

Page 101: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

87

Page 102: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

88

Page 103: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

89

Page 104: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

90

Page 105: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

91

Page 106: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

92

Page 107: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

93

Page 108: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

94

Page 109: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

95

Page 110: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

96

LAMPIRAN 6

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 111: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

97

Kegiatan belajar di RA Pena Audi

Kegiatan belajar di RA As-Salaam

Kegiatan belajar di RA As-Salaam

Page 112: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

98

Kegiatan periksa kesehatan di RA Ar-ridho

kegiatan belajar di RA Al-Islamiyyah

kegiatan Belajar di RA Raudhatul Huda

Page 113: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

99

Kegiatan belajar di RA Amanah

acara kegiatan pelepasan peserta didik di RA Al-Ikhwan

Page 114: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU

100

RIWAYAT HIDUP

Fikri Amalia Siregar, lahir pada 31 Juli 1995 di Jakarta Barat, DKI

Jakarta. Penulis merupakan anak ke 2 dari 5 saudari, dari pasangan

Asrul Sukri Siregar dan Siti Khodijah S.PdI.

Penulis pertama kali masuk pendidikan formal di MI Ar-Rohman

Kamal-Kalideres Jakarta Barat pada tahun 2000 dan tamat pada tahun

2007. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke

SMPN 190 Jakarta Barat dan lulus pada tahun 2010. Setelah tamat SMP, penulis melanjutkan

pendidikan ke Pondok Pesantren Attahiyyah Cipondoh Tangerang Banten dan lulus pada

tahun 2013. Setahun kemudian penulis mendaftarkan diri ke Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Dan

terdaftar sebagai mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan

Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

Page 115: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU
Page 116: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU
Page 117: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU
Page 118: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU
Page 119: HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACYrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45808/1/FIKRI AMALIA... · HUBUNGAN ANTARA IKLIM SEKOLAH DENGAN SEL-EFFICACY GURU