hubungan antara etika kerja islam dan komitmen …
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA ETIKA KERJA ISLAM DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER DI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
OLEH:
QOWI MUHAMMAD IQBAL
15320037
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
i
HUBUNGAN ANTARA ETIKA KERJA ISLAM DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER DI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
OLEH:
QOWI MUHAMMAD IQBAL
15320037
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi Rabbil’alamiin
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia-Nya dan kesehatan yang tidak terhingga. Maha besar Allah atas segala nikmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan karya sederhana ini dan dapat menyandang gelar sarjana psikologi. Shalawat serta salam penulis panjatkan pada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa wahyu Allah sehingga saya dapat
merasakan indahnya Agama Islam.
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada orang-orang yang sangat berarti dalam hidup saya
Bapak Khairil Anwar dan Ibu Yurnita
Terimakasih atas kasih sayang, dukungan, doa, dan kesabaran yang tidak terbatas dalam merawat saya dari kecil hingga sekarang. Karya ini merupakan salah satu bentuk usaha kecil saya untuk membahagiakan ayah dan ibu meskipun ini tidak bisa menggantikan jasa ayah dan ibu dalam hidup saya. Semoga saya bisa selalu
menjadi anak yang membahagiakan dan semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada ayah dan ibu.
Abangku
Ghani Wal Arif
Terimakasih atas doa serta dukungannya selama ini. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan Abang dan selalu dipermudah segala urusannya.
Semoga kita selalu bisa membahagiakan ayah dan ibu.
v
Para Guru Honorer di Yogyakarta
Terima kasih atas dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan karya sederhana ini. Semoga nantinya karya ini dapat memberi manfaat kepada kita
semua.
vi
HALAMAN MOTTO
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”. (Q.S. An-Nahl: 18)
“Menyesali nasib idak akan mengubah keadaan\. Terus berkarya dan bekerjalah
yang membuat kita berharga” - (KH. Abdurrahman Wahid)
“Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita mengerti
tanpa kita bisa menawar. Terima dan hadapilah.” – (Soe Hok Gie)
“Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk ” – (Tan Malaka)
“Positive reinforcement can go along way toward victory ” – (Defense of the
Ancient 2)
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad SAW. Berkat kehendak dan nikmat dari Allah SWT, yang
memberikan kemudahan dikala sedang merasakan kesusahan dan memberikan
kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari tanpa bantuan dari banyak pihak, penulis tidak dapat
menyelesaikan karya ini. Penulis bukanlah apa apa tanpa bantuan doa, dukungan,
dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, tak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi, M.Si., M.Ag., Psikolog selaku dekan
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Dr.Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku Ketua Jurusan
Psikologi Universitas Islam Indonesia.
3. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc selaku Ketua Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
4. Bapak Dr. Ahmad Rusdi, S.Psi., S.Sos., M.A.Si. selaku dosen pembimbing
skripsi. Terima kasih telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing selama proses mengerjakan skripsi hingga selesai.
5. Bapak Hariz Enggar Wijaya, S.Psi, M.Psi. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk memberikan arahan,
bimbingan, motivasi dan masukan yang bermanfaat bagi penulis selama masa
studi.
6. Seluruh dosen pengajar di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia. Terima kasih atas ilmu dan pengalaman berharga
yang sangat bermanfaat bagi penulis selama masa perkuliahan.
7. Para guru honorer yang telah menjadi informan dan responden penelitian
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
viii
8. Ayah, Ibu, dan Abang serta keluarga besar, yang selalu memberikan semangat,
dukungan, doa, serta kasih sayang yang tak terbatas.
9. Riska Aprilia Saputri yang selalu ada saat dibutuhkan, memberikan semangat,
menjadi pendengar yang baik, memberi motivasi dan menghibur penulis.
10. Keluarga Rumah Hijau yaitu Fadhli, Millazel, dan Evaldo yang telah
memberikan peneliti kegembiraan, semangat dalam mengerjakan skripsi.
11. Keluarga 9 Naga, Terimakasih atas segala kebahagiaan, keseruan, serta
motivasi dalam mengejerjakan skripsi
12. Keluarga Trah Pait, Terimakasih atas segala kebahagiaan, keseruan, kegilaan
dan kebaikannya.
13. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak bisa disebutkan satu
persatu oleh penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan nikmat dan karuniaNya kepada
semua pihak atas segala kebaikan yang telah diberi. Penulis berharap semoga karya
yang masih jauh dari kesempurnaan ini bisa memberikan manfaat bagi siapa saja
yang membacanya. Aamiin Ya Rabbal’alamin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yogyakarta, 4 Juli 2019
Penulis
Qowi Muhammad Iqbal
ix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi
PRAKATA .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
INTISARI ........................................................................................................... xiv
ABSTRACT ......................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
C. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
D. Keaslian Penelitian ........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11
A. Komitmen Organisasi ....................................................................... 11
1. Pengertian Komitmen Organisasi ................................................ 11
2. Aspek-aspek Komitmen Organisasi ............................................. 12
3. Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi ..................... 15
B. Etika Kerja Islam .............................................................................. 18
1. Pengertian Etika Kerja Islam .................................................... 18
x
2. Aspek-Aspek Etika kerja Islam ................................................. 23
C. Hubungan Antara Etika Kerja Islam dan Komitmen Organisasi ..... 26
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 21
A. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................ 29
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................... 29
1. Komitmen Organisasi ............................................................... 29
2. Etika Kerja Islam ...................................................................... 30
C. Responden Penelitian ....................................................................... 31
D. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 31
1. Skala Risk Taking ...................................................................... 31
2. Skala Sensation Seeking ............................................................ 31
E. Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 33
1. Validitas .................................................................................... 33
2. Reliabilitas ................................................................................ 34
F. Metode Analisis Data ....................................................................... 35
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN .................................. 36
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian ...................................... 36
1. Orientasi Kancah ....................................................................... 36
2. Persiapan Penelitian .................................................................. 38
a. Persiapan Administrasi ......................................................... 38
b. Persiapan Alat Ukur ............................................................. 38
c. Uji Coba Alat Ukur .............................................................. 41
d. Hasil Uji Coba Alat Ukur ..................................................... 41
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 43
C. Hasil Penelitian ................................................................................ 43
1. Deskripsi Responden Penelitian ................................................ 43
2. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 45
3. Uji Asumsi ................................................................................ 49
xi
a. Uji Normalitas ...................................................................... 49
b. Uji Linearitas ........................................................................ 50
4. Uji Hipotesis ............................................................................. 52
5. Analisis Tambahan .................................................................... 54
D. Pembahasan ...................................................................................... 56
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 59
A. Kesimpulan ...................................................................................... 59
B. Saran ................................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 60
LAMPIRAN ........................................................................................................ 63
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Blueprint Skala Komitmen Organisasi .................................................. 30
Tabel 2 Blueprint Skala Etika Kerja Islam ......................................................... 31
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Etika Kerja Islam Setelah Uji Coba ................. 42
Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Komitmen Organisasi Setelah Uji Coba .......... 43
Tabel 5 Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 44
Tabel 6 Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Usia .......................................... 45
Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 45
Tabel 8 Norma Kategorisasi ................................................................................ 46
Tabel 9 Kategorisasi Skala Etika Kerja Islam ..................................................... 47
Tabel 10 Kategorisasi Skala Komitmen Organisasi (komitmen afektif) ............ 47
Tabel 11 Kategorisasi Skala Komitmen Organisasi (komitmen berkelanjutan) . 48
Tabel 12 Kategorisasi Skala Komitmen Organisasi (komitmen normatif) ......... 49
Tabel 13 Uji Normalitas ...................................................................................... 50
Tabel 14 Uji Linearitas ........................................................................................ 51
Tabel 15 Uji Hipotesis Korelasi .......................................................................... 53 Tabel 16 Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................... 54
Tabel 17 Uji Beda Berdasarkan Usia .................................................................. 55
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Sebelum Try Out .................................................................... 48
Lampiran 2 Tabulasi Data Try Out ..................................................................... 56
Lampiran 3 Data Induk Try Out .......................................................................... 62
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ................................................... 66
Lampiran 5 Skala Penelitian ............................................................................... 69
Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian .................................................................. 77
Lampiran 7 Data Induk Penelitian ...................................................................... 90
Lampiran 8 Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................. 198
Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 100
Lampiran 10 Hasil Uji Linearitas ........................................................................ 102
Lampiran 11 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 104
Lampiran 12 Hasil Analisis Tambahan ............................................................... 106
xiv
xiv
HUBUNGAN ANTARA ETIKA KERJA ISLAM DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER DI YOGYAKARTA
Qowi Muhammad Iqbal
Ahmad Rusdi
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara etika kerja islam dan komitmen organisasi pada guru honorer. Penelitian ini dilakukan di Provinsi D.I Yogyakarta. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara etika kerja islam terhadap komitmen organisasi pada guru honorer di yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini merupakan guru honorer yang aktif mengajar yang terdiri dari 40 laki-laki dan 60 perempuan, dengan rentang usia 25-58 tahun. Skala etika kerja islam yang digunakan dalam penelitian ini adalah Islamic work ethic yang dikembangkan oleh Ali & Al-Kazemi (2007), dan komitmen organisasi pada penelitian ini diukur menggunakan Organization Commitment Questioner yang dikembangkan oleh Allen & Meyer (1990). Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi Spearman rho’ yang terdapat dalam aplikasi IBM SPSS Statistik versi 24. Hasil analisis hipotesis menunjukkan bahwa etika kerja islam dan komitmen organisasi (komitmen afektif) memiliki nilai signifikansi korelasi p = 0,000 (p < 0,05), dan r = 0,684. Hasil analisis hipotesis menunjukkan bahwa etika kerja islam dan komitmen organisasi (komitmen berkelanjutan) memiliki nilai signifikansi korelasi p = 0,000 (p < 0,05), dan r = 0,629. Hasil analisis hipotesis menunjukkan bahwa etika kerja islam dan komitmen organisasi (komitmen normatif) memiliki nilai signifikansi korelasi p = 0,000 (p < 0,05), dan r = 0,745. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara etika kerja islam dan komitmen organisasi, yang artinya semakin tinggi etika kerja islam pada guru honorer maka semakin tinggi juga guru tersebut memiliki komitmen organisasi, sehingga hipotesis pada penilitan ini dinyatakan diterima. Penelitian ini juga melakukan analisis tambahan yaitu uji korelasi berdasarkan aspek variabel bebas dan uji beda berdasarkan usia, jenis kelamin.
Kata Kunci : Etika Kerja Islam, Komitmen Organisasi, Guru Honorer
xiv
ISLAMIC WORK ETHICS AND ORGANIZATIONAL COMMITMENTS ON HONORARY TEACHERS IN YOGYAKARTA
Qowi Muhammad Iqbal
Ahmad Rusdi
ABSTRACT This study aims to determine the relationship between Islamic work ethics and organizational commitment to honorary teachers. This research was conducted in the Province of D.I Yogyakarta. The hypothesis in this study is that there is a positive relationship between Islamic work ethics on organizational commitment to honorary teachers in Yogyakarta. The subjects in this study were honorary teachers who actively taught consisting of 40 men and 60 women, with an age range of 25-58 years. The Islamic work ethic scale used in this study is the Islamic work ethic developed by Ali & Al-Kazemi (2007), and organizational commitment in this study was measured using the Organization Commitment Questioner developed by Allen & Meyer (1990). The method of data analysis in this study uses Spearman rho correlation analysis techniques contained in the IBM SPSS Statistics application version 24. The results of hypothesis analysis indicate that Islamic work ethics and organizational commitment (affective commitment) have a significant value correlation p = 0,000 (p <0, 05), and r = 0.684. The results of hypothesis analysis indicate that Islamic work ethics and organizational commitment (continuance commitment) have a significant value of correlation p = 0,000 (p <0.05), and r = 0.629. The results of hypothesis analysis indicate that Islamic work ethics and organizational commitment (normative commitment) have a significant value of correlation p = 0,000 (p <0.05), and r = 0.745. This shows that there is a positive relationship between Islamic work ethics and organizational commitment, which means that the higher the Islamic work ethic in honorary teachers, the higher the teacher has organizational commitment, so the hypothesis on this assessment is declared acceptable. This study also carried out additional analysis, namely the correlation test based on aspects of independent variables and different test based on age, gender. Keywords: Islamic Work Ethics, Organizational Commitment, Honorary Teachers
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Obyek penelitian ini adalah guru honorer di Yogyakarta. Guru honorer
mendapatkan upah yang rendah sehingga beberapa orang enggan untuk
menjadi guru honorer (Satriawan Salim, 2012). Kebutuhan sehari-hari dan
kebutuhan mengaktualisasikan diri telah menyebabkan konsentrasi guru
honorer terpecah antara tugas sebagai seorang guru honorer yang diharuskan
meningkatkan kemampuan kapasitas akademis pembelajaran dengan terus
mempengaruhi dan melakukan inovasi dengan media yang tersedia,
memperbaharui metode pembelajaran, dan juga meningkatkan kapasitas
dirinya, selain itu ia juga diharuskan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dengan melakukan usaha atau kegiatan lain.1 Hal ini menyebabkan guru
honorer harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya untuk
mencapai kesejahteraan. Pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan
kesejahteraan psikologis seseorang, yang mana semakin terpenuhinya
kebutuhan tersebut, maka kesejahteraan psikologisnya akan mengalami
peningkatan, sehingga, uang yang dianggap sebagai alat untuk meningkatkan
akses guna memperoleh kesenangan dan merealisasikan diri untuk mencapai
kesejahteraan psikologis (Ryan & Deci, 2001)
Kesejahteraan guru honorer di Indonesia khususnya di Yogyakarta lebih
rendah jika dibandingkan dengan Upah Minimum Regional (UMR) (Jatmika
1Wawancarasalahsatuguruhonorer
2
H. Kus, 2018). Fenomena ini menarik untuk diteliti karena para guru honorer
masih saja menekuni profesi tersebut (Fauzi dan Syafar, 2017) bahkan cukup
sejahtera (Setiawan dan Budiningsih, 2014; Nurlaili Wangi dan Annisa
(2015); Meiza (2016); Aisyah dan Chisol (2018); Lisda Mariana dkk (2018).
Kesejahteraan psikologis, kebahagiaan yang tinggi dan tingkat kepuasan
hidup yang tinggi dirasakan para guru honorer karena mereka menerapkan
rasa syukur. Kesejahteraan psikologis merupakan kondisi pada saat individu
mampu menerima kelebihan serta kekurangan yang dimiliknya, mempunyai
tujuan hidup yang jelas, menjadi pribadi yang mampu mandiri, mampu
membina serta mengembangkan hubungan yang positif dengan orang lain,
dan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan lingkungannya serta terus
berkembang secara persona (Ryff C. D., 1989). Kesejahteraan psikologis
sebagai kehidupan yang berjalan baik, berkombinasi dengan perasaan yang
sejahtera serta berfungsi secara efektif. Individu yang memiliki kesejahteraan
psikologis tinggi merasa mampu, mendapatkan dukungan, puas dengan
kehidupan dan mempunyai perasaan yang bahagia (Hamburger, 2009).
Kesejahteraan psikologis menurut Aspinwall (Ramadhani, Djunaidi, Sismiati,
2016), menggambarkn bagaimana psikologis individu dapat berfungsi dengan
baik dan juga positif. Schultz (Ramadhani, Djunaidi, Sismiati, 2016),
menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis sebagai fungsi positif pada diri
individu, dimana fungsi positif tersebut merupakan arah dan tujuan yang
harus diusahakan oleh individu yang sehat untuk segera dicapai..
Kesejahteraan psikologis menurut (Ryff C. D., 1989) bukan hanya terdiri dari
3
efek positif, negatif serta kepuasan hidup, namun juga paling baik apabila
difahami sebagai suatu konstruk multidimensional yang terdiri atas sikap
hidup individu yang berhubungan dengna dimensi kesejahteraan psikologis
itu sendiri, yang meliputi mampu merealisaikan potensi diri secara
berkesinambungan, mampu memulai menjalin hubungan yang hangat dan
akrap dengan orang lain, mempunyai kemandirian terhadap tekanan sosial,
mampu menerima diri sendiri dengan apa adanya, merasa hidup yang
dijalaninya memiliki arti, serta memiliki kemampuan untuk melakukan
kontrol terhadap lingkunga eksternalnya. Hurlock (Snyder dan Lopez)
mendefinisikan kesejahteraan psikologis agak berbeda dengan yang lainnya.
Menurut Hurlock, kesejahteraan psikologis merupakan suatu kebutuhan yang
diperlukan untuk memenuhi tiga macam kebahagian, yaitu: penerimaan
(acceptance), kasih sayang (affection), dan pencapaian (achievement). Para
guru honorer berargumen bahwa guru adalah pekerjaan mulia,
membanggakan, menyenangkan, membawa berkah karena mengajar adalah
sebuah amal jariyah. Kesemuanya itu mampu mengurangi emosi negatif
sehingga memudahkan guru honorer dalam mencapai kepuasan hidup (Balqis
dan Masykur, 2016).
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa guru honorer
memiliki etika kerja yang tinggi sehingga puas dan berkomitmen terhadap
profesinya. Hal tersebut dikarenakan para guru honorer menyadari bahwa
bekerja merupakan sarana membantu perkembangan pribadi dan hubungan
sosial sehingga membuat seseorang merasa mempunyai komitmen
4
berkesinambungan. Selain itu, para guru honorer beranggapan bahwa guru
adalah pekerjaan yang mulia karena merupakan ladang amal jariyah. Kondisi
tersebut sejalan dengan penelitian Ma’rifah dan Indrayanto (2011); Amin
Wahyudin (2012), Adab dan Rokhan (2015); Sirajuddin dan Muhakko (2016)
dan Alwiyah (2016) yang menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh
positif terhadap komitmen organisasi. Artinya, semakin seseorang memahami
etika kerja Islam, maka semakin berkomitmenlah guru honorer terhadap
organisasinya. Ma’rifah dan Indrayanto (2011) menyatakan bahwa etika kerja
Islam berperan penting dalam membentuk perilaku kerja individu yang
positif. Prinsip moral, kerja keras dan komitmen yang ditekankan pada
konsep ini akan memberikan hasil yang baik bagi individu dan organisasi.
Komitmen organisasi adalah keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota
organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan
organisasi, serta keyakinan tertentu dan penerimaan nilai dan tujuan
organisasi. Dengan kata lain merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas
karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota
organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan
keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan (Luthan, 2006). Komitmen
berperan penting dalam mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidup
organisasi karena individu berkomitmen tinggi lebih produktif, harmonis
serta memiliki loyalitas, tanggung jawab, dan kepuasan kerja yang lebih
tinggi (Karim & Rehman, 2012).
5
Komitmen organisasi sangat menguntungkan baik bagi organisasi
maupun karyawannya karena dapat memperkuat perasaan memiliki,
keamanan pekerjaan, pengembangan karir, kompensasi yang lebih baik, dan
penghargaan intrinsik yang lebih tinggi (Azem & Akhtar, 2014). Individu
yang berkomitmen terhadap pekerjaan dan kariernya memiliki sedikit niat
untuk mengambil cuti atau berhenti, cenderung merasa puas dengan
pekerjaan itu, dan memiliki motivasi intrinsik yang lebih tinggi (Sahoo,
Behera, dan Tripathy, 2010). Individu tersebut juga Karyawan lebih
produktif, bertanggung jawab dan cenderung memberikan kontribusi yang
berarti kepada organisasi.
Organisasi membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen organisasi
yang tinggi agar dapat terus bertahan, meningkatkan jasa dan produk yang
dihasilkannya, dan menguntungkan organisasi karena mereka cenderung lebih
stabil dan lebih produktif (Greenberg dan Baron, 1993), lebih termotivasi
untuk hadir dalam organisasi dan berusaha mencapai tujuan organisasi
(Mowday, Porter, dan Steers, 1982). Komitmen organisasi berkaitan dengan
keinginan yang tinggi untuk berbagi dan berkorban bagi organisasi (Randall,
Fedor, dan Longenecker (dalam Greenberg & Baron, 1993). Komitmen
organisasi yang tinggi memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat
absensi dan tingkat turnover (Caldwell, Chatman, & O’Reilly, 1990;
Mowday dkk, 1982; serta Shore & Martin dalam Greenberg & Baron, 1993),
produktivitas dan kinerja yang semakin baik dan stabil (Cohen, 2007;
Morrow, 1993), tidak lamban dalam bekerja (Angle & Perry, 1981). Steers
6
(1977) menyatakan bahwa komitmen berkaitan dengan intensi untuk bertahan
dalam organisasi, tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan unjuk kerja
karena unjuk kerja berkaitan pula dengan motivasi, kejelasan peran, dan
kemampun karyawan (Porter & Lawler dalam Mowday dkk, 1982).
Penelitian ini akan menghubungkan komitmen organisasi dengan etika
kerja Islam karena menurut Hanasya (2016) etika kerja Islam merupakan
salah satu antesedan komitmen organisasi. Etos kerja telah dijelaskan dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah (Thaib, 2014) dan (Siteru, 2015) dan bahkan telah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW (Saifullah, 2010) Seseorang yang
bekerja dengan tauhid lebih bertanggung jawab serta berupaya bekerja
dengan halal dan profesional (Kholis, 2004). Etika kerja Islam dapat
membentuk perilaku positif karena prinsip etika kerja Islam adalah moral,
kerja keras dan komitmen. Umat Islam yang beretos kerja tinggi akan
mendapatkan ridha Allah SWT (Ma’rifah dan Indrayanto, 2011).
Beberapa penelitian tentang etika kerja Islam dan komitmen organisasi
telah dilakukan antara lain penelitian Salahudin, Baharuddin, Abdullah, dan
Osman, (2016) didapatkan hasil bahwa etika kerja Islam yang tinggi akan
menghasilkan komitmen organisasi yang tinggi dan menunjukkan bahwa
penerapan etika kerja Islam dapat membantu mencapai komitmen besar di
antara karyawan terhadap organisasi. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan
hasil penelitian Haerudin (2016) yang menyatakan bahwa etika kerja Islam
berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Komitmen organisasi
merupakan sejauh mana seseorang karyawan mengalami rasa kesatuan
7
dengan organisasi mereka atau suatu kemauan individu untuk bersama
organisasi (Meyer & Allen, 1990).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komitmen dapat
mempertahankan eksistensi organisasi karena karyawan yang berkomitmen
akan lebih produktif dan bertanggung jawab. Namun, guru honorer cenderung
memiliki komitmen organisasi yang rendah karena pekerjaan lain
menawarkan gaji yang cukup tinggi apalagi mereka memiliki pendidikan
tinggi yaitu S1. Jika gaji guru honorer tidak mensejahterakan mereka maka
guru honorer rentan untuk mogok bahkan tidak bertahan lama pada suatu
organisasi.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan
etika kerja Islam terhadap komitmen organisasi.
C. Manfaat Penelitian
Melihat dari rumusan masalah dan tujuan yang telah disebutkan diatas,
maka manfaat dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yakni manfaat
teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang ilmu
psikologi khususnya psikologi industri dan organisasi. Serta dapat
8
menambah informasi teoritis mengenai etika kerja Islam dan komitmen
organisasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Subjek
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada karyawan
untuk lebih memahami etika kerja Islam pada komitmen organisasi.
b. Bagi Organisasi
Peneliti diharapkan bermanfaat bagi organisasi dalam upaya
meningkatkan komitmen organisasi karyawan di perusahannya.
D. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang etika kerja Islami dan komitmen organisasi telah
banyak dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri, namun dengan
variable independen, metode, alat ukur, lokasi, serta subjek yang berbeda-
beda.
Penelitian mengenai etika kerja Islam (Islamic Work Ethic) dengan
judul Islamic Work Ethic in Kuwait oleh Ali dan Al-Kazemi (2007). Tujuan
dari penelitian ini adalah menginvestigasi etika kerja Islami para manajer di
Kuwait dan memberikan wawasan yang bermanfaat ke dalam sifat
lingkungan kerja dan budaya organisasi, untuk mengukurnya menggunakan
dua skala yaitu etika kerja Islam dan skala loyalitas. Subjek penelitian ini
terdiri dari 762 manajer yang dipilih secara acak dari sektor pemerintah dan
9
swasta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajer mendapat skor
tinggi pada skala etika kerja Islam dan loyalitas.
Penelitian selanjutnya berjudul The Influence Of Organizational
Commitment And Islamic Work Ethic Toward Job Performance Of Teaching
Staff At Universities In Surakarta With Institutional Base As A Moderator
Variable, penelitian ini dilakukan oleh Wahyudi (2015). Tujuan dari penelitin
ini adalah menguji pengaruh komitmen organisasi terhadap prestasi kerja,
menguji dampak etika kerja Islam terhadap prestasi kerja, serta menguji peran
mediasi dari basis kelembagaan pada dampak etika kerja Islam terhadap
kinerja pekerjaan. Subjek penelitian ini adalah 2268 dosen muslim yang ada
di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Sebelas Maret
(UNS), dan Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi dan etika kerja Islam
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja staf pengajar yang
berada di Surakarta.
Salahudin et al (2016) melakukan penelitian dengan judul The Effect of
Islamic Work Ethics on Organizational Commitment. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efek dari etika kerja Islam kepada komitmen organisasi.
Subjek dalam penelitian ini 156 karyawan Usaha Kecil Menengah di
Malaysia. Dari penelitian ini hasilnya membuktikan bahwa etika kerja Islam
yang tinggi akan menghasilkan komitmen organisasi yang tinggi dan
menunjukkan bahwa penerapan etika kerja Islam dapat membantu mencapai
komitmen besar di antara karyawan terhadap organisasi.
10
Penelitian yang dilakukan oleh Ashari (2006) menguji pengaruh
komitmen organisasi dan keterlibatan kerja terhadap hubungan antara etika
kerja Islam dengan sikap terhadap perubahan organisasi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh dosen akuntansi (baik dosen
tetap maupun tidak tetap ) dan staf akuntan pada kantor akuntan publik di
Semarang4 . Alat analisis yang digunakan adalah statistik regresi linear. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa etika kerja Islam tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap sikap terhadap perubahan organisasi. Interaksi antara
keterlibatan kerja sebagai variabel moderating dengan etika kerja Islam
berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap terhadap perubahan
organisasi. Interaksi antara komitmen organisasi sebagai variabel moderating
dengan etika kerja Islam berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
sikap terhadap perubahan organisasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Bawono (2008) menganalisis pengaruh
etika kerja Islam terhadap sikap karyawan bagian akuntansi dalam perubahan
organisasi. Dalam penelitian ini, membagi sikap karyawan dalam tiga
dimensi (cognitive, affective, dan behavioral). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi Bank Umum di wilayah Eks
Karesidenan Banyumas (Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara).
Sampel karyawan bagian akuntansi dipilih karena merupakan bagian yang
bertanggungjawab untuk penyelenggaraan kegiatan akuntansi di Bank
Umum. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural
Equation Model (SEM). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa etika kerja
11
Islam berpengaruh positif terhadap masing-masing dimensi sikap dalam
perubahan organisasiBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para
peneliti sebelumnya, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan
menggunakan topik, teori, alat ukur, serta subjek yang berbeda.
Penelitian yang dilakukan oleh Sirajudin dan Muhakko (2016) yang
berjudul Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen Profesi Internal
Auditor, Komitmen Organisasi Dan Sikap Perubahan Organisasi Pada
Perbankan Syariah Di Kota Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan bagian manajer dan sebagian staff pada sembilan perbankan
syariah di kota Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
hubungan langsung dan positif antara etika kerja islam secara signifikan
terhadap komitmen profesi internal auditor. Hal ini berarti bahwa internal
auditor perbankan syariah yang semakin memahami norma atau aturan di
dalam etika kerja islam akan semakin berkomitmen dalam menjalankan
tugasnya. Kedua menunjukkan bahwa adanya hubungan langsung dan positif
antara etika kerja islam secara signifikan terhadap komitmen organisasi. Hal
ini berarti bahwa karyawan yang memahami norma atau aturan di dalam etika
kerja islam islam dengan baik akan semakin meningkatkan komitmen nya di
dalam menjalankan organisasi Ketiga menunjukkan adanya hubungan
langsung dan positif antara etika kerja islam terhadap sikap perubahan
organisasi. Hal ini berarti bahwa karyawan yang mampu memahami,
menerapkan, dan memegang teguh etika kerja islam akan cenderung untuk
lebih mudah menerima perubahan-perubahan yang terjadi.
12
1. Keaslian Topik
Variabel yang akan diteliti dalam peneliti ini yakni, variabel
tergantung komitmen organisasi dan variabel bebas etika kerja
Islam. Beberapa penelitian sebelumnya menggunakan berbagai
variabel bebas sebagai variabel yang berhubungan dengan komitmen
organisasi. Ali dan Al-Kazemi (2007) menggunakan variabel etika
kerja Islam dan loyalitas, Wahyudi (2015) menggunakan variabel
prestasi kerja dan kinerja, dan kemudian Salahudin, Baharuddin,
Abdullah, dan Osman (2016) menggunakan variabel etika kerja
Islam.
Topik dari penelitian ini akan menggunakan topik yang berbeda
dari penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu etika kerja Islam sebagai
variable bebas dan komitmen organisasi sebagai variabel tergantung,
dengan judul yaitu hubungan etika kerja Islam dan komitmen
organisasi pada guru honorer di DIY.
2. Keaslian Teori
Penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan teori
komitmen organisasi yang dikemukakan oleh Allen dan Meyer
(1991). Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori
komitmen organisasi yang sama dikemukakan oleh Allen dan Meyer
(1991) serta teori dari etika kerja Islam yang digunakan adalah teori
yang dikemukakan oleh Ali dan Al-Kazemi (2007).
13
3. Keaslian Alat Ukur
Untuk variabel komitmen organisasi, penelitian yang dilakukan
oleh Salahudin et al (2016) menggunakan alat ukur komitmen
organisasi dari Sersic. Adapun Karim dan Rehman (2012) dan
Azem dan Akhtar (2014) menggunakan alat ukur komitmen
organisasi dari Mowday Penelitian ini menggunakan alat ukur yang
mengacu pada teori Allen dan Meyer (1991).
Alat ukur variabel etika kerja Islam dalam penelitian ini
menggunakan alat ukur yang diperkenalkan oleh Ali dan Al-Kazemi
(2007). Penelitian Chanzanagh dan Akbarnejar (2011) dan penelitian
Wahyudi juga mengacu pada alat ukur tersebut. Dengan demikian,
penelitin ini juga menggunakan alat ukur yang diperkenalkan oleh
Ali dan Al-Kazemi (2007).
4. Keaslian Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya
yaitu penelitian Ali dan Kazemi (2007) serta penelitian Allen dan
Meyer (1990). Penelitian ini menggunakan subjek guru honorer yang
berada di Yogyakarta.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komitmen Organisasi
1. Pengertian Komitmen Organisasi (Organizational Commitment)
Komitmen organisasional didefinisikan dalam literatur sebagai
kekuatan relatif dari identifikasi individu dengan keterlibatan dalam
organisasi tertentu dan dapat dicirikan oleh keyakinan yang kuat dan
penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan untuk
mengerahkan upaya yang cukup atas nama organisasi dan keinginan
yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan organisasi (Mowday,
Steers, & Porter, 1979). Selain itu, Rae (2013) berpikir tentang
komitmen organisasi sebagai keinginan untuk mempertahankan afiliasi
dengan organisasi dan tercermin melalui kemauan untuk mengerahkan
upaya tingkat tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan
menurut Allen (1990) komitmen organisasi merupakan kelekatan emosi
karyawan dengan organisasi, identifikasi dan keterlibatan karyawan
dengan organisasi, serta keinginan untuk tetap menjadi anggota
organisasi. Sejalan dengan hal tersebut, Luthans (dalam Kaswan, 2017)
menyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan sikap kerja yang
berdampak positif terhadap organisasi.
Dengan demikian, komitmen organisasi dapat didefinisikan
sebagai sejauh mana seorang karyawan mengembangkan perasaan
15
kepemilikan kepada organisasinya. Perasaan seperti itu diciptakan di
antara karyawan melalui keterlibatan konstan dalam berbagai kegiatan
organisasi. Partisipasi terus-menerus biasanya dilakukan dengan
mencari saran-saran penting dari anggota tim, mendengarkan masalah
mereka dan dengan meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses
pengambilan keputusan organisasi sampai batas tertentu. Dengan
demikian, karyawan akan merasa menjadi partisipatif dan dihargai
dalam organisasi. Bentuk komitmen yang paling dikenal adalah
komitmen afektif atau emosional yang menekankan pada keterikatan
karyawan pada suatu organisasi dengan menerima nilai-nilainya dan
memiliki keinginan untuk menjaga hubungan dengannya. Oleh karena
itu, komitmen organisasi adalah sejauh mana kelekatan emosi karyawan
dengan organisasi, identifikasi dan keterlibatan karyawan dengan
organisasi, serta keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi dan
sejauh mana seorang karyawan mengembangkan perasaan kepemilikan
kepada organisasinya.
2. Aspek-aspek Komitmen Organisasi
Komiten organisasi menurut Meyer dan Allen (1991) memiliki tiga
aspek, yaitu:
a. Komitmen Afektif (Affective Commitment)
Komitmen ini mengacu pada hubungan emosional anggota terhadap
organisasi. Karyawan ingin terus bekerja untuk organisasi tersebut
16
karena mereka sependapat dengan tujuan dan nilai dalam organisasi
tersebut. Karyawan dengan tingkat komitmen afektif yang tinggi
memiliki keinginan untuk tetap berada di organisasi karena mereka
mendukung tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia membantu
untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Komitmen Berkelanjutan (Continuance Commitment)
Komitmen ini mengacu pada keinginan karyawan untuk tetap
tinggal di organisasi tersebut karena adanya perhitungan atau analisis
tentang untung dan rugi dimana nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan
dalam suatu organisasi dibandingkan dengan meninggalkan organisasi
tersebut. Semakin lama karyawan tinggal dengan organisasi itu,
semakin mereka takut kehilangan apa yang telah mereka investasikan di
dalam organisasi selama ini.
c. Komitmen Normatif (Normative Commitment)
Komitmen ini mengacu pada perasaan tanggung jawab dan
loyalitas serta kewajiban karyawan dimana mereka diwajibkan untuk
tetap berada di organisasinya dengan adanya tekanan dari luar.
Karyawan yang memiliki tingkat komitmen normatif yang tinggi akan
sangat memperhatikan apa yang dikatakan orang lain tentang mereka
jika mereka meninggalkan organisasi tersebut.
Berbeda dengan pendapat Meyer dan Allen (1991), Mowday et al.
(1979) menyatakan bahwa beberapa aspek komitmen organisasi adalah
sebagai berikut:
17
a. Identifikasi
Rasa identifikasi diwujudkan dengan bentuk kepercayaan
karyawan terhadap organisasi. Sehingga mencakup beberapa
tujuan pribadi
b. Keterlibatan
Keterlibatan atau aktivitas-aktivitas karyawan penting
diperhatikan karena adanya keterlibatan mereka yang
menyebabkan mereka mau dan senang bekerja dengan pimpinan
ataupun rekan kerja
c. Loyalitas Karyawan
Loyalitas bermakna kesediaan seseorang untuk
melanggengkan hubungannya dengan organisasi, dengan
mengorbankan kepentingannya demi tercapainya tujuan organisasi
Oleh karena itu, dapat dikatakan komitmen organisasi memiliki
beberapa aspek yang sangat kuat, peneliti beranggapan bahwa aspek-
aspek berupa komitmen afektif (affective commitment), komitmen
berkelanjutan (continuance commitment), dan komitmen normatif
(normative commitment) lebih mendukung peneliti dalam penelitian ini
karena secara umum aspek tersebut berhubungan dengan etika kerja
Islam.
18
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Teori umum yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lewin’s
Theory. Menurut Lewin (dalam Cumming dan Worley, 1997), terjadinya
perubahan diawali dengan adanya physchological disconfirmation, yaitu
adanya dorongan untuk mengurangi, mempertahankan perilaku dengan
diikuti tahap selanjutnya yaitu penjelasan dan alasan perlunya terjadi
perubahan sehingga interaksi kekuatan akan terjadi, yaitu kekuatan untuk
mempertahankan perilaku yang sudah ada sebelumnya (enggan untuk
berubah) dan kekuatan tekanan perlunya berubah. Langkah pertama yang
harus dilakukan organisasi jika ingin berubah adalah dengan memilih
karyawan yang berkomitmen tinggi (Kusumaputri, 2018).
Terdapat perbedaan tingkatan pada komitmen organisasi yang
terkait dengan pengembangan individu pada komitmen organisasi
(Reichers, 1985). Tingkatan komitmen anggota cenderung bergerak dari
tingkatan rendah ke tingkatan moderat dan berlanjut untuk berkembang ke
tingkatan komitmen yang lebih tinggi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya komitmen organisasi adalah faktor-faktor
yang terkait dengan pekerjaan (job related factor), kesempatan pada
anggota, karakteristik pribadi, hubungan positif, struktur organisasi
19
pemberdayaan karyawan (employee empowerment), kerja tim
(teamwork), pelatihan pegawai (employee training) dan etika kerja Islam
(Islamic work ethic) Hanasya (2016).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan
karyawan (employee empowerment), kerja tim (teamwork), pelatihan
pegawai (employee training), dan etika kerja Islam (Islamic work ethic)
mempengaruhi komitmen organisasi seseorang. Penelitian ini
menggunakan etika kerja Islam (Islamic work ethic) sebagai variabel
independen karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa etika kerja
Islam (Islamic word ethic) merupakan antesedan komitmen organisasi.
B. Etika Kerja Islam
1. Definisi Etika Kerja Islam (Islamic Work Ethic)
Etika adalah perspektif dengan menempatkan setiap tindakan dan
tujuan di tempatnya, mengetahui apa itu melakukan yang penting dan
apa yang tidak (Al-Aidaros dkk, 2013). Etika bukan sebuah bakat,
tetapi merupakan sebuah sikap yang menjadi penentu dan arahan bagi
manusia dalam berperilaku. Dalam bekerja, etika diperlukan sebagai
aturan yang mengarahkan bagaimana individu bekerja dengan baik dan
benar. Dapat dikatakan bahwa etika kerja menjadi sebuah komitmen
akan nilai dan pentingnya kerja keras bagi individu. Bagi manager,
seorang karyawan lebih utama dilihat dari etika kerja (61%), intelijen
(23%), antusiasme (12%) dan pendidikan (4%) (Miller dkk, 2001).
20
Etika Islam adalah etika yang memfokuskan perhatiannya
terhadap penciptanya dan menekankan kerja keras. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh terhadap variabel
komitmen organisasi, sikap pada perubahan, kepuasan kerja, kepuasan
hidup, kinerja pegawai, kemampuan berinovasi dan
keterlibatan kerja (Haeruddin, 2016). Etika kerja Islam menurut Ali dan
Al-Owaihan (2008) merupakan orientasi yang membentuk dan
mempengaruhi keterlibatan partisipasi muslim ditempat kerja.
Saifullah (2010) menyebutkan bahwa etos kerja dalam perspektif
agama Islam adalah adanya keseimbangan antara kerja dan ibadah. Hal
tersebut sesuai dengan istilah wasatiyah atau tawazun yang
menunjukkan keseimbangan antara kehidupan material dan spiritual
sebagaimana sabda Rasulullah SAW yaitu “Berusahalah untuk urusan
duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya, dan berusahalah
untuk urusan akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok pagi. (Al
Hadis: Ibnu Asakir). Dapat dikatakan bahwa etos kerja Islam adalah
sikap, pandangan atau semangat manusia terhadap pekerjaannya
berdasarkan nilai-nilai agama yang dianutnya yang memiliki daya
dorong dan daya nilai.
2. Aspek-aspek Etika Kerja Islam
Etika kerja Islam memiliki 4 aspek, yaitu usaha, kompetisi,
transparansi dan perilaku tanggung jawab (Ali dan Al-Owaihan (2008).
21
Adapun bentuk tanggung jawab tersebut adalah terhadap Tuhannya
(Allah SWT), tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan tanggung
jawab terhadap orang lain (Nurkholis, 2007). Etika kerja Islam
seseorang dapat dilihat dari cara individu tersebut berusaha, bersaing
secara baik, bersikap tanggung jawab, dan bersikap transparan. Sejalan
dengan aspek-aspek etika kerja Islam tersebut, Kamal Hassan dalam
Ahmad dan Owoyemi (2012) menyatakan bahwa terdapat lima pilar
dalam etika kerja Islam, yaitu:
a. Karyawan harus memenuhi pekerjaan mereka untuk kewajiban
sosial dengan tujuan untuk mencari ridha Allah.
b. Kepercayaan sebagai khalifah Allah yang memahami semua aspek
kehidupan sebagai manusia.
c. Muslim harus melakukan tugasnya sebagai kewajiban agama serta
mengimplementasikan semua kewajiban ritual.
d. Pahala motivasi tidak hanya terkait dengan pahala duniawi tetapi
juga diberikan di akhirat.
e. Mematuhi ketekunan dan efisiensi serta keadilan dalam
melestarikan kepentingan umum.
f. Hubungan atasan dan bawahan didasarkan pada nilai manusia yang
berada di luar ras, warna kulit, bahasa dan warisan.
Ayat dan Alquran dan al-Hadis yang membahas tentang dunia
kerja atau etos kerja, diantaranya adalah:
لم ٱلغیب وٱلش ون إلى ع عملكم ورسولھۥ وٱلمؤمنون وسترد Cدة فینبئكم وقل ٱعملوا فسیرى ٱ ھ
١٠٥م تعملون كنت بما
22
Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. al-Taubah (9): 105). Pada dasarnya surah at-Taubah ayat 105 memerintahkan semua dan
setiap orang untuk berusaha, termasuk usaha ekonomi. Semua dan
setiap usaha pasti akan diketahui oleh Allah, Rasulullah saw. dan
orang-orang beriman dalam hal ini menginformasikan arti penting dari
penilaian Allah, penilaian Rasul-Nya, dan penilaian orang-orang
mukmin terhadap prestasi (kerja) seseorang. Semua prestasi itu pada
dasarnya akan memperoleh balasan/hasil baik yang berhubungan
dengan prestasi kerja duniawi (bermotif ekonomi) dan yang
berhubungan dengan nilai ukhrawi. Semua dan setiap perbuatan
seseorang baik maupun buruk kelak di akhirat akan diinformasikan dan
diperlihatkan secara transparan apa adanya, baik yang tersembunyi
maupun yang tampak sebagaimana bunyi pada ayat berikut:
كثیرا وٱنتصروا من بعد ما ظلموا و ت وذكروا ٱ< لح سیعلم ٱلذین إلا ٱلذین ءامنوا وعملوا ٱلص
٢٢٧ظلموا أي منقلب ینقلبون
Artinya: Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. An-Naml(27): 88)
Allah SWT memerintahkan manusia bekerja dan berusaha untuk
kepentingan urusan duniawi dan ukhrawi secara seimbang. Tidak boleh
orang mengejar duniawinya saja, dan melupakan akhiratnya. Begitu juga
23
sebaliknya. Keduanya hendaknya berjalan dan diperhatikan secara
seimbang. Al-Qur’an mengajarkan manusia akan pentingnya memiliki
kearifan equilibrium, yakni kearifan untuk menciptakan keseimbangan
dalam dirinya dan kehidupannya, berupa keseimbangan intelektual dan
hati nuraninya, jasmani dan rohaniah, serta keseimbangan dunia dan
akhiratnya. Bahkan keseimbangan itu pun ditunjukkan oleh Allah Swt
melalui penyebutan kosa kata antara ad-dunya dan al-akhirah,
masingmasing disebut dalam al-Qur’an sebanyak 115 kali.
ا تعملون فل عم تھۦ فتعرفونھا وما ربك بغ سیریكم ءای H ٩٣وقل ٱلحمد
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 77)
Ayat di atas kata al-akhirah (akhirat) disebut lebih dulu, baru
kemudian menyebut kata ad-dunya. Hikmahnya bahwa manusia ada
kecenderungan kuat sibuk berusaha hanya untuk memenuhi kebutuhan
duniawinya. Terkadang untuk urusan duniawi ia menghalalkan segala
cara, padahal kehidupan dunia bersifat sementara. Sedangkan kehidupan
akhirat bersifat langgeng/kekal. Maka manusia dipesan bahwa kalau
bekerja keras untuk kepentingan ukhrawi, dengan sendirinya urusan
duniawinya juga didapat. Untuk itu ayat ini menggarisbawahi pentingnya
mengarahkan pandangan kepada akhirat sebagai tujuan dan kepada dunia
sebagai sarana mencapai tujuan.
24
Allah SWT telah memilih hari Jum’at sebagai hari besar untuk
peribadatan bagi kaum Muslimin karena pada hari ini Dia telah
menyempurnakan penciptaan mahluk-Nya. Panggilan untuk
melaksanakan shalat jumat sangat tegas, bahkan seseorang yang sedang
berniagapun harus menghentikan aktifitas perniagaanya dan bersegera
memenuhi panggilan muadzin untuk melaksanakan ibadah shalat jum’at.
Bukan mengabaikan seruan muadzin dan memilih kesesatan seperti kaum
Yahudi yang lebih memilih hari Sabtu sebagai hari besar peribadatan
mereka, dan juga kaum Nasrani yang memilih hari Minggu sebagai hari
ibadah mereka. Menunaikan ibadah shalat jum’at merupakan kewajiban
bagi laki-laki mukmin mukalaf. Panggilan untuk melaksanakan shalat
jumat petunjuk ayatnya sangat tegas. Bahkan orang yang sedang
berniagapun harus ditinggalkan dan bersegera memenugi panggilan
muadzin dan meninggalkan semua pekerjaannya untuk segera shalat
juma’at. Al-Qur’an secara tegas memberi dorongan kepada umat Islam
agar memiliki etos kerja tinggi, untuk tampil sebagai pekerja keras dan
berprestasi. Untuk menggapai keberuntungan hidup, tidaklah hanya
cukup tenggelam dalam masalah ritual formal (ibadah mahdhah). Tetapi
hendaknya dimanifestaasikan dalam ibadah aktual.
وذر لوة من یوم ٱلجمعة فٱسعوا إلى ذكر ٱ) أیھا ٱلذین ءامنوا إذا نودي للص لكم خیر ل ی كم وا ٱلبیع ذ
كنتم تعلمون إن وٱذكروا ٱ# لوة فٱنتشروا في ٱلأرض وٱبتغوا من فضل ٱ# فإذا قضیت ٱلص
وا إلیھا وتركوك قائما قل م یرا لعلكم تفلحونكث رة أو لھوا ٱنفض ن وإذا رأوا تج خیر م ا عند ٱ,
زقین خیر ٱلر رة وٱ/ ٱللھو ومن ٱلتج
25
Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: Apa yang di sisiAllah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki (QS. Al-Jumu’ah: 9-11
ئك منكم وأولوا ٱلأرحام بع ھدوا معكم فأول ضھم أولى ببعض وٱلذین ءامنوا من بعد وھاجروا وج
بكل شيء علیم إن ٱ3 ب ٱ3 ٧٥في كت
Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah : 105).
ثنا إسمعیل بن عیاش عن بحیر بن سعد عن خالد بن معد . ار حد ثنا ھشام بن عم ان عن المقدام بن حد
جل كسبا أطی علیھ وسلم قال ما كسب الر صلى الله بیدي عن رسول الله ب من عمل یده معدیكرب الز
جل على نفسھ وأھلھ وولده وخادمھ فھو صدقة وما أنفق الر
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Bahir bin Sa'd] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Al Miqdam bin Ma'dikarib Az Zubaidi] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada yang lebih baik dari usaha seorang laki-laki kecuali dari hasil tangannya sendiri. Dan apa-apa yang diinfakkan oleh seorang laki-laki kepada diri, isteri, anak dan pembantunya adalah sedekah." (HR. Ibnu Majah). Penjelasan Hadits. Hadits di atas merupakan motivasi dari Nabi Saw kepada kaum muslimin untuk me- miliki etos kerja yang tinggi. Kita dilarang oleh Nabi Saw hanya bertopang dagu dan berpangku tangan mengharap rezeki datang dari langit. Kita harus giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga. Bahkan dikatakan oleh Nabi Saw bahwa tidak ada yang lebih baik dari usaha seseorang kecuali hasi kerjanya sendiri. Hal ini tentunya juga bukan sembarang kerja tetapi pekerjaan yang halal dan tidak bertentangan deng syari’at agama Islam. Nilai mulia bukan hanya dari sisi memerolehnya saja, membelanjakannyapun untuk anak, istri, dan
26
pembantu dinilai sedekah oleh Allah. Betapa luhur ajaran Islam yang mendukung betul bagi para pemeluknya untuk giat bekerja.
Dalam hadis lain Nabi pernah mengajarkan kepada kita sebuah do’a
yang sangat indah sekaligus memotivasi kita untuk memiliki etos kerja
yang tinggi, sebagai berikut:
علیھ و صلى الله ثنا أنس بن مالك قال كان رسول الله سلم یقول اللھم إني أعوذ بك من العجز حد
والكسل والجبن والھرم والبخل وأعوذ بك من عذاب القبر ومن فتنة المحیا والممات
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Anas bin Mālik dia berkata; “Rasūlullah pernah berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, rasa takut, kepikunan, dan kekikiran. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian” (HR. Muslim).
Hadits di atas jelas menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan
pada pentingnya bekerja keras serta sangat tidak mengajarkan umatnya
untuk menjadi pemalas, lemah, apalagi menjadi peminta-minta
sebagaimana hadits Nabi Saw:
علیھ وسلم لأن یأخذ أحدكم أحبلھ عن ھشام بن عروة عن أبیھ عن ج صلى الله ه قال قال رسول الله د
یسأل الناس فیأتي الجبل فیجئ بحزمة حطب على ظھره فیبیعھا فیستغني بثمنھا خیر لھ من أن
وه أو منعوه أعط
Artinya: Dari Hisyam bin ‘Urwah dari bapaknya dari Kakeknya ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Sekiranya salah seorang dari kalian mengambil tali dan membawanya ke gunung, lalu ia datang dengan membawa satu ikat kayu di atas punggungnya, kemudian menjualnya hingga dapat memenuhi kebutuhannya adalah lebih baik daripada meminta-minta manusia, baik mereka memberi ataupun tidak” (HR. Ibnu Majah).
27
C. Hubungan Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen Organisasi
Penelitian ini akan menguji hubungan antara etika kerja Islam dan
komitmen organisasi. Komitmen organisasi mencerminkan bagaimana
seorang individu mengidentifikasi dirinya dengan organisasi dan terikat
dengan tujuan-tujuannya (Kreitner dan Kinichi, 2003). Adapun, etika
kerja Islam perspektif dengan menempatkan setiap tindakan dan tujuan di
tempatnya, mengetahui apa itu melakukan yang penting dan apa yang
tidak (Al-Aidaros dkk, 2013). Etika memberikan pengarahan dalam
bersikap dan berperilaku sehingga etika sangat dibutuhkan dalam
melakukan pekerjaan. Melalui etika seseorang akan berupaya bekerja
dengan baik dan benar, bekerja keras. Maka, seorang atasan akan melihat
etika kerja seseorang dari pada aspek lainnya (Miller dkk, 2001). Hal
tersebut dikarenakan etika menunjukkan usaha, kompetisi, transparansi
dan perilaku tanggung jawab baik terhadap Tuhannya (Allah SWT),
tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan tanggung jawab terhadap orang
lain (Nurkholis, 2007; Ali dan Al-Owaihan, 2008).
Ali dan Al-Kazemi (2007) menyatakan bahwa etika berkerja
dalam Islam akan dipengaruhi oleh berbagai perilaku yang dilakukan
oleh individu yang pada akhirnya akan mempengaruhi komitmen
individu tersebut terhadap organisasi. Hal tersebut didukung oleh
beberapa penelitian menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh
terhadap variabel komitmen organisasi (Haeruddin, 2016). Semakin
tinggi etika kerja Islam maka komitmen organisasi juga semakin tinggi
28
karena karyawan yang memiliki etika kerja Islam yang tinggi memiliki
prinsip benar dan salah sesuai dengan Al-Qur'an dan berargumen semua
akan dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT, kepada dirinya sendiri
dan kepada orang lain sehingga seseorang yang memiliki etika kerja
Islam yang tinggi akan lebih transparan dan bertanggung jawab.
D. Hipotesis Penelitian
Berikut merupakan model penelitian ini.
Berdasarkan kajian teoritis terhadap etika kerja Islam dan komitmen
organisasi, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha: Ada hubungan yang positif antara etika kerja Islam dengan komitmen
organisasi. Semakin tinggi etika kerja Islam maka semakin tinggi juga
komitmen organisasi karyawan tersebut.
H0: Tidak hubungan yang positif antara etika kerja Islam dengan komitmen
organisasi. Semakin tinggi etika kerja Islam tidak mempengaruhi tingginya
komitmen organisasi karyawan tersebut.
EtikaKerjaIslam KomitmenOrganisasi
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian
1. Variabel Tergantung : Komitmen Organisasi
2. Variabel Bebas : Etika Kerja Islam
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Komitmen organisasi
Komitmen organisasi merupakan kelekatan emosi karyawan
dengan organisasi, identifikasi dan keterlibatan karyawan dengan
organisasi, serta keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi.
Komitmen organisasi diukur dengan mengadaptasi Organizational
Commitment Questionnaire (OCQ) yang dikembangkan oleh Meyer
dan Allen (1990). Tiga dimensi komitmen terdiri dari Affective
Commitment, Continuance Commitment dan Normative Commitment.
Skor total dalam skala ini mencerminkan komitmen organisasi
responden. Semakin tinggi skor total yang diperoleh maka hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi pula komitmen organisasi
responden. Sebaliknya, semakin rendah skor etika kerja Islam maka
hal tersebut menunjukkan semakin rendah pula komitmen organisasi
responden.
30
2. Etika kerja Islam
Etika kerja Islam merupakan orientasi yang membentuk dan
mempengaruhi keterlibatan partisipasi muslim ditempat kerja. Skor
total dalam skala ini mencerminkan tingkat etika kerja Islam
responden (Ali dan Kazemi, 2007). Etika kerja Islam diukur dengan
mengadopsi Ali’s Survey of Management and Organization in the
Arab World. Skala etika kerja Islam memfokuskan bahwa pekerjaan
memungkinkan orang untuk mandiri dan merupakan sumber
penghormatan, kepuasan dan fulfillment. Keberhasilan dan kemajuan
dalam pekerjaan tergantung pada kerja keras dan komitmen terhadap
pekerjaan seseorang. Versi skale yang diadopsi dalam penelitian ini
memiliki 17 item dan terbukti dapat diandalkan.
Semakin tinggi skor total yang diperoleh maka hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi pula tingkat etika kerja Islam
responden. Sebaliknya, semakin rendah skor etika kerja Islam maka
hal tersebut menunjukkan semakin rendah pula etika kerja Islam
responden.
C. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru honorer muslim di Yogyakarta
baik laki-laki maupun perempuan, usia minimal 25 tahun dan telah bekerja
menjadi guru honorer minimal 2 tahun.
31
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk
mengumpulkan data penelitian ini menggunakan metode skala, yaitu
komitmen organisasi dan etika kerja islam
1. Skala Komitmen Organisasi
Secara keseluruhan skala ini berjumlah 24 item yang mana terdiri dari
17 item favourable dan 7 item unfavourable. Skala komitmen organisasi
menggunakan skala Likert dengan rentang 5 pilihan jawaban. Skala Likert
dipakai untuk subjek yang diteliti artinya responden merupakan subjek
yang menilai dirinya sendiri (Mulyadi, 2012) disebut juga sebagai
summated rating scale. Skala ini banyak digunakan karena memberi
peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam
bentuk persetujuan sebuah pernyataan.Pernyataan yang diberikan
berjenjang dari tingkat yang rendah sampai tertinggi. Jumlah responden
dalam penelitian ini dihitung sedemikian rupa agar dapat mewakili
populasi. Berikut ini adalah alternatif jawaban kuesioner yang dipakai
dalam penelitian ini:
a. STS (Sangat Tidak Setuju) : Skor 1
b. TS (Tidak Setuju) : Skor 2
c. CS (Cukup Setuju) : Skor 3
d. S (Setuju) : Skor 4
e. SS (Sangat Setuju) : Skor 5
32
Berikut adalah distribusi item pada skala komitmen organisasi:
Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Komitmen Organisasi Sebelum Uji Coba
Aspek Nomor Aitem Jumlah Favourable Unfavourable
Komitmen Afektif 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 8
Komitmen Berkelanjutan
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 9 8
Komitmen Normatif
17, 19, 20, 21, 22, 23 18, 24 8
17 7 24 Sumber: Allen dan Meyer, 2019.
2. Skala Etika Kerja Islam
Secara keseluruhan skala ini berjumlah 17 item yang mana
terdiri dari 16 item favourable dan 1 item unfavourable. Skala etika
kerja Islam menggunakan skala likert dengan rentang 5 pilihan
jawaban. Berikut adalah distribusi aitem pada skala etika kerja
Islam:
Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Komitmen Organisasi Sebelum Uji Coba
Aspek Nomor Aitem Jumlah Favourable Unfavourable
Etika Kerja Islam
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17
9 17
16 1 17 Sumber: Ali dan Al-Kazemi, 2007.
33
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat uji
mengukur apa yang harus diukur. Skor yang terdapat pada lembar
validasi menggunakan skala 1 sampai 5, dengan keterangan sebagai
berikut: 1 = sangat tidak setuju ; 2 = kurang setuju ; 3 = cukup setuju ;
4 = setuju ; dan 5 = sangat setuju. Menguji validitas instrumen
penelitian dapat dilakukan dengan Corrected Item Total Correlation.
Sebuah alat ukur dianggap valid apabila alat ukur tersebut hanya
mampu secara akurat mengukur apa yang ditujukan untuk diukur
dengan alat ukur tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak
relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang
memiliki validitas rendah. Suatu item dikatakan valid apabila
memiliki koefisien korelasi ≥ 0,30. Namun apabila item yang lolos
masih belum mencukupi jumlah yang diinginkan maka koefisien
korelasi dapat diturunkan dari 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2010).
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah bagaimana sebuah alat ukut dapat secara
konsisten dalam melakukan pengukuran. Konsistensi dan kecermatan
dari alat ukur dapat diketahui dengan minimalnya error (Azwar, 2010).
Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok responden yang sama
34
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri
responden memang belum berubah. Pengukuran reliabilitas hanya
dilakukan pada aitem-aitem terseleksi dengan ditunjukkan oleh
koefisien reliabilitas alpha yang dikembangkan oleh Cronbach.
Umumnya reliabilitas suatu alat ukur memiliki nilai koefisien
mendekati 1,0 atau minimal 0,70. (Azwar, 2010).
F. Metode Analisis Data
Peneliti menggunakan metode statistik dengan bantuan aplikasi
pada komputer yaitu program SPSS 24 dengan teknik korelasi Spearman’s
rho. Data akan diolah terlebih dahulu dengan menggunakan uji asumsi, uji
normalitas, uji linearitas dan kemudian akan melakukan uji hipotesis.
35
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
Sub bab ini berisi gambaran menyeluruh mengenai kondisi spesifik tentang
kancah penelitian serta persiapan yang dilakukan.
1. Orientasi Kancah
D.I. Yogyakarta adalah salah satu dari 34 di wilayah Indonesia dan
terletak di pulau Jawa bagian tengah. D.I. Yogyakarta di bagian selatan dibatasi
Lautan Indonesia, sedangkan di bagian timur laut, tenggara, barat, dan barat
laut dibatasi oleh wilayah Jawa Tengah. D.I. Yogyakarta tercatat memiliki
luas 3.185,80 km² atau 0,17 persen dari luas Indonesia (1.860.359,67 km²),
merupakan terkecil setelah DKI Jakarta, yang terdiri dari : Kabupaten
Kulonprogo, dengan luas 586,27 km² (18,40 persen) Kabupaten Bantul,
dengan luas 506,85 km² (15,91 persen) Kabupaten Gunungkidul dengan luas
1.485,36 km² (46,63 persen) Kabupaten Sleman, dengan luas 574,82 km²
(18,04 persen) Kota Yogyakarta, dengan luas 32,50 km² (1,02 persen) (BPS,
2018).
Yogyakarta memiliki 39.926 guru yang tersebar di seluruh wilayah
Yogyakarta. Berikut ini merupakan data guru di Yogyakarta. Adapun dari
jumlah tersebut sebesar 18.972 orang merupakan guru SD, 8.786 orang
merupakan guru SMP, 8.284 orang merupakan guru SMA, sejumlah 6.672
36
merupakan guru SMK dan 1.212 merupakan guru SLB (Kementerian
Pendidikan dan Olah Raga, 2018).
Subyek penelitian ini adalah guru honorer yang mengajar di Yogyakarta
dengan jumlah 100 orang. Menurut status kepegawaian sejumlah 26.433
merupakan guru PNS, 9.667 merupakan guru GTY/PTY, 250 orang merupakan
GTY/PTY provinsi, sejumlah 3.850 orang merupakan GTT/PTT
Kabupaten/Kota, 2 orang guru bantu pusat, sebesar 7.453 orang merupakan
guru honorer sekolah dan sejumlah 6.339 orang merupakan guru dengan status
lainnya (Kemendikbud, 2018). Data tersebut ditunjukkan dalam gambar
berikut:
Gambar 1
DATA STATUS KEPEGAWAIAN GURU DI YOGYAKARTA Sumber: http://www.Kemendikbud.go.id
37
2. Persiapan Penelitian
a. Persiapan administrasi
Untuk dapat melakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan
perijinan dari Universitas Islam Indonesia yang digunakan untuk
mengambil data penelitian ke sekolah-sekolah yang ada di Yogyakarta. Uji
coba kuesioner diberikan kepada 30 responden yang merupakan guru SD,
SMP, SMA/SMK di Yogyakarta yang dilakukan dengan menggunakan
kuesioner online.
b. Persiapan Skala
Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala etika kerja islam dan
skala komitmen organisasi yang diproksikan dengan komitmen afektif,
komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif.
1. Skala Etika Kerja Islam
Skala ini diadaptasi dari skala etika kerja Islam yang digunakan oleh
Ali dan Al-Kazemi (2007) yaitu adanya beberapa anggapan bahwa
kemalasan adalah sifat buruk, dedikasi kerja bermanfaat baik untuk diri
sendiri maupun orang lain, pekerjaan yang baik bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain, keadilan dan kedermawanan di tempat kerja
adalah kondisi yang diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat,
memproduksi lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi,
seseorang berkontribusi pada kemakmuran masyarakat secara
keseluruhan, seseorang harus melakukan yang terbaik atas
kemampuannya, pekerjaan tidak berakhir dengan sendirinya tetapi
38
sarana untuk mendorong pertumbuhan pribadi dan hubungan sosial,
hidup tak berarti tanpa pekerjaan, lebih banyak waktu luang baik untuk
bermasyarakat, hubungan manusia dalam organisasi harus ditekankan
dan didorong, pekerjaan memungkinkan manusia untuk mengendalikan
rumah, pekerjaan kreatif adalah sumber kebahagiaan dan pencapaian,
setiap orang yang bekerja lebih mungkin untuk mendapatkan arti dalam
kehidupan, pekerjaan memberi kesempatan kepada seseorang untuk
mandiri, orang yang sukses adalah orang yang memenuhi tanggung
jawab, seseorang harus selalu bekerja keras untuk memenuhi tanggung
jawab dan beranggapan bahwa nilai pekerjaan berasal dari niat yang
menyertainya daripada hasilnya.
2. Skala Komitmen organisasi
Skala ini diadopsi dari penelitian Allen dan Meyer (1990) yang
terdiri dari skala pengukuran efektif, skala pengukuran komitmen
berkelanjutan dan skala pengukuran komitmen normatif.
a) Skala Komitmen afektif Indikator skala pengukuran afektif meliputi
perasaan senang ketika menghabiskan karir di organisasi, merasa
bangga menjadi bagian organisasi, merasa seolah-olah masalah
organisasi menjadi masalah pribadi, merasa sulit untuk terikat
dengan organisasi lain, merasa menjadi bagian dalam organisasi
tersebut, adanya perasaan ikatan emosi dengan organisasi dan
mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi.
39
b) Skala pengukuran komitmen berkelanjutan
Indikator skala pengukuran komitmen berkelanjutan antara lain
adanya ketidaktakutan ketika berhenti dari pekerjaan tersebut
meskipun tidak memiliki cadangan pekerjaan, sulit meninggalkan
organisasi meskipun memiliki keinginan untuk meninggalkannya,
merasa terganggu jika saat ini harus memutuskan untuk
meninggalkan organisasi, merasa rugi jika saat ini harus
meninggalkan organisasi, tetap bersama organisasi merupakan
kebutuhan yang sangat di inginkan, merasa mempunyai beberapa
pilihan untuk memutuskan pergi meninggalkan organisasi, salah
satu dari sedikit konsekuensi serius untuk meninggalkan organisasi
ini akan menjadi kekurangan alternatif yang tersedia serta akan
merasa mengorbankan manfaat yang diberikan organisasi yang tidak
didapat dari organisasi lain sehingga memutuskan untuk bertahan.
c) Skala pengukuran komitmen normatif
Skala pengukuran variabel ini memiliki beberapa indikator
diantaranya adalah bahwa orang tersebut akan tetap percaya dan
loyal kepada satu organisasi, percaya dan selalu setia kepada
organisasi, beranggapan bahwa berpindah dari satu organisasi ke
organisasi lainnya sangat tidak terlihat etis, adanya kepercayaan
bahwa salah satu alasan saya untuk tetap bertahan bekerja karena
beranggapan bahwa loyalitas sangat penting , tidak akan
meninggalkan organisasi jika ditawari pekerjaan yang lebih baik di
40
tempat lain, diajari untuk percaya bahwa seseorang harus setia
kepada organisasinya, beranggapan bahwa hal yang baik akan
terjadi apabila seseorang setia kepada organisasinya dan tidak
memikirkan yang diinginkan sebuah organisasi adalah pria dan
wanita.
c. Pengecekan Skala
Peneliti melakukan uji coba skala terlebih dahulu sebelum melakukan
pengambilan data. Pengecekan dilakukan untuk melihat seberapa baik
validitas dan reliabilitas kedua skala ini.
d. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba yang dilakukan oleh peneliti kemudian diolah dengan
menggunakan program SPSS 24,0 for Windows. Uji coba dilakukan untuk
menyeleksi item pertanyaan yang memiliki kualitas baik sehingga skala
penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur yang telah valid dan
reliabel.
1. Skala Etika Kerja Islam
Hasil uji coba skala etika kerja Islam menunjukkan seluruh item
yang diuji cobakan memenuhi asumsi validitas dan reliabilitas.
Besarnya koefisien skala Alpha sebesar 0,857 dan indeks deskriminasi
41
bergerak dari 0,440 – 0,639. Hal tersebut menunjukkan jika skala etika
kerja Islam valid dan reliabel.
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Komitmen Organisasi Setelah Uji Coba
Aspek Nomor Aitem Jumlah Favourable Unfavourable
Etika Kerja Islam
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17
9 17
16 1 17 Sumber: Ali dan Al-Kazemi, 2007.
2. Skala Komitmen Organisasi
a. Komitmen Afektif
Hasil uji coba skala komitmen afektif menunjukkan seluruh item
yang diuji cobakan memenuhi asumsi validitas dan reliabilitas.
Besarnya koefisien skala Alpha sebesar 0,986 dan indeks
deskriminasi bergerak dari 0,764 – 0,988. Hal tersebut
menunjukkan jika skala komitmen berkelanjutan valid dan reliabel.
b. Komitmen Berkelanjutan
Hasil uji coba skala komitmen berkelanjutan menunjukkan seluruh
item memenuhi asumsi validitas dan reliabilitas. Besarnya koefisien
skala Alpha sebesar 0,971 dan indeks diskriminasi bergerak dari
0,396 – 0,981. Hal tersebut menunjukkan jika skala komitmen
berkelanjutan valid dan reliabel.
42
c. Komitmen Normatif
Hasil uji coba skala komitmen normatif menunjukkan seluruh item
yang diuji cobakan memenuhi asumsi validitas dan reliabilitas.
Besarnya koefisien skala Alpha sebesar 0,920 dan indeks
diskriminasi bergerak dari 0,693 – 0,854. Hal tersebut
menunjukkan jika skala komitmen normatif valid dan reliabel.
Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Komitmen Organisasi Setelah Uji Coba
Aspek Nomor Aitem Jumlah Favourable Unfavourable
Komitmen Afektif 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 8
Komitmen Berkelanjutan
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 9 8
Komitmen Normatif
17, 19, 20, 21, 22, 23 18, 24 8
17 7 24 Sumber: Allen dan Meyer, 2019.
3. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan pengambilan data penelitian ini dilakukan pada
tanggal 28 April 2019 sampai 10 Mei 2019 dengan responden guru
honorer yang mengajar di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 100
orang. Proses pengambilan data dilakukan dengan membagikan
kuesioner secara langsung dan melalui kuesioner online. Data yang
diperoleh dari kuesioner masih bersifat kualitatif, sehingga untuk
mempermudah pengolahan data dan untuk mengetahui hubungan antar
variabel data tersebut dibobot dengan menggunakan skala kategori.
43
e. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden Penelitian
Seperti yang diuraikan di atas bahwa responden dalam penelitian ini
berjumlah 100 orang yang berusia lebih atau sama dengan 25 tahun
dengan pengalaman mengajar minimal 2 tahun. Deskripsi terkait
responden penelitian berdasarkan data yang telah diperoleh ditunjukkan
pada tabel berikut:
Tabel 5 Deskripsi Data Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 40 40%
Perempuan 60 60% Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2019.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini
didominasi oleh guru honorer perempuan dengan jumlah 60 orang dengan
presentase 60% sedangkan guru honorer laki-laki berjumlah 40 orang dengan
presentase 40%.
Tabel 6 Deskripsi Data Responden Penelitian Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase 25-35 tahun 42 24% 36-45 tahun 36 36% >45 tahun 22 22% Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2019.
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden sebanyak 42 orang
dengan presentase 42% berusia antara 25 hingga 35 tahun, 36 orang dengan
presentase 36% berusia 36 sampai 45 tahun sedangkan sisanya sebanyak 22
orang atau dengan presentase sebesar 22% berusia lebih dari 45 tahun.
44
Dengan demikian responden dalam penelitian ini didominasi oleh guru
honorer yang berusia antara 25 tahun hingga 35 tahun.
2. Deskripsi Data Penelitian
Pada penelitian ini didapatkan skor hipotetik dan skor empirik untuk
setiap alat ukur yang digunakan.
Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian
Variabel Data Hipotetik Data Empirik
Skore Mean SD Skore Mean SD Min Max Min Max Etika Kerja
Islam 17 85 51 11,33 67 85 76,27 5,46
Komitmen afektif 8 40 24 5,33 31 40 36,28 2,18
Komitmen Berkelanjutan 8 40 24 5,33 31 40 36,32 2,22
Komitmen Normatif 8 40 24 5,33 31 40 35,82 2,00
Data Hipotetik: Skor yang diperoleh berdasarkan subjek penelitian Data Empirik: Skor yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian Min: Nilai minimal yang diperoleh Max: Nilai maksimal yang diperoleh Mean: Rerata SD: Standar Deviasi Berdasarkan deksripsi data penelitian di atas maka peneliti menggunakan
data empirik dalam membuat norma kategorisasi. Data dibagi menjadi lima
kategorisasi yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Kategorisasi yang ditentukan berguna untuk melihat seberapa banyak
frekuensi keberagaman seluruh responden yang mengisi skala etika kerja
islam, komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif.
Norma kategorisasi yang telah ditentukan, dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
45
Tabel 8 Kategorisasi
Percentil Kategorisasi X < (µ - 1.8 σ) Sangat Rendah
(µ - 1.8 σ) ≤ X ≤ (µ - 0.6 σ) Rendah (µ - 0.6 σ) < X ≤ (µ + 0.6 σ) Sedang (µ + 0.6 σ) < X ≤ (µ + 1.8 σ) Tinggi
X > (µ + 1.8 σ) Sangat Tinggi Keterangan: X : Skor Total Subjek µ: Mean (rerataan) σ: Standar Deviasi a. Etika kerja islam
Hasil dari kategorisasi etika kerja islam, dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 9 Kategorisasi Etika Kerja Islam
Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Persentase X < 66 Sangat Rendah 0 0%
66 ≤ x <73 Rendah 31 31% 73 ≤ 80 Sedang 44 44%
80 ≤ x ≤ 86 Tinggi 25 25% x ≥ Sangat Tinggi 0 0%
Sumber: Data Primer diolah, 2019.
Tabel hasil kategori etika kerja islam menunjukkan bahwa sebagaian
besar responden memiliki etika kerja yang sedang yaitu sebanyak 44
orang dengan persentase 44%. Responden yang memiliki etika kerja
islam sangat tinggi berjumlah 25 orang dengan persentase 25%. Adapun
responden yang memiliki etika kerja islam yang rendah sebanyak 31
orang atau dalam persentase 31%. Tidak ditemukan responden yang
memiliki etika kerja islam yang sangat rendah. Hal ini membuktikan
bahwa rata-rata guru honorer di Yogyakarta memiliki etika kerja islam
yang baik.
46
b. Komitmen Organisasi
Hasil dari kategorisasi komitmen afektif, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 10 Kategorisasi Komitmen Afektif
Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Persentase x < 31 Sangat Rendah 0 0%
31 ≤ x <35 Rendah 22 22% 32 ≤ x ≤ 36 Sedang 50 50% 30 ≤ x < 32 Tinggi 28 28%
x ≥ 32 Sangat Tinggi 0 0% Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2019.
Tabel hasil kategori di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi
skor yang dimiliki oleh responden maka semakin tinggi tingkat
komitmen afektifnya. Terdapat 28 responden dengan presentase 28%
yang masuk dalam berkomitmen afektif tinggi, 50 responden dengan
presentase 50% berada pada tingkat komitmen afektif sedang dan hanya
22 responden yang memiliki komitmen afektif rendah. Tidak ditemukan
responden yang memiliki komitmen afektif rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar guru honorer di Yogyakarta memiliki komitmen
afektif yang sedang.
Hasil dari kategorisasi komitmen berkelanjutan, dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 11 Kategorisasi Komitmen Berkelanjutan
Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Persentase x < 32 Sangat Rendah 1 1%
32 ≤ x < 35 Rendah 20 20% 35 ≤ x < 38 Sedang 50 50% 38 ≤ x < 40 Tinggi 29 29%
x > 40 Sangat Tinggi 0 0% Sumber: Data Primer diolah, 2019.
47
Hasil kategori komitmen berkelanjutan menunjukkan bahwa
sebagian besar yaitu sebesar 50% responden memiliki komitmen
berkelanjutan dalam kategori sedang, responden yang memiliki
komitmen berkelanjutan dalam kategori tinggi berjumlah 29 orang atau
dalam persentase 29%. Peneliti juga menemukan 20 orang responden
yang memiliki komitmen berkelanjutan dalam kategori rendah atau
dalam persentase 20% dan ditemukan 1 orang responden yang memiliki
komitmen berkelanjutan sangat rendah.responden yang memiliki
komitmen berkelanjutan sangat rendah.
Hasil dari kategorisasi komitmen normatif, dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 12 Kategorisasi Komitmen Normatif
Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Persentase X < 34 Sangat Rendah 2 2%
34 ≤ x < 35 Rendah 23 23% 35 ≤ x < 37 Sedang 52 52% 37 ≤ x < 38 Tinggi 23 23%
x ≥ 38 Sangat Tinggi 0 0% Sumber: Data Primer diolah, 2019.
Hasil kategori komitmen normatif menunjukkan hasil yang cukup
baik. Komitmen normatif guru honorer di Yogyakarta cenderung
sedang. Hal tersebut ditunjukkan melalui jumlah responden yang
memiliki komitmen normatif dalam kategori rendah sangat besar yaitu 2
orang atau dalam persentase 2%. Selain itu hasil kategorisasi
menunjukkan 23 responden atau dalam persentase 23% memiliki
48
komitmen normatif yang sangat rendah. Kemudian 52 orang dalam
persentase 52% yang memiliki komitmen normatif sedang, kemudian 23
orang dengan persentase 23% yang memiliki komitmen normatif tinggi.
3. Uji Asumsi
Uji asumsi merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan sebelum
melakukan uji hipotesis, yang terdiri dari uji normalitas dan uji korelasi. Uji
asumsi pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS version
24.0 for windows. Jawaban responden kemudian diberikan skor 1-5
menyesuaikan jawaban masing-masing.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data terdistribusi
normal atau tidak dalam penelitian. Pengujian normalitas sebaran data pada
penelitian ini menggunakan Teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Sebaran data dalam penelitian ini dapat dikatakan terdistribusi dengan normal
atau tidak jika data memiliki sig atau p > 0,05, sebaliknya jika data memiliki
sig atau p < 0,05 maka sebaran datanya dapat dikatakan terdistribusi tidak
normal. Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 13 Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel Asymp. Sig. (2-tailed)
Keterangan
Etika Kerja Islam 0,002 Tidak Normal Komitmen Normatif 0,039 Tidak Normal
Sumber: Data primer yang diolah, 2019.
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi atau Asymp. Sig. (2-
tailed) masing-masing variabel memiliki nilai lebih kecil dari 0,05
49
menunjukkan data tidak terdistribusi normal atau sebaran data tidak normal.
Dengan demikian, peneliti memutuskan menggunakan statistik non
parametrik untuk menguji hubungan antar variabel dengan menggunakan uji
Korelasi Spearman Rank dengan bantuan program IBM SPSS 24,0.
Uji linearitas digunakan untuk dapat mengetahui adanya hubungan yang
linier antara variabel bebas dan variabel tergantung. Uji linieritas pada
penelitian ini menggunakan program SPPS dengan Teknik Compare Means.
Data dinyatakan linier apabila signifikasi linierity memiliki nilai p < 0,05 dan
signifikansi deviation from linier memiliki nilai p > 0,05, hal ini dapat
dikatakan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel bebas dan variabel
tergantung. Hasil uji normalitas masing-masing variabel, dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 14 Linieritas
Variabel Koefisien Linieritas (F)
Signifikansi (p) Keterangan
Komitmen Organisasi
Linierity 2010,409 0,000
Linier Deviation from
Linierity 15,040
0,259
Sumber: Data Primer diolah, 2019.
Berdasarkan hasil uji linieritas dengan menggunakan Teknik Compare
Means menunjukkan bahwa pada masing-masing variabel memiliki nilai sig.
linierity sebesar 0,000 (p < 0,05) dan nilai sig deviation from linierity (p >
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa antara etika kerja islam dan komitmen
organisasi memiliki hubungan yang linier.
50
4. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan linieritas,
langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis untuk membuktikan
hipotesis pada penelitian ini.
Berdasarkan hasil dari uji asumsi yang telah dilakukan, dapat diketahui
pada uji normalitas menunjukkan data tidak berdistribusi normal dan pada uji
linieritas menunjukkan masing-masing variabel memiliki hubungan yang linier.
Hal ini menyebabkan pada uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Non
Parametrik Spearman’s rho. Kaidah yang digunakan pada uji hipotesis ini
adalah apabila nilai signifikansi korelasi lebih dari 0,05 atau p > 0,05 maka
tidak terdapat korelasi antara variabel etika kerja islam dengan komitmen
afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif. Apabila nilai
signifikansi korelasi kurang dari 0,05 atau p < 0,05 maka terdapat korelasi
antara variabel etika kerja islam dengan komitmen afektif, komitmen
berkelanjutan dan komitmen normatif. Hubungan antara etika kerja Islam
dengan komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen
normatif.ditunjukkandalamtabelberikut:
Tabel 15 Korelasi Spearman Rank
Variabel Independen
Variabel Dependen
R R2 Sig(p) Keterangan
Etika kerja islam
Komitmen afektif
0,684 0,468 0,000 Signifikan
Komitmen berkelanjutan
0,629 0,396 0,000 Signifikan
Komitmen normatif
0,745 0,555 0,000 Signifikan
Sumber: Data Primer diolah, 2019.
51
BerdasarkanhasilujihipotesisdenganmenggunakanteknikkorelasiNon
Parametrik Spearman’s rho dapat diketahui bahwa etika kerja islam dan
komitmen afektif memiliki nilai signifikansi korelasi atau p = 0,000 (p <
0,05),nilaikoefisienkorelasiR=0,684dannilaikoefisiendeterminasiR2=
0,468. Selanjutnya etika kerja islam dan berkelanjutan memiliki nilai
signifikansi korelasi atau p = 0,000 (p < 0,05), nilai koefisien korelasi R =
0,629dannilaikoefisiendeterminasiR2=0,396.Adapunetikakerja islam
dankomitmennormatifmemilikinilaisignifikansikorelasiataup=0,000(p
<0,05),nilaikoefisienkorelasiR=0,745dannilaikoefisiendeterminasiR2
=0,555.Haltersebutmenunjukkanbahwaterdapathubunganpositifantara
etika kerja islam dengan komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan
komitmen normatif, yang artinya semakin tinggi etika kerja islam guru
honorer di Yogyakarta maka semakin tinggi juga komitmen afektif,
komitmen berkelanjutan dan komitmen normatifnya. Dapat dikatakan
bahwa variabel etika kerja islammempengaruhi sekitar R2 = 0,468 atau
46,8% dari komitmen afektif dan R2 = 0,395 atau 39,5% dari komitmen
berkelanjutansertaR2=0,555atau55,5%darikomitmennormatif.Dengan
demikiandalampenelitianiniditerima.
5. Analisis Tambahan
Analisis tambahan dalam penelitian ini adalah uji beda. Uji beda dilakukan
berdasarkan usia dan jenis kelamin responden terhadap etika kerja islam dan
komitmen organisasi. Uji beda dilakukan untuk melihat seberapa besar
52
perbedaan nilai antara masing-masing usia dan antara jenis kelamin laki-laki
dan perempuan. Kaidah yang digunakan pada analisis tambahan ini, apabila
nilai sig (p) < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan.
Tabel 16 Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin
Variabel Mean Range Signifikansi (p) L P Etika kerja
islam 57,99 45,51 0,034
Komitmen organisasi 54,85 47,60 0,250
Sumber: Data Primer diolah, 2019.
Berdasarkan hasil uji beda antara etika kerja islam dengan komitmen
organisasi berdasarkan jenis kelamin responden. Variabel etika kerja islam
memperoleh nilai signifikansi p = 0,034 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan
ada perbedaan jenis kelamin dengan etika kerja islam. Jika dilihat dari rata-
ratanya, etika kerja islam guru honorer laki-laki lebih tinggi jika dibandingkan
dengan etika kerja guru honorer perempuan. Hasil ini sejalan dengan penelitian
AllendanMeyer (1991)yangmenyatakanbahwaperbedaangender juga
membedakankomitmenindividutersebut.
Variabel komitmen organisasi memperoleh nilai signifikansi p = 0,250 (p >
0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan gender tidak mempengaruhi
komitmen organisasi. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian
Mathieu dan Zajac (1990) yang menyatakan bahwa gender membedakan tinggi
rendahnya komitmen terhadap organisasi.
53
Tabel 17 Uji Beda Berdasarkan Rentang Usia
Variabel Mean Range Signifikansi
(p) 25-35 tahun
25-35 tahun >45 tahun
Etika kerja islam 42,45 50,35 66,11 0,008
Komitmen organisasi 46,54 49,36 59,91 0,252
Sumber: Data Primer diolah, 2019.
Berdasarkan hasil uji beda antara etika kerja islam dengan komitmen
afektif, komitmen berkelanjutan serta komitmen normatif berdasarkan usia
responden, diketahui variabel etika kerja islam dan komitmen berkelanjutan
memperoleh nilai signifikansi p = 0,008 (p < 0,05) menunjukkan ada
perbedaan antara rentang usia dengan kepemilikan etika kerja islam dan 0,252
(p > 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan antara rentang usia dengan
komitmen organisasi.
f. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara etika kerja islam
dengan komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif. Hasil
analisis data menunjukkan adanya hubungan positif antara etika kerja Islam dan
komitmen afektif, komitmen komitmen berkelanjutan. Keeratan hubungan ini
menunjukkan bahwa guru honorer di Yogyakarta memiliki etika kerja Islam yang
tinggi sehingga mereka bekerja sesuai ajaran agama Islam untuk mendapatkan ridha
Allah SWT. Hal ini tentunya berdampak positif bagi sekolah tempat para guru
honorer mengabdi. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Luthans dalam Kaswan
(2017); Mowday et al (1979); (Rae, 2013) dan (Allen, 1990) yang menyatakan
54
bahwa etika kerja Islam berdampak positif terhadap organisasi karena adanya
komitmen sehingga memicu kerja keras, kelekatan emosi dengan organisasi,
keyakinan dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi serta keinginan
untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut.
Kuatnya komitmen guru honorer di Yogyakarta ditunjukkan melalui keterlibatan
mereka dalam berbagai kegiatan seperti rapat-rapat, workshop, training dan
kegiatan lainnya baik yang berhubungan dengan siswa, sekolah maupun
perkembangan guru tersebut. Nilai rata-rata masing-masing komitmen sangat besar,
hal tersebut menunjukkan bahwa guru honorer di Yogyakarta memiliki hubungan
emosional dengan sekolah tempat mereka mengajar sehingga para guru honorer
berkeinginan untuk tetap mengabdi berada di organisasi karena mereka mendukung
tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia membantu untuk mencapai tujuan
tersebut. Dengan demikian, guru honorer yang memiliki komitmen afektif yang
tinggi akan terus berkeinginan untuk menjadi guru di sekolah tersebut demi
mencapai kepuasan batin, mendapatkan ridha Allah SWT atas amal jariyahnya
dalam membantu program pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
pendidikan.
Komitmen berkelanjutan juga tinggi dan memiliki hubungan yang erat dengan
etika kerja Islam. Hal ini menunjukkan bahwa guru honorer akan tetap mengabdi
pada sekolah tersebut dan semakin lama karyawan tinggal dengan organisasi itu,
semakin mereka takut kehilangan apa yang telah mereka investasikan di dalam
organisasi selama ini. Rata-rata nilai komitmen normatif juga menunjukkan angka
yang tinggi. Hal ini menunjukkan tanggung jawab dan loyalitas guru honorer dalam
55
pengabdiannya sehingga akan tetap mempertahankan pengabdian tersebut meskipun
mendapat tekanan dari luar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika kerja
Islam merupakan antesedan komitmen organisasi. Temuan ini sejalan dengan hasil
penelitian Salahudin, Baharuddin, Abdullah, & Osman (2016) dan (Aidaros et al,
2013) yang membuktikan adanya hubungan positif antara etika kerja Islam dengan
komitmen organisasi. Hasil penelitian ini juga mendukung argumen Haeruddin
(2016) yang menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh terhadap variabel
komitmen organisasi, sikap pada perubahan, kepuasan kerja, kepuasan hidup,
kinerja pegawai, kemampuan berinovasi dan keterlibatan kerja.
Mengacu pada hasil uji beda yang telah dilakukan, bahwa guru honorer berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan memiliki rata-rata etika kerja Islam dan komitmen
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan guru honorer berjenis kelamin
perempuan. Artinya, guru honorer laki-laki di Yogyakarta memiliki etika kerja dan
komitmen yang lebih baik jika dibandingkan dengan guru honorer perempuan. Hal
tersebut bisa jadi dikarenakan guru honorer perempuan lebih memilih tidak bekerja
dan menjadi ibu rumah tangga ketika mereka telah menikah sedangkan guru
honorer laki-laki cenderung memutuskan untuk melanjutkan bekerja sebagai guru
honorer karena mereka menganggap bahwa mengajar merupakan amal jariyah yang
bermanfaat untuk kehidupan di akhirat.
Berdasarkan hasil uji beda berdasarkan rentang usia menunjukkan bahwa
semakin bertambah usia guru honorer semakin meningkat pula etika kerja Islamnya.
Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan rentang usia tidak
membedakan komitmen organisasinya. Hal tersebut tidak sejalan dengan pendapat
56
Allen dan Meyer (1991) yang menyatakan bahwa semakin tua anggota organisasi
dengan masa kerja atau senioritas cenderung memiliki komitmen organisasi yang
tinggi.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan kuat
antara etika kerja Islam dengan komitmen organisasi. Hal tersebut menunjukkan
semakin tinggi etika kerja islam, maka akan semakin tinggi juga komitmen
organisasi guru honorer di Yogyakarta, dan begitupun sebaliknya.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan di atas, beberapa saran yang diberikan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Untuk sekolah
Dalam rekrutmen guru honorer, sebaiknya pihak sekolah memilih calon guru
honorer yang memiliki etika kerja Islam yang tinggi sehingga bertahan lama di
sekolah dan lebih bertanggung jawab.
2. Untuk guru honorer
Sebaiknya guru honorer meningkatkan kualitas keagamaan sehingga etika
kerja juga meningkat. Hal tersebut akan memberikan kesejahteraan psikologis
kepada diri sendiri sehingga dapat bertahan lama menjadi guru honorer.
3. Untuk pemerintah
58
Selama ini guru honorer berjuang membantu tujuan pemerintah dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa namun honor guru honorer dapat dikatakan
jauh dari kesejahteraan. Kuatnya hubungan antara etika kerja Islam dengan
komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif dapat
menjadi bahan pertimbangan pemerintah dan menjadi masukan bagi sekolah dan
bagi pemerintah dalam membuat kebijakan tentang masa depan guru honorer di
Indonesia demi kehidupan yang lebih baik.
59
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad & Owoyemi. (2012). The Concept Of Islamic Work Etnic: An Analysis of Some Salient Point In The Propethic Tradition. International Journal of Bussines and Social Science. 3(20). 116-123.
Aisyah A. dan Rohmatun Chisol. Rasa Syukur Kaitannya Dengan Kesejahteraan
Psikologis Pada Guru Honorer Sekolah Dasar. Jurnal Proyeksi, Vol. 13 (2): 1-14. Al-Aidaros, A.-H., Shamsudin, F. M., & Idris, K. M. (2013). Ethics and Ethical
Theories from an Islamic Perspective. International Journal of Islamic Thought, 4, 1.
Ali, A. J., & Al-Kazemi, A. A. (2007). Islamic work ethic in Kuwait. Cross Cultural
Management: An International Journal. 14(2). 93–104. https://doi.org/10.1108/13527600710745714.
Ali, A. J., & Al-Owaihan, A. (2008). Islamic work ethic: a critical review. Cross
Cultural Management: An International Journal, 15(1). 5–19. https://doi.org/10.1108/13527600810848791.
Allen, N. J. and, & Meyer, J. P. (1990). The Measurement and Antecedents of
Affective, Continuance, and Normative Commitment to the Organization. Journal of Occupational Psychology. 1–18. https://doi.org/10.1111/j.2044-8325.1990.tb00506.x
Alwiyah. (2016). Peningkatan Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen Organisasi Dan
Kepuasan Kerja. Jurnal Economica. 7(2): 21-54. Amalia, Filhaq dan Yunizar. (2011). Perilaku dan Spiritualitas di Tempat Kerja. Jurnal
Bisnis dan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran. (http://www.askep.net/Perilaku-dan-Spiritualitas-diTempat-Kerja.html)
Ashari. (2006). Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Keterlibatan Kerja Terhadap
Hubungan Antara Etika Kerja Islam Dengan Sikap Terhadap Perubahan Organisasi. JAAI. 10(1) 17-35.
Azem, S., & Akhtar, N. (2014). Job Satisfaction and Organizational Commitment
among Public Sector Employees Department of Management Sciences Department of Management Sciences Job Satisfaction : International Journal Business and Social Sciences, 5(7), 127–133.
Balkis A.S., Masykur A. M. (2016). Memahami Subjective Well-Being Guru Honorer
Sekolah Dasar Negeri (Sebuah Studi Kualitatif Fenomenologis). Jurnal Empati. Volume 5(2): 223-228.
60
Bawono. (2008). Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Sikap Karyawan Bagian Akuntansi Dalam Perubahan Organisasi (Studi Kasus pada Bank Umum Non Syariah di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas Jawa Tengah). JAAI .Volume 12 No.1.
Cohen, N., & Aaron, K. (2007). Dynamics between Occupational and Organizational
Commitment in the Context of Flexible Labor Markets: A Review of the Literature and Suggestions for a Future Research Agenda. Research Result: Institut Technik und Bildung, Breme. p. 1-28
Fauzi H. & Syafar Dj. (2017). Studi Tentang Kebijakan Guru Honorer Sekolah Dasar
Di Yogyakarta. TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Volume 5 (2): 162-172.
Greenberg & Baron. (1993). Behavior in Organizations (Fourth Edition). Boston: Allyn
and Bacon. Haerudin. (2016). Etika Kerja Islam Sebuah Kajian Teoritik dan Empirik. Jurnal
Maksimum, 5(1), 17-31. Haerudin. (2016). Etika Kerja Islam Sebuah kajian teoritik dan empirik. Jurnal
Maksimum Vol.5 (1); 17-31. Hanaysha, J. (2016). Examining the Effects of Employee Empowerment, Teamwork,
and Employee Training on Organizational Commitment. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 229, 298–306. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.07.140
Hasan. (2010). Spiritualitas dalam Perilaku Organisasi. Jurnal Dinamika Ekonomi dan
Bisnis. 7(1), 81-92. Januardha dan Nurwidawati. (2014). Perbedaan komitmen Organisasi Karyawan Tetap
dan Karyawan Outsourcing Pada PT. Bank Pembangunan Daerah “X”. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan. 5(1), 31-44.
Jufrizen. (2015). Model Pengembangan Etika Kerja Berbasis Islam Pada Perguruan
Tinggi Islam Swasta Di Kota Medan. Proceeding Seminar Nasional Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi (Snema) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Karim, F., & Rehman, O. (2012). Impact of job satisfaction, perceived organizational
justice and employee empowerment on organizational commitment in semi-government organizations of Pakistan. Journal of Business Studies Quarterly, 3(4), 92–104. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
Kaswan. (2017). Psikologi Industri & Organisasi. Bandung: Alfabeta.
61
Kepmenakertrans 100/MEN/VI/2004 Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. (2003). Perilaku Organisasi, Terjemahan: Erly
Suandy, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Kusumaputri. (2018). Komitmen Pada Perubahan Organisasi. Yogyakarta: Deepublish. Ma’rifah dan Indrayanto A. (2011). Pengembangan Etika Kerja Berbasis Islam:Kajian
Tentang Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional, Dan Perilaku Kewargaan Organisasional. Jurnal dan Proceeding Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed. Volume 3(1): 12-19.
Mariana L. Ramadhan dan Mariskha S.E. (2018). Hubungan Kebersyukuran Dan
Komitmen Organisasi Pada Guru Honorer Di Kota Samarinda. Motiva: Jurnal Psikologi Vol 1 (2): 42-48.
Mathieu, J. E., & Zajac, D. M. (1990). A Review and Meta-analysis of The
Antecedents, Correlates and Consequences of Organizational Commitment. Psychological Bulletin, 108(2), 171-194.
Meiza. (2016). Perbedaan Kebahagiaan Pada Guru Berstatus PNS Dan Honorer. Jurnal
Ilmiah Psikologi Volume 9 (2): 132-141. Meyer, J. P., & Allen, N. J. (1991). A Three-Component Model Conceptualization of
Organizational Commitment. Human Resource Management Review, 1(1), 61–89. https://doi.org/10.1016/1053-4822(91)90011-Z.
Morrow, P. C. (1993), The Theory and Measurement of Work Commitment. Greenwich
CT: Jai Press. Mowday, R., Steers, R., & Porter, L. (1979). The measurement of organizational
commitment. Journal of Vocational Behavior, 14(2), 224–247. Mulyadi. (2012). Penelitian Kuantiitatif, Kualitatif serta Praktek Kombinasinya dalam
Penelitian Sosial. (Jakarta: Nadi Pustaka). Nawawi. (2015). Metode Penelitian Bidang Sosial, Cetakan Keempatbelas.
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press). Nurkholis. (2007). Etos Kerja Islami. Jurnal Mukadimah No.22. Priyatno Dwi (2009). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Putri, Raharjo dan Djudi. (2014). Analisis Perbedaan Komitmen Organisasi
Berdasarkan Status Karyawan (Studi Pada Karyawan PT. Kobexindo Tractors Tbk. Representative Office Bengkulu). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 10(1).
62
Rae, K. (2013). How perceptions of empowerment and commitment affect job
satisfaction: a study of managerial-level effects. Accounting, Accountability & Performance, 18(1), 35–62.
Ramadhani, T., Djunaidi, & Sismiati, A. (2016). Kesejahteraan psikologis
(psychological well-being) siswaa yang orang tuanya bercerai (Studi deskripstif yang dilakukan pada siswa di SMK Negri 26 Pembangunan Jakarta). Insight: Jurnal Bimbingan Konseling 5 (1), 108 - 115.
Sahoo, C. K., Behera, N., & Tripathy, S. K. (2010). Employee Empowerment and
Individual Commitment : an Analysis From Integrative Review of Research. Employment Relations, 10(1), 40–56.
Saifullah. (2010). Etos Kerja Dalam Perspektif Islam. Jurnal Sosial Humaniorah 3(1).
54-69. Salahudin, S. N. bin, Baharuddin, S. S. binti, Abdullah, M. S., & Osman, A. (2016). The
Effect of Islamic Work Ethics on Organizational Commitment. Procedia Economics and Finance. 582–590. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(16)00071-X.
Setiawan H. dan Budiningsih T.E. (2014). Psychological Well-Being Pada Guru
Honorer Sekolah Dasar Di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang. Educational Psychology Journal. Volume 3(1):8-14.
Sirajudin dan Muhakko (2016). Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen
Profesi Internal Auditor, Komitmen Organisasi Dan Sikap Perubahan Organisasi Pada Perbankan Syariah Di Kota Palembang. Jurnal I-Economic. Vol. 2 (2): 1-18.
Sitepu N.I. (2015). Etos Kerja Ditinjau Dari Perspektif Al-Quran dan Hadist. Jurnal
Perspektif Ekonomi Darussalam. Volume 1(2): 137-158. Thaif E.S. (2014). Al-Qur’an dan As Sunnah sebagai Sumber Inspirasi Etos Kerja
Islami. Jurnal Dakwah Tabligh. Volume 15(1): 1-9. Wahyudi A. (2012). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Etika Pengaruh
Komitmen Organisasional dan Etika Kerja Islami terhadap Performansi Kerja Para Staf Kerja Islami Para Staff Pengajar pada Perguruan Tinggi di Surakarta dengan Basis Institusi sebagai Variabel Moderator. Jurnal JP. Volume 3 (1): 73-89.
Wahyudi, A. (2015). The Influence of Organizational Commitment and Islamic Work
Ethic Toward Job Performance of Teaching Staff at Universities In Surakarta With Institutional Base as A Moderator Variable. The 35th Anniversary Slamet Riyadi University, 39–50.
63
Wangi E.N. dan Annisaa F.R. (2015). Subjective Well-Being pada Guru Honorer di
SMP Terbuka 27 Bandung. Seminar Psikologi & Kemanusiaan Yogatama dan Widyarini. (2015). Kajian Spiritualitas di Tempat Kerja Pada Organisasi Bisnis. Jurnal Psikologi, 42(1), 1-14.
64
Lampiran 1
SKALA PENELITIAN
65
HUBUNGAN ETIKA KERJA ISLAM DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER DI YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
66
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh…
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala
rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Pada
kesempatan ini, perkenankan saya mahasiswa Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia memohon
kepada Bapak/Ibu meluangkan sedikit waktu untuk mengisi angket
penelitian saya.
Data penelitian ini bersifat rahasia dan tidak akan digunakan
untuk kepentingan lain. Bapak/Ibu diminta untuk menjawab semua
pernyataan yang ada di dalam angket ini dan mengisi identitas yang
tersedia dengan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan
Bapak/Ibu selama bekerja di disekolah ini.
Demikian atas ketersediaan dan kerjasama yang Bapak/Ibu
berikan dalam mengisi angket ini. Kami ucapkan terima kasih dan
semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan balasan yang sesuai
atas kebaikan yang Bapak/Ibu lakukan. Amin.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh…
Hormat Kami,
Dr. Ahmad Rusdi, S.Psi., S.Sos., M.A.Si
Qowi Muhammad Iqbal
67
INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama/Inisial :
Alamat :
No. Telp :
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya benar-benar guru honorer
dan bersedia untuk mengisi kuisioner penelitian ini tanpa adanya paksaan
dari pihak manapun dan data yang saya isi adalah benar dan sesuai dengan
keadaan yang saya alami.
Yogyakarta, 2019
Tertanda
( )
68
IDENTITAS DIRI
Jenis Kelamin : L / P
Berapa usia anda? (…………………………................................) Nomor Hp anda? (………………………………………………)
69
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Bacalah dengan baik setiap pernyataan yang ada 2. Angket ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang harus Anda jawab
sesuai dengan diri Anda pada kolom jawaban yang telah tersedia 3. Jawablah setiap pernyataan dengan memberikan tanda checklit (√) pada
jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dalam rentang waktu satu bulan terakhir
4. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian 5. Jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan
Contoh pengisian yang benar
Berikan tanda silang checklit (√) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai
No. Pernyataan Jawaban
STS TS CS S SS
1. Saya akan sangat senang menghabiskan karir saya di perusahaan ini
√
Contoh pengisian yang salah
Tidak boleh memberikan jawaban lebih dari dua, pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda
No. Pernyataan Jawaban
STS TS CS S SS
70
1. Saya akan sangat senang menghabiskan karir saya di perusahaan ini
√ √ √
Contoh memperbaiki kesalahan dalam pengisian
Coretlah salah satu jawaban dengan memberikan dua garis horizontal pada jawaban yang kurang atau tidak sesuai dengan kondisi Anda saat ini
No. Pernyataan Jawaban
STS TS CS S SS
1. Saya akan sangat senang menghabiskan karir saya di perusahaan ini
√ √
71
BAGIAN 1
Bacalah dan cermati setiap pernyataan dengan teliti. Berilah tanda (√ ) pada kotak jawaban yang menurut Anda paling tepat dan sesuai dengan apa yang dirasakan diri Anda saat ini. Tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Berikut pilihan alternatif jawaban :
STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju CS = Cukup Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
STS TS CS S SS
1. Saya akan merasa bahagia menghabiskan karir saya di sekolah ini
2. Saya senang mendiskusikan sekolah saya dengan orang-orang diluarnya.
3. Saya merasa seolah-olah masalah sekolah, adalah permasalahan saya
4. Saya pikir, saya bisa dengan mudah menjadi terikat dengan sekolah lain seperti saya terikat dengan sekolah ini
5. Saya tidak merasa menjadi bagian dari keluarga dari sekolah ini
6. Saya tidak merasa terikat secara emosional pada sekolah ini
7. Sekolah ini memiliki arti yang sangat besar bagi saya
8. Saya tidak mempunyai perasaan
72
memiliki yang kuat terhadap sekolah ini
9.
Saya tidak takut terhadap apa yang mungkin terjadi jika saya berhenti dari pekerjaan saya tanpa memiliki cadangan pekerjaan yang lain
10. Akan sangat berat bagi saya untuk meninggalkan sekolah saya saat ini
11. Banyak hal dalam kehidupan saya akan terganggu jika saya memutuskan untuk meninggalkan sekolah saya saat ini
12. Tidak akan terlalu merugikan bagi saya untuk meninggalkan sekolah saya saat ini
13. Saat ini tetap bekerja di sekolah saya merupakan kebutuhan sekaligus juga keinginan
14. Saya merasa bahwa saya memiliki sedikit pilihan sebagai alasan meninggalkan sekolah ini
15. Salah satu konsekuensi serius meninggalkan sekolah ini adalah sedikitnya alternatif pekerjaan lain
16.
Salah satu alasan utama saya melanjutkan bekerja untuk sekolah ini adalah bahwa meninggalkan institusi akan membutuhkan pengorbanan pribadi yang besar, sekolah lain mungkin tidak sesuai dengan kebiasaan yang saya miliki disini
17. Saya rasa orang-orang saat ini terlalu
73
sering berpindah institusi terlalu sering
18. Saya tidak percaya bahwa setiap orang harus memiliki sikap setia terhadap institusinya
19. Berpindah dari satu sekolah ke sekolah lain tampak tidak etis bagi saya
20.
Salah satu alasan utama untuk meneruskan bekerja pada sekolah ini adalah saya percaya bahwa loyalitas adalah hal yang sangat penting dan merupakan kewajiban moral
21.
Jika saya memperoleh tawaran pekerjaan yang lebih baik di sekolah lain, saya tidak akan merasa bahwa tawaran tersebut merupakan alasan yang tepat untuk meninggalkan sekolah saya saat ini
22. Saya diajarkan untuk percaya pada nilai kesetiaan pada satu institusi
23. Akan lebih baik apabila setiap orang tetap bertahan di institusinya untuk sebagian besar karir mereka
24. Saya tidak berpikir untuk menjadi “karyawan teladan” adalah hal yang masuk akal.
74
BAGIAN 2
Bacalah dan cermati setiap pernyataan dengan teliti. Berilah tanda (√ ) pada kotak jawaban, pikirkan tentang apa yang Anda lakukan dan alami selama empat pekan terakhir. Nyatakan sejauh mana perasaan Anda atas apa yang Anda alami tersebut. Tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Berikut pilihan alternatif jawaban :
STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju CS = Cukup Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju
No. Pernyataan Jawaban
STS TS CS S SS
1. Kemalasan adalah sifat buruk
2. Dedikasi untuk bekerja menguntungkan baik diri sendiri maupun orang lain
75
3. Pekerjaan yang baik bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain
4. Keadilan dan kedermawanan di tempat kerja adalah kondisi yang diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat
5.
Menghasilkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi seseorang berkontribusi pada kemakmuran masyarakat secara keseluruhan
6. Seseorang harus melaksanakan yang terbaik dari kemampuan seseorang
7.
Pekerjaan bukanlah tujuan itu sendiri tetapi sarana untuk mendorong pertumbuhan pribadi dan hubungan sosial
8. Hidup tidak memiliki arti tanpa kerja
9. Lebih banyak waktu luang baik bagi masyarakat
10. Hubungan manusia dalam organisasi harus ditekankan dan didorong
11. Pekerjaan memungkinkan manusia untuk mengendalikan alam
12. Kerja kreatif adalah sumber kebahagiaan dan pencapaian
13. Setiap orang yang bekerja lebih mungkin untuk maju dalam hidup
14. Pekerjaan memberi peluang untuk mandiri
76
15. Orang yang sukses adalah orang yang memenuhi tenggat waktu di tempat kerja
16. Seseorang harus terus bekerja keras untuk memenuhi tanggung jawabnya
17. Nilai pekerjaan berasal dari niat yang menyertainya daripada hasilnya
PERIKSALAH KEMBALI JAWABAN ANDA, JANGAN SAMPAI ADA NOMOR YANG TERLEWATKAN
"Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat”
(H.R. Muslim dari Abu Hurairah)
TERIMA KASIH ATAS BANTUAN ANDA J
77
LAMPIRAN2TABULASIDATAUJICOBA
78
TABULASIDATATRYOUTETIKAKERJAISLAM
NAMA EKI1 EKI2 EKI3 EKI4 EKI5 EKI6 EKI7 EKI8 EKI9 EKI10 EKI11 EKI12 EKI13 EKI14 EKI15 EKI16 EKI17 TOTALS1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S2 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S3 4 5 4 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 4 4 70S4 5 4 5 4 5 5 4 5 2 5 5 5 4 5 4 5 5 77S5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S6 5 4 5 4 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 4 4 4 73S7 5 3 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 73S8 4 5 4 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 4 5 71S9 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S10 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S11 4 5 4 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 4 4 70S12 5 4 5 4 5 5 4 5 2 5 5 5 4 5 4 5 5 77S13 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S14 5 4 5 4 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 4 4 4 73S15 5 3 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 73S16 4 5 4 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 4 5 71S17 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S18 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S19 4 5 4 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 4 4 70S20 5 4 5 4 5 5 4 5 2 5 5 5 4 5 4 5 5 77S21 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S22 5 4 5 4 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 4 4 4 73S23 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81
79
S24 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S25 4 5 4 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 4 4 70S26 5 4 5 4 5 5 4 5 2 5 5 5 4 5 4 5 5 77S27 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81S28 5 4 5 4 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 4 4 4 73S29 5 3 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 73S30 4 5 4 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 5 4 5 71
80
TABULASIDATATRYOUTKOMITEMENORGANISASI
NAMA KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KB1 KB2 KB3 KB4 KB5 KB6 KB7 KB8 KN1 KN2 KN3 KN4 KN5 KN6 KN7 KN8 TOTALS1 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 4 4 4 1 81S2 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 4 4 4 2 82S3 4 4 5 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 1 2 5 5 5 5 1 81S4 5 5 5 1 1 2 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 2 1 4 5 5 5 1 85S5 5 5 5 1 1 2 5 1 2 4 4 2 4 4 4 4 5 1 1 5 4 5 4 1 79S6 5 5 5 2 1 2 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 2 1 4 5 4 5 2 86S7 5 5 5 1 1 2 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 85S8 5 5 5 1 1 1 5 1 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 5 4 5 2 80S9 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84S10 4 4 4 2 2 2 4 2 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84S11 4 4 4 2 2 2 4 2 1 5 5 1 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 2 82S12 5 5 5 1 1 1 5 1 2 4 4 2 4 4 4 4 5 1 1 5 5 5 5 1 80S13 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 2 82S14 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84S15 4 4 4 2 2 2 4 2 1 5 5 1 5 5 5 4 5 1 1 5 5 5 5 1 83S16 5 5 5 1 1 1 5 1 2 4 4 2 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 2 79S17 4 4 4 2 2 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 5 5 1 1 5 5 5 5 1 82S18 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84S19 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84S20 4 4 4 2 2 2 4 2 1 5 5 1 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 2 82S21 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84
81
S22 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84S23 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 2 82S24 4 4 4 2 2 2 4 2 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84S25 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84S26 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 4 4 4 2 82S27 4 4 4 2 2 2 4 2 1 5 5 1 5 5 5 4 4 1 2 5 5 5 5 1 83S28 4 4 4 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 5 5 2 1 4 5 5 5 1 81S29 5 5 5 1 1 1 5 1 3 4 4 2 4 4 4 5 5 1 1 5 5 5 5 1 82S30 5 5 5 1 1 1 5 1 2 4 5 2 4 5 4 5 5 2 1 4 5 5 5 1 83
82
LAMPIRAN 3
RELIABILITAS SKALA TRY OUT
83
VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL ETIKA KERJA ISLAMI
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,857 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
EKI1 74,4333 23,771 ,461 ,850
EKI2 74,6667 22,575 ,440 ,852
EKI3 74,4333 23,771 ,461 ,850
EKI4 74,6667 22,575 ,440 ,852
EKI5 74,5667 22,668 ,639 ,842
84
EKI6 74,4333 23,771 ,461 ,850
EKI7 74,6667 22,575 ,440 ,852
EKI8 74,4333 23,771 ,461 ,850
EKI9 74,6667 22,575 ,440 ,852
EKI10 74,5667 22,668 ,639 ,842
EKI11 74,4333 23,771 ,461 ,850
EKI12 74,4333 23,771 ,461 ,850
EKI13 74,6667 22,575 ,440 ,852
EKI14 74,4333 23,771 ,461 ,850
EKI15 74,6667 22,575 ,440 ,852
EKI16 74,5667 22,668 ,639 ,842
EKI17 74,4667 23,499 ,502 ,849
VALIDITAS DAN RELIABILITAS KOMITMEN AFEKTIF
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
85
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,986 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00001 32,7667 9,840 ,988 ,982
VAR00002 32,7667 9,840 ,988 ,982
VAR00003 32,7333 10,133 ,912 ,986
VAR00004 32,8000 9,890 ,938 ,985
VAR00005 32,7667 9,840 ,988 ,982
VAR00006 32,9000 10,231 ,764 ,994
VAR00007 32,7667 9,840 ,988 ,982
VAR00008 32,7667 9,840 ,988 ,982
86
VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KOMITMEN BERKELANJUTAN
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,971 8
Item-Total Statistics
87
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00001 33,0667 8,478 ,900 ,969
VAR00002 33,0000 9,103 ,981 ,962
VAR00003 32,9667 9,275 ,950 ,964
VAR00004 33,0000 9,103 ,981 ,962
VAR00005 33,0000 9,103 ,981 ,962
VAR00006 32,9667 9,275 ,950 ,964
VAR00007 33,0000 9,103 ,981 ,962
VAR00008 32,9000 10,852 ,396 ,989
VALIDITAS DAN RELIABILITAS KOMITMEN NORMATIF
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
88
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,920 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00001 32,8333 7,040 ,713 ,911
VAR00002 32,9000 6,990 ,680 ,914
VAR00003 32,8333 7,040 ,713 ,911
VAR00004 32,9000 6,990 ,680 ,914
VAR00005 32,8667 7,016 ,693 ,912
VAR00006 32,9000 6,645 ,837 ,900
VAR00007 32,8667 7,016 ,693 ,912
VAR00008 32,8667 6,671 ,854 ,899
89
LAMPIRAN 4 TABULASI DATA PENELITIAN
90
TABULASI DATA PENELITIAN SKALA ETIKA KERJA ISLAM NAMA EKI1 EKI2 EKI3 EKI4 EKI5 EKI6 EKI7 EKI8 EKI9 EKI10 EKI11 EKI12 EKI13 EKI14 EKI15 EKI16 EKI17 TOTAL
S1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S2 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S3 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S4 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 72 S5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 82 S6 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 5 5 71 S7 5 5 5 5 5 5 4 5 2 3 3 5 5 5 4 4 3 73 S8 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S9 5 5 5 4 4 5 5 4 2 4 4 5 5 5 5 5 5 77
S10 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 4 4 5 5 5 5 5 78 S11 5 4 5 4 5 5 5 4 1 4 4 4 4 4 4 5 4 71 S12 5 5 4 4 4 4 5 4 1 5 5 4 5 5 5 5 4 74 S13 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 82 S14 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S15 5 5 3 4 4 5 4 5 2 4 3 3 5 5 3 5 5 70 S16 5 5 5 5 5 5 5 4 1 4 4 4 5 5 5 5 5 77 S17 5 4 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 74 S18 5 5 5 4 4 3 4 5 2 3 4 5 5 4 5 5 5 73 S19 4 5 4 5 5 5 5 5 1 4 4 5 5 5 4 5 5 76 S20 4 5 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 77 S21 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S22 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S23 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S24 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S25 5 5 4 4 4 5 5 5 1 4 4 5 5 4 5 5 5 75
91
S26 5 4 4 5 4 4 5 4 2 4 5 4 5 4 4 5 4 72 S27 5 4 4 3 5 4 4 5 1 5 4 4 5 4 3 4 5 69 S28 5 4 4 3 4 4 4 5 2 3 4 3 3 5 5 5 5 68 S29 5 4 5 5 4 5 4 5 1 4 5 4 5 4 4 5 5 74 S30 5 5 4 4 5 5 5 5 2 4 4 5 5 4 4 4 5 75 S31 3 4 4 5 4 4 3 5 1 5 4 5 4 4 4 5 3 67 S32 5 4 4 5 4 5 5 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 75 S33 5 4 4 4 5 3 4 5 2 5 4 3 4 5 4 4 4 69 S34 5 4 5 4 4 5 4 4 1 4 4 5 4 5 5 4 4 71 S35 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S36 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S37 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S38 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S39 5 5 4 5 4 5 4 5 1 4 5 4 4 5 4 5 5 74 S40 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 78 S41 5 4 5 3 4 5 4 5 2 3 3 4 5 5 5 5 5 72 S42 5 5 5 4 5 5 4 4 1 4 4 5 4 5 5 5 5 75 S43 5 4 5 5 4 4 5 5 1 4 5 4 5 5 4 5 4 74 S44 4 4 5 5 4 5 4 5 1 4 4 5 5 5 4 5 5 74 S45 5 4 3 4 4 5 5 5 2 5 5 4 3 5 4 4 4 71 S46 4 5 4 4 5 4 5 4 1 4 5 4 4 5 4 5 4 71 S47 5 4 3 3 4 5 4 4 1 5 5 4 4 3 3 5 4 66 S48 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S49 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S50 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81 S51 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 81
92
S52 5 4 4 3 4 5 4 4 1 5 4 4 5 4 3 4 5 68 S53 5 4 3 4 4 4 4 5 1 5 4 5 4 4 4 5 4 69 S54 5 4 3 4 4 5 5 4 1 4 4 5 4 4 5 4 4 69 S55 5 5 4 5 3 4 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 5 69 S56 5 5 4 4 3 4 5 5 2 3 4 5 4 4 4 4 4 69 S57 5 4 5 5 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 4 5 4 71 S58 5 4 5 5 4 4 4 5 1 4 5 4 4 5 5 4 5 73 S59 5 5 4 3 4 4 4 5 1 5 4 5 4 4 5 4 3 69 S60 5 4 4 5 5 4 3 4 2 4 4 4 5 5 4 5 5 72 S61 5 4 5 4 5 4 4 4 1 4 5 4 5 4 5 5 4 72 S62 5 4 5 4 3 4 4 4 2 4 5 3 4 4 5 3 5 68 S63 5 5 4 5 4 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 5 5 75 S64 4 4 4 5 4 5 4 5 2 4 4 5 5 4 4 5 5 73 S65 4 5 4 4 5 4 5 4 1 4 5 4 4 5 4 5 4 71 S66 4 4 5 5 4 5 4 5 2 4 5 4 4 5 5 4 5 74 S67 5 5 4 4 5 4 5 5 2 4 4 5 5 5 4 5 5 76 S68 5 4 4 5 4 4 5 4 2 4 5 4 5 4 4 5 4 72 S69 5 4 4 3 5 4 4 5 1 5 4 4 5 4 3 4 5 69 S70 5 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 67 S71 5 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 67 S72 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 81 S73 3 4 3 4 4 4 3 4 1 5 4 4 4 4 4 4 4 63 S74 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 69 S75 5 4 5 4 5 4 4 5 2 5 5 4 4 5 4 4 5 74 S76 5 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 67 S77 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 69
93
S78 5 4 5 4 5 4 4 5 1 5 5 4 4 5 4 4 5 73 S79 5 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 67 S80 5 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 67 S81 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 81 S82 3 4 3 4 4 4 3 4 1 5 4 4 4 4 4 4 4 63 S83 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 69 S84 5 4 5 4 5 4 4 5 2 5 5 4 4 5 4 4 5 74 S85 5 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 67 S86 5 5 5 5 3 5 4 3 1 3 3 5 5 3 5 5 3 68 S87 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 71 S88 5 5 5 5 4 5 4 4 1 5 4 5 5 4 5 5 4 75 S89 3 4 3 4 4 4 3 4 1 5 4 4 4 4 4 4 4 63 S90 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 69 S91 5 4 5 4 5 4 4 5 1 5 5 4 4 5 4 4 5 73 S92 5 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 67 S93 5 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 67 S94 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 81 S95 3 4 3 4 4 4 3 4 1 5 4 4 4 4 4 4 4 63 S96 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 69 S97 5 4 5 4 5 4 4 5 2 5 5 4 4 5 4 4 5 74 S98 5 4 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 67 S99 5 5 5 5 3 5 4 3 1 3 3 5 5 3 5 5 3 68
S100 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 71
94
TABULASI DATA PENELITIAN SKALA KOMITMEN ORGANISASI
NAMA KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KN1
KN2
KN3
KN4
KN5
KN6
KN7
KN8
TOTAL
S1 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 2 85 S2 5 5 5 3 2 3 5 1 2 5 5 3 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 2 96 S3 5 5 5 1 2 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 2 87 S4 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 4 1 1 4 4 4 4 1 79 S5 5 5 5 1 1 1 5 2 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 2 86 S6 4 4 4 1 2 1 4 2 1 5 5 1 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 5 1 75 S7 5 5 5 2 2 2 5 2 2 4 4 2 5 5 5 5 5 2 2 3 3 5 4 2 86 S8 5 5 5 2 2 2 5 1 3 4 4 2 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 1 90 S9 4 5 5 2 1 2 4 2 2 4 5 2 4 4 5 5 5 1 2 4 4 5 5 2 84
S10 5 5 5 1 1 1 5 1 3 3 3 1 5 5 5 5 4 1 1 4 4 4 5 1 78 S11 5 4 5 2 2 2 5 1 2 4 4 2 4 5 4 5 4 2 2 4 4 4 5 2 83 S12 4 5 4 1 1 1 4 1 2 5 5 1 4 4 5 4 4 1 1 5 5 4 5 1 77 S13 5 5 5 1 1 1 5 2 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 2 86 S14 5 5 5 1 2 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 2 87 S15 4 5 3 3 1 3 4 2 1 5 4 3 4 4 5 3 3 1 3 4 3 3 5 1 77 S16 5 5 5 1 2 1 5 1 3 5 5 1 5 5 5 5 4 2 1 4 4 4 5 1 84 S17 4 4 5 1 2 1 4 2 1 5 5 1 5 4 4 5 4 2 1 4 4 4 5 1 78 S18 4 5 5 1 2 1 4 2 1 5 5 1 4 4 5 5 5 2 1 3 4 5 5 2 81 S19 5 5 4 1 2 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 4 5 2 1 4 4 5 5 1 82 S20 5 5 4 2 2 2 5 2 2 4 4 2 5 5 5 4 5 2 2 5 4 5 5 2 88 S21 5 5 5 1 2 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 2 87 S22 5 5 5 1 2 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 1 86 S23 5 5 5 1 2 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 1 86 S24 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 2 85 S25 4 5 4 1 2 1 4 1 1 5 5 1 4 4 5 4 5 2 1 4 4 5 5 2 79 S26 4 4 4 1 1 1 4 2 1 5 5 1 5 4 4 4 4 1 1 4 5 4 5 2 76 S27 5 4 4 1 2 1 5 1 1 5 5 1 3 5 4 4 4 2 1 5 4 4 4 2 77 S28 4 4 4 1 1 1 4 2 1 5 5 1 3 4 4 4 3 1 1 3 4 3 5 1 69 S29 4 4 5 1 2 1 4 1 2 5 5 1 5 4 4 5 4 2 1 4 5 4 5 1 79 S30 5 5 4 2 1 2 5 2 2 4 4 2 4 5 5 4 5 1 2 4 4 5 4 2 83 S31 4 4 4 1 2 1 4 1 1 4 4 1 5 4 4 4 5 2 1 5 4 5 5 1 76
95
S32 4 4 4 1 1 1 4 2 1 5 5 1 5 4 4 4 4 1 1 4 4 4 5 2 75 S33 5 4 4 1 1 1 5 2 1 5 5 1 4 5 4 4 3 1 1 5 4 3 4 1 74 S34 4 4 5 1 1 1 4 1 1 5 5 1 4 4 4 5 5 1 1 4 4 5 4 1 75 S35 5 5 5 2 2 2 5 1 2 5 4 2 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 1 90 S36 5 5 5 1 2 1 5 1 2 5 4 1 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 1 86 S37 5 5 5 2 2 2 5 1 2 5 5 2 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 1 91 S38 5 5 5 2 2 2 5 1 2 4 4 2 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 2 90 S39 4 5 4 1 1 1 4 1 2 5 5 1 5 4 5 4 4 1 1 4 5 4 5 1 77 S40 4 5 5 1 1 1 4 3 2 4 5 1 4 4 5 5 5 1 1 4 4 5 5 1 80 S41 4 4 5 1 1 1 4 2 1 5 5 1 3 4 4 5 4 1 1 3 3 4 5 2 73 S42 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 4 5 5 5 5 1 1 4 4 5 5 2 82 S43 4 4 5 1 2 1 4 1 1 5 5 1 5 4 4 5 4 2 1 4 5 4 5 1 78 S44 4 4 5 2 2 2 4 1 2 4 4 2 5 4 4 5 5 2 2 4 4 5 5 2 83 S45 4 4 3 2 2 2 4 2 1 4 4 2 4 4 4 3 4 2 2 5 5 4 4 1 76 S46 5 5 4 1 2 1 5 1 2 4 5 1 4 5 5 4 4 2 1 4 5 4 5 1 80 S47 4 4 3 1 2 1 4 1 2 5 5 1 3 4 4 3 4 2 1 5 5 4 5 1 74 S48 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 2 85 S49 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84 S50 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 2 85 S51 5 5 5 1 1 1 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 84 S52 4 4 4 1 1 1 4 1 1 5 5 1 3 4 4 4 4 1 1 5 4 4 4 1 71 S53 4 4 3 1 1 1 4 1 1 5 5 1 4 4 4 3 5 1 1 5 4 5 5 2 74 S54 4 4 3 1 2 1 4 1 2 5 4 1 4 4 4 3 5 2 1 4 4 5 4 2 74 S55 3 5 4 2 1 2 3 2 2 5 4 2 5 3 5 4 4 1 2 4 4 4 4 2 77 S56 3 5 4 1 1 1 3 2 1 4 5 1 4 3 5 4 5 1 1 3 4 5 4 2 72 S57 4 4 5 1 1 1 4 1 2 5 5 1 5 4 4 5 4 1 1 4 4 4 5 1 76 S58 4 4 5 1 2 1 4 1 1 5 5 1 5 4 4 5 4 2 1 4 5 4 4 2 78 S59 4 5 4 2 2 2 4 1 1 4 5 2 3 4 5 4 5 2 2 5 4 5 4 1 80 S60 5 4 4 2 1 2 5 2 2 4 5 2 5 5 4 4 4 1 2 4 4 4 5 2 82 S61 5 4 5 1 1 1 5 1 2 4 4 1 4 5 4 5 4 1 1 4 5 4 5 1 77 S62 3 4 5 2 2 2 3 2 1 4 4 2 4 3 4 5 3 2 2 4 5 3 3 1 73 S63 4 5 4 1 2 1 4 2 1 5 5 1 5 4 5 4 5 2 1 4 5 5 5 2 82 S64 4 4 4 1 1 1 4 2 1 5 5 1 5 4 4 4 5 1 1 4 4 5 5 2 77 S65 5 5 4 1 2 1 5 1 1 5 5 1 4 5 5 4 4 2 1 4 5 4 5 1 80
96
S66 4 4 5 2 1 2 4 2 1 3 4 2 5 4 4 5 4 1 2 4 5 4 4 1 77 S67 5 5 4 2 1 2 5 2 1 4 5 2 4 5 5 4 5 1 2 4 4 5 5 2 84 S68 4 4 4 1 1 1 4 2 2 5 4 1 5 4 4 4 4 1 1 4 5 4 5 2 76 S69 5 4 4 1 2 1 5 1 2 5 4 1 3 5 4 4 4 2 1 5 4 4 4 2 77 S70 4 4 5 2 1 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 5 4 1 2 3 4 4 4 1 77 S71 4 4 5 2 2 2 4 1 2 4 5 2 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 1 79 S72 5 5 5 1 1 1 5 2 3 3 3 1 5 5 5 5 5 1 1 4 5 5 5 2 83 S73 4 4 3 1 2 1 4 1 1 5 5 1 4 4 4 3 4 2 1 5 4 4 4 1 72 S74 4 4 5 1 1 1 4 2 1 5 5 1 4 4 4 5 4 1 1 4 4 4 4 2 75 S75 5 4 5 1 1 1 5 2 1 5 5 1 4 5 4 5 4 1 1 5 5 4 4 1 79 S76 4 4 5 1 1 1 4 1 1 5 5 1 4 4 4 5 4 1 1 4 4 4 4 1 73 S77 4 4 5 2 1 2 4 2 1 4 5 2 4 4 4 5 4 1 2 4 4 4 4 2 78 S78 5 4 5 2 2 2 5 1 2 4 5 2 4 5 4 5 4 2 2 5 5 4 4 2 85 S79 4 4 5 1 1 1 4 2 2 4 4 1 4 4 4 5 4 1 1 3 4 4 4 1 72 S80 4 4 5 2 2 2 4 1 1 4 4 2 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 1 77 S81 5 5 5 1 1 1 5 2 1 5 5 1 5 5 5 5 5 1 1 4 5 5 5 2 85 S82 4 4 3 1 2 1 4 1 1 5 5 1 4 4 4 3 4 2 1 5 4 4 4 1 72 S83 4 4 5 1 1 1 4 2 1 5 5 1 4 4 4 5 4 1 1 4 4 4 4 2 75 S84 5 4 5 1 1 1 5 2 1 5 5 1 4 5 4 5 4 1 1 5 5 4 4 1 79 S85 4 4 5 1 1 1 4 1 2 5 4 1 4 4 4 5 4 1 1 4 4 4 4 1 73 S86 3 5 5 2 2 2 3 1 2 5 4 2 5 3 5 5 5 2 2 3 3 5 5 1 80 S87 5 4 4 1 2 1 5 3 2 5 4 1 4 5 4 4 4 2 1 4 5 4 4 1 79 S88 4 5 5 2 2 2 4 1 2 5 5 2 5 4 5 5 5 2 2 5 4 5 5 1 87 S89 4 4 3 1 2 1 4 1 1 5 5 1 4 4 4 3 4 2 1 5 4 4 4 1 72 S90 4 4 5 1 1 1 4 2 1 5 5 1 4 4 4 5 4 1 1 4 4 4 4 2 75 S91 5 4 5 1 2 1 5 1 2 5 4 1 4 5 4 5 4 2 1 5 5 4 4 2 81 S92 4 4 5 2 1 2 4 2 2 3 3 2 4 4 4 5 4 1 2 3 4 4 4 1 74 S93 4 4 5 1 2 1 4 1 2 5 5 1 4 4 4 5 4 2 1 4 4 4 4 1 76 S94 5 5 5 2 1 2 5 2 2 4 4 2 5 5 5 5 5 1 2 4 5 5 5 2 88 S95 4 4 3 1 2 1 4 1 1 4 4 1 4 4 4 3 4 2 1 5 4 4 4 1 70 S96 4 4 5 2 1 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 5 4 1 2 4 4 4 4 2 78 S97 5 4 5 1 1 1 5 2 2 5 4 1 4 5 4 5 4 1 1 5 5 4 4 1 79 S98 4 4 5 1 1 1 4 1 1 5 5 1 4 4 4 5 4 1 1 4 4 4 4 1 73 S99 3 5 5 1 2 1 3 1 1 5 5 1 5 3 5 5 5 2 1 3 3 5 5 1 76
97
S100 5 4 4 1 2 1 5 3 2 5 4 1 4 5 4 4 4 2 1 4 5 4 4 1 79
98
Lampiran 5
HASIL ASUMSI
99
HASIL UJI ASUMSI
A. HASIL UJI NORMALITAS
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
x 100 76,2700 5,46403 67,00 85,00
y1 100 36,2800 2,18387 31,00 40,00
y2 100 36,3200 2,22874 31,00 40,00
y3 100 35,8200 2,00696 31,00 40,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
x y1 y2 y3
N 100 100 100 100
Normal Parametersa,b Mean 76,2700 36,2800 36,3200 35,8200
Std. Deviation 5,46403 2,18387 2,22874 2,00696
Most Extreme Differences
Absolute ,115 ,121 ,133 ,139
Positive ,105 ,121 ,133 ,139
Negative -,115 -,104 -,101 -,092
Test Statistic ,115 ,121 ,133 ,139
Asymp. Sig. (2-tailed) ,002c ,001c ,000c ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
100
B. HASIL UJI LINEARITAS
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
y1 * x
Between Groups
(Combined) 281,615 17 16,566 7,129 ,000
Linearity 229,962 1 229,962 98,963 ,000
Deviation from Linearity
51,653 16 3,228 1,389 ,168
Within Groups 190,545 82 2,324
Total 472,160 99
y2 * x
Between Groups
(Combined) 287,995 17 16,941 6,817 ,000
Linearity 215,643 1 215,643 86,780 ,000
Deviation from Linearity
72,351 16 4,522 1,820 ,052
Within Groups 203,765 82 2,485
Total 491,760 99
y3 * x
Between Groups
(Combined) 259,545 17 15,267 8,993 ,000
Linearity 224,649 1 224,649 132,322
,000
Deviation from Linearity
34,896 16 2,181 1,285 ,227
Within Groups 139,215 82 1,698
Total 398,760 99
101
C. HASIL UJI HIPOTESIS
Nonparametric Correlations
Correlations
x y1 y2 y3
Spearman's rho x Correlation Coefficient
1,000 ,684** ,629** ,745**
Sig. (2-tailed) . ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
y1 Correlation Coefficient
,684** 1,000 ,714** ,633**
Sig. (2-tailed) ,000 . ,000 ,000
N 100 100 100 100
y2 Correlation Coefficient
,629** ,714** 1,000 ,595**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 . ,000
N 100 100 100 100
y3 Correlation Coefficient
,745** ,633** ,595** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 .
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
102
D. HASIL ANALISI TAMBAHAN
Mann-Whitney Test
Ranks
jk N Mean Rank Sum of Ranks
x 1,00 40 57,99 2319,50
2,00 60 45,51 2730,50
Total 100
y1 1,00 40 53,33 2133,00
2,00 60 48,62 2917,00
Total 100
y2 1,00 40 54,55 2182,00
2,00 60 47,80 2868,00
Total 100
y3 1,00 40 56,66 2266,50
2,00 60 46,39 2783,50
Total 100
Test Statisticsa
x y1 y2 y3
Mann-Whitney U 900,500 1087,000 1038,000 953,500
Wilcoxon W 2730,500 2917,000 2868,000 2783,500
Z -2,120 -,804 -1,153 -1,755
Asymp. Sig. (2-tailed) ,034 ,421 ,249 ,079
103
a. Grouping Variable: jk Kruskal-Wallis Test
Ranks
usia N Mean Rank
x 1,00 42 42,45
2,00 36 50,35
3,00 22 66,11
Total 100
y1 1,00 42 46,88
2,00 36 48,60
3,00 22 60,52
Total 100
y2 1,00 42 45,56
2,00 36 48,14
3,00 22 63,80
Total 100
y3 1,00 42 47,20
2,00 36 51,35
3,00 22 55,41
Total 100
Test Statisticsa,b
x y1 y2 y3
Chi-Square 9,721 3,511 6,214 1,232
104
df 2 2 2 2
Asymp. Sig. ,008 ,173 ,045 ,540
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: usia
105
LAMPIRAN 6
KATEGORISASI DATA PENELITIAN
106
Kategorisasi Data Penelitian
1. Data Hipotetik Etika Kerja Islam i min = 1
i max = 5
X min = 1 X 17 = 17
X max = 5 X 17 = 85
Mean = ½ ( i min + i max) . Jumlah Aitem
= ½ ( 1 + 5 ) 17
= 51
SD = ⅙ ( X max – X min)
= ⅙ (85 – 17 )
= 11,33
2. Data Hipotetik Komitmen Afektif i min = 1
i max = 5
X min = 1 X 8 = 8
X max = 5 X 8 = 40
Mean = ½ ( i min + i max) . Jumlah Aitem
= ½ ( 1 + 5 ) 8
= 24
SD = ⅙ ( X max – X min)
= ⅙ (40 – 8 )
= 5,33
3. Data Hipotetik Komitmen Berkelanjutan i min = 1
i max = 5
X min = 1 X 8 = 8
X max = 5 X 8 = 40
107
Mean = ½ ( i min + i max) . Jumlah Aitem
= ½ ( 1 + 5 ) 8
= 24
SD = ⅙ ( X max – X min)
= ⅙ (40 – 8 )
= 5,33
4. Data Hipotetik Komitmen Normatif i min = 1
i max = 5
X min = 1 X 8 = 8
X max = 5 X 8 = 40
Mean = ½ ( i min + i max) . Jumlah Aitem
= ½ ( 1 + 5 ) 8
= 24
SD = ⅙ ( X max – X min)
= ⅙ (40 – 8 )
= 5,33
Rumus Kategorisasi Etika Kerja Islam
2. Sangat Rendah = X < M – 1,8 . SD
= X < 76,27 – 1.8 . 5,46
= X < 66
3. Rendah = M – 1,8 . SD ≤ X < M – 0,6 . SD
= 66 ≤ X < 76,27 – 3,27
= 66 ≤ X < 73
3. Sedang = M – 0,6 . SD ≤ X < M + 0,6 . SD
108
= 73 ≤ X < 76,27 + 3,27
= 73 ≤ X < 80
4. Tinggi = M + 0,6 . SD ≤ X < M + 1,8 . SD
= 80 ≤ X < 76,27 + 9,82
= 80 ≤ X < 86
5. Sangat Tinggi = X > M + 1,8. SD
= X > 86
Rumus Kategorisasi Komitmen Afektif
1. Sangat Rendah = X < M – 1,8 . SD
= X < 36,28 – 1.8 . 2,18
= X < 32
2. Rendah = M – 1,8 . SD ≤ X < M – 0,6 . SD
= 32 ≤ X < 36,28 – 1,30
= 32 ≤ X < 35
3. Sedang = M – 0,6 . SD ≤ X < M + 0,6 . SD
= 35 ≤ X < 36,28 + 1,30
= 35 ≤ X < 38
4. Tinggi = M + 0,6 . SD ≤ X < M + 1,8 . SD
= 38 ≤ X < 36,28 + 3,92
109
= 38 ≤ X < 40
5. Sangat Tinggi = X > M + 1,8. SD
= X > 40
Rumus Kategorisasi Komitmen Berkelanjutan
1. Sangat Rendah = X < M – 1,8 . SD
= X < 36,32 – 1.8 . 2,22
= X < 32
2. Rendah = M – 1,8 . SD ≤ X < M – 0,6 . SD
= 31 ≤ X < 36,32 – 1,33
= 32 ≤ X < 35
3. Sedang = M – 0,6 . SD ≤ X < M + 0,6 . SD
= 35 ≤ X < 36,32 + 1,33
= 35 ≤ X < 38
4. Tinggi = M + 0,6 . SD ≤ X < M + 1,8 . SD
= 38 ≤ X < 36,32 + 3,99
= 38 ≤ X < 40
5. Sangat Tinggi = X > M + 1,8. SD
= X > 40
Rumus Kategorisasi Komitmen Normatif
1. Sangat Rendah = X < M – 1,8 . SD
110
= X < 35,82 – 1.8 . 2,00
= X < 32
2. Rendah = M – 1,8 . SD ≤ X < M – 0,6 . SD
= 32 ≤ X < 35,82 – 1,2
= 32 ≤ X < 35
3. Sedang = M – 0,6 . SD ≤ X < M + 0,6 . SD
= 35 ≤ X < 36,28 + 1,2
= 35 ≤ X < 38
4. Tinggi = M + 0,6 . SD ≤ X < M + 1,8 . SD
= 38 ≤ X < 36,28 + 3,6
= 38 ≤ X < 40
5. Sangat Tinggi = X > M + 1,8. SD
= X > 40
111
SKOR TOTAL SKALA KOMITMEN ORGANISASI DAN ETIKA KERJA ISLAM
Responden Komitmen Afektif Komitmen Berkelanjutan Komitmen Normatif Etika Kerja Islam
Total Kategori Total Kategori Total Kategori Total Kategori
S1 40 T 40 T 39 T 85 T
S2 35 S 37 S 36 S 85 T
S3 39 T 40 T 38 T 85 T
S4 40 T 40 T 35 S 76 S
S5 39 T 40 T 39 T 84 T
S6 34 R 36 S 35 S 73 S
S7 36 S 36 S 32 R 75 S
S8 37 S 35 S 38 T 85 T
S9 35 S 35 S 36 S 79 S
S10 40 T 34 R 36 S 82 T
S11 36 S 34 R 33 R 75 S
S12 37 S 36 S 38 T 78 S
S13 39 T 40 T 39 T 84 T
S14 39 T 40 T 38 T 85 T
S15 31 R 33 R 31 SR 72 R
S16 39 T 38 T 35 S 81 T
S17 35 S 38 T 35 S 76 S
S18 36 S 38 T 35 S 75 S
S19 38 T 39 T 37 S 80 T
S20 35 S 35 S 36 S 79 S
S21 39 T 40 T 38 T 85 T
S22 39 T 40 T 39 T 85 T
S23 39 T 40 T 39 T 85 T
S24 40 T 40 T 39 T 85 T
112
S25 36 S 37 S 36 S 79 S
S26 35 S 37 S 36 S 74 S
S27 37 S 36 S 34 R 73 S
S28 35 S 35 S 33 R 70 R
S29 36 S 37 S 36 S 78 S
S30 36 S 34 R 35 S 77 S
S31 35 S 35 S 38 T 71 R
S32 35 S 37 S 35 S 77 S
S33 37 S 37 S 34 R 71 R
S34 37 S 37 S 37 S 75 S
S35 37 S 37 S 38 T 85 T
S36 39 T 38 T 39 T 85 T
S37 37 S 38 T 38 T 85 T
S38 37 S 36 S 37 S 85 T
S39 37 S 37 S 37 S 78 S
S40 36 S 36 S 38 T 78 S
S41 36 S 36 S 33 R 74 S
S42 40 T 39 T 37 S 79 S
S43 36 S 38 T 36 S 78 S
S44 34 R 34 R 35 S 78 S
S45 31 R 32 R 35 S 73 S
S46 38 T 36 S 36 S 75 S
S47 34 R 33 R 37 S 70 R
S48 40 T 40 T 39 T 85 T
S49 40 T 40 T 40 T 85 T
S50 40 T 40 T 39 T 85 T
S51 40 T 40 T 40 T 85 T
S52 36 S 35 S 36 S 72 R
S53 35 S 35 S 38 T 73 S
113
S54 34 R 33 R 35 S 73 S
S55 32 R 34 R 33 R 71 R
S56 34 R 35 S 35 S 71 R
S57 37 S 37 S 36 S 75 S
S58 36 S 38 T 34 R 77 S
S59 34 R 34 R 36 S 73 S
S60 35 S 35 S 34 R 74 S
S61 39 T 35 S 37 S 76 S
S62 31 R 33 R 31 SR 70 R
S63 35 S 38 T 37 S 77 S
S64 35 S 37 S 37 S 75 S
S65 38 T 38 T 36 S 75 S
S66 34 R 34 R 35 S 76 S
S67 36 S 36 S 36 S 78 S
S68 35 S 35 S 36 S 74 S
S69 37 S 34 R 34 R 73 S
S70 34 R 32 R 33 R 69 R
S71 34 R 34 R 33 R 71 R
S72 39 T 34 R 38 T 83 T
S73 34 R 35 S 35 S 67 R
S74 36 S 37 S 34 R 71 R
S75 38 T 38 T 37 S 76 S
S76 37 S 37 S 35 S 71 R
S77 34 R 35 S 33 R 71 R
S78 36 S 35 S 34 R 77 S
S79 36 S 34 R 34 R 69 R
S80 34 R 34 R 33 R 71 R
S81 39 T 40 T 38 T 83 T
S82 34 R 35 S 35 S 67 R
114
S83 36 S 37 S 34 R 71 R
S84 38 T 38 T 37 S 76 S
S85 37 S 35 S 35 S 71 R
S86 33 R 35 S 34 R 72 R
S87 35 S 35 S 35 S 71 R
S88 35 S 37 S 37 S 79 S
S89 34 R 35 S 35 S 67 R
S90 36 S 37 S 34 R 71 R
S91 38 T 36 S 35 S 77 S
S92 34 R 31 SR 33 R 69 R
S93 36 S 36 S 34 R 71 R
S94 37 S 36 S 37 S 83 T
S95 34 R 33 R 35 S 67 R
S96 34 R 33 R 33 R 71 R
S97 38 T 36 S 37 S 76 S
S98 37 S 37 S 35 S 71 R
S99 35 S 38 T 35 S 72 R
S100 35 S 35 S 35 S 71 R