hubungan antara dukungan keluarga dengan intensi …eprints.ums.ac.id/53378/11/naskah...

13
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh: ATIKA HERAWATI F 100 130 044 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

i

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI

BERHENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

ATIKA HERAWATI F 100 130 044

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

I

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI

BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan oleh:

ATIKA IIERAWATIF 100 1230 044

Telah disetujui untuk dipertahankanDidepan dewan penguji

Oleh :

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

,r--tSusatvo Yurvono S. Psi. M.Si. Psi Surakarta,l T Mei 2017

F100130044

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSIBERHENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF

Disusutr oleh:

ATIKA HERAWATI

F 100 r30 044

Telah Disetujui untuk Dipertahankan di depan Dewan PengujiPada Tanggal 26 Mei 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama

Susatyo Yuwono S.Psi, M.Si, Psi

Penguji Pendamping I

Usmi Karyani S.Psi, M.Si, Psi

Penguji Pendamping II

Dr.Wirvien Dinar Pratisti, M.Si, Psi wSurakarta,26 Mei 2017

Universitas Muhamrradiyah Surakafi a

Fakultas Psikologi

rdiningsih, M.Si, Psi)

Page 4: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu

pergunran tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya ata\t

pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diakui dalam naskah dan disebutkan dalarn daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pemyataan saya diatas,

maka akan saya petanggung j awabkan sepenuhnya.

ATIKA HERAWAI'IF 100 130 044

t

Surakarta,l T Mei 2017

Page 5: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

1

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI

BERHENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF

ABSTRAK

Perilaku merokok sangat mudah kita temui diberbagai tempat, seperti

instansi pemerintahan, tempat umum, maupun disekolah yang merupakan tempat

pendidikan. Kebiasaan perilaku merokok diawali saat usia remaja. Banyak kita

temukan remaja merokok masih mengenakan seragam sekolah. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan intensi

berhenti merokok pada perokok aktif. Hipotesis yang diajukan yaitu ada

hubungan positif antara dukungan keluarga dengan intensi berhenti merokok pada

perokok aktif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunkanteknik studi populasi, dengan subjek 126 perokok

aktif Siswa SMK Sakti Gemolong yang tercatat dalam kasus pelanggaran

merokok diBK. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan

menggunakan alat ukur skala dukungan keluarga dan skala intensi berhenti

merokok. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi r = 0,892

dengan signifikansi = 0.000 (p <0,01) yang artinya ada hubungan positif yang

sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan intensi berhenti merokok.

Sumbangan efektif dari kedua variabel ditunjukan oleh nilai R² = 0,892 yang

berati bahwa variabel dukungan keluarga mempengaruhi variabel intensi berhenti

merokok sebesar 79,5% dan 20,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dukungan

keluarga tergolong rendah dengan rerata empirik ( RE ) sebesar88,05 dan rerata

hipotetik ( RH ) sebesar 82,5. Sedangkan intensi berhenti merokok tergolong

rendah dengan rerata empirik ( RE) sebesar70,2 dan rerata hipotetik ( RH )

sebesar 60.

Kata kunci :Dukungan keluarga,Intensi, Berhenti merokok, Perokok aktif.

ABSTRACT

The behavior of smoking are so easy meet in a various places, like a

government places, public places and also school even it places of educating.

Habit of smoking behaviour beginning from teenagers. Many all of them we meet

in public places is a teenagers. This research aims to know the relationship

between family support with intetioni smoking cessation in smokers. The proposed

hypothesis that is there is a positive relationship between family support with

intention smoking cessation in smokers. The sampling techniques used in this

research is by either using a study population, techniques with the subject of 126

active smokers Student SMK SaktiGemolong in cases of violations of the smoking

in BK. These studies use quantitative methods with the use of a tool to measure

the scale of family support and scale intensi quit smoking. Based on the results of

the analysis of the data obtained coefficient correlation r = 0.892 with

significance = 0000 (p < 0.01) which means there is a very significant positive

relationship between family support with intention quit smoking. The effective

contribution of these two variables is indicated by the value of R ² = 0.892 which

means that the variable family support influencing variables intention quit

smoking of 79.5% and 20.5% is affected by other factors. Family support belongs

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

2

to the empirical average lower with (RE) sebesar88 .05 and average hipotetik

(RH) of 82.5. While the intention quit smoking belongs with the empirical mean

(RE) .2 the mean hipotetik and sebesar70 (RH) of 60.

Keywords: Family support, Intention, Stop Smoking, Active smoker.

1. PENDAHULUAN

World Health Organization(WHO) menjelaskan rokok menjadi penyebab

utama kanker di dunia. Survei dariWHO tahun 2015 8,2 juta orang meninggal

kerena penyakit kanker dan sebanyak 1,6 juta orang atau sekitar 20 persen

dari 8,2 juta orang mati karna perilaku merokok. Berdasarkan data WHO

terdapat 6 juta orang pada tahun ini yang akan meninggal akibat perilaku

merokok. Apabila pencegahan perilaku merokok tidak segera dilakukan,

kematian yang disebabkan oleh rokok akan semakin meningkat. Pada tahun

2030 WHO memprediksi sekitar 8 juta orang meninggal karena rokok (Ilham,

2015).

Perilaku merokok sangat mudah kita temui diberbagai tempat, seperti

instansi pemerintahan, pasar, tempat umum, maupun disekolah yang

merupakan tempat pendidikan. Kebiasaan perilaku merokok pada remaja

diawali saat usia remaja. Merokok pada kalangan remaja bukan hal

baru.Banyak kita temukan remaja SMA atau SMP merokok masih

mengenakan seragam sekolahnya, mereka menghisap tembakau bersama

teman-teman dan dilakukan secara sembunyi atau terang-terangan.Seringkali

perilaku merokok dilakukan oleh remaja dimulai di sekolah menengah atas

atau sebelumnya (Widiansyah, 2014).

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Sakti Gemolong Peneliti memilih

lokasi tersebut disebabkan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

terhadap guru BK selama satu semester 35% siswa mendapatkan sangsi

karena merokok di dalam sekolah, kemudian peneliti melakukan wawancara

terhadap siswa yang pernah mengkonsumsi rokok dan diperoleh pernyatan

bahwa 21% siswa menyatakan merokok karena ikut teman, 5% siswa

menyatakan ingin coba-coba, 2% siswa menyatakan ingin terlihat keren, 4%

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

3

siswa menyatakan karena ingin menghilangkan stress, dan 3% siswa

menyatakan karena orangtua juga merokok.

Fishbein dan Ajzen (dalam Indrawani, Mailani, dan Nilawati, 2014)

Intensi berhenti merokok adalah keinginan kuat yang berasal dari individu

untuk menghentikan aktifitas merokok dan dilakukan secara sadar oleh

individu. Beberapa faktor yang mempengaruhi intensi menurut Fishbein dan

Ajzen (dalam Indrawani dkk, 2014) yaitu : 1) Sikap terhadap perilaku adalah

proses menilai yang sifatnya rahasia dari seseorang yang bersangkutan, yang

menyangkut pengetahuan dan keyakinan perilaku tersebut yang dilihat dari

baik buruk serta keuntungan dan manfaatnya.Sikap terhadap perilaku

merupakan derajat penilaian positif atau negatif terhadap perwujudan perilaku

tertentu. Individu memiliki sikap positif terhadap perilaku bila mempunyai

keyakinan dan penilian yang positif terhadap hasil dari tindakan tersebut.

Sebaliknya, sikap terhadap perilaku negatif jika keyakinan dan penilaian

terhadap hasil perilaku negatif. 2) Norma subyektif, perilaku yang

mencerminkan pengaruh sosial, yaitu persepsi individu terhadap tekanan yang

berasal dari sosial untuk menentukansuatu tingkah laku. Norma subjektif

ditentukan oleh keyakinan normatif (normative beliefs) mengenai harapan-

harapan kelompok acuan atau orang tertentu yang dianggap penting terhadap

individu dan motivasi individu untuk memenuhi atau menuruti harapan

tersebut (motivations to comply). Keyakinan normatif diperoleh dari

informasi orang yang berpengaruh (significant others) tentang apakah

individu perlu, harus, atau dilarang melakukan perilaku tertentu dan dari

pengalaman individu yang berhubungan dengan perilaku tersebut. 3) Persepsi

kontrol perilaku adalah kemampuan seseorang atau ketidakmampuan

seseorang untuk menampilkan seberapa sulit atau mudah menampilkan

perilaku tersebut.

Aspek dalam intensi menurut Fishbein dan Ajzen (dalam Fajrin, 2015)

adalah: aspek perilaku (behaviour), adalah perilaku spesifik yang akan

ditimbulkan pada suatu hari atau perilaku secara nyata.Aspek sasaran (target)

suatu objek menjadi target dalam suatu perilaku spesifik atau perilaku yang

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

4

diinginkan. Aspek situasi ( situation)adalah lokasi dimana perilaku dapat

dilakukan atau diwujudkan, dan aspek waktu (time), yaitu terjadinya waktu

perilaku.

Keluarga adalah anggota pertama yang dapat memberikan berbagai

dukungan yaitu dukungan sosial, emosional, finansial salah satunya yaitu

dukungan dalam berhenti merokok. Keluarga dapat menjadi sumber informan

yang baik tentang bahaya merokok dan memberikan fasilitas terbaik untuk

pemeriksaan kesehatan dalam upaya memperbaiki hidup untuk bebas rokok

demi kesehatan dimasa depan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan

keluarga dalam berhenti merokok, yaitu : empati, ikut merasakan apa yang

dirasakan orang lain. Faktor norma dan nilai-nilai sosial berguna

membimbing seseorang untuk menjalankan kewajiban selama hidup. Faktor

pertukaran sosial merupakan, hubungan yang terjadi secara timbal balik

antara perilaku sosial dan cinta, pelayanan, informasi. Jika hubungan

seimbangan maka akan menghasilkan hubungan interpersonal yang sangat

memuaskan (Sarafino, 2006). Sarafino (dalam Kumalasari dan Ahyani, 2012)

mengemukakan dukungan sosial yang diberikan keluarga untuk berhenti

merokok meliputi empat aspek, diantaranya: Aspek dukungan emosional

yang berkaitan dengan ekspresi terhadap rasa empati dan perhatian individu.

Aspek dukungan yang berupa penghargaan melibatkan suatu ekpresi

pernyataan persetujuan dan memberikan penilian terhadap ideide,perasaan,

dan performa secara positif. Aspek dukungan instrumentalyang melibatkan

bantuan secara langsung. Dan Aspek dukungan Informasi yang berupa

informasi berupa saran,pengarahan, serta umpan balik cara memecahkan

permasalahan.

Tujuan dari peneliti untuk mengetahui hubungan antara

dukungankeluarga dengan intensi berhenti merokok pada perokok aktif. Serta

penulis ingin membuktikan hipotesis yaitu:ada Hubungan positif antara

dukungan keluarga dengan intensi berhenti merokok pada perokok aktif.

Artinya makin tinggi dukungan keluarga maka akan makin tinggi pula intensi

berhenti merokok pada perokok aktif, sebaliknya. Jika semakin rendah

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

5

dukungan sosial maka semakin rendah pula intensi berhenti merokok pada

perokok aktif.

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif.

Menggunakan alat ukur skala intensi berhenti merokok dan skala dukungan

keluarga. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan teknik analisis product

moment dari Carl Pearson dengan menggunakan bantuan program SPSS 16

For Windows dapat diketahui nilai koefisien korelasi (rxy) = 0,892 dengan

signifikan= 0,000; (p < 0,01) yang berarti terdapat hubungan positif yang

sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan intensi berhenti merokok.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh peneliti, yaitu

adanya hubungan positif yang signifikan dapat dijelaskan bahwa semakin

tinggi dukungan keluarga maka akan semakin tinggi intensi berhenti

merokok, begitu juga sebaliknya semakin rendah dukungan keluarga maka

akan semakin rendah intensi berhenti merokok.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Seatlle (dalam

Ardini & Hendriani, 2012) bahwa program kegiatan untuk penghentian

perilaku merokok membutuhkan biaya yang mahal atau sebagian besar

penduduk tidak dapat menjangkau, sehingga keluarga dan teman berperan

penting untuk mendukung perokok yang ingin berhenti merokok.

Fishbein dan Ajzen (dalam dkk, 2014) mendefinisikan Intensi berhenti

merokok adalah keinginan kuat yang berasal dari individu untuk

menghentikan aktifitas merokok dan dilakukan secara sadar oleh individu.

Dukungan sosial keluarga yaitu suatu proses yang terjadi dalam hidup

seseorang, yang memiliki sifat dan tipe dukungan sosial yang bermacam-

macam atau bervariasi pada tahap kehidupan suatu keluarga (Sarafino, 2006).

Sehingga individu yang mendapat dukungan keluarga akan mampu

menghentikan perilaku merokok, karena merasa mendapatkan perhatian dan

dorongan dari keluarga.

Hasil analisis variabel dukungan keluarga memiliki rerata empirik ( RE ) =

88,05 dan rerata hipotetik ( RH ) = 82,5 yang berarti variabel dukungan

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

6

keluarga termasuk dalam kategori rendah dengan frekuensi responden sebesar

41,26 % (52 orang). Rendahnya dukungan keluarga disebabkan karena

kurangnya dukungan emosional seperti orangtua kurang memberikan

perhatian dan rasa aman atau nyaman, serta mampu mendengarkan cerita

orang lain. Tidak adanya penghargaan seperti halnya tidak pernah

memberikan persetujuan dan memberikan penilian terhadap ide- ide, perasaan,

dan performa secara positif, Kurangnya dukungan instrumental seperti halnya

tidak melibatkan bantuan secara langsung, seperti bantuan yang berupa

finansial atau bantuan untuk mengerjakan suatu tugas. Tidak memeberikan

dukungan informative yaitu kurangnya saran,pengarahan, serta umpan balik

cara memecahkan permasalahan (Sarafino, 2012).

Variabel Intensi berhenti merokok rerata empirik ( RE ) = 70,2 dan rerata

hipotetik ( RH ) = 60 yang berarti variabel intensi berhenti merokok termasuk

dalam kategori rendah dengan frekuensi responden sebesar 44,44 % (56

orang). Dampak yang diberikan oleh rendahnya dukungan keluarga dapat

berdampak pada rendahnya intensi berhenti merokok yaitu meliputi rendahnya

tindakan / perilaku yaitu perilaku spesifik yang akan ditimbulkan pada suatu

hari atau perilaku secara nyata, tidak ada target / sasaran yaitu objek tidak

memiliki target dalam suatu perilaku spesifik atau perilaku yang diinginkan.

Tidak melihat Konteks / Situasi lokasi dimana perilaku dapat dilakukan atau

diwujudkan.Waktu yang lebih lama sehingga Intensi Berhenti Merokok

Rendah (Yuwono, 2014)

Hal ini didukung oleh penelitian Devitarani (2014) yang menunjukkan

intensi berhenti merokok baru sampai sebatas pada pikiran saja, mereka

menilai bahwa berhenti merokok itu baik dan memberikan hal baik bagi

dirinya serta mereka menyadari bahwa orang-orang di sekitarnya (significant

person) memintanya untuk berhenti merokok, tapi mereka masih belum begitu

yakin akan kemampuannya menghadapi segala hambatan yang ada dalam

berhenti merokok.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis data diketahui bahwa Sumbangan efektif (SE) dukungan

keluarga dengan intensi berhenti merokok sebesar 79,5 % ditunjukkan oleh

koefiensi determinasi (r²) atau nilai R square sebesar 0,892. Hal ini berati

bahwa terdapat 20,5 % variabel lain yang mempengaruhi intensi berhenti

merokok diluar variabel dukungan keluarga.

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan hasil penelitian ini

menunjukan bahwa dukungan keluarga memiliki pengaruh terhadap intensi

berhenti merokok pada perokok aktif.Hal ini diketahui dari hasil penelitian

yang menunjukan bahwa hasil hipotesis yang diajukan telah terbukti atau

diterima yaitu terdapat hubungan positif antara dukungan keluarga dengan

intensi berhenti merokok pada perokok aktif.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan, dapat

ditarik kesimpulan jika terdapat hubungan yang positif antara dukungan

keluarga dengan intensi berhenti merokok. Hal ini dapat diartikan bahwa

semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula intensi berhenti

merokok, begitu sebaliknya semakin rendah dukungan keluarga maka semakin

rendah intensi berhenti merokok. Selain itu dari hasil analisis data penelitian,

diketahui juga bahwa tingkat dukungan keluarga tergolong rendah, dan tingkat

intensi berhenti merokok tergolong rendah. Berdasarkan hasil analisis

Sumbangan efektif dukungan keluarga terhadap intensi berhenti merokok

sebesar 79,5% ditunjukkan oleh koefiensi determinasi (r²) atau nilai R square

sebesar 0,892. Masih terdapat 20,5 % faktor lain.

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh

penulisan selama pelaksanaan penelitian, maka penulis memberikan

sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu: 1)Bagi Subjek

penelitiandiharapkan bagi subjek peneliti agar lebih meningkatkan hubungan

komunikasi dengan keluarga terutama pada aspek informasi yaitu dengan cara,

memanfaatkan waktu luang dengan keluarga, bertukar cerita dengan keluarga

sehingga dengan begitu subjek akan merasakan perhatian dan mendapatkan

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

8

dukungan dari keluarga untuk berhenti merokok.2) Bagi Keluarga hendaknya

memberikan perhatian dan kasih sayang serta lebih meningkatkan dukungan

informasi kepada anak sehingga subjek lebih merasa diperhatikan, dan

mengetahui dampak kerugian akibat merokok dan dapat lebih mudah dalam

menjalani proses berhenti merokok. Hal ini dilakukan dengan cara ketika ada

anggota keluarga yang merokok dirumah tidak menunjukan perilaku merokok

didepan subjek. Memberikan nasihat mengenai dampak negatif merokok.3)

Bagi sekolah hendaknya dapat memberikan sumbangan pendidikan kesehatan

dengan cara bersosialisasi mengenai dampak perilaku merokok kepada siswa

sehingga siswa dapat mengetahui resiko mendatang karena perilaku rokok.4)

Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat melakukan berpaikan skala

dukungan keluarga sehingga dapat meningkatkan koefisiensi skala dukungan

keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Ardini F Ratih & Hendriani W.(2012). Proses Berhenti Merokok Secara Mandiri

pada Mantan Pecandu Rokok dalam Usia Dewasa Awal.Journal psikologi

pendidikan dan perkembangan Vol 1 (2), 55-60

Devitarani L.(2014). Intensi Berhenti Merokok Pada Mahasiswa Perokok di

Universitas Padjajaran Jatinangor. Jurnal Psikologi. Vol.2 (1), 142-153

Fajrin.(2015). Gambaran Status Penyakit Kronik Akibat di Poli Paru RSUD

Arifin Achmad. Jurnal FK. Vol 2 (2), 67-71

Hammond D. (2011). Smoking Behaviour Among Young adults: beyond youth

prevention.Journal Psychology university of Waterloo Canada. Vol 3 (1),

128-144.

Habits. (2008).The Smoking Behavior In Teenagers. Journal Psychology.Vol 1

(3) 113-124

Ilham (2015). WHO: Rokok Menjadi Pembunuh Utama. Republika.co.od.

http://m.republika.co.id/berita/internasional/global/15/02/05/nj9ojt-who-

rokok-menjadi-pembunuh-utama.Diunduh pada tanggal 30 November 2016

Indrawani, S.N, Mailani,L., & Nilawati, N.(2014). Intensi Berhenti Merokok:

Peran Sikap Terhadap Peringatan Pada Bungkus Rokok Dan Perceived

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSI …eprints.ums.ac.id/53378/11/NASKAH PUBLIKASI-libraryums-atika.pdf · BERIIENTI MEROKOK PADA PEROKOK AKTIF PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

9

Behavioral Control.Psikoligia: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi , Vol

9 (2),01-10.

Kumalasari, F., & Ahyani, L.N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial

Dengan Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur,

Vol 2 (7). 162-168.

Mathur &Sunil dkk.2015.Characteristics Of Smokers with Intentions to quit, with

a focus on occupational status, race/ethnicity, and cognitif Behavior.Journal

Epideomology Biostatistics and Public Health. Vol 12 (1). 122-132.

Nurdibyanandaru N. (2014). Development and validation of a scale to measure

self-compassion. Journal Self and Identity. Vol 2,(3). 223-250.

Sarafino E P. (2006). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. Fifth

Edition.USA : John Wiley & Sons.

YuwonoT. (2008). Teknologi Kesehatan . Gadjah Mada University Press:

Yogyakarta.

Widiansyah, M.(2014). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Remaja Perokok Di

Desa Sidoarejo Kabupaten Penajam Paser Utara. E-Journal Sosiologi

Konsentrasi.Vol 2 ( 4), 1 – 12.