http tataruang-sulsel

1
Strategi penanganan jangka panjang RUANG 1. Penyempurnaan struktur ruang dan prasarana yang ada. 2. Melembagakan forum kerjasama perkotaan metropolitan yang telah terbentuk saat ini. AIR BERSIH 1. Peningkatan kapasitas pelayanan s/d + 80% (peningkatan sambungan rumah ± 80.000 unit). 2. Penurunan tingkat kehilangan air s/d + 20 %. DRAINASE 1. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya banjir dan faktor- faktor penyebabnya. 2. Pengaturan koneksitas antar saluran. PERSAMPAHAN 1. Menggalakkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan secara terpadu. 2. Peningkatan pelayanan manajemen persampahan modern. AIR LIMBAH 1. Pengembangan sistem perpipaan (sewerage system) dan septic tank off site. (septictank komural) 2. Memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan limbah. TRANSPORTASI 1. Perlu adanya sistem transportasi yang diintegrasikan dengan pengembangan tataguna lahan dengan kawasan Mamminasata. 2. Perlu dikembangkan sistem transportasi yang menghubungkan kawasan Utara dan Selatan. 3. Perlu ditingkatkan sistem dan fasilitas prasarana angkutan umum serta penerapan traffic law enforcement. REVITALISASI KAWASAN 1. Melakukan kegiatan kajian/studi terhadap kawasan warisan budaya dan revitalisasi kawasan tepi air (water front). 2. Melakukan kegiatan kajian/studi revitalisasi kawasan kumuh. 3. Membangun proyek-proyek percontohan dan stimulans. 4. Menggalakkan pembangunan rumah susun untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah. 5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan bangunan- bangunan bersejarah. SEPULUH PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DI KAWASAN METROPOLITAN MAMMINASATA 1. Jaringan jalan metropolitan Mamminasata : pembangunan jalan arteri termasuk jalan trans Sulawesi, jalan Hertasning, jalan Abd. Dg. Sirua , Mamminasata by pass dan Jalan Tanjung Bunga-Barombong. 2. Pengelolaan Sampah – TPA Regional Mamminasata: termasuk pabrik pemilahan, pengomposan, TPA, alat berat, jalan akses, fasilitas pendukung dan stasiun transfer. 3. Suplai Air Bersih : untuk kawasan Mamminasata, utamanya untuk kabupaten Maros dan Takalar dan Kota Baru Mamminasata. 4. Pengelolaan limbah cair : Instalasi pengelolaan air limbah di kawasan pantai Losari – Makassar. 5. Program Go Green : Promosi areal hijau dan taman kota dengan sasaran peningkatan areal hijau seluas ± 25.000 Ha. 6. Kawasan Kota Baru : meliputi wilayah Gowa dan Maros seluas ± 3500 Ha dengan populasi yang direncanakan + 300.000 jiwa. 7. Drainase : drainase pada kawasan bandara Hasanuddin dan kawasan rawan banjir disebelah Timur kota Makassar dan Kota Maros. 8. Kawasan Industri KIMA 2 : pembangunan kawasan industri di Ma ros (566 Ha). 9. Kampus baru UNHAS : relokasi fakultas Teknik UNHAS ke Bontomarannu, Kab. Gowa (kawasan pendidikan Mamminasata). 10. Centre Point of Indonesia : Pembangunan perkotaan di kawasan pantai Losari - Makassar SEJARAH PERKEMBANGAN MAMMINASATA 2001 : Rencana Tata Ruang Mamminasata (setelah Ujung Pandang berubah menjadi Makassar kembali ). 2003 : Perda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Metropolitan Mamminasata, PERDA NO 10 Tahun 2003. MOU oleh Gub &Wagub SulSel, DPRD SulSel, Walikota & DPRD Kota Makassar, Bupati & DPRD Kab. Maros, Gowa & Takalar Pembentukan BKSP Mamminasata 2005 : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Mamminasata Studi JICA tentang Tata Ruang Terpadu Mamminasata(2005-2006) 2006 : Implementasi pembangunan kawasan hijau (kerjasama dengan DISHUT SulSel) 2007 : Studi JICA (F/S) tentang pembangunan jalan arteri(2006-2008) SAPROF(JBIC) tentang pengelolaan persampahan Mamminasata (2007- 2008) Penyiapan RDTR Kota Tua, Sungai Tallo dan Kota Baru Penyempurnaan organisasi BKSP Mamminasata (UNIT TEKNIS) 2008 : Penyiapan RDTR Kws. Industri, tata guna lahan di sepanjang jalan trans Sulawesi RTRW Nasional menetapkan Mamminasata sebagai Kawasan Strategis Nasional Penyiapan PERPRES untuk Mamminasata berdasarkan UU Penataan Ruang (No.26/2007) Implementasi pembangunan jalan Hertasning dan Perintis Kemerdekaan 2009 : Proyek kerjasama teknis JICA untuk peningkatan pengelolaan pembangunan perkotaan di kawasan metropolitan Mamminasata (2009- 2012) Team Leader Akifumi Watanabe Proyek kerjasama teknis JICA untuk peningkatan pengelolaan PDAM se- Mamminasata (2009-2012) Team Leader Oga Ketentuan Peraturan Presiden tentang RTR Mamminasata (Rencana selesai Tahun 2010) Pembentukan UPTD Mamminasata pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Sulawesi Selatan 2010 : Penyusunan DED Bypass Mamminasata (APBN) Penyusunan DED TPA Regional Mamminasata (APBN/BLN) Penyusunan RIS Air Bersih Mamminasata (APBD I) Penyusunan DED Air Bersih Kota Baru Mamminasata (APBD I) Penyusunan Master Plan RTH Mamminasata (APBD I) MAMMINASATA Makassar Maros Sungguminasa Takalar Program Pengembangan Kawasan Timur Indonesia Pengentasan Kemiskinan Melalui Pengembangan Regional Program Pengembangan Regional Propinsi Sulawesi Selatan UPTD MAMMINASATA Profil Kawasan Metropolitan :

Upload: riburane

Post on 27-Jun-2015

184 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makassar city at 2016

TRANSCRIPT

Page 1: Http Tataruang-sulsel

Strategi penanganan jangka panjang RUANG 1. Penyempurnaan struktur ruang dan prasarana yang ada. 2. Melembagakan forum kerjasama perkotaan metropolitan yang telah

terbentuk saat ini. AIR BERSIH 1. Peningkatan kapasitas pelayanan s/d + 80% (peningkatan sambungan

rumah ± 80.000 unit). 2. Penurunan tingkat kehilangan air s/d + 20 %. DRAINASE 1. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya banjir dan faktor-

faktor penyebabnya. 2. Pengaturan koneksitas antar saluran. PERSAMPAHAN 1. Menggalakkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan

persampahan secara terpadu. 2. Peningkatan pelayanan manajemen persampahan modern. AIR LIMBAH 1. Pengembangan sistem perpipaan (sewerage system) dan septic tank off

site. (septictank komural) 2. Memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan limbah. TRANSPORTASI 1. Perlu adanya sistem transportasi yang diintegrasikan dengan

pengembangan tataguna lahan dengan kawasan Mamminasata. 2. Perlu dikembangkan sistem transportasi yang menghubungkan kawasan

Utara dan Selatan. 3. Perlu ditingkatkan sistem dan fasilitas prasarana angkutan umum serta

penerapan traffic law enforcement. REVITALISASI KAWASAN 1. Melakukan kegiatan kajian/studi terhadap kawasan warisan budaya dan

revitalisasi kawasan tepi air (water front). 2. Melakukan kegiatan kajian/studi revitalisasi kawasan kumuh. 3. Membangun proyek-proyek percontohan dan stimulans. 4. Menggalakkan pembangunan rumah susun untuk memenuhi

kebutuhan perumahan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah. 5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan bangunan-

bangunan bersejarah. SEPULUH PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DI KAWASAN METROPOLITAN MAMMINASATA 1. Jaringan jalan metropolitan Mamminasata : pembangunan jalan

arteri termasuk jalan trans Sulawesi, jalan Hertasning, jalan Abd. Dg. Sirua , Mamminasata by pass dan Jalan Tanjung Bunga-Barombong.

2. Pengelolaan Sampah – TPA Regional Mamminasata: termasuk pabrik pemilahan, pengomposan, TPA, alat berat, jalan akses, fasilitas pendukung dan stasiun transfer.

3. Suplai Air Bersih : untuk kawasan Mamminasata, utamanya untuk kabupaten Maros dan Takalar dan Kota Baru Mamminasata.

4. Pengelolaan limbah cair : Instalasi pengelolaan air limbah di kawasan pantai Losari – Makassar.

5. Program Go Green : Promosi areal hijau dan taman kota dengan sasaran peningkatan areal hijau seluas ± 25.000 Ha.

6. Kawasan Kota Baru : meliputi wilayah Gowa dan Maros seluas ± 3500 Ha dengan populasi yang direncanakan + 300.000 jiwa.

7. Drainase : drainase pada kawasan bandara Hasanuddin dan kawasan rawan banjir disebelah Timur kota Makassar dan Kota Maros.

8. Kawasan Industri KIMA 2 : pembangunan kawasan industri di Ma ros (566 Ha).

9. Kampus baru UNHAS : relokasi fakultas Teknik UNHAS ke Bontomarannu, Kab. Gowa (kawasan pendidikan Mamminasata).

10. Centre Point of Indonesia : Pembangunan perkotaan di kawasan pantai Losari - Makassar

SEJARAH PERKEMBANGAN MAMMINASATA 2001 : Rencana Tata Ruang Mamminasata (setelah Ujung Pandang berubah

menjadi Makassar kembali ). 2003 : Perda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Metropolitan Mamminasata,

PERDA NO 10 Tahun 2003. MOU oleh Gub &Wagub SulSel, DPRD SulSel, Walikota & DPRD Kota

Makassar, Bupati & DPRD Kab. Maros, Gowa & Takalar Pembentukan BKSP Mamminasata 2005 : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Mamminasata Studi JICA tentang Tata Ruang Terpadu Mamminasata(2005-2006) 2006 : Implementasi pembangunan kawasan hijau (kerjasama dengan DISHUT

SulSel) 2007 : Studi JICA (F/S) tentang pembangunan jalan arteri(2006-2008) SAPROF(JBIC) tentang pengelolaan persampahan Mamminasata (2007-

2008) Penyiapan RDTR Kota Tua, Sungai Tallo dan Kota Baru Penyempurnaan organisasi BKSP Mamminasata (UNIT TEKNIS) 2008 : Penyiapan RDTR Kws. Industri, tata guna lahan di sepanjang jalan trans

Sulawesi RTRW Nasional menetapkan Mamminasata sebagai Kawasan Strategis

Nasional Penyiapan PERPRES untuk Mamminasata berdasarkan UU Penataan Ruang

(No.26/2007) Implementasi pembangunan jalan Hertasning dan Perintis Kemerdekaan 2009 : Proyek kerjasama teknis JICA untuk peningkatan pengelolaan

pembangunan perkotaan di kawasan metropolitan Mamminasata (2009-2012) Team Leader Akifumi Watanabe

Proyek kerjasama teknis JICA untuk peningkatan pengelolaan PDAM se-Mamminasata (2009-2012) Team Leader Oga

Ketentuan Peraturan Presiden tentang RTR Mamminasata (Rencana selesai Tahun 2010)

Pembentukan UPTD Mamminasata pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Sulawesi Selatan

2010 : Penyusunan DED Bypass Mamminasata (APBN) Penyusunan DED TPA Regional Mamminasata (APBN/BLN) Penyusunan RIS Air Bersih Mamminasata (APBD I) Penyusunan DED Air Bersih Kota Baru Mamminasata (APBD I)

• Penyusunan Master Plan RTH Mamminasata (APBD I)

MAMMINASATA Makassar

Maros Sungguminasa

Takalar

Program Pengembangan Kawasan Timur Indonesia Pengentasan Kemiskinan Melalui Pengembangan Regional

Program Pengembangan Regional

Propinsi Sulawesi Selatan

UPTD MAMMINASATA

Profil Kawasan Metropolitan :