hots pada kompetensi dasar menganalisis jurnal...

231
i PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL PENYESUAIAN KELAS X SMK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Rayneldis Nanga NIM: 141334087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

i

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

JURNAL PENYESUAIAN KELAS X SMK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Rayneldis Nanga

NIM: 141334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orangtua terkasih bapak Urbanus Kau dan Ibu Makrina Wula yang

senantiasa mendukung saya dalam doa dan yang selalu memberi kasih

sayang yang melimpah.

2. Adik saya Florenthyna Oli yang selalu membantu mengoreksi penelitian

dan mengingatkan untuk mengerjakan tugas akhir ini serta semua

dukungannya.

3. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma angkatan 2014 yang telah memberi dukungan dan semangat selama

kuliah.

4. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

v

MOTTO

“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.”

Mazmur 62:5

“Juara adalah pecundang yang bangkit dan mencoba lagi.”

Dennis DeYoung

“Berjuanglah seakan-akan nyawamu sedang dipertaruhkan.”

Dewa Eka Prayoga

“Salah satu kunci kebahagiaan adalah menggunakan uangmu untuk pengalaman

bukan untuk keinginan.”

B. J Habibie

“Kebahagiaan adalah segala ketika apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu

katakan, apa yang kamu lakukan berjalan dengan harmoni.”

Mahatma Gandhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Januari 2019

Penulis

Rayneldis Nanga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Rayneldis Nanga

Nomor Mahasiswa : 141334087

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS PADA

KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL PENYESUAIAN

KELAS X SMK

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 30 Januari 2019

Yang menyatakan

Rayneldis Nanga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS

JURNAL PENYESUAIAN KELAS X SMK

Rayneldis Nanga

Universitas Sanata Dharma

141334087

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan instrumen penilaian

berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar Menganalisis jurnal penyesuaian kelas X

SMK, (2) mengetahui kualitas pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS

pada Kompetensi Dasar Menganalisis jurnal penyesuaian kelas X SMK.

Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan pada

bulan April-Mei 2018 dengan menggunakan delapan langkah model

pengembangan tes hasil belajar Suryabrata, (2005), yaitu: 1) pengembangan

spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5) uji coba

soal, 6) analisis butir soal, 7) seleksi dan perakitan soal, 8) pencetakan tes.

Instrumen yang dikembangkan adalah soal berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar

Menganalisis jurnal penyesuaian. Uji coba soal dilaksanakan di SMK Negeri 1

Yogyakarta sebanyak 64 peserta didik, SMK Negeri 1 Bantul sebanyak 111 peserta

didik dan SMK Negeri 1 Tempel sebanyak 95 peserta didik. Data dianalisis

menggunakan program Quest.

Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa rata-rata skor

validasi uji coba soal dari ahli bahasa sebesar 52 dengan kategori “Sangat Baik”

dan dari ahli materi sebesar 52,575 dengan kategori “Baik”. Hasil analisis dari

program Quest diperoleh mean INFIT MNSQ 1,00 dan SD 0,09. Soal yang paling

sukar yaitu item nomor 17 yang paling mudah item nomor 4, 5 dan 6. Berdasarkan

analisis 39 item dinyatakan fit atau cocok sesuai dengan model Rasch dengan batas

penerimaan ≥0,77 sampai ≤ 1,30. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa

uji coba soal menganalisis jurnal penyesuaian layak menjadi instrumen penilaian

bagi pendidik dalam pembelajaran.

Kata kunci: Pengembangan instrumen, penelitian, HOTS dan Rasch

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF ASSESSMENT INSTRUMENTS

BASED ON HOTS IN BASIC COMPETENCY FOR

ANALYZING ADJUSTMENT JOURNAL, THE TENTH

GRADE OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL

Rayneldis Nanga

Sanata Dharma University

141334087

The objectives of this research are: (1) to develop the assesment instrument

based on HOTS in the basic competency by analyzing adjustment journal at the

tenth grade of vocational high school, (2) to know the quality of assessment

instrument development based on HOTS in the basic competency by analyzing

adjustment journal at the tenth grade of vocational high school.

This study is a research and development that held in April-May 2018 which

using eight steps of Suryabrata style development (2005): 1) the development of

test spesification, 2) writing test items, 3) analysis questions, 4) compilation of

questions, 5) simulation of question, 6) the analyzing the item of the test, 7)

selecting and compilating test items, 8) Printing of test items. The instrument that

had been developed was based on HOTS primary analysis compentency of journal

adjustment. Trying out of test items was held in SMK Negeri 1 Yogyakarta with 64

learners, SMK Negeri 1 Bantul with 111 learners and SMK Negeri 1 Tempel with

95 learners. The analysis data used Quest program.

The result of research and development shows that the average of simulation

validation score from linguistic expert is 52, it is at “very good” category and from

material expert is 52,575, it is at “good” category. The result of analysis of the Quest

program gained mean INFIT MNSQ 1,00 and SD 0,09. The of most difficult of

question is item number 17 and the easiest questions are items number 4,5,and 6.

Based on analysis, 39 items were stated fit and match with Rasch model with the

acceptance limit ≥0,77 to ≤ 1,30. Based on the result, researcher concludes that

trying out of test items of simulation applied posting is approviate to be assessment

instrument for the teacher in the learning process.

Key words: instrument development, research, HOTS and Rasch.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat dan

bimbinganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar

Menganalisis Jurnal Penyesuaian Kelas X SMK”. Skripsi ini ditulis dan diajukan

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mau mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

3. Natalina Premastuti Brataniningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi.

4. Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Dosen

Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dalam membimbing, dan

memberi dukungan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf karyawan program studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

pelayanan selama perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xi

6. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. yang telah berkenan menjadi ahli

bahasa.

7. Ceacilia Kusumastuti, S.Pd. yang telah berkenan menjadi ahli materi.

8. Kepala sekolah, guru dan peserta didik SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK

Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 1 Tempel yang telah membantu peneliti

melakukan penelitian di sekolah.

9. Kedua orangtua tersayang, Urbanus Kau dan Makrina Wula yang senantiasa

mendoakan dan memberikan dukungan yang luar biasa.

10. Adik tercinta, Florentina Oli yang senantiasa memberi semangat dan

bantuannya.

11. Sahabat-sahabat seangkatan, mbak Santi, Asti Taeteti, Klodi Ganes, Rista

Sartika, Sumi, Rebana, yang senantiasa memberi bantuan dan semangat

serta dorongan positifnya.

12. Teman-teman sekelas Sinta, Monik, Ririn, Vista, Tere Wua, Ayu, Katarina,

Maria, Ellen, Siska, Astria, Tesa, Trisna, Mega, Rista Ratu, Desi, Avi,

Marsel, Tendry, Pace Tinus, Irwan, yang telah memberi semangat dan

pengalaman baru selama proses perkuliahan.

13. Teman-teman satu pembimbing, Lia, Novi, Fitri, Fatmi, Linda, Devi,

Dimas, Bayu, Rinto, Deyafajar yang senantiasa memberi dorongan positif

dan semangat selama proses penelitian.

14. Semua keluarga, Pater Yakobus Weke, kae Detha, Rian Kolin, Om Jhon,

Bapa Dami, Hipolitus, Melki, Kae Bartol, Rind Ngobe, Rini, Ongki, yang

selalu memberi semangat dan dukungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xii

15. Teman Oswin Coo yang sudah memberi semangat, solusi dan menjadi

pendengar serta semua dukungannya.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan, dukungan, saran dan semangat sehingga skripsi ini

dapat selesai dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan.Penulis

berharap semoga hasil karya ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang membutuhkan.

Penulis

Rayneldis Nanga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………. iv

MOTTO ……………………………………………………………………... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………………..

vii

ABSTRAK ……………………………………………………………………. viii

ABSTRACT ………………………………………………………………….. ix

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. x

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xvi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xvii

DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………… xviii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………... xix

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………… 1

B. Batasan Masalah ……………………………………………………... 3

C. Rumusan Masalah …………………………………………………….... 3

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………... 4

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………………… 4

F. Spesifikasi Produk yang di Kembangkan ………………………………. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………. 7

A. Kurikulum ……………………………………………………................. 7

1. Pengertian Kurikulum ……………………………………………… 7

2. Isi Kurikulum ……………………………………………………….. 8

3. Perubahan Kurikulum ..……………………………………………… 10

4. Struktur Kurikulum …………............................................................ 13

B. Penilaian ………………………………………………………………… 15

1. Pengertian Penilaian ………………………………………………… 15

2. Penilaian Ranah Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan …………… 17

a. Penilaian Ranah Pengetahuan …………………………………... 17

b. Penilaian Ranah Sikap ………………………………………… 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xiv

c. Penilaian Ranah Keterampilan …………………………………. 20

3. Lower Order Thingking Skill (LOTS) ……………………………….. 22

4. Higher Order Thingking Skill (HOTS) ……………………………… 23

5. Kompetensi Inti ……………………………………………………... 25

6. Kompetensi Dasar …………………………………………………... 26

C. Taksonomi Bloom ……………………………………………………….. 27

1. Taksonomi Bloom sebelum revisi …………………………………... 27

2. Taksonomi Bloom setelah revisi (Anderson & Krathwohl) ………... 29

D. Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………….. 33

1. Validitas ………………………………………………………........... 33

2. Reliabilitas ………………………………………………………….. 38

E. Classical Test Theory (CTT) ……………………………………………. 41

F. Item Respon Theory (IRT) ……………………………………………….. 45

G. Program Quest ……………………………………………………............. 52

H. Jurnal Penyesuaian ……………………………………………………….. 54

1. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa ……………………………….. 54

2. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang …………………………….. 61

I. Prosedur Penelitian Pengembangan ……………………………………… 62

1. Pengembangan Spesifikasi Tes ……………………………………… 62

2. Penulisan Soal ……………………………………………………….. 62

3. Penelaahan Soal ……………………………………………………... 63

4. Perakitan Soal ………………………………………………………. 64

5. Uji Coba Tes ………………………………………………………… 64

6. Analisis Butir Soal …………………………………………………... 65

7. Seleksi dan Perakitan Soal …………………………………………... 67

8. Pencetakan Soal ……………………………………………………... 69

9. Administrasi Tes Bentuk Akhir ……………………………………. 69

10. Penyusutan Skala dan Norma ……………….………………………. 69

J. Penelitian Relevan ……………………………………………………….. 71

K. Kerangka Berpikir ……………………………………………………...... 74

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………… 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xv

A. Jenis Penelitian …………………………………………………….......... 77

B. Sumber Data Penelitian …………………………………………………... 77

C. Populasi dan Sampel ……………………………………………………... 78

D. Pengembangan Instrumen ……………………………………………….. 78

E. Teknik Pengumpulan ……………………………………………………. 85

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………………………….. 89

A. Hasil Penelitian dan Pengembangan ……………………………………. 89

1. Pengembangan Spesifikasi Tes ……………………………………… 89

2. Penulisan Soal ……………………………………………………….. 92

3. Penelaahan Soal ……………………………………………………….. 93

4. Perakitan Soal ………………................................................................. 100

5. Uji Coba Soal ……………………………………………………….. 101

6. Analisis Quest ……………………………………………………...... 101

7. Seleksi dan Perakitan Soal …………………………………………... 110

8. Pencetakan Tes …………………………………………………………. 113

B. Pembahasan …………………………………………………………….. 114

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………….. 121

A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 121

B. Keterbatasan Pengembangan ……………………………………………. 122

C. Saran …...…………………………………………………….................... 122

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 124

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP ............................................... 12

Tabel 2.2 mata pelajaran SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen ........... 13

Tabel 2.3 Kompetensi Inti .................................................................................... 25

Tabel 2.4 Kompetensi Dasar ................................................................................ 26

Tabel 2.5 Revisi Taksonomi Bloom .................................................................... 31

Tabel 3.1 Sampel Uji Coba .................................................................................. 80

Tabel 3.2 Kriteria kecocokan butir dengan pendekatan IRT ............................... 84

Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Item ........................................................... 84

Tabel 3.4 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian oleh Ahli Bahasa ..................... 84

Tabel 3.5 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian oleh Ahli Materi ...................... 84

Tabel 3.6 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian oleh Peserta Didik .................... 84

Tabel 4.1 Kisi-kisi Soal Jenis Pilihan Ganda ....................................................... 91

Tabel 4.2 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Bahasa ... 95

Tabel 4.3 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Materi ..... 99

Tabel 4.4 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa ...............................100

Tabel 4.5 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Ahli Materi ................................101

Tabel 4.6 Data Jumlah Peserta Didik pada Masing-masing Sekolah .................101

Tabel 4.7 Taraf Kesukaran dari 39 Butir Soal ..................................................110

Tabel 4.8 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Peserta Didik

Kelas X SMK ....................................................................................................112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkat proses kognitif menurut Anderson dan Krahwohl ............. 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Bahasa ... 94

Grafik 4.2 Validasi Penilaian Instrumen Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Materi .... 97

Grafik 4.3 Hasil Penilaian Instrumen Tes Pilihan Ganda oleh Peserta Didik Kelas

X SMK ...........................................................................................110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal uji coba ................................................................................... 127

Lampiran 2 Lembar Jawaban ............................................................................. 150

Lampiran 3 Lembar penilaian oleh ahli bahasa ................................................. 151

Lampiran 4 Lembar penilaian oleh ahli materi .................................................. 157

Lampiran 5 Angket respon peserta didik ........................................................... 166

Lampiran 6 Surat perizinan penelitian ............................................................... 172

Lampiran 7 Silabus ............................................................................................ 180

Lampiran 8 RPP SMK Negeri 1 Tempel ........................................................... 183

Lampiran 9 RPP pembuatan soal berbasis HOTS .............................................. 208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu tuntutan dan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan

pada saat ini adalah pendidikan hendaknya mampu menghasilkan generasi

yang memiliki kompetensi yang utuh. Dalam rangka mewujudkan niat

tersebut, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah

terus melakukan pembaharuan dan inovasi dalam bidang

kependidikan.Salah satunya adalah pembaharuan kurikulum yaitu

kurikulum 2013. Kurikulum 2013 diperbaharui untuk menjawab tantangan

dan pergeseran paradigma pembangunan. Kurikulum merupakan rencana

tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam

menempuh pendidikan di lembaga pendidikan (Kurniasih & Sani, 2014).

Tujuan dari kurikulum 2013 ialah untuk mempersiapkan generasi mudah

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi yang beriman, produktif,

kreatif, inovatif dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia (Kunandar 2013:

16).

Penilaian adalah suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan

mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi yang

dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik

seseorang atau objek. Penilaian sangat penting bagi seorang pendidik untuk

memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana hasil

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

2

belajar peserta didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi peserta

didik. Proses penilaian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang

sebaik apa hasil atau prestasi belajar peserta didik.

Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukkan

pencapaian belajar (ketercapaian kompetensi) dari peserta didik.

Ketercapaian suatu kompetensi tergantung pada terlaksananya kompetensi

dan instrumen penilaian. Didalam kurikulum 2013, instrumen penilaian

harus diterapkan dalam pembelajaran, diantaranya adalah kisi–kisi soal dan

soal. Soal dibuat guna mengukur tingkat pemahaman peserta didik. Ditinjau

dari tujuan kurikulum 2013 yaitu menciptakan generasi yang mampu

berkontribusi di masyarakat dan dunia luar serta unggul dalam mutu, maka

sudah seharusnya kategori soal yang dibuat diantaranya dikategori dalam

taraf HOTS (Higher Other Of Thinking Skill).

HOTS (Higher Other Of Thinking Skill) meliputi aspek kemampuan

berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan dalam

memecahkan masalah. Dalam penerapan instrumen soal berbasis HOTS

masih tergolong baru bagi kalangan pendidik dan belum semua tenaga

kependidikan menerapkan kategori penilaian HOTS ini. Pendidik terkadang

masih keliru dalam pembuatan komponen soal berbasis HOTS.

Berdasarkan hasil wawancara di SMK Negeri 7 Yogyakarta, pendidik

sendiri belum memahami maksud dari HOTS. Dalam penerapannya,

pendidik belum membuat penilaian tes hasil belajar peserta didik berbasis

HOTS. Tujuan peneliti melakukan penelitian yakni membantu pendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

3

dalam membuat instrumen penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar

menganalisis jurnal penyesuaian kelas X Akuntansi SMK.

Berdasarkan latar belakang, peneliti melakukan penelitian dengan

judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis HOTS pada

Kompetensi Dasar Menganalisis Jurnal Penyesuaian Kelas X Akuntansi

SMK”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latarbelakang di atas, peneliti membatasi masalah

dengan tujuan supaya lebih fokus dan mendalam, dengan demikian

permasalahan penelitian yang dibahas perlu dibatasi variabelnya.Penulis

membatasi diri hanya berkaitan dengan “Pengembangan Instrumen

Penilaian Berbasis HOTS Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Jurnal

Penyesuaian Kelas X SMK”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS pada

Kompetensi Dasar Menganalisis jurnal penyesuaian kelas X SMK?

2. Bagaimana kualitas pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS

pada Kompetensi Dasar Menganalisis jurnal penyesuaian kelas X

SMK?

D. Tujuan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

4

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengembangkan produk Instrumen penilaian berbasis HOTS pada

Kompetensi Dasar Menganalisis transaksi jurnal penyesuaian kelas X

SMK.

2. Mengetahui kualitas Instrumenpenelitian berbasis HOTS pada

kompetensi Dasar Menganalisis jurnal penyesuaian kelas X SMK.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca, baik

secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian ini sebagai

barikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi penelitian

dalam bidang yang sama dan bagi pendidik umum lainnya

mengenai instrumen penilaian berbasis HOTS.

b. Menjadi sumber referensi dan informasi bagi para penelitian

selanjutnya agar lebih baik.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

a. Bagi Pendidik

Menambah wawasan dan memperluas kajian tentang

pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS untuk

diterapkan dalam pembelajaran akuntansi dasar, khususnya

penilaian kompetensi dasar menganalisis jurnal penyesuaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

5

b. Bagi Peserta didik

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi peserta didik

menganalisis materi pembelajaran khususnya Kompetensi Dasar

Menganalisis jurnal penyesuaian yang disampaikan oleh pendidik

selama pembelajaran berlangsung.

c. Peneliti lain

Penelitian ini sebagai bentuk sumbangan bagi peneliti lainnya

dengan tujuan supaya dapat mengembangkan penelitian lebih

lanjut berkaitan dengan masalah pengembangan instrumen

penilaian berbasis HOTS.

F. Spesifikasi Produk yang di Kembangkan

1. Instrumen penelitian ini dibuat berdasarkan soal-soal yang dapat

memacu kemampuan peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi.

2. Instrumen penilaian dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) 3.10

menganalisis jurnal penyesuaian.

3. Instrumen penilaian dibuat berdasarkan kurikulum 2013 dengan

menggunakan taksonomi Anderson yang terdiri dari menganalisis,

menilai dan mengkreasi.

4. Instrumen penilaian ini disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda

yang berjumlah 40 butir.

5. Instrumen penilaian ini dapat digunakan sebagai alat evaluasi soal

berbasis HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

6

6. Instrumen penilaian memiliki durasi waktu mengerjakan soal serta

terdapat petunjuk pengerjaan soal yang membantu peserta didik dalam

mengerjakan soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Dalam dunia pendidikan kurikulum sangat tidak asing bagi seorang

pendidik. Ada beberapa pandangan tentang kurikulum dengan pendapat

yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa pengertian kurikulum:

a. Kurikulum adalah semua pembelajaran yang direncanakan sekolah

dan diarahkan oleh pihak sekolah untuk peserta didik, baik secara

berkelompok maupun perseorangan (Kerr, 2008 dalam Palupi).

Selanjutnya, Bobbit, (1918) dalam Palupi, menjelaskan

serangkaian pengalaman yang harus dilewati oleh peserta didik dan

pendidik guna memperoleh kemampuan sikap, kebiasaan dan

pengetahuan yang dibutuhkannya.

b. Kurikulum merupakan rencana mata pelajaran secara tertulis serta

program yang direncanakan dan dilaksanakan dengan nyata di

sekolah (Ladjid, 2005, p. 2).

c. Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai

peserta didik di sekolah guna memperoleh ijazah (Arifin, 2011).

Selanjutnya, Arifin menjelaskan kurikulum adalah semua isi

kegiatan yang disusun secara secara ilmiah, baik di dalam kelas

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

8

maupun di luar kelas atas tanggungjawab sekolah untuk mencapai

tujuan pendidikan.

d. UU Nomor 20 tahun 2013 dalam Kurniasih, (2014), menjelaskan

kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang

tujuan, isi dan bahan pelajaran sebagai pedoman

menyelenggarakan proses belajar guna mencapai tujuan

pendidikan.

e. Kurikulum adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai

pegangan dalam mewujudkan tujuan pendidikan (Nasution , 2006).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kurikulum merupakan sebuah perencanaan yang berisi tujuan dan isi

pengetahuan yang digunakan sebagai pedoman dalam mewujudkan

tujuan pendidikan. Dalam penerapannya baik di dalam kelas maupun di

luar kelas dengan bimbingan dari pihak sekolah.

2. Isi Kurikulum

Menurut (Ladjid, 2005, p. 5), isi suatu kurikulum di sekolah

dibedakan berdasarkan jenis bidang studi yang disajikan dan isi

program masing-masing bidang studi. Jenis bidang studi yang disajikan

di sekolah misalnya IPS, bahasa dan IPA. Dari jenis-jenis bidang studi

tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan institusional suatu sekolah. Isi

program bidang studi adalah bahan pengajaran setiap bidang studi yang

terdapat pada kurikulum biasanya dalam bentuk topik atau pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

9

bahasan disertai dengan sub pokok bahasan. Bahan pengajaran ini

ditetapkan berdasarkan pada tujuan instruksional.

Menurut UU Sisdiknas dalam Palupi, (2016), isi dan bahan

kurikulum merupakan materi pelajaran yang harus disampaikan oleh

pendidik kepada peserta didiknya dengan tujuan peserta didik

mempunyai kompetensi setelah menerima pembelajaran. Menurut

Hidayat, (2013), isi program kurikulum atau bahan ajar merupakan

sesuatu yang ditawarkan kepada peserta didik sebagai proses belajar

dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, Hidayat mengatakan isi

kurikulum terdiri dari mata pelajaran yang harus dikuasai peserta didik

dan isi program masing-masing mata pelajaran. Kriteria dalam

menentukan isi suatu kurikulum menurut (Hidayat, 2013) antara lain:

a. Isi kurikulum harus sesuai dan tepat serta bermakna bagi

perkembangan peserta didik.

b. Isi kurikulum mencerminkan kenyataan sosial.

c. Isi kurikulum mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.

d. Isi kurikulum harus mendukung tujuan pendidikan.

Menurut Hilda Taba, (1962), dalam Hidayat, berpendapat bahwa

kriteria dalam menentukan isi materi kurikulum, antara lain:

1) Materi harus menggambarkan pengetahuan terbaru.

2) Materi yang disampaikan harus relevan dengan kenyataan sosial

dan kultur.

3) Seimbang antara kedalaman dan keluasan suatu materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

10

4) Materi harus mencakup tujuan dan sesuai dengan kemampuan,

kebutuhan dan minat serta pengalaman peserta didik.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa isi

kurikulum merupakan materi pelajaran yang disampaikan pendidik

kepada peserta didik dengan maksud agar peserta didik memiliki

kompetensi setelah mengikuti pembelajaran. Dalam isi kurikulum

terdapat jenis bidang studi yang disajikan beserta isi setiap bidang studi

yang disajikan dalam suatu pembelajaran di sekolah.

3. Perubahan Kurikulum

Kurikulum sistem pendidikan Indonesia bersifat dinamis.

Perubahan terjadi karena adanya perbedaan dalam satu komponen guna

menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan tersebut

misalnya, tujuan pembelajaran yang tidak sesuai dengan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyebab terjadinya

perubahan kurikulum antara lain: (a) perluasan dan pemerataan

kesempatan belajar, (b) adanya peningkatan mutu pendidikan, (c)

adanya hubungan antara tujuan pendidikan dengan kemampuan yang

dibutuhkan di dunia kerja dan (d) adanya efektivitas dan efisiensi di

bidang pendidikan (Ladjid, 2005, p. 7). Perubahan kurikulum KTSP

menjadi kurikulum 2013 menimbulkan beberapa perbedaan.

Menurut (Kurniasih & Sani, 2014) ada beberapa perubahan

kurikulum sebelumnya dan kurikulum 2013, antara lain:

a. Perubahan Standar Kompetensi Lulusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

11

Penyempurnaan standar kompetensi lulusan sangat memperhatikan

pengembangan nilai, pengetahuan dan keterampilan. Ada empat

kompetensi inti, yaitu penghayatan dan pengalaman agama, sikap,

keterampilan dan pengetahuan.

b. Perubahan Standar Isi

Perubahan pada tahap ini, mengembangkan kompetensi dari mata

pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan

menjadi mata pelajaran melalui pendekatan tematik-integratif

(standar proses).

c. Perubahan Standar Proses

Perubahan yang terjadi pada standar proses sama artinya

melakukan perubahan strategi pembelajaran. Seorang pendidik

harus merancang dan mengolah proses pembelajaran aktif dan

menyenangkan. Dimana peserta didik difasilitasi untuk

mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan

mencipta.

d. Perubahan Standar Evaluasi

Dalam standar evaluasi berhubungan dengan penilaian. Penilaian

otentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan dan

pengetahuan sesuai proses dan hasil. Dibandingkan kurikulum

sebelumnya, penilaian hanya mengukur hasil kompetensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

12

Selanjutnya, Kurniasih & Sani menjelaskan perubahan kurikulum

2013 dan kurikulum sebelumnya mengakibatkan beberapa perbedaan.

Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP

No KTSP Kurikulum 2013

1 Standar isi ditentukan

terlebih dahulu melalui

Permendiknas No 22

Tahun 2006, kemudiaan

menentukan SKL (Standar

Kompetensi Lulusan)

melalui Permendiknas No

23 Tahun 2006

SKL ditentukan terlebih dahulu,

melalui Permendikbud No 54

Tahun 2013 kemudiaan

menentukan Standar Isi yang

berbentuk Kerangka Dasar

Kurikulum, dan dituangkan

dalam permendikbud No 67, 68

dan 70 Tahun 2013

2 KTSP lebih menekankan

pada aspek pengetahuan

Aspek kompetensi lulusan ada

keseimbangan soft skills dan

hard skills meliputi aspek

kompetensi sikap, keterampilan

dan pengetahuan

3 Jenjang SD tematik terpadu

untuk kelas I-III

Jenjang SD tematik terpadu

untuk kelas I-VI

4 Jumlah jam pelajaran lebih

sedikit dan jumlah mata

pelajaran lebih banyak

Jumlah jam per minggu lebih

banyak dan jumlah mata

pelajaran lebih sedikit

5 Standar proses dalam

pembelajaran terdiri dari

eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi

Proses pembelajaran setiap tema

di jenjang SD dan semua mata

pelajaran di jenjang

SMP/SMA/SMK dilakukan

dengan pendekatan ilmiah

(saintific approach), yaitu

standar proses dalam

pembelajaran terdiri dari

mengamati, menanya, mengolah,

menyajikan, menyimpulkan dan

mencipta

6 TIK sebagai mata pelajaran TIK bukan sebagai mata

pelajaran tetapi sebagai media

pembelajaran

7 Penilaian lebih dominan

pada aspek pengetahuan

Standar penilaian menggunakan

penilaian otentik, yaitu adanya

kompetensi sikap, keterampilan

dan pengetahuan sesuai proses

dan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

13

No KTSP Kurikulum 2013

8 Pramuka bukan

ekstrakurikuler wajib

Pramuka menjadi ekstrakurikuler

wajib

9 Penjurusan mulai kelas XI Peminatan mulai kelas X untuk

jenjang SMA/MA

10 BK lebih pada

menyelesaikan masalah

peserta didik

BK lebih menekankan

pengembangan potensi siswa

Dari penjelasan di atas, maka disimpulkan perubahan kurikulum

terjadi diakibatkan adanya perbedaan suatu komponen kurikulum yang

ada. Salah satu penyebabnya adalah adanya peningkatan mutu

pendidikan. Perubahan kurikulum itu yaitu standar kompetensi lulusan,

standar isi, standar proses dan standar evaluasi.

4. Struktur Kurikulum SMK

Struktur kurikulum SMA dan SMK pada umumnya sama.

Perbedaan terletak pada pengakomodasian minat peserta didik. Dalam

struktur kurikulum SMK, ada tiga kelompok mata pelajaran yaitu (1)

kelompok A (wajib), (2) kelompok B (wajib) dan (3) kelompok C

(peminatan) (Widyastono, 2014, p. 165). Untuk lebih jelas, lihat pada

tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2 Mata Pelajaran SMK

Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen

Mata Pelajaran

Kelas dan Semester

X XI XII

1 2 1 2 1 2

Kelompok A (Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti

3 3 3 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaran

2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

14

Mata Pelajaran

Kelas dan Semester

X XI XII

1 2 1 2 1 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

4 Matematika 4 4 4 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

Kelompok B (Wajib)

7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

9 Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan kesehatan

3 3 3 3 3 3

Kelompok C (Peminatan)

C-1. Dasar Bidang Keahlian

10 Pengantar ekonomi dan bisnis 2 2 2 2

11 Pengantar akuntansi 2 2 2 2

12 Pengantar administrasi

perkantoran

2 2 2 2

C-2 Dasar Program Keahlian 1

8

1

8

- -

C-3 Paket Keahlian - - 1

8

1

8

2

4

2

4

Total 48 48 48 48 48 48

Menurut (Sanjaya, 2005), struktur kurikulum SMK dibagi

beberapa komponen, yaitu (1) normatif berisikan kompetensi dengan

maksud agar peserta didik menjadi warga negara yang memiliki nilai-

nilai dalam hidup bermasyarakat, bangsa dan negara, (2) adaptif berarti

kompetensi dengan maksud peserta didik mampu beradaptasi dan

berkembang sesuai perkembangan masyarakat dan negara, budaya,

seni, ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai keahlian dan tuntutan

dunia kerja, (3) produktif berarti memiliki kompetensi dengan tujuan

peserta didik menjalankan tugas di dunia kerja menurut keahlian.

Kompetensi dari komponen produktif ialah standar kompetensi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

15

berlaku di bidang keahlian yang menjadi bagian dari profesi, hasil

inventarisasi, konsekuensi dunia kerja serta pihak terkait.

Dari penjelasan di atas, disimpulkan bahwa struktur kurikulum SMK di

bedakan menjadi tiga bagian mata pelajaran, yaitu kelompok A (wajib),

kelompok B (wajib) dan kelompok C (peminatan). Struktur kurikulum

juga di bedakan beberapa komponen, yaitu normatif, adaptif dan

produktif.

B. Penilaian

1. Pengertian Penilaian

Penilaian merupakan semua kegiatan memperoleh, menganalisis

dan menafsirkan data mengenai proses dan hasil belajar peserta didik

secara berkesinambungan guna memperoleh informasi yang

bermanfaat untuk mengambil keputusan (Sunarti & Rahmawati, 2014).

Menurut (Subali, 2012), penilaian adalah prosedur untuk mendapatkan

informasi guna mengetahui taraf pengetahuan dan keterampilan peserta

didik sehingga hasilnya dimanfaatkan sebagai evaluasi. Menurut

(Kurniasih & Sani, 2014, p. 47), penilaian adalah proses

mengumpulkan dan mengolah informasi untuk mengukur pencapaian

hasil belajar peserta didik. Menurut pendapat (Mardapi, 2008),

penilaian merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Penilaian

mencakup semua cara yang ditempuh untuk menilai unjuk kerja peserta

didik. Selanjutnya menurut (Permendikbud No. 104 Tahun 2014),

penilaian hasil belajar merupakan proses mengumpulkan informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

16

peserta didik mengenai kompetensi sikap spiritual dan sikap soaial,

kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang dilakukan

terencana dan sistematis selama dan setelah proses pembelajaran.

Ciri penilaian ialah adanya program dan kriteria yang dinilai

sebagai pebanding antara kenyataan dengan kriteria (Sudjana, 2009).

Selanjutnya, menurut Sudjana, jenis penilaian ada beberapa macam,

yaitu:

a. Penilaian formatif, berarti penilaian yang dilakukan pada akhir

program belajar mengajar dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan proses belajar mengajar. Penilaian formatif

berorientasi pada proses belajar mengajar, dengan tujuan pendidik

dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pembelajaran.

b. Penilaian sumatif, penilaian yang dilaksanakan pada akhir catur

wulan, akhir semester dan akhir tahun. Tujuan penilaian sumatif

ialah untuk melihat hasil yang dicapai peserta didik seperti sejauh

mana tujuan kurikuler dikuasai. Penilaian ini berorientasi pada

produk dan bukan proses.

c. Penilaian diagnostik, bertujuan untuk melihat kelemahan dan

factor penyebab dari peserta didik. Dilaksanakan untuk keperluan

bimbingan belajar, pengajaran remedial dan menemukan kasus-

kasus. Sehingga soal perlu disiapkan guna mengetahui kesulitan

belajar yang dihadapi peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

17

d. Penilaian selektif, dilaksanakan untuk keperluan seleksi seperti

ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.

e. Penilaian penempatan, dilaksanakan untuk mengetahui

keterampilan prasyarat bagi suatu program belajar dan penguasaan

belajar. Penilaian ini berorientasi pada kesiapan peserta didik

dalam menghadapi program baru dan kecocokan program belajar

dengna kemampuan peserta didik.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian

merupakan bagian hasil dari evaluasi dimana proses yang ditempuh

untuk mendapat informasi tentang taraf pengetahuan dan keterampilan

peserta didik. Jenis-jenis penilaian, yaitu: penilaian normatif, penilaian

sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif dan penilaian

penempatan.

2. Penilaian Ranah Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan

Penilaian dapat dilaksanakan dalam berbagai teknik. Penilaian

merupakan bagian dari proses pembelajaran untuk mengetahui

pencapaian kompetensi peserta didik seperti pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Menurut (Sunarti & Rahmawati, 2014), berdasarkan

kompetensi yang dicapai, dimensi yang dinilai antara lain:

a. Penilaian Ranah Pengetahuan

Menurut (Sunarti & Rahmawati, 2014), teknik penilaian ranah

pengetahuan dibagi menjadi tiga, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

18

1) Tes tulis, berarti tes yang menuntut peserta tes memberi

jawaban secara tertulis berupa pilihan atau isian. Tes yang

jawaban berupa pilihan seperti pilihan ganda, benar salah dan

menjodohkan. Sedangkan tes isian berupa isian singkat atau

uraian.

2) Tes lisan, merupakan tes yang dilaksanakan melalui kmunikasi

langsung antara pendidik dan peserta didik. pertanyaan dan

jawaban diberikan secara lisan.

3) Penugasan, berarti memberikan tugas kepada peserta didik,

baik secara perorangan maupun kelompok. Penilaian

penugasan diberikan sebagai penugasan terstruktur dan

kegiatan mandiri tidak terstruktur, seperti praktik di

laboratorium, tugas rumah, portofolio, proyek dan produk.

b. Penilaian Ranah Sikap

Penilaian ranah sikap peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam menentukan

keberhasilan suatu proses belajar. Sikap menunjukan reaksi

seseorang dalam menghadapi suatu objek. Menurut (Sunarti &

Rahmawati, (2014)), dalam ranah sikap, dua hal yang dinilai, yaitu

(1) kompetensi afektif, meliputi tingkat memberi respons,

apresiasi, penilaian dan internalisasi, (2) sikap dan minat siswa

terhadap materi pelajaran serta proses belajar. Selanjutnya Sunarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

19

& Rahmawati, (2014), menjelaskan kemampuan peserta didik yang

dinilai antara lain:

a) Peserta didik memberi respon terhadap situasi yang dialami

b) Peserta didik menerima nilai dan norma yang mempunyai

etika dan estetika

c) Menilai dari segi baik-buruk dan adil-tidak adil dari suatu

fenomena

d) Peserta didik mempraktikkan nilai, norma, etika dan estetika

dalam hidup sehari-hari

e) Menilai peserta didik dari segi daya tarik, motivasi, minat,

ketekunan dalam belajar, dan sikap terhadap mata pelajaran

dan proses pembelajaran.

Untuk menilai ranah sikap dilakukan melalui observasi, yang

diperkuat dengan penilaian diri dan penilaian antarteman yang

dicatat dalam bentuk jurnal. Menurut (Kurniasih & Sani, 2014),

ranah sikap dapat dinilai dengan cara, yaitu:

1) Observasi

Teknik penilaian yang dilaksanakan secara

berkesinambingan menggunakan indera, baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan

format obsevasi yang didalamnya berisi sejumlah indikator

perilaku yang diamati. Penilaian observasi dapat dilakukan

ketika pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

20

2) Penilaian diri

Merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan

meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan

dan kekurangan yang dihadapi ketika

pembelajaran.Penilaian jenis ini berupa lembar penilaian

diri.

3) Penilaian antar teman

Teknik penilaian yang dilaksanakan dengan meminta

peserta didik untuk saling menilai terkait sikap dan

perilaku keseharian peserta didik. Penilaian jenis ini

berupa lembar penilaian antar peserta didik.

4) Jurnal

Penilaian yang dilakukan berupa catatan pendidik di dalam

dan di luar kelas tentang hasil pengamatan kekuatan dan

kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan

perilaku. Jurnal merupakan catatan berkesinambungan dari

hasil observasi.

c. Penilaian Ranah Keterampilan

Penilaian ranah keterampilan berarti kemampuan peserta

didik dalam mengaplikasikan pengalaman belajar dalam dunia

nyata. Menurut Sudjana, (1990), menjelaskan ada beberapa

tingkatan keterampilan, yaitu gerakan refleks dimana didalamnya

merupakan keterampilan pada gerakan yang tidak sadar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

21

Selanjutnya Sudjana, mengatakan adanya keterampilan pada

gerakan-gerakan dasar. Timbulnya kemampuan perseptual seperti

membedakan visual, auditif dan motoris. Terakhir Sudjana

menjelaskan, adanya kemampuan dalam bidang fisik, gerakan skill

dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Kemampuan keterampilan dalam pembelajaran akuntansi,

misalnya:

1) seorang peserta didik bisa membedakan akun-akun

bernominal debet dan akun-akun bernominal kredit

2) kemampuan untuk menjelaskan posisi normal akun-akun,

seperti akun Kas posisi normal berada di sebelah Debet,

secara mandiri, mencontohkan seperti penjelasan pendidik

maupun bisa melakukan setelah proses belajar yang berulang

3) peserta didik dengan keahliannya mempunyai sikap

moralnya, membantu teman berkesulitan

4) memiliki sikap cepat melakukan penyesuaian terhadap hal

baru

5) peserta didik berperilaku sesuai sikap yang dimiliki diri

sendiri. Teknik penilaian ranah sikap bisa dilakukan dengan

kinerja, produk, proyek dan portofolio.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan penilaian pada aspek

kompetensi meliputi penilaian ranah pengetahuan, ranah sikap dan

ranah pengetahuan. Pada ranah pengetahuan dapat berupa tes tertulis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

22

tes lisan dan penugasan. Ranah sikap dapat berupa observasi yang

diperkuat dengan penilaian diri dan penilaian antar teman dalam bentuk

jurnal. Sedangkan pada ranah keterampilan, dapat berupa keterampilan

dalam gerakan refleks, gerakan-gerakan dasar, kemampuan konseptual

dan kemampuan di bidang fisik serta gerakan skill.

3. Lower Order Thingking Skill (LOTS)

Berpikir tingkat rendah atau lower order thingking skill (LOTS)

adalah cara berpikir peserta didik menggunakan level rendah, yang

mana penerapan kemampuan peserta didik langsung menggunakan

informasi yang ada maupun sudah diketahui sebelumnya untuk

menyelesaikan masalah (Palupi, 2016, p. 107). Selanjutnya Palupi

menjelaskan aspek berpikir tingkat rendah yaitu: mengingat (C1),

memahami (C2) dan menerapkan (C3). Berikut maksud dari tiga aspek

tersebut:

a. Mengingat (C1) berarti proses mengambil pengetahuan secara

langsung atau yang sudah terjadi. Misalnya, peserta didik mampu

mengingat simbol atau istilah dalam pembelajaran.

b. Memahami (C2) berhubungan dengan memahami. Misalnya

peserta didik memahami pesan yang disampaikan pendidik dalam

pembelajaran.

c. Menerapkan (C3) berarti peserta didik menerapkan pengetahuan

dalam suatu situasi yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

23

Berpikir tingkat rendah dikenal sebagai proses menyelesaikan

masalah. Dalam arti, proses penyelesaian masalah sementara dan

tidak mendalam karena berpikir tingkat rendah tidak melewati

proses berpikir kritis dari suatu peristiwa.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa

proses berpikir tingkat rendah atau LOTS merupakan proses berpikir

peserta didik dengan taraf dimensi yang rendah, yaitu mengingat,

memahami dan menerapkan.

4. Higher Order Thingking Skill (HOTS)

Berpikir tingkat tinggi atau higher order thingking skill (HOTS)

menurut Palupi, (2016), berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan

yang mengharuskan peserta didik untuk menalar lebih lanjut dari

informasi guna menyelesaikan masalah. Sedangkan menurut Saputra,

(2016), berpikir tingkat tinggi atau yang disebut HOTS merupakan

proses berpikir peserta didik dengan level kognitif lebih tinggi yaitu

menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Saputra, 2016). Maksud

dari indikator berpikir tingkat tinggi, yaitu:

a) Menganalisis (C4) berarti membagi materi dalam beberapa bgaian,

menentukan hubungan secara keseluruhan dengan melakukan

penurunan dan pengelolaan. Dimana peserta didik dituntut agar

dapat menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian,

membedakan fakta dan pendapat dan menemukan hubungan sebab

akibat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

24

b) Mengevaluasi (C5) merupakan kemampuan untuk mengambil

keputusan, menyatakan pendapat menurut suatu kriteria. Peserta

didik dituntut untuk menilai suatu situasi, keadaan atau pernyataan

menurut kriteria yang ada.

c) Mencipta (C6) berarti mengembangkan ide atau gagasan, produk

serta metode baru dengan cara menggabungkan unsur-unsur

membentuk fungsi secara keseluruhan dan menata kembali unsur

tersebut menjadi pola baru melalui perencanaan dan

pengembangan. Pada dimensi ini, pendidik dapat menguji

kemampuan peserta didik dengan memberikan tugas untuk

berkreasi seperti membuat sebuah cerita, peralatan, karya seni dan

eksperimen.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan berpikir tingkat

tinggi merupakan proses berpikir peserta didik dalam taraf kognitif

lebih tinggi. Dimana didalamnya berupa dimensi menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta.

5. Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah kompetensi bebas atau kompetensi tidak

terikat pada mata pelajaran (Palupi , 2016, p. 43).

Tabel 2.3 Kompetensi Inti

Bidang keahlian : bisnis dan manajemen

Program keahlian : akuntansi dan keuangan

Kompetensi keahlian : akuntansi dan keuangan lembaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

25

Kompetensi Inti 3

(Pengetahuan)

Kompetensi Inti 4

(Keterampilan)

3 Memahami, menerapkan,

menganalisis dan

mengevaluasi tentang

pengetahuan factual,

konseptual, operasional

dasar dan metakognitif

sesuai dengan bidang dan

lingkungan kerja perbankan

dan keuangan mikro pada

tingkat teknis, spesifik, detil

dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya dan

humaniora dalam konteks

pengembangan potensi

dirisebagai bagian dari

keluarga, sekolah, dunia

kerja, warga masyarakat

nasional, regional dan

internasional.

4 Melaksanakan tugas spesifik

dengan menggunakan alat,

informasi dan prosedur kerja

yang lazim dilakukan serta

memecahkan masalah sesuai

dengan bidang perbankan dan

keuangan mikro. Menampilkan

kinerja di bawah bimbingan

dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan

standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan

manalar, mengolah dan

menyaji secara efektif, kreatif,

produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif dan

solutif dalam ranah

abstrakterkait dengan

pengembangan diriyang

dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas

spesifik dibawah pengawasan

langsung.

Menunjukkan keterampilan

mempersepsi, kesiapan,

meniru, membiasakan, gerak

mahir, menjadikan gerak alami

dalam ranah konkret terkait

dengan pengembangan diri

yang dipelajari di sekolah,

serta mampu melaksanakan

tugas spesifik di bawah

pengawasan langsung.

6. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kompetensi setiap mata pelajaran yang

diturunkan dari sumber kompetensi inti yang didalamnya ada aspek

pengetahuan, sikap dan keterampilan (Endrayanto & Harumurti, 2014).

Tabel 2.4 Kompetensi Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

26

Mata pelajaran : Akuntansi Dasar

Alokasi waktu : 180 Jam Pelajaran

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Memahami pengertian,

tujuan, peran akuntansi dan

pihak–pihak yang

membutuhkan informasi

akuntansi.

4.1 Mengelompokan pihak –

pihak yang membutuhkan

informasi akuntansi sesuai

perannya.

3.2 Memahami jenis–jenis

profesi akuntansi (bidang–

bidang spesialisasi

akuntansi, pentingnya etika

profesi).

4.2 Mengelompokan profesi

akuntansi (bidang–bidang

spesialisasi akuntansi.

Pentingnya etika profesi).

3.3 Memahami jenis dan bentuk

badan usaha.

4.3 Mengelompokan jenis dan

bentuk badan usaha.

3.4 Memahami asumsi,

prinsip–prinsip dan konsep

dasar akuntansi.

4.4 Mengelompokan asumsi,

prinsip–prinsip dan konsep

dasar akuntansi.

3.5 Memahami tahapan siklus

akuntansi.

4.5 Mengelompokan tahapan

siklus akuntansi

3.6 Menerapkan persamaan

dasar akuntansi

4.6 Membuat persamaan

akuntansi

3.7 Memahami transaksi bisnis

perusahaan baik perusahaan

jasa, dagang dan

manufaktur.

4.7 Mengelompokan transaksi

bisnis perusahaan baik

perussahaan jasa, dagang

dan manufaktur.

3.8 Menerapkan buku jurnal,

konsep debet dan kredit,

saldo normal, sistematika

pencatatan dan bentuk

jurnal.

4.8 Melakukan pencatatan

buku jurnal, konsep debet

dan kredit, saldo normal,

sistematika pencatatan dan

bentuk jurnal.

3.9 Menerapkan posting 4.9 Melakukan posting

3.10 Menganalisis jurnal

penyesuaian.

4.10 Membuat jurnal

penyesuaian.

3.11 Menganalisis perkiraan

untuk menyususn laporan

keuangan.

4.11 Menyusun laporan

keuangan.

C. Taksonomi Bloom

1. Taksonomi Bloom sebelum revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

27

Manurut (Kusaeri, 2014), taksonomi Bloom domain kognitif ada enam

kategori pokok dengan urutan jenjang paling rendah sampai jenjang

paling tinggi, yaitu: Pengetahuan (knowledge), pemahaman

(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis

(synthesis) dan evaluasi (evaluation) (Kusaeri, 2014, p. 32).

Menurut taksonomi Bloom (dalam Prihantoro, sebagai translator 2010)

dibagi menjadi beberapa aspek yaitu:

a. Pengetahuan

Aspek pengetahuan melibatkan proses mengingat dan menyebut.

Pengetahuan dikelompokan menjadi pengetahuan tentang fakta

yang spesifik, pengetahuan untuk menghadapi hal spesifik,

pengetahuan tentang konseptual dan pengetahuan metodologi.

b. Pemahaman

Pemahaman merupakan tingkat memahami terendah. Aspek

pemahaman dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) penerjemahan

berarti proses memahami secara teliti dan akurat guna menciptakan

suatu bentuk komunikasi ke bentuk komunikasi lain sesuai dengan

bentuk komunikasi aslinya, (2) penafsiran adalah ringkasan dari

sebuah komunikasi. Penafsiran melibatkan penataan ulang atau

pandangan baru tentang suatu fenomena. (3) ekstrapolasi berarti

kemampuan untuk menyikapi akibat sesuai kondisi terjadi.

c. Penerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

28

Aspek penerapan melibatkan proses menyiapkan, mengoperasikan,

mengubah, menghitung dan menghubungkan. Pada aspek

penerapan peserta didik dituntut mampu mengaplikasikan konsep,

metode dan prosedur dalam berbagai situasi. Misalnya, peserta

didik mampu mengaplikasikan perkalian dan pembagian bilangan

dua angka dalam konteks permasalahan matematika.

d. Analisis

Menganalisis berarti memecahkan suatu masalah ke bagian-bagian

kecil sehingga ide-ide menjadi jelas dan hubungan antar ide

menjadi eksplisit. Misalnya, peserta didik diberi naskah teks

pidato, peserta didik mampu menganalisis masalah sesuai fakta.

e. Sintesis

Sintesis berarti merancang bagian kecil menjadi satu kesatuan.

Dalam sintesis peserta didik dituntut untuk memadukan unsur yang

ada sedemikian membentuk pola baru. Misalnya, peserta didik

mampu membuat pemetaan potensi dari provinsi yang ada di pulau

Jawa beserta ciri-cirinya.

f. Evaluasi

Evaluasi adalah menilai materi dan metode suatu tujuan. Ada dua

bentuk evaluasi yaitu (1) evaluasi bukti internal, (2) evaluasi bukti

eksternal (Anderson & Krathwohl, 2010).

2. Taksonomi Bloom setelah revisi (Anderson & Krathwohl)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

29

Taksonomi Bloom sudah digunakan sekian lama sebagai dasar

dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Untuk menyesuaikan dengan

perkembangan zaman, Anderson & Krathwohl, menelaah kembali

Taksonomi Bloom dan melakukan revisi. Yang menjadi perubahan

taksonomi Bloom yaitu dari dimensi kata benda menjadi kata kerja.

Menurut Anderson & Krathwohl, (dalam Prihantoro, sebagai translator

2010), perubahan tingkatan proses kognitif dari yang terendah sampai

yang paling tinggi antara lain:

a. Mengingat berarti proses mengambil pengetahuan dari kejadian

yang berlangsung atau sudah diketahui sebelumnya. Menurut

(Sani, 2016), mengingat berarti peserta didik dituntut untuk

mengingat fakta, konsep atau pengetahuan prosedural tanpa harus

memahami atau menerapkan.

b. Memahami berarti proses mengkonstruksi makna dari mata

pembelajaran maupun pesan yang disampaikan oleh pendidik.

Peserta didik mengetahui makna fakta, konsep atau prosedur yang

dipelajari. Dengan harapan bahwa peserta didik mampu

menyatakan atau memberikan contoh tentang fakta, konsep atau

prosedur menggunakan kalimat sendiri.

c. Mengaplikasikan berarti proses menggunakan prosedur dalam

menghadapi masalah, seperti peserta didik mengerjakan soal

latihan akuntansi dalam membuat jurnal umum. Peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

30

dituntut untuk agar dapat menerapkan ide, konsep, prinsip,

prosedur, metode atau teori dalam situasi baru.

d. Menganalisis berarti proses memecahkan materi menjadi bagian

kecil dan menentukan hubungan antar bagiannya. Pada bagian ini,

pendidik dapat menguji kemampuan peserta didik dengan

menugaskan mereka untuk menguraikan informasi ke dalam

bagian kecil, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat

serta menemukan hubungan sebab akibat. Menganalisis dilakukan

guna mengkaji fakta, konsep, prosedur atau pengetahuan

metakognisi.

e. Mengevaluasi adalah mengambil keputusan berdasarkan kriteria

dan standar, seperti ketika peserta didik menguji apakah data-data

yang digunakan mendukung atau menolak hipotesis atau menguji

apakah bahan pembelajaran berisikan bagian yang bertentangan.

Proses mengevaluasi berarti kemampuan untuk mengambil

keputusan, menyatakan pendapat atau memberi penilaian sesuai

kriteria-kriteria tertentu. Peserta didik dituntut agar dapat menilai

sebuah situasi, keadaan atau pernyataan menurut kriteria yang ada.

f. Mencipta berarti proses menyusun elemen-elemen baru menjadi

sebuah keseluruhan yang koheren. Tujuan dari mencipta ialah

peserta didik diminta untuk membuat produk baru mereorganisasi

sejumlah elemen yang belum pernah ada sebelumnya.

Mengembangkan ide, produk atau metode baru dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

31

menggabungkan unsur-unsur menjadi pola atau struktur baru

melalui pengembangan, perencanaan dan produksi. Pendidik dapat

menguji peserta didik dengan menugaskan kepada mereka untuk

membuat sebuah cerita, peralatan, karya seni dan eksperimen.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.5 revisi Taksonomi

Bloom oleh Anderson & Krathwohl, (dalam Sani, 2016), sebagai

berikut:

Tabel 2.5 Revisi Taksonomi Bloom

Tingkatan Taksonomi Bloom

(1956)

Anderson & Krathwohl

(2000)

C1 Pengetahuan Mengingat

C2 Pemahaman Memahami

C3 Aplikasi Menerapkan

C4 Analisis Menganalisis

C5 Sintesis Mengevaluasi

C6 Evaluasi Mencipta

Berdasarkan tabel 2.5 dapat dilihat perubahan Taksonomi dari kata

benda (taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (taksonomi revisi

Anderson & Krathwohl). Perubahan tersebut sesuai dengan

tingkatan proses kognitif. Menurut Anderson & Krathwohl, (2000)

dalam Sani, (2016), tingkat proses kognitif di mulai dari tingkat

kognitif terendah sampai ke tingkat kognitif tertinggi. Untuk lebih

jelas, dapat di lihat pada gambar 2.1, sebagai berikut:

Mencipta

Mengevaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

32

Gambar 2.1 Tingkat proses kognitif menurut Anderson dan

Krathwohl (Sani, 2016, p. 104)

Revisi taksonomi oleh Anderson dan Krathwohl

mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses kognitif dan

dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual, pengetahuan

konseptual, pengetahuan prosedural dan pengetahuan

metakognitif) (Sani, 2016). Dari perbedaan tersebut didalamnya

termasuk kemampuan berpikir tingkat rendah dan kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Untuk kemampuan berpikir tingkat rendah,

yaitu mengingat, memahami dan mengaplikasikan. Sedangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi suatu tingkat kognitif maka semakin kompleks

dimensi proses kognitifnya.

D. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

a) Pengertian validitas

Menganalisis

Mengaplikasikan

Memahami

Mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

33

Menurut Sudjana, (1990), validitas merupakan ketepatan alat

penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul

menilai apa yang dinilai. Selanjutnya Sudjana, menjelaskan

validitas tidak berlaku umum dikarenakan bergantung pada situasi

dan tujuan penilaian. Sehingga suatu alat penilaian yang sudah

valid untuk penilaian tertentu belum tentu valid untuk tujuan lain

(Sudjana, 1990).Validitas merupakan salah satu ciri tes yang tidak

semata-mata valid dan tidak valid (Sunarti & Rahmawati, 2014).

Dimana adanya perbedaan tingkat dan kadar validitas dalam

bentuk kategori, seperti sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan

sangat rendah.

b) Macam-macam validitas

Menurut Suryabrata, (2005), dalam bidang psikologi validitas atau

kesahihan dibagi menjadi tiga konteks, yaitu:

1) Validitas penelitian berarti kesesuaian antara hasil penelitian

dan keadaan yang sebenarnya atau sejauh mana hasil

penelitian mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

2) Validitas soal berarti derajat kesesuaian antara sesuatu soal

dengan perangkat soal-soal, dengan ukuran validitas soal yaitu

korelasi antara skor pada soal itu dengan skor pada perangkat

soal yang dihitung dengan korelasi biserial. Isi dari validitas

soal adalah daya pembeda soal. Menurut Suryabrata, (2005),

seseorang tidak dapat mengklaim bahwa dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

34

kumpulan validitas soal berarti sudah memiliki validitas tes.

Selanjutnya Suryabrata, (2005), menjelaskan bahwa kumpulan

atau perangkat soal itu bersama-sama mengukur sesuatu.

Tetapi apakah sesuatu merupakan hal yang diukur oleh tes,

informasinya tidak ada (Suryabrata, 2005).

3) Validitas tes merupakan sejauh mana tes mengukur apa yang

diukur. Tujuannya untuk menunjukkan derajat fungsi

mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan ukurnya suatu

tes. Menurut Suryabrata, (2005), untuk mengkaji suatu alat

ukur, sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang dimaksud,

maka validitas tes dibedakan menjadi tiga, yaitu:

(a) Validitas Isi

Validitas isi tes menunjuk pada sejauh mana tes

mengukur apa yang dimaksud untuk diukur. Ukuran

sejauh mana ditentukan menurut derajat representatif isi

tes dengan hal yang akan diukur. Validitas tes ditentukan

melalui pendapat professional dalam proses telaah soal

menggunakan spesifikasi tes yang dikembangkan.

Menurut Purwanto, (2009), validitas isi merupakan

pengujian isi validitas guna memantau kebenaran tes hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

35

belajar agar sesuai dengan kenyataan, dan menggunakan

sampel butir dari suatu populasi butir. Tujuan pengujian

validitas butir adalah guna menjamin pengujian sampel

dari sebuah populasi, dimana sampel yang diambil

mewakili sifat dari suatu populasi. Uji validitas isi,

dilakukan dengan cara menelaah butir instrumen,

meminta pertimbangan ahli dan analisis korelasi butir-

total.

Apabila dilakukan pengembangan dari butir-butir tes

hasil belajar, harus berpetokan pada kisi-kisi yang

direncanakan. Dimana, uji validitas isi dilaksanakan

dengan menelaah butir (item review) agar sesuai dengan

isi pada perencanaan kisi-kisi dengan kata lain, materi

instrumen tes hasil belajar tidak menyimpang dari kisi-

kisi.Hal ini yang menjadikan kisi-kisi sangat penting

dalam pengujian validitas isi.

(b) Validitas Kriteria

Menurut Suryabrata, (2005), validitas alat ukur

dilihat dari sejauh mana hasil pengukuran dengan alat

yang dipersoalkan sama atau mirip dengan hasil

pengukuran alat lain sebagai kriteria. Kriteria yang

dimaksud ialah hasil pengukuran atribut yang sama

dengan alat lain yang dianggap sebagai alat ukur yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

36

baik atau memenuhi persyaratan akademik dan

professional. Validitas kriteria merupakan uji coba

validitas antara tes hasil belajar dan yang bukan tes hasil

belajar (Purwanto, (2009)). Uji coba instrumen valid

apabila sudah menguji hasil menggunakan hasil

pengukuran kriteria.

Validitas kriteria dibagi menjadi dua, yaitu: (1)

validitas konkuren, uji validitas dengan kriteria eksternal,

misalnya: tes hasil belajar akhir semester, menggunakan

hasil ulangan sebagai kriteria, (2) validitas prediktif, uji

validitas menggunakan kriteria eksternal, membanding

sebelum adanya tes hasil belajar, misalnya:

membandingkan nilai peserta didik baru sebelum dan

sesudah mengikuti pelajaran di kelas.

(c) Validitas Konstruk

Menurut Suryabrata, (2005), validitas konstruk

mempersoalkan sejauh mana skor-skor hasil pengukuran

dengan instrumen yang dipersoalkan menjadi suatu nilai

dari konstruk yang mendasari suatu penyusunan alat ukur.

Validitas konstruk menunjukkan apakah tes yang disusun

sesuai dengan konsep ilmu yang dites. Menurut Sunarti &

Rahmawati, (2014), validitas konstruk merupakan usaha

untuk menunjukkan skor yang dihasilkan benar-benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

37

mencerminkan konstruk yang sama dengan sasaran

pengukuran. Validitas konstruk merupakan uji coba

validitas dengan melihat kesesuaian antara konstruksi

butir dengan kisi-kisi (Purwanto, 2009).

Menurut Sudjana, (1990), validitas konstruk

berhubungan dengan kesanggupan alat penilaian untuk

mengukur pengertian yang terkandung dalam materi yang

diukur. Pengertian itu dalam konsep kemampuan, minat,

sikap yang jelas untuk diukur. Untuk memudahkan dalam

pengukuran membutuhkan indikator dari setiap konsep.

Menurut Sudjana, suatu Indikator dapat dilakukan dengan

menggunakan pemahaman atau logika berpikir atas dasar

teori pengetahuan ilmiah dan menggunakan pengalaman

empiris seperti kejadian dari kehidupan nyata.

2. Reliabilitas

a) Pengeritan Reliabilitas

Menurut (Sudjana, 2009), reliabilitas alat penilaian adalah

keajengan alat dalam menilai apa yang dinila dengan maksud

apabila alat penilaian tersebut digunakan secara terus menerus dan

pada objek yang sama tetapi memberi hasil yang relatif sama.

Menurut (Purwanto, 2009), reliabilitas berarti kemampuan alat

ukur dalam melakukan pengukuran yang tepat. Selanjutnya

Purwanto, menjelaskan reliabilitas merupakan keakuratan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

38

dihasilkan oleh alat ukur suatu pengukuran. Suatu alat ukur yang

reliabel dapat menghasilkan ukuran sebenarnya atau memberikan

hasil yang relatif stabil dan konsisten akibat hasil pengukuran galat

minimal.

b) Jenis-jenis Reliabilitas

1) Reliabilitas tes ulang

Menurut Sudjana, (1990), tes ulang merupakan penggunaan

alat penilaian terhadap subjek yang sama, namun dilakukan

dua kali pada waktu yang berbeda. Menurut Sunarti &

Rahmawati, (2014), tes-retes merupakan teknik yang

ditempuh untuk mengujikan instrumen tes yang sama dua kali

pada subjek yang sama dalam rentang waktu yang berbeda.

Rentang skor yang diperoleh pengujian pertama dan kedua

dikorelasi guna melihat korelasi koefisiennya. Sehingga

besarnya korelasi dinyatakan sebagai indeks reliabilitas.

Apabila koefisien korelasi yang diperoleh cukup tinggi maka

tes yang dilakukan dinyatakan reliable.

2) Reliabilitas pecahan setara

Sudjana, (1990), menjelaskan teknik ini dilakukan dengan

menggunakan hasil dari bentuk tes yang sebanding atau setara

yang diberikan pada subjek yang sama dan pada waktu sama.

Menurut Sunarti & Rahmawati, (2014), menjelaskan bahwa

teknik dilaksanakan dengan mengembangkan tes lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

39

sejenis namun karakteristiknya sama, yaitu memiliki

kesejajaran dalam bentuk, panjang, tingkat kesulitan alokasi

waktu menyelesaikan tes. Selanjutnya Sudjana, (1990),

menjelaskan teknik ini memerlukan dua perangkat tes yaitu

untuk melihat kesamaan dan kesetaraan, dari segi isi, tingkat

kesukaran, abilitas yang diukur, jumlah pertanyaan, bentuk

pertanyaan maupun segi teknis lainnya. Apabila dilakukan

secara optimal maka teknik ini dianggap paling baik

dibandingkan tes ulang.

Untuk kesulitannya, terletak pada penyusunan perangkat

tes yang benar-benar mengandung derajat kesetaraan yang

tinggi. Cara menguji tingkat reliabilitas ialah dengan

mengujicobakan kedua perangkat tes kepada subjek yang

sama. Sehingga dapat melihat korelasinya, tinggi rendahnya

koefisien korelasi mencerminkan tinggi rendahnya reliabilitas

dari kedua perangkat.

3) Reliabilitas belah dua

Menurut Sunarti & Rahmawati, (2014), teknik yang dilakukan

ialah dengan mengujikan seperangkat tes satu kali pada sekali

pengujian terhadap kelompok subjek. Setelah skor didapat,

butir-butir soal dibagi menjadi dua bagia yang sama. Cara

untuk membaginya dilakukan dengan membagi dua bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

40

atas dasar nomor dasar ganjil dan genap. Selanjutnya kedua

jumlah skor dikorelasikan untuk mendapatkan koefisiennya.

4) Kesamaan rasional

Teknik ini dapat dilakukan dengan menghubungkan setiap

butir dalam satu tes dengan butir-butir lainnya secara

keseluruhan tes itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan ada beberapa

validasi, yaitu validasi isi, validasi kriteria dan validasi konstruk.

Sedangkan reliabilitas dibedakan menjadi, yaitu raliabilitas tes ulang,

reliabilitas pecahan setara, reliabilitas belah dua dan reliabilitas

kesamaan rasional.

E. Classical Test Theory (CTT)

Classical Test Theory (CTT) adalah metode pertama yang

dikembangkan untuk pengukuran. Teori-teori CTT mendominasi

pengembangan rumus reliabilitas dan validitas yang dikenal dewasa ini

(Suryabrata, 2005). Model dari pendekatan teori tes klasik ini disebut

sebagai model skor murni (true score model). Pendekatan ini telah

berhasil meletakkan dasar-dasar konsep dalam analisis karakteristik

psikometri perangkat ukur psikologi (Crocker & Algina, (1986), dalam

Suryabrata, (2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

41

Pendekatan CTT ini juga telah berkontribusi dalam

pengembangan pengukuran psikometri dan pendekatan ini dianggap

sebagai model yang sederhana dan kuat. Fokus utama dari pendekatan ini

adalah informasi pada level tes dan juga menyediakan informasi

mengenai item-item yang digunakan (Coaley, 2010), dalam Suryabrata,

(2005). Selain itu, teori tes klasik ini juga praktis dan tidak memerlukan

perhitungan yang rumit (Kaplan & Saccuzo, 2005) dalam Suryabrata,

(2005).

Aspek-aspek yang diperhatikan dalam teori uji klasik, yaitu

tingkat kesukaran butir, daya beda butir, penyebaran pilihan jawaban dan

reliabililtas skor tes (Safari, 2000), dalam Suryabrata, (2005).

1. Tingkat Kesukaran Butir (P)

Tingkat kesukaran butir soal merupakan peluang untuk menjawab

benar pada suatu tingkat yang dinyatakan dalam bentuk indeks.

Indeks kesukaran pada umumnya dalam bentuk proporsi dengan

besaran antara 0,00 – 1,00. Perhitungan indeks tingkat kesukaran

dapat dilihat dengan rumus berikut:

𝑝 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠

Semakin besar nilai p maka semakin besar pula proporsi peserta

tes dalam menjawab benar, sehingga soal tersebut dianggap mudah.

Semakin kecil nilai p, maka soal tersebut dianggap sukar. Pada teori

ini, tingkat kesulitan butir soal tergantung pada kemampuan peserta

tes. Bagi peserta tes yang berkemampuan sedang, maka suatu butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

42

soal menjadi sukar. Sedangkan bagi peserta tes yang berkemampuan

tinggi, tingkat kesukarannya rendah. Sehingga pada butir soal yang

mudah, memperlihatkan kemampuan peserta tes yang tinggi

sedangkan pada butir soal yang sukar, kemampuan peserta tes dalam

menjawab menjadi rendah.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat

kesukaran butir soal tidak sepenuhnya menggambarkan ukuran

karakteristik butir soal yang sebenarnya, melainkan menggambarkan

kemampuan rata-rata kelompok peserta tes. Klasifikasi tingkat

kesukaran soal dalam Nitko, (1996), dalam Suryabrata, (2005)

sebagai berikut:

Jika nilai p diantara 0,00 – 0,30 soal tergolong sukar.

Jika nilai p diantara 0,31 – 0,70 soal tergolong sedang.

Jika nilai p diantara 0,71 – 1,00 soal tergolong mudah.

2. Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda soal merupakan nilai indeks butir soal yang

membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan

peserta tes yang berkemampuan rendah. Daya pembeda suatu butir

soal didasari oleh hasil tes itu sendiri. Sehingga hasil dari suatu tes

tidak berlaku untuk kelompok lain. Indeks daya pembeda berkisar

antara -1,00 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi nilai daya pembeda

soal, maka semakin baik soal tersebut. Daya pembeda soal untuk

bentuk pilihan ganda, menggunakan rumus berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

43

𝐷𝑃 =2(𝐵𝐴 − 𝐵𝐵)

𝑁

DP = daya pembeda soal

BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

N = jumlah siswa yang mengerjakan tes

Crocker & Algina, (1896) dalam (Sudaryono, 2013), daya

pembeda diklasifikasikan sebagai berikut:

Jika DP ≥ 0,4 maka butir soal/diterima.

Jika 0,3 ≤ DP < 0,4 maka butir soal cukup baik.

Jika 0,2 ≤ DP < 0,3 maka butir soal perlu diperbaiki.

Jika DP < 0,2 maka soal ditolak.

Selain menggunakan rumus di atas, untuk mengetahui daya pembeda

soal bentuk pilihan ganda, dapat menggunakan rumus korelasi

biserial sebagai berikut:

rbis=𝑋𝑏−𝑋𝑠

𝑋𝑏√𝑝𝑞

Keterangan:

rbis = koefisien biserial

Xb = rata-rata skor kriteria peserta yang memilih jawaban benar

Xs = rata-rata skor kriteria peserta yang memilih jawaban salah

P = proporsi peserta yang menjawab benar terhadap semua peserta

q = proporsi jawaban salah terhadap semua jawaban peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

44

Semakin tinggi nilai korelasi biserial maka semakin baik soal

tersebut.

3. Penyebaran Pilihan Jawaban

Penyebaran pilihan jawaban merupakan salah satu bagian langkah

pengembangan dari penulisan soal.Pedoman penulisan soal bentuk

pilihan ganda (Suryabrata, 2005, p. 110), menjelaskan buatlah semua

pengecoh masuk akal dan menarik bagi peserta tes yang kurang tahu

atau yang kurang mampu tentang hal yang diukur oleh soal yang

tersebut. Suatu pilihan jawaban (pengecoh) dapat dikatakan

berfungsi apabila kurang lebih dipilih oleh 5% peserta tes dan paling

banyak dipilih oleh peserta tes yang belum memahami materi

(Safari, 2000), dalam Suryabrata, (2005).

4. Reliabilitas Skor Tes

Tujuan dari reliabilitas skor tes ialah untuk mengetahui tingkat

ketepatan (precision) dan kekonsistenan skor tes.Indeks reliabilitas

antara 0 – 1. Sehingga semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes

atau mendekati 1 , maka samikin tinggi juga ketepatannya.

F. Item Respon Theory (IRT)

Teori tes modern didasari oleh sifat-sifat atau kemampuan yang laten,

berupa kinerja (performance) atau respons subjek terhadap butir soal

tertentu. Dimana teori ini menggunakan model sifat laten (latent traits

model). Sehingga teori ini dikenal sebagai teori respons butir soal atau Item

Response Theory (IRT) (Suryabrata, 2005). Menurut Hambleton, (1991),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

45

(dalam Suryabrata, 2005), teori respon butir dilandasi oleh kinerja yang

menjadi subjeknya. Kinerja subjek pada suatu butir soal dapat diprediksi

atau dijelaskan dari segi faktor berupa sifat dan kemampuan.Kinerja subjek

lainnya berupa fungsi meningkat secara monotonik atau fungsi karakteristik

butir soal yang terlihat pada Item Characteristic Curveatau (ICC). Dimana

semakin baik performance subjek akan semakin banyak respon (jawaban

pada item tes) yang benar.

1. Asumsi Teori Respon Butir

Suatu asumsi yang digunakan dalam model IRT ialah hanya satu

kemampuan yang diukur oleh butir-butir soal yaitu perangkat tes.

Menurut Hambleton, (1991), (dalam Suryabrata, 2005), teori respon

butir mempunyai beberapa asumsi, antara lain, yaitu

unidimensionalitas, local independece dan fungsi karakteristik butir

soal yang menyatakan hubungan sebenarnya (true relationship) antara

variabel yang tak dapat diobservasi (kemampuan) dengan variabel yang

dapat diobservasi, yaitu respons butir soal. Asumsi unidimensionalitas

menggambarkan bahwa hanya satu kemampuan yang diukur oleh

sekumpulan butir-butir soal dalam tes. Dimana adanya faktor-faktor

dominan yang mempengaruhi hasil suatu tes. Faktor-faktor tersebut

yang disebut kemampuan yang diukur oleh suatu tes.

Sedangkan local independence atau ketidaktegantungan local

menyatakan bahwa sikap kemampuan yang mempengaruhi suatu tes

ialah konstan. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa asumsi ini tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

46

ada korelasi antara respon peserta tes pada butir soal yang berbeda.

Sehingga dapat dinyatakan bahwa kemampuan yang dinyatakan dalam

model ini adalah satu-satunya faktor yang mempengaruhi respon

peserta tes pada butir-butir soal.

2. Model Teori Respon Butir

Model teori respon butir dapat dikategorikan berdasarkan

jumlah respon yang diskor, yaitu dikomotomi dan politomi. Pada

model dikotomi, respon aitem diskor ke dalam dua kelompok yang

menunjukkan sukses (1) atau gagal (2). Item pilihan berganda juga

termasuk ke dalam model dikotomi karena walaupun memiliki

banyak pilihan jawaban, namun jawaban tetap di skor sebagai benar

atau salah (Embretson, 2000)dalam Suryabrata, (2005). Pada model

politomi, sebuah aitem memiliki lebih dari dua pilihan respon

jawaban. Masing-masing respon tersebut memiliki nilai skor yang

berbeda-beda pula. Contohnya seperti item model Likert yang mana

setiap pilihan jawaban di skor dari rentang 1 sampai 5 (Embretson,

2000) dalam Suryabrata, (2005).

Teori respon butir memiliki 4 model fungsi distribusi logistik,

yaitu model logistik 1 parameter, model logistik 2 parameter, model

logistik 3 parameter dan 4 model logistik parameter (Naga, 1992)

dalam Sudaryono, (2013). Perbedaan empat model ini terletak pada

jumlah parameter yang digunakan.

a) Model Logistik 1 Parameter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

47

Model paling sederhana dalam teori respon butir adalah

model logistik 1 parameter yang dikenal sebagai model Rasch.

Model Rasch hanya menggunakan parameter b atau kesulitan

item untuk membedakan antar item. Variabel independen dalam

model ini adalah trait score (Өs) dan tingkat kesulitan item (βi).

Sedangkan variabel dependennya adalah respon dikotomi

(sukses atau gagal, benar atau salah) dari orang tertentu tentang

suatu item. Terdapat dua versi variabel dependen, yaitu log odds

dan probability (Embretson, 2000) dalam Suryabrata, (2005).

Pada log odds dalam Rasch model, odds menunjukkan

rasio jumlah benar dengan jumlah berhasil (Embretson, 2000)

dalam Suryabrata, (2005). Rasio ini terlihat dari perbedaan

antara trait score (Өs) dengan tingkat kesulitan aitem (βi).

Sehingga rasio kemungkinan berhasil untuk subjek s pada item

i, yaitu Pis, terhadap kemungkinan gagal, yaitu 1- Pis,

ditunjukkan seperti berikut ini:

In [Pis / (1 - Pis)] = Өs - βi (1)

Ketika tingkat kesulitan item meningkat, maka log odds akan

menurun. Ketika tingkat kesulitan item sama dengan trait level,

log odds akan bernilai 0. Jika trait level lebih besar daripada

tingkat kesulitan item, maka orang tersebut akan lebih mungkin

untuk berhasil. Sebaliknya, jika tingkat kesulitan item lebih

besar daripada trait level, maka orang tersebut lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

48

berkemungkinan untuk gagal (Embretson, 2000) dalam

Suryabrata, (2005).

Terdapat beberapa ciri dari Rasch model seperti di bawah

ini (Embretson, 2000) dalam Suryabrata, (2005).

(1) Estimasi trait level dapat dilakukan pada item manapun

yang telah diketahui tingkat kesulitan itemnya.

(2) Kedua properti item dan trait level berkaitan dengan

perilaku karena pada subjek dan item terdapat parameter-

parameter yang terpisah.

(3) Trait level dan properti item merupakan variabel

independen yang dapat diestimasi secara terpisah.

(4) Probabilitas respon akan meningkat dengan menjumlahkan

nilai konstan ada trait level atau dengan membagi kesulitan

item dengan nilai konstan tersebut.

b) Model Logistik 2 Parameter

Model logistik 2 parameter mempunyai dua elemen dalam

bentuk, yaitu parameter kesulitan item dan parameter daya beda.

c) Model Logistik 3 Parameter

Model logistik 3 parameter memiliki dengan elemennya, yaitu

parameter kesulitan item, daya pembeda, dan peluang tebakan

yang ditunjukkan pada item pilihan ganda.

d) Model Logistik 4 Parameter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

49

Model logistik 4 parameter untuk menganalisis dengan melihat

parameter kesulitan item, parameter daya beda, parameter

peluang tebakan dan penyebab lain.

Pada penelitian ini, model yang dipilih adalah model logistik 1

parameter untuk melihat parameter kesulitan aitem pada sub tes RA

dengan alasan lebih praktis dan lebih mudah untuk dilakukan oleh

peneliti. Metode estimasi yang akan digunakan adalah metode

kemungkinan maksimum marginal. Metode ini disarankan karena

membantu mengurangi pengaruh panjang tes maupun sampel dengan

asumsi bahwa distribusi kemampuan adalah normal.

3. Parameter Teori Respon Butir

Pada teori respon butir terdapat tiga unsur parameter yaitu

paramater item, parameter peserta dan parameter respon (Naga,

1992). Ketiga unsur ini berhubungan sehingga menghasilkan fungsi

atau Kurva Karakteristik Item. Hal ini tampak dari respon peserta

terhadap item yang berhubungan dengan atau dapat ditentukan oleh

ciri item atau ciri peserta yang bersangkutan. Dalam hubungan ini,

ciri peserta dinyatakan melalui parameter peserta (Ө), ciri item

dinyatakan melalui tiga parameter item a, b, dan c, serta ciri respon

dinyatakan dalam bentuk probabilitas jawaban benar (P(Ө)).

Parameter peserta (Ө) hanya bisa diukur melalui respon subjek

terhadap suatu item yang membentuk suatu kontinum. Secara teoritis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

50

nilai baku untuk parameter peserta membentang dari minus tak

terhingga sampai positif tidak terhingga. Namun secara praktis, nilai

baku yang dianggap berguna hanya terletak antara -4 sampai +4.

Parameter item a adalah parameter item yang berkaitan dengan

daya beda yaitu kemampuan item untuk mempertegas perbedaan

subjek yang mampu menjawab dengan benar dan yang tidak. Nilai

parameter item a bergerak dari 0 sampai dengan +2. Kemudian,

parameter item b adalah parameter item yang berkaitan dengan

kesulitan item yaitu sulit atau mudahnya item tersebut untuk dijawab

oleh subjek. Nilai parameter item b bergerak dari -2 sampai +2.

Sedangkan parameter item c adalah parameter yang berkaitan dengan

peluang tebakan semu subjek yakni peluang yang dapat

menyebabkan subjek secara kebetulan menjawab item tersebut

dengan benar. Nilai responsi atau jawaban benar dari subjek terhadap

item tersebut terletak di antara 0 dan 1.

4. Dikotomus

Pada pengukuran pendidikan, kesehatan, psikolog dan lainnya,

penskoran sering dilakukan secara dikotomi. Misalnya pada

pendidikan, evaluasi hasil belajar, peserta didik menjawab benar

diberi skor 1 dan menjawab salah diberi skor 0. Jumlah skor tersebut

akan dijadikan sebagai skor total. Dalam pendekatan teori respon

butir terdapat dua alternatif yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

51

Alternatif tersebut yaitu prinsip relativitas dan prinsip

probabilitas. Prinsip relativitas, unit dasar pengukuran berfokus pada

performance peserta didik relatif terhadap butir. Menurut Keeves dan

Alagumalai, dalam Retnawati, (2014, p. 13), jika kemampuan peserta

didik melampau tingkat kesukaran butir, maka respon peserta didik

diharapkan benar, jika kemampuan peserta didik kurang dari tingkat

kesukaran butir maka respon peserta didik diharapkan salah.

5. Politomus

Menurut Van Der Linder dan Hambelton, dalam Retnawati,

(2014), model politomi antara lain Nominal Respon Model (NRM),

Rating Scale Model (RSM), Partial Credit Model (PCM), Graded

Respons Model (GRM) dan Generalized Partial Credit Model

(GPCM). Model respon butir politomi dikategorikan model respon

butir nominal dan ordinal. Butir dengan hasil jawaban tidak berurutan

dan memiliki tingkat kemampuan yang diukur, maka penskorannya

menggunakan model respon butir nominal. Sedangkan, model respon

butir ordinal digunakan pada jawaban dengan kategori tertentu secara

tersusun. Penskoran yang sering digunakan yaitu GRM, PCM dan

GPCM. Skala Likert merupakan contoh dari penskoran ordinal model

GRM.

Dalam Ratnawati, (2014), pada skala Likert, peserta dapat

menjawab Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju

(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penskoran dibedakan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

52

pernyataan positif dan pernyataan negatif. Skor pernyataan positif,

Sangat Setuju diberi skor 5, Setuju skor 4, Netral skor 3, Tidak Setuju

skor 2 dan Sangat Tidak Setuju skor 1. Sedangkan, skor pada

pernyataan negatif, Sangat Setuju skor 1, Setuju skor 2, Netral skor

3, tidak Setuju skor 4 dan Sangat Tidak Setuju skor 5.

G. Program Quest

Analisis item menggunakan program QUEST memberikan informasi

hasil analisis item menurut teori tes klasik (classical test theory atau CTT)

dan menurut teori tes modern atau teori respons item (item response theory

atau IRT). Item response theory (IRT) hasil program QUEST mengacu

kepada model logistic satu parameter (1-parameter logistic) atau disingkat

model1-PL atau disebut model Rasch. Hasil analisis satu parameter yang

dimaksud adalah tingkat kesulitan item. Model ini dikenal dengan model

Rasch untuk data dengan skala dikotomus (kategori-1 bila memiliki skor 0

dan kategori-2 bila memiliki skor 1). Untuk data dengan skala politomus

(lebih dari dua kategori (misalnya kategori-1 bila memiliki skor 0, kategori-

2 bila memiliki skor 1, kategori-3 bila memiliki skor 2, dan dapat ditambah

kategori selanjutnya sesuai dengan penambahan skor yang dimiliki).

Program QUEST dapat menganalisis data skala politomus sampai 10

kategori (kategori terendah yakni kategori-1 yakni berskor 0 karena salah

atau melewatinya, dan kategori tertinggi adalah kategori-10 yakni kategori

berskor 9 karena tidak mengerjakan akibat kehabisan waktu). Syarat dari

prinsip IRT ialah semua item bersifat unidimensi, yaitu: mengukur aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

53

yang sama dan indek kemampuan pada satu garis yang sama dengan tingkat

kesulitan item. Program analisis atau program kalibrasi menggunakan IRT

dapat dilakukan kalibrasi menurut satu parameter yaitu didasarkan pada

tingkat kesulitan (diberi simbol β atau b) sehingga disebut model satu

parameter logistik atau model 1-PL atau disebut Model Rasch. Ada yang

mendasarkan pada dua parameter, yakni: daya beda (diberi simbol a) dan

tingkat kesulitan (b) sehingga disebut model 2-PL. Ada pula yang

mendasarkan pada tiga parmeter, yakni daya pembeda, tingkat kesukaran,

dan guessing (diberi simbol c), sehingga disebut Model 3-PL.

Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa pada analisis butir

soal kognitif dengan program Quest menggunakan model Rasch atau model

1-PL, data yang dimasukan berupa data dikotomi pada soal pilihan ganda.

Untuk instrumen yang jawabannya dikotomi dapat dinyatakan dengan huruf

mulai dari A sampai dengan I atau dengan angka dari 0 sampai dengan 9.

H. Jurnal Penyesuaian

Menurut (Sucipto, Moelyati, & Sumardi, 2011), jurnal penyesuaian

adalah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada

akhir periode akuntansi. Tujuan penyesuaian adalah menetapkan saldo

catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga setiap perkiraan saldo

rill, khususnya perkiraan saldo kewajiban dan harta menunjukan jumlah

yang sebenarnya dan menghitung setiap perkiraan nominal (perkiraan

pendapatan dan beban) yang sebenarnya selama periode yang bersangkutan.

Selanjutnya Sucipto, Moelyati & Sumardi, (2011), menjelaskan jurnal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

54

penyesuaian dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu jurnal penyesuaian

perusahaan jasa dan jurnal perusahaan dagang. Berikut uraian dari dua jenis

jurnal penyesuaian, yaitu:

1. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Transaksi-transaksi jurnal penyesuaian perusahan jasa antara lain,

yaitu:

a. Perlengkapan

Perlengkapan yang sudah dipakai merupakan perlengkapan yang

sudah habis dipakai oleh perusahaan, seperti kertas atau bolpoin

yang sudah digunakan. Jurnal penyesuaian yang perlu

disesuaikan apabila nilai akun Perlengkapan pada neraca saldo

lebih besar dari nilai fisik perlengkapan. Maka yang perlu dicatat

penyesuaiannya adalah dengan mendebet akun Beban

Perlengkapan dan mengkredit akun Perlengkapan.

b. Beban yang Masih Harus Dibayar

Jurnal penyesuaian dalam transaksi ini misalnya, perusahaan

membayar upah pegawai minggunan setiap Sabtu. Tarif upah Rp

60.000,00 per hari. Pembayaran upah terakhir tanggal 28

Desember 2018. Dengan demikian, upah karyawan tanggal 30

dan 31 Desember belum dibayar karena baru akan dibayar pada

hari sabtu tanggl 5 Januari tahun berikutnya. Ini berarti sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

55

akhir periode akuntansi terdapat upah yang belum dibayar selama

2 hari @Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00. Maka perlu adanya

jurnal penyesuaian yaitu dengan mendebet akun Beban Gaji dan

mengkredit akun Utang Gaji sebesar Rp 120.000,00.

c. Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi ini, misalnya

perusahaan menyimpan uang di Bank Pasifik Rp 1.000.000,00

pada tanggal 1 September 2010. Suku bunganya 18% per tahun

dan bunga diterima setiap enam bulan sekali (1 Maret dan 1

September). Sehingga jelas bahwa bunga akan diterima pada 1

Maret 2011 dan pada akhir periode terdapat bunga yang belum

diterima yaitu selama empat bulan (1 September–31 Desember)

sebesar Rp 60.000,00 dari 4/12 x 18% x Rp 1.000.000,00. Maka,

jurnal penyesuaian yang perlu dicatat dengan mendebet Piutang

Dagang dan mengkredit Pendapatan Bunga.

d. Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan aktiva tetap merupakan beban yang terjadi akibat

pemakaian aktiva tetap. Diantaranya pemakaian gedung, tanah,

peralatan dan kendaraan bagi usaha yang bergerak bagian jasa.

Misalnya, akun peralatan kontor memperlihatkan jumlah Rp

20.000.000,00. Diputuskan oleh manajemen, tarif penyusutan

10%. Sehingga besarnya penyusutan Rp 200.000,00. Maka jurnal

penyesuaian yang perlu dicatat adalah mendebit akun Beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

56

Penyusutan Peralatan dan mengkredit Akumulasi Penyusutan

Peralatan sebesar Rp 200.000,00.

e. Beban Dibayar Dimuka

Transaksi beban dibayar dimuka merupakan kegiatan

membayar premi asuransi untuk masa tertentu. Misalnya pada

tangga 1 April 2010 perusahaan membayar premi asuransi untuk

satu tahun sebesar Rp 300.000,00. Untuk mencatat jurnal

penyesuaian pada transaksi ini dapat dilakukan dengan dua

pendekatan, yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi.

Untuk pendekatan neraca dapat dicatat dengan mendebet akun

Beban Asuransi dan mengkredit akun Asuransi Dibayar Dimuka

sebesar Rp 225.000,00. Dimana, premi asuransi dianggap sebagai

aset. Sedangkan untuk pendekatan laba rugi dapat dicatat dengan

mendebit akun Asuransi Dibayar Dimuka dan mengkredit akun

Beban Asuransi sebesar Rp 75.000,00. Dimana, premi asuransi

dianggap sebagai beban.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 asuransi yang

sudah dimanfaatkan (sudah menjadi beban tahun 2010) adalah

sembilan bulan (1 April–31 Desember 2010) : 9/12 x Rp

300.000,00 = Rp 225.000,00. Jika menggunakan pendekatan

neraca, jumlah yang sudah menjadi beban tersebut dipindahkan

dari akun asuransi dibayar di muka ke akun asuransi dengan

mengkredit akun asuransi dibayar di muka Rp 225.000,00 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

57

mendebit beban asuransi dalam jumlah yang sama. Jika

menggunakan pendekatan laba rugi, jumlah yang belum menjadi

beban (3 bulan) : 3/12 x Rp 75.000,00 dipindahkan dari akun

beban asuransi dibayar di muka Rp 75.000,00. Untuk lebih

jelasnya, perhitungan yang menjadi beban dapat dilihat pada

ilustrasi berikut:

2010 2010 2011

1 Apr 31 Des 1 Apr

9 bulan sudah menjadi

beban

2 bulan belum menjadi

beban

f. Pendapatan Diterima di Muka

Pada umumnya penerimaan pendapatan dicatat dalam akun

pendapatan (pendekatan laba rugi). Namun, apabila pendapatan

yang diterima untuk masa lebih dari satu periode dicatat dalam

akun diterima dimuka (pendekatan neraca). Misalnya, pada

tanggal 1 Juli 2010 diterima sewa untuk dua tahun sebesar Rp

2.000.000,00. Maka pada akhir periode 31 Desember 2010

mencatat jurnal penyesuaian dengan menggunakan dua

pendekatan. Pendekatan laba rugi dicatat dengan mendebet

Pendapatan Sewa dan mengkredit Sewa Diterima Di Muka

sebesar Rp 1.500.000,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

58

Sedangkan pendekatan neraca dicatat dengan mendebet

Sewa Diterima Di Muka dan mengkredit Pendapatan Sewa

sebesar Rp 500.000,00. Dimana, pada akhir perode 31 Desember

2010 yang sebenarnya sudah merupakan pendapatan adalah enam

bulan yaitu dihitung mulai 1 Juli-31 Desember 2010 (6/24 x Rp

2.000.000,00 = Rp 500.000,00). Jika menggunakan pendekatan

laba rugi, jumlah yang belum merupakan pendapatan sebesar Rp

1.500.000,00. Sehinggah dipindahkan dari akun Pendapatan

Sewa ke akun Sewa Diterima Di Muka. Sedangkan pendekatan

neraca jumlah yang sudah menjadi pendapatan sebesar Rp

500.000,00. Dipindahkan dari akun sewa diterima di muka ke

akun pendapatan sewa.

g. Piutang Tak Tertagih

Piutang tak tertagih merupakan peristiwa yang terjadi

apabila debitor tidak bisa membayar utangnya karena usahanya

bangkrut. Penyebab lainnya, bisa saja seorang debitor dengan

sengaja berpindah tempat dengan tujuan orang tidak mengetahui

alamatnya. Guna keperluan keuangan maka perusahaan harus

mencatat jurnal penyesuaian akibat kerugian tersebut dalam akun

piutang tak tertagih. Ada dua metode yang digunakan, yaitu

metode langsung dan metode tidak langsung (metode cadangan).

Untuk metode langsung, dicatat apabila kerugian piutang tak

tertagih pada saat piutang usaha tersebut benar-benar tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

59

ditagih. Kerugian tersebut langsung dicatat dalam akun kerugian

piutang tak tertagih. Sedangkan metode tidak langsung (metode

cadangan) kerugian piutang tak tertagih dicatat pada periode

terjadinya piutang. Kerugian tersebut dicatat pada jurnal

penyesuaian dengan mendebet kerugian piutang tak tertagih dan

mengkredit cadangan piutang tak tertagih.

h. Pembetulan Kesalahan

Jurnal penyesuaian juga dibuat untuk mencatat kesalahan

yang mungkin dibuat saat pencatatan transaksi. Misalnya selisih

antara rekening koran dan catatan pada perusahaan, kesalahan

nama akun dan kombinasi dari beberapa kesalahan. Sehingga

perlu dibuat pembetulan dengan membuat jurnal penyesuaian.

Beberapa transaksi yang perlu disesuaikan, yaitu:

1) Menerima pelunasan piutang usaha sebesar Rp 750.000,00

dicatat sebagai pelunasan piutang usaha sebesar Rp

570.000,00. Maka pembetulannya dengan mendebet akun

Kas dan mengkredit akun piutang usaha sebesar Rp

180.000,00.

2) Membayar sewa kantor Rp 1.300.000,00 dicatat sebagai

membayar sewa kantor sebesar Rp 1.800.000,00. Maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

60

pembetulannya dengan mendebet akun Kas dan mengkredit

Beban Sewa sebesar Rp 500.000,00.

3) Membayar beban bunga Rp 500.000,00 dicatat sebagai

membayar beban gaji. Sehingga pembetulannya dicatat

dengan mendebet akun Beban Bunga dan mengkredit akun

Kas sebesar Rp 500.000,00.

4) Membayar beban sewa sebesar Rp 500.000,00 dicatat

sebagai membayar beban bunga Rp 50.000,00. Maka

pembetulannya dengan mendebet akun Beban Sewa Rp

500.000,00 dan mengkredit akun Beban Bunga sebesar Rp

50.000,00 dan akun Kas sebesar Rp 450.000,00.

5) Menerima pendapatan sewa Rp Rp 750.000,00 dicatat

sebagai membayar beban asuransi Rp 150.000,00. Sehingga

dicatat pembetulan dengan mendebet akun Kas sebesar Rp

900.000,00 dan mengkredit akun Beban Asuransi Rp

150.000,00 dan akun Pendapatan Sewa Rp 750.000,00.

2. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

Jurnal penyesuaian yang dibuat pada perusahaan dagang

menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Ikhtisar laba rugi dan

pendekatan harga pokok penjualan / harga perolehan. Jika

menggunakan pendekatan ikhtisar laba rugi yang perlu diperhatikan

adalah penyusunan ayat penyesuaian untuk persediaan barang dagang.

Persediaan barang dagang awal periode (yang terdapat pada neraca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

61

saldo) dipindahkan ke akun ikhtisar laba rugi yaitu dengan mendebet

akun Ikhtisar laba rugi dan mengkredit persediaan barang dagang.

Sedangkan persediaan akhir periode (menurut perhitungan fisik) jurnal

penyesuaian dengan mendebet persediaan barang dagang dan

mengkredit ikhtisar laba rugi. Sedangkan, pendekatan harga pokok

penjualan, maka jurnal penyesuaian dapat dicatat dengan mendebet

akun Harga Pokok Penjualan dan mengkredit akun Persediaan Barang

Dagang (Awal), akun Pembelian dan akun Beban Angkut Pembelian;

mendebet lagi akun Persediaan Barang Dagang (Akhir), akun Retur

Pembelian, akun Potongan Pembelian dan mengkredit akun Harga

Pokok Penjualan.

I. Prosedur Penelitian Pengembangan

Menurut (Suryabrata, 2005, p. 68), prosedur penelitian pengembangan

meliputi langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar. Ada sepuluh

langkah pengembangan instrumen penilaian menurut Suryabrata, yaitu 1)

pengembangan spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4)

perakitan soal, 5) uji coba tes, 6) analisis butir soal, 7) seleksi dan perakitan

soal, 8) pencetakan tes, 9) administrasi tes bentuk akhir dan 10) penyusunan

skala dan norma. Berikut ini penjelasan dari masing-masing langkah, yaitu:

1. Pengembangan Spesifikasi Tes

Spesifikasi tes yang dibuat harus menyeluruh, lengkap dan

menunjukkan kepada karakteristik tes itu sendiri. Tes hasil belajar

sendiri minimal memiliki beberapa spesifikasi antara lain: a) wilayah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

62

yang akan dikenai pengukuran, b) subjek yang akan dites, c) tujuan

testing, d) materi tes, e) tipe soal yang akan digunakan, f) jumlah soal

untuk keseluruhan tes dan untuk masing-masing bagian, g) taraf

kesukaran soal dan distribusi, h) kisi-kisi tes, i) cara perakitan dan j)

rancangan penugasan pada penulisan soal.

2. Penulisan Soal

Penulisan soal merupakan hal yang lazim dilakukan pada tes

psikologis, yang terdiri dari soal yang disusun menurut sistem tertentu.

Setiap soal dalam tes akan menghasilkan informasi tertentu mengenai

orang yang mengerjakan tes tersebut. Tes yang baik haruslah terdiri dari

soal–soal yang ditulis dengan baik. Menulis soal membutuhkan

kemampuan–kemampuan khusus, kemampuan–kemampuan khusus

tersebut ialah:

a) Penugasan akan mata pengetahuan yang di tes

b) Kesadaran akan tata–nilai yang mendasari pendidikan

c) Pemahaman akan karakteristik individu–individu yang di tes

d) Kemampuan membahas gagasan,

e) Penugasan akan teknik penulisan soal, dan

f) Kesadaran akan kekuatan dan kelemahan dalam menulis soal.

Kemampuan menulis soal yang baik akan berkembang apabila melalui

pengalaman dan praktik, yaitu dengan berlatih menulis soal.

3. Penelaahan Soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

63

Setelah penulisan soal selesai, langkah selanjutnya adalah menguji

kualitas soal tersebut. Pengujian secara teoritis ini disebut penelaahan

soal. Untuk menelaah soal ini diperlukan beberapa keahlian,

diantaranya: a) keahlian dalam bidang studi yang diuji, b) keahlian

dalam bidang pengukuran, dan c) keahlian dalam pembahasan gagasan.

Untuk dua keahlian yang pertama jelas ada pendidikan pendidikan

formal yang menyiapkannya, sedangkan untuk keahlian ketiga tidak.

Banyak ahli bahasa yang dapat memikul tugas ini. Penelaah soal adalah

evaluasi terhadap soal–soal yang telah ditulis berdasarkan pendapat

professional.

Evaluasi tersebut dilihat dari tiga bidang, yaitu: 1) dari segi bidang

studi yang diuji, 2) dari segi format dan pertimbangan teknik penulisan

soal, 3) dari segi penerjemah gagasan ke dalam bahasa. Penelaahan ini

menuntut kematangan dan kemendalaman penguasaan materi bidang

studi dan kejelian melihat kesesuaian cakupan antara kumpulan soal

dengan spesifikasi tes, kejelasan akan konsep dasar, proses

fundamental, saling hubungan antara fakta dan kejadian sangat

diperlukan.

4. Perakitan Soal

Setelah soal–soal ditelaah langkah selanjutnya, soal tersebut

digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu: a) soal–soal yang dianggap

baik, maka soal diterima, b) soal yang dianggap tidak baik, maka soal

ditolak, dan c) soal–soal yang kurang baik, setelah direvisi lalu dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

64

diterima. Soal–soal yang diterima langsung maupun revisi merupakan

kumpulan soal yang perlu ditata dengan cara tertentu. Hasil perakitan

soal ini adalah tes yang secara teori baik dan siap diujicobakan.

5. Uji Coba Tes

Langkah berikut setelah sejumlah butir soal ditulis dan dikaji dalam

penelaahan soal, maka langkah selanjutnya adalah pengumpulan data

empiris melalui uji–coba sebagai dasar untuk memperbaiki soal–soal

dan memilih soal–soal terbaik untuk disusun menjadi tes dalam bentuk

akhir sesuai dengan tujuan pengembangan tes.

6. Analisis Butir Soal

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas biasanya karakteristik

soal–soal itu dikuantifikasikan ke dalam indeks–indeks statistik. Ada

beberapa teknis dan indeks yang digunakan yaitu taraf kesukaran soal,

daya pembeda soal (indeks diskriminasi) dan teknik analisis

konfensional, yaitusebagai berikut:

a. Taraf kesukaran soal

Taraf kesukaran soal yaitu banyaknya soal untuk masing–

masing taraf kesukaran, berapa rata–rata taraf kesukaran yang

diinginkan. Taraf kesukaran pada tes disusun berdasarkan tujuan

tes yang sedang disusun itu, misalnya tes yang diujikan bertujuan

untuk membedakan taraf kemampuan peserta didik dari yang

rendah sampai yang tinggi. Oleh karena itu sebaran taraf kesukaran

soal yang disusun lebih luas agar peserta didik yang pandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

65

tertantang (karena ada soal yang sukar) dan peserta didik yang

belum mampu, masih ada kesempatan untuk mengerjakan (karena

ada soal yang mudah). Indeks kesukaran soal yang paling banyak

digunakan adalah taraf kesukaran p, yaitu proporsi banyaknya

jawaban benar terhadap semua jawaban (biasanya dalam persen).

Rumus indeks kesukaran soal adalah

P = B / T

Keterangan:

P = Indeks kesukaran soal

B = banyaknya subjek yang menjawab benar

T = banyaknya subjek yang mengerjakan soal

Indeks kesukaran soal P ini terdapat banyak kelemahan, yaitu

a) P sebenarnya ukuran kemudahan soal, semakin tinggi P maka

soal semakin mudah begitu sebaliknya semakin rendah P maka soal

semakin sukar, dan b) P tidak berhubungan secara linear dengan

skala kesukaran soal, namun P sangat berguna untuk

memperkirakan rata–rata skor tes, maka P harus dihitung.

b. Daya pembeda soal

Daya pembeda soal diukur dari kesesuaian soal dengan

keseluruhan tes dalam membedakan peserta didik yang tinggi

kemampuannya dan siswa yang rendah kemampuannya yang

diukur dalam tes yang bersangkutan. Teknik yang banyak

digunakan untuk mengukur daya pembeda adalah korelasi antara

skor pada soal tertentu yang merupakan data kontinu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

66

didiktomisasikan menjadi benar dan salah, atau 1 dan 0 dengan

skor soal (data kontinu). Rumus korelasi biserial ialah:

rbis = 𝑋𝑏−𝑋𝑠

𝑆𝑡 x

𝑝(1 − 𝑝)

𝑦

atau

rbis = 𝑋𝑏−𝑋𝑡

𝑆𝑡 x

𝑝)

𝑦

atau

rbis = 𝑋𝑏−𝑋𝑠

𝑋𝑏 x √pq

Keterangan:

𝑋𝑏= rata–rataskor kriteria subjek yang memilih jawaban benar

𝑋𝑠 = rata–rata skor kriteria subjek yang memilih jawaban salah

𝑆𝑡 = simpangan baku skor kriteria semua subjek

𝑝 = proporsi subjek yang menjawab benar terhadap semua subjek

𝑦 = ordinat dalam kurva normal yang membagi menjadi p dan – p

q = 1 – p.

Bagian yang ensensial pada rumus diatas adalah perbedaan

antara kedua rata–rata dalam perbandingan dengan simpangan baku.

Semakin besar perbedaan kedua rata-rata maka semakin tinggi

korelasi biserial, itu berarti semakin tinggi daya pembeda soal.

7. Seleksi dan Perakitan Soal

Setelah statistik soal selesai dihitung maka tahap selanjutnya adalah

seleksi soal, yaitu memilih soal–soal mana saja yang akan digunakan

dalam perangkat tes bentuk akhir, dan soal mana yang terpaksa

disisihkan. Menurut model klasik pemilihan soal ini bisa menggunakan

dua parameter, yaitu taraf kesukaran (p) dan indeks diskriminatif (rbis).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

67

Selain dua parameter tersebut bisa juga menggunakan prosedur yang

lain, yaitu:

a. Penggunaan kelompok 27% teratas dan 27% terbawah

Banyaknya pengembangan tes yang menggunakan metode

analisis soal yang didasarkan hanya pada sebagian dari subjek uji

coba, misalnya kelompok atas (27% tertinggi) dan kelompok bawah

(27% terendah) dan kelompok tengah / sedang (46%) tidak

dianalisis. Dalam metode 27% teratas dan 27% terbawah dibuat

perbandingan antara kelompok atas dan kelompok bawah dalam

pemilihan berbagai kemungkinan jawaban.

b. Galat baku indeks diskriminasi

Indeks diskriminasi soal dipengaruhi oleh variasi sampel. Oleh

karena itu, sangat penting penembangan tes mengetahi besarnya

fluktuasi agar dapat menentukan besarnya sampel yang diperlukan

agar diperoleh stabilitas sampel dalam kaitan dengan indeks

diskriminasi itu. Rumus untuk galat baku koefisien biserial yaitu;

SErbis=√

𝑝 (1− 𝑝)

𝑦 − 𝑟 𝑏𝑖𝑠

2

√𝑁

Keterangan:

SErbis = galat baku (standard error of measurement) rbis

𝑝 = proporsijawaban benar terhadap semua jawaban

𝑦 = ordinat yang memisahkan distribusi normal menjadi p dan 1 – p

rbis = koefisien korelasi biserial

𝑁 = besarnya sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

68

Interpretasi galat baku pengukuran koefisien korelasi biserial ini sama

dengan interpretasi galat baku pada pengukuran yang lain. Jadi, jika

digunakan taraf alpha = 0,05, maka rbis adalah 95 dari setiap 100

kejadian.

8. Pencetakan Tes

Setelah soal diseleksi berdasarkan hasil analisis butir soal,

langkah selanjutnya disusun berdasarkan pertimbangan–pertimbangan

tertentu, maka pengembangan tes secara substantive telah selesai. Yang

perlu dilakukan selanjutnya adalah mencetak tes dengan cara yang baik

dan menjamin mutunya.

9. Administrasi Tes Bentuk Akhir

Setelah data hasil tes masuk, pengolahan data serta interpretasi

hasil pengolahan itu juga perlu dibakukan. Kesulitan yang sering terjadi

ialah menginterpretasikan skor hasil tes adalah beragamnya skala yang

digunakan untuk menyatakan hasil tes tersebut. Persyaratan pertama

untuk menerjemahkan skor ialah mendefinisikannya ke dalam skala

tertentu, proses ini disebut penskalaan. Persyaratan kedua adalah

penyediaan norma untuk acuan interpretasi. Proses ini disebut

penormaan tes.

10. Penyusutan Skala dan Norma

a. Penyusunan skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

69

Dalam penyusunan skala terdapat beberapa metode, yaitu:

1) Skala skor mentah

Skala skor mentah adalah skala yang tidak mempunyai makna

inheren dan tidak dapat diinterpretasikan tanpa bantuan data

pendukung.

2) Skala persentase penguasaan

Skor yang dilaporkan dalam skala persentase penguasaan ini

merupakan pendapat absolut (tidak relative) bahwa subjek

menguasai sekian persen dari bahan belajar yang sedang

dipersoalkan.

Misalnya peserta didik mendapat skor penguasaan 90, berarti

siswa tersebut telah menguasai 90% dari bahan yang diujikan.

3) Skala jenjang presentil

Skala jenjang persentil adalah salah satu skala yang sangat luas

penggunaannya. Banyak hasil tes yang diselenggarakan dalam

skala besar dilaporkan dalam skala jenjang presentil ini. Skala

jenjang persentil menunjukan berapa persen individu – individu

dari kelompok tertentu yang mempunyai skor di bawah titik

tengah setiap skor atau interval skor.

4) Skor baku

Dalam menghitung simpangan baku bisa menggunakan rumus:

Sb = Sbz + Xb

Keterangan:

Sb = skor baku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

70

Sbz = simpangan baku yang diinginkan

Xb = rata – rata yang diinginkan

b. Penyusunan norma

Pedoman umum dalam penyusunan norma ialah:

1) Karakteristik yang diukur oleh tes hendaknya memungkinkan

penentuan urutan para pengambilan tes dalam suatu continum

dari rendah ke tinggi.

2) Tes yang digunakan harus mencerminkan definisi operasional

karakteristik yang dipersoalkan.

3) Sebaran skor yang dihasilkan oleh tes, dari yang terendah sampai

ke yang tinggi, hendaknya mengevaluasi karakteristik psikologis

yang sama.

4) Kelompok yang digunakan sebagai dasar penyusunan statistic

deskriptif harus sesuai dengan tesnya dan tujuan tes.

5) Data hendaknya tersedia untuk kelompok–kelompok yang

relevan.

Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan ada beberapa

langkah pengembangan instrumen penilaian, yaitu pengembangan

spesifikasi tes, penulisan soal, penelaahan soal, perakitan soal, uji

coba tes, analisis butir soal, seleksi dan perakitan soal, pencetakan

tes, administrasi tes bentuk akhir dan penyusunan skala serta norma.

J. Penelitian Relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

71

Penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS

yang peneliti kembangkan sama halnya dengan penelitian terdahulu yang

dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk dilaksanakan.

1. Penelitian yang pertama oleh Edi Istiyono (2013) dengan judul

“Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi dalam Mata Pelajaran Fisika di SMA”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran berkaitan dengan

model tes dan sistem penskorannya. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pada tahap uji coba dan tahap pengukuran berdasarkan kriteria

mean INFIT MNSQ 1,0 dan simpangan baku 0,0 terbukti tes fit dengan

PCM. Berdasarkan kriteria batas terendah dan tertinggi INFIT MNSQ

0,77 dan 1,30, semua item sebanyak 44 dari dua set tes semuanya fit

dengan model. Tingkat kesulitan item antara -0,86 sampai 1,06.

Reliabilitas tes terhadap uji coba adalah 0,95. Dengan demikian

instrumen PhysTHOT memenuhi syarat digunakan untuk mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi Fisika peserta didik SMA Kelas XI

(Istiyono, 2013).

2. Penelitian yang kedua oleh Kusuma Wardany (2015) dengan judul

“Penyusunan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill pada Materi

Ekosistem SMA Kelas X”. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun

instrumen tes higher order thinking skill pada materi ekosistem yang

akan diujikan pada peserta didik SMA Kelas X. Berdasarkan hasil

penelitian dari penyusunan hasil instrumen tes higher order thinking

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

72

skill pada peserta didik kelas X SMA menunjukkan bahwa 45% item

dengan 9 butir soal diterima, 40% item dengan 8 butir soal direvisi, dan

15% item dengan 3 butir soal ditolak. Indikator kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang digunakan telah memenuhi syarat sebagai indikator

yang baik untuk dikembangkan lagi dalam bentuk item tes guna

menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik(Wardani,

2015).

3. Penelitian yang ketiga, (Julianingsih, Rosidin, & Wahyudi, 2017),

dengan judul “Pengembangan Instrumen HOTS Untuk Mengukur

Dimensi Pengetahuan IPA Siswa Di SMP”. Tujuan dari penelitian ini

yaitu mengembangkan instrumen asesmen HOTS sebagai instrumen

alternatif untuk penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam

pembelajaran IPA di SMP, serta mengetahui KD, Indikator yang

digunakan untuk mengembangkan instrumen asesmen HOTS dan

karakteristik instrumen HOTS yang dikembangkan. Penelitian

dilakukan di SMP N 22 Bandarlampung dengan menggunakan metode

penelitian Research and Development (R&D). Hasil analisis soal yang

telah diuji yaitu soal memiliki reliabilitas sebesar 0,64% untuk soal

pilihan jamak 0,82% untuk uraian dikategorikan ke dalam soal yang

memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dan memiliki daya pembeda

yang baik pada setiap butir soalnya. Instrumen HOTS yang

dikemabngkan juga memiliki karakteristik HOTS yang bersifat

kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan nyata (realistis).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

73

K. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian pengembangan instrumen dengan

produk berupa soal berbasis HOTS, diuraikan dalam beberapa langkah,

yaitu:

1. Analisis kebutuhan instrumen HOTS, dalam proses analisis dilakukan

melalui wawancara pendidik pengampuh mata pelajaran akuntansi.

Hasil wawancara yang dilakukan adalah semua pendidik belum

mengerti secara mendalam tentang maksud dari penilaian berbasis

HOTS. Sedangkan pada kompetensi tertentu seperti KD 3.10 yaitu

menganalisis jurnal penyesuaian sudah menerapkan penilaian berbasis

HOTS. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa belum semua

pendidik menerapkan atau membuat instrumenpenilaian berbasis

HOTS. Untuk KD 3.10 Menganalisis jurnal penyesuaian, pendidik

sudah membuat instrumen penilaian yang berbasis HOTS namun

pelaksanaannya belum secara mendalam tentang penilaian HOTS itu

sendiri. Hal ini disebabkan karena pendidik itu sendiri tidak mempunyai

panduan terstruktur sebagai pedoman.

2. Penyusunan soal HOTS

Proses penyusunan soal HOTS dilakukan dengan beberapa langkah,

yaitu: a) menyusun spesifikasi tes, yaitu dengan menentukan mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

74

pelajaran dan jenjang peserta didik, menentukan siswa yang akan di tes,

menentukan materi yang akan diujicobakan, menentukan tipe tes, dan

menentukan jumlah soal; b) membuat kisi-kisi soal, yaitu kisi-kisi yang

dibuat berdasarkan kompetensi dasar yang sudah ditentukan; c)

penulisan soal, yaitu dilakukan sesuai dengan kisi-kisi yang telah

disusun.

3. Pengujian soal

Langkah selanjutnya setelah penyusunan soal adalah a) penilaian oleh

dosen ahli bahasa dan pendidik mata pelajaran akuntansi. Tujuan

dilakukan penilaian oleh ahli bahasa ialah guna mengetahui apakah soal

yang sudah dibuat sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar

menurut tata bahasa, tidak ambigu dengan menggunakan format

penulisan soal yang benar. Sehingga ketika soal diujicobakan pada

peserta didik , tidak salah dalam menafsir maksud dari soal itu sendiri.

Penilaian oleh pendidik mata pelajaran akuntansi, tujuannya adalah

untuk mengetahui soal yang dibuat sudah dipelajari oleh peserta didik

sesuai dengan kompetensi dasar yang dipelajari dalam pembelajaran.

Pada langkah ini, soal yang dibuat harus melewati revisi oleh ahli

bahasa dan pendidik mata pelajaran akuntansi sesuai saran dan

komentar yang diperoleh. Setelah melewati proses revisi soal siap diuji

cobakan, b) uji validitas, yaitu dilakukan sesuai skor penilaian dari

dosen ahli bahasa dan pendidik mata pelajaran akuntansi, c) menguji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

75

cobakan taraf kesukaran item, taraf kesukaran soal menggunakan

program quest model 1-PL (Model Rasch).

4. Hasil instrumen

Proses selanjutnya, hasil dari pengujian soal yang diperoleh adanya fit

dan tidak fit menurut model Rasch. Apabila ada soal yang tidak fit maka

soal tersebut harus dihapus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

76

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembanga atau Research &

Development (R&D). Penelitian pengembangan atau (R&D) adalah penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut (Sugiyono,2012;297).

Dengan ini sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu

mengembangkan sebuah produk berupa instrumen tes. Instrumen tes yang

dimaksud berupa soal pilihan ganda dengan jumlah soal 40 butir. Instrumen

yang dibuat dilaksanakan sesuai prosedur sehingga memperoleh hasil akhir

guna mengukur pengetahuan kognitif peserta didik khususnya pada mata

pelajaran Akuntansi Dasar.

B. Sumber Data Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 3 sekolah yaitu:

a. SMK Negeri 1 Yogyakarta, dengan alamat Jl. Kemetiran Kidul

No.35, Pronggokusuman, Gedong Tangen, Yogyakarta.

b. SMK Negeri 1 Bantul, dengan alamat Jl. Parangtritis Km 11

Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta.

c. SMK Negeri 1 Tempel, dengan alamat Jl. Magelang Km. 17,

Margorejo, Tempel, Kabubaten Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

77

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik

kelas X Akuntansi dan Keuangan Lembaga SMK tahun ajaran 2017/2018.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 270 peserta didik SMK Akuntansi

kelas X.

D. Pengembangan Instrumen

Menurut Suryabrata, (2005), pengembangan tes secara substantif telah

selesai dan dilanjutkan dengan mencetak tes apabila soal sudah melewati

proses seleksi dan perakitan soal menurut langkah-langkah pengembangan tes

hasil belajar. Sehingga pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan semua

langkah pengembangan menurut Suryabrata, (2005). Prosedur pengembangan

disesuaikan dengan penelitian yaitu mengembangkan instrumen penilaian

berbasis HOTS dengan produk menggunakan soal. Berikut ini pengembangan

instrumen yang dilakukan, yaitu: 1) pengembangan spesifikasi tes, 2) penulisan

soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5) uji coba tes, 6) analisis butir soal,

7) seleksi dan perakitan soal dan 8) pencetakan tes.

1. Pengembangan Spesifikasi Tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

78

Spesifikasi tes menunjukan karakteristik tes yang disusun secara

menyeluruh dan lengkap. Spesifikasi tes hasil belajar terdiri atas, a)

Wilayah yang akan dikenai pengukuran, b) Subjek yang akan dites, c)

Tujuan testing, d) Materi tes, e) Tipe soal yang digunakan, f) Jumlah soal

untuk keseluruhan tes dan untuk masing-masing bagiannya, g) Taraf

kesukaran soal dan distribusinya, h) Kisi-kisi tes.

2. Penulisan Soal

Penulisan soal yang baik pada dasarnya adalah penguasaan mata

pelajaran yang akan dites, kesadaran akan tata nilai yang mendasari

pendidikan, pemahaman karakteristik individu-individu yang dites,

pengetahuan membahasakan gagasan dan penguasaan terhadap teknik

penulisan soal, serta kesadaran akan kekuatan dan kelemahan dalam

menulis soal. Penulisan soal dilakukan oleh dua orang yaitu Novi dan

Relly di Universitas Sanata Dharma. Jumlah soal sebanyak 40 butir,

disetiap butir soal terdapat 5 pilihan jawaban. Soal yang dibuat ditujukkan

untuk mata pelajaran akuntansi dasar SMK kelas X Akuntansi Keuangan

dan Lembaga dengan waktu pengerjaan soal 100 menit.

3. Penelaahan Soal

Penelaahan soal berarti proses mengevaluasi oleh pihak profesional

terhadap soal-soal yang sudah dibuat. Mengevaluasi dilihat dari tiga

bidang yaitu segi bidang studi yang diuji, segi format dan pertimbangan

teknik penulisan soal serta segi penerjemah gagasan ke dalam bahasa.

Dalam mengevaluasi dari ketiga bidang memerlukan beberapa keahlian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

79

yang mendukung setiap bidangnya antara lain keahlian dalam bidang studi

yang diuji, keahlian dalam bidang pengukuran dan keahlian dalam

pembahasan gagasan. Sehingga dalam tahap penelaahan soal menuntut

penguasaan materi bidang studi dan melihat kesesuaian cakupan antara

kumpulan soal dengan spesifikasi tes, kejelasan akan konsep dasar, saling

berhubungan antara fakta dan kejadian.

4. Perakitan Soal

Setelah soal-soal ditelaah, langkah berikutnya adalah perakitan soal.

Dimana soal-soal digolongkan kedalam tiga bagian, yaitu soal-soal yang

dianggap baik, maka soal tersebut diterima; soal-soal yang tidak baik,

maka soal ditolak dan soal-soal yang kurang baik, direvisi dan kemudian

diterima. Soal-soal yang diterima langsung maupun yang melewati revisi

merupakan kumpulan soal yang perlu ditata dengan baik.

5. Uji Coba Soal

Uji coba soal dilaksanakan di tiga sekolah yaitu: SMK N 1

Yogyakarta, SMK N 1 Bantul dan SMK N 1 Tempel.

Tabel 3.1 sampel uji coba

No. Nama Sekolah Siswa

1 SMK Negeri 1 Yogyakarta 64

2 SMK Negeri 1 Bantul 111

3 SMK Negeri 1 Tempel 95

Jumlah siswa 270

6. Analisis Butir Soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

80

a. Penyiapan File Perintah Dan File Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan program

QUEST model 1-PL atau Model Rasch. Parameter yang diuji ialah

indeks kesukaran butir (b) dalam menganalisis butir soal dengan

program QUEST, yaitu: 1) file perintah ditulis dalam program

Notepad; 2) file data dari hasil jawaban ditulis dalam Notepad; 3)

Software program Quest. Dari ketiga file tersebut harus disimpan

dalam satu folder. Untuk tes pilihan ganda data ditulis

menggunakan huruf dengan langkah-langkah berikut:

File perintah

title PRESTASI (50 ITEM PG dengan 5 alternatif)

data_file prest.txt

codes 0ABCDE9

format id 1-4 items 5-54

key

DCADCEDABAEAEAAAADEEABCECEDBDBBDEDBC

BCEB

set width=107 ! page

estimate

show ! scale=all>>dprestsh.out

show items>>prestit.out

show cases>>prestca.out

itanal ! scale=all>>presttn.out

quit

Keterangan:

1) Title PRESTASI (50 ITEM PG dengan 4 alternatif) →

menunjukkan nama identitas file

2) data_file prest.txt→ menunjukkan nama file data.

3) Codes 0ABCDE → kode bahwa data ditulis dalam bentuk

huruf A, B, C, D dengan 0 bila dilewati dan 9 bila tidak

dikerjakan (omit)

4) Format id 1-4 items 5-54 → spasi 1 sampai 4 untuk identitas

testi (dalam hal ini hanya menggunakan nomor), dan spasi 5

sampai 54 adalah untuk data sebanyak 50 item

5) Key

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

81

DCADCEDABAEAEAAAADEEABCECEDBDBBDEDBC

BCEB → kunci jawaban

6) Set width=107! Page → lebar halaman kertas

7) Estimate → diestimasi secara otomatis menurut program

QUEST

8) Show ! scale=all >>prestsh.out → hasil analisis secara

simultan

9) Show items >>prestit.out → hasil analisis menyajikan

informasi tentang item secara singkat (estimasi tingkat

kesukaran, nilai INFIT MNSQ, nilai INFIT t)

10) Show cases >>prestca.out hasil analisis menyajikan informasi

testi (skor mentah, estimasi skor kalibrasi, nilai INFIT MNSQ,

nilai INFIT t)

11) Itanal ! scale=all >>presttn.out → hasil analisis menyajikan

informasi tentang item secara lengkap hasil analisis menurut

CTT dan IRT

12) Quit → kode perintah diakhiri

Catatan:

Dengan menulis angka 0 dan 9 pada code di file perintah maka testi

yang tidak mengerjakan dengan cara melompati soal yang

bersangkutan diberi skor 0, sedangkan yang tidak mengerjakan

atau omit diberi skor 9. Setelah selesai simpan dengan

extensi..CTL→ beri nama prest.ctl (jangan lupa gunakan menu

all file saat menyimpan supaya tidak ganda ekstensinya).

Catatan:

beri nama dengan nama depan yang konsisten agar tidak

bermasalah ketika dieksekusi. Misalnya, dengan nama file perintah

prest.ctl maka file data diberi nama prest.txt dan hasil diawali pula

dengan prestit.out dan seterusnya seperti contoh diatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

82

File data

1. DCADCEDABAEDEAAAADEEABCECEDBDBBDEDB

2. DCADCEDABAEDEAAAADEEABCECEDBDBBDEDB

3. DCADCEDABAEDEAAAADEEABCECEDBDBBDEDB

4. DCADCEDABAEDEAAAADEEABCECEDBDBBDEDB

… DST

b. Perintah Analisis

Langkah untuk menganalisis sebagai berikut:

1. Klik QUEST

2. Ketik submit spasi kemudiaan NAMA FILE PERINTAH

LENGKAP kode exstensinya. Jika nama File perintah

prest.ctl maka perintahnya sebagai berikut:

→ SUBMIT PREST.CTL

Atau

→ Submit prest.ctl

3. Kemudiaan tekan tombol ENTER

Jangan lupa, jarak 1 spasi antara tulisan submit dan nama

file perintah

c. Analisis Data Dikotomus

Hasil data program Quest dianalisis menurut Item Respons

Theory (IRT). Estimasi butir dan responden dilakukan dengan

prosedur PROX (normal approximation estimation). Kecocokan

antara kemampuan responden (Ɵ) dan indeks kesukaran butir (b)

akan menghasilkan akurasi dalam pengukuran, akurasi maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

83

terjadi saat P (Ɵ) = 0,5. Kualitas butir ditentukan dari kecocokan

butir model Rasch dan indeks kesukaran butir. Butir yang baik

harus memenuhi syarat dari IRT, dan dianalisis kecocokannya

dengan nilai INFIT Mean Square.

Tabel 3.2 Kriteria kecocokan butir dengan pendekatan IRT

Infit Mean Square Kriteria

0,77 ≤ infit meansquare ≤ 1,30 Baik

infit meansquare < 0,77 atau infitmeansquare > 1,30 Tidak baik

Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Item

Indeks Kesukaran (b) Kriteria

b > 2 Sukar

-2 ≤ b ≤ 2 Sedang

b < -2 Mudah

Tabel 3.4 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian oleh Ahli Bahasa

Interval Kualitas Instrumen Kriteria

14 – 24,5 Kurang Baik

24,5 – 35 Cukup Baik

35 – 45,5 Baik

45,5 – 56 Sangat Baik

Tabel 3.5 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian oleh Ahli Materi

Interval Kualitas Instrumen Kriteria

19 – 33,25 Kurang Baik

33,25 – 47,5 Cukup Baik

47,5 – 61,75 Baik

61,75 – 76 Sangat Baik

Tabel 3.6 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian Oleh Peserta Didik

Interval kualitas instrumen Kriteria

8 – 14 Kurang Baik

14 – 20 Cukup Baik

20 – 26 Baik

26 – 32 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

84

7. Seleksi Dan Perakitan Soal

Setelah statistik soal sudah dihitung maka tahap selanjutnya adalah

seleksi soal, yaitu memilih soal-soal yang akan digunakan dalam

perangkat tas bentuk akhir dan soal mana yang perlu disisihkan. Pada

tahap seleksi soal dianalisis berdasarkan analisi Quest dan tahap

perakitan soal yaitu merakit soal-soal yang akan dimasukan ke

perangkat tes bentuk akhir.

8. Pencetakan Tes

Setelah soal diseleksi berdasarkan hasil analisis butir soal maka soal-

soal tersebut disusun menjadi satu untuk diterbitkan sebagai kumpulan

soal berbasis HOTS pada mata pelajaran akuntansi dasar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian (Widoyoko, 2014).

Teknik pengumpulan data terdiri dari tes dan non tes.

1. Tes

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

belajar peserta didik. Tes merupakan pertanyaan yang diberikan kepada

peserta didik (Sudjana, 1990).Tes ini sudah dilaksanakan, dengan tujuan

untuk melakukan uji coba soal berbasis HOTS dengan kompetensi dasar

menganalisis jurnal penyesuaian. Tes yang dilaksanakan berupa soal

pilihan ganda berjumlah 40 butir soal, dengan 5 alternatif jawaban. Soal

tersebut diujicobakan kepada peserta didik kelas X akuntansi di tiga SMK,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

85

yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri

1 Tempel. Dengan jumlah seluruh peserta tes sebanyak 270 peserta didik.

2. Non tes

Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara dan angket.

a) Wawancara

Wawancara merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui

pendapat, aspirasi, harapan, prestasi dan keinginan antara

pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang

diwawancarai (interviewee) dengan tujuan untuk mengetahui

informasi yang dibutuhkan. Kelebihan dari wawancara ialah bisa

kontak langsung dengan orang yang diwawancara. Sehingga bisa

mengungkapkan jawaban secara bebas dan mendalam (Sudjana,

1990). Selanjutnya Sudjana, menjelaskan ada dua jenis wawancara,

yaitu wawancara berstruktur dan wawancara bebas (tidak

berstruktur).

Wawancara terstruktur kemungkinan jawaban sudah disiapkan

namun yang perlu diingat adalah dengan jawaban yang sudah ada

interviewee tinggal mengelompokkan ke dalam alternatif jawaban

yang sudah dibuat. Keuntungan dari jenis ini ialah mudah diolah dan

dianalisis kesimpulannya. Sedangkan wawancara bebas atau tidak

berstruktur, jawaban tidak disiapkan sehingga interviewee secara

bebas mengungkapkan pendapatnya. Keuntungan dari jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

86

wawancara ini adalah informasi lebih padat dan lengkap sehingga

membutuhkan kerja keras dalam menganalisisnya dikarenakan

jawaban yang sangat beragam. Hasil atau jawaban tidak ditafsir

secara langsung, namun perlu analisis ke bagian kategori dimensi-

dimensi jawaban, sesuai dengan aspek yang diungkapkan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti menggunakan

jenis wawancara tidak berstruktur. Dimana peneliti tidak berpatuk

pada pedoman atau tidak menggunakan pertanyaan yang sudah

disiapkan. Melainkan secara langsung dalam menggali informasi,

sehingga informasi yang diperoleh lebih luas dan padat. Peneliti

melakukan wawancara kepada pendidik di SMK Negeri 7

Yogyakarta. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui informasi

keadaan awal yang berkaitan dengan pengembangan dan kebutuhan

penelitian.

b) Angket

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden guna mengetahui respon sesuai

dengan permintaan pengguna (Widoyoko, 2014). Menurut Sudjana,

(1990), kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang

sifatnya sangat praktis. Namun ada kelemahannya seperti jawaban

sering tidak objektif, apalagi jenis pertanyaan atau pernyataannya

kurang spesifik yang memungkinkan jawaban yang kurang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

87

Selanjutnya Sudjana, (1990), menjelaskan angket ada dua jenis,

yaitu angket berstruktur yaitu angket yang jumlah atau alternatif

jawabannya sudah ditentukan tinggal memilih sesuai dengan

keadaan dan angket terbuka merupakan angket yang jawabannya

secara bebas oleh responden.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup. Dimana responden hanya memilih alternatif pilihan yang

sudah disediakan oleh peneliti sesuai dengan keadaanya yang

sebenarnya. Namun, peneliti juga menyediakan jawaban secara

bebas kepada validator berupa komentar dan saran dengan tujuan

peneliti dapat merevisi produk setelah divalidasi.

Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti memberikan

kuesioner kepada validator yaitu validator ahli bahasa dan validator

ahli materi. Peneliti juga memberikan angket kepada 270 peserta

didik kelas X Akuntansi, yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK

Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 1 Tempel sebagai subjek uji coba.

Hasil validasi yang diperoleh dari angket, digunakan sebagai

masukan dan saran perbaikan dari produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

88

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pengembangan

1. Pengembangan Spesifikasi Tes

Spesifikasi tes yang dilaksanakan secara menyeluruh, lengkap dan

menunjukkan kepada karakteristik tes yang disusun. Spesifikasi tes

mencakup beberapa hal, yaitu:

a. Wilayah yang Dikenai Pengukuran

Spesifikasi tes harus memuat jenis mata pelajaran, jenjang peserta didik

dan tahun pembelajaran. Wilayah yang menjadi pengukuran ialah

akuntansi kelas X SMK semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

b. Subjek yang akan Dites

Subjek tes adalah peserta didik SMK kelas X Akuntansi.

c. Tujuan Testing dan materi yang terangkum dalam Silabus dan Rencana

Proses Pembelajaran (RPP)

Tujuan dari testing ialah mengembangkan soal tes berbasis HOTS yang

dikemukakan oleh Anderson (perbaikan dari taksonomi Bloom) yang

mencakup dari C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6

(mencipta) dan juga sebagai evaluasi penilaian hasil belajar peserta

didik. Materi yang terangkum dalam silabus dan RPP di SMK Negeri I

Tempel pada KD 3.10 yaitu menganalisis jurnal penyesuaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

89

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan

dengan tujuh puluh enam KBM dengan alokasi waktu 20 jam. Indikator

pencapaian kompetensi sebagai berikut:

1) Menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian;

2) Mengidentifikasi informasi atau data keuangan yang

membutuhkan penyesuaian;

3) Menjelaskan langkah-langkah pencatatan transaksi penyesuaian;

4) Mencatat jurnal penyesuaian.

Tujuan pembelajaran yang dicapai ialah peserta didik mampu

menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian, menjelaskan prosedur

membuat jurnal penyesuaian, mengidentifikasi jurnal penyesuaian,

menganalisis transaksi jurnal penyesuaian dan melakukan pencatatan

jurnal penyesuaian. Materi pelajaran yang digunakan bersumber pada

buku Pengantar Akuntansi dan Akuntansi Perusahaan Jasa, penulis

Hendi Somantri. Penilaian yang digunakan oleh pendidik terhadap

peserta didik ialah penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan dan

penilaian sikap. RPP SMK Negeri I Tempel Yogyakarta terdapat pada

Lampiran 8.

d. Materi tes

Materi tes yang diujikan adalah jurnal penyesuaian.

e. Tipe Soal yang akan Digunakan

Tipe soal yang digunakan adalah soal pilihan ganda.

f. Jumlah Soal yang digunakan dalam tes dan masing-masing bagiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

90

Jumlah soal yang digunakan dalam tes ialah sebanyak 40 butir soal

dengan masing-masing soal memiliki 5 jawaban alternator yaitu A-E.

g. Taraf kesukaran soal dan distribusi

Rentang dan distribusi kesukaran soal akan dipengaruhi oleh tujuan tes.

Tes yang dimaksudkan berupa tes diagnostik sehingga perlu adanya

rentang taraf kesukaran p adalah 0,5.

h. Kisi-kisi Soal Tes

Tabel. 4.1 Kisi-Kisi Soal Jenis Pilihan Ganda

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

3.10

Menganalisisju

rnal

penyesuaian

1. Pengertian

penyesuaian

1. Menganalisis

pengertian

penyesuaian yang

tepat.

PG 1

2. Tujuan

penyesuaian

dan alasan

penyesuaian

2. Memilih

manakah yang

merupakan tujuan

dilakukan

penyesuaian.

PG 2

3. Memilih alasan

perlunya jurnal

penyesuaian.

PG 3

3. Akun yang

perlu

disesuaikan

4. Memilih akun-

akun yang perlu

disesuaikan.

PG 4

4. Transaksi

jurnal

penyesuaian

perusahaan

jasa

5. Mengidentifikasi

transaksi jurnal

penyesuaian pada

perusahaan jasa

untuk akun yang

didebit dan

dikredit.

PG 5, 6, 7,

8, 9,

10, 11,

12, 13,

14

5. Transaksi

jurnal

penyesuaian

perusahaan

dagang

6. Mengidentifikasi

transaksi jurnal

penyesuaian pada

perusahaan

dagang untuk

PG 15, 16,

17, 18,

19, 20,

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

91

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

akun yang didebit

dan dikredit.

6. Transaksi

jurnal

penyesuaian

perusahaan

jasa

7. Menganalisis

jurnal

penyesuaiandan

mencatat akun

yang didebit dan

dikredit dengan

jumlah rupiah

yang sebenarnya

pada perusahaan

jasa.

PG 22, 23,

24, 25,

26, 27,

28, 29,

30, 31

7. Transaksi

jurnal

penyesuaian

perusahaan

dagang

8. Menganalisis

jurnal

penyesuaian dan

mencatat akun

yang didebit dan

dikredit dengan

jumlah rupaih

yang sebenarnya

pada perusahaan

dagang.

PG 32, 33,

34, 35,

36, 37,

38, 39,

40

2. Penulisan Soal

Proses penulisan soal berarti membuat soal sesuai dengan kisi-kisi.

Soal yang baik dalam prosesnya harus menguasai mata pelajaran yang akan

dites, kesadaran akan tata nilai yang mendasari pendidikan, pemahaman

karakteristik individu-individu yang dites, pengetahuan membahasakan

gagasan dan penguasaan terhadap teknik penulisan soal, serta kesadaran

akan kekuatan dan kelemahan dalam menulis soal. Penulisan soal di buat

oleh peneliti (Rayneldis Nanga dan Fransiska Novita) yang dilaksanakan

di Universitas Sanata Dharma. Jumlah soal yang dibuat sebanyak 40 butir

soal dengan setiap butir soal terdapat 5 pilihan jawaban.Soal yang disusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

92

ditujukkan pada mata pelajaran akuntansi dasar SMK kelas X Akuntansi

Keuangan dan Lembaga dengan waktu pengerjaan soal 100 menit.

3. Penelaahan Soal

Penelaah soal merupakan evaluasi terhadap soal-soal yang sudah di

tulis berdasarkan pendapat para ahli. Evaluasi tersebut dilihat dari tiga arah,

yaitu segi bidang stusi yang diuji (ahli materi), segi format dan

pertimbangan teknik penulisan soal (ahli materi dan ahli bahasa) dan segi

penerjemahan gagasan ke dalam bahasa (ahli bahasa).

a. Ahli Bahasa

Penilaian instrumen oleh bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S.,

M.Pd selaku dosen (ahli bahasa). Produk divalidasi sebanyak satu

kali pada tanggal 19 Maret 2018. Penilaian instrumen tersebut

berdasarkan aspek konstruksi dengan 14 kriteria penilaian sebagai

berikut: 1) Setiap soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia, 2) Menggunakan bahasa kominikatif,

sederhana dan mudah dimengerti oleh peserta didik, 3) Setiap soal

dan pilihan jawaban tidak mengandung kalimat bermakna ganda, 4)

setiap soal dan pilihan jawaban menggunakan kosakata baku, 5)

bahasa yang digunakan dalam petunjuk soal dirumuskan dengan

bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh peserta didik, 6)

rumusan setiap indikator soal menggunakan kata kerja operasional,

7) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat atau tabu, 8)

Setiap soal harus mempunyai satu jawaban benar atau paling benar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

93

9) Pokok soal harus dirumuskan secara tegas dan jelas, 10) Pokok

soal jangan memberikan petunjuk kearah yang benar, 11) Panjang

rumusan pilihan jawaban harus relative sama, 12) Pilihan jawaban

jangan mengandung pernyataan semua pilihan jawaban diatas salah

atau semua jawaabn diatas benar, 13) pilihan jawaban berbentuk

waktu harus disusun berdasarkan kronologi waktunya, 14) Waktu

yang digunakan untuk mengerjakan sesuai dengan jumlah soal yang

diberikan. Hasil penilaian instrumen tes pilihan ganda dari dosen

sebagai ahli bahasa dideskripsikan dalam grafik-grafik sebagai

berikut:

Grafik 4.1 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli

Bahasa

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

aspek1

aspek2

aspek3

aspek4

aspek5

aspek6

aspek7

aspek8

aspek9

aspek10

aspek11

aspek12

aspek13

aspek14

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5

Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10

Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14 Soal 15

Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

94

Pada grafik 4.1 di atas, diketahui hasil skor penilaian oleh ahli bahasa untuk

produk berupa soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 40 butir

soal. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, dapat diketahui rata-rata skor

yang diperoleh dari penilaian oleh ahli bahasa. Berikut rata-rata skor dari

penilaian ahli bahasa:

Tabel 4.2 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli

Bahasa

No.

Soal

Jumlah

Skor

Kriteria No.

Soal

Jumlah

Skor

Kriteria

1 52 Sangat Baik 21 52 Sangat Baik

2 52 Sangat Baik 22 52 Sangat Baik

3 52 Sangat Baik 23 52 Sangat Baik

4 52 Sangat Baik 24 52 Sangat Baik

5 52 Sangat Baik 25 52 Sangat Baik

6 52 Sangat Baik 26 52 Sangat Baik

7 52 Sangat Baik 27 52 Sangat Baik

8 52 Sangat Baik 28 52 Sangat Baik

9 52 Sangat Baik 29 52 Sangat Baik

10 52 Sangat Baik 30 52 Sangat Baik

11 52 Sangat Baik 31 52 Sangat Baik

12 52 Sangat Baik 32 52 Sangat Baik

13 52 Sangat Baik 33 52 Sangat Baik

14 52 Sangat Baik 34 52 Sangat Baik

15 52 Sangat Baik 35 52 Sangat Baik

0

1

2

3

4

5

aspek1

aspek2

aspek3

aspek4

aspek5

aspek6

aspek7

aspek8

aspek9

aspek10

aspek11

aspek12

aspek13

aspek14

Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27

Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34

Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

95

No.

Soal

Jumlah

Skor

Kriteria No.

Soal

Jumlah

Skor

Kriteria

16 52 Sangat Baik 36 52 Sangat Baik

17 52 Sangat Baik 37 52 Sangat Baik

18 52 Sangat Baik 38 52 Sangat Baik

19 52 Sangat Baik 39 52 Sangat Baik

20 52 Sangat Baik 40 52 Sangat Baik

⅀ / 40 =

2.080 / 40 = 52

Hasil skor instrumen penilaian tes pilihan ganda yang diperoleh dari

ahli bahasa menghasilkan skor rata-rata sebesar 52 dengan maksud

bahwa soal-soal yang sudah dibuat tergolong “Sangat Baik”. Sesuai

dengan kriteria, menunjukkan bahwa semua item 40 butir soal

tersebut tergolong “Sangat Baik”. Namun ada beberapa soal yang

perlu diperhatikan seperti kesalahan ketik, kurang huruf dan

penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Instrumen penilaian yang

dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan

dengan revisi sesuai saran.

b. Ahli Materi

Penilaian instrumenoleh ibu Ceacilia Kusumastuti, S.Pd selaku guru

mata pelajaran akuntansi sebagai ahli materi.Produk di validasi satu

kali pada tanggal 23 April 2018 dan melewati revisi sebelum

divalidasi sebanyak tiga kali. Penilaian instrumen di golongkan

menjadi tiga aspek yaitu aspek materi, aspek konstruksi dan aspek

bahasa. Dalam aspek materi kriteria yang dinilai antara lain, yaitu:

1) Soal sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

96

kurikulum, 2) isi materi benar mengenai jurnal penyesuaian, 3) soal

menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong siswa untuk

membaca), 4) Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (teks,

visualisasi sesuai dengan dunia nyata), 5) Soal mengukur kognitif

penalaran (menganalisis, mengevaluasi dan mencipta), 6) jawaban

tersirat pada stimulus. Aspek konstruksi kriteria yang dinilai, yaitu:

a) Rumusan setiap indikator soal sudah menggunakan kata kerja

operasional, b) Butir-butir soal sesuai dengan indikator, c) Butir-

butir pengecoh berfungsi dengan baik, d) Soal di rumuskan dengan

jelas, e) Pokok soal tidak mengarah ke jawaban benar, f) Pilihan

jawaban dirumuskan dengan jelas, g) Antar butir soal tidak

bergantung satu sama lain, h) Pilihan jawaban berbentuk waktu

harus disusun berdasarkan kronologis waktunya, i) Waktu yang

digunakan untuk mengerjakan sesuai dengan jumlah soal yang

diberikan, j) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan semua

pilihan jawaban di atas salah atau semua pilihan jawaban di atas

benar. Pada aspek bahasa aspek yang dinilai antara lain:

menggunakan bahasa yang komunikatif, sederhana dan mudah

dipahami, kalimat tidak bermakna ganda dan menggunakan kosa

kata baku. Hasil penilaian instrumen tes pilihan ganda oleh guru

(ahli materi) dideskripsikan pada grafik berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

97

Grafik 4.2 Validasi Penilaian Instrumen Tes Pilihan Ganda oleh Ahli

Materi

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7

Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14

Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27

Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34

Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

98

Hasil skor pada grafik 4.2 dari penilaian ahli materi untuk soal pilihan

ganda dengan jumlah soal sebanyak 40 butir. Dari penilaian diatas dapat

menentukan rata-rata skor yang diperoleh, yaitu:

Tabel 4.3 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli

Materi

No.

soal

Jumlah

skor

Skor No.

soal

Jumlah

skor

Skor

1 63 Sangat Baik 21 54 Baik

2 63 Sangat Baik 22 59 Baik

3 63 Sangat Baik 23 59 Baik

4 56 Baik 24 57 Baik

5 57 Baik 25 57 Baik

6 57 Baik 26 45 Cukup Baik

7 57 Baik 27 45 Cukup Baik

8 37 Cukup Baik 28 49 Baik

9 37 Cukup Baik 29 54 Baik

10 59 Baik 30 19 Kurang Baik

11 57 Baik 31 53 Baik

12 37 Cukup Baik 32 56 Baik

13 56 Baik 33 60 Baik

14 56 Baik 34 57 Baik

15 37 Cukup Baik 35 60 Baik

16 36 Cukup Baik 36 57 Baik

17 59 Baik 37 57 Baik

18 32 Kurang Baik 38 57 Baik

19 60 Baik 39 59 Baik

20 53 Baik 40 57 Baik

⅀ / 40 =

2103/ 40 = 52,575

Perolehan hasil skor instrumen penilaian tes pilihan ganda dari ahli

materi menghasilkan skor rata-rata sebesar 52,575 dengan maksud bahwa

soal-soal yang sudah dibuat tergolong “Baik”. Berdasarkan kriteria,

menunjukkan bahwa yang tergolong item soal kurang baik berjumlah dua

item, cukup baik ada tujuh item, baik sebanyak dua puluh delapan item dan

sangat baik berjumlah tigaitem. Namun ada beberapa soal yang perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

99

diperbaiki seperti penulisan jurnal penyesuaian masih belum konsisten

debet dan kredit dan ada salah satu soal yang perlu diganti yaitu soal nomor

30 dikarenakan soal tersebut bukan termasuk jurnal penyesuaian.

Instrumen penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak untuk

digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

4. Perakitan Soal

Pada tahap ini, soal-soal yang sudah ditelaah dikelompokan kedalam

beberapa bagian, yaitu a) soal-soal yang dianggap baik, diterima; b) saol –

soal yang dianggap tidak baik, maka ditolak; dan c) soal-soal yang kurang

baik, setelah direvisi lalu dapat diterima.

Tabel 4.4 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Dosen Ahli Bahasa.

Sebelum diperbaiki Sesudah diperbaiki

13 Kerugian iutang tak tertagih

dicatat pada saat piutang usaha

tersebut nyata-nyata tidak dapat

tertagih. Jika menggunakan

metode langsung, kerugian

piutang tak tertagih pada

perusahaan jasa dapat dijurnal

dengan….

A. mendebit kerugian piutang

tak tertagih dan mengredit

piutang usaha Rp xx

B. mendebit kerugian iutang

tak tertagih dan mengkredit

Cadangan piutang tak

tertagih Rp xx

C. mendebit piutang usaha dan

mengkredit cadangan

kerugian piutang Rp xx

D. mendebit kas dan

mengkredit piutang usaha

Rp xx

13 Kerugian piutang tak tertagih

dicatat pada saat piutang usaha

tersebut benar-benar tidak

dapat tertagih. Jika perusahaan

jasa menggunakan metode

langsung, kerugian piutang tak

tertagih dapat dijurnal dengan

….

A. Mendebit Kas dan

Mengkredit Cadangan

kerugian piutang

B. Mendebit Beban kerugian

piutang tak tertagih dan

Mengkredit Piutang

C. Mendebit Piutang Usaha

dan Mengkredit Cadangan

Kerugian Piutang

D. Mendebit Cadangan

kerugian piutang Kas dan

Mengkredit Beban

kerugian piutang

E. Mendebit Beban kerugian

piutang tak tertagih dan

Mengkredit Piutang usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

100

Tabel 4.5 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Ahli Materi

Sebelum diperbaiki Sesudah diperbaiki

10 Dengan menggunakan

pendekatan laba rugi pada

perusahaan jasa beban dibayar

di muka pada kasus di atas

dapat disesuaikan dengan

membuat menjurnal ….

A. beban asuransi (D) kas (K)

Rp xx

B. asuransi dibayar di muka

(D), beban asuransi (K) Rp

xx

C. beban asuransi (D),

asuransi bibayar di muka

(K) Rp xx

D. asuransi dibayar di muka

(D), kas (K) Rp xx

10 Jika menggunakan pendekatan

laba rugi, beban asuransi

dibayar di muka pada

perusahaan jasa dapat

disesuaikan dengan menjurnal

....

A. Asuransi Dibayar Di

Muka (D), Beban

Asuransi (K)

B. Beban Asuransi (D),

Asuransi Bibayar Di

Muka (K)

C. Asuransi Dibayar Di

Muka (D), Kas (K)

D. Beban Asuransi (D),

Kas (K)

E. Kas (D), Beban

Asuransi (K)

5. Uji Coba Soal

Uji coba soal dilaksanakan di tiga sekolah menengah kejuruan, yaitu: SMK

Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri1 Tempel.

Tabel 4.6 Data Jumlah Peserta Didik pada Masing-Masing Sekolah

No. Nama sekolah Peserta didik

1 SMK Negeri 1 Yogyakarta 64

2 SMK Negeri 1 Bantul 111

3 SMK Negeri 1 Tempel 95

Jumlah peserta didik 270

6. Analisis Quest

Hasil uji coba produk pengembangan penilaian instrumen berbasis

HOTS pada kompetensi dasar menganalisis jurnal penyesuaian kelas X

SMK Akuntansi dengan hasil bervariasi. Hasil uji coba diperoleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

101

lembar kerja peserta didik dan dianalisis menggunakan program Quest

dengan file output antara lain, yaitu: file datasiswash.out (sh dari

singkatan show), menampilkan hasil dalam bentuk informasi secara

keseluruhan beserta grafiknya; file datasiswait.out (it singkatan dari

item), menampilkan file item secara global; dan file datasiswatn.out (tn

singkatan dari item analisis) memberi informasi detail analisis item.

Berikut ini disajikan hasil analisis data menggunakan program Quest:

datasiswa (40 ITEM PG dengan 5 alternatif)

----------------------------------------------------------------------------------------

Current System Settings 7/ 6/18 20: 1

all on all (N = 270 L = 39 Probability Level= .50)

----------------------------------------------------------------------------------------

Data File = datasiswa.txt

Data Format = id 1-4 items 5-43

Log file = LOG not on

Page Width = 107

Page Length = 65

Screen Width = 78

Screen Length = 24

Probability level = .50

Maximum number of cases set at 60000

VALID DATA CODES 0 A B C D E 9

GROUPS

1 all ( 270 cases ) : All cases

SCALES

1 all ( 40 items ) : All items

DELETED AND ANCHORED CASES:

No case deletes or anchors

DELETED AND ANCHORED ITEMS:

No item deletes or anchors

RECODES

SCORING KEYS

Score = 1 DCADCEDABAEAEAAAADEEABCECEDBD9BDEDBCBCEB

Maksud dari analisis current system settings ialah terdapat data

sebanyak 270 testi yang dianalisis sebanyak 40 dengan peluang 0,5 sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

102

dengan prinsip Likehood Maximum. Tidak ada case (testi), item maupun

anchor yang dihapus atau tidak disertakan dalam analisis. Anchor atau

common item ialah item yang ada pada dua set yang hasilnya dianalisis

secara bersamaan dalam sekali analisis guna mendapat hasil estimasi

kemampuan testi dan tingkat kesulitan item (kedua pengukuran tersebut

menjadi satu skala). Sehingga hasil kedua tes dapat diperbandingkan, baik

itu kesulitan item maupun kemampuan testi.

datasiswa (40 ITEM PG dengan 5 alternatif)

----------------------------------------------------------------------------------------

Item Estimates (Thresholds) 7/ 6/18 20: 1

all on all (N = 270 L = 40 Probability Level= .50)

----------------------------------------------------------------------------------------

Summary of item Estimates

=========================

Mean .00

SD 1.26

SD (adjusted) 1.25

Reliability of estimate .98

Fit Statistics

===============

Infit Mean Square Outfit Mean Square

Mean 1.00 Mean .97

SD .09 SD .27

Infit t Outfit t

Mean .13 Mean -.12

SD 1.64 SD 1.38

1items with zero scores

0 items with perfect scores

Nilai reliabilitas tes (untuk Norm-Reference) berdasarkan

estimasiitem Wrigh & Master (1982) disebut reliabilitas sampel. Semakin

tinggi nilainya semakin meyakinkan bahwa sampel uji coba sesuai dengan

item yang diujikan. Semakin rendah semakin banyak sampel untuk uji

coba yang tidak memberikan informasi yang diharapkan (tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

103

mengerjakan atau mengerjakan secara asal-asalan). Dengan kata lain

mengerjakan namun sebagian besar testi benar semua atau salah semua,

karena dengan mengikuti kurva logistik yang identik dengan kurva normal

maka testi yang memiliki skor sempurna dan yang memiliki skor nol tidak

dimasukan dalam analisis.

Menurut analisis item Estimates (Thresholds) menghasilkan mean

INFIT MNSQ 1,00 dan SD 0,09 dimana dari keseluruhan item, 39 item

sesuai dengan model Rasch, satu item yaitu butir soal nomor 30 tidak

termasuk model Rasch dikarenakan soal tersebut memiliki skor nol. Pada

hasil tes ini berupa pilihan ganda, maka menggunakan data dengan skala

dikotomus.

datasiswa (40 ITEM PG dengan 5 alternatif)

---------------------------------------------------------------------------------------

Case Estimates 7/ 6/18 20: 1

all on all (N = 270 L = 40 Probability Level= .50)

---------------------------------------------------------------------------------------

Summary of case Estimates

=========================

Mean 1.42

SD .80

SD (adjusted) .66

Reliability of estimate .69

Fit Statistics

===============

Infit Mean Square Outfit Mean Square

Mean 1.00 Mean .97

SD .22 SD.50

Infit t Outfit t

Mean .02 Mean .02

SD 1.15 SD .95

0 cases with zero scores

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

104

0 cases with perfect scores

====================================================

Nilai realibilitas menurut estimasi case atau testi oleh Wrigh &

Master (1982) disebut dengan reliabilitas tes. Semakin tinggi nilainya

semakin meyakinkan bahwa pengukuran memberikan hasil yang

konsisten. Hasil ini juga ditentukan oleh karakteristik sampel. Semakin

rendah berarti juga semakin banyak sampel untuk uji coba yang tidak

memberikan informasi yang diharapkan (tidak mengerjakan atau

mengerjakan secara asal-asalan). Bahkan mengerjakan tetapi sebagian

besar testi benar semua atau salah semua, karena sesuai kurva logistik yang

identik dengan kurva normal maka testi yang memiliki skor sempurna dan

memiliki skor nol tidak dimasukan dalam analisis.

Pada hasil analisis Case Estimates menghasilkan mean INFIT

MNSQ 1,00 dan SD 0,22 yang berarti keseluruhan item sesuai dengan

model rasch, dikarenakan hasil tes ini pilihan ganda, makaberupa data

dengan skala dikotomus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

105

Pada grafik diatas, menunjukkan nilai threshold. Khusus untuk skala

dikotomus sama besar dengan tingkat kesulitan item dalam pengertian

sebagai dari difficulties index. Grafik diatas dapat diperoleh informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

106

mengenai item yang paling sukar ialah item nomor 17, sedangkan item

soal paling mudah yaitu nomor 4, 5 dan 6. Setiap tanda X mewakili 2

testi/person.

Maksud dari grafik di atas adalah berdasarkan 40 butir soal terdapat

39itemfit atau cocok menggunakan model Rasch atau model 1-PL dan

satuitem soal tidak fit atau tidak sesuai dengan model Rasch yaitu pada butir

soal nomor 30. Pada butir soal nomor 30 menunjukkan posisi melewati

≤1,30, sehingga sesuai dengan batas penerimaan menurut model Rasch

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

107

yaitu≥0,77 sampai ≤1,30, inilah yang menjadi alasan butir soal nomor 30

tidak cocok dengan model Rasch.

Berikut hasil analisis data dengan keterangan datasiswait.out.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

109

SCORE dan MAXSCR (maximum score) tergabung menjadi satu

diakibatkan karena banyaknya testi, namun yang harus diingat ialah data

yang dianalisis sebanyak 270 testi, dimana angka 232270 adalah 232 dan

270, yang berarti skor untuk 1 item sebanyak 232 dari skor maksimum 270,

yang mana soal nomor satu (1) ada 232 peserta didik yang mampu

mengerjakan dengan benar dari 270 peserta didik yang mengerjakan.

Tabel 4.7 Taraf Kesukaran dari 39 Butir Soal

No. Taraf

kesukaran

Keterangan No. Taraf

kesukaran

Keterangan

1 -0,57 Sedang 21 1,57 Sedang

2 1,82 Sedang 22 0,44 Sedang

3 1,30 Sedang 23 -0,54 Sedang

4 -2,05 Mudah 24 -0,42 Sedang

5 -,2,41 Mudah 25 -0,93 Sedang

6 -2,15 Mudah 26 -0,39 Sedang

7 -0,07 Sedang 27 -1,10 Sedang

8 1,02 Sedang 28 1,32 Sedang

9 0,04 Sedang 29 1,30 Sedang

10 -0,44 Sedang 31 -1,31 Sedang

11 1,51 Sedang 32 0,06 Sedang

12 1,25 Sedang 33 0,87 Sedang

13 1,27 Sedang 34 1,75 Sedang

14 -1,10 Sedang 35 1,38 Sedang

15 0,83 Sedang 36 -0,17 Sedang

16 -0,89 Sedang 37 -1,48 Sedang

17 2,38 Sukar 38 -0,47 Sedang

18 -0,33 Sedang 39 -1,31 Sedang

19 -1,77 Sedang 40 0,80 Sedang

20 -1,01 Sedang

7. Seleksi dan Perakitan Soal

Pada proses ini, penilaian instrumen diberikan kepada peserta didik

kelas X. Produk divalidasi sebanyak 40 lembar. Aspek penilaian instrumen

terdiri atas beberapa kategori, antara lain: a) Menyajikaan soal sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

110

dengan materi yang telah dipelajari, b) menggunakan bahasa Indonesia

yang baku, komunikatif/tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mudah

dipahami, c) soal dan gambar yang disajikan menarik, d) petunjuk

pelaksanaan tes jelas dan mudah dipahami, e) soal mudah dipahami dengan

membaca kalimat pernyataan dan pertanyaan, f) semua butir soal dapat

dengan mudah dikerjakan, g) waktu yang disediakan sesuai dengan jumlah

butir soal yang ada, dan h) soal-soal tesnya memiliki tantangan dalam

mengerjakannya. Perolehan hasil penilaian instrumen tes pilihan ganda

yang diperoleh dari peserta didik kelas X dideskripsikan kedalam grafik

sebagai berikut:

Grafik 4.3 Hasil Penilaian Instrumen Tes Pilihan Ganda oleh Peserta

Didik Kelas X SMK

0

1

2

3

4

5

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8

Peserta didik 1 Peserta didik 2 Peserta didik 3 Peserta didik 4

Peserta didik 5 Peserta didik 6 Peserta didik 7 Peserta didik 8

Peserta didik 9 Peserta didik 10 Peserta didik 11 Peserta didik 12

Peserta didik 13 Peserta didik 14 Peserta didik 15 Peserta didik 16

Peserta didik 17 Peserta didik 18 Peserta didik 19 Peserta didik 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

111

Grafik 4.3 menunjukkan hasil skor yang diperoleh dari validasi penilaian

oleh peserta didik. Dari grafik diatas, dapat disimpulkan jumlah rata-rata

skor yang diperoleh dari penilaian peserta didik. Rata-rata skor

dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 4.8 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh

Peserta Didik Kelas X SMK

No. Jumlah

skor

Kriteria No. Jumlah

skor

Kriteria

1 26 Baik 21 26 Baik

2 26 Baik 22 22 Baik

3 25 Baik 23 24 Baik

4 25 Baik 24 25 Baik

5 27 Sangat Baik 25 30 Sangat Baik

6 24 Baik 26 27 Sangat Baik

7 21 Baik 27 26 Baik

8 25 Baik 28 25 Baik

9 20 Cukup Baik 29 27 Sangat Baik

10 24 Baik 30 25 Baik

11 24 Baik 31 25 Baik

12 25 Baik 32 23 Baik

13 25 Baik 33 27 Sangat Baik

14 22 Baik 34 25 Baik

15 24 Baik 35 20 Baik

0

1

2

3

4

5

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8

Peserta didik 21 Peserta didik 22 Peserta didik 23 Peserta didik 24

Peserta didik 25 Peserta didik 26 Peserta didik 27 Peserta didik 28

Peserta didik 29 Peserta didik 30 Peserta didik 31 Peserta didik 32

Peserta didik 33 Peserta didik 34 Peserta didik 35 Peserta didik 36

Peserta didik 37 Peserta didik 38 Peserta didik 39 Peserta didik 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

112

No. Jumlah

skor

Kriteria No. Jumlah

skor

Kriteria

16 21 Baik 36 23 Baik

17 26 Baik 37 23 Baik

18 26 Baik 38 26 Baik

19 22 Baik 39 24 Baik

20 22 Baik 40 24 Baik

⅀ / 40 =

977/ 40 = 24,425

Rata-rata skor perolehan instrumen tes pilihan ganda oleh peserta

didik kelas SMK sebesar 24,425. Rata-rata skor tersebut menunjukkan

bahwa soal tergolong “Baik”. Ada beberapa soal yang perlu diperhatikan

seperti ukuran huruf terlalu besar sehingga terjadi pemborosan, tidak

adanya animasi pada soal, pada soal gambar kurang menarik dan

pernyataan pada soal masih membingungkan peserta didik dalam

mengerjakan soal. Pengembangan instrumen penilaian dinyatakan layak

untuk digunakan setelah melewati revisi sesuai saran dan dilanjutkan

dengan pencetakan tes.

8. Pencetakan Tes

Setelah soal-soal diseleksi dan disusun, maka secara substantif

pengembangan tes sudah selesai dan dilanjutkan dengan pencetakan

produk (tes) secara baik dan menjamin mutunya. Dari segi substantif

pencetakan tes terdiri dari kisi-kisi, soal, lembar jawaban, pencetakan tes

menggunakan ukuran kertas A4, dan huruf Times New Roman 12 pt dengan

cetakan tes secara bolak balik. Segi manajerial, penerbitan tes harus

menjamin keamanan (kerahasiaan) tes serta ketepatan waktu sesuai dengan

jadwal yang sudah direncanakan. Pada tahap ini, segala upaya harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

113

dilakukan dengan cermat agar tidak ada kesempatan dari pihak lain untuk

mengakses tes itu sendiri, terkecuali pihak-pihak yang menurut rencana

memang boleh mengetahui tes tersebut.

B. Pembahasan

Pengembangan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah

pengembangan tes hasil belajar dari Suryabrata (2005:68). Ada delapan

langkah yang digunakan dalam mengembangkan produk yaitu pengembangan

spesifikasi tes, penulisan soal, penelaahan soal, perakitan soal, uji coba soal,

analisis butir soal menggunakan analisis Quest, seleksi dan perakitan soal serta

pencetakan tes. Peneliti tidak menggunakan sepuluh langkah pengembangan

menurut Suryabrata, (2005), karena pengembangan tes secara subtantif telah

selesai, dilanjutkan dengan pencetakan tes setelah dilakukan proses seleksi dan

perakitan soal (Suryabrata, 2005). Sebelum melakukan penelitian, peneliti

melakukan wawancara dengan Ibu Lembah Srigati, S.Pd selaku pendidik mata

pelajaran akuntansi dasar kelas X SMK N 7 Yogyakarta. Selain itu juga,

melakukan kajian pustaka sebagai landasan dalam mengembangkan produk.

Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa pendidik dan peserta didik

membutuhkan tes hasil belajar bentuk tes pilihan ganda berbasis HOTS yang

mana dapat digunakan sebagai penilaian hasil belajar peserta didik dan

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam

menganalisis materi pelajaran. Pendidik juga menyetujui dengan adanya

pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

114

menganalisis jurnal penyesuaian. Dimana, pendidik belum membuat penilaian

tes hasil belajar peserta didik berbasis HOTS.

Instrumen penilaian yang dikembangkan didasari oleh kurikulum

2013.Peneliti mengambil salah satu Kompetensi Dasar (KD) dari kurikulum

2013 yang diterapkan pada kelas X SMK yaitu: Kompetensi Dasar (KD) 3.10

Menganalisis jurnal penyesuaian. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut,

penulis membuat soal-soal yang berisi tentang analisis jurnal penyesuaian.

Adanya instrumen penilaian berbasis HOTS pada KD Menganalisis jurnal

penyesuaian cocok digunakan sebagai bahan evaluasi hasil belajar peserta

didik kelas X SMK.

Sebelum produk diujicobakan, instrumen penilaian divalidasi oleh dosen

ahli bahasa dan pendidik mata pelajaran akuntansi dasar sebagai ahli materi.

Penilaian instrumen pertama dilakukan oleh ahli bahasa yaitu Bapak Apri

Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Produk divalidasi sebanyak satu kali pada

tanggal 19 Maret 2018. Hasil validasi oleh ahli bahasa pada umumnya

menunjukkan semua soal termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor

rata-rata 52. Akan tetapi, ada komentar dan saran kepada penulis sebagai

perbaikan, seperti: kesalahan ketik, kurang huruf dan penggunaan huruf capital

serta tanda baca. Instrumen penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak

untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Penilaian instrumen kedua diberikan oleh ahli materi yaitu Ibu Ceacilia

Kusumastuti, S.Pd. Produk divalidasi satu kali pada tanggal 23 April 2018 dan

sebelum divalidasi produk direvisi sebanyak dua kali. Hasil validasi oleh ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

115

materi pada umumnya semua soal tergolong “Baik” dengan skor rata-rata

52,575. Namun, ada komentar dan saran sebagai perbaikan antara lain:

penulisan jurnal penyesuaian masih belum konsisten debet dan kredit dan

untuk soal nomor 30 perlu diganti dikarenakan soal tersebut bukan termasuk

jurnal penyesuaian. Instrumen penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak

untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Setelah melewati proses validasi dan revisi dari ahli bahasa dan ahli materi,

tahap selanjutnya dilakukan pencetakan soal sebanyak seratus dua puluh

delapan dan 270 lembar jawaban. Tahap berikutnya, peneliti melakukan uji

coba pada tiga sekolah yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 1 Bantul

dan SMK Negeri 1 Tempel. Uji coba di SMK Negeri 1 Yogyakarta dibantu

oleh Ibu Dra. A. W. Widowati dengan peserta didik sebanyak 64 dari dua kelas,

sedangkan SMK Negeri 1 Bantul dibantu oleh Ibu Margiyati, M.Pd dengan

peserta didik berjumlah 111 dari empat kelas dan SMK Negeri 1 Tempel

dibantu oleh ibu Dra. Yatimatun Nafi’ah dengan peserta didik berjumlah 95

yang terdiri dari tiga kelas.

Hasil uji coba dari peserta didik yang ada pada lembar jawaban dimasukan

ke notepad dengan item nomor 001 sampai dengan 270 dan dilanjutkan dengan

analisis menggunakan program QUEST. Pengujian fit tes keseluruhan

dikembangkan oleh Adam & Khoo (Subali & Suyata, (2012)),dalam (Fadillah,

2017), diperoleh dari nilai rerata INFIT Mean of Square (Mean INFIT MNSQ)

dan simpangan baku atau mengamati nilai rata-rata INFIT t (Mean INFIT t)

serta simpangan bakunya. Jika rata-rata INFIT MNSQ sekitar 1,00 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

116

simpangan baku 0,00 atau rata-rata INFIT t mendekati 0,00 dan simpangan

bakunya 0,00 maka keseluruhan tes fit dengan model Rasch atau model 1-PL

dalam Fadillah, (2017). Berdasarkan hasil analisis program QUEST, nilai mean

INFIT MNSQ 1,00 (sekitar 1,00) dan SD 0,09 (sekitar 0,00), artinya secara

keseluruhan item sesuai dengan model Rasch 1-PL, dengan hasil tes pilihan

ganda berupa data dengan skala dikotomus.

Suatu butir fit terhadap model jika nilai INFIT MNSQ antara 0,77 sampai

dengan 1,30. Sesuai dengan batas penerimaan butir menggunakan INFIT

MNSQ atau fit menurut model antara 0,77 sampai dengan 1,30 dan

menggunakan INFIT t dengan batas -2,00 sampai 2,00, maka diperoleh butir-

butir yang cocok (Subali & Suyata, 2012) dalam (Fadillah, 2017). Berdasarkan

batas penerimaan butir menggunakan INFIT MNSQ atau fit menurut model

Rasch, maka semua butir sebanyak 39 fit atau cocok dengan model Rasch atau

model 1-PL. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu (Fadillah, 2017),

menghasilkan nilai INFIT MNSQ antara 0,86 sampai dengan 1,29 dengan

semua 23 butir fit semua menurut model Rasch.

Selain untuk menguji kecocokan, output program QUEST juga

menampilkan estimasi reliabilitas dari instrumen tes. Berdasarkan hasil analisis

program QUEST, reliabilitas tes berdasarkan item estimates sebesar 0,98 yang

tergolong kategori sangat tinggi, sedangkan reliabilitas menurut case estimates

sebesar 0,69 yang tergolong cukup tinggi. Berdasarkan penelitian terdahulu,

(Fadillah, 2017), analisis QUEST memperoleh hasil realibilitas tes berdasarkan

item (indeks aparasi item) sebesar 0,76 tergolong cukup tinggi dan reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

117

tes berdasarkan testi (indeks sparasi person) sebesar 0,80 yang tergolong sangat

tinggi (Fadillah, 2017). Sedangkan analisis hasil data validitas butir soal terdiri

dari 39 butir soal valid dan 1 soal tidak valid. Hal ini sesuai dengan batas

penerimaan analisis program Quest model 1-PL atau model Rasch, terdapat 39

item soal diterima menurut model Rasch atau model 1-PL dan satu butir soal

tidak valid atau tidak cocok dengan model Rasch yaitu item soal nomor 30.

Berdasarkan hasil analisis program QUEST, tingkat kesukaran butir-butir

terletak dari -2,41 sampai dengan 2,38. Butir dikatakan baik jika nilai tingkat

kesukarannya lebih dari -2,00 dan kurang dari 2,00 (Fadillah, 2017). Jadi

berdasarkan perhitungan nilai tingkat kesukaran dari 39 butir soal, terdapat 3

soal dengan kriteria mudah yaitu item soal nomor 3 sampai 5 dan 35 butir soal

dengan kriteria sedang serta 1 soal dengan kriteria sukar yaitu pada item soal

nomor 17. Berdasarkan penelitian terdahulu Fadillah, (2017) data yang

diperoleh dikategorikan kedalam skor yaitu mudah, sedang dan tinggi (sukar).

Tingkat kesukaran yang dihasilkan antara -1,47 sampai dengan 1,59 dengan

rata-rata 0,00 dan simpangan baku 0,87. Tingkat kesukaran yang diperoleh dari

23 butir soal, terdapat 11 soal dengan kriteria mudah, 7 soal dengan kriteria

sedang dan 5 soal dengan kriteria sukar.

Berdasarkan hal di atas, instrumen penilaian dalam kegiatan pembelajaran

sangat penting sebagai evaluasi hasil belajar peserta didik. Instrumen penilaian

yang dikembangkan adalah penilaian berpikir tingkat tinggi atau Higher Order

Thingking Skill (HOTS). Berpikir tingkat tinggi yang dimaksud yaitu peserta

didik dalam proses belajar tidak hanya mengingat, memahami dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

118

mengaplikasikan pelajaran melainkan mampu menganalisis, mengevalusi dan

mencipta.

Proses berpikir tingkat tinggi pada instrumen ini, dalam taraf menganalisis

misalnya peserta didik mampu menganalisis pengertian jurnal penyesuaian

yang tepat. Pada taraf mengevaluasi misalnya peserta didik mampu

mengelompokkan akun-akun yang perlu disesuaikan, sedangkan taraf

mencipta misalnya peserta didik mampu membuat jurnal penyesuaian pada

transaksi penyusutan aktiva tetap. Dengan adanya latihan berpikir tingkat

tinggi, kemampuan peserta didik dilatih untuk tidak hanya menghafal

melainkan harus melewati proses menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Penerapan proses berpikir tingkat tinggi sangat baik digunakan dalam

penilaian hasil belajar peserta didik. Dengan adanya penilaian ini peserta didik

dilatih untuk berpikir kritis. Pendidik dituntut menjadi pendamping yang

mempunyai wawasan maju dan luas menggali pemahaman peserta didik.

Dalam penerapannya, pendidik sangat membutuhkan instrumen sebagai

pengukur dalam mengevaluasi hasil belajar.

Instrumen yang dimaksudkan yaitu instrumen yang memuat kumpulan soal-

soal yang berbasis HOTS seperti instrumen pada penelitian ini. Instrumen soal

berbasis HOTS yang disajikan dalam penelitian ini sudah melewati proses

validasi dan revisi sesuai saran. Instrumen ini merupakan instrumen yang

reliabel dan valid untuk digunakan sebagai evaluasi. Hal ini dikarenakan

instrumen ini cocok atau sesuai dengan model Rasch.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

119

Instrumen ini bisa digunakan bagi Sekolah Menengah Kejuruan yang mau

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didiknya. Soal-soal pada

instrumen ini, sudah tergolong soal dari materi jurnal penyesuaian dan sudah

bertaraf berpikir tingkat tinggi. Instrumen ini sangat cocok digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas X SMK

Akuntansi Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis Jurnal Penyesuaian.

Instrumen ini digunakan untuk menguji pemahaman peserta didik, sehingga

pendidik mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didiknya.

Apabila peserta didik belum bisa membuat jurnal penyesuaian, maka

pendidik memberikan pendampingan pembelajaran kepada peserta didik

dengan melakukan remidial dan tugas individu. Tujuannya guna mencapai

keberhasilan pembelajaran. Pendidik juga dapat menggunakan instrumen

penilaian untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang tercermin pada

tujuan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Sehingga

instrumen soal yang dibuat ini dikatakan sebagai alat keberhasilan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

120

120

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Instumen penilaian berbasis HOTS yang dikembangkan dari model

pengembangan dan penelitian menurut Suryabrata, (2005). Hasil

penerapan tersebut terdapat delapan langkah pengembangan, yaitu: 1)

pengembangan spesifikasi tes dilakukan dengan membuat kisi-kisi soal, 2)

penulisan soal dilakukan dengan menyusun soal sebanyak 40 butir soal, 3)

penelaahan soal dilakukan dengan proses validasi ahli materi dan ahli

bahasa, 4) perakitan soal dilakukan dengan memperbaiki hasil dari validasi

materi dan bahasa, 5) uji coba tes terhadap 270 peserta didik, 6) analisis

butir soal menggunakan analisis quest, 7) perakitan dan seleksi soal, 8)

pencetakan tes dilakukan dengan mencetak hasil produk yang telah

dikembangkan.

2. Kualitas instrumen penilaian berupa uji coba soal ditentukan berdasarkan

validasi penilaian dari ahli bahasa dan ahli materi. Hasil uji coba soal dari

ahli bahasa memiliki total rata-rata skor sebesar 52 dengan kategori

“Sangat Baik”, sedangkan total rata-rata dari ahli materi sebesar 52,575

dengan kategori “Baik”. Hasil uji coba soal sesuai atau cocok dengan

model Rasch yaitu batas penerimaan 0,77 sampai dengan 1,30.

Pelaksanaan uji coba soal dengan kompetensi dasar menganalisis jurnal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

121

penyesuaian kelas X SMK ini sudah layak menjdi instrumen penilaian bagi

seorang pendidik dalam pembelajaran.

B. Keterbatasan Pengembangan

Produk yang dikembangkan ini mempunyai beberapa keterbatasan antara

lain, yaitu:

1. Penulis membatasi pengembangan produk (soal) berbasis HOTS pada taraf

kognitif C4 (menganalisis). Tujuannya supaya pengembangan produk ini

lebih fokus pada taraf menganalisis tentang jurnal penyesuaian.

2. Prosedur penelitian dan pengembangan hanya berhenti pada langkah ke

delapan yaitu pencetakan tes. Dimana kondisi di lapangan tidak

memungkinkan untuk dilakukan penelitian sampai langkah kesepuluh.

3. Uji coba soal dilaksanakan di luar jam pembelajaran. Hal ini disebabkan

karena pelaksanaan penelitian mendekati ulangan akhir semester, sehingga

pihak pendidik tidak mengizinkan untuk melakukan penelitian pada jam

pembelajaran dengan alasan mengejar materi yang tertinggal.

4. Pihak sekolah maupun pendidik sulit menentukan waktu pelaksanaan

ujicoba tes, dikarenakan adanya kegiatan di sekolah tersebut.

5. Keterbatasan waktu dan dana dalam melakukan ujicoba kurang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

122

C. Saran

Saran untuk penulis selanjutnya yang akan mengembangkan uji coba soal

materi menganalisis jurnal penyesuaian sebagai berikut:

1. Pengembangan produk (soal) berbasis HOTS tidak hanya pada taraf

kognitif C4 (menganalisis) melainkan mencakup taraf kognitif C5

(mengevaluasi) dan C6 (mencipta) sehingga produk yang dihasilkan

menjadi lebih baik.

2. Prosedur penelitian dan pengembangan menurut Suryabrata sebaiknya

dilakukan sampai pada langkah kesepuluh sehingga dapat mengembangkan

produk yang lebih baik.

3. Ujicoba soal sebaiknya dilaksanakan tidak mendekati waktu ulangan akhir

semester, sehingga pihak sekolah khususnya pendidik bisa dengan mudah

mengatur jadwal pelaksanaan ujicoba dan peserta didik bisa memanfaatkan

waktu dengan baik tanpa menambah waktu diluar jam pembelajaran.

4. Pelaksanaan ujicoba, sebaiknya dikonfirmasi lebih awal pada pihak

sekolah beberapa bulan sebelum dilaksanakan ujicoba produk.

5. Bagi peneliti lain, sebaiknya melakukan ujicoba dengan populasi yang

lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

123

Daftar Pustaka

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2010). Kerangka Landasan untuk

PEMBELAJARAN, PENGAJARAN dan ASESMEN. (A. Prihantoro, Trans.)

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Endrayanto, H. Y., & Harumurti, Y. W. (2014). Penilaian Belajar Siswa di

Sekolah. (C. E. Setiyowati, & Y. B. Anangga, Eds.) Yogyakarta: PT

Kanisius.

Fadillah, E. N. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian Untuk mengukur

Keterampilan Proses Sains Siswa SMA. Diakses pada tanggal 02 Oktober

2018, dari http://jurnal.um-palembang.ac.id/dikbio/article/view/770.

Hidayat, S. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Istiyono, E. (2013). Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi dalam Mata Pelajaran Fisika di SMA.

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/viewFile/2120/1765Di

akses pada tanggal 7 Agustus 2018.

Julianingsih, S., Rosidin, U., & Wahyudi, I. (2017). Pengembangan Instrumen

HOTS Untuk Mengukur Dimensi Pengetahuan IPA Siswa di SMP.

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/article/view/12786Di akses

pada tanggal 7 Agustus 2018.

Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum: Konsep & Penerapan.

(A. Pamungkas, Ed.) Surabaya: Kata Pena.

Kusaeri. (2014). Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam

Kurikulum 2013. (A. Safa, Ed.) Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Ladjid, H. (2005). Pengembangan Kurikulum. Padang: Quantum Teaching.

Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta:

Mitra Cendikia Press.

Nasution , S. (2006). Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

124

Palupi , D. T. (2016). cara mudah Memahami Kurikulum. (S. Rochmaida, Ed.)

Surabaya: Jaring Pena.

Permendikbud No. 104 Tahun 2014. (n.d.).

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. (B. Santoso, Ed.) Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Retnawati, H. (2014). Teori Respons Butir dan Penerapannya. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Sani, R. A. (2016). Penilaian Autentik. Jakarta.

Sanjaya, W. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Saputra, H. (2016). Pengembangan Mutu Pendidikan menuju Era Global

penguatan mutu pembelajaran dengan penerapan HOTS. Bandung:

Smile's Indonesia Institute.

Subali, B. (2012). Prinsip Asesmen & Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: UNY

Press.

Sucipto, T., Moelyati, & Sumardi. (2011). Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan

Perusahaan Dagang. Bogor: Yudhistira.

Sudaryono. (2013, Januari 2018). Retrieved from Implementasi Teori Responsi

Butir (Item Response Theory) pada Penilaian Hasil Belajar Akhir di

Sekolah: https://sudaryono.ilearning.me/2013/01/18/implementasi-teori-

responsi-butir-item-response-theory-pada penilaian-hasil-belajar-akhir-di-

sekolah/

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sunarti, & Rahmawati, S. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:

CV Andi Offset.

Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: ANDI.

Wardani, K. (2015). Penyusunan Instrumen Tes Higher Order Thingking Skill

pada Materi Ekosistem SMA Kelas X.

https://media.neliti.com/media/publications/171303-ID-penyusunan-

instrumen-tes-higher-order-th.pdf (Di akses pada tanggal 8 agustus 2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

125

Widyastono, H. (2014). Perkembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari

Kurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013. (Suryani, Ed.) Jakarta: Bumi

Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

126

Lampiran I

(Soal Uji Coba)

Soal Akuntansi

Materi Jurnal Penyesuaian

Alokasi Waktu: 100 Menit

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X)

pada lembar jawab yang telah disediakan!

1. Perusahaan Angkutan Express dan PD Rahmat Sejati membuat laporan

keuangan pada akhir periode. Namun laporan yang dibuat tidak menunjukan

keadaan yang sebenarnya seperti yang terjadi di perusahaan. Setelah diteliti

lebih lanjut, ternyata ada beberapa penyesuaian yang belum disesuaikan oleh

perusahaan pada akhir periode. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa

jurnal penyesuaian adalah ....

A. Proses pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan

B. Proses pencatatan untuk menyesuaikan debit dan kredit

C. Proses pencatatan yang wajib dilakukan perusahaan agar memperoleh laba

D. Proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir

periode akuntansi

E. Proses penyesuaian tentang catatan atau fakta pada akhir periode untuk

mengetahui apakah perusahaan mengalami laba atau rugi

2. Berikut ini merupakan tujuan dilakukan penyesuaian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

127

1. Menentukan akun yang didebit dan dikredit seimbang pada akhir periode

sehingga perusahaan dapat melaporkan saldo yang sebenarnya.

2. Menentukan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga

setiap perkiraan saldo rill, khususnya perkiraan saldo kewajiban dan harta

menunjukan jumlah yang sebenarnya.

3. Menghitung setiap perkiraan nominal (perkiraan pendapatan dan beban)

yang sebenarnya selama periode yang bersangkutan.

4. Untuk menyesuaikan akun-akun yang salah.

Tujuan penyesuaian yang paling tepat ....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

3. Berikut ini alasan diperlukannya penyesuaian:

1. Beberapa transaksi belum dilakukan jurnal karena belum saatnya.

2. Beberapa transaksi harus disesuaikan pada akhir bulan.

3. Beberapa transaksi selama periode tersebut sudah digunakan.

4. Beberapa transaksi belum bersaldo nol.

5. Beberapa transaksi belum dibayar.

Alasan diperlukannya jurnal penyesuaian yang tepat adalah ….

A. 1, 2 dan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

128

B. 1, 3 dan 4

C. 1, 4 dan 5

D. 2, 3 dan 4

E. 2, 4 dan 5

4. Perhatikan beberapa akun di bawah ini:

1. Beban angkut pembelian

2. Piutang tak tertagih

3. Pendapatan yang masih harus diterima

4. Potongan pembelian

5. Akumulasi penyusutan

Akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode adalah ….

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 3 dan 4

C. 1, 4 dan 5

D. 2, 3 dan 5

E. 2, 4 dan 5

5. Pada perusahaan jasa, perlengkapan yang telah dipakai dapat dijurnal dengan

....

A. Mendebit Perlengkapan dan Mengkredit Kas

B. Mendebit Beban Perlengkapan dan Mengkredit Kas

C. Mendebit Beban Perlengkapan dan Mengkredit Perlengkapan

D. Mendebit Beban Perlengkapa, Utang Perlengkapan dan Mengkredit

Perlengkapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

129

E. Mendebit Perlengkapan, Beban Perlengkapan dan Mengkredit Utang

Perlengkapan

6. Jurnal penyesuaian yang dibuat atas beban gaji yang masih harus dibayar pada

perusahaan jasa adalah ....

A. Mendebit Beban Gaji dan Mengkredit Kas

B. Mendebit Kas dan Mengkredit Utang Gaji

C. Mendebit Utang Gaji dan Mengkredit Kas

D. Mendebit Beban Gaji dan Mengkredit Pendapatan

E. Mendebit Beban Gaji dan Mengkredit Utang Gaji

7. Pada perusahaan jasa pendapatan yang masih harus diterima pada akhir periode

dapat di sesuaikan dengan menjurnal ....

A. Pendapatan Bunga (D), Kas (K)

B. Piutang Bunga (D), Beban Bunga (K)

C. Piutang Pendapatan (D), Beban Bunga (K)

D. Piutang Bunga (D), Pendapatan Bunga (K)

E. Pendapatan Bunga (D), Piutang Pendapatan (K)

8. Penyusutan aktiva tetap pada akhir periode dalam perusahaan jasa dapat

disesuaikan dengan jurnal ....

A. Beban Penyusutan Peralatan (D), Akumulasi Penyusutan Peralatan (K)

B. Akumulasi Penyusutan Peralatan (D), Beban Penyusutan Peralatan (K)

C. Beban Penyusutan (D), Akumulasi Penyusutan (K)

D. Beban Penyusutan Peralatan (D), Kas (K)

E. Kas (D), Pendapatan Kantor (K)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

130

9. Jika menggunakan pendekatan neraca, beban asuransi dibayar dimuka pada

perusahaan jasa dapat disesuiakan dengan menjurnal ....

A. Asuransi Dibayar Di Muka (D), Beban Asuransi (K)

B. Beban Asuransi (D), Asuransi Dibayar Di Muka (K)

C. Asuransi Dibayar Di Muka (D), Piutang Asuransi (K)

D. Beban Asuransi Dibayar Di Muka (D), Asuransi Dibayar Di Muka (K)

E. Asuransi Dibayar Di Muka (D), Piutang Asuransi Di Bayar Di Muka (K)

10. Jika menggunakan pendekatan laba rugi, beban asuransi dibayar di muka pada

perusahaan jasa dapat disesuaikan dengan menjurnal ....

E. Asuransi Dibayar Di Muka (D), Beban Asuransi (K)

F. Beban Asuransi (D), Asuransi Bibayar Di Muka (K)

G. Asuransi Dibayar Di Muka (D), Kas (K)

H. Beban Asuransi (D), Kas (K)

I. Kas (D), Beban Asuransi (K)

11. Jika perusahaan jasa menggunakan pendekatan laba rugi, pendapatan sewa

diterima di muka dapat disesuaikan dengan ....

A. Mendebit Kas dan Mengkredit Pendapatan sewa

B. Mendebit Pendapatan sewa dan Mengkredit Kas

C. Mendebit Sewa Diterima Di Muka dan Mengkredit Pendapatan sewa

D. Mendebit Sewa diterima di muka dan mengkredit Piutang pendapatan

E. Mendebit Pendapatan Sewa dan Mengkredit Sewa diterima di muka

12. Jika perusahaan jasa menggunakan pendekatan neraca, pendapatan sewa

diterima di muka dapat disesuaikan dengan ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

131

A. Mendebit Sewa diterima di muka dan Mengkredit Pendapatan sewa

B. Mendebit Pendapatan sewa dan Mengkredit Sewa diterima di muka

C. Mendebit Kas dan Mengkredit Sewa diterima di muka

D. Mendebit Kas dan Mengkredit Pendapatan sewa

E. Mendebit pendapatan sewa dan Mengkredit Kas

13. Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada saat piutang usaha tersebut benar-

benar tidak dapat tertagih. Jika perusahaan jasa menggunakan metode

langsung, kerugian piutang tak tertagih dapat dijurnal dengan ....

A. Mendebit Kas dan Mengkredit Cadangan kerugian piutang

B. Mendebit Beban kerugian piutang tak tertagih dan Mengkredit Piutang

C. Mendebit Piutang usaha dan Mengkredit Cadangan kerugian piutang

D. Mendebit Cadangan kerugian piutang dan Mengkredit Beban kerugian

piutang

E. Mendebit Beban kerugian piutang tak tertagih dan Mengkredit Piutang

usaha

14. Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada saat piutang usaha tersebut benar-

benar tidak dapat tertagih. Jika perusahaan jasa menggunakan metode tidak

langsung, kerugian piutang tak tertagih dapat dijurnal dengan ....

E. Mendebit Beban kerugian piutang tak tertagih dan Mengkredit Cadangan

piutang tak tertagih

F. Mendebit Beban kerugian piutang tak tertagih dan Mengredit Piutang

usaha

G. Mendebit Utang usaha dan Mengkredit Cadangan kerugian piutang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

132

H. Mendebit Kas dan Mengkredit Piutang usaha

I. Mendebit Piutang usaha dan Mengkredit Kas

15. Jika perusahaan dagang menggunakan akun ikhtisar laba rugi, maka jurnal

penyesuaian atas persedian barang dagang akhir dapat dibuat dengan ....

A. Mendebit Persediaan barang dagang dan Mengkredit Ikhtisar laba rugi

B. Mendebit Ikhitsar laba rugi dan Mengkredit Persediaan barang dagang

C. Mendebit Persediaan barang dagang dan Mengkredit Utang dagang

D. Mendebit Utang dagang dan Mengkredit Persediaan barang dagang

E. Mendebit Persedian barang dagang dan Mengkredit Piutang dagang

16. Pada perusahaan dagang beban perlengkapan toko disesuaikan dengan

menjurnal ....

A. Beban perlengkapan toko (D), dan Perlengkapan (K)

B. Kas (D), Beban perlengkapan toko dan Beban perlengkapan kantor (K)

C. Perlengkapan (D), Beban perlengkapan toko dan Beban perlengkapan

kantor (K)

D. Beban perlengkapan toko, Beban perlengkapan kantor (D), dan Piutang

perlengkapan (K)

E. Beban perlengkapan toko, Beban perlengkapan kantor (D), dan Persedian

perlengkapan (K)

17. Jurnal penyesuaian yang perlu dibuat perusahan dagang atas beban iklan

dibayar di muka yang telah digunakan dengan menggunakan pendekatan laba

rugi adalah ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

133

A. Mendebit beban iklan dan Mengkredit iklan dibayar di muka

B. Mendebit iklan dibayar di muka dan Mengkredit beban iklan

C. Mendebit iklan dibayar di muka dan Mengkredit kas

D. Mendebit beban iklan dan Mengkredit utang iklan

E. Mendebit beban iklan dan Mengkredit kas

18. Jika perusahaan dagang menggunakan pendekatan laba rugi, jurnal

penyesuaian untuk asuransi dibayar di muka adalah ....

A. Beban asuransi (D), Kas (K)

B. Beban asuransi (D) Asuransi dibayar di muka (K)

C. Asuransi dibayar di muka (D) Piutang asuransi (K)

D. Asuransi dibayar di muka (D), Beban asuransi (K)

E. Beban asuransi di bayar di muka dan Beban asuransi (K)

19. Jurnal penyesuaian atas penyusutan kendaraan yang akan dibuat perusahaan

dagang pada akhir periode adalah ....

A. Mendebit Beban penyusutan kendaraan dan Mengkredit Kendaraan

B. Mendebit Akumulasi penyusutan kendaraan dan Mengkredit Kendaraan

C. Mendebit Akumulasi penyusutan kendaraan dan Mengkredit Piutang

kendaraan

D. Mendebit Akumulasi penyusutan kendaraan dan Mengkredit Beban

penyusutan kendaraan

E. Mendebit Beban penyusutan kendaraan dan Mengkredit Akumulasi

penyusutan kendaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

134

20. Jika pada akhir periode masih ada beban pajak, maka perusahaan dapat

menjurnal ....

A. Mendebit Pajak penghasilan dan Mengkredit Kas

B. Mendebit Utang pajak dan Mengkredit Piutang pajak

C. Mendebit Utang pajak dan Mengkredit Pajak penghasilan

D. Mendebit Pajak penghasilan dan Mengkredit Piutang pajak

E. Mendebit Pajak penghasilan dan Mengkredit Utang pajak

21. Jika menggunakan akun harga pokok penjualan, persediaan barang dagang

akhir dapat disesuaikan dengan cara ....

A. Mendebit Persediaan barang dagang dan Mengkredit Harga pokok

penjualan

B. Mendebit Harga pokok penjualan dan Mengkredit Persediaan barang

dagang

C. Mendebit Persediaan barang dagang dan Mengkredit Utang dagang

D. Mendebit Persediaan barang dagang dan Mengkredit Kas

E. Mendebit Harga pokok penjualan dan Mengkredit Kas

22. Diketahui sewa kantor Rp 8.000.000 dibayar tanggal 1 Juli 2017 untuk 2 tahun,

perusahaan Angkutan Exspress menggunakan pendekatan neraca maka jurnal

penyesuaian yang dibuat oleh perusahaan Angkutan Exspress adalah ....

A. Sewa dibayar di muka Rp 2.000.000

Kas Rp 2.000.000

B. Beban sewa Rp 2.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

135

Sewa dibayar di muka Rp 2.000.000

C. Sewa dibayar di muka Rp 8.000.000

Beban sewa Rp 8.000.000

D. Beban sewa Rp 8.000.000

Sewa dibayar di muka Rp 8.000.000

E. Beban sewa Rp 8.000.000

Piutang sewa di terima di muka Rp 8.000.000

23. Diketahui persediaan perlengkapan pada awal periode sebesar Rp 6.500.000.

Jika pada akhir periode persediaan perlengkapan yang tersisa hanya sebesar Rp

1.200.000 maka ayat jurnal penyesuaian yang akan dicatat adalah ....

A. Beban perlengkapan Rp 1.200.000

Kas Rp 1.200.000

B. Perlengkapan Rp 5.300.000

Beban perlengkapan Rp 5.300.000

C. Beban perlengkapan Rp 5.300.000

Perlengkapan Rp 5.300.000

D. Beban perlengkapan Rp 5.300.000

Piutang perlengkapan Rp 5.300.000

E. Beban perlengkapan Rp 6.500.000

Perlengkapan Rp 6.500.000

24. Diketahui harga perolehan kendaraan adalah sebesar Rp 250.000.000 dan

akumulasi penyusutan kendaraan sebesar Rp 25.000.000, jika kendaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

136

disusut 10% dari harga perolehan, maka perusahaan Angkutan Express dapat

mencatat penyusutan kendaraan dengan menjurnal ....

A. Beban penyusutan kendaraan Rp 25.000.000

Kas Rp 25.000.000

B. Beban penyusutan kendaraan Rp 25.000.000

Kendaraan Rp 25.000.000

C. Kendaraan Rp 25.000.000

Beban penyusutan kendaraan Rp 25.000.000

D. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 25.000.000

Beban penyusutan kendaraan Rp 25.000.000

E. Beban penyusutan kendaraan Rp 25.000.000

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 25.000.000

25. Diketahui harga perolehan peralatan servis sebesar Rp 12.000.000 dan

akumulasi penyusutan peralatan servis sebesar Rp 1.200.000, peralatan servis

disusut sebesar 10% dari harga perolehan, maka jurnal penyesuaian yang

dibuat oleh perusahaan angkut exspress adalah ....

A. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 1.200.000

Beban peralatan yang disusut Rp 1.200.000

B. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 1.200.000

Beban penyusutan peralatan Rp 1.200.000

C. Beban penyusutan peralatan Rp 1.200.000

Akumulasi penyusutan peralatan Rp 1.200.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

137

D. Beban penyusutan kendaraan Rp 1.200.000

Kendaraan Rp 1.200.000

E. Beban penyusutan kendaraan Rp 1.200.000

Kas Rp 12.000.000

26. Diketahui pendapatan sewa kendaraan yang masih harus diterima sebesar Rp

1.600.000, maka jurnal penyesuaian yang dibuat oleh perusahaan angkutan

exspress adalah ....

A. Pendapatan Rp 1.600.000

Kas Rp 1.600.000

B. Kas Rp 1.600.000

Pendapatan Rp 1.600.000

C. Kas Rp 1.600.000

Piutang pendapatan sewa Rp 1.600.000

D. Pendapatan sewa Rp 1.600.000

Piutang pendapatan sewa Rp 1.600.000

E. Piutang pendapatan sewa Rp 1.600.000

Pendapatan sewa Rp 1.600.000

27. Jika gaji bulan Desember yang masih harus dibayar Rp 1.300.000, maka jurnal

penyesuaian yang dicatat oleh Perusahaan Angkutan Exspress untuk

menyesuaikan beban gaji pada akhir periode adalah ....

A. Utang gaji Rp 1.300.000

Kas Rp 1.300.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

138

B. Beban gaji Rp 1.300.000

Kas Rp 1.300.000

C. Utang gaji Rp 1.300.000

Beban gaji Rp 1.300.000

D. Beban gaji Rp 1.300.000

Utang gaji Rp 1.300.000

E. Beban gaji Rp 1.300.000

Piutang gaji Rp 1.300.000

28. Diketahui beban asuransi sebesar Rp 1.500.000. Asuransi dibayar tanggal 1

April 2010 untuk satu tahun (1 April 2010–31 Maret 2011). Perusahaan

Angkutan Exspress menggunakan pendekatan neraca untuk menyesuaikan

beban asuransi tersebut, maka dapat mencatat dengan menjurnal ....

A. Asuransi dibayar di muka Rp 1.125.000

Beban asuransi Rp 1.125.000

B. Beban asuransi Rp 1.125.000

Asuransi dibayar di muka Rp 1.125.000

C. Beban asuransi Rp 1.500.000

Asuransi dibayar di muka Rp 1.500.000

D. Asuransi dibayar di muka Rp 1.500.000

Kas Rp 1.500.000

E. Beban asuransi Rp 1.500.000

Kas Rp 1.500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

139

29. Diketahui beban iklan pada awal periode adalah sebesar Rp 2.400.000. Jika

pada akhir periode terdapat beban iklan yang telah kadaluwarsa sebesar Rp

900.000 maka Jurnal penyesuaian yang akan dicatat oleh perusahaan angkutan

exspress adalah ....

A. Beban iklan Rp 900.000

Kas Rp 900.000

B. Iklan dibayar di muka Rp 900.000

Beban iklan Rp 900.000

C. Iklan dibayar di muka Rp 1.500.000

Kas Rp 1.500.000

D. Iklan dibayar di muka Rp 1.500.000

Beban iklan Rp 1.500.000

E. Beban iklan Rp 2.400.000

Iklan dibayar di muka Rp 2.400.000

30. Berikut ini aktivitas Delta Car Rental dengan Nasi Uduk Catering!

Nasi Uduk Catering NOTA

Jl. Condong Catur No.01

Telp: (0274) 636462. Fax(0274) 636264 Tanggal: 2/12/2017

Kepada Yth. Delta Car Rental

Jl. Mozes G>, Mrican, Sleman

No. Menu/Paket Jumlah

Harga

Persatuan Jumlah

1 Paket Ayam Bakar

(1 minggu) 15 orang Rp 15.000,00

Rp

225.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

140

Catatan: Uang muka -

1

Makanan yang tidak sesuai dengan

menu yang sepakati akan

mendapatkan ganti senilai menu

pesanan

Kurang bayar -

Total Rp 225.000,00

Hormat kami,

2 Keterlambatan pengiriman yang disebabkan

oleh faktor manusia akan mendapatkan

penggantian senilai menu yang dipesan Abdul A.

Berdasarkan informasi, paket Nasi Uduk yang terpakai sebanyak 10 paket.

Kemudiaan yang belum digunakan sebesar 5 paket di bebankan untuk bulan

Januari.

DELTA CAR RENTAL

Jl. Mozes Gatotkaca No.1, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta

55002

Telp. 081806274145, Fax. (0274) 542385, Website: www.

DCRjogja.blogspot.com

No. : 02 BUKTI MEMORIAL

Kepada Yth.

Saudara : Adelitia B.

Bagian Akuntansi : Delta Car Rental

Memo : Biaya catering tanggal 2 Desember 2017 yang

belum terpakai.

Yogyakarta, 31 Desember 2017

Dibuat oleh: Dibukukan oleh:

Kepala bagian keuangan bagian pembukuan

Dewa Suryo Adelitia B.

Jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2017 adalah ….

A. Biaya catering dibayar di muka Rp 75.000,00

Biaya catering Rp 75.000,00

B. Biaya catering Rp 75.000,00

Biaya catering dibayar di muka Rp 75.000,00

C. Biaya catering Rp 150.000,00

Biaya catering dibayar di muka Rp 150.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

141

D. Biaya catering dibayar di muka Rp 150.000,00

Biaya catering Rp 150.000,00

E. Biaya catering dibayar di muka Rp 225.000,00

Biaya catering Rp 225.000,00

31. Diketahui pajak untuk tahun 2017 ditaksir Rp 2.500.000 belum dibayar,

perusahaan angkutan exspress menyesuaikan pajak penghasilan dengan

menjurnal ....

A. Beban pajak Rp 2.500.000

Piutang pajak Rp 2.500.000

B. Beban pajak Rp 2.500.000

Utang pajak Rp 2.500.000

C. Beban pajak Rp 2.500.000

Kas Rp 2.500.000

D. Kas Rp 2.500.000

Beban pajak Rp 2.500.000

E. Kas Rp 2.500.000

Utang pajak Rp 2.500.000

32. Diketahui kas pada awal periode sebesar Rp 1.900.000, sedangkan laporan

rekening koran yang diterima dari bank menunjukan saldo kredit Rp 1.910.000

perbedaan tersebut terjadi karena bank mendebit PD Rahman Sejati Rp 15.000

untuk beban administrasi dan mengkredit Rp 25.000 untuk jasa giro.

Berdasarkan laporan rekening koran tersebut, jurnal penyesuaian yang dicatat

oleh PD Rahmat Sejati adalah ....

A. Pendapatan bunga Rp 25.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

142

Kas Rp 10.000

Beban administrasi bank Rp 15.000

B. Kas Rp 15.000

Beban administrasi bank Rp 10.000

Pendapatan bunga Rp 25.000

C. Pendapatan bunga Rp 25.000

Kas Rp 15.000

Beban administrasi bank Rp 10.000

D. Kas Rp 10.000

Beban administrasi bank Rp 15.000

Pendapatan bunga Rp 25.000

E. Kas Rp 25.000

Beban administrasi bank Rp 15.000

Pendapatan bunga Rp 10.000

33. Diketahui persediaan barang dagang pada akhir periode sebesar Rp 7.750.000,

jurnal untuk menyesuaikan persediaan barang dagang pada akhir periode

dengan menggunakan pendekatan ikhtisar laba rugi adalah ....

A. Ikhtisar laba rugi Rp 7.750.000

Persediaan barang dagang Rp 7.750.000

B. Persediaan barang dagang Rp 7.750.000

Kas Rp 7.750.000

C. Kas Rp 7.750.000

Persediaan barang dagang Rp 7.750.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

143

D. Piutang dagang Rp 7.750.000

Persediaan barang dagang Rp 7.750.000

E. Persediaan barang dagang Rp 7.750.000

Ikhtisar laba rugi Rp 7.750.000

34. Diketahui persediaan perlengkapan pada awal periode sebesar Rp 1.150.000.

perlengakpan yang telah terpakai selama periode berjalan sebesar Rp 350.000,

dari perlengkapan yang masih tersisa 75% dibebankan ke toko dan 25%

dibebankan ke kantor. Maka pada akhir periode jurnal penyesuaian yang dibuat

oleh PD Rahmat Sejati adalah ....

A. Beban perlengkapan toko Rp 262.500

Beban perlengkapan kantor Rp 87.500

Perlengkapan Rp 350.000

B. Beban perlengkapan toko Rp 862.500

Beban perlengkapan kantor Rp 287.500

Perlengkapan Rp 1.150.000

C. Perlengkapan Rp 800.000

Beban perlengkapan toko Rp 600.000

Beban perlengkapan kantor Rp 200.000

D. Beban perlengkapan toko Rp 600.000

Beban perlengkapan kantor Rp 200.000

Perlengkapan Rp 800.000

E. Beban perlengkapan toko Rp 1.125.000

Beban perlengkapan kantor Rp 375.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

144

Perlengkapan Rp 1.500.000

35. Diketahui asuransi dibayar di muka pada awal periode sebesar Rp 720.000,

asuransi dibayar pada tanggal 1 Maret 2017 untuk 1 tahun. Untuk asuransi yang

sudah dijalani, dibebankan kepada toko 60% dan kantor 40%. Untuk

menyesuaikan beban asuransi yang sudah di pakai, maka jurnal penyesuaian

yang dibuat oleh PD Rahmat Sejati Sejati adalah ....

A. Beban asuransi toko Rp 432.000

Beban asuransi kantor Rp 288.000

Asuransi dibayar di muka Rp 720.000

B. Beban asuransi toko Rp 360.000

Beban asuransi kantor Rp 240.000

Asuransi dibayar di muka Rp 600.000

C. Asuransi dibayar di muka Rp 600.000

Beban asuransi toko Rp 360.000

Beban asuransi kantor Rp 240.000

D. Asuransi dibayar di muka Rp 600.000

Beban asuransi toko Rp 360.000

Beban asuransi kantor Rp 240.000

E. Asuransi dibayar di muka Rp 720.000

Beban asuransi toko Rp 432.000

Beban asuransi kantor Rp 288.000

36. Diketahui harga perolehan gedung sebesar Rp 20.000.000 dan akumulasi

penyusutan gedung sebesar Rp 1.000.000, gedung disusutkan 5% dari harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

145

perolehan. Untuk menyesuaiakan penyusutan gedung tersebut, jurnal

penyesuaian yang dibuat adalah ....

A. Beban penyusutan gedung Rp 1.050.000

Akumulasi penyusutan gedung Rp 1.050.000

B. Beban penyusutan gedung Rp 1.000.000

Gedung Rp 1.000.000

C. Beban penyusutan gedung Rp 1.000.000

Akumulasi penyusutan gedung Rp 1.000.000

D. Beban penyusutan gedung Rp 1.000.000

Kas Rp 1.000.000

E. Beban penyusutan gedung Rp 1.100.000

Akumulasi penyusutan gedung Rp 1.100.000

37. Diketahui harga perolehan peralatan kantor sebesar Rp 1.500.000, diperkirakan

peralatan kantor disusutkan sebesar 10% dari harga perolehan. Jurnal

penyesuaian yang dibuat oleh CV Abadi adalah ....

A. Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp 150.000

Beban penyusutan peralatan kantor Rp 150.000

B. Beban penyusutan peralatan kantor Rp 150.000

Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp 150.000

C. Beban penyusutan peralatan kantor Rp 150.000

Kas Rp 150.000

D. Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp 1.500.000

Beban penyusutan peralatan kantor Rp 1.500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

146

E. Beban penyusutan peralatan kantor Rp 1.500.000

Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp 1.500.000

38. Diketahui harga perolehan peralatan toko PD Rahmat Sejati sebesar Rp

1.000.000 dan taksiran nilai sisa sebesar Rp 150.000, diperkirakan peralatan

tersebut mempunyai umur manfaat selama 4 tahun. Maka jurnal penyesuaian

yang dibuat oleh PD Rahmat Sejati adalah ....

A. Beban penyusutan peralatan toko Rp 62.500

Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp 62.500

B. Beban penyusutan peralatan toko Rp 125.000

Peralatan toko Rp 125.000

C. Beban penyusutan peralatan toko Rp 212.500

Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp 212.500

D. Peralatan toko Rp 637.500

Beban penyusutan peralatan toko Rp 637.500

E. Beban penyusutan peralatan toko Rp 850.000

Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp 850.000

39. Diketahui gaji bulan Desember yang belum dibayar adalah gaji bagian kantor

Rp 150.000 dan bagian toko Rp 50.000. Jurnal untuk mencatat penyesuaian

atas gaji bulan Desember yang masih terutang adalah ....

A. Beban gaji Rp 200.000

Utang gaji Rp 200.000

B. Beban gaji Rp 200.000

Kas Rp 200.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

147

C. Beban gaji kantor Rp 150.000

Beban gaji toko Rp 50.000

Kas Rp 200.000

D. Utang gaji Rp 200.000

Beban gaji kantor Rp 150.000

Beban gaji toko Rp 50.000

E. Beban gaji kantor Rp 150.000

Beban gaji toko Rp 50.000

Utang gaji Rp 200.000

40. Diketahui utang pajak pada awal periode sebesar Rp 500.000, jika pada akhir

periode perusahaan memperoleh pajak penghasilan sebesar Rp 750.000, maka

perusahaan mencatat penyesuaian atas pajak yang masih terutang sebesar ....

A. Beban pajak Rp 250.000

Piutang pajak Rp 250.000

B. Pajak penghasilan Rp 250.000

Utang pajak Rp 250.000

C. Utang pajak Rp 500.000

Pajak penghasilan Rp 500.00

D. Pajak penghasilan Rp 750.000

Utang pajak Rp 750.000

E. Beban pajak Rp 1.250.000

Kas Rp 1.250.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

148

Kunci Jawaban

1. D 11. E 21. A 31. B

2. C 12. A 22. B 32. D

3. A 13. E 23. C 33. E

4. D 14. A 24. E 34. D

5. C 15. A 25. C 35. B

6. E 16. A 26. E 36. C

7. D 17. A 27. D 37. B

8. A 18. B 28. B 38. C

9. B 19. E 29. D 39. E

10. A 20. E 30. B 40. B

Petunjuk Penskoran

1. Jika dijawab benar skor 1

2. Jika dijawab salah/tidak menjawab skor 0

3. Jumlah skor total adalah 40

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100

4. Batas KKM nilai akuntansi dasar peserta didik kelas X adalah 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

149

Lampiran 2

(Lembar Jawaban)

LEMBAR JAWABAN UJI COBA SOAL

HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)

Nama peserta didik : No. peserta

didik:

Kelas :

Nama sekolah :

1. A B C D E 21. A B C D E

2. A B C D E 22. A B C D E

3. A B C D E 23. A B C D E

4. A B C D E 24. A B C D E

5. A B C D E 25. A B C D E

6. A B C D E 26. A B C D E

7. A B C D E 27. A B C D E

8. A B C D E 28. A B C D E

9. A B C D E 29. A B C D E

10. A B C D E 30. A B C D E

11. A B C D E 31. A B C D E

12. A B C D E 32. A B C D E

13. A B C D E 33. A B C D E

14. A B C D E 34. A B C D E

15. A B C D E 35. A B C D E

16. A B C D E 36. A B C D E

17. A B C D E 37. A B C D E

18. A B C D E 38. A B C D E

19. A B C D E 39. A B C D E

20. A B C D E 40. A B C D E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

150

Lampiran 3

(lembar penilaian oleh ahli bahasa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

155

Lampiran 4

(lembar penilaian oleh ahli materi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

162

Lampiran 5

(Angket respon peserta didik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

171

Lampiran 6

(Surat izin penelitian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

179

Lampiran 7

(Silabus)

SILABUS

KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL PENYESUAIAN

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Pembelajar

an

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.10 Mengan

alisis

jurnal

penyesu

aian

Pengertia

n jurnal

penyesuai

an

Data

informasi

jurnal

penyesuai

an

Langkah

pencatata

n jurnal

penyesuai

an

Mengamati

Peserta

didik

mempelajari

buku teks,

bahan

tayang

maupun

sumber lain

tentang

jurnal

penyesuaian

dan

prosedur

membuat

jurnal

penyesuaian

Menanya

Peserta

didik

mengajukan

pertanyaan

untuk

mengidentif

ikasi

masalah

tentang

jurnal

penyesuaian

Mengekspl

orasi

Peserta

didik

mengumpul

kan data

Tugas

Individu/

kelompok

Mendiskus

ikan

materi

Observasi

Peserta

didik

mengamat

i proses

peserta

didik

dalam

mengump

ulkan

informasi.

Portofolio

Pendidik

menilai

laporan

dari

peserta

didik.

Tes

Tes tertulis

bentuk

uraian atau

pilihan

ganda.

20 jp Buku

pengantar

akuntansi

dan

keuangan,

Yudistira

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

180

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Pembelajar

an

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

atau

informasi

dari

berbagai

sumber

informasi

terpercaya

tentang

pengertian

jurnal

penyesuaian

dan

prosedur

dalam

membuat

jurnal

penyesuaian

Asosiasi

Peserta

didik

mendiskusi

kan tentang

pengertian

jurnal

penyesuaian

dan

prosedur

membuat

jurnal

penyesuaian

.

Peserta

didik secara

bersama-

sama

menyimpul

kan dari

keseluruhan

materi.

Komunikas

i

Peserta

didik

menuliskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

181

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Pembelajar

an

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

laporan

kerja

kelompok

tentang

jurnal

penyesuaian

dan

prosesur

membuat

jurnal

penyesuaian

Peserta

didik

mempresent

asikan hasil

kerja

kelompok di

depan kelas

sedangkan

kelompok

lain

menanggapi

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

182

Lampiran 8 (RPP SMK Negeri 1 Tempel)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Tempel

Bidang Keahlian : TIK/Bisman

Program Keahlian : TKI/BP/MP/AK

Komp. Keahlian : TKJ/BDP/OTKP/AKL

Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar No. RPP 10

Materi Pembelajaran : Membuat Jurnal Penyesuaian

Kelas : X Akuntansi Semester genap

KBM : 76 (Tujuh Puluh Enam)

Alokasi Waktu : 20 Jam

Pertemuan ke : 17,18,19,20

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Pengetahuan Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.10Menganalisis transaksi jurnal penyesuaian

3.10.1 Menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian

3.10.2 Mengidentifikasi informasi atau data keuangan yang membutuhkan penyesuaian

3.10.3 Menjelaskan langkah-langkah pencatatan transaksi

No. : F2/U04/KBM/24.0

Tgl. : 11 Nov. 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

183

penyesuaian

2. Keterampilan

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

4.10Membuat jurnal

penyesuaian

4.10.1 Mencatat jurnal penyesuaian

C. Tujuan Pembelajaran

1. Pengetahuan a. Menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian

b. Menjelaskan prosedur membuat jurnal penyesuaian c. Mengdentifikasi jurnal penyesuaian

d. Menganalisis transaksi jurnal penyesuaian

2.Keterampilan

a. Melakukan pencatatan jurnal penyesuaian

D. Materi Pembelajaran

1. Faktual Pengertian Jurnal penyesuaian Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apapun dalam laporan keuangan. Meskipun begitu, pada akuntansi berbasis akrual beberapa akun dalam buku besar memerlukan pemutakhiran (updating). Analisis dan pemutakhiran akun-akun pada akhir periode sebelum laporan keuangan disiapkan disebut denganproses penyesuaian (adjusting process). Sedangkan ayat jurnal yang memutakhirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut dengan ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries).

2. Konseptual

Jenis akun yang memerlukan penyesuaian - Ada empat akun yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian. Golongan

pertama adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal, yaitu beban dibayar dimuka (prepaid expense) dan pendapatan diterima dimuka (unearned revenues). Golongan ini sering disebut dengan akun tangguhan (deferral). Golongan kedua adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dibelakang, yaitu akruan pendapatan (accrued revenues) dan akruan beban (accrued expense).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

184

- Beban dibayar dimuka (prepaid expense) yang kadang disebut juga beban yang ditangguhkan (deffered expense) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai aset karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima. Aset ini kemudian berubah menjadi beban seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Bahan habis pakai (supplies), sewa dibayar dimuka, dan asuransi dibayar dimuka adalah dua contoh beban dibayar dimuka yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi.

- Pendapatan diterima dimuka (unearned revenues), kadang disebut juga pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai kewajiban karena kasnya telah diterima dimuka padahal jasa atau barangnya belum diberikan kepada pelanggan. Kewajiban ini berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Contoh pendapatan diterima dimuka dan sewa diterima dimuka. Contoh transaksi yang masuk sebagai pendapatan diterima dimuka adalah menerima pendapatan dimuka atas pesanan barang yang terjadi dibulan yang akan datang.

- Akruan pendapatan (accrued revenues) atau piutang pendapatan adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tetapi belum dicatat di akun pendapatan. Contohnya adalah imbalan jasa yang telah diberikan oleh seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode.

- Akruan beban (accrued expense) atau beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat ke akun beban. Contoh akruan beban adalah utang gaji kepada karyawan pada akhir periode, contoh lain utang bunga wesel, utang bunga, dan utang pajak

3. Prosedural

Pada penyesuaian Persediaan Barang Dagang dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu: a) Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi

Pada akhir periode akuntansi , jumlah persediaan barang dagang awal disesuaikan menjadi persediaan barang akhir menggunakan akun ikhtisar laba rugi (termasuk akun nominal) sebagai perantara. Hal ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1) Memindahkan saldo akun persediaan barang dagang awal ke akun

ikhtisar laba rugi Ikhtisar laba rugi XXX Persediaan barang dagang XXX

2) Memunculkan saldo akun persediaan barang dagang akhir Persediaan barang dagang XXX Ikhtisar Laba rugi XXX

b) Pendekatan Harga Pokok Penjualan Perhitungan harga pokok penjualan (HPP) melibatkan akun – akun persediaan barang dagang awal dan akhir, pembelian, retur pembelian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

185

dan pengurangan harga, serta potongan pembelian. Jika persediaan dagang disesuaikan menggunakan pendekatan harga pokok penjualan maka seluruh akun tersebut akan ikut terlibat. Penyesuaian persediaan barang dagang menggunakan pendekatan harga pokok penjualan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Persediaan dagang awal

Harga pokok penjualan XXX Persediaan barang dagang XXX

2) Pembelian barang dagang Harga Pokok Penjualan XXX Pembelian XXX

3) Retur Pembelian dan pengurangan harga Retur pembelian dan pengurangan harga XXX Harga Pokok Penjualan XXX

4) Potongan Pembelian Potongan Pembelian XXX Harga Pokok Penjualan XXX

5) Potongan Pembelian Potongan Pembelian XXX Harga Pokok Penjualan XXX

6) Persediaan barang dagang akhir Persediaan barang dagang XXX Harga pokok Penjualan XXX

4 Metakognitif

E. Pendekatan, Model dan Metode

1. PendekatanPembelajaran : Scientific Learning

2.Strategi/Model Pembelajaran : Model pembelajaran discovery learning

3. MetodePembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan

penugasan

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

186

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alikasi Waktu

Pendahuluan ( 10 menit)

Orientasi : Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran, mengecek kebersihan kelas dan lingkungan sekitarnya serta mengondisikan kesiapan peserta didik dalam belajar

(2 menit)

Apersepsi :Guru melakukan apersepsi tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu prinsip dasar dalam melakukan posting buku besar

(2 menit)

Motivasi :Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi tentang mengamati dan menganalisis prinsip dan prosedur transaksi jurnal penyesuaian

(3 menit)

MemberiAcuan : Guru menyampaikan garis besar materi tentang mengamati dan menganalisis prinsip dan prosedur transaksi jurnal penyesuaian dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang mengamati dan menganalisis prinsip dan prosedur transaksi jurnal penyesuaian

(3 menit)

Inti (115 menit)

Mengamati 1. Guru menugaskan peserta didik untuk

mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

2. Peserta didik mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca sald

3. Peserta didik membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam

(115menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

187

penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

Menanya 1. Guru menugaskan peserta didik untuk

mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai pengertian jurnal penyesuaian, informasi atau data keuangan yang dibutuhkan dalam jurnal penyesuaian, serta langkah-langkah pencatatan transaksi penyesuaian

2. Peserta didik mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai pengertian jurnal penyesuaian, informasi atau data keuangan yang dibutuhkan dalam jurnal penyesuaian, serta langkah-langkah pencatatan transaksi penyesuaian

3. Peserta didik membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas tentang pengertian jurnal penyesuaian, informasi atau data keuangan yang dibutuhkan dalam jurnal penyesuaian, serta langkah-langkah pencatatan transaksi penyesuaian

MengumpulkanInformasi 1. Peserta didik mengumpulkan data dan

informasi tentang pengertian jurnal penyesuaian, informasi atau data keuangan yang dibutuhkan dalam jurnal penyesuaian, serta langkah-langkah pencatatan transaksi penyesuaian

2. Peserta didik membuat kelompok untuk berdiskusi tentang pengertian jurnal penyesuaian, informasi atau data keuangan yang dibutuhkan dalam jurnal penyesuaian, serta langkah-langkah pencatatan transaksi penyesuaian

Mengasosiasi 1. Peserta didik menukarkan hasil diskusi

ntar kelompok untuk mendapatkan masukan atau tanggapan secara tertulis atau lisan

2. Menyimpulkan dari keseluruhan materi 3. Peserta didik merevisi hasil kerja

berdasarkan masukan dari kelompok lain.

Mengkomunikasikan 1. Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusi, melaporkan kesimpulan hasil diskusi yang telah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

188

2. Peserta didik menanggapi presentasi kelompok lain

Penutup (10 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran

3. Guru menginformasikan kegiatan dan garis besar materi pada pertemuan berikutnya,

4. 10 menit sebelum pelajaran diakhiri guru mengajak peserta didik mengecek kembali kebersihan kelas, laci, merapikan meja dan kursi, mematikan kipas angin, LCD dan lampu kelas

5. Pembelajaran ditutup salam

(10 menit)

2. Pertemuan 18

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alikasi Waktu

Pendahuluan ( 10 menit)

Orientasi : Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran, mengecek kebersihan kelas dan lingkungan sekitarnya serta mengondisikan kesiapan peserta didik dalam belajar

(2 menit)

Apersepsi : Guru melakukan apersepsi tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu pengertian Jurnal Penyesuaian

(2 menit)

Motivasi : Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi tentang Data informasi jurnal penyesuaian

(3 menit)

MemberiAcuan : Guru menyampaikan garis besar materi tentang Data informasi jurnal penyesuaiandan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang Data informasi jurnal penyesuaian

(3 menit)

Inti (70 menit)

Mengamati 1. Peserta didik melihat bahan tayangan

tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku

(70 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

189

besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

2. Peserta didik membaca dan menggali dari berbagai macam buku sumber tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo.

Menanya 1. Guru menugaskan peserta didik untuk

mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

2. Peserta didik mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

3. Peserta didik membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

MengumpulkanInformasi 1. Peserta didik mengumpulkan data dan

informasi tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo melalui buku siswa dan hasil diskusi

2. Peserta didik membuat kelompok untuk berdiskusi tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo melalui buku siswa dan hasil diskusi

Mengasosiasi 4. Peserta didik menukarkan hsil diskusi antar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

190

kelompok untuk mendapatkan masukan atau tanggapan secara tertulis atau lisan Menyimpulkan dari keseluruhan materi

5. Peserta didik merevisi hasil kerja berdasarkan masukan dari kelompok lain.

Mengkomunikasikan 1. Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusi, melaporkan kesimpulan hasil diskusi yang telah direvisi

2. Peserta didik menanggapi presentasi kelompok lain

Penutup (10 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran

3. Guru menginformasikan kegiatan dan garis besar materi pada pertemuan berikutnya,

4. 10 menit sebelum pelajaran diakhiri guru mengajak peserta didik mengecek kembali kebersihan kelas, laci, merapikan meja dan kursi, mematikan kipas angin, LCD dan lampu kelas

5. Pembelajaran ditutup salam

(10 menit)

3. Pertemuan 19

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alikasi Waktu

Pendahuluan ( 10 menit)

Orientasi : Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran, mengecek kebersihan kelas dan lingkungan sekitarnya serta mengondisikan kesiapan peserta didik dalam belajar

(2 menit)

Apersepsi : Guru melakukan apersepsi tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu pengertian Data informasi jurnal penyesuaian

(2 menit)

Motivasi : Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi tentang Langkah pencatatan jurnal penyesuaian

(3 menit)

MemberiAcuan : Guru menyampaikan garis besar materi tentang Langkah pencatatan jurnal penyesuaiandan menjelaskan kegiatan

(3 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

191

yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang Langkah pencatatan jurnal penyesuaian

Inti (115 menit)

Mengamati 1. Peserta didik melihat bahan tayangan tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

2. Peserta didik membaca dan menggali dari berbagai macam buku sumber tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo.

(115menit)

Menanya 1. Guru menugaskan peserta didik untuk

mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

2. Peserta didik mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

3. Peserta didik membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

MengumpulkanInformasi 1. Peserta didik mengumpulkan data dan

informasi tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

192

dan prosedur penyusunan neraca saldo melalui buku siswa dan hasil diskusi

2. Peserta didik membuat kelompok untuk berdiskusi tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo melalui buku siswa dan hasil diskusi

Mengasosiasi 1. Peserta didik menukarkan hasil diskusi

antar kelompok untuk mendapatkan masukan atau tanggapan secara tertulis atau lisan Menyimpulkan dari keseluruhan materi

2. Peserta didik merevisi hasil kerja berdasarkan masukan dari kelompok lain.

Mengkomunikasikan 1. Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusi, melaporkan kesimpulan hasil diskusi yang telah direvisi

2. Peserta didik menanggapi presentasi kelompok lain

Penutup 10 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran

3. Guru menginformasikan kegiatan dan garis besar materi pada pertemuan berikutnya,

4. 10 menit sebelum pelajaran diakhiri guru mengajak peserta didik mengecek kembali kebersihan kelas, laci, merapikan meja dan kursi, mematikan kipas angin, LCD dan lampu kelas

5. Pembelajaran ditutup salam

(10 menit)

4.Pertemuan 20

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alikasi Waktu

Pendahuluan ( 10 menit)

Orientasi : Guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran, mengecek kebersihan kelas dan lingkungan sekitarnya serta mengondisikan kesiapan peserta didik dalam

(2 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

193

belajar

Apersepsi :Guru melakukan apersepsi tentang materi pada pertemuan sebelumnya yaitu pengertian melakukan posting jurnal ke buku besar dua kolom, tiga kolom dan empat kolom.

(2 menit)

Motivasi : Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi tentang mengamati dan menganalisis prinsip dan prosedur melakukan penyusunan neraca saldo

(3 menit)

MemberiAcuan : Guru menyampaikan garis besar materi tentang mengamati dan menganalisis prinsip dalam melakukan penyusunan neraca saldo dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang mengamati dan menganalisis prinsip dan prosedur penyusunanneraca saldo.

(3 menit)

Inti (70 menit)

Mengamati 1.Peserta didik melihat bahan tayangan tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo 2.Peserta didik membaca dan menggali dari berbagai macam buku sumber tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo.

(70 menit)

Menanya 1. Guru menugaskan peserta didik untuk

mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

2. Peserta didik mengidentifikasi masalah utama yaitu mengenai prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

194

informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

3. Peserta didik membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo

MengumpulkanInformasi 1. Peserta didik mengumpulkan data dan

informasi tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo melalui buku siswa dan hasil diskusi

2. Peserta didik membuat kelompok untuk berdiskusi tentang prinsip dan prosedur posting jurnal ke buku besar, informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan buku besar, serta prinsip dan prosedur penyusunan neraca saldo melalui buku siswa dan hasil diskusi

Mengasosiasi 1. Peserta didik menukarkan hsil diskusi antar

kelompok untuk mendapatkan masukan atau tanggapan secara tertulis atau lisan

2. Menyimpulkan dari keseluruhan materi 3. Peserta didik merevisi hasil kerja

berdasarkan masukan dari kelompok lain.

Mengkomunikasikan 1.Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi, melaporkan kesimpulan hasil diskusi yang telah direvisi 2.Peserta didik menanggapi presentasi kelompok lain

Penutup (10 menit)

1.Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari 2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran 3.Guru menginformasikan kegiatan dan garis besar materi pada pertemuan berikutnya,

10 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

195

4.10 menit sebelum pelajaran diakhiri guru mengajak peserta didik mengecek kembali kebersihan kelas, laci, merapikan meja dan kursi, mematikan kipas angin, LCD dan lampu kelas 5.Pembelajaran ditutup salam

G. Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran

1. Alat : Laptop, alat tulis, penghapus, lembar diskusi kelompok, tayangan langkah posting jurnal ke buku besar

2. Bahan: teks eksposisi 3. Media Pembelajaran: papan tulis, LCD, dan Buku

H. Sumber Belajar

1. Buku: a. Pengantar Akuntansi, Hendi Somantri

b.Akuntansi Perusahaan Jasa, Hendi Somantri

2. Modul: Modul Akuntansi 1 A untuk SMK dan MAK, Dwi Hartati, 2011

3. Internet: http://trytogoblog.blogspot.co.id/2014/08/cara-mendebit-dan-

mengkredit-akun.html

I. PenilaianPembelajaran, Remedial danPengayaan

1. InstrumendanTeknikPenilaian a. Pengetahuan

KompetensiDasar

Indikator IndikatorSoal JenisSoal

Soal

3.10 Menganalisis transaksi jurnal penyesuaian

3.10.1 Menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian

3.10.2 Mengiden

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian

2. Peserta

Tes Tertulis

1. Asuransi yang dibayar 1 oktober 2003 untuk satu tahun adalah sebesar Rp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

196

tifikasi informasi atau data keuangan yang membutuhkan penyesuaian

3.10.3 Menjelaskan langkah-langkah pencatatan transaksi penyesuaian

didik

dapat menjelas

kan

informasi dan data

keuangan yang

membutuhkann

penyesua

ian 3. Peserta

didik dapat

menjelas

kan langkah-

langkah pencatata

n transaksi

penyesua

ian

1.200.000 dicatat dalam metode harta. Ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2003 adalah .....

2. Dalam neraca sisa terdapat akun perlengkapan kantor di debit sebesar Rp 650.000. Pada akhir periode, menurut data keuangan, nilai perlengkapan kantor masih ada Rp 200.000 maka ayat jurnal penyesuaianyaadalah ......

3. Pada awal periode akuntansi (1 Januari 2003) saldo akun persediaan barang dagang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

197

adalah Rp 31.000.000. Menurut data akhir periode (31 Desember 2003) saldo persediaan barang dagang adalah Rp 4.500.000 maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah ....

4. Akun kendaraan (D) senilai Rp 6.000.000 setiap akhir tahun disusutkan 10%. Ayat jurnal penyesuaiannya adalah ......

5. Pada tanggal 1 Mei 2003, penndapatan bunga untuk satu tahun sebesar Rp 120.000 dicatat dalam akun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

198

bunga diterima di muka. Pada akhir Desember 2003, ayat jurnal penyesuaiannya adalah .....

KunciJawabanSoal:

1. Asuransi yang dibayar 1 oktober 2003 untuk satu tahun adalah sebesar Rp 1.200.000 dicatat dalam metode harta. Ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2003 adalah ..... a. Beban Asuransi Rp 300.000 (D); asuransi dibayar dimuka Rp

300.000 (K) b. Beban Asuransi Rp 900.000 (D); asuransi dibayar di muka Rp

900.000 (K) c. Beban Asuransi Rp 1.200.000 (D); asuransi dibayar dimuka Rp

1.200.000 (K) d. Beban Asuransi Rp 1.200.000 (D); Kas Rp 1.200.000 (K) e. Asuransi dibayar di muka Rp 300.000 (D); beban asuransi Rp

300.000 (K)

2. Dalam neraca sisa terdapat akun perlengkapan kantor di debit sebesar Rp 650.000. Pada akhir periode, menurut data keuangan, nilai perlengkapan kantor masih ada Rp 200.000 maka ayat jurnal penyesuaianny adalah ...... a. Beban perlengkapan Rp 200.000 (D); Perlengkapan kantor Rp

200.000 (K) b. Beban Perlengkapan Rp 650.000 (D); Kas Rp 650.000 (K) c. Beban Perlengkapan Rp 850.000 (D); Perlengkapan Rp 850.000

(K) d. Beban perlengkapan Rp 450.000 (D); Perlengkapan Kantor Rp

450.000 (K) e. Beban Perlengkapan Rp 450.000 (D); Perlengkapan Kantor Rp

450.000 (K)

3. Pada awal periode akuntansi (1 Januari 2003) saldo akun persediaan barang dagang adalah Rp 31.000.000. Menurut data akhir periode (31 Desember 2003) saldo persediaan barang dagang adalah Rp 4.500.000 maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah .... a. Persediaan barang dagang Rp 2.100.000 (D); Ikhtisar L/R Rp

3.100.000 (K)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

199

b. Persediaan barang dagang Rp 4.500.000 (D); Ikhtisar L/R Rp 4.500.000 K)

c. Ikhtisar L/R Rp 4.500.000 (D); Persediaan Barang Dagang Rp 4.500.000 (K)

d. Ikhtisar L/R Rp 4.500.000 (D); Persediaan barang dagang Rp 4.500.000 (K); Persediaan barang dagang Rp 3.100.000 (D); Ikhtisar L/R Rp 3.100.000 (K)

e. Ikhtisar L/R Rp 3.100.000 (D); Persediaan barang dagang Rp 3.100.000 (K); Persediaan barang dagang Rp 4.500.000 (D); Ikhtisar L/R Rp 4.500.000 (K)

4. Akun kendaraan (D) senilai Rp 6.000.000 setiap akhir tahun disusutkan 10%. Ayat jurnal penyesuaiannya adalah ...... a. Beban penyusutan kendaraan Rp 600.000 (D); Akumulasi

penyusutan kendaraan Rp 600.000 (K) b. Beban Penyusutan kendaraan Rp 54.000 (D); akumulasi

penyusutan kendaraan Rp 54.000 (K) c. Bbeban penyusustan kendaraan Rp 600.000 (D); Kendaraan Rp

600.000 (K) d. Beban penyusutan kendaran Rp 12.000.000 (d); akumulasi

penyusutan kendaraan Rp 12.000.000 (K) e. Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 600.000 (D); beban

penyusutn kendaraan Rp 600.000 (K)

5. Pada tanggal 1 Mei 2003, penndapatan bunga untuk satu tahun sebesar Rp 120.000 dicatat dalam akun bunga diterima di muka. Pada akhir Desember 2003, ayat jurnal penyesuaiannya adalah ..... a. Bunga diterima di muka Rp 80.000 (D); Pendapatan bunga Rp

80.000 (K) b. Pendapatan bunga Rp 96.000 (D); bunga diterima di muka Rp

96.000 (K) c. Pendapatan bunga Rp 96.000 (D); Kas Rp 96.000 (K) d. Pendapatan bunga Rp 120.000 (D); Kas Rp 96.000 e. Pendapatan bunga Rp 24.000 (D); buga diteria di muka Rp

24.000 (K)

Kunci Jawaban

1. A 2. D 3. E 4. A 5. A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

200

b. Keterampilan

KompetensiDasar

Indikator IndikatorSoal

JenisSoal Soal

4.10 Membuat jurnal penyesuaian

4.10.1 Mencatat jurnal penyesuaian

1. Peserta didik dapat mencatat jurnal penyesuaian

Soal latihan Data Penyesuaian per 31 Desember 2004:

1. Persediaan barang dagang Rp 7.500.000

2. Asuransi jatuh tempo Rp 400.000

3. Perlengkapan Toko habis terpakai sebesar Rp 600.000

4. Penyusutan peralatan toko 10% dari harga

PenskoranJawabandanPengolahanNilai

1. Nilai 90-100 : jikasesuaikuncijawabandanadapengembanganjawaban 2. Nilai 75-89 : jikajawabansesuaikuncijawaban 3. Nilai 60-74 : jikajawabankurangsesuaidengankuncijawaban 4. Nilai 0-59 :jikajawabantidaksesuaidengankuncijawaban

ContohPengolahanNilai

IPK No

Soal SkorPenilaian 1,2,3 dan 4

Nilai

1. 1 75 Nilaiperolehan KD pengetahuan : reratadarinilai IPK

(75+80) / 2 = 77,5 2. 2 80

Jumlah 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

201

perolehan

5. Gaji karyawan yang belum terbayar Rp 120.000

Diminta:

Buatlah ayat jurnal penyesuaian dengan Pendekatan ikhtisar laba rugi

Kunci jawaban soal:

Data Penyesuaian per 31 Desember 2004:

PD ASOKA NERACA SALDO

PER 31 DESEMBER 2004 No. Akun Nama Akun Debit Kredit

102 Asuransi Dibayar di Muka Rp 600.000 103 Persediaan Barang Dagang Rp 6.000.000 104 Perlengkapan Toko Rp 800.000 105 Peralatan Toko Rp 4.000.000 201 Hutang Dagang Rp 2.400.000 301 Modal Asoka Rp 9.150.000 302 Prive Asoka Rp 400.000 401 Penjualan Rp 8.000.000 402 Retur Penjualan dan PH Rp 200.000 501 Pembelian Rp 4.500.000 502 Retur Pembelian dn PH Rp 300.000 503 Potongan Pembelian Rp 150.000

Rp 200.000.000 Rp 200.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

202

1. Persediaan barang dagang Rp 7.500.000 2. Asuransi jatuh tempo Rp 400.000 3. Perlengkapan Toko habis terpakai sebesar Rp 600.000 4. Penyusutan peralatan toko 10% dari harga perolehan 5. Gaji karyawan yang belum terbayar Rp 120.000

Diminta: Buatlah ayat jurnal penyesuaian dengan :

a. Pendekatan ikhtisar laba rugi

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 2003 31 Ikhtisar laba rugi 6.000.000 Des Persediaan barang dagang 6.000.000 Persediaan barang dagang 7.500.000 Ikhtisar Laba Rugi 7.500.000 31 Beban Asuransi 400.000 Asuransi dibayar dimuka 400.000 31 Beban perlengkapan toko 600.000 Perlengkapan toko 600.000 31 Beban Peny. Peralatan toko 400.000 Akm. Peny. Peralatan Toko 400.000 31 Beban Gaji karyawan 120.000 Hutang Gaji 120.000 15.020.000 15.020.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

203

c. Penilaian Sikap 1) Penilaian Sikap Spiritual

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Tempel

Kelas/Semester : X/2

Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama Wali Kelas : .................................

No Hari, Tanggal

Nama siswa

Catatan Perilaku Butir Sikap

1 Kamis, 1 Maret 2018

Indra Mengingatkan temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah

Toleransi beragama

2

3

4

5

2) Penilaian Sikap Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

204

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Tempel

Kelas/Semester : X/2

Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama Wali Kelas : .................................

No Hari, Tanggal

Nama siswa

Catatan Perilaku Butir Sikap

1 Kamis, 1 Maret 2018

Irma Menyerahkan dompet yang ditemukan di halaman sekolah kepada satpam sekolah.

Kejujuran

2

3

4

5

3) Penilaian Sikap Observasi

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Tempel Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar

Bidang Keahlian : TIK/Bismen Kelas : X Akuntansi

Program Keahlian : TKI/BP/MP/AK Semester : 2

Komp. Keahlian : TKJ/BDP/OTKP/AKL

No. Nama Peserta Didik

Pertemuan Jml Sko

r

Nilai

% ketercapaian

Pedikat

Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skor maksimum setiap pertanyaan

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

1.

2.

3.

4.

4) Lembar Penilaian Diri Siswa

Nama : ........................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

205

Kelas : ........................

Semester : ........................

No. Pernyataan Ya Tidak

1 Saya mencotek pada saat mengerjakan penilaian.

2 Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas.

3 Dll

5) Lembar Penilaian Antarteman

Nama teman yang dinilai : ........................

Nama penilai : .......................

Kelas : ........................

Semester : ........................

No. Pernyataan Ya Tidak

1 Teman saya tidak mencotek pada saat mengerjakan ujian.

2 Teman saya tidak melakukan plagiat (menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya) dalam mengerjakan setiap tugas.

3 Dll

2. Rencana Pembelajaran Pengayaan dan Remidi

KOMPETENSI DASAR

RENCANA REMIDI RENCANAPENGAYAAN

3.10 Menerapkan posting

Menjelaskanulangmateri yang belumpaham

Mengerjakanulang No soal yang belum KKM untuksoalpengetahuan

Melakukantesulangpraktiksampaimencapainilai KKM

Memberitugasuntukmembacareferensidanmembuat

4.10 Melakukan Posting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

206

Tempel, Mei 2018 Mengetahui,

Kepala Sekolah, Dra. Nuning Sulastri, M.M. NIP 19610828 198803 2 010

WKS 1 Dra. Rr. Ratna Wiwara N. NIP 1968115 199412 2 006

Guru Mata Pelajaran

Sumiyati, S.Pd NIP 19731207 200604 2 012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

207

Lampiran 9

(RPP pembuatan soal berbasis HOTS)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen

Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan

Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar

Materi Pelajaran : Membuat Jurnal Penyesuaian

Kelas / Semester : X Akuntansi / 1 (satu)

Alokasi Waktu : 20 JP

A. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual,

konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kejadian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyajikan dalam ranah konkret dan

ranah anstrak terkait dengan pengetahuan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

Pengetahuan

3.10 Menganalisis jurnal penyesuaian

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengetahuan:

3.10.1 Menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

208

3.10.2 Mengidentifikasi informasi atau data keuangan yang membutuhkan

penyesuaian.

3.10.3 Menganalisis transaksi jurnal penyesuaian

D. Tujuan Pembelajaran

Pengetahuan:

a. Menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian

b. Menjelaskan prosedur membuat jurnal penyesuaian

c. Mengidentifikasi jurnal penyesuaian

d. Menganalisis transaksi jurnal penyesuaian

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian jurnal penyesuaian

2. Akun perlengkapan dalam jurnal penyesuaian

3. Akun beban yang masih harus dibayar dalam jurnal penyesuaian

4. Akun pendapatan yang masih harus diterima dalam jurnal penyesuaian

5. Penyusutan aktiva tetap

6. Beban dibayar dimuka dalam jurnal penyesuaian

7. Pendapatan diterima di muka

8. Piutang tak tertagih

9. Pembetulan kesalahan

F. Pendekatan, Model dan Metode

1. Pendekatan Pembelajaran : Scientifik Learning

2. Strategi/Model Pembelajaran : Model pembelajaran discoveri

Learning

3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, diskusi dan

penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

209

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Pendidik memasuki kelas, mengucapkan

salam dan menyalami peserta didik

2. Pendidik mengajak peserta didik untuk

bersikap berdoa dan di lanjutkan dengan doa

sebelum memulai KBM

3. Pendidik mengajak peserta didik untuk

memeriksa kebersihan kelas dan

mempersilahkan untuk membuang sampah

pada tempatnya.

4. Pendidik mengisi agenda kelas dan melakukan

presensi kelas, dilanjutkan dengan paparan

pentingnya disiplin dan tanggung jawab yang

berkaitan dengan kehadiran peserta didik.

5. Pendidik mengawali pembelajaran dengan

menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai peserta didik selama proses

pembelajaran.

6. Dilanjutkan dengan menjelaskan strategi

pembelajaran yang digunakan.

7. Memberikan motivasi kepada peserta didik.

8. Memberi pre tes kepada peserta didik.

10

menit

Inti 1. Memberi rangsangan (stimulation) :

Pendidik mempersilahkan peserta didik untuk

membaca buku sumber tentang jurnal

penyesuaian.

2. Identifikasi masalah (Problem Statement) :

1) Peserta didik dipersilahkan oleh pendidik

untuk mencatat berbagai

persoalan/masalah yang dihadapi selama

membaca buku sumber yang berkaitan

dengan jurnal penyesuaian.

2) Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya

mengenai apa saja yang belum dipahami

dan pendidik menampung pertanyaan

peserta didik dengan menulis di papan

tulis sesuai dengan materi yang dipelajari

tentang jurnal penyesuaian.

3. Pengumpulan data (Data Collection) :

a) Pendidik mempersilahkan peserta didik

untuk membentuk kelompok belajar.

b) Pendidik memberikan tugas kepada

peserta didik untuk mencari jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

210

dengan mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber belajar terpercaya

mengenai masalah yang telah

diidentifikasi yaitu tentang jurnal

penyesuaian.

4. Pembuktian (Verification) :

a) Peserta didik dipersilahkan untuk

mendiskusikan dalam kelompok

mengenai jawaban yang dianggap paling

benar yang berkaitan dengan masalah

yang teridentifikasi.

b)

5. Menarik kesimpulan/generalisasi

(Generalization) :

a) Pendidik mempersilahkan peserta didik

untuk menyampaikan hasil diskusi

kelompok berdasarkan masalah yang

diidentifikasi sebelumnya.

b) Peserta didik secara bersama-sama

membuat kesimpulan tentang jurnal

penyesuaian dengan panduan oleh

pendidik.

115

menit

Penutup 1. Pendidik mengembalikan konsentrasi peserta

didik ke depan kelas dengan meminta peserta

didik untuk kembali duduk menghadap ke

depan kelas dan mendengarkan arahan

pendidik.

2. Peserta didik melakukan refleksi dengan

bantuan pendidik untuk memperjelas hal yang

belum dipahami sehingga informasi yang

diperoleh menjadi jelas.

3. Pendidik memberikan tugas kepada peserta

didik untuk mengerjakan soal latihan pada

buku sumber sebagai penguatan hasil

pembelajaran.

4. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan memberikan pesan untuk tekun dalam

belajar sebagai upaya dalam mempersiapkan

kegiatan pembelajaran berikutnya.

5. Pendidik mengajak peserta didik untuk

mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan

doa bersama sebagai rasa syukur kepada Yang

Maha Kuasa dan dilanjutkan dengan

mengucapkan salam.

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

211

H. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian pengetahuan : soal praktik dan penugasan

2. Penilaian sikap : observasi

I. Alat, Metode Pembelajaran dan Sumber Belajar

1. Alat : Laptop, alat tulis, penghapus, lembar diskusi kelompok, layanan

langkah posting jurnal ke buku besar

2. Media Pembelajara : papan tulis, LCD dan buku.

3. Sumber Belajar : Sucipto, t., Moelyati, & Sumardi. (2011). Siklus

Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang. Bogor. Yudhistira.

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

3.10 Menganalisis

jurnal

penyesuaian.

1. Pengertian

penyesuaian

1. Menganalisis

pengertian

penyesuaian

yang tepat

PG 1

2. Tujuan

penyesuaian

dan alasan

penyesuaian

2. Memilih

manakah

yang

merupakan

tujuan

dilakukan

penyesuaian

PG 2

3. Memilih

alasan

perlunya

jurnal

penyesuaian

PG 3

3. Akun yang

perlu

disesuaikan

4. Memilih

akun-akun

yang perlu

disesuaikan

PG 4

4. Transaksi

jurnal

penyesuaian

perusahaan

jasa

5. Mengidentifi

kasi transaksi

jurnal

penyesuaian

pada

perusahaan

jasa untuk

PG 5, 6, 7,

8, 9,

10, 11,

12, 13,

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS JURNAL …repository.usd.ac.id/33186/2/141334087_full.pdf · spesifikasi tes, 2) penulisan soal, 3) penelaahan soal, 4) perakitan soal, 5)

212

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

akun yang

didebit dan

dikredit

5. Transaksi

jurnal

penyesuaian

perusahaan

dagang

6. Mengidentifi

kasi transaksi

jurnal

penyesuaian

pada

perusahaan

dagang untuk

akun yang

didebit dan

dikredit

PG 15, 16,

17, 18,

19, 20,

21

6. Transaksi

jurnal

penyesuaian

perusahaan

jasa

7. Menganalisis

jurnal

penyesuaian

dan mencatat

akun yang

didebit dan

dikredit

dengan

jumlah

rupiah yang

sebenarnya

pada

perusahaan

jasa

PG 22, 23,

24, 25,

26, 27,

28, 29,

30, 31

7. Transaksi

jurnal

penyesuaian

perusahaan

dagang

8. Menganalisis

jurnal

penyesuaian

dan mencatat

akun yang

didebit dan

dikredit

dengan

jumlah

rupaih yang

sebenarnya

pada

perusahaan

dagang.

PG 32, 33,

34, 35,

36, 37,

38, 39,

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI