hotel amaris_bab ii_rencana kegiatan

50
UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa RENCANA KEGIATAN BAB II RENCANA KEGIATAN 2.1 RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Kegiatan Pembangunan “HOTEL AMARIS A.n. PT. ANUGRAH GRAHA INTI PERKASA” 2.2 LOKASI RENCANA KEGIATAN Lokasi kegiatan Pembangunan “Hotel Amaris” berada di Jalan Peta No. 176 RT.009/RW.004, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. Adapun batas-batas Pembangunan Hotel Amaris dengan lingkungan sekitarnya adalah sebagai berikut : - Sebelah Kiri : Bengkel - Sebelah Kanan : Lahan Kosong - Sebelah Depan : Jl. Peta - Sebelah Belakang : Permukiman Penduduk Aksesibilitas menuju lokasi pembangunan Hotel Amaris ini mudah dijangkau dengan melalui Jalan Peta. Lahan yang akan dibangun berada pada daerah yang strategis dan tofografi datar sehingga mempunyai aspek yang baik. Sarana dan prasarana pendukung seperti pusat bisnis, tempat perbelanjaan dan wisata kuliner yang sangat mudah dijangkau dari lokasi pembangunan Hotel Amaris. Peta situasi lokasi kegiatan yang menggambarkan lokasi, jalan akses dan kegiatan di sekitar lokasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan peta situasi lingkungan dapat dilihat pada Gambar 2.2 . II - 1

Upload: luciamarinaroriza

Post on 15-Jul-2016

45 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

UKL-UPL Kegiatan Hotel

TRANSCRIPT

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1 RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Kegiatan Pembangunan “HOTEL AMARIS A.n. PT. ANUGRAH GRAHA INTI PERKASA”

2.2 LOKASI RENCANA KEGIATAN

Lokasi kegiatan Pembangunan “Hotel Amaris” berada di Jalan Peta No. 176

RT.009/RW.004, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Adapun batas-batas Pembangunan Hotel Amaris dengan lingkungan sekitarnya adalah

sebagai berikut :

- Sebelah Kiri : Bengkel

- Sebelah Kanan : Lahan Kosong

- Sebelah Depan : Jl. Peta

- Sebelah Belakang : Permukiman Penduduk

Aksesibilitas menuju lokasi pembangunan Hotel Amaris ini mudah dijangkau dengan melalui

Jalan Peta. Lahan yang akan dibangun berada pada daerah yang strategis dan tofografi datar

sehingga mempunyai aspek yang baik. Sarana dan prasarana pendukung seperti pusat bisnis,

tempat perbelanjaan dan wisata kuliner yang sangat mudah dijangkau dari lokasi

pembangunan Hotel Amaris. Peta situasi lokasi kegiatan yang menggambarkan lokasi, jalan

akses dan kegiatan di sekitar lokasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan peta situasi

lingkungan dapat dilihat pada Gambar 2.2 .

II - 1

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Gambar 2.1 Peta Lokasi Kegiatan

II - 2

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Gambar 2.2 Peta Situasi Lingkungan

II - 3

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

2.3 SKALA USAHA KEGIATAN

Kegiatan Rencana Pembangunan “Hotel Amaris A.n. PT. Anugrah Graha Inti Perkasa” ini

terletak dijalan Peta No. 176 RT.009/RW.004, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa

Kaler, Kota Bandung. Rencana kegiatan pembangunan Hotel Amaris A.n. PT. Anugrah Graha

Inti Perkasa direncanakan akan dibangun diatas lahan seluas + 2.531 m2 (sertifikat tanah

dapat dilihat pada lampiran 4) dengan ketinggian 8 (delapan) lantai. Luas bangunan secara

keseluruhan mencapai + 5.061 m2. Jumlah kamar yang direncanakan sebanyak 131 unit

kamar yang akan di desain sedemikian rupa sehingga menjadi tempat peristirahatan yang

nyaman dan menarik. Sarana dan prasarana pendukung yang dilengkapi seperti sarana

pertamanan, area parkir, TPSS, Kantor, Ruang Meeting dan lain sebagainya.

Fasilitas pendukung Hotel Amaris yang akan di bangun diantaranya :

1. Area parkir kendaraan

Akan dibangun tempat parkir yang nyaman bagi pengunjung yang akan menginap

ataupun para tamu Hotel Amaris lainnya dengan menggunakan paving blok untuk diluar

gedung, kapasitas parkir yang akan disediakan untuk parkir mobil + 35 unit dan untuk

parkir motor 20 unit.

2. Akses Jalan

Akses jalan yang akan dibangun akan menggunakan perkerasan perkerasan beton dan

Paving blok.

3. Sarana Keamanan

Hotel Amaris akan dilengkapi sarana keamanan 24 jam dengan menggunakan CCTV

disetiap koridor dan dilokasi strategis lainnya, sehingga pengunjung Hotel Amaris akan

merasa lebih aman dan nyaman.

4. Ruang Meeting

Hotel Amaris juga akan menyediakan 3 (tiga) ruang meeting yang rencananya berada di

lantai 1

5. Mushola

Manajemen Hotel Amaris juga telah merencanakan untuk menyediakan fasilitas Ibadah

untuk karyawan atau pengunjung yang beragama Muslim berupa Mushola yang terletak

di lantai 1.

6. Kolam Renang (Swimming Pool)

7. Ruang Serba Guna

8. Ruang Kantor Manajemen

9. Kitchen dan Restoran

10. Jaringan Internet

Hotel Amaris akan dilengkapi jaringan internet diseluruh area Hotel Amaris dan dapat

digunakan oleh seluruh pengunjung Hotel Amaris sehingga memudahkan pengunjung

untuk melakukan interaksi, komunikasi, maupun kegiatan bisnisnya.

11. TV Kabel

Jaringan TV Kabel merupakan salah satu fasilitas yang akan disediakan disetiap kamar

Hotel Amaris sebagai penunjang bagi kenyamanan dari setiap pengunjung.

II - 4

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Tabel 2.1.a Lantai Bangunan

NO LANTAI BANGUNANLuas Bangunan (m2)

1 Bangunan Lantai Lobby (lantai dasar) :Ruang Lobby, Ruang Resepsionis, Ruang Server, Dry Garbage, Wet Garbage, Luggage, Ruang Engineering, Ruang Driver, Toilet Driver, ME Area, Area Lift dan Area tangga, Area Parkir Kendaraan

998

2 Bangunan Lantai 1 :Kamar Hotel Amaris, Ruang Panel, Ruang Linen, Area Lift, Area Tangga, Jalan Koridor

998

3 Bangunan Lantai 2 :Kamar Hotel Amaris, Ruang Panel, Ruang Linen, Area Lift, Area Tangga, Jalan Koridor

511

4 Bangunan Lantai 3-7 :Kamar Hotel Amaris, Ruang Panel, Ruang Linen, Area Lift, Area Tangga, Jalan Koridor

510,8 x 5 Lt = 2.554

TOTAL 5.061

Sumber : Pemrakarsa dan Hasil Perhitungan, 2016Gambar denah tiap lantai dapat dilihat pada lampiran 5

Tabel 2.1.b Rencana Pemanfaatan Lahan Hotel Amaris (Lantai Dasar)

NO PENGGUNAAN LAHAN BESARAN LUAS (M2) BCR (%)

Luas Tanah 2.531 -Lapis Bangunan 8 Lt -

Jumlah Unit Kamar 131 Unit -

Jumlah Unit Meeting Room 3 Unit

A. Lahan Tertutup1 Bangunan Lantai Lobby (lantai dasar) :

Ruang Lobby, Ruang Resepsionis, Ruang Server, Dry Garbage, Wet Garbage, Luggage, Ruang Engineering, Ruang Driver, Toilet Driver, ME Area, Area Lift dan Area tangga, Area Parkir Kendaraan

998 39,43

2 TPSS Terpilah 3 Warna 25 0,993 Jalan Perkerasan / Area Parkir dan Saluran

drainase (terbuka dan tertutup)748,7 29,58

Total 1 1.771,7 70

B Lahan Terbuka

1 RTH/Taman 759,3 30

Total 2 759,3 30

TOTAL 1 + 2 2.531 100Sumber : Pemrakarsa dan Hasil Perhitungan, 2016

Keterangan : Luasan bangunan tingkat tidak terhitung dalam Total Luas Lahan Terbuka karena sudah terikut ke dalam luas bangunan lantai Satu sebagai Lahan Tertutup.Gambar denah lantai dasar dapat dilihat pada Gambar 2.3, dan denah tiap lantai dapat di lihat pada lampiran 5

II - 5

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Gambar 2.3 Peta Prasiteplan (Denah Lantai )

II - 6

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

2.4 GARIS BESAR KOMPONEN KEGIATAN

2.4.1 Kesesuaian Lokasi Kegiatan dengan Tata Ruang

a. Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2015

tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Bandung Tahun 2015-

2035, lokasi pembangunan Hotel Amaris diarahkan untuk kawasan PERDAGANGAN

dan JASA, maka kegiatan pembangunan HOTEL AMARIS sudah sesuai dengan

peruntukannya. Peta Pola Ruang dapat dilihat, Gambar 2.5.

b. Berdasarkan Keterangan Rencana Kota Nomor 503.643.4/KRK-3944-

DISTARCIP/X/2015 Tanggal 09 Oktober 2015 tentang Keterangan Rencana Kota

(KRK) untuk lahan yang terletak di Jalan Peta No. 176 RT.009/RW.004, Kelurahan

Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung atas nama Tjong Sian Wie

(Direktur Utama PT. Anugrah Graha Inti Perkasa), dinyatakan bahwa lokasi tersebut

diperuntukkan untuk JASA dan fungsi bangunan yang direncanakan yaitu HOTEL,

maka kegiatan pembangunan HOTEL AMARIS sudah sesuai dengan peruntukannya.

(Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3)

2.4.2 Komponen Kegiatan Yang Menimbulkan Dampak

Rencana kegiatan pembangunan Hotel Amaris dibagi atas 3 (tiga) tahap, yaitu tahap

pra konstruksi, konstruksi, dan pasca konstruksi (operasional). Tahapan kegiatan

tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.

GAMBAR 2.4 TAHAPAN KEGIATAN PEMBANGUNANGambar 2.4 Tahapan Kegiatan Pembangunan HOTEL AMARIS A.n. PT. ANUGRAH

GRAHA INTI PERKASA

II - 7

TAHAP PRA KONSTRUKSIPengurusan Perizinan Pembebasan LahanPerencanaan Tapak

TAHAP KONSTRUKSIMobilisasi Tenaga KerjaPembangunan Sarana & Prasarana Awal PembangunanMobilisasi Alat dan BahanPenyiapan dan Pematangan LahanPenggalian Tanah Untuk PondasiPembangunan Bangunan UtamaPembangunan Prasarana, Sarana Penunjang dan Taman

TAHAP PASCA KONSTRUKSIPembentukan Manajemen Pengelolaan Hotel AmarisPemeliharaan Sarana & Prasarana Kegiatan Hotel AmarisJenis Alat Angkut dan KendaraanKegiatan Operasional Hotel Amaris

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Gambar 2.5 Peta Pola Ruang

II - 8

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

A. TAHAP PRA KONSTRUKSI

1) Pengurusan Perizinan

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

Kota Bandung Nomor 640/Kep.1245-Bappeda/2015 tentang Rekomendasi Badan

Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)dalam rangka perencanaan pmbangunan

Hotel yang terletak di Jalan Peta No. 176 RT.009/RW.004 Kelurahan Sukaasih,

Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, menyampaikan syarat – syarat perijinan

yang harus di tempuh sebelum kegiatan pembangunan Hotel Amaris berlangsung adalah

sebagai berikut:

- Wajib melaksanakan Sosialisasi dan pemberitahuan kepada masyarakat

sekitar lokasi kegiatan yang diketahui RT, RW, Lurah dan Camat Setempat

- Bukti pemberitahuan ijin tetangga yang ditandatangani oleh warga sekitar

lokasi kegiatan

- Wajib memiliki Rekomendasi Pertimbangan Teknis Pertanahan

- Wajib Menyusun Dokumen UKL-UPL

- Wajib Menyusun Kajian Geohidrologi Lingkungan

- Wajib Menyusun Keterangan Duga Muka Banjir / Peil Banjir

- Wajib Memiliki Rekomendasi ANDAL LALIN dan Rekomendasi

KAMTIBSELCARLANTAS.

- Wajib memiliki Rekomendasi Tata Letak dan Jenis Tanaman Serta Design

- Wajib Memiliki Rekomendasi Teknis Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya

Kebakaran

- Wajib Memiliki Rekomendasi Saran Teknis Pengambilan Air Bawah Tanah

(jika mengambil sumber air bawah tanah)

- Wajib Memiliki Rekomendasi Pengelolaan Persampahan

- Wajib Memiliki Rekomendasi Pengelolaan Air Limbah

- Wajib Memiliki Rekomenadasi dari Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG)

- Wajib Memperoleh Keterangan Rencana Kota (KRK)

- Ijin Pematangan Lahan

- Ijin Jalan Masuk

- Surat Ijin Pengambilan Air (SIPA)

- Surat Ijin Pengeboran (SIP)

- Izin Pembuangan Air Buangan Ke Saluran Terbuka (Apabila air limbah

dibuang kesaluran terbuka)

- Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

II - 9

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Pada saat pembuatan UKL-UPL ini, PT. ANUGRAH GRAHA INTI PERKASA (Pemrakarsa

Kegiatan), sudah memiliki izin seperti :

- Bukti Pemberitahuan Tetangga (Lampiran 1)

- Surat Keterangan Domisili Perusahaan (Lampiran 1)

- Rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Nomor

640/Kep.1245-Bappeda/2015 tanggal 29 Desember 2015 (Lampiran 3)

- Keterangan Rencana Kota Nomor 503.648.1/KRK-4678-DISTARCIP/XII/2015

Tanggal 02 Desember 2015. (Lampiran 3)

2) Pembebasan Lahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah maka pelaksanaan kegiatan pembebasan lahan diawali dengan

survey pendataan luas dan kepemilikan lahan. Pelaksanaan pembebasan sudah

terbebaskan (100%) dari total lahan yang di rencanakan. lahan yang akan bangun

menjadi Hotel Amaris yang terletak di Jalan Peta No. 176 RT.009/RW.004, Kelurahan

Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler seluas + 2.531 m2, dan akan segera di proses balik

nama atas nama PT. Anugrah Graha Inti Perkasa ke intansi terkait (SHM dapat dilihat

pada lampiran 4).

3) Perencanaan

a) Tata Guna Lahan

Kegiatan pembuatan Site Plan mengacu kepada 2 (dua) aspek perencanaan, yaitu kriteria

perencanaan dan konsep perencanaan.

Kriteria Perencanaan

Aspek perencanaan ini berdasarkan :

a. Meminimalkan perubahan topografi lahan

b. Menjaga keseimbangan tata air

c. Membuat susunan ruang yang mudah dipahami

d. Memungkinkan tahap pembangunan dan perluasan / pengembangan

lokasi.

Konsep Perencanaan

Pengerjaan konsep ini didasarkan kepada hasil studi kelayakan dengan tujuan

meminimalkan perubahan topografi yang ada. Adapun alokasi lahan dilakukan

dengan memperhatikan karakteristik seperti sistem drainase serta penjelasan

rekomendasi peil bebas banjir dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

II - 10

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

B. TAHAP KONSTRUKSI

1) Mobilisasi Tenaga Kerja

Pada tahap konstruksi ini akan diperlukan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja yang

diperlukan bervariasi sesuai dengan jadwal pelaksanaan, namun pada tahap konstruksi

mencapai puncaknya diperkirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 50 orang

sesuai dengan bidang pekerjaan konstruksi yang dibutuhkan. Dari keseluruhan tenaga

kerja yang terlibat sebanyak 40-50% diprioritaskan akan diambil dari Kelurahan

Sukaasih Kecamatan Bojongloa Kaler sesuai dengan keahlian masing-masing.

2) Pembangunan Sarana dan Prasarana Awal

Kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan pagar pembatas lokasi kegiatan/bowplang

dan pembangunan basecamp untuk tenaga kerja serta gudang.

3) Mobilisasi Alat dan Bahan

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan untuk pembangunan Hotel Amaris dilakukan bekerja

sama dengan kontraktor yang berpengalaman dalam pengerjaan kegiatan konstruksi

bangunan Hotel Amaris. Peralatan untuk konstruksi didatangkan dari Bandung dan

Kabupaten Bandung dengan jenis peralatan yang akan digunakan antara lain dump

truck, beton molen, generator set, dan sebagainya. Jalur pengangkutan alat dan bahan

melalui Jalan Peta.

Aktivitas pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi terutama untuk peralatan berat

dilakukan antara pukul 06.00 - 18.00 WIB dengan persiapan sebagai berikut :

Pemberitahuan terlebih dahulu terhadap masyarakat setempat dan sekitar

proyek melalui pemerintah setempat seperti RT, RW dan Kepala Kelurahan sebelum

pelaksanaan kegiatan fisik dilaksanakan (Wajib melaksanakan sosialisai)

Sistem pengaman terutama pada jalan penghubung yang akan dilalui

kendaraan proyek dan peralatan berat lainnya, yang disertai pula dengan

penempatan petugas untuk dapat mengatur lalu lintas keluar masuknya kendaraan

tersebut.

4) Pembangunan Bangunan Utama

Kegiatan pembangunan Hotel Amaris ini terdiri dari pekerjaan pondasi, pekerjaan

pembesian, pekerjaan beton, pekerjaan pasangan, pekerjaan plesteran dan acian,

pekerjaan kuda-kuda dan atap, pekerjaan kusen-pintu dan jendela, pekerjaan plafond,

pekerjaan lantai, pekerjaan pengecatan, pekerjaan kaca, pekerjaan sanitary, pekerjaan

II - 11

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

tangki septik, pekerjaan plambing unit serta pekerjaan mekanikal dan elektrikal.

Kegiatan fisik untuk pembangunan Hotel Amaris ini meliputi pembangunan untuk

berbagai bangunan utama dan sarana penunjang kegiatan Hotel Amaris. Pekerjaan

konstruksi pembangunan di buat sebagai berikut :

Lantai

- Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin,

warna terang dan mudah dibersihkan.

- Lantai yang selalu kontak dengan air harus mempunyai kemiringan yang cukup

ke arah saluran pembuangan air limbah.

- Pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk konus/lengkung agar mudah

dibersihkan.

Dinding

- Permukaan dinding harus kuat, rata, berwarna terang dan menggunakan cat yang

tidak luntur serta tidak menggunakan cat yang mengandung logam berat.

Ventilasi

- Ventilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar/ruang

dengan baik.

- Ventilasi alamiah minimum 15% dari luas lantai.

- Bila Ventilasi alamiah tidak dapat menjamin adanya pergantian udara dengan

baik, kamar atau ruang harus dilengkapi dengan penghawaan buatan/mekanis

- Penggunaan ventilasi buatan/mekanis harus disesuaikan dengan peruntukkan

ruangan.

Atap

- Harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat perindukkan serangga, tikus

dan binatang pengganggu lainnya.

- Atap yang lebih tinggi dari 10 meter harus dilengkapi penangkal petir.

Langit-Langit

- Langit-langit harus kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan

- Langit-langit tingginya minimal 2,70 meter dari lantai

- Kerangka langit-langit harus kuat dan bila terbuat dari kayu harus anti rayap.

Pembuatan Lalu Lintas Antar Ruangan

Pembagian ruangan dan lalu lintas antar ruangan harus didisain sedemikian rupa

dan dilengkapi dengan petunjuk letakkan ruang, sehingga memudahkan hubungan

dan komunikasi antar ruangan

Penggunaan tangga harus dilengkapi dengan sarana pencegahan kecelakaan seperti

alarm suara dan petunjuk penggunaan yang mudah dipahami oleh pemakaiannya.

II - 12

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Tata Cahaya

Pengaturan tata cahaya selaras dengan penetapan standar pencahayaan kondisi

dalam ruangan yang diukur dengan Lux. Demikian pula pemilihan lampu dan sistem

pemasangannya, kegiatan pembangunan Hotel Amaris tetap memperhatikan estetika

dan meminimalisir kemungkinan timbulnya dampak negatif dari efek pencahayaan,

misalnya dengan perubahan wajah orang, kelelahan mata dan sebagainya.

Tata Udara

Kota Bandung pada siang hari saat sekarang ini sudah dirasakan relatif panas, oleh

sebab itu kegiatan bangunan Hotel Amaris memasang sistem pendingin udara yang

memadai untuk seluruh area, khususnya tiap ruangan dan kamar sebagai salah satu

layanan kepada para calon konsumen. Air Conditioner (AC) sentral dipergunakan di

dalam bangunan, sedangkan AC unit pada bangunan-bangunan yang terpisah di luar

bangunan. Untuk ruangan lain yang tidak memerlukan AC, perputaran udaranya

diatur dengan ventilasi dan exhaust sehingga udara terasa segar dan tingkat suhu

panas ruangan dapat dikurangi. Ventilasi ataupun exhaust ini ditutup dengan kawat

kasa untuk mencegah serangga dari luar.

Instalasi Penyalur Petir

Untuk perlindungan terhadap bangunan dan juga keselamatan penghuninya, karena

bangunan fisik Hotel Amaris termasuk dalam kategori bangunan tinggi, maka

dilengkapi dengan instalasi penyalur petir. Jaminan bahwa instalasi tersebut masih

dapat berfungsi dengan baik, maka nantinya akan dilakukan pemeriksaan terhadap

instalasi penyalur petir oleh instansi yang berwenang.

5) Pembangunan Sarana – Prasarana Penunjang dan Taman

Sarana - Prasarana dan Utilitas yang akan dibangun Hotel Amaris adalah sebagai berikut:

a. Pembangunan Prasarana Jalan dan Area Parkir

Pembangunan prasarana jalan yaitu jalan dengan perkerasan / penetrasi 4 m). Kontruksi

jalan menggunakan pondasi batu belah 7/15; 5/7 dan 3/5, penetrasi jalan batu pecah,

perekat aspal panas dan finishing hotmix. Sedangkan untik area parkir menggunakan

Grasss block Fasilitas perlengkapan jalan yang akan digunakan akan berkoordinasi

dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

II - 13

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

(Gambar 2.6 Detail Kontruksi Jalan Hotmix dan Paving Blok)

b. Perangkat Mekanikal dan Elektrikal

Perangkat mekanikal dan elektrikal pada dasarnya akan disesuaikan dengan standar dan

sistem bangunan Hotel Amaris yang ada, jaringan ini di tempatkan pada masing-masing

lantai yang dipasang dipinggir sirkulasi yang mudah di capai dan memudahkan instalasi,

pemeliharaan dan perbaikan. Konstruksi mekanikal dan elektrikal terdiri dari pekerjaan

pemasangan instalasi listrik mulai untuk sarana penerangan listrik di dalam bangunan

serta penerangan di luar bangunan. Pekerjaan gardu listrik di dalam bangunan rencana

Hotel Amaris meliputi :

Pemasangan instalasi listrik pada masing-masing lantai;

Pemasangan perpipaan air bersih, pompa, kontrol panel;

Perpipaan air kotor dan kontrol panel;

Instalasi jaringan telepon;

Pemasangan peralatan lift;

Pemasangan penerangan di areal luar bangunan.

Kebutuhan listrik utama rencana pembangunan Hotel Amaris ini akan disuplai dari PT.

PLN. Sebagai cadangan energi listrik, akan disediakan 1 buah generator set, yang akan

ditempatkan pada ruangan yang didesain kedap suara agar tidak mengganggu aktivitas

dalam bangunan Hotel Amaris.

c. Penyediaan Sarana Air Bersih

Air adalah kebutuhan yang sangat vital untuk operasional kegiatan Hotel Amaris baik

secara kuantitas maupun kualitas. Ketersediaan air bersih dari aspek kuantitas berarti

harus dapat memenuhi kebutuhan sesuai jumlahnya dan juga ketersediaannya harus ada

setiap saat. Operasional Hotel Amaris sangat berkaitan dengan aspek manusia sebagai

II - 14

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

pengguna Hotel Amaris termasuk juga karyawan dan fasilitas pendukung lainnya.

Dengan demikian kualitas air bersih yang memenuhi standar kesehatan untuk manusia

mutlak harus dipenuhi. Penyediaan air bersih akan di tampung dalam bak penampung

air bersih yang selanjutnya akan didistribusikan dengan pompa air. Untuk memenuhi

kebutuhan air bersih Hotel Amaris direncanakan akan menggunakan air dari PDAM Kota

Bandung akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan dibuat sumur pantek (jet pump)

apabila pasokan dari PDAM tidak dapat menyediakan kebutuhan air bersih secara

keseluruhan. Debit perkiraan keseluruhan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table

di bawah ini :

Tabel 2.2. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih untuk Kegiatan “HOTEL AMARIS”

No Jenis KegiatanJumlah Orang/hari

(asumsi)KebutuhanAir Bersih

Kebutuhan Air Bersih (m3/hari)

1.Pengelola dan Karyawan Hotel Amaris

50 30 L/org/hari 1,5

2.Pengunjung Hotel Amaris berdasarkan jml kamar. (Populasi tidak tetap)

131 kamar 750 L/ kamar 98,25

3. Dapur 1 unit - 1,54 Laundry 3,5

5.Pertamanan & Pemeliharaan Bangunan

- - 1,25

Jumlah Total 106Sumber : Asumsi dan Hasil Perhitungan, 2014 berdasarkan Puslitbang PUKeterangan : Untuk penanggulangan kebakaran, seluruh kebutuhan air akan dialokasikan untuk pemadaman melalui hidran/sprinkler yang tersedia.

Berikut ini neraca penggunaan air untuk kegiatan Hotel Amaris dapat dilihat pada gambar 2.7 :

Gambar 2.7. Neraca Penggunaan Air Hotel Amaris

II - 15

93,61 m3/hr

3,15 m3/hr

1,12 m3/hr

1 m3/hr

Bak Penampung air

106 m3/hari

Kebutuhan air bersih

106 m3/hari(PDAM)

Karyawan dan pengelola Hotel = 1,5 m3/hr

Kebutuhan Lain (Perawatan &

Penyiraman dll)1,25 m3/hr

Fire Hydrant *)

Pengunjung Hotel98,25 m3/hr

Terinfiltrasi ke dalam tanah

0,25 m3/hr

MCK99,75 m3/Hr

Dapur1,5 m3/hr

Greasetrap1,5 m3/hr

Terserap sisa makan 25 % = 0,38 m3/hr

Laundry3,5 m3/hr

Terserap kain 10 % = 0,35 m3/hr

menguap 10 % = 10,41 m3/hr

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Keterangan :- Diasumsikan kegiatan MCK dari Karyawan dan Pengunjung di alirkan langsung ke STP/WTP. - Air yang terinfiltrasi ke dalam tanah diasumsikan 80%, sisanya 20% masuk ke saluran drainase. *) Untuk keadaaan darurat (incidential), fire hydrant dialokasikan seluruhnya dari kebutuhan air jika sewaktu-waktu

terjadi kebakaran.- Ijin Pembuangan air buangan ke saluran terbuka akan segera diproses ke BPPT Kota Bandung dan juga akan selalu

berkoordinasi dengan PDAM Kota Bandung.- Satuan m3/hari

d. Penyaluran Air Limbah Domestik (MCK)

Penyaluran air buangan domestik dilakukan secara terpisah dari air hujan (storm water)

dan dilakukan dengan saluran tertutup, hal ini untuk mencegah penyebaran penyakit

melalui media air (water born diseases), sehingga memenuhi syarat sanitasi. Air buangan

domestik yang berasal dari kegiatan operasional Hotel Amaris dibedakan atas black

water dan grey water. Black water yang berasal dari kegiatan operasional tersebut

direncanakan disalurkan melalui STP/WTP (gambar terlampir). Hal ini untuk

mengantisipasi pencemaran air tanah oleh limbah MCK. Sedangkan air bekas

penyiraman disalurkan ke saluran drainase riol kota, dan akan segera berkoordinasi

dengan PDAM Kota Bandung mengenai pembuangan air limbah domestik ke riool kota.

Dan untuk air limbah dari kegiatan dapur di alirkan terlebih dahulu ke Greasetrap

sebelum di buang ke STP/WTP.

Besarnya timbulan air buangan (air limbah) dari aktivitas Hotel Amaris dapat dilihat

pada Tabel 2.2, dimana banyaknya air buangan, yaitu ± 93,61 m3/hari.

e. Pembangunan Saluran Drainase Air Hujan.

Untuk mengindari genangan air di areal kegiatan, maka di sekeliling bangunan akan

dibuat saluran drainase yang dapat mengalirkan air hujan menuju badan air penerima

terdekat. Kegiatan pembangunan saluran drainase akan dilaksanakan bersamaan

dengan pembangunan akses jalan sesuai site plan. Saluran yang dibangun umumnya

berupa saluran terbuka dan tertutup (gorong-gorong), dimensinya disesuaikan dengan

volume air larian yang akan terjadi pada setiap hari hujan dan air limbah yang akan

timbul. Kegiatan pembangunan saluran drainase dilaksanakan bersamaan dengan

pembangunan jalan. Detail saluran drainase dan detail gorong-gorong dapat dilihat pada

gambar 2.8 di bawah ini :

II - 16

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Gambar. 2.8 Dimensi saluran air hujan

f. Pembangunan Sarana Persampahan

Sampah yang dihasilkan dari kegiatan Hotel Amaris berasal dari aktivitas domestik Hotel

Amaris dan sampah dilingkungan Hotel Amaris (selain kegiatan domestik Hotel Amaris).

Secara umum sampah domestik yang dihasilkan akan ditangani dengan cara yang

berwawasan lingkungan sesuai Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun

2008 tentang Pengelolaan Sampa h. Untuk memudahkan dalam pengelolaan sampah,

maka di setiap lantai dan lingkungan Hotel Amaris yang berpotensi menghasilkan

timbulan sampah akan disediakan tempat sampah (tong plastik) dengan 3 (tiga) warna

yang berbeda, yaitu warna hijau untuk sampah organik seperti dedaunan, sisa makanan,

dll, serta warna kuning untuk sampah anorganik seperti kardus, plastik, kertas, botol-

botol minuman dll dan warna merah untuk sampah limbah B3 rumah tangga seperti

logam, bekas lampu/kaca, batu baterai, dll.

Sampah tersebut dikemas dalam kantung plastik kemudian diambil dan dikumpulkan di

Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS)yang telah melalui proses pemilhan

antara sampah organik, anorganik dan sampah b3 rumah tangga. Sampah organik akan

dilakukan proses pengomposan dan hasil dari pengomposan tersebut nantinya akan di

mamfaatkan sebagai pupuk organik untuk area penghijauan/taman yang ada disekitar

lokasi kegiatan Hotel Amaris, dan sampah anorganik yang tidak dapat dilakukan

pengomposan kemudian diangkut oleh truk sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir

Sampah (TPAS) oleh PD. Kebersihan Kota Bandung secara rutin. Perkiraan besarnya

timbulan sampah yang dihasilkan tersajin dalam tabel 2.3 di bawah ini :

II - 17

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Tabel 2.3 Perkiraan Timbulan Sampah Kegiatan Hotel Amaris.

No Jenis Kegiatan

Asumsi Jumlah

Populasi

(Org)

Jumlah

Timbulan

Sampah

(L/org/hari)

Jumlah

Timbulan

(m3/hari)

1.Pengelola Karyawan, Satpam,

Petugas Parkir dan Kebersihan

Hotel Amaris

50 3,03 **) 0,16

2. Pengunjung Hotel Amaris 393 3,03 **) 1,19

3. Taman, Parkir, Bangunan

komersil, dll

- - 0,5 *)

Jumlah 1,85

Keterangan : *) Asumsi / perkiraan - Diasumsikan timbulan sampah dari taman dan parkir sebanyak 0,5 m3/hari**) Timbulan sampah untuk Pertokoan dan Jasa berdasarkan Litbang PD Kebersihan dengan LIPI & ITB,

Bandung 3,03 L/orang/hari

Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang akan digunakan dilokasi kegiatan

adalah berupa bak sampah yang terbuat dari pasangan bata, lokasi penempatannya

didasarkan atas pertimbangan tempat yang strategis (memudahkan dalam

pengangkutan) tetapi tidak mengganggu estetika lingkungan;

Perhitungan TPSS :

Timbulan sampah : 1,85 m3/hari

Kapasitas TPSS : [(1,85 m3/hari) x 7 hari] = 12,95 m3

Jika, Tinggi TPS : 1,5 m

Maka, Luas TPSS yang diperlukan : (3,85 m3 : 1,5 m) = 8,64 m2

Dimensi TPSS : Jika p = 2.l maka L = 2 l2

Maka l = 2,08 m P = 4,16 m

Dibulatkan l = 2,1 m, P = 4,2 m

Maka luas TPSS menjadi ( p x l x t) = ( 4,2 x 2,1 x 1,5 ) = 13,23 m3 > 12,95 m3 OK

Jadi Luas TPSS yang akan direncanakan adalah ( p x l x t) = ( 3 x 1,5 x 1 ), masih

mencukupi untuk menampung sampah dari timbulan sampah yang dikeluarkan dari

kegiatan Hotel Amaris tersebut. Sarana TPSS ini agar dibangun sebelum kegiatan operasi

dimulai. Pengangkutan sampah secara rutin menggunakan Steel Container dari TPSS ke

TPA akan dikoordinasikan lebih lanjut ke PD Kebersihan Kota Bandung.

II - 18

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Gambar 2.9 Konstruksi tong sampah, Kontainer

g. Prasarana Perparkiran

Kegiatan Hotel Amaris berupa kegiatan jasa penginapan yang nantinya akan dikunjungi

oleh para pengunjung dari wilayah sekitar maupun pengunjung dari wilayah lainnya

untuk menikmati tempat peristirahatan. Para pengunjung tersebut datang menggunakan

berbagai jenis kendaraan seperti motor maupun mobil. Untuk menjaga keamanan dan

kenyamanan para pengunjung Hotel Amaris maka sarana perparkiran perlu dikelola

dengan baik. Selain itu juga pemrakarsa akan mengkoordinasikan dan

mengkonsultasikan pada Dinas Pehubungan Kota Bandung sehingga dengan adanya

perkembangan Hotel Amaris ini tidak mengganggu kelancaran lalu lintas khususnya di

wilayah tersebut. Hotel Amaris menyediakan lahan parkir yang dapat menampung

kendaraan ± 35 unit mobil dan ± 20 unit motor.

h. Pemasangan Peralatan Pemadam Kebakaran

Sistem pencegahan bahaya kebakaran mutlak diperlukan disamping penataan tapak

yang mempertimbangkan kemudahan sirkulasi maupun pencegahan perambaan

terhadap lingkungan sekitarnya. Sebagai antisipasi terjadinya kebakaran, maka rencana

bangunan Hotel Amaris ini akan dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran berupa

peralatan penginderaan bahaya kebakaran (fire alarm), alat pemadam api ringan (APAR)

pada setiap sudut bangunan, fire hydrant dan sprinkler, smoke detector, fire and smoke

alarm, dan panel penunjuk lokasi titik kebakaran, dan juga tangga dan pintu darurat

dengan petunjuknya. Alat-alat pemadam kebakaran tersebut ditempatkan pada setiap

lantai bangunan dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Fasilitas-fasilitas lainnya yang direncanakan antara lain :

1. Pemasangan emergency lamp

disetiap fasilitas tamu dan ruangan lainnya

II - 19

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

2. Penggunaan panel pengaturan

lampu dan elektrikal lainnya dikamar yang menyatu dan mudah dioperasikan

langsung dari tempat tidur.

3. Penempatan tenaga teknis dan

pengaman pada lokasi-lokasi yang strategis sehingga memudahkan pengambilan

tindakan darurat.

Secara lebih teknis akan memproses rekomendasi dari Dinas Kebakaran Kota Bandung.

GAMBAR 2.10.a CONTOH ALAT-ALAT PENANGGULANGAN KEBAKARAN

APAR FIRE HIDRAN ALARM

SPRINKLER SMOKE DETECTOR

GAMBAR 2.10.b CONTOH SIMBOL JALUR EVAKUASI

II - 20

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

SIMBOL TITIK KUMPUL BENCANA

i. Pekerjaan Penghijauan/Taman sebagai Area Ruang Hijau Terbuka

Pekerjaan penghijauan berupa taman yang berada di sekitar Hotel Amaris akan ditanami

berbagai jenis tumbuhan yang ditanam, yaitu jenis tanaman hias/bunga-bungaan.

Adanya taman ini diharapkan dapat menambah keasrian dan kesejukan di lingkungan

Hotel Amaris serta dapat bemanfaat bagi masyarakat sekitar lokasi karena dapat

mereduksi debu yang ditimbulkan.

C. TAHAP PASCA KONSTRUKSI (OPERSIONAL)

Operasional “Hotel Amaris” akan dilakukan apabila perizinan dan proses pembangunan

fisik telah selesai secara keseluruhan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung

Nomor 10 Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota

Bandung Tahun 2015-2035, lokasi pembangunan Hotel Amaris diarahkan untuk

kawasan PERDAGANGAN dan JASA. Adapun kegiatan pada tahap pasca

konstruksi/operasional meliputi :

1) Pembentukan Manajemen Pengelolaan Hotel Amaris

Pembentukan manajemen pengelolaan Hotel Amaris dilakukan atas persetujuan PT.

ANUGRAH GRAHA INTI PERKASA selaku pemrakarsa kegiatan pembangunan ”Hotel

Amaris” di Kelurahan Sukaasih Kecamatan Bojongloa Kaler yang bergerak dibidang jasa

khususnya jasa penginapan.

2) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kegiatan Hotel Amaris

Selama tahap pasca konstruksi (operasional) “Hotel Amaris” ini diperlukan tenaga kerja

untuk operasional/pemeliharaan Hotel Amaris. Tenaga kerja yang terlibat umumnya

berasal dari tenaga lokal (Kelurahan Sukaasih) dan sekitarnya. Perkiraan tenaga kerja

yang dibutuhkan untuk pengelola Hotel Amaris selama tahap operasional dapat dilihat

pada uraian dibawah ini :

Jumlah tenaga kerja pada rencana kegiatan Hotel Amaris sebanyak + 50 orang yang

menduduki level pimpinan sampai staf karyawan terdiri dari :

Tingkat pimpinan : 1 orang

Tingkat pimpinan menengah : 5 orang

Tingkat pelaksana/Staf : 44 orang

Jumlah : 50 orang

II - 21

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

3) Jenis Alat Angkut dan Kendaraan

Operasional Hotel Amaris memerlukan mobilisasi yang dibantu dengan penunjang

berupa alat angkut/kendaraan.

Tabel 2.4. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan

No Komponen Jenis Kendaraan Satuan Volume

1 Persampahan Truk kecil (PD. Kebersihan) Kendaraan/3 hari

2 Karyawan Kendaraan pribadi Kendaraan/hari

3 Tamu Kendaraan pribadi/sarana umum Kendaraan/hari

Sumber : Kegiatan 2016

4) Kegiatan Hotel Amaris

Pada saat tahap operasional ini diharapkan peran aktif pengelola Hotel Amaris dengan

kegiatan sebagai berikut :

Pengelolaan sampah, direncanakan sampah organik (sisa-sisa makanan, dll)

ditampung dalam bin warna hijau dan sampah anorganik (kardus, kertas, plastik,

botol, kaleng, dll) ditampung bin warna kuning dan dipilah sejak pemilahan di

sumber sampah untuk dijual ke pemulung/pengumpul barang bekas dan selebihnya

dikelola melalui kerjasama dengan PD. Kebersihan Kota Bandung.

Pemeliharaan jalan, sarana parkir, taman dan saluran drainase;

Pemeliharaan sarana-sarana umum lainnya.

Gambar 2.11 Bagan Alir Pengelolaan Sampah Hotel Amaris

II - 22

Hijau Kuning

Pemilihan dan pemilahan sampah

Penampungan (Bak sampah dengan penyekatan 2 warna)

Sumber Sampah

Tidak terjual diambil pemulung

Truk

Pengangkutan ke TPA

Organik (daun, rumput, sisa makanan, daging, sayur, buah-

buahan yg telah busuk dll)

Anorganik(Sampah yang masih dapat didaur ulang seperti kardus, dus botol, kaleng, Koran)

Dijual/Diangkut ke penampungan (lapak/ pembeli barang bekas)

TPSS (Bak sampah dengan penyekatan 2 warna)

Dikelola oleh PD. Kebersihan Kota Bandung

Dikelola oleh Petugas Kebersihan Setempat

Dikelola oleh Karyawan

Gerobak Sampah

Pengelolaan Sampah Organik dengan cara komposting secara

komunal

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

2.4.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal kegiatan Pembangunan Hotel Amaris yang terdiri dari Tahap Pra Konstruksi,

Tahap Konstruksi dan Tahap Pasca Konstruksi disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Pembangunan “Hotel Amaris”

No. Jenis Kegiatan2016 2017

1 2 3 4 1 2 3 4

Tahap Prakonstruksi

1. Pengurusan Perijinan

2. Pembebasan Lahan

3. Perencanaan Site Plan

Tahap Konstruksi

1. Mobilisasi Tenaga Kerja

2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Awal

3. Mobilisasi Alat dan Bahan Material

4. Penyiapan dan Pematangan Lahan

5. Penggalian Tanah Untuk Pondasi

6. Pembangunan Bangunan Utama

7. Pembangunan Sarana, Prasarana dan Taman

Tahap Prakonstruksi

1 Pembentukan Manajemen Pengelolaan Hotel Amaris

2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kegiatan Hotel Amaris

3. Kegiatan Hotel Amaris

II - 23

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

2.5 INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN

2.5.1 Komponen Lingkungan

Gambaran mengenai keadaan iklim di lokasi kegiatan didapat dari Stasiun Pengamat

Meteorologi dan Geofisika yang terdekat dengan lokasi kegiatan, yakni Stasiun

Pengamat Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Bandung. Uraian mengenai

komponen iklim di lokasi studi adalah sebagai berikut :

Suhu Udara

Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun BMG Wilayah II Bandung terlihat

bahwa kondisi suhu udara minimum 19,9 oC, suhu udara maksimum 29 oC dan suhu

udara rata-rata bulanan di wilayah Bandung selama 1(satu) tahun terakhir terukur

antara 23,0 oC. Hasil pengamatan suhu udara rata-rata selama 1 (satu) tahun terakhir

pengamatan (2013) dapat dilihat pada Tabel 2.6a :

Tabel 2.6a.Suhu udara di Lokasi Studi dan Sekitarnya

BulanRata-rata Rendah

(oC)

Rata-rata Tinggi(oC)

Rata-rata (oC) Kelembaban (%)

Januari 21,0 28,3 23,4 79Februari 20,3 28,6 23,4 80Maret 20,4 29,6 23,8 79April 20,7 29,1 23,7 82Mei 20,3 28,7 23,5 82Juni 20,3 28,5 23,6 78Juli 19,0 28,0 22,5 77Agustus 18,5 29,4 23,2 71September 19,1 30,1 23,7 70Oktober 19,6 30 23,7 73November 20,0 29,8 23,8 74Desember 20,1 28,4 23,1 80JUMLAH 239,3 348,5 281,4 926RATA2 19,9 29 23,5 77

Kelembaban Udara

Rata-rata kelembaban udara tahunan sebesar 77 %. Kelembaban tertinggi terjadi

pada bulan April dan Mei, yaitu 82 % sedangkan kelembaban terendah pada bulan

September yaitu 70 %. Dapat dilihat pada Tabel 2.6.a.

Arah dan Kecepatan Angin

Arah angin dominan di daerah studi ialah dari Utara, dengan kecepatan angin rata-

rata 3 knot. Kecepatan angin terbesar dicapai pada bulan Desember, yaitu 13 knot

II - 24

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

sedangkan kecepatan angin terendah dicapai pada bulan September, yaitu 8 knot.

Curah Hujan

Rata-rata curah hujan bulanan adalah 223,4 mm dengan bulan basah terjadi pada

Bulan Desember dengan curah hujan mencapai 418,0 mm dan bulan kering terjadi

pada Bulan Agustus dengan curah hujan mencapai 74,0 mm. Curah hujan di lokasi

studi selengkapnya disajikan pada Tabel 2.6.b berikut.

Tabel 2.6.b. Curah Hujan (mm) dan Hari Hujan di Wilayah Studi

BulanCurah Hujan

(mm)Hari Hujan

(hari)Januari 216,9 26Februari 250,0 23Maret 305,0 24April 286,0 26Mei 171,0 23Juni 231,5 16Juli 159,0 16Agustus 74,0 9September 171,7 10Oktober 233,9 21November 163,8 19Desember 418,0 27Total 2.680,8 240Rata-rata 223,4 20

Sumber : BMKG Kota Bandung,2013

2.5.2 Fisiograpi dan Geologi

Penggunaan lahan disekitar lokasi kegiatan didominasi oleh kegiatan pertokoan,

Perkantoran dan pemukiman penduduk. Secara umum daerah penelitian berdasarkan

pendapat dari beberapa ahli geologi yaitu Koolhoven dan Kusumahadinata (1956),

Silitonga (1973), Djoko Hartono (1989) dan Alzwar (1989), bahwa geologi wilayah

cekungan bandung secara umum dicirikan oleh batuan hasil aktivitas gunung api

Tangkuban Perahu dan Komplek Gunung Sunda serta sedimen laut yang berumur

Miosen hingga Resen

Daerah penelitian terbentuk pada zona dataran yang membentang dari arah sekitar

Bandung ke bagian barat sampai dan keadaan daerah penelitian relatif landai, dengan

kemringan < 5%, sehingga tidak akan berpengaruh pada kestabilan lahan. Sebaran

material permukaan di daerah penelitian terbentuk oleh lempung dan lempung

pasiran, dan setempat-setempat batu pasir lempungan. Material tersebut merupakan

material hasil lapukan dari tufa dan batu pasir tufaan, ketebalan material permukaan

ini berkisar antara 0,40-6 meter, semakin ke bawah memperlihatkan sifat batuan

asalnya.

Karakteristik fisik material permukaan berwarna coklat kemerahan-kekuningan,

lepas dan arah pada keadaan kering, plastis dan lengket pada keadaan basah,

II - 25

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

permeabilitas rendah, mengandung sisa-sisa organik, mengandung pasir dan kerikil

yang berasal dari fragmen-fragmen vulkanik. Berdasarkan peta geologi rencana lokasi

kegiatan berada pada FORMASI CIBEUREM yang Breaksi Gunung Api Tufa Halus –

Kasar. Peta geologi daerah studi dapat dilihat pada Gambar 2.12

PETA GEOLOGO GAMBAR 2.13

II - 26

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

2.5.3 Hidrologi dan Kualitas Air

A. Hidrologi

1. Air Tanah

Kondisi hidrogeologi rencana lokasi proyek merupakan bagian dari Sistem

Cekungan Air Tanah Bandung (CAB). Sejalan dengan laju perkembangan

pembangunan kota Bandung tentunya sumber daya air yang berada di cekungan

Bandung tersebut menjadi sangat diminati dan menjadi andalan untuk

menunjang berbagai kegiatan industri, perumahan, perkantoran, dan sebagainya.

Sebelum suatu kegiatan menentukan pilihan dalam memanfaatkan sumber daya

air di daerah tersebut sebaiknya memperlihatkan tata keseimbangan antara

siklus pembentukannya, ketersediaan dan kebutuhan akan sumber daya air

tersebut.

a) Kondisi Cekungan Air Tanah Bandung

Berdasarkan kajian tentang konservasi air tanah daerah cekungan Bandung

oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan (2010), Cekungan air tanah Bandung

luasnya sekitar 1.730 km2, mencakup sebagian wilayah Kota Bandung,

sebagian wilayah Kota Sumedang dan sebagian wilayah Kota Subang.

Berdasarkan letak atau posisi lapisan akuifernya, pada cekungan air tanah

Bandung ini terdapat 3 kelompok akuifer yaitu :

Akuifer dangkal dengan kedalaman 0 – 40 m, termasuk jenis akuifer tak

tertekan.

Akuifer tengah dengan kedalaman 40 – 150 m, termasuk akuifer jenis

semi tertekan.

Akuifer dalam dengan kedalaman > 150 m, termasuk akuifer jenis

tertekan.

Produktivitas akuifer tersebut pada umumnya sedang hingga tinggi, kecuali

secara setempat terutama pada puncak-puncak perbukitan produktivitasnya

kecil hingga langka air tanah, karena daerah tersebut termasuk ke dalam

daerah resapan. Air tanah yang berada di cekungan air tanah Bandung

mendapatkan imbuhan air dari daerah resapan terutama dari tubuh

II - 27

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

perbukitan dengan ketinggian di atas 1.000 m dari permukaan laut, baik di

sebelah utara, timur, selatan maupun barat.

b) Konsekuensi Pengambilan Air Tanah Yang

Berlebihan

Dengan meningkatnya pengambilan air tanah di cekungan air tanah Bandung

untuk menunjang berbagai kepentingan yang akhir-akhir ini cenderung tidak

terkendali, telah menimbulkan berbagai perubahan kondisi lingkungan fisik

dan lingkungan air tanah yang menjurus kepada kerusakan. Gejala-gejala

terjadinya perubahan tersebut antara lain :

Penurunan jumlah dan permukaan air tanah terutama pada sistem

akuifer tengah hingga mencapai > 50 m dari kondisi awal dan pada

akuifer dangkal terjadi penurunan antara 0,6 – 19,7 m, terutama di

daerah padat industri.

Gejala penurunan (amblesan) tanah pada beberapa tempat di dataran

Bandung yang dapat merusak struktur bangunan di tempat tersebut.

Gejala penurunan kualitas air terutama pada akuifer dangkal dan

beberapa tempat pada akuifer tengah.

c) Upaya Konservasi Air Tanah di Cekungan Bandung

Sebagai upaya untuk menjamin kelestarian dan pemanfaatan yang

berkesinambungan dari air tanah di Cekungan Air Tanah Bandung, maka Dit.

Geologi Tata Lingkungan (2010) membuat suatu pedoman dalam rangka

penyadapan, pengambilan, serta pemanfaatan air tanah yang dituangkan

dalam bentuk Peta Konservasi Air tanah di cekungan air tanah Bandung –

Soreang tahun 2010, berdasarkan peta tersebut, lokasi rencana pembangunan

Hotel Amaris berada pada titik kondisi air tanah aman pada akuifer 50-150 m,

kedalaman muka air tanah kurang dari 25 m. Pengambilan air tanah pada

akuifer kurang dari 50 m, debit maksimum 100 m3/bulan/sumur.

Pengambilan air tanah baru pada akuifer lebih dari 150 m debit maksimum

320 m3/hari/sumur, dengan jumlah sumur terbatas setiap KM2. Upaya

konservasi dengan membuat sumur resapan dangkal. Peta konservasi air

tanah dapat dilihat pada Gambar 2.13.

II - 28

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Peta konservasi air tanah gambar 2.14

II - 29

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

B. Kualitas Air

1. Kualitas Air Bersih

Kebutuhan air bersih untuk kegiatan Hotel Amaris menggunakan sumber air

PDAM, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan akan menggunakan sumber air

tanah sebagai cadangan apabila kebutuhan air dari PDAM tidak terpenuhi secara

keseluruhan ketika pada tahap operasional Hotel Amaris berlangsung. Sumber

air terutama dari air tanah, secara kualitas haruslah memenuhi persyaratan

karena dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan juga aktifitas yang

memerlukan air bersih, misal untuk domestik. Hal tersebut dikarenakan air tanah

yang diambil dan kemudian dipakai, tidak melalui proses pengolahan terlebih

dahulu antara lain proses pemberian desinfektan (khlorinasi). Meskipun secara

fisik terlihat jernih, akan tetapi kandungan parameter dalam air bersih belum

tentu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan berdasarkan standar baku

mutu. Oleh karena itulah perlu dilakukan sampling kualitas air bersih dari

sumber air tanah setelah operasional Hotel Amaris berlangsung dan dilaporkan

ke instansi terkait BPLH Kota Bandung setiap 6 bulan sekali.

2.5.4 Peningkatan Air Larian (Run Off)

Peningkatan air larian diakibatkan oleh berkurangnya area tadah akibat tertutup

lahan resapan air oleh bangunan, curah hujan yang tinggi dan bangunan yang

menutupi lahan menjadi penyebab meningkatnya kuantitas air hujan yang mengalir

di permukaan. Besarnya air larian di lokasi kegiatan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus rasional (Otto Soemarwoto, 1998), yaitu:

Q = C . I . ADimana: Q = Debit Air Larian (run-off) (m3/hari hujan)

C = Koefisien Air Larian

I = Intensitas Hujan (m/hari hujan)

A = Luas Daerah (m2)

II - 30

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Kondisi curah hujan rata-rata bulanan di wilayah studi berdasarkan data sekunder

dari stasiun BMG wilayah II Bandung, menunjukkan nilai antara 74,0 mm s/d 418,0

mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan minimum terjadi pada bulan Agustus dan

maksimum terjadi pada bulan Desember. Intensitas hujan tahunan sebesar 2.680,8

mm/tahun, intensitas hujan bulanan sebesar 223,4 mm/bulan, dan intensitas hujan

harian sebesar 9,52 mm/hari = 0,01117 m/hari. Curah dan hari hujan di lokasi studi

selengkapnya disajikan pada Tabel. Untuk debit air larian sebelum ada proyek dan

setelah ada proyek dapat dilihat pada Tabel berikut ini

Tabel 2.7 Debit Air Larian

Sumber: Hasil Perhitungan, 2016

Berdasarkan hasil tabel di atas, diperkirakan debit air larian sebelum adanya

bangunan Hotel Amaris adalah sebesar 14,14 m3/hari, sedangkan debit air larian

setelah adanya pembangunan ialah 25,73 m3/hari, sehingga terjadi peningkatan debit

air larian sebesar 11,59 m3/hari. Oleh karena itu perlu adanya antisipasi terhadap

peningkatan air larian.

Antisipasi peningkatan air larian tersebut dilakukan dengan pembuatan Sumur

Resapan dan Lubang Resapan Biopori untuk mengantisipasi peningkatan air larian

akibat adanya tutupan lahan akibat kegiatan pembangunan Hotel Amaris ini maka

perlu dilakukan pengelolaan agar dapat mereduksi limpasan air hujan (run off)

tersebut diantaranya dengan membuat Sumur Resapan Air Hujan dan Lubang

Resapan Biopori (LRB) dan juga memelihara dan membersihkan saluran drainase

dari sampah-sampah plastik yang dapat menyumbat kelancaran aliran air.

Jumlah sumur resapan air hujan ditentukan berdasarkan curah hujan maksimal, luas

bidang tadah dan permeabilitas tanah. Berdasarkan peta geologi daerah Bandung

(Soedjatmiko, 1972), litologi daerah studi termasuk ke dalam FORMASI CIBEUREM

yang Breaksi Gunung Api Tufa Halus –Kasar. Permeabilitas tanah termasuk agak

cepat (6,5 - 12,5 cm/jam).

Perhitungan Sumur Resapan Dangkal :

Permeabilitas tanah diambil = 6,5 cm/jam = 1,56 m/hari

Besarnya air larian = 25,73 m3/hari

II - 31

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

Air larian yang akan dikelola dengan sumur resapan dangkal diasumsikan sebanyak

100 % dari timbulan air larian.

Luas bidang resapan = 25,73 m3/hari : 1,56 m/hari

= 16,49 m2

Luas penampang sumur resapan = {¼ . D2} + {2 r.t}

(diameter sumur diambil 1,4 m, = {¼ x 3,14 x (1,4 m)2} + {2 r.t}

kedalaman sumur diambil 1 m)

= {¼ x 3,14 x (1,4 m)2 } + {2 x 3,14

x (0,7 m) x (1 m)}

= 5,93 m2

Jumlah sumur resapan = 16,49 m2 : 5,93 m2

= 2,78 buah ≈ 4 buah

Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah Sumur Resapan Dangkal sebanyak 4

buah.

Persyaratan teknis sumur resapan dangkal adalah sebagai berikut :

1. Sumur resapan air hujan harus bebas dari kontaminasi/pencemaran limbah.

2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan air hujan adalah air hujan.

3. Untuk daerah sanitasi yang buruk, sumur resapan air hujan hanya menampung

air hujan dari atap yang disalurkan melalui talang.

4. Jarak minimal sumur resapan air hujan terhadap :

Tangki septik : 2 meter

Bidang resapan tangki septik / cubluk / saluran air limbah / pembuangan

sampah adalah 5 meter

Sumur air bersih : 2 meter

5. Konstruksi sumur resapan Tipe II :

Kedalaman maksimal : 1,5 meter

Diameter penampang : (0,8 – 1,4) meter

Material pengisi berupa batu belah

Dinding tanpa penguat

Penutup terdiri dari plastik dan tanah

Sebagai antisipasi apabila sumur resapan tidak bekerja secara optimal, maka dibuat

pula Lubang Resapan Biopori. LRB ini bertujuan untuk mengisi kembali cadangan air

bawah tanah yang telah digunakan untuk berbagai keperluan sehingga keberadaan air

tanah dapat terjaga kelestariannya, selain itu pula keberadaan LRB ini dapat

mereduksi jumlah limpasan air hujan. LRB adalah lubang yang dibuat secara tegak

lurus (vertikal) kedalam tanah dengan diameter 10 – 30 cm dan kedalaman 100 cm

atau tidak melebihi muka air tanah dangkal. Lubang perlu diisi sampah organik

II - 32

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

sebagai sumber nutrisi fauna tanah dan akar tanaman yang mampu membuat biopori

atau saluran kecil didalam tanah, sehingga peresapan air hujan oleh tanah menjadi

maksimal. LRB ini dapat diletakkan di RTH, lapangan parkir, taman dan saluran

drainase (yang hanya berfungsi untuk pengaliran air hujan saja). Berdasarkan peta

geologi daerah Bandung (Soedjatmiko, 1972), litologi daerah studi termasuk ke dalam

FORMASI KOSAMBI yang merupakan endapan danau terdiri atas lempung tufaan,

lanau tufaan, pasir tufaan dan kerikil tufaan. Permeabilitas tanah termasuk agak cepat

(6,5 - 12,5 cm/jam).

Alternatif lain untuk pengelolaan air larian akibat adanya kegiatan pembangunan

Hotel Amaris yaitu pembuatan lubang resapan biopori, berikut ini adalah perhitungan

teknis untuk jumlah resapan biopori yang dibutuhkan :

Perhitungan Lubang Resapan Biopori (LRB):

Permeabilitas tanah diambil = 6,5 cm/jam = 1,56 m/hari

Besarnya air larian setelah ada proyek = 25,73 m3/hari

Luas bidang resapan = 25,73 m3/hari : 1,56 m/hari

= 16,49 m2

Keliling basah LRB = ( . r2 ) + ( ( 2 . . r ) . t )

Direncanakan diameter LRB 15 cm = (3.14 x (7,5cm)2) + ((2 x 3.14

x (Maka jari-jari LRB 7,5 cm) 7,5 cm) x 100 cm

= 4886,6 cm2 = 0,48866 m2

Jumlah LRB yang dibutuhkan = 16,49 m2 / 0,48866 m2

= 33,75 ~ 35 buah

Berdasarkan perhitungan diatas, maka LRB yang direncanakan sebanyak 35 buah.

LRB dapat diletakan di RTH, taman, tempat parkir dan saluran drainase (yang hanya

berfungsi untuk pengaliran air hujan saja).

Cara membuat Lubang Resapan Biopori:

1. Lokasi yang tepat untuk membuat lubang LRB yaitu pada daerah air hujan yang

mengalir seperti seperti taman, halaman parkir, saluran drainase yang hanya

menampung air hujan saja dan sebagainya.

2. Tanah/tempat yang akan dilubangi disiram dengan air supaya mudah untuk

dilubangi.

3. Letakkan mata bor tegak lurus dengan tanah untuk memulai pengeboran.

4. Lubangi tanah dengan bor biopori (bor biopori adalah bor untuk tanah mineral)

dengan menekan sambil diputar kekanan hingga bor masuk ke dalam tanah.

5. Dan untuk memudahkan dalam pengeboran, lakukan penyiraman dengan air

selama pengeboran.

II - 33

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

6. Setiap 15 cm atau sedalam mata bor, berhenti tarik mata bor sambil tetap

diputar ke arah kanan, untuk membersihkan tanah yang berada didalam mata

bor.

7. Bersihkan tanah dari dalam mata bor dengan menggunakan pisau atau alat

tusuk lainnya dimulai dengan menekan tanah dari sisi dalam mata bor sehingga

tanah mudah dilepaskan.

8. Lakukan terus menerus proses pelubangan tanah berulang-ulang hingga

mencapai kedalaman 100 cm.

9. Apabila tanah berbatu atau berkerikil sehingga terhambatnya pengeboran maka

pengeboran dapat dihentikan hingga kedalaman yang bisa ditembus oleh mata

bor saja, walaupun hanya mencapai kedalaman 50 cm.

10. Isi LRB dengan sampah organik adalah bahan-bahan yang mudah terurai oleh

fauna tanah, misalnya daun, rumput dan sisa-sisa makanan (bukan berupa

daging dan bahan makanan yang dapat mengundang vektor penyakit seperti

tikus). Tapi jangan dimasukan sampah anorganik seperti plastik, kaleng, dan

sampah lain yang tidak dapat terurai secara organik.

Cara Kerja Lubang Resapan Biopori :

Bila fauna tanah telah membuat terowongan kecil dalam tanah maka luas bidang

permukaannya akan bertambah. Sebagai contoh bila lubang bor berdiameter 10 cm

dengan kedalaman 100 cm maka luas bidang resapan menjadi 3.218 cm2 (setara

dengan volume air 1 ember/ 321.800 cm3).

Cara Memanen Lubang Resapan Biopori :

Isi lubang sampah organik setiap 5 (lima) hari sekali.

Setelah 3 (tiga) bulan kompos sudah siap untuk dipanen.

Gambar 2.14 Kontruksi Sumur Resapan Dangkal dan Biopori

II - 34

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

2.5.5 Transportasi

Lokasi kegiatan pembangunan Hotel Amaris A.n. PT. Anugrah Graha Inti Perkasa

berada di ruas Jalan Peta No. 176 RT.009/RW.004, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan

Bojongloa Kaler, Kota Bandung yang relatif ramai, banyak dikunjungi wisatawan dan

juga mobilitas pemukiman penduduk sekitar. Dalam Undang-Undang Nomor 38

Tahun 2004, sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan

peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah

ditingkat nasional.

a. Kondisi Eksisting Lalu Lintas

Berdasarkan data-data eksisting, Rencana Lokasi Kegiatan Hotel Amaris memiliki

karakeristik sebagai berikut :

a) Lokasi : Jl. Peta No. 176 RT.009/RW.004,

Kel. Sukaasih, Kec. Bojongloa Kaler,

Kota Bandung

b) Luas Lahan : 2.531 m2.

c) Ketinggian Bangunan : 8 Lantai dengan 131 unit kamar Hotel

d) Jalan Akses Utama ke Lokasi : Jalan Peta

Dari hasil analisis lalu lintas, berdasrkan pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil

sebagai berikut :

II - 35

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

b. Volume Lalu Lintas Eksisting

Dari hasil pengolahan data survey, diketahui arus/ volume lalu lintas tertinggi

perjamnya untuk ruas Jalan Peta adalah 2419,97 smp/jam.

c. Kapasitas Ruas Jalan

Untuk mengetahui kapasitas dari ruas jalan, perlu diperhatikan juga faktor-faktor

koreksi (penyesuaian) yang akan mempengaruhi terhadap kapasitas ruas jalan itu

sendiri. Untuk lebih jelasnya kapasitas suatu ruas jalan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Dimana :

C = Kapasitas jalan

Co = Kapasitas dasar (tipe jalan 2 jalur tak terpisah median)

FCw = Faktor penyesuaian untuk lebar efektif jalur lalu lintas

FCsp = Faktor penyesuaian untuk pemisahan arah

FCsf = Faktor penyesuaian untuk hambatan samping

FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

Kapasitas ruas Jalan Peta dapat diketahui sebagai berikut ;

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

= 2900 x 1,14 x 1 x 0,92 x 1,03

= 3.132,77 smp/jam

d. Pembebanan Jalan

Untuk mengetahui masih mampu atau tidaknya jalan menampung arus lalu lintas

yang dibebankan terhadap jalan tersebut, digunakan perbandingan antara volume

lalu lintas dengan kapasitas ruas jalan tersebut, untuk mencarinya digunakan rumus

sebagai berikut:

Dimana :

V/C Ratio = Ratio perbandingan volume dengan kapasitas jalan

V = Volume lalu lintas pada ruas jalan (smp/jam)

C = Kapasitas ruas jalan (smp/jam)

Dengan menggunakan formula diatas maka didapat V/C ratio tertinggi dari kedua

ruas jalan (2 arah) adalah :

V/C Ratio = V/ C

II - 36

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x Fcs

V/C Ratio = Volume / Kapasitas

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

= 2.419,97 / 3.132,77 = 0,77 (D)

e. Tingkat Pembebanan Jalan

Untuk menentukan kualitas atau tingkat pelayanan suatu ruas jalan yang

menggambarkan kondisi arus, tingkat kecepatan yang dapat diambil oleh pengemudi,

serta posibilitas hambatan dan tundaan yang dihadapi dapat ditentukan berdasar V/C

ratio. Penentuan tingkat pelayanan berdasarkan V/C ratio dilakukan dengan

standarisasi yang telah ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 2.8 Karakteristik Tingkat Pelayanan

Tingkat Pelayanan

Karakteristik V/C

A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi Pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan

0,00 – 0,19

B Arus stabil tapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan

0,20 – 0,44

C Arus stabil, tapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

0,45 – 0,74

D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir

0,75 – 0,84

E Volume lalu lintas mendekati/ berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang berhenti

0,85 – 1,00

F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang besar

> 1,00

Sumber : IHCM

Berdasarkan perhitungan diatas, V/C ratio ruas Jalan Peta adalah 0,77 berarti bahwa

ruas jalan tersebut termasuk dalam tingkat pelayanan D , dimana Arus mendekati

tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir .

2.6 TANGGAPAN DAN HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PROYEK

Bila ditinjau dari aspek sosial ekonomi budaya, dengan adanya proyek pembangunan

Hotel Amaris ini lingkungan di sekitar kegiatan pembangunan Hotel Amaris A.n. PT.

Anugrah Graha Inti Perkasa akan bertambah menjadi ramai, dan dengan adanya

proyek pembangunan Hotel Amaris ini sebagian masyarakat yang berada di sekitar

tapak proyek pun dapat terbantu perekonomiannya yaitu dengan bekerja sebagai

II - 37

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti PerkasaRENCANA KEGIATAN

tukang/kuli bangunan pada tahap konstruksi dan pada tahap operasional sebagai

karyawan (sesuai dengan SDM yang dibutuhkan).

Harapan masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi kegiatan

adalah menginginkan kepedulian pihak investor (PT. ANUGRAH GRAHA INTI

PERKASA) terhadap aspirasi masyarakat di sekitar lingkungan Hotel Amaris tersebut.

Keinginan masyarakat tersebut antara lain : harapan memperoleh kesempatan kerja

pada proyek (diutamakan warga setempat/lokal terlebih dahulu baru warga dari luar

daerah), harapan memperoleh kesempatan kerja menjadi karyawan diantaranya

bekerja sebagai cleaning service, office boy, petugas kebersihan (pengangkut

sampah), dan keamanan dan staf sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan yang

dibutuhkan oleh pihak manajemen pengelola Hotel Amaris. Sebagian besar

mengharapkan agar terjadi interaksi/hubungan yang baik antara manajmen Hotel

Amaris dengan masyarakat sekitar tanpa melihat status sosial dari masing-masing

pihak. Selain itu, pemrakarsa kegiatan berkoordinasi dengan warga sekitar lokasi

kegiatan. Selanjutnya pemrakarsa wajib melaksanakan sosialisasi.

II - 38