hongkong open langganan asah prestasi atlet nasional.docx
TRANSCRIPT
Hongkong Open Langganan Asah
Prestasi Atlet Nasional
Koni, News
Hongkong (Satlak Prima) – Tampil di Hongkong Open Swimming Championship sangat
tepat untuk jenjang latihan ujicoba menuju berbagai multi event internasional. Hal itu selalu
dilakukan tim renang Indonesia dalam persiapan menuju SEA Games, Asian Games maupun
Olimpiade.
“Hongkong Open memiliki limit waktu cukup bagus sebagai ajang penempaan atlet menuju
multi event internasional. Atas pertimbangan itulah, atlet nasional maupun daerah yang
dipersiapkan ke multi event internasional diturunkan dalam Hongkong Open,”jelas Pelatih
Renang Nasional, Albert C Sutanto yang didampingi dua adiknya Felix C Sutanto dan Hendri
Sutanto di areal Kolam Renang Victoria Park Swimming Pool, Hongkong, Minggu (31/8).
Albert melanjutkan, tampil di Hongkong sudah menjadi langganan tetap atlet nasional dalam
menguji kemampuan prestasi yang dimiliki sejak tahun 2009 ketika Indonesia
mempersiapkan atletnya menuju SEA Games XXV Laos. Atas prestasi yang dimiliki atlet
nasional, akirnya Hongkong Open sudah menjadi tradisi menempa atlet nasional.
Bahkan saat mempersiapkan I Gede Siman ke SEA Games XXVI pertama kali di Palembang,
juga digodok melalui Hongkong Open. Hasilnya cukup mengejutkan, ketika Siman
memborong empat medali emas bagi kontingen Merah-Putih. Atas prestasi itulah, para
perenang nasional yang ingin meningkatkan ketangguhannya melakukan ujicoba ke
Hongkong, seperti halnya dari Pengda PRSI DKI Jakarta, Jabar, Jatim dan Jateng. Bahkan di
tahun 2014 cukup mengejutkan, ada 65 atlet Indonesia tampil di Hongkong Open. Jumlah
yang fantastis dan pertama kali dengan memadati Hongkong Open di tahun 2014
memberikan duansa baru dalam persaingan atlet renang nasional nantinya.
Hampir seperempat abad yang lalu, olahraga renang identik dengan keluarga Nasution.Putri-
putri sang pelatih Radja Nasution yaitu Elvira Rosa, Elsa Manora, Maya Masita, Kevin Rose
serta si bungsu Akbar Nasution mendominasi kolam renang.Tapi masa keemasan mereka
telah berlalu. Elvira Rosa kini menetap di California, AS, dan melatih renang bersama
suaminya yang juga mantan perenang Gerald Item.Sedangkan Kevin dan Akbar kini
membantu sang papa melatih klub renang Pari Sakti.Lantas siapa perenang potensial
Indonesia masa depan? Salah satu atlet andalan Indonesia saat ini adalah Ricky
Anggawijaya."Ricky berasal dari salah satu klub di Bandung, Jawa Barat. Usianya baru 17
tahun tapi sangat berbakat dan sudah beberapa kali merebut gelar juara," kata Kepala Bidang
Pembinaan dan Prestasi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Heru Purwanto, dalam
wawancara dengan BBC Indonesia.Nomor andalan Ricky adalah gaya punggung dan renang
jarak jauh di perairan terbuka. "Ia sangat fleksibel, bisa masuk ke gaya dan nomor apa saja
dan itu juga salah satu kelebihan dia," tutur Heru Selain Ricky, atlet andalan lainnya adalah
Indra Gunawan. Ia terbilang atlet senior karena usianya telah mencapai 25 tahun."Meski
umumnya usia 25 itu sudah masuk usia terbilang senja kalau di olahraga, tapi itu bukan
jaminan juga karena kita ingat Richard Sambera yang berprestasi di usia 30an," kata Heru.Ia
menambahkan bahwa Richard adalah karakter atlet yang sangat disiplin. "Dari jadwal latihan,
jam tidur hingga pola makan Richard itu luar biasa disiplinnya."
KASUS DOPING
Meski termasuk perenang nasional andalan, bulan Juli lalu, dunia olahraga Indonesia
dikejutkan dengan kabar kasus doping yang menimpa Indra dan rekannya Guntur Pratama
Putra di ajang Asian Indoors and Martial Arts Games in Incheon, Korea Selatan.Mereka
dinyatakan positif menggunakan doping berjenis zat Methylhexaneamine yang masuk
melalui suplemen, yang mereka gunakan sebelum berlomba.Investigasi menemukan bahwa
keduanya tidak mengetahui bahwa suplemen makanan yang mereka konsumsi mengandung
zat terlarang tersebut.Tapi apa mau di kata, nasi telah menjadi bubur. Gelar juara dan medali
dari nomor 50 meter gaya dada yang diraih Indra terpaksa dicabut dan keduanya menerima
hukuman berupa larangan bertanding selama tiga bulan mulai 13 Agustus 2013 oleh Dewan
Anti Doping Indonesia.Insiden itu membuat publik terhenyak tapi di sisi lain masyarakat
kembali memusatkan perhatian pada perkembangan olahraga renang di Indonesia.Heru
Purwanto mengatakan peristiwa itu menjadi pelajaran mahal bagi PRSI.
Pelatnas Renang Tampil di Turki Open
Agustus Mendatang
Rabu, 30 Juli 2014 17:58 WIB
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Jelang berlaga di ajang Asian games 2014 di Korea
Selatan September-Oktober mendatang, para atlet pelatnas renang akan menguji kemampuan
mereka di ajang kejuaraan renang di Turki Open yang akan digelar 5-9 Agustus
mendatang.Sejumlah perenang andalan Indonesia seperti Siman Sudartawa, Triady Fauzi
Sidik, Ricky Angga Wijaya, Indra Gunawan dan Glenn Victor akan menjajal kemampuan
mereka di kejuaraan tersebut. Turki Open diharapkan bisa menjadi tempat latihan tanding
untuk ujicoba yang levelnya sudah mendunia dan mendapatkan turnamen yang memiliki
persaingan ketat untuk menempa prestasi yang dimilki sebelum dikirim menuju Asian Games
XVII Korsel.Menurut Manajer Tim Renang Indonesia, Hartadi Noertjojo, kejuaraan renang
di Turki tersebut juga akan dijadikan ajang pemantauan kekuatan lawan karena sebagian
besar perenang yang akan tampil berasal dari Asia dan Eropa.“Tampil di Turki Open bagi \
atlet Pelatnas Asian Games XVII Korsel itu sangat penting sekali. Karena peserta yang hadir
dalam kejuaraan tersebut sebagian besar datang dari kawasan Asia dan Eropa. Dengan begitu,
sebelum turun di Asian Games XVII, atlet nasional sudah mengetahui kekuatan dan
kelemahan lawan yang akan dihadapi nantinya,” ujar Hartadi seperti dikutip situs Satlak
Prima.
Kejurnas Renang Kelompok Umur Ajang
Uji coba Atlet Pelatnas
Rabu, 21 Mei 2014 18:48 WIB
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ajang kejurnas renang kelompok umur yang bakal
digelar pada 22-24 Mei ini di Stadion Renang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, akan
dijadikan ajang uji coba atlet pelatnas renang proyeksi Asian Games 2014.Menurut pelatih
renang nasional, Albert C. Sutanto, selain sebagai ajang melahirkan bibit muda ajang tersebut
juga dijadikan ajang evaluasi para atlet pelatnas.“Tentu pada Kejurnas nanti, kami akan
terapkan sistem promosi dan degradasi. Jika pada Kejurnas nanti, terdapat pemain non
pelatnas yang tampil lebih baik tentu dia akan masuk ke pelatnas. Performa atlet pelatnas
masih akan terus dipantau di kejuaraan ini. Jika masih ada performa atlet yang tidak stabil
berarti ada program latihan yang harus dibenahi agar performa mereka bisa menanjak terus
hingga Asian Games nanti,“ ujar Albert.Lebih lanjut Alber mengatakan bahwa hingga saat ini
atlet pelatnas telah menjalani dua kali uji coba masing-masing mengikuti kejuaraan renang di
Singapura dan Malaysia. Dari dua ajang uji coba tersebut, perenang pelatnas telah
menunjukkan tren yang terus membaik dari segi catatan waktu.
Renang Indonesia Targetkan 10 Emas
Selasa, 24 September 2013 01:12 WIB
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pelatih Renang Indonesia, Albert C. Sutanto
mengaku optimis dapat meraih 10 medali emas pada cabang olahraga renang di event islamic
Solidarity Games (ISG) 3 yang akan digelar mulai hari ini, Selasa (24/9)."Even ini
merupakan try out untuk para atlet, tapi tetap kita targetkan 10 medali emas. Atlet-atlet yang
turun di cabor ini adalah atlet andalan Indonesia yang disiapkan untuk berlaga pada Sea
Games 2013, Myanmar, akhir tahun ini," kata nya, Senin (23/9)Sebanyak 40 medali emas
dipastikan bakal diperebutkan para kontingen yang mengikuti cabor ini dan terdapat 18
negara yang akan berpartisipasi untuk memperebutkannya.Untuk mencapai target ini,
Indonesia akan menurunkan 20 atlet, yakni 11 putri dan 9 putra. I Gde Siman Sudartawa dan
Triadya Fauzy (putra) serta Yessy Vennisa Yosaputra dan Monalisa Arieswaty Lorenza
(putri) yang telah teruji akan sangat diharapkan dapat memperoleh medali emas ini."Mereka
adalah sebagian atlet andalan Indonesia di cabor renang yang telah menyumbang medali
emas bagi Indonesia di even apapun," ujarnya.Ia menilai, dari beberapa negara peserta yang
berpratisipasi ada beberapa negara yang kuat di cabor Renang seperti Mesir, Turki, Malaysia
dan Azerbajian. Namun Albert mengakui jika dirinya tidak mengetahui kekuatan keseluruhan
negara peserta. Meski begitu, Albert telah menyiapkan nomor-nomor andalah Indonesia yang
akan diterjunkan. Yakni pada nomor 50 meter, 100 meter dan 200 meter gaya punggung
putra, 4x100 meter estafet putra dan 100 meter gaya bebas putra dan 200 meter gaya
punggung putri.(weny wahyuny/tribun sumsel
Perenang DKI Jakarta Diseleksi Lewat
Kejuaraan Provinsi
Rabu, 10 April 2013 11:14 WIB
Sriwijaya POst/Syahrul Hidayat
ilustrasi
TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah Perenang DKI Jakarta akan mengikuti Kejuaraan Renang
Provinsi DKI Jakarta, yang dilangsungkan di Graha Kolam Renang GOR Pertamina Simprug,
Jakarta pada 11-13 April 2013.Kejuaraan ini akan dijadikan ajang seleksi untuk menentukan
Tim Renang DKI Jakarta, yang akan tampil di Kejurnas Renang di Lombok, NTB, pada 20-
22 Mei 2013, dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jakarta, September
2013."Kejuaraan ini sangat penting dalam menentukan perenang yang akan masuk dalam
Tim DKI Jakarta," tutur Richard Sam Bera, salah seorang panitia penyelenggara kejuaraan,
ditemui di Jakarta, Rabu (10/4/2013).Mantan juara renang Asia Tenggara itu mengatakan,
awalnya kejuaraan ini tidak jadi digelar, dengan alasan minimnya ketersediaan dana yang
dimiliki, setelah kepengurusan Lukman Niode di Pengprov PRSI DKI Jakarta
berakhir."Namun melalui bantuan sponsor dan KONI DKI Jakarta yang juga membantu biaya
pelaksanaan event, akhirnya kejuaraan bisa terselenggara," katanya.Atlet renang nasional
seperti I Gede Siman Sudartawa, Ressa Kania Dewi dan Raina Saumi dipastikan mengikuti
kejuaraan itu. Ini menjadi motivasi bagi perenang."Kehadiran mereka diharapkan dapat
memacu para atlet DKI untuk mencapai waktu terbaik mereka. Mereka tidak mewakili DKI,
keikutsertaan mereka di sini hanya sebagai sparing partner," ujarnya.
Belajar Renang Sejak Kecil, Pernah di Panggil
Presiden SBYKota Jambi Share on facebookShare on twitterShare on emailShare on printMore Sharing
Services0
Ahmad Sri Kaspun Najar (12) Atlet Renang Termuda Provinsi Jambi
AHMAD Sri Kaspun Najar (12), biasa dipanggil Kaspun oleh teman-teman nya ini
bersekolah di SMP 2 Kota Jambi. Kaspun merupakan salah satu Atlet renang termuda di
Provinsi Jambi.Ini jelas terbukti di umur yang muda ini Kaspun sudah mengikuti beberapa
lomba renang, dia sudah mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) renang yang diadakan di
Semarang, perlombaan renang antar sekolah di Palembang mewakili sekolah SD 59 Kota
Jambi, Jakarta mewakili Kota Jambi.“Medan mewakili Jambi dapat juara dua untuk katagori
KO4 batas umur 8 tahun sampai 12 tahun dan mengikuti lomba renang di Kalimantan antar
sekolah mewakili SD 59 Kota Jambi,” ujar Kaspun saat diwawancarai Jambi Ekspres
dirumahnya, Senin (22/9).Dia juga mengaku menyukai renang sejak kecil. ‘’Saya sejak TK
sudah belajar renang, Kelas 1 sd sudah mengikuti kejuaraan antar sekolah,” ungkap
Kaspun.Renang sudah merupakan hobi siswa SMP 2 Kota Jambi ini dari kecil, Kaspun pun
mengungkapkan bahwa orang tua sangat mendukung dia dalam kegiatan ini.“Orang tua
sangat mendukung, mereka mendukung dengan memberi semangat, motivasi, dan doa,”
katanya.Jadwal latihan yang padat tak menyurutkan semangat dia untuk meraih prestasi,
malah dia menjadi semakin semangat untuk meraihnya.“Latihan renang di kolam renang
telago ratu Kota Baru, latihan setiap hari dari pukul 16:30 WIB sore sampai pukul 18:30
malam, kalau hari minggu dari pukul 5:00 subuh sampai jam 7:00 pagi,” jelas putra Saipul
Hendri yang bekerja sebagai PNS di Dispora Provinsi.Remaja kelahiran 26 Mei 2002 ini
juga mengaku bahwa dengan renang ini dia sudah banyak keliling kota di Indonesia.“Sejauh
ini sudah pernah ke Jakarta, Medan, Semarang, Palembang, Kalimantan,” sebutnya.“Harapan
ke depan saya ingin menjadi atlet internasional dan saya minta kepada pemerintah untuk
memperhatikan olah raga dan saya ingin terus berprestasi untuk membanggakan orang tua
dan provinsi Jambi,” harap Kaspun Ahmad Deki Zurahmi, Paman dari Ahmad Sri Kaspun
mengatakan bahwa Kaspun dari TK sudah diajari masuk kolam renang. ‘’SD dia (Kaspun
red) sudah bisa berenang dan mengikuti porlombaan renang,’’ sebutnya.”Mulai mengikuti
kejuaraan kelas 1 SD antar sekolah O2SN. Dia juga sudah pernah mengikuti kejurnas di
Semarang,” katanya.Disebutkannya, Ahmad Sri Kaspun Najar juga sudah pernah dipanggil
Presiden Susilo Bambang Yhudoyono untuk memberikan penghargaan sebagai Atliet paling
kecil dan termuda berbakat se Provinsi.
PELATNAS RENANG - Indonesia Waspadai
Cuaca Dingin Myanmar
Perenang Indonesia Triadi Fauzy Sidiq tampil di nomor 50 meter gaya kupu-kupu. Triadi beserta
perenang Indonesia lainnya terus menjalani adaptasi untuk mengantisipasi dinginnya cuaca di
Myanmar. BOGOR– Tim pelatnas renang Indonesia menjalani latihan khusus terkait adaptasi cuaca
dingin. Program itu sengaja dijalani untuk menghadapi SEA Games XXVII/2013 di Myanmar,
Desember mendatang. Harlin Rahardjo selaku manajer tim renang PB Persatuan Renang Seluruh
Indonesia (PRSI) mengatakan, Indonesia harus mewaspadai cuaca Myanmar, bulan depan.
Karena, suhu berkisar antara 14 derajat Celsius di pagi hari dan 28 derajat Celsius di siang hari
diprediksi membuat pergerakan perenang Indonesia melemah. Karena itu, sejak dua pekan lalu,
timnas renang Indonesia sudah menjalani metode pelatihan baru. Tim pelatih meningkatkan
kebugaran perenang di dataran tinggi. Bogor pun dipilih sebagai tempat paling sesuai, karena dinilai
Harlin memiliki suhu yang mirip dengan Myanmar. Harlin berharap metode itu dapat membantu
perenang Indonesia, yakni beradaptasi dengan suhu Myanmar. Harlin mengatakan berenang di air
yang sangat dingin di Bogor ditengarai bisa memacu kebugaran atlet. Tidak hanya itu, mengolah
tubuh di dataran tinggi seperti Bogor membuat pernapasan setiap perenang menjadi lebih bagus.
“Saat kembali ke dataran rendah, mereka akan memiliki kekuatan ekstra. Selain itu, mereka tidak
akan kaget lagi jika di kondisi Myanmar nanti sangat dingin,” ujar Harlin, saat ditemui di tengah-
tengah sesi latihan timnas renang di Bogor, kemarin. Selain mempersiapkan kebugaran perenang, PB
PRSI juga menjalankan program pemantauan lawan. Mereka pun sudah mengetahui strategi yang
akan diterapkan setelah mengumpulkan databasekekuatan dan kelemahan peserta SEA Games
tahun ini. Thailand, Singapura, dan Malaysia dinilai akan menjadi lawan terkuat. Ketiga negara itu
selalu unggul di semua nomor. Namun, Indonesia juga tidak boleh meremehkan Vietnam. Sebagai
negara yang jarang mengikuti kompetisi renang tingkat ASEAN, Vietnam menjadi satu-satunya
negara yang sulit teridentifikasi. “Kami sulit menganalisis kekuatan mereka (Vietnam). Tapi, kami
dengar mereka menjalani program latihan di China. Selain itu, beberapa perenang mereka juga
cukup tangguh,” ujar Harlin. Tapi, dengan serangkaian program fisik dan teknis yang sudah mencapai
95%, Harlin optimistis anak asuhnya mampu mengungguli Vietnam untuk membanggakan Indonesia.
Harlin berharap penuh kepada atlet unggulan Indonesia seperti Indra Gunawan, Glen Victor Sutanto,
Roderick Luhur, I Gde Siman Sudartawa, dan Triadi Fauzy Sidiq. “Saya berharap mereka mampu
bermain apik. Kami sedang menurunkan beban latihan jelang pertandingan. Tim lebih banyak
menaikkan mental dan motivasi bertanding saat ini. Dengan bekal tersebut, Indonesia pasti meraih
hasil terbaik,” tandas Harlin. ●rini agustina
Hadapi SEA Games 2017, Malaysia Naikkan Anggaran Olahraga
PETALING JAYA, Kompas.com - Pemerintah Malaysia memutuskan meningkatkan anggaran buat
pengembangan potensi pemuda dan olah raga untuk mengejar ketertinggalan dibanding negara-negara
Asia.Anggaran buat kementerian belia dan sukan (pemuda dan olahraga) ini meningkat dari sekitar 700
juta ringgit Malaysia ke kisaran 1 milyar ringgit atau setara dengan sekitar 3.5 trilyun rupiah.Dari jumlah
tersebut kementerian langsung menetapkan enam cabang olah raga yang menjadi prioritas menghadapi
SEA Games 2017 saat Malaysia menjadi tuan rumah. Keenam cabang yang diharap mendulang medali
emas adalah sepakbola, bulu tangkis, renang, balap sepeda, sepak takraw dan atletik.Cabang renang dan
atletik menjadi prioritas karena menyediakan medali dalam jumlah besar.Penetapan renang menjadi
salah satu cabang prioritas disambut hangat oleh peresatuan renang amatir Malaysia (Asum). Sekretaris
jenderal Asum, Edwin Chong mengakui minimnya dana membuat prestasi Malaysia merosot drastis
dibandingkan era 1990-an. Ia bahkan khawatir Malaysia terancam tidak dapat meraih medali emas di
cabang renang SEA Games 2017."Kami berterimakasih kepada kementerian sukan dan belia atas
peningkatan dana buat olah raga. Kami telah bertemu dengan menteri Khairy (Jamaluddin) di saat
Commonwealth Games di Glasgow dan Asian Games Incheon dan ia memastikan akan ada peningkatan
anggaran untuk olah raga," kata Chong."Asum sangat membutuhkan bantuan dana ini. Kami tidak dapat
berbuat apa-apa dengan tidak adanya dana ini," lanjutnya.Malaysia mendominasi renang Asia Tenggara
pada 1990-an pada jamannya Lim Keng Liat, Elvin Chia, Anthony Ang, Allen Ong dan Siow Yi Ting."Namun
sekarang kita bahkan tak mampu bersiang di tingkat Asia Tenggara. Jika situasi ini tidak berubah, saya
khawatir renang tidak akan kebagian medali emas di SEA Games 2017. Hal ini akan sangat
memalukan."Edwin menyebut pihaknya ingin melanjutkan program pengiriman atlet untuk berlatih dan
belajar di Amerika dan juga mendatangkan pelatih asing. "Dengan dana yang cukup, kita bisa kembali
mengirim perenang berlatih ke Amerika seperti pada masa lalu.""Singapura sudah melakukan apa yang
kita lakukan pada masa lalu. Saat ini mereka memiliki perenang hebat seperti Joseph Schooling yang
meraih medali emas di nomor 100 meter gaya kupu-kupu Asian Games.""Kami juga akan mendatangkan
pelatih asing dan menempatkan mereka di negara-negara bagian untuk mengembangkan renang di sana.
Singapura menjadi kuat karena di bagian kepelatihannya saat ini ada 10 tenaga ahli asing yang mereka
kontrak."Asum menginginkan negara-negara bagian juga berperan serta menyumbangkan atlet-atlet
potensial buat kepentingan negara, sehingga tidak lagi terkonsentrasi di pelatnas. "Bukan berarti negara
bagian tidak memiliki program pengembangan. Namun saat ini, target mereka hanya terbatas meraih
kemenangan di Sukma, tidak lebih dari itu."'