honeybees and flower

3
Honeybees and Flower Salah satu kejadian evolusi yang penting adalah kehadiran Angiosperm pada pertengahan kedua era Mesozoic. Pada Gymnosperm, mereka menghasilkan serbuk sari yang berisi sprema yang biasanya dibawa oleh angin untuk bisa mencapai ovule agar terjadi fertilisasi. Pada tanaman berbunga pada pembawa serbuk sari tidak menggunakan bantuan angina tetapi dengan bantuan hewan sepeti kupu kupu dan hummingbird. Banyak serangga yang menjadi pollinator bunga, tetapi lebah adalah seranggga yang paling sering melakukan tugas itu. Warna bunga dan bau bunga adalah cara tumbuhan menarik perhatian lebah untuk mengambil nectar dan serbuk sari. Nectar menjadi makanan bagi lebah sedangkan serbuk sari akan dibawa lebah dengan kantong serbuk sari yang ada dikakinya. Saat mengunjungi bunga satu ke bunga lainnya serbuk sari yang terbawa lebah akan jatuh ke bunga betina. Dengan begitu lebah mendapatkan makanan dari Bunga dan tanpa sadar lebah telah menjadi agen pengantar serbuk sari bagi tumbuhan. Hummingbirds and Flowers Hummingbird memakan serangga namun dengan paruh dan lidah yang khusus mereka juga memakan nectar bunga, sehingga mereka juga termasuk hewan pollinator. Tidak seperti serangga yang bisa hadir sepanjang musim panas, hummingbirds hanya ada pada waktu yang singkat. Hummingbirds melakukan migrasi sesuai dengan musim yag berlangsung, pergi ke daerah selatan saat musim panas dan ke bagian subtropics saat memasuki musim dingin dan kembali keutara saat musim semi datang. Angiosperm berbunga saat musim semi atau disaat kedatangan hummingbirds, selain itu bunga-bunga itu juga memiliki bentuk khusus yang membuat hummingbirds lebih leluasa untuk mengambil nectar dan menjadi pollinator. COMMENSALISM Beberapa pollinator hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari tanaman yang mereka bantu. Misalnya pada anggrek ‘looking- grass’, buang ini tidak dikunjungi lebah tetapi dikunjungi tawon. Tawon dikenal sebagai hewan scavenger ataupun predator,

Upload: sharaniania

Post on 20-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bagian evol

TRANSCRIPT

Page 1: Honeybees and Flower

Honeybees and Flower

Salah satu kejadian evolusi yang penting adalah kehadiran Angiosperm pada pertengahan kedua era Mesozoic. Pada Gymnosperm, mereka menghasilkan serbuk sari yang berisi sprema yang biasanya dibawa oleh angin untuk bisa mencapai ovule agar terjadi fertilisasi. Pada tanaman berbunga pada pembawa serbuk sari tidak menggunakan bantuan angina tetapi dengan bantuan hewan sepeti kupu kupu dan hummingbird. Banyak serangga yang menjadi pollinator bunga, tetapi lebah adalah seranggga yang paling sering melakukan tugas itu. Warna bunga dan bau bunga adalah cara tumbuhan menarik perhatian lebah untuk mengambil nectar dan serbuk sari. Nectar menjadi makanan bagi lebah sedangkan serbuk sari akan dibawa lebah dengan kantong serbuk sari yang ada dikakinya. Saat mengunjungi bunga satu ke bunga lainnya serbuk sari yang terbawa lebah akan jatuh ke bunga betina. Dengan begitu lebah mendapatkan makanan dari Bunga dan tanpa sadar lebah telah menjadi agen pengantar serbuk sari bagi tumbuhan.

Hummingbirds and Flowers

Hummingbird memakan serangga namun dengan paruh dan lidah yang khusus mereka juga memakan nectar bunga, sehingga mereka juga termasuk hewan pollinator. Tidak seperti serangga yang bisa hadir sepanjang musim panas, hummingbirds hanya ada pada waktu yang singkat. Hummingbirds melakukan migrasi sesuai dengan musim yag berlangsung, pergi ke daerah selatan saat musim panas dan ke bagian subtropics saat memasuki musim dingin dan kembali keutara saat musim semi datang. Angiosperm berbunga saat musim semi atau disaat kedatangan hummingbirds, selain itu bunga-bunga itu juga memiliki bentuk khusus yang membuat hummingbirds lebih leluasa untuk mengambil nectar dan menjadi pollinator.

COMMENSALISM

Beberapa pollinator hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari tanaman yang mereka bantu. Misalnya pada anggrek ‘looking-grass’, buang ini tidak dikunjungi lebah tetapi dikunjungi tawon. Tawon dikenal sebagai hewan scavenger ataupun predator, terkadang mereka mencuri nectar tetapi jarang sekali terlihat mengunjungi bunga. Bagi tawon nectar bukanlah makanan mereka dan bagi Bunga tawon adalah pollinator yang buruk. Dan anggrek itupun tidak menghasilkan nectar sehingga hubungan tawon dan anggrek adalah hal yang membingungkan. Para biologist pun mendapatkan jawabannya, anggrek meniru bentuk tawon betina yang siap kawin selain bentuk anggrek juga menghasilkan aroma yang mengundang tawon jantan untuk melakukan reproduksi. Saat tawon jantan melakukan kegiatan reproduksinya dengan kepala putik maka tanpa sengaja tawon tersebut membawa serbuk sari. Ketika tawon pergi ke Bungan anggrek yang lain maka tawon telah melakukan tugasnya sebagai pollinator.

Skunk Cabbage

Skunk cabbage dinamai sesuai dengan bau badannya yang tidak sedap bagi manusia dan mendeskripsikan tanaman ini seperti daging busuk atau kotoran. Namun aroma busuk ini mengundang kedatang serangga seperti lalat dan kumbang kotoran. Kedua serangga ini menggunakan daging busuk dan kotoran sebagai tempat untuk bertelur. Sehingga saat tanaman ini mengeluarkan aroma khasnya lalat dan kumbang kotoran akan mengikuti aroma busuknya, ketika sampai ke bunganya, kedua serangga akan menenpatkan telurnya. Saat itu

Page 2: Honeybees and Flower

lah serbuk sari dari bunga akan terbawa oleh kedua serangga sehingga bila serangga tersebut mengunjungi Bunga sejenis lalat dan kumbang kotoran ini akan bertindak sebagai serangga pollinator.

PROTECTIVE COLORATION AND SHAPE

Camouflage

Terkadang kamuflase berguna untuk bersembunyi dari lawan ataupun para predator. Misalnya dengan adanya tambahan duri ataupun zat kimia pada tanaman yang berguna untuk mengusir para herbivora. Selain pada tumbuhan beberapa hewan juga melakukan kegiatan kamuflase. Seperti pada kuda laut kecil yang meniru karang disekitarnnya pada siang hari agar para pemangsa tidak mengetahui keberadaannya. Pada ulat twig melakukan kamuflase dengan meniru bentuk batang tanaman. Walaupun ada burung yang menabraknya ulat itu akan jatuh dan tidak bergerak seperti dahan pohon yang patah.

Warning Coloration (Aposematic)

Digunakan untuk memberikan peringatan bagi para pemangsa untuk berhati-hati karena warna yang khusu menunjukan adanya zat kimia berbahaya. Misalnya pada kotak beracun yang ada di America selatan memiliki warna yang menarik dan cerah. Warna yang cerah adalah petunjuk adanya toksin berbahaya. Racun tersebut berada pada kulit kodok sehingga biala menyentuh ktak tersebut para pemangsa akan langsung terkena racun dari katak. Terkadang hewan seperti burung hantu melakukan aposematic untuk bersembunyi dan menyampaikan bahaya. Saat kita berda agak jaug dari burung hantu, ia akan melakukan kamuflase dengan menyamakan diri dengan batu atau dahan pohon yang sesuai dengan bulunya. Namun saat kita terlalu dengan dengannya maka burung hantu akan merebtangkan sayapnya selebar mungkin dan akan terlihat matanya yang merah cerah. Hal ini dimaksudkan untuk menakuti pemangsa.

MIMICRY

Terkadang dilakukan untuk menirukan sesuatu. Akan terlihat kemiripan atara duan atau lebih organisme yang merupakan hasil dari hubungan coevolusi yang disebut mimikri. Kebanyakan kamuflase juga merupakan kegiatan mimikri.