market intelligenceitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/martel-cut-flower-2014.pdfkamar dagang...

53
MARKET INTELLIGENCE CUT FLOWER HS 6030 ITPC Osaka 2014

Upload: dinhxuyen

Post on 10-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

MARKET INTELLIGENCE

CUT FLOWER HS 6030

ITPC Osaka

2014

Page 2: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

2

Kata Pengantar

Peta Jepang 5 I. Pendahuluan 6 1.Pemilihan Negara 6 2.Pemilihan Produk 6 3.Profil Jepang 8 II. Potensi Pasar Jepang 11 1. Pertumbuhan Kebutuhan Cut Flower di Jepang 11 2. Impor Cut Flower Jepang-Dunia 12 3. Potensi Pasar Eksport Cut Flower Di Jepang 14 4. Kebijakan Impor Cut Flower di Jepang 16 5. Saluran Distribusi Cut Flower di Jepang 17 6. Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Memasuki Pasar Cut Flower di Jepang 21 III. Peluang dan Strategi 27 1. Peluang 27 2. Strategi 34 IV. Informasi Penting 42 1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia 42 2. Kamar Dagang Jepang 43 3. Asosiasi Cut Flower di Jepang 48 4. Perwakilan Indonesia di Jepang 49 5. Daftar Imporir Cut Flower di Jepang 45 6. Daftar Pameran Cut Flower di Jepang 50 Referensi 53 Tabel 1.Daftar Nama Lima Besar Cut Flower Impor ke Jepang Tahun 2014 7 Tabel 2.1.Jumlah dan Nilai Impor Cut Flower oleh Jepang Berdasarkan

Jenis Bunga 20

Tabel 2.2.Pangsa Pasar Retailer Cut Flower 30 Tabel 2.3. Perbedaan Karakteristik Cut Flower Domestik dan Impor 33 Tabel 3.1. Peningkatan Impor Cut Flower ke Jepang 36 Tabel 3.2. Varietas Cut Flower yang Dibutuhkan di Jepang 37 Tabel 3.4. Tarif Impor Produk Cut Flower Indonesia 42 Tabel 4. Daftar Pameran Cut Flower di Jepang 50

Grafik 2.1.Tren Volume impor Cut Flower oleh Jepang berdasarkan Jenis Bunga 21 Grafik 2.2.Tren nilai impor Cut Flower oleh Jepang berdasarkan Jenis Bunga 21 Grafik 3.1.Total kebutuhan Cut Flower impor maupun Domestik 26 Grafik 3.2.Prosentase Peningkatan Impor Cut Flower 27 Grafik 3.3.Perubahan Kebutuhan Lima Besar Varietas Cut Flower 30 Gambar 1.1 Penjual Bunga Skala kecil di Tokyo Jepang 11 Gambar 1.2. Penjual Bunga Skala Besar Di Osaka (Kuromon Market) 11 Gambar 2.1. Kemasan bunga impor dalam box 15 Gambar 2.2.Kemasan Bunga impor dalam kertas 16

Daftar Isi

Page 3: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

3

Gambar 2.3 Bunga impor dalam kertas 16 Gambar 2.4 Bunga Anggrek sebagai bingkisan 17 Gambar 2.5 Bunga Anggrek sebagai wedding bouqet 18 Gambar 2.4 Contoh right crop right area kebun Krisan di Malaysia 24 Gambar 2.5. Jalur Distribusi Cut Flower di Jepang 26 Gambar 2.6Suasana Pelelangan Cut Flower 27

Page 4: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

4

ITPC Osaka mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa

karena telah dapat menyelesaikan”Market Intelligence: HS 6030 CUT

FLOWER ” untuk tahun 2014 ini. Market Intelligence (Martel) merupakan kajian

singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar produk CUT

FLOWER di Jepang. Adapun isi dari Martel ini dibuat berdasarkan acuan

“Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang disampaikan kepada

seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret

2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri,

Martel disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu

produk, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara

pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga

diharapkan secara tidak langsung Martel ini dapat menjadi informasi

pendukung dalam meningkatkan keunggulan Cut Flower Indonesia yang

bersaing di pasar Jepang.

Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam Martel ini

dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku

usaha dalam menentukan strategi eskpor ke Jepang,

Osaka, November 2014

Kata Pengantar

Page 5: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

5

Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika

Serikat (bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).

Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.

Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu

Peta Jepang

Page 6: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

6

1. Pemilihan Negara

Hubungan kerjasama Indonesia-Jepang telah berjalan selama lebih

dari 50 tahun, dimana bagi Indonesia, Jepang merupakan mitra dagang utama,

baik dalam hal ekspor maupun impor. Jepang menempati peringkat pertama

pangsa pasar sebesar 12.72 % sebagai negara tujuan ekspor non-migas

Indonesia pada tahun 2011. Sementara itu, pada tahun 2011 posisi Jepang

sebagai negara asal produk impor non-migas menempati peringkat kedua

setelah China dengan pangsa pasar 15.62 %.

Produk-produk ekspor Indonesia ke Jepang antara lain: minyak dan gas

bumi serta produk non-migas seperti kayu lapis, mesin-mesin listrik, nikel, hasil

perikanan, karet alam, kertas dan produk kertas, tekstil dan produk tekstil,

furniture, kopi, cokelat, teh dan lainnya. Sedangkan produk impor utama dari

Jepang ke Indonesia di antaranya adalah barang modal yang berkaitan dengan

kegiatan investasi dan kebutuhan industri dalam negeri seperti mesin-mesin,

perlengkapan elektronik, suku cadang kendaraan, besi baja, plastik, bahan

kimia, dan produk metal.

2. Pemilihan Produk ITPC Osaka periode ini memilih Cut Flower sebagai sasaran market

intelligence. Cut Flower adalah bunga dan atau kuncup yang dipotong bersama

dengan cabang, batang serta daun untuk digunakan sebagai dekorasi atau

bouquet. Cut Flower dikelompokkan dalam 2 ( dua ) kategori yaitu fresh Cut

Bab I. Pendahuluan

Page 7: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

7

Flower dan non fresh Cut Flower yang semacam bunga yang diawetkan,

dimana daun cabang dan kuncup dsb tidak termasuk. Jenis-jenis fresh Cut

Flower meliputi, mawar, anyelir, anggrek, krisan dan lili. Pasar Cut Flower di

Jepang sangat besar dan di perkirakan terus meningkat lebih dari 25 %. Cut

Flower di Jepang di jual di bermacam-macam tempat seperti florist, rumah

pusat penjualan, supermarket, kombini, dan lain-lain. Peningkatan penjualan

juga terjadi melewati internet. Jepang mengimpor Cut Flower dari seluruh

penjuru dunia. Sembilan puluh persen bunga-bunga impor adalah dari jenis

bunga - bunga traditional seperti krisan, anyelir, mawar, anggrek, dan lili. Krisan

adalah bunga traditional jepang yang dipersembahkan pada puncak kekaisaran.

Varietas ini paling banyak diminati dan sangat kompetitif di pasar. Perusahaan -

perusahaan di Jepang, banyak yang memiliki investasi dan kerja sama dengan

supplier Internasional untuk mengendalikan standart dan kualitas produk bunga.

Tabel 1. Daftar Nama Lima Besar Cut Flower Impor ke Jepang tahun 2014

(Sumber: Flower Auction Japan, 2014)

Nama produk Jumlah

Kode Impor

Anyelir (Carnation) 47,01% 6030.13.000

Krisan (Chrysanthemum) 25,07% 6030.11.000

Mawar (Roses) 12,13% 6030.14.000

Anggrek (Orchid) 6,39% 0603.12.000

Lili (Lili) 0,24% 0603.19.010

Lain-lain (other Cut Flower and foliage) 9,16% 0603.19.090

Page 8: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

8

Adapun bunga-bunga impor di Pasar Jepang di antaranya sebagai berikut: 1. Anyelir ( Carnation) :

2. Krisan (Chrysanthemum)

Anyelir (Carnation), kode impor 6030. 13.000, merupakan jenis bunga

yang banyak di minati di Jepang. Jumlah impor tahun 2014 sekitar

47.01 %.

Krisan (Chrysanthemum), kode impor 6030. 11.000 merupakan jenis

bunga nomor dua di tahun 2014 yang diimpor oleh Jepang.

Page 9: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

9

3. Mawar (Rose)

4. Anggrek ( Orchid)

Mawar (Rose), dengan kode impor 6030.14.000 merupakan bunga yang

diimpor dengan jumlah 12,13 % pada tahun 2014.

Anggrek (Orchid) dengan kode impor 6030.12.000, merupakan kelompok

bunga no 4 yang diimpor Jepang, yaitu sebesar 6,39 % di tahun 2014.

Page 10: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

10

5. Lili (Lili)

6. Foliage ( Cut Flower yang lain)

Lili (Lili), dengan kode impor 6030.19.010, merupakan jenis Bunga no 5

yang diimpor jepang yaitu sebanyak 0,24 % di tahun 2014.

Terdapat beberapa jenis foliage dan cut flower yang lain dengan kode

impor 6030.19.090, gambar disamping adalah jenis bunga waxflower yang

diimpor Jepang.

Page 11: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

11

Berbagai penjual bunga yang ada di jepang baik skala kecil maupun besar

diantaranya sebagai berikut :

Gambar 1.1.Penjual Bunga skala kecil di Tokyo Jepang

Gambar 1.2. Penjual bunga skala besar di Osaka ( Kuromon Market)

Page 12: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

12

3. Profil Jepang

a. Geografi. Posisi jepang ada di AsiaTimur kepulauan diantara Laut Pasifik

Utara dan laut Jepang, Timur dari Peninsula Korea. Total Area Jepang sebesar

377,915 km2 dengan luas daratan 364,485 km2. Pulau-pulau di Jepang

meliputi kepulauan Bonin ( Ogasawara-gunto ), Daito-shoto, Minami-jima,

Okino-tori-shima,Kepulauan Ryukyu ( Nansei-shoto ), dan kepulauan Volcano

( Kazan-retto ). Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47 prefektur di

Jepang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu: Hokkaido, Tohoku, Kanto,

Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Okinawa. Setiap kawasan ini

mempunyai dialek dan adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik. Daerah

pegunungan meliputi lebih dari 70 % dari daratan Jepang. Kota-kota utama

Jepang terletak di tanah datar, yang meliputi: Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto,

Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka.

b. Pemerintahan. Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer seperti

Inggris dan Kanada. Pelaksana tertinggi negara adalah Perdana Menteri yang

diangkat oleh Diet yaitu Badan Legislatif Jepang ( National Diet), yang terdiri

dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors (242 kursi).

PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet. Perdana

menteri membentuk dan memimpin kabinet menteri negara. Kabinet dalam

menjalankan kekuasaan eksekutif, bertanggungjawab terhadap Diet. Di Jepang

terdapat 47 pemerintah daerah tingkat prefektur ( semacam propinsi ) dan lebih

dari 3300 pemerintah daerah pada tingkat bawah. Tanggung jawab mereka

Page 13: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

13

meliputi : pengadaan pendidikan, kesejahteraan, dan pelayanan lain serta

pembangunan dan pemeliharaan prasarana, termasuk utilitas. Dengan

berbagai kegiatan administratif yang dilakukannya, terjadi kontak erat antara

mereka dan penduduk setempat. Para kepala pemerintahan daerah serta

anggota parlemen daerah dipilih oleh rakyat setempat melalui pemilihan.

c. Demografi. Masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang homogen dari

segi suku dan bahasa. Namun terdapat juga beberapa masyarakat non Jepang

yang kebanyakan dari Korea Utara dan Selatan, Okinawa, China, Taiwan,

Malaysia, Filipina dan Brazil, serta suku minoritas asli Jepang di Hokkaido.

Hampir seluruh masayrakat Jepang menggunakan bahasa Jepang sehari-

harinya sebagai bahasa ibu. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127.103.388

jiwa, dengan angka kelahiran pertahun sekitar 8,07 perseribu populasi

sedangkan angka kematian sekitar 9,38 preseribu populasi, dengan demikian

percepatan penduduk jepang mengalami penurunan sebesar 0.13 %. Meskipun

Jepang merupakan negara yang penduduknya berumur panjang di dunia

namun populasi non produktif menjadi beban pemerintah Jepang. Saat ini

pemerintah Jepang sedang berusaha keras menyelesaikan masalah nasional

ini.

d. Infrastruktur. Pada tahun 2011, 46.1 persen kebutuhan energi di Jepang

dipasok dari minyak bumi, 21,3 % dari batubara, 21.4 persen dari gas alam, 4,0

persen dari tenaga nuklir, dan 3,3 persen dari tenaga air. Tenaga nuklir

Page 14: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

14

dihasilkan 9.2 persen dari listrik di Jepang. Namun, pada 5 Mei 2012 semua

pembangkit listrik tenaga nuklir negara telah dihentikan karena ditentang

masyarakat setelah bencana nuklir Fukushima Daiichi, meskipun pejabat

pemerintah telah terus mencoba untuk meyakinkan masyarakat agar

mendukung kembali setidaknya 50 reaktor nuklir tetap bekerja, mengingat

sangat berat ketergantungan impor energi bagi Jepang. Pengembangan jalan-

jalan besar di jepang menyebar luas, sekitar 1,2 juta kilometer adalah jalan

aspal untuk transportasi menghubungkan Kota besar satu dengan yang lain.

Kereta juga merupakan transportasi utama di Jepang yang terkenal dengan

tepat waktu dan aman. Jepang mempunyai 173 bandara, terbesar untuk

domestik adalah Haneda Airport, sedangkan untuk penerbangan internasional

antara lain Narita International Airport, Kansai International Airport and Chūbu

Centrair International Airport. Pelabuhan terbesarnya adalah Nagoya Port.

e. Ekonomi. Pada tahun 2011 Jepang merupakan negara nomor 3 ekonomi

terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China dari segi nominal GDP.

Negara ini merupakan basis dan penghasil industri besar dan berteknologi

tinggi seperti kendaraan bermotor, elektronika, peralatan mesin, baja dan

logam, kapal, bahan kimia, produk tekstil dan makanan olahan. Selain itu,

Jepang adalah produser mobil nomor 2 di dunia. Industri pertanian mencakup

13 % dari lahan Jepang. Jepang mencakup 15 % penangkapan ikan dunia atau

nomor 2 setelah China. Sektor jasa menyumbang 75 % GDP Jepang.

Page 15: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

15

1. Pertumbuhan kebutuhan Cut Flower di pasar Jepang

Volume impor Cut Flower oleh Jepang terus meningkat selama lima tahun

terakhir. Volume impor Cut Flower dari 38 negara selama tahun 2012 mencapai

47.337 ton. Lebih dari 90 % diantaranya adalah Cut Flower jenis krisan, anyelir,

anggrek, mawar dan lili. Sebagaimana terlihat pada gambar, beberapa

kemasan Cut Flower impor oleh Jepang.

Gambar 2.1. Kemasan Cut Flower impor dalam Box

Berbagai macam kemasan Cut Flower impor ke jepang, diantaranya

dikemas dalam box, seperti pada gambar 2.1. Dan ada juga yang diimpor

dalam kemasan di balut kertas, seperti terlihat pada gambar 2.2.

Bab II. Potensi Pasar Cut Flower di

Jepang

Page 16: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

16

Gambar 2.2 . Kemasan Cut Flower Impor dalam bungkus kertas

Krisan biasanya digunakan dalam pemakaman gaya Budha dan juga

sebagai persembahan bagi yang sudah meninggal. Seperti gambar berikut.

Gambar 2.3 Bunga krisan di tempat duka

Anyelir banyak diberikan sebagai hadiah pada hari ibu, sedangkan

Page 17: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

17

anggrek dan bunga dalam pot digunakan sebagai pemberian spesial dari

perusahaan untuk merayakan keberhasilan atau pembukaan kantor baru.

Berikut merupakan contoh anggrek sebagai bingkisan. Anggrek dalam pot

sebagai bingkisan di hari ibu spt gambar 2.4

Gambar.2.4 Anggrek untuk bingkisan

Page 18: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

18

Gambar 2.5 Anggrek sebagai wedding bouqet

Sementara itu, kegunaan mawar lebih beragam, misalnya untuk

merayakan sesuatu atau sebagai pemberian yang bernuansa romantis.

Pemasok utama kebutuhan Cut Flower di Jepang berdasarkan jenisnya

adalah sebagai berikut:

Krisan: Malaysia, Cina, Vietnam, Korea

Anyelir: Kolombia, Cina, Ekuador, Vietnam

Anggrek: Thailand, Taiwan, Malaysia, Selandia Baru

Mawar: Korea, Kenya, India, Kolombia

Page 19: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

19

Lili: Korea, Taiwan, Cina, Kolombia, Selandia Baru, Israel

Permintaan impor Cut Flower oleh pasar Jepang yang terus meningkat

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Cut Flower impor, khususnya untuk jenis-jenis yang sering dicari konsumen,

biasanya lebih murah dibandingkan dengan produk domestik.

Cut Flower impor mempunyai kualitas yang lebih baik

Jumlah produksi Cut Flower dalam negeri yang terus menurun sejak tahun

2007, baik secara volume total maupun proporsi produksi Cut Flower terhadap

total produk pertanian.

`Ageing population` di kalangan petani penghasil Cut Flower di Jepang juga

menjadi tantangan tersendiri dalam industri ini.

Hanya sedikit konsumen yang mencari dan menghargai Cut Flower yang unik

dan bernilai tinggi.

Meskipun permintaan pasar Jepang atas Cut Flower cukup tinggi, namun perlu

diingat juga bahwa pasar Cut Flower di Jepang cukup kompetitif dan sangat

dipengaruhi oleh harga.

2. Impor Cut Flower Jepang

Jepang melakukan impor Cut Flower sejak akhir 1960-an, yaitu ketika

mengimpor bunga krisan dari Taiwan. Jumlah dan nilai impor terus meningkat,

kecuali pada masa `bubble economy` di awal tahun 1990-an. Pada tahun 2012

volume impor Cut Flower oleh Jepang mencapai 47.337 ton, dengan total nilai

35.227 juta Yen. Meskipun terjadi sedikit penurunan volume impor di tahun

Page 20: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

20

2013, namun secara nilai impor meningkat menjadi 37.918 juta Yen.

Berdasarkan jenis bunga yang diimpor oleh Jepang, bunga krisan selalu

menempati urutan tertinggi, baik secara volume maupun nilai impor.

Tabel 2.1 Jumlah dan nilai Impor Cut Flower oleh Jepang berdasarkan Jenis Bunga

Item

2010 2011 2012 2013

Volume Value Volume Value Volume Value Volume Value

Mawar 5.574 2.395 4.398 1.891 4.252 2.278 3.626 2.386

Anyelir 7.966 6.787 7.976 6.552 9.592 7.944 9.076 9.026

Anggrek 6.673 6.522 6.376 5.966 6.220 6.462 6.109 6.439

Krisan 17.591 10.429 18.838 10.863 20.453 12.039 21.557 13.522

Lili

2.727 738 2.495 753

Fresh

cut

flower

jenis lain

3.525 3.832 3.342 3.773

Lain-lain 624 1.896 581 1.736 567 1.934 542 2.020

Total 38.429 28.029 38.268 27.009 47.337 35.227 46.748 37.918

Units: volume = ton, value = jutaan Yen. Sumber: Trade statistics (MOF)

Page 21: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

21

Grafik 2.1 Tren Volume Impor Cut Flower oleh Jepang Berdasarkan Jenis Bunga

Grafik 2.2.Tren Nilai Impor Cut Flower oleh Jepang Berdasarkan Jenis Bunga

Page 22: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

22

3. Potensi Pasar Ekspor Cut Flower di Jepang

Tiga jenis Cut Flower utama yang menjadi kebutuhan warga Jepang dan

tersedia di hampir semua wilayah di Jepang adalah: anyelir, krisan dan mawar.

Bahkan ketiga jenis bunga tersebut, kebutuhan impornya terus meningkat

cukup tajam. Potensi pasar ekspor Cut Flower di Jepang terus meningkat dari

tahun ke tahun. Misalnya, di tahun 2009 persentase impor bunga anyelir yang

di tangani oleh sebagian besar pasar wholesale meningkat hampir dua kali lipat

dibandingkan dengan persentase lima tahun sebelumnya, mencapai 21.6 %

dari total quantitas impor. Krisan dan mawar tercatat masing-masing meningkat

menjadi 22.7 % dan 13.4 % dari volume lima tahun terakhir.

Cut Flower yang diimpor dari negara lain dapat diterima dengan baik oleh

pasar Jepang, bahkan beberapa jenis Cut Flower mempunyai harga pasaran

yang lebih tinggi dibandingkan produk yang sama yang berasal dari pasar

domestik dengan kualitas super. Peningkatan jumlah dan kualitas dari Cut

Flower impor tersebut mampu merebut pangsa pasar produk domestik.

Cut Flower yang diekspor ke Jepang adalah bunga yang tumbuh secara

“right crops for right area”; artinya, bunga di hasilkan dari tempat tumbuh yang

sesuai ( contohnya, kondisi alam yang sesuai untuk menumbuhkan dan

menghasilkan jenis bunga tertentu ). Hal ini akan mengurangi risiko penurunan

kualitas atau jumlah bunga yang dihasilkan yang disebabkan karena perubahan

cuaca, dan mampu menjaga kualitas dan kuantitas produksi Cut Flower

menjadi lebih stabil. Banyaknya negara yang mengekspor Cut Flower ke

Jepang karena, meskipun satu negara telah mengekspor satu jenis bunganya,

Page 23: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

23

bisa jadi Jepang masih mengimpor jenis bunga tersebut dari negara lain. Hal

tersebut dilakukan untuk menjaga kestabilan kualitas dan kuantitas Cut Flower

di pasaran Jepang.

Kebijakan “right crops for right area” juga menciptakan keuntungan dari

segi harga. Cut Flower yang dihasilkan di daerah yang sesuai seperti dataran

tinggi yang terletak di negara-negara tropis dan subtropis yang memiliki

temperatur rata-rata 15-20 derajat celcius sepanjang tahun, memiliki biaya

produksi lebih rendah karena tidak memerlukan pemanasan. Kondisi alam

tersebut mampu menciptakan kondisi yang sangat sesuai bagi Cut Flower

ketika dipanen. Misal harga rata-rata per unit untuk anyelir di tingkat wholesale

di pasaran Jepang adalah 43 yen, sedangkan harga impor bisa 5 yen lebih

murah yaitu 38 yen.

Page 24: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

24

Gambar 2.4. Contoh right crops for right area, Kebun Krisan di Malaysia

4. Kebijakan Impor Cut Flower di Jepang

Cut Flower yang memiliki HS code 0603 bebas bea masuk. Meskipun

bebas bea masuk, namun imporir jepang diwajibkan membayar pajak konsumsi

sebesar 5 % dari total nilai CIF atau CFR barang yang diimpor pada saat

proses di bea cukai.

Prosedur impor yang perlu diperhatikan berkaitan dengan Japanese

Quarantine Law adalah Cut Flower yang diekspor ke Jepang harus bebas

hama, penyakit dan kotoran. Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang

Page 25: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

25

melakukan karantina untuk tanaman dengan ketat. Seluruh produk harus

difumigasi dan dibersihkan secara keseluruhan. Pihak karantina di Jepang juga

akan melakukan inspeksi tersendiri di pelabuhan. Jika mereka menemukan

indikasi adanya hama, penyakit dan kotoran, maka imporir dapat memilih salah

satu opsi berikut:

Fumigasi tambahan di Jepang

Memusnahkan produk

Mengirim balik ke negara pengekspor

Semua opsi tersebut memerlukan biaya tambahan, yang merupakan risiko

potensial terkait dengan prosedur karantina di Jepang. Oleh karena itu, harus

disepakati terlebih dulu dengan calon konsumen tentang pembagian tanggung

jawab terhadap risiko tersebut.

5. Saluran Distribusi Cut Flower di Jepang

a. Saluran distribusi

Untuk jalur distribusi biasa, petani di Jepang ( dari luar Jepang ) mengirim

Cut Flower ke pasar wholesale, tempat dimana para pengecer membeli dan

menjual Cut Flower ke konsumen. Menurut data pasar wholesale tahun 2007

yang dikeluarkan oleh Ministry of Agriculture General Food Policy Bureau,

sekitar 80 % Cut Flower diperdagangkan pada pasar wholesale. Angka ini

cukup tinggi dibanding komoditi lain seperti buah, sayur dan produk laut yang

hanya sekitar 60 %. Proses impor Cut Flower ditangani oleh imporer khusus

yang menangani Cut Flower. Ada juga beberapa wholesale yang menyediakan

Page 26: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

26

pelayanan sebagai perusahaan trading dan menangani impor.

Gambar 2.5 Jalur Distribusi Cut Flower di Jepang

Sebagian besar Cut Flower masih diperdagangkan secara tradisional

dengan sistem lelang. Dengan sistem ini, imporir menerima bunga, mengurus

proses bea cukai, dan mengirim bunga ke tempat pelelangan secara konsinyasi.

Berdasarkan analisis dan pengalaman mereka, impotir memilih pasar untuk

mengirm bunga yang akan menghasilkan harga tertinggi. Hanya pembeli yang

sudah memiliki register yang dapat membeli langsung melalui sistem

pelelangan. Pengecer kecil, perancang bunga, dan pembeli lain biasanya

membeli melalui `intermediate wholesaler` yang mempunyai toko di tempat

pelelangan. Sistem lelang ini dibuat karena sulitnya membuat standarisasi

kualitas untuk produk pertanian. Namun, sistem ini mempunyai beberapa

Page 27: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

27

kelemahan sebagai berikut:

Pemasok tidak bisa mengetahui harga jual sampai dengan proses lelang

selesai,

Permintaan pasar ikut mempengaruhi harga. Pengiriman produk berkualitas

tinggi tidak selalu menjamin akan mendapat harga bagus.

Kadang-kadang pembeli tidak bisa mendapatkan apa yang mereka cari.

Selain sistem lelang tersebut, penjualan bisa juga dilakukan oleh produsen

langsung ke pembeli sebelum masuk tempat pelelangan. Sistem ini biasanya

menghasilkan harga yang lebih tinggi, tetapi produsen / pemasok harus

berkomitmen untuk memenuhi standar kualitas yang ditentukan oleh tempat

pelangan atau imporir. Di bawah ini merupakan contoh pelelangan Cut Flower.

Gambar 2.6 . Suasana Pelelangan Cut Flower

Page 28: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

28

Produsen / pemasok dapat juga langsung menjual pada pengecer berskala

besar, seperti supermarket. Namun cara ini sangat jarang ditemukan, karena

sangat jarang bisa mendapatkan harga yang layak dengan volume yang

mampu dipesan oleh pengecer. Sistem `direct selling` yang dilakukan oleh para

imporer dan perusahaan relasinya juga cukup berkembang akhir-akhir ini,

meskipun volumenya masih sangat kecil jika dibanding dengan sistem distribusi

tradisional.

b. Logistik

Metode transportasi untuk Cut Flower bisa dibagi menjadi 2 ( dua ) cara:

mengemas Cut Flower dalam box untuk pengiriman tanpa suplai air ( disebut

sebagai `dry transportation` ) dan pengiriman Cut Flower dengan suplai air

( disebut sebagai `wet transportation` ). Untuk metode wet transportation, ada

juga yang menggunakan bucket yang didesain khusus, disebut sebagai bucket

transportation. Metode wet transportation memberi suplai air secara konstan

pada Cut Flower untuk menjaga agar tetap segar. Akhir-akhir ini penggunaan

metode wet transportation cukup meningkat di Jepang. Menurut data dari the

Flower Industry Promotion Office, penggunaan metode wet transportation

mencapai 7,9 % di tahun 2008.

c. Penjual eceran ( retailer )

Jenis retailer Cut Flower di Jepang meliputi toko khusus bunga dan

supermarket. Toko khusus bunga masih merupakan jenis retailer yang terpenting

Page 29: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

29

dengan persentase pangsa pasar terbesar, meskipun persentasenya semakin

menurun. Urutan terbesar berikutnya adalah supermarket dan discount store.

Biasanya pengecer lebih memilih menjual Cut Flower yang sesuai dengan

segala acara dan segala umur dari muda sampe tua. Akan tetapi, dengan

semakin beragamnya gaya hidup orang saat ini membuat kebutuhan Cut Flower

semakin beragam dan menjadi lebih personal, sehingga target Cut Flower pun

menjadi lebih berkembang. Misalnya, retailer yang berfokus pada konsumen

rumah tangga, mereka biasanya memilih lokasi di area-area yang aman dari segi

lalu lintasnya, misalnya di gedung-gedung yang langsung terhubung dengan

stasiun kereta dan di shopping streets yang ramai.

Bagi retailer yang target konsumennya adalah konsumen kelas atas,

mereka lebih memilih lokasi di area urban dan menjual jenis bunga mahal. Cara

baru yang cukup berkembang akhir-akhir ini adalah pembelian Cut Flower

melalui mail-order. Layanan mail-order biasanya digunakan dihari yang sama

saat bunga dikirim, misalnya untuk acara pernikahan ataupun pemakaman.

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memasuki pasar Cut Flower Jepang

a. Menjaga kesegaran bunga selama proses transportasi

Meningkatkan kesegaran dan umur simpan dari Cut Flower sangant penting

karena akan meningkatkan nilai produk tersebut di pasar Jepang. Proses

karantina yang cukup ketat kadang-kadang memakan waktu cukup lama,

Page 30: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

30

Tabel 2.2. Pangsa Pasar Retailer untuk Cut Flower

Jenis retailer 1994 1999 2004 2009

Specialty

store

70.7% 61.2% 57.1% 50.0%

Supermarket 12.5% 19.9% 23.0% 28.6%

Discount

store

1.1% 1.7% 2.8% 2.7%

Co-op store 1.8% 1.7% 2.8% 2.7%

Department

store

2.1% 2.6% 1.8% 1.8%

Mail order 0.3% 0.4% 0.4% 1.0%

Convenience

store

0.3% 0.3% 0.3% 0.3%

Others 11.3% 12.2% 11.1% 12.0%

Total 100% 100% 100% 100%

Sumber: National Survey of Family Income and Expenditure (MIC)

sehingga dapat menurunkan kualitas bunga. Hal ini juga menjadi masalah

penting berkaitan dengan jadwal pengiriman, dan dapat berpengaruh terhadap

penjualan. Untuk itu, sangat penting untuk memastikan bahwa Cut Flower bisa

melewati proses karantina dan menjaga kesegaran dan umur simpan bunga.

Sehingga, sangat penting melakukan control kualitas secara ketat di setiap

tahapan proses produksi dan transportasi.

Page 31: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

31

Oleh karena itu, dua hal berikut ini sangat penting untuk diperhatikan:

(1) Kontrol kualitas di semua tahapan proses produksi sebelum Cut Flower

dikirim untuk ekspor, meliputi: pengendalian hama di tempat penanaman

bunga, melakukan pemilahan yang layak sebelum ekspor, pengemasan

yang kreatif ( misalnya: penambahan anti-bakteria ke dalam air,

menambahkan resin sintetis yang mengandung insektisida evaporatif, dan

lain-lain ).

(2) Perlakuan oleh imporir untuk menjaga kesegaran bunga. Misalnya,

menggunakan sistem pendinginan sebagai berikut:

Pendinginan sebelum pengepakan pada suhu 5 derajat celcius atau

kurang,

Menggunakan dry ice atau ice pack

Mendinginkan produk sebelum dan sesudah proses karantina,

Memberi suplemen glukosa atau larutan yang mengandung disinfektan untuk

menjaga bagian permukaan potongan batang bunga agar tidak cepat rusak.

b. Pendekatan pasar

Di pasaran Jepang, Cut Flower akan bersaing dengan Cut Flower produk

domestik dalam hal tingkat kesegaran bunga, `branding` tampat asal bunga,

dan nuansa warna bunga yang menjadi daya tarik konsumen Jepang. Untuk itu,

ketika memasarkan Cut Flower impor sangat penting memperhatikan

Page 32: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

32

karakteristik bunga domestik, serta menjaga kualitas dan umur simpan bunga

agar tetap baik.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memasuki pasar

Cut Flower Jepang:

Pilih jenis Cut Flower yang popular di pasar Jepang dan memiliki nilai tinggi.

Patuhi persyaratan standar kualitas dan pengemasan, yang ditentukan oleh

imporir. Standar kualitas dan pengemasan bervariasi tergantung pada

imporir.

Lakukan bisnis dengan imporir atau mitra yang sudah bereputasi, yaitu

imporir yang sudah berpengalaman, memiliki strategi pemasaran yang unik,

dan menjual pada konsumen yang tepat.

Cari informasi langsung pada grosir dan pengecer di Jepang untuk

mengetahui tren permintaan pasar bunga di Jepang.

Kenali pesaing: pasar untuk jenis bunga yang sangat popular di Jepang

sangatlah kompetitif. Berikut adalah jenis bunga dan negara pemasoknya:

Krisan ( Malaysia, Korea, Taiwan ), Anyelir ( Kolombia dan China ), Mawar

( Korea ), Anggrek ( Taiwan, Selandia Baru, Malaysia, Singapura ), Lili

( Korea dan China ).

Page 33: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

33

Tabel 2.3. Perbedaan Karakteristik Cut Flower Domestik dan Impor

Karakteristik produk

dalam negeri

Karakteristik produk impor

Sistem produksi Hasil panen dan kualitas

tergantung pada cuaca

Produksi dengan volume

rendah dengan berbagai

varietas bunga

Sistem lahan yang tepat

untuk tanaman yang sesuai

mampu menjaga kestabilan

baik secara kualitas maupun

kuantitas

Mampu memenuhi pesanan

dalam jumlah besar

Harga Biaya produksi tinggi

(misalnya untuk

penggunaan heater),

bervariasi tergantung

musim

Biaya tenaga kerja murah

dan harga kompetitif.

Risiko nilai tukar mata uang.

Kepastian

kedatangan

Kedatangan barang

terjamin

Tanggal kedatangan kadang

tidak pasti tergantung dari

perlakuan karantina oleh bea

cukai

Pengembangbiakan Produksi disesuaikan

dengan permintaan

konsumen di Jepang.

Mengembangbiakan

berbagai jenis bunga

Produksi berdasarkan

permintaan pasar global.

Ragam jenis bunga terbatas

dibandingkan dengan

produksi dalam negeri.

Kesegaran Segar Bunga rentan layu.

Sumber: Guidebook for Export to Japan, JETRO 2011

Page 34: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

34

1. Peluang

a. Peningkatan Kebutuhan Cut Flower di Jepang.

Jepang mengimpor Cut Flower dari berbagai negara di dunia. Jumlah

Kebutuhan Cut Flower dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

sebagaimana terlihat pada grafik 3.1 berikut.

Grafik 3.1. Total Kebutuhan Cut Flower baik impor maupun domestik

(Flower Auction Japan, data 2014 diambil sampai bulan Oktober)

Demikian pula jumlah Cut Flower impor mengalami peningkatan. Prosentase

Cut Flower impor terhadap Kebutuhan Total berturut turut adalah sebagai

berikut, 19,3 % ( 2011 ), 29,3 % ( 2012 ), 27,2 % ( 2013 ) dan 29,5 % ( Oktober

Volume (Batang)

Bab III. Peluang dan Strategi

Page 35: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

35

2014 ). Sehingga diprediksikan berdasarkan kecenderungan peningkatan,

maka tahun 2015 terjadi peningkatan lebih dari 30 %.

Grafik 3.2. Prosentase Peningkatan Impor Cut Flower

Negara pemasok kebutuhan Cut Flower di Jepang menurut data yang tercatat

yaitu dari rekaman tahun 2010 paling banyak dari Malaysia sebesar 10.333

tons yang setara dengan 23.4 % dari total impor Cut Flower ke Jepang.

Kemudian disusul oleh Republik Korea ( 8.102 ton ) dan China ( 6.237 ton ).

Karena posisi ke tiga negara yang relatif lebih dekat ke Jepang sehingga bunga

diperkirakan jauh lebih fresh dan awet sampai ke Jepang. Hal demikian

menyebabkan Jepang lebih menyukai Cut Flower dari negara asal Asia

dibandingkan negara Eropa atau lainnya.

Page 36: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

36

Tabel.3.1. Peningkatan Impor Cut Flower ke Jepang

Negara 2006 2007 2008 2009 2010

Volume

(ton)

Volume

(ton)

Volume

(ton)

Volume

(ton)

Volume

(ton)

Malaysia 7.900 8.215 8.398 8.579 10.333

Rep. Korea 5.209 5.058 5.679 7.005 8.102

China 5.096 5.827 5.567 6.093 6.237

Columbia 3.124 3.529 4.062 4.615 5.864

Thailand 4.060 4.131 4.013 2.478 4.124

Taiwan 2.742 2.209 2.623 2.028 2.966

Vietnam 1.231 1.405 1.501 727 2.093

New Zealand 816 777 705 442 719

Kenya 760 745 485 583 564

India 871 842 669 2.153 531

Others 2.672 2.670 2.350 1.089 2.613

Afrika 1.061 1.217 1.075 1.089 1.364

Total 34.481 35.408 36.053 38.519 44.165

b. Pertimbangan harga berbagai varietas Cut Flower

Dengan adanya peningkatan kebutuhan Cut Flower di Jepang

merupakan sebuah peluang besar yang menjajikan bagi pasar Cut Flower ke

Page 37: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

37

Jepang. Beberapa varietas yang dibutuhkan di Jepang memiliki harga

bersaing dari berberapa Negara. Nampaknya makin dekat jarak negara

pemasok makin murah harga per unitnya, sehingga jepang lebih tertarik untuk

membeli. Sebagaimana gambaran di tabel 3.

Tabel.3.2. Varietas Cut Flower yang dibutuhkan di Jepang

Varietas

Rangking

Negara

Volume Rerata unit harga

Yen/Kg (ton)

Mawar

1 Rep. Korea 3.543 107

2 Kenya 531 1.081

3 India 2.108 658

4 Ethiopia 335 706

5 Columbia 231 1.081

Anyelir

1 Columbia 5.357 944

2 China 2.108 631

3 Vietnam 266 547

4 Ecuador 140 1.034

5 Turki 48 1.184

Anggrek

1 Thailand 4.052 767

2 Taiwan 1.421 1.065

3 Malaysia 538 971

4

New

Zealand 451 1.998

5 Singapore 73 1.136

Chrysanthemum

1 Malaysia 9.784 727

2 China 3.663 393

3 Rep. Korea 1.804 404

4 Vietnam 1.612 494

5 Taiwan 494 381

Page 38: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

38

Varietas

Rangking

Negara

Volume

Rerata unit harga

Yen/Kg

Lili

1 Rep.Korea 2.542 326

2 China 45 804

3 Columbia 13 936

4 Taiwan 4 724

5 Netherland 1 1.878

Cut Flower lain

1 Taiwan 1.046 1.148

2 Australia 427 1.076

3 Netherland 351 2.070

4

Afrika

selatan 276 879

5

New

Zealand 267 1.746

Lain-Lain

1 China 340 1.446

2 Columbia 123 6.497

3 Thailand 60 2.406

4 USA 46 1.064

5 Ecuador 21 14.153

Jepang lebih banyak mengiport dari Cut Flower dari Asia terutama varietas

mawar banyak di pasok dari Republic Korea ( 3.543 ton, 63,1 % dari impor ke

Jepang ) ; anyelir dari Columbia ( 5.357 ton, 67,3 % ); anggrek dari Thailand

( 4.052 ton, 60,8 % ); chrysanthemum dari Malaysia ( 9.784 tons, 55,6 % ) ; lili

dari Republik Korea ( 2.542 ton, 97,5 % ). Peningkatan kebutuhan akan jenis

Cut Flower yang berkualitias tinggi namun hanya ada terbatas di negara

tertentu seperti Anggrek Dendrobrum di pasok dari Thailand.

Page 39: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

39

c. Pertumbuhan Varietas Cut Flower

Beberapa varietas Cut Flower yang utama di Jepang mengalami dinamika

perubahan kebutuhan sebagaimana digambarkan pada grafik 3.3.

Grafik 3.3 Perubahan kebutuhan Lima Besar Varietas Cut Flower ( Volume dalam batang )

Pada grafik 3.3 menginformasikan bahwa varietas Anyelir mendominasi pasar

impor ke Jepang, disusul oleh Krisan, Mawar dan Anggrek. Sedangkan

kebutuhan varietas lili makin lama makin terpenuhi dari varietas domestik.

Bahkan di akhir-akhir ini sering tidak membeli varietas lili dari luar negeri.

Kebutuhan Varietas anyelir kurang lebih sama antara Anyelir spray dan standar,

dan makin tahun makin bertambah kebutuhan impornya. Sedangkan kebutuhan

mawar ada kecenderungan akan terus menurun dengan adanya mawar lokal

yang makin mencukupi kebutuhan sedangkan kebutuhan anggrek

kecenderungannnya makin tahun makin meningkat permintaannya.

Page 40: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

40

d. Expor Cut Flower Indonesia

Indonesia sangat potensial untuk memproduksi dan mengekspor Cut Flower.

Terdapat 4 ( empat ) jenis Cut Flower yang potensial diproduksi di Indonesia

untuk diekspor ke pasar internasional, yakni bunga anggrek, bunga krisan,

bunga mawar dan bunga sedap malam. Produksi nasional ke-4 jenis bunga

tersebut pada 2011, masing-masing mencapai 15.490.256 ( anggrek ) ;

305.867.882 ( krisan ); 74.319.773 ( mawar ) dan 62.535.465 ( sedap malam )

tangkai. Pertumbuhan produksi selama tiga tahun terakhir masing-masing

( 1,53 % ), 68,44 %, 13,53 % dan 10,81 % per tahun. Nilai ekspor anggrek,

krisan dan mawar tahun 2011 masing-masing mencapai US$ 783,785,

US$ 1,329,468 dan US$ 781,377, dan ekspor seluruh bunga dan tanaman

hias mencapai US$ 13,160,361. Jenis anggrek yang diminati Jepang misalnya

Anggrek bulan putih ( Anthurium ), mencapai 300.000 tangkai per bulan

( 2014 ). Para penggemar anggrek asal Jepang menyukai anggrek Indonesia

karena lebih bervariasi dan tahan lama. Anggrek incaran mereka adalah jenis

Dendrobium yang menyokong 34 % total ekspor anggrek ke Jepang,

Oncidium Golden Shower ( 26 % ), Cattleya ( 20 % ), Vanda ( 17 % ), serta

anggrek lainnya ( 3 % ). Pasar Jepang juga membutuhkan bunga krisan

putih, namun belum ada ekspor krisan putih dari Indonesia ke Jepang.

Disamping anggrek, selama ini Indonesia paling banyak mengekspor

komoditas florikultura dalam bentuk daun-daunan ( foliage ) ke Jepang.

Sebagai gambaran, per 10 tangkai foliage jenis leatherleaf misalnya, dihargai

Page 41: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

41

@ ¥2.800 atau sekitar Rp 325.000. Sebuah peluang emas untuk di

kembangkan.

Negara-negara tujuan ekspor Cut Flower Indonesia diantaranya untuk

bunga potong pada tahun 2001 adalah Jepang 15,5 %, Belanda 14,6 %,

Hongkong 14,8 %, Singapura 9,8 %, Korea Selatan 6,08 % dan Amerika

Serikat 5,22 %. Sedangkan negara Taiwan, Australia, Republik Emirat Arab,

Brunai Darussalam, RRC, India, Malaysia dan lain-lain pada persentase yang

lebih rendah. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa peluang pasar bunga

potong Indonesia mempunyai tempat di pasar internasional.

e. Tarif Impor Cut Flower ke Jepang

Tabel 3.4. menjelaskan tarif impor Cut Flower ke Jepang, yang mulai berlaku

sejak 1 April 2014 dalam skema umum ( General ), World Trade Organization

( WTO ), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement ( IJEPA ) dan

ASEAN-Japan. Produk Cut Flower bebas bea impor. Tarif impor yang

diberlakukan dalam skema EPA maupun CEP cenderung lebih rendah

dibandingkan tarif yang berlaku secara General ataupun WTO.

Page 42: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

42

Tabel 3.3.Tarif Impor Produk Cut Flower Indonesia

Statistical code

Description

Tariff rate Unit

H.S. code

Genera

l Temporar

y WTO

GSP

LDC

I II

6.01 Bulbs, tubers, tuberous roots, corms, crowns and rhizomes, dormant, in growth or in flower; chicory plants and roots other than roots of heading 12.12

601.1 Bulbs, tubers, tuberous roots, corms, crowns and rhizomes, dormant

Free (Free)

10 - Lilies spp. TH

20 - Tulips TH

90 - Other TH

601.2 0 Bulbs, tubers, tuberous roots, corms, crowns and rhizomes, in growth or in flower; chicory plants and roots

Free (Free) TH

6.02 Other live plants (including their roots), cuttings and slips; mushroom spawn

602.1 0 Unrooted cuttings and slips Free (Free) NO

602.2 0 Trees, shrubs and bushes, grafted or not, of kinds which bear edible fruit or nuts

Free (Free) NO

602.3 0 Rhododendrons and azaleas, grafted or not

Free (Free) NO

602.4 0 Roses, grafted or not Free (Free) NO

602.9 Other Free (Free) - Mushroom spawn

11 -- Of shiitake mushrooms KG

19 -- Other KG

90 - Other KG

Page 43: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

43

Tabel 3.3.Tarif Impor Produk Cut Flower Indonesia (Lanjutan)

Statistical code

Description

Tariff rate Unit

H.S. code

Genera

l Temporar

y WTO

GSP

LDC

I II

6.03 Cut Flower and flower buds of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes, fresh, dried, dyed, bleached, impregnated or otherwise prepared

Fresh

603.11 0 Roses Free (Free) KG

603.12 0 Carnations Free (Free) KG

603.13 0 Orchids Free (Free) KG

603.14 0 Chrysanthemums Free (Free) KG

603.15 0 Lilies (Lilium spp.) Free (Free) KG

603.19 0 Other Free (Free) KG

603.9 0 Other Free (Free) KG

6.04 Foliage, branches and other parts of plants, without flowers or flower buds, and grasses, mosses and lichens, being goods of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes, fresh, dried, dyed, bleached, impregnated or otherwise prepared

604.2 0 Fresh 5% 3% Free

KG

Page 44: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

44

2. Strategi

a. Meningkatkan kualitas berbagai kerjasama antara Indonesia -

Jepang.

Diantara bentuk kerjasama Indonesia Jepang adalah kerjasama

perdagangan misalnya, Perjanjian Indonesia-Japan Economic Partnership

Agreement (IJ-EPA). Diantaranya hubungan dagang bilateral, untuk

menanamkan investasi di bidang Cut Flower mulai dari pembibitan,

pengiriman sampai pemasaran, sehingga mampu memproduksi Kualitas

Cut Flower yang memenuhi pasar Jepang. Mengingat pasar Jepang

sangat teliti dalam mengukur kualitas produk, maka perlu kerjasama

kedua belah pihak secara intensif dan mendalam agar dihasilkan kualitas

Cut Flower yang diinginkan pasar Jepang. Jalinan yang baik antara

produsen dan konsumen untuk saling menjaga sebagai pelanggan sangat

penting bagi peningkatan ekspor Cut Flower Indonesia ke Jepang,

sebaliknya Jepang membutuhkan kualtis Cut Flower yang prima dari

Indonesia. Kepastian produsen dan kepastian pasar Cut Flower penting

untuk menjaga kestabilan perdagangan Cut Flower Indonesia-Jepang .

Kekuatan pemeintah untuk negosiasi pada investasi merupakan kunci

penting menerobos peluang pasar Cut Flower Indonesia di samping

kualitas produk Cut Flower itu sendiri.

Page 45: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

45

b. Menjaga Produksi Cut Flower yang berkelanjutan.

Karena kebutuhan Cut Flower cenderung meningkat maka perlu produksi

Cut Flower yang mampu memenuhi jumlah kebutuhan pasar Jepang sehari-

hari. Terdapat beberapa strategi pengusahaan Cut Flower Indonesia ( bunga

nusantara ), yakni: skala orchard ( sekitar 1 ha ), skala perkebunan

menengah terintegrasi ( 5-10 ha ) dan skala perkebunan besar terintegrasi

( lebih 10 ha ). Skala orchard sudah banyak dilakukan oleh petani maju Cut

Flower Indonesia maupun Thailand. Namun hanya beberapa perusahaan

Indonesia dan Thailand yang telah mengusahakan Cut Flower tropis dengan

skala perkebunan ( orchad ). Terutama Thailand sebagai pesaing kuat

Indonesia dalam ekspor anggrek.

c. Agresif dalam promosi dan meluaskan jenis pembeli di pasar Jepang.

Pentingnya manfaat promosi dalam peningkatan produk Cut Flower

diantaranya :

1.Meningkatkan Jumlah penjualan tu juan jangka pendek . Strategi promosi

penjualan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan untuk menghabiskan

stok Cut Flower atau untuk memenuhi stok yang ada di tingkat retailer sebelum

pesaing dari negara lain memperkenalkan Cut Flowernya. Strategi promosi

penjualan juga bisa meangkap “pembeli marjinal” datang membeli Cut Flower

Indonesia. Pembeli marjinal adalah mereka yang membeli hanya ketika suatu

produk yang sedang dalam masa “promosi”. Pembeli marjinal bisa berubah

menjadi pembeli setia.

Page 46: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

46

2. Meningkatkan Pembeli Coba-Coba. Strategi promosi penjualan juga bisa

membuat pembeli potensial datang untuk menggunakan Cut Flower Indonesia.

Pembeli potensial adalah pembeli yang tidak pernah menggunakan Cut Flower

Indonesia atau hanya pernah menggunakan Cut Flower dari pesaing kita.

Mereka tidak akan pernah membeli Cut Flower Indonesia dalam jumlah besar

sebelum tahu bahwa mereka menyukai Cut Flower Indonesia. Pembeli

potensial adalah sumber utama untuk meningkatkan volume penjualan kita.

3. Meningkatkan Pembelian Ulang. Strategi promosi penjualan dengan cara

promosi pembelian kembali bisa digunakan untuk meningkatkan pembelian

tetap atau pembelian dalam jumlah besar. Promosi pembelian kembali juga

bisa sebagai strategi untuk “menganggu” peluncuran Cut Flower pesaing dan

membuat pelanggan kita terbiasa menggunakan Cut Flower Indonesia.

4. Meningkatkan Loyalitas. Promosi loyalitas berbeda dengan strategi promosi

penjualan. Promosi loyalitas lebih ke memberikan daya tarik berupa manfaat

jangka panjang kepada konsumen. Contohnya adalah kita memberikan sebuah

kupon berisi manfaat tertentu. Bagi siapa saja yang mendapatkan kupon

tersebut berhak menjadi anggota klub yang di dalamnya berisi fasilitas-fasilitas

yang kita berikan secara khusus.

5. Memperluas Kegunaan. Pada saat kegunaan awal sebuah produk mulai

menghilang, anda harus segera memperluas kegunaan produk kita.misalnya

menambah kegunaan Cut Flower di kegiatan kegiatan yang lebih beragam.

6. Menciptakan Kesadaran. Beberapa strategi promosi produk sangat efektif

untuk membuat orang menyadari akan produk. Misalnya kerjasama dengan

Page 47: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

47

peluncuran produk atau jasa yang sudah dikenal masyarakat Jepang sekaligus

mengenalkan Cut Flower Indonesia. Promosi bersama ini juga efektif untuk

merekrut pembeli baru.

7. Mengalihkan Perhatian dari Harga. Perang harga merupakan hal yang

sering terjadi di dunia jual beli. Namun kita perlu mensiasati dengan bijaksana

situasi ini dengan strategi yang bisa mengalihkan perhatian harga. Misalkan

dengan penjualan Bonus atau dengan penjualan versi paket.

8. Meningkatkan Dukungan dari Perantara. Cut Flower Indonesia butuh

dukungan dari perantara. Yang dimaksud perantara disini adalah pedagang

grosir, distributor, agen, pengecer atau makelar. Bahkan pelangganpun bisa

disebut perantara jika mereka ikut merekomendasikan Cut Flower kita karena

puas.

Page 48: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

48

1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang

Jakarta

Duta Besar : Mr. Yasuaki

TANIZAKI

Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta

Pusat 10350, Indonesia

Phone : (62-21) 3192-4308

Fax : (62-21) 3192-5460

www.id.emb-japan.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang-

Medan

Konsul Jenderal : Mr. Yuji

HAMADA

Wisma BII, 5th Floor, Jl.

Diponegoro No. 18, Medan,

Sumatera Utara, Indonesia

Phone : (62-61) 457-5193

Fax : (62-61) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang-

Jakarta

Konsul Jenderal : Mr. Yoshihiro

TAKESHITA

Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,

Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Phone : (62-21) 3192-4308

Fax : (62-21) 3192-5460

Konsulat Jenderal Jepang-

Makassar

Konsul Jenderal : Mr. Masaki

TANI

Jl. Jenderal Sudirman No. 31,

Makassar, Indonesia

Phone : (62-411) 871-030,

872-323

Fax : (62-411) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang-

Surabaya

Konsul Jenderal : Mr. Noburo

NOMURA

Jl. Sumatera 93,

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Phone : (62-31) 503-0008

Fax : (62-31) 503-0007

Konsulat Jenderal Jepang-

Denpasar

Konsul : Mr. Minoru SHIROTA

Jl. Raya Puputan No. 170,

Renon, Denpasar, Indonesia

Phone : (62-361) 227-628

Fax : (62-361) 265-066

Bab IV. Informasi Penting

Page 49: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

49

2. Kamar Dagang Jepang

Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda, Tokyo 100-0005 Phone: +81-3-3283-7523 Fax: +81-3-3216-6497 www.tokyo-cci.or.jp [email protected]

Fukuyama Chamber of Commerce and Industry 2-10-1 Nishi-machi, Fukuyama, Hiroshima 720-0067 Phone:+81-8-4291-2345 Fax:+81-8-4922-0100 www.fukuyama.or.jp/e [email protected]

Hiroshima Chamber of Commerce

44 Matomachi 5-chome, Naka-ku

Hiroshima 730

Phone: +81-8-2222-6610

Fax : +81-8-2211-0108

ww.hiroshimacci.or.jp/

Kawasaki Chamber of Commerce

and Industry

11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku

Kawasaki 210

Phone : +81-4-4211-4111

Fax : +81-4-4211-4118

www.kawasaki-cci.or.jp

Kyoto Chamber of Commerce &

Industry

240 Shoshoicho Ebisugawa- agaru

Karasumadori Nakakyo-ku 604, Kyoto

Phone: +81-7-5212-6450

Fax:+81-7-5255-0428

www.kyo.or.jp/kyoto/e/

[email protected]

Osaka Chamber of Commerce &

Industry 2-8 Hommachi-Bashi,

Chuo-ku Osaka 540-0029

Phone: +81-6-6944-6400

Fax : +81-6-6944-6293

www.osaka.cci.or.jp/e/

Okinawa Chamber of Commerce

and Industry

15-20 Chuo 4-chome

Okinawa-shi 904

Phone: +81-9-8938-8022

Fax : +81-9-8938-2755

www.okinawacci.or.jp

[email protected]

Nagahama Chamber of

Commerce and Industry

10-1 Takada-cho Nagahama Shiga

526-0037

Phone: +81-7-4962-2500

Fax : +81-7-4962-8001

www.nagahama.or.jp

[email protected]

Page 50: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

50

3. Asosiasi Cut Flower di Jepang

Japan Cut Flower Associated

Phone: +81-3-5465-1187

http://www.jfca.com

Japan Floral Marketing Association

Phone: +81-3-3238-2700

http://www.jfma.net/

Japan Flower Wholesale Market Association (JFMA)

Phone: +81-3-3291-6987

http://www.jfma.jp

Japan Florists` Telegraph Delivery Association

Phone: +81-3-5469-5829

http://www.jftd.or.jp

Japan Flower Promotion center Foundation (JFPC)

Phone: +81-3-3664-8739

http://www.jfpc.or.jp

The Japan Home Garden Association

Phone: +81-3-3249-0681

http://www.kateiengei.or.jp

4. Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI TOKYO

Duta Besar : Yusron Ihza

Mahendra

Atase Perdagangan : Julia

Silalahi

5-2-9 Higashi Gotanda,

Shinagawa, Tokyo 141-0022

Phone: +81-3-3441-4201

Fax: +81-3-3447-1697

Email:

[email protected]

www.indonesianembassy.jp

KJRI OSAKA

Konsul Jenderal : Wisnu Edi

Pratignyo

Resona Semba Building 6F, 4-

4-21 Minami Semba, Chuo,

Osaka 542-0081

Phone: +81-6-6252-9826

Fax: +81-6-6252-9872

Email: kjri-osaka@indonesia-

osaka.org

www.indonesia-osaka.org

Page 51: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

51

ITPC OSAKA

Kepala: Rosiana C. Frederick

Wakil: -

Matsushita IMP Bld 2 Fl, 1-3-7

Shiromi Chuo-ku, Osaka 540-

6302

Phone: +81-6-6947-3555

Fax: +81-6-6947-3556

Email :

[email protected]

www.itpc.or.jp

5. Daftar Imporer Cut Flower di Jepang

YMS CO., Ltd

1-11-3 Iguchido Ikeda, Osaka 563-0023 Japan

Phone: +81 72 762 8086

Fax: +81 72 762 8088

Email: [email protected]

http://www.yms-co.jp/en/about.html

Create Co., Ltd.

27-23 Minamisuita 5-chome, Suita, Osaka 564-0043 Japan

Phone: +81-6-6389-1121

Fax: +81-6-6389-1033

Email: [email protected]

http://www.create-flower.com

Suntory Flowers Ltd.

4-17-5 Shiba, Minatoku, Tokyo 108-0041, japan Phone: +81-3-5419-1386

Fax: +81-3-3457-1877

Email: [email protected]

Rise Kawahara Co., Ltd.

Yakushi cho 32, Higashi ku, Hamamatsu, sizuoka

Phone 053-422-0623

Fax 053-422-1613

http://www.rkf.co.jp/access.html

Page 52: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

52

Greenwings Japan Co., Ltd.

1-9-19 Ena Azabudai Bldg. 3F, Minato-ku, Tokyo 106-0041 Japan

Phone: +81-3-3568-8601

Fax: +81-3-3560-7416

http://greenwings.jp/en/company/

6. Daftar Pameran Cut Flower di Jepang

Nama acara Tanggal Keterangan

International

Flower Expo

Tokyo (IFEX)

Tahunan,

sekitar bulan

Oktober

Pameran umum produk-produk bunga yang

disponsori oleh Japan Flower Marketing

Association. www.ifex.jp/en/Home/

Flower Summit Tahunan,

sekitar bulan

April

Acara workshop sebagai sarana bertukar

pengetahuan untuk mempromosikan

produk bunga, disponsori oleh the Japan

Florists` Telegraph Delivery Association

International

Roses &

Gardening Show

Tahunan,

sekitar bulan

Mei

Acara yang disponsori oleh the

International Roses & Gardening Show

Organizing Committee (Mainichi

newspaper, NHK, Sports Nippon

Newspaper)

Japan Flower &

Garden Show

Tahunan,

sekitar bulan

Juli

Pameran umum produk-produk bunga yang

disponsori oleh Japan Home Garden

Association

Flower Dream in

Tokyo

Tahunan,

sekitar bulan

Juli

Pameran umum produk-produk bunga yang

disponsori oleh the Japan Florists`

Telegraph Delivery Association

Page 53: MARKET INTELLIGENCEitpc.or.jp/wp-content/uploads/2017/01/Martel-Cut-Flower-2014.pdfKamar Dagang Jepang 43 3. ... 2011 di Hotel Borobudur, ... usaha dalam menentukan strategi eskpor

53

1. Japan Trade External Organization www.jetro.co.jp

2. Japan Customs www.customs.go.jp

3. Flower Auction Japan www.faj.co.jp/english/04_MARKET/04_1_arrivals.html

4. Peluang Emas Anggrek Bulan Putih www. peluang usaha.kontan.co.id

5. Indonesia Horticultura investment dan business forum 2013

www.fbbnipb.com

6. Aspek Pemasaran Bunga Potong dunia www.pustakadunia.com

7. Cut Flower, Foliage and Plants to Japan http://www.austrade.gov.au/

8. Tahun ini Permintaan Anggrek dari Jepan. http://industri.kontan.co.id/news

Referensi