hipoglikemik

38

Upload: more-than-words

Post on 12-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Test 1,2,3

TRANSCRIPT

  • OBAT HIPOGLIKEMIK ADALAH OBAT PENURUN KADAR GLUKOSA DARAHDIGUNAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS ( DM )DM ADA 2 KELOMPOK : TIPE I (IDDM) DAN TIPE II (NIDDM)

  • TIPE ITIPE IIONSET

    STATUS NUTRISI

    PREVALENSI

    PREDISPOSISI GENETIK

    DEFEK ATAU DEFISIENSIUSIA ANAK ATAU PUBERTAS TDK OBESITAS

    10 20%

    SEDANG

    KERUSAKAN SEL BETADIATAS 35 TAHUN

    OBESITAS

    80 90%

    SANGAT KUAT

    PRODUKSI INSULIN TURUN ATAU RESISTENSI INSULIN

  • ADA 2 GOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK : INSULIN DAN ANTIDIABETIK ORAL

  • INSULINSINTESIS ; OLEH SEL BETA PULAU LANGERHANS PANKREASSEKRESI: -MENINGKAT; GLUKOSA, AS AMINO, AS LEMAK, BENDA KETON, DLL-MENURUN; HIPOKSIA, HIPOTERMIA, OPERASI, LUKA BAKAR, STRES, DLL-AKTIVASI ADRENERGIK HAMBAT SEKRESI INSULIN

  • Faktor regulasi sekresi insulin

  • EFEK FARMAKOLOGI INSULINPENGANGKUTAN GLUKOSAGLUKOSA MASUK SELEFEK PD HATI:- HAMBAT GLIKOGENOLISIS- HAMBAT KONVERSI AS AMINO,AS LEMAK AS KETO- HAMBAT AS AMINO GLUKOSA- PACU GLUKOSA GLIKOGEN- PACU SINTESIS TRIGLISERIDA

  • Efek pada Otot- Meningkatkan sintesis glikogen- Meningkatkan sintesis proteinEfek Pd Jaringan adiposa- Meningkatkan simpanan trigliseridEfek Thd Enzim- Perangsangan aktivitas proses glikolisis: glukokinase, fosfo-fruktokinase, pirufat kinase, dan glikogen sintetase.

  • Penghambatan enzim glukoneogenesis :glukosa-6-fosfatase, fruktosa-difosfatase, dan pirivat karboksilase.

  • Kebutuhan dan Resistensi- Kebutuhan pd DM berkisar 5-150 unit/hr- Kebutuhan berkurang : kerja fisik - Kebutuhan meningkat : hiperfungsi hormon, penyakit infeksi, pada keadaan asidosis dan pada anestesi umum, kebutuhan insulin lebih besar, sebab sensitivitas insulin berkurang.

  • Kebutuhan dan ResistensiPenetapan dosis berdasarkan kad GDP, kad 2 jam PP dan glukosa urin 4 porsiResistensi : Kebutuhan > 200 unit/hr tanpa komplikasi atau ketoasidosisResistensi : akut dan kronik. - Akut : trauma, emosi, infeksi dan ketoasidosis, - Kronik : adanya zat anti insulin atau diabetes melitus lipoatropik.

  • Preparat InsulinTersedia 3 bentuk yaitu ; 1. Masa kerja cepat ( 5-16 jam): Crystalline Zinc(reguler), Semilente Zinc suspension (prompt) 2. Masa kerja sedang ( 18-24 jam ): Isophane Insulin suspension (NPH insulin), Lente Zinc suspension 3. Masa kerja lama ( 24 36 jam ): Protamine Zinc, Ultralenta. Human insulin : berasal dari 2 sumber yaitu sintesis yang diinduksi oleh rekombinan DNA bakteri dan modifikasi kimia insulin babi

  • Indikasi Klinis DM : IDDM (Insulin-dependent-diabetes mellitus, tipe I, Juvenile-onset diabetes ) dan NIDDM (Non-insulin-dependent-diabetes mellitus , tipe II ). IDDM dan NIDDM yang tidak berhasil dengan antidiabetik oral, dan pada koma diabetikum dan ketoasidosis

  • Efek SampingHipoglikemia: efek insulin berlebihanToksisitas imunologi, akibat pembentukan antibodi insulin, yang mengakibatkan resistensi terhadap kerja obat tersebut. Dari bentuk yang tersedia, insulin sapi bersifat paling antigenik dan insulin babi sifat antigeniknya terletak antara insulin sapi dan insulin manusiaReaksi lokal pada tempat suntikan, retensi cairan dan gangguan penglihatan

  • InteraksiHormon yg mengurangi efek insulin; GH, kortikotropin, glukokortikoid, tiroid, estrogen, progestin dan glukagon.Menghambat sekresi insulin dan merangsang glikogenolisis : Adrenalin Menurunkan kadar glukosa darah : GuanetidinAntibiotik kloramfenikol, tetrasiklin dan salisilat dan fenilbutason meningkatkan kadar insulin dalam darah. Hipoglikemia cendrung terjadi pada penderita yang mendapat betabloker.

  • OBAT ANTIDIABETIK ORALAntidiabetik oral (ADO) dibagi dalam 5 golongan, yaitu: 1) derivat Sulfonilurea, 2) derivat Biguanid, 3) Meglitinid, 4) Tiazolidinedion dan 5) Alfa glukosidase inhibitor. Cara kerja :1) Mempengaruhi sekresi insulin : sulfonilurea dan Meglitinid2) Tidak mempengaruhi sekresi insulin: Biguanid, Tiazolidinedion dan alfa glukosidase inhibitor

  • GOLONGAN SULFONILUREADikenal 2 generasi, yaitu Generasi I: Tolbutamid, tolazamid, asetoheksamid, dan klorpropamid dan generasi II: Glibenklamid, glipizid, glikazid dan glimepirid. Generasi II potensinya jauh lebih besar dibanding generasi I

  • Mekanisme KerjaDisebut dgn insulin secretagogues, merangsang sekrsi insulin dr sel beta langerhans pancreas melalui kanal KDapat menyebabkan hipoglikemia

  • FarmakokinetikAbsorbsi melalui sal cerna cukup baikMakanan dan hiperglikemia mengurangi absorbsi Terikat oleh protein 90-99%, ikatan plg kecil klorpropamid dan plg tinggi gliburidMetabolisme terjadi di hatiEksresi melalui ginjalMula kerja serta farmakokinetik sulfonilurea berbeda untuk setiap sediaan

  • Tolbutamid. Mula kerja : cepat dan C max: 3-5 jam. Di hati diubah menjadi karboksitolbutamid Asetoheksamid. Cepat alami biotransformasi, T1/2 hanya -2 jam. Di hati diubah menjadi 1-hidroksiheksamid yang lebih kuat dan lebih panjang efek hipoglikemiknya dari pada asetoheksamid.

  • Tolazamid. Absorbsi lebih lambat dari yang lain.Masa paruh kira-kira 7 jam. Di hepar diubah menjadi karboksitolazamid, 4-hidroksi metil tolazamid dan senyawa-senyawa lain, yg sifat hipoglikemiknya cukup kuat.

  • KlorpropamidMasa paruhnya kira-kira 36 jam. Efek masih terlihat beberapa hari setelah dihentikan

  • Sulfonilurea Gen IIUmumnya potensi hipoglikemiknya jauh lebih besar dibanding gen IMeskipun T pendek ( 3- jam ), masa kerjanya panjang (12-24 jam ) shg pemberian cukup sekali sehariGlipizid. Kekuatan 100 X tolbutamidGliburid (glibenklamid). Kekuatan 200 X tolbutamidSemua gol sulfonilurea tidak boleh digunakan pada gangguan hepar dan ginjal

  • Efek Nonterapi. Insiden ES pd gen I sekitar 4% dan pd gen II lebih kecil Hipoglikemia- komaLebih sering terjadi pd ggg hepar dan ginjal,pd usia lanjut, dan pd masa kerja panjangGejala saluran cerna ; mual, diare, sakit perut, hipersekresi asam lambung.Gangguan SSP: Vertigo, ataksia, bingung dsb.Gangguan hematologik: leukopenia dan aranulositosis

  • Hipoglikemia, dpt menimbulkan disfungsi otak sampai koma.KontraindikasiDM juvenileDM dgn kebutuhan insulin tidak stabilDM beratDM dengan kehamilanGangguan fungsi hepar dan ginjalGangguan endokrin

  • InteraksiMeningkatkan resiko hipoglikemia : insulin, alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat, fenilbutazon, probenezid, dikumarol, kloramfenikol, penghambat MAO, guanetidin, anabolik steroid, fenfluramin dan klofibrat. Propranolol dan beta bloker menghambat reaksi takikardi, berkeringat dan tremor pada hipoglikemia.

  • GOLONGAN BIGUANIDDikenal 3 jenis : Fenformin, metformin dan buforminFarmakologiMek kerja : Menurunkan produksi glukosa hepar dan meningkatkan sensitivitas sel thd insulin Pemberian pada orang nondiabetik tidak menurunkan kadar glukosa darahPada penderita DM yang gemuk, biguanid turunkan BB.

  • FarmakologiDapat digunakan bersama insulin atau sulfonilurea. Sebagian besar penderita DM yang gagal diobati dengan sulfonilurea dapat ditolong dengan biguanid.

  • Efek SampingMual,muntah, diare serta kecap logam (metalic taste). Keluhan diatas dapat hilang dengan menurunkan dosis. Pada gangguan fungsi ginjal atau CVS, biguanid dapat menimbulkan peninggian kadar asam laktat dalam darah.

  • IndikasiDM dewasa

  • KontraindikasiGangguan fungsi hati berat, penyakit ginjal dan penyakit jantung kongestif. Pada kehamilan sebaiknya tidak diberikan biguanid sampai terbukti bahwa obat ini tidak menimbulkan bahaya yang berarti.

  • MEGLITINIDJenis obat : repaglinid dan netaglinidMek Kerja: sama dengan gol sulfonilureaPada pemberian oral absorbsi baik, C max 1 jam, T1/2 1jam, harus diberikan beberapa kali per hari, metab di hepar dan eksresi mel ginjal

  • TIAZOLIDINEDIONContoh obat : pioglitazon, rosiglitazon dan troglitazonMekanisme kerja : Merangsang pembentukan dan translokasi GLUT melalui reseptor PPAR (agonis selektif)Efek farmakologi-meningkatkan intake glukosa-Menurunkan resistensi insulin-Menurunkan produksi glukosa hepar-menurunkan asam lemak bebas

  • Farmakokinetik-Absorbsi oral tdk dipengaruhi makanan-Metabolisme oleh hepar-Eksresi melalui ginjal, tapi tdk dikontraindikan pd gangguan fungsi ginjalIndikasi: DM tipe 2Kontraindikasi : penyakit heparEfek samping : peningkatan BB, edema

  • PENGHAMBAT ALFA-GLUKOSIDASEContoh obat: akarbose, miglitolMekanisme kerja : menghambat absorbsi polisakarida, disakarida dan dekstrin dari sal cernaEfek farmakologi-Mencegah peningkatan glukosa darah pada DM dan normal-Efektivitasnya meningkat bila diberikan bersama makanan berseratIndikasi : DM tipe 1 dan 2DM usia lanjut atau DM yang glukosa post prandialnya sangat tinggi

  • Efek samping:Bersifat dose-dependent : malabsorbsi, flatulen, dan diare.

  • GLUKAGONMerupakan hormon yg dihasilkan sel alfa pankreasMekanisme kerja : meningkatkan glikogenolisis, glukoneogenesisEfek : glukosa darah meningkatIndikasi : hipoglikemia oleh insulin