hipertensi pasca persalinan

Upload: yohana-dwi-sophianty

Post on 08-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

hipertensi pasca persalinan

TRANSCRIPT

HIPERTENSI PASCA PERSALINANHipertensi dapat timbul pertama kali pada setelah melahirkan dengan puncak tekanan darahdidapatkan pada hari ke 3-6 post partum dikarenakan mobilisasi cairan ekstraseluler yang terjadiselama kehamilan. Selain itu dapat merupakan kelanjutan dari hipertensi yang terjadi pada waktuhamil. Resiko terjadinya hipertensi post partum antara lain pada kehamilan dengan preeklampsia,persalinan prematur, dan pada wanita multipara dengan kadar asam urat dan BUN yang tinggi. Pada hipertensi postpartum hendaknya dilakukan pengawasan terhadap peningkatan tekanan darah maupun perburukan kondisi preeklampsi serta kerusakan target organ yang seharusnya membaik dalam beberapa hari atau minggu setelah melahirkan. Beberapa literatur menjelaskan bahwa semua hipertensi berat baik pada saat hamil maupun setelah melahirkan hendaknya diterapi. Dengan banyaknya pilihan obat antihipertensi yang dapat digunakan pada ibu yang menyusui, diharapkan pemilihan obat berdasarkan pengalaman dalam pemberian obat tersebut. Pemberian obat antihipertensi pada umumnya lebih lama pada pasien preeklampsia (kurang lebih 2 minggu) dibandingkan pada pasien dengan hipertensi gestasional (kurang lebih 1 minggu). Metildopa harus dihindari saat postpartum karena resiko dari depresi postnatal. Agen lini pertama yang sering digunakan diantaranya adalah antenolol, nifedipine atau ACE Inhibitor jika agen lain dibutuhkan. Preeklampsia merupakan salah satu faktor resiko tromboemboli postpartum. Sedangkan faktor resiko yang lain diantaranya adalah obesitas, tirah baring selama > 4 hari setelah melahirkan, dan seksio. Pemberian pencegahan tromboemboli perlu dipikirkan kecuali terbukti tidak bermanfaat.HIPERTENSI SAAT MENYUSUIBanyak faktor yang mempengaruhi jalannya obat ke dalam payudara antara lain volume distribusi yang kecil, kelarutan dalam lemak, ikatan protein, ionisasi, berat molekul, pH fisiologis dan komponen dari kelenjar susu (lemak maupun protein). Sedangkan jika obat tertelan pada bayi yang menyusui maka kadar obat tergantung pada volume susu yang tertelan, interval waktu minum obat dengan menyusui, bioavaibilitas oral pada bayi dan kemampuan ekskresi obat bayi. Penggunaan metildopa, kalsium antagonis dan labetolol dan propanolol sebagai antihipertensi saat menyusui tergolong aman karena mempunyai konsentrasi yang rendah dalam ASI. Sedangkan Atenolol dan metoprolol terkonsentrasi dalam ASI. Pemberian diuretik dapat menurunkan produksi secara signifikan. Konsentrasi ACE Inhibitor sangat kecil bahkan tidak terukur dalam ASI membuat ACE Inhibitor sebagai salah satu obat pilihan.