hiperlipidemia
TRANSCRIPT
HIPERLIPIDEMIA
Hiperlipidemia (hld) atau disebut juga sebagai hiperlipoproteinemia adalah
suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/lemak (kolesterol,
trigliserida maupun keduanya) dalam darah yaitu gejala dimana jika kelebihan
kolesterol di dalam darah melebihi 5,72 mmol/L, lipoprotein berkapasitas rendah
(LDL) melebihi 3,64 mmol/L, kelebihan trgliserida melebihi 1,7 mmol/L atau
suatu keadaan yang kadar lipoprotein darahnya meningkat, merupakan faktor
resiko penyebab atherosclerosis, yang pada akhirnya angina pectoris dan infark
myocard.
Peningkatan kadar lipoprotein dalam darah dapat berupa :
Kadar LDL dan kolesterol total (hiperkolesterolemia)
Kadar trigiserida atau minyak (hipertrigliseridemi)
1. Jenis-jenis Hiperlipidemia
Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini
ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada
umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak
adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu
penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar
& penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang). Ada
juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti :
Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).
Hiperlipidemia Herediter
Hiperlipidemia Herediter (Hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolesterol
dan trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia
herediter mempengaruhi sistem tubuh dalam fungsi metabolisme dan
membuang lemak. Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing
memiliki gambaran lemak darah serta resiko yang berbeda :
a. Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit
keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh
penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak
dan dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari
nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya terdapat
pertumbuhan lemak berwarna kuning-merah muda (xantoma eruptif).
Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat tinggi.
Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa
menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal. Penderita diharuskan
menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh
maupun lemak tak jenuh ganda).
b. Hiperlipoproteinemia tipe II
Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit
keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian
dini, biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol LDLnya tinggi.
Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan
kulit . 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung
pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami
serangan jantung pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki
resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2 wanita penderita penyakit ini
akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki
2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol
total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit
arteri koroner pada masa kanak-kanak.
Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti
merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar kolesterol darah dengan
mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan menjalani diet rendah
lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta
melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum pada
makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali diperlukan
obat penurun lemak.
c. Hiperlipoproteinemia tipe III
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang
menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada
penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal.
Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun
kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami
obesitas, maka pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia
pertengahan, aterosklerosis seringkali menyumbat arteri dan mengurangi
aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya
kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari
VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan
kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi pencapaian dan
pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan
lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar
lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga
memperlambat terjadinya aterosklerosis.
d. Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa
anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida.
Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis. Penderita
seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan.
Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan
diabetes dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar
lemak darah.
e. Hiperlipoproteinemia tipe V
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh
tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida
sebagaimana mestinya.
Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat :
- Penyalahgunaan alkohol
- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
- Gagal ginjal
- Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.
Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa
awal. Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di
kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes
ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami
kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang
seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal.
Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam
makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar
lemak.
2. Klasifikasi Klinis Hiperlipidemia (dalam hubungannya dengan Penyakit
Jantung Koroner)
Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah.
Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah.
Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat
dalam darah.
3. Penyebab hiperlipidemia
Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
Penyebab sekunder, seperti:
a. Usia
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol ldl, meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia.
b. Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi
setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
c. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
d. Obesitas / kegemukan
e. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega,
margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak.
f. Kurang melakukan olah raga
g. Penggunaan alkohol
h. Merokok
i. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
j. Gagal ginjal
k. Kelenjar tiroid yang kurang aktif
l. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti
estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu).
Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total
bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan
lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yang
berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah
memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang lainnya
menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar
kolesterol total dibawah 260 mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan
secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya
lipoprotein dari aliran darah.
4. Gejala Hiperlipidemia
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-
kadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu
penumpukan lemak yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di
dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dl atau lebih)
bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis
(misalnya nyeri perut yang hebat).
Sebagian besar hiperlipidemia atau dislipidemia tidak memberikan gejala
dan tanda klinis, namun terdapat gejala yang nyata yang disebut xanthelasma atau
xantaoma yaitu penumpukan jaringan lemak dibawah kulit yang sering dijumpai
antara lain dilipatan kelopak mata, arcus corneae. Bila tidak terkontrol lama
kelamaan akan menumpuk, menjadi aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
Trigliserid tinggi dapat menyebabkan pankreatitis akut.
Hiperlipidemia atau dislipidemia dapat di diagnosis dengan memeriksa
kadar serum lemak dalam darah. Pemeriksaan rutin yang dilakukan adalah kadar
profil lipid yaitu koslesterol total, trigliserid, kolesterol LDL, kolesterol HDL.
Sebelum pemeriksaan diharapkan pasien sudah melakukan puasa kurang lebih 10
jam sebelum pemeriksaan agar hasilnya tepat dan konsisten. Pemeriksaan
sebaiknya dilakukan pada semua pasien berusia ³ 20 tahun, setiap 5 tahun sekali.
5. Faktor Resiko Hiperlipidemia
Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit
jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus,
gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang paling sering adalah
resiko terkena penyakit jantung.
Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.
Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan
meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol
baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Lalu, apakah kadar
trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau
stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap
abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya
aterosklerosis maupun penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang sangat
tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkanpankreatitis (gangguan
pada organ pankreas).
6. Pengobatan Hiperlidemia
Biasanya pengobatan terbaik untuk orang-orang yang memiliki kadar
kolesterol tinggi adalah :
a. Menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat badan,
karena kadar HDL menurun pada kegemukan.
b. Berhenti merokok, sebab rokok dapat menurunkan kadar HDL.
c. Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya. Diet
rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL.
d. Menambah porsi olah raga. Olah raga bisa membantu mengurangi kadar
LDL-kolesterol dan menambah kadar HDL-kolesterol.
e. Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan).
Obat-obatan kimia yang digunakan untuk menurunkan kadar lemak dalam
darah :
a. Penyerap asam empedu
Contoh: colestyramine, colestipol.
Cara kerja:
1. mengikat asam empedu di usus.
2. meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
Efek samping :
Gangguan pencernaan (mual, muntah, sembelit), urtikaria, dermatitis,
nyeri otot dan sendi, arthritis, sakit kepala, pusing, gelisah, vertigo,
mengantuk, penurunan nafsu makan, lemas, nafas pendek.
b. Penghambat sintesa lipoprotein
Contoh: niasin
Cara kerja:
1. Menurunkan produksi VLDL yang merupakan prekursor LDL.
Efek samping:
Gatal dan kemerahan pada kulit terutama daerah wajah dan
tengkuk, gangguan fungsi hati, gangguan saluran pencernaan (muntah,
diare, tukak lambung), pandangan kabur, hiperusisemia, hiperglikemia
c. Penghambat HMG Koenzim-A reduktase (golongan statin)
Contoh: fluvastatin, lovastatin, pravastatin, simvastatin.
Cara kerja:
1. Menghambat pembentukan kolesterol di hati
2. Meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah
Efek samping :
Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, ‘rash’ (kemerahan), nyeri
otot.
d. Derivat asam fibrat
Contoh: klofibrat, fenofibrat, gemfibrosil.
Cara kerja:
1. belum diketahui, mungkin meningkatkan pemecahan lemak.
Efek samping :
Gangguan saluran pencernaan (mual, mencret, perut kembung, dll),
ruam kulit, kebotakan, impotensi, lekopenia, anemia, berat badan
bertambah, gangguan irama jantung, radang otot.
Pantangan makanan Hiperlipidemia
Tentu banyak sekali makanan yang menjadi pantangan bagi penderita
Hiperlipidemia, sebab Hiperlipidemia sendiri adalah penyakit yang awal
timbulnya karena pola makan yang tidak benar, walaupun seperti itu juga tidak
berarti penderita Hiperlipidemia sama sekali tidak boleh makan. Yang penting
di perhatikan adalah pola makan yang harus di atur dengan mengikuti diet.
Obat-obat yang digunakan untuk Menurunkan Kadar Lemak Darah
Jenis obat Contoh Cara kerjaPenyerap asam empedu
Kolestiramin Kolestipol
Mengikat asam empedu di usus
Meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah
Penghambat sintesa lipoprotein
Niasin Mengurangi kecepatan pembentukan VLDL (VLDL merupakan prekursos dari LDL)
Penghambat koenzim A reduktase
Adrenalin, fluvastatin
Lovastatin Pravastatin Simvastatin Atorvastatin Rosuvastatin Pitavastatin Ezetimibe
Menghambat pembentukan kolesterol
Meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah
Derivat asam fibrat Belum diketahui, mungkin meningkatkan pemecahan lemak
7. Diagnosis
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk
mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita
berpuasa dulu minimal selama 12 jam.
Kadar Lemak Darah
Pemeriksaan Laboratorium Kisaran yg Ideal (mg/dL darah)
Kolesterol total 120-200
Kilomikron Negatif (setelah berpuasa selama 12
jam)
VLDL 1-30
LDL 60-160
HDL 35-65
Perbandingan LDL dengan HDL < 3,5
Trigliserida 10-160
Seorang pasien dinyatakan hiperlipidemia apabila kadar lemak dalam darah
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari yang tertulis di atas.
8. Pencegahan
Gaya hidup aktif seperti :
Berlari perlahan (20 menit), berenang (16 menit), berjalan cepat (30
menit), bersepeda (20 menit), menggunakan tangga, berolahraga mengikuti
video atau berdansa (20 menit).
Kebiasaan makan baik :
Kandungan protein rendah harus mengambil bagian seperempat porsi
makan misalnya ikan, kambing, ayam, bistik tanpa lemak. Karbohidrat
kompleks seprti nasi atau bakmi seperempat porsi dan setengah porsi
sisanya haruslah sayur-sayuran seperti bayam, kol, brokoli, daun bawang,
buncis atau sayuran yang berbentuk daun-daunan yang berwarna hijau atau
kuning.
9. Patofisiologi Hiperlipidemia
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi
menjadi LDL, HDL, Total kolesterol dan Trigliserida dari hati, kolesterol di
angkut oleh lipoprotein yang bernama LDL( Low Density Lipoprotein) untuk
dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan
lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
HDL (High Densiy Lippoprotein) adalah bentuk Lipoprotein yang memlliki
komponen kolesterol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan
menyerap kolesterol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel
makrofag, kemudian membawanya ke hati. VLDL (Very Low Density
Lipoprotein) adalah Lipoprotein yang dibentuk di hati yang kemudian akan
diubah di pembuluh darah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein). Bentuk
Lipoprotein ini memiliki kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol
tersebut ke jaringan seperti dinding pembuluh darah (Jeffry Tenggara, 2008).
Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut
HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya
akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan)
empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan
mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B
(Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat
menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam
operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah
dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL
Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit
dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL lipoprotein adalah
prediktor kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL fungsional menawarkan
perlindungan dengan cara memindahkan kolesterol dari sel dan atheroma.
Konsentrasi tinggi dari LDL dan konsentrasi rendah dari HDL fungsional sangat
terkait dengan penyakit kardiovaskuler karena beresiko tinggi terkena
ateroklerosis. Keseimbangan antara HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara
genetikal, tetapi dapat diubah dengan pengobatan, pemilihan makanan dan faktor
lainnya (Anonim, 2008).
Klasifikasi kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida
Jenis Kolesterol NilaiKolesterol total
Diinginkan
Cukup tinggi
Tinggi
< 200 mg/dL
200-239 mg/dL
≥ 240 mg/dLKolesterol LDL
Optimal
Jauh atau diatas optimal
Cukup tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
<100 mg/dL
100-129
130-159
160-189
≥190Kolesterol HDL
Rendah
Tinggi
<40 mg/dL
≥60 mg/dLTrigliserida
Normal
Cukup tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
<150 mg/dL
150-199 mg/dL
200-499 mg/dL
≥500 mg/dL
Seperti yang telah disebutkan diatas lipid memiliki banyak manfaat bagi
tubuh. Namun, apabila terjadi keadaan hiperlipidemia, akan menyebabkan
kelainan metabolisme lipid. Kelainan metabolisme lipid pada keadaan
hiperlipidemia dapat terjadi pada tapak–tapak produksi atau penggunaan
lipoprotein yang menyebabkan keadaan hipolipoproteinemia atau
hiperlipoproteinemia.
10 . Kompilkasi Hiperlipidemia
a. Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit pada pembuluh darah, karena tekanan
darah tinggi disebabkan oleh menumpuknya zat lemak sehingga menyumbat
jalan aliran darah sehingga jantung harus memompa darah dengan cepat,
orang yang divonis penyakit ini biasanya disesuaikan oleh usia, namun
secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan
darahnya lebih tinggi dari pada 140 mm/hg sistolik atau 90 mmHg diastolik
(140/90).
b. Penyakit Jantung Kororner
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit dimana arteri koronasia
mengalami lesi stenosis. Penyebab stenosis ini terutama disebabkan oleh
timbulnya plak natherosclerosis dalam pembuluh darah tersebut (99%).
Atherosclerosis menyebabkan dinding arteri kaku dan lumen menyempit
disebabkan oleh lemak berlebihan, lemak menyempitkan arteri tersebut,
mengakibatkan aliran darah dan suplai oksigen berkurang mungkin saja bila
stenosis ringan waktu istirahat suplay oksigen masih cukup, tetapi saat
mengadakan aktifitas, dimana diperlukan oksigen lebih banyak, suplay
oksigen tidak cukup, penyakit jantung koroner lebih sering tidak memberi
gejala selama bertahun-tahun (latent), sering penderita ditemukan secara
tidak sengaja yaitu pada pemeriksaan untuk penyakit lain atau ditemukan
pada waktu skrening, gejala yang umum dari penyakit jantung dimulai dari :
Rasa tidak enak di dada, nyeri dada
Berdebar, merasa detak jantung tidak beraturan
Sesak nafas pada waktu kegiatan fisik, berbaring, sesak malam hari
Bengkak kaki, perut
Nyeri kepala atau tengkuk kalau disertai tekanan darah tinggi
Rasa mudah lelah, mudah pingsang, dan
Mati mendadak, merupakan bentuk fatal dari serangan jantung
c. Obesitas
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh.
Secara klasik obesitas telah diidentifikasikan sebagai bobot yang lebih besar
dari 20% bobot yang layak bagi pria dan wanita untuk tinggi tertentu.
Perkiraan banyaknya lemak pada tubuh manusia umumnya diduga melalui
penggunaan gerakan teknik secara non-invasisive yaitu pengukuran lipatan
kulit, desitometri, pencacahan kalium tubuh secara menyeluruh,
pengenceran dengan bahan air yang mengandung tritium dan yang terbaru
dengan menggunakan kondoktifitas listrik tubuh total. Obesitas tidak
mempunyai penyebab tunggal, tetapi merupakan gambaran berbagai
keadaan dengan latar belakang etiologi atau sejarah kejadian yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Mulachella.2011. Hiperlipidemia & Pengobatannya. Diakses di
http://www.faikshare.com/2011/02/hiperlipidemia-pengobatannya.html pada
tanggal 29 April 2012.
Team dokter sehat.2011. Hiperlipidemia (hld) atau kegemukan. Diakses di
http://doktersehat.com/hiperlipidemia-hld-atau-kegemukan/ pada tanggal 29 April
2012
Rizal.2012. Hiperlipidemia. Diakses di
http://www.obatsakit.web.id/hiperlipidemia.html pada tanggal 29 April 2012
Media informasi obat dan penyakit. Diakses di
http://medicastrore.com/penyakit/61/Hiperlidemia.html pada tanggal 29 Mei 2012
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/10/05/246/hiperlipidemia
diakses pada tanggal 29 April 2012