hiperaktif

35
HIPERAKTIF FIKA ACWAR SABILA GINA FAUZIYAH OKY PRASETIA PUTRI RIZKI AMELIA

Upload: yuchiagnita23

Post on 06-Feb-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

Page 1: HIPERAKTIF

HIPERAKTIFFIKA ACWAR SABILAGINA FAUZIYAHOKY PRASETIAPUTRI RIZKI AMELIA

Page 2: HIPERAKTIF

Pengertian

Hiperaktif adalah suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak yang ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.

Page 3: HIPERAKTIF

Etiologi

1. Faktor neurologic2. Faktor toksik3. Faktor genetic4. Faktor psikososial dan lingkungan

Page 4: HIPERAKTIF

KLASIFIKASI

1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian (in-atensi)

2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive.3. Tipe gabungan (kombinasi)

Page 5: HIPERAKTIF

MANIFESTASI KLINIS

1. Identifikasi awal anak hiperaktif umumnya terjadi pada anak usia taman kanak-kanak atau sekolah dasar

2. Ukuran obyektif tidak memperlihatkan bahwa anak yang terkena gangguan ini memperlihatkan aktivitas fisik yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan anak-anak control yang normal, tetapi gerakan-gerakan yang mereka lakukan kelihatan lebih kurang bertujuan serta mereka selalu resah dan gelisah.

Page 6: HIPERAKTIF

3. Mereka mempunyai rentang perhatian yang pendek, mudah dialihkan serta bersifat impulsif dan mereka cenderung untuk bertindak tanpa mempertimbangkan atau merenungkan akibat tindakan mereka tersebut.

4. Mereka mempunyai toleransi yang rendah terhadap perasaan frustasi dan secara emosional suasana hatinya sangat labil, beberapa menit terlihat gembira, mendadak marah-marah dan ngambek serta mudah terangsang, perhatiannya gampang teralihkan, tidak tahan fustasi, dan kurang dapat mengontrol diri.

Page 7: HIPERAKTIF

5. Suasana perasaan hati mereka cenderung untuk bersifat netral atau bertentangan, mereka kerap kali berkelompok, tetapi secara sosial mereka bersikap kaku, bersifat permusuhan dan negatif.

6. Mempunyai gambaran mengenai diri mereka sendiri yang buruk serta mempunyai rasa harga diri yang rendah dan kerap kali mengalami depresi.

Page 8: HIPERAKTIF

7. Mengalami kegagalan dalam akademik dan kadang perkembangan motorik dan bahasanya juga terlambat, seperti ketidakmampuan belajar membaca, matematika, mengeja serta tulis tangan.

8. Apa yang dilakukan tidak satu pun diselesaikan, anak cepat sekali beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.

9. Gejala lainnya, adalah tidak mampu mengontrol gerakan, tidak bisa duduk tenang, bergoyang-goyang, atau merosot hingga terjatuh dari tempat duduk dan sepertinya tidak kenal lelah, seakan energinya digerakan oleh mesin, kalau anak lain diam karena capek sehabis berlarian, ia paling cuma minum lalu bergerak lagi.

Page 9: HIPERAKTIF

patofisiologiKurang konsentrasi atau gangguan hiperaktivitas ditandai dengan gangguan konsentrasi, sifat impulsif, dan hiperaktivitas. Tidak terdapat bukti yang meyakinkan tentang sesuatu mekanisme patofisiologi ataupun gangguan biokimiawi. Anak pria yang hiperaktif, yang berusia antara 6–9 tahun serta yang mempunyai IQ yang sedang, yang telah memberikan tanggapan yang baik terhadap pengobatan–pengobatan stimulan, memperlihatkan derajat perangsangan yang rendah (a low level of arousal) di dalam susunan syaraf pusat mereka, sebelum pengobatan tersebut dilaksanakan, sebagaimana yang berhasil diukur dengan mempergunakan elektroensefalografi, potensial–potensial yang diakibatkan secara auditorik serta sifat penghantaran kulit.

Page 10: HIPERAKTIF

komplikasi

1. Diagnosis sekunder sampai gangguan konduksi, depresi dan penyakit ansietas.

2. Pencapaian akademik kurang, gagal disekolah, sulit membaca dan mengejakan aritmatika (sering kali akibat abnormalitas konsentrasi)

3. Hubungan dengan teman sebaya buruk (sering kali akibat perilaku agresif dan kata-kata yang diungkapkan)

Page 11: HIPERAKTIF

pemeriksaanTidak ada pemeriksaan laboratorium yang akan menegakkan diagnosis gangguan kekurangan perhatian. Anak yang mengalami hiperaktivitas dilaporkan memperlihatkan jumlah gelombang-gelombang lambat yang bertambah banyak pada elektorensefalogram mereka, tanpa disertai dengan adanya bukti tentang penyakit neurologik atau epilepsi yang progresif, tetapi penemuan ini mempunyai makna yang tidak pasti. Suatu EEG yang dianalisis oleh komputer akan dapat membantu di dalam melakukan penilaian tentang ketidakmampuan belajar pada anak itu.

Page 12: HIPERAKTIF

penatalaksanaanA. Keperawatan 1. Pengobatan serta perawatan yang harus dilaksanakan

pada anak yang mengalami gangguan hiperaktif ditujukan kepada keadaan sosial lingkungan rumah dan ruangan kelas penderita serta kepada kebutuhan-kebutuhan akademik dan psikososial anak yang bersangkutan, suatu penjelasan yang terang mengenai keadaan anak tersebut haruslah diberikan kepada kedua orang tuanya dan kepada anak itu sendiri.

2. Anak tersebut hendaklah mempunyai aturan yang berjalan secara teratur menurut jadwal yang sudah ditetapkan dan mengikuti kegiatan rutinnya itu, dan sebaiknya selalu diberikan kata-kata pujian.

Page 13: HIPERAKTIF

3. Perangsangan yang berlebihan serta keletihan yang sangat hebat haruslah dihindarakan, anak tersebut akan mempunyai saat-saat santai setelah bermain terutama sekali setelah ia melakukan kegiatan fisik yang kuat dan keras

4. Periode sebelum pergi tidur haruslah merupakan masa tenang, dengan cara menghindarkan acara-acara televisi yang merangsang, permainan-permainan yang keras dan jungkir balik.

5. Lingkungan di sekitar tempat tidur sebaiknya diatur sedemikian rupa, barang-barang yang membahayakan dan mudah pecah dihindarkan.

6. Teknik-teknik perbaikan aktif yang lebih formal akan dapat membantu, dengan memberikan hadiah kepada anak tersebut berupa bintang atau tanda sehingga mereka dapat mencapai kemajuan dalam tingkah laku mereka.

Page 14: HIPERAKTIF

B. MedisTerapi farmakologi :Farmakoterapi kerap kali diberikan kepada anak-anak yang mengalami gangguan hiperaktif. Farmakologi yang sering digunakan adalah dekstroamfetamin, metilfenidat, magnesium pemolin serta fenotiazin.

Page 15: HIPERAKTIF

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATANA. PENGKAJIANMenurut Videbeck (2008) pengkajian anak yang mengalami Attention Deficyt Hiperactivity Disorder (ADHD) antara lain:1. Pengkajian riwayat penyakita) Orang tua mungkin melaporkan bahwa anaknya rewel dan

mengalami masalah saat bayi atau perilaku hiperaktif hilang tanpa disadari sampai anak berusia todler atau masuk sekolah atau daycare.

b) Anak mungkin mengalami kesulitan dalam semua bidang kehidupan yang utama, seperti sekolah atau bermain dan menunjukkan perilaku overaktif atau bahkan perilaku yang membahayakan di rumah.

c) Berada diluar kendali dan mereka merasa tidak mungkin mampu menghadapi perilaku anak.

d) Orang tua mungkin melaporkan berbagai usaha mereka untuk mendisplinkan anak atau mengubah perilaku anak dan semua itu sebagian besar tidak berhasil.

Page 16: HIPERAKTIF

2. Penampilan umum dan perilaku motorika) Anak tidak dapat duduk tenang di kursi dan mengeliat

dan bergoyang-goyang saat mencoba melakukannya.b) Anak mungkin lari mengelilingi ruang dari satu benda

ke benda lain dengan sedikit tujuan atau tanpa tujuan yang jelas.

c) Kemampuan anak untuk berbicara terganggu, tetapi ia tidak dapat melakukan suatu percakapan, ia menyela, menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan berakhir dan gagal memberikan perhatian pada apa yang telah dikatakan.

d) Percakapan anak melompat-lompat secara tiba-tiba dari satu topik ke topik yang lain.

Page 17: HIPERAKTIF

3. Mood dan afeka) Mood anak mungkin labil, bahkan sampai

marah-marah atau tempertantrum.b) Ansietas, frustasi dan agitasi adalah hal biasa.c) Anak tampak terdorng untuk terus bergerak

atau berbicara dan tampak memiliki sedikit kontrol terhadap perilaku tersebut.

d) Usaha untuk memfokuskan perhatian anak dapat menimbulkan perlawanan dan kemarahan.

Page 18: HIPERAKTIF

4. Proses dan isi pikirSecara umum tidak ada gangguan pada area ini meskipun sulit untuk mempelajari anak berdasarkan tingkat aktivitas anak dan usia atau tingkat perkembangan.5. Sensorium dan proses intelektuala) Anak waspada dan terorientasi, dan tidak ada perubahan sensori atau

persepsi seperti halusinasi.b) Kemampuan anak untuk memberikan perhatian atau berkonsentrasi

tergangguan secara nyata.c) Rentang perhatian anak adalah 2 atau 3 detik pada ADHD yang berat

2 atau 3 menit pada bentuk gangguan yang lebih ringan.d) Mungkin sulit untik mengkaji memori anak, ia sering kali menjawab,

saya tidak tahu, karena ia tidak dapat memberi perhatian pada pertanyaan atau tidak dapat berhenti memikirkan sesuatu.

e) Anak yang mengalami ADHD sangat mudah terdistraksi dan jarang yang mampu menyelesaikan tugas.

Page 19: HIPERAKTIF

6. Penilaian dan daya tilik diria) Anak yang mengalami ADHD biasanya menunjukkan penilaian

yang buruk dan sering kali tidak berpikir sebelum bertindakb) Mereka mungkin gagal merasakan bahaya dan melakukan tindakan

impulsif, seperti berlari ke jalan atau melompat dari tempat yang tinggi.

c) Meskipun sulit untuk mempelajari penilaian dan daya tilik pada anak kecil.

d) Anak yang mengalami ADHD menunjukkan kurang mampu menilai jika dibandingkan dengan anak seusianya.

e) Sebagian besar anak kecil yang mengalami ADHD tidak menyadari sama sekali bahwa perilaku mereka berbeda dari perilaku orang lain.

f) Anak yang lebih besar mungkin mengatakan, “tidak ada yang menyukaiku di sekolah”, tetapi mereka tidak dapat menghubungkan kurang teman dengan perilaku mereka sendiri.

Page 20: HIPERAKTIF

7. Konsep diria) Hal ini mungkin sulit dikaji pada anak yang masih

kecil, tetapi secara umum harga diri anak yang mengalami ADHD adalah rendah.

b) Karena mereka tidak berhasil di sekolah, tidak dapat memiliki banyak teman, dan mengalami masalah dalam mengerjakan tugas di rumah, mereka biasanya merasa terkucil dan merasa diri mereka buruk.

c) Reaksi negatif orang lain yang muncul karena perilaku mereka sendiri sebagai orang yang buruk dan bodoh

Page 21: HIPERAKTIF

8. Peran dan hubungana) Anak biasanya tidak berhasil disekolah, baik secara akademis

maupun sosial.b) Anak sering kali mengganggu dan mengacau di rumah, yang

menyebabkan perselisihan dengan saudara kandung dan orang tua.

c) Orang tua sering meyakini bahwa anaknya sengaja dan keras kepala dan berperilaku buruk dengan maksud tertentu sampai anak yang didiagnosis dan diterapi.

d) Secara umum tindakan untuk mendisiplinkan anak memiliki keberhasilan yang terbatas pada beberapa kasus, anak menjadi tidak terkontrol secara fisik, bahkan memukul orang tua atau merusak barang-barang milik keluarga.

e) Orang tua merasa letih yang kronis baik secara mental maupun secara fisik.

f) Guru seringkali merasa frustasi yang sama seperti orang tua dan pengasuh atau baby sister mungkin menolak untuk mengasuh anak yang mengalami ADHD yang meningkatkan penolakan anak.

Page 22: HIPERAKTIF

9. Pertimbangan fisiologis dan perawatan diriAnak yang mengalami ADHD mungkin kurus jika mereka tidak meluangkan waktu untuk makan secara tepat atau mereka tidak dapat duduk selama makan. Masalah penenangan untuk tidur dan kesulitan tidur juga merupakan masalah yang terjadi. Jika anak melakukan perilaku ceroboh atau berisiko, mungkin juga ada riwayat cedera fisik.

Page 23: HIPERAKTIF

B. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik yang biasanya ditemukan pada anak dengan gangguan hiperaktif mencakup :1. Rambut yang halus2. Telinga yang salah bentuk3. Lipatan-lipatan epikantus4. Langit-langit yang melengkung tinggi serta5. Kerutan-kerutan telapak tangan yang hanya tunggal

saja6. Terdapat gangguan keseimbangan, astereognosis,

disdiadokhokinesis serta permasalahan-permasalahan di dalam koordinasi motorik yang halus.

Page 24: HIPERAKTIF

DIAGNOSA1. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan

disabilitas perkembangan (hiperaktivitas).2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan

gangguan kepribadian.3. Resiko perubahan peran menjadi orang tua

berhubungan dengan anak dengan gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas.

4. Resiko cedera berhubungan dengan psikologis (orientasi tidak efektif)

5. Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan penyakit mental (hiperaktivitas), kurang konsentrasi.

Page 25: HIPERAKTIF

INTERVENSI1. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan

disabilitas perkembangan (hiperaktivitas).NOC : Ketrampilan interaksi socialTujuan : Pasien mampu menunjukan interaksi social yang baik.Kriteria Hasil :1) Menunjukan perilaku yang dapat meningkatkan atau

memperbaiki interaksi social2) Mendapatakan atau meningkatkan keterampilan

interaksi social (misalnya: kedekatan, kerja sama, sensitivitas dan sebagainya).

3) Mengungkapkan keinginan untuk berhubungan dengan orang lain.

Page 26: HIPERAKTIF

NIC : Peningkatan sosialisasi, aktivitas keperawatan :1. Kaji pola interaksi antara pasien dan orang lain2. Anjurkan pasien untuk bersikap jujur dalam

berinteraksi dengan orang lain dan menghargai hak orang lain.

3. Identifikasi perubahan perilaku yang spesifik.4. Bantu pasien meningkatkan kesadaran akan

kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain.

5. Berikan umpan balik yang positif jika pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.

Page 27: HIPERAKTIF

2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan gangguan kepribadian.

NOC : KonsentrasiTujuan : Pasien dapat berkonsentrasi secara penuh terhadap obyek atau benda- benda disekitarnyaKriteria Hasil :1) Menunjukan proses pikir yang logis,

terorganisasi.2) Tidak mudah terganggu/focus terhadap sesuatu3) Berespon dengan baik terhadap stimulus.

Page 28: HIPERAKTIF

NIC : Pengelolaan Konsentrasi, aktivitas keperawatan :1. Berikan pada anak yang membutuhkan ketrampilan dan

perhatian2. Kurangi stimulus yang berlebihan terhadap orang-orang

dan lingkungan dan orang/benda-benda disekitarnya.3. Berikan umpan balik yang positif dan perilaku yang

sesuai.4. Bantu anak untuk mengidentifikasikan benda-benda

disekitarnya seperti, memberikan permainan-permainan yang dapat merangsang pusat konsentrasi.

5. Kolaborasi medis dalam pemberian terapi obat stimulan untuk anak dengan gangguan pusat konsentrasi.

Page 29: HIPERAKTIF

3. Resiko perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan anak dengan gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas.

NOC : Menjadi orang tuaTujuan : Orang tua mampu menghadapi kemungkinan resiko yang terjadi terhadap anak dengan hiperaktivitas.Kriteria Hasil :1) Mempunyai harapan peran orang tua yang realistis2) Mengidentifikasi factor-faktor resiko dirinya yang

dapat mengarah menjadi orang tua yang tidak efektif.3) Mengungkapkan dengan kata-kata sifat positif dari

anak.

Page 30: HIPERAKTIF

NIC : Peningkatan Perkembangan, aktivitas keperawatan :1. Berikan informasi kepada orang tua tentang

bagaimana cara mengatasi perilaku anak yang hiperaktif.

2. Ajarkan pada orang tua tentang tahapan penting perkembangan normal dan perilaku anak.

3. Bantu orang tua dalam mengimplementasikan program perilaku anak yang positif.

4. Bantu keluarga dalam membuat perubahan dalam lingkungan rumah yang dapat menurunkan perilaku negative anak.

Page 31: HIPERAKTIF

4. Resiko cedera berhubungan dengan psikologis (orientasi tidak efektif)

NOC : Pengendalian ResikoTujuan : Klien dapat terhindar dari resiko cederaKriteria Hasil :1) Mengubah gaya hidup untuk mengurangii resiko.2) Pasien/keluarga akan mengidentifikasikan resiko

yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap cedera.

3) Orang tua akan memilih permainan, memberi perawatan dan kontak social lingkungannya dengan baik.

Page 32: HIPERAKTIF

NIC : Mencegah Jatuh, aktivitas keperawatan :1. Identifikasikan factor yang mempengaruhi kebutuhan

keamanan, misalnya: perubahan status mental, keletihan setelah beraktivitas, dll.

2. Berikan materi pendidikan yang berhubungan dengan strategi dan tindakan untuk mencegah cedera.

3. Berikan informasi mengenai bahaya lingkungan dan karakteristiknya (misalnya : naik tangga, kolam renang jalan raya, dll)

4. Hindarkan benda-benda disekitar pasien yang dapat membahayakan dan menyebabkan cidera.

5. Ajarkan kepada pasien untuk berhati-hati dengan alat permainannya dan intruksikan kepada keluarga untuk memilih permainan yang sesuai dan tidak menimbulkan cedera.

Page 33: HIPERAKTIF

6. Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan. penyakit mental (hiperaktivitas), kurang konsentrasi.

NOC: Child DevelopmentTujuan: Pasien tidak mengalami keterlambatan perkembanganKriteria Hasil:1) Anak akan mencapai tahapan dalam perkembangan

yaitu tidak mengalami keterlambatan 25 % atau lebih area sosial/perilaku pengaturan diri atau kognitif, bahasa, keterampilan motorik halus dan motorik kasar.

Page 34: HIPERAKTIF

NIC: Meningkatan Perkembangan1. Lakukan pengkajian kesehatan yang seksama (misalnya,

riwayat anak, temperamen, budaya, lingkungan keluarga, skrining perkembangan) untuk menentukan tingkat fungsional.

2. Berikan aktivitas bermain yang sesuai, dukung beraktivitas dengan anak lain.

3. Kaji adanya faktor resiko pada saat prenatal dan pasca natal.4. Berkomunikasi dengan pasien sesuai dengan tingkat kognitif

pada perkembangannya.5. Berikan penguatan yang positif/umpan balik terhadap usaha-

usaha mengekspresikan diri.6. Ajarkan kepada orang tua tentang hal-hal penting dalam

perkembangan anak.

Page 35: HIPERAKTIF

TERIMA KASIH