hhnk - pembuatan briket arang

Upload: m-iqbal-maulana

Post on 06-Mar-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

Nama: Muhammad Iqbal MaulanaNIM: 141201133Kelas: HUT 3D

PEMBUATAN BRIKET ARANG

Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji. Tujuan pembuatan briket arang adalah untuk menambah jangka waktu bakar dan untuk menghemat biaya. Arang yang sering dijadikan briket arang diantaranya adalah arang sekam, arang serbuk gergaji, dan arang serasah. Arang- arang tersebut terlalu kecil untuk digunakan langsung dan akan cepat habis. Sehingga akan lebih awet jika diubah menjadi briket arang. Untuk arang tempurung kelapa dapat dijadikan briket arang, tetapi hanya tempurung yang sudah remuk. Sedangkan tempurung yang masih utuh tidak perlu dijadikan briket arang.Briket arang merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari hasil proses pembakaran bahan yang memiliki ukuran/diameter kecil (ranting, serbuk, serpih, sebetan, tempurung kelapa, tempurung kemiri dll). Limbah dari pengarangan yang berupa bongkah arang yang berukuran kecil atau serbuk dapat diubah menjadi bentuk briket arang yang akan dapat memperbaiki sifat fisiknya terutama kerapatan, kebersihan dan ketahanan tekan sertamemperlambat kecepatan pembakaran sehingga bentuk produk tersebut akan mempunyai ukuran yang sama dan lebih disenangi konsumen. Dengan penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan. Selain itu penggunaan briket arang dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket arang ini dikelola dengan baik untuk selanutnya briket arang dijual.Bahan pembuatan briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk kayu gergajian.Adapun kelebihan dari briket arang adalah sebagai berikut.a. Bersih dan tidak berdebu.b. Mengeluarkan sedikit asap dan tidak berdebu.c. Abu sisa pembakaran kecil.d. Menghasilkan kalor panas yang tinggi dan konstan.e. Menyala terus tanpa dikipasf. Ramah lingkungang. Bahan baku briket arang melimpah.h. Proses pembuatan briket arang yaitu :

1. Penyiapan bahan bakuBahan baku merupakan sampah atau limbah organik, seperti daun-daun kering, sisa gergaji kayu, tempurung kelapa, ampas tebu, dsb yang sudah dibersihkan dari bahan bahan lain yang tidak berguna, seperti batu, plastik, tanah, dsb. Usahakan bahan udah kering agar mempercepat proses karbonisasi dan hasil karbonisasi lebih homogen.2. Karbonisasi (pengarangan)Bahan-bahan baku dimasukkan ke dalam drum bekas atau wadah dan tutup rapat untuk mengurangi oksidasi. Wadah ditaruh di atas sumber api, bisa kompor, atau perapian dan dipanaskan kira-kira kurang lebih 5-8 jam tergantung jumlah bahan yang di arangkan dan derajat pengarangan yang diharapkan.3. Penggilingan arangArang yang terbentuk digiling manual atau dengan alat penggiling tepung atau blender sampai berukuran kecil dan honogen.4. PenyaringanArang yang sudah digiling disaring dengan saringan 0,1 atau 0,5 mm atau saringan mesh atau saringan biasa kalau tidak ada. Arang yang tidak lolos saringan bisa digiling kembali.5. Pencampuran dengan bahan pelekatAda beberapa perekat yang bisa digunakan, seperti aci (tepung tapioka), tanah liat, getah karet, getah pinus, dan lem kayu. Yamg paling murah dan mudah adalah lem aci namun dapat menimbulkan jamur pada penyimpanan yang lama. (pilihan: bisa diatasi dengan dicampur bahan kimia anti jamur). untuk pembuatan lem aci sendiri adalah dengan mencampurkan tepung tapioka dengan air mendidih dan diaduk-aduk. Setelah dingin, lem aci dicampurkan dengan bahan arang dengan perbandingan 600 cc lem aci untuk 1 kg arang. Campuran tersebut diaduk-aduk hingga merata. Catatan : lem aci tidak boleh terlalu encer atau terlalu pekat karena akan mempengaruhi sifat mekanik briket.6. Pencetakan adonanAdonan antara arang dengan bahan perekat dimasukkan di dalam cetakan dengan ditekan-tekan agar padat dan tidak mudah pecah atau hancur. Cetakan bisa terbuat dari kayu, logam, atau PVC yang mempunyai lubang di atas dan di bawah agar mempermudah pengeluaran briket.7. Pengeringan briketBriket yang sudah dicetak dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2-3 hari atau di dalam oven selama 4-6 jam sampai benar-benar kering, selama pengeringan, briket dibolak-balik agar pengeringan merata.8. Pelapisan dengan bahan nyalaAda beberapa jenis bahan penyala, antara lain adalah lilin cair, getah pinus, spirtus, oli bekas, minyak sawit, dan minyak jarak. Bahan penyala bisa disemprotkan di sekeliling permukaan briket atau briket bisa dicelupkan di dlam bahan penyala. Khusus untuk lilin cair dan getah pinus bisa dicampurkan bersama-sama dengan arang dan lem lalu dicetak.9. Uji nyalaUji nyala digunakan untuk mengetahui kemampuan briket arang sebagai bahan bakar. Idealnya 200 gram briket bisa mendidihkan 2 liter air dalam waktu 45 menit.