hhead to toe

10
Labels: Artikel Kesehatan 4 TEKNIK DALAM PEMERIKSAAN FISIK 1. Inspeksi Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Cahaya yang adekuat diperlukan agar perawat dapat membedakan warna, bentuk dan kebersihan tubuh klien. Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris. Dan perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya. Contoh : mata kuning (ikterus), terdapat struma di leher, kulit kebiruan (sianosis), dan lain- lain. 2. Palpasi Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya tentang : temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi, ukuran. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan selama palpasi : Ciptakan lingkungan yang nyaman dan santai. Tangan perawat harus dalam keadaan hangat dan kering Kuku jari perawat harus dipotong pendek. Semua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir. Misalnya : adanya tumor, oedema, krepitasi (patah tulang), dan lain-lain. 3.Perkusi

Upload: ahmad-faruq

Post on 22-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

head to toe

TRANSCRIPT

Labels: Artikel Kesehatan 4 TEKNIK DALAM PEMERIKSAAN FISIK1. InspeksiAdalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Cahaya yang adekuat diperlukan agar perawat dapat membedakan warna, bentuk dan kebersihan tubuh klien. Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris. Dan perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya. Contoh : mata kuning (ikterus), terdapat struma di leher, kulit kebiruan (sianosis), dan lain-lain.2. PalpasiPalpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya tentang : temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi, ukuran.Langkah-langkah yang perlu diperhatikan selama palpasi :Ciptakan lingkungan yang nyaman dan santai.Tangan perawat harus dalam keadaan hangat dan keringKuku jari perawat harus dipotong pendek.Semua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir.Misalnya : adanya tumor, oedema, krepitasi (patah tulang), dan lain-lain.

3.Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan menghasilkan suara.Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. Perawat menggunakan kedua tangannya sebagai alat untuk menghasilkan suara.Adapun suara-suara yang dijumpai pada perkusi adalah :Sonor : suara perkusi jaringan yang normal.Redup : suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya di daerah paru-paru pada pneumonia.Pekak : suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah jantung, perkusi daerah hepar.Hipersonor/timpani : suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong, misalnya daerah caverna paru, pada klien asthma kronik.4. AuskultasiAdalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.Suara tidak normal yang dapat diauskultasi pada nafas adalah :Rales : suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran-saluran halus pernafasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang, kasar). Misalnya pada klien pneumonia, TBC.Ronchi : nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi maupun saat ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang bila klien batuk. Misalnya pada edema paru.Wheezing : bunyi yang terdengar ngiii.k. bisa dijumpai pada fase inspirasi maupun ekspirasi. Misalnya pada bronchitis akut, asma.Pleura Friction Rub ; bunyi yang terdengar kering seperti suara gosokan amplas pada kayu. Misalnya pada klien dengan peradangan pleura.Pendekatan pengkajian fisik dapat menggunakan :

1. Head to toe (kepala ke kaki)Pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan secara berurutan sampai ke kaki. Mulai dari : keadaan umum, tanda-tanda vital, kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, punggung, genetalia, rectum, ektremitas.2. ROS (Review of System / sistem tubuh)Pengkajian yang dilakukan mencakup seluruh sistem tubuh, yaitu : keadaan umum, tanda vital, sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal dan integumen, sistem reproduksi. Informasi yang didapat membantu perawat untuk menentukan sistem tubuh mana yang perlu mendapat perhatian khusus.3. Pola fungsi kesehatan Gordon, 1982Perawat mengumpulkan data secara sistematis dengan mengevaluasi pola fungsi kesehatan dan memfokuskan pengkajian fisik pada masalah khusus meliputi : persepsi kesehatan-penatalaksanaan kesehatan, nutrisi-pola metabolisme, pola eliminasi, pola tidur-istirahat, kognitif-pola perseptual, peran-pola berhubungan, aktifitas-pola latihan, seksualitas-pola reproduksi, koping-pola toleransi stress, nilai-pola keyakinan.4. DOENGOES (1993)Mencakup : aktivitas / istirahat, sirkulasi, integritas ego, eliminasi, makanan dan cairan, hygiene, neurosensori, nyeri / ketidaknyamanan, pernafasan, keamanan, seksualitas, interaksi sosial, penyuluhan / pembelajaran.

Pemeriksaan Fisik Paru (Pulmo)Tipe pernapasanTipe PernapasanDiagnosis Banding

ThorakoabdominalTak ada kelainan (t.a.k)

ParadoksalPneumothoraks

InspeksiHemithoraks yang patologis disebutkan terlebih dahulu.Pengembangan Dinding Dada (PD)Kesan

Statis

PD kanan = kiriT.a.k.

PD kanan < kiriTrauma di kananMassa di kanan

PD kiri < kananTrauma di kiriMassa di kiri

Dinamis

PD kanan = kiriT.a.k.

PD kanan < kiri, atauDada kanan tertinggalTrauma di kananMassa di kanan

PD kiri < kanan, atauDada kiri tertinggalTrauma di kiriMassa di kiri

PalpasiFremitus Raba (FR)Kesan Isi Dominan

FR meningkatCairanMassa

FR normalJaringan paru

FR menurunUdara

PerkusiPerkusiKesan Isi DominanDiagnosis Banding

HipersonorUdaraPneumothoraksPPOK

SonorJaringan paruParu fisiologis

RedupCairanHidrothoraksPyothoraks atau EmpyemaKilothoraks

PekakDarahPadatHematothoraksBronkopneumoniaPneumoniaMassa mediastinumMassa paru

AuskultasiSuaraDiagnosis Banding

Suara dasar

Vesikuler

Vesikuler menguat/meningkatCairan HidrothoraksPyothoraks atau EmpyemaKilothoraksMassa Tumor

Vesikuler normalJaringan paru T.a.k.

Vesikuler melemah/menurunUdara PneumothoraksPPOK

Vesikuler hilangUdara PneumothoraksDarah Hematothoraks

Bronkhial

Bronkhovesikuler

Suara tambahan

Mengi (wheezing)AsmaUdem pulmoDekompensasi kordis sinistraGagal jantung kongestif (CHF)[1]

Ronkhi basah kasar (RBK)Udem pulmoDekompensasi kordis sinistraGagal jantung kongestif (CHF)[1]

Ronkhi basah halus (RBH)Infeksi saluran napas akut (ISPA)PPOKUdem pulmoDekompensasi kordis sinistraGagal jantung kongestif (CHF)[1]

GallopGagal jantung kongestif (CHF)[1]

Daftar Pustaka (id) Standar Kompetensi Dokter. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia; 2006. ISBN 979-15546-4-1.