hepatitis.doc
TRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN
HEPATITIS
A. DEFINISI
a. Pengertian
Hepatitis adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama
berhubungan erat dengan adanya nekrose hati. Biasanya disebabkan oleh
virus yaitu oleh virus hepatitis A, virus hepatitis B, dan virus non A dan
non B disamping oleh virus-virus lain. (Kapita salekta kedokteran edisi II).
Hepatitis adalah penyakit infeksi dimana terdapat pembengkakan sel
hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A dan hepatitis B, dapat
ditularkan melalui faecal-oral route maupun secara parenteral dan produk
darah. (Gastroenterologi edisi ke 3 oleh Sujono hadi)
Hepatitis virus adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis,
biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer and Bare, 2002)
Hepatitis virus adalah istilah yang dipakai untuk infeksi virus, dengan
hati merupakan organ sasaran dominant (Shulmant et al, 1994).
b. Klasifikasi Hepatitis
a) Hepatitis A
Disebabkan oleh virus hepatitis A yang berjenis RNA virus (enterovirus).
Penularan melalui rute fecal oral, kadang juga melalui tranfusi darah.
Perjalanan penyakit dapat berlangsung lama, dari 4 – 8 minggu. Dengan
gejala yang muncul, berupa infeksi saluran pernafasan atas ringan dengan
panas yang tidak terlalu tinggi.
b) Hepatitis B
Disebabkan oleh virus hepatitis B yang berjenis DNA double shelled.
Penularan utama perkutaneus dengan terkena darah penderita, juga melalui
membrane mukosa, dan melalui jarum injeksi, prosedur suction, tranfusi
darah. Periode inkubasi berlangsung 28 – 160 hari. Gejala yang mungkin
timbul atralgia dan ruam.
1
c) Hepatitis C
Disebabkan pleh virus hepatitis C yang mirip dengan HBV, merupakan
RNA virus. Penyakit ini ditularkan melalui darah atau produk darah, dan
sering terjadi pada homoseksual laki-laki melalui kontak seksual. Masa
inkubasi 2 – 22 minggu. Gejala penyakit hamper sama dengan hepatitis B.
d) Hepatitis D
Disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV), yang merupakan virus RNA
yang membutuhkan bantuan HBV. Penularan utama melalui
nonperkutaneus rute. Gejalanya hamper sama dengan hepatitis B kecuali
klien cenderung untuk menderita hepatitis fullminant dan berlanjut
menjadi hepatitis aktif yang kronis serta serosis hepatic.
e) Hepatitis E
Merupakan virus terbaru yang teridentifikasi, dianggap penularan melalui
jalur fecal oral. Masa inkubasinya bervariasi diperkirakan antara 15 – 65
hari. Gejalanya serupa dengan yang terdapat pada tipe hepatitis virus yang
lain.
B. ETIOLOGI
Virus : hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D
dan
hepatitis E
Obat-obatan : acetaminophen, analgesik, jamu,
Riwayat penggunaan NAPZA (narkotik,
Toksin : aflatoksin, karbon, tetraklorit, trikloroetilen
Infeksi Sekunder : cytomegalo virus, herpes simplek virus, varicela-zoster
virus
C. TANDA DAN GEJALA
Penyakit hepatitis dibagi beberapa manifestasi yang dihubungkan dengan adanya
gejala ikterus, yaitu
a) Fase Praikterus (prodromal)
Berlangsung 1 sampai 21 hari, dengan gejala pada gastrointestinal yang
nampak yaitu :
Anoreksia(penurunan nafsu makan)
Tidak nyaman pada abdomen kuadran kanan atas
2
Nausea(rasa mual)
Muntah
Konstipasi
Diare
Malaise(lemas)
Nyeri kepala
Peningkatan suhu tubuh
kemerahan
b) Fase Ikterus
Berlangsung 4 – 6 minggu dengan gejala :
Urin warna coklat
Feces warna pucat
Pruritus(gatal-gatal di kulit karna efek dari penumpukan bilirubin)
Fatique
Gejala GIT berlanjut
c) Fase Post Ikterus
Ikterik akan menghilang dalam waktu 2 – 4 minggu, gejala yang nampak :
Malaise dan fatique
Hepatomegali masih teraba beberapa waktu
Hilangnya ikterus bukan berarti sembuh tetapi suatu saat bisa
relaps (kambuh)
3
D. PATOFISIOLOGI
Agen penyebab
(virus / toksin)
hati membesar
(terkumpulnya limfosit, inflamasi sel dan bendungan cairan)
abdomen kuadran kanan atas distorsi lobus hati
terasa nyeri
inflamasi,nekrosis
kerusakan sel hepar
berkelanjutan
terkumpulnya komplek tekanan sirkulasi
imun di pembuluh darah portal
sistim komplemen aktif odem pada saluran
penyalur empedu
reaksi sistemik
(urtikaria,nyeri sendi)
E. PROSES KEPERAWATAN PADA HEPATITIS
a) Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
Riwayat tentang tranfusi darah, hemodialisis, pemberian obat
intravena
Perilaku kesehatan tentang aktivitas seksual, dan penggunaan
sikat gigi serta personal hygiene
Riwayat pekerjaan, termasuk profesi yang beresiko tertular
penyakit hepatitis, misalnya bekerja di pelayanan kesehatan, pabrik
bahan kimia
Lingkungan rumah, sanitasi yt
4
2. Keluhan
Bergantung dari jenis penyebab, secara umum gejalanya adalah :
Malaise
Kelemahan
Nyeri otot
Nyeri kepala
Mual muntah
Urtikaria
ikterus
3. Pemeriksaan Fisik
Ikterus pada kulit dan sclera, terdapat pembesaran hepar pada pemeriksaan
palpasi abdomen
4. Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium : SGOT melebihi jumlah normal (4,8 – 1,9
U/L), SGPT meningkat (normal 2,4 – 17 U/I), bilirubin total lebih dari
2,5 mg/dl, terdapat antivirus hepatitis (tergantung penyebab),
peningkatan immunoglobulin M (IgM).
USG, CT Scan, MRI diketahui adanya inflamasi pada hepar.
b) Diagnosa Keperawatan
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
b. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah
c. Kecemasan berhubungan dengan hospitalisasi
d. Nyeri berhubungan dengan inflamasi hepar
e. Isolasi social berhubungan dengan resiko transmisi infeksi
f. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
pruiritas, ikterus.
5
c) Perencanaan
Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum
Tujuan / criteria standar Intervensi Keperawatan Rasional
Setelah dilakukan tindakan
2 hari, Klien menunjukkan
peningkatan aktivitas
secara bertahap, dengan
criteria standar :
Klien menyatakan
pemahaman situasi dan
program pengobatan
Klien
menunjukkan aktivitas
baru sesuai dengan
pembatasan aktivitas
Klien
menunjukkan/
melaporkan
peningkatan aktivitas
secara bertahap
1. tin
gkatkan tirah baring
pasien
2. be
ritahu keluarga untuk
berkunjung secara
singkat
3. ub
ah posisi sering
(minimum 2 jam)
4. di
skusikan dengan klien
aktivitas lain yang
dapat ditoleransi
dengan kelemahan
5. tin
gkatkan aktivitas
sesuai dengan
toleransi, misalnya
ROM pasif – aktif
6. Ba
ntu personal hygiene
klien pada fase akut
1. Aktivitas dan posisi
duduk menurunkan
aliran darah ke kaki,
yang menghambat
sirkulasi ke hati
2. Meningkatkan
istirahat dan
ketenangan
3. Meminimalkan
tekanan di area tertentu
4. Penghematan
energi, meningkatkan
proses penyembuhan
dan meningkatkan
relaksasi
5. Tirah baring lama
menurunkan
kemampuan
6. Memenuhi
kebutuhan kebersihan
diri klien sesuai
dengan toleransi
6
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
PADA HEPATITIS
A. Pengkajian
1. BIODATA
Nama : Ny. H
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds. Kuntulan RT 01 RW 06 No. 10 Blitar
Status : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Tanggal di data : 20 Oktober 2007
2. RIWAYAT KESEHATAN
o Keluhan utama
Kurang lebih sudah dua hari ini badan terasa panas, lemas, perut kanan
atas terasa nyeri
o Riwayat penyakit sekarang
Kurang lebih sudah dua hari ini badan terasa panas, lemas, perut kanan
atas terasa nyeri,pusing, perut terasa mual dan mau muntah, nafsu makan
menurun, BAK berwarna cokelat seperti teh.
o Riwayat penyakit yang lalu
Pasien pernah menderita penyakit hipertensi dan gastritis tetapi belum
pernah menderita penyakit seperti ini. Pasien pernah di rawat di rumah
sakit karena hipertensinya.
o Riwayat penyakit keluarga
Dari anggota keluarga belum pernah ada yang menderita penyakit yang
seperti yang diderita pasien saat ini dan juga belum ada yang menderita
penyakit menular.
7
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Inspeksi
1) Kesan umum
Pasien masuk ruang dengan keadaan umumnya lemah, kesadaran baik,
wajah pucat, berkeringat dan gelisah
2) Kepala
Rambut bersih, kulit kepala bersih
Mata ; konjungtiva tak anemis, sclera ikterus
Mulut : mulut tampak kering, kebersihan gigi cukup, tidak caries
dentis.
Telinga : telinga dapat berfungsi dengan baik, kebersihan terjaga tidak
ada kotoran pada telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.
3) Perut dan dada
Anatomi dada simetris, tidak ada kelainan, dada naik turun sesuai
dengan pernafasan. Perut tak ada kelainan, perut tidak membesar dan
tidak kembung.
4) Ekstremitas
Ekstremitas bagian atas ataupun bawah secara anatomi dan fisiologi
normal. Pada ekstremitas atas sebelah kanan terpasang infuse D5 %.
5) System urogenital
Secara anatomi tidak ada kelainan dan dapat berfungsi dengan baik.
b. Palpasi
Pada perut kanan bagian atas terasa nyeri bila ditekan, ada pembesaran hati
sekitar 3 jari.
c. Perkusi
Perkusi keras pada tulang iga kanan bawah sebelah belakang akan
menyebabkan nyeri bertambah.
d. Auskultasi
Terdengar bising usus
8
e. Tanda – tanda vital
TD : 140 / 90 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit
Suhu : 38,2 0C
4. POLA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
a. Nutrisi
Di rumah
Sebelum sakit pasien makan 3x sehari, jenisnya nasi, sayur, lauk, porsi
ang disajikan selalu habis. Diit makanan lunak, tidak ada alergi pada
makanan tertentu.
Minum : 6 – 8 gelas per hari, @ 250 ml. jenisnya air putih, kopi dan
teh susu.
Di rumah sakit
Porsi makanan yang disediakan hanya dimakan 4 – 6 sendok, karena
nafsu makan menurun. Timbul rasa mual dan muntah pada saat melihat
makanan. Diit makanan yang diberikan lunak.
Minum : 4 – 5 gelas per hari @ 250 ml. jenisnya air teh dan susu.
b. Istirahat tidur
Di rumah
Tidur : 8 – 10 jam per hari, pukul 21.00 – 05.00 WIB
Di rumah sakit
Tidur ; 4 -5 jam per hari. Terganggu karena adanya rasa pusing dan
nyeri pada perut kanan atas.
c. Eliminasi
Di rumah
BAB : 1 X sehari, setiap pagi, dengan konsistensi padat, warnanya
kuning, dan baunya khas.
BAK : 6 – 7 x sehari. Warna kuning jernih dengan bau yang khas.
Di rumah sakit
BAB dan BAK lancar tidak ada keluhan.
9
d. Olah raga
1. pasien melakukan olahraga ringan seperti jalan – jalan di setiap pagi
2. di rumah sakit pasien harus isyirahat total untuk mempercepat
penyembuhan penyakit
e. Hygiene
di rumah
mandi 2x sehari pagi dan sore hari, gosok gigi bersamaan dengan
mandi, ganti baju 2x sehari, keramas seminggu 1x.
di rumah sakit
mandi 2x sehari hanya di seka dengan air hangat, ganti baju sehari
sekali.
f. Ketergantungan terhadap obat dan makanan
di rumah
sebelum sakit pasien tidak mempunyai ketergantungan obat, makanan,
dan minuman tertentu.
di rumah sakit
pesien diberi pengobatan sesuai perintah dokter dan tidak ada
ketergantungan terhadap makanan dan minuman tertentu.
5. DATA PSIKOLOGIS
a. pola interaksi
di rumah
pasien tinggal bersama dengan suami dan anak – anaknya. Hubungan
dengan keluarga baik. Pasien tinggal berdekatan dengan tetangga.
di rumah sakit
pasien berada dalam satu kamar dengan 4 orang. Hubungan dengan
pasien lain baik. Hubungan dengan petugas kesehatan baik, ditandai
dengan selalu mengiutarakan keluhan kepada perawat.
b. pola kognitif
di rumah
pasien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa jawa.
di rumah sakit
10
pasien mampu menjawab pertanyaan dari perawat dengan benar dan
dapat menceritakan tentang keadaan segala keluhan yang dirasakannya
kepada petugas.
c. pola emosional
di rumah
pasien termasuk orang yang terbuka. Tidak mudah tersinggung dan
marah.
di rumah sakit
pasien tidak pernah mengeluh apabila perawat bertindak cerewet.
d. pola konsep diri
pasien yakin dengan berobat secara teratur dan mematuhi segala anjuran serta
menghindari larangan dari perawat ataupun dokter, ia akan cepat sembuh.
6. DATA SOSIAL
a. kebudayaan
pasien biasa makan makanan lunak baik dalam keadaan sakit ataupun
sehat. Pasien segera memeriksakan diri jika ada keluhan
b. rekreasi
pasien dan keluarganya jarang berekreasi ke tempat wisata, hiburannya
melihat tv dan mendengarikan radio.
c. lingkungan
di rumah
pasien tinggal di lingkungan yang bersih dengan sanitasi lingkungan
yang memadai.
dirumah sakit
pasien di tempatkan di lingkungan yang memadai dan nyaman bersama
denagn empat pasien lainnya.
7. DATA SPIRITUAL
a. Nilai religi
Pasien menganut agama islam dan taat menjalankan ibadah.
b. Keyakinan
Pasien percaya bahwa penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan, ia hanya
bias berusaha dan berdoa menyerukan segalanya pada Tuhan.
8. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 20 Oktober 2007 :
11
a. Urinalisa
Makroskopis : cokelat tua jernih
Protein : -
Glukosa : -
Urobilin : -
Bilirubin : -
b. Sediment
Erytrosit : -
Leukosit : 1 – 3
Epitel : 5 – 10
Kristal : -
Lain – lain : -
c. Faal hati
Billirubun total : 1.65 mg %
Direct : 1,40 mg%
Groon : -
Alkali phospatase : -
SGOT : 464 U/L
SGPT : 360 U/L
d. Faal ginjal
Creatinin : 0,98 mg %
BUN : 13,1 mg %
Asam urat :2,82 mg %
e. Gula darah puasa : 55 mg %
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 21 Oktober 2007 :
f. Hb : 12,2 mg %
g. Hitung leukosit : 9400 cmm
h. Deferencial count : - / - / - / 84 / 16 / -
i. LED ( BBS ) : 22 – 58 per jam
12
ANALISA DATANama : ny H
Umur : 52 tahun
No Data Masalah Penyebab
1
tgl 20
oktober
2007
2
tgl 20
oktober
2007
S : - Px mengatakan badannya
terasa panas
- Px mengatakan perut kanan
atas terasa panas
- Px mengatakan badan terasa
lemah dan kepala pusing
O : - suhu 38,2 0 C
- kulit berkeringat dan bibir
kering
- pada pemeriksaan palpasi
terdapat nyeri tekan pada perut
kanan atas
- Px sering berganti posisi
tidur
- Px tampak gelisah sambil
memegangi perut
S : - Px mengatakan perut
terasa mual dan mau muntah
- Px mengatakan napsu makan
berkurang
O : - Px tampak lemas dan
bibir kering
- porsi makanan yang dimakan
hanya dimakan 4 – 5 sendok
saja
- Berat badan turun 3 kg
semula 48 kg menjadi 45 kg
Peningkatan suhu
tubuh
Gangguan
pemenuhan nutrisi
Adanya infeksi
pada hati oleh virus
hepatitis
Adanya rasa mual
dan muntah
13
PRIORITAS MASALAHNama : Ny H
Umur : 52 tahun
No Tanggal Diagnosa Keperawatan
1
2
20
oktober
2007
20
oktober
2007
Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan adanya infeksi
pada hati oleh hepatitis
Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan adanya rasa
mual dan mau muntah
14
RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNama : Ny H
Umur : 52 tahun
No Tanggal Tujuan &
criteria
standar
Intervensi Rasional TTD
1 20 0kto
2007
Setelah
dilakukan
tindakan selama
1 x 24 jam
diharapkan :
-
menurun dan
menjadi
normal
-
segar
-
dapat
dikendalikan
1.
kompres
dingin
2.
untuk
mengenakan
pakaian yang
tipis dan
mudah
menyerap
keringat
3.
minum pada
px
4.
linkungan
yang
terapeutik
5.
1.
suhu tubuh menjadi
normal
2.
suhu tubuh
3.
cairan tubuh yang
hilang krn suhu
tubuh yang tinggi
4.
tidak terlalu panas
sehingga
mempercepat
penurunan suhu
tubuh
5.
nyeri pada perut
kanan akibat proses
infeksi
6.
15
2 20 okt
2007
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 x 24
jam diharapkan :
-
muntah
6.
kompres
hangat
7.
untuk bedrest
total
8.
9.
kolaborasi
dengan tim
medis
1. berikan
penyuluhan
pada px dan
keluarganya
2. berikan diit
TK TP
proses
vaskularisasi/pered
aran darah daerah
tersebut
7.
kekakuan tubuh
sehingga daya
tahan tubuh
meningkat dan
menghambat
penyebaran infeksi
8.
bagaimana hasil
dari tindakan yang
dilakukan dan
sejauh mana proses
infeksi terjadi
9.
proses
perkembangbiakan
virus
1.
tentang pentingnya
makanan bagi
proses
penyembuhan
penyakit sehingga
ia bias kooperatif
2.
kalori protein dalam
tubuh
3.
jenuh dan enggan
pada px dan
16
berkurang
-
meningkat
-
nutrisi
seimbang
dengan
yang
dibutuhkan
3. berikan
makanan
porsi sedikit
tapi sering
4. timbang BB
px
5. kolaborasi
dengan tim
medis
merangsang nafsu
makan
4.
kebutuhan nutrisi
sudah sesuai apa
belum
5.
rasa mual dan
muntah serta
membantu
memenuhi
kebutuhan nutrisi
17
IMPLEMENTASINama : Ny H
Umur : 52 tahun
Tanggal No
Dx
Jam Implementasi TTD
20 okt
2007
20 okt
2007
1
2
09.00
15.00
1. memberikan kompres dingin pada daerah
yang terdekat dengan pusat daerah pusat
pengatur panas
2. menganjurkan px untuk mengenakan
pakaian yang tipis dan mudah menyerap
keringat
3. memberikan banyak minum pada px sesuai
dengan kebutuhannya
4. menciptakan lingkungan terapeutik dengan
mengatur ventilasi udara, membatasi jumlah
pengunjung dan suara gaduh
5. mengatur posisi tidur px senyaman mungkin
dan posisi SIM
6. memberikan kompres hangat pada daerah
perut kanan atas
7. menganjurkan px untuk bedrest total
8. mengobservasi TTV px
9. melakukan kolaborasi dengan tim medis
dengan memberikan remicitin 3 x 1 gr
1. memberikan penyuluhan kepada px dan
keluarganya tentang pentingnya makanan
untuk mempercepat proses penyembuhan
penyakit
2. memberikan diit TK TP dengan jenis diit
makanan lunak dan rendah lemak
3. memberikan makanan dalam porsi sedikit
tapi sering
4. menimbang berat badan px
18
21 oktb
2007
21 0ktb
2007
1
2
08.00
08.30
5. melakukan kolaborasi dengan tim medis
dengan memberikan :
-
-
1. mempertahankan lingkungan yang
terapeutik dengan mengatur ventilasi udara
dan membatasi jumlah pengunjung
2. mempertahankan posisi tidur px senyaman
mungkin dengan posisi SIM
3. menganjurkan agar px tetap bedrest total
4. mengobservasi TTV px
1. tetap memberikan diit TKTP dengan jenis
makanan lunak dan rendah lemak
2. tetap memberikan makanan dalam porsi
stapi sering
3. menimbang BB px
4. melakukan kolaborasi dengan tim medis
19
EVALUASI
Nama : Ny H
Umur : 52 tahun
No.
dx
Tanggal
21 Oktober 2007
Tanggal
22 Oktober 2007
1
2.
S : - px mengatakan badan tidak
lagi terasa panas
- px mengatakan perut kanan masih
nyeri bila dibuat bergerak
- badan tidak lagi lemah tapi
kepala masih sedikit pusing
O : - suhu tubuh 37,2 0 C
- pada palpasi abdomen : masih
ada nyeri tekan
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 4, 5, 7, 8.
S : - px mengatakan perut masih
normal dan mau muntah tetapi
nafsu makan sudah memulai
membaik.
O : - px tampak sedikit lemah
- porsi makanan yang disediakan
sudah di makan sampai setengah
porsi
A : masalah teratasi sebagaian
P : lanjutkan intervensi nomor : 2,
3, 4,5
S : - px mengatakan tidak nyeri bila di
buat bergerak
- pusing hilang
O : palpasi abdomen : nyeri ( - )
A : masalah teratasi semua
P : intervensi dihentikan
S : - px mengatakan mual dan muntah
berkurang dan nafsu makan membaik.
O : - px sudah tampak lebih segar
- porsi makanan yang disediakan sudah
dihabiskan
A : masalah teratasi sebagaian
P : lanjutkan intervensi nomor : 5.
20