hemoglobin

3
2. hemoglobin a. definisi Hemoglobin merupakan protein yang berfungsi untuk membawa oksigen (O 2 ) di tubuh manusia dari paru-paru menuju seluruh jaringan di tubuh. Hemoglobin terdiri atas heme, besi (sebagai atom pusat), dan asam amino. Protein tersebut terdiri dari i amino terhadap rantai polipeptida. sam amino di protein lebih dikenal dengan na !nteraksi antara asam amino residu dengan protein menggambarkan gambaran protein fungsi substansialnya ("asiday dan #rey 2$$%). b. struktur hemoglobin Hemoglobin terdiri dari empat subunit, dimana setiap subunit memiliki satu polipeptida (alfa, beta, gama) dan satu kelompok heme (&arengo 'owe, 2$$ ). i masing kelompok heme, terdiri atas atom besi yang berfungsi untuk mengikat mole oksigen (O2). itubuh, besi dalam heme terkoordinasi dengan * atom nitrogen dar dan juga atom dari residu asam amino histidin dalam protein hemoglobin. (2$$%) +ambar . &odel molekular dimensi dari heme yang terkoordinasi dengan residu dari protein hemoglobin. ( iri) gambaran 2 dimensi dari heme yang terkoordinasi

Upload: shofura-azizah

Post on 05-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab

TRANSCRIPT

2. hemoglobin

a. definisiHemoglobin merupakan protein yang berfungsi untuk membawa oksigen (O2) di tubuh manusia dari paru-paru menuju seluruh jaringan di tubuh. Hemoglobin terdiri atas kelompok heme, besi (sebagai atom pusat), dan asam amino. Protein tersebut terdiri dari ikatan asam amino terhadap rantai polipeptida. Asam amino di protein lebih dikenal dengan nama residu. Interaksi antara asam amino residu dengan protein menggambarkan gambaran protein dan fungsi substansialnya (Casiday dan Frey 2007). b. struktur hemoglobinHemoglobin terdiri dari empat subunit, dimana setiap subunit memiliki satu ikatan polipeptida (alfa, beta, gama) dan satu kelompok heme (Marengo Rowe, 2006). Di masing-masing kelompok heme, terdiri atas atom besi yang berfungsi untuk mengikat molekul oksigen (O2). Ditubuh, besi dalam heme terkoordinasi dengan 4 atom nitrogen dari porfirin dan juga atom dari residu asam amino histidin dalam protein hemoglobin. (2007)

Gambar 1. Model molekular 3 dimensi dari heme yang terkoordinasi dengan residu histifin dari protein hemoglobin. (Kiri) gambaran 2 dimensi dari heme yang terkoordinasi dengan histidin resisu, yang merupakan bagian dari protein hemoglobin. (Kanan) dalam gambar ini tidk terjadi ikatan dengan oksigen (O2) atau deoksigenasi.Catatan: ikatan kovalen antara atom besi dan nitrogen dari porfirin (emas); ikatan kovalen antara atom besi dan residu histidin (hijau); atom carbon (abu-abu); atom besi (merah tua); atom nitrogen (biru tua); atom oksigen (merah); protein hemoglobin (ungu) (20070c. pemeriksaan HemoglobinKadar hemoglobin dapat diukur dengan berbagai macam cara, yaitu metode cyanmethemoglobin, HemoCue sistem, (wh0 2001) dan metode sahlo (handasoebrata 2010) International Council forStandardization in Haematology (ICSH) telah menganjurkan pemeriksaanhemoglobin melalui metode cyanmethemoglobin1. Metode cyanmethemoglobinMerupakan metode yang dilakukan di laboratorium, dan sampai saat ini masih menjadi pilihan utama untuk menentukan kadar dari hemoglobin. (Who 2001). Prinsip metode ini adalah darah diencerkan dengan larutan drabkin sehingga terjadi hemolisis eritrosit dan konversi hemoglobin menjadi hemoglobinsianida (cyanmethemoglobin). Larutan yang terbentuk selanjutnya diperiksa dengan sperktrofotometer (atau colorimeter), yang absorbansinya sebanding dengan kadar hemoglobin dalam darah. (Chairlain & Estu 20112. Metode sahliemoglobin diubah menjadi hematin asam kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standart warna pada alat hemoglobinometer. Dalam penetapan kadar hemoglobin, metode sahli memeberikan hasil 2% lebih rendah dari pada metode lain (Dacie & Lewis 1996, h. 50) Metode Sahli merupakan metode estimasi kadar hemoglobin yang tidak teliti, karena alat hemoglobinometer tidak dapat distandarkan dan pembandingan warna secara visual tidak teliti. Metode sahli juga kurang teliti karena karboxyhemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin tidak dapat diubah menjadi hematin asam (Gandasoebrata 2010, hh. 13-14).

3. HemoCue sistemHemocue sistem merupakan metode yang biasa dilakukan di survei lapangan. Dengan menggunakan alat yang sudah ada, maka tidak diperlukan penambahan reagen untuk menghitung nilai dari hemoglobin. (who 2001). Hemocue sistem membutuhkan waktu, dan sumber daya lebih sedikit dari penggunannya,serta kualitas baik dan sudah terakurasi. HemoCue tetap berguna sebagai panduan klinis dalam pengaturan akut . Namun demikian , pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan cyt.... tetap menjadi gld standart karena lebiakurat dan presisi (Sanchis-Gomar, et al 2013)4.

d. interpretasiRujukan cut-off point anemia balita 12-59 bulan adalah kadar Hb dibawah 11,0 g/dL. Anak sekolah usia 6-12 tahun dianggap mengalami anemia bila kadar Hbnya