hbab iii prosedur laboratoriumrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. bab iii_novika.pdf · 2019....

28
36 HBAB III PROSEDUR LABORATORIUM Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang “Prosedur Laboratorium dalam Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap Lepasan Akrilik pada Linggir Datarberdasarkan studi model yang didapat dari RSPAD Gatot Soebroto, yang dikerjakan di Laboratorium Teknik Gigi Poltekkes TanjungKarang. A. Data Pasien Nama : Ny. L Umur : 56 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Dokter Gigi : drg. Eka Rahmi D, Sp.Pros Warna Gigi : A3 Kasus : Kehilangan seluruh gigi pada rahang atas dan bawah dengan keadaan linggir datar pada rahang bawah

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

36

HBAB III

PROSEDUR LABORATORIUM

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang “Prosedur Laboratorium dalam

Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap Lepasan Akrilik pada Linggir Datar”

berdasarkan studi model yang didapat dari RSPAD Gatot Soebroto, yang

dikerjakan di Laboratorium Teknik Gigi Poltekkes TanjungKarang.

A. Data Pasien

Nama : Ny. L

Umur : 56 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Dokter Gigi : drg. Eka Rahmi D, Sp.Pros

Warna Gigi : A3

Kasus : Kehilangan seluruh gigi pada rahang atas dan bawah

dengan keadaan linggir datar pada rahang bawah

Page 2: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

37

B. Surat Perintah Kerja

Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) yang diberikan kepada penulis, dokter

gigi meminta untuk dibuatkan gigi tiruan lengkap lepasan akrilik pada linggir

datar (Gambar 3.1).

Gambar 3.1 Surat Perintah Kerja (SPK)

C. Waktu dan Tempat Pembuatan

Waktu pembuatan dimulai dari tanggal 07 Mei 2019 dan selesai pada 20 Mei

2019 (13hari). Tempat pembutan di Laboratorium Teknik Gigi Poltekkes

TanjungKarang

Page 3: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

38

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan akrilik

pada linggir datar, sebagai berikut (Tabel 2):

Tabel 2 Alat yang digunakan

No. Nama Alat No. Nama Alat

a. Lecron o. Artikulator

b. Spatula p. Kompor

c. Cuvet q. Panci

d. Handpress r. Foot Control

e. Bowl s. Hanging Bur

F Spet t. Macam-macam Mata Bur

G Bunsen (Lampu Spirtus) u.

Instrument Polishing (White

brush & Black Brush)

h. Cellopan v. Mesin Trimmer

i. Mixing Jar w. Mesin Poles

j. Wax Knife x. Tang Gips

k. Duplicating Flask y. Amplas (Kasar dan Halus)

l. Scapel z. Mikromotor

m. Kaca aa. Kuas

n. Megic com bb. Press Statis

Page 4: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

39

2. Bahan

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan

akrilik pada linggir datar, sebagai berikut (Tabel 3):

Tabel 3 Bahan yang dibutuhkan

No. Nama Bahan No. Nama Bahan

a. Base Plate Wax h. Vasellin

b. Spirtus i. CMS

c. Elemen Gigi j. Powder Heat Curing Acrylic

d. CaCo3 / Blue Angel k. Liquid Heat Curing Acrylic

e. Dental Stone l. Pumice / Abu Gosok

f. Gips Plaster of Paris m. Moldano

g. Hydrocolloid n. Plastisin

E. Prosedur Pembuatan

Langkah-langkah dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan aklirik pada

linggir datar adalah sebagai berikut:

1. Penerimaan Model Kerja dari Dokter Gigi

Model kerja yang diterima oleh tekniker gigi dari dokter gigi di

Laboratorium RSPAD Gatot Soebroto.

a. Merapikan model kerja

b. Membersihkan model kerja dari nodul-nodul yang ada

2. Pembuatan Sendok Cetak Perseorangan

Pembuatan sedok cetak perseorangan dilakukan di Laboratorium RSPAD

Gatot Soebroto (Gambar 3.2). Kemudian penulis menduplikat model kerja

Page 5: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

40

dan tahap selanjutnya mulai dari pembuatan galangan gigit sampai tahap

polishing gigi tiruan dilakukan di Laboratorium Teknik Gigi Poltekkes

Tanjungkarang. Tahap pembuatan sedok cetak perseorangan, sebagai

berikut:

a. Mendesain model kerja dan menggambar batas-batas dari sendok

cetak sekitar 1-2 mm diatas mukosa bergerak

b. Model kerja terlebih dahulu diolesi CMS selapis tipis

c. Powder dan liquid self curing acrylic dicampurkan dengan metode

wet method didalam mixing jar

d. Meletakkan akrilik diatas model kerja dan ditekan secara perlahan

agar mendapatkan cetakan anatomis yang sesuai

e. Mencampurkan powder dan liquid self curing acrylic dengan metode

wet method kembali untuk membuat pegangan dari sendok cetak

tersebut agar mempermudah saat pencetakan ke rahang pasien

f. Merapikan dan memberi lubang sendok cetak dengan bantuan frezzer,

round bur dan hanging bur. Lubang yang berfungsi sebagai retensi

untuk bahan cetak saat dilakukan pencetakan terhadap pasien

g. Memoles sendok cetak dengan menggunakan abu gosok untuk

menghilangkan guratan dan blue angel untuk mengkilapkan sendok

cetak perseorangan.

Gambar 3.2 Sendok Cetak Perseoangan

Page 6: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

41

3. Persiapan Model Kerja

Menduplikat model kerja dengan menggunakan hydocolloid reversible

agar model kerja tercetak secara keseluruhan dan akurat (Gambar 3.3).

Tahap persiapan model kerja dengan cara menduplikat model kerja,

sebagai berikut:

a. Memanaskan hydrocolloid reversible sampai mencair di dalam megic

com

b. Menyiapkan model yang akan diduplikat dengan bantuan plastisin dan

duplicating flask

c. Menuangkan hydrocolloid reversible yang sudah mencair kedalam

duplicating flask melalui 3 lubang yang ada pada duplicating flask

tersebut, kemudian rendam duplicating flask ke dalam air es agar

hydrocolloid reversible lebih cepat mengeras

d. Membuka duplicating flask, sehingga mendapatkan mould space yang

diinginkan

e. Mengisi mould space dengan menggunakan moldano. Tunggu hingga

moldano mengering

f. Merapikan model kerja dengan menggunakan trimmer. Kemudian

menghilangkan nodul-nodul yang ada dengan bantuan lecron dan

scapel

Page 7: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

42

Gambar 3.3 Duplikasi Model; a. Pengecoran Hydrocolloid Reversible;

b. Mould Space yang didapat;

c. Pengecoran Mould Space; d. Model Kerja Hasil Duplikat

4. Transfer Desain

a. Menarik garis tengah model kerja atas dan bawah

1) Rahang atas, garis yang ditarik melalui titik-titik frenulum labial

atas, titik bertemuan rugae palatinus kiri dan kanan, serta titik

tengah antara ke 2 fovea palatinus

2) Rahang bawah garis yang ditarik melalui titik-titik frenulum labial

bawah, titik tengah rahang bawah, frenulum lingualis

b. Menarik garis puncak linggir pada rahang atas dan bawah

1) Rahang atas, puncak linggir melalui titik-titik kaninus atas,

nortch/lekukan pterygo maxillaris dan titik pertemuan puncak

linggir anterior dengan garis tengah

2) Rahang bawah, puncak linggir melalui titik-titik kaninus bawah,

retromolar pad dan titik pertemuan linggir anterior dengan garis

tengah

Page 8: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

43

c. Mendesain model kerja dengan menggambar batas anatomis dari

model

d. Garis proyeksi tersebut sebagai patokan dari pola malam, dengan

perbandingan bagian bukal : bagian palatal = 2 : 1 untuk rahang atas

dan bagian bukal : bagian lingual = 1 : 1 untuk rahang bawah

Gambar 3.4 Menggambar dan Mendesain Model Kerja

5. Pembuatan Galangan Gigit

Setelah model diduplikat dan dibersihkan, tahap selanjutnya adalah

pembuatan galangan gigit (Gambar 3.5). Tahap pembuatan galangan gigit,

sebagai berikut:

a. Model kerja direndam dalam air terlebih dahulu, agar mempermudah

saat pelepasan wax dari model kerja.

b. Membuat basis galangan gigit dari wax dengan cara selembar wax

dipanaskan diatas bunsen hingga lunak

c. Wax lunak tersebut diletakan dan ditekan perlahan diatas model kerja

sehingga mengikuti kontur anatomis dari rahang

d. Kelebihan wax dipotong sampai batas mukosa bergerak dan tidak

bergerak.

e. Galangan gigit dibentuk dengan selembar wax yang dilunakan diatas

lampu spritus, kemudian digulung dan gulungan wax melekat satu

Page 9: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

44

sama lainnya sampai membentuk silinder. Gulungan wax yang

berbentuk silinder dibentuk tapal kuda dengan ketebalan 10 mm.

f. Lebar galangan gigit anterior 5 mm dan posterior 10 mm.

g. Tinggi galangan gigit anterior rahang atas 12 mm dan untuk bagian

posterior 8 mm.

h. Tinggi galangan gigit anterior rahang bawah 8 mm dan untuk bagian

posterior 6 mm

i. Galangan gigit yang telah selesai dan dirapihkan dari sisa-sisa wax

kemudian difiksasi (Gambar 3.6).

Gambar 3.5 Galangan Gigit

Gambar 3.6 Galangan Gigit yang difiksasi

6. Penanaman Artikulator

Setelah galangan gigit selesai dan difiksasi, langkah selanjutnya adalah

penanaman model pada artikulator untuk mempermudah dalam

penyusunan elemen gigi tiruan sehingga mendapat oklusi yang tepat

Page 10: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

45

(Gambar 3.8). Tahap penanaman model kerja pada artikulator, sebagai

berikut:

a. Menyiapkan artikulator ditempat yang datar

b. Membuat retensi pada model kerja, agar mempermudah saat

pemasangan kembali ke artikulator (remounting) (Gambar 3.7)

c. Model kerja diletakkan pada artikulator dengan bantuan plastisin

sejajar bidang datar

d. Mengaduk gips secara merata dan letakkan gips diatas model kerja

kemudian tutup artikulator atas. Tunggu hingga mengering

e. Melepaskan plastisin, kemudian mengaduk gips secara merata dan

diletakkan dibawah model kerja. Tunggu hingga mengering

f. Merapikan gips dengan bantuan amplas dan air mengalir

Gambar 3.7 Pembuatan Retensi

Gambar 3.8 Penanaman Artikulator

Page 11: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

46

7. Penyusunan Gigi

Penyusunan gigi pada kasus ini yaitu dengan cara penysunan gigi normal,

mulai dari bagian anterior atas lalu anterior bawah. Setelah itu, posterior

atas dan posterior bawah yang dimulai dari penempatan M₁ bawah

sebagai kunci oklusi. Tahap penyusunan gigi, sebagai berikut (Tabel 4):

Tabel 4.Penyusunan Gigi

No. Gigi Penyusunan

a. I₁ Atas Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi

I1 kanan rahang atas. Kemudian titik

kontak mesial tepat pada midline.

Membuat sudut inklinasi 5° terhadap

midine.

b. I₁ Atas Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi

I1 kiri rahang atas. Kemudian titik

kontak mesial tepat pada midline.

Membuat sudut inklinasi 5° terhadap

midline.

c. I₂ Atas Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi

I2 kanan rahang atas. Kemudian, lebih

naik 2 mm dari incisal edge I1 kanan

rahang atas. Membuat sudut inklinasi

10° terhadap midline.

d. I₂ Atas Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi

I2 kiri rahang atas. Kemudian, lebih

Page 12: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

47

naik 2 mm dari incisal edge I1 kiri

rahang atas. Membuat sudut inklinasi

10° terhadap midline.

e. C Atas Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi

caninus kanan rahang atas. Kemudian

titik kontak mesial caninus kanan

rahang atas berkontak dengan titik

kontak distal I2 kanan rahang atas.

Puncak cusp caninus kanan rahang

atas tegak lurus dan sejajar dengan

incisal I1 kanan rahang atas. Cusp

caninus kanan rahang atas berada

diatas linggir rahang.

f. C Atas Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi

caninus kiri rahang atas. Kemudian

titik kontak mesial caninus kiri rahang

atas berkontak dengan titik kontak

distal I2 kiri rahang atas. Puncak cusp

caninus kiri rahang atas tegak lurus

dan sejajar dengan incisal I1 kiri

rahang atas. Cusp caninus kiri rahang

atas berada diatas linggir rahang.

g. I₁ Bawah Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi

I1 kanan rahang bawah. Kemudian

Page 13: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

48

titik kontak sebelah mesial tepat pada

midline. Membuat sudut inklinasi 5°

terhadap midline.

h. I₁ Bawah Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi

I1 kiri rahang bawah. Kemudian titik

kontak sebelah mesial tepat pada

midline. Membuat sudut inklinasi 5°

terhadap midline.

i. I₂ Bawah Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi

I₂ kanan rahang bawah. Kemudian

tepi incisal 1-2 mm diatas bidang

oklusal. Membuat sudut inklinasi 10°

terhadap midline.

j. I₂ Bawah Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi

I₂ kiri rahang bawah. Kemudian tepi

incisal 1-2 mm diatas bidang oklusal.

Membuat sudut inklinasi 10° terhadap

midline.

k. C Bawah Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi

caninus kanan rahang bawah. Cups

caninus kanan rahang bawah berada

diantara canus kanan rahang atas dan

I₂ kanan rahang atas.

Page 14: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

49

l. C Bawah Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi

caninus kiri rahang bawah. Cups

caninus kiri bawah diantara caninus

kiri rahang atas dan I₂ kiri rahang

atas.

m. P₁ Atas Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi P1

kanan rahang atas. Sumbu gigi tegak

lurus dengan bidang oklusal. Kemudian

titik kontak mesial P1 kanan rahang atas

berkontak dengan titik kontak distal

caninus kanan rahang atas. Cusp bukal

menyentuh bidang datar/oklusi dan cusp

palatal naik kira-kira 1 mm diatas bidang

datar/oklusi.

n. P₂ Atas Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi P2

kanan rahang atas. Sumbu gigi tegak

lurus dengan bidang oklusal. Kemudian

titik kontak mesial P2 kanan rahang atas

berkontak dengan titik kontak distal P1

kanan rahang atas. Cusp bukal dan

palatal P2 kanan rahang atas menyentuh

bidang datar/oklusi.

o. M₁ Atas Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi M1

kanan rahang atas. Kemudian titik kontak

Page 15: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

50

mesial M1 kanan rahang atas berkontak

dengan titik kontak distal P2 kanan

rahang atas. Cusp mesio palatal

menyentuh bidang datar/oklusi,

sedangkan cusp lainnya naik sekitar 1-2

mm diatas bidang datar/oklusi.

p. M₂ Atas Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi M₂

kanan rahang atas. Semua cusp dari M₂

kanan rahang atas tidak menyentuh

bidang datar/oklusi.

q. P1 Atas Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi P1

kiri rahang atas. Sumbu gigi tegak lurus

dengan bidang oklusal. Kemudian titik

kontak mesial P1 kiri rahang atas

berkontak dengan titik kontak distal

caninus kiri rahang atas. Cusp bukal

menyentuh bidang datar/oklusi dan cusp

palatal naik kira-kira 1 mm diatas bidang

datar/oklusi.

r. P₂ Atas Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi P2

kiri rahang atas. Sumbu gigi tegak lurus

dengan bidang oklusal. Kemudian titik

kontak mesial P2 kiri rahang atas

berkontak dengan titik kontak distal P1

Page 16: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

51

kiri rahang atas. Cusp bukal dan palatal

P2 kanan rahang atas menyentuh bidang

datar/oklusi.

s. M₁ Atas Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi M1

kiri rahang atas. Kemudian titik kontak

mesial M1 kiri rahang atas berkontak

dengan titik kontak distal P2 kiri rahang

atas. Cusp mesio palatal menyentuh

bidang datar/oklusi, sedangkan cusp

lainnya naik sekitar 1-2 mm diatas

bidang datar/oklusi.

t. M₂ Atas Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi M₂

kiri rahang atas. Semua cusp dari M₂ kiri

rahang atas tidak menyentuh bidang

datar/oklusi.

u. M₁ Bawah Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi M1

kanan rahang bawah. Cusp mesio-bukal

gigi M1 bawah berada diantara gigi P₂

dan M₁ atas kanan.

v. M₁ Bawah Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi M1

kiri rahang bawah. Cusp mesio-bukal

gigi M1 bawah berada diantara gigi P₂

dan M₁ atas kiri.

Page 17: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

52

w. P₁ Bawah Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi P1

kanan rahang bawah. Cusp P₁ bawah

kanan berada diantara cusp C atas dan P₁

atas kanan.

x. P₂ Bawah Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi P₂

kanan rahang bawah. Cusp P₂ bawah

kanan berada diantara cusp P₁ atas dan

P₂ atas kanan.

y. M₂ Bawah Kanan Galangan gigit dipotong sebesar gigi M₂

kanan rahang bawah. Cusp mesio-bukal

M₂ bawah kanan berada diantara cusp

disto-bukal M₁ atas dan cusp mesio-

bukal M₂ atas kanan.

z. P₁ Bawah Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi P1

kiri rahang bawah. Cusp P₁ bawah kiri

berada diantara cusp C atas dan P₁ atas

kiri.

aa. P₂ Bawah Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi P₂

kiri rahang bawah. Cusp P₂ bawah kiri

berada diantara cusp P₁ atas dan P₂ atas

kiri.

Page 18: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

53

bb. M₂ Bawah Kiri Galangan gigit dipotong sebesar gigi M₂

kiri rahang bawah. Cusp mesio-bukal M₂

bawah kiri berada diantara cusp disto-

bukal M₁ atas dan cusp mesio-bukal M₂

atas.

Gambar 3.9 Penyusunan Gigi, a. Tampak Depan, b. Tampak Samping Kanan,

c. Tampak Samping Kiri

8. Wax Contouring

Gigi geligi yang telah disusun normal dan mendapatkan oklusi yang tepat

selanjutnya dirapihkan dengan membentuk anatomi gusi yang disebut

dengan wax contouring (Gambar 3.10). Tahap wax contouring, sebagai

berikut:

a. Mencairkan wax dengan wax knife kemudian teteskan pada pola

malam yang akan dibentuk

b. Kontur plat dibagian bukal dibentuk sehingga menyerupai anatomis

gusi dan jaringan lunak pada mulut asli

Yang penulis bentuk dalam pembuatan wax contouring

1) Tonjolan akar, dengan mengukir bentuk-bentuk huruf V

Page 19: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

54

2) Daerah servikal jangan ada “step” pada kontur gusi antara gigi

kaninus dan premolar-1 atas

3) Kontur gusi gigi anterior berbeda-beda, gigi kaninus atas yang

terpanjang, gigi lateral atas yang terpendek

4) Penulis tidak melakukan pembuatan rugae

c. Didaerah interdental, dibuat cekung landai dan bentuknya hampir

berupa segitiga sehingga akan diperoleh bentuk penonjolan akar

d. Bagian bucal dan labial dibuat agak penuh untuk memperbaiki bentuk

kontur bibir dan pipi

e. Permukaan wax dihaluskan dengan bantuan bunsen dan kain satin

Gambar 3.10 Wax Contouring

9. Flasking

Setelah penyusunan gigi selesai tahap selanjutnya adalah flasking dengan

menggunakan metode pulling the casting (Gambar 3.11). Flasking

dilakukan pada rahang atas terlebih dahulu sampai rahang atas selesai

dilakukan tahap remounting. Kemudian dilanjutkan rahang bawah

dilakukan untuk proses flasking sampai remounting. Tahapan flasking,

sebagai berikut:

a. Model malam kemudian difiksasikan dengan model kerja.

b. Menyiapkan cuvet, seluruh bagian cuvet diolesi selapis vaselline

dengan kuas demikian pula dengan tepi dan dasar model kerja.

Page 20: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

55

c. Gips diaduk lalu tuangkan kedalam cuvet bawah kemudian model

kerja beserta pola malam ditanam di cuvet bawah tanpa mengenai

pola malamnya.

d. Setelah mengeras, dirapihkan dan diratakan dengan amplas halus

kemudian oles vasellin dengan kuas kepermukaan gips di cuvet

bawah.

e. Cuvet atas dipasang, lalu aduk adonan gips kemudian tuangkan hingga

merata sampai dipermukaan cuvet atas.

f. Cuvet ditutup dan kemudian dipress dengan press statis sampai gips

mengering.

Gambar 3.11 Flasking. a. Rahang Atas, b. Rahang Bawah

10. Boiling Out

Boiling out bertujuan untuk menghilangkan pola malam (wax)dari model

kerja yang telah ditanam dicuvet sehingga mendapatkan mold space yang

bersih (Gambar 3.12). Tahap boiling out sebagai berikut:

a. Sebanyak ½ panci air dipanaskan hingga mendidih ditas

kompor.

Page 21: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

56

b. Cuvet dimasukkan kedalam panci yang telah mendidih selama

15 menit kemudian diangkat.

c. Cuvet atas dan bawah dipisahkan secara perlahan dengan

bantuan wax knife, dengan seluruh gigi sudah berada di cuvet

atas.

d. Air mendidih yang bersih disiramkan pada mould space, hingga

tidak ada lagi sisa wax pada mould space. Menyikat dengan

sikat gigi bagian mould space dengan bantuan sabun cair agar

menghilangkan sisa-sisa wax masih menempel.

e. Tepi-tepi gips yang tajam disekitar mould space dibersihkan

dengan bantuan lecron dan serpihan-serpihan gips juga

dibersihkan.

f. Membuat postdam untuk rahang atas dengan cara buat garis dari

hamular notch kiri dan kanan sehingga bertemu pada daerah

fovea palatine. Lebar postdam sekitar 2 mm ke arah anterior

dari AH-line. Garis harus membulat dan rata lalu model kerja

dikerok dengan lecron sedalaman ± 1-1.5 mm (Gambar 3.13).

g. Membuat beading untuk rahang bawah dengan cara buat garis

lengkung pada daerah mucobuccal fold. Lebar beading sekitar 1

mm. Garis membulat dan rata lalu model dikerok dengan lecron

sedalam ± 1-1.5 mm (Gambar 3.14).

h. Mould space yang masih hangat diolesi dengan CMS hal ini

dilakukan agar pada saat deflasking protesa akrilik mudah dilepas

dari model yang di tanam di cuvet (Gambar 3.1

Page 22: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

57

Gambar 3.12 Boiling Out

Gambar 3.13 Postdam Rahang Atas

Gambar 3.14 Beading Rahang Bawah

Gambar 3.15 Mould Space. a. Rahang Atas, b. Rahang Bawah

Page 23: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

58

11. Packing

Setelah didapatkan mould space yang bersih dari sisa pola malam (wax)

tahap selanjutnya adalah packing dengan menggunakan metode wet

methode (Gambar 3.16). Tahap packing yang dilakukan, sebagai berikut:

a. Menyiapkan cellopan yang sudah digunting

b. Menyiapkan heat curing acrylic dengan takaran powder 25 gr

dan liquid 12 ml untuk rahang atas dan powder 21 gr dan liquid

10 ml untuk rahang bawah

c. Memasukan liquid dengan spetkedalam mixing jardan menuang

powder dengan cara digetarkan.

d. Mixing jar ditutup, tunggu sampai pada tahap dough stage.

e. Adonan acrylic diambil dan diletakkan pada mold space di cuvet

bawah, tekan dengan jari dan lapisi dengan plastik selopan.

f. Cuvet atas ditutup metal to metal lalu dipress dengan press statis

perlahan-lahan sampai sisa-sisa acrylic keluar.

g. Cuvet atas dibuka dan kelebihan acrylic dibuang dengan scaple

atau lecron.

h. Kemudian acrylic ditetesi liquid, ditutup dengan plastik selopan

kemudian tutup cuvet atas ditutup.

i. Melakukan proses press dengan press statis yang kedua kali

dengan proses yang sama hingga kelebihan acrylic tidak ada

lagi.

j. Setelah selesai press kedua cuvet dengan handpress.

Page 24: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

59

Gambar 3.16 Packing; a. Rahang Atas, b. Rahang Bawah

12. Curing

Setelah dilakukan tahap packing tahap selanjutnya adalah curing sebagai

berikut (Gambar 3.17):

a. Cuvet dimasukkan kedalam panci berisi air dengan ketinggian

air lebih tinggi daripada cuvet yang dipress.

b. Curing dilakukan dari suhu kamar sampai air mendidih dan

tunggu sampai 45 menit.

c. Setelah curing selesai, cuvet dibiarkan dingin dengan sendirinya

pada suhu kamar sampai suhu normal lalu buka cuvet.

Gambar 3.17 Curing

Page 25: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

60

13. Deflasking

Setelah curing tahap selanjutnya adalah deflasking, dimana dalam

mengerjakannya harus hati-hati agar model kerja dan protesa akrilik tidak

patah ataupun retak (Gambar 3.18). Tahap deflasking sebagai berikut:

a. Memisahkan cuvet atas dan cuvet bawah dengan wax knife.

b. Kemudian bahan tanam dibuang dengan tang gips.

c. Protesa akrilik dipisahkan dari model kerja dengan lecron.

d. Kemudian protesa akrilik dan model kerja dibersihkan dari sisa-

sisa gips yang menempel.

Gambar 3.18 Deflasking, a. Rahang Atas, b. Rahang Bawah

14. Remounting dan Selective Grinding

Remounting merupakan tahap pemasangan kembali model kerja pada

artikulator untuk melihat ada tidaknya peninggian gigitan. Sedangkan

selective grinding adalah tahap pengurangan gigi untuk mendapatkan

oklusi yang seimbang. Tahap remounting dan selective grinding, sebagai

berikut:

a. Model kerja dipasang kembali ke artikulator untuk melihat terjadi

peninggian atau tidak (Gambar 3.19)

b. Dilakukan pada rahang atas terlebih dahulu. Setelahnya rahang

bawah.

Page 26: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

61

c. Selanjutnya, dilakukan pengurangan dengan hukum “BULL” (buccal

upper lingual lower) yang artinya, mengasah pada bagian bukal untuk

rahang atas dan lingual untuk rahang bawah (Gambar 3.20).

Gambar 3.19 Remounting; a. Rahang Atas; b. Rahang Bawah

Gambar 3.20 Selective Grinding

15. Penyelesaian Gigi Tiruan

Setelah didapatkan protesa akrilik dan model kerja tahap yang dilakukan

selanjutnya adalah penyelesaian gigi tiruan (Gambar 3.21). Tahap

penyelesaian gigi tiruan, sebagai berikut:

a. Kelebihan akrilik pada bagian tepi protesa dikurangi dengan

menggunakan mata bur frezzer.

b. Ada bagian disekitar elemen gigi tiruan dan interdental yang

masih ada nodul serta sisa gips dikurangi dan dibersihkan

dengan mata bur fissure dan round.

Page 27: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

62

c. Bagian tepi dibuat bulat agar tidak tajam menggunakan mata bur

stone.

d. Protesa akrilik diamplas dan dihaluskan menggunakan amplas

kasar dan halus dengan mandrill.

Gambar 3.21 Penyelesaian Gigi Tiruan

16. Poleshing

Tahap terakhir dari pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan adalah

polishing (Gambar 3.22). Tahap polishing sebagai berikut:

a. Protesa dipoles dengan sikat hitam dan pumice untuk menghilangkan

guratan-guratan pada protesa

b. Selanjutnya, memoles protesa dengan menggunakan CaCo3 agar

protesa mengkilap

c. Setelah protesa mengkilap, dibersihkan dari bahan poles dengan

sikat bersih dibawah air mengalir

d. Protesa sudah selesai dan didapat protesa yang halus, mengkilap dan

bersih (Gambar 3.23).

Page 28: HBAB III PROSEDUR LABORATORIUMrepository.poltekkes-tjk.ac.id/214/6/7. BAB III_NOVIKA.pdf · 2019. 11. 20. · Plastisin E. Prosedur Pembuatan Langkah-langkah dalam pembuatan gigi

63

Gambar 3.22 Poleshing. a. Menghilangkan Guratan pada Protesa,

b. Mengkilapkan Protesa

Gambar 3.23 Hasil Akhir, a. Tampak Samping Kanan, b. Tampak Depan,

c. Tampak Samping Kiri