hasil simulasi kebijakan -...

47
Hasil Simulasi Kebijakan Program Magister Studi Pembangunan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan ITB Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Tlp: 022 2511828 Fax 2511828 ext 17 Email: [email protected] Jakarta, 20 Maret 2013 Muhammad Tasrif Ina Juniarti 1

Upload: trinhquynh

Post on 03-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Hasil Simulasi Kebijakan

Program Magister Studi Pembangunan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan ITB

Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Tlp: 022 2511828 Fax 2511828 ext 17

Email: [email protected]

Jakarta, 20 Maret 2013

Muhammad Tasrif Ina Juniarti

1

Page 2: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Simulasi Kebijakan Energi

Kebijakan energi yang dapat disimulasikan menggunakan model adalah:

1) kebijakan pemberian insentif/disinsentif;

2) kebijakan harga energi; dan

3) kebijakan insentif multi-benefit.

2

Page 3: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Simulasi Kebijakan Energi (1) Dalam model simulasi kebijakan-kebijakan tersebut dilakukan dengan mengubah nilai parameter- parameter berikut ini. 1. Untuk kebijakan insentif/disinsentif

– Adjustment time for energy intensity – Time to Perceive Relative Productivity of Energy – Retrofit adjustment time – Retrofit Potential for Energy

2. Untuk kebijakan harga energi – Harga Premium (mewakili harga energi rata-rata)

3. Untuk kebijakan insentif multi-benefit – Incentive_policy_time – Incentive_policy_target – Incentive_policy_delay

3

Page 4: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Simulasi Kebijakan Energi (2) Kebijakan insentif multi-benefit Keputusan industri untuk melakukan atau tidak melakukan

upaya-upaya konservasi ditentukan berdasarkan produktivitas relatif energi (rasio penghasilan marjinal energi terhadap biaya marjinal energi). Bila produktivitas relatif energi>1, tidak ada daya tarik industri untuk melakukan upaya-upaya konservasi; bahkan boleh jadi industri justru berperilaku boros.

Melalui kebijakan insentif multi-benefit, hal di atas diharapkan dapat dihindari karena adanya insentif tersebut. Industri berupaya untuk menjaga intensitas energi kapital tetap sama dengan yang ada (intensitas energi yang ada pada saat itu sudah optimal). Bahkan lebih lanjut bila produktivitas relatif energi<1, industri akan memilih intensitas energi kapital yang lebih rendah dari yang ada (existing) ketika ada keputusan untuk melakukan investasi baru (penambahan kapital) dan terhadap kapital yang ada industri akan melakukan upaya-upaya retrofit semaksimum mungkin.

Perlu dicatat, peralihan pola keputusan ini akan memerlukan waktu (akan ada delay).

4

Page 5: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Mekanisme Keputusan yang berhubungan dengan Intensitas Energi

5

Page 6: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Mekanisme Keputusan Desired Energy Intensity

6

Page 7: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario Simulasi Kebijakan (1) 1. Base Run 2. Skenario 2, Upaya menurunkan energy intensity melalui

percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi yang ada sampai saat ini) dan respon upaya retrofit yang lebih cepat dengan potensi retrofit yang lebih besar Adjustment Time for Energy Intensity sejak 2015: 2 --> 1 Time to Perceive Rel. Prod Energy Intensity 2015: 0,5 -->0,25 Retrofit Adjustment Time sejak 2015: 5 --> 2 Retrofit Potential for Energy sejak 2015: 0,25 --> 0,5

3. Skenario 3, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi kenaikan harga energi secara moderat mendekati harga keekonomiannya. Skenario 2 + menaikkan harga premium mulai tahun 2015

menjadi 7000 Rp/liter, kemudian dinaikkan secara berkala sebesar 3000 Rp/liter setiap 3 tahun sekali.

7

Page 8: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

4. Skenario 4, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi kenaikan harga energi secara optimis mendekati harga keekonomiannya. Skenario 2 + menaikkan harga premium mulai tahun 2015

menjadi 7000 Rp/liter, kemudian dinaikkan secara berkala sebesar 1500 Rp/liter setiap 1 tahun sekali.

5. Skenario 5, Skenario Base Run dilengkapi upaya kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara moderat. Menaikkan harga premium mulai tahun 2015 menjadi

7000 Rp/liter, kemudian dinaikkan secara berkala sebesar 3000 Rp/liter setiap 3 tahun sekali.

6. Skenario 6, Skenario Base Run dilengkapi upaya kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis. Menaikkan harga premium mulai tahun 2015 menjadi

7000 Rp/liter, kemudian dinaikkan secara berkala sebesar 1500 Rp/liter setiap 1 tahun sekali.

Skenario Simulasi Kebijakan (2)

8

Page 9: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

7. Skenario 7, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi dengan penerapan kebijakan insentif multi benefit secara moderat.

Skenario 2 + penerapan insentif multi benefit mulai tahun 2015 dengan delay 5 tahun.

8. Skenario 8, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi dengan penerapan kebijakan insentif multi benefit secara optimis.

Skenario 2 + penerapan insentif multi benefit mulai tahun 2015 dengan delay 2 tahun.

9. Skenario 9, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi dengan penerapan kebijakan insentif multi benefit dan kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara moderat.

Skenario 2 + penerapan insentif multi benefit mulai tahun 2015 dengan delay 5 tahun + menaikkan harga premium mulai tahun 2015 menjadi 7000 Rp/liter, kemudian dinaikkan secara berkala sebesar 3000 Rp/liter setiap 3 tahun sekali.

Skenario Simulasi Kebijakan (3)

9

Page 10: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

10. Skenario 10, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi dengan penerapan kebijakan insentif multi benefit dan kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis .

Skenario 2 + penerapan insentif multi benefit mulai tahun 2015 dengan delay 2 tahun + menaikkan harga premium mulai tahun 2015 menjadi 7000 Rp/liter, kemudian dinaikkan secara berkala sebesar 1500 Rp/liter setiap 1 tahun sekali.

11. Skenario 11, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi dengan penerapan kebijakan insentif multi benefit dan kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis dalam kondisi pertumbuhan ekonomi optimis mulai tahun 2015. Skenario 10 + pertumbuhan ekonomi optimis

12.Skenario 12, skenario 11 dilengkapi dengan kebijakan pengendalian inflasi.

Skenario Simulasi Kebijakan (4)

10

Page 11: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Analisis Skenario Kebijakan

11

Page 12: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Simulasi Kebijakan Konservasi Saat ini Efektif vs Konservasi Efektif+Menaikkan Harga Energi vs

Hanya Menaikkan Harga Energi

Hasil Simulasi Skenario 2, 3 dan 5

Bandingkan kurva 2 dan kurva 3 (relatif perilakunya hampir sama). Artinya kebijakan konservasi energi saat ini tidak signifikan dibandingkan kebijakan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya. Kebijakan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomian lebih dapat mewujudkan terjadinya konservasi energi. Kurva 1: Kebijakan Konservasi Efektif;

Kurva 2: Kebijakan Konservasi Efektif + Harga Energi; Kurva 3: Kebijakan Harga Energi 12

Kenaikan Harga Energi Moderat Kenaikan Harga Energi Optimis

Hasil Simulasi Skenario 2, 4 dan 6

Page 13: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Mengapa Intensitas dan Elastisitas Energi Terus Meningkat

13

Page 14: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Simulasi Kebijakan Konservasi Saat ini Efektif + Insentif Multi Benefit vs

Konservasi Efektif + Menaikkan Harga Energi

Hasil Simulasi Skenario 7 vs 3

Kebijakan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomian lebih cepat dalam mewujudkan terjadinya konservasi energi. Baik kebijakan insentif multi benefit maupun kebijakan menaikkan harga energi tidak mampu menurunkan intensitas energi 1 % per tahun, bahkan tren nya terus meningkat karena momentum sudah terlambat (harga energi yang relatif tetap sampai tahun 2015). Akibatnya elastisitas energi yang sempat turun kembali naik sehingga target elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) tidak tercapai.

Kurva 1: Kebijakan Konservasi Efektif + Insentif Multi Benefit; Kurva 2: Kebijakan Konservasi Efektif + Harga Energi;

14

Kenaikan Harga Energi & Insentif Multi Benefit Moderat

Kenaikan Harga Energi & Insentif Multi Benefit Optimis

Intensitas Energi (S BM/juta Rp konstan

2000)

Time

Energ

y_In

tensi

ty

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0,0

0,2

0,4

0,6

0,8

1,0

1,2

1 2 1 21 2 1 2

12

1

2

Elastisitas konsumsi energi ()

Time

Energ

y_el

ast

icity

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

1

2

12

12

1 2

1

2

1

Inflasi (%/tahun)

Time

Infla

tion

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0

5

10

15

20

25

1 2

12

1 2 1 21

2 1

Hasil Simulasi Skenario 8 vs 4

Page 15: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Simulasi Kebijakan Konservasi Saat ini Efektif + Insentif Multi Benefit + Menaikkan Harga Energi secara Optimis,

dalam keadaan pertumbuhan BAU vs Ekonomi Optimis vs Ekonomi Optimis+Pengendalian Inflasi

Hasil Simulasi Skenario 10, 11, 12 Kurva 1: Kebijakan Konservasi Energi Saat ini Efektifntif Multi Benefit + Menaikkan Harga Energi; Kurva 2: Kurva 1 + Pertumbuhan Ekonomi Ekonomis; Kurva 3: Kurva 1 + Pertumbuhan Ekonomi Optimis + Pengendalian Inflasi

15

Dari hasil simulasi dapat diamati bahwa target konservasi energi sesuai sasaran yang ditetapkan KEN yakni tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada tahun 2025 yang diselaraskan dengan target pertumbuhan ekonomi dan tercapainya penurunan intensitas energi final sebesar 1 (satu) persen per tahun pada tahun 2025, tidak dapat dicapai, sekalipun kebijakan konservasi dan insentif multi benefit efektif, dan harga energi dinaikkan mendekati harga keekonomiannya mulai tahun 2015, baik dalam kondisi pertumbuhan perekonomian business as usual (BAU) maupun optimis.

Page 16: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

KESIMPULAN (1)

• Konservasi energi merupakan upaya penghematan energi yang secara teknis dan ekonomi relatif mudah, namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan strategis yang melibatkan semua pihak dalam pelaksanaannya. Untuk itu diperlukan kerjasama dari semua pihak (Pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat) agar upaya efisiensi dan konservasi energi dapat terlaksana secara optimal.

• Dari model energi yang telah dibangun menggunakan pendekatan dinamika sistem (system dynamics) ini dapat disimulasikan berbagai kebijakan yang sedang berjalan maupun kebijakan baru yang ingin diimplementasikan.

16

Page 17: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

KESIMPULAN (2)

• KEN menetapkan sasaran tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada tahun 2025 yang diselaraskan dengan target pertumbuhan ekonomi dan tercapainya penurunan intensitas energi final sebesar 1 (satu) persen per tahun pada tahun 2025.

• Melalui model dapat diperlihatkan bahwa dengan kebijakan konservasi dan efisiensi yang ada saat ini, target konservasi yang telah ditetapkan tidak akan tercapai, karena harga energi telah jauh di bawah harga keekonomiannya.

17

Page 18: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

KESIMPULAN (3) • Dari model dapat pula diperlihatkan bahwa

kebijakan insentif multi benefit yang bertujuan menghindari kebijakan menaikkan harga energi, ternyata tidak berhasil menurunkan intensitas energi namun hanya mampu menekan laju kenaikannya. Akibatnya elastisitas energi yang sempat turun akan kembali naik sehingga target elastisitas energi di bawah 1 (satu) tidak dapat dicapai. Hal ini sebagai dampak dari harga energi yang relatif tetap hingga tahun 2015.

• Dari uraian di atas perlu dilakukan: – penyesuaian harga energi mendekati harga

keekonomiannya sesegera mungkin (penundaannya akan lebih memperburuk keadaan);

– penerapan secepatnya kebijakan insentif multi benefit.

18

Page 19: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

KESIMPULAN (4)

• Kebijakan insentif multi-benefit yang diusulkan meliputi antara lain: – Skema pembiayaan investasi konservasi dari

institusi finansial (Bank) – Skema pembiayaan jasa ESCO dari penghematan

yang berhasil dilakukan – Kebijakan Transfer Teknologi dan Pengalaman

dari ESCO asing kepada ESCO lokal yang menjadi mitranya

– Kebijakan Insentif lainnya (yang tidak langsung terkait dengan keputusan konservasi energi) yang lebih menarik.

19

Page 20: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

REKOMENDASI (1)

• Di Indonesia, peraturan konservasi dan efisiensi energi belum efektif, masih dipandang sebatas himbauan. Meski kebijakan konservasi energi telah ada, namun perlu kehadiran lembaga yang seharusnya bertugas untuk mengawasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan konservasi energi secara nasional. Untuk itu perlu penguatan institusi yang menangani konservasi energi.

• Selain itu harga energi yang relatif murah karena adanya subsidi menimbulkan perilaku boros energi baik di instansi pemerintah, industri hingga rumah tangga. Peningkatan harga energi menuju keekonomiannya diperlukan dengan tetap memperhatikan masyarakat berpendapatan kecil.

20

Page 21: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

REKOMENDASI (2)

• Hal lain yang menghambat upaya konservasi dan efisiensi energi adalah keterbatasan dana yang dapat merupakan salah satu kendala terpenting bagi perusahaan yang ingin menerapkannya.

• Kendala pendanaan dalam proyek investasi konservasi dan efisiensi energi salah satunya adalah kurang tertariknya pihak perbankan terkait dengan salah satu kriteria bankable, yaitu jaminan apabila terjadi kesulitan dalam pengembalian pinjaman.

• Umumnya pihak pengusaha lebih suka melaksanakan konservasi tanpa pengeluaran biaya atau dengan cara leasing tetapi menjadi bagian dari biaya operasional. ESCO sangat berpotensi untuk menjembatani keinginan ini.

21

Page 22: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

REKOMENDASI (3) • Agar investasi efisiensi energi dapat berjalan, pemerintah

perlu memperkuat koordinasi dengan Bank Indonesia dan pihak perbankan nasional untuk membahas secara intensif mengenai pembiayaan proyek investasi efisiensi energi dan manajemen risikonya, kemudian merealisasikan konsep green banking yang mencakup pendanaan efisiensi energi di samping energi terbarukan dan lingkungan hidup, sehingga tersedia dana bergulir untuk konservasi energi.

• Pemerintah perlu juga melibatkan konsultan, dalam hal ini Energy Services Company (ESCO), vendor peralatan hemat energi dan industri penunjangnya sehingga ke depannya akan berkembang pasar yang berkaitan dengan bisnis konservasi energi yang dilaksanakan secara business to business tanpa ikut campur pemerintah. Dalam hal ini peran pemerintah hanya sebagai fasilitator dan pengawas saja.

22

Page 23: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Lampiran Hasil Simulasi Skenario 1 s/d 12

23

Page 24: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 1: Base Run

24

Page 25: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 1: Base Run

25

Page 26: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 2 Skenario 2, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan dilengkapi dengan respon upaya retrofit yang lebih cepat dengan potensi retrofit yang lebih besar. (sebagai implementasi kebijakan konservasi yang ada sampai saat ini) [Adjustment Time for Energy Intensity sejak 2015: 2 --> 1; Time to Perceive Rel Prod Energy Intensity 2015: 0,5 -->0,25; Retrofit Adjustment Time sejak 2015: 5 --> 2 + Retrofit Potential for Energy sejak 2015: 0,25 --> 0,5]

26

Page 27: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 2 Skenario 2, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan dilengkapi dengan respon upaya retrofit yang lebih cepat dengan potensi retrofit yang lebih besar. (sebagai implementasi kebijakan konservasi yang ada sampai saat ini) [Adjustment Time for Energy Intensity sejak 2015: 2 1 Time to Perceive Rel Prod Energy Intensity 2015: 0,5 -->0,25; Retrofit Adjustment Time sejak 2015: 5 --> 2 + Retrofit Potential for Energy sejak 2015: 0,25 --> 0,5]

27

Page 28: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 3 Skenario 3, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara moderat. [Skenario 2 + Harga Premium pada tahun 2015; 7000 Rp/liter, kemudian dinaikkan secara bertahap 3000 Rp/liter setiap 3 tahun]

Inflasi (%/tahun)

Time

Infla

tion

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0

5

10

15

20

1 2 31 2 3

1 2 3

1 2 31 2 3

1

PDB (Rp/tahun) - harga konstan 2000

Time

GD

P

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0

1e15

2e15

3e15

4e15

5e15

1 2 31 2 3

1 2 31 2 3

1 2 3

1

Laju Pertumbuhan PDB (%/tahun)

Time

GD

P_gro

wth

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0

2

4

6

8

1

2 31 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1

Konsumsi Energi Akhir (S BM/tahun)

Time

Energ

y_C

ons

um

ption

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0

2e9

4e9

6e9

8e9

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1

23

1

Intensitas Energi (S BM/juta Rp konstan

2000)

Time

Energ

y_In

tensi

ty

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0,0

0,4

0,8

1,2

1,6

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

12 3

1

Energy Intensity of Investment

(S BM/tahun/juta RP konstan 2000)

Time

En_In

tensi

ty_o

f_In

ves

tmen

t

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0,0

0,2

0,4

0,6

0,8

1,0

1 2 3 1 2 3 1 2 31

2 3

1

23

1

Pertumbuhan Konsumsi Energi (%/tahun)

Time

Energ

y_co

nsu

mpt

ion

_gr

ow

th

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0

5

10

15

20

25

1 2 31 2 3

1 2 3

1

23

12 3 1

Elastisitas konsumsi energi ()

Time

Energ

y_el

ast

isity

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

1

2 31 2 3

1 2 3

1

23

1

2 3 1

Relative Productivity of Energy ()

Time

Rela

tive_

Pro

duc

tivi

ty_of

_E

n

2.000 2.005 2.010 2.015 2.020 2.025

0,0

0,4

0,8

1,2

1,6

2,0

2,4

1 2 3

1 2 3

12

3

1 23

1

23

1

2

28

Page 29: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 3 Skenario 3, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara moderat. [Skenario 2 + Harga Premium pada tahun 2015; 7000 Rp/liter, kemudian dinaikkan secara bertahap 3000 Rp/liter setiap 3 tahun]

29

Page 30: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 4 Skenario 4, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis. [Skenario 2 + Harga Premium pada tahun 2015; 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahap 1500 Rp/liter setiap 1 tahun]

30

Page 31: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 4 Skenario 4, Upaya menurunkan energy intensity pada skenario 2 dilengkapi kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis. [Skenario 2 + Harga Premium pada tahun 2015; 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahap 1500 Rp/liter setiap 1 tahun]

31

Page 32: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 5 Skenario 5, Skenario Base Run dilengkapi upaya kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara moderat. [Harga Premium pada tahun 2015; 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahap 3000 Rp/liter setiap 3 tahun].

32

Page 33: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 5 Skenario 5, Skenario Base Run dilengkapi upaya kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara moderat. [Harga Premium pada tahun 2015; 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahap 3000 Rp/liter setiap 3 tahun].

33

Page 34: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 6 Skenario 6, Skenario Base Run dilengkapi upaya kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis. [Harga Premium pada tahun 2015; 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahap 1500 Rp/liter setiap 1 tahun].

34

Page 35: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 6 Skenario 6, Skenario Base Run dilengkapi upaya kenaikan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis [Harga Premium pada tahun 2015; 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahap 1500 Rp/liter setiap 1 tahun].

35

Page 36: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 7 Skenario 7, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan, sebagai implementasi kebijakan konservasi saat ini dan penerapan insentif multi benefit, tanpa menaikkan harga energi. [Skenario 2 + insentif multi benefit secara moderat mulai tahun 2015 dengan delay 5 tahun (bertahap dari 0 --> 1)]

36

Page 37: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 7 Skenario 7, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan, sebagai implementasi kebijakan konservasi saat ini dan penerapan insentif multi benefit, tanpa menaikkan harga energi. [Skenario 2 + insentif multi benefit secara moderat mulai tahun 2015 dengan delay 5 tahun (bertahap dari 0 --> 1)]

37

Page 38: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 8

38

Skenario 8, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan, sebagai implementasi kebijakan konservasi saat ini dan penerapan insentif multi benefit, tanpa menaikkan harga energi. [Skenario 2 + insentif multi benefit secara optimis mulai tahun 2015 dengan delay 2 tahun (bertahap dari 0 --> 1)]

Page 39: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 8

39

Skenario 8, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan, sebagai implementasi kebijakan konservasi saat ini dan penerapan insentif multi benefit, tanpa menaikkan harga energi. [Skenario 2 + insentif multi benefit secara optimis mulai tahun 2015 dengan delay 2 tahun (bertahap dari 0 --> 1)]

Page 40: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 9 Skenario 9, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi dan penerapan insentif multi benefit secara moderat) dengan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara moderat. [Skenario 7 + menaikkan harga energi mulai tahun 2015 menjadi 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahan sebesar 3000 Rp/liter setiap 3 tahun sekali.

40

Page 41: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 9 Skenario 9, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi dan penerapan insentif multi benefit secara moderat) dengan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara moderat. [Skenario 7 + menaikkan harga energi mulai tahun 2015 menjadi 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahan sebesar 3000 Rp/liter setiap 3 tahun sekali.

41

Page 42: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 10 Skenario 10, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi dan penerapan insentif multi benefit secara optimis) dengan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis. [Skenario 8 + menaikkan harga energi mulai tahun 2015 menjadi 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahan sebesar 1500 Rp/liter setiap 1 tahun sekali.

42

Page 43: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 10 Skenario 10, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi dan penerapan insentif multi benefit secara optimis) dengan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis. [Skenario 8 + menaikkan harga energi mulai tahun 2015 menjadi 7000 Rp/liter dengan kenaikan bertahan sebesar 1500 Rp/liter setiap 1 tahun sekali.

43

Page 44: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 11

44

Skenario 11, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi dan penerapan insentif multi benefit secara optimis) dengan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis dalam kondisi ekonomi ekonomis. [Skenario 10 + kondisi pertumbuhan ekonomi optimis mulai tahun 2015 tanpa pengendalian harga]

Page 45: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 11

45

Skenario 11, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi dan penerapan insentif multi benefit secara optimis) dengan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis dalam kondisi ekonomi ekonomis. [Skenario 10 + kondisi pertumbuhan ekonomi optimis mulai tahun 2015 tanpa pengendalian harga]

Page 46: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 12

46

Skenario 12, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi dan penerapan insentif multi benefit secara optimis) dengan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis dalam kondisi ekonomi ekonomis, dengan kebijakan pengendalian harga. [Skenario 11 + kebijakan pengendalian harga 50% mulai tahun 2015]

Page 47: Hasil Simulasi Kebijakan - iesr.or.idiesr.or.id/files/20130331_hasil_simulasikebijakan20maret2013.pdf · namun dalam beberapa hal membutuhkan investasi sehingga perlu adanya perencanaan

Skenario 12

47

Skenario 12, Upaya menurunkan energy intensity melalui percepatan respon pelaku pengguna energi untuk melakukan penghematan (sebagai implementasi kebijakan konservasi dan penerapan insentif multi benefit secara optimis) dengan menaikkan harga energi mendekati harga keekonomiannya secara optimis dalam kondisi ekonomi ekonomis, dengan kebijakan pengendalian harga. [Skenario 11 + kebijakan pengendalian harga 50% mulai tahun 2015]