hasil-praktik

Upload: nitameliandari

Post on 14-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Manajemen Keperawatan

TRANSCRIPT

HASIL PRAKTIKRUANG SAHADEWA RSUD SANJIWANI GIANYAR

1. GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK/RUANGANPada tanggal 11 Mei sampai 16 Mei 2015 dilaksanakan Praktik Manajemen Kepemimpinan dalam Keperawatan di Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani. Ruang Sahadewa . Pada ruang Sahadewa terdapat dua divisi yaitu divisi interna dan divisi neuro. Selain itu, pada ruang tersebut terdapat delapan ruang rawat inap dengan satu buah kamar mandi di setiap kamar rawat inap, jumlah tempat tidur sebanyak 45 buah, terdapat 3 kamar untuk kelas II yaitu kamar 3, kamar 5, kamar 7 dan tiap-tiap kamar terdapat 3 bed pasien serta terdapat 5 kamar untuk kelas III yaitu kamar 2, kamar 4, kamar 6, kamar 8 dan ditiap-tiap kamar terdapat 7 bed pasien . Dibelakang pintu masuk ruang Sahadewa terdapat sebuah Nurse Station, ruang Kepala Ruangan, dapur, kamar mandi khusus pegawai. Di depan Nurse Station terdapat ruang Spoel Hoek untuk membersihkan alat setelah tindakan selesai, ruang tindakan, ruang persiapan alat berguna untuk tempat alat-alat yang akan dipakai dalam pemberian tindakan. Disamping ruang tersebut terdapat ruang administrasi. Dibelakang kamar rawat inap nomor 7 terdapat sebuah ruangan/gudang untuk menyimpan alat-alat kesehatan seperti kursi roda dan bed. Secara umum tingkat kebersihan ruangan cukup bersih, petugas kebersihan secara rutin membersihkan ruangan setiap 2 kali dalam sehari.

2. HASIL PENGKAJIANa. Kajian situasi ruangan1) Jumlah tenaga perawatJumlah total tenaga perawat di ruang Sahadewa yaitu 20 orang. Perawat S1 + Ns yaitu sebanyak 8 orang dan jumlah perawat D3 sebanyak 12 orang.2) Presentase pemakaian tempat tidur dalam harianBOR = x 100%= x 100%= 91% (Ideal)

3) Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam tahunBTO = = = 37 kali ( ideal )4) Lamanya hari rawat pasienALOS = = = 6 hari (ideal)

b. Struktur Organisasi Ruangan ( Terlampir )c. Hasil observasi dalam proses operan, supervisi, sentralisasi obat, dan ronde keperawatan. 1) Proses Operan, Pada Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani Gianyar yaitu dilakukan pada pagi hari, siang, dan malam hari. Operan pagi dilakukan oleh perawat jaga malam ke perawat jaga pagi yang dipimpin oleh Kepala Ruangan. Pada operan jaga pagi yang dilakukan di nurse station perawat jaga malam melaporkan perkembangan keadaan pasien, obat yang telah diberikan serta tindakan yang telah dilakukan pada pasien dari pukul 20.00 wita pukul 08.00 wita ke perawat jaga pagi. Setelah proses operan di nurse station, kepala ruangan dan perawat dinas pagi serta perawat dinas malam menuju ke ruang rawat inap pasien untuk melihat keadaan umum pasien. Pada operan pagi ini tidak ada perkenalan pertukaran perawat jaga antara perawat jaga malam ke perawat jaga pagi kepada pasien. Sedangkan proses operan pada siang hari serta pada malam hari hanya dilakukan di nurse station tanpa mengunjungi pasien ke ruang rawat inap.2) SupervisiSupervisi di RSUD Sanjiwani Gianyar dilakukan oleh seluruh kepala ruangan dan wakil kepala ruangan secara bergantian setiap harinya.3) Sentralisasi Obat Sentralisasi obat pada Ruang Sahadewa dilakukan oleh perawat. Dokter yang visite meresepkan obat untuk pasien. Perawat memberikan masing-masing keluarga pasien catatan pemberian obat yang telah diresepkan olehn dokter. Keluarga pasien menebus resep obat ke apotik. Setelah mendapatkan obat, keluarga pasien membawa obat tersebut kembali ke nurse station Ruang Sahadewa dan diterima oleh perawat jaga. Kemudian obat tersebut diatur dan dikelola oleh perawat jaga. Kemudian semua obat yang telah diresepkan oleh dokter baik obat oral maupun injeksi akan diberikan kepada pasien sesuai jadwal dan waktu yang telah ditentukan.

4) Ronde KeperawatanRonde keperawatan di Ruang Sahadewa dilakukan apabila ada masalah pasien yang belum dapat tertangani. Dalam ronde keperawatan di Ruang Sahadewa memerlukan bantuan dari semua tim diantaranya tim radiologi, ahli gizi, tim dokter, dan tim perawat yang berjaga di ruangan tersebut.

d. Hasil observasi aktivitas Kepala Ruangan, Ketua Tim, dan Anggota tim.1) Kepala Ruang Perawatana) Tugas Umum(1) Mempelajarai kebijakan Direksi, Bidang keperawatan, peratura-peraturan yang berlaku, konsep dan teori yang berkaitan dengan asuhan / pelayanan keperaawatan dan pelayanan kesehatan rumah sakit(2) Menjabarkan kebijakan program kerja bidang keperawatan.(3) Menyusun dan mengatur tata kerja pada unit kerjanya dan melengkapi dengan teknisnya.(4) Mengkaji dan menyusun pengembangan staf di wilayah kerjanya dan mengevaluasinya.(5) Mengkaji dan menilai usulan prestasi kerja perawat fungsional dan bentuk angka kredit sesuai dengan beban kerja masing-masing.(6) Mengkaji dan menilai kelancaran pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dna melakukan koordinasi sesuai kebutuhan pada pihak-pihak terkait.(7) Melakukan koordinasi tugas dengan unit-unit keperawatan lainnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan asuhan / pelayanan keperawatan di wilayah kerjanya.(8) Mengadakan rapat berkala / khusus dengan staf / staf pelaksana dalam rangka kelancaran pelaksanaan program / membahas masalah-masalah yang muncul dalam asuhan / pelayanan keperawatan.(9) Menyusun laporan berkala / khusus dengan menganalisa laporan laporan kegiatan atau penilaian langsung terhadap suatu masalah.(10) Melaksanakan tugas tertentu dari ka. Instalasi atau Ka. Bidang Keperawatan / Sub Bidang Keperawatan.(11) Meneliti dan mempertimbangkan usulan cuti besar dan hal-hal lain yang berkaitan dengan ketenagaan untuk dikoordinasikan dengan Sub Bidang/Bidang. Keperawatan dalam rangka kelancaran asuhan / pelayanan keperawatan.(12) Bersama sama Wakil dan staf menyusun standar kebutuhan tenaga, alat, fasilitas, sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan mutu asuhan / pelayanan keperawatan dan menentukan prioritas kebutuhan.

b) Tugas Teknis(1) Mengadakan supervisi pada tiap-tiap bangsal pada wilayah kerjanya secara berkala / sidak.(2) Mengawasi dan menilai pelaksanaan kegiatan asuhan / pelayanan keperawatan pada tiap-tiap bangsal sesaui dengan standar yang berlaku.(3) Membimbing dan menilai penerapan etika profesi keperawatan dalam pelaksanaan tugas dari perawat fungsional.(4) Mengkaji dan menilai beban kerja tiap-tiap bangsal dan mengatur ketenagaan sesuai dengan kepentingannya.(5) Membimbing dan mengarahkan dan memberikan contoh tata cara dan tatalaksana asuhan / pelayanan keperawatan yang bermutu tinggi.(6) Mengawasi dan menilai kebersihan dan ketertiban bangsal di wilayah kerjanya.(7) Membina dan mengarahkan staf dalam pengelolaan bangsal sesuai dengan juklak yang berlaku serta mengevaluasinya.(8) Memonitor dan membimbing pelaksanaan praktek klinik siswa/ mahasiswa perawatan yang terkait dengan asuhan/ pelayanan keperawatan.(9) Mengawasi dan menilai pemanfaatan sumber-sumber (alat, fasilitas, instrument, sarana dan prasarana) dalam rangka efisiensi Rumah Sakit.(10) Menerima dan mengkaji usulan Staf Perawat Fungsional untuk disampaikan kepada atasan / koordinasi dengan pihak terkait.(11) Evaluasi upaya pelaksanaan.(12) Mendelegasikan tugas saat Kepala Ruangan tidak ada di tempat kepada Katim / Perawat Primer.(13) Memberikan reinforcement positif atas pelaksanaan tugas anggota.

2) Ketua Tim(a) Mewakili kepala ruangan pada waktu sore, malam, dan hari libur(b) Menerima operan dari tim perawat sebelumnya(c) Bersama-sama staf memperkenalkan diri kepada pasien baru atau yang belum dikenal(d) Mengkaji kebutuhan pasien secara menyeluruh bersama staf(e) Mengatur pembagian tugas bersama(f) Mengendalikan, membimbing dan mengarahkan pelaksanaan asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan.(g) Ikut melaksanakan asuhan keperawatan(h) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kesehatan dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan pasien (i) Meneliti hasil kerja staf dan meneliti BCP sesuai dengan aktivitas staf(j) Bersama-sama staf membimbing mahasiswa /siswa keperawatan yang sedang praktik klinik dan mengevaluasinya(k) Menerima dan menampung keluhan, kesan/kritik dari pasien/ masyarakat untuk perbaikan pelayanan.(l) Membuat resume keperawatan pasien keluar rumah sakit(m) Melaksanakan pertemuan tim (team conference) untuk membahas : masalah baru yang muncul, hal-hal yang sudah dan belum diselesaikan, cara-cara pemecahan masalah.(n) Melanjutkan kegiatan asuhan keperawatan yang belum bisa diselesaikan(o) Bersama anggota tim memelihara kebersihan dan ketertiban ruangan dan lingkungannya.(p) Meneliti dan memeriksa pemanfaatan bahan/alat/fasilitas dan pemeliharaannya untuk efisiensi.(q) Melakukan penilaian pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan(r) Membuat laporan tentang hal-hal penting baik masalah ataupun usulan untuk peningkatan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan secara menyeluruh.(s) Melaksanakan serah terima tanggung jawab kepada tim perawatan berikutnya.

3) Perawat Pelaksana(a) Mengenal situasi dan kondisi ruangan serta pasien secara menyeluruh pada saat itu.(b) Menerima dan mempelajari pembagian tugas dari ketua tim/kepala ruangan(c) Mengkaji kesehatan dan kebutuhan pasien yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman pengkajian data dasar(d) Menentukan diagnosa dan rencana perawatan pasien(e) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan manual yang berlaku (f) Melaksanakan tindakan/program pengobatan sesuai dengan program medis, pemberian obat, pemeriksaan penunjang, persiapan operasi.(g) Melaksanakan evaluasi setiap tindakan keperawatan(h) Mengadakan koordinasi pelaksanaan prosedur sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga(i) Mencatat semua kegiatan dan hal-hal penting yang berhubungan dengan asuhan keperawatannya(j) Memberikan rasa aman nyaman pada klien dan keluarga(k) Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut(l) Membantu kepala ruangan dalam pelaksanaan ruangan secara administratif : menyiapkan data klien baru, klien pulang, klien meninggal(m) Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya(n) Melaporkan hal-hal penting sesuai dengan keluhan pasien kepada ketuatim/dokter yang merawat(o) Menjaga dan mengatur kebersihan serta ketertiban lingkungan pasien(p) Bersama-sama dengan ketua tim mengadakan ronde kepada pasien bila diperlukan.(q) Melaksanakan program persiapan pasien pulang (discharge planning) bagi pasien jadwal / kesepakatan dalam tim(r) Mengikuti team conference sesuai jadwal/kesepakatan dalam tim(s) Turut memberikan bimbingan dan penilaian kepada siswa/mahasiswa yang praktik klinik(t) Melaksanakan operan pasien/alat-alat atau masalah-masalah pada pergantian tugas secara lisan dan tertulis(u) Menghadiri pertemuan ilmiah keperawatan/kesehatan lainnya.

3. PERENCANAANFungsi perencanaan dalam manajemen kepemimpinan dalam keperawatan merupakan proses yang menyangkut upaya untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa akan datang dan penentuan strategi tepat untuk menyesuaikan target dan tujuan sebuah organisasi. Kegiatan perencanaan dalam manajemen meliputi :a. Menentukan tujuan dan target organisasib. Meneruskan strategi untuk mencapai tujuan dan target organisasic. Menentukan sumber daya manusia yang diperlukand. Menetapkan standard/ indaktor keberhasilan pencapaian tujuan organisasiHasil observasi dalam fungsi perencanaan yaitu kepala ruangan mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya, mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan kebutuhan klien berdasarkan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan / penjadwalan, merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan, mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien, membantu membimbing terhadap pesererta didik keperawatan.

4. PENGORGANISASIANFungsi pengoranisasian dalam manajemen kepemimpinan dalam keperawatan merupakan proses yang menyangkut bagaimana strategi dan teknik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam struktur organisasi yang tepat, system dan lingkungan yang kondusif dan dapat memastikan semua pihak bekerja aktif guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan pengorganisasian dalam manajemen keperawatan meliputi :a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukanb. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawabc. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerjad. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepatHasil observasi fungsi pengorganisasian dalam menejemen keperawatan yaitu, kepala ruangan membuat rentang kendali yang membawahi ketua tim dan ketua tim membawahi 2-3 perawat, mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat jadwal dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik, mendelegasikan tugas kepala ruangan tidak berada ditempat kepada ketua tim, dan identifikasi masalah klien dan cara penanganannya.

5. PENGARAHANFungsi pengarahan dalam manajemen kepemimpinan dalam keperawatan merupakan proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatannya meliputi :a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuanb. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaanc. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkanHasil observasi dalam fungsi pengarahan dalam menejemen keperawatan yaitu, memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim, memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik, memberikan motivasi dan peningkatan pengetahuan keterampilan dan sikap, membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya dan meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.

6. PENGAWASANFungsi pengawasan dalam manajemen kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan :a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkanb. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukanc. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnisHasil observasi dalam fungsi pengawasan dalam menejemen keperawatan yaitu, melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Melalui supervisi: (1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan secara lisan dan memperbaiki kelemahan yang ada saat itu juga. (2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan (didokumentasikan) dan mendengar laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.

7. MASALAH DAN SOLUSI YANG DILAKUKAN KEPALA RUANGANBerdasarkan hasil observasi di Ruang Sahadewa pada tanggal 4-9 Mei 2015, ada beberapa masalah yang kami temukan terkait dengan fungsi manajemen di ruangan tersebut diantaranya :a. Fungsi PengawasanPada fungsi pengawasan di Ruang Sahadewa belum berjalan secara efektif. Fungsi pengawasan yang belum berjalan secara efektif tersebut diantaranya :1) Timbang Terima Perawat Jaga Setiap Pergantian Shift JagaTimbang terima yang dimaksud adalah sistem operan yang dilakukan. Dari hasil obeservasi kami, timbang terima atau operan dilakukan pada pagi, siang dan malam hari. Operan yang dilaksanakan pada pagi hari sudah efektif dan efisien dilakukan oleh perawat jaga dengan cara semua perawat jaga pagi dan perawat jaga malam berkumpul membentuk suatu situasi seperti rapat dan disana perawat jaga malam menjelaskan status perkembangan pasien kepada perawat jaga pagi lalu setelah itu mereka melakukan kunjungan ke pasien untuk mengetahui kondisi pasien secara langsung tidak hanya melalui rekam medik pasien saja karena belum tentu kondisi pasien pada saat kita kunjungi sama dengan yang ada dalam rekam medik pasien. Akan tetapi, timbang terima yang dilakukan pada shift selanjutnya yaitu pada siang hari setelah jaga pagi dan pada malam hari setelah jaga siang menurut kami kurang efektif dan kurang efisien karena menurut kami operan yang dilaksanakan pada jaga sore dan jaga malam tidak berlangsung sebagaimana mestinya. Menurut sumber yang kami ketahui, timbang terima pada sore hari dan malam hari tetap membentuk situasi seperti rapat walaupun tidak mengunjungi pasien secara langung. Seluruh perawat jaga pagi harus tetap menjelaskan status perkembangan pasien pada perawat jaga sore begitu juga pada perawat jaga sore ke perawat jaga malam. Karena bisa saja ada perubahan therapy pada pasien setelah dokter melakukan visite pada pagi hari, maka dari itu seluruh perawat seharusnya mengetahui status perkembangan pasien. 2) Pembagian Tim Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Sebagai PertanggungjawabanMenurut observasi kami pembagian tim yang dilaksanakan di Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani Gianyar belum terlaksana dengan baik. Dengan banyaknya jumlah pasien diruangan tersebut seharusnya anggota perawat dapat dibagi menjadi 2 tim dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan bertanggung jawab atas pasien-pasien yang berada di bawah tim tersebut. Dari sumber yang kami ketahui pengorganisasian yang baik dalam suatu ruangan harus terdapat Perawat Primer (PP) dan Perawat Associate (PA), dan di ruang Sahadewa dapat di bagi menjadi 2 PP dengan beberapa PA disetiap PP. Jadi pelaksanaan tindakan keperawatan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien serta PP dan PA dapat lebih bertangung jawab terhadap pasien yang dirawatnya berdasarkan PP yang telah dibagi.3) Tidak terpasangnya nomer pada setiap bed dalam satu Kamar Pasien.Dari hasil observasi kami, dengan tidak terpasangnya nomer pada setiap bed tersebut menyebabkan kita tidak mengenali pasien dan membuat perawat jaga bekerja dengan kurang efektif, karena setiap akan melakukan tindakan terhadap pasien kita harus terus memanggil nama pasien dari depan kamar pasien hal itu bisa juga menyebabkan pasien lain yang ada dalam kamar tersebut merasa terganggu, jika dalam setiap kamar hanya terdapat satu bed dan satu pasien, tidak dapat dipermasalahkan jika tidak tercantum nomer pada bed tersebut, namun karena dalam satu kamar tersebut terdapat 3-6 bed dalam satu kamar sebaiknya ada nomer pada masing-masing bed di setiap kamar. Hal ini dapat memudahkan perawat jaga dalam bekerja, tidak perlu meanggil nama pasien di depan kamar dan dapat mengganggu pasien lainnya, karena telah terdapat nomer bed dalam kamar tersebut. Hal ini dikolaborasikan dengan buku rekam medik pasien, dalam RM pasien cantumkan langsung Nama, Kamar serta Nomer Bed pasien. Jadi dengan begitu kita dapat dengan mudah untuk bekerja serta lebih akurat mengenai identitas pasien yang akan diberikan tindakan dalam asuhan keperawatan.

Berdasarkan masalah di atas maka Kepala Ruangan Sahadewa yaitu Bapak Cameng memberikan solusi dari permasalah tersebut yaitu :1) Timbang Terima Perawat Jaga Setiap Pergantian Shift Jaga.

2) Pembagian Tim Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Sebagai Pertanggungjawaban.

3) Tidak terpasangnya nomer pada setiap bed dalam satu Kamar Pasien

KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanDalam praktek Manajemen Kepemimpinan Dalam Keperawatan di Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani, masalah yang kita temukan yaitu : Berdasarkan hasil observasi di Ruang Sahadewa pada tanggal 4-9 Mei 2015, ada beberapa masalah yang kami temukan terkait dengan fungsi manajemen di ruangan tersebut serta solusi yang diberikan oleh Kepala Ruangan Sahadewa yaitu : 1. Timbang Terima Perawat Jaga Setiap Pergantian Shift JagaDari hasil obeservasi kami, timbang terima atau operan dilakukan pada pagi, siang dan malam hari. Operan yang dilaksanakan pada pagi hari sudah efektif dan efisien dilakukan oleh perawat jaga dengan cara semua perawat jaga pagi dan perawat jaga malam berkumpul membentuk suatu situasi seperti rapat dan disana perawat jaga malam menjelaskan status perkembangan pasien kepada perawat jaga pagi lalu setelah itu mereka melakukan kunjungan ke pasien untuk mengetahui kondisi pasien secara langsung tidak hanya melalui rekam medik pasien saja karena belum tentu kondisi pasien pada saat kita kunjungi sama dengan yang ada dalam rekam medik pasien. Akan tetapi, timbang terima yang dilakukan pada shift selanjutnya yaitu pada siang hari setelah jaga pagi dan pada malam hari setelah jaga siang menurut kami kurang efektif dan kurang efisien karena menurut kami operan yang dilaksanakan pada jaga sore dan jaga malam tidak berlangsung sebagaimana mestinya.2. Pembagian Tim Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Sebagai PertanggungjawabanMenurut observasi kami pembagian tim yang dilaksanakan di Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani Gianyar belum terlaksana dengan baik. Dengan banyaknya jumlah pasien diruangan tersebut seharusnya anggota perawat dapat dibagi menjadi 2 tim dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan bertanggung jawab atas pasien-pasien yang berada di bawah tim tersebut. Dari sumber yang kami ketahui pengorganisasian yang baik dalam suatu ruangan harus terdapat Perawat Primer (PP) dan Perawat Associate (PA), dan di ruang Sahadewa dapat di bagi menjadi 2 PP dengan beberapa PA disetiap PP. Jadi pelaksanaan tindakan keperawatan dapat berlangsung.3. Tidak terpasangnya nomer pada setiap bed dalam satu Kamar Pasien.Dari hasil observasi kami, dengan tidak terpasangnya nomer pada setiap bed tersebut menyebabkan kita tidak mengenali pasien dan membuat perawat jaga bekerja dengan kurang efektif, karena setiap akan melakukan tindakan terhadap pasien kita harus terus memanggil nama pasien dari depan kamar pasien hal itu bisa juga menyebabkan pasien lain yang ada dalam kamar tersebut merasa terganggu.

B. SaranDiharapkan semua masalah yang ditemukan di Ruang Sahadewa dalam praktek manajemen ini mendapatkan solusi yang baik sehingga Ruang Sahadewa memiliki manajemen keperawatan yang sesuai dengan manajemen yang telah ditetapkan RSUD Sanjiwani.

REFERENSI

Bidang Keperawatan Sanjiwani Gianyar.2011.Pedoman Sistem Penugasan Keperawatan. Gianyar

Bidang Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar. 2011. Pedoman Pelayanan Keperawatan/Kebidanan. Gianyar

Bidang Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar. 2011. Buku Standar Tenaga Keperawatan dan Kebidanan. Gianyar.Fitria, A. 2011. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Available on : https://slurppsss.wordpress.com/2011/12/31/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit-sim-rs/. Diakses tanggal 7 April 2015UGM. 2014. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Available on : http://simkes.fk.ugm.ac.id/produk/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit/. Diakses tanggal 7 April 2015

15