hasil pengawasan tahapan pemungutan, penghitungan dan ......2020/08/01 · kegiatan pengawasan...
TRANSCRIPT
1 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
Hasil Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan
dan Rekapitulasi Suara Pemilu 2019
2 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi
Suara
Tahapan yang menjadi puncak penyaluran kedaulatan rakyat ialah moment
dimana rakyat memberikan suaranya secara langsung, bebas dan rahasia serta
jujur dan adil. Tahapan pemungutan dan penghitungan merupakan proses yang
paling krusial dari semua tahapan Pemilihan Umum dimana yang paling utama
tetap terjaga adalah indepensi pemilih, terjaminnya hak pilih, tidak adanya
tekanan dan ancaman dari individu dan kelompok tertentu yang dapat
memengaruhi pilihan seseorang dengan cara tertentu serta kepatuhan
penyelenggara Pemilihan Umum terhadap tata cara dan prosedur dalam tahapan
Pemungutan Suara. Tahapan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan rekapitulasi
hasil penghitungan suara, tahapan ini merupakan tahapan yang seharusnya dapat
berjalan lancar karena secara teknis rekapitulasi hasil penghitungan suara
menggabungkan keseluruhan suara yang telah dihitung pada kegiatan
penghitungan suara untuk mendapatkan hasil akhir di tiap tingkatan rekapitulasi.
Namun, pada tahapan ini sering terdapat perbuatan curang, manipulasi,
penyimpangan dan tindakan-tindakan tertentu lainnya yang dapat memicu konflik
di masyarakat. Tentu saja pelakunya bisa siapa saja baik dari individu, masyarakat,
tim sukses, peserta Pemilu bahkan Penyelenggara Pemilu.
Tahapan Pemilihan Umum tahun 2019 ini cukup menyita waktu dan tenaga
Penyelenggara Pemilu tidak terkecuali Pengawas Pemilu, hal ini dikarenakan untuk
pertama kali Pemilihan Umum dilaksanakan secara serentak yaitu Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten sehingga tingkat
kerawanan dan pelanggaran Pemilihan Umum juga mengalami peningkatan
sehingga dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat.
Berdasarkan fakta-fakta di atas pengawas Pemilu tingkat Provinsi Sulawesi
Barat mengambil langkah dan tindakan yang diperlukan dengan melakukan
kegiatan pengawasan langsung dan supervisi serta monitoring kepada pengawas
Pemilu dibawahnya. Langkah tersebut dilakukan dengan harapan dapat menekan
3 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
kecurangan dan pelanggaran yang dapat terjadi pada hari pemungutan dan
penghitungan suara.
1. Pelaksanaan Pengawasan
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Berdasarkan pemetaan kerawanan tahapan Pemungutan Suara Pemilihan
Umum 2019 yang diinventarisir oleh Bawaslu Sulawesi Barat dapat dilihat dalam
tabel Indeks Kerawanan Pemilu sebagai berikut:
PROVINSI KABUPATEN SKOR KATEGORI
SULAWESI
BARAT
KABUPATEN MAJENE 43,33 Kerawanan Sedang
KABUPATEN MAMASA 53,33 Kerawanan Sedang
KABUPATEN MEMUJU 53,33 Kerawanan Sedang
KABUPATEN MAMUJU TENGAH 43,33 Kerawanan Sedang
KABUPATEN PASANGKAYU 57,78 Kerawanan Sedang
KABUPATEN POLEWALI MANDAR 60,00 Kerawanan Sedang
Pada tabel diatas dapat dijelaskan dalam lingkup Provinsi Sulawesi Barat,
Indeks Kerawanan Pemilu masuk dalam kategori kerawanan sedang dengan
Kabupetan Majene mendapat skor 43,33 kategori kerawanan sedang, Kabupaten
Mamasa mendapat skor 53,33 kategori kerawanan sedang, Kabupaten Mamuju
mendapat skor 53,33 kategori kerawanan sedang, Kabupaten Mamuju Tengah
mendapat skor 43,33 kategori kerawanan sedang, Kabupaten Pasangkayu
mendapat skor 57,78 kategori kerawanan sedang dan Kabupaten Polewali Mandar
60,00 kategori kerawanan sedang.
Selain Indeks Kerawanan Pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi Sulawesi Barat juga membuat pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS)
rawan sebagai bentuk pengawasan Pemilu dalam mengidentifikasi terjadinya
potensi pelanggaran yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan
kecurangan Pemilu khususnya pada tahapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara.
Pemetaan TPS rawan didasarkan pada lima aspek yaitu, aspek 1 mencakup
hal-hal yang terkait dengan akurasi data pemilih dan pengguna hak pilih, aspek 2
4 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
mencakup hal-hal yang terkait dengan ketersediaan logistik, aspek 3 mencakup
hal-hal yang terkait dengan pemberian uang atau materi lainnya (praktik money
poitic), aspek 4 mencakup hal-hal yang terkait dengan keterlibatan Penyelenggara
Negara dan aspek 5 mencakup hal-hal yang terkait dengan kepatuhan prosedur
pemungutan suara dan penghitungan suara (profesionalitas penyelenggara).
Berdasarkan aspek-aspek dalam pemetaan TPS rawan di atas maka hasil
yang didapatkan setelah melakukan pemetaan untuk tingkatan Provinsi Sulawesi
Barat adalah rawan dari aspek akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih
sebanyak 805 TPS, rawan dari aspek ketersediaan logistik sebanyak 506 TPS,
rawan dari aspek pembagian uang atau materi lainnya (money politic) sebanyak
2.334 TPS, rawan dari aspek penyelenggara negara sebanyak 771 TPS dan rawan
dari aspek kepatuhan prosedur pemungutan dan penghitungan suara sebanyak
434 TPS serta TPS yang tidak temasuk TPS rawan sebanyak 975 TPS. Secara rinci
tiap Kabupaten pemetaan TPS rawan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
No Kabupaten Jumlah
TPS
rawan
Aspek 1
Jumlah TPS
rawan
Aspek 2
Jumlah
TPS
rawan
Aspek 3
Jumlah
TPS rawan
Aspek 4
Jumlah
TPS
rawan
Aspek 5
Jumlah
TPS
tidak
Rawan
Jumlah
TPS
1 Mamasa 132 61 503 194 107 120 586
2 Majene 113 46 380 49 21 112 547
3 Mamuju 241 126 419 86 36 150 757
4 Polewali
Mandar
227 221 578 209 243 283 1.229
5 Mamuju
Tengah
34 23 135 71 11 112 350
6 Pasangkayu 58 29 319 162 16 198 396
Jumlah 805 506 2.334 771 434 9G75 3.865
5 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
Sumber: data TPS Rawan Provinsi Sulawesi Barat
2. Kegiatan Pengawasan
Pengawasan Pemilihan Umum merupakan tanggung jawab pokok Badan
Pengawas Pemilihan Umum sesuai dengan perintah Undang-Undang Nomor 7
tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, oleh sebab itu Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Barat bertanggungjawab penuh menjalankan tugas
tersebut.
Berdasarkan rencana pengawasan yang telah disusun, Bawaslu Provinsi
Sulawesi Barat menjalankannya dengan mengutamakan pencegahan pelanggaran,
baik pelanggaran administrasi maupun pencegahan yang dapat mengarah pada
perbuatan pidana.
132 113241
227 34 58805
61 46
126
221
23 29
506
503 380
419
578
135
319
2334
19449 86
209
71
162 771
107
2136
243
11
16 434
120
112150 283
112
198975
586
547 757 1229350
3963865
Kab. Mamasa Kab. Majene Kab. Mamuju Kab. Polman Kab. Mateng Kab. Pasangkayu Prov. Sulbar
Grafik jumlah TPS Rawan
TPS Rawan Aspek 1 TPS Rawan Aspek 2 TPS Rawan Aspek 3 TPS Rawan Aspek 4
TPS Rawan Aspek 5 TPS tdk Rawan Jumlah TPS
6 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
a. Pencegahan
Dalam hal pengawasan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
serta Rekapitulasi Suara Pemilihan Umum Tahun 2019 sesuai dengan instruksi
Badan Pengawas Pemilihan Umum maka tindakan pencegahan lebih diutamakan,
adapun tindakan-tindakan pencegahan yang dilakukan oleh Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat pada tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara serta Rekapitulasi Suara Pemilihan Umum Tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
1. Melaksanakan Diskusi Publik terkait peningkatan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya menggunakan hak pilih pada hari Pemungutan Suara
dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghindari tindakan yang
dapat menyebabkan pelanggaran-pelanggaran.
2. Melaksanakan Diskusi Publik terkait penolakan Politik Uang dalam Pemilihan
Umum tahun 2019 sebagai bentuk antisipasi meluasnya tindak pidana
Pemilu yang dapat menciderai asas-asas Pemilu.
3. Melaksanakan Apel Siaga Pengawas Pemilu menjelang tahapan Pemungutan
dan Penghitungan Suara Pemilu tahun 2019 dalam rangka memantau
kesiapan Pengawas Pemilu mengatisipasi pelanggaran-pelanggaran yang
akan terjadi pada Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum
tahun 2019.
4. Melaksanakan Patroli Pengawasan Masa Tenang Pemilihan Umum tahun
2019 di 6 Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat sebagai bentuk pencegahan
pelanggaran-pelanggaran pada masa tenang.
5. Melakukan koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten se Sulawesi Barat terkait
pencegahan kemungkinan pelanggaran-pelanggaran yang akan terjadi di
hari Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara serta Rekapitulasi hasil
penghitungan suara di tingkatan PPK dan Kabupaten.
6. Memantau langsung proses Pemungutan Suara dan Pemungutan Suara
serta Rekapitulasi hasil penghitungan suara di wilayah kerja Bawaslu Provinsi
Sulawesi Barat.
7 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
b. Aktivitas Pengawasan
Kegiatan Pengawasan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara serta
Rekapitulasi hasil penghitungan suara pada Pemilihan Umum tahun 2019 tetap
dilakukan untuk memastikan integritas para penyelenggara teknis Pemilihan
Umum dan memastikan mereka melaksanakan segala tahapan Pemilihan Umum
tahun 2019.
Untuk itu pengawasan yang dilakukan bersifat pemantauan langsung
dilaksanakan untuk menjaga dan memastikan profesionalitas penyelenggara
teknis dijalankan sesuai dengan perintah peraturan perundang-undangan. Adapun
proses pengawasan dalam tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara serta
Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum tahun 2019 yaitu
menyebar Pengawas Pemilu tingkat Provinsi Sulawesi Barat di Kabupaten-
kabupaten sebagai wilayah kerja Bawaslu Provinsi Sulewasi Barat untuk
melakukan pengawasan melekat Pada Tahapan Pemungutan dan Penghitungan
serta Rekapitulasi hasil penghitungan suara. Adapun proses yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan langsung pada saat masa tenang, seperti memastikan:
- Tidak terjadi kegiatan kampanye
- Tidak terjadi praktik politik uang
2. Melakukan pengawasan langsung pada persiapan pemungutan suara, seperti
memastikan:
- Pendistribusian C6 telah dilaksanakan oleh KPPS dan pengembalian C6
yang tidak terbagi;
- Pembangunan TPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
- Kelengkapan pemungutan dan penghitungan suara telah tersedia di TPS.
Perlengkapan yang dimaksud adalah kotak suara, surat suara, tinta, bilik
pemungutan suara, segel, alat mencoblos, sampul kertas, pena bolpoin,
gembok, spidol, formulir berita acara dan sertifikat, alat bantu disabilitas
netra, daftar calon dan salinan data pemilih;
8 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
3. Melakukan pengawasan langsung pada proses pemungutan suara, seperti
memastikan:
- Pembukaan TPS sesuai dengan petunjuk yaitu pukul 07.00 waktu
setempat;
- Keterbukaan informasi dengan memastikan DPT dan DPTb dipasang di
papan pengumuman atau tempat lainnya sehingga pemilih dapat
mengecek namanya sebelum melakukan pemungutan suara;
- Pemilih terpenuhi haknya pada saat pemberian suara;
- Tidak adanya dugaan pelanggaran yang terjadi diantaranya mobilisasi
pemilih yang dilakukan oleh seseorang dan/atau kelompok tertentu untuk
mempegaruhi pilihan pemilih;
- Tidak adanya dugaan pelanggaran yang terjadi karena pemilih diarahkan
pilihannya oleh Petugas TPS untuk memilih peserta Pemilu tertentu;
- Tidak adanya dugaan pelanggaran berupa intimidasi kepada pemilih untuk
memilih peserta Pemilu tertentu;
- Penghitungan suara dilakukan setelah pukul 13.00 waktu setempat;
- Memastikan salinan formulir C1 diberikan kepada pengawas TPS;
- Petugas KPPS melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Melakukan pengawasan langsung pada saat pelaksanaan Tahapan
Rekapitulasi penghitungan suara di PPK, KPU Kabupaten dan KPU Provinsi,
seperti memastikan:
- Pihak keamanan berada pada tempat pelaksanaan rekapitulasi
penghitungan suara;
- Pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara telah sesuai sengan
peraturan perundang-undangan;
- Pengawas Pemilu mendapatkan akses informasi dan data yang lengkap.
9 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
3. Hasil-hasil Pengawasan
Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Barat pada tahapan Pemungutan Suara dan
Penghitungan Suara serta Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum
tahu 2019 tentu pencapaian yang diharapkan adalah hasil pengawasan yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, hasil pengawasan yang dimaksud
dalam laporan ini adalah data-data yang diperoleh oleh Pengawas Pemilu dan
akan disandingkan dengan data yang dihadirkan oleh penyelenggara teknis dalam
hal ini KPU dan jajarannya.
Hasil-hasil pengawasan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
dituangkan pada Laporan Hasil Pengawasan dan pada tahapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara dituangkan pada Formulir A Pengawasan serta data-data hasil
rekapitulasi dari tiap tingkatan.
3.1. Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di
Provinsi Sulawesi Barat
KAB. MAMUJU; 5
KAB. MAMASA; 1
KAB. POLEWALI
MANDAR; 2
JUMLAH TPS YANG MELAKSANAKAN PSU
10 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
Tabel rekapitulasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Provinsi Sulawesi Barat :
No. KAB/KOTA
TPS
KEL. / DES KEC. KETERANGAN
1 KAB. MAMUJU
1 Desa Botteng Simboro Memenuhi syarat PSU yaitu seorang yang bernama bapak Repelita disaksikan menggunakan C6 Ibu Tadina untuk memilih
7 Desa Botteng Simboro Memenuhi syarat PSU yaitu seorang bernama Bapak Repelita disaksikan telah menggunakan hak pilih di TPS 07 dan tidak membawa c6 serta KTP-el karena yang bersangkutan telah beberapa kali menggunakan hak pilih di TPS 01 Desa Botteng
15 Kel. Karema Mamuju memenuhi syarat PSU yaitu sejumlah 4 orang anak yang belum genap 17 tahun dimobilisasi memilih menggunakan C6-KPU milik orang lain
17 Kel. Rimuku Mamuju memenuhi syarat PSU yaitu terdapat seorang bernama Peter Linggi warga Polewali Mandar disaksikan memilih menggunakan C6 milik Hernah B.
2 Desa Ahu Tapalang Barat
memenuhi syarat PSU yaitu adanya pemilih yang ber-KTP-el Kelurahan Karema Kecamatan Mamuju yang mencoblos di TPS 02 Desa Ahu Kecamatan Tapalang Barat
5 KAB. MAMASA
1 Desa Saluleang
Tabulahan
Memenuhi syarat PSU yaitu Ketua dan anggota KPPS TPS 01 Desa Saluleang Kecamatan Tabulahan melakukan pelanggaran kode etik penyelenggara, pelanggaran administrasi dan tindak pidana. Selain itu, ada bebrapa pemilih a.n. Emy Marce, Leonardo, Indayani, Mariana, Yulius, Sarce, Tenri Marta, Yustus. M, Toding, Hendra telah memilih dua kali di TPS tersebut.
6 KAB. POLEWALI MANDAR
1 Desa Ihing Bulo memenuhi syarat PSU yaitu melakukan pemungutan suara pada TPS 01 Desa Ihing Kec. Bulo Kab. Polewali Mandar menggunakan Identitas milik orang lain
9 Kel. Darma Polewali memenuhi syarat PSU yaitu pemilih atas nama Luther Puang, Haerul Gunawan dan Supriadi telah mengikuti pemungutan suara di TPS 09 Kel. Darma Kec. Polewali sementara mereka tidak terdaftar dalam DPT, DPTb maupun DPK yang sesuai dengan wilayah TPS tersebut.
JUMLAH 8 8 6 0
11 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
Tabel Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) Provinsi Sulawesi Barat :
NO URAIAN KEJADIAN LOKASI KEJADIAN TINDAKLANJUT
TPS DESA/KEL. KECAMATAN
1 Ditemukan beberapa surat suara Dapil 3 di TPS tersebut yang bercampur dengan surat suara Dapil 1
24 Binanga Mamuju Dilakukan Pemungutan Suara Lanjutan untuk pemilihan keseluruhan
2 Ditemukan beberapa surat suara Dapil 3 di TPS tersebut yang bercampur dengan surat suara Dapil 1
25 Binanga Mamuju
Dilakukan Pemungutan Suara Lanjutan khusus untuk pemilihan DPRD Kabupaten Dapil 1
3 Ditemukan beberapa surat suara Dapil 1 di TPS tersebut yang bercampur dengan surat suara Dapil 4
4 Uhaimate Kalukku Dilakukan Pemungutan Suara Lanjutan untuk pemilihan keseluruhan
4 Tidak ditemukan surat suara PPWP pada kotak Suara PPWP
6 Krataun Kalumpang Dilakukan Pemungutan Suara Lanjutan khusus untuk pemilihan PPWP
5 Tidak ditemukan surat suara DPR RI pada kotak Suara DPR RI
2 Kalumpang Kalumpang
Dilakukan Pemungutan Suara Lanjutan khusus untuk pemilihan DPR RI Sulbar 5
a. Temuan
Pada pelaksanaan pengawasan Pemungutan Suara dan Penghitungan suara
serta Rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Badan Pengawas Pemilihan
Umum tahun 2019 Provinsi Sulawesi Barat ditemukan beberapa pelanggaran
sebagai berikut:
1. Temuan di Kabupaten Mamuju yaitu:
- Ditemukan beberapa surat suara di TPS 24 Desa/Kel. Binanga
Kecamatan Mamuju bercampur dengan surat suara pada daerah
pemilihan yang lain;
- Ditemukan beberapa surat suara di TPS 25 Desa/Kel. Binanga
Kecamatan Mamuju bercampur dengan surat suara pada daerah
pemilihan yang lain;
- Ditemukan beberapa surat suara di TPS 4 Desa/Kel. Uhaimate
Kecamatan Kalukku bercampur dengan surat suara pada daerah
pemilihan yang lain;
- Tidak ditemukan surat suara PPWP pada Kotrak Suara PPWP di TPS 6
Desa/Kel. Krakataun Kecamatan Kalumpang;
- Tidak ditemukan surat suara DPR RI pada Kotak Suara DPR RI di TPS 2
Desa/Kel. Kalumpang Kecamatan Kalumpang;
12 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
- Ditemukan oleh Pengawas TPS pemilih mencoblos lebih dari satu kali
dan tidak terdaftar dalam DPT, DPTB serta tidak memiliki KTP-el
dikarenakan yang bersangkutan masih di bawah umur di TPS 15
Desa/Kel. Karema Kecamatan Mamuju;
- Ditemukan oleh Pengawas TPS terkait adanya penyalahgunaan C.6
(Surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih) yang
mengaku dirinya sebagai orang lain di TPS 17 Desa/Kel. Rimuku
Kecamatan Mamuju;
- Ditemukan pemilih yang bernama Repelita mencoblos lebih dari satu
kali di TPS 1 Desa/Kel. Botteng Kecamatan Simboro dan TPS 7
Desa/Kel. Botteng Kecamatan Simboro;
- Ditemukan pemilih yang memiliki KPT-el yang beralamat di Kelurahan
Karema Kecamatan Mamuju yang menggunakan hak pilihnya di TPS 2
Desa/Kel. Ahu Kecamatan Tapalang Barat.
2. Temuan di Kabupaten Mamasa yaitu:
- Ditemukan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu,
pelanggaran administrasi dan tindak pidana Pemilu oleh Ketua dan
Anggota KPPS TPS 1 Desa Saluleang Kecamatan Tabulahan serta
beberapa Saksi Peserta Pemilu yaitu memilih lebih dari satu kali
dengan menggunakan C.6 orang lain di TPS tersebut.
3. Temuan di Kabupaten Polewali Mandar:
- Ditemukan pemilih yang memilih dengan menggunakan identitas
orang lain di TPS 1 Desa Ihing Kecamatan Bulo;
- Ditemukan pemilih yang memilih di TPS 9 Kelurahan Darma
Kecamatan Polewali atas nama Luther Puang, Haerul Gunawan dan
Supriadi namun tidak terdaftar dalam DPT, DPTB dan DPK yang sesuai
dengan wilayah TPS tersebut.
b. Rekomendasi
Berdasarkan temuan Bawaslu Kabupaten pada tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara serta Rekapitulasi Suara maka dikeluarkan beberapa
13 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
rekomendasi. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bawaslu sifatnya yang harus
dilaksanakan oleh KPU sebagai penyelenggara teknis sebagaimana yang
diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan, adapun rekomendasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Merekomendasikan Pemugutan Suara Lanjutan di:
- TPS 24 Desa/Kel. Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju;
- TPS 25 Desa/Kel. Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju;
- TPS 4 Desa/Kel. Uhaimate, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju;
- TPS 6 Desa/Kel. Krataun, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju;
- TPS 2 Desa/Kel. Kalumpang, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten
Mamuju.
2. Merekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di:
- TPS 1 Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju;
- TPS 7 Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju;
- TPS 15 Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju;
- TPS 17 Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju;
- TPS 2 Desa Ahu, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju;
- TPS 1 Desa Saluleang, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa;
- TPS 1 Desa Ihing, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar;
- TPS 9 Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali
Mandar.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Minindaklanjuti rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilihan Umum
adalah tanggungjawab penyelenggara teknis dalam hal ini KPU beserta jajarannya
sesuai dengan perintah peraturan perundang-undangan. Dalam hal
penindaklajutan rekomendasi Bawaslu pada tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara serta Rekapitulasi hasil pernghitungan suara pada Pemilihan
Umum tahun 2019 telah dilaksanakan oleh KPU dengan penuh tanggungjawab.
4. Dinamika dan Permasalahan
14 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
Pelaksanaan pengawasan tahapan Pemilihan Umum tahun 2019 adalah
kewajiban Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk dilaksanakan dengan sunguh-
sungguh dan bertanggungjawab. Mengingat dalam sejarah kepemiluan di Negara
Indonesia baru kali ini pelaksanaan Pemilihan Umum dilaksanakan serentak
tentunya dalam setiap pengawasan oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat memiliki
dinamika, tantangan dan permasalahannya masing-masing.
Secara umum dinamika yang timbul tidak hanya dari luar tapi juga dari dalam
tubuh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat itu sendiri, namun Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat sedapat mungkin menjalankan tugas-
tugasnya dengan cermat dan profesional sehingga tantangan dan permasalahan
dapat dilalui dengan baik dan tugas pokok tetap dijalankan dengan penuh
tanggungjawab.
5. Rekapitulasi perolehan suara dan jumlah kursi DPRD Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Barat mempunyai 7 (tujuh) daerah pemilihan pada pemilihan anggota
DPRD Provinsi yang terdiri dari :
1. Dapil I - Kab. Mamasa
2. Dapil II - Kab Polewali Mandar A
3. Dapil III - Kab. Polewali Mandar B
4. Dapil IV - Kab. Majene
5. Dapil V - Kab. Mamuju
6. Dapil VI - Kab. Mamuju Tengah
7. Dapil VII - Kab. Pasangkayu
Bagan : Hasil Pengawasan Perolehan Suara Partai Politik Peserta Pemilu Tingkat Provinsi Sulawesi Barat
0
50.000
100.000
150.000
35.70974.287
89.81496.081 89.724
7.6716.58616.84834.48026.988
2.884
57.33141.979
125.013
4.354 5.137
TOTAL PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK PEMILIHAN ANGGOTA DPRD PROV. SULBAR
PEROLEHAN SUARA
15 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
Sumber : Alat Pengawasan Perolehan Suara Peserta Pemilu
Bagan : Hasil Pengawasan Penentuan Kursi Pemilihan DPRD Provinsi Sulawesi Barat :
Sumber : Alat Pengawasan Perolehan Suara Peserta Pemilu
6. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Bahwa kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat pada Tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara serta Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum
tahun 2019 ada beberapa kendala yang dihadapi, kendala-kendala yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
PKB; 5,00%
GERINDRA; 10,39%
PDIP; 12,56%
GOLKAR; 13,44%NASDEM; 12,55%
GARUDA; 1,07%
BERKARYA; 0,92%
PKS; 2,36%
PERINDO; 4,82%
PPP; 3,78%
PSI; 0,40%PAN; 8,02%
HANURA; 5,87% DEMOKRAT; 17,49%
PBB; 0,61%PKPI; 0,72%
PKB; 2
GERINDRA; 4
PDIP; 6
GOLKAR; 8NASDEM; 6
GARUDA; 0
BERKARYA; 0
PKS; 0
PERINDO; 3
PPP; 1
PSI; 0PAN; 2
HANURA; 4
DEMOKRAT; 9
PBB; 0 PKPI; 0
PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK PROVINSI SULAWESI BARAT
16 | B A W A S L U P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T
1. Kondisi geografis yang sulit dijangkau, kondisi cuaca yang tidak menentu
dan jalan yang sulit lalui di beberapa wilayah Kabupaten membuat
pengawasan tidak maksimal.
2. Beberapa wilayah tidak terjangkau jaringan telekomunikasi sehingga
menyebabkan petugas terhambat mengirimkan data hasil pengawasan
yang akan di upload pada link yang telah disediakan oleh Bawaslu.