hasil pengamatan mikpang 2

Upload: dheyadesita

Post on 10-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Nama : Dheya Desita

NPM : 240210130053

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil PengamatanBerbagai medium dan massanya yang digunakan dalam praktikum kali ini dapat dilihat pada tabel 1.Tabel 1 Perhitungan Kebutuhan SampelKelompokMediaMerekVolume yang DibuatBerat DikemasanPerhitungan

7NAPronadisa50 ml500

8PCAK GaA50 ml22.5

9EMBCONDA50 ml36

10PCAK GaA50 ml22.5

11PDACONDA50 ml39

12PCAK GaA50 ml22.5

SemuaNBMERCK10 ml8

SemuaNaCl FisMERCK200 ml0.85

Pada tabel di atas terlihat bahwa setiap kelompok membuat satu media untuk kelangsungan hidup mikroorganisme. Pembuatan medium tersebut memiliki takaran masing-masing, sehingga dalam pembuatannya harus menggunakan timbangan analitik agar takarannya tepat. Penimbangan tersebut menggunakan persamaan sebagai berikutMassa kebutuhan media x berat di kemasanSetelah penimbangan, selanjutnya melakukan pembuatan media.Identifikasi media dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari masingmasing media. Identifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel 2.Tabel 2. Identifikasi MediaKelompokMediaKarakteristikKomposisiFungsi

BentukWarna

7NA (Nutrient Agar)Padatan (serbuk)KuningBeef extractPeptonBacto AgarAkuadesMedium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme, umum untuk bakteri

8PCA(Plate Count Agar)Padatan(serbuk)Kuning kecoklatanCasein Yeast extractDextroseAgarMedia untuk menumbuhkan bakteri dan jamur

9EMB(Eosin Methylene Blue)Padatan(serbuk)Merah mudaGelatinLaktosaSukrosaDipotasium fosfatEosin YMethylene BlueAgarMedia yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri coliform di dalam suatu sample.

10PCA(Plate Count Agar)Padatan(serbuk)Kuning kecoklatanCasein Yeast extractDextroseAgarMedia untuk menumbuhkan bakteri dan jamur

11PDA (Potato Dextrose Agar)Padatan(serbuk)Kuning Muda/kremKentangDextroseAgarMedia yang sangat umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.

12PCA(Plate Count Agar)Padatan(serbuk)Kuning kecoklatanCasein Yeast extractDextroseAgarMedia untuk menumbuhkan bakteri dan jamur

SemuaNB (Nutrient Broth)Padatan(serbuk)Kuning kecoklatanBeef extractPeptonAquadesMedia untuk menumbuhkan mikroorganisme yang umum

SemuaNaCl FisPadatan (serbuk)PutihGaramAirUntuk Pengenceran

5.2 PembahasanMikroorganisme tidak hanya amat bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respons yang berbeda-beda terhadap kondisi fisik di dalam lingkungannya. Untuk keberhasilan kultivasi berbagai tipe bakteri, disesuaikan dengan mediumnya. Perkembangbiakkan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu, cahaya, kelembaban, keasaman (pH), pengaruh O2, pengaruh tekanan , pengaruh mikroorganisme di sekitarnya, pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba (Michael J. Pelczar, Jr. 2005, dasar-dasar Mikrobiologi).Kehidupan mikroorganisme tergantung kepada nutrisi dalam substrat/medium dan faktor lingkungan yang baik. Jenis medium untuk pertumbuhan mikroorganisme sangat bervariasi, tergantung dari apa yang dijadikan dasar penanaman.Media untuk pertumbuhan mikroorganisme terbagi atas 3 jenis, yaitu:1. Berdasarkan bentuknyaa. Medium cairb. Medium semi solid yaitu medium yang mengandung bahan pemadat setengah dari medium padatc. Medium padat2. Berdasarkan komposisinyaa. Medium alamiMedium yang komposisinya dan takaran komponennya tidakdiketahui secara pasti.b. Medium semisintetikMedium yang komponennya dan takarannya sebagian diketahui dansebagian lagi tidak diketahui secara pasti.c. Medium sintetik atau buatanMedium yang seluruh komponen dan takarannya diketahui secara pasti.3. Berdasarkan fungsinyaa. Medium umum Medium selektifMedium yang hanya ditumbuhi oleh jenis mikroba tertentu.b. Medium diferensialMedium yang ditumbuhi berbagai jenis mikroba, salah satu jenismemberikan ciri yang khas sehingga dapat segera diketahui berbedadari yang lain.c. Medium pengayaMedium yang kaya akan nutrient tertentu sehingga dapatmenumbuhkan dan memperbanyak sel dengan cepat.1. NA (Nutrient Agar)Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari beef extract, pepton, dan bacto agar. Kandungan pepton dan beef ekstrak tersebut digunakan sebagai komponen yang penting bagi pertumbuhan bakteri karena kandungan protein hewaninya yang tinggi. Berdasakan komposisinya, NA termasuk ke dalam medium semisintetik, yaitu medium yang komponen dan takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui secara pasti. Sedangkan berdasarkan fungsinya, NA termasuk ke dalam medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme.Dalam praktikum ini Nutrient Agar (NA) takaran dalam kemasan adalah 500 gram untuk 1 mL. NA yang dibuat adalah sebanyak 25 gram. Nutrient Agar (NA) dibuat dengan komposisi peptone 5.0 g/l, beef extract 3.0 g/l, bacto agar 15.0 g/l dan aquades 1 L.NA berwarna cokelat muda dan berbentuk padatan (serbuk kasar) dengan merk yang digunakan pada saat praktikum yaitu Pronadisa. Sebelum dipanaskan NA tidak larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna kuning dan terlihat keruh. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air dan berwarna kuning.2. NB (Nutrient Broth)Nutrien broth merupakan media sederhana yang dibuat dari beef extract dan pepton. NB biasanya digunakan untuk inkubasi atau menumbuhkan bakteri dalam media cair. Berdasakan komposisinya, NB termasuk ke dalam medium semisintetik, yaitu medium yang komponen dan takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui secara pasti.Dalam praktikum ini Nutrient Agar (NA) takaran dalam kemasan adalah 8 gram untuk 1 ml. NB yang dibuat adalah sebanyak 0,08 garam. Nutrient Brothr (NB) dibuat dengan komposisi peptone 5.0 g/l, beef extract 3.0 g/l, dan aquades 1L.NB berwarna kuning cokelat dan berbentuk granula dengan merk yang digunakan pada saat praktikum yaitu Merck. Sebelum dipanaskan NB tidak larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna kuning. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air, berwarna kuning dan menjadi jernih.Setelah diamati, ternyata NB hampir sama dengan NA. Namun, hal yang membedakan diantara keduanya adalah NB digunakan untuk menumbuhkan bakteri dalam medium cair sedangkan NA digunakan untuk menumbuhkan bakteri dalam medium padat (agar).

3. PCA (Plate Count Agar)Media plate count agar (PCA) dapat berfungsi sebagai media untuk menumbuhkan mikroorganisme. Untuk penggunaannya, digunakan PCA instant sebanyak 22,5 gram untuk 1 ml aquades. Berdasakan komposisinya, PCA termasuk ke dalam mediumsemisintetik, yaitu medium yang komponen dan takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui secara pasti.PCA berwarna kuning kecoklatan, berbentuk granula dan merek yang digunakan adalah K GaA. Sebelum dipanaskan tidak larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna kuning dan terlihat keruh. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air, berwarna kuning.

4. PDA (Potato Dextrose Agar)Media potato dextrose agar (PDA) berfungsi sebagai media kapang (jamur) dan khamir. Selain itu PDA digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.Komposisinya PDA berupa kentang (4 g/L (berasal dari 200 gr kentang)), dektrose (15 g/L) dan aquades 1L. Untuk penggunaannya, digunakan PDA instant sebanyak 39 gram untuk 1 ml aquades. Dalam praktikum ini, Potato Dextrose Agar (PDA) takaran dalam kemasan adalah 39 gram untuk 1 ml. Dan volume yang dibutuhkan dalam media adalah 50 ml sehingga berat media yang dipakai adalah 1,125 gram. Berdasakan komposisinya, PDA termasuk ke dalam medium semisintetik, yaitu medium yang komponen dan takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui secara pasti. Sedangkan berdasarkan fungsinya, NA termasuk ke dalam medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganismePDA berwarna kuning dan berbentuk padatan serbuk halus dengan merk yang digunakan adalah CONDA. Sebelum dipanaskan tidak larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna putih. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air, berwarna krem.Dalam praktikum kali ini, media yang telah ditimbang kemudian dilarutkan dalam akuades sesuai dengan takarannya masing-masing. Untuk mendapatkan larutan yang homogen, maka selanjutnya dilakukan pemanasan dalam water bath, agar larutan yang didapat benar-benar homogen.Agar biakan bakteri dapat dibuat, maka medium dan alat-alat yang diperlukan harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto, dkk). Karena dalam laboratorium kesterilan sangat diperhatikan. Hal ini mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang tidak diinginkan pada alat. Sterilisasi bisa dengan dimasukkan ke dalam oven atau menggunakan alkohol 70%. Alkohol 70% ini merupakan dosis yang cocok bagi alat yang akan disterilisasi. Bila alkohol yang diberikan kadarnya lebih tinggi, mikroorganisme kemungkinan akan membentuk semacam pelindung danjustru akan bertahan hidup. Selain itu, tempat kerja dan tangan juga harus disterilkan dengan alkohol 70% dan menyalakan api bunsen.Didalam sterilisasi terdapat dua cara yaitu sterilisasi dengan cara basah dan sterilisasi dengan cara kering.1. Sterilisasi BasahPada sterilsasi ini menggunakan Autoclave, fungsi dari autoclave adalah alat untuk mensterilkan alat-alat atau media dengan menggunakan uap air bertekanan tinggi. Umumnya pada suhu 121 C selama 15 menit pada tekanan 1 atm. Uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami koagulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada mikroba. Saat penggunaan autoklaf penutupan harus benar-benar rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk ke dalam atau berinduksi ke alat. Sterilisasi basah dilakukan untuk sterilisasi media yang telah dibuat. Media tersebut dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, kemudian disumbat dengan kapas dan dibungkus alumunium foil untuk selanjutnya disterilisasi di dalam autoklaf. Hal yang dilakukan pada saat menggunakam autoclave, yaitu mengisi air (lebih baik menggunakan aquades) ke dalam autoclave, jangan sampai melebihi batas penyangga tempat penyipanan alat/media.Setelah alat/media dimasukkan, tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan kunci tutupnya. Kemudian nyalakan tombol ON-nya. Setelah air menetes keluar dari klep pengaman, yaitu tempat uap air keluar untuk menjaga stabilitas tekanan tetap dibuka, tutup klep tersebut. Setelah itu, bila jarum sudah menunjukkan angka 121C/15 lbs, biarkan kedudukan selama waktu sterilisasi yang diperlukan dengan cara mengukur besar kecilnya pemanasan. Setelah sterilisasi selesai, matikan listriknya dan biarkan jarum penunjuk kembali ke angka nol dengan sendirinya. Setelah itu klep dibuka dan tutup digeser, kemudian isi autoclave dikeluarkan. Setelah selesai semua proses matikan powernya. Selain menggunakan Autoclave, sterilisasi basah juga bisa dengancara perebusan alat pada suhu 100C selama 15 menit.2. Sterilisasi KeringPada sterilisasi ini menggunakan oven, fungsi dari oven adalah mensterilkan bahan-bahan atau alat-alat gelas secara kering pada suhu70 - 80C selama 2 jam. Sterilisasi kering (oven) digunakan untuk sterilisasi cawan petri dan pipet ukur yang telah dibungkus kertas arang sebelumnya. Waktu untuk sterilisasi kering cukup lama yaitu sekitar dua jam, karena hanya menggunakan udara panas, dimana kontak dengan media tidak terjadi secara langsung dan intens, tidak seperti menggunakan uap panas

5. EMB (Eosin Methylene Blue Agar)Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa sepertiS. aureus, P. aerugenosa, danSalmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutamaP. Aerugenosadan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalahE.coli. Agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri koli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan1. Media merupakan suatu alat untuk tempat dan tumbuh bagi mikroorganisme.2. Untuk menumbuhkan mikroorganisme terdapat beberapa media,diantaranya NA, NB, PCA dan PDA. Nutrient agar (NA) berfungsi untukmenumbuhkan bakteri. Sedangkan NB (Nutrient Broth) berfungsi untuk menumbuhkan bakteri dalam media cair. 3. PCA (Plate Count Agar) berfungsiuntuk menumbuhkan mikroorganisme. PDA (Potato Dextrose Agar) berfungsi untuk menumbuhkan Kapang dan Khamir.4. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat/medium dan faktor lingkungan yang baik.5. Berdasarkan bentuknya, medium dibagi 3 jenis, yaitu medium cair, medium semisolid, dan medium padat.6. Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat, bahan, dan kemasan dari segala macam bentuk kehidupan terutam mikro organisme.7. Setiap pembuatan media harus disterilkan terlebih dahulu agar hasil yang didapatkan maksimal.

6.2 SARAN1. Melaksanakan praktikum ini secara cermat dan teliti2. Harus memahami dahulu materi3. Alat yang digunakan harus dalam keadaan baik

DAFTAR PUSTAKA

Sumanti, Debby dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan . Universitas Padjajaran, Jatinangor.Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan 1. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fateta IPB, Bogor.Anonim. 2010. Pembuatan Media Biakan. Available at http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/pembuatan-media-biakan/ (diakses tanggal 26 Februari 2011)http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-2-media-pertumbuhan.html (diakses tanggal 6 Maret 2014)http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-3-sterilisasi.html (diakses tanggal 6 Maret 2014)http://fuadfathir.multiply.com/journal/item/2/Media_Pertumbuhan_Mikroba (diakses tanggal 7 Maret 2014)http://blogkita.info/pembuatan-media-n-sterilisasi/ (diakses tanggal 7 Maret 2014)

JAWABAN PERTANYAAN

1. Jelaskan fungsi penambahan Beef Extract pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan kentang pada medium PDA! Mengapa berbeda?Jawab: Penambahan beef extract dan kentang adalah sebagai nutrisi atau makanan dari mikroorganisme yang tumbuh pada media tersebut. Berbeda karena NA adalah untuk menumbuhkan atau mengembangkan semua jenis mikroorganisme, baik itu bakteri, kapang atau pun khamir. Sedangkan PDA adalah khusus untuk menumbuhkan mikroorganisme khamir.

2. Jelaskan Fungsi dari larutan pengencer? Mengapa harus menggunakan KH2PO4? Dapatkah digantikan dengan senyawa kimia lain?Jawab: Larutan pengencer digunakan untuk membuat media/substrat pertumbuhan bakteri agar konsentrasinya tidak terlalu pekat dan memudahkan mikroorganisme tumbuh.KH2PO4 adalah larutan penyangga asam dimana fungsinya sebagai pengencer tidak akan mempengaruhi pH media. Pertumbuhan kultur bakteri sangat sensitif terhadap perubahan pH, sehingga dibutuhkan suatu larutan pengencer yang dapat mempertahankan kondisi pH media yang cenderung asam.KH2PO4 dapat diganti dengan senyawa kimia lain, tetapi memiliki sifat yang sama yaitu sebagai larutan penyangga (buffer) asam yang dapat mempertahankan pH pada daerah asam (pH