hasil penelitian dan pembahasan a.hasil penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/bab iv.pdf ·...

33
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian 1. Profil Perusahaan Perusahaan meubel CV. Patety Kupang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi berbagai macam jenis produk seperti meja, tempat tidur, lemari, kursi dan lain-lain. Pendiri perusahaan ini adalah Bapak Nikodemus Bitin Berek (almarhum) tetapi setelah beliau meninggal maka perusahaan ini diserahkan kepada anaknya yang bernama Antonius Bitin Berek untuk meneruskan usahanya hingga saat ini. CV.Patety Meubel Kupang didirikan pada tahun 1976 yang beralamat di Kuanino Jln. John Amalo no.45 RT.011 RW.002 dan mempekerjakan 10 orang tenaga kerja. Perusahaan ini memiliki beberapa alasan untuk mendirikan usaha tersebut yakni: 1. Tujuan Sosial - Untuk memenuhi permintaan konsumen - Untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang yang belum mempunyai pekerjaan. 2.Tujuan Ekonomi, yaitu guna memperoleh laba atau keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan.

Upload: others

Post on 12-Aug-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

1. Profil Perusahaan

Perusahaan meubel CV. Patety Kupang merupakan perusahaan

yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi berbagai macam

jenis produk seperti meja, tempat tidur, lemari, kursi dan lain-lain. Pendiri

perusahaan ini adalah Bapak Nikodemus Bitin Berek (almarhum) tetapi

setelah beliau meninggal maka perusahaan ini diserahkan kepada anaknya

yang bernama Antonius Bitin Berek untuk meneruskan usahanya hingga

saat ini. CV.Patety Meubel Kupang didirikan pada tahun 1976 yang

beralamat di Kuanino Jln. John Amalo no.45 RT.011 RW.002 dan

mempekerjakan 10 orang tenaga kerja. Perusahaan ini memiliki beberapa

alasan untuk mendirikan usaha tersebut yakni:

1. Tujuan Sosial

- Untuk memenuhi permintaan konsumen

- Untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang yang

belum mempunyai pekerjaan.

2.Tujuan Ekonomi, yaitu guna memperoleh laba atau keuntungan yang

diharapkan oleh perusahaan.

Page 2: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

42

3. Adapun alasan lain yaitu dilihat dari peluang usaha yang pada waktu itu

masih kurangnya meubel di Kota Kupang serta peluang bisnis yang

masih terbuka dan bahan baku yang tersedia juga banyak.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai sebuah mekanisme-

mekanisme formal dengan nama organisasi yang dikelola. Struktur

organisasi umumnya berbentuk bagan yang menggambarkan pola hubungan

kerja antara dua orang atau lebih dalam susunan yang sah dan

pertanggungjawaban masing-masing anggota untuk mencapai tujuan

tertentu. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan

pola tetap terhadap hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, bagan-bagan,

atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menujukan kedudukan, tugas

wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri atas beberapa orang

yang saling kenal dan melakukan kerja sama untuk mencapai suatu tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Struktur organisasi pada CV. Patety

Meubel meliputi skema organisasi yang digambarkan sebagai berikut:

Page 3: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

43

Gambar 4.1

Struktur Organisasi CV. Patety Meubel Kupang

3

Sumber: CV.Patety Meubel Kupang

Dengan adanya struktur organisasi dalam sebuah perusahaan

maka dapat diketahui tugas dan wewenang masing-masing yang saling

bekerja sama untuk mencapai tujuan sesuai dengan tanggung jawab yang

dipegang masing-masing. Job description atau penjelasan mengenai tugas

masing-masing dari struktur organisasinya yaitu sebagai berikut :

1. Pimpinan perusahaan:

a. Membuat perencanaan yang menyangkut seluruh kegiatan perusahaan

b. Bertanggungjawab atas kelangsungan hidup perusahaan

c. Melakukan koordinasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan sekaligus

membuat keputusan di dalam perusahaan

d. Menjalin kerja sama dan hubungan yang baik dengan para karyawan,

konsumen maupun pihak lain.

Pimpinan Perusahaan

Bagian Produksi Bagian Administrasi dan Keuangan

Bagian Pemasaran

Page 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

44

2. Bagian Administrasi dan Keuangan:

a. Melaksanakan kegiatan administrasi

b. Menyelenggarakan sistem pembukuan yang sederhana sehingga dapat

memberikan informasi pada pimpinan perusahaan.

3. Bagian Produksi:

a. Bertugas melaksanakan setiap kegiatan poduksi mulai dari proses

awal pembuatan meubel sampai produk siap dipasarkan

b. Meminta persetujuan dari pimpinan untuk melaksanakan pembelian

bahan baku maupun penolong yang digunakan dalam proses produksi

c. Melaksanakan pengecekan terhadap bahan-bahan sebelum diproses

d. Mengawasi lalu lintas bahan dari gudang untuk diproses menjadi

bahan jadi

e. Mengawasi pemeliharaan dan penyimpanan fasilitas produksi

f. Mengawasi proses produksi barang guna mendapatkan mutu yang

diharapkan.

4. Bagian Pemasaran:

a. Bersama-sama dengan pimpinan perusahaan merencanakan teknik

pemasaran yang akan dilaksanakan

b. Membuat strategi yang akan dilakukan dalam mempertahankan

pelanggan yang sudah ada

c. Bersama-sama dengan pimpinan menetapkan harga terhadap produk

yang sudah dihasilkan

Page 5: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

45

d. Mengangkut produk yang telah dipesan atau dibeli oleh konsumen ke

tempat tujuan

e. Bertugas mengatur penjualan meubel ke pasar atau konsumen serta

seluruh kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kelancaran

penjualan produk meubel.

3. Produksi

Proses produksi yang dilakukan oleh CV.Patetty Meubel

Kupang yaitu berdasarkan pesanan.

Adapun proses produksi tersebut meliputi beberapa tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pengerjaan Rangka

Pada tahap ini para pekerja harus mengenal terlebih dahulu

bentuk-bentuk dari jenis produk, biasanya ditunjukan lewat gambar

dengan ukuran yang telah ditentukan kemudian pekerja melanjutkan

dengan memilih serta menentukan bahan-bahan yang disediakan,

dilanjutkan dengan pengukuran penghalusan, memahat, sehingga

membuat setelan menurut bentuk dan ukuran seperti yang tertera dalam

produk yang digambarkan. Jika pekerjaan sudah selesai maka akan

keliatan bentuk dari produk tersebut.

Tahap dalam pengerjaan ini sangat membutuhkan waktu,

ketelitian, serta ketekunan dari para pekerja karena tahap ini dirasakan

paling berat atau merupakan dasar untuk menyelesaikan tahap

berikutnya.

Page 6: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

46

2. Tahap Perakitan

Sesudah menyelesaikan tahap pengerjaan rangka produk,

selanjutnya masuk pada tahap perakitan, kegiatan merangkai rangka yang

sudah dibentuk pada tahap awal tadi, perakitan dalam hal ini adalah

proses menyatukan elemen-elemen rangka dilanjutkan dengan

pemasangan baut, pen, pegangan, serta tumpuan dan pemasangan kunci.

Jika pemasangan sudah selesai maka akan terlihat produk meubel secara

utuh sesuai dengan rencana (permintaan).

3. Tahap Penghalusan

Tahap yang ketiga ini adalah tahap terakhir dari keseluruhan

proses produksi meubel. Pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1. Kegiatan penghalusan permukaan meubel

2. Mendumpul mengamplas

3. Kemudian mengkilapkan meubel dengan menggunakan pelitur.

Dengan demikian maka jelaslah bahwa kegiatan mengerjakan

meubel menggunakan tiga tahap penyelesaian, dan setiap tahap perlu

dikerjakan secara teliti sehingga nantinya menghasilkan meubel yang

baik dan berkualitas.

Untuk menunjang kegiatan usaha maka perusahaan CV.Patety

Meubel menggunakan peralatan sebagai berikut:

Page 7: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

47

Tabel 4.1 Daftar peralatan produksi pada CV.Patety Meubel Kupang

NO Nama Peralatan

Produksi Jumlah Harga Satuan

(Rp) Jumlah Harga ( Rp)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Skap listrik Gergaji listrik Skap tangan Gergaji tangan Mesin amplas Pahat Palu

1 1 4 4 1 5 5

750.000 1.250.000 500.000 75.000 750.000 25.000 50.000

750.000 1.250.000 2.000.000 300.000 750.000 125.000 250.000

Sumber : CV. Patety Meubel Kupang

B. Pembahasan

Sebelum dilanjutkan ke pembahasan, ada beberapa asumsi dasar yang

berhubungan dengan produk meubel. Asumsi-asumsi tersebut yaitu:

a. Poduk yang dianalisa ada dua macam yaitu lemari ukuran dua pintu dan

tempat tidur ukuran 120x200cm, sesuai dengan kriteria yang telah

dikemukakan pada bagian terdahulu yaitu pesanan yang paling banyak

diproduksi dan dilihat dari omset penjualan oleh perusahaan.

b. Data yang diambil adalah data tahun 2017. Pesanan produk lemari untuk

tahun 2017 adalah sebanyak 50 unit dan untuk produk tempat tidur

sebanyak 55 unit.

c. Bahan baku yang dibeli biasanya sesuai dengan kebutuhan.

d. Proses produksi berdasarkan pesanan.

1. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dan Metode

Full Costing

a. Perhitungan Menurut Perusahaan

Page 8: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

48

1). Biaya Bahan Baku

Data bahan baku yang digunakan terdiri dari biaya bahan baku

dan biaya bahan penolong. Bahan-bahan yang digunakan untuk

memproduksi lemari dan tempat tidur adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Rincian Bahan Baku per unit untuk Pembuatan Lemari 2 Pintu

pada CV. Patety Meubel Kupang

No Nama Bahan Harga (Rp)/satuan

Kuantitas Biaya (Rp)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Kayu Jati Tripleks Kaca Paku Pelitur Engsel Amplas Kunci Silinder Skrup Lem putih

85.000 60.000 75.000 17.000 65.000 5.000 10.000

15.000 7.500 15.000

14 potong 1 lembar 1 lembar

1 kg 2 liter

2 pasang 2 meter 1 buah

1dos 1 kg

1.190.000 60.000 75.000 17.000 130.000 10.000 20.000 15.000 7.500 15.000

Jumlah 1.539.500 Sumber : CV. Patety Meubel Kupang

Berdasarkan tabel 4.2, maka dapat diketahui jumlah biaya bahan

baku yang digunakan untuk pembuatan satu unit lemari. Biaya yang

dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan tersebut, CV. Patety

mengalokasikan biaya bahan baku sebesar Rp.1.539.500 per unit

lemari yang diproduksi.

Page 9: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

49

Tabel 4.3 Rincian Bahan Baku per unit untuk Pembuatan Tempat Tidur

ukuran 120x200 pada CV.Patety Meubel Kupang

No Nama Bahan Harga (Rp)/satuan

Kuantitas Biaya (Rp)

1. 2. 3. 4. 5.

Kayu Jati Baut Pelitur Amplas Paku

85.000 10.000 65.000 10.000 17.000

10 potong 4 buah 1 liter

1 meter ¼ kg

850.000 40.000 65.000 10.000 4.250

Jumlah 969.250

Sumber : CV. Patety Meubel Kupang

Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat diketahui jumlah biaya bahan

baku yang digunakan untuk satu unit tempat tidur. Biaya yang

dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan tersebut, CV. Patety

mengalokasikan biaya bahan baku sebesar Rp.969.250 per unit tempat

tidur.

2). Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan balas jasa yang diberikan

perusahaan kepada tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses

produksi. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan tidak membagi

proses produksinya kedalam beberapa departemen tertentu, dimana

semua proses produksi dari awal hingga akhir dikerjakan oleh tukang

tersebut. Perusahaan mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk tenaga

kerja yang menyelesaikan satu buah lemari dan satu buah tempat tidur

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 10: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

50

Tabel 4.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Produk Lemari dan Tempat

Tidur

No Jenis Produk Upah (Rp)/ orang Jumlah (Rp) 1.

2. Lemari Tempat tidur

350.000 250.000

350.000 250.000

Sumber : CV. Patety Meubel Kupang

Berdasarkan tabel 4.4, maka dapat diketahui biaya tenaga kerja

langsung yang diberikan kepada pekerja untuk setiap unit produk

lemari dan tempat tidur yg diproduksi. Upah tenaga kerja langsung

untuk pembuatan satu unit lemari yaitu sebesar Rp.350.000 dan untuk

satu unit tempat tidur sebesar Rp.250.000.

3). Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik merupakan biaya tambahan selain biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja. Biaya tambahan menurut

CV.Patety Meubel Kupang yaitu biaya administrasi dan biaya lain-

lain.

Dalam penentuan biaya overhead pabrik CV.Patety Meubel

Kupang mengalami kesulitan karena biaya ini sangat kompleks. Untuk

mengatasi kesulitan ini, CV.Patety melakukan tafsiran untuk

menentukan biaya ini yaitu dengan menghitung biaya rata-rata dari

pengeluaran biaya non produksi yang timbul.

CV.Patety Meubel menetapkan biaya tambahan untuk produk lemari

dan tempat tidur sebagai berikut :

Page 11: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

51

Tabel 4.5 Biaya Overhead pabrik untuk produk Lemari dan tempat tidur

No Jenis Produk Jumlah (Rp) 1. 2.

Lemari Tempat tidur

75.000 50.000

Sumber: CV.Patety Meubel Kupang

Tabel 4.5, menunjukan bahwa biaya overhead pabrik untuk

memproduksi satu unit lemari adalah sebesar Rp.75.000 sedangkan

untuk satu unit tempat tidur adalah sebesar Rp.50.000.

Berdasarkan perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik di atas maka dapat diketahui

harga pokok produksi untuk produk lemari ukuran dua pintu dan

tempat tidur ukuran 120x200cm.

Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi untuk

kedua produk tersebut.

Page 12: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

52

Tabel 4.6 Harga Pokok per unit Lemari Menurut CV.Patety

No Elemen Biaya Harga Satuan

(Rp) Jumlah Harga

(Rp) 1. 2.

3.

Biaya bahan baku: - Kayu Jati 14 potong - Tripleks 1 lembar - Kaca 1 lembar - Paku 1 kg - Pelitur 2 liter - Engsel 2 pasang - Amplas 2 meter - Kunci Silinder 1 buah - Skrup 1 dos - Lem putih 1 kg

Jumlah : Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik

85.000 60.000 75.000 17.000 65.000 5.000 10.000

15.000 7.500

15.000

1.190.000 60.000 75.000 17.000 130.000 10.000 20.000 15.000 7.500

15.000 1.539.500 350.000

75.000 Harga pokok per unit 1.964.500

Sumber : CV.Patety setelah diolah penulis

Berdasarkan tabel 4.6, maka dapat diketahui bahwa untuk

memproduksi satu unit lemari dibutuhkan biaya bahan baku sebesar

Rp.1.539.500, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.350.000 dan

biaya overhead pabrik sebesar Rp. 75.000. Sehingga harga pokok

untuk satu unit lemari ukuran dua pintu adalah sebesar Rp.1.964.500.

Page 13: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

53

Tabel 4.7 Harga Pokok per unit Tempat Tidur Menurut CV.Patety

No Elemen Biaya Harga Satuan Jumlah

Harga 1.

2.

3.

Biaya Bahan - Kayu Jati 10 potong - Baut 4 buah - Pelitur 1 liter - Amplas 1 meter - Paku ¼ kg

Jumlah : Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik

85.000 10.000 65.000 10.000 17.500

850.000 40.000 65.000 10.000 4.250

969.250 250.000

50.000

Harga pokok per unit 1.269.250 Sumber : CV.Patety setelah diolah penulis

Berdasarkan tabel 4.7, maka dapat diketahui bahwa untuk

memproduksi satu unit tempat tidur dibutuhkan biaya bahan baku

sebesar Rp.969.250, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.250.000

dan biaya overhead pabrik sebesar Rp. 50.000. Sehingga harga pokok

untuk satu unit lemari ukuran dua pintu adalah sebesar Rp.1.269.250.

b. Perhitungan menurut metode full costing

Harga pokok produksi menurut metode full costing yaitu

menghitung seluruh biaya yang mempengaruhi proses produksi, seperti

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik baik

yang bersifat variabel maupun bersifat tetap. Metode full costing

merupakan metode yang mengutamakan kedetailan dalam setiap

penentuan biaya produksi. Berdasarkan data yang diterima dari

perusahaan dalam menghitung harga pokok produk meubel, terdapat

beberapa biaya yang tidak dihitung oleh perusahaan.

Page 14: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

54

Biaya-biaya yang diabaikan oleh perusahaan yaitu biaya

pemeliharaan dan biaya perawatan alat produksi, biaya depresiasi alat

produksi, biaya listrik dan biaya telepon. Biaya-biaya tersebut akan

dihitung sebagai biaya produksi. Hal ini disebabkan karena dalam

metode full costing semua biaya harus diperhitungkan dalam menentukan

total harga pokok produksi yang akurat, yang nantinya akan dijadikan

dasar dalam penentuan harga jual.

a. Lemari

Pada tahun 2017 CV.Patety Meubel menerima pesanan

sebanyak 50 lemari ini dikarenakan pembuatan produk lemari

berdasarkan pesanan dari pelanggan.

Berdasarkan data pada tabel 4.2, maka dapat dihitung jumlah biaya

bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan suatu unit lemari.

1. Bahan baku

Bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan sebuah lemari

adalah:

kayu jati, kaca dan tripleks.

(a) Kayu jati

Untuk menghasilkan satu unit produk lemari dibutuhkan 14

potong papan dengan harga Rp.85.000/lembar.

Perhitungannya: 14 potong x Rp.85.000 = Rp.1.190.000/unit.

Produk yang dihasilkan selama satu tahun sebanyak 50 lemari.

50 unit x Rp.1.190.000 = Rp. 59.500.000.

Page 15: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

55

(b) Kaca

Untuk menghasilkan satu unit produk lemari dibutuhkan kaca

sebanyak satu lembar dengan harga Rp.75.000. Perhitungannya:

1 lembar x Rp.75.000 = Rp.75.000/unit. Produk yang dihasilkan

selama satu tahun sebanyak 50 unit. Jadi 50 unit x Rp.75.000 =

Rp.3.750.000.

(c) Tripleks

Untuk menghasilkan satu unit produk lemari dibutuhkan tripleks

sebanyak satu lembar dengan harga per lembar Rp.60.000/unit.

Perhitungannya : 1 lembar x Rp.60.000 = Rp.60.000/unit.

Produk yang dihasilkan selama satu tahun adalah sebanyak 50

unit. Jadi 50 unit x Rp.60.000 = Rp.3.000.000

2. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya tenaga kerja yang

diberikan langsung kepada pekerja yang melakukan kegiatan

produksi. Jumlah tenaga kerja yang dipakai untuk memproduksi

produk adalah tidak tetap, tergantung kebijakan pimpinan

perusahaan serta banyaknya pesanan.

Sistem upah yang diberikan kepada pekerja adalah sistem

borongan. Biaya tenaga kerja langsung untuk satu unit lemari

sebesar Rp.350.000, maka CV.Patety harus mengeluarkan biaya

tenaga kerja langsung sebesar Rp. 17.500.000. Perhitungannya: 1 x

Page 16: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

56

Rp.350.000 = Rp.350.000. Jadi 50 unit x Rp.350.000 =

Rp.17.500.000.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang tidak termasuk

dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya

overhead pabrik terdiri dari :

a. Biaya bahan penolong terdiri dari

(1) Paku

Untuk menghasilkan satu unit lemari dibutuhkan paku

sebanyak 1 kg dengan harga per kg Rp.17.000.

Perhitungannya: 1 x Rp.17.000 = Rp. 17.000. Produk yang

dihasilkan selama satu tahun sebanyak 50 unit. Jadi, 50 unit x

Rp.17.000 = Rp.850.000.

(2) Pelitur

Untuk menghasilkan satu unit lemari dibutuhkan pelitur

sebanyak 2 liter, dengan harga per liter Rp.65.000.

Perhitungannya: 2 liter x Rp. 65.000 = Rp.130.000. Produk

yang dihasilkan selama satu tahun sebanyak 50 unit. Jadi, 50

unit x Rp.130.000 = Rp.6.500.000.

(3) Engsel

Untuk menghasilkan satu unit lemari dibutuhkan engsel

sebanyak 2 pasang, dengan harga Rp.5000 per pasang.

Perhitungannnya: 2 pasang x Rp.5.000 = Rp.10.000. Produk

Page 17: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

57

yang dihasilkan selama satu tahun sebanyak 50 unit. Jadi, 50

unit x Rp.10.000 = Rp.500.000.

(4) Amplas

Untuk menghasilkan satu unit lemari dibutuhkan amplas

sebanyak 2 meter, dengan harga Rp.10.000 per meter.

Perhitungannya: 2 meter x Rp.10.000 = Rp.20.000. Produk

yang dihasilkan selama 1 tahun sebanyak 50 unit. Jadi, 50

unit x Rp.20.000 = Rp.1.000.000.

(5) Kunci silinder

Untuk menghasilkan satu unit lemari dibutuhkan kunci

silinder sebanyak satu buah, dengan harga Rp.15.000/buah.

Perhitungannya: 1 buah x Rp.15.000 = Rp.15.000. Produk

yang dihasilkan selama satu tahun sebanyak 50 unit. Jadi, 50

unit x Rp. 15.000 = Rp.750.000.

(6) Skrup

Untuk menghasilkan satu unit lemari dibutuhkan skrup

sebanyak satu dus, dengan harga Rp.7.500/dus.

Perhitungannya: 1 dus x Rp.7.500 = Rp.7.500. Produk yang

dihasilkan selama satu tahun sebanyak 50 unit. Jadi, 50 unit x

Rp. 7.500 = Rp.375.000.

(7) Lem putih

Untuk menghasilkan satu unit lemari dibutuhkan lem putih

sebanyak satu kg, dengan harga Rp.15.000/kg.

Page 18: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

58

Perhitungannya: 1 kg x Rp.15.000 = Rp.15.000. Produk yang

dihasilkan selama satu tahun sebanyak 50 unit. Jadi, 50 unit x

Rp. 15.000 = Rp.750.000.

b. Biaya listrik

Biaya listrik per bulan adalah Rp.1.500.000, dengan jenis produk

yang dihasilkan 8 jenis, termasuk lemari. Pembebanan biaya

listrik dibagi secara merata untuk 8 jenis produk dengan total

produksi per tahun 225 unit. Pembebanan biaya listrik perbulan

dihitung sebagai berikut: Rp.1.500.000/8 jenis =

Rp.187.500/bulan. Total biaya listrik selama satu tahun adalah

Rp.187.500 x 12 bulan = Rp. 2.250.000. Pembebanan tarif biaya

listrik untuk tiap unit produk adalah Rp.2.250.000/225 unit =

Rp.10.000 per unit. Pembebanan tarif biaya listrik untuk 50 unit

lemari adalah: 50 x Rp.10.000 = Rp.500.000.

c. Biaya Telepon

Pemakaian telepon untuk bagian produksi per bulan adalah

Rp.150.000, dengan jenis produk yang dihasilkan 8 jenis,

termasuk lemari. Pembebanan biaya telepon dibagi secara merata

untuk 8 jenis produk dengan total produksi pertahun adalah 225

unit. Pembebanan biaya telepon per bulan dihitung sebagai

berikut: Rp.150.000/8 jenis = Rp.18.750/bulan. Total biaya

telepon selama satu tahun adalah Rp.18.750 x 12 bulan = Rp.

225.000. Pembebanan biaya telepon untuk tiap unit produk

Page 19: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

59

Rp.225.000/225 unit = Rp.1.000 per unit. Pembebanan tarif biaya

telepon untuk 50 unit lemari adalah: 50 x Rp.1.000 = Rp.50.000.

d. Biaya pemeliharaan

Biaya pemeliharaan mesin dibagi secara merata untuk 8 jenis

produk. Biaya pemeliharaan peralatan perbulan sebesar

Rp.225.000. Biaya pembebanan ini dialokasikan ke setiap jenis

produk secara merata termasuk lemari. Pembebanan biaya

pemeliharaan setiap bulan untuk produk lemari dihitung sebagai

berikut: Rp.225.000/8 jenis = Rp.28.125/bulan. Total

pemeliharaan mesin selama satu tahun adalah Rp.28.125 x 12

bulan = Rp.337.500. Pembebanan tarif biaya pemeliharaan untuk

tiap unit produk adalah Rp.337.500/225 unit = Rp.1.500. Maka

untuk 50 unit lemari adalah : 50 unit x Rp.1.814,51 = Rp.75.000.

e. Biaya penyusutan gedung pabrik :

� � � � = � �� � − � �� � �

= � . . . − � . . .

= � . . . / �ℎ

Pembebanan biaya penyusutan gedung dihitung secara merata

untuk 8 jenis produk. Umur ekonomis gedung 10 tahun. Nilai

awal sebesar Rp.75.000.000 dan nilai sekarang atau nilai sisa

sebesar Rp.40.000.000, maka biaya penyusutan dapat dihitung

menggunakan metode garis lurus. Pembebanan penyusutan

Page 20: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

60

pertahun dapat dihitung sebagai berikut = Penyusutan per tahun/

total produksi pertahun

= Rp.3.500.000/225 unit

= Rp. 15.556/unit

Pembebanan penyusutan gedung untuk 50 unit lemari adalah

Rp.15.556 x 50 unit = Rp.777.800.

f. Biaya penyusutan mesin dan peralatan

Biaya penyusutan perlatan dan mesin dialokasikan secara merata

untuk 8 jenis produk. Umur ekonomis masing-masing untuk

peralatan dan mesin rata-rata 5 tahun. Peralatan dan mesin yang

mengalami penyusutan adalah:

1. Skap Listrik

Nilai awal dari skap listrik adalah Rp.750.000 dan nilai

sekarang Rp.400.000. Penyusutan per tahun dihitung sebagai

berikut: � . . − . = � . . / �ℎ

Pembebanan penyusutan pertahun adalah: � . . � = � . ,

Pembebanan penyusutan skap listrik untuk produk lemari

adalah: Rp.311,11 x 50 unit = Rp.15.556.

Page 21: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

61

2. Gergaji listrik

Nilai awal dari gergaji listrik adalah Rp. 1.250.000, nilai

sekarang

Rp.850.000. Penyusutan per tahun dihitung sebagai berikut: � . . . − . = � . . / �ℎ

Pembebenan penyusutan gergaji listrik per unit adalah: � . . � = � . ,

Pembebanan penyusutan pada produk lemari adalah:

Rp.355,56 x 50 unit = Rp.17.778.

3. Skap tangan

Nilai awal dari skap tangan adalah Rp.500.000 nilai sekarang

Rp.300.000. Biaya penyusutan: � . . − � . . = � . . / �ℎ

Pembebanan penyusutan skap tangan per unit dapat dihitung

sebagai berikut: � . , � = � . ,

Pembebanan biaya penyusutan skap tangan pada produk lemari:

Rp.177,78 x 50 unit = Rp.8.889.

Page 22: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

62

4. Gergaji tangan

Nilai awal dari gergaji tangan adalah Rp.75.000 dan nilai

sekarang Rp.40.000. Penyusutan per tahun dihitung sebagai

berikut: � . . − . = � . . / �ℎ

Pembebanan penyusutan pertahun adalah: � . . � = � . ,

Pembebanan penyusutan gergaji tangan untuk produk lemari

adalah: Rp.31,11 x 50 unit = Rp.1.555.5

5. Mesin amplas

Nilai awal dari mesin amplas adalah Rp.750.000 dan nilai

sekarang Rp.450.000. Penyusutan per tahun dihitung sebagai

berikut: � . . − . = � . . / �ℎ

Pembebanan penyusutan pertahun adalah: � . . � = ��. ,

Pembebanan penyusutan mesin amplas untuk produk lemari

adalah: Rp.266,67 x 50 unit = Rp.13.333,5

6. Pahat

Nilai awal dari pahat adalah Rp.25.000 dan nilai sekarang

Rp.15.000. Penyusutan per tahun dihitung sebagai berikut:

Page 23: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

63

� . . − . = � . / �ℎ

Pembebanan penyusutan pertahun adalah: � . = � . ,

Pembebanan penyusutan pahat untuk produk lemari adalah:

Rp.0.008 x 50 unit = Rp.0,4.

7. Palu

Nilai awal dari palu adalah Rp.50.000 dan nilai sekarang

Rp.25.000. Penyusutan per tahun dihitung sebagai berikut: � . . − . = � . . / �ℎ

Pembebanan penyusutan pertahun adalah: � . . � = � . ,

Pembebanan penyusutan palu untuk produk lemari adalah:

Rp.22,22 x 50 unit = Rp. 1.111.

b. Tempat Tidur

1. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku diketahui apabila jumlah kebutuhan bahan

baku yang terserap untuk kegiatan produksi dapat dihitung. Selain

itu harus mengetahui jumlah tempat tidur ukuran 120x200cm yang

dihasilkan dalam periode tersebut.

Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan tempat tidur

adalah kayu jati. Untuk menghasilkan satu tempat tidur dibutuhkan

Page 24: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

64

10 potong, dengan harga per potong Rp.85.000. Perhitungannya: 10

potong x Rp.85.000 = Rp.850.000/unit produk yang dihasilkan

selama 1 tahun adalah 55 unit. Jadi, Rp.850.000 x 55 unit = Rp.

46.750.000.

2. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang

langsung mempengaruhi proses produksi. Besarnya upah langsung

untuk satu unit tempat tidur ukuran 120x200cm adalah

Rp.250.000/unit. Maka biaya tenaga kerja langsung selama tahun

2017 dapat dihitung sebagai berikut:

55 unit x Rp.250.000 = Rp.13.750.000. Jadi, untuk memproduksi

tempat tidur sebanyak 55 unit dengan upah langsung Rp.250.000

maka CV. Patety harus mengeluarkan biaya sebesar

Rp.13.750.000/tahun.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik merupakan salah satu elemen biaya yang

penting dalam menghitung harga pokok produk. Untuk menghitung

biaya overhead terlebih dahulu harus diketahui unsur-unsur biaya

overhead yang terdapat dalam proses produksi tersebut.

Biaya non produksi yang dikeluarkan CV. Patety yang secara

tidak langsung mempengaruhi kegiatan produksi untuk

menghasilkan tempat tidur. Biaya-biaya itu adalah biaya penolong,

biaya listrik, biaya telepon, biaya pemeliharaan, biaya penyusutan

Page 25: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

65

gedung pabrik, biaya penyusutan mesin dan peralatan. Biaya tersebut

tidak dihitung secara terperinci oleh CV. Patety.

Berdasarkan hasil penelitian pada CV. Patety, jenis produk yang

dihasilkan berdasarkan pesanan terdiri dari: lemari, tempat tidur,

meja, kursi, daun pintu, bufet, dan kuseng.

Dibawah ini merupakan perhitungan biaya overhead pabrik

yang dibebankan pada produk tempat tidur yang dihasilkan pada

tahun 2017.

a. . Biaya bahan penolong

1). Paku

Untuk menghasilkan satu unit tempat tidur ukuran

120x200cm membutuhkan paku sebanyak ¼ kg, dengan

harga per kg sebesar Rp.17.000. Maka untuk satu unit

tempat tidur membutuhkan biaya sebanyak Rp.4.250.

Perhitungannya: ¼ kg x Rp.17.000 = Rp.4.250. Produk

yang dihasilkan selama tahun 2017 adalah 55 unit. Jadi, 55

unit x Rp.4.250 = Rp.233.750.

2). Baut

Untuk menghasilkan satu unit tempat tidur ukuran

120x200cm membutuhkan baut 4 buah, dengan harga

Rp.10.000/buah. Maka untuk satu unit tempat tidur

membutuhkan biaya sebanyak Rp.40.000. Produk yang

Page 26: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

66

dihasilkan selama tahun 2017 adalah 55 unit. Jadi, 55 unit x

Rp.40.000 = Rp.2.200.000.

3). Pelitur

Untuk menghasilkan satu unit tempat tidur ukuran

120x200cm membutuhkan pelitur sebanyak 1 liter, dengan

harga Rp.65.000/liter. Maka untuk satu unit tempat tidur

membutuhkan biaya sebanyak Rp.65.000. Produk yang

dihasilkan selama tahun 2017 adalah 55 unit. Jadi, 55 unit x

Rp.65.000 = Rp.3.575.000.

4). Amplas

Untuk menghasilkan satu unit tempat tidur ukuran

120x200cm membutuhkan amplas sebanyak 1 meter,

dengan harga Rp.10.000/meter. Maka untuk satu unit

tempat tidur membutuhkan biaya sebanyak Rp.10.000.

Produk yang dihasilkan selama tahun 2017 adalah 55 unit.

Jadi, 55 unit x Rp.10.000 = Rp.550.000.

b. Biaya listrik

Biaya listrik untuk produk tempat tidur adalah Rp.1.500.000/8

jenis = Rp. 187.500.

Total biaya listrik selama satu tahun adalah Rp.187.500 x 12

bulan = Rp.2.250.000. Pembebanan tarif biaya listrik untuk tiap

unit produk adalah Rp.2.250.000/225 = Rp.10.000. Jadi, biaya

Page 27: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

67

listrik untuk 55 unit tempat tidur adalah Rp.10.000 x 55 unit =

Rp.550.000.

c. Biaya telepon

Pembebanan biaya telepon untuk tiap unit produk

Rp.225.000/225 unit = Rp.1.000 per unit. Pembebanan tarif biaya

telepon untuk 55 unit tempat tidur adalah: 55 x Rp.1.000 =

Rp.55.000.

d. Biaya pemeliharaan

Pembebanan tarif biaya pemeliharaan untuk tiap unit produk

adalah Rp.337.500/225 unit = Rp.1.500. Maka untuk 55 unit

tempat tidur adalah : 55 unit x Rp.1.500 = Rp.82.500.

e. Biaya penyusutan gedung pabrik

Pembebanan penyusutan gedung untuk 55 unit tempat tidur

adalah Rp.15.556 x 55 unit = Rp.855.580.

f. Biaya penyusutan peralatan dan mesin

1). Skap listrik

Pembebanan penyusutan skap listrik untuk produk tempat tidur

adalah: Rp311,11 x 55 unit = Rp.17.111,05.

2). Gergaji listrik

Pembebanan penyusutan pada produk tempat tidur adalah:

Rp.355,56 x 55 unit = Rp.19.556.

Page 28: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

68

3). Skap tangan

Pembebanan biaya penyusutan skap tangan pada produk

tempat tidur: Rp.177,78 x 55 unit = Rp.9.778

4). Gergaji tangan

Pembebanan penyusutan gergaji tangan untuk produk tempat

tidur adalah: Rp.31,11 x 55 unit = Rp.1.711,05.

5). Mesin amplas

Pembebanan penyusutan mesin amplas untuk produk tempat

tidur adalah: Rp.266,67 x 55 unit = Rp.14.667.

6). Pahat

Pembebanan penyusutan pahat untuk produk tempat tidur

adalah: Rp.0.008 x 55 unit = Rp.0,44.

7). Palu

Pembebanan penyusutan palu untuk produk tempat tidur

adalah: Rp.22,22 x 55 unit = Rp.1.222,1.

Untuk mengetahui harga pokok perunit lemari dan tempat tidur

menurut metode akuntansi biaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 29: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

69

Tabel 4.8 Harga pokok per unit lemari menurut metode full costing

No Elemen Biaya Harga

satuan (Rp)

Jumlah harga (Rp)

1.

2.

3.

Biaya bahan baku: - Kayu Jati 14 ptg - Tripleks 1 lembar - Kaca 1 lembar

Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik - Paku 1kg - Pelitur 2 liter - Engsel 2 pasang - Amplas 2 meter - Kunci silinder 1 buah - Skrup 1 dos - Lem putih 1kg - Penyusutan gedung 1 tahun =

50 unit lemari - Penyusutan mesin dan peralatan

1 tahun = 50 unit lemari - Biaya pemeliharaan mesin - Biaya listrik - Biaya telepon

85.000 60.000 75.000

17.000 65.000 5.000 10.000 15.000 7.500 15.000

777.800 58.223,4 75.000 500.000 50.000

1.190.000 60.000 75.000 1.325.000 350.000

17.000 130.000 10.000 20.000 15.000 7.500 15.000 15.556

1.164,5

1.500

10.000 1.000

Harga pokok per unit 1.918.721 Sumber: CV.Patety setelah diolah penulis

Berdasarkan tabel 4.8, maka dapat diketahui bahwa harga

pokok produk untuk lemari ukuran dua pintu yaitu sebesar

Rp.1.918.721 yang terdiri dari biaya bahan baku sebesar Rp.1.325.000,

biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.350.000, dan biaya overhead

pabrik sebesar Rp.243.721.

Page 30: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

70

Tabel 4.9 Harga pokok per unit tempat tidur menurut metode full costing

No Elemen Biaya Harga

satuan (Rp) Jumlah

harga (Rp)

1.

2.

3.

Biaya bahan baku: - Kayu Jati 14 ptg

Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik - Paku ¼ kg - Pelitur 1 liter - Baut 4 buah - Amplas 1 meter - Penyusutan gedung 1 tahun =

55 unit tempat tidur - Penyusutan mesin dan peralatan

1 tahun = 55 unit tempat tidur - Biaya pemeliharaan mesin - Biaya listrik - Biaya telepon

85.000

17.000 65.000 10.000 10.000 855.580

64.045,64 82.500 550.000 55.000

850.000 250.000

4.250 65.000 40.000 10.000 15.556

1.164,46

1.554,5

10.000 1.000

Harga pokok per unit 1.248.525 Sumber: CV.Patety setelah diolah penulis

Berdasarkan tabel 4.9, maka dapat diketahui bahwa harga pokok

produk untuk lemari ukuran dua pintu yaitu sebesar Rp.1.248.525 yang

terdiri dari biaya bahan baku sebesar Rp.850.000, biaya tenaga kerja

langsung sebesar Rp.250.000, dan biaya overhead pabrik sebesar

Rp.148.525.

Page 31: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

71

2. Perbandingan harga pokok menurut CV.Patety dengan metode full

costing

1.Lemari

Untuk mengetahui perbandingan antara harga pokok perunit lemari

menurut CV.Patety dan menurut metode full costing dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.10 Perbandingan harga pokok per unit lemari

Elemen Biaya CV.Patety

(Rp) Metode full costing

(Rp) Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik

1.539.500 350.000 75.000

1.325.000 350.000 243.721

Harga pokok per unit 1.964.500 1.918.721 Sumber: Hasil pengolahan penulis

Berdasarkan tabel 4.10, maka dapat diketahui selisih harga pokok

per unit antara perhitungan perusahaan dengan perhitungan menggunakan

metode full costing. Selisihnya yaitu sebesar Rp.45.779.

Tabel 4.11 Perbandingan harga pokok per unit tempat tidur

Elemen Biaya CV.Patety

(Rp) Metode full costing

(Rp) Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik

969.250 250.000 50.000

850.000 250.000 148.525

Harga pokok per unit 1.269.250 1.248.525

Sumber: Hasil pengolahan penulis

Berdasarkan tabel 4.11, maka dapat diketahui terjadi selisih

antara harga pokok yang dihitung oleh CV.Patety dengan harga pokok

yang dihitung dengan metode full costing. Selisihnya yaitu sebesar

Page 32: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

72

Rp.20.725. Ini disebabkan karena CV. Patety tidak memasukan biaya

penyusutan peralatan dan mesin, biaya listrik, biaya telepon, biaya

pemeliharaan, dan biaya penyusutan gedung pabrik ke dalam perhitungan

harga pokok produk.

3. Penentuan Harga Jual

Untuk menghitung harga jual per unit produk dapat dihitung

dengan menggunakan metode cost plus pricing method. Dalam metode ini

harga jual dihitung dengan menggunakan mark up pricing method yaitu

penetapan harga jual untuk satu unit yang besarnya sama dengan harga pokok

ditambah dengan persentase mark up dikali dengan harga pokok. Rumusnya

adalah:

Harga jual = Biaya Total Per unit + Margin hartanto, : . 1. Menurut CV.Patety

a. Lemari

Untuk setiap unit produk yang dihasilkan CV. Patety menetapkan

margin sebesar 25% dari harga pokok per unit lemari sehingga harga

jual unit produk lemari setelah ditambah dengan laba akan menjadi

Rp.2.455.625. Perhitungannya: 25% x Rp.1.964.500 = Rp.491.125. Jadi

harga jual per unit produk diperoleh dari: Rp.1.964.500 + Rp.491.125 =

Rp.2.455.625. laba yang diperoleh perusahaan adalah Rp.491.125.

b. Tempat tidur

Harga jual unit produk lemari setelah ditambah dengan laba akan

menjadi Rp.1.586.563. Perhitungannya: 25% x Rp.1.269.250 =

Page 33: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ...repository.unwira.ac.id/329/5/BAB IV.pdf · tempat tidur ukuran 120x200cm. Di bawah ini merupakan perhitungan harga pokok produksi

73

Rp.317.313. Jadi harga jual per unit produk diperoleh dari:

Rp.1.269.250 + Rp.317.313 = Rp.1.586.563. Laba yang diperoleh

perusahaan adalah Rp.317.313.

2. Menurut Metode full costing

a. Lemari

Perhitungan harga jual untuk satu unit lemari menurut metode

full costing dengan menetapkan laba sebesar 25% dari harga pokok

produk yaitu Rp. 1.918.721 per unit lemari. Laba yang diperoleh

perusahaan adalah Rp.479.680. Harga jual produk lemari setelah

ditambah dengan laba adalah Rp.2.398.401.

b. Tempat tidur

Perhitungan harga jual untuk satu unit tempat tidur ukuran

120x200cm menurut metode full costing dengan menetapkan laba

sebesar 25% dari harga pokok produk yaitu Rp. 1.248.525 per unit

lemari. Laba yang diperoleh perusahaan adalah Rp.312.131. Harga jual

produk lemari setelah ditambah dengan laba adalah Rp.1.560.656.

Berdasarkan perhitungan harga jual per unit produk, baik lemari

maupun tempat tidur dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

antara harga jual yang ditentukan perusahaan dengan harga jual yang

dihitung menurut metode full costing. Hal ini terjadi karena CV.Patety

tidak memasukan biaya penyusutan peralatan dan mesin, biaya listrik,

biaya telepon, biaya pemeliharaan, dan biaya penyusutan gedung pabrik

ke dalam perhitungan harga pokok produk.