hasil penelitian a. gambaran umum lokasi penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/54/5/bab iv...

44
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya dan Perkembangannya Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya didirikan pada bulan Mei tahun 2010. SDIT Sahabat Alam Palangka Raya adalah sekolah dasar dengan sistem pembelajaran berbasis alam sekitar. Pendirian SDIT Sahabat Alam Palangka Raya diawali dengan ketidakpuasan terhadap pola pembelajaran sekolah dasar yang cenderung memaksakan kehendak kurikulum tanpa melihat perkembangan psikologis anak didik serta cenderung tidak menyenangkan. Selain itu, faktor kondisi alam di Kalimantan Tengah yang masih sangat luas dan relatif asri juga mengilhami pendirian SDIT tersebut. 1 Adalah Qanita sebagai pencetus ide pendirian SDIT Sahabat Alam Palangka Raya memanggil Rizqi Tajuddin (yang juga adiknya) yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala SDU Iqra di Aceh untuk datang ke Palangka Raya dan mendirikan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Rizqi Tajudin yang sudah berpengalaman mengelola SDU Iqra di Aceh mau datang ke Palangka 1 Wawancara dengan Qanita, koordinator guru bidang studi dan guru ponik, SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.

Upload: doantuyen

Post on 07-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam

Palangka Raya dan Perkembangannya

Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya

didirikan pada bulan Mei tahun 2010. SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

adalah sekolah dasar dengan sistem pembelajaran berbasis alam sekitar.

Pendirian SDIT Sahabat Alam Palangka Raya diawali dengan

ketidakpuasan terhadap pola pembelajaran sekolah dasar yang cenderung

memaksakan kehendak kurikulum tanpa melihat perkembangan psikologis

anak didik serta cenderung tidak menyenangkan. Selain itu, faktor kondisi

alam di Kalimantan Tengah yang masih sangat luas dan relatif asri juga

mengilhami pendirian SDIT tersebut. 1

Adalah Qanita sebagai pencetus ide pendirian SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya memanggil Rizqi Tajuddin (yang juga adiknya) yang pada

saat itu menjabat sebagai Kepala SDU Iqra di Aceh untuk datang ke

Palangka Raya dan mendirikan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya.

Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Rizqi Tajudin yang sudah

berpengalaman mengelola SDU Iqra di Aceh mau datang ke Palangka

1 Wawancara dengan Qanita, koordinator guru bidang studi dan guru ponik, SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.

55

Raya dan dengan beberapa orang yang memiliki pemikiran searah tentang

pola pendidikan secara bersama-sama mendirikan SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya. 2

Berdasarkan hasil wawancara dengan Rizqi Tajuddin, bahwa

tujuan didirikannya SDIT Sahabat Alam Palangka Raya adalah agar anak-

anak dapat belajar dengan nyaman dan dapat mengembangkan potensi

mereka sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan mereka masing-

masing. Belajar di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya juga menanamkan

sejak dini kepada anak didik kecintaan kepada alam sekitar. Karena itu

pola pendidikan yang dilaksanakan banyak mengadopsi pola pendidikan

SDU Iqra di Aceh. Dalam sistem ini orientasi pendidikan adalah pada anak

didik, yang dalam terminologi baru disebut student centered.3 Dalam

sistem ini pelaksanaan pendidikan lebih didasarkan pada minat dan potensi

apa yang perlu dikembangkan pada anak didik, bukan pada minat dan

kemampuan apa yang dimiliki oleh pendidik.

Pada awal berdirinya SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dan

dibuka pada tahun pelajaran 2010/2011, jumlah siswa ada 21 orang serta

jumlah guru dan staf ada 5 orang. Seiring dengan perkembangannya,

animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya semakin tinggi. Pada tahun ajaran baru 2015/2016 pihak

sekolah terpaksa harus menolak beberapa pendaftar karena kelebihan

qouta pendaftaran dan terbatasnya ruang belajar yang tersedia. Begitu juga

2 Ibid.3 Wawancara dengan Riski Tajudin, kepala SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hari

Kamis 30 April 2015.

56

dengan tenaga pengajar dan staf yang setiap tahunnya mengalami

perkembangan sesuai dengan berkembangnya SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya ini.4

2. Visi, Misi dan Moto Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam

Palangka Raya

Setiap lembaga mempunyai orientasi yang jelas sebagaimana

tertuang dalam visi dan misi. Adapun visi, misi dan moto Sekolah Dasar

Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya adalah sebagai berikut5;

a) VisiEksis sebagai sekolah alam berbasis Islam dengan standar keilmuanyang berkualitas.

b) Misi1) Membentuk sumber daya insani yang selaras antara jasad, akal dan

hati.2) Mengembangkan potensi anak didik dalam aktualisasi diri.3) Menyediakan kebutuhan pembelajaran individual dan komunal

dengan sistem dan metode yang modern.4) Menanamkan sejak dini kepada anak didik kecintaan kepada alam.

c) Moto“Belajar di mana saja dan kapan saja”.

3. Kedaan Siswa dan Guru serta Pegawai Administrasi Sekolah Dasar

Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya Tahun Pelajaran

2014/2015

a) Keadaan Siswa

Pada tahun pelajaran 2014/2015 siswa SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya berjumlah 119 orang terdiri dari 68 (57,14%) laki-laki

dan 51 (42,86%) perempuan. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan

siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

4 Ibid.5 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2015.

57

TABEL 1

KEADAAN SISWA SDIT SAHABAT ALAM PALANGKA RAYATAHUN PELAJARAN 2014/20156

NoBanyak Siswa Menurut Agama

Kelas L P Jlh Islm Krs Ktl Hd Bd

1.I 13 10 23 23 - - - -

2.II 11 9 20 20 - - - -

3.III 14 11 25 25 - - - -

4.IV 13 9 22 22 - - - -

5.V 15 7 22 22 - - - -

6.VI 2 5 7 7 - - - -

JUMLAH68 51 119 119

b) Keadaan Guru dan Pegawai Administrasi

Berdasarkan data dokumentasi tahun pelajaran 2014/2015, guru

pada SDIT Sahabat Alam Palangka Raya seluruhnya berjumlah 19

orang, terdiri dari 9 orang (47,36%) laki-laki dan 10 orang (52,64%)

perempuan. Semua guru berstatus honorer. Untuk lebih jelasnya data

guru SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun pelajaran 2015 dapat

dilihat pada tabel berikut:

6 Ibid.

58

TABEL 2

KEADAAN GURU SDIT SAHABAT ALAM PALANGKA RAYATAHUN PELAJARAN 2014/20157

No Nama TTL. Pendidikan Jabatan1 Rizqi Tajuddin Bangil,

15-11-1977S-1 Fisika Kepala

Sekolah2 Qanita Bangil,

3-12-1970S-1 PAUD Guru

Bid. Studi3 Muhammad Husaini Tbg. Samba,

11-02-1987S-1 PAI Guru Kelas

4 Halimah Nur Amini Palangka Raya,17-07-1987

S-1 PAI Guru Kelas

5 Serliana Shie Sidoarjo,31-01-1985

S-1 PGSD Guru Kelas

6 Bayu Setyoashih Surabaya,15-10-1984

S-1 Pend. Psikologi ManajerInklusif

7 Kristin Dewi Nufita Banjar Sari,13-11-1988

S-1 Matematika Guru Kelas

8 Herlina Palangka Raya,12-03-1989

S-1 Matematika Guru Kelas

9 Kiswati Terusan Karya,31-10-1992

S-1 Matematika GuruPendamping

10 Jariah Tewah,01-10-1992

SMU GuruPendamping

11 Sigit Setiawan Pagatan,24-09-1988

SMU GuruPendamping

12 Dudut Unggi Basarang,16-01-1991

S-1 AHS Guru Kelas

13 Sangidun Tahai Baru,05-09-1991

SMU GuruPendamping

14 Nurul Huda Palangka Raya,22-03-1992

SMU Guru Kelas

15 M. Zainul Paduran Mulya,31-08-1994

SMU GuruPendamping

16 Suyanti Lampung,17-08-1990

S-1 PGSD GuruPendamping

17 Nur Fitriana Rejo Mulyo,12-04-1992

S-1 PGSD GuruPendamping

18 Akhdiyah Tamban Luar,07-12-1991

S-1 PGSD GuruPendamping

19 Kiky Fratama Pangkalan Bun,12-01-1992

SMU GuruOlahraga

7 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2015.

59

Bila dilihat dari latar belakang pendidikan guru sebagaimana

data di atas, mayoritas guru SDIT Sahabat Alam Palangka Raya yaitu

sebanyak 13 orang (68,42 %) lulusan perguruan tinggi, selebihnya 6

orang (31,58 %) adalah lulusan SMU. Kondisi ini tentunya sangat

membantu kelancaran proses belajar mengajar di SDIT Sahabat Alam

mengingat kualifikasi tenaga kependidikan yang dimiliki cukup

memadai.

Dalam rangka menunjang kegiatan administrasi sekolah, SDIT

Sahabat Alam Palangka Raya pada tahun pelajaran 2014/2015

memiliki 4 orang pegawai administrasi terdiri dari 2 pegawai tata

usaha dan 2 pegawai perpustakaan sekolah. Untuk lebih jelasnya data

pegawai administrasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun

pelajaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 3

KEADAAN PEGAWAI ADMINISTRASI SDIT SAHABAT ALAMPALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/20158

No Nama TTL. Pendidikan Jabatan1 Rani Fajar Jakarta,

14-07-1975D III Akuntansi Tata Usaha

2 M. Tamjir Jamil Banjar masin,10-05-1993

SMU Tata Usaha

3 Puji Siswanto Pati,21-09-1982

S-1 PAI KepalaPerpus.

4 Muliana Ulfah Pulau Kupang,16-01-1992

SMU StafPerpus.

8 Ibid.

60

4. Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam

Palangka Raya

Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya

beralamat di jalan RTA Milono Km 4 Kelurahan Langkai Kecamatan

Pahandut Kota Palangka Raya. Lokasinya terletak di depan jalan raya

RTA Milono dan terlihat sangat strategis untuk sebuah lembaga

pendidikan.

Terdapat sebuah gedung yang digunakan untuk ruang kepala

sekolah, guru, tata usaha dan ruang perpustakaan yang menyatu, 1 rumah

dinas penjaga, 1 geduang aula yang digunakan untuk pertemuan, 1 buah

mushalla dan 7 ruang kelas yang berbentuk pondok-pondok untuk belajar.9

Sarana/fasilitas yang dimiliki Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4

KEADAAN SARANA PRASARANA SDIT SAHABAT ALAMPALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/201510

No JenisKondisi

Baik RskRingan

RskBerat

Jum Ket

1 2 3 4 5 6 7

1. Ruang Kepala Sekolah - - - - -

2. Ruang Guru 1 - - 1

3. Ruang Tata Usaha 1 - - 1

4. Ruang dinas kepala sekolah - - - -

5. Ruang dinas guru - - - -

9 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, pada hari Kamis 30 April 2015dan Senin 18 Mei 2015.

10 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2015.

61

1 2 3 4 5 6 7

6. Rumah dinas penjaga 1 - - 1

7. Ruang keterampilan - - - -

8. Ruang perpustakaan 1 - - -

9. Ruang UKS - - - -

10. Aula 1 - - 1

11. Ruang laboratorium - - - -

12. Ruang kelas

a. Kelas I 1 - - 1

b. Kelas II 1 - - 1

c. Kelas III 2 - - 2

d. Kelas IV 1 - - 1

e. Kelas V 1 - - 1

f. Kelas VI 1 - - 1

Selain sarana yang telah dikemukakan di atas, SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya juga memiliki sarana atau fasilitas pendukung untuk

kegiatan proses belajar mengajar, seperti arena untuk outbound yang

terletak di samping ruang belajar. Terdapat juga lapangan untuk olahraga

dan 2 ruang terapi untuk anak berkebutuhan khusus.11

Setiap ruang kelas dilengkapi dengan kursi dan meja belajar serta

fasilitas belajar lainnya. Di ruang belajar juga terdapat sudut bermain yang

bisa digunakan setelah siswa selesai mengerjakan tugas serta dinding

untuk menempelkan karya belajar siswa.12

11 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, pada hari Rabu tanggal 20 Mei2015.

12 Ibid.

62

B. Temuan Penelitian

Penyusunan kurikulum membutuhkan dasar-dasar yang kuat, baik

berupa hasil pemikiran maupun hasil penelitian yang mendalam. Pentingnya

dasar-dasar yang kuat ini terletak pada kedudukan kurikulum dalam seluruh

kegiatan pendidikan yang menentukan proses pelaksanaan dan hasil

pendidikan. Tahap awal pengembangan kurikulum meliputi tiga kegiatan,

yaitu perencanaan, implementasi dan evaluasi.

1. Perencanaan Kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

Untuk mencapai tujuan pendidikan di satu sisi dan

mengembangkan profil siswa ke dalam 4 (empat) kemampuan dasar yang

tercantum dalam misi {1}membentuk SDM yang selaras antara jasad, akal

dan hati, {2} mengembangkan potensi dan aktualisasi diri,

{3} menyediakan kebutuhan pembelajaran individual dan komunal,

{4} menanamkan kecintaan pada alam, SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya telah merencanakan program pendidikan dan kurikulum

pembelajarannya. Kepala sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

menjelaskan, sesuai dengan kondisi alam Kalimantan maka penyusunan

kurikulum disesuaikan dengan kondisi tersebut, hal ini terlihat dalam

pengambilan tema besar pada tahun ini yaitu “Sampah”. Hal ini bertujuan

agar anak dapat memahami kalau kondisi Kalimantan yang banyak

dikelilingi sampah sehingga bagaimana pendidikan itu dapat bersinergi

dengan alam dan dapat memberikan pengertian yang kongkrit pada anak

bahwa sampah menjadi suatu permasalahan besar yang dihadapi

63

masyarakat Kota Palangka Raya. Sehingga tujuan dan harapan dari

terbentuknya tema tersebut adalah agar nantinya anak akan mampu

menerapkan hidup secara sehat dengan tidak membuang sampah

sembarangan sehingga menjadikan lingkungan sehat dan bersih serta dapat

mendayagunakan sampah dengan produktif.13

Terkait dengan perencanaan program pendidikan dan kurikulum

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, Rizqi Tajuddin juga menjelaskan

bahwa SDIT Sahabat Alam Palangka Raya memiliki tradisi untuk

merencanakan program pendidikan dan kurikulum melalui diskusi.

Diskusi yang dikoordinasi oleh kepala sekolah ini dijadikan sebagai sarana

untuk merumuskan draf program dan kurikulum yang akan dikembangkan.

Bahan yang dibahas dalam diskusi ini bersumber dari kurikulum

Kementerian Pendidikan Nasional dan dikombinasi dengan kurikulum

JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) serta dipadu dengan pola

pendidikan Sekolah Alam serta disinergikan dengan iklim alam yang ada,

dengan mendasarkan pada visi, misi dan moto SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam diskusi ini adalah

kepala sekolah dan dewan guru. Produk dari diskusi ini adalah draf

program pendidikan dan rancangan kurikulum yang akan dijadikan salah

satu dasar dan bahan dalam kegiatan belajar mengajar.14

13 Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam PalangkaRaya, hari Kamis 07 Mei 2015.

14 Ibid,.

64

Hal senada juga disampaikan oleh Qanita, bahwa untuk

perencanaan kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dilaksanakan

pada awal tahun pelajaran pada saat pelaksanaan rapat kerja dewan guru

yang dipimpin oleh kepala sekolah. Pada rapat kerja tersebut perencanaan

kurikulum didasarkan pada satu tema besar. Tema besar itu bisa saja baru

atau melanjutkan tema pada tahun pelajaran yang lalu. 15 Lebih lanjut

Qanita menyampaikan bahwa penentuan tema besar pada satu tahun

pelajaran juga didasarkan atas hasil evaluasi pembelajaran satu tahun yaitu

apabila tema pada satu tahun pembelajaran dapat dinyatakan tuntas maka

akan dibuat tema baru tetapi bila tema tersebut belum dianggap tuntas

maka akan kembali ke tema awal.16

Perencanaan kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya juga

tidak terlepas dari kondisi alam yang menurut Qanita bahwa alam

Kalimantan masih banyak memberikan oksigen yang positif untuk

mendukung otak anak agar dapat belajar lebih fokus. Hal ini pulalah yang

menginspirasi gaya belajar SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dengan

melaksanakan pembelajaran di tempat-tempat terbuka, bukan di dalam

empat tembok dinding kelas sebagaimana yang ada pada sekolah-sekolah

lain. Basis alam menjadi dasar bagi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

untuk menyusun kurikulumnya dengan menggunanakan tema besar yang

sudah ditentukan terlebih dulu di awal pembelajaran dan membagi tema-

15 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Selasa 16 Juni 2015.

16 Ibid,.

65

tema kecil dengan menyesuaikan fenomena alam yang terjadi, misalnya

musim kabut asap, musim kemarau, musim penghujan dan kondisi-kondisi

lainnya. Perencanaan ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan dewan

guru, sedangkan pihak yayasan hanya memantau perkembangan kemajuan

jalannya pendidikan saja, dan orang tua siswa akan menerima hasil dari

penyusunan kurikulum tersebut berupa pemberitahuan dalam bentuk

lembaran untuk kegiatan mingguan setiap hari Jum’at. 17

Menurut bagian Tata Usaha SDIT Sahabat Alam Palangka Raya,

Kepala Sekolah yang melakukan pengkajian dan pengembangan-

pengembangan akademik di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, termasuk

di dalamnya pengembangan program pendidikan dan kurikulum hanya

dikoordinasikan oleh kepala sekolah tanpa melibatkan pihak lain, guru

akan menerima dan menjalankan apa yang sudah ditentukan oleh kepala

sekolah. 18 Adapun hal yang disampaikan oleh bagian Tata Usaha SDIT

Sahabat Alam Palangka Raya tidak selaras dengan apa yang disampaikan

oleh informan lainnya. Hal ini boleh jadi karena yang bersangkutan tidak

terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan akademik di SDIT Sahabat

Alam Palangka Raya seperti kegiatan perencanaan kurikulum dan

sebagainya.

Terkait dengan perencanaan kurikulum SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya, seorang guru senior menginformasikan kepada penulis

17 Ibid,.18 Wawancara dengan Rani Fajar, kepala TU SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hari

selasa 28 April 2015.

66

bahwa perencanaan kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

dimulai dari rapat kerja awal tahun ajaran baru. Pada kesempatan rapat

tersebut dewan guru yang dibagi dalam beberapa komisi. Setiap komisi

mengajukan tema besar sebagai bahan ajuan kurikulum pada tahun

pelajaran berikutnya. Tema besar yang diajukan setiap komisi didasarkan

pada kebutuhan dan kondisi kekinian dengan beberapa argumentasi

penting.19

Untuk tahun pelajaran 2015/2016 telah dilaksanakan rapat kerja

dewan guru - yang salah satunya membahas tentang tema besar kurikulum

pembelajaran – pada tanggal 22 – 26 Juni 2015. Tema yang disepakati

adalah tentang “Sampah”. Tema ini merupakan tema lanjutan pada tahun

sebelumnya juga mengangkat tema tentang sampah. Alasan pengambilan

tema ini antara lain adalah bahwa sampah merupakan problematika yang

sangat akut yang dihadapi oleh masyarakat Kota Palangka Raya. Di

samping itu nilai-nilai afektif yang terkait dengan permasalahan sampah

dirasa belum cukup tuntas bagi peserta didik sehingga tema ini diangkat

kembali pada tahun pelajaran 2015/2016. Meskipun beberapa tema penting

lainnya telah diajukan oleh sidang komisi seperti tema hutan, pohon dan

lain-lain, tetapi dengan berbagai pertimbangan maka tema sampah menjadi

tema besar pembelajaran untuk tahun pelajaran 2015/2016.20

Tema besar pembelajaran tentang “sampah” adalah rujukan bagi

guru-guru dalam mengembangkan proses pembelajaran di SDIT Sahabat

19 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas, hari Minggu 16Agustus 2015.

20 Ibid,.

67

Alam Palangka Raya. Berdasarkan tema itulah kemudian guru-guru

membuat sub-sub tema, menentukan metode, membuat media yang dimuat

dalam Rencana Program Pembelajaran. Rencana Program Pembelajaran

dibuat oleh masing-masing guru untuk setiap kali pertemuan dan selalu

dikonsultasikan dengan kepala sekolah.21

Berdasarkan data dokumentasi bahwa rapat kerja dewan guru

sebagaimnana yang disampaikan di atas sesaui dengan apa yang penulis

dapatkan dalam Kalender Pendidikan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

tahun pelajaran 2014/2015.22

Berdasarkan hasil wawancara di atas tergambar bahwa

perencanaan kurikulum dibuat oleh kepala sekolah dan dewan guru pada

rapat kerja dewan guru SDIT Sahabat Alam Palangka Raya menjelang

dimulainya tahun pelajaran baru. Perencanaan kurikulum ini bersifat

penentuan tema besar dalam rangka proses pelaksanaan pembelajaran pada

satu tahun ajaran. Sedangkan sub-sub tema pembelajaran direncanakan

oleh setiap guru pada setiap pekan dan bahkan pada setiap kali pertemuan

yang bersifat situasional.

Tema besar kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya selalu

bertemakan alam, seperti tema pada tahun pelajaran ini adalah tentang

sampah yang melanjutkan tema pada tahun sebelumnya, karena tema

tentang sampah ini dianggap belum tuntas.

21 Ibid,.22 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015

68

Struktur keorganisasian pada SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

agak berbeda dengan struktur keorganisasian pada sekolah-sekolah lain

terkait dengan masalah kurikulum. Berdasarkan hasil observasi, penulis

tidak menemukan pada Struktur Organisasi SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya guru yang khusus membidangi kurikulum, seperti Wakamad

Kurikulum atau Koordinator Bidang Kurikulum seperti pada sekolah-

sekolah lain.23 Sehingga sistem dalam perencanaan kurikulum bukan

menjadi tanggung jawab seseorang atau sekelompok orang yang

membidangi kurikulum, tetapi direncanakan dan dibuat oleh semua dewan

guru di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya.

Selama mengadakan penelitian lapangan penulis tidak menemukan

dokumentasi tentang Pedoman Kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya yang bersifat utuh. Data dokumentasi terkait dengan perencanaan

kurikulum hanya bersifat lembaran-lembaran seperti lembar “Info

Sekolah” yang berisi jadwal kegiatan belajar mengajar pada setiap pekan,

kalender pendidikan dan Rencana Program Pembelajaran yang dibuat oleh

masing-masing guru.

Pada saat penulis mengkonfirmasi hal ini kepada kepala sekolah, ia

menyampaikan bahwa memeng benar SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

belum memiliki pedoman kurikulum pembelajaran sebagaimana yang ada

pada sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Ada beberapa

alasan yang dikemukakan antara lain adalah belum adanya kesempatan

23 Observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hari Rabu 29 April 2015

69

untuk membukukan lembaran-lembaran perencanaan yang sudah oleh guru

untuk menjadi suatu pedoman kurikulum, kedua pembelajaran bersifat

situasional, bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi sehingga agak sulit

bagi lembaga untuk menjadikan sebuah pedoman kurikulum.24

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Qanita bahwa selama ini

memang belum ada pedoman baku kurikulum SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya. Pedoman utama kurikulum hanya berdasarkan pada tema

besar yang sudah disepakati dan pengembangannya diserahkan

sepenuhnya kepada masing-masing guru yang dituangkan dalam

Perencanaan Program Pembelajaran dan diawasi oleh kepala sekolah.25

Hal yang sama juga disampaikan oleh Muhammad Husaini bahwa untuk

pedoman kurikulum memang belum ada sehingga yang menjadi acuan

guru-guru dalam mengembangkan proses pembelajaran di kelas adalah

tema besar.26

Berikut ini kutipan wawancara dengan guru SDIT Sahabat Alam

yang berkaitan dengan pemakaian silabus dan RPP, sebagai berikut:

Silabusnya kami buat sendiri yang pedomannya dari kurikulumpemerintah, kemudian dikembangkan lagi sendiri. Kalau RPPmemang disuruh untuk dibuat oleh kepala sekolah tetapi tidak adaformat baku. Jadi guru diberikan kebebasan untukmengkreasikannya sendiri.27

24 Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam PalangkaRaya, hari Kamis 30 April 2015

25 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Selasa 16 Juni 2015

26 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas, hari Minggu 16Agustus 2015

27 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Selasa 16 Juni 2015

70

Berdasarkan data penelitian yang dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

direncanakan pada setiap awal tahun ajaran baru dalam Rapat Kerja

Dewan Guru. Kurikulum hanya bersifat tema besar pembelajaran yang

kemudian dikembangkan oleh masing-masing guru di lapangan.

2. Implementasi Kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya mempunyai satu kegiatan unik

yang jarang terdapat pada sekolah-sekolah lain pada saat menyambut anak

datang ke sekolah yang disebut morning activity. Hal ini terjadi setiap

hari efektif mulai dari jam 06.00 – 07.00 WIB, sudah mulai terlihat

sekelompok guru piket dengan kostum yang sesuai dengan sub tema yang

ada, seperti tema sampah maka para guru piket tersebut menggunakan

kostum ala seorang petugas kebersihan, hal ini dimaksudkan agar anak

mengetahui bahwa sub tema hari ini adalah tentang sampah.

Sebelum masuk pada pelajaran inti, SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya memulai kegiatan dengan pra pembelajaran dengan empat bentuk

kegiatan yaitu, kegiatan jurnal28, tahsin29, fonik30 dan shalat dhuha yang

dimulai dari jam 07.00 – 08.15 WIB. 31

28Jurnal: ruang bereksplorasi bagi anak dalam bentuk bercerita melalui tulisan baik itubercerita tentang dirinya, orang tua ataupun temannya, sehingga anak dapat menumpahkan apayang dirasakan pada pagi itu.

29 Tahsin : praktek membaca makhraj huruf, belajar mengeja hijaiyah dengan metode AlBagdadi bagi pemula, memperbaiki bacaan Al-Qur,an hingga hapalan Al-Qur’an pada tingkatlanjutan

30 Fonik : pembelajaran membaca dalam Bahasa Indonesia seperti mengenal bentukhuruf, membaca huruf tunggal, membaca huruf bersambung pada tingkat pemula, dan membacapuisi dengan intonasi yang baik, membaca berita dan lain-lain untuk tingkat lanjutan.

31 Observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, pada hari Rabu 06 Mei 2015

71

Rutinitas kegiatan di atas bebas dipilih oleh anak setiap hari untuk

memilih kegiatan mana yang lebih dulu dikerjakan, mereka diberikan

batasan waktu untuk menyelesaikan empat kegiatan tersebut sampai jam

08.15WIB. Bagi anak yang telah menyelesaikan empat kegiatan tersebut

maka dibebaskan untuk bermain sebelum waktu istirahat atau yang biasa

disebut snack time. 32

Berdasarkan hasil observasi penulis, pada kegiatan snack time,

anak-anak dipersilahkan memakan makanan ringan yang dibawa dari

rumah masing-masing. Selanjutnya, dalam kegiatan snack time ini ada

istilah “piring berbagi”, yang dalam pelaksanaannya guru akan

memberikan sebuah piring yang dijalankan memutari anak dan anak

dipersilahkan untuk memasukan makanan pada piring tersebut dalam

konteks berbagi dengan sesama.33

Berikut ini penjelasan dari Halimah Nur Amini tentang waktu

dimulainya kegiatan pembelajaran di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya,

yaitu: dimulai dengan kegiatan morning activity seperti kegiatan

fonik/membaca, jurnal pagi, sholat dhuha bersama dan tahsin Al-Qur’an

perorangan, kemudian dilanjutkan snack time. Baru setelah itu, masuk ke

pembelajaran kelas yang biasa disebut dengan blocking time.34

32 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas, hari Minggu 16Agustus 2015

33 Hasil observasi hari Kamis 28 Mei 2015.34Wawancara dengan Halimah Nur Amini, Guru Kelas SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.

72

TABEL 5

CONTOH NEWS LATTER35 KELAS RENDAH

Jam Senin Selasa Rabu Kamis06.30-07.00 Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan

07.00-08.15 Penjaskes Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi Berenang : PRBerkebun : LK

08.15-08.30 Snack Time Snack Time Snack Time Snack Time08.30-08.45 Ikrardan Doa Ikrardan Doa Ikrardan Doa Ikrardan Doa08.45-09.20 Perpustakaan

Tahfidz PenjaskesBelajar Harian09.20-09.55

Belajar Harian09.55-10.30

Belajar Harian Belajar Harian10.30-11.05Tahfidz

11.05-11.4011.40-11.50 Penutup Penutup Penutup Penutup11.50-12.20 Shalat Shalat Shalat Shalat12.20-12.50 Makan Siang Makan Siang Makan Siang Makan Siang12.50-13.00 Pulang Pulang Pulang Pulang

Jam Jum’at06.30-07.00 Penyambutan07.00-08.15 Kegiatan Pagi08.15-08.30 Snack Time08.30-08.45 Ikrardan Doa08.45-10.05 Proyek10.05-10.10 Pulang

Kegiatan inti pembelajaran di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

baru dimulai jam 08.45 – 11.30 WIB tanpa ada jeda istirahat. Berbeda

dengan sekolah-sekolah lain yang memulai pelajarannya sejak jam 07.00

WIB, SDIT Sahabat Alam Palangka Raya menyediakan waktu kurang

lebih dua jam setengah untuk kegiatan pembelajaran inti dan istirahat pada

saat waktu salat zuhur dan makan siang bersama.36

35News latter adalah info sekolah yang dibagikan kepada anak untuk diserahkan kepadaorang tua masing-masing di setiap hari Jum’at. Isi dari news latter adalah jadwal kegiatan-kegiatanbelajar anak di sekolah selama lima hari dalam sepekan.

36 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya , tanggal 22, 23, 24 April 2015

73

Waktu belajar di SDIT Sahabat Alam ini diklasifikasikan dalam

dua grade yaitu: kelas rendah dan tinggi yang waktunya belajarnya

masing-masing berbeda. Kelas tinggi itu dari kelas 5- 6, pulangnya jam

13:30 atau 14:00WIB karena ada intrakulikuler siang, sedangkan kelas

rendah 1- 4 itu pulangnya jam 13:00 WIB karena tidak ada kegiatan

intrakulikuler siang.37

Berikut ini kutipan wawancara dengan pihak TU dan guru yang

berkaitan dengan waktu belajar SDIT Sahabat Alam Palangka Raya,

sebagai berikut:

Kelas rendah itu kelas 1-4 yang jam belajar dari pukul 07:00-13:00WIB karena tidak ada kegiatan intrakulikuler siang. Sedangkankelas tinggi itu kelas 5-6 yang pulangnya bisa jam 13:30 atau 14:00WIB karena mereka harus mengikuti kegiatan intrakulikuler siangseperti: pramuka, silat Tarung Derajat, dan memanah.38

Hal serupa juga dikatakan oleh Muhammad Husaini, yaitu:

Waktu belajarnya terbagi menjadi kelas rendah dan tinggi yaitu:kelas rendah itu kelas 1-4 yang waktu pulangnya jam 13:00 WIBdan kelas tinggi itu kelas 5-6 yang pulangnya jam 13:30 atau 14:00WIB karena ada intrakulikuler siang.39

a) Materi Ajar yang Disampaikan

Berdasarakan dokumen tentang buku ajar yang digunakan

untuk kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, bahwa tidak ada

buku paket yang khusus, tetapi semua buku yang mampu menunjang

dan memperkuat materi sudah termasuk buku ajar.

37Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDIT SahabatAlam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.

38Wawancara dengan Rani Fajar, Kepala TU SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hariSelasa 28 April 2015.

39Wawancara dengan Muhammad Husaini, Koordinator Guru Kelas dan Guru Kelas, hariMinggu 16 Agustus 2015.

74

Dalam kegiatan pembelajaran, para guru dan anak tidak

diwajibkan memiliki buku paket sebagai sumber belajar karena

disesuaikan dengan moto sekolah alam ini yaitu: belajar itu bisa

didapatkan dari mana saja, sehingga sumber pembelajaran yang

dipakai tidak terbatas hanya dari buku saja, namun bisa didapatkan dari

sumber-sumber lain yang harus bersifat konkrit.

Berikut ini penjelasan dari Muhammad Husaini tentang tidak

ada pemakaian buku-buku pelajaran dari berbagai penerbit karena

belajar di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya ini bisa belajar dari

referensi mana saja asalkan memiliki keterkaitan dengan tema, yaitu:

Kalau buku-buku paket dari penerbit-penerbit seperti dariErlangga atau Tiga Serangkai itu kami tidak pakai. Jadi untukbuku pelajaran, guru dipersilahkan mencari sendiri dari sumbermana saja, baik dari buku-buku yang ada diperpustakaan kamiatau dari sumber internet asalkan temanya sesuai dengan materiyang akan disampaikan.40

Adapun alasan mengapa tidak adanya buku khusus atau buku

paket, menurut Muhammad Husaini, SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya berpendapat bahwa buku paket hanya akan membebani orang tua

anak, sedangkan jangka waktu penggunaannya terkesan tidak

berkesinambungan dikarenakan seringnya buku paket yang berubah-

ubah dalam tiap tahun pelajaran.41

40Ibid,.41 Ibid,.

75

Menurut Qanita, semua buku adalah buku ajar yang penting

sesuai dengan tema yang akan disampaikan pada saat pembelajaran.42

Lebih lanjut Qanita menambahkan bahwa buku ajar yang digunakan

dalam implementasi kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

didasarkan pada suatu alasan buku ajar sebaiknya tidak terikat hanya

pada satu buku, tetapi semua buku yang dapat menunjang dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dijadikan buku ajar.43

Dalam pemilihan materi yang akan diajarkan, kepala sekolah

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, Rizqi Tajuddin menegaskan

bahwa apa saja yang ada di sekeliling anak dapat dijadikan materi

pembelajaran, jadi materi pembelajaran bukan hanya yang bersumber

dari buku saja, dan tidak terpaku hanya pada satu buku, tetapi apa dan

di mana saja semua dapat dijadikan materi pembelajaran.44

Berdasarkan data dokumentasi, materi pembelajaran yang

diajarkan antara lain Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, IPS dan

Penjaskes, PKN.45 Materi kegiatan lainnya adalah membaca Al-

Qur’an, eksplorasi diri, berenang, berkebun, pramuka, bela diri tarung

derajat, panahan, outbound, dan kegiatan proyek. Pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang memuat materi-materi tersebut diatur dalam jadwal

kegiatan anak per pekan.46

42 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya,, hari Kamis 28 Mei 2015.

43 Ibid,.44 Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

hari Kamis 30 April 201545 Dokumentasi Rencana Pembelajaran SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 201546 Dokumentasi jadwal mingguan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2015.

76

Berdasarkan observasi penulis, kegiatan berkebun dan

berenang dilaksanakan pada pagi hari. Adapun kegiatan berkebun

dilaksanakan di lingkungan sekolah sedangkan kegiatan berenang

dilaksanakan di luar sekolah yaitu di kolam renang jalan Kinibalu

tepatnya di belakang SDN 4 Palangka Raya. sedangkan mata pelajaran

Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, IPS dan Penjaskes, PKN

dilaksanakan pada kegiatan inti. Kegiatan pra seperti jurnal, tahsin,

fonik dan sahalat dhuha, dilaksanakan pada pagi hari. Dan kegiatan

intra seperti panahan, bela diri tarung drajat, dan pramuka

dilaksanakan di akhir kegiatan belajar mengajar yaitu pada siang

hari.47

Selain mata pelajaran yang sudah disebutkan di atas SDIT

Sahabat Alam Palangka Raya mempunyai materi pelajaran khusus bagi

yaitu camping, parenting dan lain-lain. Agenda kegiatan tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

TABEL 6

CONTOH KEGIATAN-KEGIATAN DI SDITSAHABAT ALAM PALANGKA RAYA48

No NamaKegiatan

Jenis Kegiatan

1 2 31 Camping Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan dan

menerapkan tanggungjawab, kepemimpinan dansurvival.

47 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, tanggal 22, 23, 24 April 2015.48 Data dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

77

1 2 32 Market Day

(Hari Pasar)Kegiatan ini biasanya dilaksanakan bersamaandengan parenting, siswa-siswa secara bergiliranberjualan di acara market day. Kegiatan inibertujuan untuk menanamkan pendidikankewirausahaan sejak dini. Kegiatan ini berjualan disekolah alam. Setiap siswa akan terlibat mulai dariperencanaan, promosi hingga penjualan produkmereka. Hal ini membutuhkan kerjasama antarasiswa masing-masing kelas. Pada saat market day,orang tua siswa dan masyarakat di undang untuksecara langsung melihat dan membeli dagangansiswa.

3 Parenting Program parenting yang digagas oleh organisasiorang tua. Parenting dihadiri oleh seluruh orang tuasiswa murid yang biasanya membahas landasan-landasan pokok dalam pengasuhan siswa.

4 Qurban Siswa diajak ikut serta dalam menyaksikanpenyembelihan hewan qurban, memotong, danmenimbang daging qurban, kemudianmembagikannya kepada masyarakat di sekolah.

5 PembagianZakat Fitrah

Kegiatan pembagian zakat fitrah di lakukan padaHari Raya Idul Fitri.

6 Tahsin danTahfidz Al-

Qur’an

Kegiatan ini untuk memahamkan konsep Al-Qur’anpada siswa dengan cara dibaca dan dihafalkan.

7 Outbound Salah satu kegiatan outdoor di sekolah alam yangrutin diberikan untuk semua siswa. Outboundbertujuan untuk pembentukan sikap kepemimpinansiswa (kepercayaan diri, kerja sesama tim, dan lain-lain).

8 Kebun danTernak

Kegiatan kebun dan ternak dilakukan oleh semuasiswa yang ditentukan sesuai dengan kelas siswa.Selain belajar mencintai lingkungan, kegiatan inijuga dapat dijadikan sebagai media pembelajaranuntuk materi pelajaran lain secara terpadu.

9 Outing Kegiatan ini merupakan kegiatan untukmemperdalam pembelajaran yang disampaikan disekolah. Kegiatan ini dilakukan denganmengunjungi tempat-tempat yang sesuai dengantema pembelajaran siswa saat itu.

78

1 2 310 Muhadhoroh

dan AudiensiMuhadhoroh merupakan pertemuan mingguansiswa yang bertujuan menjalin keakraban antarsiswa. Di dalam kegiatan muhadhoroh terdapataudiensi siswa, yaitu satu pertunjukkan dari setiapkelas seperti drama, puisi dan melatih apresiasisiswa terhadap hasil karya temannya.

11 RamadhanCamp dan

I’tikaf

Ramadhan camp merupakan kegiatan yangbernuansa Ramadhan. Salah satu bentukkegiatannya adalah buka puasa bersama. Siswamulai kelas tiga melanjutkan acara berbuka puasadengan menginap di sekolah, mereka bersama-samamelakukan sholat tarawih, tilawah Qur’an, kajianIslam, qiyamul lail dan sahur. Pada sepuluh hariterakhir bulan Ramadhan, siswa mulai kelas empatdikenalkan dengan kegiatan I’tikaf.

12 OTFA (OutTracking Fun

Adventure)

Kegiatan ini merupakan evaluasi akhir darikeseluruhan kegiatan outbound bagi siswa SD.OTFA bisanya dilakukan diluar sekolah selama duahari di akhir tahun ajaran. Bentuk kegiatannyaberupa camping, outbound, dan tracking.

13 Renang Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa secarabergiliran tiap kelasnya

Program pembelajaran yang telah dijalankan SDIT Sahabat Alam

memadukan antara pembelajaran konkrit dan materi keagamaan.

Pembelajaran konkrit seperti: kegiatan outdoor dalam satu semester yaitu

camping, outing. Sedangkan materi keagamaan seperti:tahfidz dan tahsin Al-

Qur’an, sholat dhuha. Konsep program pembelajaran sekolah tersebut

didapatkan kepala sekolah dari konsultan sekolah alam di Jakarta, Bandung

dan Bogor. Menurut Rizqi Tajuddin pendidikan pada anak usia sekolah dasar

harus ware terhadap lingkungan, dirinya, dan Tuhan-Nya.49

49Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, Kepala Sekolah SDIT Sahabat Alam PalangkaRaya, hari Kamis 30 April 2015.

79

Berikut ini program kerja yang telah dijalankan SDIT Sahabat

Alam Palangka Raya, sebagai berikut:50

TABEL 7

PROGRAM PEMBELAJARAN SDIT SAHABAT ALAMPALANGKA RAYA

No Nama Program Mekanisme Pelaksanaan1 Konsep umum 1. Metode belajar dengan melibatkan aktif

anak didik dan memberikan kesempatankepada anak untuk bereksplorasi,memecahkan masalah, bereksperimen danberkreasi secara individual maupunkelompok.

2. Pendekatan tematik yaitu: dengan sistempembelajaran yang menghubungkan satupelajaran dengan pelajaran lain denganmenggunakan tema-tema yang dekatdengan kehidupan anak.

3. Sistem sekolah sangat terbuka untukberbagai metode dengan tujuan kemajuananak didik yang tetap dalam kerangkaIslam.

2 Konsep khusus 1. Tahfidz dan tahsin Al-Qur’an.2. Spesial day dengan konsep every day is a

charecter building day. Setiap hari guruberusaha menanamkan karakter dasar padaanak dengan memanfaatkan momentumsehari-hari.

3. Morning activity yaitu kegiatan transisipada pada pagi hari sebelum masuk kelasberupa: jurnal, fonik, tahsin, dan sholatdhuha.

4. Bercocok tanam dan pendidikanlingkungan untuk memberikan penyadaranpemanfaatan alam dan lingkungan yangramah, sehingga timbul kecintaan kepadaalam.

5. Outbound untuk menanamkan karakterkepemimpinan sejak dini.

50Ibid,.

80

3 Sekolah inklusi SDIT Sahabat Alam menerima siswa dengankebutuhan khusus/ABK untuk memberikankesempatan kepada setiap anak ABK untukmendapatkan pendidikan.

4 Bahasa pengantar Bahasa pengantar ketika pembelajaranberlangsung adalah bahasa Indonesia.

5 Sekolah unggul Dalam penerimaan siswa baru tidak ada tesseleksi yang bersifat kognitif seperti:membaca, menulis, dan berhitung untukmenentukan seorang siswa diterima atauditolak masuk sekolah alam ini.

Untuk bahan pelajaran, Muhammad Husaini menjelaskan

bahwa SDIT Sahabat Alam menggunakan bahan-bahan pembelajaran

yang tidak mesti mendahulukan apa yang ada di alam sekitar, tetapi

yang didahulukan bahan-bahan yang nyata, sebagaimana yang ia

ungkapkan dalam wawancara berikut:

Bahan-bahan pembelajaran itu dipilih bukan berdasarkan apayang ada di alam sekitar saja, tetapi dalam pemilihan bahanpembelajaran itu harus mengutamakan benda konkritnya dulu,kalau benda konkritnya ada di alam sekitar, maka akan dipakaidan kalau tidak ada, akan dicari walaupun tidak dari alamsekitar, sehingga pemahaman anak terhadap materi yangdiajarkan guru itu kuat melekatnya dan lama diingatnya karenanyata bendanya.51

Berdasarkan data yang didapat penulis di atas diketahui bahwa

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya mempunyai beberapa kegiatan

pembelajaran yaitu: (1) Morning Activity: kegiatan yang dilaksanakan

pada pagi hari seperti: jurnal, tahsin, fonik, dan shalat dhuha. (2)

51Wawancara dengan Muhammad Husaini, Koordinator Guru Kelas dan Guru Kelas, hariMinggu 16 Agustus 2015.

81

Bloking Time: kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas,

seperti: Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Penjaskes. (3) Intra

Kurikuler: kegiatan yang dilaksanakan setelah Bloking Time selesai

bagi kelas atas, yaitu: panahan. Pramuka dan silat tarung derajat. Dan

(4) kegiatan khusus yaitu: Camping, Market Day (Hari Pasar),

parenting, qurban, pembagian Zakat Fitrah, Tahsin dan Tahfidz Al-

Qur’an, outbound, kebun dan ternak, Outing, Muhadadharah dan

Audiensi, Ramadhan Camp dan I’tikaf, OTFA (Out Tarcking Fun

Adventure), Renang.

b) Tempat Kegiatan Pembelajaran di SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya

Sejak jam 07.00 pagi sampai dengan jam 14.00 siang, tempat-

tempat kegiatan pembelajaran di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

ramai oleh suara para guru dan peserta didik yang terlibat dalam proses

belajar mengajar.

Pondok-pondok kayu yang dinamakan pasah merupakan

tempat kegiatan pembelajaran yang jarang dijumpai di lembaga-

lembaga pendidikan lain, karena yang umum terlihat adalah kelas-

kelas yang terdiri dari empat tembok dinding dengan meja kursi yang

tersusun rapi di dalamnya. Berbeda dengan tempat kegiatan belajar di

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya yang berupa pondok-pondok kayu

82

dan menyatu dengan alam, sehingga udara segar dari alam bebas masih

dapat dikonsumsi peserta didik.52

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya melaksanakan kegiatan

belajar mengajarnya di ruang kelas berbentuk saung terbuka dengan

arsitektur sederhana dan terasa nuansa alaminya. Bentuk saung yang

terbuka memungkinkan sirkulasi udara tetap optimal dan peserta didik

dapat tetap berinteraksi dengan alam selama proses pembelajaran

karena siswa masih dapat mendengarkan suara-suara alam seperti

suara kicauan burung sehingga nuansa alami tetap dapat dirasakan.53

Mushalla juga menjadi satu bagian dari tempat pembelajaran di

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Mushalla dijadikan tempat

pembelajar ketika materi tentang praktek shalat54

Selain pasah-pasah dan mushalla yang menjadi tempat belajar

utama, di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya juga menggunakan lahan

yang kosong untuk tempat kegiatan belajar mengajar, terutama pada

saat pembelajaran berkebun. 55

Perpustakaan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pun juga

menjadi salah satu tempat belajar mengajar. Anak terlihat asik belajar

dengan membawa lembar kerja dari guru, dan mencari informasi yang

diminta guru melalui buku-buku yang ada di perpustakaan.56

52 Ibid,.53 Ibid,.54 Ibid,.55 Ibid,.56 Observasi hari Rabu 29 April 2015

83

Halaman sekolah juga tidak luput dari perhatian penulis, di

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, halaman sekolah juga sekaligus

sebagai lapangan olah raga ketika pelajaran Penjaskes. Nampak di

halam sekolah terpasang tiang basket, dan di tengah-tengah antara

pasah-pasah terlihat sebuah lahan yang lumayan luas untuk arena

outbound.57Berdasarkan hasil observasi penulis, di SDIT Sahabat

Alam Palangka Raya terdapat dua ruang kelas khusus yang digunakan

untuk ruang terapi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)58

Berdasarkan hasil wawancara dengan Qanita, bahwa bukan

hanya tempat-tempat yang sudah disebutkan di atas saja yang menjadi

tempat kegiatan belajar mengajar di SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya, tetapi kolam renang, arena panahan serta kadang-kadang

kegiatan belajar mengajar harus keluar dari lingkungan SDIT Sahabat

Alam Palangka Raya, misalnya seperti pada kegiatan outing yang

dilaksanakan di sebuah pabrik tahu pada hari Kamis tanggal 22 Januari

2015. Maka anak diajak ke pabrik tahu agar mengetahui proses

pembuatan tahu ketika mata pelajaran IPA dengan materi perubahan

benda padat karena perlakuan tertentu.59

Sarana pendukung yang hemat sumber daya, peneliti lihat dari

tidak ada pemakaian seragam sekolah kecuali rompi dan seragam

olahraga dan pemakaian alat tulis kantor yang memanfaatkan barang

57 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya , tanggal 22, 23, 24 April 2015.58 Ibid,.59 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDIT

Sahabat Alam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.

84

bekas seperti: memakai kertas bekas untuk memprint info

sekolah/news latter dan lain-lain. Fasilitas yang dipakai harus

berdampak baik bagi lingkungan seperti: keadaan saung tanpa AC,

pelayanan makanan sehat seperti: menerapkan makan sehat/tidak

diperbolehkan makan fast food dan soft drink pada jam snack time, dan

melakukan pengolahan terhadap sampah berdaya guna untuk kemudian

dimanfaatkan kembali menjadi suatu karya yang kemudian dapat dijual

pada kegiatan market day.60

c) Metode dan Media Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi penulis, terlihat ketika kegiatan

pra pembelajaran yang disebut Morning Aktivity berlangsung, anak

datang ke tempat belajar yang mereka pilih terlebih dulu untuk

diselesaikan dengan tertib. Pada kegiatan pra pembelajaran ini, penulis

melihat tidak adanya keterpaksaan dalam raut wajah anak. Mereka

melaksanakan kegiatan dengan hati senang, penuh tanggung jawab dan

disiplin, hal ini terlihat dari kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi

untuk mengikuti dan menyelesaikan kegiatan demi kegiatan, walaupun

tidak ada kartu atau tanda bahwa anak sudah menyelesaikan satu demi

satu kegiatan tersebut, tetapi dengan kesadaran penuh anak

melaksanakan kegiatan dengan tanggung jawab.61

60Hasil Observasi Peneliti di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tanggal 22,23,24 April2015

61 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.

85

Perilaku tersebut menurut Muhammad Husaini tidaklah

semudah membalik telapak tangan langsung mendapatkan hasil, juga

perlu proses yang panjang dan kesabaran yang tinggi, apalagi ketika

tahun pertama dibukanya SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, guru

benar-benar harus bisa dijadikan contoh bagi anak dalam segala

perilakunya, sampai pada tahun-tahun berikutnya hasilpun mulai

terlihat, aturan dan kedisplinan itu mudah diterapkan dari pada tahun

pertama, karena anak sudah mulai melihat kebiasaan anak-anak pada

kelas yang lebih tinggi.62

Pada kegiatan jurnal, penulis mengamati bahwa untuk anak

yang belum mampu membaca dan menulis, guru berusaha membuat

anak dapat bercerita secara lisan baik tentang dirinya, orang tuanya

atau teman-teman dan kejadian lainnya yang bersentuhan dengan diri

anak tersebut. Sedangkan anak yang sudah mulai bisa membaca dan

menulis, guru berusaha membimbing mereka bercerita/bereksplorasi

melalui tulisan.63

Kegiatan tahsin terbagi dalam beberapa kelompok, kelompok

pemula guru mengajarkan anak dengan metode Al-Bagdadi,

mengenalkan huruf hijaiyah satu persatu dengan menyebutkan nama

hurufnya melalui kartu-kartu yang sudah dibuat oleh guru sebagai

media. Kelompok selanjutnya guru sudah mulai mengajarkan anak

62 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas, hariMinggu 16 Agustus 2015.

63 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya , tanggal 22, 23, 24 April2015.

86

dengan metode iqra, yaitu menyebut huruf dengan tanda harakatnya.

Dan kelompok yang lain guru sudah mulai membimbing bacaan Al-

Qur’an anak mulai dari mahkarijul huruf, tanda baca wakaf, panjang

pendek bacaan dan lain-lain. Sampai pada kelompok tahfiz, guru

membimbing hafalan anak, dan anak yang sudah berhasil

menyelesaikan hafalannya akan menuliskan nama surah demi surah

yang telah dihapal pada secarik kertas yang ditempel pada papan yang

tersedia di kelas masing-masing.64

Adapun pada kegiatan ponik anak-anak dibagi ke dalam

kelompok berdasarkan pengetahuan anak. Bagi anak pemula guru

membimbing dengan mengenalkan warna dan membuat media kartu

huruf dengan warna-warna berbeda. Pada kelompok selanjutnya

bimbingan yang diberikan guru adalah membaca dengan

menggabungkan huruf konsonan dengan huruf vokal dan bagi anak

yang sudah bisa membaca lancar maka guru berusaha membimbing

dengan memberikan buku-buku cerita atau lembaran puisi dan

mengajarkan anak bagaimana membaca dengan baik dan

menggunakan intonasi yang tepat.65

Pada kegiatan shalat dhuha, guru menggunakan metode latihan

dengan membimbing anak mulai dari bacaan hingga gerakan shalat,

kegiatan ini dilaksanakan di mushalla. Dan bagi anak yang sudah bisa

64 Ibid,.65 Ibid,.

87

dan terbiasa melaksanakan shalat dhuha, maka anak mengerjakan

kegiatan tersebut sendiri tanpa bimbingan guru.66

Kegiatan dengan mata pembelajaran inti di SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya dilaksanakan setelah kegiatan pra pembelajaran selesai.

Adapun mata pelajaran yang diajarkan adalah matematika, bahasa

Indonesia, IPA, IPS, PKN, dan penjaskes.

Pada waktu mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas atas

dengan materi menulis cerita dan kemampuan menyimak. Penulis

mengamati kegiatan guru mengajar dengan metode Drili, guru

meminta anak membuat cerita tentang kejadian yang pernah terjadi

ketika di perjalanan berangkat ke sekolah dan pulang dari sekolah pada

selembar kertas, kemudian anak-anak diminta berpasang-pasangan dan

saling menceritakan isi cerita yang ditulisnya kepada temannya.

Selanjutnya dua peserta yang berpasangan maju ke depan, yang satu

menceritakan isi cerita temannya dan yang satu menceritakan isi cerita

temannya yang lain.67

Untuk mata pelajaran IPS dan PKN dengan materi kota

Palangka Raya, penulis mengamati bahwa dua mata pelajaran tersebut

disajikan dalam satu kali pertemuan. Guru membawa peta kota

Palangka Raya ke dalam kelas, dengan metode penugasan dan diskusi

guru meminta anak bergantian per-tiga orang untuk mengamati peta.

Kemudian anak sambil melihat peta kembali, menuliskan jalan-jalan

66 Ibid,.67 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pada, hari kamis 30

April 2015

88

utama yang ada di kota Palangka Raya. Dan kemudian bersama-sama

membuat cerita singkat tentang kota Palangka Raya.68

Ketika dikonfirmasi dengan Rizqi Tajuddin selaku kepala

sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka Raya alasan menggabungkan

dua mata pelajaran yang berbeda di atas, maka ia menyatakan bahwa

yang ditekankan bukan mata pelajarannya tetapi materi yang akan

diajarkan harus sesuai dengan kondisi anak, Rizqi Tajuddin juga

menjelaskan bahwa tidak perlu anak di minta untuk menghapal nama-

nama Presiden di Indonesia, tetapi anak cukup dikenalkan bahwa

Indonesia dipimpin oleh seorang Prersiden, alasannya karena yang

menjadi Presiden bisa saja berganti-ganti sehingga hal tersebut

tidaklah menjadi suatu prinsip dalam penyampaian materi.69

Berdasarkan observasi penulis ketika mata pelajaran

Matematika dengan materi perkalian, dengan metode drill dan tanya

jawab, guru membuat cerita perkalian dengan menggunakan benda-

benda di kelas dan anak, kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru yaitu dengan meminta 5 orang anak berdiri di depan kelas, dan

menyampaikan bahwa setiap anak memiliki 2 tangan, dan meminta

anak-anak untuk menghitung jumlah tangan semua anak di depan

kelas.70

68 Ibid,.69 Hasil wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya, hari kamis 30 April 2015.70 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pada, hari selasa 21

April 2015.

89

Qanita menjelaskan bahwa pendekatan, metode dan media

yang digunakan oleh guru di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

memang benar sangat mudah dilaksanakan tanpa harus memberikan

penjelasan dengan angka-angka yang terkadang malah membuat anak

semakin bingung, karena terkadang anak lebih suka dengan contoh

yang kongkrit sehingga mudah untuk mengingat dan memahami

tentang segala hal yang ditemukannya.

Ketika mata pelajaran IPA dengan materi sumber cahaya utama

matahari. Dengan pengamatan langsung guru mengajak anak ke

lapangan sekolah, anak diminta membuat lingkaran untuk tempat

berpijak. Anak masing-masing diberi lembar pengamatan dan pada

lembar pengamatan anak diminta untuk mengambar keadaan pada saat

mereka berdiri di awal, kemudian melihat dan menggambar setiap satu

jam hingga jam pelajaran selesai. Sementara menunggu itu, guru

menjelaskan tentang posisi matahari terbit dan terbenam dan anak

dibuat berkelompok untuk mendiskusikan apa saja kegunaan matahari

bagi kehidupan, mendiskusikan bersama betapa kuasanya Allah

menciptakan matahari yang manfaatnya sangat banyak untuk

kehidupan manusia.71

Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan proyek dengan mata

pelajaran IPA dan materi energi panas, guru menunjukan cara

memasak telor dan mengarahkan anak untuk setiap orang memasak

71 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pada hari kamis 07 Mei2015.

90

telor. Kemudian mendiskusikan tentang fungsi energi panas, sambil

anak menikmati telor yang mereka masak bersama-sama pada kegiatan

tersebut.72

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan guru ketika proses belajar

mengajar berlangsung sesuai dengan data dokumentasi yang penulis

temukan di dalam rencana pembelajaran yang guru buat.73

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya menggunakan pendekatan

contextual learning (pembelajaran kontektual) ini menurut Muhammad

Husaini selain mudah dan murah, juga merupakan suatu pendekatan

yang sangat cocok untuk anak tingkat dasar, karena guru dapat

menyampaikan materi tanpa harus memberikan suatu gambaran atau

bayangan yang tidak atau belum pernah dilihat oleh anak. Dengan

pendekatan ini anak akan lebih mudah mencerna dan mengingat hal-

hal yang langsung dilihat dan dialaminya.74

Dan pada mata pelajaran penjaskes mengajak anak berkumpul

di lapangan dan membentuk barisan, guru meminta anak untuk

melangkah ke depan, ke belakang, ke kanan dan ke kiri serta membuat

gerakan bervariasi dengan gerakan-gerakan yang sudah dicontohkan

oleh guru.75

72 Hasil observasi penulis pada kegiatan proyek di SDIT Sahabat Alam Palangka Rayapada hari Jumat 08 Mei 2015.

73 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, rencana pembelajaran tahun 2015.74 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas, hari

Minggu 16 Agustus 2015.75 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pada, hari Selasa 12 Mei

2015

91

Berdasarkan gambaran data di atas diketahui bahwa SDIT

Sahabat Alam Palangka Raya menggunakan metode pembelajaran

yang sangat bervariasi dalam kegiatan pembelajarannya, seperti:

metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pengamatan langsung,

menghafal, latihan, praktek, proyek dan lain-lain. Media yang dipakai

dalam menyampaikan pembelajaran juga sangat banyak, seperti

gambar, peta, balok-balok bentuk bangun, dan apa saja yang ada di

sekeliling yang bisa mendukung pembelajaran dapat dijadikan media

bagi guru SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, dan lebih menekankan

pada pendekatan contextual learning (pembelajaran kontekstual).

d) Evaluasi Pembelajaran

Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah dapat

diketahui tentang perbedaan sistem penilaian di SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya dengan sekolah konvensional. Perbedaan tersebut

terletak pada prinsip bahwa “Semua anak akan naik kelas tanpa ada

yang tinggal kelas,” karena hakikatnya setiap anak memiliki

kecerdasan dan kemampuan yang sudah pasti berbeda-beda khususnya

pada anak ABK yang cara penilaiannya akan disesuaikan dengan

pencapaian anak terhadap materi belajarnya di setiap semesternya.76

Berdasarkan hasil wawancara dengan Muhammad Husaini,

bahwa SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dalam mengadakan

evaluasi tidak menentukan standar keberhasilan anak. Karena bagi

76Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, Kepala Sekolah SDIT Sahabat Alam, hari Kamis 30April 2015.

92

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tidak ada anak yang gagal, hanya

saja cara anak menangkap pelajaran berbeda-beda, dan penguasaan

terhadap mata pelajaran pun bervariasi. Sistem penilaian SDIT Sahabat

Alam Palangka Raya didasarkan pada individu masing-masing melalui

pengamatan dalam setiap mata pelajaran dan permateri yang

disampaikan.77

Senada dengan Muhammad Husaini, Qanita menambahkan

bahwa tidak ada anak yang bodoh, tetapi yang ada hanya lambat dan

cepatnya anak menerima apa yang disampaikan oleh guru dan juga

karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti suasana hati anak ketika

menerima pelajaran, minat dan kemauan anak yang berbeda-beda juga

sangat mempengaruhi anak dalam menyerap materi pelajaran, karena

boleh jadi ada anak yang suka dengan mata pelajaran sains maka anak

tersebut akan pokus dalam memperhatikan ketika guru memberikan

materi tersebut, tetapi bagi anak yang suka dengan mata pelajaran

matematika maka anak akan merasa jenuh dan sekedarnya saja dengan

mata pelajaran sains, begitu pula sebaliknya, maka hal inilah menurut

Qanita yang menjadikan dasar bagi SDIT Sahabat Alam Palangka

Raya tidak memuat kriteria kelulusan minimal dalam setiap mata

pelajaran.78

77 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas, hariMinggu 16 Agustus 2015.

78 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya,, hari Kamis 28 Mei 2015.

93

Rizqi Tajuddin menambahkan bahwa selain evaluasi dengan

cara pengamatan dalam setiap tindak kegiatan pembelajaran, di SDIT

Sahabat Alam Palangka Raya juga menggunakan evaluasi normatif,

tetapi menurut Rizqi Tajuddin kegiatan evaluasi semacam ini hanyalah

formalitas belaka, karena guru sudah mempunyai nilai terhadap

masing-masing anak.79

Hal di atas sesuai dengan data dokumentasi pada kegiatan

evaluasi yang tercantum dalam rencana pembelajaran yang dibuat oleh

guru. Evaluasi terhadap anak dinilai perindividu melalui pengamatan

guru.80

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa SDIT Sahabat Alam

Palangka Raya dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran sangat

berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. SDIT Sahabat

Alam Palangka Raya lebih menekankan penilaian per individu tanpa

memberikan batasan-batasan angka dalam menilai keberhasilan.

Penilaian hanya bersifat deskriptif. Proses penilaian berorientasi pada

bakat dan potensi masing-masing anak dengan tidak memberikan nilai

secara komprehensif. SDIT Sahabat Alam Palangka Raya juga tidak

menggunakan kriteria kelulusan, tetapi menilai anak dengan melihat

kelebihan dari masing-masing individu.

79 Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka Rayahari kamis 30 April 2015.

80 Data dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Rencana Pembelajaran tahun2015.

94

3. Evaluasi Kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya

Evaluasi kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dilakukan

untuk mengetahui perkembangan keberhasilan pencapaian tujuan

pendidikan. Menurut Muhammad Husaini, selama ini ia memantau guru-

guru kelas dalam kesulitan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan

mengadakan konsultasi kapan dan di mana saja bertemu. Berikut hasil

wawancara dengan Muhammad Husaini:

Kami biasanya mengadakan evaluasi dan perbaikan, tetapi tidakharus di forum resmi, kadang-kadang di depan kantor sambilduduk-duduk istirahat bisa saja saling sharing untuk mencari solusiterhadap permasalahan yang dihadapi.81

Berdasarkan hasil wawancara dengan Qanita, bahwa evaluasi

diadakan secara berkala setiap satu minggu sekali. Adapun materi yang

dibahas dalam rapat tersebut antara lain laporan perkembangan

pelaksanaan pendidikan baik dalam kegiatan blocking time, kegiatan inti

dan intra sekolah.82

Menurut wawancara dari pihak sekolah evaluasi kurikulum bukan

hanya menjadi bagian bahan ajar saja yang perlu ditinjau ulang oleh pihak

sekolah, tetapi dalam mekanisme perekrutan guru di SDIT Sahabat Alam

juga melalui beberapa tahapan untuk mendapat hasil yang lebih baik.

Beberapa tahapan yang harus dilewati yaitu: magang selama tiga bulan

melalui kegiatan observasi untuk memperdalam mekanisme pengajaran

81 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Minggu 16 Agustus 2015.

82Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDIT SahabatAlam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015

95

blocking time, tes praktek mengajar dengan didampingi guru senior,

kemudian putusan terakhir akan dirapatkan kepala sekolah dengan para

koordinator sekolah.

Rani Fajar menjelaskan tentang mekanisme perekrutan tenaga

pengajar SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, berikut isi wawancara

dengan Rani Pajar:

…memasukan surat lamaran, lalu magang selama tiga bulan untukobservasi dengan melihat bagaimana cara mereka menangganisiswa dan cara menerangkan suatu materi, selanjutnya akan ada tespraktek mengajar dengan didampingi oleh guru yang telahberpengalaman, kemudian mengadakan rapat antara kepsek, gurusenior, dan koordinator TU untuk memutuskan apa calon gurudapat diterima atau tidak.”83

Pengangkatan dari guru honorer menjadi guru tetap baru dapat

dilakukan setelah satu tahun guru honorer tersebut mengajar di sekolah

alam ini dengan evaluasi yang intens oleh kepala sekolah untuk

mengetahui kinerja dan komitmen mengajarnya.84

Selain kegiatan magang tiga bulan, para guru di SDIT Sahabat

Alam juga dibekali dengan pelatihan-pelatihan dari sekolah dengan

mendatangkan langsung seorang konsultan yang ahli di bidang sekolah

alam yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan, metode,

dan keterampilan tentang kurikulum sekolah alam, pelaksanaan

pembelajaran blocking time dan tematik, cara mengembangkan multiple

intelligence siswa sesuai tahapannya, cara mengevaluasi hasil

83Wawancara dengan Rani Fajar, Bendahara dan Koordinator TU SDIT Sahabat AlamPalangka Raya, hari Selasa 28 April 2015.

84 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Minggu 16 Agustus 2015.

96

pembelajaran, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pengelolaan

sekolah alam.85Berikut ini kutipan wawancaranya:

Guru-guru kami dibekali dengan pelatihan-pelatihan yangpematerinya kami ambil dari luar Kalimantan yaitu Ibu Eri dan IbuIna, mereka berdua adalah konsultan dalam bidang sekolah alam,biasanya pelatihan seperti ini dilaksanakan sekolah kami secaraekslusif yaitu dalam satu tahun bisa dilaksanakan tiga sampaiempat kali pelatihan.86

Hal senada juga disampaikan Muhammad Husaini. Berikut kutipan

hasil wawancaranya:

Setiap tahun SDIT Sahabat Alam membekali guru-guru denganpelatihan, pematerinya disampaikan langsung oleh konsultandalam bidang sekolah alam, bahkan demi meningkatkan SDMnya,SDIT Sahabat Alam Palangka Raya memberikan bantuan biayapendidikan bagi guru untuk mengembangkan diri denganmelanjutkan studinya, yang kebetulan pada tahun 2015 ini adalahkesempatan Halimah Nur Amini untuk melanjutkanpendidikankannya ke jenjang S-2, dan akan bergantian denganguru-guru yang lain nantinya.87

Kembali Muhammad Husaini menambahkan bahwa pelaksanaan

evaluasi kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dilaksanakan

dalam beberapa tahapan. Tahap pertama dilaksanakan pada saat rapat kerja

guru pada awal tahun pelajaran, materi pembahasan dalam rapat kerja

tersebut adalah menentukan tema besar, menentukan kostum yang akan

dipakai ketika penyambutan anak di awal masuk sekolah dengan

mempertimbangkan keberhasilan pada tahun yang telah lalu. Tahap kedua

dilaksanakan rapat pekan yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali,

85Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDIT SahabatAlam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015

86Wawancara dengan Muhammad Husaini, Koordinator Guru Kelas dan Guru Kelas,hari Minggu 16 agustus 2015.

87 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas Dan guru kelas SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Minggu 16 Agustus 2015.

97

materi pembahasan dalam rapat pekan ini adalah laporan dari setiap guru

yang mengajar terhadap kesulitan yang dihadapi di dalam kelas, tentang

materi yang disampaikan dengan kesesuaian metode dan media, dan lain-

lain.88

Berdasarkan data di atas, bahwa evaluasi kurikulum secara

menyeluruh dilaksanakan di akhir semester atau menjelang dimulainya

kegiatan belajar pada tahun ajaran baru. Selain itu, juga dilaksanakan

evaluasi mingguan terhadap kegiatan yang dilaksanakan serta evaluasi non

formal yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja oleh sesama guru di

SDIT Sahabat Alam Palangka Raya.

88 Ibid,.