hasil dan pembahasan - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah gracilaria dan laurencia...

73
HASIL DAN PEMBAHASAN Keanekaragaman Taksa Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 49 jenis dari 24 marga dan 12 suku ganggang merah di perairan pantai Jawa Barat. Marga dengan keanekaragaman jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah Hypnea yaitu 6 jenis. Pada tingkat suku, Rhodomelaceae merupakan suku dengan jumlah jenis terbanyak yaitu 11 jenis dari 5 marga. Suku lainnya dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah Gracilariaceae, Corallinaceae dan Ceramiaceae masing-masing sebanyak 7 jenis (Tabel 1). Tabel 1 Keanekaragaman taksa ganggang merah di perairan pantai Jawa Barat Taksa Lokasi Pantai Anyer Carita Pelabuhan Ratu Ujung Genteng Pangandaran Total M J M J M J M J M J M * J ** Ceramiaceae 3 3 1 1 2 2 2 3 - - 4 7 Champiaceae 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 Coralinaceae 2 2 2 3 3 4 3 6 1 1 3 7 Halymeniaceae - - - - - - 1 1 - - 1 1 Helmithocladiaceae 1 1 - - 1 1 - - - - 1 1 Hypneaeceae 1 2 1 2 1 4 1 5 1 3 1 6 Galaxauraceae 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Gelidiaceae 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4 Gracilariaceae 1 5 1 4 1 5 1 6 1 2 1 7 Rhodomelaceae 3 4 3 5 2 6 3 7 2 3 5 11 Rhodymeniaceae - - - - - - 1 1 - - 1 1 Peyssonneliaceae 1 1 1 1 - - - - - - 1 1 Total 17 24 13 20 16 29 17 35 9 13 24 49 *M = jumlah marga, ** J = jumlah jenis Variasi Morfologi Ganggang merah yang ditemukan memiliki variasi ukuran, tipe talus, tekstur, dan percabangan talus. Panjang talus beragam mulai dari talus kecil berukuran 2.6- 3.6 mm pada Ceramium cingulatum sampai berukuran besar dengan panjang sampai 33 cm pada Halymenia durvillei. Tipe talus yang ditemukan antara lain

Upload: dinhcong

Post on 15-Mar-2019

300 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keanekaragaman Taksa

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 49 jenis dari 24 marga dan 12 suku

ganggang merah di perairan pantai Jawa Barat. Marga dengan keanekaragaman

jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis.

Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah Hypnea yaitu 6 jenis. Pada

tingkat suku, Rhodomelaceae merupakan suku dengan jumlah jenis terbanyak

yaitu 11 jenis dari 5 marga. Suku lainnya dengan keanekaragaman jenis tinggi

adalah Gracilariaceae, Corallinaceae dan Ceramiaceae masing-masing sebanyak

7 jenis (Tabel 1).

Tabel 1 Keanekaragaman taksa ganggang merah di perairan pantai Jawa Barat

Taksa

Lokasi Pantai

Anyer Carita Pelabuhan

Ratu

Ujung

Genteng

Pangandaran Total

M J M J M J M J M J M* J**

Ceramiaceae 3 3 1 1 2 2 2 3 - - 4 7

Champiaceae 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 1

Coralinaceae 2 2 2 3 3 4 3 6 1 1 3 7

Halymeniaceae - - - - - - 1 1 - - 1 1

Helmithocladiaceae 1 1 - - 1 1 - - - - 1 1

Hypneaeceae 1 2 1 2 1 4 1 5 1 3 1 6

Galaxauraceae 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Gelidiaceae 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4

Gracilariaceae 1 5 1 4 1 5 1 6 1 2 1 7

Rhodomelaceae 3 4 3 5 2 6 3 7 2 3 5 11

Rhodymeniaceae - - - - - - 1 1 - - 1 1

Peyssonneliaceae 1 1 1 1 - - - - - - 1 1

Total 17 24 13 20 16 29 17 35 9 13 24 49

*M = jumlah marga, ** J = jumlah jenis

Variasi Morfologi

Ganggang merah yang ditemukan memiliki variasi ukuran, tipe talus, tekstur,

dan percabangan talus. Panjang talus beragam mulai dari talus kecil berukuran 2.6-

3.6 mm pada Ceramium cingulatum sampai berukuran besar dengan panjang

sampai 33 cm pada Halymenia durvillei. Tipe talus yang ditemukan antara lain

Page 2: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

20

filamen terbuka dan bercabang, berdaging, berkapur tegak dan mengerak (Gambar

4). Talus tipe filamen ditemukan sebanyak 7 jenis yaitu Spyridia filamentosa,

Ceramium spp., Polysiphonia sp., dan Centroceras clavulatum. Talus tipe filamen

terdiri dari sel aksial dan sel-sel perisentral yang membentuk kortikasi pada

filamen. Sel perisentral menutupi seluruh filamen aksial misalnya pada

Polysiphonia sp. dan C. clavulatum, sedangkan pada Ceramium spp. sel

perisentral menutupi sebagian filamen membentuk pita-pita pada filamen. Talus

dengan struktur berupa filamen terbuka merupakan bentuk talus primitif (Sze

1993). Talus berdaging, berkapur tegak dan mengerak terbentuk dari agregasi

filamen membentuk struktur menyerupai parenkim (Sze 1993).

Umumnya struktur talus ganggang merah yang ditemukan adalah berdaging

dengan sumbu dan percabangan silindris, pipih atau bentuk lembaran. Jenis

dengan percabangan silindris antara lain marga Gracilaria, Laurencia, Hypnea,

dan Acantophora, sedangkan percabangan pipih yaitu pada H. durvillei,

Grateloupia filicina, dan Gracilaria textorii. Talus berkapur tegak dan bersegmen

contohnya adalah Amphiroa spp. dan Jania spp. Sedangkan bentuk talus

mengerak ditemukan hanya satu jenis yaitu Peyssonnelia obscura. Talus

mengerak terdiri dari suatu lapisan filamen basal yang tumbuh mendatar dengan

cabang-cabang tegak pendek dan membentuk masa yang kompak (Sze 1993).

Ganggang merah dengan talus mengerak umumnya ditemukan hidup pada

perairan dalam (Dawson 1966).

Gambar 4 Variasi tipe talus ganggang merah yang ditemukan (A) filamen dengan

kortikasi sebagian pada Ceramium sp. (B) filamen dengan kortikasi pada

seluruh filament pada C. clavulatum, (C) berdaging pipih pada

H. durvillei, (D) berdaging silindris pada Champia parvula, (E) mengerak

pada P. obscura, (F) berkapur tegak pada Amphiroa fragilisisma.

(C) 2 cm

(E) 1 cm

(D) 1 cm

(F) 1 cm

(A) 200 µm

µm

250 µm (B)

Page 3: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

21

Pola pertumbuhan talus bervariasi antara lain tegak, mendatar atau

menjalar, berumpun atau mengelompok, dan soliter. Pola pertumbuhan talus

umumnya tegak dan berumpun dengan beberapa sumbu talus tumbuh dari titik

pangkal. Pada beberapa jenis membentuk pertumbuhan mendatar pada substrat

dan membentuk massa talus seperti bantalan atau keset dengan cabang-cabang

menyilang, berlekatan atau tidak. Pada jenis epifit seperti Leveillea

jungermanoides, Hypnea spinella dan C. clavulatum tumbuh menjalar pada

inang. Pada jenis-jenis Gelidium pusilum, Gelidiella acerosa, Gelidium spinosum,

dan Gelidiopsis variabilis tumbuh mengelompok dan terdapat stolon yang

menghubungkan antar individu.

Tekstur talus dari ganggang merah yang ditemukan bersifat kenyal atau

agak elastis seperti tulang rawan, lunak, kuat atau liat, dan getas. Sebagian besar

ganggang merah yang ditemukan bersifat kartilaginous. Sifat ini terdapat pada

ganggang merah dengan talus berdaging dan parenkimatous, misalnya pada marga

Gracilaria, Laurencia, Hypnea, dan Achantophora. Jenis dengan tekstur kuat

atau liat yang ditemukan berasal dari anggota Gelidiaceae yaitu G. acerosa, G.

pusilum, dan G. spinosum. Jenis ganggang merah dengan tekstur lunak

mempunyai bagian medula berongga atau berfilamen dan berisi cairan berlendir

atau memiliki ukuran talus kecil, contohnya yaitu Wrangelia penicilata, Champia

parvula, dan Spyridia filamentosa. Ada dua jenis dengan sifat permukaan talus

licin seperti berlendir yaitu H. durvillei dan G. filicina. Sifat ini dapat mengurangi

kerusakan akibat arus atau ombak (Kain & Norton 1995).

Jenis ganggang merah dengan tekstur kaku dan getas adalah kelompok

ganggang merah yang mengandung kapur dengan berbagai tingkat pengapuran.

Pengapuran terjadi pada seluruh permukaan talus misalnya pada Liagora viscida

dan Tricleocarpa fragilis atau membentuk bagian berkapur yang diselingi bagian

tidak berkapur (genicula) membentuk segmen-segmen pada talus misalnya pada

A. fragillisima, Jania capilacea, dan Cheilosporum acutilobum. Jenis-jenis

ganggang merah berkapur yang ditemukan adalah anggota Corallinales yaitu

marga Amphiroa, Jania, dan Cheilosporum, sedangkan dari ordo Nemaliales yaitu

Liagora dan Tricleocarpa. Coralinales mendeposit kalsium karbonat dalam bentuk

kalsit pada dinding sel, sedangkan Nemaliales mendeposit kalsium karbonat

Page 4: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

22

dalam bentuk aragonit pada ruang interseluler (Bold & Wynne 1985; Lee 1989).

Jenis yang mengandung kapur penting dalam pembentukan terumbu karang dan

sedimentasi pantai.

Ganggang merah yang ditemukan pada penelitian ini membentuk alat

pelekat mencakram, rizoid, dan haptera. Bentuk alat pelekat pada ganggang merah

yang diamati umumnya mencakram. Bentuk ini menghasilkan perlekatan yang

kuat dan sangat sesuai untuk menempel pada substrat keras seperti pada karang.

Alat pelekat rizoid terlihat pada W. penicilata, dan Ceramium spp. Bentuk alat

pelekat dengan haptera dan stolon terlihat pada anggota Gelidiales yaitu

G. acerosa dan G. spinosum. Pada A. fragillisima dan T. fragilis dapat membentuk

lapisan mengerak pada dasar talus sebagai pelekat. Beberapa jenis ganggang

merah yang diamati dapat membentuk perlekatan sekunder dengan bagian talus

yang tumbuh mendatar dan menyentuh substrat. Menurut Bold dan Wynne (1985),

ganggang laut memiliki cara perlekatan yang beragam pada substrat, mulai dari

holdfast yang terdiri dari sel basal sederhana, rizoid, stolon, tendril, pelekat

mencakram, dan haptera.

Pola percabangan pada ganggang merah yang ditemukan antara lain

menggarpu, berseling, berhadapan, spiral, simpodial, atau tidak beraturan.

Percabangan menggarpu terdapat pada semua anggota Nemaliales dan Coralinales

yang ditemukan yaitu jenis T. fragilis, Amphiroa spp., dan Jania spp. Percabangan

berseling atau berhadapan contohnya pada G. spinosum, G. acerosa, dan

Laurencia dotyii, sedangkan percabangan simpodial ditemukan pada Laurencia

papilosa dan Achantophora spicifera. Beberapa jenis ganggang merah antara lain

H. durvillei, Gracilaria foliifera, dan G. filicina membentuk percabangan yang

tumbuh dari pinggir sumbu talus.

Ganggang merah anggota suku Rhodomelaceae, Gelidiaceaea dan

Hypneaceae yang ditemukan membentuk branchlet pada talusnya. Branchlet

adalah cabang-cabang sekunder pendek dengan pertumbuhan terbatas. Branchlet

merupakan bagian talus tempat pembentukan struktur reproduksi pada jenis-jenis

tersebut. Pada branchlet terdapat bagian yang membengkak pada ujung atau

pangkalnya yang disebut stichidia, yang merupakan tempat pembentukan

tetrasporangia. Bentuk branchlet beragam antara lain bentuk duri, bentuk benang

Page 5: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

23

(filiformis), bentuk filamen dengan satu deret sel, menggada, silindris, dan pipih

menyudip (spatulata) (Gambar 5). Branchlet bentuk duri terdapat pada anggota

marga Hypnea dan A. spicifera, bentuk benang pada C. armata dan G. acerosa.

Bentuk filamen dengan satu deret sel (uniseriata) pada S. filamentosa, Branchlet

bentuk menggada atau silindris dengan lekukan apikal khas pada Laurencia,

sedangkan bentuk pipih spatulata terdapat pada G. spinosum.

Gambar 5 Variasi bentuk branchlet pada ganggang merah (A) filamen uniseriata

(Spyridia filamentosa), (B) bentuk duri (Hypnea spinnela), (C)

filiformis (Chondria armata), (D) silindris (Laurencia papilosa), (E)

pipih spatulata (Gelidium spinosum), (F) menggada (Laurencia dotyii)

1 mm

5 mm

0.5 mm

0.5 cm

1 cm

(F) (E)

(B) (A)

(D) (C)

1 mm

Page 6: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

24

Variasi Anatomi Talus

Struktur anatomi talus diamati pada ganggang merah berdaging dan

berkapur. Lapisan korteks merupakan lapisan terluar dari struktur anatomi talus.

Dari pengamatan terlihat sel berukuran relatif kecil, berpigmen lebih kuat, dan

menyerap zat warna. Lapisan korteks memiliki variasi ketebalan dan jumlah

lapisan sel. Pada Hypnea spp. korteks terdiri dari 2 lapis sel dengan ketebalan 25-

120 µm. Pada Gracilaria spp. korteks terdiri dari 2-8 lapisan sel dengan ketebalan

20-150 µm, sedangkan pada Laurencia spp. dan A. spicifera terdiri dari 1-2 lapis

sel dengan ketebalan 38-175 µm. Pada H. durvillei dan G. filicina lapisan korteks

relatif lebih tebal dan terdiri dari 4-8 baris sel yang tersusun transversal dengan

ketebalan 23-180 µm. Kedua jenis tersebut memiliki kemiripan dalam struktur

korteks. Struktur anatomi ganggang merah tidak memperlihatkan diferensiasi

jaringan seperti pada tumbuhan tinggi, hal ini sesuai dengan yang dikemukakaan

oleh Bold dan Wynne (1985) bahwa diferensiasi seluler pada struktur anatomi

talus ganggang merah terdiri dari sel korteks dan medula. Lapisan korteks

mengandung banyak pigmen dan merupakan tempat fotosintesis pada ganggang,

sedangkan medula tidak berpigmen dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan

cadangan makanan dan transportasi (Sze 1993).

Medula membentuk bagian tengah dari struktur anatomi talus ganggang

merah. Terdapat variasi bentuk, susunan, dan ukuran sel medula pada ganggang

merah yang diamati. Pada Hypnea spp., Laurencia spp., G. acerosa, G. spinosum,

dan Gracilaria spp. sel medula bentuk bulat, elips, atau polihedral dan rapat

membentuk struktur menyerupai parenkim. Pada Hypnea spp. sel medula relatif

besar dan terdapat filamen aksial pada bagian tengah dengan ukuran sel lebih

kecil dari sel sekitarnya. Pada C. armata, A. spicifera, G. spinosum dan Laurencia

spp. sel medula bulat dan tersusun beraturan dengan ukuran yang relatif sama,

sedangkan pada Gracilaria spp. ukuran sel semakin ke tengah semakin besar.

Pada H. durvillei, G. filicina, dan T. fragilis medula terdiri dari sel-sel memanjang

membentuk filamen, sel renggang dengan ruang antar sel berisi cairan berlendir.

Pada C. parvula dan Acrocystis sp. bagian tengah dari sayatan melintang talus

berongga berisi cairan berlendir. Bagian medula ganggang yang diamati

membentuk struktur menyerupai parenkim, filamen, atau berongga (Gambar 6).

Page 7: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

25

Gambar 6 Sayatan melintang talus beberapa ganggang merah: medula dengan sel

bulat parenkimatous pada (A) Gracilaria salicornia, (B) Gracilaria

corticata, (C) Gracilaria coronopifolia, (D) Hypnea cornuta

(E) Gracilaria foliifera, (F) Laurencia poitei.), medula dengan sel-sel

bentuk filament pada (G) T. fragilis dan (H) Halymenia durvillei),

medula berongga pada (I) Acrocystis sp. m = medula, k = korteks.

Struktur Reproduksi

Sistokarp

Struktur reproduksi ganggang merah bervariasi bergantung pada jenis dan

fase siklus hidupnya. Pada gametofit betina struktur reproduksi yang diamati

adalah sistokarp. Sistokarp pada ganggang merah yang diamati memperlihatkan

keragaman bentuk, letak, dan ukurannya (Tabel 2). Bentuk sistokarp yang diamati

antara lain bulat, setengah bulat, kubah, dan cawan (Gambar 7). Sistokarp tersebar

pada permukaan talus, terletak pada percabangan, pada branchlet, atau pada

200µ

m µm

m

(A)

)

k 100µm

k

m

(C)

m

k

100 µm

(B)

100 µm

k

m

40 µm

k

m

m

k

100 µm (F) (E) (D)

m

k

100 µm (I) 100 µm

µm µm

m

k

(H)

)

180 µm

(G)

)

m

k

Page 8: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

26

medula. Pada Gracilaria spp. sistokarp dapat diamati langsung, terlihat seperti

bintil-bintil dan tersebar pada permukaan talus, sedangkan pada A. spicifera dan

L. papilosa sistokarp bulat atau bentuk kendi dan terletak pada branchlet. Pada

H. durvillei dan G. filicina sistokarp terletak pada bagian dalam talus yaitu pada

lapisan medula luar dan tanpa lapisan perikarp, sehingga dapat diamati melalui

sayatan melintang talus. Pada Polysiphonia sp. dan Ceramium spp. sistokarp

terletak pada percabangan talus (Gambar 8).

Gambar 7 Variasi bentuk sistokarp pada ganggang merah yang dikoleksi di pantai

Jawa Barat. Bentuk kubah: (A) G. foliifera, (B) G. textorii, (C) G.

corticata. Hemisferikal: (D) G. verrucosa, (E) G. debilis. Bulat: (F) T.

fragilis, (G) G. filicina, (H) Ceramium sp. Bentuk cawawn (I)

Polysiphonia sp.

250 µm 200 µm

25 µm

100 µm

200 µm

180 µm

(F)

100 µm

50 µm (I) (G)

(E) (D)

(C) (B)

100 µm (H)

(A)

Page 9: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

27

Tabel 2 Variasi sistokarp pada ganggang merah yang dikoleksi dari Jawa Barat

No. Nama Jenis Letak

Sistokarp

Bentuk

Sistokarp

Diameter

(mm)

Tebal

Perikarp

(µm)

Bentuk Karposporangia

1 A. spicifera branchlet bulat, kendi 0.50-0.70 50-100 menggada

2 Ceramium sp. cabang bulat 0.04-0.07 bulat

3 G. corticata permukaan talus hemisferikal,

kubah

1.00-1.30 230-310 bulat telur

4 G. coronopifolia permukaan talus hemisferikal,

bulat

0.70-1.50 63-250 bulat telur,

elips

5 G. debilis permukaan talus Hemisferikal, bulat

1.10-1.30 220-290 bulat telur

6 G. foliifera permukaan talus kubah, bulat 1.00-1.30 150-300 bulat

7 G. textorii permukaan talus kubah 0.80-1.50 120-200 bulat

8 G.. verrucosa permukaan talus hemisferikal,

bulat

0.50-1.50 50-200 bulat

9 G. filicina medula luar bulat 0.01-0.20 - bulat telur

10 H. durvillei medula luar bulat 0.30-0.35 - bulat telur

11 L. papilosa branchlet bulat,

lonjong

0.7-1.00 70-100 menggada,

lonjong

12 Polysiphonia sp. cabang cawan 0.20-0.26 150-175 menggada

Gambar 8 Variasi letak sistokarp (tanda panah) pada ganggang merah yang

dikoleksi: cabang filamen pada (A) Polysiphonia sp., branchlet pada

(B) L. papillosa dan (C) A. spicifera), menonjol dan tersebar pada

permukaan talus pada (D) G. foliifera dan (E) G. coronopifolia),

tenggelam dan terletak pada medulla (F) H. durvillei.

200 µm

(A)

f

0.5 mm

(F)

1 mm

(E)

1 mm

(D)

1 mm (B)

0.5 mm

(C)

Page 10: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

28

Sistokarp tediri dari 3 bagian yaitu jaringan fotosintetik, jaringan non

fotosintetik, dan karposporofit (Hommersand & Fredericq 1995). Bagian pertama

dan kedua disebut sebagai perikarp, merupakan jaringan gametofit betina yang

berfungsi sebagai pelindung. Lapisan ini memiliki variasi ketebalan 50-300 µm

dan terdapat pori tempat keluarnya karpospora. Karposporofit terdiri dari filamen

gonimoblast dan karposporangia. Pada beberapa anggota Rhodomelaceae yang

ditemukan, karposporangia menggada atau lonjong, sedangkan pada Gracilaria

spp. dan G. filicina karposporangia berbentuk bulat atau bulat telur (Gambar 9).

Gambar 9 Bentuk karposporangia pada ganggang merah yang dikoleksi dari Jawa

Barat. Menggada pada: (A) L. papillosa dan (B) A. spicifera. Bulat atau

bulat telur pada: (C) G. corticata, (D) G. coronopifolia, (E) G. debilis,

(F) G. foliifera, (G) G. textorii, (H) G. filicina.

100 µm

60 µm

(A)

A

(B) 100 µm

(C)

(D) (E) (F)

(G) (H)

25 µm

24 µm

35 µm

25 µm

25 µm

Page 11: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

29

Stichidia dan Konseptakel

Struktur reproduksi yang diamati pada tetrasporofit adalah stichidia

(Gambar 10). Stichidia adalah bagian dari branchlet yang membesar dan

mendukung tetrasporangia. Struktur ini terletak pada ujung, tengah, atau pada

pangkal branchlet. Stichidia diamati pada Hypnea spp., A. spicifera, Laurencia

spp., G. spinosum, dan G. acerosa. Struktur reproduksi lain yang diamati adalah

konseptakel, yang merupakan rongga pada talus dan di dalamnya terdapat

struktur reproduksi. Struktur ini terlihat berupa tonjolan hemisferikal pada

permukaan talus pada A. fragillisima dan A. anceps atau bentuk bulat telur dan

terletak pada titik percabangan pada Jania rubens, sedangkan pada Cheilosporum

spp. konseptakel terletak pada pinggir segmen. Menurut Bold dan Wynne 1985

konseptakel pada Corallinaceae terdapat pada tetrasporofit dan gametofit.

Konseptakel spermatangia dan karpogonia mempunyai lubang tunggal,

sedangkan konseptakel tetrasporangia mempunyai lubang tunggal atau banyak.

Konseptakel tetrasporangia yang diamati pada Jania sp., Amphiroa sp., dan

Cheilosporum sp. memiliki lubang tunggal.

Page 12: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

30

Gambar 10 Struktur reproduksi (anak panah) berupa konseptakel dan stichidia

pada ganggang merah yang ditemukan. Konseptakel pada (A)

Cheilosporum acutilobum, (B) Jania rubens, (C) Amphiroa

fragillisima. Stichidia pada: (D) A. spicifera, (E) Laurencia

splendens, (F) Gelidiopsis variabilis, (G) Laurencia dotyii, (H) L

aurencia obtusa, (I) Gelidium spinosum, (J) Hypnea valentiaea,

(K) Gelidiella acerosa, (L) Hypnea spinnela, (M) Hypnea

pannosa, N. Hypnea musciformis.

(A) (B)

(C)

(D)

(E)

(F) 0.5 mm

250 µm

2 mm

1 mm 1 mm

1 mm

1 mm (G)

0.5mmmmmmmmmm

(H) 1 mm

(I)

1 mm

(J)

0.5 mm

(L)

2 mm

(M)

0.5 mm

(N)

0.5 mm (K)

Page 13: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

31

Tetrasporangia

Letak tetrasporangia pada talus ganggang merah bervariasi. Pada

Gracilaria spp., G. filicina, dan C. parvula tetrasporangia terletak pada lapisan

korteks dan tersebar pada bagian tengah sampai ujung talus tetrasporofit.

Tetrasporangia dapat dibedakan dari sel korteks dari ukurannya yang lebih besar,

warna merah, dan adanya bidang pembelahan. Selain itu tetrasporangia yang

diamati mengelompok pada struktur khusus pada branchlet yang disebut

stichidia, misalnya pada Hypnea spp., G. spinosum, Laurencia spp., dan G.

acerosa. Pada ganggang merah anggota Coralinaceae tetrasporangia terletak pada

konseptakel. Sedangkan pada anggota Ceramiaceae yang ditemukan,

tetrasporangia terletak pada permukaan talus yaitu pada sel perisentral dan dapat

diamati langsung tanpa melakukan sayatan (Gambar 11 ).

Berdasarkan pola pembelahan tetrasporangia pada ganggang merah

dikelompokkan menjadi 3 tipe tetrasporangia yaitu cruciate, zonate, dan

tetrahedral (Bold & Wynne 1985; Guiry 1995). Ketiga tipe tetrasporangia tersebut

ditemukan pada ganggang merah yang dikoleksi (Gambar 11). Hasil pemeriksaan

tetrasporangia yang disajikan pada Tabel 3 memperlihatkan bahwa pada jenis-

jenis dalam satu marga yang sama memiliki tipe tetrasporangia yang sama. Tipe

cruciate ditemukan pada 10 jenis dan terdapat pada marga Gracilaria, Ceramium,

Grateloupia, Gelidiella, dan Gelidium. Tetrasporangia cruciate membentuk dua

bidang pembelahan yang tegak lurus. Pembelahan tipe cruciate ditemukan pada

semua ordo dari Florideophycidae dan merupakan tipe tetrasporangia paling

primitif (Guiry 1995). Tetrasporangia tipe zonate ditemukan pada 10 jenis dan

terdapat pada marga Hypnea, Cheilosporum, dan Amphiroa. Tetrasporangia

zonate umumnya berbentuk elips atau kapsul dengan 3 bidang pembelahan

sejajar. Sedangkan tipe tetrahedral ditemukan pada 8 jenis dan terdapat pada

marga Laurencia, Acanthophora, Centroceras, dan Wrangelia. Tetrasporangia

tetrahedral umumnya berbentuk bulat atau bulat telur.

Page 14: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

32

Tabel 3 Variasi tetrasporangia pada ganggang merah yang dikoleksi dari Jawa

Barat.

No. Nama Jenis Letak

Tetrasporamgia

Tipe Tetra-

sporangia

Bentuk

Tetrasporangia

Diameter

( µm)

Panjang

( µm)

1 A. anceps konseptakel zonate kapsul, tidak

beraturan

15-25 45-50

2 A. fragillisima konseptakel zonate elips, kapsul 20-25 47-57

3 A. spicifera stichidia tetrahedal bulat 37-45 37-45

4 C. cingulatum sel perisentral cruciate bulat, bulat telur 18-32 25-33

5 C. mansonii sel perisentral - bulat 10-57 10-57

6 C. byssoideum sel perisentral cruciate bulat 10-15 10-15

7 C. acutilobum konseptakel zonate kapsul 20-37 87-150

8 C. clavulatum buku-buku talus tetrahedral bulat 25-35 25-35

9 C. parvula korteks tetrahedral bulat-bulat telur 30-50 60-80

10 G. variabilis stichidia - bulat 25-30 25-30

11 G. acerosa stichidia cruciate bulat telur, elips,

kapsul

15-20 37-42

12 G. spinosum stichidia cruciate bulat, elips 10-20 22-26

13 G. salicornia korteks cruciate bulat, elips 10-22 22-37

14 G. coronopifolia korteks cruciate elips, bulat telur,

kapsul 10-25 35-45

15 G. debilis korteks cruciate elips, kapsul 12-22 38-50

16 G. textorii korteks cruciate kapsul 15-20 37-47

17 G. corticata kotrteks cruciate bulat, bulat telur 10-15 15-20

18 G. filicina korteks cruciate elips, bulat telur,

kapsul 22-30 30-62

19 H. pannosa stichidia zonate elips, kapsul 15-25 37-40

20 H.cervicornis stichidia zonate elips, kapsul 20-30 38-50

21 H. spinella stichidia zonate bulat telur, elips 20-25 33-38

22 H. cornuta stichidia zonate elips, kapsul 18-20 30-40

23 H. valentiae stichidia zonate elips, kapsul 18-25 55-60

24 H. musciformis stichidia zonate kapsul 5-23 13-55

25 L. splendens stichidia tetrahedal bulat, bulat telur 25-37 23-43

26 L. dotyii stichidia tetrahedal bulat, bulat telur,

elips

22-75 28-83

27 L. obtusa stichidia tetrahedal bulat, elips 40-80 50-80

28 Laurencia sp. stichidia tetrahedral bulat-bulat telur 13-75 38-120

29 W. pennicilata pangkal branchlet tetrahedral bulat 65-82 65-82

Page 15: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

33

Gambar 11 Variasi tipe tetrasporangia ganggang merah yang ditemukan. Tipe

cruciate: (A) G. textorii, (B) G. acerosa, (C) C. cingulatum, (D)

G. spinosum, (E) G. debilis.) Tipe tetrahedral: (F) C. clavulatum, (G)

A. spicifera, (H) L. dotyii.) Tipe zonate: (I) A. fragillisima, (J)

C. acutilobum, (K) H. pannosa, (L) H. valentiae, (M) H. cervicornis,

(N) H. musciformis, (O) H. cornuta.

50 µm 40 µm 25 µm

(A) (B) (C)

33 µm 20 µm 25 µm

(D) (E) (F)

25 µm 25 µm 30 µm

(J) (K) (L)

25 µm

20 µm µm

50 µm

(O) (N) (M)

)

60 µm

(H) 40 µm

(G) 25 µm I

( I)

Page 16: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

34

Habitat dan Sebaran Jenis Ganggang Merah

Komposisi dan kekayaan jenis ganggang merah berbeda pada masing-

masing lokasi pengambilan sampel (Tabel 4). Pantai Ujung Genteng memiliki

kekayaan jenis tertinggi yaitu sebanyak 35 jenis dari 17 marga dengan jenis yang

paling banyak ditemukan adalah A. fragillisima dan G. coronopifolia. Di pantai

Anyer ditemukan 24 jenis dari 13 marga dengan jenis yang banyak ditemukan

adalah Gracilaria corticata dan G. coronopifolia, di pantai Carita ditemukan 20

jenis dari 13 marga dengan jenis yang paling banyak ditemukan adalah

G. coronopifolia dan A. fragillisima, di pantai Pelabuhan Ratu ditemukan

sebanyak 29 jenis dari 16 marga dengan jenis yang dominan adalah G. pusilum

dan A. spicifera, sedangkan di pantai Pangandaran ditemukan sebanyak 13 jenis

dari 9 marga dengan jenis yang paling banyak ditemukan adalah A. spicifera.

Pantai Ujung Genteng merupakan pantai dengan kekayaan jenis ganggang

merah tertinggi dari keseluruhan pantai yang disurvei, sedangkan pantai

Pangandaran memiliki kekayaan jenis terendah. Pantai Ujung Genteng merupakan

pantai yang relatif masih alami dengan zona intertidal yang luas dan terdiri dari

beragam habitat mulai dari hamparan padang lamun, lekukan-lekukan karang

tergenang, dan rataan karang pada daerah dekat pecahan ombak. Kondisi ini

memungkinkan beragam habitat dan substrat yang dapat ditempati oleh ganggang

merah. Semakin beragam tipe dan kompleksitas habitat maka keragaman jenis

semakin meningkat, pulau dengan kompleksitas habitat yang lebih besar pada tipe

substrat mempunyai keragaman jenis lebih besar (Smith 1992).

Pantai Pangandaran memiliki jumlah jenis terendah dari keseluruhan pantai

yang disurvei. Sebagian besar kawasan pantai Pangandaran berpasir dan

berombak, suatu kondisi habitat yang tidak memungkinkan tumbuhnya

gangggang merah. Substrat berupa karang atau batuan pantai terdapat di beberapa

tempat, tetapi karena kondisi pantai relatif terlindung memungkinkan ganggang

coklat lebih mendominasi perairan pantai. Selain itu aktivitas pariwisata yang

intensif dan lalu lalang kapal penangkapan ikan di lokasi pantai dapat

mempengaruhi kondisi habitat ganggang merah.

Page 17: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

35

Page 18: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

36

Sebaran jenis ganggang merah di perairan pantai Jawa Barat disajikan pada

Tabel 4. Beberapa jenis ditemukan pada semua lokasi pengambilan sampel,

sedangkan jenis-jenis lain ada yang ditemukan hanya di lokasi pantai tertentu.

Jenis-jenis yang hanya ditemukan pada satu lokasi pantai tertentu antara lain

L. jungermanoides, W. penicilata, dan C. byssoideum hanya ditemukan di Anyer,

Chondria armata ditemukan di pantai Carita. Jenis-jenis G. filicina, L. tronoi,

J. rubens, dan L. obtusa hanya ditemukan di Pelabuhan Ratu, sedangkan

S. filamentosa, H. durvillei, Polysiphonia sp., Ceramium sp. dan G. foliifera hanya

ditemukan di pantai Ujung Genteng. Jenis-jenis yang ditemukan pada semua

lokasi pengambilan sampel adalah A. spicifera, G. coronopifolia, L. papillosa,

T. fragilis, A .fragillisima, G. salicornia, H. spinnela dan G. acerosa. Jenis-jenis

yang menyebar luas menunjukkan bahwa jenis tersebut dapat tumbuh dan

beradaptasi pada berbagai tipe habitat pantai. Faktor yang mempengaruhi

distribusi lokal ganggang antara lain cahaya, pasang surut, substrat, ombak,

kompetisi, dan herbivori (Sze 1993). Selain itu elevasi pantai dan musim

mempengaruhi distribusi dan keragaman ganggang (Prathep 2005).

Ganggang merah yang ditemukan di pantai Jawa Barat melekat pada berbagai

macam substrat dan dapat dikelompokkan sebagai epilitik (hidup pada batuan),

epifitik (menempel pada tumbuhan), epizoik (menempel pada hewan) dan epipelik

(menempel pada pasir) (Tabel 5). Sebagian besar ganggang merah yang ditemukan

adalah epilitik. Jenis ini hidup menempel pada substrat keras seperti karang, pecahan-

pecahan koral, batuan pantai, atau substrat keras yang ditempatkan di laut. Sebagian

hidup sebagai epifit pada ganggang lain atau pada tumbuhan lamun. Jenis-jenis

L. jungermanoides, C. cingulatum, Jania ungulata, Polysiphonia sp., dan Ceramium

sp. keseluruhan individu yang ditemukan hidup sebagai epifit, sedangkan jenis-jenis

S. filamentosa, C. parvula, C. clavulatum, dan beberapa jenis dari marga Hypnea

ditemukan hidup sebagai epifit, epilitik, atau epipelik.

Page 19: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

37

Page 20: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

38

Beberapa jenis ganggang merah juga ditemukan melekat pada cangkang

moluska atau sponge (epizoik), dan hidup pada substrat berpasir (epipelik). Jenis

yang hidup pada substrat berpasir ditemukan paling sedikit. Jenis ini tumbuh

mendatar dan membentuk banyak titik perlekatan pada susbstrat, melekat dengan

bagian talus yang tumbuh menembus lapisan substrat, atau melekat pada pecahan

koral pada substrat berpasir. Jenis epipelik ditemukan pada pantai berpasir dan

terlindung dari terpaan ombak seperti di pantai Ujung Genteng. Ganggang merah

yang ditemukan dapat menempati lebih dari satu macam substrat A. fragillisima

merupakan jenis ganggang merah yang mampu melekat pada semua tipe substrat. Hal

ini menunjukkan bahwa spora jenis tersebut dapat menempel dan tumbuh pada

beragam substrat.

Berdasarkan tipe habitat pantai yang disurvei, terdapat perbedaan sebaran dan

keragaman jenis ganggang merah. Pada habitat pantai berkarang daerah pecahan

ombak, ganggang merah membentuk tutupan yang rapat dan mengelompok

membentuk seperti sabuk sepanjang daerah pecahan ombak. Tipe habitat ini memiliki

kekayaan jenis paling tinggi yaitu 37 jenis. Jenis yang banyak ditemukan pada habitat

ini adalah G. pusilum, A.spicifera, dan G. corticata. Pada pantai dengan rataan

karang terlindung dan tergenang selama periode surut ditemukan 21 jenis, dengan

jenis yang banyak ditemukan adalah A. fragillisima, G. coronopifolia dan

A. spicifera. Padang lamun merupakan tipe habitat dengan kekayaan jenis ganggang

merah terendah. Sebanyak 14 jenis ganggang merah ditemukan pada habitat ini

dengan jenis yang dominan adalah A. fragillisima dan G. salicornia.

Jenis-jenis yang ditemukan menyebar pada semua tipe habitat adalah

G. acerosa, G. coronopifolia, dan L. papilosa, sedangkan G. filicina,

C. acutilobum, L. dotyii, L. obtusa, H. durvillei dan L. viscida adalah jenis yang

hanya ditemukan pada daerah pecahan ombak. Hypnea cornuta dan Spyridia

filamentosa adalah jenis yang hanya ditemukan pada habitat padang lamun. Jenis

yang hanya ditemukan pada rataan karang tergenang dan terlindung adalah

C. armata, G. verrucosa, dan C. sagittatum. Keragaman habitat yang dapat

ditempati oleh suatu jenis menggambarkan keragaman sumberdaya yang dapat

dimanfaatkan oleh jenis tersebut (Magurran 1988).

Padang lamun merupakan habitat dengan keanekaragaman jenis terendah

karena hanya jenis-jenis yang dapat melekat pada substrat berpasir dan jenis-jenis

Page 21: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

39

epifit yang dapat tumbuh, sementara ganggang merah umumnya memiliki alat

pelekat mencakram untuk melekat pada substrat keras. Selain itu kompetisi

dengan tumbuhan lamun dapat mempengaruhi kehadiran jenis ganggang merah di

habitat tersebut.

Keragaman jenis ganggang merah pada pantai terlindung dan tergenang

lebih tinggi daripada padang lamun, tetapi lebih rendah daripada pantai berkarang

zona pecahan ombak. Pada pantai Carita dengan kondisi pantai yang relatif

terlindung dan tergenang saat surut, ganggang coklat terlihat lebih mendominasi

perairan pantai. Di lokasi tersebut ditemukan Sargassum spp., Turbinaria spp.,

dan Halimeda sp. yang tumbuh melimpah. Begitu juga dengan ganggang hijau

dari marga Caulerpa, Halimeda, dan Caetomorpha banyak ditemukan, suatu

kondisi yang tidak ditemukan pada pantai berkarang daerah pecahan ombak

seperti di pantai Pelabuhan Ratu.

Ganggang merah yang tumbuh pada habitat pantai berkarang dan

berombak merupakan jenis yang tahan terhadap tekanan fisik gerakan ombak dan

tahan terpapar ke udara selama periode surut. Pada tipe habitat ini ganggang

merah sangat mendominasi dibanding ganggang coklat atau ganggang hijau.

Ganggang merah mempunyai alat pelekat mencakram kuat atau dengan haptera

dan stolon yang menghubungkan talus pada substrat keras sehingga dapat

menahan tekanan fisik akibat gerakan ombak. Selain itu pada daerah berombak

besar dan terpapar udara saat surut seperti di Pelabuhan Ratu, ganggang merah

tumbuh mengelompok atau berumpun rapat dengan cabang-cabang menyilang dan

berlekatan membentuk massa talus yang kompak. Pada jenis G. debilis,

G. salicornia, dan L. papilosa tumbuh mendatar membentuk banyak titik

perlekatan dengan bagian talus yang menyentuh substrat. Ganggang merah dapat

mentoleransi terpaan ombak melalui berbagai cara antara lain bentuk talus

mengerak, ukuran talus kecil, permukaan talus licin berlendir, dan artikulasi antar

segmen berkapur pada Coralinaceae. Pertumbuhan mengelompok dan rapat dapat

mencegah pengeringan pada ganggang (Kain & Norton 1995).

Suhu perairan di lokasi penelitian relatif sama yaitu pada kisaran 29.7-

31.5oC, masih berada pada kisaran suhu yang dapat ditoleransi oleh ganggang laut

(Kain & Norton 1995). Suhu berpengaruh terhadap perkembangan stadia

Page 22: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

40

reproduksi, distribusi, dan laju pertumbuhan ganggang (Kadi & Atmadja 1988;

Kain & Norton 1995). Arus pada lokasi studi berada pada kisaran 3-50 cm/detik.

Arus berperan dalam penyebaran, perlekatan, dan pertumbuhan spora (Kadi &

Atmadja 1988). Kelimpahan dan kesuburan stadia reproduksi dipengaruhi oleh

kandungan nitrat dan fosfat (Kadi & Atmadja 1988). Kandungan nitrat pada lokasi

studi berkisar antara 0.009-0.122 mg/l, sedangkan kandungan fosfat berkisar

antara 0.031-0.174 mg/l (Tabel 6). Kecerahan sampai dasar perairan dengan

kisaran 1-106 cm.

Jumlah jenis menunjukkan korelasi positif dengan besar arus dengan nilai

korelasi 0.699. Pantai dengan arus yang lebih besar seperti pantai Ujung Genteng

dan Pelabuhan Ratu memiliki jumlah jenis ganggang merah yang lebih banyak

dibandingkan pantai Pangandaran dan Carita yang relatif tenang dan terlindung.

Gerakan air memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan ganggang karena

membawa suplai nutrien, mendistribusikan oksigen terlaut, mengurangi organisme

penempel pada talus, mencegah pengendapan lumpur atau partikel pada talus, dan

berperan dalam penyebaran stadia reproduksi dan spora ganggang (Graham &

Wilcox 2000; Kadi & Atmadja 1988; Kain & Norton 1995).

Tabel 6 Parameter lingkungan pada habitat ganggang merah di Jawa Barat

Parameter Lingkungan Lokasi Pantai

Carita Anyer Pelabuhan

Ratu

Ujung

Genteng

Pangandaran

Suhu (oC)

Arus (cm/dt)

Substrat Kedalaman (cm)

pH

Salinitas (‰)

Nitrat (mg/l)

Fosfat (mg/l)

31.5

3-15

Karang 60-106

8.23

33

0.122

0.127

29.7

12.5-25

Karang 1-88

7.40

35

0.094

0.031

31.5

17-50

Karang 28-72

8.03

31.5

0.225

0.174

31.5

29-45 Pasir-karang

1-85

7.97

33

0.009

0.033

31.2

7-25

Pasir-karang 15-40

7.96

35

0.085

0.061

Untuk mengetahui kesamaan komunitas ganggang merah di lima lokasi

pantai yang disurvei dilakukan perhitungan indeks similaritas Jaccard (Magurran

1988). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa komunitas ganggang merah di

pantai Anyer dan Carita memiliki indeks kesamaan tertinggi yaitu 0.57. Kedua

pantai ini memiliki letak berdekatan dibandingkan dengan pantai lainnya

memungkinkan penyebaran jenis yang hampir sama di kedua lokasi pantai. Pantai

Page 23: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

41

lainnya dengan indeks kesamaan lebih besar dari 50% adalah pantai Anyer dan

Pelabuhan Ratu. Kedua pantai tersebut merupakan pantai berkarang dan

berombak besar. Sedangkan pantai dengan indeks kesamaan komunitas ganggang

merah terendah adalah pantai Pangandaran dan Ujung Genteng yaitu sebesar 0.30

(Tabel 7).

Tabel 7 Indeks Similaritas Jaccard komunitas ganggang merah di pantai Jawa

Barat

Pantai Carita

Pelabuhan

Ratu

Ujung

Genteng

Pangandaran Anyer

Carita

Pelabuhan Ratu

Ujung Genteng

Pangandaran

-

-

-

-

0.40

-

-

-

0.41

0.46

-

-

0.50

0.37

0.30

-

0.57

0.56

0.37

0.42

Potensi Ganggang Merah Sebagai Sumber Agar dan Karagenan

Dari 49 jenis ganggang merah yang ditemukan di pantai Jawa Barat, 18 jenis

diantaranya berpotensi sebagai sumber fikokoloid yaitu agar atau Karagenan

(Tabel 8). Jenis-jenis yang berpotensi sebagai sumber agar berasal dari marga

Gracilaria, Gelidium, Hypnea, Acanthophora, dan Gelidiella. Menurut Craigie

(1995), agar terdapat pada paling tidak 8 famili yang tersebar pada 5 ordo yaitu

Bangiales, Nemaliales, Crytonemiales, Gigartinales, dan Ceramiales. Sedangkan

menurut Soegiarto et al. (1978), anggota Rhodophyceaea penghasil agar adalah

Gracilaria, Gelidium, Ahnfeltia, Pterocladia, dan Acanthopeltis.

Page 24: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

42

Tabel 8 Ganggang merah yang berpotensi sebagai sumber agar dan karagenan

dari pantai Jawa Barat

No Nama Jenis Potensi Keterangan*

1

2

3

4

5

6 7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17 18

A. spicifera

G. acerosa

G. spinosum

G. foliifera

G. coronopifolia

G. debilis G. salicornia

G. verrucosa

G. textorii

G. corticata

G. filicina

H. durvillei

H. cervicornis

H. cornuta

H. musciformis

H. spinella

H. valentiae L. papilosa

Agarofit dan karaginofit

Agarofit

Agarofit

Agarofit

Agarofit

Agarofit Agarofit

Agarofit

Agarofit

Agarofit

Karaginofit

Karaginofit

Karaginofit dan Agarofit

Agarofit

Karaginofit dan Agarofit

Karaginofit dan Agarofit

Karaginofit Karaginofit dan Agarofit

1, 4

1, 2, 3, 4

1

5, 6

4, 6, 7

4,7 1, 4, 6

5, 6, 7

7

7

1

1, 4

4

4, 6

1, 5, 6

4

4, 5 4

*1: Reine dan Trono (2002), 2: Soegiarto et al. (1978), 3: Angka dan Suhartono (2000),

4 : Trono dan Ganzon-Fortes (1988), 5: Bird dan Benson (1987), 6: Kadi dan Atmadja

(1988), 7: Craigie (1995).

Dari 18 jenis ganggang merah tersebut jenis-jenis G. salicornia,

G. coronopifolia, A. spicifera, dan G. corticata yang umum ditemukan dan

melimpah di beberapa pantai yang disurvei. Sedangkan jenis-jenis lainnya

kelimpahannya rendah.

Hasil ekstraksi agar dari 7 jenis ganggang merah yang dikoleksi diperoleh

kandungan agar yang berbeda dengan kisaran rendemen antara 24.18%-43.51%

(Tabel 9). Kandungan agar tertinggi diperoleh dari ekstratksi G. spinosum yang

diambil dari Ujung Genteng, sedangkan kandungan agar terendah diperoleh dari

ekstraksi H. pannosa yang diambil dari pantai Carita dan G. acerosa dari pantai

Ujung Genteng. Menurut Basmati & Gaultieri (2006), ganggang merah marga

Gelidium menghasilkan agar dengan kualitas tinggi (agar bakteriologis) yang

dipanen dari populasi alami di banyak negara termasuk Indonesia. Kekuatan gel

dari agar yang diekstrak dari Gelidium lebih tinggi daripada Gracilaria (Reine &

Trono 2002; Craigie 1995). Akan tetapi marga Gelidium belum dibudidayakan

karena mempunyai ukuran talus relatif kecil dan pertumbuhannya lambat

(Barsanti & Gaultieri 2006; Rasyid 2004; Trono & Ganzon-Fortes 1988),

Page 25: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

43

sehingga masih dipanen dari sediaan alami. Gracilaria memiliki kualitas agar

lebih rendah dari Gelidium, jenis ini sudah mulai dibudidayakan karena

mempunyai laju pertumbuhan lebih cepat dan tersebar luas di daerah tropis (Bird

& Benson 1987). Agar yang dihasilkan dari G. acerosa lebih rendah dari yang

lain, tetapi sifat agar dari jenis ini mudah mengental. Penduduk setempat

memanfaatkan jenis ini untuk diolah menjadi bahan makanan.

Tabel 9 Kandungan agar beberapa jenis ganggang merah di Jawa Barat

No Nama Jenis Asal Sampel Bobot Sampel

(g)

Bobot Ekstrak

(g) Rendemen (%)

1 A. spicifera Pelabuhan Ratu 5.00 1.28 25.58

2 G. acerosa Ujung Genteng 5.02 1.22 24.22

3 G. spinosum Ujung Genteng 5.02 2.19 43.51

4 G. corticata Ujung Genteng 5.03 1.78 35.43

5 G. salicornia Ujung Genteng 5.03 1.54 30.57

6 G. coronopifolia Ujung Genteng 5.02 1.51 30.02

7 H. pannosa Carita 5.10 1.23 24.18

Kandungan agar ganggang merah dari jenis yang sama dapat berbeda

bergantung fase pertumbuhan, waktu pemanenan, musim, dan lokasi tempat

tumbuh (Kadi & Atmadja 1988; Roleda et al. 1997; Soreano & Bouret 2003;

Oleivera et al. 1996; Reine & Trono 2002). Kandungan agar G. spinosum dari

Ujung Genteng 43.51%, lebih tinggi dari yang dikemukakan oleh Soegiarto et al.

1978 yaitu sebesar 24-35%, dan menurut Reine dan Trono (2002) sebesar 23.3%-

27.7%. Kandungan agar pada Gracilaria di beberapa negara berkisar antara 16-

45%, dan di Indonesia dapat mencapai 47.3% (Kadi & Atmadja 1988). Sedangkan

di Ujung Genteng pada penelitian ini diperoleh kandungan agar pada Gracilaria

sebesar 30.2%-35.4%. Kandungan agar pada G. corticata di India 18-32% dan

G. coronopifolia di Hawaii 27-28% (Bird & Benson 1978), sedangkan pada

penelitian ini kandungan agar kedua jenis tersebut lebih tinggi, masing-masing

35.54% dan 30.02%. Kandungan agar pada G. acerosa masih dalam kisaran

kandungan agar pada G. acerosa menurut Reine dan Trono (2002) yaitu sebesar

12.6%-50%.

Analisis kandungan karagenan pada 7 jenis ganggang merah menghasilkan

rendemen sebesar 14.94%-30.99% (Tabel 10). Kandungan karagenan tertinggi

Page 26: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

44

diperoleh dari ekstraksi G. salicornia, sedangkan kandungan terendah diperoleh dari

ekstraksi G. acerosa keduanya dari Ujung Genteng. Kandungan karagenan dari

ketujuh jenis yang diekstraksi masih lebih rendah dari kandungan karagenan pada

Eucheuma spp. yang dikemukakan oleh Angka dan Suhartono (2000) yaitu sebesar

61.25%-67.51%. Ketiga jenis Gracilaria yang diekstrak mengandung baik

karagenan maupun agar, akan tetapi Gracilaria masih dimanfaatkan sebagai sumber

agar daripada karagenan. Sumber utama karagenan masih diperoleh dari Eucheuma

karena kandungannya lebih tinggi dan sudah banyak dibudidayakan. Sumber

karagenan lainnya menurut Reine dan Trono (2002) adalah Acanthophora, Hypnea,

Betaphycus, dan Kappaphycus. Kandungan karagenan pada A. spicifera dan

H. pannosa pada penelitian ini relatif lebih rendah yaitu sebesar 15.65% dan

17.58%.

Tabel 10 Kandungan karagenan beberapa jenis ganggang merah dari Jawa Barat

No Nama Jenis Asal Sampel Bobot Sampel

(g)

Bobot Ekstrak

(g) Rendemen (%)

1 A. spicifera Pelabuhan Ratu 3.13 0.49 15.56

2 G.acerosa Ujung Genteng 3.08 0.46 14.94

3 G. spinosum Ujung Genteng 3.10 0.69 22.26

4 G. corticata Ujung Genteng 3.25 0.66 20.30

5 G. salicornia Ujung Genteng 3.13 0.97 30.99

6 G. coronopifolia Ujung Genteng 3.22 0.95 29.50

7 H. pannosa Carita 2.56 0.45 17.58

Page 27: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

45

Taksonomi Ganggang Merah di Jawa Barat

Kunci menuju famili ganggang merah di Jawa Barat.

4. a. Talus berbentuk seperti kerak (crustosa), menempel dengan seluruh

permukaan bawah talus ……………………………......Peyssonneliaceae

b. Talus bentuk filamen, foliosa, pipih, atau silindris, tegak atau mendatar.. 2

5. a. Talus keras berkapur…............................................................................. 3

b. Talus lunak, kartilaginous, atau liat ........................................................ 5

6. a. Talus bersegmen, segmen dibatasi oleh genicula ..............Corallinaceae

b. Talus tidak bersegmen atau segmen dibatasi garis melingkar................... 4

7. a. Terdapat garis-garis melingkar bentuk cincin pada talus, pangkal cabang

mengecil, medula jelas terlihat pada ujung talus.............. Galaxauraceae

b. Tidak terdapat garis-garis melingkar pada talus, pangkal cabang tidak

mengecil, medula tidak terlihat pada ujung talus.....Helminthocladiaceae

8. a. Talus berupa filamen tunggal, sel aksial satu deret dengan sel perisentral

menutupi seluruh atau sebagian filamen ……......................................... 6

b. Talus terbentuk dari penyatuan filamen membentuk struktur berdaging,

talus pipih atau silindris…………………………….............................. 7

9. a. Sel perisentral bulat tidak beraturan dan berukuran lebih pendek dari sel

aksial, menutupi seluruh atau sebagian filament aksial ..… Ceramiaceae

b. Sel perisentral silindris dan sama panjang dengan sel aksial, menutupi

seluruh filament aksial.................................................... Rhodomelaceae

10. a. Talus liat, terdapat stolon ….................................................Gelidiaceae

b. Talus lunak atau kartilaginous, tanpa stolon ......................................... 8

11. a. Permukaan talus licin berminyak, sel medula bentuk filamen dengan sel-

sel renggang ................................................................ Halymeniaceae

b. Permukaan talus agak kasar, sel medula parenkimatous dengan sel-sel

rapat atau berongga ................................................................................. 9

12. a. Medula berongga berisi cairan berlendir, lunak ..................................... 10

b. Medula padat parenkimatous, kartilaginous ............................................11

13. a. Talus bersegmen dan bersekat, tetrasporangia tetrahedral...Champiaceae

b. Talus tidak bersegmen dan tanpa sekat, tetrasporangia cruciate….............

...................................................................................... Rhodymeniaceae

Page 28: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

46

11. a. Tetrasporangia zonate .......................................................... Hypneaceae

b. Tetrasporangia tetrahedral atau cruciate ............................................ ... 12

12. a. Tetrasporangia tetrahedral, struktur reproduksi pada branchlet...................

......................................................................................... Rhodomelaceae

b. Tetrasporangia cruciate, struktur reproduksi tersebar pada talus................

.......................................................................................... Gracilariacea

I. Ceramiaceae

Kunci menuju marga dari famili Ceramiaceae

1. a. Sel perisentral menutup sebagian filamen aksial .................. Ceramium

b. Sel perisentral menutup seluruh filamen aksial .................................. 2

2. a. Cabang menggarpu beraturan, terdapat trikoblast ............. Centroceras

b. Cabang berseling, tanpa trikoblast ....................................................... 3

3. a. Talus bersegmen, cabang berseling tidak beraturan, branchlet tumbuh

pada semua bagian talus …….................................................. Spyridia

b. Talus tidak bersegmen, cabang menyirip beraturan, branchlet tumbuh

hanya pada cabang ................................................................ Wrangelia

A. Centroceras Kutzing

Talus berumpun, warna merah, tekstur lunak dan mudah putus, bentuk

filamen, bersegmen, sumbu talus mengalami kortikasi menutup seluruh filamen

aksial dengan sel perisentral tersusun beraturan, cabang menggarpu,

tetrasporangia tetrahedral tersusun verticilata pada buku-buku segmen.

Centroceras clavulatum (C. Agardh) Montagne, famili Ceramiaceae (Ceramiales)

(Abbot & Dawson 1978:41; Jaasund 1976:109-110; Jha et al. 2009: 172; Reyes

1978:178; Taylor 1979:537). (Lampiran 1).

Talus menjalar atau membentuk rumpun seperti bantalan kecil setebal 1.8-

2.5 cm pada karang, talus saling menjalin dengan ujung bebas. Holdfast rizoid;

talus bentuk filamen, panjang 1.0-3.4 cm, diameter 120-175 µm; segmen dibatasi

oleh sel-sel yang tersusun melingkar membentuk buku pada filamen, panjang

Page 29: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

47

segmen 125-250 µm dan makin memendek ke arah ujung talus; sel perisentral

bentuk segi empat, bulat, atau elips, diameter 9-11 µm, panjang 12-20 µm;

trikoblast terdapat pada buku filamen, tersusun verticilata, terdiri dari sel-sel

transparan, pada bagian tengah talus trikoblast tersusun dari 3 deret sel dengan

panjang 160-500 µm sedangkan pada ujung talus trikoblast lebih pendek dan

terdiri dari 2 deret sel bentuk seperti duri dengan panjang 37-50 µm; percabangan

menggarpu, berulang 2-3 kali, cabang-cabang dengan pertumbuhan terbatas

tumbuh pada beberapa tempat, jarak interdikotom 1.0-5.5 mm, cabang terakhir

menggarpu pendek dan melengkung berbentuk seperti capit, ujung tumpul.

Tetrasporangia tetrahedral, dikelilingi trikoblast dan lapisan transparan setebal

10 µm, 1-2 tetrasporangia dalam satu buku, bentuk bulat, diameter 25-35 µm.

Ekologi: Habitat pada daerah intertidal pecahan ombak, atau rataan

karang terendam, hidup sebagai epifit pada G. coronopifolia, H. spinella,

G. corticata, dan A. fragilisima, melekat pada batu karang atau pada lapisan pasir

pada permukaan batuan karang, mengelompok atau menyebar pada beberapa

tempat.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S84AB, S85A, S86A, S178A; Ujung

Genteng S121UG, S122UG, S239UG, S259UG; Pelabuhan Ratu S167PR, S194

PR2, S195PR2, S284PR, S120 PR, S289PR2; Carita S232CR.

Catatan: Talus isomorfik, gametofit dan tetrasporofit dibedakan dari ada

tidaknya tetraspoprangia. Jenis ini memiliki kemiripan dengan Ceramium yaitu

bentuk filamen dengan ujung talus melengkung bentuk seperti capit, adanya

trikoblast bentuk duri dan sel aksial yang tersusun beraturan dalam baris

longitudinal menjadi ciri yang membedakan jenis ini dengan anggota marga

Ceramium Taylor (1967) dan Taylor (1979).

B. Ceramium Roth

Talus kecil, lunak, warna merah, epifit, Holdfast rizoid, talus bentuk

filamen, sumbu uniserita dengan sel relatif besar, sel perisentral berukuran lebih

kecil dan membentuk kortikasi menutupi sebagian filament aksial, tetrasporangia

cruciate dan terletak pada sel-sel perisentral. Ujung talus runcing dan berakhir

dengan sel tunggal yang terlihat mencolok.

Page 30: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

48

Kunci menuju jenis dari marga Ceramium

1. a. Talus tidak bercabang, ....................................... Ceramium cingulatum

b. Talus bercabang menggarpu…………..………....................................... 2

2. a. Sel perisentral 6-7 baris, barisan sel bagian tengah berukuran lebih besar

…………………………......................................Ceramium byssoideum

b. Sel perisentral 2-4 baris, ukuran sel hampir sama besar…………………3

3. a. Barisan sel perisentral membentuk bangun perahu.. Ceramium mansonii

b. Barisan sel perisentral membentuk seperti pita .................. Ceramium sp.

1. Ceramium cingulatum Weber-van Bosse, famili Ceramiaceae (Ceramiales) (De

Clerck et al. 2002:418-419; Jaasund 1979:107). (Lampiran 1)

Talus bentuk filamen, panjang 2.6-3.6 mm, diameter 200-250 µm pada bagian

tengah dan 100-150 µm pada bagian pangkal, menggada, tidak bercabang, tunggal

atau 2-6 talus tumbuh pada suatu pangkal; sel aksial bentuk elips, diameter 40-90

µm, panjang 90-170 µm; sel perisentral membentuk pita-pita selebar 150-280 µm

pada filamen aksial, bentuk sel tidak beraturan, diameter 8-15 µm; pada bagian

tengah sampai ujung talus 6-8 baris sel, tersusun rapat menutupi filamen aksial;

pada bagian pangkal 4-5 baris sel membentuk pita-pita yang lebih renggang, pada

barisan sel terluar terdapat sel memanjang yang tumbuh acropetal dan basipetal;

trikoblas tumbuh pada bagian pangkal talus. Tetrasporangia bulat atau bulat telur,

diameter 18-32 µm, panjang 25-33 µm.

Ekologi: Jenis ini ditemukan hidup sebagai epifit pada H. valentiae.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S290UG

Catatan: jenis ini dibedakan dari anggota Ceramium yang lainnya

berdasarkan bentuk talus tidak bercabang. Spesimen yang diperiksa adalah

tetrasporofit, gametofit tidak ditemukan.

2. Ceramium byssoideum Harvey, famili Ceramiaceae (Ceramiales) (Taylor

1967: 190). (Lampiran 2)

Talus bentuk filamen, panjang 3.9-4.5 mm, diameter 75 µm; sel aksial

terlihat transparan, diameter 75 µm; sel perisentral 6-7 baris membentuk pita

selebar 50-62 µm, satu baris sel pada bagian tengah berukuran lebih besar dari

Page 31: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

49

sel-sel lainnya, diameter 5-20 µm; cabang menggarpu sampai 3 tingkat

percabangan, ujung lurus atau menggarpu pendek dan melengkung bentuk capit.

Tetrasporangia berjumlah 1-3 tiap pita sel perisentral, bentuk bulat telur atau

bulat, diameter 10-15 µm, menyerap zat pewarna dengan kuat.

Ekologi: jenis ini ditemukan pada daerah intertidal pecahan ombak, epifit

pada G. coronopifolia, tumbuh mengelompok pada inang, talus tumbuh tegak atau

mendatar.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S295A

Catatan: Jenis ini dicirikan oleh pita-pita sel perisentral tersusun beraturan

dengan barisan sel perisentral pada bagian tengah berukuran lebih besar dari sel

sekitarnya.

3. Ceramium mansonii Dawson, famili Ceramiaceae (Ceramiales) (Jaasund

1976:105, fg 213). (Lampiran 2)

Talus bentuk filamen, panjang 0.4-1.8 mm, diameter 20-63 µm; sel aksial

terlihat transparan, diameter 20-55 µm, panjang 20-150 µm; sel perisentral 3-4

baris mengelilingi sel aksial, membentuk buku-buku seperti bentuk perahu pada

filamen, diameter 50-63 µm, lebar 22-50 µm, semakin ke arah ujung talus sel

perisentral semakin rapat hampir menutupi filamen aksial, bentuk dan susunan sel

tidak beraturan; cabang menggarpu, berulang 2-8 kali, jarak interdikotom 100-250

µm, ujung lurus atau menggarpu dan melengkung seperti capit. Tetrasporangia

bulat, diameter 10-57 µm, jumlah 2-5 tetrasporangia dalam satu barisan sel

perisentral.

Ekologi: ditemukan pada daerah intertidal pecahan ombak, hidup sebagai

epifit pada G. corticata dan C. parvula, tumbuh mengelompok pada inang.

Spesimen: Pelabuhan Ratu S292PR; Ujung Genteng S293UG

Catatan: Jenis ini dibedakan dari anggota Ceramium lainnya dari sel

perisentral tersusun membentuk bangun perahu.

4. Ceramium sp., famili Ceramiaceae (Ceramiales). (Lampiran 3)

Talus bentuk filamen berbuku-buku, panjang 1.3-2.0 mm, diameter 80-

100 µm; sel aksial berdiameter 55-80 µm; sel perisentral 2-3 baris membentuk

Page 32: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

50

pita pada filamen, diameter 9-15 µm, panjang 10-18 µm, bentuk tidak beraturan,

terdapat sel memanjang ke arah basal dan apikal menutupi filamen dan

membentuk ruas dengan panjang 25-30 µm; cabang menggarpu, berulang 1-3 kali,

ujung lurus atau melengkung bentuk capit. Sistokarp terletak pada ketiak cabang,

berjumlah 2 dan didukung oleh 2 branchlet, bentuk bulat, diameter 40-70 µm.

Ekologi: Jenis ini ditemukan pada daerah intertidal pecahan ombak, hidup

sebagai epifit pada L. papilosa, dan G. coronopifolia, tumbuh berumpun dan

mengelompok pada inang.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S294UG.

Catatan: Keseluruhan anggota marga Ceramium yang ditemukan

berukuran kecil, hidup sebagai epifit, dan kelimpahannya sangat rendah. Ketika

koleksi di lapangan jenis-jenis tersebut tidak terlihat sehingga keberadaannya

dapat diketahui dari pemeriksaan dengan mikroskop.

C. Spyridia Harvey

Tumbuh mendatar, talus bentuk filamen, kortikasi menututpi seluruh

filamen aksial, bersegmen, segmen dibatasi oleh sel-sel kecil tersusun melingkar

membentuk cincin pada talus, tekstur lunak, percabangan rimbun dan berseling

tidak beraturan.

Spyridia filamentosa (Wulfen) Harvey, famili Ceramiaceae (Ceramiales) (Jha et

al. 2009:175; Jaasund 1976:111; Reyes 1978:138; Verheij & Reine 1993:442).

(Lampiran 4)

Talus menjalar atau mendatar pada substrat, membentuk gumpalan talus

rapat seperti bantalan kecil terbentuk dari percabangan yang saling menyilang,

panjang talus 3.5-8.5 cm; warna krem atau hijau kekuningan. Sel perisentral

terdiri dari 2 lapis, tebal 87-100 µm, sel bulat atau bulat telur, diameter 18-65 µm,

sel luar berukuran lebih kecil; sel aksial berisi cairan berlendir dan terdapat

lapisan seperti membran pada batas segmen, diameter medula 460-600 µm.

Holdfast rizoid; sumbu talus silindris, diameter 275-800 µm dan mengecil ke arah

ujung talus, bersegmen dengan panjang 75-125 µm; percabangan berseling tidak

beraturan, sampai 3 tingkat percabangan, panjang 3.5-4.5 cm, diameter 0.6 mm,

Page 33: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

51

cabang-cabang lateral tumbuh sepanjang sumbu talus, ujung tumpul; branchlet

bentuk fiamen uniseriata, tersusun radial, tumbuh pada sumbu talus dan

percabangan, semakin ke ujung talus semakin rapat, panjang 500-750 µm.

Ekologi: Jenis ini hidup sebagai epifit pada lamun atau melekat pada

substrat berpasir dan pecahan koral pada padang lamun. Kelimpahan sedang,

menyebar hanya pada padang lamun.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S159UG

Catatan: S. filamentosa dikenali dari talus yang membentuk segmen dan

branchlet uniseriata. Jenis ini hidup sebagai epifit dan menyebar luas di perairan

tropis (Jaasund 1976).

D. Wrangelia C. Agardh

Talus silindris atau bentuk filamen, lunak, cabang menyirip beraturan

sampai 2 tingkat, tetrasporangia tetrahedral, terletak pada branchlet.

Wrangelia penicilata C. Agardh, famili Ceramiaceae (Ceramiales) (Trono &

Ganzon-Fortes 1988:196; Taylor 1967:145). (Lampiran 4)

Talus tegak, tinggi 3.5-5.5 cm, berumpun 8-11 individu; warna merah,

merah kehijauan, atau merah keunguan. Holdfast rizoid; sumbu talus silindris,

diameter 0.5-0.6 mm; percabangan berseling beraturan, semakin ke ujung

percabangan semakin memendek, diameter 0.4-0.5 mm; branchlet bentuk filamen,

tersusun radial dan rapat pada cabang. Tetrasporangia terlihat seperti bintik-bintik

merah pada pangkal branchlet, bentuk bulat, diameter 65-82 µm.

Ekologi: Jenis ini ditemukan pada lekukan dan celah-celah karang di

daerah intertidal pecahan ombak dan terendam saat surut.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S160AB, S161AB, AK02

Catatan: Sifat talus yang lembut dan lunak menyebabkan jenis ini tidak

tahan terekspos udara sehingga selalu ditemukan pada habitat yang selalu

terendam, talus melambai-lambai mengikuti gerakan air laut, jenis ini melekat

kuat pada kertas herbarium. Spesimen yang diperiksa adalah tetrasporofit,

gametofit tidak ditemukan.

Page 34: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

52

II. Champiaceae

Champia Desvaux

Talus silindris, bersegmen, bersepta dan mengecil pada batas segmen,

segmen dibatasi oleh garis-garis melingkar, cabang berseling tidak beraturan.

Tetrasporangia tetrahedral, terletak pada korteks dan tersebar pada talus.

Champia parvula (Ag.) Harvey, famili Champiaceae (Rhodymeniales) (Abbot &

Dawson 1978:66; Jaasund 1979:99; Taylor 1979:490; Taylor 1967:158; Verheij &

Reine 1993: 438). (Lampiran 5)

Talus berumpun, tumbuh mendatar membentuk gumpalan talus seperti

bantalan kecil 2.3 x 1.4 cm dengan cabang-cabang berlekatan; warna merah

kehijaun, merah keunguan, atau merah; tekstur lunak, bagian dalam talus

berlendir. Holdfast mencakam dan membentuk perlekatan sekunder dengan

bagian talus yang menyentuh substrat; sumbu talus silindris, membengkok,

panjang 1.5-2.0 cm, diameter 0.7-1.0 mm, hampir sama sepanjang talus,

bersegmen dengan panjang 0.3-1.0 mm; percabangan berlekatan, diameter 0.5-

0.8 mm dan panjang 1-7 mm, tumbuh dari buku-buku segmen, tersusun tidak

beraturan, berhadapan, berseling, spiral, atau kadang verticilata, pangkal cabang

sedikit mengecil, tunas cabang pada ujung talus berbentuk bulat telur, talus yang

patah dapat membentuk 5-6 tunas cabang pendek seperti menjari, ujung tumpul.

Korteks dengan ketebalan 100-122 µm, 1-3 lapisan sel, bentuk sel bulat, elips,

atau bulat telur, diameter 15-35 µm, panjang 40-60 µm; terdapat sel-sel

memanjang bentuk filamen pada korteks, panjang 162-212 µm; medula berongga

berisi cairan berlendir, diameter 400-450 µm; pada batas segmen terdapat sekat

dengan sel bulat-polygonal, diameter 20-75 µm. Tetrasporangia bulat, bulat telur,

elips; diameter 30-50 µm, panjang 60-80 µm.

Ekologi: Habitat pada daerah intertidal pecahan ombak, melekat pada

karang atau epifit pada A. fragillisima atau G. corticata.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S95PA; Pelabuhan Ratu S186PR2,

S187PR2, S213PR2, S285PR; Ujung Genteng S258UG, Pangandaran S85PA

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama.

Page 35: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

53

III. Corallinaceae

Kunci marga dari famili Corallinaceae

1. a. Segmen silindris atau pipih linear, konseptakel tersebar pada segmen

14. atau pada titik percabangan

..................................................................... 2

b. Segmen pipih bentuk segitiga atau anak panah, konseptakel pada pinggir

segmen................................................................................. Cheilosporum

2. a. Talus sedang, diameter 0.5-2 mm, tinggi lebih dari 2.5 cm, konseptakel

tersebar pada segmen ............................................................. Amphiroa

b. Talus kecil, diameter 0.063-0.275 mm, tinggi sampai 2.5 cm, konseptakel

pada titik percabangan atau pada ujung talus ................................. Jania

A. Amphiroa Lamouroux

Tumbuh tegak, berumpun, getas, warna putih setelah diawetkan, Holdfast

mencakram, talus berkapur, pipih atau silindris, bersegmen, segmen dibatasi oleh

genicula, cabang menggarpu. Struktur reproduksi terletak pada konseptakel, bulat

dengan satu lubang (ostiole) dan tersebar pada segmen; tetrasporangia zonate.

Kunci menuju jenis dari marga Amphiroa

1. a. Talus silindris, ujung talus rata.............................. Amphiroa fragillisima

b. Talus pipih, ujung talus tumpul atau bulat.................. Amphiroa anceps

1. Amphiroa anceps (Lamarck) Decaisne, famili Corallinaceae (Corallinales)

(Trono & Ganzon-Fortes 1988:130; Jaasund 1976:79). (Lampiran 6)

Tinggi talus 2-8.5 cm, warna ungu kemerahan atau merah. Holdfast

mencakram atau melebar membentuk lapisan seperti berkerak; talus pipih,

genicula berupa garis pada titik-titik percabangan; percabangan menggarpu

berulang 5-7 kali, beraturan dengan sudut sempit, lebar 1-2 mm, pangkal sedikit

menyempit, panjang interdikotom 4-8 mm, segmen terakhir bentuk seperti lidah

dengan dengan garis-garis melengkung, ujung tumpul-bulat. Konseptakel bulat,

diameter 0.3-0.5 mm; tetrasporangia bentuk kapsul atau tidak beraturan, panjang

45-50 µm, diameter 15-25 µm.

Page 36: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

54

Ekologi: Habitat pada lekukan karang yang tergenang saat air surut,

subtidal dangkal, pada zona intertidal tengah atau pada pecahan ombak, melekat

pada karang atau pada cangkang moluska.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S72PR, S73PR, S74PR, S75PR,

S283PR; Anyer S76A; Carita S218CR, S219CR; Ujung Genteng S248UG.

Catatan: Jenis ini dibedakan dari A. fragillisima berdasarkan bentuk

talusnya yang pipih. Tumbuh pada daerah intertidal tengah, potongan talus banyak

ditemukan pada pingggir pantai berombak.

2. Amphiroa fragillisima (Linnaeus) Lamouroux, famili Corallinaceae

(Corallinales) (Abbot & Dawson 1978:83, Jaasund 1976:79; Reyes 1978:130;

Taylor 1967:204; Taylor 1979:403; Trono & Ganzon-Fortes 1980:67, 1988:74;

Wei & Chin 1983:87). (Lampiran 6)

Rumpun membulat atau seperti bantalan dengan cabang-cabang renggang

dan menyilang longgar, tinggi 2.6-7.0 cm dan lebar rumpun 3.5 -8.5 cm; warna

merah muda, merah, atau ungu. Holdfast mencakram dan membentuk banyak

titik perlekatan dengan talus yang menyentuh substrat; talus silindris, diameter

0.5-1,0 mm, genicula bentuk cincin atau segitiga pada titik-titik percabangan,

panjang segmen intergenicula 1.5-11.0 mm, segmen pada pangkal talus lebih

pendek, ujung segmen sedikit membengkak; cabang menggarpu beraturan,

berulang 6-10 kali, dikotom atau kadang trikotom, panjang interdikotom 1.5-11.0

mm, cabang tegak atau tumbuh ke segala arah, terdapat cabang dengan

pertumbuhan terbatas pada beberapa bagian talus, ujung rata. Konseptakel

bulat, diameter 0.3-0.4 mm; tetrasporangia melekat pada dasar konseptakel,

bentuk kapsul-elips, diameter 20-25 µm, panjang 47-57 µm.

Ekologi: Banyak ditemukan pada padang lamun dan rataan karang

terlindung dan tergenang saat surut, tetapi jarang ditemukan pada zona pecahan

ombak. Melekat pada batuan pantai, substrat berpasir, karang, pecahan koral,

cangkang moluska, sponge, epifit pada G. coronopifolia, G. salicornia atau

Sargassum sp., menjadi tempat menempel larva bivalvia, mengelompok atau

menyebar.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S67UG, S68UG, S232UG,

Page 37: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

55

S233UG, S235UG, S81UG, S82UG, S83UG; Anyer S69A, S70A, S71A;

Pelabuhan Ratu S209PR2, S210PR2, S264PR, S282PR; Carita S217CR,

S231CR,

Catatan: Di daerah pecah ombak ukuran talus dan segmen intergenicula

lebih pendek, membentuk rumpun rapat dan kompak karena cabang menyilang

dan berlekatan, sedangkan pada pantai yang tenang dan terlindung talus lebih

panjang dan tidak berlekatan.

B. Cheilosporum Areschoug

Tumbuh mengelompok, tegak, holdfast mencakram, stolon silindris dan

bersegmen, talus berkapur kuat, pipih dengan pangkal silindris, bersegmen,

segmen melebar ke samping bentuk segi tiga, sagitata atau subulata, segmen

dibatasi oleh genicula berupa garis melingkar kurang jelas. Struktur reproduksi

pada konseptakel yang terletak pada pinggir segmen, tetrasporangia zonate.

Kunci menuju jenis dari marga Cheilosporum

1. a. Talus kecil, tinggi < 1,5 cm, segmen sagitata .. Cheilosporum acutilobum

b. Talus sedang, tinggi > 3,5 cm, segmen bentuk segitiga atau subulata ….

…...................................................................... Cheilosporum sagittatum

1. Cheilosporum acutilobum (Dcn.) Piccone, famili Corallinaceae (Corallinales)

(Jaasund 1976:81). (Lampiran 7)

Talus membentuk bantalan kecil dengan diameter 5.0-7.5 cm, tinggi sampai

1,5 cm, warna merah muda. Pangkal talus silindris, rapat dan berlekatan, stolon

silindris; midrib silindris, diameter 125-175 µm; segmen bentuk sagitata, lebar

0.5-3.0 mm, panjang 0.3-0.6 mm; pinggir segmen runcing, rata, bergerigi,

berombak, atau berlekuk seperti menjari, segmen terakhir obdeltoid-orbicular;

percabangan berhadapan, berseling atau mengarpu berulang 3-4 kali.

Konseptakel bulat-bulat telur, diameter 0.3-0.5 mm, panjang 1.0-1.5 mm,

umumnya terdapat pada kedua pinggir segmen. Tetrasporangium bentuk kapsul,

panjang 87-150 µm, diameter 20-37 µm, 7-12 tetrasporangia dalan satu

konseptakel.

Page 38: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

56

Ekologi: Jenis ini tumbuh mengelompok pada daerah intertidal tengah pada

daerah pecahan ombak, melekat pada batu karang, atau pada cangkang moluska

yang menempel pada batu karang.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S201PR2, S202PR2, S203PR2,

S204PR, S265PR, S288PR; Ujung Genteng S247UG.

Catatan: Jenis ini dapat dibedakan dari C. sagitatum berdasarkan ukuran

talus yang kecil dan pertumbuhan yang mengelompok dan rapat.

2. Cheilosporum sagittatum (Lamoroux) Areschoug, famili Corallinaceae

(Corallinales) (Trono & Ganzon-Fortes 1988:137; Taylor 1979:408). (Lampiran 7)

Talus berumpun, 3-6 sumbu talus dari satu titik pangkal, tinggi 3.5-6.5 cm,

warna merah. Pangkal silindris dan terdapat stolon, midrib silindris, diameter 0.2-

0.4 mm; segmen bentuk subulata atau segitiga, lebar 1.3-2.0 mm, panjang 0.9-1.0

mm, pinggir runcing atau tumpul; cabang pada bagian bawah berseling dan ke

arah ujung talus menggarpu tidak beraturan, berulang 2-7 kali, panjang

interdikotom 1-18 mm, cabang umumnya terbentuk pada bagian ujung talus,

ujung cabang berakhir dengan segmen bulat. Konseptakel terletak pada pinggir

segmen, bentuk bulat telur, diameter 1 mm.

Ekologi: Habitat melekat pada sponge atau pada karang pada daerah

intertidal tengah dan terendam, membentuk assosiasi dengan C. clavulatum.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S77UG, S78UG, S122UG; Carita

S221CR.

Catatan: Jenis ini dibedakan dari C. acutilobum berdasarkan ukuran talus

yang lebih besar dan pangkal tidak berlekatan.

C. Jania Lamouroux

Tumbuh berumpun membentuk bantalan kecil, talus kecil, silindris dan

bersegmen, berkapur, Holdfast mencakram, percabangan menggarpu, ujung

tumpul atau rata. Struktur reproduksi pada konseptakel yang terletak pada titik

percabangan atau ujung talus.

Page 39: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

57

Kunci menuju jenis dari marga Jania

1. a. Segmen terakhir melebar, bentuk kampak .................... Jania ungulata

b. Segmen terakhir tidak melebar, bentuk silindris.................................... 2

2. a. Diameter talus 63-85 mikron ....................................... Jania capilacea

b. Diameter talus 200-275 mikron ......... ............................. Jania rubens

1. Jania capilacea Harvey, famili Corallinaceae (Corallinales) (Abbot & Dawson

1978:82; Taylor 1967:206, pl 29 fig 2). (Lampiran 8)

Tinggi talus 5–12 mm, warna merah keunguan atau merah, diameter 63-85

µm, banyak partikel dan pasir menempel pada talus, genicula terletak pada

segmen interdikotom atau pada titik-titik percabangan, panjang intergenicula 200-

500 µm, segmen akhir silindris dan tidak melebar; percabangan menggarpu,

berulang 5-11 kali, saling menjalin, panjang interdikotom 250-875 µm,

percabangan di bagian pangkal lebih jarang, makin memendek ke arah ujung,

ketiak cabang lebar sampai 90o, ujung cabang berakhir dengan percabangan

menggarpu pendek, ujung tumpul.

Ekologi: Habitat pada pantai berkarang dan padang lamun, menempel

pada pecahan koral atau hidup sebagai epifit pada ganggang merah lainnya.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S241UG.

Catatan: Jenis ini mirip dengan J. ungulata, ciri yang membedakannya

adalah segmen terakhir tidak melebar dan genicula terdapat pada titik-titik

percabangan dan antar titik percabangan.

2. Jania rubens (Linnaeus) Lamouroux, famili Corallinaceae (Corallinales)

(Trono & Ganzon- Fortes 1988:142) (Lampiran 8)

Tinggi talus 2.0-2.5 cm, warna merah jambu, diameter 200-275 µm,

genicula pada titik atau antar titik percabangan, panjang intergenicula 500-1500

µm; percabangan menggarpu dengan sudut sempit, panjang interdikotom 1.0-3.5

mm, cabang-cabang adventif tumbuh tidak beraturan, cabang terakhir pendek dan

tumbuh pada konseptakel membentuk struktur seperti bertanduk, ujung tumpul

atau berakhir dengan konseptakel bulat. Konseptakel terletak pada titik-titik

percabangan atau di ujung cabang pendek, terdapat satu lubang, bentuk bulat

Page 40: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

58

telur, diameter 205-287 µm.

Ekologi: Jenis ini melekat pada karang di daerah intertidal tengah.

Spesimen yang diperiksa : Pelabuhan Ratu S267PR

Catatan: Dari ketiga jenis marga Jania yang ditemukan, jenis ini memiliki

ukuran talus yang paling besar dan ditemukan menempel pada karang, sedangkan

jenis yang lain talus lebih kecil dan ditemukan hidup sebagai epifit.

3. Jania ungulata (Yendo ) Dawson, famili Corallinaceae (Corallinales) (Trono

& Ganzon-Fortes1988: 143; Jaasund 1976:77). (Lampiran 8)

Tinggi 7-13 mm, warna merah jambu, diameter talus 125-150 µm dan

melebar sampai 240 µm pada segmen terakhir, genicula hanya pada titik

percabangan; percabangan menggarpu, panjang interdikotom 200-625 µm, cabang

pada bagian bawah lebih jarang dengan segmen lebih panjang, sedangkan di

bagian atas cabang lebih rapat, saling menyilang, dan segmen lebih pendek, sudut

percabangan relatif sempit, segmen terakhir pipih dengan pangkal mengecil dan

ujung melebar seperti kampak, ujung rata.

Ekologi: Jenis ini hidup sebagai epifit pada G. acerosa atau melekat pada

pecahan koral di daerah intertidal pecah ombak atau padang lamun.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S264UG.

Catatan: Segmen terakhir pipih dan melebar bentuk seperti kampak menjadi

ciri yang membedakan jenis ini dengan Jania capilacea.

IV. Galaxauraceae

Tricleocarpa Huinsman & Borowitzka

Talus berkapur, mudah patah, silindris, segmen kurang jelas dengan batas

berupa garis melingkar membentuk cincin pada talus, cabang menggarpu dengan

pangkal mengecil. Pengapuran pada lapisan korteks, medula tersusun dari sel-sel

memanjang membentuk filamen bercabang. Sistokarp terletak pada medula luar

dan menempel pada korteks, dikelilingi perikarp berupa filamen.

Tricleocarpa fragilis (L.) Huinsman & R.A. Townsend, family Galaxauraceae

(Nemaliales) (Reine & Trono 2002).

Page 41: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

59

Galaxaura oblongata (J. Ellis & Solander) J.V. Lamouroux (Reyes 1978:178;

Trono & Ganzon-Fortes 1988:125). (Lampiran 9).

Talus tegak, membulat dengan diameter 5-8 cm, tinggi 3-6 cm, talus

berkapur, agak lunak dan mudah patah; warna merah muda, merah keunguan, atau

merah kecoklatan. Holdfast mencakram kecil atau melebar membentuk lapisan

seperti kerak, stipe dengan panjang 1-4 mm dan diameter 0.7-1.0 mm;

percabangan rimbun dan rapat, saling menjalin longgar, mengarpu, berulang 7-12

kali, teratur, jarak interdikotom 2-6 mm, sudut sempit, kadang 3-4 cabang pendek

tumbuh dari suatu titik percabangan yang patah, pangkal cabang mengecil,

silindris, diameter 1.0-1.5 mm, cabang terakhir mengarpu pendek, ujung talus

rata. Lapisan korteks keras dan mengalami pengapuran, tebal 50-81 µm, sel bulat,

diameter 12-25 µm; medula terlihat jelas pada ujung talus, diameter 800-850 µm,

sel-sel renggang, lunak berisi cairan berlendir; sel medula memanjang dan

membentuk filamen bercabang dan berpangkal pada lapisan korteks, transparan,

diameter filamen 6-20 µm. Sistokarp bulat, diameter 160-200 µm, dikelilingi oleh

filamen, berada pada percabangan dekat ujung talus.

Ekologi: Jenis ini melekat pada pecahan karang mati, rataan karang atau

lekukan karang terendam pada daerah intertidal terlindung, mengelompok atau

menyebar.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S60A, S61A, S62A, S63A, S64A,

S168A; Carita S216CR, Ujung Genteng S249UG; Pelabuhan Ratu S280PR.

Catatan: Jenis ini umum ditemukan mengelompok pada pantai yang

terlindung dari terpaan ombak karena sifat talus yang mudah patah. Jenis ini

bersifat heteromorfik dengan tetrasporofit kecil dan berbentuk filamen (Trono &

Reine 2002), sehingga seluruh spesimen yang dikoleksi adalah gametofit.

V. Gelidiaceae

Kunci menuju marga dari Gelidiaceae

1. a. Struktur reproduksi terletak pada ujung talus, tanpa branchlet, cabang

tidak beraturan ........................................................................ Gelidiopsis

b. Struktur reproduksi terletak pada branchlet, branchlet silindris atau pipih,

cabang berhadapan atau berseling.............................................................2

Page 42: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

60

2. a. Branchlet silindris, filiformis, ujung tumpul atau runcing ..... Gelidiella

b. Branchlet pipih, spatulata, ujung bulat atau emarginata ........... Gelidium

A. Gelidiopsis Schmitz

Talus berumpun, tekstur alot atau liat, tegak, terdapat stolon, bentuk talus

pipih atau silindris, cabang tidak beraturan, tetrasporangia terletak pada ujung

talus.

Gelidiopsis variabilis (Grev.) Schmidtz, famili Gelidiaceae (Gelidiales) (Jaasund

1976:79; Jha et al. 2009:164). (Lampiran 10)

15. Talus tegak, tinggi 2-5 cm, warna ungu atau merah kecoklatan.

Holdfast mencakram kecil yang merupakan pelebaran dasar talus, melekat kuat

pada substrat, pangkal talus saling menjalin dan dihubungkan oleh stolon, jarak

antar pangkal 0.5-5.0 mm, diameter stolon 0.3-0.5 mm; sumbu talus silindris dan

memipih ke arah ujung talus, diameter 0.5-1.5 mm, tidak bercabang atau

bercabang maksimal 2 tingkat percabangan; cabang tidak beraturan, pipih, bagian

pangkal mengecil, lebar 0.6-0.9 mm, ujung tumpul. Korteks terdiri dari 3-4 lapis

sel, tebal 32-37 µm, sel kecil, berpigmen, bentuk bulat-elips, diameter 7-10 µm,

panjang 10-12 µm; medula dengan sel-sel tersusun tidak beraturan, bulat-bulat

telur, diameter 15-25 µm. Stichidia di ujung talus yang membesar dan warna

putih, bulat telur, diameter 0.5-1.0 mm, panjang 1.25 mm; tetrasporangia bulat,

diameter 25-30 µm, tipe pembelahan tidak jelas.

Ekologi: Jenis ini ditemukan pada daerah intertidal terlindung dan

tergenang saat surut atau pada daerah pecah ombak, substrat batuan karang atau

cangkang moluska, berumpun dan tumbuh mengelompok.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S128A, S130A, S184A; Pelabuhan Ratu

S211PR2, S133PR, S134PR; Carita S233CR; Pangandaran S129P.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama, tetrasporofit dikenali

dari adanya stichidia pada ujung talus.

Page 43: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

61

B. Gelidiella Feldmann & Hammel

Tumbuh berumpun, tegak atau menyamping, tekstur liat atau alot dan

kaku. Melekat kuat pada karang dengan Holdfast berupa haptera kecil, terdapat

stolon, branchlet berhadapan atau berseling, tetrasporangia terletak pada stichidia.

Gelidiella acerosa (Forsskal) Feldmann & Hamel, famili Gelidiaceae (Gelidiales)

(Hatta & Reine 1991:352; Jaasund 1976:71; Santelices & Stewart 1985:21;

Santelices 1977:5; Zaneveld 1958:112; Taylor 1979:351; Trono & Ganzon-Foretes

1988:128; Reine & Trono 2002:159; Verheij & Reine 1993:454). (Lampiran 10)

Tinggi talus 2-4 cm; warna ungu, coklat kemerahan, coklat kehitaman.

Sumbu talus dengan pangkal silindris dan memipih ke arah ujung talus, diameter

0.6-1.1 mm; cabang berhadapan atau berseling, pipih, umumnya dalam 2 baris

pada kedua sisi sumbu talus, panjang 0.5-2.3 cm, ujung tumpul; branchlet tumbuh

sepanjang sumbu talus dan percabangan, 2 baris berhadapan atau berseling, pada

beberapa individu branchlet tumbuh tidak beraturan, silindris, filiformis, diameter

0.3-0.5 mm, panjang 0.5-3.5 mm, semakin ke arah ujung makin pendek, ujung

tumpul atau runcing. Korteks dengan tebal 20-40 µm, bentuk sel elips, diameter 2-

3 µm, panjang 5-7 µm; medula dengan diameter 780-820 µm, sel-sel bulat,

beraturan, diameter 12-37 µm. Stichidia seperti pentolan di ujung branchlet,

bentuk bulat atau elips, panjang 0.8-1.5 mm, diameter 0.4-0.5 mm; tetrasporangia

tersusun dalam lingkaran pada stichidia, tipe cruciate, bentuk kapsul, bulat telur,

atau elips, diameter 15-20 µm, panjang 37-42 µm.

Ekologi: Habitat pada rataan karang atau lekukan karang tergenang saat

surut, daerah intertidal tengah, pecahan ombak, dan padang lamun, melekat pada

rataan karang, pecahan karang, sponge, dan cangkang moluska. Tumbuh

menyebar atau mengelompok seperti keset pada rataan karang.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S123AB, S127A; Pelabuhan Ratu

S124PR, S125PR, S183PR, S270PR; Carita S227CR; Ujung Genteng S255UG;

Pangandaran S126P.

Catatan: Gametofit dan tetrasporofit memiliki habitus yang sama,

tetrasporofit dikenali dari adanya stichidia pada branchlet. Jenis ini ditemukan di

semua lokasi penelitian tetapi tidak pernah ditemukan melimpah.

Page 44: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

62

C. Gelidium Lamouroux

Tumbuh berumpun, talus berukuran kecil sampai sedang, talus tegak,

stolon silindris pendek. Holdfast mencakram kecil atau dengan haptera kecil yang

tumbuh dari stolon, melekat kuat pada substrat, talus pipih dengan pangkal

silindris, liat, tetrasporangia cruciate dan terletak pada stichidia.

Kunci menuju jenis dari marga Gelidium

1. a. Talus kecil, tinggi sampai 3 cm, sumbu talus pipih menggada…..……….

........................................................................................ Gelidium pusilum

b. Talus sedang, tinggi 5.5-11 cm, sumbu talus pipih linear ………...………..

…………………………. ………………...................... Gelidium spinosum

1. Gelidium pusilum (Stackhouse) Le Jolis, famili Gelidiaceae (Gelidiales)

(Hatta & Reine 1991:350-351; Jaasund 1976:71; Reyes 1978:130; Santelices &

Stewart 1985:19; Santelices 1977: 71-73; Taylor 1967:142, 1979:354; Reine &

Trono 2002:165). (Lampiran 11)

Tumbuh membentuk hamparan seperti karpet pada karang atau batuan

pantai, talus kecil, tinggi 1.6-3.0 cm; warna ungu kehijauan, merah kehitaman;

diameter stolon 0.4-0.5 mm, jarak antar sumbu 1.5-5.0 mm; sumbu talus pipih

menggada dengan pangkal mengecil silindris; percabangan pipih dengan pangkal

mengecil, tidak beraturan, menggarpu atau berseling dengan cabang-cabang

sekunder berhadapan atau tumbuh pada bagian distal talus, panjang 0.8-1.2 mm,

lebar 0.5-1.5 mm, ujung cabang bulat. Struktur reproduksi terletak pada ujung

cabang yang membengkak.

Ekologi: jenis ini umumnya ditemukan pada daerah intertidal atas yang

terpapar udara selama periode surut, melekat pada cangkang moluska, karang,

dan batuan pantai. Jenis ini ditemukan melimpah pada karang dan batuan pantai

di Pelabuhan Ratu, tahan terhadap paparan udara dan cahaya selama periode

surut.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S111PR, S133PR, S196PR2,

S262PR, S287PR; Anyer S185A; Carita S269CR.

Page 45: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

63

Catatan: Jenis ini ditemukan dominan pada karang dan batuan pantai yang

berombak besar dan terekspose udara saat air surut di pantai Pelabuhan Ratu.

Tekstur talus yang liat, kecil, dan melekat kuat pada substrat memungkinkan jenis

ini tahan terhadap gerakan ombak. Menurut Hatta & Reine (1991), di Indonesia

terdapat tiga varietas G. pusilum, spesimen yang dikoleksi dari Jawa Barat

diidentifikasi sebagai G. pusilum var pusilum.

2. Gelidium spinosum S.G. Gmelin & PC. Silva, famili Gelidiaceae (Gelidiales)

( Reine & Trono 2002). (Lampiran 11)

Gelidium latifolium (Greville ) Bornett (Hatta & Reine 1991)

Tinggi talus 5.5-11 cm, warna merah atau merah marun; sumbu talus pipih

lebar 1.0-1.3 mm dan hampir sama sepanjang talus; percabangan berhadapan atau

berseling, sampai 2 tingkat percabangan, semakin memendek ke arah ujung talus,

lebar 0.5-1.0 mm; branchlet pipih, spatulata, pangkal mengecil, berseling atau

berhadapan, panjang 1-3 mm, lebar 0.5-0.7 mm, ujung emarginata atau tumpul.

Medula dengan sel-sel bulat dan tersusun beraturan, diameter 12-37 µm. Stichidia

di ujung branchlet, bentuk bulat telur dengan ujung emarginata, diameter 350-360

µm, panjang 500-550 µm; tetrasporangia bulat-ellips, diameter 10-20 µm, panjang

22-26 µm.

Ekologi: Habitat pada daerah intertidal pecahan ombak, melekat pada

karang, tumbuh mengelompok.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S123AB; Ujung Genteng S242UG;

Pelabuhan Ratu S124 PR, S125PR, S199PR2, S269PR.

Catatan: Gametofit dan tetrasporofit memiliki habitus yang sama,

tetrasporofit dikenali dari adanya stichidia pada branchlet. Jenis ini mirip dengan

G. acerosa dilihat dari morfologinya, ciri yang membedakannya adalah branchlet

spatulata dengan ujung emarginata, sedangkan pada G. acerosa branchlet

filiformis dengan ujung runcing atau tumpul.

VI. Gracilariaceae

Gracilaria Lamouroux

Talus berumpun, foliosa berdaging dan parenkimatous, tekstur kartilaginous,

Page 46: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

64

gametofit dan tetrasporofit isomorfik. Holdfast mencakram, talus silindris atau

pipih, cabang rimbun, menggarpu atau tidak beraturan. Sistokarp bulat atau

hemisferikal dan terlihat seperti bintil-bintil tersebar pada permukaan talus,

tetrasporangia cruciate dan tersebar pada lapisan korteks.

Kunci menuju jenis dari marga Gracilaria

1. a. Talus pipih .............................................................................................2

b. Talus silindris ........................................................................................4

2. a. Sumbu talus bentuk pita atau lembaran.................................................3

b. Sumbu talus subsilindris......................................... Gracilaria corticata

3. a. Sumbu talus bercabang simpodial, cabang-cabang pendek silindris,

rimbun, dan ujung runcing ……………….......…... Gracilaria foliifera

b. Sumbu talus bercabang menggarpu atau tidak beraturan, cabang-cabang

pendek bulat telur, jarang, dan ujung bulat ………. Gracilaria textorii

4. a. Penyempitan pada talus membentuk segmen menggada…....................

............................................................................. Gracilaraia salicornia

b. Talus tanpa penyempitan dan tidak membentuk segmen .................... 5

5. a. Cabang menggarpu, ujung talus tumpul ......................Gracilaria debilis

b. Cabang tidak beraturan, ujung talus runcing ........................................ 6

6. a. Ujung talus bercabang menggarpu pendek dan tidak sama panjang ...…

………………………………..........................Gracilaria coronopifolia

b. Ujung talus tidak bercabang …….......................Gracilaria verrucosa

1. Gracilaria debilis Forskal (Boergesen), famili Gracilariaceae (Gigartinales)

(Jha et al. 2009:118; Taylor 1979:42). ( Lampiran 12)

Tumbuh tegak atau menyamping, tinggi 4.0 -7.5 cm, kokoh; warna ungu

kemerahan, merah, merah kehijauan. Terdapat 1-10 sumbu talus dari titik pangkal,

talus silindris, pangkal mengecil, diameter 2.5-3.5 mm; percabangan silindris

kadang pipih pada beberapa bagian cabang, cabang dekat pangkal tidak beraturan

dan ke arah ujung talus membentuk percabangan menggarpu, jarak interdikotom

3-12 mm, talus membengkok dan membentuk ketiak cabang membulat, beberapa

percabangan pendek (1.5-15.0 mm) di bagian ujung talus dengan pangkal

Page 47: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

65

mengecil, ujung tumpul. Korteks dengan ketebalan 75-100 µm, terdiri dari 2-4

lapisan sel, sel bulat, bulat telur, atau memanjang, diameter 10-13 µm, panjang

17-40 µm; sel medula tersusun beraturan, bentuk bulat-bulat telur, diameter 45-

190 µm, sel medula tengah berukuran lebih besar. Sistokarp bulat atau

hemisferikal, diameter 1.1-1.3 mm, tebal perikarp 220-290 µm, karposporangia

bulat telur. Tetrasporangia bentuk elips, kapsul, atau lonjong; panjang 38-50 µm,

diameter 12-22 µm.

Ekologi: Jenis ini hidup pada rataan karang daerah intertidal pecahan

ombak terendam saat surut, umumnya soliter atau membentuk kelompok kecil

dengan 7 individu.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S23A, S24A, S25A, S26AK, S59A;

Pelabuhan Ratu S291PR.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama.

2. Gracilaria coronopifolia J. Agardh, famili Gracilariaceae (Gigartinales)

(Bangmei 1985:71; Trono & Ganzon-Fortes 1980:89; Trono & Ganzon-Fortes

1988:167; Verheij & Reine 1993:457; Reine & Trono 2002:171). (Lampiran 12)

Talus tegak atau rebah, tinggi 4,5-15 cm, warna talus ungu, merah, merah

kehitaman, kuning kehijaun. Holdfast mencakram atau melekat dengan talus

tumbuh memanjang menembus substrat pada pasir; sumbu talus silindris, diameter

1,2-2 mm; cabang tidak beraturan, berseling dan menggarpu, percabangan pada

gametofit betina lebih jarang, pangkal sedikit menyempit, cabang-cabang pendek

tumbuh tidak beraturan pada sumbu talus dan percabangan, cabang berakhir

pendek (1.0-2.5 mm) dan menggarpu tidak sama panjang, ujung runcing. Lapisan

korteks terususun dari 4-6 deretan sel, bentuk bulat-bulat telur, diameter 8-15 µm,

sel lapisan terluar lebih kecil dan tersusun beraturan, tebal lapisan 25-75 µm; sel

medula tidak beraturan, diameter 150-200 µm, ukuran sel medula bagian tengah

lebih besar, tebal medula 1200-1220 µm, terdiri dari 7-9 lapis sel. Sistokarp bulat

atau bentuk kubah diameter 0.7-1.5 mm, berputing, tebal perikarp 63-250 µm,

diameter karposporofit 250 µm, karposporangium bulat-elips, diameter 8-18 µm.

Konseptakel spermatangia terletak pada lapisan korteks luar, tunggal, tipe textorii.

Tetrasporangia bentuk elips, bulat telur atau bentuk kapsul, diameter 10-25 µm,

Page 48: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

66

panjang 35-42 µm.

Ekologi: Jenis ini ditemukan pada padang lamun, lekukan-lekukan karang

tergenang, rataan karang terlindung maupun di daerah pecah ombak. Melekat

pada substrat berpasir, rataan karang, pecahan karang, cangkang moluska, pada

sponge, atau sebagai epifit pada tumbuhan lamun. Tumbuh mengelompok atau

menyebar.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S09A, S10A, S11A, S12A, S13A, S14A,

S15A, S16A, S17A, S17A, S18A, S13AB, S55AB, S56AB, S18AB; Ujung

Genteng S19UG, S20UG, S21UG, S22UG, S254UG, S36UG, S37UG, S38UG,

S39UG, S40UG ; Pelabuhan Ratu S13 PR; Pangandaran S181P, S182P, S183P;

Carita S261CR, S263CR.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini mirip dengan

G. verrucosa, ciri yang membedakannya adalah ujung talus menggarpu pendek.

Pada habitat yang selalu terendam warna talus lebih gelap, sedangkan pada

tempat yang dangkal dan terpapar udara saat surut warna talus hijau kekuningan.

Tetrasporangia dibedakan dengan sel korteks dari ukurannya yang lebih besar,

warna merah, dan adanya lapisan transparan megelingi tetrasporangia. Pola

pembelahan tetrasporangia kurang jelas, hanya beberapa tetrasporangia terlihat

membelah secara cruciate.

3. Gracilaria corticata J. Agardh, famili Gracilariaceae (Gigartinales) (Jha et al.

2009:116; Lee et al. 2006:8 fig 2e; Iyer et al. 2004:529; Jaasund 1976:83).

(Lampiran 13)

Talus tegak, kokoh, tinggi 3,5-12 cm, warna ungu atau ungu kemerahan.

Sebanyak 8-10 sumbu talus tumbuh dari titik pangkal, subsilindris dengan

pangkal mengecil silindris, diameter 1–2 mm, talus yang baru tumbuh berbentuk

silindris; percabangan pipih, berseling dekat pangkal kemudian menggarpu ke

arah ujung talus, berulang 6-8 kali, jarak interdikotom 1.5-9.0 mm, pangkal

mengecil atau tidak, cabang lebih rimbun di bagian ujung talus, ujung cabang

berakhir dengan percabangan pendek menggarpu di/trikotom, pipih atau silindris,

ujung runcing. Sel korteks tersusun dari 2-6 deretan sel, tebal 25-75 µm, bentuk

bulat-lonjong, diameter 5-13 µm; lapisan medula dengan ketebalan 750-900 µm,

Page 49: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

67

terdiri dari 8-7 deretan sel, bentuk bulat, bulat telur, atau tak beraturan, diameter

25-50 µm pada medula luar dan 100-137 µm pada sel medula tengah. Sistokarp

hemisferikal diameter 1.0-1.3 mm, tebal perikarp 230-310, karposporangia bulat

telur, diameter 7-12 µm. Spermatangia terletak pada lapisan korteks luar, tunggal,

terlihat seperti bintik-bintik pada permukaan talus, tipe textorii, bentuk bulat-bulat

telur, diameter 10-15 µm, panjang 15-20 µm.

Ekologi: Jenis ini ditemukan pada rataan karang, celah-celah karang,

batuan dan pecahan karang pada daerah intertidal pecahan ombak atau pada pantai

terlindung, umumnya tumbuh mengelompok.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S28A, S29A, S30A, S31A, S32A, S33A,

S34A, S35A, S55AB, S57AB, S78AB, S58AB; Ujung Genteng S48UG, S49UG,

S50UG, S243UG, S246UG, S251UG; Pelabuhan Ratu S197PR2, S208PR2,

S268PR; Carita S220CR.

Catatan: habitus gametofit dan tetrasporofit sama. G. corticata mempunyai

variasi morfologi antar individu. Percabangan pipih dengan lebar bervariasi

sampai bentuk silindris, percabangan jarang atau rimbun, berseling, menggarpu

beraturan atau tidak beraturan.

4. Gracilaria foliifera (Forsskal ) Borgesen, famili Gracilariaceae (Gigartinales)

(Abbot & Dawson 1978:125; Jha et al. 2009:121; Taylor 1979:446). (Lampiran

13)

Talus tegak, tinggi 4.5-12 cm, warna merah. Sumbu talus bentuk pita,

pangkal mengecil, lebar 2-5 mm, tebal pada sayatan melintang 500-550 µm;

cabang primer simpodial; cabang sekunder berseling atau berhadapan, kemudian

bercabang menggarpu, ujung runcing. Korteks terdiri dari 3-5 lapisan sel, tebal

38-63 mikrron, sel kecil, berpigmen merah, tersusun tidak beraturan, bentuk bulat-

bulat telur; medula terdiri dari 5-8 lapisan sel, tebal 450-500 µm, bentuk sel tidak

beraturan, sel medula luar berukuran lebih kecil dengan diameter 20-40 µm, sel

medula tengah berukuran lebih besar dengan diameter 63-110 µm. Sistokarp

bentuk kubah, diameter 1.0-1.3 mm, tersebar pada percabangan di bagian ujung

talus; karposporofit membulat, diameter 500-800 µm, tebal perikarp 150-300 µm,

karposporangium bulat, diameter 13-20 µm.

Page 50: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

68

Ekologi: Habitat pada lekukan karang daerah pecah ombak.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S257UG

Catatan: G. foliifera mirip dengan G. corticata, ciri yang membedakannya

adalah ukuran talus lebih besar, sumbu talus lebih lebar, dan terdapat percabangan

pada pinggir sumbu talus. Spesimen yang diperiksa adalah gametofit betina,

tetrasporofit tidak ditemukan.

5. Gracilaria salicornia (C. Agardh) E.Y Dawson, famili Gracilariaceae

(Gigartinales) (Bangmei 1985:71; Buriyo et al. 2004:138; Chiang 1985:81;

Jaasund 1976:85; Reyes 1979:135 pl 19 fig 4; Trono & Ganzon-Fortes 1988:171-

172; Reine & Trono 2002:189; Verheij & Reine 1993:457). (Lampiran 14)

Tumbuh tegak atau rebah, berumpun dengan 2-3 sumbu talus tumbuh dari

titik pangkal, tinggi 4-9.5 cm; warna talus kuning kehijauan, ungu kehijauan,

hitam kehijaun, atau ungu. Membentuk perlekatan sekunder dengan bagian talus

yang menempel pada substrat; penyempitan pada talus membentuk segmen

menggada, panjang 2-23 mm, diameter 2.5-4 mm, kadang terdapat lekukan pada

ujung segmen, segmen terakhir pendek bentuk bulat telur; cabang menggarpu,

terdapat cabang dengan segmen tunggal yang tidak berkembang pada beberapa

titik percabangan membentuk percabangan tri-tetrakotomous, ujung tumpul.

Korteks terdiri dari 2-4 lapisan sel, tebal 20-87 µm, sel bulat-bulat telur, diameter

4-8 µm; medula dengan sel tidak beraturan, bulat-polygonal, ukuran sel semakin

besar ke arah medula tengah, diameter 25-104 µm pada medula luar dan 120-450

µm pada sel medula tengah. Sistokarp bentuk kubah atau bulat pada permukaan

talus, diameter 1 mm, tebal perikarp 200 µm, diameter karposporofit 750-850 µm;

karposporangia bulat, diameter 15-25 µm. Konseptakel spermatangia

mengelompok pada tonjolan-tonjolan seperti bintil tidak beraturan dengan dasar

mengecil dan tersebar pada permukaan talus, spermatangia tipe verrucosa,

membentuk lapisan setebal 50-57 µm pada lapisan korteks luar, diameter

konseptakel 25-37 µm. Tetrasporangia bentuk elips atau bulat, diameter 10-22

µm, panjang 22-37 µm.

Ekologi: jenis ini banyak ditemukan pada padang lamun, ditemukan juga

pada pantai terlindung dan tergenang saat surut, daerah pecahan ombak, dan pada

Page 51: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

69

lekukan karang tergenang. Soliter dan membentuk assosiasi dengan A. spicifera,

H. spinella, dan G. coronopifolia, menjadi habitat bintang mengular dan cacing

laut. Melekat pada substrat berpasir, rataan karang, atau pecahan-pecahan koral.

Spesimen yang diperiksa: Pangandaran S01P, S02P, S03P, S05P; Anyer

S06A, S179A; Ujung Genteng S07UG, S08UG, S42UG, S43UG, S44UG,

S237UG; Pelabuhan Ratu S180 PR, S200PR2; Carita S222CR.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Pada pantai yang

terlindung jenis ini tumbuh tegak dengan percabangan menggarpu dan segmen

yang jelas. Pada pantai yang berombak besar, tumbuh mendatar, membentuk

bantalan setebal 3.0-4.5 cm, talus lebih pendek, kokoh dan bengkok tidak

beraturan, segmen pendek atau tidak beraturan dengan batas segmen kurang jelas.

Percabangan menggarpu tidak beraturan, saling menyilang longgar atau

berlekatan dan membentuk banyak titik perlekatan dengan bagian talus yang

menyentuh substrat. Jenis ini tahan terhadap paparan udara dan cahaya selama

periode surut.

6. Gracilaria textorii (Suringar) De Toni, famili Gracilariaceae (Gigartinales)

(Jha et al. 2009:123; Kim et al. 2006: 522-523). (Lampiran 14)

Talus tegak atau melengkung, tinggi 2,5-5,2 cm, warna ungu atau ungu

kemerahan. Stipe dengan panjang 3-5 mm; talus bentuk pita, pangkal mengecil,

lebar 0.8-15 mm, tebal pada sayatan melintang 280-320 µm, pinggir mengkerut,

rata, bergerigi, berlekuk, ujung talus bulat; cabang tidak beraturan atau cenderung

menggarpu, 3-6 cabang, pangkal cabang mengecil, cabang-cabang pendek jarang,

bentuk bulat telur tumbuh pada pinggir dan pada permukaan talus. Korteks

dengan tebal 30-50 µm, terdiri dari 3-4 deretan sel, bulat, diameter 8-13 µm.

Medula dengan tebal 190-200 µm, terdiri dari sel-sel bulat, tersusun tidak

beraturan, diameter 60-100 µm. Sistokarp bulat bentuk kubah, diameter 0.8-1.5

mm, tebal perikarp 120-200 µm, diameter karposporofit 350-700 µm,

karposporangia bulat, diameter 13-15 µm. Tetrasporangia bentuk kapsul, diameter

15-20 µm, panjang 37-47 µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini menempel

pada rataan karang pada daerah intertidal pecahan ombak, terendam atau terpapar

Page 52: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

70

udara saat surut, soliter dan kelimpahan rendah.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S256UG, S296UG; Pelabuhan

Ratu S215PR2, S113PR; Carita S266CR; Anyer S94A.

7. Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfuss, famili Gracilariaceae (Gigartinales)

(Abbot 1978:31; Abbot & Dawson 1978:31; Bold & Wynne 1985:605; Reyes

1978:135; Trono & Ganzon-Fortes 1988:173; Verheij & Reine 1993:457; Taylor

1979:441; Chiang 1985:81). (Lampira 15)

Talus tegak atau dengan cabang rebah, tinggi 14-21 cm; warna ungu atau

coklat kekuningan, hijau kehitaman; lemas setelah diangkat dari substrat, mudah

kisut jika terpapar udara. Terdapat 3-5 sumbu talus tumbuh dekat titik pangkal

talus, silindris dan langsing, diameter 0,5-1,2 mm, meruncing ke arah ujung;

percabangan tidak beraturan, sampai 2 tingkat percabangan, tumbuh dekat

pangkal talus, menggarpu atau berseling rapat, tumbuh tegak atau menyamping,

diameter 0.6 -1.0 mm, panjang 13-18 cm; cabang sekunder berseling tidak

beraturan atau menggarpu, panjang 2.3–8.0 cm, ujung runcing. Korteks terdiri

dari 5-6 lapisan sel, tebal 100-150 µm, bentuk sel tidak beraturan, diameter 10-18

µm; medula dengan sel bulat, diameter 50-230 µm, medula luar berukuran lebih

kecil daripada medula tengah. Sistokarp bentuk kubah berputing, diameter 0.5-1.5

mm, tebal perikarp 50-200 µm, diameter karposporofit 600-1200 µm;

karposporangia bulat, diameter 15-25 µm.

Ekologi: Jenis ini ditemukan pada daerah intertidal terlindung, tumbuh pada

lekukan karang yang tergenang saat air surut pada pinggir padang lamun, tumbuh

soliter.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S45UG, S46UG, S47UG.

Catatan: Gametofit dan tetrasporofit memilki habitus yang sama. Tumbuh

pada substrat yang selalu terendam saat surut, talus tidak tahan terhadap paparan

udara atau cahaya karena mudah kering atau kisut.

VII. Halymeniaceae

Kunci menuju marga dari famili Halymeniaceae

1. a. Talus sedang, panjang 4-10 cm, percabangan jarang, tidak terdapat sel

Page 53: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

71

ganglionik pada medula ..................................................... Grateloupia

b. Talus besar, panjang 22-33 cm, percabangan rimbun, terdapat sel

ganglionik pada medula........................................................ Halymenia

A. Grateloupia C. Agardh

Holdfast mencakram, talus pipih bentuk pita, permukaan licin berlendir,

cabang tumbuh dari pinggir sumbu talus. Korteks 4-8 deret sel tersusun dalam

baris transversal, medula dengan sel-sel memanjang membentuk filamen dengan

ruang antar sel berisi cairan berlendir. Sistokarp terletak pada medula luar dengan

pori pada korteks membentuk bintik-bintik putih pada permukaan talus.

kartilaginous, talus lemas.

Grateloupia filicina (Lamoroux) C. Agardh, famili Halymeniaceae

(Halymeniales) (Abbot & Dawson 1978:127; Jha et al. 2009:129; Lee et al. 2009:

10-11; Taylor 1967:199). (Lampiran 16)

Talus rebah, panjang talus 4–10 cm; warna hitam keunguan atau hitam

kehijauan dan menjadi hijau pada awetan kering, mudah kisut jika terpapar udara.

Sebanyak 4-6 sumbu talus tumbuh pada pangkal talus, lebar 3.0-5.5 mm, tebal

pada sayatan melintang 450-600 µm, pangkal mengecil dan melebar pada bagian

tengah, ikal berombak atau lurus, pinggir rata atau bergerigi, ujung runcing;

cabang tumbuh pada pinggir sumbu talus, berhadapan atau berseling sampai 2

tingkat percabangan, pipih dengan pangkal mengecil dan meruncing ke arah

ujung, panjang 1-6 cm, lebar 3-4 mm, cabang sekunder pendek; branchlet berupa

tonjolan-tonjolan silindris pada permukaan dan pinggir talus, panjang 0.5-6.0 mm

dan diameter 0.4-0.5 mm. Lapisan korteks dengan tebal 23-50 µm, terdiri dari 4-8

deret sel dalam baris tranversal, berpigmen merah, sel kecil, diameter 7 µm;

korteks luar dengan sel bentuk kapsul, diameter 3-5 µm, panjang 5-12 µm;

korteks dalam dengan sel bulat, diameter 5-8 µm; medula dengan ketebalan 250-

350 µm, sel bentuk filamen dengan panjang 100-200 µm. Karposporofit bulat

dengan diameter 75-163 µm, dikelilingi sel-sel bentuk filamen; karposporangia

bulat atau bulat telur, diameter 13-15 µm. Tetrasporangia terletak pada lapisan

korteks dalam, tipe cruciate, bentuk elips, bulat telur, atau kapsul, panjang 30-62

Page 54: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

72

µm, diameter 22-30 µm.

Ekologi: Habitat pada batuan karang pada daerah pecahan ombak, terpapar

udara dan terendam saat surut oleh gerakan ombak, soliter dan menyebar.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S211PR2, S189PR2.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini mempunyai

sifat permukaan talus, struktur anatomi dan reproduksi mirip dengan H. durvillei,

tetapi ukuran talus lebih kecil.

B. Halymenia C. Agardh

Talus besar dengan percabangan rimbun, Holdfast mencakram, talus pipih

bentuk pita, permukaan licin berlendir, cabang tumbuh dari pinggir sumbu talus.

Korteks 4-8 deret sel tersusun dalam baris transversal, medula dengan sel-sel

memanjang membentuk filamen dengan ruang antar sel berisi cairan berlendir,

terdapat sel ganglionik. Sistokarp terletak pada medula luar dengan pori pada

korteks. Kartilaginous, talus lemas. Terdapat tojolan-tonjolan pendek permukaan

talus.

Halymenia durvillei Bory de Saint Vincent, famili Halymeniaceae

(Halymeniales) (De Smedt et al. 2001:297-299; Kawaguchi et al. 2006; Reyes

1978:133; Trono & Ganzon-Fortes 1988:149; Verheij & Reine 1993:460).

(Lampiran 16)

Talus tegak, tinggi 22,5-33 cm, warna merah. Sumbu bentuk pita, lebar 0.5-

2.3 cm, tebal pada sayatan melintang 700-950 µm, pinggir talus mengkerut, rata,

bergerigi atau berbagi, terdapat tonjolan seperti duri pada permukaan dan pinggir

talus; percabangan rimbun, tidak beraturan, cenderung bersilangan, cabang pipih

dan mengecil ke arah ujung, tumbuh pada pinggir margin sumbu talus, pada ujung

talus terdapat bagian talus membulat terbentuk dari kumpulan cabang-cabang

pendek rapat, ujung runcing. Lapisan korteks dengan ketebalan 120-180 µm,

tersusun dari 5-7 deretan sel, teratur dalam barisan tranversal, bentuk bulat pada

korteks dalam dan elips-silindris pada lapisan luar, diameter 3-10 µm, panjang 15-

18 µm; medula dengan ketebalan 570-750 µm, tersusun dari sel-sel bentuk

filamen, renggang; terdapat sel-sel ganglionik dengan bentuk tidak beraturan.

Page 55: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

73

Sistokarp terletak pada lapisan medula luar dan menempel pada lapisan korteks

dalam, tanpa lapisan perikarp, karposporofit bulat, diameter 300-350 µm, lubang

tempat keluarnya karpospora pada lapisan korteks, karposporangia bulat-bulat

telur, diameter 8-15 µm.

Ekologi: Jenis ini ditemukan pada karang di daerah intertidal tengah atau

daerah pecahan ombak saat air laut surut.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S240UG

Catatan: Jenis ini mudah dikenali dari ukuran talus yang besar, licin, dan

bentuk seperti pita. Spesimen yang diperiksa adalah gametofit betina, tetrasporofit

tidak ditemukan.

VIII. Helminthocladiaceae

Liagora Lamouroux

Talus berkapur sedang, agak elastis. Holdfast mencakram, talus silindris,

permukaan licin, percabangan rimbun dan menggarpu, ujung tumpul.

Liagora viscida (Forsskal) C. Agardh, famili Helminthocladiaceae (Nemaliales)

(Jha et al. 2009:111). (Lampiran 17)

Habitus membulat atau hemispherikal, tinggi 1.5-3.0 cm, warna coklat

berubah menjadi putih kehijauan. Holdfast mencakram, talus silindris, diameter

0.9-1.0 mm dan hampir sama di seluruh bagian talus, terdapat garis-garis

melingkar pada ujung talus; percabangan menggarpu beraturan, berulang 7-9 kali,

jarak interdikotom 2.5-8.0 mm, percabangan terakhir sedikit mengandung kapur

dan terlihat berwarna hijau, tunas-tunas baru dapat tumbuh dari cabang-cabang

yang patah.

Ekologi: Jenis ini hidup pada batu karang pada zona intertidal yang masih

terendam saat surut, atau pada daerah pecah ombak.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S79AB; Pelabuhan Ratu S80PR,

S265PR2.

Page 56: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

74

IX. Hypneaceae

Hypnea Lamouroux

Tumbuh mendatar atau menyamping, kartilaginous, talus umumnya

silindris, cabang berseling atau spiral dan saling menjalin membentuk gumpalan

talus, branchlet bentuk duri atau taji tumbuh sepanjang sumbu dan percabangan,

ujung runcing. Parenkimatous dengan korteks 2 lapis sel, sel medula relatif besar

dengan filamen axial persisten. Tetrasporangia zonate dan mengelompok pada

stichidia yang terletak pada branchlet.

Kunci menuju jenis dari maga Hypnea

1. a. Talus gemuk, berlekatan dan kompak, branchlet tumbuh pada cabang

di ujung talus.. ……………………......................... Hypnea pannosa

b. Talus langsing, tidak berlekatan, duri tumbuh sepanjang sumbu dan

percabangan ....................................................................................... 2

2. a. Ujung talus tanpa branchlet, melengkung seperti kait ...........................

........................................................................... Hypnea musciformis

b. Ujung talus ditumbuhi branchlet, lurus tidak membentuk kait ......... 3

3. a. Cabang lateral dan ujung talus menggarpu seperti tanduk rusa ............

.............................................................................. Hypnea cervicornis

b. Cabang lateral dan ujung talus berseling atau spiral ...................... 4

4. a. Sebagian branchlet bercabang bentuk bintang ...........Hypnea cornuta

b. Semua branchlet tidak bercabang dan bentuk duri atau filiformis..... 5

5. a. Branchlet bentuk duri, satu filamen aksial………… Hypnea spinnela

b. Branchlet filiformis, tiga filamen aksial................ Hypnea valentiae

1. Hypnea cervicornis J. Agardh, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Reyes

1978:136; Taylor 1979:466; Trono & Ganzon-Fortes 1988:175). (Lampiran 18)

Talus tumbuh mendatar, membentuk gumpalan dari jalinan talus, panjang

talus 9 cm, warna merah atau merah keunguan. Holdfast mencakram dan

membentuk perlekatan sekunder dengan percabangan talus pada pecahan koral;

sumbu talus silindris, memanjang dengan diameter hampir sama ke ujung talus,

diameter 0.8-1.0 mm; percabangan berseling dan menggarpu pada ujung talus;

Page 57: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

75

cabang lateral pendek menggarpu seperti tanduk rusa, tumbuh rapat tidak

beraturan di seputar sumbu talus, panjang 1.5–6.0 mm, diameter 0.4–0.5 mm;

branchlet bentuk duri, tunggal, jarang, panjang 0.4–0.6 mm, diameter 0.2-0.3 mm.

Korteks dengan tebal 25-42 µm, sel bulat, kecil, diameter 13-15 µm; medula

dengan sel tidak beraturan, bentuk bulat telur sampai bulat, mengelilingi filamen

aksial, sel medula tengah berukuran lebih besar, diameter 50 µm pada medula

luar sampai 225 µm pada medula tengah; sel filamen aksial bulat, diameter 70

µm. Stichidia terletak pada pangkal dan tengah branchlet, tetrasporangia bentuk

ellips atau kapsul, diameter 20-23 µm, panjang 38-50 µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini ditemukan

pada daerah intertidal berpasir, melekat pada cangkang moluska dan pecahan

koral, epifit pada Laurencia sp.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu 173 PR, Pangandaran S267P

Catatan: H. cervicornis dibedakan dari jenis Hypnea lainnnya dari adanya

cabang-cabang lateral pendek dengan branchlet menggarpu tumbuh sepanjang

sumbu talus.

2. Hypnea cornuta (Lamour) J. Agardh, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Abbot

& Dawson 1978:46; Jaasund 1976:99; Reine & Trono 2002:210; Taylor 1967:156

pl 29 fg 12;Taylor 1979:465-467). (Lampiran 18)

Tumbuh mendatar, berumpun, panjang talus 5.5-9.5 cm, cabang saling

menjalin longgar membentuk gumpalan talus seperti bantalan kecil berukuran

5x4 cm; warna merah, merah kehijauan atau merah keunguan. Holdfast rizoid;

sumbu talus silindris, diameter 0.7-1.2 mm; percabangan berseling, membengkok,

diameter 0.4-0.8 mm; branchlet tersusun spiral pada cabang dan sumbu talus,

bentuk duri, bentuk bintang atau dengan ujung bercabang bentuk bintang, panjang

0.5-2.5 mm, diameter 0.3-0.5 mm, jarak antar branchlet 1.0-2.3 mm. Korteks

dengan tebal 40-50 µm, sel kecil, bulat, diameter, 30-70 µm; medula dengan tebal

58 µm, terdiri dari 6-7 lapisan sel, bentuk sel tidak beraturan, medula tengah

dengan sel berukuran lebih besar, diameter sel medula luar 20-50 µm, diameter sel

medula tengah 100-120 µm, tebal dinding sel 10-15 mikrron; filamen aksial bulat,

diameter 50 µm. Sistokarp terletak pada ujung branchlet atau berupa tonjolam

Page 58: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

76

pada sumbu talus, bulat atau bulat telur, dilapisi oleh membran transparan.

Stichidia terletak dekat pangkal atau bagian tengah branchlet, diameter 300-430

µm. Tetrasporangia bentuk elips-kapsul, diameter 18-20 µm, panjang 30-40 µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini ditemukan

pada padang lamun, melekat pada substrat berpasir, pecahan koral atau epifit

pada A. spicifera, membentuk asosiasi dengan S. filamentosa dan H. spinella.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S141UG, S142UG, S143UG,

S144UG.

Catatan: Jenis ini dibedakan dari anggota Hypnea lainnnya berdasarkan

adanya branchlet bentuk bintang atau ujung branchlet bercabang.

3. Hypnea musciformis (Wulfen) Lamouroux, famili Hypneaceae (Gigartinales)

(Jha et al. 2009: 141; Jaasund 1976: 97). (Lampiran 19)

Talus menjalar pada inang dengan cabang-cabang saling menyilang, warna

merah. Holdfast rizoid dan membentuk pelekatan dengan cabang talus, membelit

pada inang dengan cabang; sumbu talus tidak terlihat; cabang silindris, diameter

0.5-1.0 mm, ujung lurus atau melengkung seperti kait, cabang lateral pendek

tumbuh seputar sumbu; branchlet bentuk duri pendek atau berupa tonjolan

runcing pada talus, panjang 0.2-0.6 (0.3-0.4) mm, umumnya tunggal atau kadang

membentuk sub branchlet, tumbuh sangat rapat seputar sumbu talus,

membengkok ke arah sumbu talus, ujung cabang tanpa branchlet atau branchlet

sangat jarang. Korteks dengan tebal 25-50 µm, bentuk sel bulat-bulat telur,

diameter 8-10 µm; medula dengan sel bulat-tidak beraturan, medula luar dengan

ukuran sel lebih kecil daripada medula tengah, diameter 25-88 µm; filamen aksial

tunggal, bentuk bulat telur, diameter 63 µm. Stichidia terletak pada branchlet yang

terlihat membengkak, diameter 150-200 µm. Tetrasporangia bentuk kapsul,

diameter 5-23 µm, panjang 13-55 µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. H. musciformis tumbuh

sebagai epifit pada L. papilosa atau pada L. dotyii, ditemukan pada daerah

intertidal pecahan ombak.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S245UG, S250UG; Pelabuhan

Ratu S263PR.

Page 59: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

77

Catatan: Jenis ini dicirikan oleh ujung talus tanpa branchlet dan

membengkok sepeti kait.

4. Hypnea pannosa J. Agardh, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Jaasund

1976:97; Taylor 1967:156; Trono & Ganzon-Fortes 1980:81; Trono & Ganzon-

Fortes 1988:1278; Reine & Trono 2002:210; Verheij & Reine 1993:461).

(Lampiran 19)

Talus berumpun, tumbuh mendatar atau menyamping, cabang saling

menyilang dan berlekatan membentuk rumpun rapat bentuk keset atau bantalan

kompak setebal 1.5-2.5 cm, ukuran 9-12 x 5-8 cm; warna merah keunguan,

merah, atau merah kehijauan. Holdfast mencakram, membentuk banyak

perlekatan dengan percabangan yang menyentuh substrat; sumbu talus silindris

dan memipih ke arah ujung talus, membengkok, tumbuh tegak dan menyamping,

gemuk dan kokoh, diameter 1.4-2.2 mm, panjang 1-3 cm; percabangan silindris

dan pipih di bagian ujung cabang, diameter 0.7-4.5 mm, membengkok

membentuk ketiak cabang bulat, berhadapan atau berseling tidak beraturan, jarak

cabang 1.5-3.5 mm, percabangan di bagian ujung talus cenderung menggarpu dan

berakhir dengan branchlet tunggal atau menggarpu; branchlet bentuk duri,

terletak pada percabangan di ujung talus, gemuk dan kokoh, berseling atau

menggarpu, panjang 0.5–3.0 mm, diameter 0.5-1.1 mm. Korteks dengan tebal 50-

120 µm; sel medula besar dan mengelilingi filamen aksial, diameter 200-250 µm,

bentuk tidak beraturan; filamen aksial dengan sel bulat, diameter 15-200 µm.

Stichidia jarang, terletak pada pangkal branchlet, tetrasporangium bentuk kapsul-

elips, diameter 15-25 µm, panjang 37-40 µm.

Ekologi: Habitat pada lekukan dan rataan karang yang tergenang saat

surut. Substrat pecahan karang berpasir, rataan karang atau epifit pada

A. fragillisima. Tumbuh menyebar.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S136UG, S137UG, S138UG;

Anyer S139A; Pangandaran S140P; Carita S228CR, S229CR.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini

memperlihatkan bentuk talus yang paling berbeda diantara anggota Hypnea

lainnya dari talus yang kokoh dan saling berlekatan membentuk massa talus yang

Page 60: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

78

kompak dengan branchlet umumnya pada percabangan bagian ujung talus.

5. Hypnea spinella (C. Agardh) Kutzing, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Jha

et al. 2009:143; Reine & Trono 2002:201). (Lampiran 20)

Tumbuh menjalar, membentuk bantalan kecil setebal 2.0-2.5 mm dari

gumpalan talus yang sangat longgar dengan cabang-cabang tegak dan mendatar,

panjang talus 2.5-6.7 cm, warna ungu. Holdfast mencakram, dapat membentuk

pelekat dengan branchlet pada pecahan koral; sumbu talus silindris, ikal, diameter

0.8-1.5 mm; cabang primer berseling dan ditumbuhi cabang-cabang sekunder

spiral atau berseling, diameter 0.4-0.8 mm, percabangan lateral berseling atau

spiral; branchlet bentuk duri, tersusun radial seputar sumbu dan percabangan,

pendek dan rapat, tunggal jarang sekali menggarpu, panjang 0.4-0.5 mm, diameter

75-125 µm. Korteks dengan tebal 25-37 µm, sel tersusun beraturan, bentuk bulat,

kecil, diameter 5-8 µm; sel medula bentuk bulat-bulat telur, sel medula luar

berukuran lebih kecil, diameter 38 µm pada medula luar sampai 100 µm pada

medula tengah; filamen aksial tunggal, bentuk sel bulat telur, diameter 48 µm.

Stichidia terdapat bagian tengah dan pada pangkal branchlet, diameter 200-230

µm. Tetrasporangia bentuk bulat telur-elips, diameter 20-25 µm, panjang 33-38

µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. H. spinella tumbuh

pada daerah intertidal terendam atau terpapar udara saat surut pada daerah

pecahan ombak, epifit pada G. corticata, G. coronofipolia atau pada A. spicifera,

melekat pada rataan karang atau lekukan karang tergenang.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S145A, S146A, S147A, S148A, S149A,

S172A; Ujung Genteng S150UG, S151UG, S152UG, S153UG, S154UG, S155UG,

S156UG, S157UG, S171UG;Pelabuhan Ratu S165PR S214PR2; Carita S224CR,

S225CR; Pangandaran S158P.

6. Hypnea valentiae (Turner) Montagne, famili Hypneaceae (Gigartinales) (Trono

& Ganzon-Fortes 1980:83; Trono & Ganzon-Fortes 1988:127; Jha et al.

2009:144). (Lampiran 19)

Talus tumbuh tegak dan mendatar, berumpun 3-9 sumbu talus dari titik

Page 61: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

79

pangkal, panjang talus 4-8 cm, warna ungu dengan sumbu hijau kekuningan.

Holdfast mencakram atau membentuk perlekatan sekunder dari cabang talus yang

melekat pada substrat; sumbu talus silindris, diameter 1-2 mm; percabangan

berseling, diameter 0.5-0.7 mm, cabang sekunder spiral atau berseling tidak

beraturan; cabang lateral pendek, tumbuh seputar sumbu talus dengan branchlet

berseling atau menggarpu; branchlet filiformis, tumbuh pada sumbu talus dan

pada cabang-cabang lateral pendek, tunggal, kadang menggarpu pada sumbu

talus, tegak lurus terhadap sumbu, panjang 0.3-2.0 mm, diameter 0.6-1.0 mm.

Korteks dengan ketebalan 25-100 µm, sel bulat atau tidak beraturan, diameter 7-

12 µm; medula dengan sel berukuran relatif besar, bentuk bulat-bulat telur, sel

medula luar lebih kecil dengan diameter 50-100 µm, medula tengah lebih besar

dengan diameter 150-200 µm; terdapat 3 filamen aksial, diameter 50-60 µm.

Stichidia terletak di tengah dan dekat pangkal branchlet, diameter 150-260 µm.

Tetrasporangia bentuk elipsoid-kapsul, diameter 18-25 µm, panjang 55-60 µm.

Ekologi: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Jenis ini ditemukan pada

lekukan karang tergenang saat surut pada daerah intertidal, melekat pada karang,

pecahan koral atau epipt pada G coronofipolia dan L papilosa.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S150UG, S162UG, S164UG,

S174UG, S175UG; Pelabuhan Ratu S163 PR, S166A, S176PR

X. Peyssonneliaceae

Peyssonnelia Decaisne

Talus berkerak, berkapur dan mudah patah, melekat secara langsung pada

karang dengan permukaan bawah talus, filamen radial tumbuh paralel terhadap

substrat membentuk seperti lingkaran.

Peyssonnellia obscura Weber Van Bosse, famili Peyssonneliaceae

(Cryptonemiales) (Jha et al. 2009:127). (Lampiran 21)

Talus berkerak, warna merah; talus melekat langsung pada substrat dengan

permukaan bawah talus, talus bentuk lingkaran tidak beraturan, diameter 1.5-3

cm, pinggir rata, terdiri dari 2 lapisan talus, talus bagian bawah (hypothali)

melekat kuat pada substrat sedangkan talus bagian atas (epithali) melekat longgar

Page 62: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

80

pada talus lapisan bawah. Sel bentuk bulat, bulat telur, segi 4, atau hexagonal,

diameter 8-12 µm.

Ekologi: habitat pada daerah intertidal terendam saat surut, menempel

pada karang, batuan pantai, atau pecahan-pecahan karang mati, kelimpahan sangat

rendah.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S169A, Carita S135CR

XII. Rhodomelaceae

Kunci menuju marga dari famili Rhodomelaceae

1. a. Talus kecil, panjang sampai 1.3 mm, bentuk filamen polisifon..............

…………………………………….……………………...Polysiphonia

b. Talus sedang-besar, panjang 20-160 mm, bentuk pipih atau silindris,

parenkimatous .................................................. ................................ 2

2. a. Talus pipih dorsiventral, satu lapis sel, lebar sumbu 120-250 mikron,

menjalar, epifit ....................................................................... Leveillea

b. Talus silindris atau subsilindris, parenkimatous, diameter 0.8-25 mm,

tegak, epilitik ....................................................................................... 3

3. a. Branchlet silindris atau menggada, ujung talus tumpul dengan lekukan

apikal.................................................................................. Laurencia

b. Branchlet berduri atau filiformis, ujung runcing tanpa lekukan apikal

............................................................................................................. 4

4. a. Branchlet filiformis ................................................................Chondria

b. Branchlet berduri .............................................................Acanthophora

A. Acanthophora Lamouroux

Talus isomorfik, tegak, silindris, kartilaginous dan berdaging lunak,

parenkimatous, Holdfast mencakram, cabang simpodial atau berseling tidak

beraturan, branchlet berduri pendek dan tersususn spiral, trikoblast tumbuh pada

ujung talus. Struktur reproduksi terletak pada branchlet, tetrasporangia

tetrahedral, bulat-bulat telur, terletak pada stichidia.

Page 63: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

81

Acanthophora spicifera (Vahl ) Boergesen, famili Rhodomelaceae (Ceramiales)

(Abbot & Dawson 1978:45; De Jong et al. 1994:4; Jaasund 1976:13; Taylor

1976:167, 1979:619; Trono & Ganzon-Fortes 1988:183; Wei & Chin 1983:110-

111; Reine & Trono 2002:80; Zaneveld 1958:106; Reyes 1978:139; Atmadja

1996:83). (Lampiran 22)

Talus berumpun, tinggi 4.0-16.5 cm; warna ungu kehitaman, merah muda,

coklat kehitaman, atau hijau kemerahan, kadang terdapat stolon dengan panjang

0.5-0.6 mm menghubungkan 2-3 individu, dapat membentuk perlekatan sekunder

dengan bagian talus yang menyentuh substrat; sebanyak 3-15 sumbu talus tumbuh

dari titik pangkal, diameter 1-2 mm; percabangan silindris, diameter 0.6-0.8

mm, panjang 5-70 mm, sampai 2 tingkat percabangan, 2-6 cabang dalam satu

sumbu talus, cabang umumnya lebih banyak tumbuh pada bagian tengah sampai

ujung talus, makin ke ujung makin pendek, ujung runcing; branchlet tersusun

spiral, panjang 1-5 mm, diameter 0.8 mm, jarak 0.5-4.0 mm dan makin ke arah

ujung talus makin rapat dan lebih pendek; berduri 3-10, panjang duri 0.5-0.7 mm,

diameter 0.5-0.6 mm. Korteks dengan tebal 38-58 µm, satu lapis sel, bentuk sel

bulat atau tidak beraturan, diameter 8-25 µm, panjang 18-32; medula dengan sel

bentuk bulat-bulat telur, mengalami penebalan dinding, tersusun beraturan,

diameter 80-200 µm. Trikoblast tersusun dari sel-sel transparan, uniseriata,

memanjang, panjang 300-700 µm, bercabang atau tidak. Sistokarp bentuk kendi

atau bulat dengan lubang pada bagian atas, diameter 0.5-1.0 mm, duduk atau

bertangkai pendek 0.2 mm, jumlah 1-2 dalam satu branchlet, tebal perikarp 50-

100 µm; karposporofit bulat, diameter 520-550 µm; karposporangia memanjang,

bentuk menggada, panjang 200-250 µm, diameter 25-50 µm. Stichidia berbentuk

bulat telur atau bulat, diameter 0.3-0.4 mm; tetrasporangia bulat, diameter 37-45

µm.

Ekologi: jenis ini tumbuh pada rataan karang daerah intertidal terlindung

dan terendam, lekukan karang terendam saat surut, dan pada zona pecahan ombak.

Melekat pada batu karang, pada cangkang moluska atau epifit pada G. corticata.

Umumnya tumbuh mengelompok atau kadang menyebar, membentuk assosiasi

H. spinella, dan G. coronopifolia.

Page 64: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

82

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S87PR, S190PR2, S193PR2,

S266PR; Anyer S88A, S89A, S90A, S91AB, S177A; Pangandaran S92P, S93P;

Ujung Genteng S170UG; Carita S223CR.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama. Perbedaannya dapat

diketahui dari adanya sistokarp pada gametofit betina dan stichidia pada

tetrasporofit. Populasi jenis ini yang tumbuh pada daerah pecah ombak tumbuh

mengelompok sangat rapat, talus lebih pendek dan kokoh. Sedangkan pada

pantai terlindung di Carita tumbuh menyebar dan ukuran talus lebih besar.

B. Chondria C. Agardh

Tumbuh tegak, Holdfast mencakram, parenkimatous dan kartilaginous,

silindris, cabang berseling tidak beraturan.

Chondria armata (Kutzing) Okamura, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Jha et

al. 2009:189; Jaasund 1976:135). (Lampiran 22)

Talus seperti pohon kecil, tinggi 3-4 cm, warna merah atau merah

keunguan. Holdfast mencakram dan membentuk rizoid; stipe seperti batang,

membengkok atau lurus; cabang primer sebanyak 1-4 tumbuh pada stipe,

diameter 2.5 mm, cabang silindris dan mengecil ke arah ujung, cabang-cabang

sekunder roset-spiral di ujung talus, diameter 0.5-0.6 mm, ujung runcing;

branchlet silindris, filiformis, tersusun spiral pada percabangan sekunder, panjang

9-11 mm, diameter 180-200 µm, tunggal atau bercabang. Lapisan korteks

tersusun dari sel-sel tidak beraturan, tebal 100-150 µm, diameter sel 20-80 µm,

medula tersusun dari sel-sel bulat, tersusun beraturan, diameter 50-125 µm.

Habitat pada rataan karang terlindung dan tergenang saat surut, soliter dan

menyebar.

Spesimen yang diperiksa: Carita S261CR

C. Laurencia Lamouroux

Tumbuh berumpun dan mengelompok, tegak atau menyamping, talus

foliosa, tekstur kartilaginous atau berdaging lunak, parenkimatous, Holdfast

mencakram, bentuk talus silindris atau pipih, cabang umumnya berlepasan,

Page 65: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

83

branchlet silindris atau menggada, ujung tumpul dan terdapat lekukan apikal.

Stuktur reproduksi terletak pada branchlet, tetrasporangia tetrahedral,

mengelompok pada stichidia.

Kunci menuju jenis dari marga Laurencia

1. a. Talus pipih ............................................................................................ 2

b. Talus silindris ....................................................................................... 3

2. a. Branchlet menggada atau bulat ....... .........................Laurencia dotyii

b. Branchlet pipih atau silindris............................... Laurencia splendens

3. a.Tumbuh mendatar, sumbu talus dan percabangan berlekatan membentuk

bantalan kompak......................................................... Laurencia poitei

b.Tumbuh tegak, sumbu talus dan percabangan berlepasan..................... 4

4. a. Branchlet tumbuh pada ujung cabang sekunder ....... Laurencia obtusa

b. Branchlet tumbuh pada sumbu talus dan percabangan ............... ...... . 5

5. a. Branchlet majemuk, tersusun bermalai atau roset ...... Laurencia tronoi

b. Branchlet tunggal, tersusun radial, berhadapan atau spiral................... 6

6. a. Branchlet menggada dan tersusun berhadapan atau spiral, cabang

berhadapan atau berseling ................................................ Laurencia sp.

b. Branchlet silindris, tersusun radial menutupi sumbu talus, cabang tidak

beraturan ................................................................ Laurencia papilosa

1. Laurencia dotyii Y Saito, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Saito 1969:156;

Verheij & Reine 1993: 445). (Lampiran 23)

Talus tegak, kokoh, tinggi 2.5-8.0 cm, merah keunguan atau merah

kehitaman. Terdapat 2-3 sumbu talus tumbuh dari titik pangkal, pipih dengan

pangkal silindris, diameter 1.5-2.5 mm; percabangan berhadapan atau berseling,

sampai 2 tingkat percabangan, pipih dengan pangkal silindris dan mengecil,

diameter 1.5-2.0 mm, jarak cabang 0.5-2.0 mm; branchlet tumbuh pada ujung

sumbu talus dan pada percabangan, bentuk menggada atau bulat, pangkal

mengecil, berhadapan, berseling atau spiral, tunggal atau membentuk

Page 66: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

84

subbranchlet sampai 4, panjang 1.0-1.5 mm, diameter 1.0-1.2 mm. Korteks

terdiri dari 2 lapis sel, bagian luar bentuk elips, tersusun beraturan, sel sebelah

dalam bentuk bulat dan tidak beraturan, diameter 15-35 µm. Spermatangia

terletak pada branchlet bentuk calavate dengan lekukan apikal berbentuk

cekungan kecil pada ujung branchlet. Stichidia bentuk bulat, diameter 500-700

µm, permukaan kasar; tetrasporangia bulat, bulat telur, atau elips; dua macam

tetrasporangia, warna krem dan berukuran lebih kecil dengan diameter 22-25 µm,

warna merah dan berukuran lebih besar dengan diameter 60-75 µm.

Ekologi: Jenis ini tumbuh pada batu karang, rataan karang, atau melekat

pada sponge pada daerah pecahan ombak, tumbuh mengelompok, membentuk

assosiasi dengan H. musciformis dan C. crassa.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S112PR2, S207PR2; Ujung

Genteng S245UG, S252UG.

Catatan: gametofit dan tetrasporofit memiliki habitus yang sama,

perbedaanya terletak pada branchlet. Pada gametofit branchlet bentuk menggada

dengan lekukan apikal, sedangkan pada tetrasporofit yang sudah membentuk

tetrasporangia branchlet bulat telur, membesar dan tanpa lekukan apikal.

2. Laurencia obtusa (Huds. ) Lamouroux, famili Rhodomelaceae (Ceramiales)

(Saito 1969:149; Jaasund 1976: 143; Trono & Ganzon-Fortes 1988; 191 Jha et al.

2009: 198). (Lampiran 24)

Talus tegak, tinggi 2-4 cm, warna merah dengan sumbu talus hijau

kekuningan. Sumbu talus silindris, membengkok, diameter 0.8-1.0 mm, bekas

cabang tanggal pada sumbu talus; cabang tidak berlekatan, tersusun spiral,

berhadapan atau berseling, sampai 2 tingkat percabangan, diameter 0.6-0.8 mm;

branchlet paniculata, spiral atau berseling rapat pada ujung cabang sekunder,

bentuk menggada-silindris, panjang 0.5-1.0 mm, diameter 0.5-0.6 mm. Korteks

terdiri dari satu lapisan sel, tebal 38-60 µm, bentuk sel bulat-bulat telur, diameter

14-25 µm; medula dengan ketebalan 800-850 µm, sel bulat atau elips, tersusun

beraturan, sel medula paling luar berukuran lebih kecil dengan diameter 25-43, sel

medula tengah lebih besar dengan diameter 50-100 µm, sel medula mengalami

Page 67: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

85

penebalan dinding. Tetrasporagia terlihat berupa bintik-bintik merah pada

stichidia, bentuk bulat-ellips, diameter 40-80 µm, panjang 50-80 µm.

Ekologi: Habitat pada daerah intertidal pecahan ombak, terendam dan

terpapar udara saat surut, menempel pada batuan pantai, karang, atau pada

cangkang moluska. Tumbuh mengelompok dan membentuk assosiasi dengan

ganggang merah lainnya.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S191PR2, S192PR2, S260PR,

S261PR; Ujung Genteng S268UG.

Catatan: Habitus gametofit dan tetrasporofit sama, tetrasporofit dicirikan

oleh adanya bintik-bintik tetrasporangia pada ujung branchlet.

3. Laurencia poitei (Lamx.) Howe, famili Rhodomelaceae (Ceramiales)

(Jaasund 1976: 143; Taylor 1967: 181, pl3 fig 10) . (Lampiran 24)

Tumbuh mendatar, talus berlekatan membentuk bantalan kompak setebal

1.5-2.0 cm, ukuran rumpun 5.5-30.0 x 10-30 cm, berdaging lunak; warna coklat

kehitaman, ungu kemerahan, hijau kehitaman dengan branchlet merah. Melekat

tidak kuat dengan banyak titik perlekatan; sumbu talus silindris atau pipih,

panjang 2.0-4.5 cm, diameter 2.0-2.5 mm, hampir sama sepanjang sumbu talus;

percabangan rapat, saling menyilang dan berlekatan, berseling tidak beraturan,

spiral, atau berhadapan, 1-3 cabang dalam satu sumbu talus, silindris atau pipih,

panjang 8-13 mm dan diameter 1–2 mm, tumbuh mendatar, jarak cabang 3-8 mm,

sampai 2 tingkat percabangan, terdapat cabang-cabang pendek dengan

pertumbuhan terbatas, spiral, panjang 1-5 mm; branchlet tersusun spiral, tumbuh

pada sumbu dan percabangan, bentuk silindris seperti kutil, tunggal atau

membentuk 3-6 subbranchlet, panjang 0.5-1.5 mm, diameter 1.0-1.5 mm. Korteks

terdiri dari 1-2 lapis sel, tersusun beraturan, tebal 90-125 µm, sel korteks luar

bentuk elips dan berukuran lebih kecil, korteks dalam dengan sel bulat, diameter

20-40 µm; sel medula bulat, tersusun beraturan, diameter 60-120 µm, terdapat

penebalan dinding.

Ekologi: jenis ini banyak ditemukan pada daerah intertidal terlindung dan

tergenang saat surut, hanya 2 individu yang ditemukan pada zona pecahan

ombak. Tumbuh pada substrat berupa rataan karang atau menempel pada karang

Page 68: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

86

mati, menjadi habitat kepiting, udang, dan cacing laut.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S244UG, S119UG; Pangandaran

S132P; Carita S230CR, S231CR.

Catatan: Di pantai Carita jenis ini ditemukan melimpah dan membentuk

rumpun besar dengan talus saling berlekatan membentuk bantalan kompak,

menjadi komponen penting dalam ekosistem pantai karena rumpun talus dihuni

oleh hewan laut.

4. Laurencia papillosa (Forskaal) Grevile, famili Rhodomelaceae (Ceramiales)

(Abbot & Dawson 1978:43; Verheij & Reine 1993:193; Trono & Ganzon-Fortes

1988:191; Jaasund 1976: 139; Reine & Trono 2002: 223). (Lampiran 25).

Tumbuh tegak atau menyamping, panjang talus 4.5-8.5 cm, warna ungu

kehijaun atau ungu kehitaman. Terdapat 4-9 sumbu talus tumbuh pada pangkal

talus, silindris, pangkal mengecil, diameter 1-2 mm; sumbu talus tidak bercabang

atau bercabang tidak beraturan, berseling, spiral, simpodial, atau kadang

menggarpu 1 kali, sampai 2-3 tingkat percabangan, percabangan jarang, diameter

1.0-1.5 mm, panjang 7-75 mm; branchlet berupa tonjolan tumbuh rapat pada

sumbu talus dan percabangan, silindris, tunggal atau membentuk 3-5

subbranchlet, diameter 0.5-2.0 mm, panjang 0.5-1.0 mm, pada sumbu yang baru

tumbuh dan pada ujung talus branchlet tunggal dan lebih jarang, pada talus yang

besar branchlet rapat menutupi sumbu talus. Korteks terdiri dari 2 lapis sel, tebal

50-113 µm; korteks luar dengan sel bentuk silindris, tersusun radial, beraturan,

panjang 18-28 µm, diameter 13-20 µm; sel korteks dalam bentuk bulat, diameter

18-25 µm; sel medula bentuk bulat, elips, atau segi empat, diameter 25-113 µm.

Sistokarp bulat, diameter 0.7-1.0 mm; perikarp dengan tebal 70-100 µm;

karposporangia lonjong atau calavate, panjang 70-110 µm, diameter 20-50 µm.

Ekologi: L. papillosa tumbuh pada lekukan karang tergenang atau

menempel pada pecahan karang pada padang lamun, batuan pantai, dan karang

pada daerah pecahan ombak.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S103UG, S234UG, S106UG;

Anyer S104AB, S105AB; Pangandaran S107P, S108P, S109, S110; Pelabuhan

Ratu S188PR2, S286PR; Carita S297CR.

Page 69: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

87

Catatan: Gametofit dan tetrasporofit isomorfik, gametofit betina dicirikan

oleh adanya sistokarp bulat pada branchlet. L. papillosa yang tumbuh ada daerah

pecahan ombak tumbuh mengelompok membentuk rumpun rapat, talus lebih

pendek, tegak dan mendatar membentuk banyak titik perlekatan dengan bagian

talus yang menyentuh substrat. Sedangkan pada pantai terlindung tumbuh

menyebar dan ukuran talus lebih besar.

5. Laurencia splendens Hollenberg, famili Rhodomelaceae (Ceramiales)

(Abbot & Dawson 1978:121). (Lampiran 26)

Talus tegak, tinggi 5-9 cm, warna merah, stipe silindris. Sebanyak 2-8

sumbu talus tumbuh pada stipe, pipih dengan pangkal silindris dan mengecil,

panjang 0.8-1.0 mm, lebar 2-3 mm, terdapat bekas cabang tanggal pada sumbu

talus bagian bawah; cabang sampai 3 tingkat percabangan, pipih, berhadapan atau

berseling membentuk sudut 45-60o dan ketiak membulat, lebar 2-3 mm, panjang

3-38 mm, ketebalan pada sayatan melintang 100-470 µm, jarak antar cabang 0.5-

1.5 mm, pinggir cabang kadang overlapping, pinggir dengan tonjolan branchlet

silindris atau pipih; cabang sekunder pipih berhadapan, makin ke ujung makin

pendek; branchlet tumbuh pada sumbu talus dan pada pinggir cabang membentuk

pinggir cabang seperti bergerigi, berhadapan, pipih atau silindris, panjang 0.5-2.0

mm, diameter 0.6-1.0 mm, jarak antar branchlet 0.3-1.0 mm. Korteks dengan

ketebalan 45-175 µm, 1-2 lapis sel, bentuk segi empat atau tidak beraturan,

panjang 30-125 µm, lebar 25-50 µm, mengandung pigmen merah, tersusun

beraturan; medula dengan ketebalan 340-460 µm, terdiri dari 6-8 deret sel; bentuk

sel tidak beraturan, bulat atau elips; diameter 37-120 µm, sel medula luar

berukuran lebih kecil, terdapat penebalan dinding. Stichidia bentuk silindris dan

permukaan kasar. Tetrasporangia terletak dalam rongga berdiameter 60-110 µm,

bertangkai pendek 10-12 µm, bentuk bulat-bulat telur, diameter 25-37 µm.

Ekologi: Jenis ini tumbuh pada rataan karang daerah intertidal tengah

pada pantai terlindung dan terendam saat surut atau pada lekukan-lekukan karang

pada padang lamun. Soliter atau mengelompok.

Spesimen yang diperiksa: Carita S226CR; Ujung Genteng S236UG.

Catatan: L. Splendens adalah salah satu jenis Laurencia dengan bentuk

Page 70: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

88

talus pipih, mirip dengan L. Spectabilis (Abbot & Dawson 1978:120), yang

membedakannya adalah percabangan rapat sampai overlapping dan pinggir

cabang seperti bergerigi.

6. Laurencia sp., famili Rhodomelaceae (Ceramiales). (Lampiran 27)

Talus tegak, tinggi 2.5-5.0 cm, warna ungu dan berubah menjadi krem

setelah diawetkan. Sebanyak 3-10 sumbu talus tumbuh pada titik pangkal, talus

silindris dengan diameter 1.0-1.3 mm; cabang berkembang dengan baik, tidak

berlekatan, berhadapan atau kadang berseling, membentuk sudut sempit dengan

sumbu talus, jarak antar cabang terlihat beraturan 2-1 mm, diameter 0.8-1.0 mm,

membentuk cabang sekunder tersusun berhadapan atau berseling; branchlet

tunggal, kadang membentuk subbranchlet, bentuk menggada, tersusun

berhadapan atau spiral, diameter 0.5-0.8 mm, panjang 0.5-2.5 mm, makin ke

ujung talus makin pendek. Lapisan korteks dengan ketebalan 30 µm, terdiri dari

satu lapis sel, silindris, tersusun radial beraturan, diameter 10-15 µm, panjang 15-

27; medula dengan sel-sel bulat-bulat telur, tersusun beraturan, diameter 35-75

µm. Stichidia bentuk bulat telur, diameter 0.8-1.0 mm, panjang 0.6-1.3;

tetraspoangia bentuk bulat telur, diameter 13-75 µm, panjang 38-120 µm.

Ekologi: jenis ini ditemukan pada rataan karang dan pada lekukan karang

di daerah intertidal, membentuk asosiasi dengan Chaetomorpha crassa.

Spesimen yang diperiksa: PL19, AB29

Catatan: Jenis ini dibedakan dari anggota Laurencia lainnya dari bentuk

branchlet yang menggada dan tersusun berhadapan atau spiral. Jenis ini memiliki

cabang yang berkembang dengan baik dan tersusun berhadapan atau berseling

beraturan.

7. Laurencia tronoi Ganzon-Fortes, famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Trono

& Ganzon-Fortes 1988:193). (Lampiran 27)

Talus tegak atau rebah pada talus dengan cabang yang panjang, tinggi 3–6

cm, warna ungu. Sumbu talus silindris, diameter 1.0-1.5 mm; percabangan tidak

berlekatan, berseling tidak beraturan, kadang verticilata, sampai 3 tingkat

percabangan, jarang (2-4 cabang), diameter 0.8-1.0 mm, hampir sama sepanjang

Page 71: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

89

talus; branchlet sebagian besar majemuk, tersusun bermalai, roset sampai 13

branchlet, atau membentuk 2-3 sub branchlet, bentuk menggada-silindris,

panjang 0.5–2.5 mm. Stichidia silindris atau bulat telur, tetrasporangia bulat telur,

diameter 45-35 µm.

Ekologi: Jenis ini tumbuh pada rataan karang di daerah intertidal,

membentuk asosiasi dengan H. spinella.

Spesimen yang diperiksa: Pelabuhan Ratu S114PR, S115PR, S281PR.

Catatan: Jenis ini dibedakan dari anggota Laurencia lainnya oleh adanya

branchlet yang tersusun roset.

D. Leveillea Harvey

Tumbuh menjalar, lunak, talus pipih dorsiventral, sumbu melebar

membentuk stuktur seperti berdaun tersusun berseling.

Leveillea jungermanoides (Martens & Haring) Harvey, famili Rhodomelaceae

(Ceramiales) (Jaasund 1976:131-132; Jha et al. 2009: 20; Wei & Chin 1983:108-

109). (Lampiran 28)

Tumbuh menjalar, panjang 5 cm; warna merah, merah kehijauan. Talus

pipih, lebar 0.6-1.4 mm, tebal satu lapis sel; sumbu talus terdiri dari 4 deretan

sel, bentuk sel silindris-elipsoid, panjang 80-200 µm, tersusun beraturan dalam

baris longitudinal, lebar sumbu 180-250 µm; sumbu melebar seperti berdaun,

tersusun berseling dalam 2 baris pada bagian lateral, bentuk bulat telur dengan

dasar melebar, panjang 300-800 µm, lebar 0,5 mm, jarak 230-310 µm, terdiri dari

16-19 deretan sel dan tersusun seperti jaringan palisade, bentuk sel tetrahedral;

bagian tengah sampai ujung talus melengkung atau menggulung, ujung tumpul;

percabangan jarang (3 cabang per talus), berseling, terdapat tonjolan pada bagian

bawah sumbu talus. Struktur reproduksi terletak pada pangkal blade, berupa

tonjolon dengan panjang 150 µm.

Ekologi: Jenis ini ditemukan pada daerah intertidal terendam, hidup

sebagai epifit pada A. fragillisima atau Dictyopta sp.

Spesimen yang diperiksa: Anyer S96A.

Catatan: Semua individu yang dikoleksi ditemukan hidup sebagai epifit,

Page 72: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

90

tetapi Jha et al. (2009) menyebutkan jenis ini juga tumbuh pada karang.

E. Polysiphonia Greville

Talus bentuk filamen, lunak, polisifonous, sel perisentral silindris

menutupi seluruh filamen aksial, cabang berseling, trikoblast tumbuh pada sel

perisentral, sistokarp bertangkai bentuk cawan dengan pori membuka lebar.

Polysiphonia sp. famili Rhodomelaceae (Ceramiales) (Hollenberg 1968).

(Lampiran 28).

Talus pada awetan berwarna krem, panjang 1,3 mm, diameter 25-113 µm;

sel perisentral 4 tiap segmen, bentuk filamen, diameter 10-40 µm, panjang 60-120

µm, makin ke ujung talus sel makin pendek, terdapat sel pendek dengan panjang

40 µm pada titik-titik percabangan; ujung talus membentuk cabang-cabang

pendek dan berakhir dengan sel tunggal yang terlihat jelas; cabang berseling

kemudian menggarpu pada ujung talus, diameter 40-60 µm, jarak cabang 400-

1000 µm dan terdiri dari 4-9 baris sel perisentral; trikoblast terlihat kurang jelas,

transparan, panjang 63-230 µm, jumlah 1 trikoblast tiap segmen sel perisentral.

Sistokarp tumbuh dekat titik percabangan, bertangkai 100-120 µm, bentuk cawan,

diameter 200-260 µm, lubang tempat keluarnya karpospora membuka selebar

150-200 µm, sel perikarp bulat atau segi 4 dengan diameter 25-32 µm;

karposporangia bulat-bulat telur, diameter 17-25 µm, panjang 30-55 µm.

Ekologi: Habitat pada padang lamun, hidup sebagai epifit pada H. cornuta,

membentuk asosiasi dengan Ceramium cingulatum dan Cyanophyta pada inang

yang sama. Kelimpahan jarang sekali.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S296UG

Catatan: Spesimen yang diperiksa adalah gametofit, tetrasporofit tidak

ditemukan.

XII. Rhodymeniaceae

Acrocystis Zanardini

Talus berumpun, tegak, holdfast mencakram, tekstur talus lunak dengan

bagian dasar kartilaginous; talus silindris atau menggada, berbentuk tabung berisi

Page 73: HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · jenis tertinggi adalah Gracilaria dan Laurencia masing-masing terdiri dari 7 jenis. Marga lain dengan keanekaragaman jenis tinggi adalah

91

cairan berlendir, ujung tumpul.

Acrocystis sp. famili Rhodymeniaceae (Rhodymeniales) (Jaasund 1976).

(Lampiran 29)

Talus tegak, tinggi 1.0-3.7 cm; warna merah kehitaman atau coklat

kehijauan; stolon silindris, diameterr 2.0-2.5 mm; holdfast mencakram dengan

rizoid tumbuh pada stolon; talus silindris atau menggada, diameter 2.5-4.0 mm;

pangkal mengecil silindris dan padat, diameter 1.0-1.5 mm; permukaan talus

berpori. Korteks dengan tebal 20-44 µm, 1-2 baris sel, pigmen merah, bentuk

bulat-lonjong, diameter 7-20 µm; medula dengan ketebalan 200-400 µm, sel

medula bulat-bulat telur, ukuran semakin besar ke arah tengah, diameter medula

luar 20-55 µm, medula tengah 112-175 µm; pada sel medula tengah tumbuh sel-

sel memanjang membentuk filamen mengarah ke pusat talus, panjang 375-1050

µm, jumlah 3-6 dalam satu sayatan, bagian tengah medula berongga berisi cairan

berlendir.

Habitat pada daerah intertidal pecahan ombak, hidup sebagai epifit pada

G. coronopifolia atau melekat pada karang, kelimpahan sangat rendah.

Spesimen yang diperiksa: Ujung Genteng S253UG

Catatan: Jenis ini memiliki bentuk talus yang mirip dengan Botryocladia

sp., dibedakan dari adanya pori pada permukaan talus dan terdapat filamen pada

medula.