hasil dan pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan...

19
2 Abstrak This research aimed to investigate the value of phytoplankton primary productivity in terms of chlorophyll-a content on different water depth level in floating net cages and open water of Rawa Pening lake. This research also aimed to study the abundance of phytoplankton, phytoplankton diversity index, and species richness. Chlorophyll-a was determined using the Schwoerbel (1970) method. Sampling was done in floating net cages and open water on three different water depth level, those are 0 m, 0.5 m and 1 m from water surface. Another analysis was conducted to measure the phytoplankton abundance , phytoplankton diversity index, species richness, temperature, Secchi Disk visibility, pH, Dissolved Oxygen, ammonia, nitrate, and phosphate. The result showed that different depth level gave a significant difference on phytoplankton primary productivity. Significant difference also found from different location treatment. There was no interaction between location and depth level on chlorophyll-a content. The highest chlorophyll-a value was found on 0 m deep. Chlorophyll-a value in floating net cages were higher than open water. The highest primary productivity was obtained from floating net cages on 0 m deep in the amount of 9,97 mg/m 3 , and the lowest was obtained from open water on 1 m deep in the amount of 5,08 mg/m 3 . The phytoplankton abundance ranged from 83.220 cells/m 3 - 217.542 cells/m 3 , phytoplankton diversity index ranged from 2,88 - 2,96 and phytoplankton species richness ranged from 23-24. Key word : Phytoplankton, Chlorophyll-a, Abundance, diversity index, species richness and Rawa Pening Lake Pendahuluan Masukan limbah organik dapat mempengaruhi ekosistem danau, khususnya di Danau Rawa Pening. Limbah organik ini berasal dari pertanian, rumah tangga, industri pariwisata, kotoran ikan dan sisa pakan ikan di kawasan karamba. Pasokan limbah organik ini mengakibatkan terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi ini terlihat dengan melimpahnya enceng gondok dan kandungan unsur hara yang berada di perairan danau Rawa Pening (Wibowo 2004 dan Purnomo dkk, 2013). Hal ini dapat mengakibatkan terpengaruhnya keseimbangan ekosistem perairan yang nantinya akan berhubungan dengan pertumbuhan dan kelimpahan fitoplankton (Pratiwi dkk, 2013 dan Yuningsih, 2014). Fitoplankton dipilih dalam penelitian ini dikarenakan awal mata rantai (produsen primer) dalam jaring makanan dan penyuplai oksigen (Nybakken, 1988;

Upload: others

Post on 14-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

2

AbstrakThis research aimed to investigate the value of phytoplankton primary

productivity in terms of chlorophyll-a content on different water depth level infloating net cages and open water of Rawa Pening lake. This research also aimedto study the abundance of phytoplankton, phytoplankton diversity index, andspecies richness. Chlorophyll-a was determined using the Schwoerbel (1970)method. Sampling was done in floating net cages and open water on threedifferent water depth level, those are 0 m, 0.5 m and 1 m from water surface.Another analysis was conducted to measure the phytoplankton abundance ,phytoplankton diversity index, species richness, temperature, Secchi Disk visibility,pH, Dissolved Oxygen, ammonia, nitrate, and phosphate.

The result showed that different depth level gave a significant differenceon phytoplankton primary productivity. Significant difference also found fromdifferent location treatment. There was no interaction between location anddepth level on chlorophyll-a content. The highest chlorophyll-a value was foundon 0 m deep. Chlorophyll-a value in floating net cages were higher than openwater. The highest primary productivity was obtained from floating net cages on 0m deep in the amount of 9,97 mg/m3, and the lowest was obtained from openwater on 1 m deep in the amount of 5,08 mg/m3. The phytoplankton abundanceranged from 83.220 cells/m3 - 217.542 cells/m3, phytoplankton diversity indexranged from 2,88 - 2,96 and phytoplankton species richness ranged from 23-24.

Key word : Phytoplankton, Chlorophyll-a, Abundance, diversity index, speciesrichness and Rawa Pening Lake

PendahuluanMasukan limbah organik dapat mempengaruhi ekosistem danau,

khususnya di Danau Rawa Pening. Limbah organik ini berasal dari pertanian,rumah tangga, industri pariwisata, kotoran ikan dan sisa pakan ikan di kawasankaramba. Pasokan limbah organik ini mengakibatkan terjadinya eutrofikasi.Eutrofikasi ini terlihat dengan melimpahnya enceng gondok dan kandungan unsurhara yang berada di perairan danau Rawa Pening (Wibowo 2004 dan Purnomodkk, 2013). Hal ini dapat mengakibatkan terpengaruhnya keseimbanganekosistem perairan yang nantinya akan berhubungan dengan pertumbuhan dankelimpahan fitoplankton (Pratiwi dkk, 2013 dan Yuningsih, 2014).

Fitoplankton dipilih dalam penelitian ini dikarenakan awal mata rantai(produsen primer) dalam jaring makanan dan penyuplai oksigen (Nybakken, 1988;

Page 2: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

3

Thoha, 2011). Apabila keberadaan fitoplankton terpengaruh maka organisme lainjuga akan berpengaruh (Handayani, 2005). Selain itu fitoplankton dapat dijadikanindikator untuk mengetahui kualitas perairan (Handayani, 2005; Widianingsih,2005).

Keberadaan fitoplankton diantaranya dipengaruhi oleh unsur hara dancahaya (Manu, dkk., 2010; Rumanti, 2014). Fitoplankton produktif berfotosintesisdi daerah fotik karena mendapat intensitas cahaya yang cukup. Perubahanintensitas cahaya salah satunya dikarenakan kedalaman. Bertambahnyakedalaman berpengaruh terhadap produktivitas primer dan kelimpahanfitoplankton. Selain itu, fitoplankton memanfaatkan unsur hara untuk tumbuh danberkembang (Nuchsin, 2007; Krismono, 2007; Barus, 2008).

Fitoplankton dapat menyerap sinar matahari secara langsung melaluifotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenalproduktivitas primer (Barus, 2008; Widyorini, 2009). Nilai produktivitas primerpenting karena berperan sebagai penyedia makanan (produser) dalam suatuekosistem perairan serta pemasok oksigen terlarut. Produktivitas primer perairandapat memberikan gambaran, apakah suatu perairan produktif menghasilkanbiomassa fitoplankton atau tidak (Hariyadi, dkk., 2010). Apabila kandunganklorofil a fitoplankton dalam perairan semakin tinggi maka produktivitas perairansemakin tinggi. Tingginya produktivitas primer mengindikasikan adanyaeutrofikasi dan apabila terlalu rendah maka perairan tersebut tidak produktif(Riyono, 2006; Manu, dkk., 2010).

Produktivitas primer bergantung pada konsentrasi klorofil (Pitoyo, 2002;Syah, 2009). Dalam suatu volume air tertentu kadar klorofil merupakan ukuranbiomassa fitoplankton dalam suatu perairan, sehingga klorofil dapat digunakanmenaksir produktivitas primer suatu perairan (Nybakken, 1988). Pengukuranproduktivitas primer dengan klorofil-a dikarenakan cara ini termasuk cara yangmudah, pengukuran langsung dilakukan terhadap klorofil-a fitoplankton danklorofil-a merupakan pemegang kunci dalam proses fotosintesis sehingga dapatdigunakan untuk produktivitas primer perairan. Selain itu pigmen klorofilfitoplankton terdapat pada semua organisme yang dapat melakukan prosesfotosintesis, kecuali purple and green bacteria (Riyono, 2007).

Page 3: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

4

TujuanMengetahui produktivitas primer ditinjau dari klorofil-a fitoplankton

berdasarkan tingkat kedalaman perairan danau Rawa Pening di kawasan karambadan perairan bebas, selain itu mengetahui nilai kelimpahan fitoplankton, indekskeanekaragaman fitoplankton, dan kekayaan spesies fitoplankton.

Metode Penelitian

1. Waktu dan Lokasi PenelitianPengambilan sampel air dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2013

di Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penentuan lokasisampling berdasarkan intensitas cahaya, karamba aktif, ijin pemilik karamba danjenis ikan yang sama dalam karamba. Pengambilan sampel dilakukan di 3 stasiunkawasan karamba dan 3 stasiun perairan bebas dengan 3 kali ulangan. Kedalamanditentukan berdasarkan secchi disk. Tingkat kedalaman yang ditentukan yaitu 0m(permukaan), 0,5 m dan 1 m. Pengambilan sampel air kedalaman 0,5m dan 1mdengan menggunakan lamute water sampler. Posisi stasiun berdasarkan GPS(Global Positioning System) pada Tabel 1. sebagai berikut:

Tabel 1. Lokasi pengambilan sampel air di sekitar kawasan karamba dan kawasanperairan bebas, Danau Rawa Pening

Stasiun Letak GeografisKaramba Perairan Bebas

1 S 07018’24.2” E 110025’37.6” S 07018’16.7” E 110025’32.6”2 S 07018’24.9” E 110025’41.4” S 07018’18.6” E 110025’34,0”3 S 07018’21.9” E 110025’16.1” S 07018’24.8” E 110025’41,4”

2. Pengambilan SampelSampel air nantinya dimasukkan dalam botol-botol selanjutnya diberi

label untuk dianalisa kandungan klorofil-a fitoplankton, kelimpahan fitoplankton,indeks keanekaragaman fitoplankton dan kekayaan spesies. Selain itu dilakukananalisa kualitas air yaitu nitrat, fosfat, amonia, DO, pH, dan suhu. Pengambilansampel air untuk kelimpahan, indeks keanekaragaman, dan kekayaan spesiesfitoplankton diambil sebanyak 1 l air rawa pening. Sampel air nantinya disaringdengan planktonet. Hasil sampel air yang tersaring langsung dimasukkan dalambotol film dan diberi pengawet lugol sebanyak 3 tetes tiap 15ml (Sachlan, 1982).Pengukuran suhu, pH dan kecerahan dilakukan dilapangan, sedangkan klorofil-a

Page 4: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

5

fitoplankton, DO, fosfat, nitrat, ammonia, kelimpahan, indeks keanekaragaman,dan kekayaan spesies fitoplankton dilakukan di laboratorium Universitas KristenSatya Wacana. Pengukuran sampel ini dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

3. Pengukuran ParameterParameter yang diujikan terdapat 3 yaitu biologi berupa klorofil-a, indeks

keanekaragaman, kelimpahan dan kekayaan spesies. Fisika yaitu kecerahan dansuhu. Kimia yaitu pH, DO, nitrat, amonia dan fosfat. Berikut ini merupakanparameter yang akan diuji dan metode yang akan digunakan

Tabel 2. Metode dan alat yang digunakan dengan parameter biologi, fisika dankimia perairan

Parameter Satuan MetodeA. Biologi

Klorofil-a mg/m3 Spektrofotometrik (ekstrak aseton) (Schwoerbel,1970)

Kelimpahan Sel/l Pencacahan (APHA, 1998)IndeksKeanekaragaman

H’ Shannon wiener diversity (Odum, 1996)

Kekayaan Spesies (Streble, 1974); (Heurck, 1984)B. Fisika

Kecerahan Cm Secchi disk / visualSuhu 0C Termometer (Hg)

C. KimiapH pH meterNitrat mg/l Spektrofotometer (Alaerts, 1984)Amonia mg/l Spektrofotometer hachFosfat mg/l Spektrofotometer hachDO mg/l Winkler (Alaerts, 1984)

3.1 Pengukuran klorofil-aPengambilan sampel air fitoplankton dilakukan sebanyak 1 L. Sampel air

tersebut dibawa ke laboratorium Biotekling Universitas Kristen Satya Wacanauntuk disaring dengan pompa vakum, dengan kertas saring whatman (Riyono,2006) dengan ukuran pori 1,2μm. Selanjutnya, kertas saring tersebut di letakkandi cawan petri dan di letakkan diatas waterbath selama 45 detik dengan suhu 800Cuntuk dipanaskan setelah itu dikering anginkan. Kertas saring selanjutnya di beri

Page 5: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

6

aseton 90% sebanyak 25 ml dan disimpan dalam lemari es selama 20 jam.Pengukuran klorofil-a dengan spektrofotometri dengan panjang gelombang665μm, 645μm, dan 630μm (Schwoerbel, 1970).

Klorofil-a = 11,6.A – 0,14.B – 1,31.C

Keterangan :A = D665

B = D645

C = D630

D = panjang gelombang

Perhitungan nilai klorofil-a, selanjutnya dihitung dengan menggunakanrumus (Schwoerbel, 1970) sebagai berikut:

Klorofil-a mg/m3 = C.v / IV

Keterangan :C = klorofil-av = Jumlah ekstrak asetonV = Volume air yang disaringl = panjang kuvet

Identifikasi Sampel FitoplanktonIdentifikasi sampel fitoplankton dilakukan di Laboratorium Ekologi dan

Perairan Biologi UKSW. Sebelum dilakukan identifikasi pada sampel fitoplankton,botol film dikocok terlebih dahulu, agar tidak ada yang mengendap di dasar botol.Sampel air diambil sebanyak 1 tetes (0,04 ml) (Sachlan, 1982) dengan pipet tetes,selanjutnya diteteskan pada object glass dan ditutup dengan cover glass (24 mm x24 mm) dan diamati dengan mikroskop sampai perbesaran 400x. Identifikasispesies fitoplankton, kelimpahan dan indeks keanekaragaman dengan bukuStreble (1974) dan Heurck (1984). Perhitungan individu fitoplankton dibantudengan alat hitung counter.

3.2 Kelimpahan FitoplanktonPerhitungan kelimpahan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

kelimpahan fitoplankton setiap spesies tertentu yang ditemukan selama

Page 6: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

7

pengamatan. Rumus perhitungan kelimpahan fitoplankton dihitung berdasarkanrumus APHA (1998) sebagai berikut :

N = n x (Vr / Vo) x (1 / Vs) x (Oi / Op)

Keterangan :N = Kelimpahan fitoplankton (sel/l)Oi = Luas gelas penutup preparat (24 mm2)Op = Luas amatan (24 mm2)Vr = Volume air sampel yang tersaring (1 l)Vo = Volume air sampel yang diamati (0,04 ml)Vs = Volume air sampel yang disaring (15 ml)n = Jumlah sel yang tercacah (sel)

3.3 Kekayaan SpesiesMerupakan perhitungan jumlah total spesies dalam satu komunitasS = perhitungan jumlah total spesies dalam 1 komunitas

3.4 Indeks Keanekaragaman FitoplanktonAnalisis indeks keanekaragaman (H’) dengan menggunakan rumus indeks

shanon weinner (Odum, 1996) sebagai berikut:

Keterangan :H’ = Indeks Keeanekaragaman Shanon-WienerS = Jumlah spesiesPi = ni/Nni = jumlah individu spesies iN = jumlah total fitoplankton.

4. Analisis DataData yang disajikan dalam penelitian merupakan rata-rata dari tiga kali

ulangan. Data yang didapatkan di analisis dengan menggunakan analisis two wayanova dengan α 5% untuk mengetahui pengaruh nilai klorofil-a pada kedalamanberbeda di kawasan karamba dan perairan bebas.

Page 7: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

8

Hasil dan Pembahasan

1. Klorofil-aNilai klorofil-a fitoplankton digunakan untuk mengetahui produktivitas

primer fitoplankton yang ada di Danau Rawa Pening. Berdasarkan uji statistik nilairata-rata klorofil-a mg/m3 menunjukkan adanya beda nyata tiap kedalaman danlokasi (karamba dan perairan bebas), serta tidak terdapat interaksi antara lokasidan kedalaman terhadap nilai klorofil-a. Adanya nilai beda nyata dapat dilihat darinilai sig <0,05. Berikut ini merupakan hasil uji two way anova terhadap nilaiklorofil-a (mg/m3) fitoplankton di berbagai lokasi dan kedalaman Danau RawaPening.

Tabel 3. Hasil uji two way anova terhadap nilai klorofil-a (mg/m3) fitoplankton diDanau Rawa Pening.

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:klorofil_a

SourceType III Sum of

Squares dfMean

Square F Sig.

Corrected Model 44.263a 5 8.853 13.021 .000

Intercept 980.359 1 980.359 1.442E3 .000

Lokasi 19.677 1 19.677 28.943 .000

Kedalaman 24.219 2 12.110 17.812 .000

Lokasi * Kedalaman .366 2 .183 .270 .768

Error 8.158 12 .680

Total 1032.781 18

Corrected Total 52.422 17

a. R Squared = ,844 (Adjusted R Squared = ,780)

Adanya beda nyata nilai klorofil-a terhadap lokasi dapat dilihat dari nilaiproduktivitas primer fitoplankton di kawasan karamba lebih tinggi daripadaperairan bebas, sedangkan untuk kedalaman menunjukkan permukaan memilikinilai produktivitas paling tinggi dan disusul dengan kedalaman 0,5m dan 1m.Berikut ini (Gambar 1) merupakan nilai rata-rata klorofil-a di Danau Rawa Pening :

Page 8: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

9

Gambar 1. Rata-rata klorofil-a mg/m3 fitoplankton pada berbagai kedalaman diDanau Rawa Pening

Berdasarkan diagram batang, nilai tertinggi di kawasan karamba terdapatdi area permukaan sebesar 9,97 mg/m3 selanjutnya kedalaman 0,5m yaitu 8,51mg/m3 dan kedalaman 1m yaitu 6,79 mg/m3. Nilai klorofil-a tertinggi di kawasanperairan bebas terdapat di area permukaan 7,58 mg/m3, selanjutnya kedalaman0,5m yaitu 6,35 mg/m3 dan terendah di kedalaman 1m yaitu 5,08 mg/m3.

Hasil penelitian menunjukkan adanya beda nyata kandungan klorofil-afitoplankton terhadap kedalaman. Hasil pengukuran klorofil-a fitoplankton(mg/m3) di semua lokasi terjadi penurunan nilai dari kedalaman 0m (permukaan),0,5 m dan 1 m. Adanya beda nyata kandungan klorofil-a terhadap kedalamandalam penelitian ini dikarenakan oleh cahaya dan kelimpahan. Nilai klorofil-a akansemakin menurun dengan bertambahnya kedalaman (Ruyitno, 2007; Barus dkk,2008; Wirasatriya, 2011). Hal ini dikarenakan dengan bertambahnya kedalamanmaka intensitas cahaya yang menembus perairan semakin berkurang. Adanyacahaya yang tinggi di area permukaan memungkinkan fitoplankton cenderungnaik ke permukaan untuk berfotosintesis dan menyerap zat hara (Facta dkk,2006). Selain itu fitoplankton dapat ditemukan di daerah fotik, yaitu daerah yangcahayanya mencukupi untuk berfotosintesis (Krismono dan Sugianti, 2007).Berkurangnya intensitas cahaya, mengakibatkan proses fotosintesis padafitoplankton kurang optimal (Pitoyo dan Wiryanto, 2002; Facta dkk, 2006).

Beda nyata nilai klorofil-a yang tinggi antar kedalaman juga disebabkanadanya kelimpahan fitoplankton dan nutrien. Hasil penelitian menunjukkan nilaiklorofil-a yang tinggi cenderung diikuti oleh tingginya nilai kelimpahanfitoplankton. Nilai kelimpahan suatu perairan dapat mempengaruhi tingginya nilaiklorofil-a. Hal ini dikarenakan setiap spesies fitoplankton akan membawa

Page 9: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

10

kandungan klorofil-a sehingga apabila nilai kelimpahan tinggi mengakibatkan nilaiklorofil-a juga tinggi (Pitoyo dan Wiryanto, 2002).

Hasil penelitian menunjukkan adanya beda nyata antar lokasi. Nilaiklorofil-a menunjukkan lebih tinggi di kawasan karamba daripada perairan bebas.Faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai klorofil-a dikarenakan unsur hara,kelimpahan fitoplankton, arus dan planktivor (Edward, 2003; Krismono danSugianti 2007; Manu, 2010; Piranti, 2014). Faktor yang mempengaruhi beda nyatadalam penelitian ini lebih dipengaruhi oleh faktor kelimpahan, arus, danplanktivor. Unsur hara kurang berpengaruh karena nilai unsur hara memiliki nilaiyang hampir sama antara kedua lokasi.

Kelimpahan mempengaruhi nilai klorofil-a dikarenakan nilai klorofil-aberhubungan dengan kelimpahan fitoplankton. Hasil penelitian menunjukkankelimpahan fitoplankton lebih banyak di kawasan karamba dibandingkan diperairan bebas. Hal ini sesuai pernyataan Manu, dkk (2010) bahwa nilaikelimpahan akan mempengaruhi nilai klorofil-a, karena setiap individufitoplankton akan membawa klorofil-a.

Arus berpengaruh karena kawasan perairan bebas merupakan perairandengan arus yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan karamba. Arus iniditimbulkan oleh putaran baling-baling dari perahu, gesekan dengan dasar perahukarena merupakan jalur transportasi nelayan, dan adanya angin. Adanya arusyang lebih besar di perairan bebas mengakibatkan fitoplankton sering berpindah-pindah tempat, hal ini diduga mengakibatkan nilai klorofil-a lebih sedikitdibandingkan kawasan karamba. Kawasan karamba memiliki nilai klorofil-a lebihtinggi karena di kawasan ini memiliki perairan yang lebih tenang dibandingkanperairan bebas. Perairan yang tenang mengakibatkan fitoplankton lebih lamatinggal dan berkembang biak di kawasan perairan tersebut (Krismono danSugianti, 2007).

Planktivor berdampak terhadap klorofil-a fitoplankton. Klorofil-a lebihtinggi di kawasan karamba diduga planktivor di karamba lebih sedikitdibandingkan perairan bebas. Planktivor di kawasan karamba hanya ikan nila danzooplankton sedangkan di perairan bebas berbagai macam ikan dan zooplankton.Selain itu ukuran ikan pada saat larva lebih suka mengkonsumsi pakan alamiseperti fitoplankton, sedangkan setelah bertambah besarnya ikan, maka ikandapat mengkonsumsi pelet dan pakan alami (Edward, 2003; Piranti, 2014).Karamba, hanya terdapat ikan nila dengan ukuran besar, sehingga nilai klorofil-alebih tinggi. Klorofil-a di perairan bebas rendah karena ikan yang berada diperairan bebas memiliki jenis, jumlah dan ukuran yang bervariasi, sehingga

Page 10: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

11

fitoplankton banyak yang dimakan oleh ikan-ikan di area tersebut, terutama ikanyang berukuran kecil.

2. Kekayaan SpesiesKekayaan spesies fitoplankton danau Rawa Pening pada penelitian ini

terlihat hampir sama yaitu berkisar 23 - 26 jenis spesies tiap stasiun. Berikut ini(gambar 4) merupakan kekayaan spesies tiap kedalaman yang berada di danauRawa Pening

Gambar 2. Kekayaan spesies fitoplankton pada berbagai kedalaman di DanauRawa Pening

Kekayaan spesies tertinggi di kawasan karamba di bagian permukaan (0m)dengan nilai 26 jenis spesies, selanjutnya 0,5m yaitu 25 jenis dan 1m yaitu 23jenis. Kekayaan spesies di perairan bebas memiliki nilai yang sama yaitu di areapermukaan dan 0,5m yaitu 24 jenis spesies dan di kedalaman 1m yaitu 23 jenisspesies. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 63 jenis spesies dengan 5 kelas.Kelas Bacillariophyceae terdapat 34 jenis spesies, Chlorophyceae 20 jenis spesies,Cyanophyceae 5 jenis spesies, Conjugatophyceae dan Trebouxiophyceae 2 jenisspesies. Spesies sering muncul berasal dari kelas Bacillariophyceae (lihat dilampiran).

Bacillariophyceae banyak ditemukan karena mudah untuk beradaptasi dilingkungan, dan distribusi yang luas dari air laut, air tawar (Abida, 2010; Sari dkk,2013). Menurut Nybakken (1992), ukuran fitoplankton yang dominan tertangkappada plankton net yaitu Bacillariophyceae. Selain itu kelas fitoplankton dariBacillariophyceae, melimpah karena fitoplankton dari kelas ini merupakananggota utama fitoplankton yang terdapat di seluruh bagian perairan (Rokhimdkk, 2009).

Page 11: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

12

Spesies yang sering muncul tiap stasiun dan kedalaman adalah Synedraafflinis, Eunotia pectinalis, Fragillaria crotonensis, dan Rhizosolenia longiseta(Bacillariophyceae) sedangkan kelas Chlorophyceae adalah Colechaete scutata.Spesies ini sering muncul dikarenakan golongan alga yang dapat hidup padakomunitas perairan tercemar limbah organik (Curtis dan Curd, 1971 dalam Wijaya,2009). Sedangkan spesies dengan jumlah sedikit adalah Ophiocytium pervulum.Spesies ini ditemukan jumlah sedikit karena tidak toleran terhadap ketersediaanhara, adanya bahan pencemar, selain itu spesies ini menyukai pH yang agak asam± 4,5 (Watanabe, 1990 dalam Sari, 2013).

3. Indeks Keanekaragaman FitoplanktonIndeks keanekaragaman menunjukkan jumlah spesies yang mampu

beradaptasi di lingkungan tersebut. Semakin tinggi nilai indeks keanekaragamanmaka semakin banyak spesies yang mampu bertahan hidup pada lingkungantersebut. Melimpahnya unsur hara menyebabkan tingginya indekskeanekaragaman (Odum, 1996). Berikut gambar 3 merupakan indekskeanekaragaman fitoplankton di Danau Rawa Pening:

Gambar 3. Indeks keanekaragaman fitoplankton pada berbagai kedalaman diDanau Rawa Pening

Berdasarkan penelitian nilai indeks keanekaragaman (H’) fitoplanktonberkisar antara 2,88 sampai 2,96. Nilai indeks keanekaragaman di perairan bebastertinggi di 0m (permukaan) yaitu 2,96, selanjutnya 0,5m yaitu 2,94 dan 1m yaitu2,91. Nilai indeks keanekaragaman di karamba tertinggi di permukaan yaitu 2,95selanjutnya 0,5 m yaitu 2,89 dan 1m yaitu 2,88. Nilai 1<H’<3 merupakan indekskeanekaragaman dan penyebaran jumlah individu setiap jenis fitoplankton sedang(Odum, 1996).

Page 12: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

13

Nilai indeks keanekaragaman dan kekayaan spesies yang hampir samadikarenakan oleh cahaya dan nilai kualitas air yang hampir sama. Fitoplanktonyang lebih suka dengan cahaya sehingga fitoplankton tersebut akan naik kepermukaan (Facta dkk, 2006).

Karakteristik kondisi lingkungan yang hampir sama dilihat dari nilaikualitas air yang telah diukur menunjukkan nilai hampir sama antara kedalamanmupun lokasi. Nilai fosfat, amonia dan nitrat di Danau Rawa Pening termasukdalam nilai yang optimal dikarenakan masih dalam kisaran. Nitrat di kawasankaramba dan perairan bebas berkisar 0,64mg/l – 1.44 mg/l. Fitoplankton dapathidup berkisar 0,9mg/l – 3,5mg/l (Chu dalam Sari 2005). Kadar nitrat kurang dari0,114 mg/l menyebabkan nitrat menjadi faktor pembatas (Rumanti, dkk, 2014).Menurut Purnomo dkk, (2013) kandungan nitrat perairan >5mg/l menandakanperairan tersebut mengalami pencemaran antropogenik. Kadar nitrat >0,2mg/lmengakibatkan eutrofikasi sehingga pertumbuhan alga dan tumbuhan air cepat.Hasil pengukuran fosfat yaitu 0,15 mg/l – 0,28 mg/l. Fosfat untuk pertumbuhanoptimum bagi alga adalah 0,09 mg/l – 1,8 mg/l (Chu dalam Sari 2005) sedangkanfaktor pembatas berkisar bagi fitoplankton adalah 0,02mg/l (Rumanti dkk, 2014).Kesuburan perairan rendah apabila kadar fosfat berkisar 0-0,02 mg/l, kesuburansedang berkisar 0,021-0,05 mg/l dan kesuburan tinggi berkisar 0,051-0,1 mg/l(Purnomo dkk, 2013). Kadar amonia yang telah diukur berkisar antara 0,16mg/l -0,20mg/l. Ambang batas amonia adalah 0,2 mg/l (Simanjuntak, 2009). Nilaiamonia ini masih memenuhi baku mutu perairan karena kurang dari 0,2mg/l.

Selain unsur hara, nilai pH, DO, suhu dan kecerahan juga memiliki nilaiyang hampir sama. Nilai pH pada penelitian berkisar 6,54 sampai 6,82. MenurutPurnomo et al (2013) umumnya mikroorganisme dapat tumbuh secara optimumpada kisaran suhu 6 – 9 dan sensitif perubahan pH. Nilai DO selama penelitianantara 4,82 mg/l - 5,45 mg/l dan semakin menurun nilainya denganbertambahnya kedalaman. Kandungan oksigen yang masih dapat ditolerir olehfitoplankton adalah 3mg/l – 14,16mg/l. Nilai oksigen terlarut ini termasuk dalambatas yang sesuai untuk keberadaan fitoplankton (Yuningsih dkk, 2014). Hasilpengukuran suhu berkisar 26,370C – 27,130C, nilai yang didapatkan hampir samakarena keadaan cuaca cenderung sama. Nilai suhu sesuai pertumbuhan planktonsekitar 250C-300C (Krismono dan sugianti, 2007). Nilai kecerahan antar stasiunmemiliki nilai yang hampir sama yaitu antara 101 sampai 103. Nilai kecerahan initermasuk rendah, rendahnya nilai kecerahan ini dikarenakan tingginya partikeltersuspensi akibat adanya aktivitas sekitar perairan misalnya kegiatan pertanian,perikanan, transportasi dll.

Page 13: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

14

4. Kelimpahan FitoplanktonBerdasarkan hasil penelitian nilai kelimpahan fitoplankton di karamba

lebih tinggi daripada di perairan bebas. Kelimpahan fitoplankton di Danau RawaPening berkisar antara 83.220 sel/m3 – 217.542 sel/m3. Kelimpahan rata-ratafitoplankton setiap kedalaman ditampilkan pada Gambar 2. sebagai berikut:

Gambar 4. Kelimpahan fitoplankton (sel/l) pada berbagai kedalaman di DanauRawa Pening

Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan tertinggi di kawasan karambaterdapat di area permukaan (217.542 sel/m3), selanjutnya kedalaman 0,5m(170.708 sel/m3) dan terendah di kedalaman 1m (119.628 sel/m3). Kelimpahantertinggi di perairan bebas di permukaan (127.917 sel/m3), selanjutnya kedalaman0,5 m (108.708 sel/m3) dan kedalaman 1m (83.220 sel/m3). Berdasarkan datatersebut, nilai kelimpahan fitoplankton tertinggi di kawasan karamba permukaandan terendah di perairan bebas kedalaman 1m.

Pada penelitian ini, semakin dalam perairan terlihat kelimpahanfitoplankton akan semakin sedikit, hal ini berhubungan dengan adanya planktivordan distribusi fitoplankton terhadap cahaya. Untuk jenis ikan yaitu ikan nila danukuran ikan besar di karamba maka fitoplankton yang dimakan lebih sedikitdibandingkan perairan bebas. Di perairan bebas jenis ikan yang bermacam danukuran ikan dari larva (lebih suka fitoplankton) dan sampai ikan yang berukuranbesar mengakibatkan kelimpahan ikan di perairan bebas lebih sedikit (Situmorangdkk, 2013; Piranti, 2014).

Fitoplankton akan naik ke permukaan karena lebih menyukai adanyacahaya untuk berfotosintesis, mengakibatkan keberadaan fitoplankton dipermukaan akan lebih melimpah. Hal ini sesuai dengan pendapat Pitoyo danWiryanto, (2002); Facta, dkk (2006); Krismono dan Sugianti, (2007) distribusi

Page 14: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

15

vertikal fitoplankton lebih berkaitan dengan intensitas cahaya yang menembusperairan. Stratifikasi cahaya dalam kolom air, menyebabkan kemelimpahanfitoplankton terkonsentrasi pada permukaan perairan.

KesimpulanNilai rata-rata klorofil-a mg/m3 menunjukkan adanya beda nyata tiap

kedalaman dan beda nyata tiap lokasi (karamba dan perairan bebas), tetapi tidakterdapat interaksi antara lokasi dan kedalaman terhadap nilai klorofil-a.Berdasarkan lokasi, karamba memiliki nilai klorofil-a lebih tinggi daripada perairanbebas. Berdasarkan perbedaan kedalaman, menunjukkan permukaan memilikinilai klorofil-a yang lebih tinggi dan disusul dengan kedalaman 0,5m dan 1m. Nilaikelimpahan fitoplankton di kedua lokasi berkisar 83.220 sel/m3 – 217.542 sel/m3

dengan nilai kelimpahan semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman.Nilai indeks keanekaragaman di kedua lokasi berkisar 2,88 sampai 2,96. Kekayaanspesies di kedua lokasi berkisar 23-26 jenis spesies tiap stasiun.

Daftar PustakaAbida IW. 2010. Struktur Komunitas dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan

Muara Sungai Porong Sidoarjo. Kelautan 3(1): 36-41.Alaerts G, Santika SS. 1984. Metoda Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional.American Public Health Association (APHA). 1998. Standard Methods for the

Examinition of Water and Waste Water. 20thEd. Wangsington: Amer.Publ.Health Assciation Inc.

Barus TA, Sinaga SS, dan Tarigan R. 2008. Produktivitas Primer Fitoplankton danHubungannya dengan Faktor Fisik-Kimia Air di Perairan Parapat DanauToba. Jurnal Biologi Sumatera 3(1): 11-16.

Edward, Tarigan MS. 2003. Pengaruh Musim Terhadap Fluktuasi Kadar Fosfat danNitrat di Laut Banda. Makara Sains 7(2): 2.

Facta M, Zainuri M, Sudjadi SEP. 2006. Pengaruh Pengaturan Intensitas Cahayayang Berbeda Terhadap Kelimpahan Dunallella sp. dan Oksigen Terlarutdengan Simulator TRIAC dan Mikrokontroller AT89S52. Ilmu Kelautan11(2): 67-71.

Handayani S, Patria MP. 2005. Komunitas Zooplankton di Perairan WadukKrenceng, Cilegon, Banten. Makara Sains 9(2): 75-80.

Hariyadi S, Enam MA, Tri P, Sudodo H, Ario D. 2010. Produktivitas Primer EstuariSungai Cisadane pada Musim Kemarau. Limnotek 17 (1): 49-57.

Heurck HV. 1984. A Treatise On The Diatomaceae Suplement. No PublishKrismono, Sugianti Y. 2007. Distribusi Plankton di Waduk Kedungombo. Jurnal

Perikanan (J. Fish. Sci.) IX 1: 108-115.

Page 15: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

16

Manu G, Baroleh M, Kambey A. 2010. Studi Fitoplankton di Danau TondanoPropinsi Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan VI 1: 13-17.

Nuchsin R. 2007. Distribusi Vertikal Bakteri dan Kaitannya dengan KonsentrasiKlorofil-a di Perairan Kalimantan Timur. Makara Sains 11(1): 10-15.

Nybakken JW. 1992. Biologi Laut (Suatu Pendekatan Ekologis). (Terjemahan olehMuhamad Eidman). Jakarta: Gramedia.

Odum EP. 1996. Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Samingan, T. Dan SriGandono, B. Cet-3. Yogyakarta: Gajah Mada Press. IKAPI.

Pitoyo A, Wiryanto. 2002. Produktivitas Primer Perairan Waduk Cenglik Boyolali.Biodiversitas 3(1): 189-195.

Pratiwi NTM, Sigid H, Inna PA, Aliati I, Fitri JA. 2013. Komposisi Fitoplankton danStatus Kesuburan Perairan Danau Lido, Bogor-Jawa Barat MelaluiBeberapa Pendekatan. Jurnal Biologi Indonesia 9(10): 111-120.

Purnomo PW, Mustofa N, Purwandari Y. 2013. Hubungan Antara Total Bakteridengan Bahan Organik, NO3 dan H2S pada Lokasi Sekitar Eceng Gondokdan Perairan Bebas di Rawa Pening. Journal Of Management Of AquaticResources 2(3) : 85-92.

Riyono HS. 2006. Beberapa metode Pengukuran Klorofil Fitoplankton di Laut.Oseana XXXI 3: 33-44.

Riyono HS, Afdal, Rozak A. 2006. Kondisi Perairan Teluk Klabat Ditinjau dariKandungan Klorofil-a Fitoplankton. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia39: 55-73.

Riyono HS. 2007. Beberapa Sifat Umum dari Klorofil Fitoplankton. Oseana XXXII 1:23-31.

Rumanti M, Siti R, Mustofa NS. 2014. Hubungan Antara Kandungan Nitrat danFosfat dengan Kelimpahan Fitoplankton di Sungai Bremi KabupatenPekalongan. Diponegoro Journal of Maquares 3(1): 168-176

Sachlan M. 1982. Planktonologi. Semarang: Fakultas Peternakan dan PerikananUniversitas Diponegoro.

Sari LK. 2005. Kajian Saprobitas Perairan sebagai Landasan Pengelolaan DasKaligarang Semarang. Tesis. Semarang: Progam Pascasarjana UniversitasDiponegoro Semarang.

Sari RM, Sri NF, Putut MHB. 2013. Keanekaragaman Fitoplankton di Aliran SumberPanas Condrodimuko Gedungsongo Kabupaten Semarang. Unnes Jurnal ofLife Science 2(1): 110-116.

Schwoerbel J. 1970. Methods of Hydrobiology. German: Pergamon Press Ltd.Streble H, Krauter D. 1974. Das Leben im Wassertropfen. Franckh’sche: Kosmos

Bucher.Syah F. 2009. Neural Network-Dasar Pendugaan Konsentrasi Klorofil-A Secara

Vertikal. Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan, Madura,17 Desember 2009.

Page 16: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

17

Thoha H, Amri K. 2011. Komposisi dan Kelimpahan Fitoplankton di PerairanKalimantan Selatan. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 37(2): 371-382.

Wibowo H. 2004. Tingkat Eutrofikasi Rawa Pening dalam Kerangka KajianProduktivitas Primer Fitoplankton. Tesis. Magister Ilmu Lingkungan.Magister Progam Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Widianingsih, Retno H, Asikin D, Sugestiningsih. 2007. Kelimpahan dan SebaranHorizontal Fitoplankton di Perairan Pantai Timur Pulau Belitung 12(1): 6-11.

Widyorini N. 2009. Pola Struktur Komunitas Fitoplankton Berdasarkan KandunganPigmennya di Pantai Jepara. Jurnal Saintek Perikanan 4(2) : 69-75.

Wirasatriya A. 2011. Pola Distribusi Klorofil-a dan Total Suspended Solid (TSS) diTeluk Toli Toli, Sulawesi. Buletin Oseanografi Marina 1:137-149.

Yuningsih HD, Soedarsono P, Anggoro S. 2014. Hubungan Bahan Organik denganProduktivitas Perairan pada Kawasan Tutupan Eceng Gondok, PerairanTerbuka dan Karamba Jaring Apung di Rawa Pening Kabupaten SemarangJawa Tengah. Journal Of Maquares 3(1): 37-34.

Page 17: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

18

Lampiran

Tabel 3. Spesies fitoplankton pada berbagai kedalaman di Danau Rawa Pening

No. Nama SpesiesKaramba Perairan Bebas

1 2 3 1 2 3Bacillariophyceae

1 Amphora ovalis 22 17 14 18 15 72 Campylodiscus clipeus - 9 - 6 1 33 Cocconeis scutellum - - - - 6 34 Coscinodisous lacustris 3 - 3 - - -5 Cymbella microcephala 43 14 20 6 4 96 Cyclotella comta 8 11 - 11 2 -7 Cyclotella kutzingiana 3 0 7 6 6 45 Cyclotella operculata 13 8 11 - - 58 Diatoma elongatum 9 6 6 4 5 -9 Enzyonema prostatum 2 - 2 3 1 110 Eunotia pectinalis 25 25 18 35 23 2111 Eunotia flexuosa 11 3 - - - -12 Fragilaria crotonensis 19 20 26 5 10 713 Fragilaria capucina 19 23 9 14 9 714 Gomphonema intricatum - - - 11 2 215 Gomphospaeria lacustris 2 - 2 5 2 916 Melosira granulata 21 20 14 9 4 817 Melosira crenulata 8 8 2 15 16 918 Navicula stauroptera 9 9 5 4 7 419 Navicula lata 10 5 2 - 3 -20 Navicula cesatii 4 13 13 - - 121 Navicula iridis - 6 4 10 5 422 Rhizosolenia longiseta 36 29 26 23 24 2023 Nitzschia linearis 6 11 7 2 4 324 Nitzschia dissipata 7 - 10 4 4 -25 Nitzschia vitrea 2 - - - 3 -26 Nitzschia neicularis - 19 5 4 1 -27 Nitzschia vermicularis - - 4 3 3 228 Pleurosigma angulatum 5 5 2 - - 129 Pleurosigma macrum 9 - 2 - 2 4

Page 18: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

19

30 Selenastrum gracile - - 2 - - 131 Surirela ovalis - - - 2 - 132 Synedra acus 35 9 15 13 10 933 Synedra afflinis 72 54 25 14 13 834 Synedra ulna - 4 - - 8 6

Chlorophyceae35 Ankistrodesmus angustus 8 4 1 3 2 136 Chaetopeltis orbicularis - 5 3 8 8 437 Achanthosphaera zachariasli 2 - - 1 - -38 Actinastrum hantzsii 2 - - 1 4 -39 Characium ancora 3 - - - 2 -40 Coleochaete soluta 26 4 6 - 9 741 Coleochaete scutata 33 28 17 28 15 942 Gloeocystis vesiculosa 11 3 1 4 6 343 Gloeocystis ampia 2 2 2 - 3 144 Pediastrum biraditium - 1 3 4 2 445 Pediastrum duplex 7 3 5 6 1 -46 Planktosphaeria gelatinosa 7 2 - 2 4 347 Scenedesmus acutus 9 7 - 5 1 148 Scenedesmus denticulatus 9 - 6 4 - 249 Scenedesmus opoliensis 7 12 3 2 3 550 Scenedesmus securiformis - 7 3 - 3 451 Tribonema monochloron 5 - 8 12 10 452 Tetracoccus botryoides - - - 3 3 253 Pleurococcus vulgaris 4 5 5 3 2 254 Ophiocytium pervulum 5 1 1 2 - -

Cyanophyceae55 Merismopedia glauca 6 7 - 4 - 756 Chrococcus turgidus 5 2 - 8 3 257 Oscillatoria lauterbornii 19 15 8 11 10 258 Oscillatoria putrida 7 5 5 2 -59 Oscillatoria splendida 10 9 10 - - -

Trebouxiophyceae - - - - - -60 Crucigenia quadrata 3 11 - - 2 -61 Crucigenia rectangularis 3 - 4 - - -

Conjugatophyceae - - - - - -

Page 19: Hasil dan Pembahasan · 2017. 1. 13. · fotosintesis, untuk membentuk bahan organic dari bahan anorganik yang dikenal produktivitas primer ... Parameter yang diujikan terdapat 3

20

62 Staurastrum tetracerum 8 4 - - - -63 Cosmarium meneghinii - 3 1 2 - -

Keterangan :1 = kedalaman 0m (permukaan)2 = kedalaman 0,5 m3 = kedalaman 1 m