harun yahya – kemilau jagad raya pengganti kap

17
Harun Yahya – Kemilau Jagad Raya Adelia Firandi 201310410311173 Mutawasittin C

Upload: adelia-firandi

Post on 07-Nov-2015

258 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

tugas kuliah, harun yahya, kemilau jagad raya

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Harun Yahya Kemilau Jagad RayaAdelia Firandi201310410311173Mutawasittin CKepercayaan Para Yunani KunoPada abad ke 19, beberapa ilmuwan mulai menggali tentang keberadaan alam semesta ini. Kepercayaan yang dikemukakan oleh bangsa romawi pada saat itu adalah kepercayaan materialisme.Landasan kepercayaan ini, adalah menganggap bahwa materi adalah asal muasal dari suatu keberadaan, dan menolak keberadaan apapun selain materi.Banyak para ilmuwan yang akhirnya terpengaruh pada kepercayaan ini, sehingga menganggap bahwa alam semesta tiada akhir dan ada untuk selamanya. Ini menyatakan bahwa mereka juga telah mengingkari adanya Pencipta.Teori BigBangPada abad ke 20, teori ini dibantah oleh para ilmuwan dengan sistem teknologi yang mulai berkembang pada jamannya. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta terbentuk dari sebuah ledakan yang besar, yang akhirnya timbullah kepercayaan tentang adanya Tuhan.Pada tahun 1929, Habel, seorang astronom yang termashyur pada jamannya menemukan bahwa :1. Adanya galaksi-galaksi lain diluar galaksi kita2. Galaksi-galaksi tersebut berjalan menjauh3. Galaksi-galaksi tersebut juga berjalan menjauh antar satu dengan yang lain, seiring berjalannya waktuYang kesimpulannya, bahwa alam semesta itu mengembang, tidaklah diam.Teori tentang alam semesta ini, bisa diibaratkan pada sebuah permukaan balon. Yang artinya bahwa, jika kita menggambar titik-titik yang saling berdekatan pada permukaan balon, ketika balon tersebut ditiup, maka dengan sendirinya titik-titik itu kemudian menjauh satu sama lain.Yang artinya bahwa, alam semesta itu bervolume 0 dan berkembang tidak terhingga. Tetapi para ilmuwan tidak mengenal benda dengan volume 0. inilah yang masih belum bisa terpecahkan.Hingga mereka menyimpulkan bahwa, alam semesta terbentuk dari satu titik, yang kemudian meledak menjadi beberapa titik.Alam semesta dalam Al-QuranKebenaran tentang alam semesta, sebenarnya telah dikemukakan oleh Allah SWT dalam Al-Quran 14 abad sebelum penemuan Habel, bahwa Alam tercipta dari ketiadaan. Allah berfirman : "Dia Pencipta langit dan bumi.." (QS. Al An'am, 6:101)Teori para ilmuwan tentang berawalnya suatu alam semesta dari sebuah titik yang kemudian terpisah, juga telah disampaikan di Al-Quran 1400 tahun yang lalu. Allah berfirman : "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya... (QS. Al Anbiyaa', 21:30).Kemudian Al-Quran juga menceritakan bagaimana mengembangya alam semesta "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kamu benar0benar meluaskannya. (QS. Adz Dzaariyaat, 51:47)Kemenangan Teori BigBangS. Jaki, fisikawan yang berpedoman pada teori materialisme menolak mentah-mentah teori ini, dengan mengemukakan bahwa :Secara filosofis, pernyataan bahwa tatanan alam yang ada sekarang bermula secara tiba-tiba bagi saya sangat menjijikkanHayl, seorang astronom di Inggris juga menolak teori ini, dan mengemukakan teori baru yang dinamakan teori keadaan tetap. teori ini tidak jauh beda dari yang sebelumnya bahwa, alam semesta akan selalu ada dan jumlahnya tidak terhingga. teori ini mendukung teori materialisme.Robert wilson dan Arnold, ilmuwan yang berasal dari Amerika mencari bukti tentang teori bigbang dengan menemukan radiasi (radiasi latar alam semesta) bekas dari ledakan alam semesta yang tersebar di seluruh penjuru duniaArnold menyatakan "Astronomi menuntun kita kepada suatu kejadian unik, suatu alam semesta yang tercipta dari ketiadaan.."

kemudian dikirimlah sebuah satelit untuk mendeteksi adanya radiasi latar alam tersebut, yang akhirnya berhasil ditemukan bahwa terdapat bekas radiasi-radiasi dari ledakan besar.Selain itu, ditemukannya jumlah gas hidrogen dan helium yang ada diluar angkasa, sama dengan waktu yang diperhitungkan sejak terjadinya ledakan. Adanya gas hidrogen pada bintang-bintang diluar angkasa membuktikan bahwa alam tidak selamanya ada, karena, jika alam tiada awalnya, maka gas Hidrogen tidak ada, karena telah berubah menjadi Helium.Inilah bukti terbesar teori BigBangBukti diakui adanya Sang PenciptaDiakuinya teori Bigbang ini, juga telah turut diakui bahwa adanya Sang Pencipta bukanlah dari suatu materi. Hal ini yang jelas ditolak oleh para kaum materialis dan atheis, yang akhirnya terpaksa mereka terima.Antonie, seorang atheis dari amerika berkata "Luas diketahui bahwa pengakuan itu baik bagi jiwa, Karena itu, saya akan mulai mengakui bahwa.. kaum atheis harus risih pada kesepakatan terkini tentang alam semesta. sebab tampaknya, para ilmuwan kosmologi telah menyediakan bukti ilmiah..bahwa alam semesta ini memiliki awal."

Seorang astronom dari Amerika, Hugh Ross, menulis pada sebuah majalah "Jika permulaan waktu seiiring sejalan dengan awal alam semesta, maka, penyebab alam haruslah suatu wujud yang bekerja disuatu dimensi waktu yang sepenuhnya lepas dari, dan telah ada sebelum, dimensi waktu alam semesta. Ini memberitahu kita bahwa Sang Pencipta itu Mahatinggi, dan bertindak di luar batas-batas dimensi alam semesta.Keseimbangan Alam SemestaSelain alam yang muncul tidak tanpa sengaja, ilmuwan juga percaya bahwa adanya alam semesta muncul atas sebuah rancangan.Maka, memang benar bahwa Allah yang telah merancang tempat ternyaman bagi manusia. Kedudukan bumi di galaksi bimasakti, jarak antar bumi dengan matahari, gas-gas yang ada di atmosfer, jarak antar bumi dengan bulan, air yang memadai, adalah bukti bahwa Allah telah mempersiapkan dan merancang tempat yang layak bagi manusia.Penyelarasan Cermatadalah metode dimana menyelaraskan apa yang ada di alam semesta ini dan bagaimana awal terbentuk, atau bagaimana prosesnya.Henry Marganeau, seorang ilmuwan berkata bahwa " Penyelarasan cermat yang mengagungkan terjadi dalam hukum-hukum yang memungkinkan (kerumitan) ini. Kesadaran akan kerumitan hasil (penyekarasan itu) membuat sangat sulit menghindari pemakaian kata "ajaib" tanpa berpihak mengenai status keberadaan dunia ini"John Heeren, seorang pengamat di NASA juga menyatakan bahwa " Jika alam semesta tidak dibuat dengan kecermatan tertinggi, kita tidak mungkin pernah ada. Menrut saya, keadaan ini menandakan bahwa alam semesta diciptakan agar manusia dapat hidup didalamnya.Kepercayaan adanya sangkut paut Sang PenciptaJ.N Willford seorang astrofisika dari Amerika mengatakan "Saya melihat amat tidak mungkin tatanan semacam itu lahir dari kekacauan. Tuhan.. adalah penjelasan bagi keajaiban keberadaan, mengapa ada sesuatu dari ketiadaan."

Allah Berfirman dalam Al-Quran"Yang kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. dan Dia tidak mempunyai anak, dan tiada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya). dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukuranyya dengan serapi-rapinya. (QS.Al Furqaan, 25:2)

Seandainya pasca peristiwa Big Bang alam semesta ini mengembang dengan kecepatan sedikit saja lebih besar daripada yang seharusnya, maka materi yang ada di dalamnya akan berhamburan dan menyebar di seantero jagat raya, hilang entah ke mana sehingga memustahilkan pembentukan galaksi maupun bintang. Atau, jika materi tersebut terpisah dan memencar dengan kecepatan sedikit saja lebih lambat daripada yang ada, maka seluruh materi akan saling menyatu dan menggumpal sehingga tidak memungkinkan terbentuknya gugusan-gugusan bintang. Ini hanyalah satu contoh saja pengaturan dan perhitungan cermat dari keseluruhan bangunan alam semesta. Bukti bahwa alam semesta berada dalam keteraturanJarak antar planet-planet di angkasa terbukti tidak dapat terhitung oleh para ilmuwan. Ini membuktikan bahwa, jauhnya jarak antar planet di angkasa adalah suatu keteratutran yang telah dibuat secara cermat, agar planet-planet tidak saling bertabrakan.Jarak antar bumi dengan matahari adalah sekitar 150.000.000 km, menunjukkan bahwa bumi adalah tempat yang sesuai untuk ditinggali manusia."Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka, lihatlah berulang-ulang. adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (QS. Al Malik, 67:3)