handout pengantar ekonomi kelas x semester 1 tahun 2013

Upload: sefti-wiri-f

Post on 03-Mar-2016

118 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ss

TRANSCRIPT

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 1

    MODUL

    PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS

    UNTUK SMK KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN

    KELAS X SEMESTER 1

    Disusun oleh :

    WINDU MAHMUD, S.Pd.,M.Eng.

    NIP. 197809252005011009

    SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BANTUL

    Jalan Parangtritis Km. 11 Sabdodadi Bantul

    2013

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 2

    Pengertian Ilmu Ekonomi

    Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan

    kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan

    manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

    Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

    Ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan diberi gelar sebagai the oldest

    art, and the newest science yaitu seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda.

    Masalah-masalah ekonomi lahir serentak dengan terbitnya matahari kemanusiaan puluhan

    ribu tahun silam. Tidak ada satu cabang ilmu pun yang lebih tua ataui lebih dahulu lahir

    daripadanya. Kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, pakaian dan tempat tinggal telah

    memaksa manusia, penghuni-penghuni pertama bumi ini, untuk bergumul dan bergaul

    dengan masalah-masalah ekonomi. Pada saat-saat awal kehidupan manusia, istilah ekonomi

    sendiri belum ada.

    Istilah ekonomi lahir di Yunani (Greek) dan dengan sendirinya istilah ekonomi berasal dari

    kata-kata bahasa Yunani. Asal katanya Oikos Nomos yang artinya management of household

    or estate (tata laksana rumah tangga dan kepemilikan).

    Definisi paling terkenal ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang

    berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala

    masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi

    kebutuhan atau untuk mecapai kemakmuran. Definisi tersbut sebuah definisi ringan dan

    sebuah definisi yang disediakan untuk orang-orang awam, sedangkan yang kita perlukan

    adalah sebuah definisi yang memadai.

    Dalam hal ini Paul Anthony Wamuelson, seorang ahli ekonomi dari Massachusetts Institute

    of Technology, telah mengumpulkan enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam

    definisi tersebut adalah :

    1. Ilmu ekonomi atau ekonomi politik (political economy), adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang, dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup

    atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar manusia;

    2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja,

    barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langkah dan

    terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai-bagai barang (misalnya daging,

    mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta

    mendistribusikan (membagikannya) kepada pelbagai anggota masyarakat untuk

    mereka pakai/konsumsi;

    3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan;

    4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisir kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya;

    5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan;

    6. Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.

    Profesor Paul Anthony Samuelson menyatakan bahwa setiap sarjana ekonomi bisa saja

    memperluasnya menjadi berkali-kali lipat lebih banyak. Namun demikian, Profesor Paul

    Anthony Samuelson akhirnya memberikan pernyataan sebagai kesimpulan. Tulisnya: Para

    ahli ekonomi sekarang lebih sepakat untuk menerima kebenaran sebuah definisi umum

    sebagai berikut :

    Economic is the study of how man and society end up choosing, with or without the use of

    money, to employ scare productive resources that could have alternative uses, to produce

    various commodities and distributive them for consumption, now or in the future, among

    various people and groups in society. It analizes the cost and benefits of improving pattern of

    resoursces allocation.

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 3

    Ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara-cara manusia dan masyarakat

    menentukan/menjatuhkan pilihannya, dengan atau tanpa menggunakan uang untuk

    menggunakan sumber-sumber produktif yang langkah yang dapat mempunyai penggunaan-

    penggunaan alternatif, untuk memprodusir pelbagai barang serta membagikannya untuk

    dikonsumsi, baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang, kepada pelbagai golongan

    dan kelompok di dalam masyarakat. Ilmu ekonomi itu menganalisis besarnya biaya-biaya

    serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan di dalam pola alokasi

    sumber-sumber.

    Melihat definisi diatas terlihat beberapa hal yang menjadi pokok pikiran. Pertama. bahwa

    masalah utama (main or central problem) setiap tingkah laku ekonomis atau masalah utama

    di dalam ilmu ekonomi, adalah masalah pemilihan (problem of choice). Yang dimkasud

    pemilihan disini adalah pemilihan cara-cara penggunaan sumber-sumber produktif yang dapat mempunyai penggunaan alternatif. Artinya bahwa setiap barang mempunyai tidak

    hanya satu saja penggunaan. Misalnya, dari sebidang tanah harus dilakukan pilihan, untuk

    ditanami, dijual atau untuk didirikan diatasnya bangunan, tidak mungkin untuk menggunakan

    sebidang tanah bagi ketiga kepentingan tadi sekaligus. Dalam hal pemecahan problem of

    choice, ilmu ekonomi turun tangan sehingga pemilihan dapat dijatuhkan kepada penggunaan

    yang paling menguntungkan.

    Kedua, adalah kenyataan bahwa sumber-sumber produktif itu merupakan barang yang

    langka atau jarang. Langkanya sumber-sumber produktif itu memberi arti bahwa

    penggunaannya harus cermat dan tepat. Dan masalahpun kembali kepada problem of choice.

    Ketiga, tentang penggunaan uang. Dinyatakan dalam definisi diatas bahwa keharusan

    penggunaan uang didalam proses perekonomian hanyalah merupakan soal kedua saja. Soal

    utamanya adalah menentukanpilihan penggunaan seperti yang sudah disebutkan diatas, untuk

    kemudian berdasarkan pilihan itu dilakukan produksi. Bagaimanapun pentingnya uang

    dalam proses perekonomian, tetapi tidak boleh dikatakan bahwa proses perekonomian harus

    terhenti karena tiadanya uang.

    Kempat, adalah mengenai produksi serta pembagian hasilnya kepada anggota masyarakat

    untuk dikonsumsi. Didalam setiap masyarakat apakah itu masyarakat komunis yang kolektif

    atau suatu kabilah penghuni South Sea Island, atau suatu bangsa yang kapitalis, kedua hal ini,

    yaitu produksi dan konsumsi sebenarnyalah harus selalu ada bersama-sama.

    Harus selalu ada sekelompok dari anggota masyarakat yang membuat barang-barang dan

    jasa-jasa guna dipakai atau dinikmati hasilnya oleh sekelompok anggota masyarakat yang

    lain. Bahkan, apa yang disebut sebagai The Three Fundamental and Interdependent

    Economic Problem seperti di bawah ini, dengan jelas mencakup masalah ini

    1. What commodities shall be produced and in what quantities ? Barang-barang apa yang akan dibuat dan seberapa banyak ? artinya, berapa banyak serta yang

    manakah diantara barang-barang dan jasa-jasa yang sekian banyaknya itu yang

    dipilih untuk dibuat dan dihasilkan ?

    2. How shall good be produced? Dengan cara bagaimanakah barang-barang itu akan dihasilkan? Artinya, siapa yang akan mengerjakan dan dengan sumber-

    sumber apa serta dengan system teknologi yang bagaimanakah barang-barang itu

    dihasilkan.

    3. From whom shall goods be produced- Untuk siapakah barang-barang yang dihasilakn itu nantinya? artinya, siapakah yang harus menikmati serta memperoleh manfaat daripada yang dihasilkannnya barag-barang tersebut ? atau

    dengan perkata lain bagaimanakah seluruh produk (hasil produksi) nasional

    dibagikan kepada anggota masyarakat?

    Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom, bersifat fundamental sekali, serta

    dihadapi oleh setiap perekonomian-perekonomian yang sedang berkembang maupun yang

    sudah maju, perekonomian komunis ataupun kapitalis, perekonomia kuno maupun modern,

    perekonomian desa maupun kota tetapi tidak semua perekonomian itu memecahkan ketiga

    masalah tersebut dengan cara yang sama.

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 4

    Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom erat sekali bersangkut paut dengan

    masalah keempat yang terdapat di dalam definisi ilmu ekonomi yang telah tersebutkan diatas.

    Kelima, adalah tentang bagian terakhir definisi diatas yaitu. Bunyinya adalah Ilmu ekonomi itu menganalisis besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena

    adanya perbaikan di dalam pola alokasi sumber-sumber.

    Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

    Kata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani, ? (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan (nomos), atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi

    dan data dalam bekerja.

    Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling

    terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa

    dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya.

    Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan

    pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang

    moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,

    kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya

    ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.

    Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam

    konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah pembuatan keputusan dalam berbagai bidang dimana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya bidang pendidikan,

    pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama.

    Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-

    artikelnya, ia menerangkan bahwa, ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok

    persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku

    manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa

    kritikus.

    Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada

    sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan

    mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat

    kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar, sehingga

    tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa yang seharusnya dilakukan oleh para ahli ekonomi ?.

    Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad

    18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of

    Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa.

    Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang

    dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian

    berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl

    Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

    Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa

    yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini

    menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh

    karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini.

    Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga

    sebagai instrumen utamanya.

    Ekonomi Menurut Aliran Klasik

    Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang

    menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai

    penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 5

    Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu

    menciptakan keseimbangan, oleh karenanya, intervensi pemerintah harus dilakukan agar

    distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling bertarung dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : new

    classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.

    Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori

    pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang

    pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih nobel

    Douglass C. North.

    Beberapa tokoh ekonomi klasik seperti Adam Smith (1723-1790), Thomas Robert Malthus

    (1766-1834), Jean Baptiste Say (1767-1832), David Ricardo (1772-1823), Johan Heinrich

    von Thunen (1780-1850), Nassau William Senior (1790-1864), Friedrich von Herman, John

    Stuart Mill (1806-1873) dan John Elliot Cairnes (1824-1875) memperoleh kehormatan dari

    Karl Marx (1818-1883) atas keklasikan dalam mengetengahkan persoalan ekonomi yang

    dinilai tidak kunjung lapuk. Berbeda dengan kaum Merkantilis dan Physiokrat, kaum klasik

    memusatkan analisis ekonominya pada teori harga. Kaum klasik mencoba menyelesaikan

    persoalan ekonomi dengan jalan penelitian faktor permintaan dan penawaran yang

    menentukanharga.

    John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat bahwa pandangan klasik yang memusatkan

    perhatian analisa ekonominya pada teori harga, maka perlu dipahami arah penggunaan alat

    produksi dengan sempurna. Dalam hubungan ini maka pengertian klasik diperluas kepada

    para ahli ekonomi yang tidak menganggap tidak mungkin adanya suatu pengangguran yang

    tidak dikehendaki (involuntary unemployment).

    Salah satu hasil pemikiran kaum klasik yang sangat mempengaruhi dunia dalam era

    globalisasi adalah pemikiran mengenai perdagangan internasional. Pemikiran kaum klasik

    menentang pemikiran kaum merkantilis yang hanya mementingkan masuknya logam mulia

    dan berorientasi ekspor dengan meminimumkan impor barang dari luar negeri.

    Kaum merkantilis meletakan tekanan pada perdagangan luar negeri. Kaum physiokrat

    memandang pertanian sebagai sumber segala kemakmuran. Adam Smith (1723-1790) sebagai

    tokoh aliran klasik menyatakan pendapatnya dalam bukunya yang berjudul Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yaitu: Pekerjaan yang dilakukan suatu bangsa adalah modal yang membiayai keperluan hidup rakyat itu pada asal mulanya, dan dengan

    hasil-hasil pekerjaan tersebut dapat dibeli keperluan-keperluan hidupnya dari luar negeri. Kapasitas produktif daripada kerja selalu bertambah dikarenakan adanya pembagian kerja

    yang makin mendasar dan rapi.

    Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas muncullah masalah pokok

    ekonomi.

    Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita

    akan membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup

    berkelompok atau bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonom klasik, ekonom neoklasik,

    dan ekonom modern.

    Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak

    pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang

    seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai

    kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok

    ekonomi di masyarakat.

    Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan

    kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah

    konsumsi.

    a. Masalah Produksi

    Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat.

    Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 6

    jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus

    diproduksi. Munculnya pertanyaan tersebut di atas tidak lain karena heterogennya

    masyarakat. Dengan demikian, tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan

    menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak

    dikonsumsi masyarakat.

    b. Masalah Distribusi

    Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan

    sarana dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut

    yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen

    dan tidak tertimbun di produsen.

    c. Masalah Konsumsi

    Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau

    dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang

    tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh

    masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau

    oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya?

    Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

    Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku

    ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai

    kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang

    terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

    Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari.

    Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.

    Ekonomi Mikro

    Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian

    kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori

    ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara

    individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan

    pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam

    menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga,

    sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).

    Ekonomi Makro

    Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme

    bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan

    faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat

    dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis

    produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah

    seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang

    dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran,

    perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat

    kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan

    sebagai teori pendapatan (income theory).

    Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah Sisi permintaan

    agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan pentingnya kebijakan dan campur

    tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 7

    Jenis-jenis Ilmu Ekonomi

    Jenis-jenis analisis ilmu ekonomi yaitu sebagai berikut :

    a. Teori Ekonomi (Analysa Economic), yakni ilmu yang menerangkan hubungan peristiwa-

    peristiwa ekonomi kemudian merumuskan hubungan-hubungan itu dalam suatu hokum

    ekonomi. Contoh : Hukum Permintaan (Jika harga suatu barang naik maka jumlah barang

    yang diminta akan berkurang. Jika harga barang turun maka jumlah barang yang diminta

    akan bertambah), Hukum Penawaran (Jika harga barang naik maka jumlah yang ditawarkan

    akan bertambah. Jika harga barang turun maka jumlah yang ditawarkan akan berkurang),

    Teori Produksi, dan lain-lain.

    b. Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economics), yakni ilmu yang menggambarkan keadaan

    yang sebenarnya dari wujud dalam perekonomian. Contohnya seperti keadaan petani di Jawa

    Tengah, inflasi yang meningkat pada tahun 1998, dan lain-lain.

    c. Ekonomi terapan (Aplied Economics), yakni ilmu ekonomi yang mengkaji tentang

    kebijakan-kebijakan yang perlu dilaksanakan dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi.

    Contoh : Ekonomi Moneter, Ekonomi Koperasi, Ekonomi Perusahaan, dan lain-lain.

    Pada intinya, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengakui realitas kelangkaan lalu memikirkan

    cara mengorganisasikan masyarakat dalam suatu acara yang menghasilkan pemanfaatan

    sumber daya ekonomi yang paling efisien. Disinilah ilmu ekonomi memberikan

    kontribusinya (sumbangan) yang unik. Pengkajian ilmu ekonomi dilakukan dalam dua

    tingkatan. Pertama, pengkajian berdasarkan keputusan rumah tangga individual dan

    perusahaan. Dapat dikaji interaksi rumah tangga individual dan perusahaan di pasar untuk

    barang dan jasa tertentu. Kedua, dapat dikaji operasi perekonomian secara menyeluruh yang

    merupakan kumpulan dari semua pengambil keputusan di semua pasar.

    Prinsip Ekonomi

    Semua tindakan ekonomi, apakah itu menghasilkan barang (kegiatan produksi), menyalurkan

    barang kepada pihak yang membutuhkan (kegiatan distribusi), atau menggunakan barang

    tersebut untuk memenuhi kebutuhan (kegiatan konsumsi), harus selalu didasarkan pada

    prinsip ekonomi. Masalah pokok yang dihadapi semua orang adalah kelangkaan alat pemuas

    kebutuhan dibandingkan kebutuhan yang tak terbatas. Oleh karena itu, manusia harus pandai-

    pandai menentukan kebutuhan mana yang harus dipenuhi lebih dahulu dengan alat pemuas

    yang tersedia. Agar dapat membuat pilihan terbaik, manusia harus memerhatikan prinsip

    ekonomi. Prinsip ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut. Dengan pengorbanan tertentu,

    manusia akan berusaha untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya. Untuk memperoleh hasil

    tertentu, manusia akan berusaha untuk melakukan pengorbanan sekecil-kecilnya. Semua

    tindakan ekonomi, apakah itu menghasilkan barang (kegiatan produksi), menyalurkan barang

    kepada pihak yang membutuhkan (kegiatan distribusi), atau menggunakan barang tersebut

    untuk memenuhi kebutuhan (kegiatan konsumsi), harus selalu didasarkan pada prinsip

    ekonomi.

    Jadi Prinsip ekonomi adalah tindakan dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil

    sebesar-besarnya, atau tindakan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan

    hasil tertentu.

    Ciri- ciri prinsip ekonomi

    1. Selalu bersikap hemat

    2. Selalau menentukan skala prioritas (kebutuhan yang mendesak atau penting didahulukan dan diurutkan sampai kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak)

    3. Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis (melalui perencanaan yang matang)

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 8

    4. Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit (pengeluaran biaya diikuti dengan hasil yang ingin diperoleh)

    Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi

    Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah guna suatu barang. Dalam melakukan

    kegiatannya, produsen harus selalu berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan berusaha

    memproduksi barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan

    sarana produksi yang dimilikinya. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam

    kegiatan produksi, antara lain sebagai berikut.

    1. Hanya memproduksi barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, sebelumnya produsen harus melakukan pengamatan pasar terlebih dahulu agar

    tidak salah menentukan barang yang akan diproduksi.

    2. Menetapkan harga barang/jasa yang dapat menghasilkan keuntungan terbesar, tetapi terjangkau oleh pembeli.

    Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

    Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen (pihak

    yang menggunakan hasil produksi). Dalam melakukan kegiatannya, distributor pun selalu

    berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan membeli barang kepada produsen dan

    menyalurkannya kepada konsumen dengan berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar

    mungkin. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi, antara lain

    sebagai berikut.

    1. Berusaha memperoleh barang dengan harga murah dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih mahal untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin,

    tetapi tetap dengan memerhatikan daya beli konsumen.

    2. Memberikan pelayanan sebaik mungkin dengan keramahan, tutur kata yang baik, dan tanpa niat membohongi konsumen.

    Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

    Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi guna suatu barang. Seperti halnya

    produsen dan distributor, dalam melakukan kegiatannya konsumen pun harus selalu

    berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan berusaha mengonsumsi barang dan jasa untuk

    mendapatkan kepuasan sebesar mungkin. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam

    kegiatan konsumsi, antara lain sebagai berikut:

    1. menyusun daftar barang/jasa yang dibutuhkan dengan urutan dari yang terpenting sampai yang tidak penting;

    2. mengonsumsi barang/jasa mulai urutan teratas pada daftar skala prioritas kebutuhan yang telah disusun;

    3. berusaha menyisihkan penghasilan untuk ditabung.

    Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa semua kegiatan ekonomi, apakah itu kegiatan

    produksi, distribusi, ataupun konsumsi harus berlandaskan prinsip ekonomi. Namun, perlu

    diingat bahwa keuntungan/kepuasan yang besar jangan sampai diperoleh dengan

    menghalalkan segala cara, tetapi tetap berpedoman pada etika yang berlaku dan didasari oleh

    moral yang baik dari para pelakunya.

    Kelangkaan

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 9

    Apakah Anda menginginkan sebuah rumah yang mewah, mobil baru, bahkan makanan yang

    lezat setiap hari?. Meskipun semua keinginan tersebut telah Anda penuhi, pasti akan muncul

    keinginan-keinginan yang lain. Pada umumnya keinginan mausia adalah tidak terbatas,

    sedangkan sumberdaya yangdigunakan sebagai alat pemuas keinginan tersebut terbatas

    adanya. Kondisi inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kelangkaan. Banyak para

    ekonomi yang berpendapat bahwa permasalahan utama dalam ilmu ekonomi adalah

    mengatasi kelangkaan, yaitu bagaimana manusia menggunakan sumberdaya yang terbatas

    untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas. Kelangkaan akan terjadi apabila jumlah

    yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia pada harga sebesar nol, sehingga menuntut

    manusia untuk melalukan pilihan. Keinginan manusia adalah tidak terbatas. Hal inilah yang

    menyebabkan kebutuhan manusia menjadi beragam adanya. Dalam hal ini ketika sebuah

    keinginan tersebut menuntut adanya pemenuhan, maka ia akan menjadi sebuah

    kebutuhan. Contoh, ketika kita lapar maka kita ingin makan. Dalam kasus ini, ketika

    keinginan makan tersebut menuntut adanya pemenuhan maka menjadi kebutuhan untuk

    makan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan adanya alat pemuas

    kebutuhan, yaitu barang dan jasa.

    Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan dihasilkan dari sumber

    daya atau faktor produksi. Akibat keterbatasan sumberdaya maka barang dan jasa yang

    tersedia juga terbatas, atau akibat sumberdaya langka maka barang dan jasa juga langka.

    Barang dan jasa dikatakan langka jika jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia.

    Kelangkaan berbeda dengan kekurangan barang dan jasa. Perhatikan ilustrasi berikut ini:

    Ilustrasi 1:

    Seorang guru menggunakan keilmuan yang ia miliki dan sumberdaya lain yang langka

    seperti kemampuan mengajar, waktu dan tenaganya dalam mengajar untuk

    mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh tersebut ditukarkan dengan tempat

    tinggal, pakaian, makanan, dan ribuan barang dan jasa lainnya untuk memenuhi

    keinginan guru tersebut.

    Ilustrasi 2:

    Hujan deras yang mengguyur beberapa kota di pulau jawa selama dua hari telah

    menimbulkan musibah banjir dan berdampak pada lumpuhnya jalur transportasi antar kota.

    Akibatnya distribusi bahan pangan, khususnya komoditas beras ke berbagai kota, khususnya

    Surabaya terhenti. Situasi ini mengakibatkan jumlah persediaan beras di Kota Surabaya

    menipis dan beras pun sulit dijumpai di pasar.

    Ilustrasi pertama merupakan contoh kasus kelangkaan. Kasus yang dialami oleh guru

    tersebut mencerminkan kelangkaan. Sumber daya yang dimiliki oleh guru, seperti keilmuan,

    kemampuan mengajar, waktu dan tenaga adalah terbatas, sedangkan keinginan yang

    dimiliki guru tersebut tidak terbatas, maka munculah masalah kelangkaan. Permasalahan

    kelangkaan tersebut dapat diatasi dengan membuat pilihan. Pembuatan pilihan dalam kondisi

    yang serba langka mengharuskan guru tersebut kehilangan kesempatan untuk

    memperoleh barang dan jasa tertentu.

    Adapun ilustrasi yang kedua bukan merupakan kelangkaan melainkan kekurangan barang

    dan jasa dalam hal ini kekurangan beras. Akibat terputusnya jalur transportasi,

    distribusi beras ke Kota Surabaya terhambat sehingga jumlah persediaan beras pun

    menipis. Dalam hal ini masyarakat di Kota Surabaya mengalami kekurangan beras bukan

    kelangkaan beras.

    Dengan demikian perbedaaan utama antara kelangkaan dan kekurangan terletak pada ada

    tidaknya keputusan untuk membuat pilihan. Barang dan jasa langka karena sumber daya

    langka. Keterbatasan sumber daya berakibat tidak semua keinginan dapat terpenuhi, maka

    kita harus membuat pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil mengandung biaya

    peluang, yaitu hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu. Inilah

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 10

    yang disebut dengan kelangkaan. Sementara dalam kasus kekurangan tidak menuntut

    adanya keputusan untuk membuat pilihan. Kekurangan jumlah barang dan jasa akan

    berdampak pada naiknya harga barang tersebut. Adapun implikasi perilaku atas

    kekurangan tersebut adalah mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi.

    Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk

    memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah

    kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti

    segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang

    digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang

    harus dipenuhi. Kelangkaan mengandung dua pengertian:

    1. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

    2. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.

    Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat

    memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas.

    Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masal

    ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan

    yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya

    dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak

    terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan

    Faktor Penyebab Kelangkaan :

    1. Keterbatasan sumber daya

    Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja

    jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan.

    Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap

    saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.

    2. Perbedaan letak geografis

    Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang

    sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula

    daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber

    daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai

    sumber daya yang melimpah.

    3. Pertambahan jumlah penduduk

    Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan

    produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert

    Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16,

    dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1,

    2, 3, 4, 5, dan seterusnya).

    4. Keterbatasan kemampuan produksi

    Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan.

    Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah,

    atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi

    juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju,

    perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara

    berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada

    perkembangan teknologinya.

    5. Bencana alam

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 11

    Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan

    kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah

    manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain

    telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat

    usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam

    tersebut

    6. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia

    Manusia harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan karena

    kesalahan manusia, sumber daya yang tersedia menjadi rusak. Misalnya penebangan

    hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan menjadi gundul dan

    mengakibatkan banjir

    7. Keterbatasan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada

    Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi karena

    kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-faktor yang lain

    8. Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan

    Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak

    terbatas dengan alat atau benda yang jumlahnya terbatas

    Strategi Mengatasi Kelangkaan Sumber daya

    Adapun strategi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya dikelompokkan menjadi 2 cara,

    yaitu menyusun skala prioritas kebutuhan dan berlaku arif dan bijaksana dalam

    memanfaatkan sumber daya

    1. Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan

    Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar tentang berbagai macam kebutuhan hidup

    yang disusun berdasarkan kepentingannya, dari yang paling penting dan mendesak, dapat

    ditunda pemenuhannya hingga tidak perlu dipenuhi. Dalam menyusun skala prioritas

    kebutuhan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya 2 point berikut

    a. Urutan pemuasan kebutuhan harus didasarkan pada tingkat kepentingan dan mendesak tidaknya kebutuhan tersebut . Langkah ini perlu dilakukan agar kita dapat

    menentukan kebutuhan apa saja yang perlu segera dipenuhi dan mana yang masih bisa

    ditunda pemenuhannya.

    b. Disesuaikan dengan penghasilan. Karena semua kebutuhan tetap tidak akan terpenuhi apabila total uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lebih besar daripada

    penghasilan.

    2. Berlaku Arif dan Bijaksana dalam Memanfaatkan Sumber Daya

    Berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya bisa diterapkan dengan

    melakukan usaha-usaha berikut.

    a. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif serta menggali yang belum terangkat. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang ada tidak cepat

    rusak atau puna dan yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal. Contohnya :

    memperbaiki barang yang rusak.

    b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui kegiatan ini diarapkan terbentuk tenaga tenaga terampil dan ahli di bidang sehingga dapat memaksimalkan kegunaan sumber

    daya. Misalnya, menyelenggarakan kursus menjahit dan pelatihan montir.

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 12

    c. Mengelola dan mendayagunakan sumber modal secara tepat guna. Pengelolaan sumber daya modal secara tepat guna akan membuat seseorang mampu mengatur

    penghasilannya dengan benar. Bagi pengusaha, ia bisa mengefisienkan biaya

    operasional sehingga keuntungan yang diperole pun maksimal

    Biaya Peluang

    Biaya Peluang/Biaya Opportunitas/Opportunity Cost/Biaya Implisit

    Biaya Peluang /Opportunity cost adalah nilai alternatif tertinggi yang harus dikorbankan

    karena ada pilihan lain yang diambil. Mengapa berbagai pilihan memiliki biaya opportunitas

    ? Orang harus mengorbankan sejumlah barang yang diinginkan agar dapat memiliki barang-

    barang lain karena sumber daya yang terbatas. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki

    uang Rp 5.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke

    Bali atau membeli sebuah Laptop. Jika ia memilih untuk membeli laptop, ia akan kehilangan

    kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih

    untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk membeli laptop.

    "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang

    Menghitung Biaya Peluang

    Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebihjelas perhatikan contoh

    berikut:

    Setelah lulus SMA, Anisa mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai kasir

    toko di dekat rumah dengan gaji Rp 900.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramuniaga

    di sebuah mall di kotanya dengan gaji Rp1.100.000,- per bulan.

    Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Anisa

    memutuskan bekerja sebagai kasir toko. Keputusan Anisa memilih bekerja sebagai kasir toko

    telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramuniaga yang sebenarnya bisa

    memberikan pendapatan Rp 1.100.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang

    ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp

    1.100.000,- per bulan

    Skala Prioritas dan Cara Menyusunnya

    Skala prioritas kebutuhan manusia adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat

    kepentingan kebutuhan. Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan manusia, dapat

    diketahui kebutuhan mana yang harus didahulukan dan kebutuhan mana yang dapat ditunda

    Pertimbangan Dalam Menyusun Skala Prioritas

    Setelah kebutuhan yang paling mendesak terpenuhi, maka kita baru boleh memikirkan

    bagaimana pemenuhan kebutuhan lainnya. Lagi-lagi manusia perlu menyusun skala prioritas,

    kebutuhan mana yang perlu didahulukan dan mana yang bisa ditunda. Ada beberapa hal yang

    perlu dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan skala prioritas, yaitu

    antara lain sebagai berikut :

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 13

    1. Tingkat Urgensi

    Hal yang pertama yaitu tingkat urgensinya, yaitu bagaimana didalam menentukan

    pilihan, mana yang harus didahulukan harus perlu dipertimbangkan seberapa jauh

    tingkat kepentingan hal tersebut.

    Sebagai contoh : Ada seorang anak yang akan menghadapai ujian, pada malam

    sebelum hari ujian ia akan belajar, namun tiba-tiba lampu kamar mati dan dia juga

    belum membeli pensil, manakah yang lebih penting dari lampu belajar atau membeli

    pensil? Dalam kasus ini hal yang diutamakan adalah membeli lampu kamar sebagai

    sarana penerangan belajar, sedangkan alat tulis bisa meminjam kakak atau adik

    terlebih dahulu.

    2. Kesempatan yang Dimiliki

    Yang kedua adalah apabila sustu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu saja,

    maka perlu didahulukan. Misalkan dalam suatu kondisi darurat, keselamatan atau

    kesehatan merupakan hal yang paling diutamakan. Demi kesembuhan dan kesehatan

    maka obat merupakan kebutuhan nomor satu dan yang paling utama untuk

    didahulukan dibandingkan hal lainnya yang bisa ditunda dan dikesampingkan terlebih

    dahulu.

    3. Pertimbangan Masa Depan

    Yang ketiga adalah bagaimana jika dalam menghadapai pilihan yang sulit, maka

    faktor masa depan juga perlu dipertimbangkan.

    Sebagai contoh : Ada berbagai pilihan bidang les yang ingin kita ikuti, namun karena

    keterbatasan suatu hal maka kita harus menentukan salah satu dan tidak bisa memilih

    keduanya, manakah yang harus kita pilih? Dalam hal ini kita harus

    mempertimbangkan mana yang paling bermanfaat bagi masa depan kita? Matematika

    atau Bahasa Inggris? Kedua hal tersebut semuanya penting, namun mengutamakan

    Bahasa Inggris merupakan pilihan yang paling tepat, sebab kegunaan Bahasa Inggris

    dimda depan yang akan datang lebih luas dibandingkan dengan Matematika. Ini

    adalah salah satu pilihan yang didasarkan dengan kebutuhan untuk masa depan.

    4. Kemampuan Diri

    Hal terakhir yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan skala prioritas

    adalah berawal dari sifat manusia yang mempunyai banyak keinginan dan selalu

    merasa tidak puas, namun ada hambatan karena keterbatasan kemampuan, baik dari

    segi ekonomi maupun yang lain. Maka perlu dipertimbangkan pula berdasarkan

    kemampuan yang dimiliki, baik dari segi materi maupun non materi agar pilihan yang

    diambil bisa tepat sesuai kemampuan.

    Sebagai contoh : Di era jaman sekarang ini, persaingan hidup dikota besar sangatlah

    ketat dan memaksa manusia untuk saling berlomba agar tidak tertinggal dengan yang

    lain. Dalam kondisi kesemrawutan ini, kadang muncul persaingan yang tidak sehat,

    berusaha memaksakan diri agar bisa sama dengan orang lain tanpa

    mempertimbangkan kemampuan diri, akibatnya belum tentu akan bertahan lama, bisa

    saja malah semakin menderita dikarenakan keterbatasan yang dimiliki.

    Masalah Pokok Ekonomi

    Seiring berkembangnya peradaban manusia, kebutuhan manusia pun semakin beragam dari

    sebelumnya dan semakin kompleks pula permasalahan ekonomi yang Kompleksitas masalah

    ekonomi yang dihadapi di masa lampau dan masa kini berbeda. Kendatipun demikian,

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 14

    setiap masalah ekonomi bermuara dari alokasi sumber-sumber yang langka diantara sekian banyak kemungkinan penggunaan yang berbeda-beda, sehingga dapat dicapai kepuasan

    yang maksimal.

    Inti masalah ekonomi yaitu kelangkaan sumber daya dibanding kebutuhan manusia yang

    bermacam-macam dan tidak terkendali. Masalah ekonomi menurut aliran ekonomi klasik

    adalah produksi, konsumsi dan distribusi untuk emcapai kemakmuran. Menurut aliran

    ekonomi modern, masalah ekonomi adalah: apa dan berapa yang diproduksi; bagaimana cara

    memproduksi; dan untuk siapa barang tesebut diproduksi?

    Secara umum setiap bentuk sistem perekonomian harus dapat memecahkan tiga

    permasalahan pokok ekonomi yang mendasar yaitu:

    1. Apa (what), barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya? Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian adalah sangat banyak

    jenisnya. Masalah pertama yang muncul adalah keterbatasan sumberdaya untuk

    menghasilkan barang dan jasa tersebut. Oleh sebab itu pilihan-pilihan mutlak untuk

    dilakukan. Dengan demikian masyarakat harus menentukan kebutuhan manakah

    yang harus dipenuhi terlebih dahulu, dan manakah yang harus ditunda.

    2. Bagaimana (how), Bagaimana sumber daya ekonomi harus digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut?

    Barang dan jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai alternatif

    penggunaan sumberdaya. Contoh, dalam bidang pertanian. Peningkatan kapasitas

    produksi pertanian dapat dilakukan dengan berbagai cara, misal dengan pendekatan

    intensifikasi atau ekstensifikasi. Dari kedua pilihan tersebut, manakah yang akan

    dipilih?. Apapun pilihannya, tentunya pilihan tersebut didasarkan pada

    pertimbangan hasil yang diperoleh, yaitu pilihan yang mampu memberikan hasil

    terbaik atau dengan kata lain akan dipilih cara yang paling efisien. Dengan

    demikian masalah efisiensi dijadikan dasar pemilihan berbagai alternatif penggunaan

    sumber daya dalam kegiatan produksi.

    3. Untuk siapa (for whom, Untuk Siapa barang dan jasa tersebut diproduksi?

    Masalah selanjutnya adalah ditujukan kepada siapa barang dan jasa tersebut

    diproduksi. Kepada masyarakat tentunya. Kendatipun ditujukan kepada masyarakat,

    namun tidak semudah yang kita pikirkan. Pada dasarnya, inti permasalahan yang

    ketiga berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa yang dihasilkan kepada

    seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata.

    Sistem Ekonomi

    Kegiatan ekonomi suatu negara berjalan melalui sebuah sistem yang disebut dengan sistem

    ekonomi. Sistem diartikan sebagai seperangkat komponen yang saling berhubungan dan

    bekerja sama untuk mencapai tujuan. Adapun ciri-ciri sebuah sistem antara lain:

    a. Mempunyai tujuan,

    b. Mempunyai batas-batas walaupun mungkin terbuka untuk berinteraksi dengan lingkungan,

    c. Terdiri dari sub-sistem atau unsure/komponen sistem yang saling berhibungan dan saling berpengaruh dan saling tergantung dalam satu kesatuan sistem,

    d. Sistem selalu berproses mentranformasikan atau mengubah input menjadi output sistem,

    e. Terdapat mekanisme kontrol dalam sistem yang merupakan umpan balik,

    f. Adanya mekanisme kontrol yang mempunyai kemampuan mengatur diri dan menyesuaikan diri dengan perubahan/lingkungan

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 15

    Adapun sistem ekonomi adalah seperangkat komponen dalam kegiatan perekonomian yang

    saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Bentuk sistem ekonomi antar

    negara kemungkinan tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi secara umum sistem

    perekonomian di dunia ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sistem ekonomi liberal,

    sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi campuran

    Definisi lain Sistem Ekonomi

    Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian

    Sistem ekonomi adalah cara atau strategi suatu bangsa atau negara dalam mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran masyarakatnya.

    Ciri sistem ekonomi pasar/liberal :

    1. Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat. Masyarakat diberi kebebasan

    tanpa batas untuk memiliki sumber-sumber produksi

    2. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi

    3. Masyarakat terbagi atas 2 golongan, yaitu golongan pemberi kerja dan pemilik

    sumber daya produksi dan golongan penerima kerja (buruh)

    4. Timbul persaingan dalam masyarakat. Sebagai konsekwensi adanya kebebasan

    memiliki sumber-sumber produksi timbul persaingan dalam mengejar keuntungan

    5. Setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan

    6. Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar. Pasar merupakan dasar

    setiap tindakan ekonomi.

    Ciri sistem ekonomi komando :

    1. Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasi oleh negara sehingga hak

    milik perseorangan hamper tidak ada (tidak diakui)

    2. Pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh Pemerintah.

    Rakyat tidak memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan

    3. Kebijakan perekonomian diatur oleh Pemerintah. Pemerintah membuat rencana

    pembangunan nasionalnya. Segala keputusan dalam perekonomian berada di tangan

    Pemerintah. Perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan seluruhnya dilaksanakan

    oleh pemerintah

    Ciri sistem ekonomi campuran :

    1. Pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah

    ekonomi

    2. Kegiatan ekonomi masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai

    batas tertentu pemerintah tetap melakukan kendali dan campur tangan

    Kebaikan Sistem Ekonoami Liberal

    Setiap individu diberi kebebasan dan kesempatan untuk berusaha Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukai Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju Produksi barang/jasa berdasarkan pada kebutuhan pasar (kebutuhan masyarakat)

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 16

    Keburukan Sistem Ekonomi Liberal

    Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan sementara ada kelompok yang lemahn

    Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat Menimbulkan penindasan (Eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar

    keuntungan yang sebesar-besarnya Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari

    keuntungan Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

    Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.

    Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.

    Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga. Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

    Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya. Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada

    ketentuan pemerintah.

    Di Indonesia juga dikenal adanya sistem ekonomi tradisional dan sistem ekonomi

    Pancasila (Demokrasi Ekonomi)

    Ciri sistem ekonomi tradisional :

    1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana

    2. Hanya sedikit menggunakan modal

    3. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang ditukar dengan barang)

    4. Belum mengenal pembagian kerja

    5. Masih terikat dengan tradisi

    6. Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran

    Ciri positif Demokrasi Ekonomi :

    1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan

    2. Cabang-cabang produksi yang penting dan yang menguasai hajat hidup orang banyak

    dikuasai oleh Negara

    3. Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan

    dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

    4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan pemufakatan

    lembaga-lembaga perwakilan rakyat, seta pengawasan terhadap kebijaksanaan ada

    pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula

    5. Warga Negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki, serta

    mempunyai ha katas pekerjaan dan penghidupan yang layak

    6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan

    kepentingan masyarakat

    7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara diperkembangakan sepenuhnya

    dalam batas-batas tidak merugikan kepentingan umum

    8. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 17

    Ciri-ciri negative demokrasi ekonomi :

    1. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain

    yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan

    kelemahan structural posisi Indonesia dalam perekonomian dunia

    2. Sistem etatisme yang mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit di luar sector

    Negara karena begitu dominannya peran Negara dan aparatur ekonomi Negara dalam

    mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan ekonomi

    3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang

    merugikan masyarakat

    Memulai Suatu Usaha / Bisnis Untuk Memecahkan Masalah Pokok Ekonomi

    1. Tentukan barang apa atau usaha apa yang akan dibuat

    2. Cari cara pembuatan atau cara menjalankan usaha tersebut

    3. Tentukan siapa yang akan membeli barang anda

    Sedikit tips :

    Semua usaha sama tipsnya tergantung kita mau memulainya seperti apa. seperti yang di

    omongin bob sadino "Orang pintar biasanya banyak ide, bahkan terlalu banyak sehingga

    tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sementara orang goblok mungkin hanya punya satu ide, dan satu ide itulah yang menjadi pilihan usahanya."

    Contoh usaha cuci motor

    Lokasi yang tepat

    Lokasi yang tepat merupakan faktor penting yang mendukung lancarnya usaha cuci mobil

    dan motor. Lokasi ini tidak harus disuatu tempat yang TIDAK ADA SAINGAN atau hanya sendirian saja, tapi justru kalau bisa di sebuah jalan yang disana sudah banyak pesaing

    sesama usaha cuci mobil dan motor. Lokasi yang baik dan bagus akan mengurangi biaya

    marketing. Buatlah PLANG atau SPANDUK yang besar dan MENARIK PERHATIAN,

    yang mudah dibaca dan diingat oleh target pasar.

    Promosi dan Komunikasi yang Menarik

    Hampir semua orang di level ekonomi manapun sangat menyukai program promosi. Orang

    juga cenderung mau mencoba sebuah jasa (cuci mobil dan cuci motor) apabila ada promosi

    yang menarik. Lakukan komunikasi yang berbeda dengan pesaing anda. Buatlah promosi

    yang membuat orang penasaran. Misalnya dengan undian, atau hadiah kejutan, atau

    kreatifitas lain.

    Suasana Tunggu Usaha cuci mobil dan motor yang Nyaman

    Aturlah agar tempat usaha cuci mobil dan motor anda senentu saja, desain harus disesuaikan

    dengan target pasar yang anda bidik. Sediakanlah makanan kecil dan minuman ringan agar

    pelanggan yang menunggu dapat menikmati makanan dan minuman. Dan asiknya, ini tidak

    harus gratis. Heheheheada tambahan dari jualan makanan ringan dan minuman. Pastikan ada koran, majalah atau televisi, musik agar tidak membosankan.

    kualitas hasil cuci mobil dan motor anda harus terjamin

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 18

    Pelanggan tentunya akan datang kembali, dan kembali dan kembali lagi bila kualitas jasa

    yang anda berikan dapat memenuhi ekspektasi mereka. Jadi anda harus dapat memastikan

    bahwa hasil cuci di tempat usaha cuci mobil dan motor anda sangat baik dan bersih. Pastikan

    setiap petugas cuci anda bekerja dengan standar yang anda tentukan.

    Pelayanan yang Sangat Baik (Service Excellent)

    Pelanggan di masa kini ini sangat memperhatikan pelayanan ini. Bahkan dibeberapa literatur

    menyebutkan bahwa pelayananlah yang membuat usaha anda berbeda dan sulit dicontoh.

    Untuk itu, anda harus benar-benar melatih seluruh karyawan anda agar benar-benar mengerti

    soal service excellent ini. Service yang baik bukan sekedar memberikan senyuman, tapi

    harusmemberi solusi bagi pelanggan. Buatlah standar keramahan yang unik di tempat usaha

    cuci mobil dan motor anda darimulai greeting, hingga proses pelayanan yang cepat dan

    praktis. Ucapan terimakasih sangat penting untuk mengakhiri pelayanan.

    Pelaku Ekonomi dan Peranannya

    Kegiatan pelaku ekonomi dalam perekonomian mencakup kegiatan produksi, distribusi

    dan konsumsi. Kegiatan ekonomi yang pertama adalah kegiatan produksi. Dalam ilmu

    ekonomi, produksi didefinisikan sebagai kegiatan atau proses untuk menciptakan nilai atau

    memperbesar daya guna suatu barang.

    Dalam pelaksanaannya, kegiatan produksi memerlukan sumberdaya yang lazim dikenal

    dengan sebutan faktor produksi. Adapun faktor produksi terdiri atas:

    a. Alam, atau sumber daya alam (natural resources)

    Sumberdaya alam atau faktor produksi alam meliputi segala sesuatu yang berasal atau

    disediakan oleh alam, bukan berasal dari kegiatan manusia dan dapat digunakan untuk

    kegiatan produksi. Sebagai contoh: tanah, air, pohon, binatang, minyak bumi, gas alam

    dan lain-lain

    b. Tenaga kerja manusia, atau sumber daya manusia (human resources)

    Tenaga kerja merupakan usaha manusia yang mencakup fisik dan mental atau merupakan

    peranan manusia dalam proses produksi. Tenaga kerja dibedakan atas tenaga kerja terdidik,

    tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.

    Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja dengan keahlian khusus yang diperoleh melalui

    jenjang pendidikan khusus, seperti guru, dokter, akuntan, dan sebagainya. Sedangkan tenaga

    kerja terlatih, adalah tenaga kerja yang memiliki pengalaman atau kecakapan untuk

    melakukan kerja karena terlatih. Adapun tenaga tidak terdidik dan terlatih, yaitu tenaga

    kerja yang melakukan aktivitas kerjanya tidak memerlukan pendidikan atau

    pengalaman. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan dimana

    hampir setiap orang mampu melakukannya.

    c. Modal (capital)

    Modal atau capital sering diartikan dalam bentuk uang yang digunakan untuk membeli

    mesin produksi dan faktor produksi lainnya. Dalam pengertian ekonomi modal

    didefinisikan sebagai semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan

    produksi barang dan jasa lain. Termasuk pula di dalamnya barang-barang modal seperti

    mesin-mesin, alat pengangkutan, alat pengolahan, gedung-gedung, pabrik, dan bahan-bahan

    yang dipakai dalam proses produksi.

    Menurut penggunaannya modal terbagi atas modal tetap dan modal lancar.

    Modal tetap merupakan modal yang dapat dipakai dalam beberapa kali proses produksi,

    misalnya mesin, alat produksi dan sebagainya. Sedangkan modal lancar adalah modal yang

    habis sekali pakai dalam proses produksi. Misalnya, bahan baku, bahan penolong dan lain

    sebagainya.

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 19

    Menurut asal pembentukan, modal dibedakan atas modal yang berasal dari dalam negeri dan

    modal yang berasal dari luar negeri. Modal yang berasal dari dalam negeri disebut

    penanaman modal dalam negeri (PMDN) biasanya berasal dari tabungan masyarakat.

    Sedangkan modal yang berasal dari luar negeri disebut penanaman modal asing (PMA) yang

    dapat berupa pinjaman atau grant.

    d. Kecakapan tata laksana (skill)

    Kecakapan tata laksana atau skill adalah keahlian untuk mengerjakan usahausaha ekonomi

    dalam arti memimpin atau mengatur organisasi perusahaan. Kecakapan tata laksana ini

    disebut juga entrepreneurship. Seorang entreprenuer berperan untuk mengatur penggunaan

    ketiga faktor produksi (alam, tenaga kerja, dan modal) dalam proses produksi.

    Keempat faktor produksi tersebut diatas adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam

    proses produksi. Atas jasanya dalam proses produksi, keempatfaktor produksi tersebut

    menerima balas jasa. Kepada faktor produksi alam, dibayarkan sewa (rent). Untuk tenaga

    manusia, dibayarkan upah (wage), gaji (salary), dan royalty. Untuk modal, dibayarkan bunga

    (interest). Sedangkan kepada skill dibayarkan dengan laba (profit) yaitu selisih antara

    penerimaan total dari penjualan dengan biaya total dari penggunaan sumber daya yang lain.

    Kegiatan ekonomi yang kedua adalah distribusi. Distribusi merupakan proses penyaluran

    barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Jaringan distribusi dibedakan menjadi dua, yaitu

    distribusi langsung dan distribusi tak langsung.

    Adapun kegiatan ekonomi yang ketiga adalah kegiatan konsumsi.

    Dalam konsep ekonomi mikro, kegiatan konsumsi diartikan sebagai kegiatan untuk

    mengurangi atau menghabiskan nilai atau guna suatu barang dengan tujuan untuk mencapai

    kepuasan. Besarnya konsumsi setiap individu berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh

    pendapatan konsumen sebagai individu.

    Pelaku pelaku ekonomi a. Rumah Tangga Keluarga/ Konsumen

    Rumah tangga keluarga/ konsumen adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu,

    anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku

    ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik

    berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga

    keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan

    alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang

    disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.

    b. Rumah Tangga Produsen/ Perusahaan Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang

    dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan

    masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi

    kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

    c. Pemerintah Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan

    ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai

    pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

    d. Masyarakat luar negeri Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri.

    Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian,

    karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya

    berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal

    asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.

    Peran pelaku ekonomi:

    a. Peran rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi: - Sebagai Produsen: menghasilkan barang dan jasa

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 20

    - Pengguna factor produksi: menggunakan factor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

    - Agen pembangunan: membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan.

    - Sebagai distributor: sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen

    b. Peran rumah tangga konsumen sebagai pelaku ekonomi: - Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan

    untuk kegiatan produksi.

    - Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

    c. Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi: - Peran pemerintah sebagai pengatur - Peran pemerintahh sebagai pengontrol - Peran pemerintah sebagai penguasa - Peran pemerintah sebagai konsumen - Peran pemerintah sebagai produsen/ investor

    a. Peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi: - Masyarakat luar negeri sebagai konsumen - Masyarakat luar negeri sebagai produsen - Masyarakat luar negeri sebagai investor - Sumber tenaga ahli

    Diagram Interaksi antar Pelaku Ekonomi

    Peran keempat pelaku ekonomi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ternyata memiliki

    interaksi timbal balik, yang bila digambarkan dalam sebuah diagram akan menunjukkan suatu

    arus melingkar yang membentuk sebuah sistem. Diagram yang menunjukkan interaksi timbal

    balik antarpelaku ekonomi disebut diagram interaksi pelaku ekonomi (circulair flow

    diagram).

    Untuk mempermudah pemahaman tentang diagram interaksi pelaku ekonomi maka akan

    dijelaskan dua model, yakni model sederhana (dua pelaku) dan model lengkap (empat

    pelaku).

    Diagram Interaksi Ekonomi Model Sederhana (2 Pelaku)

    Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, perusahaan memerlukan

    faktor-faktor produksi berupa tanah, bangunan, bahan baku, tenaga kerja, modal, dan

    kewirausahaan yang diperolehnya dari rumah tangga. Di sini perusahaan dan rumah tangga

    akan bertemu di pasar input (pasar faktor-faktor produksi). Dari penggunaan faktor-faktor

    produksi tersebut perusahaan akan memberikan sewa, uang pembelian bahan baku, upah,

    bunga, dan laba kepada rumah tangga sebagai pemilik faktor-faktor produksi.

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 21

    Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan

    membelinya dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar

    output (pasar barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan bisa menjualnya

    sendiri secara langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang.

    Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang

    diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa. Dari

    pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada saatnya

    nanti akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa. Pembiayaan tersebut

    berbentuk pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba, seperti yang

    dijelaskan sebelumnya.

    Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi dengan 3 Pelaku

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 22

    Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga yaitu

    pemerintah yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus

    lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi yaitu konsumen,

    produsen dan pemerintah

    Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi Model Lengkap (4 Pelaku)

    Berikut ini akan dijelaskan mengenai diagram interaksi pelaku ekonomi dalam model

    lengkap (4 pelaku) yang akan menggambarkan interaksi timbal balik antara rumah tangga,

    perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

    Aliran antara Rumah Tangga dan Perusahaan

    Di atas sudah dijelaskan aliran yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan yang bisa

    kalian lihat pada diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana. Coba kalian baca lagi

    penjelasannya.

    Aliran antara Pemerintah dengan Rumah Tangga dan Perusahaan

    Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memproduksi barang dan jasa yang

    dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan dengan tujuan untuk melayani kepentingan

    umum. Sehingga, barang dan jasa itu disebut dengan istilah barang dan jasa publik. Selain itu,

    produksi barang dan jasa tersebut berguna pula untuk menambah pendapatan negara. Barang

    dan jasa yang diproduksi pemerintah di antaranya minyak, gas, semen, baja, listrik,

    pendidikan, kesehatan, hukum, keamanan, jasa pos, dan lain-lain.

    Oleh karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta menerima

    pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang diperoleh

    pemerintah di antaranya digunakan untuk membayar pegawai (guru, polisi, hakim, dokter,

    perawat, dan lain-lain), memberikan subsidi kepada rumah tangga (misalnya: subsidi BBM),

    serta subsidi kepada perusahaan (misalnya: subsidi terhadap produksi pertanian).

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 23

    Aliran yang Berkaitan dengan Masyarakat Luar Negeri

    Dalam kegiatan ekonomi dewasa ini, hubungan dengan masyarakat luar negeri merupakan

    hal yang tidak bisa dihindarkan lagi. Hubungan dengan masyarakat luar negeri telah

    menciptakan terjadinya arus masuk barang dan jasa (impor barang dan jasa) serta arus masuk

    faktor-faktor produksi (impor faktor-faktor produksi). Selain itu, terjadi pula arus keluar

    barang dan jasa (ekspor barang dan jasa) serta arus keluar faktor-faktor produksi (ekspor

    faktor-faktor produksinya).

    Dalam kegiatan impor barang dan jasa dari masyarakat luar negeri, negara kita harus

    melakukan sejumlah pembayaran kepada masyarakat luar negeri. Yaitu dengan memberikan

    uang pemblian bahan baku, upah, bunga,, sewa, da laba. Sebaliknya, dari kegiatan ekspor

    barang dan jasa kepada masyarakat luar negeri, negara kita akan mendapat sejumlah

    pendapatan dari masyarakat luar negerii, yaitu penjualan bahan baku, upah, bunga sewa, dan

    laba. Dari kegiatan impor faktor-faktor produksi, ada satu faktor produksi yang betul-betul

    dibutuhkan oleh negara kita, yakni faktor produksi modal.

    Oleh karena itu, negara kita sangat memerlukan adanya investor-investor asing yang mau

    menanamkan modalnya ke Indonesia.

    Manfaat Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi

    Dari diagram interaksi pelaku ekonomi diperoleh manfaat, baik bagi pemerintah maupun bagi

    masyarakat. Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi pemerintah adalah sebagai berikut.

    Sebagai alat bantu untuk membuat pola pembangunan nasional.

    Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta faktor-

    faktor produksi yang terjadi di masyarakat.

    Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa dan faktor-

    faktor produksi dari dan ke luar negeri.

    Sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengontrol arus peredaran uang.

    Sebagai alat bantu untuk membuat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara).

    Sebagai alat bantu untuk mengatur distribusi pendapatan nasional.

    Sebagai media untuk menentukan struktur ekonomi nasional.

    Sebagai sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada masyarakat.

    Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi masyarakat (rumah tangga) adalah sebagai berikut.

    Sebagai media untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kegiatan

    ekonomi bila dihubungkan dengan peran perusahaan, pemerintah, dan masyarakat

    luar negeri.

    Sebagai media untuk mengetahui arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi

    yang terjadi dalam kehidupan.

    Sebagai alat bantu untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh

    masyarakat (misalnya, menjadi eksportir atau importir).

    Sebagai sarana untuk memperluas wawasan.

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 24

    TEORI PERILAKU KONSUMEN

    Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

    diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah

    (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan

    bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan

    jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

    A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

    Pendekatanuntuk mempelajariperilakukonsumen dalammengkonsumsisuatubarang:

    1.Pendekatan Kardinal

    2.Pendekatan Ordinal

    Asumsi: Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha

    memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.

    1.) Pendekatan Kardinal

    a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur. b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu

    satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.

    d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

    Skedul Utiliti Total

    Qx TUx MUx

    0 0

    1 10 10

    2 18 8

    3 24 6

    4 28 4

    5 30 2

    6 30 0

    7 28 -2

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 25

    Maksimisasi Nilai Guna

    Setiap orang berusaha untuk memaksimalkan kepuasan dari konsumsi barang. Untuk

    konsumsi satu jenis barang, maka kepuasan maksimum dapat dicapai pada saat nilai guna

    total (TU) mencapai maksimum.

    Jika konsumen mengkonsumsi lebih dari satu barang, maka penentuan kepuasan

    maksimum dapat dicapai:

    Jika ada 2 barang dan harganya sama, maka kepuasan maksimum MUx=MUy

    Jika ada 2 barang dengan harga yang berbeda, maka tambahan kepuasan (MU) yang

    lebih besar diperoleh dari barang dengan harga yang lebih rendah dengan MUx=MUy

    Dengan harga barang yang berbeda, maka syarat untuk memperoleh nilai guna maksimum

    (TU) adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk 1 unit tambahan berbagai jenis barang

    akan memberikan MU yang sam atau

    =

    Contoh.

    Px = Rp 5.000/unit,dengan nilai guna marginal (MUx) = 5, Py = Rp 50.000/unit dengan nilai

    guna marginal (MUy)= 50, dan anggaran Rp 50.000

    Jika dibelikan barang x, maka diperoleh 10 unit dengan MUx=50

    Jika dibelikan barang y, maka diperoleh 1 unit dengan MUy=50

    =

    =

    Faktor yang dapat merubah permintaan suatu barang:

    1. Faktor substitusi/penggantian (substitution effect)

    Jika P naik, maka MU per rupiah menjadi turun dan sebaliknya dan barang lain tidak

    berubah, maka konsumen akan menambah konsumsi barang dengan P tetap dan

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 26

    mengurangi barang dengan P naik. Dengan demikian demand barang dengan P naik

    menjadi turun dan meningkatkan demand barang dengan P tetap.

    2. Faktor pendapatan (Income effect)

    Dengan pendapatan tetap dan P naik (turun), maka daya beli pendapatan menurun

    (meningkat), sehingga konsumen mengurangi (menambah) konsumsi barang dengan P

    naik (turun).

    Surplus Konsumen

    Surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen atau selisih

    antara kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dari mengkonsumsi barang dengan

    pembayaran yang dilakukan untuk mengkonsumsi barang tersebut.

    Jika Si A menganggap harga barang S Rp 50.000 dan sampai di took berharga Rp 40.000,

    maka surplus konsumen Rp 10.000

    Jumlah Konsumsi Mangga Per Minggu

    Harga dibayar Konsumen (Rp)

    Surplus Konsumen jika P Mangga (Rp 700/buah)

    Akumulasi Nilai Surplus

    1 1.700 1.000 1.000

    2 1.500 800 1.800

    3 1.300 600 2.400

    4 1.100 400 2.800

    5 900 200 3.000

    6 700 0 3.000

    7 500*)

    8 300*)

    *) mangga ke 7 dan 8 tidak dibeli karena P pasar > P yang dibayar konsumen

    B

    P

    Q

    D

    0

    P

    A

    Q

    Nilai guna total (TU)=0ABQ

    Konsumen bersedia

    membayar = 0QBP

    Surplus konsumen =APB

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 27

    Analisis Kepuasan Sama

    Indifference Curve (Kurva kepuasan sama) adalah kurva yang memberikan berbagai

    kombinasi yang memberikan kepuasan yang sama.

    Utiliti 100 Utiliti 118

    Produk (Y) Jasa (X) Produk (Y) Jasa (X)

    2 10 4 10

    4 6 5 8

    5 5 7 6

    9 3 10 5

    MRS untuk IC1. Jika Y, 24, maka X, 106

    Budget Line (Garis Anggaran) Total anggaran = Pengeluaran untuk produk Y + Pengeluaran untuk Jasa X

    = Py Qy + Px Qx

    IC1=100

    IC2=118

    D

    B

    P

    Q

    0

    700

    1700

    1 2 3 4 5 6 7 8

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 28

    Berikut ini disajikan contoh.

    Py =Rp 250 per unit dan Px = Rp 100 per unit dengan anggaran Rp 1.000, Rp 1.500, dan Rp 2.000

    Jika anggaran untuk membeli produk Y atau X, maka akan diperoleh produk Y atau X sebanyak:

    Qy = Error!= 4 unit dan Qy = Error!= 10 unit

    Garis anggaran yang relevan = B = 250 Y + 100 X

    Anggaran Rp 1.000 Anggaran Rp 1.500 Anggaran Rp 2.000

    Produk Jasa Produk Jasa Produk Jasa

    4 0 6 0 8 0

    0 10 0 15 0 20

    Anggaran Rp 1.000 tidak cukup untuk keranjang belanja yang terletak pada U1=100 atau U2 =118

    Pengeluaran minimum sebesar Rp 1.500 diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U1 = 100 dan

    pengeluaran minimum diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U2 = 118.

    Jika Py turun dari Rp 250 menjadi Rp 150 dan menjadi Rp 75 dan Px tidak berubah. Anggaran Rp

    1.500.

    Anggaran Rp 1.500

    Produk Rp 250

    Jasa Rp 100

    Produk Rp 150

    Jasa Rp 100

    Produk Rp 75

    Jasa Rp 100

    4 0 12 0 24 0

    0 15 0 15 0 15

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    0 5 10 15 20 25

    Kuantitas Jasa

    Kuan

    titas

    Pro

    duk

    U1=100

    U2=118

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 29

    Jadi maksimum produk yang dapat diperoleh dengan harga produk Rp 250 per unit adalah 6 unit,

    dengan harga Rp 150 per unit adalah 12 unit, dan dengan harga Rp 75 per unit adalah 24 unit.

    Pada saat harga produk berubah, konsumen terpengaruh dalam dua hal:

    a). Pengaruh pendapatan (Income Effect) yakni peningkatan (penurunan) seluruh konsumsi yang

    dilakukan sebagai akibat dari penurunan (kenaikan) harga.

    b). Pengaruh substitusi (Substitution Effect) yakni perubahan konsumsi secara relatif yang terjadi

    pada saat konsumen mengganti produk yang lebih mahal dengan produk yang berharga lebih

    murah.

    Jika diketahui PY = Rp 250 per unit dan PX = Rp 100 per unit dengan U1 = 100 merupakan tingkat

    kepuasan yang tertinggi yang dapat dicapai dengan anggaran sebesar Rp 1.500. Hal ini menjadikan

    konsumsi jasa sebanyak 10 unit dan produk sebanyak 2 unit.

    Perubahan harga dan pendapatan terhadap kepuasan konsumen.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    0 5 10 15 20

    Kuantitas Jasa

    Kuantita

    s P

    roduk

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Ku

    an

    tita

    s P

    rod

    uk

    Kuantitas Jasa

    A

    C

    B

    U2=118

    U2=100

    U2=118

    U2=100

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 30

    a. Perubahan pendapatan barang b. Perubahan harga konsumsi

    SOAL.

    1. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px dan Py adalah $ 10.000 per unit.

    Anggaran konsumen $ 80.000

    Q 1 2 3 4 5 6 7 8

    MUx 11 10 9 8 7 6 5 4

    MUy 19 17 15 13 12 10 8 6

    a. Tunjukkan konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan TU!

    b. Berapa TU dalam kondisi ekuilibrium

    c. Nyatakan dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut.

    JAWAB

    a.

    =

    =

    b.

    X 11 10

    21

    Y 19 17 15 13 12 10 86

    107

    c.

    80.000 = 10.000 (2) + 10.000 (6)

    2. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px = $ 4.000 dan Py= $ 2.000 per

    unit. Anggaran konsumen $ 80.000

    Q 1 2 3 4 5 6 7 8

    MUx 20 18 16 14 10 8 6 4

    MUy 28 24 20 16 12 8 4 0

    a. Tunjukkan konsumen harus memberlanjakan pendapatan untuk memaksimalkan TU!

    Garis Pendapatan-konsumsi

    X

    Y

    Garis harga-

    konsumsi

    X

    Y

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 31

    b. Berapa TU dalam kondisi ekuilibrium

    c. Nyatakan dalam persamaan matematis kondisi ekuilibrium tersebut.

    Keseimbangan Konsumen

    Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari

    mengkonsumsi suatu barang.Syarat Keseimbangan:

    1.MUx/Px = MUy/Py = .= MUn/Pn

    2.Px Qx + Py QY + + Pn Qn = M

    MU = marginal utility

    P = harga

    M = pendapatan konsumen

    Q 1 2 3 4 5 6 7 8

    MUx 16 14 12 10 8 6 4 2

    MUy 11 10 9 8 7 6 5 4

    Diketahui : Px = 2 Py = 1 M = 12

    Syarat Equilibrium:

    1. MUx / Px = MUy / Py

    12 / 2 = 6 / 1

    2. Px Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M

    (2) (3) + (1) (6) = 12

    Total Utility = MUx QX + MUy QY

    = (12) (3) + (6) (6)

    = 72

    2.) Pendekatan Ordinal

    Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan

    konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada

    kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur

    kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan

    menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang

    dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

    Ciri-ciri kurva indiferens:

    1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg

    satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 32

    2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus

    ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi

    (marginal rate of substitution)

    3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva

    indiferens yang berbeda

    Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal

    Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan

    dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan

    dalaml bilangan/angka.

    Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan

    marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva

    kepuasan sama .

    PERILAKU PRODUSEN

    Teori Produsen dan Fungsinya

    produksi dapat kita lihat dimana saja,Yang dimaksud dengan teori produksi adalah

    kegiatan yang membuat barang-barang,produksi juga sangat berkaitan dengan nilai guna

    suatu barang.Di dalam produksi terdapat proses produksi tertentu yang harus dijalani

    sehingga bias menghasilkan barang yang berguna,secara sederhana prose situ digambarkan

    dibawah ini :

    Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:

    1. Produksi jangka pendek

    Dalam membahas teori produksi kita perlu membedakan pengertian jangka panjang dan

    jangka pendek.Jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang

    digunakan dalam proses produksi.Produksi dalam jangka pendek bararti terdapat satu factor

    produksi yang bersifat tetap,sedangkan factor produksi yang lainnya bersifat

    variable(berubah-ubah).produksi dalam jangka panjang berarti semua factor produksi yang

    digunakan bersifat variable(berubah-ubah).

    Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut

    fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan

    hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan

    jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik

    harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi

    tersebut dapat dinyatakan:

    Masukan/input Proses pengabungan Output/keluaran

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 33

    Y = f (X1, X2, X3, .., Xn)

    Dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, , Xn adalah

    berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya

    biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang

    dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan

    antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan

    kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti

    misalnya:

    a) Y = a + bX ( fungsi linier)

    b) Y = a + bX cX2 ( fungsi kuadratis)

    c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.

    Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut

    :The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).

    Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang

    input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu

    unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika

    input tersebut terus ditambahkan

    Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang

    perlu diperhatikan, yaitu :

    1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk

    marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.

    2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil

    bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai

    maksimum( titik B); produk rata-rata masih terus naik.

    3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk

    marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai

    maksimum pada titik C , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan

    produk marginal. Setelah titik C

    4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama

    dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.

    5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga

    negatif produk rata-rata tetap positif.

  • www.peb-2013.blogspot.com Page 34

    Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan

    dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :

    a. produksi total dengan increasing returns,

    b. produksi total dengan decreasing returns, dan