handout k3hs1
TRANSCRIPT
MELAKSANAKAN PROSES PEMBERSIHAN AREA KERJA
A. MEMBERSIHKAN DAN MENYIMPAN PERALATAN
a) Alat
Peralatan dan perlengkapan dapur adalah semua perlengkapan dan peralatan
yang dipergunakan di dapur untuk mengolah makanan (Kitchen Equipment &
utensil). Jenis dan macam peralatan yang sering digunakan di dapur, ada yang terbuat
dari tanah liat, bambu, kayu, besi, aluminium, seng, stainless steel, atau plastik.
Pemilihan peralatan dan perlengkapan dapur diperlukan persyaratan antara lain :
- Mudah dibersihkan.
- Mudah diketahui bahwa alat tersebut sudah bersih.
- Keras dan tidak menyerap bahan-bahan makanan
- Permukaan halus sehingga mudah dibersihkan,
- Tidak mudah berkarat atau antikarat
- Tidak mudah pecah.
Apabila beberapa bagian dari peralatan yang sulit dibersihkan terdapat sisa-
sisa makanan yang tertinggal maka akan mudah sekali menjadi tempat bakteri
berkembang biak, sehingga dapat mengakibatkan makanan menjadi basi dan dapat
menimbulkan keracunan. Demikian pula bahan-bahan yang dipergunakan untuk
membuat peralatan dapur tidak boleh terbuat dari bahan-bahan yang mengakibatkan
keracunan misalnya besi dan timah hitam.
b) Bahan Pembuat Alat
Bahan baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik alat penyimpanan makanan,
menghidangkan, memasak, melayani dan mencuci peralatan seharusnya berasal dari
bahan yang bebas dari bahan yang membahayakan manusia, mampu menahan
serangan dan tidak dapat mempengaruhi keadaan makanan ataupun minuman,
menimbulkan bau busuk dan berpengaruh terhadap warna masakan seperti mangkuk
dan bahan-bahan keramik yang telah dikerjakan oleh orang-orang dahulu. Permukaan
alat untuk meletakkan makanan sebaiknya mempunyai permukaan yang halus, agar
mudah dibersihkan. Solder atau alat untuk mengelas sambungan hendaknya
menggunakan logam sejenis yang tahan korosi terhadap bahan-bahan baku.
Baja Tahan Karat
Baja tahan karat yang umum digunakan untuk alat pelayanan makanan terdiri dari
18% chromium, 8% nikel dan 0,08% karbon. Jenis baja tahan karat yang lain adalah
mengandung karbon 0,08%. Baja tahan karat mempunyai sifat cemerlang, menarik,
mudah dibersihkan, kuat, tidak berkarat, tidak mudah bereaksi dengan asam dan soda.
Jadi baja tahan karat tersebut siap digunakan baik di dapur maupun untuk peralatan
pelayanan. Baja tahan karat tersebut mempunyai lapisan yang memperbaharui sendiri
yang tahan terhadap oksidasi dan korosi.
Oksidasi dimaksud adanya perubahan zat akibat sinar matahari atau udara yang
ada disekitar bereaksi terhadap alat tersebut yang menyebabkan korosi.
Korosi yang dimaksud yaitu kerusakan pada bahan baku tersebut misalnya
berkarat dan mudah berubah bentuk.
Besi
Peralatan dari besi saat ini masih banyak digunakan seperti untuk pembuatan
periuk, panci, beberapa wajan, tutup kompor, kompor gas dan peralatan yang sejenis.
Besi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
- Besi polos
Besi polos mempunyai sifat : berat, kuat, mudah berkarat, penghantar panas yang
baik, mempengaruhi rasa dan warna pada masakan. Besi polos sangat baik untuk
membuat wajan di samping cepat panas, masakan yang digoreng tidak melekat
diwajan. Namun sebaiknya besi polos tidak digunakan untuk memasak sayur ataupun
lauk pauk terutama yang menggunakan santan atau yang berasa asam. Besi polos
apabila digunakan akan mengubah dan mempengaruhi rasa dan warna masakan, yaitu
warna masakan menjadi kebiruan dan berasa kurang enak. Hal ini disebabkan karena
adanya reaksi kimia antara logam dengan bahan dan bumbu yang mendapatkan suhu
tinggi.
- Besi berlapis
Besi berlapis mempunyai sifat: berat, kuat, tidak mudah berkarat,
penghantar panas, tidak mempengaruhi rasa dan warna masakan. Besi berlapis adalah
besi yang mendapatkan lapisan tertentu sehingga sifat asli yang kurang baik dari besi
akan hilang untuk sementara. Namun bila lapisan tersebut mengelupas, maka sifat asli
dari besi akan timbul kembali seperti mudah berkarat dan berlubang. Dengan
melindungi logam besi dan baja dari sifat korosi maka alat tersebut dapat digunakan
untuk keperluan memasak, meningkatkan kualitas dari alat tersebut dan mudah untuk
dibersihkan.
Plastik
Plastik sebagai bahan untuk pembuatan peralatan pelayanan makanan
sekarang ini banyak disukai. Macam-macam plastik :
Akrlikik: Akrilik digunakan dalam berbagai produk dengan merk Incite,
Plexiglass. Lucite digunakan untuk alat-alat makanan Plexsiglass.
Melamine: Digunakan dalam pembuatan berbagai piring plastik Boontonware,
Texasware, juga digunakan dalam Countertop seperti foemika.
Fiberglass: Menggunakan serabut gelas dalam panas damar yang biasanya suatu
polyster, sebagai contoh penggunaan bahan ini adalah untuk meja counter atau
meja penyaji hidangan.
Nilon: Bahan ini sehari-hari seringkali digunakan untuk peralatan yang banyak
memerlukan pergeseran.
Phenolik: Biasanya berwarna coklat, digunakan untuk bahan baku pembuatan
baki.
Polyethylene: Suatu termoplastik bahan ini biasa digunakakan untuk pembuatan
mangkok yang fleksibel, penyimpanan botol, bak sampah dan sebagainya.
Polypropylene: Polypropylene adalah suatu plastik yang tahan terhadap
pengaruh panas tinggi, biasanya digunakan sebagai rak mesin cuci dan
penerapan yang lain.
Styrene: Styrene mempunyai pengaruh kekuatan yang tinggi, tetapi tidak dapat
digunakan pada temperatur lebih dari 71° C. Bahan ini biasanya digunakan
untuk pembuatan tutup, lemari pendingin.
Aluminium
Aluminium saat ini banyak digunakan karena mempunyai sifat, ringan, warna
putih keabuan, pengantar panas yang baik, tidak beracun, tak tahan terhadap soda,
chlor, asam, bila lembab lekas bersenyawa dengan zat asam.
Masakan yang dimasak dengan menggunakan alat dari aluminium harus segera
dituang agar masakan tidak berubah baik rasa maupun warnanya, misalnya masakan
sayur asam, acar, masakan telur. Bila masakan ini dibiarkan diatas panel aluminium
maka masakan akan berubah menjadi biru atau kebiruan. Selain digunakan untuk
peralatan dapur aluminium juga banyak digunakan untuk perkakas, peralatan interior
dan eksterior pada kereta dan peralatan lain. Anoda aluminium akan meminimumkan
oksida yang menghitamkan segala sesuatu makanan yang menempel.
Kayu
Pada waktu-waktu yang lalu, semua peralatan makanan dan peralatan memasak
terbuat dari kayu, kecuali peralatan yang mudah terbakar. Sekarang peralatan tersebut
masih kita jumpai karena: murah, ringan, kuat, terlihat indah. Peralatan dari kayu
tersebut tidak mudah bereaksi dengan makanan. Sifat kayu yang lain adalah cepat dan
mudah menyerap cairan dan bau. Dari sifat-sifat tersebut akhirnya kebanyakan
peralatan sekarang banyak terbuat dari logam atau besi tuang dan plastik.
Batu
Suatu peralatan yang terbuat dari batu masih sering dipergunakan untuk proses
pengolahan makanan. Misalnya seperti cobek dan penumbuknya (ulekkan) untuk
menjaga peralatan tersebut sangat mudah sangat mudah, setelah dicuci bersih dengan
air sabun dan spons/steel wool bilas dengan bersih lalu ditiriskan ato dikeringkan
dengan suhu ruangan.
Kuningan
Peralatan yang masih sering dipergunakan, biasanya digunakan untuk
menghidangkan suatu makanan seperti; piring, mangkuk. Hal yang harus
diperhatiakan pada saat penggunaan alat yang terbuat dari kuningan setelah
digunakan alat tersebut harus dibersihkan dengan ditambah bahan pembersih yang
bersifat asam lalu dibilas bersih dan dikeringkan, tujuannya agar alat tidak timbul
bercak-bercak air yang dapat menimbulkan karat.
B. KLASIFIKASI PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DAN
HIDANG
1) Peralatan pengolahan makanan atau dapur
- Elktrik : blender, mixer, rice cooker, ovn listrik, microwave,
- Non elektrik: peralatan yang berasal dari kaca,besi, melamin, plastik, aluminium,
stainless style dan keramik
2) Peralatn hiding
- Glass ware : macam-macam gelas
- China ware : macam-macam piring, mangkok
- Cutleries : Peralatan makan
C. BAHAN PEMBERSIH DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Pengertian bahan pembersih yaitu semacam senyawa kimia yang berbentuk cair
maupun padat yang digunakan untuk membersihkan area kerja seperti lantai, dinding,
pitu, kaca dan peralatan yang ada pada area kerja.
Ada 2 cara dalam membersihkan peralatan yaitu dengan cara manual (washing by
hand) dan dengan menggunakan mesin (washing by machine). Washing by machine ini
menggunakan peralatan mesin cuci (dishwashing machine).
1. Macam-macam bahan pembersih
1) Chemical action (baha pembersih bereaksi kimia), bahan pembersih yang dapat
mengubah kotoran sehingga dapat dibersihkan. Contoh :
- Asam clorida (HCl) : Untuk mmbersihkan peralatan logam
- Kausatik soda: berfungsi membersihkan lemak dan protein
- Asam oksalat : berfungsi membersihkan noda pada kain
- Asam nitrat : berfungsi membersihkan kuningan
2) Deterjent : kelompok deterjen dapat dibagi menjadi:
- Abrasive powder (bubuk pebersih)
- Sabun dari lemak hewan, misalnya
Sabun cuci
Sabun mandi
Sabun pembersih khusus
- Deterjen dari tumbuh-tumbuhan, misalnya:
Bubuk
Pasta
Batangan
Cairan/liquid
3) Disenfektan
Desinfektan akan menurunkan jumlah kehidupan mikroba, tetapi tidak cukup untuk
membunuh spora. Tidak ada prosedur pemakaian desinfektan yang sempurna dan
efektif tanpa melakukan pekerjaan ini secara menyeluruh.Suatu desinfektan harus :
- Tidak beracun bagi manusia,
- Memiliki aktifitas antimikrobiologi yang besar (patogen dan organisme pengganggu,
- Mampu membunuh (tidak hanya membatasi pertumbuhan mikroorgnisme,
- Tidak menodai makanan atau minuman Sebelum disanitasi dengan bahan kimia,
permukaan makanan harus bersih, sebab sisa-sisa makanan dapat mengurangi
keefektifan sanitasi. Desinfektan yang berasal dari ekstrak pinus tidak boleh
digunakan di area penanganan makanan karena tidak efektif dan desinfektan tersebut
dapat mengotori makanan.
4) Antiseptic
5) Bahan pembersih alami
a) Klerak : berfungsi menghilangkan noda pada kain, peralatan
b) Asam ; berfungsi membersihkan peralatan dari tembaga
c) Cuka : berfungsi membersihkan noda pada aluminium
d) Air hangat : menghilangkan protein pada lemak dan alat
e) Minyak goring : mencegah besi berkarat
2. Keselamatan dan kesehatan dalam penggunaan bahan pembersih
Dalam menggunakan bahan pembersih gunakan sesuai dengan fungsinya dan
sebaiknya menggunakan pelindung diri atau pengaman bagi tubuh misalnya seperti:
menggunakan sarung tangan dan memeperhatikan sungguh-sungguh panduan pemakaian
bahan pembersih. Sebagian bahan pembersih sangat berbahaya bagi kesehatan, ada juga
bahan pembersih yang tidak menimbulkan bahaya secara lanngsung tetapi jika terus
menerus digunakan akan berdampak pada kesehatan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahan pembersih untuk
keselamatan dan kesehatan kerja:
1. Menggunakan alat pelindung yang sudah direkomendasikan
Menggunakan sarung tangan sesuai, misalnya pada saat membersihkan kamar
mandi menggunakan sarung tangan yang panjang
Menggunakan masker muka, misalnya bekerja yang beresiko menimbulkan
percikan
Menggunakan kaca mata apabila bekerja yang beresiko dan menimbulkan banyak
debu
2. Menggunakan bahan pembersih yang sesuai fungsinya dan takarannya
Jangan mencampur bahan pembersih yang berbeda
Jangan menggunakan bahan pembersih berbeda dalam peralatan yang sedang
dibersihkan, jika terpaksa bilaslah sebelum digunakan pembersih lain
Bahan pembersih dicairkan dengan air dingin, panas, atau hangat sesuai petunjuk
penggunaan
Tambahkan air untuk mengurangi resiko percikan dan mengurangi busa ketika
mencairkan
3. Bahan pempersih simpan pada tempat aslinya atau tempat khusus untuk
penggunaannya
4. Tidak menyimpan bahan pembersih pada tempat minuman seperti gelas dan botol
5. Mengetahui teknik pertolongan pertama ketika tidak sengaja melakukan kontak
langsung dengan bahan pembersih yang berbahaya
Jika terkena mata atau kulit, bilaslah segera dengan air dan segera dibawa ke
dokter
Jika bahan pembersih tertelan, minum susu atau air sebanyak-banyaknya dan
segera hubungi dokter
3. Menyimpan Peralatan dan Bahan Kimia
Menyimpan Peralatan
Peralatan disimpan dalam gudang. Gudang diadakan untuk menyimpan barang
sebelum digunakan sesuai kebutuhan karena menjaga kehilangan barang dan
kerusakan barang.
Syarat gudang atau store yaitu:
a) Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah peralatan yang akan disimpan
b) Ruangan memiliki ventilasi udara yang cukup
c) Penerangan yang cukup
d) Rungan bersih, tidak lembab, dan terlindung dari kontaminasi binatang perusak
Dalam penyimpanan peralatan hal yang harus diperhatikan yaitu:
a) Peralatan disimpan dalam keadaan kering dan bersih
b) Peralatan disimpan sesuai jenisnya
c) Boleh ditumpuk bila peralatab yang bisa ditumpuk
d) Penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata, tidak rusak dan dijaga
kebersihannya
e) Selalu mencatat jumlah peralatan pada bin card yang telah disediakan dan harus
sesuai dengan jumlah yang ada
Menyimpan Bahan Kimia
a) Simpan bahan kimia dalam kotak khusus
b) Simpan bahan pembersih dalam tempat aslinya atau tempat khusus, dan diberi
label dan petunjuk penggunaannya.
c) Bahan kimia ada yang serupa bentuk dan warnanya seperti bahan makanan seperti
baking soda, pupuk urea hampir sama dengan garam dapur atau gula. Maka
berhati-hati dalam penggunaannya dan disimpan pada tempatnya jangan sampai
salah dalam menyimpan.
d) Bahan kimia tidak disimpan disembarang tempat terutama di dekat tempat
bermaian anak. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
4. Bahan Kimia untuk Pembersih Area Kerja
Demon pine yaitu bahan pembersih dari deterjen dan desinfektan, gunanya untuk
membersihkan area lantai dapur dari kotoron maupun kuman yang berbahaya.
Carbonide (amstrip 514) yaitu cairan sebagai bahan pembersih, gunanya untuk
membersihkan lantai bagian dapur
Prevail gunanya untuk membersihkan toilet, lantai dapur, dan tempat sampah.
Heavy duty cleaner gunanya untuk membersihkan lantai dapur dan towel
5. Penggunaan Bahan Kimia Pembersih dengan Cara Aman
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahan pembersih kimia untuk
keselamatan dan kesehatan anatara lain:
a. Pergunakan alat pelindung yang telah direkomendasikan
b. Pergunakan bahan pembersih sesuai dengan fungsinya dan sesuai takarannya
c. Gunakan ukuran yang telah ditentukan jika mencairkan bahan pembersih
d. Cairkan bahan pembersih dengan air dingin, panas atau sesuai petunjuk
penggunaan
e. Tambahkan air untuk mengurangi resiko percikan dan mengurangi busa ketika
mencairkan.
6. Pembarsihan Area Kerja Sesuai Prosedur
Pembersihan area kerja dalam hal ini area kerja dapur, meliputi lantai, dinding, langit-
langit ruangan, pembuangan air kotor, serta temapt pembuangan sampah.
a. Pembersihan lantai
Lantai dari bahan keramik harus disapu dan dipel setiap hari. Untuk menghindari
kecelakaan, usahakan, lantai tetap kering dan bersih. Lantai yang dilapisi
permadani (misalnya: di area restoran), harus selalu dibersihkan dengan penyedot
debu atau sapu khusus untuk permadani. Dalam membersihkan lantai ini, harus
dilakukan secara menyeluruh termasuk tempat-tempat yang tersembunyi seperti di
bawah kursi, lemari, meja, dan sambungan dinding
b. Pembersihan dinding
Dinding harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya sarang laba-laba dan
debu. Segera perbaiki jika terjadi kerusakan pada dinding. Juga pada hiasan
dinding, seperti letaknya miring, bingkai rusak, dan kaca retak
c. Pembersihan pintu
Pintu dapur terbuat dari kayu, besi, kaca, harus dijaga kebersihannya dengan cara
berikut:
a. Membersihkan debu yang melekat pada setiap bagian bingkai atau daun
pintu
b. Dicuci dengan sabun atau bahan pembersih lainnya dengan menggunakan
sponge gosok
c. Dibilas dengan air bersih menggunakan sponge yang lainnya agar terlihat
bersih
d. Mengeringkan seluruh bagian pintu menggunakan lap kering
d. Pembersihan ventilasi lampu
Ventilasi dan lampu biasanya tertutup oleh debu-debu halus dan sarang laba-laba,
maka ventilasi dan lampu harus selalu dibersihkan dengan menggunakan sapu atau
e. Pembersihan mebel
Seluruh mebel di restoran seperti meja, kursi, dan rak perlu dibersihkan bekas
cairan yang melekat. Gunakan lap basah untuk membersihkan bekas cairan yang
melekat dan dikeringkan dengan lap kering. Periksa kembali tempat-tempat atau
sudut-sudut yang tersembunyi, seperti laci bagian dalam, bawah meja, dan kursi,
agar kecoak atau serangga lainnya tidak bersembunyi didalamnya
Bahan alternatif yang aman untuk membersihkan
Tanpa menggunakan bahan-bahan pembersih yang ada di pasaran saat ini sepertinya
tidak mungkin kita lakukan 100%. Akan tetapi beberapa tips berikut dapat kita coba,
sebagai solusi untuk mengurangi penggunaan bahan pembersih konvensional. Bahan
alternave yang bisa digunakan antara lain:
1. Jeruk nipis: bisa digunakan untuk menghilangkan minyak pada cermin atau meja.
2. Asam cuka: ampuh menghilangkan minyak, mencegah tumbuhnya jamur,
membersihkan kaca jendela dan lantai.
3. Garam dapur: dapat digunakan sebagai desinfektan.
4. Sodium bikarbonat atau baking powder: sebagai pembersih, penghilang bau,
penghilang noda, melembutkan kain dan membantu melancarkan saluran air yang
tersumbat (dengan campuran cuka).
5. Klerak sebagai pembersih peralatan yang terbuat dari besi, tembaga, dan
alumuniun yang berkarat.
6. Batu Bata sebagai pembersih alat yang nodanya membandel pada bagian luar dan
bawah.contohnya work/ wajan.
7. Campuran asam cuka dan baking powder sebagai bahan pembersih serba guna,
karena dapat digunakan untuk membersihkan toilet, tempat cuci piring, lantai dan
permukaan lainnya.
Hand out 2
PENYIMPANAN ALAT SETELAH DIBERSIHKAN
Setelah dicuci hingga bersih, seluruh peralatan harus disimpan dengan benar.
Karena, hasil pencucian tidak akan ada artinya apabila peralatan tidak di simpan dan
ditata pada tempatnya. Peralatan akan kotor kembali jika tidak disimpan dengan baik.
1. Menyimpan Peralatan Yang Sudah Dibersihkan
Peralatan bisa di simpan di lemari, rak, laci dan gudang. Lemari penyimpanan alat
terbuat dari kayu, stainless atau bahan lain, dibagian bawah rak-rak dalam lemari
harus diberi alas plastik khusus yang digunakan untuk alas agar terhindar debu yang
ada pada lemari kayu. Rak yang akan digunakan untuk penyimpanan barang yang
telah dibersihkan harus bersih dari lemak sisa memasak yang menempel, sisa minyak
goreng yang menempel, debu, air, kotoran dan sampah. Rak harus terbuat dari bahan
yang tidak mudah berkarat dan ada baiknya jika rak dialasi dengan plastik khusus
untuk alas rak, jika rak terbuat dari stainless sstell harus dalam keadaan bersih agar
peralatan yang disimpan tidak mudah kotor kembali. Laci yang akan digunakan untuk
menyimpan peralatan harus dalam keadaan kering, tidak lembab, tidak ada hewan
serangga atau hewan lainnya yang akan merusak alat yang akan disimpam dalam laci
dan harus dalam keadaan bersih. Laci juga harus dialasi dengan plastik khusus yang
digunakan untuk mengalasi. Gudang diadakan untuk menyimpan barang-barang
sebelum digunakan sesuai dengan kebutuhan, menjaga kehilangan barang dan
kerusakan barang. Syarat gudang atau store, sebagai berikut:
a. Luas ruangan yang disesuaikan dengan jumlah peralatan yang akan disimpan.
b. Ruangan memiliki ventilasi udara yang cukup.
c. Penerangan yang cukup.
d. Ruangan bersih, tidak lembah, dan terlindung dari kontaminasi binatang
perusak.
Dalam menyimpan peralatan hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Peralatan disimpan dalam keadaan kering dan bersih pada rak/tempat yang telah
disediakan dan sesuai.
b. Peralatan disimpan sesuai dengan jenisnya. Misalnya, panci dan sejenisnya
disimpan dengan tertelungkup, piring disimpan dengan piring jangan dicampur
dengan gelas atau priying pan.
c. Boleh ditumpuk peralatan yang bisa ditumpuk.
d. Rak-rak dan laci-laci penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata, tidak rusak,
dan dijaga kebersihannya.
e. Selalu mencatat jumlah peralatan pada bin card yang telah disediakan dan harus
sesuai dengan jumlah yang ada.
2. Cara Menyimpan Peralatan Kitchen Utensil:
Alat dari stainless stell
Menyimpan peralatan dari stainless stell harus ditempat kering dan alat juga harus
benar-benar kering dari air atau sisa deterjen.
Alat berlapis teflon
Menyimpan peralatan dari teflon harus di tempat yang kering dan tidak boleh
ditumpuk.
Alat dari plastik
Menyimpan peralatan dari bahan plastik harus pada saat alat benar-benar kering,
alat juga harus bersih dari sisa lemak yang biasanya menempel pada dalam alat.
Alat dari kayu
Menyimpan peralatan dari kayu harus pada saat alat benar-benar kering karena
bila menyimpan peralatan tidak dalam kondisi kering akan menyebabkan alat
akan mudah berjamur.
Alat dari alumunium
Menyimpan peralatan dari alumunium tidak boleh dalam keadaan basah harus
dalam kaadaan kering dan tidak boleh ditumpuk untuk menghindari terjadinya
karatan.
Alat dari bahan keramik
Sebelum disimpan alat-alat yang terbuat dari keramik harus dilap sampai kering
kemudian disimpan pada lemari dengan cara ditumpuk sesuai dengan jenisnya,
dinner plate ditumpuk dengan dinner plate, dessert plate ditumpuk dengan
dessert plat, soup cup ditumpuk dengan soup cup, saucer ditumpuk dengan
saucer, dsb.
Gambar cara menyimpan peralatan kitchen utensil yang baik:
Lemari Penyimpanan Peralatan dari Keramik.
Rak pada lemari yang dialasi plastik khusus alas untuk menyimpan peralatan yang telah
dibersihkan.
Rak pada lemari yang dialasi, untuk menyimpan peralatan.
Rak stainless steel yang khusus digunakan untuk menyimpan peralatan
B. Faktor yang mempengaruhi efektivitas bahan pembersih
- Jenis bahan pembersih harus sesuai dengan peralatan yang akan disanitasi
- Teknik penggunaan bahan pembersih
Teknik membersihkan perabot serta peralatan pengolahan makanan
1) Peralatan yang terbuat dari Plastik dan melamin
- Rendam pada air hangat yang dicampur dengan deterjent
- Gosok dengan spon pencuci yang lembut
- Bilas dengan air dingin
- Keringkan dengan kain kering
2) Peralatan yang terbuat dari Alumunium
- Rendam pada air panas yang dicampur dengan deterjent
- Gosok dengan sikat halus, jika ada lapisan berwarna hitam, dihilangkan dengan asam
clorida
- Bilas dengan air bersih
- Keringkan dengan kain kering
3) Peralatan yang terbuat dari Kayu
- Chopping board dan rolling pin dibersihkan dengan ditaburi dengan tepung yang
kemudian disikat dengan sikat baja, sehingga kotoran dan tepung terlepas dari
chapping board
- Sendok pengaduk dapat dicuci dengan air panas bercampur deterjent
4) Peralatan yang terbuat dari Marmer
- Basahi dengan air panas saja
- Gosok dengan sikat halus
- Bilas dengan lap basah
- Keringkan dengan lap kering
5) Peralatan yang terbuat dari Keramik
- Rendam pada air hangat yang dicampur dengan detergent
- Gosok dengan spon pencuci yang lembut
- Bilas dengan air panas + 700C
- Keringkan dengan kain kering
6) Peralatan yang terbuat dari Besi
- Pergunakan sikat cuci yang lembut
- Pergunakan air panas dan detergent
- Bilas dengan air panas + 700C
- Lapisi dengan minyak sebelum disimpan
7) Peralatan yang terbuat dari Teflon
- Dibersihkan degan lap yang lembut
8) Peralatan yang terbuat dari Glass Ware
- Rendam pada air hangat yang dicampur dengan detergent
- Gosok dengan spon pencuci yang lembut
- Bilas dengan air hangat, keringkan
- Uapkan
- Lap dengan kain kering
9) Peralatan yang terbuat dari China Ware
- Rendam pada air hangat yang dicampur dengan detergent
- Gosok dengan spon pencuci yang lembut
- Bilas dengan air hangat, keringkan
- Lap dengan kain kering
10) Peralatan yang terbuat dari Cutleries
- Rendam pada air hangat yang dicampur dengan detergent
- Gosok dengan spon pencuci yag lembut
- Bilas dengan air hangat, keringkan
- Lap dengan kain kering