handout jadi pemirsa cerdas
TRANSCRIPT
Program di televisi kita makin lama makin ngaco belakangan ini. Nggak semuanya sih, tapi hanya stasiun TV
tertentu. Anehnya, meskipun sudah ditegur KPI berulang kali, kok mereka masih ngotot dengan program
yang begitu ya? Rating lagi? Bosen…
Merasa putus asa dengan masa depan pertelevisian Indonesia? Mau buru-buru beli paket TV berlangganan, hanya
demi menghindari hal ini, padahal yang dikejar bonus tambahannya tuh.. :D Atau, memilih untuk menghindari TV dan
menjual TV yang ada?
Jangan dulu. Itu artinya anda masa bodoh terhadap kepentingan masyarakat luas. Ingat, frekuensi yang mereka
tumpangi saat ini punya kita, masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Jadi, nggak ada alasan untuk ganti ke pay TV
(kecuali kalau memang butuh variasi) atau menjual TV.
Maka, layaklah bagi anda untuk membaca handout ini. Saya akan memberikan penjelasan umum tentang menjadi
“pemirsa cerdas” ini, secara singkat. Selamat membaca.
Jakarta, April 2015
Rinaldo Aldo
contact me at [email protected]
Pengantar JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92
JADI PEMIRSA CERDAS BY : @RINALDOALDO92
“Pemirsa Cerdas”, Apa Itu?
Mungkin, banyak diantara anda hanya menganggap bahwa menonton TV hanyalah sebagai
pelepas penat, sehingga soal kelayakan program yang ditayangkan, kebanyakan tidak peduli,
“Ngapain, masalah negeri ini lebih ruwet daripada televisi yang menghibur kita,” itu katanya,
terserah kata siapa.. :D Nah, pemikiran semacam ini sebetulnya salah. Kenapa?
Tanpa sadar, televisi mempengaruhi perilaku dan pemikiran kita. Bahkan, dampaknya lebih parah ke anak-
anak kita. Maukah anak-anak kita menyanyikan lagu “Sakitnya Tuh Disini” terus? Padahal, pacaran aja be-
lum.. :D
Maka, disinilah peran kita sebagai pemirsa diuji. Kita haruslah hadir sebagai pemirsa yang pintar dalam
melihat kejanggalan program yang disediakan, dan mampu selektif dalam memilih program. Inilah yang
disebut sebagai pemirsa cerdas. Jadi, kita nggak hanya bisa menonton, tertawa dan bersedih semata.
“Heh, hargain dong karya anak bangsa. Mereka sudah capek-capek bikin program, lha kok lu yang sewot?”
Begini, jadi pemirsa cerdas itu juga menghargai karya mereka dibalik layar. Kenapa? Kita mengkritik dan
mengapresiasi, tentu itu sesuai dengan yang mereka buat, dan apa yang kita lakukan ini tentu berguna
buat mereka, agar sadar diri dan bisa memperbaiki kualitas program yang mereka buat. Tentu ini tak ber-
maksud mengekang kreativitas mereka.
JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92
JADI PEMIRSA CERDAS BY : @RINALDOALDO92
Penelitian “Pemirsa Cerdas”
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat tentang “pemirsa cerdas”,
saya membuat penelitian dengan metoda survei. Survei kecil-kecilan, tepatnya. Hasil
lengkap dari penelitian ini akan dihadirkan dalam infografis yang dilampirkan dengan
handout ini.
JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92
JADI PEMIRSA CERDAS BY : @RINALDOALDO92
Tips “Pemirsa Cerdas”
Ini adalah tips untuk menjadi pemirsa cerdas. Simpel dan mudah.
1. Amati kejanggalan dalam program TV.
Perhatikan dengan seksama bagaimana orang dibalik layar kaca mengeksekusi se-
buah ide. Tentu, perhatikan hasil jadinya yang tayang di TV anda. Jika menemukan
jalan cerita sinetron yang mengada-ada dan terkesan dipanjang-panjangkan, acara
komedi yang hanya menjual pencitraan dan privasi komedian, hingga acara berita
yang hanya pandai membingkai tokoh dan peristiwa sebaik mungkin, tanpa menguta-
makan kaidah jurnalistik, maka waspadailah program semacam itu.
JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92
JADI PEMIRSA CERDAS BY : @RINALDOALDO92
Tips “Pemirsa Cerdas”
Ini adalah tips untuk menjadi pemirsa cerdas. Simpel dan mudah.
2. Jangan percaya semua hal yang ada di TV adalah 100% REAL
Saya bisa pastikan, tidak ada program TV yang jauh dari intervensi dan gimmick. Ka-
laupun ada, biasanya jarang ditonton masyarakat, atau sepi dari popularitas. Itulah
mengapa, gimmick menjadi sesuatu hal yang penting dalam program TV, utamanya
program hiburan. Sayangnya, sesuai dengan namanya, gimmick bisa berubah menjadi
penipu ulung. Kalau nggak tahu triknya, pasti bakalan dianggap beneran. Bahkan, pro-
gram berita yang nyatanya membawa fakta, pun juga kena intervensi. Bisa dari pem-
ilik, bisa dari pihak lain. Ini bukan berarti semuanya palsu atau settingan, tapi ada hal-
hal yang mengurangi kebenaran dari program TV.
JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92
JADI PEMIRSA CERDAS BY : @RINALDOALDO92
Tips “Pemirsa Cerdas”
Ini adalah tips untuk menjadi pemirsa cerdas. Simpel dan mudah.
3. Nonton program TV sesuai kebutuhan, jangan karena sering masuk Trend-
ing Topic atau dibicarakan teman-teman anda
Ingat, televisi bukan persoalan selera. Ini soal kebutuhan. Kalau merasa program itu
bermanfaat dan dibutuhkan, silahkan tonton. Kalau mulai suka, silahkan tonton tiap
episode, apresiasi dan kritisi apa saja dari program tersebut, disertai alasan yang logis.
Jangan menonton program hanya karena teman-teman anda sering membicarakan,
apalagi hastag dari acara itu sering masuk Trending Topic. Kalau hanya sekedar
mengikuti tren, berarti anda tidak menyaksikan program dengan cermat. Ini bukan
pemirsa cerdas.
JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92
JADI PEMIRSA CERDAS BY : @RINALDOALDO92
Tips “Pemirsa Cerdas”
Ini adalah tips untuk menjadi pemirsa cerdas. Simpel dan mudah.
4. Jangan terlena dengan stasiun TV yang anda anggap aman, padahal pelang-
garannya bisa jadi lebih berat dibandingkan stasiun TV yang anda anggap tid-
ak aman
Pengamatan saya sih, pujian-pujian berlebihan terhadap stasiun TV rupanya tak baik.
Apalagi kalau sampai-sampai membela habis-habisan stasiun TV yang anda anggap
aman itu, dan berani mengatakan, “dari pagi sampai malam, saya nontonnya TV A.
Programnya bagus-bagus dan mendidik, nggak ganti-ganti channel. Kreatif banget.”
Ingat, yang mereka butuhkan bukan hanya pembelaan dan apresiasi, namun juga
kritikan. Mereka yang buat, kan manusia biasa juga, sama seperti kita.
JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92
JADI PEMIRSA CERDAS BY : @RINALDOALDO92
Tips “Pemirsa Cerdas”
Ini adalah tips untuk menjadi pemirsa cerdas. Simpel dan mudah.
5. Mulai cari referensi untuk mendukung opini anda
Ingat, anda harus mengkritisi program TV dengan membawa referensi pendukung,
semisal P3SPS KPI, yang dipublish di www.kpi.go.id. Anda juga bisa membaca-baca
opini dan laporan masyarakat tentang program TV yang anda kritisi, baik dari blog
pribadi, hiburan.kompasiana.com, www.remotivi.or.id, www.rapotivi.org, www.kpi.go.id
dan lain sebagainya. Pokoknya, cari sebanyak mungkin referensi.
JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92
JADI PEMIRSA CERDAS BY : @RINALDOALDO92
Tips “Pemirsa Cerdas”
Ini adalah tips untuk menjadi pemirsa cerdas. Simpel dan mudah.
6. Laporkan program yang melanggar etika dan logika ke KPI
Ini sebetulnya langkah lanjutan dari poin sebelumnya. Intinya, setelah mencari refer-
ensi tadi, siapkan data-data untuk melaporkan program TV ke Komisi Penyiaran Indo-
nesia (KPI), semisal nama program, waktu tayang program (plus jam berapa program
ditayangkan, kalau bisa jam saat adegan yang diadukan), bagian mana yang dianggap
melanggar plus deskripsi selengkap mungkin (harus sesuai dengan P3SPS KPI, jangan
sesuai dengan opini pribadi, semisal “Sinetron ini tak mendidik”).
Anda bisa mengadukannya langsung ke KPI, atau kini anda bisa mengadukannya
lewat Rapotivi, baik lewat websitenya di www.rapotivi.org atau lewat aplikasinya di
Android.
JADI PEMIRSA CERDAS
BY : @RINALDOALDO92