handout ekonomi mikro1

44
Referensi Utama : Samuelson, Paul A. And William D. Nordhaus; Economics, Seventeenth Edition, McGraw-Hill & Irwin, 2002. Bagian Ekonomi Mikro : Chapter 1 : The Fundamentals of Economics : Dasar- dasar Ilmu Ekonomi 1. Mengapa mempelajari ilmu ekonomi ? Banyak alasan mengapa mempelajari ilmu ekonomi antara lain ; ingin memperoleh uang, ingin mengerti mengenai hukum permintaan dan penawaran, mengetahui dampak internet pada kehidupan manusia dan sebagainya. 2. Thema pokok ilmu ekonomi : Scarcity and Efficiency : Kelangkaan dan efisiensi Ilmu ekonomi mempelajari : Bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang yang bernilai/berguna dan mendistribusikan diantara masyarakat. Hal-hal yang penting dalam ilmu ekonomi adalah : 1. menganalisa bagaimana lembaga-lembaga masarakat dan tehnologi mempengaruhi harga dan alokasi sumber daya untuk berbagai kepentingan/penggunaan. 2. mendalami perilaku pasar keuangan, termasuk tingkat bunga dan harga-harga saham 3. menganalisa distribusi pendapatan dan menyarankan cara- cara untuk membantunya tanpa mengurangi keberhasilan kinerja ekonomi secara keseluruhan. 4. mempelajari pola-pola siklus bisnis dan meneliti bagaimana kebijakan moneter dapat dipakai untuk memperbaiki pengangguran dan inflasi 5. mempelajari pola-pola perdagangan antar negara 6. melihat dan mempelajari pertumbuhan ekonomi negara- negara berkembang dan menyarankan untuk menggunakan sumber daya secara efisien. 7. menanyakan bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah dapat dipakai untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Upload: ajeng-faiza

Post on 14-Jun-2015

462 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Handout ekonomi mikro1

Referensi Utama : Samuelson, Paul A. And William D. Nordhaus; Economics, Seventeenth Edition, McGraw-Hill & Irwin, 2002.Bagian Ekonomi Mikro :

Chapter 1 : The Fundamentals of Economics : Dasar-dasar Ilmu Ekonomi

1. Mengapa mempelajari ilmu ekonomi ? Banyak alasan mengapa mempelajari ilmu ekonomi antara lain ; ingin memperoleh uang, ingin mengerti mengenai hukum permintaan dan penawaran, mengetahui dampak internet pada kehidupan manusia dan sebagainya.

2. Thema pokok ilmu ekonomi : Scarcity and Efficiency : Kelangkaan dan efisiensi Ilmu ekonomi mempelajari : Bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang yang bernilai/berguna dan mendistribusikan diantara masyarakat.Hal-hal yang penting dalam ilmu ekonomi adalah :1. menganalisa bagaimana lembaga-lembaga masarakat dan tehnologi

mempengaruhi harga dan alokasi sumber daya untuk berbagai kepentingan/penggunaan.

2. mendalami perilaku pasar keuangan, termasuk tingkat bunga dan harga-harga saham

3. menganalisa distribusi pendapatan dan menyarankan cara-cara untuk membantunya tanpa mengurangi keberhasilan kinerja ekonomi secara keseluruhan.

4. mempelajari pola-pola siklus bisnis dan meneliti bagaimana kebijakan moneter dapat dipakai untuk memperbaiki pengangguran dan inflasi

5. mempelajari pola-pola perdagangan antar negara6. melihat dan mempelajari pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang dan

menyarankan untuk menggunakan sumber daya secara efisien.7. menanyakan bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah dapat dipakai untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penggunaan sumber daya yang efisien, memperbanyak kesempatan kerja, harga-harga stabil dan distribusi pendapatan yang merata/fair.

3. Dalam ilmu ekonomi istilah memproduksi secara efisien adalah bila seseorang (produsen) tidak dapat memproduksi lebih baik tanpa membuat seseorang menjadi lebih jelek.

4. Ilmu ekonomi dibagi menjadi ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi makro mempelajari kinerja perekonomian secara keseluruhan (negara) sedangkan ekonomi mikro berhubungan dengan perilaku individual baik konsumen maupun produsen. Contoh dari ekonomi mikro adalah penentuan harga dan kuantitas yang dibutuhkan dari barang, tenaga kerja, tanah dan modal. Ekonomi makro mempelajari mengapa terjasik kenaikan harga umum (inflasi), pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Page 2: Handout ekonomi mikro1

5. Logika ilmu ekonomi : Dalam mempelajari ilmu ekonomi didekati dengan metoda scientific dan ini melibatkan statistik dan matematik. Kadang – kadang ada kesalahan-kesalahan umum dalam melihat kegiatan ekonomi seperti :a. Kesalahan post-hoc; kesalahan untuk mengartikan bahwa kejadian sekarang

adalah hasil atau akibat dari kegiatan sebelumnya.b. Gagal untuk memegang asumsi bahwa yang lain adalah konstan.c. Kesalahan komposisi.

6. Tiga masalah dasar organisasi ekonomi :a. What (apa) yang diproduksi? Dengan kuantitas sebesar berapa? b. How (Bagaimana) barang diproduksi ? Tehnik produksi yang bagaimana

yang dipakai untuk memproduksi ?c. For Whom (Untuk siapa) barang diproduksi ?

7. Ekonomi Positip dan Normatif ; Ekonomi positip melihat apa yang ada seperti; mengapa gaji direktur lebih tinggi dari superviser? Apa akibat dari perdagangan bebas? Apa pengaruh komputer terhadap produktivitas? Ekonomi Normatif melihat apa yang seharusnya terjadi seperti ; Apakah seharusnya orang-orang miskin mendapatkan pendidikan gratis? Normatif menyangkut etika dan kejujuran (fairness)

8. Market, Comand and Mixed: Pasar, Diatur (terpusat) dan Campuran; Bentuk perekonomian yang ada di negara-negara di dunia; Pasar adalah segala sesuatu keputusan dalam perekonomian ditentukan oleh pasar atau perdagangan bebas. Diatur (komando) semuanya diatur negara. Campuran adalah yang banyak dianut oleh banyak negara didunia ini.

9. Input dan Output : Output adalah hasil produksi dan input adalah faktor prosuksi. Input secara umum adalah : tanah, tenaga kerja dan modal.

10. Production Possibility Frontrier (PPF) atau Production Possibility Curve (PPC) : Kurva Kemungkinan Produksi (KKP). Masarakat tidak dapat memiliki apa yang dinginkan. Jadi kalau masarakat menginginkan suatu barang atau kebutuhan mungkin harus mengorbankan kebutuhan yang lain. Mengorbankan kebutuhan lain disebut Opportunity cost. PPF/PPC memperlihatkan batas maksimum yang dapat diproduksi yang dapat dicapai oleh suatu perekonomian dengan tingkat pengetahuan teknologi yang ada(given) dan kuantitas input yang tersedia. PPC memperlihatkan macam barang dan jasa yang tersedia dalam masarkat.

Page 3: Handout ekonomi mikro1

TM – 2

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

The Production-Possibility Frontier

Chapter 1 Figure 1-2

Economic Growth Shifts the PPF OutwardTM – 3

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Economic Growth Shiftsthe PPF Outward

Chapter 1 Figure 1-3

Calculation of Slope for Straight Lines

TM – 9

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Calculation of Slope for Straight LinesAppendix 1A Figure 1A-3

Page 4: Handout ekonomi mikro1

Steepness Is Not the Same as SlopeTM – 10

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Steepness Is Not the Same as Slope

Appendix 1A Figure 1A-4

Chapter 2; Market and Government in a modern Economy : Pasar dan Pemerintahdan Perekonomian Modern

1. Pasar : Adalah suatu mekanisme dimana pembeli dan penjual berinteraksi untuk menentukan harga dan menukarkan barang dan jasa.

2. Harga mengkoordinasikan antara produsen dan koneumen dalam pasar. Harga yang lebih tinggi membuat produsen meproduksi lebih banyak dan membuat konsumen membeli lebih sedikit dan sebaliknya. Harga adalah cara untuk menyeimbangkan pasar.

3. Market Equilibrium : Keseimbangan pasar memperlihatkan suatu keseimbangan (balances) antara semua pembeli dan penjual yang berbeda.

4. Invisible hand : tangan yang tak kelihatan. Adam Smith adalah bapak ilmu ekonomi dalam bukunya Wealth of Nation (1776), bahwa pasar yang sempurna akan membuat barang dan jasa yang diproduksi berguna dan sesuai dengan apa yang diinginkan masarakat. Pasar tidak sempurna seperti monopoli. Kegagalan pasar : tidak bekerjanya harga dalam penentuan produksi dan konsumsi.

5. Ciri khas perekonomian modern : (a) spesialisasi dan pembagian tenaga kerja, (b) pertukaran dan penggunaan uang sebagai alat pembayaran, (c) memakai modal yang besar.

6. Capital and Property Right : Dalam perekonomian pasar kapital (modal) dimiliki secara privat dan pendapatan dari modal kembali ke individu. Property Right didefinisikan sebagai kemampuan individu/perusahaan untuk memiliki, membeli, dan memakai barang-baran modal (kapital) dan property yang lain dalam perekonomian pasar.

7. Peran Pemerintah : (a) meningkatkan efisiensi dengan mendorong persaingan, menekan polusi dan menyediakan barang publik, (b) mendorong pemerataan (equity) dengan pajak dan program-program untuk mendistribusikan pendapatan, (c)

Page 5: Handout ekonomi mikro1

mendorong stabilitas ekonomi makro dengan mengurangi pengangguran, menekan inflasi dan pertumbuhanekonomi melalui kebijakan fiskal dan moneter.

8. The Market System Relies on Supply and Demand to Solve the Trio of

Economic Problems

TM – 16

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

The Market System Relies on Supply and Demand to Solve the Trio of Economic Problems

Chapter 2 Figure 2-1

TM – 17

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 2 Table 2-1

Page 6: Handout ekonomi mikro1

Chapter 3 : Basic Element of Supply and Demand : Element / faktor-faktor dasar dari Penawaran dan Permintaan.

1. Demand Schedule (Kurva Permintaan) : Ada hubungan yang pasti antara harga pasar dari suatu barang dengan kuantitas yang diminta dari barang tersebut dengan menganggap faktor-faktro lain konstan. Hubungan antara harga dan kuantitas barang yang yang diminta dinamakan kurva permintaan.

A Downward-Sloping Demand Curve Relates Quantity Demanded to Price

TM – 20

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

A Downward-Sloping Demand Curve Relates Quantity Demanded to Price

Chapter 3 Figure 3-2

2. Law of downward-sloping demand : Hukum slope yang menurun dari permintaan; Bila harga dari suatu komoditi naik (dan faktor lain tetap) maka pembeli cenderung mengurangi permintaan barangnya, dan sebaliknya. Kuantitas permintaan turun karena ; (a) adanya efek subtitusi (penggantian) barang yang diminta, dan (b) efek income (pendapatan) bila harga naik pembeli merasa lebih miskin sehingga mengurangi pembelian.

3. Kekuatan-kekuatan dibalik kurva permintaan :1. Pendapatan rata-rata / average income2. Besarnya pasar (market size); oleh banyaknya penduduk3. Harga dan ketersediaan barang-barang yang berhubungan4. Elemen subyektif ; taste and preference (selera dan kecenderungan)5. Pengaruh spesial sperti ; cuaca dsb.

4. Pergeseran kurva permintaan : perubahan yang disebabkan selain harga barang itu sendiri; seperti pendapatan nasional, selera dsb.

Increase in Demand for Automobiles

Page 7: Handout ekonomi mikro1

TM – 21

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Increase in Demand for Automobiles

Chapter 3 Figure 3-4

5. Supply schedule / supply curve : kurva penawaran ; adalah kurva yang menghubungkan antara tingkat harga suatu komoditi dengan kemauan produsen untuk menjual barang tersebut dimana faktor-faktor lain tetap.

Supply Curve Relates Quantity Supplied to PriceTM – 22

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Supply Curve Relates Quantity Supplied to Price

Chapter 3 Figure 3-5

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva penawaran :1. Tehnologi2. Harga input3. Harga-harga barang yang berhubungan (sejenis)4. Kebijakan pemerintah5. Pengaruh yang spesial(khusus)

Page 8: Handout ekonomi mikro1

TM – 23

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Increased Supply of Automobiles

Chapter 3 Figure 3-6

7. Equilibrium (keseimbangan) antara permintaandan penawaran: terjadi bila pada suatu harga kuantitas barang yang diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan. Pada equilibrium tidak ada tendensi harga akan naik atau turun. Harga equilibrium sering dinamakan Mrket-clearing price.

Market Equilibrium Comes at the Intersection of Supply and Demand Curves

TM – 24

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Market Equilibrium Comes at the Intersection of Supply and Demand Curves

Chapter 3 Figure 3-7

Page 9: Handout ekonomi mikro1

8. Shortage and Surplus (Kekurangan dan kelebihan). Shortage terjadi bila harga lebih rendah dari equilibrium sehingga terjadi kelebihan permintaan atau kelangkaan (shortage), dan sebaliknya surplus terjadi pada harga lebih tinggi dari equilibrium.

Shifts in Supply or Demand Change Equilibrium Price and Quantity

9.

TM – 25

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Shifts in Supply or Demand Change Equilibrium Price and Quantity

Chapter 3 Figure 3-8

TM – 30

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 3 Table 3-2

Page 10: Handout ekonomi mikro1

TM – 32

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 3 Table 3-4

TM – 33

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 3 Table 3-5

Page 11: Handout ekonomi mikro1

Microeconomics : Supply, Demand, and Product Market. Ilmu ekonomi Mikro : Penawaran, Permintaan dan pasar-pasar produk(barang).

Chapter 4. : Aplication of Supply and Demand. Aplikasi dari Penawaran dan permintaan

1. Ekonomi Mikro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari mengenai perilaku perusahaan-perusahaan secara individu, konsumen dan pasar. Mempelajari mengapa harga komputer semakin murah. Mempelajari mengapa terjadi perbedaan upah yang sangat besar antara dokter ahli bedah dengan bruh tekstil.

2. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Aplikasi kurva permintaan dan penawaran dalam pengenaan pajak, apakah beban pajak lebih banyak kepada konsumen atau produsen? Apakah menaikkan upah minimum akan membantu atau menyakitkan pekerja? Apakah penurunan tiket pesawat akan menaikkan jumlah penumpang? Hal ini memerlukan pengetahuan seberapa besar penawaran dan permintaan berubah dengan berubahnya harga?

TM – 35

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Price Elasticity of Demand Falls into Three Categories

Chapter 4 Figure 4-2

3. The Price Elasticity of demand / price elasticity : Elastisitas harga (permintaan) : Mengukur berapa banyak kuantitas barang yang diminta berubah ketika harga berubah. Definisi : persentase perubahan kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga.

4. Rumus : Ep = ∆q/q ÷ ∆p/p = ∆q/∆p × p/q

Page 12: Handout ekonomi mikro1

Elastic Demand Shows Large Quantity Response to Price Change / Permintaan yang elastis menunjukkan respon (perubahan) kuantitas yang

lebih besar terhadap perubahanharga

TM – 35

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Elastic Demand Shows Large Quantity Response to Price Change

Chapter 4 Figure 4-1

Tiga macam elastisitas

TM – 36

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Price Elasticity of Demand Falls into Three Categories

Chapter 4 Figure 4-2

5. Faktor-faktor ekonomi menentukan besarnya elastisitas harga untuk barang individu; elastisitas cenderung besar bila jenis barangnya adalah barang mewah (lux), atau barang ada barang penggantinya (subtitutenya), atau konsumen punya banyak waktu untuk menyesuaikan perilakunya.

6. Elastisitas dikatakan elastis bila 1 persen perubahan harga menyebabkan lebih dari 1 persen perubahan barang yang diminta. Inelastis bila perubahannya kurang dari 1 persen dan unit-elastis (unitari) bila perubahannya sama dengan 1 persen.

7. Elastisitas dan Pendapatan/Penerimaan Perusahaan (Revenue)

Page 13: Handout ekonomi mikro1

a. Bila elastisitas harga in elastis, penurunan harga akan menurunkan pendapatan/revenue

b. Bila elastisitas unit elastis, maka penurunan harga tidak akan menurunkan pendapatan / penerimaan perusahaan (revenue)

c. Bila elastis, maka penurunan harga akan menaikkan pendapatan perusahaan.

8. Elastisitas penawaran : persentase perubahan penawaran dibagi dengan persentase perubahan harga.

9. Dalamsatu kurva demand terdapat bagian – bagian yang mempunyai elastisitas lebih

besar 1, sama dengan 1 dan kurang dari satu. Selain itu ada titik yang mempunyai elastisitas tak terhingga dan titik yang mempunyai elastisitas sama dengan nol.

TM – 38

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Slope and Elasticity Are Not the Same Thing

Chapter 4 Figure 4-4

10. Pengaruh kebijakan pemerintah seperti pembatasan produksi pada pertanian dimana

produksi pertanian biasanya in elastis.

11. Beban pajak, apakah lebih banyak ke produsen atau konsumen.

12. Harga Dasar (floor price) ; adalah harga terendah yang diperbolehkan dan Ceiling price (harga langit) adalah harga tertinggi yang diperbolehkan.

Price Controls Produce Shortages

Page 14: Handout ekonomi mikro1

TM – 47

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Price Controls Produce Shortages

Chapter 4 Figure 4-13

Effects of a Minimum Wage

TM – 46

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Effects of a Minimum Wage

Chapter 4 Figure 4-12

TM – 50

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 4 Table 4-2

Page 15: Handout ekonomi mikro1

Chapter 5: Demand and Consumer Behavior : Permintaan dan Perilaku konsumen.

1. Pilihan dan teori utilitas. Utility memperlihatkan kepuasan. Konsumen dapat meranking barang-barang dan jasa yang dikonsumsinya.

2. Marjinal adalah suatu istilah yang sering dipakai dalam ilmu ekonomi yang berarti

tambahan atau ekstra. Marginal utility adalah tambahan kegunaan atau kepuasan yang didapatkan dari tambahan satu unit konsumsi suatu komoditi/barang.

TM – 57

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 5 Table 5-1

TM – 50

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

The Law of Diminishing Marginal Utility

Chapter 5 Figure 5-1

Page 16: Handout ekonomi mikro1

3. Law of diminishing marginal utility : hukum tambahan kepuasan yang semakin berkurang mengatakan bila jumlah barang yang dikonsumsi bertambah, marginal utility cenderung semakin mengecil.

TM – 55

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Because of Diminishing Marginal Utility, Consumer’s Satisfaction Exceeds What Is Paid

Chapter 5 Figure 5-6

4. Equimarginal principle : Bila seorang konsumen mempunyai income tertentu (fixed) dan menghadapi pasar dengan harga tertentu akan mencapai kepuasan maksimum ketika marjinal utility nya dari dolar (uangnya) yang terakhir dibelanjakan pada masing-masing barang sama (betul-betul sama) dengan margnal utility dari uang (dolar) yang dikeluarkan untukbarang lainnnya. MU barang 1/P1 = MU barang 2/P2.

5. Surplus konsumen (consumer surplus) : mengukur dari nilai ekstra yang diterima konsumen karena konsumen membayar lebih rendah dari yang dia mau beli.

Page 17: Handout ekonomi mikro1

TM – 56

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Total Consumer Surplus Is the Area under the Demand Curve and above the Price Line

Chapter 5 Figure 5-7

Chapter 6: Production and Business Organization : Produksi dan Organisasi Bisnis

Tujuan : Mengerti bagaimana kekuatan pasar menentukan penawaran barang dan jasa. Konsep yang mendasari penawaran adalah ; produksi, ongkos/biaya dan penawaran dan bagaimana mereka saling berhubungan.

1. Fungsi Produksi : Hubungan antara sejumlah input yang dibutuhkan untuk memproduksi sejumlah output. Fungsi produksi menentukan maksimum output yang dapat dicapai dengan sejumlah input yang ada. Fungsi produksi didefinisikan sebagai suatu keadaan / tingkat dari pengetahuan tehnologi yang ada dan tingkat engineering yang ada.

Page 18: Handout ekonomi mikro1

TM – 66

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Marginal Product Is Derived from Total Product

Chapter 6 Figure 6-1

2. Total Product / Total Produksi (TP atau Q) : Total jumlah produksi dalam bentuk unit fisik, seperti; ton beras, meter kain, karung gabah dan sebagainya. Total produksi berhubungan dengan jumlah input yang dipakai. Bila jumlah input nol maka total jumlah produksi sama dengan nol, kemudian naik dengan semakin banyaknya input yang dipakai samapai pada suatu tingkat produksi tertentu.

3. Average product / Produksi rata-rata (AP) : Total produksi dibagi dengan total input yang dipakai dalam produksi. AP = TP / L , dimana L adalah input dan disini dicontohkan input tenaga kerja (labor = L)

4. Marginal Product / Produksi Marjinal (MP) : Tambahan output yang disebabkan oleh tambahan satu unit input dimana input-input yang lain tetap. Marjinal produksi tenaga kerja (MPL) = ∆ Q : ∆ L atau ( ∆ Q / ∆ L ).

5. Law Of Diminishing Returns / Hukum produksi yang semakin berkurang : Hukum produksi Marjinal yang semakin kecil : Dalam produksi akan terjadi bahwa kita akan mendapatkan tambahan yang semakin kecil (berkurang) bila kita menambahakan suatu unit input dimana input-input lain tetap jumlahnya. Dengan kata lain marginal product (MP) untuk masing-masing input akan berkurang (turun) bila jumlah input tersebut naik dengan asumsi input-input lain tetap.

Page 19: Handout ekonomi mikro1

6. Elastisitas Produksi : Presentase perubahan output dipagi dengan persentase perubahan input. EP = (∆ TP / TP) : (∆ L / L) atau (∆ TP / ∆ L) : (L / TP) atau MP/AP = Marginal Product / Average Product

7. Return to scale : Skala pengembalian : Pengaruh dari skala kenaikan input terhadap output.

Contoh :

(1)Unit of Labor

Input (L)

(2)Total

Product (TP = Q)

(3)Marginal Product (MPL)

(4)Average Product

(AP)

(5)Elastisitas Produksi (MP/AP)

0 02000

1 2000 2000 11000

2 3000 1500 2/3500

3 3500 1167 500/1167300

4 3800 950 300/950100

5 3900 780 100/780

8. Constant return to Scale (CRS), Increasing Return to Scale (IRS), Decreasing Return to Scale (DRS) : Skla return konstant, atau naik, atau turun. CRS, bila perubahan semua input menyebabkan perubahan yang proporsional terhadap output, Contoh; bila tenaga kerja dinaikan 100 % dan input lainnya juga, bila outputnya naik 100 % maka dikatakan CRS. Kalau lebih misalnya 130 % dikatakan invreasing (IRS) dan kalau lebih kecil dikatakan DRS.

9. Short Run and Long Run : Jangka pendek dan jangka panjang : Suatu periode dalam produksi bila hanya perubahan produksi hanya bisa dilakukan oleh input-input )faktor-faktor) variable atau salah satu input

Page 20: Handout ekonomi mikro1

variabel sedabn ada faktor lain yang tetap dikatakan jangka pendek, sedang bila semua faktor dapat berubah dikatakan jangka panjang.

10. Technological Change : Perubahan tehnologi : Perbaikan dalam proses produksi dan terjadi bila semua input (faktor) jumlahnya tetap tetapi terjadi kenaikkan produksi dinamakan ada perubahan tehnologi.

11. Productivity : Produktivitas : Suatu konsep untuk mengukur rasio total output dibagi rata-rata input. Labor Productivity : Produktivitas tenaga kerja adalah mengukur total produksi per tenaga kerja. Total Factor Productivity (TFP) : mengukur output per unit total input.

12. Temuan Empiris :

TFP semakin naik, karena kemajuan tehnologi dan kecakapan tenaga kerja

Stok modal tumbuh lebih tinggi dari jumlah jam kerja tenaga kerja Produktivitas tenaga kerja naik rata-rata 2 % per tahun

13. Business Organization : Organisasi Bisnis : Business firm adalah perusahaan

bisnis yang menspesialisasikan diri pada proses produksi,

14. Jenis usaha : Individual Proprietorship (usaha sendiri), Partnership (patungan), dan Corporation (korporasi)

Chapter 7 : Analysis of Costs : Analisa Biaya

1. Biaya atau ongkos selalu berhubungan dengan produksi dan selanjutnya akan berhubungan dengan keuntungan.

Page 21: Handout ekonomi mikro1

TM – 71

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

The Relationship between Total Cost and Marginal Cost

Chapter 7 Figure 7-1

2. Fixed cost (FC) : Biaya tetap / ongkos tetap : adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan bahkan pada tingkat output sama dengan nol. FC tidak dipengaruhi oleh besarnya produksi. Contoh ; biaya sewa pabrik, sewa kantor, biaya bunga dasb. Nama lain adalah sunk cost , overhead.

3. Variable Cost (VC) : Ongkos variabel / biaya variabel : adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan tingkat output yang terjadi. Contoh; biaya material, biaya tenaga kerja produksi, biaya bahan bakar. Biaya variabel dimulai dengan nol untuk produksi nol dan meningkat sesuai dengan jumlah produksi.

4. Total Cost (TC) : Biaya total ; memperlihatkan biaya terendah yang dibutuhkan untuk memproduksi output pada tingkat tertentu (q). Biaya total (TC) naik dengan naikknya produksi. TC adalah FC + VC

5. Marginal Cost (MC) : Biaya marjinal ; tambahan ongkos yang disebabkan oleh tambahan produksi 1 unit output. MC = ∆TC / ∆q

6. Average Cost (AC); Biaya rata-rata ; total biaya dibagi dengan jumlah output yang diproduksi. AC = TC / q

7. Average Fixed Cost (AFC) : Biaya rata-rata tetap ; biaya tetap dibagi dengan jumlah output yang diproduksi. AFC = FC / q

8. Average Variable cost (AVC) ; Biaya variabel rata-rata ; biaya variabel dibagi dengan jumlah output yang diproduksi. AVC = VC /q

Page 22: Handout ekonomi mikro1

9. Marginal Cost (MC) adalah slope dari Total Cost (TC)

All Cost Curves Can Be Derived from the Total Cost Curve

TM – 72

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

All Cost Curves Can Be Derived from the Total Cost Curve

Chapter 7 Figure 7-2

10. Aturan penting dalam melihat biaya :

Bila MC dibawah AC maka akan mendorong AC menurun Bila MC diatas AC maka akan mendorong AC naik Bila MC = AC, AC tidak naik dan tidak turun, AC dalam kondisi

minimum pada kurva berbentuk Ufgdfg

11. Hubungan antara produksi dan biaya : Ongkos diturunkandari produksi karena adanya ongkos untuk input produksi.

12. Kurva Marginal Production (MP) bentuknya terbalik dengan kurva Marginal

Cost (MC).

13. Untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu pada ongkos terendah atau Pemilihan input dalam perusahaan ; disebut Least cost combination adalah : Marginal product (MP) suatu input (misal tenaga kerja) per (dibagi) harga input tersebut sama dengan marginal produk input lain dibagi harga input lain tersebut sampai dengan input lain yang digunakan

Page 23: Handout ekonomi mikro1

14. Peraturan subtitusi : bila harga suatu input naik / turun dan lainnya tetap maka perusahaan akan menguntungkan bila mengganti input lain yang lebih murah secara relatif sampai dengan marginal product input tersebut per harganya nilainya sama.

15. Opportunity Cost ; Biaya oportunis / kesempatan; terjadi bila dalam memilih sesuatu di dunia ini yang pada dasarnya adalah barang yang langka akan menghilangkan kesempatan untuk memilih barang yang lainnya.

16. Dalam analisa biaya produksi pendekatan matematik adalah melihat fungsi biaya. Fungsi biaya biasa ditulis C = F(q). Jadi fungsi biaya adalah hubungan antara biaya (C) dengan kuantitas yang diproduksi (q). Jadi C bisa diganti dengan total cost (TC), Average cost (AC), Marginal Cost (MC), Average variable Cost (AVC) dan lainnya yang memperlihatkan ongkos.

TM – 76

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 7 Table 7-1

Page 24: Handout ekonomi mikro1

TM – 77

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 7 Table 7-2

TM – 78

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 7 Table 7-3

Page 25: Handout ekonomi mikro1

TM – 79

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 7 Table 7-4

Chapter 8 : Analysis of Perfectly Competitive Market : Analisa Pasar Persaingan Sempurna.

1. Topik ini dan selanjutnya membahas (menganalisa) perilaku perusahaan di dalam pasar dan yang pertama membahas perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

2. Asumsi dasar dalam perilaku perusahaan dalam persaingan sempurna adalah tujuan utama perusahaan adalah keuntungan maksimum

3. Perusahaan dalam persaingan sempurna menghadapi permintaan barangnya adalah kurva permintaan yang elastis sempurna (sejajar dengan sumbu horisontal)

Page 26: Handout ekonomi mikro1

TM – 88

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Demand Curve Is Completely Elastic for a Perfectly Competitive Firm

Chapter 8 Figure 8-1

4. Dalam persaingan sempurna ada banyak (sekali) perusahaan-perusahaan kecil yang masing-masing memproduksi barang yang identik (homogen) dan semua nya terlalu kecil (lemah) untuk mempengaruhi harga pasar.

5. Extra Revenue (pendapatan tambahan) yang didapat dari tambahan unit penjualan akan menjadi harga pasar (MR = MC = P)

Firm’s Supply Curve Is Its Rising Marginal Cost Cure

TM – 89

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Firm’s Supply Curve Is Its Rising Marginal Cost Cure

Chapter 8 Figure 8-2

Page 27: Handout ekonomi mikro1

6. Aturan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah : Suatu perusahaan akan memaksimumkan keuntungannya ketika memproduksi pada tingkat output dimana MC = P

Firm’s Supply Curve Travels Down the MC Curve to the Shutdown Point

TM – 90

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Firm’s Supply Curve Travels Down the MC Curve to the Shutdown Point

Chapter 8 Figure 8-3

7. Shutdown Rule = Aturan menutup perusahaan ; Titik tutup (shutdown point) perusahaan terjadi dimana pendapatan hanya bisa dipakai untuk memenuhi biaya variabel saja atau kerugian terjadi pada keadaan sebesar ongkos tetap (FC) saja, Kalau harga jatuh dibawah AVC perusahaan akan memaksimumkan keuntungan (atau meminimumkan rugi) dengan menutup perusahaan.

8. Kurva penawaran perusahaan adalah kurva MC setelah melewati titik terendah dari AVC.

Add All Firms’ Supply Curves to Derive Market Supply

Page 28: Handout ekonomi mikro1

TM – 91

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Add All Firms’ Supply Curves to Derive Market Supply

Chapter 8 Figure 8-4

9. Kurva penawaran pasar atau industri adalah penjumlahan horisontal kurva supply individu.

10. Long Run Industry Supply adalah perpotongan antara supply jangka pendek setiap waktu (antar waktu) dengan demand sehingga membentuk supply industri jangka panjang.TM – 94

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Constant-Cost Case

Chapter 8 Figure 8-7

Page 29: Handout ekonomi mikro1

TM – 95

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Increasing-Cost Case

Chapter 8 Figure 8-8

11. Pada jangka panjang yang terjadi adalah zero economic profit

TM – 100

McGraw-Hill/Irwin ©2005 The McGraw-Hill Companies, Inc. All Rights reserved.

Chapter 8 Table 8-1

12. Efficiency / Allocative Efficiency : Efisien : Suatu keadaan dimana tidak mungkin reorganisasi produksi dapat membuat seseorang menjadi lebih baik tanpa membuat orang lain menjadi lebih jelek (Pareto Optimal).

13. Kegagalan Pasar (Market Failures) disebabkan oleh; Imperfect Competition (Persaingan tidak sempurna), Externalities (eksternalitas), Imperfect Information (informasi yang tidak sempurna).

Page 30: Handout ekonomi mikro1

Tabel : Keputusan Penawaran dalam Persaingan Sempurna

(1)Q

(2)TC($)

(3)MC($)

(4)AC($)

(5)P

($)

(6)TR($)

(7)

($)0 55.000,00

27,001000 85.000,00 85,00 40 40.000 -45.000

22,002000 110.000,00 55,00 40 80.000 -30.000

21,003000 130.000,00 43,33 40 120.000 -10.000

38,983999 159.960,01 40,00 40 159.960 -0,01

39,994000 160.000,00 40,00 40,00 40 160.000 0

40,014001 160.040,01 40,00 40 160.040 -0,01

40,025000 210.000,00 42,00 40 200.000 -10.000

60,00

q : kuantitas yang diproduksiTC : Total Cost : ongkos totalMC : MarginalCost : ongkos marjinal per unitAC : Biaya rata-rataP : Harga

Page 31: Handout ekonomi mikro1

TR : Total Revenue : Total Pendapatan : Profit : Keuntungan

Chapter 9 : Imperfect Competition and Its Polar Case of Monopoly : Persaingan tidak sempurna dan kasus kutubnya (ekstrim) dari Monopoly. Chapter 10 : Oligopoly and Monopolistic Competition : Oligopoli dan Persaingan Monopolistik.

1. Definisi Persaingan tidak sempurna : Bila suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga pasar untuk produksinya.

2. Kurva permintaan yang dihadapi perusahaan mempunyai slope yang miring (dengan

elastisitas tertentu)

3. Macam Persaingan tidak sempurna : (1) Monopoly, (2) Oligpoli, (3) Monopolistik.

4. Monopoly : Bila hanya ada satu perusahaan dalam pasar, yang dapat mengontrol harga dan output.

5. Oligopoli : Bila ada sedikit perusahaan dan satu sama lain saling tergantung atau terpengaruh oleh kebijakan perusahaan lainnya.

6. Monopolistik : Bila ada banyak perusahaan yang masing-masing produk yang dijual bisa dibedakan (diferentiated).

7. Asumsi utama dalam monopoli bahwa perusahaan memaksimumkan keuntungan

8. Keungtungan maksimum terjadi pada harga (P) bila MR = MC

9. Kurva P atau Demand adalah sama dengan kurva AR dan selalu lebih besar MR

10. Kolusi : kerja sama dalam oligopoli dalam menentukan strategi (harga atau output)

11. Diskriminasi harga (Price Discrimination) : Perbedaan harga untuk barang yang sama karena perusahaan bisa melihat (menentukan) pasar permintaan konsumennya.

Page 32: Handout ekonomi mikro1

Marginal Revenue (MR) dan Marginal Cost (MC) dalam penentuan Harga dan Output Monopoly

1 2 3 4 5 6 7q P TR TC TP MR MC0 200 0 145 -145

180 301 180 180 175 5

140 252 160 320 200 120

100 203 140 420 220 200

60 304 120 480 250 230 40 40

20 505 100 500 300 200

-20 706 80 480 370 110

-60 907 60 420 460 -40

-100 110

Page 33: Handout ekonomi mikro1

8 40 320 570 -250

Tabel : Produksi, Fixed Cost, Variable Cost, Total Cost, MC, AC, AFC, AVC

(1)Kuanti

tas

Q

(2)Fixed

cost

FC

(3)Variable cost

VC

(4)Total

cost

TC

(5)Margi

nal cost mc = ∆TC/∆Q

(6)Average cost

AC =TC/Q

(7)Average fixed

cost

AFc = FC/Q

(8)Ave

rage variable cost

AVC = VC/Q

0 55 0 55 Infinity Infinity Undifined

301 55 30 85 85 55 30

252 55 55 110 55 27 ½ 27 ½

203 55 75 130 43 1/3 18 1/3 25

304 55 105 160 40* 40 13 ¾ 26 ¼

505 55 155 210 42 11 ..

..6 55 225 280 46 2/3 9 1/6 37 ½

907 .. .. 370 52 6/7 7 6/7 45

1108 .. .. 480 60 6 7/8 53 1/2