hand hygiene 3

Upload: reisintiya-reski-gumelar

Post on 02-Mar-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    1/12

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    2/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 2

    Kesimpulan :

    Kebanyakan praktisi kesehatan gigi kerap kali menggunakan sabun dan air untuk HH,

    dan jumlah yang lebih kecil dari praktisi kesehatan gigi menggunakan hand sanitizerberbasis

    alkohol untuk HH. Pengetahuan mengenai pedoman CDC HH butuh untuk ditingkatkan.

    Kata Kunci :Dokter gigi, mencuci tangan, control infeksi.

    PENDAHULUAN

    Untuk lebih dari satu abad, penyedia layanan kesehatan telah diakui sebagai reservoir

    utama yang dapat menyebabkan infeksi klinis. [1] Infeksi yang berhubungan dengan

    perawatan kesehatan ialah merupakan hal yang penting penyebab morbiditas dan mortalitas

    diantara pasien rumah sakit di seluruh dunia[2] Kebersihan tangan (HH) adalah.ukuran utama

    untuk mengurangi infeksi. Hal ini ialah tindakan sederhana, namun karena kurangnya

    kepatuhan antara penyedia kesehatan di seluruh dunia bermasalah. Berdasar pada penelitian

    hingga aspek yang mempengaruhi kepatuhan HH serta strategi promosi, pendekatan baru telah

    terbukti efektif. [3] Pada tahun 1988 dan 1995, pedoman untuk mencuci tangan dan antisepsis

    tangan diterbitkan oleh the Asociation of Professionals in Infection Control (APIC).

    Rekomendasi indikasi untuk mencuci tangan serupa tercantum dalam pedomanthe Centers for

    Disease Control and Prevention (CDC).

    Saat ini,pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi CDC pencegahan dan

    pengendalian infeksi telah dikembangkan melalui proses yang hati-hati, teliti, proses berbasis

    bukti yang diawasi olehControl Practice Advisory Committee (HICPAC) divisi Healthcare

    Quality Promotion of the National Center for Infectious Diseases. HICPAC didirikan pada

    tahun 1992 dengan para ahli dan mereka telah ditunjuk oleh the Secretary of Departement of

    Health and Human Services (DHHS). [4,5]

    Pedoman untuk HH dalam pengaturan kesehatan menyediakan pengaturan mengenai

    petugas kesehatan / the healthcare workers (HCWs) dengan tinjauan data tentang mencuci

    tangan dan antisepsis tangan dalam tata caraperawatan kesehatan. Selain itu, ia menyediakan

    rekomendasi spesifik untuk mempromosikan peningkatan praktek HH dan mengurangi

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    3/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 3

    transmisi dari mikroorganisme pathogen pada pasien dan personil dalam tata cara perawatan

    kesehatan. Pada Eropa tengah, pembersih tangan berbasis alkohol merupakan pilihan uyama

    karena ia ditemukan mencapai aktivitas antimikroba yang lebih baikdibandingkan dengan

    antiseptik berbasis deterjen. Sebaliknya, cuci tangan dengan sabun yang mengandung obat

    dipraktekkan paling sering di Amerika Serikat. Petugas kesehatan sering menghubungkan

    kegagalan untuk mencuci tangan dengan tepat dengan terbatasnya waktu untuk melakukan

    praktek ini. [6,7] Penelitian ini diambil untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktek HH

    antara dokter gigi yang berpraktik di kota Bangalore.

    BAHAN DAN METODE

    Sebuah survey cross-sectional dilakukan diantara dokter gigi yang berpraktek di

    Bangalore. Data dikumpulkan dengan menghubungan survey aktif dari praktisi dental di kota

    Bangalore. Sampel random (N = 204) diambil dari sebuah daftardari praktisi dental dari

    fasilitas perawatan gigi terdaftar (termasuk klinik multispesialis, klinik spesialis tunggal, dan

    rumah sakit perusahaan). Sampel penelitian dipilih berdasarkan undang-undang Pendirian

    Medis Swasta Karnataka / Karnataka Private Medical Establishment (KPME). Jumlah total

    praktisi dental aktif terdaftar di kota Bangalore sebanyak 1100. Random sample diestimasikan

    sebanyak 204 (N). Dari sampel, kami mengeksklusikan subyek yang sakit, meninggal ataupun

    pensiun dari praktek. Subyek yang tidak mengidentifikasikan diri kegiatan professional utama

    dalam praktek kedokteran gigi dan diri mereka sebagai Praktisi Dental.

    Keterangan lolos etik didapatkan dari komite etik The Oxford Dental College, Hospital

    and Research Centre, Bangalore.

    Informed consent didapatkan dari peserta. Melalu wawancara personal, responden

    diinformasikan mengenai tujuan dari penelitian sesuai dengan fakta bahwa partisipan pada

    kuisioner survey sukarela dan anonym.

    Rincian praktisi gigi dicatat: Hal ini termasuk usia, jenis kelamin, dan lama praktek.

    Pertanyaan terkait untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktek antara dokter gigi

    dimasukkan. Dengan menggunakan kuisioner tiga halaman tertutup berakhiran tertutup, kami

    meminta subyek untuk menggambarkan tata cara karakteristik dasar praktek mereka, praktek

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    4/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 4

    HH mereka, produk HH yang mereka gunakan, sikap mereka terhadap praktik HH, dan

    kepatuhan merekaterhadap pedoman HH. Kami juga meminta subyek untuk menilai

    pengetahuan mereka di bidang ini. Subyek dinilai sikap mereka dengan menggunakan empat

    titik skala Likert, dimana 1 disamakan dengan "sangat setuju" dan 4 dengan "sangat tidak

    setuju."

    Kuesioner dalam bahasa Inggris; yang masing-masingsifat psikometrik (validitas dan

    reliabilitas) dinilai. Validitas isi dinilai dengan panel dari delapan ahli yang terdiri dari anggota

    staf Departemen Kedokteran Gigi Kesehatan Masyarakat, The Oxford Dental College, Hospital

    and Research Centre, Bangalore. Tujuannya adalah untuk menggambarkan hal tersebut dengan

    kesepakatan tingkat tinggi diantara para ahli. V Aiken digunakan untuk mengukur kesesuaian

    antara ahli untuk masing-masing item; nilai lebih tinggi dari 0,92 selalu didapatkan.

    Sebelum memulai penelitian, studi pilot dilakukan untuk memeriksa konsistensi internal

    kuesioner. Hasil yang diperoleh menjadi sasaran analisis statistik. Nilai alpha Cronbach sebesar

    0,82menunjukkan konsistensi internal yang baik dari kuesioner.

    Semua data dimasukkan ke dalam database pada Microsoft Excel. Microsoft Word dan

    Excel telah digunakan untuk membuat tabel dan grafik. Analisis statistik dilakukan dengan

    menggunakan software SPSS versi 16.

    HASIL

    Dalam penelitian ini, 58,3% adalah praktisi laki-laki dan 41,7% adalah praktisi wanita.

    25,5% praktisi memiliki praktek 1-2 tahun, 24,5% memiliki 3-5 tahun, 33,3% memiliki 6-10

    tahun, dan 16,7% memiliki> 10 tahun praktek. Jumlah pasien yang ditemui per minggu oleh

    praktisi dental : 1-10 (3,9%), 11-20 (41,2%), 21-30(30,9%), 31-40 (15,2%), 41-50 (6,4%),

    dan> 50 (2,5%).

    Tabel 1 menunjukkan distribusi dari populasi penelitian berdasarkan pengetahuan tentang

    HH. Kelompok studi dikategorikan berdasarkan apakah mereka percaya bahwa ada hubungan

    antara HH dan pengendalian infeksi;195 (95,6%) mengatakan ya dan 9 (4,4%) mengatakan

    tidak. Ketika responden ditanyai tentang apakah HH mencegah penyebaran infeksi kepada

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    5/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 5

    pasien, 151 (74%) sangat setuju dan 5 (2,5%) sangat tidak setuju dengan hal tersebut. Ketika

    responden ditanya mengenai kesadaran akan Panduan HH CDC, 109 (53,4%) menyadari dan

    95 (46,6%) tidak menyadari diantara mereka.Ketika responden ditanyai tentang apakah mereka

    memiliki akses yang mudah ke informasi mengenai Panduan HH CDC, 83 (40,7%)

    mengatakan ya dan 121 (59,3%) mengatakan tidak.

    Tabel 2 menunjukkan distribusi dari populasi penelitian berdasarkan sikap mereka

    tentang HH. Ketika responden ditanyai tentang apakah produk HH merugikan kulit mereka, 34

    (16,7%) sangat setuju dan 88 (43,1%) sangat tidak setuju dengan hal tersebut. Ketika

    responden ditanyai apakah mengikuti rekomendasi Panduan CDC HH akan mempengaruhi

    kulit tangan mereka, 35 (17,2%) menjawab ya. Ketika responden ditanyai tentang apakah

    mereka nyaman dengan praktik HH mereka, terlepas dari apa yang direkomendasikan Panduan

    CDC, 32 (15,7%) adalah nyaman. Ketika responden ditanyai tentang apakah mereka pikir

    pasien lebih suka melihat mereka mencuci tangan dengan sabun dan air.

    Tabel 3 menunjukkan distribusi dari populasi penelitian berdasarkan praktek HH mereka.

    Ketika responden ditanyai tentang apa yang mereka digunakan untuk mencuci tangan mereka,

    15 (7,4%) mengatakan mereka menggunakan sabun biasa, 90 (44,1%) menggunakan sabun

    antiseptik, 99 (48,5%) menggunakan larutan antiseptik. Kelompok studi ditanyakan seberapa

    sering mereka menggunakan sabun untuk HH; 74 (87,1%) mengatakan mereka

    menggunakannya di awal hari, 77 (90,6%) disebutkan mereka menggunakannya di antara

    pasien, dan 80 (94,1%) disebutkan mereka menggunakannya setelah melepaskan sarung

    tangan. Kelompok studi ditanya tentang durasi mencuci tangan mereka dengan sabun dan air

    sebelum memeriksa pasien; 59 (29%) menjawab mereka lakukan tidak mencuci tangan

    mereka, 44 (20%) mengatakan mereka mencuci tangan selama 5-10 detik, dan 101 (49%)

    mengatakan bahwa mereka mencuci tangan untuk lebih dari 15 s. Ketika ditanya tentang durasi

    cuci tangan setelah memeriksa pasien, 2 (1%) peserta mengatakan mereka tidak mencuci

    tangan mereka, 89 (43,6%) mengatakan mereka mencuci tangan selama 5-10 detik, dan 113

    (55,4%) mengatakan mereka mencuci tangan selama 5-10 detik. Kelompok studi diminta

    seberapa sering mereka menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol; 49 (57,6%)

    mengatakan tidak menggunakannya, 27 (31,8%) mengatakan mereka menggunakan pada saat

    memulai hari praktek, 30 (35,5%) mengatakan mereka menggunakannya setelah melepaskan

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    6/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 6

    sarung tangan mereka dan 21 (24,7%) dikatakan menggunakannya ketika perawatan pasien

    terganggu.

    Tabel 1. Distribusi dari populasi studi berdasarkan pengetahuan terhadap

    hand hygiene

    Pernyataan

    Total (N = 204) n

    (%)

    Apakah anda percaya bahwa ada hubungan antara hand hygiene dengan

    kontrol infeksi?

    Ya 195 (95.6)

    Tidak 9 (4.4)Apakah anda pikir hand hygiene mencegah penyebaran dari infeksi pada

    pasien?

    Sangat setuju 151 (74)Agak setuju 33 (16.1)

    Agak tidak setuju 15 (7.4)

    Sangat tidak setuju 5 (2.5)

    Apakah anda mengetahui panduan CDC hand hygiene?

    Ya 109 (53.4)

    Tidak 95 (46.6)Apakah anda pikir akses informasi yang mudah terhadap panduan CDChand hygiene?

    Ya 83 (40.7)

    Tidak 121 (59.3)n = jumlah sampel, CDC = Centers for disease control and prevention

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    7/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 7

    Tabel 2. Distribusi dari populasi studi berdasarkan perilaku terhadap hand

    hygiene

    Pernyataan

    Total (N =

    204) n (%)

    Apakah anda pikir produk hand hygiene mengganggu kulit andaSangat setuju 34 (16.7)

    Agak setuju 41 (20.1)

    Agak tidak setuju 41 (20.1)

    Sangat tidak setuju 88 (43.1)Apakah anda pikir jika anda mengikuti rekomendasi panduan praktek hand

    hygieneCDC, akan berdampak negatif pada kulit tangan anda?

    Ya 35 (17.2)

    Tidak 169 (82.8)

    Apakah anda merasa nyaman dengan praktek hand hygiene anda, tanpa

    memperhatikan rekomendasi panduan CDCSangat setuju 32 (15.7)

    Agak setuju 43 (21.1)

    Agak tidak setuju 65 (31.8)

    Sangat tidak setuju 64 (31.3)

    n = jumlah sampel, CDC = Centers for disease control and prevention

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    8/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 8

    Tabel 3. Distribusi dari populasi studi berdasarkan praktek hand hygiene

    Pernyataan

    Total (N = 204) n

    (%)

    Yang manakah diantara pilihan berikut yang anda gunakan untuk mencuci

    tangan anda? 15 (7.4)Sabun biasa 90 (43.6)

    Sabun antiseptik 99 (78.4)

    Larutan antiseptik

    Q3. Berapa lama durasi cuci tangan anda dengan sabun dan air?

    A. Sebelum pemeriksaan pasien

    1. Tidak mencuci tangan 59 (29)

    2. Mencuci selama 5-10 detik 44 (20)

    3. Mencuci selama >10 detik 101 (49)

    B. Setelah memeriksa pasien

    1. Tidak mencuci tangan 2 (1)

    2. Mencuci selama 5-10 detik 89 (43.6)

    3. Mencuci selama >10 detik 113 (55.4)

    n = jumlah sampel, CDC = Centers for disease control and prevention

    DISKUSI

    Kedokteran gigi memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hal yang diterima secara

    ilmiah dan prinsip berbasis bukti dari kontrol infeksi. Di Bangalore, profesi dokter gigi sekitar

    1.100 yang terdaftar. Pada tahun 2002, CDC menerbitkan panduan HH dalam pengaturan

    kesehatan. Pada tahun 2003, CDC dirilis panduan pengendalian infeksi dalam tata cara kesehatan

    gigi. Meskipun panduan CDC HH diterbitkan pertama, panduan pengendalian infeksi gigi CDC

    didistribusikan lebih luas dalam kedokteran gigi. Kedua dokumen ini memiliki implikasi untuk

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    9/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 9

    praktek HH bagi penyedia layanan kesehatan mulut '. Panduan pengendalian infeksi gigi

    termasuk daftar bidang yang menjadi perhatian yang tidak dibahas dalam rekomendasi

    sebelumnya untuk kedokteran gigi, termasuk produk HH dan asepsis tangan pembedahan.

    Meskipun pedomanpengendalian infeksi dental secara ilmiah didasarkan pada panduan CDC

    HH, rekomendasinyaagak berbeda. [1]Sebagai contoh, pedoman CDC HH mendorong

    penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol. Panduan pengendalian infeksi dental, meskipun,

    tidak ada penekanan pada penggunaan produk berbasis alkohol lebih dibandingkan penggunaan

    sabun dan air. Faktanya, penggunaan produk berbasis alkohol ditunjukkan sebagai metode

    alternative.

    Dua antiseptik tangan utama digunakan saat ini adalah pembersih alkohol dan sabun yang

    mengandung obat atau busa yang mengandung klorheksidin. Alkohol memiliki efek antimikroba

    yang paling dan, berbeda dengan klorheksidin, sama efektif dalam melawan mikroorganisme

    gram positif dan gram negative. Aktivitas antimikroba dari alkoholdapat dikaitkan dengan

    kemampuan mereka untuk mengubah sifat protein. Larutan alkohol yang mengandung 60-95%

    alkohol merupakan konsentrasi yang efektif, dan konsentrasi yang lebih tinggi kurang ampuh.

    Kelemahan dari alkohol murni adalah efek pengeringan terhadap kulit dan tidak adanya aktivitas

    antimikroba residual. Gel yang mengandung konsentrasi gliserin meningkat dan 70% (v / v)

    etanol lebih disarankan. Masalah-masalah ini diselesaikan dalam desinfeksi tangan beralkohol

    modern / modern alcoholic hand disinfection (AHD) yang mengandung alkohol yang berbeda,

    senyawa antimikroba tambahan dengan aktivitas residual, dan agen refastening. Namun, pilihan

    AHD mungkin penting; beberapa agen AHD (terutama cairan) memakan waktu lebih lama untuk

    digosokkan di kulit dan dapat dirasakan meninggalkan residu berlendir. Hanya dua studi klinis

    telah dirancang untuk mengevaluasi efek klinis antiseptik tangan yang berbeda. Hasilnya, lebih

    disarankan chlorhexidine, didasarkan pada pengamatan tingkat infeksi nosokomial. [6,7] Hal ini

    dimungkinkan dan bahkan diduga bahwa sebagian besar personil kesehatan gigi lebih akrab

    dengan atau hanya akrab dengan Panduan Pengendalian Infeksi Dental. Dalam beberapa kasus,orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang terbatas / sedang pada

    panduan CDC HH percaya bahwa mereka memiliki pengetahuan yang baik/ sangat baik terhadap

    panduan kontrol infeksi dental.

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    10/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 10

    HH dalam praktek kedokteran gigi adalah salah satu bagian yang paling penting dari

    proses pengendalian infeksi dan merupakan satu kegiatan penting yang paling dilakukan untuk

    mengurangi risiko transmisi mikroorganisme dari operator kepada pasien. Mikroflora yang

    mendiami kulit dapat diklasifikasikan sebagain sementara atau residen. Mikroflora transien

    berkolonisasi pada lapisan permukaan kulit dan dapat dihilangkan dengan mudah selama

    mencuci tangan rutin. Ini juga merupakan jenismikroflora yang ditularkan paling sering ketika

    memberikan perawatan langsung kepada pasien dan berhubungan paling sering dengan infeksi

    kesehatan terkait. Mikroflora residen melekat dan berhubungan dengan lapisan kulit yang lebih

    dalam, yang paling resisten terhadap penghapusan dengan HH, dan tidak begitu berhubungan

    dengan infeksi kesehatan terkait. Pemilihan metode HH tergantung pada faktor-faktor seperti

    jenis prosedur yang akan dilakukan, persistensi dekontaminasi, dan potensi risiko penyebaran

    infeksi. Sarung tangan, sering dianggap barrier yang benar-benar efektif yang melindungi

    kesehatan pemberi pelayanandan mencegah penyebaran mikroorganisme,memiliki

    ketidaksempurnaan mikroskopis. Oleh karena itu, sarung tangan dapat memberikan pemberi

    pelayanan rasa aman yang palsu. Menurut CDC,penggunaan sarung tangan mengurangi risiko

    kontaminasi 70-80%, membantu mencegah kontaminasi silang, dan membantu melindungi

    pasien dan pemberi pelayanan. Meskipun memakai sarung tangan menawarkan sarana

    perlindungan, juga menciptakan hangat, lingkungan lembab di mana organisme dapat

    berproliferasi.

    Situasi ini menghasilkan peningkatan yang besar terhadap jumlah mikroflora transien.

    Jadi, HH penting untuk menghilangkan mikroflora transien dan mengurangi mikroflora residen

    bahkan ketika sarung tangan digunakan. Data menunjukkan bahwa 51% praktisi gigi

    menggunakan sabun dan air untuk HH dan 44,6% menggunakan berbasis alkohol pembersih

    tangan untuk HH. Selain itu, sekitar sepertiga praktisi gigi menunjukkan bahwa mereka memiliki

    pengetahuan yang terbatas / sedang terhadap panduan CDC HH.

    Dalam sebuah studi oleh Myers et al., 56 dari 234 subyek (24%) dilaporkan menggunakan

    pembersih tangan berbasis dalam tata cara praktik utama mereka. Sabun antimikroba yang paling

    umum digunakan produk dalam tata cara praktek, dengan 202 dari 234 subyek (86%)

    menggunakannya. Secara total, 210 dari 234 subyek yang menanggapi (90%) menggunakan baik

    sabun antimikroba atau berbasis alkohol pembersih tangan di tata cara praktik utama mereka. [1]

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    11/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 11

    Dalam studi ini, alasan yang dilaporkan sendiri untuk sering kurangnya kepatuhan

    meliputi: agen pencuci tangan menyebabkan iritasi kulit dan kering; kurangnya sabun atau terlalu

    sibuk / mencuci tangan terlalu lama; mengenakan sarung tangan; tangan tidak terlihat kotor; dan

    anggapan risiko rendah terhadap tertularnya infeksi dari pasien. Sebaliknya, sebagian besar

    dokter gigi di penelitian ini melaporkan bahwa mereka tidak terlalu sibuk untuk HH, dan

    kebersihan yang memadai dengan mencuci tangan tradisional memerlukan cukup banyak waktu

    dan tidak secepat serta seefektif aktivitas bakterisida seperti halnya pembersih tangan berbasis

    alkohol [8]. Cuci tangan dengan sabun biasa hanya bisa menghilangkan flora transien. Mencuci

    tangan dengan sabun biasa dan air selama 15 s mengurangi jumlah bakteri pada kulit dengan

    0,61,1 log10, sedangkan mencuci selama 30 s mengurangi jumlah dengan 1,2-2,8 log10.

    Mencuci tangan dengan sabun biasa gagal menghilangkan patogen dari tangan petugas rumah

    sakit. [9] Penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol, bagaimanapun, tidak ditekankan dalam

    pedoman pengendalian infeksi dental,yang dapat menjelaskan, sebagian, penggunaan yang

    rendah pada praktisi gigi. Juga, 36% dari subyek dalam penelitian ini menyatakan bahwa mereka

    setuju atau sangat setuju bahwa mereka nyaman dengan praktik HH mereka saat ini, terlepas dari

    panduan. Secara keseluruhan, temuan menunjukkan bahwa praktisi gigi memiliki sikap

    umumnya positif pada HH, bahwa cara-cara untuk meningkatkan praktik HH dari kelompok

    yang relatif kecil dari praktisi perlu ditemukan, dan bahwa pengetahuan mereka tentang panduan

    CDC HH perlu ditingkatkan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menilai biaya

    pembangunan pedoman dan implementasi, dan beberapa pedoman praktek telah

    diimplementasikan tanpa dilaksanakan tanpa penilaian yang seiring dengan hasil pasien dan

    biaya dan manfaat dari perubahan perawatan. [9] Sebagian besar prosedur gigi umum seperti

    melakukan pemeriksaan oral dan menempatkan restorasi dan prosedur bedah dengan risiko

    rendah menyebabkan transmisi infeksi. Prosedur bedah kritis yang rutin menembus titik yang

    biasanya steril membutuhkan penghapusan terhadap mikroflora transien dan pengurangan

    mikroflora residen karena prosedur ini membawa risiko penularan infeksi bakterilebih tinggi.

    Dokter dapat mencapai antisepsis bedah ini sebelum mengenakan sarung tangan steril dengan

    menggunakan sabun dan air diikuti oleh pembersih tangan berbasis alkohol dengan aktivitas

    persisten atau dengan menggunakan sabun antimikroba dan air. Keterbatasan studi adalah data

    yang disajikan di sini dibatasi hanya dokter gigi yang terpilih dan praktek HH diantara

    profesional kesehatan bervariasi secara geografis.

  • 7/26/2019 Hand Hygiene 3

    12/12

    Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore cityA cross sectional survey Page 12

    KESIMPULAN

    Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa penting untuk membakukan pedoman bagi

    para praktisi gigi untuk meningkatkan pengetahuan mereka, serta untuk membuat sebuah

    panduan praktis untuk meningkatkan proses HH dan ditetapkan dalam pedoman yang sesuai.

    Selain itu, pendidikan komunitas dental dijamin untuk meningkatkan kepatuhan terhadap HH,

    efikasi terhadap praktek HH, dan kesehatan kulit. Dalam layanan pendidikan,selebaran

    informasi, lokakarya dan kuliah, automated dispensers, dan umpan balik kinerja terhadap tingkat

    kepatuhan HH perlu ditingkatkan lebih lanjut. Mencuci tangan harus didorong setiap

    kalipenyedia layanan kesehatan dalam keraguan tentang perlunyauntuk melakukannya. Mencuci

    tangan harus didorongantara kontak pasien / penduduk / klien; mungkin ditunjukkan lebih dari

    sekali dalam perawatan satu orang, misalnya, setelah menyentuh sekresi dan sebelum terjadi

    aktivitas perawatan lain untuk orang yangsama[9].