halogen

Upload: pratamaarif

Post on 08-Mar-2016

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Halogen

TRANSCRIPT

  • HALOGENASIOleh:

    Kelompok 6Teknik kimia kelas A

  • Anggota KelompokIndri yulia

    Fradilla olsy

    Shintia oktaviani

    M. khaidiz rafi

    Ari hidayat

    Subhkan maulana

  • Halogen

    Unsur-unsur halogen menempati golongan VIIA

    Terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), iodin (I), dan Astatin (At).

    Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur halogen artinya pembentuk garam.

  • -Dalam bahasa Yunani halos=garam genes= pembentuk

    Dinamakan demikian karena unsur tersebut dapat bereaksi langsung dengan logam alkali membentuk garam.

  • Sejarah Halogen

    1) Flourin (F) ditemukan dalam Flourspar oleh Schwandhard pada tahun 1970 dan pada tahun 1886 Ferdinand Hendri Moissan dari Francis berhasil membuar gas Flourin melalui proses Elektrolisis.

    2) Klorin (Cl) ditemukan oleh Schele pada tahun 1974 diberi nama oleh Davy pada tahun 1810.

    3) Bromin (Br) ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. Brom merupakan zat cair bewarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar, uapnya bewarna merah. Brom bersifat kurang reaktif dibandingkan Clor.

    4) Yodium (I) ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811.

    5) Astatin (At) ditemukan oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie, dan E. Segre pada tahun 1940. Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismut dengan partikel alfa.

  • Fakta-fakta berikut harus dipenuhi oleh setiap mekanisme yang wajar untuk reaksi halogenasi.

    1. Reaktivitas dari halogen menurun dalam urutan sebagai berikut: F2> Cl2> Br2> I2. 2. Kita akan membatasi perhatian kita untuk klorin dan bromin, karena fluor begitu eksplosif reaktif sulit untuk mengontrol, dan yodium umumnya tidak reaktif. 3. Chlorinations dan brominations biasanya eksotermik. 4. Energi masukan dalam bentuk panas atau cahaya yang diperlukan untuk memulai tersebut halogenations. 5. Jika cahaya yang digunakan untuk memulai halogenasi, ribuan molekul bereaksi untuk setiap foton cahaya diserap. 6. Reaksi Halogenasi dapat dilakukan baik dalam fase gas atau cair. 7. Dalam chlorinations fase gas kehadiran oksigen (perangkap radikal) menghambat reaksi. 8. Dalam halogenations fase cair inisiator radikal seperti peroksida memfasilitasi reaksi.

  • a. Sifat-Sifat Fisis1) Wujud halogen- Semakin panjang jari-jari atom semakin lemah ikatan antar atom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makin rendah. - Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan energi ikatan Cl - Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan kereaktifan F2. - Semakin reaktif molekul X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan relatif kecil.

  • 2) Titik Cair dan Titik Didiha. Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai bertambahnya massa molekul relatif (Mr).

    b. Wujud halogen pada suhu kamar bervariasi, F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.

  • 3) Warna

    Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang.

    Fluor berwarna kuning muda, klor hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna ungu.

  • b. Sifat-Sifat Kimia

  • 1) Kelarutan

    Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.

    2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)

    Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.

    I2(s) + KI(aq) KI3(aq)

    -Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.

  • 2)KereaktifanKereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron.

    Selain dipengaruhi kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen.

  • 3) Daya Oksidasi

    Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.

    F2 + 2KCl 2KF + Cl2 atau ditulisF2 + 2Cl- 2F- + Cl2

    Cl2 + 2I- 2Cl- + I2Br2 + KF (tidak terjadi reaksi) atau ditulis Br2 + F- (tidak terjadi reaksi)

    Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

  • c. Senyawa Halogen1) Senyawa Halogen Berbentuk GaramUnsur halogen mampu berikatan dengan unsur logam melalui ikatan ion untuk membentuk garam seperti NaCl, KBr, dan MgI2. Pembentukan garam dapat juga terjadi dari reaksi antara asam dan basa. Seperti reaksi : HCl + NaOH NaCl + H2O

  • 2) Senyawa Halogen Berbentuk Asam

    Terdiri atas dua (2) bentuk, yaitu: a) Asam halida (HX) Asam halida dalam keadaan gas adalah senyawa kovalen, tetapi dalam air senyawa tersebut akan terdisosiasi. Urutan kekuatan asam untuk asam halida adalah HI > HBr > HCl > HF. b) Asam oksihalida Rumus umum asam oksihalida yaitu HXO, HXO2, HXO3, dan HXO4 dengan nama asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam perhalat. Contohnya : HClO = asam hipoklorit, HClO2 = asam klorit, HClO3=asam klorat, dan HClO4=asam perklorat.

  • 3) Senyawa antarhalogenSenyawa antar halogen dapat terjadi dimana unsur yang kelektronegatifan besar akan membentuk biloks negatif dan unsur yang keelektronegatifan kecil akan membentuk biloks positif. Unsur dengan biloks negatif hanya satu valensi yaitu -1, sedangkan unsur biloks positif dapat mempunyai lebih dari satu, yaitu +1, +3, +5, atau +7.

  • d. Kegunaan Halogen

    CCl2F2 : Gas freon (freon12) digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.

    NaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.

    DDT : Dikloro Difenil Trikloro etana digunakan sebagai insektisida.

    PVC : Polivinil klorida digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.

    CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan.

    NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang

    KClO3 : Digunakan dalam industri korek api.

    KCl : Digunakan untuk pupuk.

    NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.

  • Fluorin1. Asam flourida digunakan untuk mengukir ( mengetsa ) gelas. H2SiF6 + CaF2 + 3H2OReaksi : CaSiO3 + 8HF

    2. Natrium heksafluoroksilikat ( Na2SiF6 ) digunakan untuk bahan campuran pasta gigi.

    3. Natrium fluorida ( NaF ) untuk mengawetkan kayu.

    4. Belerang hexafluorida ( SF6 ) sebagai insulator.

    5. Kriolit ( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium.6. Freon-12 ( CF2Cl2 ) sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC.

    7. Teflon digunakan sebagai pada peralatan mesin.

  • Klorin1. Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi logam tersebut.2. Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur.3. Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman.4. Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu baterai.5. Natrium hipoklorit ( NaClO ) digunakan sebagai pengelontang ( breaching agent ) untuk kain dan kertas. Cl- + zat tak berwarnaClO + zat pewarna6. CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor.7. Kalsium hipoklorit ([Ca( OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.8. Kalium klorat ( KCl ) bahan pembuat mercon dan korek api.9. Seng klorida ( ZnCl2 ) sebagai bahan pematri ( solder ).

  • Bromin1. Natrium bromide( NaBr )sebagai obat penenang saraf2. Perak bromide( AgBr )disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi3. Metil bromide( CH3Br )zat pemadam kebakaran4. Etilen dibromida( C2H4Br2 )ditambahkan pada bensin untuk mengubah Pb menjadi PbBr2.

    Iodin1. Sebagai obat antiseptic2. mengidentifikasi amilum3. Kalium Iodat( KIO3 )ditambahkan pada garam dapur4. Iodoform( CHI3 )merupakan zat organic5. Perak Iodida( AgI )digunakan dalam film fotografi.

  • S E K I A N

    terima kasih