halaman 11 sambungan

1
Kata Kombes Pol Endi Sutendi Kabid Humas Polda Sulsebar. Polda Sulsebar juga menga- mankan sejumlah barang bukti yakni Kartu Keluarga (KK) dimana tertulis Abraham Samad sebagai Kepala Keluarga dan Feriyani Lim sebagai Famili dengan alamat Jalan Boelevard Ruko Rubi Kec. Panakukang Makassar. KK dan KTP ini yang diduganakan Feriyani Lim mengurus Paspor. “Hari ini, 17 Februari penyidik melayangkan surat kepada Abraham Samad untuk dimintai keterangan pada tanggal 20 Februari nanti. Diketahui kasus ini dilaporkan Ketua Lembaga Peduli KPK dan Polri Chairil Chaidar Said ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri beberapa waktu lalu. Selanjutnya, kasus ini dilimpahkan ke Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat per 29 Januari 2015. Ber- selang empat hari kemudian, polisi menetapkan Feriyani sebagai tersangka. Dalam kasus ini, Feriyani disi- nyalir memakai lampiran doku- men administrasi kependudukan palsu berupa KK dan KTP saat mengurus paspor di Makassar pada 2007. Pasalnya, ditemukan dokumen administrasi kependu- dukan Feriyani di Jakarta dengan data berbeda, seperti perbedaan nama orang tua tersangka. Kasus pemalsuan dokumen administrasi kependudukan ini belakangan menyeret Ketua KPK Abraham Samad, yang diduga membantu Feriyani dalam pembuatan dokumen. Dalam KK tersangka di Makassar memang mencantumkan identitas Abra- ham Samad dan keluarganya dengan alamat Jalan Boulevard Rubi II Nomor 48, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakku- kang. Kendati demikian, sejum- lah saksi di tingkat RT, kelurahan, dan kecamatan kompak menyata- kan Abraham Samad dan Feriyani tidak pernah terdaftar sebagai war- ga Kecamatan Panakkukang. Sedangkan Abraham Samad melalui Kuasa Hukumnya, Nur- syahbani Katjasungkana, mene- gaskan, kliennya tidak akan memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) pada 20 Februari mendatang. “Tidak akan menghadiri pang- gilan sebelum ada kejelasan lebih. Saya katakan, surat pang- gilan tidak lengkap, dasar- dasarnya tidak disebutkan tem- pus delict (waktu terjadinya tindak pidana)-nya kapan, se- hingga dia (Abraham) tidak tahu ini perbuatannya kapan,” kata Nursyahbani. Selain itu Nursyahbani juga mengatakan, bahwa kliennya hanya ingin menjalani pemerik- saan sebagai tersangka di Bares- krim Polri bukan di Polda Sulsel- bar. Polda Sulselbar menetapkan Ketua KPK Abraham Samad sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen. Orang nomor satu di KPK ini mejadi pe- sakitan karena diduga membantu tersangka utama Feriyani Lim untuk memalsukan dokumen kependudukan. Atas perbuatan tersebut, Polda Sulselbar menyangka Abraham melanggar Pasal 263 ayat (1) (2) subsider Pasal 264 Pasal 264 ayat (1) (2) lebih subsider Pasal 266 ayat (1) (2) KUHP dan atau Pasal 93 UU RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi kepen- dudukan yang telah diubah UU Nomor 24 Tahun 2013. Abraham disangka melakukan perbuatan yang terjadi pada tahun 2007 silam yang baru dilaporkan saat ini setelah KPK menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka. Abraham dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Januari 2015 lalu. Dalam kasus ini, Feriyana Lim telah lebih dulu dijadikan Polda Sul- selbar sebagai tersangka. Penen- tuan status tersangka Abraham merupakan hasil gelar perkara yang dilakukan Polda Sulselbar pada Minggu lalu. Terkait status tersangka tersebut, sebelumnya Presiden Joko Widodo mem- berhentikan sementara dua pimpinan Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK), yakni Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bam- bang Widjojanto. Dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (18/2/2015) siang, Joko- wi mengatakan bahwa pem- berhentian kedua pimpinan KPK itu terkait dengan masalah hukum masing-masing. Abraham menjadi tersangka kasus dugaan pemalsuan doku- men. Adapun Bambang ditetap- kan tersangka dalam kasus dugaan perintah pemberian keterangan palsu oleh saksi dalam sidang sengketa Pemilihan Kepala Da- erah Kotawaringin Barat. Ada satu lagi posisi pimpinan yang kosong di KPK setelah masa jabatan Busyro Muqoddas berakhir pada akhir tahun lalu. “Karena adanya masalah hu- kum pada dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, serta satu kekoso- ngan pimpinan KPK, maka sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku, saya akan mengeluarkan keputusan presiden tentang pemberhentian sementara dua pimpinan KPK,” kata Jokowi. Selanjutnya, Jokowi menunjuk tiga orang untuk menjadi pim- pinan sementara KPK. Ketiga orang tersebut adalah Taufie- qurachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi SP. PROFIL 3 PIMPINAN KPK (TAUFIEQURACHMAN RUKI) Pria kelahiran Rangkasbitung banten 18 Mei 1946 ini adalah lulusan terbaik Akademi Kepo- lisian tahun 1971. Ia meraih Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 pada tahun 1987. Pada tahun 1984 hingga 1985, Ruki pernah menjabat sebagai Kepala Biro Reserse Asisten Operasi Kapolri. Ruki pernah menjabat sebagai anggota DPR RI tiga periode yakni pada tahun 1992 hingga 2000. Pada tahun 2003 hingga 2007 Ruki terpilih menjadi pimpinan KPK, baru selanjutnya posisi Ruki digantikan oleh Antasari Azhar pada tahun 2007. (INDRIARTO SENO AJI) Guru Besar Hukum Pidana Universitas Indonesia ini, namanya sering mucnul sebagai saksi ahli atas beberapa kasus pidana di sejumlah persidangan. Sebut saja saat sidang mantan Ketua Mahakamah Konstitusi Akil Mochtar, selanjutnya pada perkara mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, termasuk saat perkara yang melibatkan petinggi KPK pada masa Bibit- Chandra, Indrianto selalu dirujuk untuk memberikan pandangannya perihal hukum. Kini Indriarto, selain fokus menjadi pengajar. Ia juga rutin menerbitkan sejumlah buku tentang hukum. (JOHAN BUDI) Nama Johan Budi merupakan satu-satunya calon internal KPK yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo. Mantan juru bicara KPK selama tiga periode yang kini menjabat sebagai Deputi Bidang pencegahan KPK ini, dinilai cukup progresif. Johan sempat mengajukan mun- dur dari KPK pada tahun 2011, saat kasus wisma atlet disidik KPK. Namun Ketua KPK Abra- ham Samad tetap mempercayakan Johan sebagai anggota KPK. Selama karir, sebelum di KPK, Johan disebut pernah meniti karir sebagai wartawan di Forum Ke- adilan, sebelum ia memutuskan untuk pindah ke majalah Tempo menjadi Kepala Biro Jakarta dan kemudian menjadi Kepala Tempo News Room pada tahun 2003.- (SON/BERBAGAI SUMBER) JK Minta KPK “Relakan” Samad Diproses Hukum SAMBUNGAN 11 Edisi 30/Th XIII/ 17 - 1 Maret 2015 terorganisasi yang senantiasa pro-aktif menyuarakan kembali pesan-pesan moral perjuangan kemerdekaan Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka, berdaulat, dan berke- pribadian bedasarkan keperca- yaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, demikian ungkapan yang disampaikan oleh bapak Fabian Kaloh S.ip Msi kepada warta- wan Warta Nasional di selah pengukuhan / pelantikan dirinya sebagai ketua DPD Brigade Manguni serta tujuh puluh (70) anggota DPD brigade Manguni lainya sekota bitung senin 2 februari 2015 di kelurahan sagrat kecamatan matuari kota bitung. Menurutnya berbicara tentang persoalan pembangunan ekono- mi nasional, tentu harus mengacu kepada harapan dan cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana di amanatkan oleh landasan konstitusi negara, yaitu Undang- Undang Dasar (UUD) 1945. Dalam Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa : Perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Didalam penjelasan Pasal 33Ayat (1) 1945 tersebut diatas, dijelaskan bahwa Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Oleh karena itu, koperasi dianggap sebagai sokoguru perekonomian nasional. Artinya, dari ketiga pelaku ekonomi di indonesia saat ini, seharusnya koperasi mendo- minasi laju pertumbuhan ekonomi nasional dibanding dengan badan –badan usaha yang dikelola oleh negara dan swasta. Namun kenyataan yang diala- mi dan dirasakan saat ini, sete- lah lebih dari 6 dasawarsa indo- nesia menjadi sebuah negara, justru menyimpang jauh dari ketentuan konstitusi negara. Dimana koperasi tidak lebih sekedar unit-unit usaha kecil yang didirikan oleh perusahaan- perusahaan raksasa milik negara dan swasta. Pendirian koperasi oleh perusahaan- perusahaan negara dan swasta, terkesan semata-mata untuk memenuhi pesan kontitusi dalam bentuk badan-badan hukum secara legalitas. Situasi dan kondisi sosial ekonomi rakyat indonesia saat ini, sebenarnya sebuah serial-lan- jutan dari penderitaan ekonomi rakyat pada masa Kolonial (Belanda). Belajar dari itu,” maka Brigade Manguni sebagai ormas yang cukup diperhitungkan di bumi sulawesi utara saat ini juga memiliki kepedulian secara nasional di indonesia. Kami Brigade Manguni yang tergabung dalam beberapa elemen masyarakat yang tidak memadang suku ras dan agama, “sangat menyadari bahwa harus ada perjuangan moral untuk mengembalikan semangat ke- pahlawan dan cinta tanah air, guna ikut melindungi segenap tumpah darah Indonesia”. Brigade Manguni akan terus memantau aspek Pendidikan dan Kesehatan, karena ini merupakan hal yang terpenting untuk dikedepankan,” khusus- nya bagi mereka yang berada di daerah-daerah pedalaman, daerah perbatasan, dan daerah- daerah terpencil mengingat saat ini Brigade Manguni telah mencapai tingkat program nasional sehingga dari seluruh elemen masyarakat indonesia natinya bisa bergabung bersama sama dengan Brigade Manguni guna ikut mensukseskan pro- gram-program pemerintah serta menjaga perdamaian masyara- kat indonesia demi keutuhan dan kedaulatan NKRI. Sebagaimana yang tertuang di alenia ke-IV Pembukaan UUD 1945 yang salah satu nya adalah,“ Mencerdaskan kehidu- pan bangsa. Namun tentunya kita tahu bersama, saat ini pendidikan merupakan kebutu- han yang harus di bayar mahal. Sementara di bidang Kesehatan masih banyak penduduk miskin tidak mendapatkan fasilitas yang memadai. Fenomena kehidupan berbangsa dan bernegara yang di akibatkan oleh aspek-aspek hukum, ideologi, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, sudah barang tentu akan sangat mem- pengaruhi kepada aspek Kehi- dupan di bidang politik dan keamanan negara. Dalam situasi ini dan kondisi yang penuh ketidak pastian di segala bidang, maka Brigade Manguni bersama masyarakat tentunya akan mencari solusi dengan membuat pilihan-pilihan dalam rangka alternatif pemeca- han masalah yang di hadapi, baik individual maupun secara berke- lompok, sehingga dapat bersama sama menjaga stabilitas keama- nan negara yang kita cintai ini. Dengan senyum ramahnya,” ketua DPD Brigade Manguni kota bitung Fabian Kaloh S.ip Msi ingin membangkitkan kembali semangat nasionalisme indonesia sebagai negara dan bangsa yang benar-benar mer- deka, berdaulat, bermartabat, dan senantiasi siap memperta- hankan Negara Kesatuan Repu- blik indonesia.(REIMON) Tujuh Puluh Anggota DPD Brigade Manguni Se-kota Bitung Dilantik Pilkada Serentak 8 Kabupaten/Kota di Jabar Kabupaten Karawang, Kabupa- ten Pangandaran, Kota Depok, Kabupaten Cianjur dan Kabu- paten Tasikmalaya. “Ada 8 daerah di Jabar yang akan menggelar Pilkada serentak, waktunya sudah dipastikan De- sember, tapi tanggalnya belum di- tentukan,” kata Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat, Kamis (19/2). Dari 8 daerah yang sudah siap menggelar pemilihan langsung, 5 daerah yakni Kabupaten Bandu- ng, Kabupaten Sukabumi, Kabu- paten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangan- daran masa jabatan pemimpinnya habis pada 2015 ini. Sedangkan Kota Depok, Kabu- paten Cianjur dan Kabupaten Ta- sikmalaya masa jabatan pemim- pinnya berakhir pada semester pertama 2016 mendatang. “Tapi tidak masalah 8 kabupaten/kota di Jabar sudah siap menyeleng- garakan pilkada,” ungkapnya. Sebab lanjut dia, sesuai Pasal 201 Undang-undang Nomor 1 Ta- hun 2015 disebutkan pemungutan suara yang digelar Desember tahun ini memang dilakukan untuk pemerintah yang masa jabatannya habis pada 2015 dan semester awal 2016. Dia menambahkan, akan me- manfaatkan 10 bulan waktu tersisa untuk mempersiapkan Pilkada serentak ini. Dari 8 yang sudah siap secara keseluruhan menurut dia, hanya Cianjur yang belum siap secara materi. “Saya kira sekarang cuma anggaran saja dan itu Cianjur. Kalau yang 7 daerah sudah ready,” ungkapnya. Tapi KPU Jabar optimis Cianjur yang juga masa jabatan kepala daerahnya habis pada 2016 akan bisa melibatkan dengan 7 kabupaten/kota di Jabar. “Saya yakin bisa. Yang penting seka- rang 8 KPU di kabupaten/kota bersinergi, dengan KPU Jabar,” tandasnya.(SITORUS) PT Alpindo Mitra Baja dan Koperasi Bina Usaha Digeledah Jalan Siliwangi, Cibatu Kota Sukabumi. Dua lembaga itu menerima pinjaman kredit dari BJB Sukabumi pada tahun 2012. Diungkapkan Kabid Humas Polda Jawa Barat Sulistyo Pudjo Hartono melalui Kasub- dit III Tipikor Polda Jawa Barat Yayat Popon Ruhiat saat dikon- firmasi, penggeledahan tersebut dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Dalam penggeledahan itu, pihaknya menerjunkan bebe- rapa penyidik untuk memeriksa dan mengumpulkan beberapa dokumen yang berkaitan de- ngan pengajuan pinjaman kredit tersebut. “Penggeledahan ini untuk melengkapi dokumen peme- riksaan terkait dugaan tindakan korupsi yang sedang kami tangani. Penggeledahan kami fokuskan ke beberapa ruangan di dua lembaga pengaju pinjama- nan untuk memeriksa dan me- ngumpulkan dokumen-dokumen pinjaman,” ungkap Yayat. Dijelaskan Yayat, modus oper- andi dalam dugaan tindak pidana korupsi tersebut yaknidalam proses pemberian kredit ini di- duga tidak melalui prosedur yang benar. Selain itu, dalam penga- juan persyaratan kreditnya pun diduga tidak sesuai fakta. “Iya diduga ada manipulasi dalam pengajuan persyaratan pinjaman ini. Kami juga menduga, setelah pinjaman ini cair, bantuan yang seharusnya dinikmati para pelaku usaha kecil yang memerlukan modal usaha, didu- ga tidak sampai ke sasaran pene- rima,” ungkap Yayat. (SITORUS) Janji Calon Kapolri Tuntaskan Kasus Abraham dan Bambang Nasional, Kamis (12/2). Erwin menjelaskan, CREW nya telah melakukan investigasi di lapangan dan banyak ditemukan lembaga penerima FIKTIF. Bahkan, ada juga nama lembaga/ yayasan/organisasi yang dicatut sebagai penerima dana hibah, namun ketika dicek, ternyata pihak pengelola lembaga/yaya- san/organisasi tidak pernah menerima dana hibah. Erwin memaparkan bahwa ada sejumlah lembaga penerima yang diduga fiktif berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Tim Investigasi Independent (TII) Gemma-MP Banten, yakni Koperasi Unit Desa Mina Bhakti yang beralamat di Jl Pelelangan Ikan Teluk Banten, Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Biro Kesra Pemprov Banten lembaga ini menerima dana hibah pada tahun 2013 senilai Rp 500 juta. Ketika Tim Investigasi Inde- pendent (TII) Gema-MP cek ke lapangan ternyata koperasi tersebut sudah lima tahun tidak beroperasi. Itu berarti lembaga tersebut fiktif,” jelas Erwin. Selain itu, kata Erwin, ada yang yayasan penerima hibah bernama Yayasan Al Muslimun Banten dengan alamat Kecamatan Tirta- yasa Kabupaten Serang, senilai Rp 500 juta. Ketika dicek, ternyata yayasan itu tidak pernah ada. Yang ada hanya masjid bernama Al Muslimun. “Ketika Tim mengecek ke pe- ngelola masjid, mereka mengaku tidak pernah menerima dana hibah pada tahun 2013,” jelasnya. Lebih lanjut, Erwin mengung- kap, penerima hibah bernama Fo- rum Persaudaraan Ponpes Mod- ern Provinsi Banten yang ber- alamat di Jl Raya Leuwidamar, Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, juga fiktif, Fo- rum tersebut sama sekali tidak ada di alamat tersebut. Padahal dalam daftar penerima hibah 2013, lembaga tersebut tercatat me- nerima hibah senilai Rp 2,4 miliar. Dana hibah tersebut diduga dinikmat oleh oknum pejabat di Biro Kesra Banten,” tegasnya. Erwin menegaskan, kasus dana hibah harus terus didorong ke aparat penegak hukum agar diproses secara tuntas, “Kejati Banten tidak boleh tebang pilih dalam menangani kasus dana hibah di Provinsi Banten. Semua pelaku yang terlibat harus diseret. Kejati Banten jangan hanya terfokus ke persoalan hibah 2011- 2012 tetapi juga hibah yang disalurkan pada tahun anggaran 2013, yang diduga kuat sarat dengan praktik korupsi,” ujarnya. Untuk diketahui, terkait kasus dana hibah pada tahun anggaran 2011-2012, Kejati Banten telah menjerat tujuh tersangka yakni mantan Asda III Pemprov Banten Zaenal Mutaqin, Asep Supriyadi, Dudi Setiadi, Sutan Amali, Wahyu Hidayat, Yudianto, dan bendahara pribadi Gubernur Banten Nonaktif Ratu Atut Chosiyah bernama Siti Halimah. Kasus dana hibah yang men- jerat tujuh tersangka tersebut yang kini menjadi terdakwa sudah mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Serang. Dalam persidangan terungkap modus dari munculnya lembaga penerima fiktif dan pemotongan dana hibah. Ternyata, dana hibah yang dipotong dan sengaja disalurkan ke lembaga fiktif itu sengaja dilakukan para terdakwa selain untuk kepentingan kampanye Ratu Atut Chosiyah pada saat mencalonkan diri kembali pada pemilihan gubernur 2011, tetapi juga untuk memperkaya diri para terdakwa itu sendiri. Sebelumnya, Kepala Biro Kesra Pemprov Banten Irfan Santoso, ketika dikonfirmasi, ma- lah menantang aparat penegak hukum untuk memproses dan mengusut kasus dana hibah 2013 tersebut jika memang telah terjadi penyelewengan,”“Silakan aparat penegak hukum mengusut kasus dana hibah 2013. Yang jelas saya tidak terlibat dalam kasus tersebut,” ujarnya. (JIEP) Kepala Biro Kesra Provinsi Banten Tantang Aparat Hukum berlarut maka akan berdampak pada sektor lain seperti ekonomi. “Saya akan berkoordinasi dan berko- munikasi dengan pimpinan KPK baru agar persoalan antara KPK dan Polri selesai. Saya harus berkomu- nikasi dan berkoorinasi dengan pimpinan KPK baru sehingga ada langka pasti,” ujarnya. Seperti diketahui, Kepolisian Republik Indonesia telah me- netapkan status tersangka ke- pada Wakil Ketua KPK Bam- bang Widjojanto dalam kasus dugaan mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu dalam sengketa pilkada Kotawaringin Barat, Kali- mantan Tengah, di Mahkamah Konstitusi tahun 2010. Kemudian Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulselbar telah menetapkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen. Sebelumnya Busyro Muq- qodas pensiun pada Desember 2014 lalu. Meski mengikuti fit and porper test di Komisi III DPR, nasib Busyro tidak jelas, apakah lolos atau sebaliknya. Kemudian Presiden Joko Wi- dodo menonaktifkan Abraham dan Bambang. Selanjutnya Pre- siden Joko Widodo menunjuk Taufiequrachman Ruki, Indriyan- to Seno Adji, dan Johan Budi SP sebagai pengganti pimpinan KPK yang kosong. Ketiganya akan bersinergi dengan pimpinan KPK lainnya yaitu Zulkarnain dan Andan Pandu Praja. (RS) Kasus Labora Sitorus Direkayasa, Awas Pertumpahan Darah di Papua Nasional menyebutkan kasus Labora awalnya murni persaingan usaha kayu yang dikelola PT. Rotua. Namun ketika berita Labora di bonsai media seperti sekarang ini, bau konspirasi dan rekayasan diduga telah dilakukan oleh oknum Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan tuduhan pasal- pasal berlapis. Baca Putusan PN SORONG Nomor 145/PID.B/ 2013/PN.SRG Tahun 2014, (http:/ /putusan.mahkamahagung.go.id/ putusan/). Akibat putusan yang dinilai rekayasa tersebut, aksi solidaritas terhadap Labora terus bermun- culan hingga menimbulkan ke- marahan rakyat Sorong di Kantor Distrik Sorong Barat, Senin lalu, tempat tersebut berubah menjadi lautan manusia, saat ribuan orang yang tergabung dalam pendu- kung Labora Sitorus, menggelar demo. Aksi yang berlangsung pukul 10.00 WIT ini, berjalan aman dan lancar, dibawah pe- ngawalan ketat aparat. Kejaksaan Agung pun menuduh Labora telah melarikan diri. Namun, faktanya, Labora saat ini masih ada di rumahnya didalam perlindungan warga masyarakat Sorong dan tidak benar melarikan diri. Labora dianggap orang baik oleh masyarakat sekitarnya karena telah membantu warga miskin dengan membangun rumah pen- duduk, rumah ibadah, menyeko- lahkan warga sekitar hingga kulia. Dari sejak dahulu warga So- rong, Papua memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan beberapa daerahnya terisolasi dari peradaban dengan suku primitif. Di saat negara absen memperhatikan rakyatnya, ada Labora yang dianggap sebagai pahlawan semacam Robin Hood. “Labora sulit dijemput karena dia dilindungi oleh warga masyarakat. Persoalannya, Labora dianggap dermawan oleh masyarakat, semacam Ro- bin Hood, sehingga dilindungi,” ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Selasa (10/2/2015). Mereka meminta agar kejaksaan tidak mengeksekusi Labora ka- rena kasusnya yang penuh dengan rekayasa. “Kami siap pertum- pahan darah jika Labora diekse- kusi. Kami tidak mengerti berkas yang dipakai dalam persidangan ini berkas milik siapa? Sebab di dalam berkas tersebut tertera bahwa Labora adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemda Sorong dan berpendidikan S1. Padahal kenyataannya Labora adalah anggota polisi aktif dan hanya berpendidikan SMA,” kata Juru Bicara Labora, Fredy Fakdawer di sela-sela unjuk rasa tersebut, Senin (9/2/2015). Mereka meminta agar Ketua DPRD Kota Sorong dapat memfasilitasi perwakilan PT Rotua dan masyarakat untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Mereka juga minta Jokowi untuk membentuk tim independen guna menijau kembali perkara Labora. Labora Sitorus saat di wawan- carai wartawan mengaku bah- wa proses hukum dihadapi se- karang ini hukum rimba. Kalau status orang sudah ditentukan kan wajib harus di BAP sebagai tersangka. Saya di BAP sebagai tersangka saja enggak pernah apalagi diperiksa,” kata Labora, Jumat (6/2/2015). Dia juga mempertanyakan landasan hukum yang digunakan Mahkamah Agung (MA) untuk melakukan eksekusi kepadanya. “Dari mana Mahkamah Agung (MA) mengetahui bahwa saya bersalah, diperiksapun saya tidak pernah jadi saya anggap itu hukum rimba. Jadi kalau mereka datang hukum rimba, tembak saja saya di sini,” imbuhnya. Labora mengatakan bahwa petugas dari kejaksaan dan anggota kepolisian sering menyambangi kediamannya dengan alasan silaturahmi, dan tidak ada yang memintanya kembali ke lapas. Kedatangan pihak kejaksaan hanya sekedar menjenguk. Dan pihak Kejaksaan yang ‘menjenguk’ tidak pernah menyinggung dirinya harus segera kembali ke lapas. PN Sorong memvonis Labora hukuman dua tahun penjara plus denda Rp50 juta. Dia nyata melanggar UU Migas dan UU Kehutanan. Di penga- dilan terbongkar, Labora punya duit di rekeningnya pribadi Rp 17 juta bukan sebesar Rp1,5 triliun yang dituduhkan. Sementara 13 September 2014, Mahkamah Agung memberat- kan hukuman Labora menjadi penjara 15 tahun. Plus denda Rp5 miliar.(SON) Mobil Siluman di SPBU Mewarnai Maraknya Penimbunan BBM Manembo-nembo setiap hari dengan rata-rata perharinya bisa mencampai seribu liter sebab diduga tangki mobil tersebut telah dimodifikasi hingga dalam sekali pengisian bisa mencapai 300 liter. Hendaknya dengan dengan adanya hasil temuan ini pihak petugas kepolisian menindak tegas pelaku dibalik mobil siluman tersebut agar bagi pengguna transportasi lainya tidak menjadi korban akibat sering habisnya bahan bakar minyak ketika mereka akan melakukan pengisian. Kami sering melakukan pengisian dieceran dengan harga cukup mahal karena di SPBU sudah tutup alias habis stok. Hendaknya mafia BBM mere- nungkan syair lagu yang dinyanyikan oleh iwan fals dalam judul Galang Rambu Anarki. Tangisan pertamamu ditandai dari kelangkaan BBM di SPBU,” hingga kami harus membeli bahan bakar solar atau premium di penjual eceran yang harganya cukup tinggi, yang seharusnya selisih harga solar dan premium di SPBU dengan harga di penjual eceran dapat kami belikan susu akhirnya tak terbeli. Ini sama artinya orang pintar tarik subsidi,” anak kami kurang gizi. Ya Iwan Fals benar, akibat ulah mafia BBM maka susupun sampai tak terbeli. Jadi kami berharap kepolisian managkap pelaku dibalik mobil siluman tersebut dan bilamana perlu hukum seberat beratnya karena telah mencuri subsidi milik kami serta cukup meresahkan pengguna transportasi dibumi sulawesi utara yang kita cintai. Ketua DPW LP-Tipikor RI Sulut Amir Pontoh berjanji akan mengusut tuntas mobil siluman tersebut bila- mana perlu sampai kerana hukum. Saya sudah mengantongi data nopol serta nama pemilik kendaraan mobil tersebut. Untuk saat ini kami masih rahasiakan dulu sampai data kami benar-benar akurat,” sebab saya sendiri yang akan membawah bukti ini kepihak yang berwajib,” utamanya pihak kajati tentunya. Karena saya ingin masalah ini diproses sesuai hukum yang berlaku. Bilamana perlu pelaku harus dijerat dengan pasal 53 huruf C, undang-undang RI Nomor 22 tahun 2001 tentang migas, jo pasal 55 KUHP atau pasal 55 UU nomor 22 tahun 2001 dengan ancaman huku- man enam (6) tahun penjara apabila nantinya sudah jelas terbukti,” agar supaya nantinya bahan bakar minyak (BBM) di sulut ini aman dari penjarahan yang dilakukan oleh para mafia minyak hingga terkondusifnya stok yang ada di setiap SPBU nantinya.(KORWIL)

Upload: harian-warta-nasional

Post on 18-Jul-2015

26 views

Category:

News & Politics


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Halaman 11 sambungan

Kata Kombes Pol Endi SutendiKabid Humas Polda Sulsebar.

Polda Sulsebar juga menga-mankan sejumlah barang buktiyakni Kartu Keluarga (KK)dimana tertulis Abraham Samadsebagai Kepala Keluarga danFeriyani Lim sebagai Familidengan alamat Jalan BoelevardRuko Rubi Kec. PanakukangMakassar. KK dan KTP iniyang diduganakan Feriyani Limmengurus Paspor. “Hari ini, 17Februari penyidik melayangkansurat kepada Abraham Samaduntuk dimintai keterangan padatanggal 20 Februari nanti.

Diketahui kasus ini dilaporkanKetua Lembaga Peduli KPKdan Polri Chairil Chaidar Saidke Badan Reserse KriminalMabes Polri beberapa waktulalu. Selanjutnya, kasus inidilimpahkan ke KepolisianDaerah Sulawesi Selatan danBarat per 29 Januari 2015. Ber-selang empat hari kemudian,polisi menetapkan Feriyanisebagai tersangka.

Dalam kasus ini, Feriyani disi-nyalir memakai lampiran doku-men administrasi kependudukanpalsu berupa KK dan KTP saatmengurus paspor di Makassarpada 2007. Pasalnya, ditemukandokumen administrasi kependu-dukan Feriyani di Jakarta dengandata berbeda, seperti perbedaannama orang tua tersangka.

Kasus pemalsuan dokumenadministrasi kependudukan inibelakangan menyeret Ketua KPKAbraham Samad, yang didugamembantu Feriyani dalampembuatan dokumen. Dalam KKtersangka di Makassar memangmencantumkan identitas Abra-ham Samad dan keluarganyadengan alamat Jalan BoulevardRubi II Nomor 48, KelurahanMasale, Kecamatan Panakku-kang. Kendati demikian, sejum-lah saksi di tingkat RT, kelurahan,dan kecamatan kompak menyata-kan Abraham Samad dan Feriyanitidak pernah terdaftar sebagai war-ga Kecamatan Panakkukang.

Sedangkan Abraham Samad

melalui Kuasa Hukumnya, Nur-syahbani Katjasungkana, mene-gaskan, kliennya tidak akanmemenuhi panggilan penyidikDirektorat Reserse KriminalUmum Sulawesi Selatan danBarat (Sulselbar) pada 20Februari mendatang.

“Tidak akan menghadiri pang-gilan sebelum ada kejelasanlebih. Saya katakan, surat pang-gilan tidak lengkap, dasar-dasarnya tidak disebutkan tem-pus delict (waktu terjadinyatindak pidana)-nya kapan, se-hingga dia (Abraham) tidaktahu ini perbuatannya kapan,”kata Nursyahbani.

Selain itu Nursyahbani jugamengatakan, bahwa kliennyahanya ingin menjalani pemerik-saan sebagai tersangka di Bares-krim Polri bukan di Polda Sulsel-bar. Polda Sulselbar menetapkanKetua KPK Abraham Samadsebagai tersangka kasus dugaanpemalsuan dokumen. Orangnomor satu di KPK ini mejadi pe-sakitan karena diduga membantutersangka utama Feriyani Limuntuk memalsukan dokumenkependudukan.

Atas perbuatan tersebut, PoldaSulselbar menyangka Abrahammelanggar Pasal 263 ayat (1) (2)subsider Pasal 264 Pasal 264 ayat(1) (2) lebih subsider Pasal 266ayat (1) (2) KUHP dan atau Pasal93 UU RI Nomor 23 Tahun 2006tentang Administrasi kepen-dudukan yang telah diubah UUNomor 24 Tahun 2013.

Abraham disangka melakukanperbuatan yang terjadi pada tahun2007 silam yang baru dilaporkansaat ini setelah KPK menetapkanKomjen Pol Budi Gunawansebagai tersangka. Abrahamdilaporkan ke Bareskrim Polripada Januari 2015 lalu. Dalamkasus ini, Feriyana Lim telahlebih dulu dijadikan Polda Sul-selbar sebagai tersangka. Penen-tuan status tersangka Abrahammerupakan hasil gelar perkarayang dilakukan Polda Sulselbarpada Minggu lalu.

Terkait status tersangkatersebut, sebelumnya

Presiden Joko Widodo mem-berhentikan sementara duapimpinan Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK), yakniKetua KPK Abraham Samaddan Wakil Ketua KPK Bam-bang Widjojanto.

Dalam konferensi pers dikompleks Istana Kepresidenan,Rabu (18/2/2015) siang, Joko-wi mengatakan bahwa pem-berhentian kedua pimpinanKPK itu terkait dengan masalahhukum masing-masing.

Abraham menjadi tersangkakasus dugaan pemalsuan doku-men. Adapun Bambang ditetap-kan tersangka dalam kasus dugaanperintah pemberian keteranganpalsu oleh saksi dalam sidangsengketa Pemilihan Kepala Da-erah Kotawaringin Barat. Ada satulagi posisi pimpinan yang kosongdi KPK setelah masa jabatanBusyro Muqoddas berakhir padaakhir tahun lalu.

“Karena adanya masalah hu-kum pada dua pimpinan KomisiPemberantasan Korupsi, yaituAbraham Samad dan BambangWidjojanto, serta satu kekoso-ngan pimpinan KPK, makasesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sayaakan mengeluarkan keputusanpresiden tentang pemberhentiansementara dua pimpinan KPK,”kata Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi menunjuktiga orang untuk menjadi pim-pinan sementara KPK. Ketigaorang tersebut adalah Taufie-qurachman Ruki, IndriyantoSeno Adji, dan Johan Budi SP.

PROFIL 3 PIMPINAN KPK(TAUFIEQURACHMAN

RUKI)Pria kelahiran Rangkasbitung

banten 18 Mei 1946 ini adalahlulusan terbaik Akademi Kepo-lisian tahun 1971. Ia meraihSarjana Hukum dari FakultasHukum Universitas 17 Agustus1945 pada tahun 1987.

Pada tahun 1984 hingga 1985,

Ruki pernah menjabat sebagaiKepala Biro Reserse AsistenOperasi Kapolri. Ruki pernahmenjabat sebagai anggota DPRRI tiga periode yakni padatahun 1992 hingga 2000.

Pada tahun 2003 hingga 2007Ruki terpilih menjadi pimpinanKPK, baru selanjutnya posisiRuki digantikan oleh AntasariAzhar pada tahun 2007.

(INDRIARTO SENO AJI)Guru Besar Hukum Pidana

Universitas Indonesia ini,namanya sering mucnul sebagaisaksi ahli atas beberapa kasuspidana di sejumlah persidangan.

Sebut saja saat sidang mantanKetua Mahakamah KonstitusiAkil Mochtar, selanjutnya padaperkara mantan Presiden PartaiKeadilan Sejahtera LuthfiHasan Ishaaq, termasuk saatperkara yang melibatkanpetinggi KPK pada masa Bibit-Chandra, Indrianto selaludirujuk untuk memberikanpandangannya perihal hukum.

Kini Indriarto, selain fokusmenjadi pengajar. Ia juga rutinmenerbitkan sejumlah bukutentang hukum.

(JOHAN BUDI)Nama Johan Budi merupakan

satu-satunya calon internal KPKyang ditunjuk oleh PresidenJoko Widodo. Mantan jurubicara KPK selama tiga periodeyang kini menjabat sebagaiDeputi Bidang pencegahan KPKini, dinilai cukup progresif.

Johan sempat mengajukan mun-dur dari KPK pada tahun 2011,saat kasus wisma atlet disidikKPK. Namun Ketua KPK Abra-ham Samad tetap mempercayakanJohan sebagai anggota KPK.

Selama karir, sebelum di KPK,Johan disebut pernah meniti karirsebagai wartawan di Forum Ke-adilan, sebelum ia memutuskanuntuk pindah ke majalah Tempomenjadi Kepala Biro Jakarta dankemudian menjadi Kepala TempoNews Room pada tahun 2003.-(SON/BERBAGAI SUMBER)

JK Minta KPK “Relakan” Samad Diproses Hukum

SAMBUNGAN11 Edisi 30/Th XIII/ 17 - 1 Maret 2015

terorganisasi yang senantiasapro-aktif menyuarakan kembalipesan-pesan moral perjuangankemerdekaan Indonesia untukmenjadi sebuah bangsa yangmerdeka, berdaulat, dan berke-pribadian bedasarkan keperca-yaan terhadap Tuhan Yang mahaEsa, demikian ungkapan yangdisampaikan oleh bapak FabianKaloh S.ip Msi kepada warta-wan Warta Nasional di selahpengukuhan / pelantikan dirinyasebagai ketua DPD BrigadeManguni serta tujuh puluh (70)anggota DPD brigade Mangunilainya sekota bitung senin 2februari 2015 di kelurahan sagratkecamatan matuari kota bitung.

Menurutnya berbicara tentangpersoalan pembangunan ekono-mi nasional, tentu harus mengacukepada harapan dan cita-citaluhur Proklamasi KemerdekaanRepublik Indonesia sebagaimanadi amanatkan oleh landasankonstitusi negara, yaitu Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.Dalam Pasal 33 Ayat (1) UUD1945 menyebutkan bahwa :Perekonomian di susun sebagaiusaha bersama berdasar atas asaskekeluargaan.

Didalam penjelasan Pasal 33 Ayat(1) 1945 tersebut diatas, dijelaskanbahwa Bangun perusahaan yangsesuai dengan itu ialah koperasi.Oleh karena itu, koperasi dianggapsebagai sokoguru perekonomiannasional. Artinya, dari ketigapelaku ekonomi di indonesia saatini, seharusnya koperasi mendo-minasi laju pertumbuhan ekonominasional dibanding dengan badan–badan usaha yang dikelola olehnegara dan swasta.

Namun kenyataan yang diala-mi dan dirasakan saat ini, sete-lah lebih dari 6 dasawarsa indo-

nesia menjadi sebuah negara,justru menyimpang jauh dariketentuan konstitusi negara.Dimana koperasi tidak lebihsekedar unit-unit usaha kecilyang didirikan oleh perusahaan-perusahaan raksasa miliknegara dan swasta. Pendiriankoperasi oleh perusahaan-perusahaan negara dan swasta,terkesan semata-mata untukmemenuhi pesan kontitusidalam bentuk badan-badanhukum secara legalitas.

Situasi dan kondisi sosialekonomi rakyat indonesia saatini, sebenarnya sebuah serial-lan-jutan dari penderitaan ekonomirakyat pada masa Kolonial(Belanda). Belajar dari itu,” makaBrigade Manguni sebagai ormasyang cukup diperhitungkan dibumi sulawesi utara saat ini jugamemiliki kepedulian secaranasional di indonesia.

Kami Brigade Manguni yangtergabung dalam beberapaelemen masyarakat yang tidakmemadang suku ras dan agama,“sangat menyadari bahwa harusada perjuangan moral untukmengembalikan semangat ke-pahlawan dan cinta tanah air,guna ikut melindungi segenaptumpah darah Indonesia”.

Brigade Manguni akan terusmemantau aspek Pendidikandan Kesehatan, karena inimerupakan hal yang terpentinguntuk dikedepankan,” khusus-nya bagi mereka yang berada didaerah-daerah pedalaman,daerah perbatasan, dan daerah-daerah terpencil mengingat saatini Brigade Manguni telahmencapai tingkat programnasional sehingga dari seluruhelemen masyarakat indonesianatinya bisa bergabung bersama

sama dengan Brigade Manguniguna ikut mensukseskan pro-gram-program pemerintah sertamenjaga perdamaian masyara-kat indonesia demi keutuhandan kedaulatan NKRI.

Sebagaimana yang tertuang dialenia ke-IV Pembukaan UUD1945 yang salah satu nyaadalah,“ Mencerdaskan kehidu-pan bangsa. Namun tentunyakita tahu bersama, saat inipendidikan merupakan kebutu-han yang harus di bayar mahal.

Sementara di bidang Kesehatanmasih banyak penduduk miskintidak mendapatkan fasilitas yangmemadai. Fenomena kehidupanberbangsa dan bernegara yang diakibatkan oleh aspek-aspekhukum, ideologi, ekonomi,pendidikan, dan kesehatan, sudahbarang tentu akan sangat mem-pengaruhi kepada aspek Kehi-dupan di bidang politik dankeamanan negara.

Dalam situasi ini dan kondisiyang penuh ketidak pastian disegala bidang, maka BrigadeManguni bersama masyarakattentunya akan mencari solusidengan membuat pilihan-pilihandalam rangka alternatif pemeca-han masalah yang di hadapi, baikindividual maupun secara berke-lompok, sehingga dapat bersamasama menjaga stabilitas keama-nan negara yang kita cintai ini.

Dengan senyum ramahnya,”ketua DPD Brigade Mangunikota bitung Fabian Kaloh S.ipMsi ingin membangkitkankembali semangat nasionalismeindonesia sebagai negara danbangsa yang benar-benar mer-deka, berdaulat, bermartabat,dan senantiasi siap memperta-hankan Negara Kesatuan Repu-blik indonesia.(REIMON)

Tujuh Puluh Anggota DPD BrigadeManguni Se-kota Bitung Dilantik

Pilkada Serentak 8 Kabupaten/Kota di JabarKabupaten Karawang, Kabupa-ten Pangandaran, Kota Depok,Kabupaten Cianjur dan Kabu-paten Tasikmalaya.

“Ada 8 daerah di Jabar yangakan menggelar Pilkada serentak,waktunya sudah dipastikan De-sember, tapi tanggalnya belum di-tentukan,” kata Ketua KPU JabarYayat Hidayat, Kamis (19/2).

Dari 8 daerah yang sudah siapmenggelar pemilihan langsung, 5daerah yakni Kabupaten Bandu-ng, Kabupaten Sukabumi, Kabu-paten Indramayu, KabupatenKarawang, Kabupaten Pangan-daran masa jabatan pemimpinnyahabis pada 2015 ini.

Sedangkan Kota Depok, Kabu-paten Cianjur dan Kabupaten Ta-sikmalaya masa jabatan pemim-pinnya berakhir pada semesterpertama 2016 mendatang. “Tapitidak masalah 8 kabupaten/kotadi Jabar sudah siap menyeleng-garakan pilkada,” ungkapnya.

Sebab lanjut dia, sesuai Pasal201 Undang-undang Nomor 1 Ta-hun 2015 disebutkan pemungutansuara yang digelar Desembertahun ini memang dilakukanuntuk pemerintah yang masajabatannya habis pada 2015 dansemester awal 2016.

Dia menambahkan, akan me-manfaatkan 10 bulan waktu

tersisa untuk mempersiapkanPilkada serentak ini. Dari 8 yangsudah siap secara keseluruhanmenurut dia, hanya Cianjur yangbelum siap secara materi.

“Saya kira sekarang cumaanggaran saja dan itu Cianjur.Kalau yang 7 daerah sudahready,” ungkapnya.

Tapi KPU Jabar optimis Cianjuryang juga masa jabatan kepaladaerahnya habis pada 2016 akanbisa melibatkan dengan 7kabupaten/kota di Jabar. “Sayayakin bisa. Yang penting seka-rang 8 KPU di kabupaten/kotabersinergi, dengan KPU Jabar,”tandasnya.(SITORUS)

PT Alpindo Mitra Baja dan Koperasi Bina Usaha DigeledahJalan Siliwangi, Cibatu KotaSukabumi. Dua lembaga itumenerima pinjaman kredit dariBJB Sukabumi pada tahun 2012.

Diungkapkan Kabid HumasPolda Jawa Barat SulistyoPudjo Hartono melalui Kasub-dit III Tipikor Polda Jawa BaratYayat Popon Ruhiat saat dikon-firmasi, penggeledahan tersebutdimulai sejak pukul 10.00 WIB.Dalam penggeledahan itu,pihaknya menerjunkan bebe-rapa penyidik untuk memeriksadan mengumpulkan beberapa

dokumen yang berkaitan de-ngan pengajuan pinjaman kredittersebut.

“Penggeledahan ini untukmelengkapi dokumen peme-riksaan terkait dugaan tindakankorupsi yang sedang kamitangani. Penggeledahan kamifokuskan ke beberapa ruangandi dua lembaga pengaju pinjama-nan untuk memeriksa dan me-ngumpulkan dokumen-dokumenpinjaman,” ungkap Yayat.

Dijelaskan Yayat, modus oper-andi dalam dugaan tindak pidana

korupsi tersebut yaknidalamproses pemberian kredit ini di-duga tidak melalui prosedur yangbenar. Selain itu, dalam penga-juan persyaratan kreditnya pundiduga tidak sesuai fakta.

“Iya diduga ada manipulasidalam pengajuan persyaratanpinjaman ini. Kami juga menduga,setelah pinjaman ini cair, bantuanyang seharusnya dinikmati parapelaku usaha kecil yangmemerlukan modal usaha, didu-ga tidak sampai ke sasaran pene-rima,” ungkap Yayat.(SITORUS)

Janji Calon Kapolri Tuntaskan Kasus Abraham dan Bambang

Nasional, Kamis (12/2).Erwin menjelaskan, CREW nya

telah melakukan investigasi dilapangan dan banyak ditemukanlembaga penerima FIKTIF.Bahkan, ada juga nama lembaga/yayasan/organisasi yang dicatutsebagai penerima dana hibah,namun ketika dicek, ternyatapihak pengelola lembaga/yaya-san/organisasi tidak pernahmenerima dana hibah.

Erwin memaparkan bahwa adasejumlah lembaga penerima yangdiduga fiktif berdasarkan hasilinvestigasi yang dilakukan olehTim Investigasi Independent(TII) Gemma-MP Banten, yakniKoperasi Unit Desa Mina Bhaktiyang beralamat di Jl PelelanganIkan Teluk Banten, Karangantu,Kecamatan Kasemen, KabupatenSerang, Berdasarkan data yangdikeluarkan oleh Biro KesraPemprov Banten lembaga inimenerima dana hibah pada tahun2013 senilai Rp 500 juta.

Ketika Tim Investigasi Inde-pendent (TII) Gema-MP cek kelapangan ternyata koperasitersebut sudah lima tahun tidakberoperasi. Itu berarti lembagatersebut fiktif,” jelas Erwin.

Selain itu, kata Erwin, ada yangyayasan penerima hibah bernamaYayasan Al Muslimun Bantendengan alamat Kecamatan Tirta-yasa Kabupaten Serang, senilai Rp500 juta. Ketika dicek, ternyata

yayasan itu tidak pernah ada. Yangada hanya masjid bernama AlMuslimun.

“Ketika Tim mengecek ke pe-ngelola masjid, mereka mengakutidak pernah menerima dana hibahpada tahun 2013,” jelasnya.

Lebih lanjut, Erwin mengung-kap, penerima hibah bernama Fo-rum Persaudaraan Ponpes Mod-ern Provinsi Banten yang ber-alamat di Jl Raya Leuwidamar,Sudamanik, Kecamatan Cimarga,Kabupaten Lebak, juga fiktif, Fo-rum tersebut sama sekali tidak adadi alamat tersebut. Padahal dalamdaftar penerima hibah 2013,lembaga tersebut tercatat me-nerima hibah senilai Rp 2,4 miliar.Dana hibah tersebut didugadinikmat oleh oknum pejabat diBiro Kesra Banten,” tegasnya.

Erwin menegaskan, kasus danahibah harus terus didorong keaparat penegak hukum agardiproses secara tuntas, “KejatiBanten tidak boleh tebang pilihdalam menangani kasus danahibah di Provinsi Banten. Semuapelaku yang terlibat harus diseret.Kejati Banten jangan hanyaterfokus ke persoalan hibah 2011-2012 tetapi juga hibah yangdisalurkan pada tahun anggaran2013, yang diduga kuat saratdengan praktik korupsi,” ujarnya.

Untuk diketahui, terkait kasusdana hibah pada tahun anggaran2011-2012, Kejati Banten telah

menjerat tujuh tersangka yaknimantan Asda III Pemprov BantenZaenal Mutaqin, Asep Supriyadi,Dudi Setiadi, Sutan Amali,Wahyu Hidayat, Yudianto, danbendahara pribadi GubernurBanten Nonaktif Ratu AtutChosiyah bernama Siti Halimah.

Kasus dana hibah yang men-jerat tujuh tersangka tersebutyang kini menjadi terdakwasudah mulai disidangkan diPengadilan Negeri Serang.Dalam persidangan terungkapmodus dari munculnya lembagapenerima fiktif dan pemotongandana hibah.

Ternyata, dana hibah yangdipotong dan sengaja disalurkanke lembaga fiktif itu sengajadilakukan para terdakwa selainuntuk kepentingan kampanyeRatu Atut Chosiyah pada saatmencalonkan diri kembali padapemilihan gubernur 2011, tetapijuga untuk memperkaya diri paraterdakwa itu sendiri.

Sebelumnya, Kepala BiroKesra Pemprov Banten IrfanSantoso, ketika dikonfirmasi, ma-lah menantang aparat penegakhukum untuk memproses danmengusut kasus dana hibah 2013tersebut jika memang telah terjadipenyelewengan,”“Silakan aparatpenegak hukum mengusut kasusdana hibah 2013. Yang jelas sayatidak terlibat dalam kasustersebut,” ujarnya.(JIEP)

Kepala Biro Kesra Provinsi Banten Tantang Aparat Hukum

berlarut maka akan berdampak padasektor lain seperti ekonomi. “Sayaakan berkoordinasi dan berko-munikasi dengan pimpinan KPKbaru agar persoalan antara KPK danPolri selesai. Saya harus berkomu-nikasi dan berkoorinasi denganpimpinan KPK baru sehingga adalangka pasti,” ujarnya.

Seperti diketahui, KepolisianRepublik Indonesia telah me-

netapkan status tersangka ke-pada Wakil Ketua KPK Bam-bang Widjojanto dalam kasusdugaan mengarahkan saksiuntuk memberikan keteranganpalsu dalam sengketa pilkada Kotawaringin Barat, Kali-mantan Tengah, di MahkamahKonstitusi tahun 2010.

Kemudian Direktorat ReserseKriminal Umum (Ditreskrimum)

Polda Sulselbar telah menetapkanKetua Komisi PemberantasanKorupsi (KPK) Abraham Samadsebagai tersangka dalam kasusdugaan pemalsuan dokumen.

Sebelumnya Busyro Muq-qodas pensiun pada Desember2014 lalu. Meski mengikuti fitand porper test di Komisi IIIDPR, nasib Busyro tidak jelas,apakah lolos atau sebaliknya.

Kemudian Presiden Joko Wi-dodo menonaktifkan Abrahamdan Bambang. Selanjutnya Pre-siden Joko Widodo menunjukTaufiequrachman Ruki, Indriyan-to Seno Adji, dan Johan Budi SPsebagai pengganti pimpinan KPKyang kosong. Ketiganya akanbersinergi dengan pimpinan KPKlainnya yaitu Zulkarnain danAndan Pandu Praja.(RS)

Kasus Labora Sitorus Direkayasa, Awas Pertumpahan Darah di PapuaNasional menyebutkan kasusLabora awalnya murni persainganusaha kayu yang dikelola PT.Rotua. Namun ketika beritaLabora di bonsai media sepertisekarang ini, bau konspirasi danrekayasan diduga telah dilakukanoleh oknum Kejaksaan Agung(Kejagung) dengan tuduhan pasal-pasal berlapis. Baca Putusan PNSORONG Nomor 145/PID.B/2013/PN.SRG Tahun 2014, (http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/).

Akibat putusan yang dinilairekayasa tersebut, aksi solidaritasterhadap Labora terus bermun-culan hingga menimbulkan ke-marahan rakyat Sorong di KantorDistrik Sorong Barat, Senin lalu,tempat tersebut berubah menjadilautan manusia, saat ribuan orangyang tergabung dalam pendu-kung Labora Sitorus, menggelardemo. Aksi yang berlangsungpukul 10.00 WIT ini, berjalanaman dan lancar, dibawah pe-ngawalan ketat aparat.

Kejaksaan Agung pun menuduhLabora telah melarikan diri.Namun, faktanya, Labora saat inimasih ada di rumahnya didalamperlindungan warga masyarakat

Sorong dan tidak benar melarikandiri. Labora dianggap orang baikoleh masyarakat sekitarnya karenatelah membantu warga miskindengan membangun rumah pen-duduk, rumah ibadah, menyeko-lahkan warga sekitar hingga kulia.

Dari sejak dahulu warga So-rong, Papua memiliki tingkatkemiskinan yang tinggi danbeberapa daerahnya terisolasidari peradaban dengan sukuprimitif. Di saat negara absenmemperhatikan rakyatnya, adaLabora yang dianggap sebagaipahlawan semacam Robin Hood.

“Labora sulit dijemput karenadia dilindungi oleh wargamasyarakat. Persoalannya,Labora dianggap dermawanoleh masyarakat, semacam Ro-bin Hood, sehingga dilindungi,”ujar Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Yasonna Laoly,Selasa (10/2/2015).

Mereka meminta agar kejaksaantidak mengeksekusi Labora ka-rena kasusnya yang penuh denganrekayasa. “Kami siap pertum-pahan darah jika Labora diekse-kusi. Kami tidak mengerti berkasyang dipakai dalam persidanganini berkas milik siapa? Sebab di

dalam berkas tersebut terterabahwa Labora adalah PegawaiNegeri Sipil (PNS) Pemda Sorongdan berpendidikan S1.

Padahal kenyataannya Laboraadalah anggota polisi aktif danhanya berpendidikan SMA,”kata Juru Bicara Labora, FredyFakdawer di sela-sela unjukrasa tersebut, Senin (9/2/2015).

Mereka meminta agar KetuaDPRD Kota Sorong dapatmemfasilitasi perwakilan PTRotua dan masyarakat untukbertemu dengan Presiden JokoWidodo. Mereka juga mintaJokowi untuk membentuk timindependen guna menijaukembali perkara Labora.

Labora Sitorus saat di wawan-carai wartawan mengaku bah-wa proses hukum dihadapi se-karang ini hukum rimba. Kalaustatus orang sudah ditentukankan wajib harus di BAP sebagaitersangka. Saya di BAP sebagaitersangka saja enggak pernahapalagi diperiksa,” kata Labora,Jumat (6/2/2015).

Dia juga mempertanyakanlandasan hukum yang digunakanMahkamah Agung (MA) untukmelakukan eksekusi kepadanya.

“Dari mana Mahkamah Agung(MA) mengetahui bahwa sayabersalah, diperiksapun sayatidak pernah jadi saya anggap ituhukum rimba. Jadi kalau merekadatang hukum rimba, tembaksaja saya di sini,” imbuhnya.

Labora mengatakan bahwapetugas dari kejaksaan dananggota kepolisian seringmenyambangi kediamannyadengan alasan silaturahmi, dantidak ada yang memintanyakembali ke lapas. Kedatanganpihak kejaksaan hanya sekedarmenjenguk. Dan pihak Kejaksaanyang ‘menjenguk’ tidak pernahmenyinggung dirinya harus segerakembali ke lapas.

PN Sorong memvonis Laborahukuman dua tahun penjaraplus denda Rp50 juta. Dianyata melanggar UU Migasdan UU Kehutanan. Di penga-dilan terbongkar, Labora punyaduit di rekeningnya pribadi Rp17 juta bukan sebesar Rp1,5triliun yang dituduhkan.Sementara 13 September 2014,Mahkamah Agung memberat-kan hukuman Labora menjadipenjara 15 tahun. Plus dendaRp5 miliar.(SON)

Mobil Siluman di SPBU Mewarnai Maraknya Penimbunan BBMManembo-nembo setiap haridengan rata-rata perharinya bisamencampai seribu liter sebabdiduga tangki mobil tersebuttelah dimodifikasi hinggadalam sekali pengisian bisamencapai 300 liter.

Hendaknya dengan denganadanya hasil temuan ini pihakpetugas kepolisian menindaktegas pelaku dibalik mobilsiluman tersebut agar bagipengguna transportasi lainyatidak menjadi korban akibatsering habisnya bahan bakarminyak ketika mereka akanmelakukan pengisian. Kamisering melakukan pengisiandieceran dengan harga cukupmahal karena di SPBU sudah

tutup alias habis stok.Hendaknya mafia BBM mere-

nungkan syair lagu yangdinyanyikan oleh iwan falsdalam judul Galang RambuAnarki. Tangisan pertamamuditandai dari kelangkaan BBMdi SPBU,” hingga kami harusmembeli bahan bakar solar ataupremium di penjual eceran yangharganya cukup tinggi, yangseharusnya selisih harga solardan premium di SPBU denganharga di penjual eceran dapatkami belikan susu akhirnya takterbeli. Ini sama artinya orangpintar tarik subsidi,” anak kamikurang gizi. Ya Iwan Fals benar,akibat ulah mafia BBM makasusupun sampai tak terbeli.

Jadi kami berharap kepolisianmanagkap pelaku dibalik mobilsiluman tersebut dan bilamanaperlu hukum seberat beratnyakarena telah mencuri subsidi milikkami serta cukup meresahkanpengguna transportasi dibumisulawesi utara yang kita cintai.Ketua DPW LP-Tipikor RI SulutAmir Pontoh berjanji akan mengusuttuntas mobil siluman tersebut bila-mana perlu sampai kerana hukum.

Saya sudah mengantongi datanopol serta nama pemilikkendaraan mobil tersebut.Untuk saat ini kami masihrahasiakan dulu sampai datakami benar-benar akurat,”sebab saya sendiri yang akanmembawah bukti ini kepihak

yang berwajib,” utamanyapihak kajati tentunya.

Karena saya ingin masalah inidiproses sesuai hukum yangberlaku. Bilamana perlu pelakuharus dijerat dengan pasal 53huruf C, undang-undang RINomor 22 tahun 2001 tentangmigas, jo pasal 55 KUHP ataupasal 55 UU nomor 22 tahun2001 dengan ancaman huku-man enam (6) tahun penjaraapabila nantinya sudah jelasterbukti,” agar supaya nantinyabahan bakar minyak (BBM) disulut ini aman dari penjarahanyang dilakukan oleh para mafiaminyak hingga terkondusifnyastok yang ada di setiap SPBUnantinya.(KORWIL)