hafizh meyzar aqil_jurnal pad simeulue (edited)

7/25/2019 Hafizh Meyzar Aqil_jurnal PAD Simeulue (Edited)

1/25

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL PEREKONOMIAN DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SIMEULUE

Oleh

HAFIZH MEYZAR AQIL, SST

ABSTRAK

Sumber penerimaan daerah dalam konteks otonomi dan desentralisasi untuksaat ini masih didominasi oleh bantuan dan sumbangan dari pemerintah pusat baik

dalam bentuk Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil,

sedangkan proporsi PAD masih relatif kecil. Sampai dengan tahun 2!", PADKabupaten Simeulue masih #,# persen dari pendapatan daerah dan $auh lebih kecil

dibandingkan Dana Perimbangan dan dana lain%lain&a dari pendapatan daerah &ang

sah. Hal ini menun$ukkan 'alaupun sudah men$adi daerah otonomi tapi KabupatenSimeulue masih sangat bergantung pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Pro(insi.

)etode analisis &ang digunakan adalah regresi linear berganda. Secara

bersama sama seluruh (ariabel independen berpengaruh signifikan terhadap

Pendapatan Asli Daerah. *ariabel%(ariabel tersebut mampu men$elaskan (ariasiPendapatan Asli Daerah sebesar +!,- persen. Secara parsial (ariabel P)B dan

/umlah perusahaan &ang memiliki Surat 01in Usaha Perdagangan S0UP3 berpengaruh

positif dan signifikan, sedangkan ingkat Pengangguran erbuka berpengaruh negatifdan tidak signifikan. Pengaruh terbesar diberikan oleh P)B, setiap kenaikan satu

persen P)B men&ebabkan kenaikan PAD sebesar 4,#+"- persen ceteris paribus3.

Han&a (ariabel ingkat Pengangguran erbuka &ang tidak sesuai dengan hipotesispenelitian. Pemerintah Daerah sebaikn&a memerhatikan komponen komponen

pembentukan P)B agar lebih ditingkatkan untuk meningkatkan PAD Kabupaten

Simeulue, dan mengembangkan potensi%potensi usaha produktif &ang ada di

Kabupaten Simeulue agar penurunan ingkat Pengangguran erbuka dapat berperanlebih baik dalam men&umbang PAD di Kabupaten Simeulue.

Kata kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), PMTB, Jumlah perusahaan yang

memiliki urat !"in #saha Perdagangan (!#P), Tingkat Pengangguran Terbuka,

$egresi %inear berganda&

I. PENDAHULUAN

1


2/25

. L!"!# Bel!$!%& M!'!l!h

)enurut UU 5o. 42 ahun 2", 6tonomi daerah adalah hak, 'e'enang, dan

ke'a$iban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

dan kepentingan mas&arakat setempat sesuai dengan peraturan perundang%undangan.

Dengan diberlakukann&a 6tonomi Daerah, Kabupaten dan Kota memiliki

ke'enangan &ang lebih luas, namun ada urusan pemerintah &ang oleh Undang%

undang di tentukan men$adi urusan pemerintah pusat, &aitu 7 Politik luar negeri,

pertahanan, keamanan, &udikasi, moneter dan fiskal nasional, dan agama.

Untuk mendukung terselenggaran&a 6tonomi Daerah &ang optimal maka

diberlakukanlah perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah. Perimbangan keuangan ini diatur dalam UU 5o 44 ahun 2".

Desentralisasi 'iscal &ang di atur dalam UU 5omor 44 tahun 2" terdiri dari tiga

macam, &aitu Pa$ak Daerah Ta Assignment3, Dana Bagi Hasil $eenue haring3

dan Dana Alokasi Umum serta Dana Alokasi Khusus. Dengan desentralisasi fiskal ini,

pemerintah daerah diharapkan mampu mengoptimalkan penerimaan daerahn&a

sehingga Pemerintah Daerah mandiri dalam pengelolaan keuangann&a dan dapat

mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Kemandirian ini dapat di

capai dengan mengoptimalkan PAD Pendapatan Asli Daerah3 &ang bersumber dari

Pa$ak daerah, 8etribusi, Hasil pengelolaan keka&aan daerah &ang dipisahkan dan lain

lain PAD &ang sah, seperti di atur dalam UU 5o. 44 ahun 2" pasal -.

Soleh dan 8ochmans$ah 2!3 men$elaskan bah'a sumber penerimaan

daerah dalam konteks otonomi dan desentralisasi untuk saat ini masih didominasi

oleh bantuan dan sumbangan dari pemerintah pusat baik dalam bentuk Dana Alokasi

Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil, sedangkan proporsi PAD masih

relatif kecil. Sampai dengan tahun 2!", PAD Kabupaten Simeulue masih #,# persen

dari pendapatan daerah dan $auh lebih kecil dibandingkan Dana Perimbangan dan

2


3/25

dana lain%lain&a dari pendapatan daerah &ang sah. Hal ini menun$ukkan 'alaupun

sudah men$adi daerah otonomi tapi Kabupaten Simeulue masih sangat bergantung

pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Pro(insi.

6%

72%

23%PAD Dana Perimbangan Lain-Lain

Sumber7 BPS Kabupaten Simeulue

9ambar !. Persentase Sumber%sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Simeulue ahun 2!"

6leh karena itu, dari pemaparan &ang telah disampaikan perlu diketahui

(ariabel%(ariabel apa sa$a &ang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten

Simeulue agar dapat men$adi daerah otonom &ang mandiri dan dapat mema$ukan

ekonomi mas&arakatn&a.

. R*'!% M!'!l!h

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan &ang dirumuskan dalam penelitian

ini adalah7

!. Bagaimana gambaran umum Pendapatan Asli Daerah dan (ariabel%(ariabel &ang

mempengaruhin&a di Kabupaten Simeulue tahun 2-%2!".

2. Bagaimana pengaruh (ariable%(ariabel perekonomian daerah terhadap Pendapatan

Asli Daerah di Kabupaten Simeulue tahun 2-%2!".

.+ T!% Pe%el"!%

3


4/25

u$uan &ang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis

pengaruh (ariabel P)B, $umlah perusahaan perdagangan dan ingkat

Pengangguran erbuka terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Simeulue tahun

2-%2!".

. M!%/!!" Pe%el"!%

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain7

!. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah terkait dengan kebi$akan

keuangan daerah.

2. )enambah 'a'asan dan melatih kemampuan analisis penulis dalam

memecahkan masalah%masalah perekonomian daerah.4. Sebagai bahan referensi bagi para pembaca dan peminat studi lainn&a &ang

dapat di$adikan dasar untuk penelitian lebih lan$ut.

II. KA0IAN TEORI

. Pe%1!2!"!% A'l D!e#!h

Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan &ang diperoleh daerah sesuai

perundang:undangan &ang berlaku. Peraturan perundang : undangan &ang dimaksud

berupa peraturan pemerintah ataupun keputusan menteri &ang merupakan petun$uk

pelaksanaan dari undang% undang /amil, 2; -3. Sumber Pendapatan Asli Daerah

berasal dari7 Pa$ak Daerah, 8etribusi daerah, Hasil pengelolaan keka&aan daerah &ang

dipisahkan,


5/25

Penduduk

Bukan Usia Kerja

Usia KerjaAngkatan kerja

Bukan Angkatan kerja

Bekerja

Menari Kerja

Lain-!ainMengurus "u#a$ek!a&

barang modal pada tahun tertentu. P)B disebut sebagai =bruto> karena di dalamn&a

masih terkandung unsur pen&usutan, atau nilai barang modal sebelum diperhitungkan

nilai pen&usutann&a. P)B adalah semua pengadaan barang modal untuk

digunakan?dipakai sebagai alat &ang tetap 'ied assets3. Salah satu pendorong dari

PAD adalah adan&a in(estasi &ang digambarkan dengan nilai P)B dalam penelitian

ini.

.+ T%&$!" Pe%&!%&!% Te#3$!

Penduduk terbagi men$adi dua bagian &aitu penduduk usia ker$a dan bukan

usia ker$a. Sesuai dengan UU 5o. 2# tahun !+ tentang ketenagaker$aan, maka telah

ditetapkan batas usia ker$a penduduk 0ndonesia men$adi !# tahun. Penduduk usia

ker$a terdiri atas angkatan ker$a dan bukan angkatan ker$a. Angkatan ker$a terdiri dari

a3 golongan &ang beker$a, dan b3 golongan &ang menganggur dan mencari

peker$aan. 9olongan &ang tidak termasuk dalam angkatan ker$a adalah mereka &ang

khusus melakukan kegiatan bersekolah, mengurus rumah tangga, atau melakukan

kegiatan lainn&a dan sama sekali tidak beker$a atau mencari peker$aan. Penggolongan

penduduk tersebut dapat dilihat pada diagram ketenagaker$aaan sebagai berikut7

$umber' BP$ Kabu(aten $imeu!ue

)ambar 2* Diagram ketenagaker$aaan 0ndonesia

Sebagaimana diilustrasikan pada 9ambar 2, golongan angkatan ker$a terdiri

atas penduduk &ang beker$a dan tidak beker$a tetapi sedang mencari peker$aan.

+


6/25

)enurut BPS 2@3, beker$a adalah kegiatan melakukan peker$aan dengan tu$uan

memperoleh nafkah atau membantu memperoleh nafkah paling sedikit satu $am

secara terus menerus selama seminggu &ang lalu. Kegiatan beker$a ini mencakup baik

&ang sedang beker$a maupun &ang memiliki peker$aan tetapi dalam seminggu &ang

lalu sementara tidak aktif beker$a, misaln&a karena cuti, sakit dan se$enisn&a.

Sementara &ang dimaksud dengan mencari peker$aan adalah upa&a &ang dilakukan

untuk memperoleh peker$aan. Sedangkan ingkat Pengangguran erbuka

menun$ukkan seberapa ban&ak angkatan ker$a &ang tidak terserap pada pasar ker$a.

ara menghitung P adalah Sebagai berikut7

TPT=Jumlah Pengangguran

Jumlah Angkatan Kerjax 100

. 0*l!h Pe#'!h!!%

/umlah perusahaan dapat mempengaruhi PAD karena perusahaan &ang telah

mendapat S0UP merupakan salah satu sumber PAD. Salah satu sumber tersebut

Adalah dari pa$ak dan retribusi daerah &ang diba&arkan perusahaan &ang disebutkan

dalam Undang : undang 5o.44 ahun 2" Pasal -.

.5 H24"e'' Pe%el"!%

Berdasarkan pen$abaran pada Bab ini, maka hipotesis &ang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut7

!. P)B berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Simeulue.2. /umlah Perusahaan Perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Simeulue4. ingkat Pengangguran erbuka berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Simeulue.

6


7/25

III.METODE PENELITIAN

.6 R!%& L%&$2 Pe%el"!%

Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis faktor%faktor &ang diduga

mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Simeulue. Ada beberapa

(ariable &ang diduga mempengaruhi PAD, &aitu P)B, /umlah Perusahaan

Perdagangan, dan ingkat Pengangguran erbuka.

Periode &ang dipilih dalam penelitian ini adalah tahun 2- sampai dengan

2!". Pemilihan periode ini karena keterbatasan ketersediaan data &ang ada di

Kabupaten Simeulue.

.7 0e%', S*3e# 1!% Me"41e Pe%&*2l!% D!"!

Berdasarkan pen$elasan dalam ruang lingkup penelitian, periode obser(asi

&ang dipilih adalah tahun 2- sampai dengan tahun 2!". Sehingga, penelitian

ini menggunakan data series untuk rentang 'aktu tahunan. Data series ini

merupakan data sekunder, &ang diperoleh dari beberapa publikasi Badan Pusat

Statistik.

2.@ V!#!3el Pe%el"!% 1!% De/%' O2e#!'4%!l

Dalam penelitian ini terdiri dari (ariable : (ariable berikut7

!. Pendapatan Asli Daerah adalah sumber pendapatan Daerah &ang terdiri dari

Hasil Pa$ak Daerah, Hasil 8etribusi Daerah, Hasil Perusahaan milik daerah

dan hasil pengelolan keka&aan daerah lainn&a &ang dipisahkan dan lain%lain

PAD &ang sah di Kabupaten Simeulue. Satuan dalam miliar rupiah. Data

diambil dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue tahun 2-%2!".2. Pembentukan )odal etap Bruto adalah pengeluaran untuk barang modal

&ang mempun&ai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan

7


8/25

barang konsumsi kecuali alusista3. Satuan dalam miliar rupiah. Data diambil

dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue tahun 2-%2!".

4. /umlah Perusahaan adalah $umlah perusahaan &ang memiliki Surat 01in Usaha

Perdagangan di Kabupaten Simeulue. Data diambil dari Badan Pusat Statistik

Kabupaten Simeulue tahun 2-%2!".". ingkat Pengangguran erbuka menun$ukkan seberapa ban&ak angkatan ker$a

&ang tidak terserap pada pasar ker$a. Data diambil dari Badan Pusat Statistik

Kabupaten Simeulue tahun 2-%2!".

.8 Me"41e A%!l'' D!"!

Penelitian ini menggunakan 6rdinar&


9/25

TPT ingkat Pengangguran erbuka

A. U S"!"'"$

!. Pe%&!% K4e/'e% De"e#*%!' (R)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur kebaikan%suai

g33dness 3' 'it3 suatu model regresi artin&a seberapa baik garis regresi sampel fit

cocok3 pada data g33dness 3' 'it3 atau secara (erbal koefisien determinasi

memberikan arti persentase (ariasi total &ang mampu di$elaskan oleh (ariable bebas

terhadap (ariabel terikatn&a secara bersama%sama. Koefisien determinasi dirumuskan

sebagai berikut7

R2=

SSR

SST=1

SSE

SST

SS8 adalah sum suare regression, SS adalah sum suare total dan SS

adalah sum s4uare err3r. Cang perlu men$adi catatan dalam hal ini adalah

meningkatn&a nilai koefisien determinasi sangat dipengaruhi oleh meningkatn&a

$umlah (ariabel bebas sehingga dibutuhkan pen&esuaian agar efek dari penambahan

(ariabel dapat hilang dari koefisien determinasi. Adapun koefisien determinasi &ang

telah disesuaikan Ad5usted 823 memiliki rumus sebagai berikut7

AdjR2=1(1R2) NT1

NTNK

Koefisien determinasi 823 ataupun ad5usted 82 memiliki nilai dari sampai !

dimana .$ika nilain&a mendekati !, maka menun$ukkan (ariabel bebas &ang ada dalam

penelitian sudah mampu men$elaskan hampir seluruh (ariasi dari (ariabel terikatn&a.

3. Pe%&!% S&%/$!% S*l"!% (U F-"e'" '"!"'"$)U$i ini digunakan untuk mengetahui pengaruh (ariabel independen secara

signifikan terhadap (ariabel dependen. Dimana $ika fhitung L ftabel, maka H diterima

atau (ariabel independen secara bersama%sama tidak memiliki pengaruh terhadap


10/25

(ariabel dependen tidak signifikan3 dengan kata lain perubahan &ang ter$adi pada

(ariabel terikat tidak dapat di$elaskan oleh perubahan (ariabel independen dan

sebalikn&a, dimana tingkat signifikansi &ang digunakan &aitu ! persen.

9. Pe%&!% S&%/$!%' P!#!*e"e# I%1:1!l (U "-"e'" '"!"'"$)

U$i ini digunakan untuk mengetahui apakah masing%masing (ariabel

independen secara sendiri%sendiri mempun&ai pengaruh secara signifikan terhadap

(ariabel dependen. Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah masing%masing

(ariabel independen dapat men$elaskan perubahan &ang ter$adi pada (ariabel

dependen secara n&ata.

Untuk mengka$i pengaruh (ariabel independen terhadap dependen secara

indi(idu dapat dilihat hipotesis berikut7 H 7 G! , tidak berpengaruh, H! 7 G!M ,

berpengaruh positif, H! 7 G!L , berpengaruh negatif. Dimana G!adalah koefisien

(ariabel independen ke%! &aitu nilai parameter hipotesis. Biasan&a nilai G dianggap

nol, artin&a tidak ada pengaruh (ariabel E! terhadap C. Bila thitung M ttabel maka H

diterima signifikan3 dan $ika thitung L ttabel H diterima tidak signifikan3. U$i t

digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana

tingkat signifikan &ang digunakan &aitu ! persen.

B. U A'*' Kl!'$

!. U Ml"$4l%e!#"!'

)ultikolinieritas adalah suatu kondisi dimana ter$adi korelasi &ang kuat diantara

(ariabel%(aiabel bebas E3 &ang diikutsertakan dalam pembentukan model regresi

linear 6u5arati, .77.3. Untuk mendeteksi multikolinearitas dengan menggunakan

(ie's%- dapat dilakukan dengan melihat korelasi antar (ariabel bebas 83rrelati3n

Matri3.

3. U N4%-A"4$4#el!'

1.


11/25

Autokorelasi adalah keadaan dimana (ariabel gangguan pada periode tertentu

berkorelasi dengan (ariabel &ang pada periode lain, dengan kata lain (ariabel

gangguan tidak random. Akibat dari adan&a autokorelasi adalah parameter &ang

diestimasi men$adi bias dan (ariann&a minimum, sehingga tidak efisien. 9u$arati,

243. Untuk mengu$i ada tidakn&a autokorelasi dapat dilihat dalam pengu$ian

terhadap nilaiDurbin 9ats3nU$i DN3 &ang dibandingkan dengan nilai dtabel. Selain

dengan nilai Durbin Natson dapat $uga dilakukan dengan u$i non%Autokorelasi

metode Brusch%9odfre& atau


12/25

sampel besar &ang $uga berdasarkan residual 6


13/25

Sebagai kabupaten &ang baru terbentuk berdasarkan UU 80 5o #@ tahun !

tanggal !" 6ktober ! kondisi perekonomian masih tertinggal dibandingkan

dengan kabupaten lainn&a di Pro(insi Aceh. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut,

Pemkab Simeulue periode 2!%2- bersama DP8K sepakat untuk mendirikan satu

Perusahaan Daerah Kabupaten Simeulue PDKS3 dan dikukuhkan dengan anun

nomor 22 tahun 22. Bidang usaha &ang dikembangkan untuk a'al adalah

perkebunan kelapa sa'it dengan target #. hektar. Sampai akhir 2-, Pemkab

Simeulue berhasil men&elesaikan penanaman seluas #. hektar termasuk

emplasemen, sehingga baru pada tahun 2- Kabupaten Simeulue memiliki

pendapatan daerah dari hasil pengelolaan keka&aan daerah &ang dipisahkan.

2..6 2..7 2.., 2..- 2.1. 2.11 2.12 2.13 2.14.

+

1.

1+

2.

2+

3.

3+

4.

4+

4*+, 4*+1 7*,,

1.*6714*.7

7*23

14*7-14*.,

36*24

26*3,26*,,

3.*4132*,2

34*,.3,*.+

3-*,43-*2+41*,6

(ad PM#B

#a&un

mi!iar ru(ia&


9ambar 4. PAD, dan P)B Simeulue ahun 2- % 2!" miliar rupiah3

13


14/25

Pada 9ambar 4, kondisi P)B di Kabupaten Simeulue dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan, han&a pada tahun 2!4 mengalami penurunan sebesar ,#

miliar rupiah, pada saat itu PAD $uga mengalami penurun sebesar ,+! miliar rupiah.

Penurunan P)B tersebut disebabkan pada Desember 2!2, Pemerintah Kabupaten

Simeulue melakukan per$an$ian ker$asama operasional KS63 PDKS serta pen$ualan

pabrik min&ak kelapa sa'it P)KS3 milik pemkab Simeulue ke pihak S'asta, &ang

men&ebabkan berkurangn&a aset &ang ada.

B. Pe#$e*3!%&!% T%&$!" Pe%&!%&!% Te#3$! 1!% 0*l!h Pe#'!h!!%K!32!"e% S*ele T!h% ;;6 < ;

2..6 2..7 2.., 2..- 2.1. 2.11 2.12 2.13 2.14.

24

6

,

1.

12

14

16

1,

2.

12*+.

,*4+ ,*63

17*+4

12*++

7*36 ,*..6*42

+*+7

#a&un


9ambar ".ingkat Pengangguran erbuka Simeulue ahun 2- : 2!" 3

14


15/25

ingkat Pengangguran erbuka di Simeulue dari tahun 2- sampai dengan

2@ dan 2 sampai dengan 2!" cenderung mengalami penurunan. 5amun dapat

kita lihat pada 9ambar ", pada tahun 2 angka P mengalami kenaikan &ang

sangat drastis men$adi !+,#", hal ini disebabkan adan&a gempa +,# S8 pada tahun

2@ &ang merusak tempat usaha dan pusat%pusat perekonomian. Hal tersebut

berdampak pada ban&akn&a 'arga &ang kehilangan peker$aan&a &ang dampakn&a

terasa pada angka P tahun berikutn&a 23.

9empa pada tahun 2@ berdampak pula pada $umlah perusahaan &ang

menurun drastis pada 2@ &aitu sebesar #!!," persen atau lima kali lipat, namunpada tahun : tahun berikutn&a mulai mengalami kenaikan sedikit demi sedikit.

Kenaikan &ang ter$adi sampai tahun 2!" masih belum mencapai angka pada 'aktu

tahun 2+ &aitu han&a 2" perusahaan.

2..6 2..7 2.., 2..- 2.1. 2.11 2.12 2.13 2.14.

1..

2..3..

4..

+..

6..

43,*..4,3*..

7-*..

1+3*..12,*..127*..

17,*..166*..2.4*..

#a&un

Sumber7 BPS Kabupaten SimeulueQ

9ambar #. Ban&akn&a perusahaan &ang memiliki Surat 01in Usaha Perdagangan

S0UP3 Kabupaten Simeulue ahun 2- : 2!"

1+


16/25

+. A%!l'' I%/e#e%'!

Berdasarkan hasil analisis 8egresi


17/25

PAD Pendapatan Asli Daerah

PMTB Pembentukan )odal etap

Bruto

#0 /umlah Perusahaan Perdagangan

&ang mempun&ai S0UP

TPT ingkat Pengangguran erbuka

17


18/25

Keterangan7

R signifikan pada F ! persen.

A. U A'*' Kl!'$

Dalam melakukan pemodelan dengan 8egresi od)re=

9,statisti% 0*'60'06 Prob* 9;!?-< 0*"7'!

@bs2,squared !*#'1!10 Prob* (hi,Square;!< 0*!".'

S%aled eBplained SS 1*##-.#0 Prob* (hi,Square;!< 0*7"6.

abel 2. =utput ;ie>s-, U$i Heteroskedatisitas

Berdasarkan output (ie's -, dengan u$i BreuschPaganG63d'rey Test

diperoleh hasilpalue dari statistik u$i lebih besar dari F ,! gagal tolak H3 &aitu

,"+4 sehingga dapat disimpulkan bah'a (arians residual persamaan bersifat

homoskedastis.

3. U N4%-Ml"$4l%e!#"!'


19/25

(o&arian%e Anal=sis: @rdinar=

Date: 06/17/16 Tie: 1-:#-

Saple: #006 #01"$n%luded obser&ations: '

(o&arian%e

(orrelation LNPMT LNS LNTPT

LNPMT 0*0#6167

1*000000

LNS ,0*0"!."! 0*!0#6"-

,0*"'#670 1*000000

LNTPT ,0*0#''#! 0*00.7'. 0*11.-.'

,0*-!71-' 0*0"6"!. 1*000000

abel 4. =utput ;ie>s-, U$i 5on%)ultikolinearitas dengan korelasispearman

Pengu$ian adan&a gangguan multikolinearitas pada data menggunakan matrik

korelasi spearman (ariabel pen$elas dalam model. Berdasarkan hasil matriks korelasi

dengan menggunakan e(ie's - tidak terpadat korelasi antar (ariabel pen$elas &ang

lebih besar dari ,@ &ang menun$ukan bah'a tidak terdapat permasalahan

multikolinearitas serius.

9. U N4#*!l"!'


20/25

0

1

#

!

"

-

,0*7- ,0*-0 ,0*#- 0*00 0*#- 0*-0 0*7-

Series: 2esidualsSaple #006 #01"@bser&ations '

Mean ,1*'6e,1-Median ,0*0!0707MaBiu 0*60001-Miniu ,0*6."761Std* De&* 0*!"7-.#S5eness ,0*!00!!'Curtosis !*"1!"#0

arque,era 0*1''!''Probabilit= 0*'0-10'

9ambar -. =utput ;ie>s-, U$i 5ormalitas

Pengu$ian normalitas menggunakan u$i /arue%Bera terhadap residual,

residualdari persamaan &ang diteliti menun$ukkan bah'a data berdistribusi normal

karena berdasarkan persamaan regresi memiliki nilai /%B tatistics&ang lebih kecil

daripada nilai O2tabel O2 ,!;#3 !!,+. )aka keputusan &ang diambil adalah

gagal tolak H.

ara lainn&a adalah dengan melihat nilai probabilt& pada /%B test. Apabila

nilai probabilit& M F ,!, maka data berdistribusi normal, dan sebalikn&a. erlihat

dari nilai probabillit& atau p%(alue diatas ,! ,+!+#3 atau keputusan gagal tolak H.

1. U N4% < A"4$4#el!'

reus%h,>od)re= Serial (orrelation LM Test:

9,statisti% 0*0!#0'- Prob* 9;#?!< 0*'6.7

@bs2,squared 0*1..-!7 Prob* (hi,Square;#< 0*'100

abel ". =utput ;ie>s-, U$i 5on%Autokorelasi dengan


21/25

Dari data &ang diolah dengan menggunakan e(ie's - , maka didapatkan hasil

u$i autokorelasi dengan


22/25

kecil dari ,! tolak H3. Dengan demikian, dapat dikatakan hipotesis satu terbukti.

Dari persamaan tersebut koefisien regresi (ariabel ln P)B adalah 3*+746,

sehingga dapat dikatakan bah'a dengan tingkat keperca&aan persen, ketika P)B

naik sebesar satu persen, maka akan menaikkan PAD sebesar 4,2!+@ persen dengan

asumsi ceteris paribus. Hal ini $uga menun$ukkan nilai elastisitas &ang lebih besar

dari satu, &ang berarti PAD adalah elastis terhadap P)B.

3. H3%&!% 0*l!h Pe#'!h!!% Pe#1!&!%&!% Te#h!1!2 Pe%1!2!"!% A'l

D!e#!h

stimasi &ang diperoleh menggunakan (ie's - menun$ukkan bah'a

hubungan antara (ariabel /umlah Perusahaan Perdagangan ln USH3 dan Pendapatan

Asli Daerah ln PAD3 adalah positif. *ariabel $umlah perusahaan perdagangan $uga

berpengaruh secara signifikan terhadap PAD ditun$ukkan dengan nilai p%(alue

.# lebih kecil dari ,! tolak H3. Dengan demikian, dapat dikatakan hipotesis

dua terbukti. Dari persamaan tersebut koefisien regresi (ariabel ln USH adalah

,-@2, sehingga dapat dikatakan bah'a dengan tingkat keperca&aan persen,

ketika /umlah Perusahaan Perdagangan &ang memiliki S0UP naik sebesar satu persen,

akan menaikkan PAD sebesar ,-@2 persen dengan asumsi ceteris paribus. Hal ini

$uga menun$ukkan nilai elastisitas &ang lebih kecil dari satu, &ang berarti PAD adalah

inelastis terhadap $umlah perusahaan dagang.

9. H3%&!% T%&$!" Pe%&!%&!% Te#3$! Te#h!1!2 Pe%1!2!"!% A'l

D!e#!h

stimasi &ang diperoleh menggunakan (ie's - menun$ukkan bah'a

hubungan antara (ariabel ingkat Pengangguran erbuka ln P3 dengan

Pendapatan Asli Daerah ln PAD3 adalah negatif. *ariabel $umlah perusahaan

perdagangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PAD ditun$ukkan dengan

nilai p%(alue ,+4@! lebih besar dari ,! terima H3. Dengan demikian, dapat


23/25

dikatakan bah'a hipotesis empat tidak terbukti. Dari persamaan tersebut koefisien

regresi (ariabel ln P adalah %,2#4, sehingga dapat dikatakan ketika ingkat

Pengangguran erbuka naik sebesar satu persen, akan menurunkan PAD sebesar

,!@-@ persen dengan asumsi ceteris paribus. Hubungan &ang tidak signifikan

dikarenakan ban&akn&a pen&erapan tenaga ker$a di sektor : sektor &ang kurang

produktif dibandingkan sektor &ang lebih produktif.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Ke'*2l!%

Untuk (ariabel Pembentukan )odal etap Bruto, /umlah Perusahaan

Perdagangan, mempun&ai hubungan &ang signifikan dan positif sudah sesuai dengan

hipotesis penelitian ini. *ariabel &ang paling dominan memengaruhi PAD adalah

(ariabel P)B, sehingga (ariabel ini perlu mendapatkan perhatian khusus dalam

upa&a peningkatan PAD Kabupaten Simeulue. Sedangkan ingkat Pengangguran

erbuka mempun&ai hubungan &ang negatif dan tidak signifikan.

S!#!%

Dari paparan hasil analisis inferensia &ang sudah dilakukan, (ariable P)B

merupakan (ariabel &ang paling berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten simeulue

&ang ditun$ukkan dengan nilai koefisien regresi paling besar dibanding (ariabel &ang

lain. Pemerintah Daerah sebaikn&a memperhatikan komponen komponen

pembentukan P)B agar lebih ditingkatkan untuk meningkatkan PAD Kabupaten

Simeulue.

Hubungan &ang tidak signifikan pada ingkat Pengangguran erbuka dengan

PAD merupakan cambuk bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi%


24/25

potensi usaha produktif &ang ada di Kabupaten Simeulue &ang diharapkan akan

men&ediakan lapangan usaha bagi para pencari ker$a &ang produktif.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim )u$ib 0bnu. 23. Pr3blem Desentralisasi dan PerimbanganKeuangan Pemerintah PusatDaerah. Cog&akarta7 Sekolah Pascasar$ana U9).

Aceh /ournal 5ational 5et'ork. 2!#3. 5apak ilas PDKS Simeulue. Diaksestanggal @ 5o(ember 2!# pukul 2!7 N0B melaluihttp7??'''.a$nn.net?2!#?!?napak%tilas%pdks%simeulue?

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue. Berbagai disi. imeulue Dalam Angka&Simeulue7 Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue. Berbagai disi. tatistik Daerah

Kabupaten imeulue& Simeulue7 Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue. Berbagai disi. Pr3duk D3mestik

$egi3nal Brut3 Kabupaten imeulue& Simeulue7 Badan Pusat Statistik

Kabupaten Simeulue.

BB 0ndonesia. 2@3. 9empa guncang Aceh%Simeulue. Diakses tanggal @

5o(ember 2!# pukul 22. N0B melalui

http7??'''.bbc.co.uk?indonesian?ne's?stor&?2@[email protected]

html.

9u$arati, Damodar. 2"3. Basic ;c3n3metrics, H3urth ;diti3n& 5e' Cork7 he

)c9ra'Hill ompanies.

)uchtolifah. 2!3. Analisis Beberapa Jaktor &ang )empengaruhi Pendapatan Asli

Daerah PAD3 di Kota Suraba&a. /a'a imur7 Jakultas konomi Uni(ersitas

Pembangunan 5asional.

)uhammad )arthunis. 2!"3. Kebi$akan !nest in Ama"ingAceh. Aceh7 Bappeda

Aceh

6h&(er )argaretha. 2!43. Penerapan )etode ransformasi


25/25

Santono. 2#3. =Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap

Perkembangan Pembangunan di K3ta emarangI. Semarang7 Uni(ersitas

5egeri Semarang.UU 5o. 42 ahun 2" entang 6tonomi Daerah.

UU 5o. 44 ahun 2" entang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Daerah.

=##9l* V"!e

5ama 7 Hafi1h )e&1ar Ail

0nstansi?0nstitusi 7 Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue

Pendidikan 7 SD 5egeri Karangampel Kidul 00 2"3S)P )anbaVul Ulum /akarta 2+3

S)A 5egeri 2 Kota irebon 2!3

Sekolah inggi 0lmu Statistik Statistik konomi3 2!"3

Alamat 7 /l. gk. Diu$ung Desa Air Dingin, Sinabang

5o. HP 7 @22"##@++!

hafizh meyzar aqil_jurnal pad simeulue (edited)

Documents