profil dinas kesehatan kabupaten simeulue tahun 2014 0 ...€¦ · profil dinas kesehatan kabupaten...
TRANSCRIPT
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 0 Dinkes
Simeulue
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 1 Dinkes
Simeulue
PENDAHULUAN
embangunan kesehatan secara umum bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan secara
menyeluruh, terpadu, sistematis dan berkesinambungan, oleh pemerintah, Pemerintah Aceh
maupun Pemerintah Kabupaten/Kota beserta masyarakat, termasuk dunia usaha. Ditingkat
Global kesehatan diakui sebagai instrumen strategis untuk mengurangi kemiskinan yang harus
dicapai pada tahun 2015 seperti dinyatakan dalam MDGs (Millenium Development Goals). Dari
delapan tujuan MDGs, enam menyangkut intervensi kesehatan, yaitu (a) perbaikan gizi, (b)
penurunan jumlah kematia ibu, (c) penurunan jumlah kamatian bayi, (d) eliminasi malaria,
penurunan rev TBC dan HIV/AIDS, (e) akses terhadap air bersih dan (f) akses terhadap obat
essensial.
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal
17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap
informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang setinggi – tingginya.
Selain itu pada Pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem
informasi dan melalui lintas sektor, dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Sedangkan pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada
masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam meluruskan kembali
arah pembangunan nasional yang telah dilaksanakan dalam beberapa dasawarsa ini yang
menuntut reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang. Untuk bidang kesehatan,
tuntutan reformasi total tersebut muncul karena masih adanya ketimpangan hasil pembangunan
kesehatan antar daerah, derajat kesehatan masih sangat memprihatinkan dan kondisi kurangnya
kemandirian dalam pembangunan Kesehatan.
P
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 2 Dinkes
Simeulue
Melihat perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue pasca beberapa kali
bencana alam, dengan menyesuaikan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten
Simeulue menetapkan Visi: “Terwujudnya pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan kepada masyarakat Menuju Simeulue Sehat 2017”.
Kondisi pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simeulue sejak tahun 2009 sudah
berjalan dengan cukup baik. Hal yang cukup signifikan adalah peningkatan jumlah anggaran
untuk sektor kesehatan melalui APBN yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui dana DAK
serta dana Tugas Pembantuan Otsus kemudian APBA melalui dana yang secara langsung
melakukan perbaikan & pembangunan terhadap fasilitas kesehatan baik fisik maupun program.
Dukungan ini merupakan hal yang positif sebagai awal di dalam peningkatan pelayanan
kesehatan di Kabupaten Simeulue. Tantangan yang masih perlu mendapat perhatian khusus
adalah terbatasnya SDM, baik yang membidangi manajemen maupun teknis kesehatan lainnya
secara kualitas. Dukungan teknis masih sangat dibutuhkan dari semua pihak terutama
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun mitra terkait lainnya.
Untuk mempercepat peningkatan status kesehatan mendukung Indonesia Sehat Dinas
Kesehatan Kabupaten Simeulue akan lebih mendapat prioritas antara lain Program perbaikan
gizi, Kesehatan Ibu dan anak, pemberantasan penyakit menular, Revitalisasi Posyandu, distribusi
tenaga kesehatan, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan peningkatan fasilitas sarana dan
prasarana kesehatan, pengamatan epidemiologi penyakit serta pembentukan Desa Siaga.
Guna meningkatkan manajemen pembangunan kesehatan maka perlu disajikan profil
kesehatan yang merupakan dokumen informasi kesehatan tahunan di Kabupaten Simeulue
tahun 2014. Saat ini sistem informasi kesehatan dirasakan belum sepenuhnya berfungsi dalam
menunjang program-program kesehatan. Sedangkan disisi lain kita sadari bahwa sistem
informasi kesehatan perlu terus dimantapkan dan dikembangkan untuk menunjang sepenuhnya
pelaksanaan manajemen informasi kesehatan.
Dalam mendukung kebutuhan informasi guna pemantauan dan evaluasi Program
pembangunan kesehatan penyajian buku profil kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
menjadi sangat penting artinya dan merupakan suatu alat evaluasi pencapaian program yang
diharapkan representatif dan dapat menjadi bahan pengambilan keputusan untuk perencanaan,
kebijakan maupun tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program dimasa yang akan datang.
Sejalan hal tersebut di atas, di dalam usaha pemantauan peningkatan pelayanan
kesehatan, profil kesehatan Kabupaten Simeulue tahun 2014 telah diterbitkan yang di dalamnya
menyajikan informasi perkembangan pembangunan kesehatan secara menyeluruh. Profil
Kesehatan Kabupaten Simeulue merupakan lanjutan dari profil kesehatan tahun sebelumnya.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 3 Dinkes
Simeulue
Untuk profil kesehatan tahun 2014 ini telah mengalami penambahan data terutama data
kesakitan yang diambil dari data surveilans, membandingkan dengan data perkembangan dari
tahun sebelumnya, baik dalam bentuk grafik maupun tabel.
Sampai saat ini Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue masih mengacu kepada tabel
indikator Indonesia Sehat 2014 dan tabel Standar Pelayanan Minimal yang bersumber dari
Program - program kesehatan, data yang diperoleh dari Laporan bulanan Puskesmas
Kecamatan, Laporan bulanan RSUD Simeulue serta dukungan penuh dari Lintas Bidang terkait
Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 4 Dinkes
Simeulue
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
1. LETAK GOEGRAFIS
Kabupaten Simeulue dengan ibukotanya Sinabang terletak di sebelah barat daya
Provinsi Aceh, berjarak 105 Mil laut dari Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dan 85 Mil Laut dari
Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan serta berada pada koordinat 2°15’ - 2°55’ Lintang Utara
dan terbentang dari 95°40’ sampai dengan 96°30’ Bujur Timur (Peta Rupa Bumi Skala 1 :
250.000 oleh Bakorsurtanal).
Kabupaten Simeulue merupakan gugusan kepulauan yang terdiri dari 54 buah pulau
besar dan kecil. Pulau yang terbesar adalah Pulau Simeulue yang panjangnya ± 100,2 Km
dengan lebar berkisar antara 8 – 20 Km. Pulau Simeulue memiliki luas 199.502 Ha atau ± 94 %
dari 212.512 Ha luas Kabupaten Simeulue secara keseluruhan.
Berdasarkan peta rupa bumi yang dikeluarkan oleh Bakorsurtanal, titik terendah Pulau
Simeulue terletak pada nol meter dari permukaan laut (mdpl), sedangkan titik tertinggi adalah
485 mdpl. Sebagian besar wilayah Pulau Simeulue berbukit-bukit, memiliki kemiringan (slope)
dibawah 180 terletak di tengah Pulau Simeulue terutama di pegunungan di sebelah Utara dan
Selatan.
Secara geologis Pulau Simeulue termasuk di deretan kepulauan busur luar. Struktur
geologinya mencerminkan status kompleks tumbukan antara lempengan India – Australia dan
Eurasia yang terjadi pada Oligo – Miosen, dengan struktur – struktur lipatan dan kekar yang
berkembang baik. Dua pola arah sesar yang utama adalah Timur Laut - Barat Daya dan Barat
Laut - Tenggara. Sesar besar terdapat di Pulau Simeulue adalah sesar Pegaja yang berarah
Barat Laut – Tenggara.
2. IKLIM
Secara umum Kabupaten Simeulue beriklim tropika basah dengan curah hujan 2.828
mm/tahun dan merata di setiap pulau. Keadaan cuaca ditentukan oleh penyebaran musim. Pada
musim barat yang berlangsung sejak bulan September hingga Februari, sering terjadi hujan yang
disertai badai dan gelombang besar sehingga sangat berbahaya bagi pelayaran. Sedangkan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 5 Dinkes
Simeulue
pada musim timur yang berlangsung sejak bulan Maret hingga Agustus, biasanya terjadi
kemarau yang diselingi hujan yang tidak merata serta keadaan laut yang relatif tenang. Suhu
harian berkisar antara 25° - 33° C. Dengan kelembaban udara relatif berkisar diantara 60% -
75% yang berlangsung sepanjang tahun. Kecepatan angin rata-rata di wilayah ini sebesar 3 knot.
3. TANAH
Kepulauan Simeulue bukan merupakan kepulauan vulkanik dan memiliki curah hujan
yang tinggi karena dikelilingi samudera yang luas. Tanahnya umumnya memiliki tingkat
keasaman yang tinggi, seperti podsolik merah kuning, podsolik merah coklat, alluvial, orgonosol
batu kapur dan tanah bergambut.
Menurut Peta Rupa Bumi skala 1 : 250.000 (Bakosurtanal), titik terendah Pulau Simeulue
terletak pada nol meter di atas permukaan laut, sedangkan titik tertingginya terletak pada 600
meter di atas permukaan laut. Sebahagian besar wilayahnya terletak pada ketinggian 0 – 300
meter diatas permukaan laut dan sisanya merupakan daerah berbukit – bukit dengan kemiringan
di bawah 18° yang terletak di tengah pulau.
4. SOSIAL BUDAYA
Masyarakat Simeulue merupakan masyarakat yang heterogen dengan banyak suku dari
berbagai daerah. Pulau ini memiliki tiga bahasa yaitu bahasa Devayan (Simolol), bahasa Leukon
dan bahasa Sigulai yang digunakan sebagian besar masyarakat. Untuk daerah sekitar kota
Sinabang menggunakan bahasa masyarakat pesisir Sumatera (bahasa Aneuk Jamee).
Akibat akulturasi budaya menyebabkan Simeulue memiliki beberapa kesenian yang
diadopsi dari berbagai suku seperti Aceh, Nias, Batak, Minang, dan Sulawesi (Bugis). Mayoritas
penduduk Simeulue memeluk agama Islam dan umumnya masyarakat cepat beradaptasi dengan
para pendatang sehingga tidak menyulitkan dalam pergaulan sehari-hari.
5. KAWASAN LINDUNG
Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan Undang-
Undang tentang Penataan Ruang menjelaskan bahwa penentuan kawasan lindung didasarkan
atas beberapa kriteria fisik tanah meliputi ketinggian, kelerengan, daerah resapan air, dan sifat
khusus lainnya sehingga dapat digolongkan ke dalam kawasan yang harus dilindungi. Pada
prinsipnya pengendalian atau pengelolaan Kawasan Lindung, adalah di dalam Kawasan Lindung
dilarang melakukan kegiatan budidaya, kecuali yang tidak mengganggu fungsi lindung.
Di dalam Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya dilarang melakukan kegiatan
budidaya apapun, kecuali kegiatan yang berkaitan dengan fungsinya dan tidak mengubah
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 6 Dinkes
Simeulue
bentang alam, kondisi penggunaan lahan, serta ekosistem yang ada. Flora dan Fauna yang ada
di dalam Kawasan Lindung, perlu dilindungi dan dipertahankan kelestariannya. Perlu adanya
rehabilitasi hutan atau reboisasi pada unit lahan pada Hutan Lindung yang saat ini tidak berfungsi
sebagai Kawasan Lindung. Kawasan Cagar Alam, Hutan Lindung atau dalam kawasan hutan
yang pada kondisi sekarang sudah berubah fungsi, maka langkah selanjutnya Pemerintah
Daerah dan Intansi terkait harus segera memproses dan mengajukan perubahan tersebut
kepada Departemen Kehutanan untuk memperoleh SK Pelepasannya.
6. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Simeulue 83.173 Jiwa, 20.875 KK yang tersebar dalam 10
kecamatan yang didalamnya mencakup 29 Mukim dan 138 Desa, 409 Dusun, rata - rata
pertumbuhan penduduk 3,98 % pertahun dengan kepadatan penduduk rata – rata 0,5 jiwa per
km². Kepadatan penduduk dilihat untuk setiap Kecamatan maka untuk Kecamatan Simeulue
Timur dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu 1,38 jiwa per km² sedangkan Kecamatan Teluk
Dalam merupakan Kecamatan yang mempunyai penduduk terkecil sebesar 0,22 jiwa per km².
GRAFIK 2.1 JUMLAH PENDUDUK & JUMLAH KK MENURUT KECAMATAN
DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
10179
4468
22
11
11
52
7943
8528
6189
24346
7263
6341
3043
4873
16
42
11
76
79
016
49
18
58
65
91
15
31
22
75
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
Tp.
Sel
atan
Tp.
Ten
gah
Sim
tim
Tp.
Bar
at
Sim
teng
Sim
.Cut
Tlk
.Dal
am
Sal
ang
Sim
.Bar
at
Ala
fan
Jml Penduduk Jml KK
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa kepadatan penduduk ada di Kecamatan
Simeulue Timur dengan ibukota Sinabang yang juga sebagai ibukota Kabupaten Simeulue,
sedangkan yang paling rendah di Kecamatan Teluk Dalam yang merupakan Kecamatan yang
terletak di tengah pulau Simeulue.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 7 Dinkes
Simeulue
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk
piramida penduduk. Berdasarkan estimasi jumlah penduduk dapat di disusun sebuah piramida
penduduk tahun 2014. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk, badan piramida bagian
kiri menunjukkan banyaknya penduduk laki – laki dan badan piramida bagian kanan
menunjukkan jumlah penduduk perempuan. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur
penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa, dan tua. Struktur penduduk ini
menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya dan ekonomi.
GRAFIK 2.2
PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
Sumber: Estimasi Penduduk Badan Pusat Statistik, 2014
Pada grafik 2 dapat ditunjukkan bahwa struktur penduduk di Kabupaten Simeulue
termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah penduduk usia
muda, walaupun jumlah kelahiran telah menurun jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu
dengan angka harapan hidup yang semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya
jumlah penduduk usia tua.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut (Kementerian Kesehatan RI) yang
sering digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah Angka Beban Tanggungan
atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan umur
65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15 – 64 tahun).
Secara kasar perbadingan angka beban tanggungan menunjukkan dinamika beban tanggungan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 8 Dinkes
Simeulue
umur produktif terhadap umur nonproduktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan, semakin
tinggi pula jumlah penduduk nonproduktif yang ditanggung oleh penduduk umur produktif.
TABEL 2.1 JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN TANGGUNGAN
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
No Usia Laki –
laki Perempuan
Laki-laki dan
Perempuan %
1 0 – 14 Tahun 15.169 14.168 29.337 35,3
2 15 – 64 Tahun 26.350 25.080 51.430 61,8
3 65 Tahun ke atas 1.077 1.329 2.406 2,9
Jumlah 42.596 40.577 83.173 100
Angka Beban Tanggungan (%) 61,65 61,79 61,72
Komposisi penduduk Kabupaten Simeulue menurut kelompok umur yang ditunjukkan
oleh tabel 1, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 35,3%
yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 61,8% dan yang berusia tua (≥ 65 tahun) sebesar
2,9%. Dengan demikian maka Angka Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kabupaten
Simeulue pada tahun 2013 sebesar 61,72%. Hal ini berarti bahwa 38,28% tidak produktif lagi.
Apabila dibandingkan antar jenis kelamin, maka angka beban tanggungan perempuan lebih
besar jika dibandingkan dengan angka beban tanggungan laki-laki, yaitu 61,79% untuk
perempuan dan 61,65% untuk angka beban tanggungan laki – laki.
Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang serius.
Program pembangunan, termasuk pembangunan di bidang kesehatan, harus didasarkan pada
dinamika kependudukan. Upaya pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalam program
kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Untuk mendukung
upaya tersebut diperlukan ketersediaan data mengenai penduduk sebagai sasaran program
pembangunan Bidang Kesehatan.
Penduduk sasaran program pembangunan bidang kesehatan sangatlah beragam, sesuai
dengan karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang
terjadi. Ada beberapa upaya program kesehatan memiliki sasaran. Seperti: ibu hamil, ibu
melahirkan, ibu nifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus pada
kelompok umur tertentu, meliputi: bayi, balita, anak balita, lahir hidup, remaja, wanita usia subur,
pasangan usia subur, batita, anak pra sekolah dan lain – lain.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 9 Dinkes
Simeulue
TABEL 2.2 ESTIMASI PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI
KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
No Sasaran Program Kelompok Umur/Formula Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 Bayi 2.2% x jumlah Penduduk 937 893 1.830
2 Batita 6.58% x jumlah penduduk 2.803 2.670 5.473
3 Anak Balita 8.84% x jumlah penduduk 3.765 3.587 7.352
4 Balita 11% x jumlah penduduk 4.686 4.463 9.149
5 Pra Sekolah 11% x jumlah penduduk 1.704 1.623 3.327
6 Remaja 20.3% x jumlah penduduk 8.647 8.237 16.884
7 Wanita Usia Subur 21.9% x jumlah penddk - 18.215 18.215
8 Pasangan Usia Subur 17% x jumlah penduduk - 14.139 14.139
9 Ibu Hamil 1.1 x jumlah lahir hidup - 2.075 2.075
10 Ibu Bersalin 1.05 x jumlah lahir hidup - 1.981 1.981
11 Lahir Hidup (jumlah bayi/jumlah bayi-risiko kematian) x jumlah bayi
966 920 1.886
12 Risiko Kematian Ibu 20% x jumlah ibu hamil - 415 415
13 Neonatal Risti 15% x jumlah bayi - 274 274
14 Risiko Kematian Bayi Jumlah bayi /1000 x 30 28 27 55
Sumber: Estimasi Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Simeulue tahun 2014
7. AKTIVITAS EKONOMI
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu diperhatikan berbagai faktor,
seperti faktor sosial ekonomi, yang bersifat menunjang sektor kesehatan di Kabupaten Simeulue.
Kabupaten Simeulue yang terletak di luar Pulau Sumatera, secara geografis relatif terisolir,
keadaan perekonomian relatif belum begitu berkembang, hanya berpusat pada Ibu Kota
Kabupaten yang jumlah penduduknya relatif lebih banyak dari Kecamatan lainnya. Kondisi ini
menyebabkan perkembangan Pulau Simeulue sangat bergantung pada perkembangan wilayah
sekitarnya. Keadaan perekonomian Kabupaten Simeulue sangat sensitif terhadap perubahan
produksi, konsumsi dan distribusi di daerah tetangga.
Strategi pengembangan prasarana perekonomian di Kabupaten Simeulue ditujukan
untuk memelihara kesinambungan pembangunan dengan tetap bertujuan pada pertumbuhan
ekonomi untuk meningkatkan pendapatan dan pemerataan. Prasarana perekonomian meliputi
pasar, koperasi, unit - unit usaha, bank, dan sebagainya, masih sangat terbatas.
Pada tahun 2005 prasarana penting lainnya mulai merambah dan berfungsi di Pulau
Simeulue seperti bidang Komunikasi dengan hadirnya Telkomsel dan Perbankan yang sudah
online serta adanya jaringan internet. Untuk sarana transportasi udara mulai bertambahnya
jumlah pesawat yang beroperasional di Kabupaten Simeulue yang menuju Medan dan Banda
Aceh, untuk sarana transportasi laut sudah adanya kapal Ferri, sedangkan sarana transportasi
darat telah beroperasionalnya Damri lintas darat dari Banda Aceh ke Sinabang.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 10 Dinkes
Simeulue
8. KELUARGA MISKIN
Secara umum kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang atau
sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak – hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Definisi yang sangat luas ini menunjukkan bahwa
kemiskinan merupakan masalah multi dimensional, sehingga tidak mudah untuk mengukur
kemiskinan dan perlu kesepakatan pendekatan pengukuran yang dipakai.
Kemiskinan dipahami sabagai ketidakmampuan ekonomi penduduk untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan maupun non makanan yang diukur dari pengeluaran. Pengukuran
kemiskinan dari Badan Pusat Statistik menggunakan konsep memenuhi kebutuhan dasar (basic
need apporoach) dalam mengukur kemiskinan.
Penanganan keluarga miskin untuk pelayanan kesehatan di Kabupaten Simeulue
mendapat perhatian khusus dimana semua pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan rujukan
tanpa dipungut biaya (gratis) melalui program JKA, Jampersal, serta Jamkesmas dan ini berlaku
untuk semua masyarakat bukan hanya keluarga miskin sedangkan pada tahun 2014 program
pelayanan kesehatan tersebut berganti nama dengan JKN.
9. LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGI
Lingkungan fisik dan biologik merupakan komponen yang penting dan tidak dapat
dipisahkan dari semua kehidupan manusia, sehingga kualitasnya sangat berperan dalam
proses terjadinya gangguan kesehatan secara tidak langsung bagi masyarakat. Biasanya kualitas
lingkungan yang ada merupakan resultan dari berbagai kondisi baik yang disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa alam maupun oleh karena aktivitas dan perilaku manusia itu sendiri.
Pembangunan yang dilaksanakan, hasilnya semakin dirasakan oleh masyarakat
Kabupaten Simeulue yang sekaligus juga memberi pengaruh dan perubahan pada gaya hidup /
perilaku masyarakat. Kadang-kadang yang terjadi justru memperbesar risiko pada kualitas
lingkungan dan sekaligus merupakan ancaman bagi kesehatannya sendiri.
Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan
lingkungan sehat telah dipilih empat indikator yang diprogramkan dalam sektor kesehatan, yaitu
persentase keluarga yang memiliki persediaan air minum sehat, persentase keluarga yang
memiliki akses jamban sehat, persentase keluarga mengelola air limbahnya dengan aman.
Sedangkan lingkungan yang dikembangkan sektor-sektor terkait mencakup kependudukan,
kondisi lingkungan sosial dan kondisi ekonomi. Indikator kependudukan yang terpenting adalah
pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun dan prevalensi akseptor keluarga berencana.
Secara geografis wilayah Kabupaten Simeulue berada pada daerah tropis dengan dua
musim dimana iklim dan lahannya cukup potensial untuk berkembang biaknya vektor serta
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 11 Dinkes
Simeulue
kuman penyakit yang setiap saat dapat mengancam kesehatan masyarakat. Beberapa upaya
untuk memperkecil risiko turunnya kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai instansi
terkait maupun bantuan dari Pemerintah Daerah maupun Pusat melalui dana APBN seperti
pembangunan sarana prasarana serta pemantauan dan penataan lingkungan.
Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan
masalah kesehatan, meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat dan perumahan sehat yang
biasanya ditangani secara lintas sektor. Kondisi lingkungan fisik dan biologis untuk Kabupaten
Simeulue dapat dilihat dari beberapa hal seperti : sarana air bersih, pembuangan kotoran,
saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan penyehatan lingkungan.
Sebagai upaya program kesehatan lingkungan yang perlu dilakukan melalui
pengalokasian sumber daya dan sumber dana yang terhadap asset sebagai wujud menciptakan
pelayanan kesehatan yang maksimal sebagai investasi yang sangat berharga dan sangat perlu
bagi masyarakat melalui upaya – upaya program yang telah kita lakukan dan dapat kita
jabarkan sebagai berikut:
1) Sarana Air Bersih
Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk memastikan
komitmen pemerintah melalui Millenium Development Goals (MDGs) yaitu memastikan
kelestarian lingkungan dan mengurangi hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa
akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015. Pelayanan
air bersih memberi indikator dalam aspek sosial yang perlu mendapatkan perhatian.
Diasumsikan bahwa derajat kesehatan maupun kesejahteraan masyarakat tinggi apabila
akses mereka kepada air bersih tinggi pula. Secara umum dapat dikatakan bahwa sumber
air yang banyak digunakan masyarakat di Kabupaten Simeulue antara lain Sumur Gali,
Penampungan Air Hujan, Air sungai dan Air PAM.
Jumlah rumah tangga yang menggunakan fasilitas PAM relatif sedikit apabila
dibandingkan dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan air sumur. Permasalahan
yang dihadapi atau yang mungkin akan muncul adalah apakah air yang digunakan
tersebut memenuhi syarat kesehatan. Uji laboratorium kualitas air dari sumber-sumber
yang perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan reliabilitasnya, Dinas Kesehatan
Kabupaten Simeulue pada tahun 2008 Dinas Kesehatan melaksanakan beberapa kegiatan
Kesehatan Lingkungan seperti monitoring kualitas sarana air bersih yaitu monitoring dan
pengawasan kualitas air mineral isi ulang dan inspeksi sanitasi sarana air bersih dan air
minum dengan menggunakan water test kit sedangkan uji laboratorium belum
dilaksanakan disebabkan alat dan sumber daya yang ada belum memadai dan mencukupi.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 12 Dinkes
Simeulue
Pada tahun 2010 melaksanakan kegiatan Pelatihan manajemen Limbah Medis Puskesmas
dan RSU dan Pelatihan Hyigiene Sanitasi Makanan dan Minuman, sedangkan pada tahun
2014 dilaksanakan kegiatan STBM.
GRAFIK 2.3
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI SARANA AIR BERSIH
2%1%
46%
18%
12%
21%
SUMUR BOR
TERMINAL AIR
SGL
PAH
MATA AIRTERLINDUNG
PAM
Jumlah keluarga yang memiliki akses air bersih masih sangat minim. Dari hasil
pengumpulan data melalui laporan bulanan masing-masing Puskesmas penggunaan air
bersih pada setiap keluarga yang paling tertinggi adalah sumur gali ± (37,28%) dan
Penampungan Air Hujan (13,95%), PAM (16,65%), Sedangkan Sumur Bor (1,31%).
2) Pembuangan Kotoran (BAB/Jamban)
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat – zat yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh ini berbentuk tinja dan air seni. Untuk mencegah atau mengurangi kontaminasi tinja
terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik,
pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat.
Pembuangan tinja layak sesuai dengan MDGs adalah penggunaan jamban
sendiri/bersama, jenis kloset leher angsa/latrine dan pembuangan akhir tinjanya adalah
tangki septik atau Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL). Sistem pembuangan kotoran
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 13 Dinkes
Simeulue
manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan risiko penularan penyakit
khususnya saluran pencernaan. Klasifikasi pembuangan kotoran dilakukan berdasarkan
atas tingkat risiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan.
Dalam hal ini sistem pembuangan air besar digolongkan menjadi 4 kategori yaitu
leher angsa, cemplung, Komunal dan plengsengan. Adapun jumlah KK dengan tempat
BAB/Jamban yang memiliki jamban sanitasi yang layak sebanyak 29.133 dengan
persentase jamban memenuhi syarat (sehat) sebesar 35% dan selebihnya tidak memenuhi
syarat & masih menggunakan sungai, pantai, kebun/semak-semak dan tempat-tempat lain
sebagai tempat pembuangan kotoran, persentase tertinggi di Kecamatan Salang sebesar
93,2 % dan terendah di Kecamatan Simeulue Cut sebesar 5,8 %.
GRAFIK 2.4
JUMLAH KELUARGA MEMILIKI JAMBAN SEHAT
1,6
50
60 1
94
89
5
59
7
7,6
65
1,0
95 1,3
30
1,1
95
47
5
82
5
77
0
59
7
17
5
2,2
75
6,6
95
70
5
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
Leher Angsa Cemplung Komunal Plengsengan
Tp.SELATAN TP.TENGAH SIM.TIMUR TP.BARAT SIM.TENGAH
SIM. CUT TLK.DALAM SALANG SIM.BARAT ALAFAN
3) Rumah memenuhi syarat kesehatan
Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi
semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi
kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit diantara
anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Jumlah dan persentase rumah yang
memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Simeulue relatif sangat rendah. Hal ini
menunjukan kondisi lingkungan yang masih belum tertata dan terencana dengan baik, dari
data yang dilihat secara kasat mata maka program sosialisasi terhadap masyarakat
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 14 Dinkes
Simeulue
membangun rumah sehat perlu terus dilakukan melalui kegiatan Promosi Kesehatan
sehingga pencegahan terhadap penyakit vektor dapat diperkecil dan penyebab penyakit
lainnya dari lingkungan sekitar rumah. Pada tahun 2013 rumah memenuhi syarat
kesehatan di Kabupaten Simeulue ± 52,07 % dari jumlah rumah yang diperiksa,
sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 55,17 % dari 14.407 rumah yang diperiksa
sehingga terjadi peningkatan sebesar 2,50 % dari tahun 2013.
4) Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM)
Makanan termasuk minuman, merupakan kebutuhan pokok dan sumber utama
bagi kehidupan manusia, namun makanan yang tidak dikelola dengan baik justru akan
menjadi media yang sangat efektif didalam penularan penyakit saluran pencernaan (Food
Borne Diseases). Terjadi peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering
membawa kematian bersumber dari makanan yang berasal dari Tempat Pengolahan
Makanan (TPM) khususnya jasaboga, rumah makan dan makanan jajanan yang
pengelolaannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan. Sehingga
upaya pengawasan terhadap sanitasi makanan amat penting untuk menjaga kesehatan
konsumen atau masyarakat, akan tetapi di Kabupaten Simeulue belum dilaksanakan
pengawasan secara maksimal terhadap TUPM yang ada karena kurangnya Sumber daya
yang ada.
Di Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 yang ada TTU sebanyak 155,
sedangkan jumlah Tempat Pengolahan Makanan yang ada sebanyak 60 atau sebesar
87% yang memenuhi syarat kesehatan.
10. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap
kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yang berkaitan dengan perilaku masyarakat,
diantaranya Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
1) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Peningkatan akses terhadap air minum yang berkualitas perlu diikuti dengan
perilaku yang higienes untuk mencapai kesehatan, melalui pelaksanaan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM). Dalam kerangka pembangunan kesehatan, sektor air
minum, sanitasi dan higienes merupakan satu kesatuan dalam prioritas pembangunan
bidang kesehatan dengan titik berat pada upaya promotif - preventif dalam perbaikan
lingkungan untuk mencapai salah satu sasaran MDGs.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 15 Dinkes
Simeulue
Sanitasi berbasis masyarakat menjadi ujung tombak keberhasilan pembangunan
air minum dan penyehatan lingkungan secara keseluruhan sebagai pilihan pendekatan,
strategi dan program untuk mengubah perilaku higienes dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metode pemicuan dalam rangka
mencapai target MDGs. Dalam pelaksanaan STBM mencakup 5 (lima) pilar yaitu: (1) stop
buang air sembarangan, (2) cuci tangan pakai sabun), (3) pengelolaan air minum dan
makanan yang aman di rumah tangga, (4) pengelolaan sampah dengan benar, dan (5)
pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman.
Pemerintah memberikan prioritas dan komitmen yang tinggi terhadap kegiatan
sanitasi total berbasis masyarakat, hal ini tercantum pada Inpres Nomor 3 Tahun 2010
yang terkait dengan pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals
(MDGs 7c). Tujuan dari STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan
mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan 3
komponen strategi
Adapun tiga komponen tersebut, yaitu:
1. Menciptakan lingkungan yang mendukung terlaksananya kegiatan STBM melalui:
a. Advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku kepentingan secara
berjenjang;
b. Peningkatan kapasitas institusi pelaksana di daerah; dan
c. Meningkatkan kemitraan multi pihak.
2. Peningkatan kebutuhan akan sarana sanitasi melalui peningkatan kesadaran
masyarakat tentang konsekuensi dari kebiasaan buruk sanitasi (buang air besar) dan
dilanjutkan pemicuan perubahan perilaku komunitas:
a. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi, material dan
biaya sarana sanitasi yang sehat; dan
b. Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (Natural Leader) untuk
memfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat dan mengembangkan
sistem penghargaan kepada masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga
keberlanjutan STBM melalui deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
3. Peningkatan penyediaan melalui peningkatan kapasitas produksi swasta lokal dalam
penyediaan sarana sanitasi, yaitu melalui pengembangan kemitraan dengan
kelompok masyarakat, koperasi, pengusaha lokal dalam penyediaan sarana sanitasi.
Desa/kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM didasarkan pada kondisi: (1)
minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam desa/kelurahan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 16 Dinkes
Simeulue
tersebut, (2) adanya masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi
intervensi STBM baik individu atau dalam bentuk komite dan sebagai respon dari aksi
intervensi STBM, dan (3) masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam
rangka pencapaian komitmen-komitmen perubahan perilaku pilar – pilar STBM yang telah
disepakati bersama. Pelaksanaan STBM dilakukan secara bertahap dengan prioritas pada
pilar ke-1 yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan adopsi perilaku Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan secara bertahap mengembangkan pilar – pilar lainnya.
Kendala dan hambatan dalam pelaksanaan STBM adalah masih belum optimalnya
investasi bidang air minum dan sanitasi khususnya di daerah perkotaan seperti investasi
PDAM serta disparitas capaian antar kecamatan untuk pelayanan air minum dan sanitasi
di perdesaan dan akselerasi edukasi perilaku sehat melalui pelaksanaan STBM. Untuk
mengatasi kendala tersebut, maka dilakukan upaya peningkatan advokasi untuk
meningkatkan investasi bidang air minum dan sanitasi terutama untuk masyarakat miskin,
perluasan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat melalui program Air
Bersih untuk rakyat.
Di Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 jumlah desa yang melaksanakan STBM
sebanyak 63 desa dan jumlah desa yang STBM sebesar 45,65 % dari jumlah yang
melaksanakan STBM.
2) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu memperaktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
Untuk mencapai rumah tangga ber-PHBS, terdapat 10 perilaku hidup bersih dan
sehat yang dipantau, yaitu: (1) persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi
ASI Ekslusif, (3) menimbang balita setiap bulan, (4) menggunakan air bersih, (5) mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7) memberantas
jentik di rumah sekali seminggu, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan
aktivitas fisik setiap hari, dan (10) tidak merokok di dalam rumah.
3) Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Rokok adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan
berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, penyakit paru,
kanker mulut, impotensi, kelainan kehamilan dan janin. Zat adiktif jika dikonsumsi manusia
akan menimbulkan addiksi atau ketagihan. Asap rokok sangat membahayakan kesehatan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 17 Dinkes
Simeulue
si perokok maupun untuk orang lain yang ada disekitarnya. Pemerintah telah menetapkan
Kebijakan Kawasan Bebas Rokok untuk melindungi seluruh masyarakat dari bahaya asap
rokok. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 115
Pemerintah Daerah wajib menetapkan dan menerapkan KTR di wilayahnya.
Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut telah diterbitkan Peraturan Bersama
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/Menkes/PB/2011 dan Nomor 7
Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan atau penggunaan rokok.
Penetapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko
ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. KTR merupakan
tanggungjawab seluruh komponen bangsa baik individu, masyarakat, parlemen, maupun
pemerintah, untuk melindungi generasi sekarang maupun yang akan datang.
Dalam Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 115
dinyatakan bahwa yang merupakan Kawasan Tanpa Rokok antara lain: fasilitas pelayanan
kesehatan, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat umum dan
tempat lain yang ditetapkan. Larangan merokok di tempat kerja memberikan dampak
kesehatan bagi perokok maupun bukan perokok. Larangan ini akan mengurangi paparan
bukan perokok pada asap tembakau, dan mengurangi konsumsi rokok diantara para
perokok.
Setiap orang berhak mendapat perlindungan hukum dari paparan asap rokok
orang lain. Hanya Undang-Undang atau Peraturan Daerah (Perda) KTR yang dapat
memberikan perlindungan hukum bagi bukan perokok terhadap paparan asap rokok orang
lain. Kebijakan KTR tidak membahas masalah apakah orang boleh merokok, tetapi
mengenai tempat-tempat dimana tidak ada orang merokok dan merupakan kawasan yang
bebas dari asap rokok.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 18 Dinkes
Simeulue
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
ambaran Situasi Derajat Kesehatan di Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 dapat
dilihat Umur Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian
Ibu (AKI), Angka Kesakitan dan Penyakit Menular. Selain dipengaruhi oleh faktor
kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat
kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial, serta faktor lain.
A. Umur Harapan Hidup (UHH)
Untuk perkembangan angka harapan hidup di Kabupaten Simeulue pada tahun 2011
UHH sebesar 63, 05 tahun dan pada tahun 2012 UHH sebesar 63,12 tahun. Sedangkan pada
tahun 2014 masih mengacu pada umur harapan hidup tahun 2012.
B. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan
atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten
Simeulue dengan jumlah penduduk sebesar 83.173 jiwa terdapat jumlah AKI pada tahun 2010
sebanyak 3 kematian ibu, pada tahun 2011 sebanyak 7 kematian ibu, tahun 2012 jumlah
kematian ibu sebanyak 7 orang, tahun 2013 kematian ibu tidak ada atau nihil dan tahun 2014 di
Kabupaten Simeulue jumlah angka kematian ibu sebanyak 2 kematian ibu.
C. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. AKB dapat
dihitung dari Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan dalam tahun 2014. AKB pada tahun 2009
sebesar 16/1000 KH, 2010 sebesar 40/1000 KH dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan
G
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 19 Dinkes
Simeulue
menjadi sebesar 41/1000 KH dan pada tahun 2012 menjadi penurunan sebesar 22/1000 KH dan
AKB pada tahun 2013 sebesar 29/1000 KH sedangkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan
sebesar 32/1000 KH dari jumlah kematian sebanyak 53 Angka Kematian Bayi.
D. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai
usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA
merepresentasikan risiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun. AKABA 2010 sebanyak 3/1000 Sedangkan Angka kematian balita pada tahun 2011 yang
tercatat sebanyak 10/1000 Balita dan pada tahun 2012 terjadi penurunan kasus yaitu sebanyak
3/1000 KH, Pada tahun 2013 AKABA sebanyak 33/1000 KH, sedangkan pada tahun 2014
AKABA sebanyak 36/1000 KH.
E. Angka Kesakitan
Dari hasil pencatatan dan pengumpulan data melalui formulir SP2TP yang dikumpulkan
pada tahun 2014 menunjukkan jumlah kunjungan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas
menjadi penyakit utama yang dikeluhkan oleh masyarakat. Secara umum dapat dilihat dari grafik
berikut :
GRAFIK 3.1 KUNJUNGAN KASUS PENYAKIT DI PUSKESMAS TAHUN 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat kunjungan kasus penyakit terbanyak yaitu penyakit ISPA
Sebanyak 6.745 sedangkan Kunjungan kasus yang terendah sebanyak 117 yakni penyakit
Varicella.
6749
4356 4029 3770
2683 24841669
1228 1144 1005 931 919 898 869 776 752 626 520117
ISP
A
HIP
ER
TE
NS
I
CO
MM
ON
D C
OLD
GA
ST
RIT
IS
FE
BR
IS
PE
NY
AK
IT K
ELA
INA
N P
D
LA
MB
UN
G/M
AA
G/G
AS
T
CH
EP
ALG
IA
AB
SE
S
AS
MA
BR
ON
CH
IAL
VA
RIC
ELLA
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 20 Dinkes
Simeulue
Pola 10 Penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit tahun 2013 menurut
daftar tabulasi dasar dapat dilihat sebagai berikut.
GRAFIK 3.2
10 BESAR PENYAKIT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue tahun 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di
Kabupaten Simeulue tahun 2014 yaitu penyakit Dyspepsia sebanyak 2.512 kasus. Selanjutnya
Hipertensi sebanyak 2.333 kasus dan Diabetes Melitus sebanyak 1.074 kasus. Sedangkan jenis
penyakit yang paling rendah adalah Katarak sebanyak 215 kasus.
F. Penyakit Menular
Dalam rangka penanggulangan penyakit menular dilakukan berbagai kegiatan antara
lain:
1. Malaria
(Gerakan Memberantas Malaria) yaitu gerakan untuk memberantas malaria dengan
dukungan sektor terkait, masyarakat dan swasta.
2. Gerdunas TB yaitu gerakan penanggulangan Tubercolosis melalui penggalangan
kemitraan dengan sektor terkait dan masyarakat dan penerapan strategi pencarian kasus
dan pengobatan jangka pendek yang diawasi secara langsung.
3. Pemberantasan kusta dengan mencari penderita sampai ke daerah-daerah terpencil.
4. Pemberantasan penyakit - penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Data - data yang dapat disajikan sebagai berikut :
215
327
354
564
605
716
904
1074
2333
2512
KATARAK
GASTRITIS
FEBRIS
VULNUS
GEA
ISPA
TYPOID FIVER
DIABETES MELLITUS
HIPERTENSI
DYSPEPSIA
DYSPEPSIA
HIPERTENSI
DIABETES MELLITUS
TYPOID FIVER
ISPA
GEA
VULNUS
FEBRIS
GASTRITIS
KATARAK
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 21 Dinkes
Simeulue
1. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria
disebabkan oleh pasarit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang
semua orang baik laki–laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi,
anak-anak dan orang dewasa. Kabupaten Simeulue yang pada umum masyarakatnya
bermukim di sepanjang pantai, daerah perkebunan dan persawahan. Sehingga menjadi
faktor pendukung tempat perindukan nyamuk yang menyebabkan penyakit Malaria, oleh
karena hal tersebut perlu tindakan dan penanganan yang cepat, tepat dan terencana
sehingga penularan dan penyebaran serta KLB Malaria dapat ditekan sedini mungkin.
Untuk mengantisipasi semua ini Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue telah melakukan
berbagai upaya–upaya sebagai berikut :
- Sosialisasi dan advokasi pada Pemerintah Daerah/sektor terkait
- Peningkatan kualitas Mikroskopis dan petugas malaria tingkat Kabupaten dan
Kecamatan
- Menjalin kerjasama dengan Kemenkes RI, Dinkes Provinsi Aceh dan sektor terkait.
- Menjalin kemitraan dengan Lembaga Donor/NGO
- Menyusun buku Muatan Lokal Malaria untuk SD,SMP dan SMA
- Penguatan Peraturan Bupati tentang Eliminasi Malaria
Pada tahun 2014 Dinas Kesehatan telah melaksanakan beberapa kegiatan
melalui dana APBK, bantuan dari GF ATM, UNICEF antara lain :
A. DANA APBK 1. Aktif Case Detection
2. Pencarian dan Pengobatan Penderita ke Desa oleh Petugas Puskesmas secara
terus menerus
3. Survey Vektor
4. Supervisi dan pencatatan pelaporan malaria
5. Follow Up
6. Survey Kontak
7. Rapat – rapat Koordinasi Tim Eliminasi Malaria Kab. Simeulue
B. DANA GF ATM
1. Supervisi ke Puskesmas
2. Supervisi ke Desa sulit
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 22 Dinkes
Simeulue
3. Pemberian insentif Mikroskopis Puskesmas dan RSU
4. Pemberian biaya administrasi pelaporan pengelola data Malaria Puskesmas
5. Pendistribusian kelambu pada ibu hamil sebanyak 2000 bh
6. Pendistribusian RDT ke Puskesmas dan Pustu
C. DANA UNICEF
1. Pendistribusian kelambu malaria untuk daerah tinggi kasus malaria dan ibu
hamil
2. Pendistribusian RDT ke Puskemas & Pustu
3. Pelatihan Mikro Planning Wasor Malaria
4. Pelatihan Epidemiologi Penyakit Malaria
Dari upaya - upaya yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Simeulue melalui program Malaria dapat dilihat perkembangan penurunan kasus dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2014 Suspect Malaria sebanyak 5.809 kasus dan yang
positif sebanyak 2 kasus, dalam lima tahun terakhir dapat dilihat penurunan Parasite
Rate ( PR ) pada grafik berikut :
GRAFIK 3.3 PARASIT RATE MALARIA/100 PENDUDUK 5 TAHUN TERAKHIR
Dari grafik di atas dapat dilihat kasus positif paling tinggi pada tahun 2008
sebesar 12,08% dan pada tahun 2014 mengalami penurunan kasus secara signifikan
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar 0,1%. Ini menunjukkan
keberhasilan program Malaria di Kabupaten Simeulue semakin meningkat.
4.51
3.17
1.63
0.22 0.11 0.100.5
11.5
22.5
33.5
44.5
5
2009 2010 2011 2012 2013 2014
PARASIT RATE
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 23 Dinkes
Simeulue
GRAFIK 3.4 SPESIES DOMINAN MALARIA TAHUN 2009 S.D 2014
Dari grafik di atas menunjukkan dari tahun ke tahun kasus tertinggi adalah
P.Falciparum. Pada tahun 2009 sampai tahun 2014 terus mengalami penurunan kasus
baik P. Falciparum maupun P.Vivax.
GRAFIK 3.5 ABER TAHUN 2009 S.D 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat ABER pada tahun pada tahun 2010 terjadi
peningkatan sebanyak 3.59% dan pada tahun 2011 kembali menurun. Sedangkan pada
tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat drastis sebesar 8,72% dan pada tahun 2014
jumlah ABER sebesar 6,98%. Hal ini menunjukkan cakupan penderita dianggap baik dan
menunjukkan penurunan insiden setiap tahunnya.
3.67 3.59
2.91
8.72
5.7
6.98
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 24 Dinkes
Simeulue
GRAFIK 3.6 GRAFIK API TAHUN 2009 S.D 2014 KABUPATEN SIMEULUE
0.1
0.10
.19
0.4
7
1.1
4
1.6
4
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2009
2010
2011
2012
2013
2014
API
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa API pada tahun 2009 sangat tinggi
sebanyak 1,64% dan dari tahun 2009 s.d tahun 2014 terus mengalami penurunan drastis
sebanyak 0,1%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan kasus malaria
setiap tahunnya.
GRAFIK 3.7
KASUS MALARIA KLINIS & POSITIF PER KECAMATAN TAHUN 2014
Dari grafik di atas menunjukan kasus malaria positif tertinggi di Kecamatan
Simeulue Tengah dan Teupah Selatan yaitu 1 kasus. Sedangkan di Kecamatan
Simeulue Timur, Teupah Tengah, Teupah Barat, Simeulue Tengah, Simeulue Cut, Teluk
Dalam, Salang dan Simeulue Barat tidak ada kasus Malaria yang ditemukan.
Susp
ek M
ala
ria, 1059
Posi
tif, 1
Susp
ek M
ala
ria, 415
Posi
tif, 0
Susp
ek M
ala
ria, 2572
Posi
tif, 0
Susp
ek M
ala
ria, 350
Posi
tif, 0
Susp
ek M
ala
ria, 550
Posi
tif, 1
Susp
ek M
ala
ria, 191
Posi
tif, 0
Susp
ek M
ala
ria, 166
Posi
tif, 0
Susp
ek M
ala
ria, 311
Posi
tif, 0
Susp
ek M
ala
ria, 136
Posi
tif, 0
Susp
ek M
ala
ria, 59
Posi
tif, 0
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Tp.Selatan Sim. Timur Sim.Tengah
Tlk.Dalam Sim. Barat
Suspek Malaria Positif
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 25 Dinkes
Simeulue
2. DIARE
Penyakit diare adalah penyakit yang banyak menyerang golongan umur anak-
anak terutama balita. Dimana hal ini dapat mempengaruhi perkembangan pertumbuhan
dan kualitas hidup anak. Upaya program pemberantasan melalui edukasi dan
peningkatan kemampuan penanggulangan kasus oleh petugas lapangan terus dilakukan.
Pada tahun 2009 kasus diare sebanyak 1631 kasus sedangkan pada tahun 2010 terjadi
penurunan jumlah penderita diare yaitu 1513 kasus. Pada tahun 2011 sebanyak 1168
kasus, tahun 2012 mengalami peningkatan kasus diare sebanyak 2.243 kasus dan pada
tahun 2013 kasus diare sebanyak 2.217 kasus dan pada tahun 2014 terjadi penurunan
yaitu 1780 kasus.
3. TBC
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang
terinfeksi basil TB. Bakteri tersebut dapat menyerang bagian – bagian tubuh kita seperti :
Paru – paru, tulang sendi, usus, kelenjar limfe, selaput otak dan lain-lain.
Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah
terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (Cost-
efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci, yaitu: (1) komitmen politis, (2) pemeriksaan
dahak mikroskopis yang terjamin mutunya, (3) pengobatan jangka pendek yang standar
bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan
langsung pengobatan, (4) jaminan ketersediaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang
bermutu, (5) sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian
terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Program penanggulangan Nasional telah menunjukkan kemajuan dalam
penanggulangan TBC dan saat ini sudah mendekati target. Dalam 3 tahun terakhir,
setiap tahun terjadi kenaikan 10 % jumlah kasus TBC menular yang ditemukan dan
diobati dengan strategi DOTS. Kabupaten Simeulue telah melakukan beberapa kegiatan
untuk program pemberantasan TB Paru akan tetapi belum maksimal disebabkan sumber
daya yang ada masih terbatas. Pada tahun 2011 ditemukan 98 kasus TB positif dari
1237 kasus klinis yang diperiksa dan pada tahun 2012 kasus TB klinis sebanyak 700
kasus dan yang positif sebanyak 107 kasus, sedangkan pada tahun 2013 ditemukan
sebanyak 90 kasus TB positif dari 1097 kasus klinis yang diperiksa.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 26 Dinkes
Simeulue
Pada tahun 2014 terjadi penurunan dari jumlah suspect atau tersangka TB
sebanyak 1.199 jumlah kasus TB yang positif ada sebanyak 64 kasus. secara rinci kasus
perkabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut.
GRAFIK 3.8
TB KLINIS & POSITIF PERKABUPATEN TAHUN 2014
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Simeulue Tahun 2014
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pasien yang berobat ke wilayah
kecamatan Simeulue Timur termasuk data dari Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah
Simeulue yaitu sebanyak 29 kasus. Sedangkan pasien yang ditemukan paling sedikit
BTA positif adalah Kecamatan Alafan yaitu sebanyak 2 kasus.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 27 Dinkes
Simeulue
SITUASI UPAYA KESEHATAN
ecara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat serta swasta, untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-
upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkoba,
psikotropika, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
dan masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan
perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan
rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan
terhadap perorangan. Di Kabupaten Simeulue dengan luasnya wilayah dan kepadatan penduduk
rendah serta tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Simeulue, terbatasnya transportasi dan
petugas belum menempati sarana kesehatan merupakan faktor penyulit yang berpengaruh besar
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di perdesaan.
Keberhasilan upaya kesehatan baik preventif maupun kuratif yang telah menjangkau
sebagian masyarakat, sangat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kesakitan dan kematian.
Pencapaian cakupan upaya kesehatan yang semakin menggembirakan seperti program
imunisasi, gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, sehingga diharapkan angka pencapaian
cakupan semakin baik.
A. Gambaran Pelayanan Kesehatan
Keberhasilan peningkatan mutu pelayanan dan penanggulangan kesehatan baik mutu
maupun jangkauan dapat diwujudkan dengan melakukan intervensi terhadap program yang
mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap pokok masalah kesehatan yang spesifik khususnya
kelompok rentan yaitu bayi, balita, ibu hamil dan menyusui.
S
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 28 Dinkes
Simeulue
Upaya pelayanan kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator pertolongan
persalinan untuk upaya kesehatan terpilih diantaranya K1 dan K4 dan cakupan pertolongan
persalinan untuk upaya kesehatan anak, untuk upaya keluarga berencana diukur dengan
cakupan peserta KB Baru dan KB Aktif. Upaya Imunisasi diukur dengan cakupan imunisasi
lengkap. Upaya keterjangkauan fasilitas kesehatan baik pelayanan dasar maupun rujukan dapat
dilihat dari jumlah kunjungan sebagai berikut :
1. Kunjungan Puskesmas
Rata-rata kunjungan Puskesmas dalam Kabupaten Simeulue 40 (antara 30 – 45
orang perhari) di 10 Kecamatan.
2. Kunjungan Posyandu
Peran serta masyarakat dalam kunjungan Posyandu terhadap pencapaian Program di
Kabupaten Simeulue mencapai 80 %. Salah satu upaya gizi yang dilaksanakan di posyandu
adalah kegiatan penimbangan bulanan balita untuk memonitor pertumbuhan. Salah satu
indikasi keberhasilan upaya ini adalah rata-rata frekuensi kunjungan penimbangan balita
dalam 1 (satu) tahun.
3. Imunisasi
Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular
dibandingkan dengan kelompok penduduk dewasa. Penyakit menular yang kerap dikenal
sebagai Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu: Difteri, Tetanus,
Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, campak, pertusis, dan polio, dengan
adanya fakta tersebut, salah satu bentuk upaya pencegahan yang terbaik agar kelompok
berisiko tersebut dapat dilindungi adalah dengan pemberian imunisasi.
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk maka reaksinya tubuh akan membuat
zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk
membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi
pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai “memori” untuk
mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih
cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
Imunisasi rutin terlaksana dengan baik pada tahun 2010 sebesar 89,4 %, pada tahun
2011 mengalami peningkatan sebesar 92,7 %. Pencapaian Campak tahun 2009 sebesar 85,1
%, pada tahun 2010 meningkat menjadi 87 %, pada tahun 2011 meningkat sebesar 90 % dan
tahun 2012 sebesar 100%. Untuk pencapaian Dpt1/HB1 tahun 2010 sebesar 92,7 %
sedangkan pencapaian BCG tahun 2010 sebesar 91 %. Pada tahun 2011 cakupan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 29 Dinkes
Simeulue
DPT1/HB1 sebanyak 99 %, BCG sebanyak 96 %. Pada tahun 2014 cakupan DPT1/HB1
sebanyak 100 %, BCG sebanyak 100 %.
Universal Child Immunization atau biasa disingkat UCI merupakan gambaran suatu
desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan
tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Pada tahun 2013 target cakupan desa
UCI adalah 84,8% dan pada tahun 2014 mencapai target yakni 100%.
GRAFIK 4.1 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue tahun 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kecamatan dengan capaian tertinggi adalah
kecamatan Teupah Selatan, diikuti Kecamatan Simeulue Tengah, Simeulue Cut, Kecamatan
Teluk Dalam, Kecamatan Salang, Kecamatan Simeulue Barat, dan Kecamatan Alafan
masing-masing 100%. Kecamatan dengan capaian terendah adalah Kecamatan Teupah
Tengah yaitu sebesar 66.7%.
4. Program Keluarga Berencana
Keberhasilan keluarga berencana tergambarkan dari target yang dicapai baik peserta
KB aktif maupun penambahan peserta KB baru aktif dengan prioritas sasaran PUS. Peserta
KB Aktif di Kabupaten Simeulue tahun 2008 mencapai 972 dan pada tahun 2009 peserta KB
Aktif sebanyak 7.785 atau sebesar 52,32%. Pada tahun 2010 peserta KB Aktif sebanyak
8.024 atau 52% sedangkan pada tahun 2011 peserta KB Aktif sebanyak 5.211 atau 37%,
sedangkan pada tahun 2012 peserta KB Aktif sebanyak 7.065 atau sebesar 50%, peserta KB
Aktif pada tahun 2013 sebanyak 14.139 atau sebesar 50,9 %. Peserta KB Aktif pada tahun
2014 sebanyak 50.38 atau sebesar 100 %.
100
66.7
82.4
94.4100 100 100 100 100 100
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tp.Slatan Sim.Timur Sim.Tngah Tlk.Dlam Sim.Barat
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 30 Dinkes
Simeulue
5. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu
ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan
berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana
dimaksud pada Undang-undang tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk
mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakulkan
sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, dan sampai berusia 19 (sembilan belas)
tahun.
(sumber: Kementerian Kesehatan RI)
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan antenatal
sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada
trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan
12-24 minggu), dan 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar
waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan
janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi
kehamilan.
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas 7T, yaitu:
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai
status imunisasi;
5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
6. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling termasuk
keluarga berencana); serta
7. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemogloblin darah (Hb) dan
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan).
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan
indikator K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal pertama kali, dibandingkan dengan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 31 Dinkes
Simeulue
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal
yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu
tahun.
GRAFIK 4.2
CAKUPAN PELAYANAN IBU HAMIL K1 DAN K4
KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2009 - 2014
Pada tahun 2014 pencapaian indikator kinerja “Persentase Ibu Hamil Mendapat
Pelayanan Antenatal (cakupan K4)” terealisasi dengan baik yaitu mencapai 92%, karena
menurut target nasional indikator cakupan K4 sebesar 84,2% telah tercapai.
Upaya meningkatkan cakupan pelayanan antenatal juga makin diperkuat dengan
adanya Bantuan Operasionl Kesehatan (BOK) sejak tahun 2010 dan sejak diluncurkannya
Jaminan Persalinan (Jampersal) sejak tahun 2011, dimana keduanya saling bersinergi. BOK
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan luar gedung seperti pendataan, pelayanan di Posyandu,
kunjungan rumah, sweeping kasus drop out. Sementara itu Jampersal mendukung paket
pelayanan antenatal, termasuk yang dilakukan pada saat kunjungan rumah atau sweeping,
baik pada kehamilan normal maupun kehamilan dengan risiko. Semakin kuatnya kerjasama
dan sinergi berbagai program yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
masyarakat termasuk sektor swasta diharapkan dapat mendorong tercapainya target cakupan
pelayanan antenatal. Informasi lebih rinci terkait pelayanan kesehatan ibu hamil menurut
Kabupaten Simeulue terdapat pada grafik 15.
b. Pelayanan Ibu Bersalin
Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong agar setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 32 Dinkes
Simeulue
sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui
indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini
memperlihatkan tingkat kemampuan Kabupaten dalam menyediakan pelayanan persalinan
berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
Pada tahun 2014, pencapaian indikator kinerja persentase persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih dapat terealisasi sebesar 82,8%. Hal ini terjadi peningkatan
bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 80,8% persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan.
c. Pelayanan Ibu Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar,
yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6
jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28
pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi:
1) Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);
2) Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
3) Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain;
4) Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Ekslusif;
5) Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru
lahir, termasuk keluarga berencana;
6) Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan.
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan pelayanan
kesehatan ibu nifas (Kf-3). Pada tahun 2014 pelayanan kesehatan ibu nifas yang ditolong
tenaga kesehatan yaitu sebesar 82,8%.
d. Pelayanan/Penanganan Komplikasi Maternal
Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan atau
janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk penyakit tidak
menular dan menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin, yang tidak disebabkan
trauma/kecelakaan. Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal untuk mendapatkan
perlindungan/pencegahan dan penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan
kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 33 Dinkes
Simeulue
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian
dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui: 1) peningkatan pelayanan antenatal yang
mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai; 2) pertolongan
persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca
persalinan dan kelahiran; 3) Pelayanan Emergensi Obstetrik dan Neonatal Dasar (PONED)
dan Komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau.
Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia adalah melalui
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang menitikberatkan
fokus totalitas monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari risiko
kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri
dan neonatal dasar PONED di tingkat Puskesmas dan PONEK di Rumah Sakit.
Sesuai rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010 – 2014, ditargetkan
pada akhir tahun 2014 disetiap Kabupaten/Kota terdapat minimal 4 (empat) Puskesmas rawat
inap mampu PONED dan 1 (satu) Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan
PONEK. Melalui pengelolaan pelayanan PONED dan PONEK, Puskesmas dan Rumah Sakit
diharapkan bisa menjadi institusi terdepan dimana kasus komplikasi dan rujukan dapat diatasi
dengan cepat dan tepat.
Selain itu dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP), yang merupakan
upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir sejak level
masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan. Kendala yang timbul dalam upaya
penyelamatan ibu pada saat terjadi kegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir akan dapat
menghasilkan suatu rekomendasi dalam upaya penyelamatan mutu pelayanan kesehatan ibu
dan bayi di masa mendatang.
e. Penanganan Neonatal Komplikasi
Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat
menyebabkan kecacatan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus
neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Lahir < 2.500 gram), sindroma
gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning
pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Yang dimaksud dengan penanganan neonatus komplikasi adalah neonatus sakit atau
neonatus dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan
(dokter, bidan, atau perawat) baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun
sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 34 Dinkes
Simeulue
6. Pemberian ASI Eksklusif
Di Kabupaten Simeulue pemberian ASI Eksklusif masih jauh dari target yang diharapkan.
Faktor dominan yang menghambat pemberian ASI Eksklusif ini umumnya adalah kebiasaan
masyarakat memberikan makanan/minuman beberapa saat setelah lahir berupa madu, larutan
gula, susu bubuk, pisang wak, dsb karena takut bayinya akan kelaparan yang merupakan tradisi
turun temurun. Selain pemberian ASI juga diberikan makanan Pendamping ASI kepada anak
usia 6 – 23 bulan.
B. Status Kesehatan Masyarakat
1. Status Gizi Balita
Berbagai upaya untuk mengatasi masalah gizi telah dilakukan pemerintah antara lain
melalui program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), pemberian Kapsul vitamin A untuk
anak 1-4 tahun. Distribusi Kapsul Yodium untuk penduduk pada daerah rawan gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKY). Pemberian tablet Fe untuk ibu hamil dan upaya pemantauan tingkat
konsumsi gizi penduduk secara berkala (SKG), serta pemantauan status gizi (PSG) anak balita.
Disamping upaya yang lain yang berhubungan dengan peningkatan produksi pangan dan
pendapatan masyarakat pada dasarnya upaya tersebut dilakukan secara terpadu antar lintas
sektor dan lintas program.
Peningkatan status gizi masyarakat merupakan salah satu upaya penting untuk
meningkatkan kesehatan ibu hamil, menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak balita,
meningkatkan kemampuan tumbuh kembang fisik, mental dan sosial anak, untuk meningkatkan
produktivitas kerja serta prestasi akademik maupun prestasi olah raga. Oleh karena keadaan gizi
masyarakat merupakan salah satu indikator penting dari kualitas sumber daya manusia, upaya
perbaikan gizi masyarakat tidak mungkin dilaksanakan oleh sektor kesehatan saja, tetapi harus
ditanggulangi secara bersama dengan sektor yang terkait.
Program PSG pada anak Balita yang dilakukan melalui Posyandu merupakan suatu
upaya penyediaan data, informasi serta pemantauan status gizi anak balita. Kegiatan ini
dilakukan setiap tahun untuk pemantauan perkembangan perubahan status gizi balita Indonesia.
2. KEP Balita
Untuk mengukur keadaan gizi anak balita saat ini digunakan standar NCHS-WHO untuk
indeks BB menurut umur, sedangkan Kekurangan Energi Protein (KEP) pada balita dibagi
menjadi dua kategori yaitu Kategori I yang disebut dengan KEP nayata (BB/U <70% terhadap
median baku WHO-NCHS) dan ketgori II (BB/U 70-79% terhadap median baku WHO-NCHS)
sedangkan KEP total adalah kategori I dan kategori II.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 35 Dinkes
Simeulue
Persentase tertinggi gizi buruk berada di Kecamatan Simeulue Timur sebanyak 6 kasus
dan mendapat perawatan semuanya pada tahun 2014 sedangkan Kecamatan Alafan tidak ada
kasus Gizi buruk, secara rinci dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Grafik 4.3 Status Gizi anak Balita menurut Kecamatan
Tahun 2014
Dari Grafik di atas status gizi buruk yang paling banyak di wilayah Kecamatan Simeulue
Timur yang merupakan Ibu Kota Kabupaten yakni sebanyak 6 orang, dimana tingkat pendapatan
ekonomi masyarakatnya lebih tinggi dibandingkan dengan Kecamatan lain, sedangkan yang
paling rendah di Kecamatan Alafan yang merupakan Kecamatan terjauh dari ibu Kota Kabupaten
dan rata-rata pekerjaan penduduk setempat adalah nelayan dan petani yang jumlah
pendapatannya di bawah rata-rata. Pada Kecamatan Salang jumlah balita gizi buruk sebanyak 2
orang dan Kecamatan Simeulue Barat ini disebabkan antara lain pola asuh orang tua, sosial
budaya serta faktor pengetahuan.
C. Pelayanan Keluarga Miskin
Pelayanan keluarga miskin sejak awal tahun 2006 sampai dengan akhir Desember 2014
sama dengan pelayanan pasien di kabupaten lainnya karena di Kabupaten Simeulue pelayanan
kesehatan gratis murni baik di pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan rujukan di RSUD
Simeulue telah dijalankan yang bersumber dari pembiayaan dana Jamkesmas dari Kementerian
Kesehatan RI. Pemerintah Kabupaten Simeulue memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk
seluruh masyarakat. Pada tahun 2014 pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin sebanyak
98,22 % dari 20,57 % jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Simeulue.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 36 Dinkes
Simeulue
D. Peran Serta Masyarakat
Upaya pembangunan kesehatan tidak berhasil guna dan berdaya guna tanpa adanya
peran serta masyarakat, salah satu ukuran peran serta masyarakat dapat diketahui dari indikator
rasio kader posyandu, kader malaria/DBD, kader Kesling dan kader Keswa (Kesehatan Jiwa).
Rasio kader posyandu pada tahun 2007 sampai dengan 2009 rata-rata setiap posyandu
mempunyai 4 – 6 orang Kader. Selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 kegiatan
posyandu banyak didukung kegiatan oleh lembaga non Pemerintah atau Non Government
Organization (NGO) seperti Care dan Save the Children, sedangkan pada tahun 2008 sampai
dengan tahun 2009 kegiatan Posyandu sudah berjalan sendiri tanpa bantuan dari NGO. Sejak
tahun 2003 telah dibentuk Kader malaria sebanyak 2 orang per desa dan di setiap Kecamatan
adanya 10 orang kader IRS (kader penyemprotan di dalam rumah). Pada tahun 2006 di
Kabupaten Simeulue sudah ada Kader Kesling sebanyak 138 orang yang setiap desa ada 1
orang dan Kader Kesehatan jiwa pada tahun 2008 telah dilatih sebanyak 39 orang dan masih
berjalan sampai dengan sekarang.
E. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat sudah mulai berjalan dengan baik, ini
dikarenakan sudah hampir setiap desa ada sarana kesehatan berupa pustu dan polindes yang
telah selesai dibangun dan sudah ditempati oleh petugas kesehatan. Semua bisa terlaksana
karena adanya dukungan dari berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah
Daerah dan masyarakat. Kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk
pengobatan serta konsultasi kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sudah mulai berkembang.
F. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas dengan tujuan khusus untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi dan perilaku
hidup sehat serta memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas terhadap remaja.
Puskesmas PKPR memberikan layanan didalam dan di luar gedung pada kelompok
remaja berbasis sekolah ataupun masyarakat sehingga dapat menjangkau semua kelompok
remaja (10-19 tahun). Suatu Puskesmas dikatakan mampu laksana PKPR apabila telah
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Melakukan pembinaan pada minimal 1 sekolah (sekolah umum, sekolah berbasis
agama) dengan melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) di sekolah
binaan minimal 2 kali dalam setahun;
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 37 Dinkes
Simeulue
2) Melatih Kader Kesehatan Remaja di sekolah minimal sebanyak 10% dari jumlah murid di
sekolah binaan; dan
3) Memberikan pelayanan konseling pada semua remaja yang memerlukan konseling yang
kontak dengan petugas PKPR.
Layanan kesehatan diberikan secara komprehensif, dengan penekanan pada langkah
promotif/preventif berupa pembekalan kesehatan dan peningkatan keterampilan psikososial
dengan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) sesuai dengan permasalahan remaja
yang tidak hanya terkait fisik tetapi juga psikososial maka konseling merupakan layanan yang
menjadi ciri khas PKPR. Konseling diberikan oleh tenaga kesehatan yang terampil, ’ramah’
remaja dan berwawasan. Tenaga Kesehatan Puskesmas juga melaksanakan kegiatan KIE ke
sekolah dan kelompok remaja lainnya melalui penyuluhan, atau Focus Group Discussion (FGD).
Selain itu, agar pelayanan kepada remaja lebih efektif maka remaja juga dilibatkan, khususnya
menjadi konselor sebaya yang berperan sebagai agen pengubah di kelompok sebayanya.
Konselor sebaya sebagai kader memiliki peran yang besar mengingat remaja lebih memilih
teman sebayanya sebagai tempat curahan hati dibandingkan orang tua bahkan tenaga
kesehatan itu sendiri.
G. Pelayanan Kesehatan Pada Kasus Kekerasan Terhadap Anak (KTA)
Dampak globalisasi, perkembangan teknologi, pengaruh negatif media massa
mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai sosial budaya dimana masyarakat terbiasa dengan
pola hidup konsumtif dan individual. Disisi lain kemiskinan yang belum teratasi, rendahnya tingkat
pendidikan orang tua, banyaknya anak dalam keluarga serta bencana alam yang akhir-akhir ini
banyak terjadi merupakan faktor pemicu terjadinya peningkatan tindakan kekerasan terhadap
anak baik fisik, mental, seksual maupun penelantaran.
Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Azazi Manusia, bahwa hak anak
merupakan bagian dari hak asasi manusia seperti: hak sipil, kesehatan, pendidikan, politik,
sosial, ekonomi, budaya, dan wajib dijamin, dilindungi, dipenuhi oleh orang tua, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan negara agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan
terhadap kekerasan dan diskriminasi.
Pengertian kekerasan terhadap anak berdasarkan pengertian WHO adalah semua
bentuk tindakan/perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional, penyalahgunaan
seksual, penelantaran, eksploitasi, komersial yang mengakibatkan cedera/kerugian nyata
ataupun potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak
atau martabat anak yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 38 Dinkes
Simeulue
Upaya penanganan di bidang kesehatan adalah menyediakan akses pelayanan
kesehatan bagi korban kekerasan pada anak yang terdiri dari pelayanan di tingkat dasar melalui
puskesmas mampu tatalaksana kekerasan terhadap anak dan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)
di Rumah Sakit untuk penanganan kasus rujukan. Pelayanan terpadu di Rumah Sakit menangani
pelayanan spesialistik melalui IGD, perawatan, medikolegal dan psikososial (bantuan hukum dan
perlindungan sosial bagi anak melalui panggilan telepon pada saat diperlukan).
Kriteria Puskesmas mampu tataksana kasus kekerasan terhadap anak, yaitu:
1) Memiliki tenaga kesehatan terlatih/terorientasi tatalaksana kasus KIA;
2) Melaksanakan rujukan medis maupun psikososial.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 39 Dinkes
Simeulue
SITUASI SUMBER DAYA
KESEHATAN
embangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan
pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut
penyediaan sarana kesehatan merupakan hal penting. Penyediaan sarana kesehatan
diupayakan untuk selalu ditingkatkan baik jumlah maupun mutunya dan dapat menjangkau
seluruh wilayah Kabupaten Simeulue. Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna
bila pemenuhan sumber daya tenaga, pembiayaan dan sarana prasarana kesehatan dapat
terpenuhi dengan seimbang sesuai kebutuhan.
Sarana prasarana kesehatan seperti Puskesmas, Pustu dan Poskesdes selama periode
tahun 2009 sudah banyak yang selesai dibangun dan sudah difungsikan untuk pelayanan
kesehatan begitu juga pengadaan kendaraan roda dua untuk petugas Puskesmas, Pustu dan
Poskesdes. Pada tahun 2009 untuk perbaikan sarana dan prasarana kesehatan telah dilakukan
renovasi dan rekonstruksi menyeluruh baik yang mengalami rusak kecil maupun rusak berat,
sedangkan 5 unit Poskesdes yang dibangun dengan dana DAK 2008 sudah selesai dibangun
dan pada tahun 2009 dan sudah dioperasionalkan. Pada tahun 2010 sebanyak 16 unit Pustu
yang dibangun oleh IDB (Islamic Development Bank) sudah dioperasionalkan. Tahun 2011
dengan dana DAK dibangun 4 unit Rumah Dinas Dokter dan Paramedis serta 1 unit Ruang
Rawat Inap dan telah dioperasionalkan. Pada tahun 2012 dengan dana DAK dilakukan
pembangunan 1 unit Rumah Dinas tenaga kesehatan, 4 unit pembangunan baru gedung, pagar
dan penataan halaman Poskesdes. Pada Tahun 2014 dengan dana OTSUS sebanyak 2 unit
Puskesmas sekarang ini sedang dalam tahap pembangunan.
Kabupaten Simeulue dilihat dari segi kualitas SDM yang ada, perlu mendapat perhatian
khusus dari semua pihak mengingat masih banyak tenaga kesehatan yang memerlukan
peningkatan strata pendidikan dan pelatihan teknis yang mengacu kepada kompetensi. Sumber
daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator kecukupan antara lain :
A. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting didalam peningkatan pelayanan
kesehatan di Kabupaten Simeulue, kuantitas dan kualitas menjadi faktor utama yang harus terus
mendapatkan perhatian oleh pemerintah daerah dan pusat. Peningkatan kuantitas masih
P
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 40 Dinkes
Simeulue
diperlukan disebabkan sebagian tenaga yang bekerja di unit-unit pelayanan dasar dan rujukan
masih dalam status pegawai honorer dan tenaga PTT (Pegawai tidak tetap) sedangkan di dalam
peningkatan kuantitas diperlukan mengingat tenaga kesehatan saat ini belum sepenuhnya
berpendidikan D-III, S-1 serta S-2 sedangkan yang berpendidikan SPK serta sederajat minim
terhadap pelatihan teknis.
Bila peningkatan kuantitas dan kualitas dapat dijalankan secara bertahap maka
peningkatan pelayanan kesehatan dapat dicapai sepenuhnya. Pada pusat pelayanan rujukan
RSUD Simeulue telah tersedia dokter spesialis 5 bidang besar sehingga amat berfungsi secara
optimal. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan indikator diantaranya tenaga dokter yang
ada dimana pada tahun 2014 dari 10 Kecamatan yang memiliki tenaga dokter umum & dokter
gigi meskipun masih PTT. Sumber daya kesehatan yang ada pada tahun 2014 di Kabupaten
Simeulue dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
GRAFIK 5.1 SUMBER DAYA KESEHATAN DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
23
178
3522
36
1419
218
0
50
100
150
200
250
ME
DIS
PE
RA
WA
T
BID
AN
FA
RM
AS
I
GIZ
I
TE
KH
NIS
ME
DIS
SA
NIT
AS
I
KE
SM
AS
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa Sumber Daya Kesehatan yang ada di
Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 yang paling banyak adalah Perawat dan Bidan sedangkan
tenaga dokter masih sangat minim, disebabkan untuk saat ini tenaga dokter masih banyak yang
berstatus PTT & akan berganti setiap 2 tahun sekali.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 41 Dinkes
Simeulue
GRAFIK 5.2 TENAGA KESEHATAN MENURUT PENDIDIKAN PERKECAMATAN & RSUD
TAHUN 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tenaga kesehatan yang paling banyak ada di
Rumah Sakit kemudian disusul dengan Kecamatan Simeulue Timur dan Simeulue Tengah.
B. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor
utama dalam peningkatan pelayanan kesehatan, baik untuk kegiatan program kesehatan, belanja
modal maupun belanja barang. Didalam upaya peningkatan pembiayaan terhadap sektor
kesehatan dianggaran melalui dana APBK, APBA dan APBN melalui Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) serta kegiatan – kegiatan Program yang bersumber dana P2DTK (Program
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus).
Untuk tahun 2014 secara umum pembiayaan terhadap sektor kesehatan sangat besar
terutama dana OTSUS (Otonomi Khusus) yang bersumber dari APBA untuk pembangunan 2
unit Puskesmas.
0
10
20
30
40
50
60
70
80T
P.
SE
LA
TA
N
TP
.TE
NG
AH
S.T
IMU
R
TP
.BA
RA
T
S.T
EN
GA
H
S.C
UT
TLK
.DA
LA
M
SA
LA
NG
S.B
AR
AT
ALA
FA
N
RS
UD
PERAWAT
AKBID
FARMASI
GIZI
SKM
SANITASI
TEHNISI
MEDIS
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 42 Dinkes
Simeulue
GRAFIK 5.3
PEMBIAYAAN KESEHATAN DARI TAHUN 2004 S/D 2014
Dari grafik di atas dapat kita lihat peningkatan dana untuk pembangunan dan program
kesehatan di Kabupaten Simeulue. Pada tahun 2014 mengalami penurunan jumlah dana
dibandingkan dengan total dana pada tahun 2013.
C. Sarana Kesehatan
Pada tahun 2009 semua sarana kesehatan telah beroperasi meskipun masih ada yang
dalam proses penyelesaian pembangunan, seperti Pustu yang sedang dalam tahap
pembangunan yang bersumber dana IDB (Islamic Development Bank) sebanyak 16 Unit tersebar
di 7 Kecamatan dalam Kabupaten Simeulue, baru bisa difungsikan pada tahun 2010. Sedangkan
1 unit Poskesdes sedang dalam tahap pembangunan bersumber dana DAK (Dana Alokasi
Khusus). Pada tahun 2011 sebagian besar Pustu telah direhab serta adanya pembangunan
Rumah Dinas dan gedung rawat inap sebanyak 5 unit. Sarana kesehatan yang ada pada tahun
2011, di tahun 2012 pembangunan baru 1 unit Rumah Dinas tenaga kesehatan, 4 unit
pembangunan baru gedung, pagar dan penataan halaman poskesdes, pengadaan alat
kesehatan poskesdes, pengadaan obat dan perbekalan kesehatan yang bersumber pada dana
DAK. Pada tahun 2014 pembangunan 1 unit Puskesmas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 43 Dinkes
Simeulue
TABEL 5.1 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN TAHUN 2014
NO SARANA JUMLAH KET
1.
2.
3.
4.
RSUD
PUSKESMAS
PUSTU
POSYANDU
1
11
127
161
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 44 Dinkes
Simeulue
PENUTUP
enyajian Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh tahun 2014 telah
selesai disusun, diharapkan dapat membantu memberikan penjelasan yang lebih
mendalam mengenai situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya
kesehatan beserta hasil kegiatannya selama kurun waktu tahun 2014.
Berbagai perbaikan terhadap derajat kesehatan, pencapaian upaya kesehatan, sarana
dan prasarana kesehatan sudah lebih baik dicapai sebagai hasil pembangunan kesehatan.
Sejalan dengan perbaikan kondisi umum dan perbaikan keadaan sosial ekonomi masyarakat
Kabupaten Simeulue, namun perlu terus dilakukan upaya-upaya peningkatan kesehatan
masyarakat baik kegiatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Serta masih perlunya
peningkatan pembiayaan kesehatan secara menyeluruh.
Pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat yang akan meningkat
secara terus menerus, sesuai dengan perkembangan pembangunan secara nasional. Upaya-
upaya dibidang kesehatan dalam mengantisipasi akibat bencana perlu mendapat perhatian agar
hasil pembangunan kesehatan dapat terus ditingkatkan.
Untuk perbaikan ke depan terhadap substansi penyajian maupun waktu terbit dari profil
ini dibutuhkan adanya komitmen bersama. Keseriusan dan dukungan khususnya dari pengelola
program terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten termasuk RSUD dan Puskesmas sehingga tujuan
profil kesehatan ini dapat menjadi salah satu sumber data dan informasi kesehatan dapat
dicapai.
Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue juga merupakan penyajian yang relatif
komprehensif. Data yang ditampilkan pada Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue dapat
membantu kita dalam membandingkan capaian pembangunan kesehatan antar Kecamatan
dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue.
Terkait dengan implementasi kebijakan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan
(PUGBK), Bidang Data dan Informasi telah menyediakan data terpilah menurut jenis kelamin
sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Dengan Data
Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang diberikan dari Pusat Data dan Informasi pada akhir tahun
2013.
P
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014 45 Dinkes
Simeulue
Diharapkan buku Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue yang diterbitkan setiap tahunnya
dapat memberikan sumbangsih terhadap semua pihak dalam hal memperoleh informasi
gambaran secara lebih terinci tentang kesehatan dalam wilayah Kabupaten Simeulue, meskipun
masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu maka kritik dan saran yang sepatutnya
membangun, sangat diharapkan agar profil ini bisa lebih baik.
Demikian kami sampaikan atas segala upaya dan bantuan semua pihak yang telah
memberikan kontribusinya sehingga profil ini dapat terselesaikan, kami sampaikan terima kasih.
Terima Kasih
Wassalam
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1101 TEUPAH SELATAN 22.223,8 19 0 19 8.528 2.275 3,75 0,38
1102 TEUPAH TENGAH 7.940,7 12 0 12 6.189 1.531 4,04 0,78
1103 SIMEULUE TIMUR 17.597,3 17 0 17 24.346 6.591 3,69 1,38
1104 TEUPAH BARAT 14.673,1 18 0 18 7.263 1.858 3,91 0,49
1105 SIMEULUE TENGAH 11.248,3 16 0 16 6.341 1.649 3,85 0,56
1106 SIMEULUE CUT 3.539,9 8 0 8 3.043 790 3,85 0,86
1107 TELUK DALAM 22.467,7 10 0 10 4.873 1.176 4,14 0,22
1108 SALANG 19.895,6 16 0 16 7.943 1.642 4,84 0,40
1109 SIMEULUE BARAT 44.607,0 14 0 14 10.179 2.211 4,60 0,23
1110 ALAFAN 19.186,9 8 0 8 4.468 1.152 3,88 0,23
JUMLAH (KAB/KOTA) 183.380,2 138 0 138 83.173 20.875 3,98 0,45
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten Simeulue
- Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
KODE KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 5.239 4.926 10.165 106,35
2 5 - 9 5.232 4.813 10.045 108,71
3 10 - 14 4.698 4.429 9.127 106,07
4 15 - 19 3.668 3.539 7.207 103,65
5 20 - 24 3.247 3.244 6.491 100,09
6 25 - 29 3.947 3.864 7.811 102,15
7 30 - 34 3.745 3.457 7.202 108,33
8 35 - 39 3.104 2.812 5.916 110,38
9 40 - 44 2.709 2.446 5.155 110,75
10 45 - 49 2.257 2.045 4.302 110,37
11 50 - 54 1.691 1.626 3.317 104,00
12 55 - 59 1.171 1.098 2.269 106,65
13 60 - 64 811 949 1.760 85,46
14 65 - 69 620 641 1.261 96,72
15 70 - 74 285 382 667 74,61
16 75+ 172 306 478 56,21
JUMLAH 42.596 40.577 83.173 104,98
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 62
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten Simeulue
- Sumber lain…... (sebutkan) - Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 33.590 32.322 65.912
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF0 0 0 0,00 0,00 0,00
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 4.598 4.217 8.815 13,69 13,05 13,37
b. SD/MI 6.658 6.217 12.875 19,82 19,23 19,53
c. SMP/ MTs 3.053 2.798 5.851 9,09 8,66 8,88
d. SMA/ MA 2.949 2.753 5.702 8,78 8,52 8,65
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0 0 0,00 0,00 0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0 0 0,00 0,00 0,00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0 0 0,00 0,00 0,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN 71 0 71 82 0 82 153 0 153
2 TEUPAH TENGAH 49 1 50 55 0 55 104 1 105
3 SIMEULUE TIMUR 242 2 244 228 8 236 470 10 480
4 TEUPAH BARAT 61 2 63 63 0 63 124 2 126
5 SIMEULUE TENGAH 67 0 67 69 1 70 136 1 137
6 SIMEULUE CUT 30 0 30 20 0 20 50 0 50
7 TELUK DALAM 61 0 61 44 1 45 105 1 106
8 SALANG 93 2 95 86 0 86 179 2 181
9 SIMEULUE BARAT 133 5 138 102 0 102 235 5 240
10 ALAFAN 32 1 33 45 0 45 77 1 78
JUMLAH (KAB/KOTA) 839 13 852 794 10 804 1.633 23 1.656
15,3 12,4 13,9
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
NO KECAMATAN
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TEUPAH SELATAN 1 1 0 1 0 2 0 2 1 3 0 3
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 2 2 1 3 2 2 1 3
3 SIMEULUE TIMUR 8 11 1 12 2 4 1 5 10 15 2 17
4 TEUPAH BARAT 3 5 0 5 3 5 1 6 6 10 1 11
5 SIMEULUE TENGAH 3 3 0 3 1 1 0 1 4 4 0 4
6 SIMEULUE CUT 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
7 TELUK DALAM 2 2 1 3 0 0 0 0 2 2 1 3
8 SALANG 2 4 0 4 2 2 0 2 4 6 0 6
9 SIMEULUE BARAT 3 3 0 3 2 3 0 3 5 6 0 6
10 ALAFAN 2 3 1 4 0 0 0 0 2 3 1 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 24 33 3 36 12 20 3 23 36 53 6 59
29 39 4 43 15 25 4 29 22 32 4 36
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
BALITA
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
NEONATAL
NO KECAMATANLAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYIANAK
BALITA
ANAK
BALITANEONATAL
JUMLAH KEMATIAN
ANAK
BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA NEONATAL BALITA BAYI
a
LAKI - LAKI PEREMPUAN
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 TEUPAH SELATAN 153 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 TEUPAH TENGAH 104 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SIMEULUE TIMUR 470 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 TEUPAH BARAT 124 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SIMEULUE TENGAH 136 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SIMEULUE CUT 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TELUK DALAM 105 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
8 SALANG 179 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
9 SIMEULUE BARAT 235 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 ALAFAN 77 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1.633 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 122
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATANJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 4313 4215 8.528 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 3120 3069 6.189 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 12449 11897 24.346 17 58,6 12 41,4 29 66 51,6 62 48,4 128 6 4,7
4 TEUPAH BARAT 3744 3519 7.263 6 100,0 0 0,0 6 5 71,4 2 28,6 7 0 0,0
5 SIMEULUE TENGAH 3270 3071 6.341 4 66,7 2 33,3 6 5 62,5 3 37,5 8 1 12,5
6 SIMEULUE CUT 1538 1505 3.043 4 100,0 0 0,0 4 5 100,0 0 0,0 5 0 0,0
7 TELUK DALAM 2514 2359 4.873 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 2 100,0 0 0,0 2 0 0,0
8 SALANG 4053 3890 7.943 5 55,6 4 44,4 9 7 63,6 4 36,4 11 1 9,1
9 SIMEULUE BARAT 5316 4863 10.179 5 62,5 3 37,5 8 6 66,7 3 33,3 9 0 0,0
10 ALAFAN 2279 2189 4.468 1 50,0 1 50,0 2 2 66,7 1 33,3 3 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 42.596 40.577 83.173 42 65,6 22 34,4 64 98 56,6 75 43,4 173 8 4,6
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 98,60 54,22 76,95
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 230,07 184,83 208,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:83173
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATANJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN 4 0 4 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
2 TEUPAH TENGAH 7 0 7 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
3 SIMEULUE TIMUR 456 285 741 17 12 29 3,7 4,21 3,9
4 TEUPAH BARAT 36 23 59 6 0 6 16,7 0,00 10,2
5 SIMEULUE TENGAH 42 19 61 4 2 6 9,5 10,53 9,8
6 SIMEULUE CUT 37 29 66 4 0 4 10,8 0,00 6,1
7 TELUK DALAM 17 7 24 0 0 0 0,0 0,00 0,0
8 SALANG 51 37 88 5 4 9 9,8 10,81 10,2
9 SIMEULUE BARAT 68 39 107 5 3 8 7,4 7,69 7,5
10 ALAFAN 26 16 42 1 1 2 3,8 6,25 4,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 744 455 1.199 42 22 64 5,6 4,84 5,3
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN
SUSPEK
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L + PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TEUPAH SELATAN 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! 100,0 100,0 0 0 0
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
3 SIMEULUE TIMUR 35 16 51 3 8,6 4 25,0 7 13,7 10 28,6 4 25,0 14 27,5 37,1 50,0 41,2 0 1 1
4 TEUPAH BARAT 2 1 3 1 50,0 0 0,0 1 33,3 1 50,0 0 0,0 1 33,3 100,0 0,0 66,7 0 0 0
5 SIMEULUE TENGAH 10 2 12 5 50,0 2 100,0 7 58,3 2 20,0 1 50,0 3 25,0 70,0 150,0 83,3 0 0 0
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
7 TELUK DALAM 0 2 2 0 #DIV/0! 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 2 100,0 2 100,0 #DIV/0! 100,0 100,0 0 0 0
8 SALANG 5 4 9 3 60,0 4 100,0 7 77,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 60,0 100,0 77,8 0 0 0
9 SIMEULUE BARAT 3 2 5 3 100,0 2 100,0 5 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 100,0 100,0 100,0 0 0 0
10 ALAFAN 6 1 7 3 50,0 0 0,0 3 42,9 3 50,0 1 100,0 4 57,1 100,0 100,0 100,0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 61 29 90 18 29,5 12 41,4 30 33,3 16 26,2 9 31,0 25 27,8 55,7 72,4 61,1 0 1 1
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 2 1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan:
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
TABEL 10
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TEUPAH SELATAN 95 93 188 10 9 19 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 TEUPAH TENGAH 69 68 137 7 7 14 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 SIMEULUE TIMUR 274 262 536 27 26 54 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 TEUPAH BARAT 83 77 160 8 8 16 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 SIMEULUE TENGAH 72 68 140 7 7 14 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 SIMEULUE CUT 34 33 67 3 3 7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 TELUK DALAM 55 52 107 6 5 11 0 0,0 0 0,0 0 0,0
8 SALANG 89 86 175 9 9 18 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 SIMEULUE BARAT 117 107 224 12 11 22 0 0,0 0 0,0 0 0,0
10 ALAFAN 50 48 98 5 5 10 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 938 894 1.832 94 89 183 0 0 0 0 0 0,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan:
P L + P
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L
TABEL 11
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
4 20 - 24 TAHUN 2 0 2 100,00 1 0 1 100,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 1 0 1 0 0 0 #DIV/0!
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 1 0 1 1 0 1 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 100,00 0,00 100,00 0,00 100,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD-RS RSUD Simeulue 1.223 541 1.764 1.219 99,67 553 102,22 1.772 100,45 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 1.223 541 1.764 1.219 99,67 553 102,22 1.772 100,45 0 0,00 0 - 0 0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
P L + P
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L
TABEL 13
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TEUPAH SELATAN 4.313 4.215 8.528 92 90 182 49 53,1 41 45,5 90 49,3
2 TEUPAH TENGAH 3.120 3.069 6.189 67 66 132 66 98,8 65 99,0 131 98,9
3 SIMEULUE TIMUR 12.449 11.897 24.346 266 255 521 266 99,8 254 99,8 520 99,8
4 TEUPAH BARAT 3.744 3.519 7.263 80 75 155 80 99,8 75 99,6 155 99,7
5 SIMEULUE TENGAH 3.270 3.071 6.341 70 66 136 59 84,3 65 98,9 124 91,4
6 SIMEULUE CUT 1.538 1.505 3.043 33 32 65 32 97,2 32 99,4 64 98,3
7 TELUK DALAM 2.514 2.359 4.873 54 50 104 53 98,5 50 99,0 103 98,8
8 SALANG 4.053 3.890 7.943 87 83 170 86 99,2 83 99,7 169 99,4
9 SIMEULUE BARAT 5.316 4.863 10.179 114 104 218 113 99,3 104 99,9 217 99,6
10 ALAFAN 2.279 2.189 4.468 49 47 96 48 98,4 46 98,2 94 98,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 42.596 40.577 83.173 912 868 1.780 852 93,5 815 93,9 1.667 93,7
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
DIAREJUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
P L + PLNO KECAMATANJUMLAH PENDUDUK
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SIMEULUE TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TELUK DALAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SALANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SIMEULUE BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 ALAFAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN
KASUS BARU
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 TEUPAH SELATAN - - #DIV/0! - #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH - - #DIV/0! - #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR - - #DIV/0! - #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT - - #DIV/0! - #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH - - #DIV/0! - #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT - - #DIV/0! - #DIV/0!
7 TELUK DALAM - - #DIV/0! - #DIV/0!
8 SALANG - - #DIV/0! - #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT - - #DIV/0! - #DIV/0!
10 ALAFAN - - #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - - #DIV/0! - #DIV/0!
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PENDERITA
KUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN - - 0 - - 0 0 0 0
2 TEUPAH TENGAH - - 0 - - 0 0 0 0
3 SIMEULUE TIMUR - - 0 - - 0 0 0 0
4 TEUPAH BARAT - - 0 - - 0 0 0 0
5 SIMEULUE TENGAH - - 0 - 0 0 0 0
6 SIMEULUE CUT - - 0 - - 0 0 0 0
7 TELUK DALAM - - 0 - - 0 0 0 0
8 SALANG - - 0 - - 0 0 0 0
9 SIMEULUE BARAT - - 0 - - 0 0 0 0
10 ALAFAN - - 0 - - 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
NO KECAMATAN
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 SALANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 ALAFAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
NO KECAMATANRFT PB
L + PPENDERITA PB
aPENDERITA MB
a
L + P
RFT MB
L PL P
TABEL 18
SIMEULUE
2014
NO KECAMATANJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 4 5
1 TEUPAH SELATAN 3.217 0
2 TEUPAH TENGAH 1.592 0
3 SIMEULUE TIMUR 7.702 0
4 TEUPAH BARAT 2.557 0
5 SIMEULUE TENGAH 3.180 0
6 SIMEULUE CUT 831 0
7 TELUK DALAM 2.192 0
8 SALANG 3.023 0
9 SIMEULUE BARAT 4.371 0
10 ALAFAN 2.151 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 30.816 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:29.337
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SIMEULUE TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TELUK DALAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SALANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SIMEULUE BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 ALAFAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PERTUSISNO KECAMATANDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SIMEULUE TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TELUK DALAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SALANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SIMEULUE BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 ALAFAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 TELUK DALAM 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 SALANG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 ALAFAN 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK2,3 2,5 2,4
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TEUPAH SELATAN 530 529 1.059 530 529 1.059 1 0,2 - - 1 0,1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
2 TEUPAH TENGAH 208 207 415 208 207 415 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 1.287 1.285 2.572 1.287 1.285 2.572 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT 176 174 350 176 174 350 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 276 274 550 276 274 550 1 0,4 - - 1 0,2 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
6 SIMEULUE CUT 96 95 191 96 95 191 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 TELUK DALAM 85 81 166 85 81 166 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 SALANG 156 155 311 156 155 311 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 69 67 136 69 67 136 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 ALAFAN 30 29 59 30 29 59 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.913 2.896 5.809 2.913 2.896 5.809 2 0,1 - - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 0,0 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 42.596 40.577
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,05 0,00 #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 4 5 6 7 8 9
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 0 0
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 0 0
3 SIMEULUE TIMUR 0 0 0 0 0 0
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 0 0
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 0 0 0 0
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 0 0
7 TELUK DALAM 0 0 0 0 0 0
8 SALANG 0 0 0 0 0 0
9 SIMEULUE BARAT 0 0 0 0 0 0
10 ALAFAN 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 790 1.059 1.849 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 969 1.286 2.255 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 5.113 7.492 12.605 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT 2.455 165 2.620 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 1.520 1.484 3.004 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT 1.433 1.910 3.343 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 941 1.485 2.426 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 SALANG 2.580 3.645 6.225 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 3.357 4.166 7.523 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 ALAFAN 4.335 5.217 9.552 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 23.493 27.909 51.402 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
NO KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 SALANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 ALAFAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS
DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 TEUPAH SELATAN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 SALANG 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 ALAFAN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATANPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN ###
DIKETAHU
I
DITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
10 138 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
YANG TERSERANG
TABEL 28
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 4 5 6
1 TEUPAH SELATAN 0 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 0 0 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 0 0 #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT 0 0 #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 0 0 #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT 0 0 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 0 0 #DIV/0!
8 SALANG 0 0 #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 0 0 #DIV/0!
10 ALAFAN 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
KLB DI DESA/KELURAHANNO KECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TEUPAH SELATAN 213 181 85,0 166 77,9 203 150 73,9 150 73,9 144 70,9
2 TEUPAH TENGAH 154 127 82,2 93 60,2 147 103 70,1 103 70,1 85 57,8
3 SIMEULUE TIMUR 607 507 83,5 460 75,7 580 476 82,1 476 82,1 361 62,2
4 TEUPAH BARAT 181 135 74,5 111 61,3 173 125 72,3 125 72,3 118 68,2
5 SIMEULUE TENGAH 158 158 99,9 142 89,8 151 136 90,1 136 90,1 122 80,8
6 SIMEULUE CUT 76 58 76,4 49 64,5 72 50 69,4 50 69,4 47 65,3
7 TELUK DALAM 122 110 90,5 99 81,4 116 103 88,8 102 87,9 97 83,6
8 SALANG 198 173 87,3 162 81,7 189 179 94,7 178 94,2 179 94,7
9 SIMEULUE BARAT 254 252 99,2 221 87,0 242 239 98,8 239 98,8 234 96,7
10 ALAFAN 111 86 77,2 74 66,4 106 77 72,6 77 72,6 74 69,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.075 1.787 86,1 1.577 76,0 1.979 1.638 82,8 1.636 82,7 1.461 73,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
K1 K4NO KECAMATANJUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 TEUPAH SELATAN 213 22 10,3 39 18,3 23 10,8 18 8,5 8 3,8 88 41,3
2 TEUPAH TENGAH 154 23 14,9 44 28,5 22 14,2 6 3,9 3 1,9 75 48,6
3 SIMEULUE TIMUR 607 65 10,7 64 10,5 46 7,6 30 4,9 11 1,8 151 24,9
4 TEUPAH BARAT 181 21 11,6 39 21,5 27 14,9 6 3,3 2 1,1 74 40,8
5 SIMEULUE TENGAH 158 33 20,9 39 24,7 27 17,1 8 5,1 3 1,9 77 48,7
6 SIMEULUE CUT 76 8 10,5 20 26,3 2 2,6 1 1,3 1 1,3 24 31,6
7 TELUK DALAM 122 69 56,8 71 58,4 11 9,0 3 2,5 7 5,8 92 75,7
8 SALANG 198 26 13,1 26 13,1 55 27,8 27 13,6 27 13,6 135 68,1
9 SIMEULUE BARAT 254 48 18,9 53 20,9 53 20,9 45 17,7 15 5,9 166 65,4
10 ALAFAN 111 58 52,0 53 47,5 14 12,6 1 0,9 0 - 68 61,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.075 373 18,0 448 21,6 280 13,5 145 7,0 77 3,7 950 45,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 TEUPAH SELATAN 1.438 0 - 1 0,1 0 - 0 - 0 -
2 TEUPAH TENGAH 1.043 29 2,8 3 0,3 0 - 0 - 0 -
3 SIMEULUE TIMUR 4.665 102 2,2 18 0,4 5 0,1 2 0,0 2 0,0
4 TEUPAH BARAT 1.239 31 2,5 2 0,2 0 - 0 - 0 -
5 SIMEULUE TENGAH 1.100 1 0,1 0 - 0 - 0 - 1 0,1
6 SIMEULUE CUT 590 13 2,2 3 0,5 2 0,3 1 0,2 1 0,2
7 TELUK DALAM 841 22 2,6 14 1,7 12 1,4 8 1,0 6 0,7
8 SALANG 1.142 23 2,0 0 - 0 - 0 - 0 -
9 SIMEULUE BARAT 1.746 9 0,5 5 0,3 1 0,1 2 0,1 0 -
10 ALAFAN 1.663 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 15.467 230 1,5 46 0,3 20 0,1 13 0,1 10 0,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
NO KECAMATANJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 TEUPAH SELATAN 213 173 81,2 191 89,7
2 TEUPAH TENGAH 154 118 76,4 136 88,1
3 SIMEULUE TIMUR 607 448 73,8 223 36,7
4 TEUPAH BARAT 181 116 64,0 114 62,9
5 SIMEULUE TENGAH 158 129 81,5 168 106,2
6 SIMEULUE CUT 76 56 73,8 66 86,9
7 TELUK DALAM 122 103 84,7 78 64,2
8 SALANG 198 173 87,3 164 82,8
9 SIMEULUE BARAT 254 256 100,8 291 114,6
10 ALAFAN 111 90 80,7 51 45,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2075 1.662 80,1 1.482 71,4
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
KECAMATANJUMLAH IBU
HAMILNO
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 TEUPAH SELATAN 213 43 11 25,8 95 93 188 14 14 28 4 28,1 5 35,9 9 32,0
2 TEUPAH TENGAH 154 31 30 97,1 69 68 136 10 10 20 10 97,1 10 98,7 20 97,9
3 SIMEULUE TIMUR 607 121 88 72,4 274 262 536 41 39 80 33 80,3 27 68,8 60 74,7
4 TEUPAH BARAT 181 36 11 30,4 82 77 160 12 12 24 5 40,5 5 43,1 10 41,7
5 SIMEULUE TENGAH 158 32 27 85,3 72 68 140 11 10 21 9 83,4 5 49,3 14 66,9
6 SIMEULUE CUT 76 15 10 65,9 34 33 67 5 5 10 5 98,5 4 80,5 9 89,6
7 TELUK DALAM 122 24 9 37,0 55 52 107 8 8 16 5 60,3 7 89,9 12 74,6
8 SALANG 198 40 39 98,4 89 86 175 13 13 26 3 22,4 2 15,6 5 19,1
9 SIMEULUE BARAT 254 51 24 47,3 117 107 224 18 16 34 13 74,1 3 18,7 16 47,6
10 ALAFAN 111 22 22 98,7 50 48 98 8 7 15 3 39,9 2 27,7 5 33,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.075 415 271 65,29 937 893 1.830 141 134 274 90 64,0 70 52,3 160 58,3
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH BAYI (SASARAN)
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM %
SUNTI
K% PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TEUPAH SELATAN 1 0,2 0 0,0 0 0,0 76 17,3 77 17,5 0 0,0 295 67,0 68 15,5 0 0,0 0 0,0 363 82,5 440 100,0
2 TEUPAH TENGAH 8 1,1 0 0,0 0 0,0 84 11,5 92 12,6 33 4,5 553 75,8 52 7,1 0 0,0 0 0,0 638 87,4 730 100,0
3 SIMEULUE TIMUR 37 2,0 0 0,0 0 0,0 88 4,8 125 6,9 51 2,8 1.346 74,0 297 16,3 0 0,0 0 0,0 1.694 93,1 1.819 100,0
4 TEUPAH BARAT 0 0,0 0 0,0 0 0,0 17 11,9 17 11,9 11 7,7 105 73,4 10 7,0 0 0,0 0 0,0 126 88,1 143 100,0
5 SIMEULUE TENGAH 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 4,1 16 4,1 10 2,6 281 72,8 79 20,5 0 0,0 0 0,0 370 95,9 386 100,0
6 SIMEULUE CUT 2 0,9 0 0,0 0 0,0 4 1,9 6 2,8 24 11,3 126 59,2 57 26,8 0 0,0 0 0,0 207 97,2 213 100,0
7 TELUK DALAM 2 0,6 0 0,0 0 0,0 8 2,5 10 3,2 12 3,8 273 86,9 19 6,1 0 0,0 0 0,0 304 96,8 314 100,0
8 SALANG 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 7,4 12 7,4 14 8,6 87 53,4 50 30,7 0 0,0 0 0,0 151 92,6 163 100,0
9 SIMEULUE BARAT 10 3,2 0 0,0 0 0,0 23 7,4 33 10,7 0 0,0 235 76,1 41 13,3 0 0,0 0 0,0 276 89,3 309 100,0
10 ALAFAN 13 2,5 0 0,0 0 0,0 54 10,4 67 12,9 0 0,0 300 57,6 154 29,6 0 0,0 0 0,0 454 87,1 521 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 73 1,4 0 0,0 0 0,0 382 7,6 455 9,0 155 3,1 3.601 71,5 827 16,4 0 0,0 0 0,0 4.583 91,0 5.038 100,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MKJP
+ NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATANNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TEUPAH SELATAN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 SALANG 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 ALAFAN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 TEUPAH SELATAN 1.450 0 0,0 440 30,3
2 TEUPAH TENGAH 1.052 0 0,0 730 69,4
3 SIMEULUE TIMUR 4.139 0 0,0 1.819 43,9
4 TEUPAH BARAT 1.235 0 0,0 143 11,6
5 SIMEULUE TENGAH 1.078 0 0,0 386 35,8
6 SIMEULUE CUT 517 0 0,0 213 41,2
7 TELUK DALAM 828 0 0,0 314 37,9
8 SALANG 1.350 0 0,0 163 12,1
9 SIMEULUE BARAT 1.730 0 0,0 309 17,9
10 ALAFAN 760 0 0,0 521 68,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.139 0 0,0 5.038 35,6
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN
TABEL 37
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 71 82 153 71 100,0 82 100,0 153 100,0 2 2,8 1 1,2 3 2,0
2 TEUPAH TENGAH 49 55 104 49 100,0 55 100,0 104 100,0 5 10,2 4 7,3 9 8,7
3 SIMEULUE TIMUR 242 228 470 242 100,0 228 100,0 470 100,0 10 4,1 4 1,8 14 3,0
4 TEUPAH BARAT 61 63 124 61 100,0 63 100,0 124 100,0 9 14,8 4 6,3 13 10,5
5 SIMEULUE TENGAH 67 69 136 67 100,0 69 100,0 136 100,0 3 4,5 1 1,4 4 2,9
6 SIMEULUE CUT 30 20 50 30 100,0 20 100,0 50 100,0 4 13,3 5 25,0 9 18,0
7 TELUK DALAM 61 44 105 61 100,0 44 100,0 105 100,0 1 1,6 1 2,3 2 1,9
8 SALANG 93 86 179 93 100,0 86 100,0 179 100,0 15 16,1 8 9,3 23 12,8
9 SIMEULUE BARAT 133 102 235 133 100,0 102 100,0 235 100,0 6 4,5 5 4,9 11 4,7
10 ALAFAN 32 45 77 32 100,0 45 100,0 77 100,0 1 3,1 3 6,7 4 5,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 839 794 1.633 839 100,0 794 100,0 1.633 100,0 56 6,7 36 4,5 92 5,6
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 95 93 188 71 74,8 82 88,4 153 81,5 71 74,8 82 88,4 153 81,5
2 TEUPAH TENGAH 69 68 136 49 71,4 54 80,0 103 75,6 49 71,4 53 78,5 102 74,9
3 SIMEULUE TIMUR 274 262 536 235 85,8 228 87,1 463 86,4 235 85,8 225 86,0 460 85,9
4 TEUPAH BARAT 82 77 160 56 68,0 63 81,4 119 74,5 58 70,4 60 77,5 118 73,8
5 SIMEULUE TENGAH 72 68 140 68 94,5 66 97,7 134 96,1 66 91,7 66 97,7 132 94,6
6 SIMEULUE CUT 34 33 67 29 85,7 21 63,4 50 74,7 30 88,7 20 60,4 50 74,7
7 TELUK DALAM 55 52 107 55 99,4 48 92,5 103 96,1 48 86,8 44 84,8 92 85,8
8 SALANG 89 86 175 89 99,8 86 100,5 175 100,1 89 99,8 84 98,2 173 99,0
9 SIMEULUE BARAT 117 107 224 117 100,0 100 93,5 217 96,9 117 100,0 100 93,5 217 96,9
10 ALAFAN 50 48 98 28 55,8 47 97,6 75 76,3 30 59,8 45 93,4 75 76,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 937 893 1.830 797 85,0 795 89,1 1.592 87,0 793 84,6 779 87,3 1.572 85,9
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
LJUMLAH BAYI
NO KECAMATAN P L + P
TABEL 39
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN 25 35 60 8 32,0 13 37,1 21 35,0
2 TEUPAH TENGAH 19 31 50 10 52,6 5 16,1 15 30,0
3 SIMEULUE TIMUR 215 200 415 32 14,9 25 12,5 57 13,7
4 TEUPAH BARAT 28 17 45 14 50,0 9 52,9 23 51,1
5 SIMEULUE TENGAH 34 30 64 19 55,9 16 53,3 35 54,7
6 SIMEULUE CUT 13 16 29 6 46,2 6 37,5 12 41,4
7 TELUK DALAM 25 20 45 15 60,0 9 45,0 24 53,3
8 SALANG 46 42 88 33 71,7 30 71,4 63 71,6
9 SIMEULUE BARAT 64 49 113 33 51,6 37 75,5 70 61,9
10 ALAFAN 7 12 19 7 100,0 12 100,0 19 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 476 452 928 177 37,2 162 35,8 339 36,5
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
JUMLAH BAYI (0-6 BLN)
REGESTER ASI FEB & AGTL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN 95 93 188 50 52,7 48 51,8 98 52,2
2 TEUPAH TENGAH 69 68 136 49 71,4 50 74,1 99 72,7
3 SIMEULUE TIMUR 274 262 536 170 62,1 190 72,6 360 67,2
4 TEUPAH BARAT 82 77 160 82 99,6 77 99,5 159 99,5
5 SIMEULUE TENGAH 72 68 140 66 91,7 65 96,2 131 93,9
6 SIMEULUE CUT 34 33 67 33 97,5 32 96,6 65 97,1
7 TELUK DALAM 55 52 107 35 63,3 51 98,3 86 80,2
8 SALANG 89 86 175 39 43,7 48 56,1 87 49,8
9 SIMEULUE BARAT 117 107 224 51 43,6 52 48,6 103 46,0
10 ALAFAN 50 48 98 48 95,7 46 95,5 94 95,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 937 893 1.830 623 66,5 659 74 1.282 70,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
P L + PLNO KECAMATANJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
1 2 4 5 6
1 TEUPAH SELATAN 19 19 100,0
2 TEUPAH TENGAH 12 8 66,7
3 SIMEULUE TIMUR 17 14 82,4
4 TEUPAH BARAT 18 17 94,4
5 SIMEULUE TENGAH 16 16 100,0
6 SIMEULUE CUT 8 8 100,0
7 TELUK DALAM 10 10 100,0
8 SALANG 16 16 100,0
9 SIMEULUE BARAT 14 14 100,0
10 ALAFAN 8 8 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 138 130 94,2
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
%
DESA/KELURAHAN/
GAMPONG
UCI
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
/GAMPONG
DESA/KELURAHAN/
GAMPONG
UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 95 93 188 0,0 0,0 0 0,0 74 78,0 75 80,9 149 79,4
2 TEUPAH TENGAH 69 68 136 0,0 0,0 0 0,0 63 91,8 32 47,4 95 69,8
3 SIMEULUE TIMUR 274 262 536 0,0 0,0 0 0,0 216 78,9 157 60,0 373 69,6
4 TEUPAH BARAT 82 77 160 0,0 0,0 0 0,0 58 70,4 58 74,9 116 72,6
5 SIMEULUE TENGAH 72 68 140 0,0 0,0 0 0,0 60 83,4 66 97,7 126 90,3
6 SIMEULUE CUT 34 33 67 0,0 0,0 0 0,0 34 100,5 24 72,5 58 86,6
7 TELUK DALAM 55 52 107 0,0 0,0 0 0,0 50 90,4 56 107,9 106 98,9
8 SALANG 89 86 175 0,0 0,0 0 0,0 89 99,8 86 100,5 175 100,1
9 SIMEULUE BARAT 117 107 224 0,0 0,0 0 0,0 100 85,5 93 86,9 193 86,2
10 ALAFAN 50 48 98 0,0 0,0 0 0,0 29 57,8 45 93,4 74 75,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 937 893 1830 0 0,0 0 0,0 0 0,0 773 82,5 692 77,5 1465 80,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
L + P L P L + PNO KECAMATAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TEUPAH SELATAN 95 93 188 71 74,8 59 63,6 130 69,3 70 73,8 59 63,6 129 68,8 80 84,3 61 65,8 141 75,2 80 84,3 60 64,7 140 74,6
2 TEUPAH TENGAH 69 68 136 68 99,1 21 31,1 89 65,4 65 94,7 21 31,1 86 63,2 66 96,2 25 37,0 91 66,8 66 96,2 25 37,0 91 66,8
3 SIMEULUE TIMUR 274 262 536 220 80,3 150 57,3 370 69,1 218 79,6 149 56,9 367 68,5 218 79,6 167 63,8 385 71,9 217 79,2 166 63,4 383 71,5
4 TEUPAH BARAT 82 77 160 52 63,1 53 68,5 105 65,7 52 63,1 53 68,5 105 65,7 64 77,7 60 77,5 124 77,6 64 77,7 60 77,5 124 77,6
5 SIMEULUE TENGAH 72 68 140 57 79,2 58 85,8 115 82,4 56 77,8 57 84,4 113 81,0 67 93,1 39 57,7 106 76,0 66 91,7 39 57,7 105 75,3
6 SIMEULUE CUT 34 33 67 32 94,6 20 60,4 52 77,7 32 94,6 20 60,4 52 77,7 33 97,5 18 54,4 51 76,2 33 97,5 18 54,4 51 76,2
7 TELUK DALAM 55 52 107 42 75,9 51 98,3 93 86,7 41 74,1 51 98,3 92 85,8 52 94,0 50 96,3 102 95,1 55 99,4 50 96,3 105 97,9
8 SALANG 89 86 175 79 88,6 85 99,3 164 93,8 79 88,6 85 99,3 164 93,8 74 83,0 84 98,2 158 90,4 74 83,0 84 98,2 158 90,4
9 SIMEULUE BARAT 117 107 224 105 89,8 106 99,1 211 94,2 105 89,8 106 99,1 211 94,2 99 84,7 100 93,5 199 88,9 92 78,7 93 86,9 185 82,6
10 ALAFAN 50 48 98 33 65,8 34 70,6 67 68,2 29 57,8 36 74,8 65 66,1 39 77,8 31 64,4 70 71,2 36 71,8 34 70,6 70 71,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 937 893 1.830 759 81,0 637 71,4 1.396 76,3 747 79,7 637 71,4 1.384 75,6 792 84,5 635 71,1 1.427 78,0 783 83,6 629 70,5 1.412 77,2
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TEUPAH SELATAN 95 93 188 41 43,2 33 35,6 74 39,4 280 247 527 280 100,0 247 100,0 527 100,0 375 340 715 321 85,6 280 82,4 601 84,1
2 TEUPAH TENGAH 69 68 136 18 26,2 27 40,0 45 33,0 240 247 487 235 97,9 241 97,6 476 97,7 309 315 623 258 83,6 268 85,2 526 84,4
3 SIMEULUE TIMUR 274 262 536 80 29,2 73 27,9 153 28,6 862 792 1.654 682 79,1 575 72,6 1.257 76,0 1.136 1.054 2.190 942 82,9 648 61,5 1.590 72,6
4 TEUPAH BARAT 82 77 160 21 25,5 21 27,1 42 26,3 235 237 472 75 31,9 65 27,4 140 29,7 317 314 632 256 80,7 86 27,4 342 54,1
5 SIMEULUE TENGAH 72 68 140 25 34,8 26 38,5 51 36,6 246 222 468 246 100,0 222 100,0 468 100,0 318 290 608 271 85,2 248 85,6 519 85,4
6 SIMEULUE CUT 34 33 67 18 53,2 20 60,4 38 56,8 98 114 212 98 100,0 114 100,0 212 100,0 132 147 279 116 88,0 134 91,1 250 89,6
7 TELUK DALAM 55 52 107 19 34,4 31 59,7 50 46,6 207 205 412 207 100,0 205 100,0 412 100,0 262 257 519 226 86,2 236 91,9 462 89,0
8 SALANG 89 86 175 44 49,3 40 46,7 84 48,1 274 232 506 274 100,0 232 100,0 506 100,0 363 318 681 318 87,6 272 85,6 590 86,7
9 SIMEULUE BARAT 117 107 224 50 42,8 34 31,8 84 37,5 463 447 910 438 94,6 423 94,6 861 94,6 580 554 1.134 513 88,5 457 82,5 970 85,5
10 ALAFAN 50 48 98 20 39,9 24 49,8 44 44,8 175 145 320 170 97,1 141 97,2 311 97,2 225 193 418 195 86,6 165 85,4 360 86,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 937 893 1.830 336 35,9 329 36,9 665 36,3 3.080 2.888 5.968 2.705 87,8 2.465 85,4 5.170 86,6 4.017 3.781 7.798 3.416 85,0 2.794 73,9 6.210 79,6
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
L + P
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN
L + PJUMLAH BAYI
PL
MENDAPAT VIT AJUMLAH
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
P
MENDAPAT VIT A
LL PL + PJUMLAH
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 174 146 320 109 95 204 62,6 65,1 63,8 2 1,8 1 1,1 3 1,5
2 TEUPAH TENGAH 139 125 264 92 87 179 66,2 69,6 67,8 4 4,3 0 0,0 4 2,2
3 SIMEULUE TIMUR 522 507 1.029 299 369 668 57,3 72,8 64,9 4 1,3 1 0,3 5 0,7
4 TEUPAH BARAT 178 180 358 178 180 358 100,0 100,0 100,0 1 0,6 6 3,3 7 2,0
5 SIMEULUE TENGAH 148 127 275 129 108 237 87,2 85,0 86,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 SIMEULUE CUT 71 68 139 49 53 102 69,0 77,9 73,4 0 0,0 2 3,8 2 2,0
7 TELUK DALAM 108 110 218 99 97 196 91,7 88,2 89,9 1 1,0 5 5,2 6 3,1
8 SALANG 179 160 339 121 102 223 67,6 63,8 65,8 3 2,5 4 3,9 7 3,1
9 SIMEULUE BARAT 219 223 442 137 133 270 62,6 59,6 61,1 3 2,2 0 0,0 3 1,1
10 ALAFAN 63 71 134 49 53 102 77,8 74,6 76,1 4 8,2 0 0,0 4 3,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.801 1.717 3.518 1.262 1.277 2.539 70,1 74,4 72,2 22 1,7 19 1,5 41 1,6
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D)
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN 280 247 527 91 32,5 88 35,6 179 34,02 TEUPAH TENGAH 240 247 487 73 30,4 69 27,9 142 29,2
3 SIMEULUE TIMUR 862 792 1.654 200 23,2 179 22,6 379 22,9
4 TEUPAH BARAT 235 237 472 88 37,4 78 32,9 166 35,2
5 SIMEULUE TENGAH 246 222 468 102 41,5 90 40,5 192 41,0
6 SIMEULUE CUT 98 114 212 57 58,2 74 64,9 131 61,8
7 TELUK DALAM 207 205 412 77 37,2 77 37,6 154 37,4
8 SALANG 274 232 506 48 17,5 50 21,6 98 19,4
9 SIMEULUE BARAT 463 447 910 99 21,4 87 19,5 186 20,4
10 ALAFAN 175 145 320 123 70,3 145 100,0 268 83,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.080 2.888 5.968 958 31,1 937 32,4 1.895 31,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TEUPAH SELATAN 247 204 451 132 110 242 53,4 53,9 53,7 2 1,5 7 6,4 9 3,7
2 TEUPAH TENGAH 167 168 335 95 94 189 56,9 56,0 56,4 2 2,1 2 2,1 4 2,1
3 SIMEULUE TIMUR 514 483 997 229 281 510 44,6 58,2 51,2 3 1,3 3 1,1 6 1,2
4 TEUPAH BARAT 167 156 323 145 148 293 86,8 94,9 90,7 1 0,7 1 0,7 2 0,7
5 SIMEULUE TENGAH 173 133 306 106 97 203 61,3 72,9 66,3 1 0,9 1 1,0 2 1,0
6 SIMEULUE CUT 70 83 153 46 58 104 65,7 69,9 68,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 TELUK DALAM 165 164 329 113 116 229 68,5 70,7 69,6 9 8,0 18 15,5 27 11,8
8 SALANG 215 198 413 103 87 190 47,9 43,9 46,0 6 5,8 6 6,9 12 6,3
9 SIMEULUE BARAT 307 289 596 103 126 229 33,6 43,6 38,4 2 1,9 4 3,2 6 2,6
10 ALAFAN 154 112 266 115 76 191 74,7 67,9 71,8 7 6,1 3 3,9 10 5,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.179 1.990 4.169 1.187 1.193 2.380 54,5 59,9 57,1 33 2,8 45 3,8 78 3,3
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN
JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 6 - 6 6 100,0 - #DIV/0! 6 100,0
4 TEUPAH BARAT - 1 1 - #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
5 SIMEULUE TENGAH - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
6 SIMEULUE CUT - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
7 TELUK DALAM - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
8 SALANG 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
9 SIMEULUE BARAT - 2 2 - #DIV/0! 2 100,0 2 100,0
10 ALAFAN - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 4 11 7 100,0 4 100,0 11 100,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TEUPAH SELATAN 91 105 196 71 78,0 61 58,1 132 67,3 17 17 100,0
2 TEUPAH TENGAH 63 49 112 59 93,7 46 93,9 105 93,8 9 9 100,0
3 SIMEULUE TIMUR 284 298 582 267 94,0 280 94,0 547 94,0 20 20 100,0
4 TEUPAH BARAT 87 68 155 61 70,1 67 98,5 128 82,6 14 14 100,0
5 SIMEULUE TENGAH 102 94 196 62 60,8 51 54,3 113 57,7 11 11 100,0
6 SIMEULUE CUT 31 26 57 27 87,1 23 88,5 50 87,7 3 3 100,0
7 TELUK DALAM 75 62 137 66 88,0 40 64,5 106 77,4 11 11 100,0
8 SALANG 72 75 147 72 100,0 75 100,0 147 100,0 12 12 100,0
9 SIMEULUE BARAT 159 158 317 157 98,7 132 83,5 289 91,2 21 21 100,0
10 ALAFAN 85 69 154 64 75,3 64 92,8 128 83,1 9 9 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.049 1.004 2.053 906 86,4 839 83,6 1.745 85,0 127 127 100,0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 86,4 83,6 85,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
TABEL 50
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 4 5 6
1 TEUPAH SELATAN 15 111 0,1
2 TEUPAH TENGAH - - #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR - 1.118 0,0
4 TEUPAH BARAT 17 69 0,2
5 SIMEULUE TENGAH - 99 0,0
6 SIMEULUE CUT 2 68 0,0
7 TELUK DALAM 2 20 0,1
8 SALANG 5 74 0,1
9 SIMEULUE BARAT - 7 0,0
10 ALAFAN - 10 0,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 41 1.576 0,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUESKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TEUPAH SELATAN 17 - 0,0 - 0,0 643 612 1.255 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - ##### - ##### - #####
2 TEUPAH TENGAH 8 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - ##### - - - - ##### - ##### - #####
3 SIMEULUE TIMUR 20 - 0,0 - 0,0 1.733 1.603 3.336 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - ##### - ##### - #####
4 TEUPAH BARAT 14 - 0,0 14 100,0 539 500 1.039 473 87,8 378 75,6 851 81,9 53 45 98 28 52,8 35 77,8 63 64,3
5 SIMEULUE TENGAH 14 - 0,0 11 78,6 99 104 203 - 0,0 - 0,0 - 0,0 31 32 63 7 22,6 10 31,3 17 27,0
6 SIMEULUE CUT - - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - ##### - - - - ##### - ##### - #####
7 TELUK DALAM 11 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - ##### - - - - ##### - ##### - #####
8 SALANG 12 - 0,0 - 0,0 608 650 1.258 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - ##### - ##### - #####
9 SIMEULUE BARAT 21 - 0,0 - 0,0 917 890 1.807 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - ##### - ##### - #####
10 ALAFAN 9 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - ##### - - - - ##### - ##### - #####
JUMLAH (KAB/ KOTA) 126 - 0,0 25 19,8 4.539 4.359 8.898 473 10,4 378 8,7 851 9,6 84 77 161 35 41,7 45 58,4 80 49,7
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 2.602 2.327 4.929 0 - 0 - 0 -
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 632 647 1.279 0 - 0 - 0 -
6 SIMEULUE CUT 252 281 533 0 - 0 - 0 -
7 TELUK DALAM 487 467 954 0 - 0 - 0 -
8 SALANG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 1.535 1.464 2.999 0 - 0 - 0 -
10 ALAFAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.508 5.186 10.694 0 - 0 - 0 -
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 23.738 22.108 81692 55,73 54,48 98,22
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 23.346 22.146 45.492 54,81 54,58 54,70
1.2 PBI APBD 13.008 12.809 25.817 30,54 31,57 31,04
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 0 0 0 0,00 0,00 0,00
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 0 0 0 0,00 0,00 0,00
1.5 Bukan pekerja (BP) 5.213 5.170 10.383 12,24 12,74 12,48
2 Jamkesda 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 Asuransi Swasta 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 41.567 40.125 81.692 97,58 98,89 98,22
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 TEUPAH SELATAN 877 1.176 2.053 165 70 235 10 15 25
2 TEUPAH TENGAH 1.076 1.428 2.504 0 0 0 20 10 30
3 SIMEULUE TIMUR 5.240 7.659 12.899 0 0 0 158 46 204
4 TEUPAH BARAT 2.602 357 2.959 77 72 149 16 12 28
5 SIMEULUE TENGAH 1.687 1.701 3.388 161 169 330 43 22 65
6 SIMEULUE CUT 1.620 2.152 3.772 104 133 237 14 10 24
7 TELUK DALAM 1.148 1.752 2.900 76 85 161 42 11 53
8 SALANG 2.807 3.937 6.744 103 70 173 16 4 20
9 SIMEULUE BARAT 3.604 4.483 8.087 114 95 209 20 8 28
10 ALAFAN 4.602 5.559 10.161 32 27 59 7 3 10
SUB JUMLAH I 25.263 30.204 55.467 832 721 1.553 346 141 487
1 RUMAH SAKIT 10.019 12.062 22.081 2.290 2.972 5.262 36 13 49
0 0 0
SUB JUMLAH II 10.019 12.062 22.081 2.290 2.972 5.262 36 13 49
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 35.282 42.266 77.548 3.122 3.693 6.815 382 154 536
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 42.596 40.577 83.173 42.596 40.577 83.173
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 82,8 104,2 93,2 7,3 9,1 8,2
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NOSARANA PELAYANAN KESEHATAN
KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1
RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH
SIMEULUE
100 2.326 2.985 5.311 113 71 184 46 29 75 48,6 23,8 34,6 19,8 9,7 14,1
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
100 2.326 2.985 5.311 113 71 184 46 29 75 4,9 2,4 3,5 2,0 1,0 1,4
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO KABUPATEN/KOTA
RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
NONAMA RUMAH
SAKITa
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH
SIMEULUE
100 5.311 20.476 20.476 56,1 53,11 3,01713425 3,9
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
- #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
100 5311 20.476 56,1 53,11 3,0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 4 5 6 7 8
1 TEUPAH SELATAN 2.139 - - - #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 6.124 - - - #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 1.813 - - - #DIV/0!
4 TEUPAH BARAT 1.535 - - - #DIV/0!
5 SIMEULUE TENGAH 1.630 777 47,7 157 20,2
6 SIMEULUE CUT 1.154 - - - #DIV/0!
7 TELUK DALAM 759 630 83,0 386 61,3
8 SALANG 1.821 - - - #DIV/0!
9 SIMEULUE BARAT 2.224 735 33,0 230 31,3
10 ALAFAN 947 - - - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 20.146 2.142 10,6 773 36,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 TEUPAH SELATAN 2275 1.139 50,1 1221 1.221 100,0 56 4,6 1.195 52,5
2 TEUPAH TENGAH 0 1.048 #DIV/0! 0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 1.048 #DIV/0!
3 SIMEULUE TIMUR 7904 4.764 60,3 2900 2.900 100,0 340 11,7 5.104 64,6
4 TEUPAH BARAT 1858 1.228 66,1 1178 1.178 100,0 25 2,1 1.253 67,4
5 SIMEULUE 2439 1.485 60,9 502 502 100,0 156 31,1 1.641 67,3
6 SIMEULUE CUT 0 572 #DIV/0! 0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 572 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 1126 793 70,4 383 383 100,0 0 0,0 793 70,4
8 SALANG 1647 1.033 62,7 609 609 100,0 34 5,6 1.067 64,8
9 SIMEULUE BARAT 7711 1.555 20,2 656 656 100,0 25 3,8 1.580 20,5
10 ALAFAN 1152 138 12,0 1014 1.014 100,0 16 1,6 154 13,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.112 13.755 52,7 8463 8.463 100,0 652 7,7 14.407 55,17
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2014
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2013JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 TEUPAH SELATAN 8.528 804 5045 398 804 - 0 0 10 8 40 4 10 3 15 - 0 162 2100 119 656 1315 6575 677 6575 112 458 112 458,00 8513 99,8
2 TEUPAH TENGAH 6.189 1.167 4175 1276 4145 - 0 0 0 0 - 0 0 1 360 1 360 0 0 0 0 313 1565 115 1200 95 475 56 146,00 5851 94,5
3 SIMEULUE TIMUR 24.346 3.085 9810 1688 9810 - 0 0 280 1160 5.800 406 406 15 ##### 2 150 4 250 0 0 1098 29725 1193 2000 2548 10900 1526 ###### 23546 96,7
4 TEUPAH BARAT 7.263 610 170 591 2955 - 0 0 145 179 895 29 145 2 - - 0 723 3615 92 460 390 1950 49 245 0 0 0 0,00 3950 54,4
5 SIMEULUE TENGAH 6.341 1.376 3190 1276 3190 - 0 0 165 136 680 33 165 8 - - 0 1 0 0 0 436 2180 120 600 0 0 0 0,00 4120 65,0
6 SIMEULUE CUT 3.043 556 1390 556 1390 - 0 0 35 127 635 25 25 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 1450 47,7
7 TELUK DALAM 4.873 230 420 84 420 - 0 0 40 53 265 8 40 2 - - 0 814 400 746 373 442 2225 119 595 0 0 0 0,00 1468 30,1
8 SALANG 7.943 1.615 2905 581 2905 - 0 0 274 44 274 44 274 0 - - 0 162 825 119 595 3 15 3 15 0 0 0 0,00 4063 51,2
9 SIMEULUE BARAT 10.179 881 2955 34 2955 - 0 0 0 0 - 0 0 4 - - 0 36 4520 36 4520 183 915 25 125 545 2725 545 ###### 9945 97,7
10 ALAFAN 4.468 870 4582 547 2435 - 0 0 27 4 27 4 27 0 - - 0 14 3580 14 1534 52 260 33 248 0 0 0 0,00 4271 95,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 83.173 11.194 34642 7031 31009 0 0 0 976 1711 8616 553 1092 35 96625 3 510 1916 15290 1126 8138 4232 45410 2334 11603 3300 14558 2239 13849 67177 80,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
JU
MLA
H
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
NOMEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PENDUDUKJU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H S
AR
AN
A
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH %
1 2 4 5 6 7
1 TEUPAH SELATAN 3 0 0 #DIV/0!
2 TEUPAH TENGAH 5 4 1 25
3 SIMEULUE TIMUR 24 6 3 50
4 TEUPAH BARAT 6 4 0 0
5 SIMEULUE TENGAH 5 5 1 20
6 SIMEULUE CUT 2 0 0 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 4 2 0 0
8 SALANG 4 2 1 50
9 SIMEULUE BARAT 5 4 4 100
10 ALAFAN 2 1 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 60 28 11 39,3
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
TABEL 61
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TEUPAH SELATAN 8528 28 400 10 194 48,5 358 1.790 330 1.650 92,179 37 185 - - 0 277 1.385 12 60 4,3321 1904 22,3
2 TEUPAH TENGAH 6189 23 2.985 4 597 20 979 4.895 179 895 18,284 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 1492 24,1
3 SIMEULUE TIMUR 24346 83 3.990 23 1.330 33,3333 10.540 52.700 1.533 7.665 14,545 - - - - #DIV/0! 313 1.565 219 1.095 69,968 10090 41,4
4 TEUPAH BARAT 7263 - - - - #DIV/0! 429 2.145 239 1.195 55,711 313 1.565 165 825 52,71565 172 860 95 475 55,233 2495 34,4
5 SIMEULUE TENGAH 6341 23 2.985 4 597 20 537 2.685 154 770 28,678 84 420 - - 0 66 830 - - 0 1367 21,6
6 SIMEULUE CUT 3043 - - - - #DIV/0! 283 1.415 35 175 12,367 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 175 5,8
7 TELUK DALAM 4873 - - - - #DIV/0! 476 2.380 455 2.275 95,588 76 380 - - 0 24 120 - - 0 2275 46,7
8 SALANG 7943 - - - - #DIV/0! 1.680 8.400 1.339 6.695 79,702 76 380 - - 0 1.160 5.800 141 705 12,155 7400 93,2
9 SIMEULUE BARAT 10179 - - - - #DIV/0! 580 2.900 125 625 21,552 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 625 6,1
10 ALAFAN 4468 - - - - #DIV/0! 245 1.225 262 1.310 106,94 - - - - #DIV/0! 17 85 - - 0 1310 29,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 83.173 157 10.360 41 2.718 26,2355 16.107 80.535 4.651 23.255 28,876 586 2.930 165 825 28,157 2.029 10.645 467 2.335 21,935 29.133 35,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)
NO
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
KECAMATAN
JENIS SARANA JAMBAN
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JU
MLA
H S
AR
AN
A
KOMUNAL
TABEL 62
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 TEUPAH SELATAN 19 5 26,3 5 26,3 - 0,0
2 TEUPAH TENGAH 12 9 75,0 9 75,0 - 0,0
3 SIMEULUE TIMUR 17 15 88,2 15 88,2 - 0,0
4 TEUPAH BARAT 18 4 22,2 4 22,2 - 0,0
5 SIMEULUE TENGAH 16 13 81,3 13 81,3 - 0,0
6 SIMEULUE CUT 8 5 62,5 5 62,5 - 0,0
7 TELUK DALAM 10 4 40,0 4 40,0 - 0,0
8 SALANG 16 3 18,8 3 18,8 - 0,0
9 SIMEULUE BARAT 14 3 21,4 3 21,4 - 0,0
10 ALAFAN 8 2 25,0 2 25,0 - 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 138 63 45,7 63,0 45,65 0 0,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN/
GAMPONG
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
SD
SLT
P
SLT
A
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H
SA
KIT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TEUPAH SELATAN 17 5 5 1 - - - 28 15 88,2 3 60,0 4 80,0 0 - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 22 78,6
2 TEUPAH TENGAH 10 2 3 1 - - - 16 5 50,0 2 100,0 3 100,0 0 - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 10 62,5
3 SIMEULUE TIMUR 21 8 7 1 1 - 12 50 18 85,7 4 50,0 5 71,4 1 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! - - 29 58,0
4 TEUPAH BARAT 14 5 1 1 - - - 21 9 64,3 4 80,0 1 100,0 0 - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 14 66,7
5 SIMEULUE TENGAH 12 7 3 1 - - 3 26 9 75,0 3 42,9 2 66,7 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 15 57,7
6 SIMEULUE CUT 4 2 1 1 - - - 8 4 100,0 2 100,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 8 100,0
7 TELUK DALAM 11 4 2 1 - - - 18 8 72,7 3 75,0 1 50,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 13 72,2
8 SALANG 12 7 3 1 - - - 23 12 100,0 7 100,0 3 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 23 100,0
9 SIMEULUE BARAT 21 9 4 1 - - 2 37 7 33,3 3 33,3 3 75,0 0 - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - - 13 35,1
10 ALAFAN 8 4 2 1 - - - 15 4 50,0 3 75,0 1 50,0 0 - - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 8 53,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 130 53 31 10 1 0 17 242 91 70,0 34 64,2 24 77,4 5 50,0 1 100,0 0 #DIV/0! 0 - 155 64,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
RUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JU
MLA
H T
TU
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP SLTA
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 TEUPAH SELATAN 57 2 7 0 36 45 78,9 0 0 0 0 0 0,0
2 TEUPAH TENGAH 18 2 0 1 1 4 22,2 0 0 4 0 4 22,2
3 SIMEULUE TIMUR 219 0 24 3 48 75 34,2 14 21 21 0 56 25,6
4 TEUPAH BARAT 40 8 7 0 0 15 37,5 0 0 0 0 0 0,0
5 SIMEULUE TENGAH 23 2 4 1 1 8 34,8 0 0 4 0 4 17,4
6 SIMEULUE CUT 5 0 0 0 0 0 0,0 0 0 0 0 0 0,0
7 TELUK DALAM 14 0 7 0 0 7 50,0 0 0 0 0 0 0,0
8 SALANG 24 0 0 1 0 1 4,2 0 0 3 0 3 12,5
9 SIMEULUE BARAT 11 0 7 4 0 11 100,0 0 0 1 0 1 9,1
10 ALAFAN 14 0 1 1 8 10 71,4 0 0 1 0 1 7,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 425 14 57 11 94 176 41,4 14 21 34 0 69 16,2
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NOJUMLAH
TPM
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 TEUPAH SELATAN 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 45 0 1 0 4 5 11,1
2 TEUPAH TENGAH 4 0 0 1 1 2 50,0 4 1 0 3 0 4 100,0
3 SIMEULUE TIMUR 56 0 23 3 25 51 91,1 75 6 24 0 7 37 49,3
4 TEUPAH BARAT 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 15 6 5 2 0 13 86,7
5 SIMEULUE TENGAH 4 2 0 1 1 4 100,0 8 0 0 0 0 0 0,0
6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
7 TELUK DALAM 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 7 0 3 2 0 5 71,4
8 SALANG 3 0 0 1 0 1 33,3 1 0 0 1 0 1 100,0
9 SIMEULUE BARAT 1 0 0 1 0 1 100,0 11 0 2 3 0 5 45,5
10 ALAFAN 1 0 1 0 0 1 100,0 10 0 0 0 0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 69 2 24 7 27 60 87,0 176 13 35 11 11 70 39,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M T
IDA
K
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI P
ET
IK
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 69.150 61.610 61.090 122700 177,4
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 36.413 17.340 41.800 59140,00 162,4
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 281 307 240 546,90 194,8
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 150 27.300 11.300 38600,00 25733,3
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 488.805 355.100 701.200 1056300,00 216,1
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 26.075 13.546 28.122 41668,00 159,8
8 Metampiron tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 464.085 227.300 489.700 717000,00 154,5
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/g
tube - 3.857 15.143 19000,00 #DIV/0!
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp - - - #DIV/0!
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%
pot 5.400 3.334 6.366 9699,84 179,6
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet - - - #DIV/0!
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
tablet - - - #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 1.260 760 2.270 3030,00 240,5
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 354.000 326.000 674.000 1000000,00 282,5
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - - #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim 8.394 5.862 9.940 15802,00 188,3
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 7.723 5.823 14.850 20673,00 267,7
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 393.665 302.760 427.460 730220,00 185,5
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 8.076 13.197 - 13197,00 163,4
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 178.710 660 - 660,00 0,4
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 168 39 - 39,00 23,2
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 7.500 12.640 39.260 51900,00 692,0
31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 9.402 680 15.803 16483,00 175,3
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 3.600 1.600 9.740 11340,00 315,0
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - - - #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 830 1.829 5.722 7551,00 910,3
37 Etakridin larutan 0,1% botol 770 416 897 1313,00 170,6
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - 247 - 246,90 #DIV/0!
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 24.070 - -
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol - - - #DIV/0!
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 2.731 4.295 2.173 6467,40 236,8
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 35.486 14.925 8.900 23825,00 67,1
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 38.880 20.090 134.280 154370,00 397,0
47 Gameksan lotion 1 % botol - - - #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 36.684 38.421 721.500 759921,00 2071,5
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol - - - #DIV/0!
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 13.395 11.900 60.720 72620,00 542,1
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 242.190 128.250 295.000 423250,00 174,8
52 Gliserin botol - - - #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 1.849 677 2.040 2717,00 146,9
54 Glukosa larutan infus 10% botol - - - #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - - #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 60.216 26.300 66.700 93000,00 154,4
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 22.725 13.500 79.000 92500,00 407,0
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 11.957 3.800 95.200 99000,00 828,0
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet - 22.700 17.730 40430,00 #DIV/0!
61 Hidrkortison krim 2,5% tube - - - #DIV/0!
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet - - - #DIV/0!
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 320.160 181.880 323.520 505400,00 157,9
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 3.525 4.700 3.000 7700,00 218,4
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 159.390 126.700 447.400 574100,00 360,2
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet - - - #DIV/0!
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 231.444 136.744 313.900 450644,00 194,7
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet - 12.500 58.500 71000 #DIV/0!
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 1.618 2.484 336 2820,24 174,3
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 578.540 284.530 478.000 762530,00 131,8
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 135 60 5.310 5370,00 3977,8
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 72.000 8.100 57.900 66000,00 91,7
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 42.000 11.500 88.500 100000,00 238,1
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet - - - #DIV/0!
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 10.889 21.660 10.483 32143,00 295,2
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 153.375 58.590 178.300 236890,00 154,5
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet - - - #DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - - #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 29.913 3.344 43.180 46524,00 155,5
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 59 90 1.910 2000,00 3378,4
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 55 80 146 226,00 410,9
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125
mg
tablet 41.760 15.370 184.980 200350,00 479,8
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1.282 1.647 2.853 4500,00 351,0
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 193.260 129.800 178.200 308000,00 159,4
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 4.318 2.194 12.886 15080,00 349,2
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet - - - #DIV/0!
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet - - - #DIV/0!
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 10.882 6.299 12.701 19000,00 174,6
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 3.552 2.628 14.872 17500,00 492,7
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 3.363 3.581 7.660 11240,70 334,2
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 39.753 16.624 83.709 100333,00 252,4
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 593.610 297.100 619.100 916200,00 154,3
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet - - - #DIV/0!
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 358.790 110.500 827.000 937500,00 261,3
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 2.492 1.133 1.363 2496,00 100,2
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol - 173 21 194,00 #DIV/0!
111 Prednison tablet 5 mg tablet 271.680 152.130 475.000 627130,00 230,8
112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - - #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 27.300 14.200 11.350 25550,00 93,6
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 23.985 15.600 22.700 38300,00 159,7
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 7.863 6.645 19.156 25801,00 328,1
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube 7.327 2.880 - 2880,00 39,3
119 Salisil bedak 2% kotak - 2.021 3.485 5506,00 #DIV/0!
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - 35 7 42,00 #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul - 57 93 150,00 #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 16.200 9.100 - 9100,00 56,2
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol - - - #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul - - - #DIV/0!
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 8.759 4.753 10.299 15051,60 171,8
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 331.530 142.350 700 143050,00 43,1
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 36.045 38.690 20.000 58690,00 162,8
134 Vaksin Rabies Vero vial - - - #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 400.050 274.510 569.990 844500,00 211,1
VAKSIN
136 BCG vial 36.000 14.780 390 15170,00 42,1
137 T T vial 31.000 7.650 433 8083,00 26,1
138 D T vial 6.000 575 - 575,00 9,6
139 CAMPAK 10 Dosis vial 26.520 8.100 491 8591,00 32,4
140 POLIO 10 Dosis vial 30.600 15.710 502 16212,00 53,0
141 DPT-HB vial 17.100 8.945 778 9723,00 56,9
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2.700 1.317 597 1914,00 70,9
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 -
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 10 10
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 44 44
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 1 1
3 PUSKESMAS KELILING 12 12
4 PUSKESMAS PEMBANTU 127 127
1 RUMAH BERSALIN 7 7
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 -
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 8 8
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 -
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 -
6 APOTEK 4 4
7 TOKO OBAT 7 7
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 -
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,0
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 TEUPAH SELATAN 0 0,0 19 100,0 0 0,0 0 0,0 19 19 100,0
2 TEUPAH TENGAH 0 0,0 12 100,0 0 0,0 0 0,0 12 12 100,0
3 SIMEULUE TIMUR 0 0,0 33 100,0 0 0,0 0 0,0 33 33 100,0
4 TEUPAH BARAT 0 0,0 18 100,0 0 0,0 0 0,0 18 18 100,0
5 SIMEULUE TENGAH 0 0,0 17 100,0 0 0,0 0 0,0 17 17 100,0
6 SIMEULUE CUT 0 0,0 8 100,0 0 0,0 0 0,0 8 8 100,0
7 TELUK DALAM 0 0,0 11 100,0 0 0,0 0 0,0 11 11 100,0
8 SALANG 0 0,0 16 100,0 0 0,0 0 0,0 16 16 100,0
9 SIMEULUE BARAT 0 0,0 17 100,0 0 0,0 0 0,0 17 17 100,0
10 ALAFAN 0 0,0 10 58,8 0 0,0 0 0,0 10 10 100,0
0 0,0 161 100,0 0 0,0 0 0,0 161 161 100,0
2
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN/KOTA
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
TABEL 70
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 4 5 6 7
1 TEUPAH SELATAN 19 2 0,00 -
2 TEUPAH TENGAH 12 1 0,00 -
3 SIMEULUE TIMUR 17 1 0,00 -
4 TEUPAH BARAT 18 3 0,00 -
5 SIMEULUE TENGAH 16 2 0,00 -
6 SIMEULUE CUT 8 1 0,00 -
7 TELUK DALAM 10 1 0,00 -
8 SALANG 16 - 0,00 -
9 SIMEULUE BARAT 14 2 0,00 -
10 ALAFAN 8 1 0,00 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 138 14 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANDESA/
KELURAHAN/
GAMPONG
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 TEUPAH SELATAN 19 - - - - - 0,0
2 TEUPAH TENGAH 12 - - - - - 0,0
3 SIMEULUE TIMUR 17 - - - - - 0,0
4 TEUPAH BARAT 18 2 - - - 2 11,1
5 SIMEULUE TENGAH 16 4 - - - 4 25,0
6 SIMEULUE CUT 8 1 - - - 1 12,5
7 TELUK DALAM 10 2 - - - 2 20,0
8 SALANG 16 - - - - - 0,0
9 SIMEULUE BARAT 14 2 - - - 2 14,3
10 ALAFAN 8 2 - - - 2 25,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 138 13 0 0 0 13 9,4
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 TEUPAH SELATAN - - - - - - - - - - - - - -
2 TEUPAH TENGAH - - - - - - - - - - - - - -
3 SIMEULUE TIMUR - - - - - 1 - 1 - - - 1 - 1
4 TEUPAH BARAT - - - - - - - - - - - - - -
5 SIMEULUE TENGAH - - - - - - - - - - - - - -
6 SIMEULUE CUT - - - - - - - - - - - - - -
7 TELUK DALAM - - - - - - - - - - - - - -
8 SALANG - - - - - - - - - - - - - -
9 SIMEULUE BARAT - - - - - - - - - - - - - -
10 ALAFAN - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - 1 - 1 - - - 1 - 1
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue 3 2 5 1 6 7 4 8 12 1 1 2 - - - 1 1 2
3 2 5 1 6 7 4 8 12 1 1 2 - - - 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 5 1 6 7 4 8 12 2 1 3 - - - 2 1 3
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,0116 8,4162 14,428 3,6069 0 3,6069
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan : a termasuk S3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH
BERSALIN KAB/KOTA)
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA)
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TEUPAH SELATAN 20 3 6 9 0 0 0
2 TEUPAH TENGAH 20 2 3 5 0 1 1
3 SIMEULUE TIMUR 44 7 18 25 0 2 2
4 TEUPAH BARAT 21 5 6 11 0 0 0
5 SIMEULUE TENGAH 16 10 6 16 1 0 1
6 SIMEULUE CUT 10 1 5 6 2 0 2
7 TELUK DALAM 12 3 1 4 0 0 0
8 SALANG 16 8 4 12 0 2 2
9 SIMEULUE BARAT 14 3 5 8 0 0 0
10 ALAFAN 10 1 0 1 1 0 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 183 43 54 97 4 5 9
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue 35 19 48 67 0 5 5
35 19 48 67 0 5 5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 218 62 102 164 4 10 14
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 537,25 197,18 16,83
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH
BERSALIN KAB/KOTA)
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 TEUPAH SELATAN 1 - 1 - - - 1 - 1
2 TEUPAH TENGAH - - - - - - - - -
3 SIMEULUE TIMUR - 1 1 - - - - 1 1
4 TEUPAH BARAT - 1 1 - - - - 1 1
5 SIMEULUE TENGAH - 1 1 - - - - 1 1
6 SIMEULUE CUT - 1 1 - - - - 1 1
7 TELUK DALAM - - - - - - - - -
8 SALANG - 1 1 - - - - 1 1
9 SIMEULUE BARAT - - - - - - - - -
10 ALAFAN - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 5 6 - - - 1 5 6
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue 3 8 11 1 1 2 4 9 13
3 8 11 1 1 2 4 9 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 13 17 1 1 2 5 14 19
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 20,43933 2,404627 22,84395
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH
BERSALIN KAB/KOTA)
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
KESEHATAN MASYARAKATa
KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TEUPAH SELATAN 1 - 1 - - -
2 TEUPAH TENGAH - - - - - -
3 SIMEULUE TIMUR 4 10 14 - - -
4 TEUPAH BARAT - - - 1 4 5
5 SIMEULUE TENGAH - 1 1 - - -
6 SIMEULUE CUT - - - - - -
7 TELUK DALAM - 1 1 1 - 1
8 SALANG 1 1 2 - - -
9 SIMEULUE BARAT 2 - 2 1 1 2
10 ALAFAN - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 8 13 21 3 5 8
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue 3 11 14 3 11 14
3 11 14 3 11 14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 24 35 6 16 22
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 42,08096377 26,45089152
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH
BERSALIN KAB/KOTA)
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 TEUPAH SELATAN - - - - - - - - -
2 TEUPAH TENGAH - 1 1 - - - - 1 1
3 SIMEULUE TIMUR 4 2 6 - - - 4 2 6
4 TEUPAH BARAT 1 - 1 - - - 1 - 1
5 SIMEULUE TENGAH 1 - 1 - - - 1 - 1
6 SIMEULUE CUT 1 1 2 - - - 1 1 2
7 TELUK DALAM - - - - - - - - -
8 SALANG - - - - - - - - -
9 SIMEULUE BARAT - - - - - - - - -
10 ALAFAN - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 7 4 11 - - - 7 4 11
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue - 3 3 - - 3 3
- 3 3 - - - - 3 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 14 - - - 7 7 14
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 16,83238551
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH
BERSALIN KAB/KOTA)
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 TEUPAH SELATAN - - - - - - - - - - - - - - -
2 TEUPAH TENGAH - - - - - - - - - - - - - - -
3 SIMEULUE TIMUR - - - - - - - - - - - - - - -
4 TEUPAH BARAT - - - - - - - - - - - - - - -
5 SIMEULUE TENGAH - - - - - - - - - - - - - - -
6 SIMEULUE CUT - - - - - - - - - - - - - - -
7 TELUK DALAM - - - - - - - - - - - - - - -
8 SALANG - - - - - - - - - - - - - - -
9 SIMEULUE BARAT - - - - - - - - - - - - - - -
10 ALAFAN - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - -
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue 3 7 10 - - - - - - - - - 3 7 10
3 7 10 - - - - - - - - - 3 7 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 7 10 - - - - - - - - - 3 7 10
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12,023
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH
BERSALIN KAB/KOTA)
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 TEUPAH SELATAN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 TEUPAH TENGAH - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 SIMEULUE TIMUR - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
4 TEUPAH BARAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 SIMEULUE TENGAH - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
6 SIMEULUE CUT - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
7 TELUK DALAM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 SALANG - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
9 SIMEULUE BARAT - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
10 ALAFAN - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
- - - - - - - - - - - - 1 8 9 - - - - - - - - - - - - - - - 1 8 9
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue5 4 9 - 1 4 5 - 5 5 10 - - - - - - 1 2 3 - - - - 12 15 27
5 4 9 - - - 1 4 5 - - - 5 5 10 - - - - - - 1 2 3 - - - - - - 12 15 27
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 4 9 - - 1 4 5 - - - 6 13 19 - - - - - - 1 2 3 - - - - - - 13 23 36
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 43,28
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
NO
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA)
SUB JUMLAH II (RUMAH
SAKIT,RUMAH BERSALIN
KAB/KOTA)
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
ORTETIK
PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
ANALISIS
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULERUNIT KERJA JUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 TEUPAH SELATAN - - - - - - - - -
2 TEUPAH TENGAH - - - - - - - - -
3 SIMEULUE TIMUR - - - - - - - - -
4 TEUPAH BARAT - - - - - - - - -
5 SIMEULUE TENGAH - - - - - - - - -
6 SIMEULUE CUT - - - - - - - - -
7 TELUK DALAM - - - - - - - - -
8 SALANG - - - 1 - 1 1 - 1
9 SIMEULUE BARAT - - - 1 - 1 1 - 1
10 ALAFAN - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) - - - 2 - 2 2 - 2
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue - - - - - - -
- - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 2 - 2 2 - 2
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH
BERSALIN KAB/KOTA)
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 TEUPAH SELATAN - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
2 TEUPAH TENGAH - - - 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2
3 SIMEULUE TIMUR - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
4 TEUPAH BARAT - - - 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 2
5 SIMEULUE TENGAH - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
6 SIMEULUE CUT - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
7 TELUK DALAM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 SALANG - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
9 SIMEULUE BARAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
10 ALAFAN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) - - - 7 6 13 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 7 6 13
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue 10 4 14 5 12 17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 15 16 31
10 4 14 5 12 17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 15 16 31
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 4 14 12 18 30 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 22 22 44
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU
TENAGA
KEPENDIDIKAN
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH
BERSALIN KAB/KOTA)
TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN
TABEL 81
KABUPATEN/KOTA SIMEULUE
TAHUN 2014
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 21.582.077.683 56,72
a. Belanja Langsung 5.879.475.591
b. Belanja Tidak Langsung 15.702.602.092
2 APBD PROVINSI 7.059.092.722 18,55
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi OTSUS 7.059.092.722
3 APBN : 9.408.194.581 24,73
- Dana Alokasi Umum (DAU) JKN 4.022.859.024 10,57
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.653.094.907 9,60
- Dana Dekonsentrasi 895.058.650 2,35
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 837.182.000 2,20
- Lain-lain (sebutkan) 0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
38.049.364.986
#DIV/0!
457.472,56
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
Tabel 82
JUMLAH % KETERANGAN
1 2 3 4 5
1 ISPA 6.749 7,71 100
2 REUMATIK 4.356 4,97 100
3 HIPERTENSI 4.029 4,60 100
4 DERMATITIS 3.770 4,30 100
5 COMMON COLD 2.683 3,06 100
6 DISPEPSIA 2.484 2,84 100
7 GASTRITIS 1.669 1,91 100
8 HIPOTENSI 1.228 1,40 100
9 FEBRIS 1.144 1,31 100
10 DIARE 1.005 1,15 100
11 PENYAKIT KELAINAN PD LAMBUNG/MAAG/GASTRITIS 931 1,06 100
12 ANEMIA 919 1,05 100
13 CHEPALGIA 898 1,03 100
14 KONJUNGTIVITIS 869 0,99 100
15 ABSES 776 0,89 100
16 VULNUS 752 0,86 100
17 ASMA BRONCHIAL 626 0,71 100
18 BRONCHITIS 520 0,59 100
19 SUSPEK MALARIA 456 0,52 100
20 SUSPECT MALARIA 456 0,52 100
JUMLAH 36.320 41,47
DAFTAR 20 PENYAKIT RAWAT JALAN DI PUSKESMAS
UNTUK KABUPATEN SIMEULUE
TAHUN 2014
NO NAMA PENYAKITJUMLAH KASUS
Tabel 83
JUMLAH % KETERANGAN
1 2 3 4 5
1 Dispepsia 2.512 2,87
2 Hipertensi 2.333 2,66
3 Diabetes Melitus 1.074 1,23
4 Typoid Fiver 904 1,03
5 ISPA 716 0,82
6 GEA 605 0,69
7 vulnus 564 0,64
8 Febris 354 0,40
9 Gastritis 327 0,37
10 Katarak 215 0,25
9.604 10,96 TOTAL
DAFTAR 20 PENYAKIT RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT
UNTUK KABUPATEN SIMEULUE
TAHUN 2014
NO NAMA PENYAKITJUMLAH KASUS