hadis

3
1. Mengapa pada pewarnaan sel kapang dan khamir menggunakan metilen biru ? kenapa tidak gunakan metilen merah saja? Jawab : umumnya zat warna yang digunakan adalah senyawa-senyawa garam yang salah satu ionnya berwarna. Garam terdiri ion bermuatan positif dan ion bermuatan negative. Perbedaan inilah yang digunakan sebagai dasar pewarnaan mikroba tersebut. Sel-sel kapang dan khamir mempunyai muatan yang agak negative bila pH lingkungannya mendekati netral. Muatan negative dari sel kapang dan khamir akan bergabung dengan muatan positif dari ion zat warna, misalnya metilen blue, sehingga hasilnya sel tersebut akan berwarna. Perbedaan muatan inilah yang menyebabkan adanya ikatan atau gabuangan antara zat warna dengan sel kapang dan khamir. Tidak digunakannya metilen merah karena metilen merah termasuk pewarna asam . Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral dinding sel kapang dan khamir cenderung bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. 2. Kenapa hanya menggunakan inkubator dalam pengerjaan morfologi kapang dan khamir, kenapa tidak menggunakan enkas? Lalu mengapa terdapat perbedaan hasil pengamatan dengan kelas lain ? Jawab : Fungsi inkubator salah satunya adalah untuk menyimpan hasil pengisolasian kapang dalam suhu terkontrol agar dapat diperoleh hasil yang optimal. Digunakan inkubator dalam pengerjaan ialah setelah dilakukan penanaman kapang yang diambil dari berbagai sampel roti pada cawan petri yang sudah dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan kapang , lalu cawan petri disimpan dalam inkubator selama 3 x 24 jam sehingga diperoleh hasil yang optimal nantinya. Kami menggunakan laf bukan enkas karena Enkas merupakan sarana pengganti laminar air flow (LAF) yang umumnya dipakai dalam skala laboraturium sederhana. Fungsi enkas mirip dengan laminar air flow yakni tempat pengerjaan secara aseptis yang membedakan hanya lah proses sterilisasi pada kedua alat tersebut. Didalam entkas diberi formalin tablet untuk membunuh bakteri dan jamur yang ada didalamnya. Lubang tempat memasukan alat dan bahan di beri saluran dari kain nilon yang ujung diberi karet,sehingga tetap tertutup rapat untuk menghindari masuknya bakteri dan jamur, ketika hendakmemasukan

Upload: mika-febryati

Post on 25-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hiuey73y74

TRANSCRIPT

1. Mengapa pada pewarnaan sel kapang dan khamir menggunakan metilen biru ? kenapa tidak gunakan metilen merah saja? Jawab : umumnya zat warna yang digunakan adalah senyawa-senyawa garam yang salah satu ionnya berwarna. Garam terdiri ion bermuatan positif dan ion bermuatan negative. Perbedaan inilah yang digunakan sebagai dasar pewarnaan mikroba tersebut. Sel-sel kapang dan khamir mempunyai muatan yang agak negative bila pH lingkungannya mendekati netral. Muatan negative dari sel kapang dan khamir akan bergabung dengan muatan positif dari ion zat warna, misalnya metilen blue, sehingga hasilnya sel tersebut akan berwarna. Perbedaan muatan inilah yang menyebabkan adanya ikatan atau gabuangan antara zat warna dengan sel kapang dan khamir. Tidak digunakannya metilen merah karena metilen merah termasuk pewarna asam . Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral dinding sel kapang dan khamir cenderung bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna.2. Kenapa hanya menggunakan inkubator dalam pengerjaan morfologi kapang dan khamir, kenapa tidak menggunakan enkas? Lalu mengapa terdapat perbedaan hasil pengamatan dengan kelas lain ?Jawab : Fungsi inkubator salah satunya adalah untuk menyimpan hasil pengisolasian kapang dalam suhu terkontrol agar dapat diperoleh hasil yang optimal. Digunakan inkubator dalam pengerjaan ialah setelah dilakukan penanaman kapang yang diambil dari berbagai sampel roti pada cawan petri yang sudah dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan kapang , lalu cawan petri disimpan dalam inkubator selama 3 x 24 jam sehingga diperoleh hasil yang optimal nantinya. Kami menggunakan laf bukan enkas karena Enkas merupakan sarana pengganti laminar air flow (LAF) yang umumnya dipakai dalam skala laboraturium sederhana. Fungsi enkas mirip dengan laminar air flow yakni tempat pengerjaan secara aseptis yang membedakan hanya lah proses sterilisasi pada kedua alat tersebut. Didalam entkas diberi formalin tablet untuk membunuh bakteri dan jamur yang ada didalamnya. Lubang tempat memasukan alat dan bahan di beri saluran dari kain nilon yang ujung diberi karet,sehingga tetap tertutup rapat untuk menghindari masuknya bakteri dan jamur, ketika hendakmemasukan maka karet dapat direnggangkan. Digunakan pula inkubator pada penyimpanan cawan petri karena inkubator memiliki suhu yang dapat dikontrol sedangkan suhu pada enkas akan dipengaruhi oleh waktu. Suhu enkas pada malam hari akan sedikit lebih rendah dibandingkan suhu pada siang hari. Terdapat perbedaan hasil karena waktu penginkubasian dari kelas kami melebihi dari yang semestinya, yakni 5 x 25 jam dikarenakan waktu hari libur. Jadi proses pembentukan miselium dari kapang akan lebih sempurna.3. Kenapa pada khamir tidak diklasifikasikan menurut morfologi, kenapa hanya diklasifikan menurut fisiologi ?Jawab :Dalam buku general microbiology, dituliskan bahwa pengklasifikasian suatu khamir , kriteria yang dipakai antara lain adalah karakter morfologi yang meliputi ukuran, bentuk, sifat pengecatan dan lain-lain. Karakter kultur dan karakter koloni, meliputi bentuk koloni, elevasi, translucency dan warna. Karakteristik biokimia, meliputi fermentasi, hidrolisis, produksi indol, reduksi dan produksi enzym spesifik. Karakter fisiologi meliputi Range suhu, pH dan lain-lain. Jadi dapat dibantah bahwa khamir hanya diklasifikasikan menurut fisiologinya.4. Kenapa jamur dibagi menjadi aerob, anaerob, dan fakultatif ? bagaimana morfologi dari jamur tersebut sehingga dapat berbeda?Jawab :Perlu diklarifikasi bahwa jamur secara umum tidak dibagi menjadi aerob, anaerob, dan fakultatif. Seharusnya kapang bersifat aerob obligat, sedangkan khamir bersifat fakultatif. Morfologi dari

5. Kenapa digunakan batang v pada proses morfologi kapang dan khamir ?Jawab :Digunakan batang V bertujuan agar dek dan objek gelas tidak berhubungan langsung dengan kertas saring yang telah ditetesi gliserol agar fungi dapat tumbuh lebih baik.6. Kenapa digunakan gliserol pada proses morfologi kapang dan khamir ?Jawab :maksud dari penambahan gliserol pada kertas saring yaitu untuk memberikankelembapan pada cawan petri dimana fungi ditumbuhkan. Penggunaan kertas saring agar gliserol yang diberikan dapat tersimpan pada kertas saring , karena kertas saring dapat menyerap gliserol sehingga kelembapan tetap terjaga.