guys

11
Finish=1 00 Ngimpi!! =0 S103=55 S12=40 S91=20 S81=30 S50=0 Guys, gw bingung mesti mulai dari mana dan bagaimana. Gw mrasa butuh untuk mengetik ini dan membagikannya kepada kalian di tengah kalian tertidur. Sulit, sih, untuk membuat tulisan rapi dan terstruktur di tengah waktu tidur kalian dengan tidak mengesampingkan poin dan maksud yang ingin gw utarakan. Cukup sulit untuk menyampaikan sesuatu dengan tulisan ketimbang langsung bicara. Walopun ini tidak terjadi disemua orang. Ok, kita sudahi semua pengetikan pembahasan kelemahan gw saat mengetik ini, yang ga perlu juga sebenernya diketik, semoga tulisan ini bisa dimengerti dengan baik. (Bagian di bawah ini gw lagi sok tau jadi kalo mo ga dibaca gpp, gw ngetik dalam kurung yang satu ini dengan serius, dripada nyesel di skip gpp) Setelah rapat kemarin, gw berpikir kembali tentang keputusan kita memegang sekolah 50 sebagai relasi. Setelah gw pikir lagi gw ga setuju dengan keputusan kita untuk memegang 50 sebagai relasi. Ini jugalah keputusan kita saat positioning di awal seblum rapat vistasi kmarin yang diplenokan. Saat itu kita sudah banyak pertimbangan mengenai positionig skolah besrta visitor dan pkk. Gw akan mengingat sebisa yang gw ingat dan akan gw paparkan di bawah. Idealnya untuk menentukan positionig vistor dan pkk kita memerlukan banyak hal yang perlu kita pertimbangkan. Salah satuny adalah posisi sekolah yang kita bina sudah sejauh mana dari kondisi ideal sekolah binaan, sudah sejauh mana dari kondisi stabil sekolah binaan, dan sudah sejauh mana sekolah itu dari ‘dream’ kita sebagai sekolah yg dwasa dgan MR&MI yg baik. Seandainya jika kita gunakan angka 1-100 dan sebuah garis finish dengan nilai finish bernilai 100, sudah sjauh mana skolah kita mencapai garis finish itu, sudah diangka berapa untuk mencapai angka 100 yang merupakan nilai untuk finish?

Upload: erninoramardianasiahaan

Post on 23-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bj

TRANSCRIPT

Page 1: Guys

Finish=100Ngimpi!!=0

S103=55

S12=40S91=20

S81=30S50=0

Guys, gw bingung mesti mulai dari mana dan bagaimana. Gw mrasa butuh untuk mengetik ini dan membagikannya kepada kalian di tengah kalian tertidur. Sulit, sih, untuk membuat tulisan rapi dan terstruktur di tengah waktu tidur kalian dengan tidak mengesampingkan poin dan maksud yang ingin gw utarakan. Cukup sulit untuk menyampaikan sesuatu dengan tulisan ketimbang langsung bicara. Walopun ini tidak terjadi disemua orang. Ok, kita sudahi semua pengetikan pembahasan kelemahan gw saat mengetik ini, yang ga perlu juga sebenernya diketik, semoga tulisan ini bisa dimengerti dengan baik.

(Bagian di bawah ini gw lagi sok tau jadi kalo mo ga dibaca gpp, gw ngetik dalam kurung yang satu ini dengan serius, dripada nyesel di skip gpp)

Setelah rapat kemarin, gw berpikir kembali tentang keputusan kita memegang sekolah 50 sebagai relasi. Setelah gw pikir lagi gw ga setuju dengan keputusan kita untuk memegang 50 sebagai relasi. Ini jugalah keputusan kita saat positioning di awal seblum rapat vistasi kmarin yang diplenokan. Saat itu kita sudah banyak pertimbangan mengenai positionig skolah besrta visitor dan pkk. Gw akan mengingat sebisa yang gw ingat dan akan gw paparkan di bawah.

Idealnya untuk menentukan positionig vistor dan pkk kita memerlukan banyak hal yang perlu kita pertimbangkan. Salah satuny adalah posisi sekolah yang kita bina sudah sejauh mana dari kondisi ideal sekolah binaan, sudah sejauh mana dari kondisi stabil sekolah binaan, dan sudah sejauh mana sekolah itu dari ‘dream’ kita sebagai sekolah yg dwasa dgan MR&MI yg baik. Seandainya jika kita gunakan angka 1-100 dan sebuah garis finish dengan nilai finish bernilai 100, sudah sjauh mana skolah kita mencapai garis finish itu, sudah diangka berapa untuk mencapai angka 100 yang merupakan nilai untuk finish?

Cttn.gambar d atas hanya gambaran, ialah namanya gambar-.-, jadi ga usah pikirin semua angka dan posisi, semua teori keseimbangan namanya gambaran doang, bisa jadi bener apa salah

Mungkin kalau dibuat skema seperti di atas, MUNGKIN seperti itulah sekolah-sekolah yang telah kita bina selama satu tahun periode lalu dengan segala usaha kita, dengan segala pertimbangan kita juga. Nah, adalah bijak jika kita ketika melakukan positioning visitor memikirkan pertimbangan ini. Mungkin kita akan bertanya-tanya sampai mana garis finish itu bisa d tentukan? Apa tanda-tandanya (lo pikir akhir jaman minta tanda2-.-)? Sejauh yang gw tau garis finish kita adalah indikator2 sekolah yang bisa kita katakan suatu sekolah mencapai binaan. Dari indikator tersebut juga muncul parameter lagi yang bisa menunjukan bahwa skolah itu memiliki indikator2 yang mengindikasikan kalo mereka binaan. (nih apaan

Page 2: Guys

sih gw sebenernya-.-, ribet bget, gpp lah yah byar kliatan keren). Contoh parameter yang mengindikasikan skolah tersbut binaan, ‘sekolah tersebut memiliki visi’. Nah, apakah semua sekolah yg kita bina sudah memiliki visi? Kalo, ya, brpa kepala kah dari pengurus yang hafal visi? Itu baru satu parameter dan masih banyak lagi.

Guys, kita perlu tau sejauh mana sekolah2 yg kita bina untk mncapai kriteria binaan tersbut dengan kata lain sudah sjauh mana sekolah2 yang kita bina untk mmliki indikator2 itu? Dari yang gw baca sedikit dari the art of war by sun tzu (bukanny alkitab -.-) kita perlu mengetahui ‘musuh yang akan dihadapi’. Indikator apalagikah yang diperlukan sman12 untuk mencapai sekolah binaan? Parameter apakah yang kurang untuk mencapai skolah tersebut mnjadi ideal atau sesuai dream kita?

Kalau kita sudah tau apa yang kita perlukan untuk suatu sekolah mencapai sekolah impian kita, sekarang kita selidiki lebih dalam lagi setiap masing2 skolah tersebut untuk semakin mengetahui ‘musuh’ kita (enaknya sih ladang yah bukan musuh -.-, abis gw ambil referensi dari sun tzu bukan alkitab sih, tp ya udahlah yah nikmati aja). Sebenarnya ini seharusnya sudah diselidiki ketika kita menentukan angka2 untuk skolah2 yang kita bina. Tidak bisa dipungkiri sekolah2 tersbut memiliki banyak faktor yang mmpgaruhi tercipatanya indikator2 kesayangan kita itu. Saat ini sbenarnya Saya sedang berusaha menjelaskan bahwa sekolah yang kita impikan itu dilayani secara langsung oleh pengurus2 rohkris dan Pada tahap ini kita sebaiknya memikirkan tentang bagaimana pribadi setiap pengurusnya, bagaimana karakteristik setiap siswa d sekolah trsbut, bagaimana kebiasaan sekolah tersebut, bagaimana kondisi GP dan guru di sekolah tersbut, dan masih banyak hal. Contoh, kita ambil beberapa kondisi yang gw tau dari SMAN81:

Mayoritas siswanya studi oriented bget Mayoritas siswanya senang dengan kepanitiaan Revival ga da matinyeee GP terbuka Relasi pengurus dan GP tidak baik Siswa lebih milih kegiatan exkul Ortu susah kasih ijin Sswa mayoritas sswa mampu dalam keuangan

Beberapa kondisi ditemukan juga dibeberapa skolah d JT kcuali Revival. Dengan mengetahui hal ini kita semakin memiliki gambaran jelas mengenai sekolah yang akan kita hadapi kedepannya dan dari sini kita bisa antisipasi untuk mencari strategi untuk menggempur sekolah2 tersbut.(liat dah kyk mo perang aja -.-, salah referensi buku gw kykny). Maksud menggempur adalah kita ubah kebiasaan atau karakteristik buruk yang mereka miliki dan menggantinya dengan indikator2 kesayangan kita. Kalau kita sudah tau kondisi dan segala jenis kebiasaan ‘musuh’ kita, kita siap membuat strategi untuk menggempurnya. Lalu siapa yang buat strategi tersbut dan siapa yang akan menggempur sekolah2 itu dengan segala pertimbangan kondisi yg d miliki ‘musuh’? (YA LO LAH, masa gw -.-)

Ada baiknya jika kita memikirkan cara dan penggempur yang akan kita gunakan untuk meluluhlantakan sekolah itu.(dramatisir bget). Cara dan penggmpur itulah yang akan langsung bertemu dengan ‘musuh’ yang sedang kita hadapi. Oleh karena mereka akan bertemu sebab itu kita harus mempersiapkan ‘pertemuan’ itu dengan baik. Tentu kita tidak mau gagal dalam ‘pertemuan’ ini kan?

Dari sinilah kita perlu memikirkan orang2 yang akan menggempur skolah2 tersebut dalam hal ini adalah TPS/PS/Pensis/Staff. (selanjutnya mrka dsbut Missio Dei atau MD).

Page 3: Guys

sekolah Kondisi siswa2

Relasi jauh dr pskj

Sklah ga tau MR&MI yg baik

MDKondisi kluarga

Jarak kampus

Karakter MD

Setiap MD memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan ini bisa datang baik dari dalam MD sendiri dan juga dari luar, yaitu lingkungan yang berada di sekitarnya. Untuk mempertimbangkan kekuatan MD kita bisa mulai dari karakternya yang berekmauan keras untuk belajar (dtunjukan dgan bertanya kalau ga tau), mudah membaur dengan suasana dan siswa, MD mrupakan alumni skolah yg akan dia satronin, dll. Setiap ada kelbihan pasti ada klmahan sperti jadwalnya yang padat, jarak dari kampus ke skolah yg disatronin, angkot yg akan MD pakai utk k skolah trsbut, blom lagi prjlanan yg dia prlukan dari ruang kampus utk mncapai transport mnuju skolah yg akan dia satronin (sprti mesti nunggu bikun), waktu tempuh dari kampus ke skolah (d htung dgan kmugkinan yg akan trjadi sprti JALANAN YANG SERING MACET, jadi kalo tiba2 macet mah lagi apes itu), MD yang sulit berkomunikasi dengan baik, MD yg kurang pengalaman, serta karakter2 lain baik itu klmahan ataupun kelbihan MD perlu d pertimbangkan. Kalau kita menentukan seorang MD akan terjun ke sbuah skolah, patutlah ditanya apakah MD tersbut mampu dgan segalah pertimbgan diri yang dia miliki dgan skolah yang akan dia hadapi. Berharap kita semua jujur dalam hal ini, kalau tidak mampu, ya, bilang tidak. Akan tetapi, ketidakmampuan yang diutarakan seorang MD blum tentu benar begitu adanya. Oleh sebab itu butuh MD-MD lain yang melihat apakah seorang MD mampu atau tidak menghadapi sekolah tersebut. Di bagian inilah yg ckup sulit. Mempertmukan pengamatan rekan sekerja dengan pengamatan diri sendiri. Di sini butuh kejujuran, rendah hati, dan pengertian untuk mengerti kondisi seorang MD. Hal ini blom lagi dtambah denngan kondisi kluarga, keuangan, pergumulan prbadi, dll.

Dari semua hal yang dipaparkan di atas pasti ada beberapa hal yang tidak terjelaskan atau ada beberapa hal yang belum tertuang pada tulisan2 d atas. Ada baiknya untuk pemetaan visitor dan pkk atau mungkin baiknya dalam setiap mengambil keputusan melihat dari segala sisi yang dimiliki dan yg d hadapi. Sampai sejauh ini kita sedang melihat secara pandangan kita dan mata kita. Saat melihat sesuatu sebaiknya kita pun melihatnya dengan satu cara pandang ini juga yang akan berpengaruh pada setiap apa yg akan kita kerjakan, yaitu cara pandang iman.

Berharap ketika kita menentukan pemetaan kita juga sudah beriman dengan MD yg sperti itu skolah akan memiliki indikator A, meskipun MUNGKIN semua indikator yang kita selidiki di awal tidak bisa dihasilkan semuanya pada tahun ini hanya beberapa saja. Iman dan kenyataan terkadang tidak jauh berbeda. Itu yang harus kita lihat. Itu yang harus ditentukan dan disepakati. Untuk bermimpi mudah, untuk kita mengatakan ‘beriman ajaa!!’ lebih mudah lagi, tapi realitanya sulit dalam menghadapi kondisi2 yang sudah kita teliti d awal dan mungkin ada kondisi yang benar2 tidak mungkin. Untuk menentukan apakah kita sedang beriman dan berealita atau kita sedang berealita saja atau kita sedang beriman saja itu yang harus dibicarakan dan dipertimbangkan juga dengan aspek2 di atas.

KeTemu

Page 4: Guys

Tulisan ini berguna bukan untuk menggurui atau seolah2 gw sudah jago ato ketika kita berhasil melakukan di atas segala cita2 kita tercapai, tpi ini yg gw tau dan masih banyak hal yg perlu gw pelajari lagi. Selama ini dalam gw membuat keputusan slalu mmpertimbangkan hal dari segala sisi sejauh gw bisa melihatnya, yg pling sulit adalah terkadang gw suka ragu apakah gw sedang beriman atau berealita atau sedang melakukan keduanya. Gw berharap melihat segala sisi itu bisa kita gunakan untuk membuat keputusan semakin jelas, menolong kita meyakini apakah kita sedang berealita saja atau sedang beriman saja atau kita berhasil mempersatukannya dalam keputusan yg kita buat.

(Bagian di bawah ini gw lagi sok tau jadi kalo mo ga dibaca gpp, gw ngetik dalam kurung yang satu ini dengan serius, dripada nyesel di skip gpp)

Seperi yang gw katakan di awal, gw tidak setuju dengan pemetaan 50 utk kita layani kembali. Saat kita bwt pemetaan awal di PM FK, seinget gw kita mmpertimbangkan banyak hal yang cukup panjang kita bincangkan dan seinget gw kita juga sudah mempertimbangkan hal2 yg d atas sudah gw tulis, yaitu melihat dari banyak sisi.

Kenapa gw ga stuju dngan pemetaan 50, krna mnurut gw ga realistis bagi siapapun visitorny utk kesana dan akan menurunkan usaha kita ke satu skolah lain. Contoh, kita bandingkan 103 dengan 50.

Dengan pemetaan erni ke 50 itu akan mengurangi usaha yang bisa kita hasilkan untuk 103 karena erni harus membagi fokusnya antara 50 dan 103. Memang yang dilakukan di 50 tidak seribet yang dilakukan ke 103 tapi, dengan erni ke 50 usaha yg bisa kita hasilkan berkurang. Blum lagi beban erni akan lebih besar ke 50 ketimbang ke 103 karena dia visitor 50, ini akan juga mempengaruhi hatinya, gw akan jauh lebih banyak pikirin 12 ketimbang 91 karena gw visitor 12 dan hati gw ada di 12. Klo bisa dipake istilahnya erni akan lebih menangis untuk 50 ketimbang 103. Klo sempet akan gw jlaskan kenpa kmarin gw ngomg gw msih bsa mikirin skolah lain. Nah, dari skema ini apakah dengan usaha yang tidak 200% itu bisa membuat 103 mencapai indikator serta parameter2 yang bisa menunjukan bahwa dia binaan? Apakah kita benar yakin levy seorang bisa ditambah bantuan erni yang sdkit bsa mnghasilkan 103 binaan?

Levy 100%

Erni100%

Levy 100%

Erni50%

103 dengan 2 visitor full 103 dengan erni ke skolah lain

Page 5: Guys

Yang membuat gw ga stuju lagi adalah sejak awal kita rapat di PM FK 50 akan dipegang kalo gw jawab ya untuk stay di JT, ternyta gw jawab ga. Seinget gw wktu kita rapat di PM FK 50 tuh kita bicarain terakhir setelah semua skolah dpet visitor termasuk 48. Karena semua visitor sudah kita tempatkan sesuai kondisi visitor dan skolah yang dia hadapinya. Apakah mesti kita ulang lagi pemikiran yang sudah kita pikirkan di PM FK knap si A di skolah X dan yg lainnya?

(berikut ini kelihatan kasar dan pahit, tapi ini fakta)Ok, kita akan jabarkan sedikit. Priscil, merupakan PS baru dan dia berasal dari skolah

yang blom mengenal MR&MI yang baik. Blom pernah KK juga. Untuk memberitahu suatu skolah bsa dkatakan itu binaan menjadi PR bagi kita, karena priscil blom memiliki gambaran yg ckup jelas, kalo di angkakan mungkin 10 dari 100(opini gw). Jangankan untuk memperhatikan pengurus rohkris apa yg kurang dan perlu diperbaiki di rohkris itu, visitasi ngapain aja mungking blom tau(ksimpulan yg d ambil dari blom mgtahui MR&MI yg baik karena blom liat contohnya MR&MI yg baik juga). Saat kita memetakan priscil seinget gw dia mau d pilih ke 91 ato 81. Pertanyaan yang muncul saat itu adalah ke skolah manakah dia bisa liat MR&MI yang baik(atau mendekati baik) dan memiliki visitor senior(min.1 thun mndampingi skolah) sehingga dia bisa belajar mnjadi vstor dan MR&MI yg baik? Akhirnya terpilihlah 81, kenapa? Dibanding 91, skolah 81 lebih baik MR&MI nya, jadi kalo mau belajar MR&MI yah di 81. Kenapa ga di 12 dan 103? 12 dan 103 sudah memilki elisa anggi dan erni levy.

Kita omogin soal pin yang ke 48. Ada 2 kemungkinan saat itu untuk vstor yg ke 48, ernest ato pin. Akhirnya terpilihlah pin sebagai juaranya, kenapa? Karena alasannya jarak kampusnya dekat dengan 48. Udah gitu pin kontak relasi jauhnya adalah 48 dan satu alsan yg membuat 48 jadi relasi khusus adalah pin akan pegang kk d 48. Knp pin harus pegang kk? Dan kenpa hrus di 48? Karena pin ambil jalur D3 dan ini masuk tahun kedua, kalo tahun ini dia tidak pegang kk maka dia tinggal memiliki 1 tahun untuk pegang kk secara efektif dari segi waktu. Kenapa 48? Karena tidak memungkinkan jadwal pin untuk kk di skolah lain dan diliat jarak sekolah ckup jauh ke kampus pin.

Kenapa kita pilih 48 dan tidak memilih 50? Melihat respon siswa dan sdm yg kita miliki memungkinkan bagi kita untuk memegang 48. Pait2nya nih, kalo emang pin ga bisa lagi visitasi mgkin 48 akan kita lepas loh... bukannya tidak mau memikirkan soal pengembangan skolah tapi, skali lagi kita sebaiknya mlihat kondisi yang kita miliki. Tahun ini klo mau main jujur2an skolah yg kita bina sedang collapse. Dari 103, 81, 91 tidak ada yg menghasilkan SDM untuk kita baik itu sebagai TPS ato pengurus rohkrisnya jadi pelayan di PB secara rutin. Dari 12 hadir elisa yang menurut gw, dia anugraahhh bget bisa terbeban dipelayanan siswa. Kenapa? Karna kk dia slama siswa tidak rutin, dan tidak rutinny pun parah. Dibanding dengan kk ernest jauh lebih rutin kk ernest, tapi mengapa akk ernest ditahun ini tidak terbeban diplayanan siswa? Tahn ini kita dapet SDM anugrah yg bener2 bget2 anugrah dan itu muncul dari 12. Kemana 103?81?

Menurut gw kita mesti fokus ke skolah yang emang dari dulu menghsilkan SDM bwt kita, yaitu 12 sbagai motor, 103 di posisi kedua kalo boleh pake prioritas(dilihat dari SDM yang diberi sbagai tps ato plyan pb), dan terakhir 81. Untuk 91 msih blom terlihat polanya. Bagi gw dengan kita pegang 50 kita sedang tidak mngusahakan mmbangun 103 dgan maksimal krna kita bisa usaha lbih di 103. (Liat diagram di atas tadi).

Menurt gw kita sedang memaksakan solusi untuk 50 dipgang. Dengan sistem erni yang 2 mingguan itu akn banyak yg dia korbankan. Salah satu nya KK dia. Dilihat dari jadwal erni, erni hanya memungkinkan kk di hari sabtu dan jika kita pake sistem 2 mingguan erni itu, erni

Page 6: Guys

akan bentrok kk dengan visitasi ke 50 setiap 2 minggu sekali. Heii, vistasi ke 50 kan pagi, pagi jam berapa sih? Jam 7-8?ato 7-9? Ato 7-10? Trus dari 50 ke 103 sebelah2an skolahnya? Ato tinggal teleportasi? Kalo ga ajak aja siswanya kk d 50?bisa ajak kk aja sudah bagus. Blom lagi dia harus mengorbankan pertmuan dengan anak2 103, kalo bisa dia visitasi dengan sstem 2 mingguan itu, knpa ga vstasi ke 103 aja? Dengan bgtu dia bsa jalin relasi lebih intens dgan akk nya yg d 103. Degan pemetaan erni ke 50 gw mmpertnyakan keefektifan erni sbagai vstor 50 yg bagi fokus dgan 103 terhadap apakah 103 bisa jadi binaan dgan levy saja sendiri? Mnurut gw kita mesti fokus untuk membenahi skolah2 yg menghsilkan SDM ke kita.

Kalo di bilang tidak beriman, kita sedang beriman. Bagi hana kondisi anak2 81 yg SO tuh jadi momok sendiri yg mghalangi 81 jadi binaan, bagi vicky kondisi 91 untuk jadi relasi khusus tuh sulit banget untuk mereka bisa ketemuan aja sepulang skolah dengan vicky, susahny minta ampun. Hal hal itu yg perlu kita pertimbangkan dan bagi gw dengan memetakan 50 maka 103 akan lebih sulit lagi untuk jadi binaan.

Kondisi kita yg skrang ini untuk menstabilkan 3 skolah(81,12,103) itu btuh fokus kita dan ini bener2 ga mudah. Kalo mo d blang 12 tuh nerapin MR&MI yg baik ke pengurus baru tuh bisa dikatakan mulai HAMPIR dari NOLL. Ga tau untuk 103 dan 81. Saat itu kita pertimbangkan visitor di PM FK dengan banyak pertimbangan termasuk kk yg akan mereka pegang, jadwal mereka, kondisi skolah, dan masih banyak lagi.

Elisa d 12 karena dia alumni 12, sdah dikenal pgrus 12, pengurus 12 dulunya, dan untuk menolong 12 dia bisa di andalkan ketimbang PS yg baru lainnya.

Vicky di 91 terpaksa sendiri padahal dia butuh teman, dengan catetan sie. Vistasi menjadi tmpat tukar pikiran dengan vicky. Vicky ttep d 91 karena klo kita ganti orang kita mulai 91 lagi semua dari noooooolllllllll.

Hana ttap di 81 karna dia sdah jalanin pipa dan dia alumni 81. Sejarahnya 81 sulit sekali di pegang kalo bukan alumninya. Jadi naro hana yang mnrut dia butuh teman berpikir dengan priscil dengan mghrapkan 81 binaan udah beriman.

Levy mo d geser dari 103?Erni kenapa d 103 karena dia pegang kk d 103 juga dan saat itu blom ada alternatif 2

mingguan itu. Gw akan ttep erni ke 103 walopun dgan sstem 2 mingguan itu. Erni akan lebih efektif membangun 103 ketimbang di 50.

Ini susah dijelasin nih, gw dah ngantuk2 juga nih. Bagi gw erni pegan 50 tuh udah maksa banget dari sdm yg kita miliki. Bagi gw erni ke 50 bukan beriman dan berealistis lagi, ini malah gw liat udah di ujuuunggggnyaaa bget dari realistis dan hampir ga mungkin dan lebih condong ke beriman saja.

Kalo mao pait2an soal relasi dgn siswa lebih ke mana sih kita dekat 48 ato 50? Lgipula toh 48 blom tentu kta pgang kalo GP ga stuju. 50 tuh opsi terakhir bget kta pgang kalo seandainya pin ditolak dari 48 dan ga da skolah lain lagi yang ga bisa kita kembangin.

(Ini sesi curhat)

Cuy, satu hal yang bisa dikatakan bsa ‘brings me to tears’ adalah JT. Setiap kali gw inget JT, gw inget stiap orang yg ada di dalamnya. Gw inget setiap orang yg terlibat dalam kpgurusan JT. Simpelnya bisa dikatakan JT tuh ya kalian yg lagi baca tlisan ini. Salah satu yg membuat gw kmarin ogah dateng rapat adalah JT tuh selalu membawa ‘penderitaan’ bwt gw. Tapi gw bermisi ke JP bukan karena gw ga mau menderita di JT. Guys, kalo gw pernah cuek dengan JT, klo gw terlihat tidak memperdulikan JT, ato gw terlihat jahat terhdap orang2 di JT sebnernya gw ga pernah benar2 bermaksud hal itu smua. Kalo kalian pernah

Page 7: Guys

liat gw cuek ato ga peduli soal JT, itu benar, tapi jauh di dalam hati gw bener2 ga nyaman untuk cuek terhadap kondisi JT. Gw berharap JT kedepan bisa lebih baik, lebih baik dari periode lalu gw jadi korwil.

Ada 2 hal yg membuat gw yakin untuk melepas JT. Pertama, firman Tuhan jelas berbicara setelah gw sharing ttag korwil ke levy. Saat gw sharing dgan levy, gw ckup khawatir dgan respon levy, krena tidak seperti yang gw harapkan. Saat gw plang k rmah pun gw jadi khawatir JT gmn kedpanny pdhal tadiny udah ga khawatir. Tapi hari itu gw blom sate dan akhirnya gw sate. Gw dapet peneguhan dari luk 10:41 ‘tetapi Tuhan menjawabnya:”Marta, Marta, egkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.”’ Sejak saat itu gw serahkan JT ke Tuhan dan bagaimana nanti kedepannya. Yang kedua, firman yang berbicara lwat sate saat gw ret2 di tmii mengenai Daud yg mmbrikan dirii utk mlwan Goliat dan perkataan Saul yang berkata “Pergilah, Tuhan menyertaimu!” itu yg membuat gw yakin meninggalkan JT.

Tapi kalo boleh milih gw ttep milih JT. Gw mgasihi JT. Mgasihi stiap yg ada d JT. Gw dah ga punya alasan untuk menulis word sepanjang 7 lembar ini krena gw udah di JP, Cuma gw ga bisa tinggalin JT bgtu aja. Msih ada pemikiran dan harapan yang gw simpan untuk JT, masih ada kasih yg gw simpan untuk JT. Mgkin itu bisa sdkit dgmbarkan dgan tlisan ini. Setiap gw inget org2 yg ada di JT gw slalu mngucap syukur ke Tuhan krena adanya orang2 trsbut. Mgkin kalian bingug apa yg gw iget ktika gw inget JT, yg gw inget adalah semagat untuk belajar JT, yg gw inget kemauan JT yg mau berkorban skalipun itu baru blajar, yg gw inget krakter klian yg mudah diajar. Kondisi itu yg membuat gw slalu bsa mgucap syukur dr JT.

Kalo di tanya apakah harapan ato mimpi gw tercapai sbagai korwil d JT?gw Cuma bisa menjawab, gw senang prnah brada di JT.

Gw harap hasil PA saat di ret2 trus d usahakan.Gw minta maaf krna slama ni tdak mmbri tldan yg baik. Gw mnta maaf krna gw trlalu

byak diam dan mnjaga prsaan. Sharusnya gw tdak mlakukanny, gw sdah diperingatkan berkali2. Gw minta maaf krna kbdohan gw yg mnunda2 inisiatif gw.

Gw prnah bilang kalo memang hrus ribut ya ribut tp, gw sndiri pun msih gagal dlam mlakukan hal ini. Berprinsip harus, tapi rendah hati juga. Sampai saat ini gw berharap JT bisa ada ‘krbutan’ yg gw maksud.

Sorry, kalo tdak mmbrikan tldan baik. Gw ckup byak bljar dri JT.

Cuy gw rada2 ngantuk nih tba2 udah pagi aja mendung pula lagi -.-, nanti di sambung d grup aja yah. Kta mesti menentukan 50 gmna untuk JT. Klo gw jawab ga.