guru yunior

Upload: khotijah

Post on 08-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

LAPORAN ojl

TRANSCRIPT

1. Penyusunan Program SupervisiSaat ini Peneliti menjabat sebagai kepala SMAN 1 Abung Timur yang juga salah satu anggota Team Pengembang Penyusunan program Supervisi yang meliputi:a. Tujuan dan Fungsi Supervisib. Prinsip Supervisi Akademikc. Dimensi Substansi Akademikd. Ruang Lingkup Supervisie. Jadwal Supervisif. Instrumen-instrumen SupervisiSedangkan program supervisi terhadap guru yunior oleh peserta OJL adalah sebagai berikut : Observasi pembelajaran terhadap Guru Yunior dilakukan untuk menerapkan keterampilan konseptual, teknikal dan interpersonal dalam melaksanakan supervisi akademik di sekolah. Observasi dilakukan pada satu orang guru dengan dua kali pertemuan. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI). Instrumen Observasi terdiri persiapan dan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diuraikan lagi menjadi pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup. Guru yang diobservasi bernama Caroline, S.Pd, guru Bahasa Inggris yang mulai mengajar di SMAN 1 Abung Timur tahun 2011. Supervisi berlangsung antara tanggal 26 Oktober sampai 31 Januari 2015bertempat di SMA Negeri 1 Abung Timur. Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik supervisi individual yaitu melaksanakan supervisi perseorangan terhadap guru yunior. Supervisor hanya berhadapan dengan seorang guru. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan dengan cara supervisor datang ke kelas untuk mengobservasi guru yunior. Tahapan pelaksanaan supervisi terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1) Tahap perencanaan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.2) Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.3) Tahap refleksi dan tindak lanjut. Pada tahap ini, supervisor bersama guru yunior merefleksi pelaksanaan pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya2. Pra ObservasiPada awal tahap perencaan, supervisor menyiapkan sejumlah instrumen yang akan digunakan pada pelaksanaan observasi diantaranya : (1) instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran, (2) instrumen observasi kelas, (3) daftar pertanyaan setelah observasi, dan (4) format tindak lanjut hasil supervisi. Selanjutnya, melakukan pertemuan dengan guru yunior yang akan diobservasi. Pada pertemuan pertama supervisor meminta kesediaan guru yunior untuk diobservasi proses pembelajarannya. Setelah guru yunior menyatakan bersedia, berikutnya disepakati penentuan waktu pelaksanaan observasi, konsep atau materi yang akan dibahas (mengikuti jadwal materi guru yunior) dan menginformasikan bahan-bahan yang perlu dipersiapkan oleh guru yunior dalam pelaksanaan observasi diantaranya silabus, RPP, bahan ajar, alat peraga atau media dan penilaian yang akan digunakan. Diakhir pertemuan disepakati jadwal pertemuan berikutnya yang dilaksanakan sebelum kegiatan observasi yang bertujuan untuk mendiskusikan bahan-bahan yang telah dipersiapkan guru yunior. Pada pertemuan ini supervisor memeriksa silabus, RPP, bahan ajar, alat peraga atau media dan penilaian kemudian mendiskusikan hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Supervisor dapat memberikan masukan yang sifatnya melengkapi jika terdapat kekurangan dari bahan-bahan tersebut. Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, supervisor meminta fotocopy RPP satu rangkap kemudian memberikan penilaian dengan mengisi instrumen perencaan kegiatan pembelajaran, yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan kontrol pada saat observasi nantinya.3. ObservasiKegiatan pada saat observasi ini dibagi menjadi dua kali pertemuan. Setelah pertemuan pertama dilakukan refleksi agar pada pertemuan kedua terjadi perubahan yang lebih baik, untuk lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai berikut.1) Pelaksanaan Supervisi Pertemuan ke-1Pada tahap ini supervisor melakukan observasi langsung ke kelas X tempat guru yunior melangsungkan proses belajar mengajar sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Pelaksanaan observasi dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan (setiap pertemuan 245 menit). Supervisor melakukan pengamatan langsung pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai pada kegiatan penutup. Obyek pengamatan adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Aktivitas guru dan siswa dicatat pada catatan kejadian dan mengisi instrumen observasi kelas yang telah dipersiapkan. Catatan kejadian dijadikan sebagai bahan diskusi sekaligus bahan evaluasi pada saat kegiatan refleksi pembelajaran. Untuk memperoleh bukti pelaksanaan pembelajaran tersebut supervisor mendokumentasikannya dalam bentuk foto dan video. Pada pertemuan pertama, dengan mengacu pada RPP yang telah disusun, guru membahas Kompetensi Dasar : Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks pemaparan jati diri, sesuai dengan konteks penggunaannya. Pada kegiatan awal, ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk belajar dan mengucapkan salam yang dibalas oleh guru dengan salam pula. Dengan menggunakan model pembelajaran langsung, guru mengawali pembelajaran dengan menanyakan kesiapan siswa untuk belajar. Guru kemudian memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar. Berikutnya guru melakukan apersepsi dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu (Siswa dapat memaparkan jati diri dengan teman melalui simulasi).Selanjutnya, pada kegiatan inti guru menjelaskan materi pelajaran (Teks lisan dan tulis sederhana, untuk memaparkan, menanyakan, dan merespon pemaparan jati diri), kemudian memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang dianggap masih memerlukan penjelasan. Berikutnya, guru melanjutkan penjelasan materi. Berikutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang mereka belum mengerti. Guru kemudian mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan di buku paket. Setelah waktunya dianggap cukup, guru mempersilahkan seorang siswa yang sudah selesai mengerjakan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Guru memuji siswa yang menyelesaikan soal dengan benar sebagai penghargaan bagi temannya yang mampu menjawab soal latihan di buku paket dengan benar. Pada bagian penutup, guru meminta siswa memberikan kesimpulan pelajaran hari itu. Beberapa siswa mengacungkan tangan dan guru meminta beberapa siswa memberikan simpulan pelajaran. Guru kemudian mengulangi dan melengkapi simpulan siswa. Berikutnya guru mempersilahkan siswa membuka buku paketnya untuk mencatat soal PR yang ada pada bagian latihan. Pesan terakhir dari guru, tolong PR-nya dikerjakan baik-baik, jika ada yang tidak dimengerti bertanya ke temannya atau boleh mencari di internet. Hari ini pelajaran kita cukup sekian2) Refleksi dan tindak lanjut hasil supervisi pertemuan ke-1Sebelum pelaksanaan refleksi pembelajaran dimulai, supervisor menghitung nilai kemampuan guru yunior melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil isian instrumen observasi kelas. Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai: (I) 95,00 % untuk persiapan kegiatan, (II.A) 80,00 % untuk kegiatan pembelajaran pendahuluan, (II.B) 80,56 % untuk kegiatan pembelajaran pokok, dan (II.C) 100 % untuk pembelajaran penutup. Nilai akhir kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada pertemuan pertama adalah 84,17% (hasil perhitungan pada lampiran). Nilai 84,17 % mengindikasikan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran termasuk ke dalam kategori kemampuan BAIK.Tabel interval kategori kemampuan guru (KG)mengelola pembelajaranIntervalKategori

KG < 56 %Kurang

56% KG < 70%Cukup

71% KG < 85%Baik

86% KG 100% Sangat Baik

Untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru yunior dan supervisor sepakat bertemu pada jam istirahat pada hari yang sama. Sebelum membahas hasil pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu supervisor meminta kesediaan guru yunior untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan. Pada tahap refleksi, supervisor memuji pembelajaran yang telah dilaksanakan guru yunior. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran masuk kategori baik. Melengkapi pujian sambil mengomentari sisi-sisi yang dianggap sudah bagus, misalnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran, tampak semangat membantu kesulitan pemahaman siswa dan ada keceriaan siswa dalam mengikuti pelajaran. Berikutnya, supervisor mulai menyinggung sisi-sisi yang dianggap masih kurang atau lemah dan perlu diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Misalnya pada saat melakukan apersepsi, guru sebaiknya mengingatkan siswa tentang keadaan benda diam, bergerak lurus beraturan dan bergerak lurus berubah beraturan. Sisi lemah lainnya adalah keaktifan siswa yang tidak merata. Hanya siswa tertentu yang selalu aktif sementara lebih banyak siswa yang lainnya kurang aktif. Supervisor mengangkat pada pembahasan (refleksi) semua catatan-catatan kejadian pada pelaksanaan pembelajaran. Berikutnya guru yunior dipersilahkan berkomentar mengenai pelaksanaan pembelajarannya. Apa kesulitan, kesan yang diperoleh serta pesan untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Pada akhir refleksi disimpulkan bagian-bagian pembelajaran yang perlu dipertahankan dan bagian-bagian yang perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki. Selanjutnya disepakati waktu pelaksanaan observasi yang kedua. Guru yunior kembali mempersiapkan RPP, bahan ajar, alat peraga dan penilaian yang akan digunakan pada pertemuan kedua. Supervisor kemudian meminta RPP yang sudah final untuk digandakan sebagai bahan kontrol pada observasi pertemuan kedua3) Pelaksanaan Supervisi Pertemuan ke-2Pada pertemuan kedua, guru yunior melaksanakan pembelajaran sama dengan tahapan pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan pertama.. Guru masih menggunakan model pembelajaran langsung. Guru memulai pembelajaran dengan menanyakan PR pertemuan lalu. Tidak ada siswa yang menjawab ada kesulitan dalam menyelesaikan PR tersebut. Tapi ketika guru mengamati hasil jawaban anak di bukunya masing-masing ternyata tidak semuanya menjawab soal PR dengan benar. Oleh karenanya guru meminta siswa yang telah menjawab di bukunya benar untuk menuliskannya di papan tulis. Kemudian guru menjelaskannya kembali sambil menunjuk jawaban siswa di papan tulis. Selanjutnya guru melanjutkan pembelajarannya berdasarkan RPP yang sudah dibuatnya. Secara umum, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan lebih baik dibanding pertemuan sebelumnya. Guru sudah memperbaiki sisi-sisi lemahnya dan mempertahankan bagian-bagian yang sudah bagus.. Metode pun sudah lebih bervariasi yaitu informasi, tanya jawab dan demonstrasi. Begitu pula guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Perbaikan lain adalah nampak lebih banyak siswa yang aktif dibanding pertemuan pertama. Usaha ini berhasil setelah guru lebih aktif mendekati siswa sambil memberikan penjelasan-penjelasan materi yang dianggap agak susah dipahami siswa. Akhirnya guru menutup pembelajaran dengan terlebih dahulu bersama-sama siswa menyimpulkan pelajaran pertemuan kedua yang diikuti dengan pemberian PR pada soal latihan yang ada pada buku paket siswa4) Refleksi dan tindak lanjut-2Sebelum pelaksanaan refleksi pembelajaran pertemuan kedua dimulai, supervisor menghitung nilai kemampuan guru yunior melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil isian instrumen observasi kelas. Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai: (I) 95,00 % untuk persiapan kegiatan, (II.A) 85,00 % untuk kegiatan pembelajaran pendahuluan, (II.B) 86,11 % untuk kegiatan pembelajaran pokok, dan (II.C) 100 % untuk pembelajaran penutup. Nilai akhir kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada pertemuan kedua adalah 88,33% (hasil perhitungan pada lampiran). Nilai 88,33 % mengindikasikan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran termasuk ke dalam kategori kemampuan SANGAT BAIK. Jadi kualitas pembelajaran pada pertemuan ke-2 lebih baik dari pada pertemuan ke-1. Sama dengan refleksi pada pertemuan pertama, supervisor memuji pembelajaran yang telah dilaksanakan guru yunior. Ada peningkatan dalam pengelolaan pembelajaran dengan memperoleh hasil kategori kemampuan sangat baik. Berikutnya dikomentari bagian-bagian pembelajaran yang berhasil dipertahankan dan diperbaiki, misalnya apersepsi dan pemberian motivasi dilaksanakan dengan baik. Guru mengaitkan pelajaran pertemuan pertama dengan pertemuan kedua. Guru lebih menyemangati siswa dalam pembelajaran. Penggunaan alat bantu belajar dan metode yang lebih bervariasi. Perbaikan lain adalah nampak lebih banyak siswa yang aktif dibanding pertemuan pertama. Usaha ini berhasil setelah guru lebih aktif mendekati siswa sambil memberikan penjelasan-penjelasan materi yang dianggap agak susah dipahami siswa. Terakhir disimpulkan bagian-bagian pembelajaran yang perlu dipertahankan dan bagian-bagian yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Supervisor berpesan agar pelaksanaan pembelajaran berikutnya lebih ditingkatkan lagi walaupun sudah tidak diobservasi oleh supervisor (peserta diklat cakep), pengawas atau kepala sekolah.4. Pasca observasi5. Tindak lanjutBerdasarkan hasil pelaksanaan observasi yang telah diuraian pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan berikut:1) Supervisi akademik dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.2) Untuk melaksanakan supevisi akademik perlu direncanakan dengan matang sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.Saran-saran :1) Supervisi akademik perlu dilaksanakan secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.2) Pelaksanaaan supevisi akademik perlu direncanakan dengan matang khususnya dalam program tindak lanjut agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan