guideline penatalaksanaan dbd

Upload: ayundaafdal

Post on 05-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Guideline Penatalaksanaan DBD

    1/6

    Tidak ada terapi yang spesifik untuk DD dan DBD, prinsip utama adalah

    terapi supoetif. Penanganan yang tepat oleh dokter dan perawat dapat menyelamatkan

    pasien DBD. Denfan terapi suportif yang adekuat, angka kematian dapat diturunkan

    hingga kurang dari 1%. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan tindakan

    yang paling penting dalam penanganan kasus DBD. Asupan cairan pasien harus tetap

    diaga, terutama cairan oral. !ika asupan cairan oral pasien tidak mampu

    dipertahankan, maka di"utuhkan suplemen cairan melalui intravena untuk mencegah

    dehidrasi dan hemokonsentrasi.

    TATA#A$A&A PADA D'(AA

    Perhimpunan Dokter Ahli )enyakit Dalam *ndonesia +PAPD* "ersama dengan

    Divisi Penyakit Tropik dan *nfeksi dan Divisi -ematologi dan nkologi /edik

    0akultas $edokteran niversitas *ndonesia telah menyusun protokol penatalaksanaan

    DBD pada pasien dewasa "erdasarkan kriteria 2

    1. Tatalaksana dengan rencana tindakan sesuai indikasi

    3. Praktis dalam pelaksanaannya

    4. /empertim"angkan cost effectiveness

    Protokol ini ter"agi dalam 5 kategori 2

    Protokol 1

    Penanganan tersangka +Pro"a"le DBD dewasa tanpa syok

    Protokol 2

    Pem"erian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang rawat

    Protokol 3

    Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan -t 6 37%

    Protokol 4

    Penatalaksanaan Perdarahan pontan pada DBD dewasa

    Protokol 5

    Tatalaksana indoma yok Dengue pada dewasa

    Protokol 1. Penanganan Tersangka DBD dewasa tanpa syok

    Potokol 1 ini digunakan se"agai petunuk dalam mem"erikan pertolongan pertama

    pada penderita DBD atau yang diguga DBD di *nstalasi 8awat Darurat dan uga

    dipakai se"agai petunuk dalam memutuskan indikasi rawat.

  • 7/21/2019 Guideline Penatalaksanaan DBD

    2/6

    eseorang yang tersangka menderita DBD di ruang 8awat Darurat dilakukan

    pemeriksaan -emoglo"in +-", hematoktrit dan trom"osit apa"ila didapatkan 2

    -", -t dan trom"osit normal atau trom"osit antara 177.777 9 157.777, pasien

    dapat dipulangkan dengan anuran kontrol atau "ero"at alan ke Poliklinikdalam waktu 3: am "erikutnya +dilakukan pemeriksaan -", -t, #eukosit dan

    trom"osit tiap 3: am atau "ila keaadaan penderita mem"uruk segera kem"ali

    ke *nstansi 8awat Darurat

    -", -t normal tetapi trom"osit ;177.777 dianurkan untuk dirawat.

    -", -t meningkat dan trom"osit normal atau turun uga dianurkan untuk

    dirawat.

    Protokol 2. Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang rawatPasien yang tersangka DBD tanpa perdarahan spontan dan masif dan tampak syok

    maka di ruang rawat di"erikan cairan infus kristaloid dengan umlah seperti rumus

    "erikut ini2

  • 7/21/2019 Guideline Penatalaksanaan DBD

    3/6

    kemudian dilakukan pemantauan keadaan tetap mem"aik maka pem"erian cairan

    dapat dihentikan 3:E:G am kemudian.

    Apa"ila setelah pem"erian terapi cairan awal C 9 mlF kgBBF am tadi

    keadaan tetap tidak mem"aik, yang ditandai dengan -t dan nadi meningkat, tekanan

    nadi menurun ;37 mm-g, produksi urin menurun, maka kita harus menaikkan umlah

    cairan infus menadi 17 mlFkgBBFam. 3 am kemudian dilakukan pemantauan

    kem"ali dan "ila keadaan menunukkan per"aikan maka umlah cairan dikurangi

    menadi 5 mlFkgBBFam tetapi "ila keaadaan tidak menunukkan per"aikan maka

    umlah cairan infus dinaikkan menadi 15mlFkgBBFam dan "ila dalam

    perkem"angannya kondisi menadi mem"uruk dan didapatkan tandaEtanda syok maka

    pasien ditangani sesuai dengan protokol tatalaksana sindrom syok dengue pada

    dewasa. Bila syok telah teratasi maka pem"erian cairan dimulai lagi seperti terapi

    cairan awal.

    Protokol 4. Penatalaksanaan Perdara)an spontan pada DBD deawasa

    Perdarahan spontan dan masif pada penderita DBD dewasa adalah 2

    perdarahan hidungFepistaksis yang tidak terkendali walaupun telah di"erikan tampon

    hidung, perdarahan saluran cerna +hematemesis dan melena atau hematoskesia,

    perdarahan saluran kencing +hematuria, perdarahan otak atau perdarahan

    tersem"unyi dengan umlah perdarahan se"anyak :E5 ccFkgBBFam. Pada keadaan ini

    umlah dan kecepatan pem"erian cairan tetap seperti keadaan DBD tanpa syok

    lainnya. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan dan umlah urin dilakukan

    sesering mungkin dengan kewaspadaan -", -t dan trom"osit serta hemostase harus

    segera dilakukan dan pemeriksaan -", -t dan trom"osit se"aiknya diulang setiap :EC

    am.

    Pem"erian heparin di"erikan apa"ila secara klinis dan la"oratoris didapatkan

    tandaEtanda $*D. Transfusi komponen darah di"erikan sesuai indikasi. 00P di"erikan

    "ila didapatkan defisiensi faktorEfaktor pem"ekuan +PT dan aPTT yang memanang,

    PH= di"erikan "ila nilai -" kurang dari 17g%. Transfusi trom"osit hanya di"erikan

    pada pasien DBD dengan perdarahan spontan dan masif dengan umlah trom"osit

    ;177.777Ful disertai atau tanpa $*D.

    Protokol 5. Tatalaksana Sindrom Syok Dengue pada dewasa

  • 7/21/2019 Guideline Penatalaksanaan DBD

    4/6

    Bila kita "erhadapan dengan indroma yok Dengue +D maka hal pertama

    yang harus diingat adalah "ahwa renatan ini harus segera diatasi oleh karena itu

    penggantian cairan intravaskuler yang hilang harus segera dilakukan. Angka kematian

    sindrom syok dengue sepuluh kali lipat di"andingkan dengan penderita DBD tanpa

    renatan, dan renatan dapat teradi karena keterlam"atan penderita DBD mendapatkan

    pertolongan F pengo"atan, penatalaksanaan yang tidak tepat termasuk kurangnya

    kewaspadaan terhadap tanda 9 tanda renatan dini, dan penatalaksanaan renatan yang

    tidak adekuat.

    Pada kasus D cairan kristaloid adalah pilihan utama yang di"erikan. elain

    resusitasi cairan, penderita uga di"erikan oksigen 3E: literFmenit. Pemeriksaan 9

    pemeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan darah perifer lengkap +DP#,

    hemostasis, A8D, kadar natrium, kalium dan klorida, serta ureum dan kereatinin.

    Pada fase awal, cairan kristaloid diguyur se"anyak 17E37 mlFkgBB dan

    dievaluasi setelah 15E47 menit. Bila renatan telah teratasi +ditandai dengan TD

    sistolik 177mm-g dan tekanan nadi le"ih dari 37 mm-g, frekuensi nadi kurang dari

    177 kali per menit dengan volume yang cukup, akral tera"a hangat, dan kulit tidak

    pucat serta diuresis 7,5E1ccFkgBBFam umlah cairan dikurangi menadi

    mlFkgBBFam. Bila dalam waktu C7 9 137 menit keadaan tetap sta"il pem"erian

    cairan menadi 5mlFkgBBFam. Bila dalam C7 9 137 menit kemudian keadaan tetap

    sta"il pem"erian caira menadi 4mlFkgBBFam. Bila 3:E:G am setelah renatan

    teratasi tandaEtanda vital dan hematokrit tetap sta"il serta diuresis cukup maka

    pem"erian cairan perinfus harus dihentikan +karena ika re"sor"si cairan plasma yang

    mengalami ekstravasasi telah teradi, ditandai dengan turunnya hematokrit, cairan

    infus terus di"erikan maka keadaan hipervolemi edema paru atau gagal antung dapat

    teradi.

    Pengawasan dini kemungkinan teradinya renatan "erulang harus dilakukan

    terutama dalam waktu :G am pertama seak teradin renatan + karena selain proses

    patogenesis penyakit masih "erlangsung, ternyata cairan kristaloid hanya sekitar 37%

    saa yang menetap dalam pem"uluh darah setelah 1 am saat pem"erian. leh karena

    untuk mengetahui apakah renatan telah teratasi dengan "aik, diperlukan pemantauan

    tanda vital yaitu status kesadaran, tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi antung

    dan napas, pem"esaran hati, nyeri tekan daerah hipokondrium kanan dan epigastrik

    serta umlah diuresis. Diuresis diusahakan 3mlFkgBBFkam. Pemantauan kadar

  • 7/21/2019 Guideline Penatalaksanaan DBD

    5/6

    hemoglo"in, hematoktrit, dan umlah trom"osit dapat dipergunakan untuk

    pemantauan perkalanan penyakit.

    Bila stelah fase awal pem"erian cairan ternyata renatan "elum teratasi, maka

    pem"erian cairan kristaloid dapat ditingkatkan menadi 37E47 mlFkgBB dan kemudian

    dievaluasi detelah 37E47 menit. Bila nilai hematokrit meningkat "erarti perem"esan

    plasma masih "erlangsung maka pem"erian cairan koloid merupakan pilihan, tetapi

    "ila nilai hematokrit menurun , "erarti teradi perdarahan + internal "leeding maka

    pada penderita di"erikan transfusi darah segar 17mlFkgBB dan dapat diulang sesuai

    ke"utuhan.

    e"elum cairan koloid di"erikan maka se"aiknya kita harus mengetahui sifatE

    sifat cairan terse"ut. Pem"erian koloid sendiri muluEmula di"erikan dengantetesan

    cepat 17E37 mlFkgBB dan dievaluasi setelah 17E47 menit. Bila keadaan tetap "elum

    teratasi maka untuk memantau kecukupan cairan dilakukan pemasangan kateter vena

    sentral dan pem"erian koloid dapat ditam"ah hingga umlah maksimum 47mlFkgBB

    +maksimal 1E1,5 1Fhari dengan sasaran tekanan vena sentral 15E1G sm-3. Bila

    keadaan tetap "elum teratasi harus diperhatikan dan dilakukan koreksi terhadap

    gangguan asam "asa, elektrolit, hipoglikemia, anemia, $*D, infeksi sekunder. Bila

    tekanan vena sentral penderita sudah sesuai dengan target tetapi renatan "elum

    teratasi maka dapat di"erikan o"at inotropikFvasopresor.

  • 7/21/2019 Guideline Penatalaksanaan DBD

    6/6

    Protokol 1. Penanganan Tersangka +Pro"a"le DBD dewasa tanpa syok

    Keluhan DBD(Kriteria WHO

    Hb, Ht normal,trombo100.000-

    Hb, Htmeingkat,trombo normal

    !a"at

    #enanganan #rotokol !a"at$na% &ntuk DBD (%rotokol ' )

    !a"atOberaira"at *alan,%erikaHb,Ht,+euko,romboit

    Oberaira"at *alan,%erikaHb,Ht,+euko,romboit

    Hb, Ht,trombo

    Hb, Ht normal,trombo