gubernur sumatera selatan rzwp-3-k...selatan tahun 2005-2025 (lembaran daerah provinsi sumatera...

155
GUBERNUR SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020-2040 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (5) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, perlu menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2040; Mengingat: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1814); 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

NOMOR 2 TAHUN 2020

TENTANG

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020-2040

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (5)

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Undang- Undang Nomor 27 Tahun 2007

tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,

perlu menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera

Selatan tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2040;

Mengingat: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor

70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 1814);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4725);

Page 2: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

2

4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4739), sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5490);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5059);

6. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi

Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5214);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5234), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana

telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Page 3: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

3

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

294, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5603);

10. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya

Ikan, dan Petambak Garam (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 68, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5870);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang

Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5160);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang

Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata

Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5941);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan

Page 4: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

4

Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6042);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang

Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 225, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6133);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang

Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara

Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6215);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2019 tentang

Rencana Tata Ruang Laut (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2019 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6345);

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor

157);

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2016

tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang

Rencana Tata Ruang Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 464);

21. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

23/PERMEN-KP/2016 tentang Perencanaan Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Berita Negara

Republik indonesia Tahun 2016 Nomor 1138);

Page 5: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

5

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 116 Tahun 2017

tentang Koordinasi Penataan Ruang Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2017 Nomor 1854);

23. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

8/PERMEN-KP/2018 tentang Tata Cara Penetapan

Wilayah Kelola Masyarakat Hukum Adat dalam

Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau

Kecil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018

Nomor 330);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2019

tentang Tata Cara Peran Masyarakat dalam Perencanaan

Tata Ruang di Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2019 Nomor 167);

25. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);

26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2016-2036 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2016 Nomor 04);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI SUMATERA SELATAN

dan

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA ZONASI

WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI

SUMATERA SELATAN TAHUN 2020-2040.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu

Pengertian, Definisi dan Singkatan

Pasal 1

Page 6: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

6

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

2. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia

yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara

Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan

Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Menteri adalah Menteri yang menangani urusan kelautan

dan perikanan.

4. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah di Provinsi

Sumatera Selatan yang memimpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

5. Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan.

6. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Selatan.

7. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di wilayah

Provinsi.

8. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi Sumatera Selatan.

9. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah

Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah

Provinsi Sumatera Selatan.

10. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

yang selanjutnya disingkat RZWP-3-K adalah rencana

yang menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-

tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan

struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan

yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak

boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya dapat

dilakukan setelah memperoleh izin.

11. Garis Pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut

dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi.

12. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan

geografis beserta segenap unsur terkait yang batas

Page 7: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

7

dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek

administratif dan/atau aspek fungsional.

13. Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem

darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat

dan laut.

14. Perairan Pesisir adalah laut yang berbatasan dengan

daratan meliputi perairan sejauh 12 (dua belas) mil laut

diukur dari garis pantai, perairan yang menghubungkan

pantai dan pulau-pulau, estuari, teluk, perairan dangkal,

rawa payau, dan laguna.

15. Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya

disingkat WP-3-K adalah wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil meliputi perairan laut diukur dari garis pantai titik

0 ke arah laut sejauh maksimal 12 mil yang merupakan

perairan laut Provinsi Sumatera Selatan.

16. Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau

sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi)

beserta kesatuan ekosistemnya.

17. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam

suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk

fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi

budidaya.

18. Kawasan adalah bagian Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil yang memiliki fungsi tertentu yang ditetapkan

berdasarkan kriteria karakteristik fisik, biologi, sosial,

dan ekonomi untuk dipertahankan keberadaannya.

19. Zona adalah ruang yang penggunaannya disepakati

bersama antara berbagai pemangku kepentingan dan

telah ditetapkan status hukumnya.

20. Zonasi adalah suatu bentuk rekayasa teknik

pemanfaatan ruang melalui penetapan batas-batas

fungsional sesuai dengan potensi sumberdaya dan daya

dukung serta proses-proses ekologis yang berlangsung

sebagai satu kesatuan dalam ekosistem pesisir.

21. Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuh-

tumbuhan, hewan, organisme dan non organisme lain

Page 8: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

8

serta proses yang menghubungkannya dalam

membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktivitas.

22. Kawasan Pemanfaatan Umum adalah bagian dari wilayah

pesisir yang ditetapkan peruntukkannya bagi berbagai

sektor kegiatan.

23. Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil adalah kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil

dengan ciri khas tertentu yang dilindungi untuk

mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil secara berkelanjutan yang setara dengan

kawasan lindung dalam Undang-Undang Nomor 26

Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

24. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan

fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan

hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber

daya buatan dalam hal ini Taman Nasional Sembilang.

25. Perikanan Budidaya adalah kegiatan untuk memelihara,

membesarkan dan/atau membiakkan ikan dan memanen

hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol.

26. Perikanan Tangkap adalah kegiatan untuk memperoleh

ikan di perairan yang tidak dalam keadaan

dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk

kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,

mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,

mengolah, dan/atau mengawet-kannya.

27. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan

perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu

sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal

bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau

bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas

keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang

pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan

antar moda transportasi.

28. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan

kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan

Page 9: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

9

dan pengusahaan mineral, minyak dan gas bumi, pasir

laut, dan atau batubara yang meliputi penyelidikan

umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,

penambangan, pengolahan dan pemurnian,

pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca

tambang.

29. Zona Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi

utama pariwisata atau memiliki potensi untuk

pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh

penting dalam satu atau lebih aspek, seperti

pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,

pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung

lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

30. Kawasan Konservasi Perairan adalah perairan yang

dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi untuk

mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan

lingkungannya secara berkelanjutan.

31. Bencana Pesisir adalah kejadian karena peristiwa alam

atau karena perbuatan setiap orang yang menimbulkan

perubahan sifat fisik dan/atau hayati pesisir dan

mengakibatkan korban jiwa, harta, dan/atau kerusakan

di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

32. Masyarakat adalah masyarakat yang terdiri atas

masyarakat lokal, dan masyarakat tradisional yang

bermukim di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

33. Masyarakat Lokal adalah kelompok masyarakat yang

menjalankan tata kehidupan sehari-hari berdasarkan

kebiasaan yang sudah diterima sebagai nilai-nilai yang

berlaku umum, tetapi tidak sepenuhnya bergantung pada

sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil tertentu.

34. Masyarakat Tradisional adalah masyarakat perikanan

tradisional yang masih diakui hak tradisionalnya dalam

melakukan kegiatan penangkapan ikan atau kegiatan

lainnya yang sah di daerah tertentu yang berada dalam

perairan kepulauan sesuai dengan kaidah hukum laut

internasional.

Page 10: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

10

35. Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut

Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk

oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan

aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan

dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan

demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

36. Mitigasi Bencana adalah upaya untuk mengurangi risiko

bencana, baik secara struktur atau fisik melalui

pembangunan fisik alami dan/atau buatan maupun non

struktur atau non fisik melalui peningkatan kemampuan

menghadapi ancaman bencana di wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil.

37. Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang

selanjutnya disebut Sumber Daya adalah sumber daya

hayati, sumber daya nonhayati sumber daya buatan, dan

jasa-jasa lingkungan; sumber daya hayati meliputi ikan,

terumbu karang, padang lamun, mangrove beserta flora

dan fauna yang ada di dalamnya dan biota laut lain;

sumber daya nonhayati meliputi pasir, air laut, mineral

dasar laut; sumber daya buatan meliputi infrastruktur

laut yang terkait dengan kelautan dan perikanan, dan

jasa-jasa lingkungan berupa keindahan alam, permukaan

dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan

kelautan dan perikanan serta energi gelombang laut yang

terdapat di wilayah pesisir.

38. Rehabilitasi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil

adalah proses pemulihan dan perbaikan kondisi

ekosistem atau populasi yang telah rusak.

39. Zona Pelabuhan adalah kawasan yang diperuntukkan

penggunaannya untuk kegiatan daerah lingkungan kerja

dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan serta

pemanfaatan wilayah kerja operasional pelabuhan

perikanan.

40. Daerah Lingkungan Kerja yang selanjutnya disingkat

(DLKr) adalah wilayah kerja yang dipergunakan untuk

pemanfaatan pelabuhan umum.

Page 11: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

11

41. Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan yang

selanjutnya disingkat (DLKp) adalah wilayah kepentingan

pelabuhan yang mencakup kawasan pemanfaatan

pelabuhan secara umum.

42. Zona Pertambangan adalah kawasan yang diperuntukkan

kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam dengan

pertambangan.

43. Arahan Pengendalian adalah kegiatan–kegiatan

pencegahan pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak

menganut norma lingkungan.

44. Arahan Pemberian Insentif dan Disinsentif adalah arahan

yang diterapkan untuk memberikan imbalan terhadap

pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata

ruang dan arahan untuk mencegah, membatasi

pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak

sejalan dengan rencana tata ruang.

45. Gugatan Perwakilan adalah gugatan yang berupa hak

kelompok kecil masyarakat untuk bertindak mewakili

masyarakat dalam jumlah besar dalam upaya

mengajukan tuntutan berdasarkan kesamaan

permasalahan, fakta hukum dan tuntutan ganti

kerugian.

46. Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang selanjutnya

disingkat TKPRD adakah tim ad-hoc yang dibentuk

untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor

26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Daerah

Provinsi dan di Daerah Kabupaten/Kota, dan mempunyai

fungsi membantu pelaksanaan tugas Gubernur dan

Bupati/Walikota dalam pelaksanaan koordinasi penataan

ruang di daerah.

47. Izin Lokasi Perairan adalah izin lokasi sebagaimana

dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di

bidang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil.

Page 12: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

12

48. Izin Pengelolaan adalah Izin yang diberikan untuk

melakukan kegiatan pemanfaatan sumber daya perairan

pesisir.

49. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau badan

usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun tidak.

Bagian Kedua

Ruang Lingkup

Pasal 2

(1) Ruang lingkup cakupan wilayah pengaturan RZWP-3-K

Provinsi meliputi:

a. ke arah darat mencakup batas wilayah administrasi

kecamatan di wilayah pesisir; dan

b. ke arah laut sejauh 12 (dua belas) mil laut diukur

dari garis pantai pada saat pasang tertinggi ke arah

laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

(2) Pengaturan pemanfaatan RZWP-3-K sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a diatur dalam RTRW

dan/atau RDTR yang berlaku.

Pasal 3

Ruang Lingkup Pengaturan pada Peraturan Daerah ini

meliputi:

a. ketentuan umum;

b. jangka waktu;

c. kebijakan dan strategi penataan ruang WP3K;

d. rencana alokasi ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil;

e. peraturan pemanfaatan ruang;

f. mitigasi bencana;

g. indikasi program;

h. pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang ;

i. pembinaan, monitoring dan evaluasi;

j. hak, kewajiban dan peran serta masyarakat;

k. kelembagaan;

l. gugatan perwakilan;

m. ketentuan penyidikan;

n. sanksi;

o. ketentuan pidana;

Page 13: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

13

p. ketentuan peralihan;

q. ketentuan lain-lain; dan

r. ketentuan penutup.

Bagian Ketiga

Asas

Pasal 4

RZWP-3-K Provinsi didasarkan atas asas:

a. keberlanjutan;

b. konsistensi;

c. keterpaduan;

d. kepastian hukum;

e. kemitraan;

f. pemerataan;

g. peran serta masyarakat;

h. keterbukaan;

i. desentralisasi;

j. akuntabilitas;

k. keadilan; dan

l. budaya.

Bagian Keempat

Fungsi dan Tujuan

Pasal 5

RZWP-3-K Provinsi berfungsi sebagai:

a. dasar perencanaan pengembangan wilayah pesisir dan

pulau–pulau kecil;

b. dasar pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan pulau–

pulau kecil; dan

c. dasar pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang

dalam penataan wilayah pesisir dan pulau–pulau kecil.

Pasal 6

RZWP-3-K Provinsi bertujuan untuk:

a. melindungi, mengkonservasi, merehabilitasi, memanfaat-

kan, dan memperkaya sumber daya pesisir dan pulau-

pulau kecil serta sistem ekologisnya secara

berkelanjutan;

Page 14: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

14

b. menciptakan keharmonisan dan sinergi antara

Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan

sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil;

c. memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga

pemerintah dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan,

dan pengawasan serta mendorong inisiatif masyarakat

dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau

kecil agar tercapai keadilan, keseimbangan, dan

keberkelanjutan; dan

d. meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya

masyarakat melalui peran serta masyarakat dalam

pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil.

BAB II

JANGKA WAKTU

Pasal 7

(1) Jangka waktu RZWP-3-K Provinsi adalah 20 (dua puluh)

tahun.

(2) RZWP-3-K Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun.

(3) Peninjauan kembali RZWP-3-K dapat dilakukan lebih dari

1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun, apabila terjadi

perubahan lingkungan strategis berupa :

a. bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan

peraturan perundang-undangan;

b. perubahan batas teritorial negara yang ditetapkan

dengan undang-undang; dan/atau

c. perubahan batas wilayah daerah yang ditetapkan

dengan undang-undang.

(4) Peninjauan kembali dalam waktu kurang dari 5 (lima)

tahun dilakukan apabila terjadi perubahan kebijakan

dan strategi nasional yang mempengaruhi pemanfaatan

ruang provinsi.

(5) Mekanisme peninjauan kembali RZWP-3-K sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 15: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

15

BAB III

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WP3K

Pasal 8

Kebijakan dan strategi dalam RZWP-3-K meliputi:

a. Kebijakan dan Strategi Aspek Ekologi;

b. Kebijakan dan Strategi Aspek Ekonomi;

c. Kebijakan dan Strategi Aspek Sosial-Budaya; dan

d. Kebijakan dan Strategi Aspek Kelembagaan.

Pasal 9

(1) Kebijakan dan strategi aspek ekologi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 huruf a meliputi:

a. pengelolaan Kawasan Konservasi untuk melindungi,

melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman

hayati laut, pemeliharaan dan pengembangan

kawasan konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil;

b. penatakelolaan pemanfaatan ruang dan perairan

pesisir dan pulau-pulau kecil;

c. peningkatan dan pemeliharaan kualitas, dan daya

dukung lingkungan hidup;

d. peningkatan upaya mitigasi bencana alam dan/atau

akibat aktivitas manusia (sosial); dan

e. peningkatan kualitas ekosistem penting pesisir.

(2) Strategi pengelolaan Kawasan Konservasi untuk

melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan

keanekaragaman hayati laut, pemeliharaan dan

pengembangan kawasan konservasi wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a meliputi:

a. mengusulkan penetapan kawasan konservasi

perairan sesuai potensi luas wilayah perairan;

b. mewujudkan pengelolaan kawasan konservasi

perairan sesuai dengan fungsi dan peruntukkannya;

c. meningkatkan dukungan stakeholders terhadap

program konservasi perairan; dan

Page 16: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

16

d. membentuk kawasan konservasi perairan dan

perlindungan biota laut dilindungi dan terancam

punah.

(3) Strategi penatakelolaan pemanfaatan ruang dan perairan

pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b meliputi:

a. mengatur pengelolaan wilayah pesisir terpadu

berdasarkan prinsip-prinsip keadilan; dan

b. meningkatkan partisipasi aktif masyarakat.

(4) Strategi peningkatan dan pemeliharaan kualitas dan daya

dukung lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c meliputi:

a. menciptakan kawasan pesisir yang bebas dari limbah

padat (sampah), baik organik maupun non-organik;

dan

b. meningkatkan kualitas perairan pesisir sesuai dengan

baku mutu nasional.

(5) Strategi peningkatan upaya mitigasi bencana alam

dan/atau akibat aktivitas manusia (sosial) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi:

a. meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat

terhadap resiko bencana kebakaran hutan;

b. meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat

terhadap resiko bencana banjir di wilayah pesisir;

c. melindungi penduduk di desa-desa pesisir terhadap

gangguan kesehatan sebagai akibat

kontaminasi/pencemaran oleh industri dan rumah

tangga; dan

d. meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap

kualitas lingkungan wilayah pesisir yang sehat.

(6) Strategi peningkatan kualitas ekosistem penting pesisir

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi:

a. meningkatkan pemahaman dan partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan mangrove;

b. merehabilitasi mangrove;

c. meningkatkan upaya pengelolaan dan partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan terumbu karang;

Page 17: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

17

d. merehabilitasi terumbu karang menggunakan metode

yang sesuai; dan

e. memanfaatkan tanah timbul untuk sabuk hijau.

Pasal 10

(1) Kebijakan dan strategi aspek ekonomi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 huruf b meliputi:

a. peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan

pulau-pulau kecil melalui penguatan sektor

perikanan; dan

b. pengembangan potensi ekonomi wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil berbasis jasa lingkungan.

(2) Strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir

dan pulau-pulau kecil melalui penguatan sektor

perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

meliputi :

a. mengembangkan budidaya laut berdasarkan potensi

lokal;

b. mengelola Sumber Daya Ikan dengan pendekatan

ekosistem;

c. menyediakan sarana dan prasarana usaha perikanan

tangkap;

d. pemberdayaan perempuan pesisir dan pulau – pulau

kecil dalam usaha pengolahan hasil perikanan; dan

e. meningkatkan koordinasi antar instansi dalam

pengelolaan usaha perikanan.

(3) Strategi pengembangan potensi ekonomi wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil berbasis jasa lingkungan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi :

a. mengembangkan obyek wisata bahari yang

berwawasan lingkungan dan berciri lokal;

b. menyediakan sistem informasi terpadu tentang

kepariwisataan bahari;

c. meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat

dalam pengelolaan obyek wisata bahari dan pulau-

pulau kecil; dan

d. menerapkan kegiatan penambangan yang

berkelanjutan dan menjaga kualitas lingkungan laut.

Page 18: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

18

Pasal 11

(1) Kebijakan dan strategi aspek sosial budaya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 huruf c meliputi:

a. peningkatan kualitas sumber daya manusia

masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil; dan

b. pembangunan nilai-nilai budaya masyarakat dalam

pengelolaan wilayah pesisir.

(2) Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia

masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

a. meningkatkan taraf pendidikan masyarakat; dan

b. meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

(3) Strategi pembangunan nilai-nilai budaya masyarakat

dalam pengelolaan wilayah pesisir sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi :

a. menguatkan nilai-nilai budaya lokal masyarakat

pesisir dalam pengelolaan dan pemanfaatan

sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil; dan

b. mengelola sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil

berbasis kearifan lokal.

Pasal 12

(1) Kebijakan dan strategi aspek kelembagaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 huruf d meliputi :

a. peningkatan kualitas sumber daya manusia penegak

hukum; dan

b. penguatan produk-produk hukum dan kelembagaan

yang mendukung proses penegakannya.

(2) Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia

penegak hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a meliputi:

a. meningkatkan kemampuan aparat penegak Hukum;

dan

b. meningkatkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan

aparat penegak hukum.

Page 19: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

19

(3) Strategi penguatan produk-produk hukum dan

kelembagaan yang mendukung proses penegakannya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:

a. pembentukan produk hukum daerah yang

mendukung pelaksanaan RZWP-3-K; dan

b. membentuk lembaga teknis yang melakukan

pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan RZWP-3-K.

BAB IV

RENCANA ALOKASI RUANG WILAYAH PESISIR

DAN PULAU-PULAU KECIL

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 13

(1) Rencana alokasi ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil meliputi:

a. kawasan pemanfaatan umum;

b. kawasan konservasi; dan

c. alur laut.

(2) Alokasi ruang dalam Pemanfaatan Umum sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk wilayah perairan

laut sampai dengan 2 (dua) mil laut diutamakan untuk

Kawasan Konservasi, ruang penghidupan dan akses

kepada nelayan kecil, nelayan tradisional, pembudidaya

ikan kecil, dan wisata bahari berkelanjutan.

(3) Rencana alokasi ruang wilayah pesisir dan pulau pulau

kecil provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dijabarkan lebih lanjut dalam zona dan dituangkan

dalam peta skala 1 : 250.000.

(4) Rencana alokasi ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil provinsi pada kawasan pemanfaatan umum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dijabarkan lebih lanjut dalam zona dan/atau sub zona

dan dituangkan dalam peta skala 1 : 50.000.

(5) Rencana alokasi ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil daerah/ provinsi di dalam zona dan sub zona

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)

Page 20: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

20

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua

Kawasan Pemanfaatan Umum

Pasal 14

Kawasan pemanfaatan umum sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13 ayat (1) huruf a terdiri atas:

a. Zona perikanan tangkap yang selanjutnya disebut KPU-

PT;

b. Zona perikanan budidaya yang selanjutnya disebut KPU-

BD;

c. Zona pelabuhan yang selanjutnya disebut KPU-PL;

d. Zona pariwisata yang selanjutnya disebut KPU-W; dan

e. Zona pertambangan yang selanjutnya disebut KPU-TB.

Paragraf 1

Zona Perikanan Tangkap

Pasal 15

(1) KPU-PT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a

meliputi:

a. sub zona perikanan tangkap pelagis yang selanjutnya

disebut KPU-PT-P;

b. sub zona perikanan tangkap demersal yang

selanjutnya disebut KPU-PT-D; dan

c. sub zona perikanan tangkap pelagis – demersal yang

selanjutnya disebut KPU-PT-PD.

(2) KPU-PT-P sebagaimana pada ayat (1) huruf a meliputi

perairan sekitar:

a. Kecamatan Banyuasin II dengan kode sub zona KPU-

PT-P-01, KPU-PT-P-02 dan KPU-PT-P-03;

b. Kecamatan Makarti Jaya dengan kode sub zona KPU-

PT-P-04;

c. Kecamatan Muara Sugihan dan Air Sugihan dengan

kode sub zona KPU-PT-P-05; dan

d. Kecamatan Air Sugihan dan Tulung Selapan dengan

kode sub zona KPU-PT-P-06.

Page 21: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

21

(3) KPU-PT-D sebagaimana pada ayat (1) huruf b meliputi

perairan sekitar:

a. Kecamatan Banyuasin II dengan kode sub zona KPU-

PT-D-01, KPU-PT-D-02, KPU-PT-D-03 dan KPU-PT-D-

04; dan

b. Kecamatan Makarti Jaya, Air Saleh, Muara Sugihan,

Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Sungai

Menang dengan kode sub zona KPU-PT-D-05.

(4) KPU-PT-PD sebagaimana pada ayat (1) huruf c meliputi

perairan sekitar:

a. Kecamatan Banyuasin II dengan kode sub zona KPU-

PT-PD-01, KPU-PT-PD-02 dan KPU-PT-PD-03;

b. Kecamatan Makarti Jaya, Air Saleh dan Muara

Sugihan dengan kode sub zona KPU-PT-PD-04;

c. Kecamatan Air Sugihan dengan kode sub zona KPU-

PT-PD-05;

d. Kecamatan Tulung Selapan dengan kode sub zona

KPU-PT-PD-06, KPU-PT-PD-07 dan KPU-PT-PD 08;

dan

e. Kecamatan Cengal dengan kode sub zona KPU-PT-PD-

09.

(5) Arahan pemanfaatan kawasan pemanfaatan umum Zona

Perikanan Tangkap dilakukan dengan cara:

a. pemanfaatan sumber daya ikan secara lestari dan

berkelanjutan;

b. rasionalisasi daerah penangkapan ikan agar tepat

lokasi dan tepat musim serta tidak tumpang tindih

atau mengganggu daerah pemijahan ikan;

c. pengembangan teknologi alat tangkap ramah

lingkungan; dan

d. penerapan teknologi rantai dingin pasca tangkap

untuk menjaga kualitas hasil tangkapan.

(6) Kawasan pemanfaatan umum Zona Perikanan Tangkap

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada

ruang kawasan pemanfaatan umum dengan titik

koordinat dan luasan sebagaimana tercantum dalam

Page 22: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

22

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Zona Perikanan Budidaya

Pasal 16

a. KPU-BD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b

meliputi sub zona perikanan budidaya laut yang

selanjutnya disebut KPU-BD-BL.

b. Sub zona perikanan budidaya sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi:

a. Kecamatan Banyuasin II dengan kode sub zona KPU-

BD-BL-01;

b. Kecamatan Muara Sugihan dengan kode sub zona

KPU-BD-BL-02;

c. Kecamatan Air Sugihan dengan kode sub zona KPU-

BD-BL-03;

d. Kecamatan Air Sugihan dan Tulung Selapan dengan

kode sub zona KPU-BD-BL-04;

e. Kecamatan Tulung Selapan dengan kode sub zona

KPU-BD-BL-05; dan

f. Kecamatan Sungai Menang dengan kode sub zona

KPU-BD-BL-06.

c. Arahan pemanfaatan kawasan pemanfaatan umum Zona

Perikanan Budidaya dilakukan dengan cara:

a. pemanfaatan budidaya laut dilaksanakan secara

lestari dan berkelanjutan;

b. penerapan teknologi budidaya laut dilakukan dengan

teknologi yang produktif dan berkelanjutan; dan

c. penerapan teknologi rantai dingin pasca panen hasil

budidaya untuk menjaga kualitas hasil budidaya.

d. Kawasan pemanfaatan umum Zona Perikanan Budidaya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada

ruang kawasan pemanfaatan umum dengan titik

koordinat dan luasan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Daerah ini.

Page 23: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

23

Paragraf 3

Zona Pelabuhan

Pasal 17

(1) KPU-PL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c

terdiri atas:

a. Sub Zona DLKr dan DLKp yang selanjutnya disebut

KPU-PL-DLK; dan

b. Sub Zona Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan

Perikanan yang selanjutnya disebut KPU-PL-WKO.

(2) KPU-PL-DLK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a terdiri atas Sub Zona DLKr dan DLKp yang meliputi:

a. Kecamatan Banyuasin II (Tanjung Api-api) dengan

kode sub zona KPU-PL-DLK-01;

b. Kecamatan Banyuasin II (Tanjung Carat) dengan kode

sub zona KPU-PL-DLK-02;

c. Kecamatan Air Sugihan dengan kode sub zona KPU-

PL-DLK-03; dan

d. Kecamatan Tulung Selapan dengan kode sub zona

KPU-PL-DLK-04; dan

(3) KPU-PL-WKO sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b terdiri atas:

a. Wilayah kerja operasional Pelabuhan Perikanan

Tanjung Carat dengan kode sub zona KPU-PL-WKO-

01; dan

b. Wilayah kerja operasional Pelabuhan Perikanan

Sungai Lumpur Kecamatan Cengal dengan kode sub

zona KPU-PL-WKO-02.

(4) Arahan pemanfaatan kawasan pemanfaatan umum Zona

Pelabuhan dilakukan dengan cara:

a. peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan;

b. peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan

perikanan;

c. peningkatan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang

pelabuhan; dan

d. pengawasan dan pengendalian kegiatan

kepelabuhanan.

Page 24: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

24

(5) Kawasan pemanfaatan umum Zona Pelabuhan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada

ruang kawasan pemanfaatan umum dengan titik

koordinat dan luasan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 4

Zona Pariwisata

Pasal 18

(1) KPU-W sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf d

yaitu Sub Zona Wisata Alam Pantai/Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil yang selanjutnya disebut KPU-W-P3K.

(2) Sub Zona Wisata Alam Pantai/Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat di

Tanjung Menjangan Kecamatan Sungai Menang dengan

kode sub zona KPU-W-P3K-01.

(3) Arahan pemanfaatan kawasan pemanfaatan umum Zona

Pariwisata dilakukan dengan cara:

a. peningkatan daya tarik destinasi wisata;

b. peningkatan sarana dan prasarana wisata;

c. peningkatan manajemen kepariwisataan; dan/atau

d. pengawasan dan pengendalian dampak kegiatan

pariwisata di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

(4) Kawasan pemanfaatan umum Zona Pariwisata

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada

ruang kawasan pemanfaatan umum dengan titik

koordinat dan luasan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 5

Zona Pertambangan

Pasal 19

(1) Kawasan pemanfaatan umum Zona Pertambangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf e yaitu Sub

Zona Pertambangan Pasir Laut yang selanjutnya disebut

KPU-TB-PS.

Page 25: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

25

(2) Sub Zona Pertambangan Pasir Laut sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdapat di perairan Selat Bangka

dengan kode Sub Zona KPU-TB-PS-01.

(3) Arahan pemanfaatan umum zona pertambangan

dilakukan dengan cara:

a. pertambangan pasir laut yang berwawasan

lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

b. pertambangan pasir dengan meminimalisir dampak

negatif terhadap sumber daya kelautan dan

perikanan; dan

c. pengawasan dan pengendalian dampak kegiatan

pertambangan di wilayah pertambangan pasir Selat

Bangka.

(4) Kawasan pemanfaatan umum Zona Pertambangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada

ruang kawasan pemanfaatan umum dengan titik

koordinat dan luasan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketiga

Kawasan Konservasi

Paragraf 1

Umum

Pasal 20

Kawasan Konservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

ayat (1) huruf b meliputi:

a. kawasan konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil (KKP3K); dan

b. kawasan lindung.

Paragraf 2

Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil

Pasal 21

(1) Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a

terdapat di Pulau Maspari Kecamatan Tulung Selapan

Page 26: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

26

Kabupaten Ogan Komering Ilir dan perairan di sekitarnya

dengan kode KKP3K-01.

(2) Arahan zona pemanfaatan kawasan konservasi di wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dengan cara:

a. konservasi diarahkan untuk perlindungan ekosistem

terumbu karang, ekosistem pulau kecil, ekosistem

pantai dan penyu; dan

b. arahan zona pemanfaatan mengikuti Rencana

Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi.

(3) Penjabaran zona pemanfaatan kawasan konservasi di

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) akan diatur lebih lanjut sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Kawasan konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan

pada ruang kawasan konservasi di wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil dengan titik koordinat dan luasan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Daerah ini.

Paragraf 3

Kawasan Lindung

Pasal 22

(1) Kawasan Lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20

huruf b yaitu Taman Nasional Sembilang dengan kode

TN-01.

(2) Arahan pemanfaatan dan pengaturan Taman Nasional

Sembilang dilaksanakan sesuai kewenangan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Rincian titik koordinat dan luas kawasan Taman Nasional

Sembilang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 27: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

27

Bagian Keempat

Alur Laut

Paragraf 1

Umum

Pasal 23

Alur Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)

huruf c terdiri atas :

a. Alur pelayaran dan/atau perlintasan yang selanjutnya

disebut dengan AL-AP.

b. Pipa/kabel bawah laut yang selanjutnya disebut AL-APK.

Paragraf 2

Alur Pelayaran dan/atau Perlintasan

Pasal 24

(1) Alur pelayaran dan/atau perlintasan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 huruf a dengan kode AL-AP

terdapat di Perairan Selat Bangka;

(2) Alur pelayaran dan/atau perlintasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Alur Pelayaran Nasional Banyuasin - Bangka Belitung

dengan kode AL-AP-PN-01;

b. Alur Pelayaran Nasional Tanjung Api-Api – Muntok

dengan kode AL-AP-PN-02;

c. Alur Pelayaran Internasional dengan kode AL-AP-PI-

01 mulai dari arah Provinsi Lampung melalui perairan

laut Sungai Menang sampai dengan perbatasan

Provinsi Jambi; dan

d. Alur Pelayaran Internasional dengan kode AL-AP-PI-

02 mulai dari arah Provinsi Lampung melalui perairan

laut Sungai Menang sampai dengan perbatasan

Provinsi Jambi.

(3) Alur pelayaran dan/atau perlintasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dialokasikan pada alur laut

dengan titik koordinat dan luasan sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Page 28: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

28

Paragraf 3

Pipa / Kabel Bawah Laut

Pasal 25

(1) Pipa/Kabel Bawah Laut sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 23 huruf b terdiri dari :

a. Alur Pipa Minyak dan Gas yang selanjutnya disebut

AL-APK-GM-01;

b. Alur Kabel Listrik yang selanjutnya disebut AL-APK-

KL-01; dan

c. Alur Kabel Telekomunikasi yang selanjutnya disebut

AL-APK-KT-01.

(2) Alur Pipa Minyak dan Gas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a mulai dari Tanjung Api – Api bagian

Utara melintasi perairan laut Selat Bangka menuju

perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi

Bangka Belitung.

(3) Alur Kabel Listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b mulai dari Tanjung Api – Api bagian Barat

melintasi perairan laut Selat Bangka menuju perbatasan

Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung.

(4) Alur Kabel Telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c mulai dari Tanjung Api – Api bagian

Barat Daya melintasi perairan laut Selat Bangka menuju

perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi

Bangka Belitung.

(5) Arahan pemanfaatan Pipa / Kabel Bawah Laut

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. instalasi pipa dan kabel bawah laut dipasang di dan

dari Tanjung Api-api ke Muntok, Provinsi Bangka

Belitung; dan

b. pemasangan pipa/kabel harus dibenamkan pada

substrat dasar perairan dengan kedalaman tertentu

sesuai dengan batimetri perairan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6) Pipa/Kabel Bawah Laut sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dialokasikan pada alur laut dengan titik

koordinat dan luasan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Daerah ini.

Page 29: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

29

BAB V

PERATURAN PEMANFAATAN RUANG

Pasal 26

(1) Peraturan pemanfaatan ruang terdiri atas:

a. kegiatan yang diperbolehkan;

b. kegiatan yang tidak diperbolehkan; dan

c. kegiatan yang hanya dapat dilakukan setelah

memperoleh izin.

(2) Peraturan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a berupa kegiatan yang akan

dialokasikan pada suatu ruang, tidak mempunyai

pengaruh dan dampak sehingga tidak mempunyai

pembatasan dalam implementasinya, karena baik secara

fisik dasar ruang maupun fungsi ruang sekitar saling

mendukung dan terkait.

(3) Peraturan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b berupa kegiatan yang sama sekali

tidak diperbolehkan pada suatu ruang, karena merusak

lingkungan dan mengganggu kegiatan lain yang ada

disekitarnya.

(4) Peraturan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf c berupa kegiatan yang diizinkan

untuk dialokasikan pada suatu ruang, namun

mempunyai pembatasan, sehingga pengalokasiannya

bersyarat.

(5) Rincian mengenai peraturan pemanfaatan ruang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Daerah ini.

BAB VI

MITIGASI BENCANA

Pasal 27

Dalam menyusun rencana pengelolaan dan pemanfaatan

wilayah pesisir dan pulau–pulau kecil terpadu, Pemerintah

Provinsi wajib memasukkan dan melaksanakan bagian yang

memuat mitigasi bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil sesuai dengan jenis, tingkat, dan wilayahnya.

Page 30: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

30

Pasal 28

Mitigasi bencana wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dan/atau

Masyarakat.

Pasal 29

Penyelenggaraan mitigasi bencana wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28

dilaksanakan dengan memperhatikan aspek:

a. sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat;

b. kelestarian lingkungan hidup;

c. kemanfaatan dan efektivitas; dan

d. lingkup luas wilayah.

Pasal 30

(1) Setiap orang yang berada di wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil wajib melaksanakan mitigasi bencana

terhadap kegiatan yang berpotensi mengakibatkan

kerusakan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

(2) Mitigasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui kegiatan struktur/fisik dan/atau non

struktur/nonfisik.

(3) Pilihan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditentukan oleh instansi yang berwenang.

(4) Ketentuan mengenai mitigasi bencana sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 30 ayat (1) diatur

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

BAB VII

INDIKASI PROGRAM

Pasal 31

(1) Indikasi program pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil berpedoman pada rencana alokasi

ruang dan peraturan pemanfaatan ruang.

(2) Indikasi program pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam

rencana zonasi dan dilaksanakan dengan

Page 31: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

31

menyelenggarakan penatagunaan sumber daya wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil.

(3) Indikasi program pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil dilaksanakan melalui penyusunan dan

pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta sumber

pendanaannya.

(4) Indikasi program sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

disusun berdasarkan indikasi program utama dengan

waktu pelaksanaan selama 20 (dua puluh) tahun dan

dijabarkan lebih lanjut setiap 5 (lima) tahun.

(5) Pendanaan indikasi program bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, dan/atau sumber pendapatan lain

yang sah.

(6) Prioritas pelaksanaan pembangunan wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil disusun berdasarkan atas perkiraan

kemampuan pembiayaan dan kegiatan yang sesuai

arahan umum pembangunan daerah.

(7) Indikasi program sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB VIII

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN

RUANG

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 32

(1) Pengawasan dan pengendalian dalam pemanfaatan ruang

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dilakukan melalui

pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur sesuai sifat

pekerjaannya diberikan wewenang kepolisian khusus

untuk menjamin terselenggaranya pemanfaatan ruang di

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Sumatera Selatan

secara terpadu dan berkelanjutan.

(2) Masyarakat dapat berperan serta dalam pengawasan

pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Page 32: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

32

Bagian Kedua

Pengawasan

Pasal 33

(1) Pengawasan pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil Sumatera Selatan terdiri atas

pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan

RZWP-3-K.

(2) Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan

RZWP-3-K sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan secara terkoordinasi dengan instansi terkait

sesuai dengan kewenangannya.

(3) Pengawasan secara terkoordinasi dengan instansi terkait

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan

cara:

a. pengumpulan dan perolehan dokumen rencana

pengelolaan;

b. pertukaran data dan informasi;

c. tindak lanjut laporan/pengaduan;

d. pemeriksaan sampel; dan

e. kegiatan lain dalam menunjang pelaksanaan

pengawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

(4) Pengawasan terhadap pemanfaatan wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan berdasarkan alokasi ruang yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini.

Pasal 34

Pengawasan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32 ayat (2) dilakukan melalui penyampaian laporan

dan/atau pengaduan kepada Gubernur atau pejabat yang

ditunjuk oleh Gubernur.

Page 33: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

33

Bagian Ketiga

Pengendalian

Paragraf 1

Umum

Pasal 35

(1) Arahan pengendalian pemanfaatan ruang menjadi acuan

pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil.

(2) Arahan pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. ketentuan perizinan;

b. ketentuan pemberian insentif dan disinsentif;

c. sanksi; dan/atau

d. rehabilitasi.

Paragraf 2

Ketentuan Perizinan

Pasal 36

(1) Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

35 ayat (2) huruf a, merupakan alat pengendali

pemanfaatan ruang yang menjadi kewenangan

Pemerintah Daerah berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan melalui proses administrasi dan

teknis yang harus dipenuhi sebelum kegiatan

pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

dilaksanakan.

(2) Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertujuan untuk menjamin kesesuaian pemanfaatan

ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang

ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini.

(3) Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas:

a. Izin lokasi perairan; dan

b. Izin pengelolaan.

Paragraf 3

Izin Lokasi Perairan

Pasal 37

Gubernur memberikan Izin Lokasi Perairan sampai dengan 12

(dua belas) mil laut dari garis pantai kecuali yang menjadi

kewenangan Menteri yang diatur sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Page 34: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

34

Pasal 38

Izin Lokasi Perairan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36

ayat (3) huruf a, tidak dapat diberikan pada zona inti di

kawasan konservasi, alur laut, kawasan pelabuhan, dan

pantai umum.

Pasal 39

(1) Orang perseorangan, pelaku usaha, korporasi, atau

koperasi untuk memiliki Izin Lokasi Perairan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 harus

mengajukan permohonan kepada Gubernur melalui

pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara

elektronik.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan

teknis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Paragraf 4

Izin Pengelolaan

Pasal 40

Izin Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat

(3) huruf b diberikan kepada:

a. orang perseorangan warga negara Indonesia;

b. korporasi yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia;

atau

c. koperasi yang dibentuk oleh masyarakat.

Pasal 41

(1) Orang perseorangan, korporasi atau koperasi yang

melakukan pemanfaatan sumber daya perairan pesisir

dan perairan pulau-pulau kecil untuk kegiatan:

a. produksi garam;

b. biofarmakologi laut;

c. bioteknologi laut;

d. pemanfaatan air laut selain energi; dan

e. wisata bahari;

f. pemasangan pipa dan kabel bawah laut; dan/atau

Page 35: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

35

g. pengangkatan benda muatan kapal tenggelam,

wajib memiliki Izin Pengelolaan.

(2) Izin Pengelolaan untuk kegiatan selain sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Izin Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diterbitkan oleh Gubernur sesuai dengan

kewenangannya.

Pasal 42

(1) Orang perseorangan, korporasi, atau koperasi untuk

memiliki Izin Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 40 harus mengajukan permohonan kepada

Gubernur.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memenuhi persyaratan administratif, teknis, dan

operasional sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 43

(1) Gubernur memberikan atau menolak permohonan Izin

Pengelolaan sejak permohonan diterima secara lengkap.

(2) Penolakan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diberikan secara tertulis disertai dengan alasan

penolakan.

(3) Penerbitan Izin Pengelolaan sumber daya perairan pesisir

dan perairan pulau-pulau kecil sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 44

(1 Izin Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 41 ayat

(1) dapat diperpanjang masa berlakunya untuk jangka waktu

yang sama apabila memenuhi persyaratan administratif,

teknis dan operasional sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 36: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

36

Paragraf 5

Perizinan Bagi Masyarakat Lokal dan Masyarakat Tradisional

Pasal 45

(1) Gubernur wajib memfasilitasi pemberian Izin Lokasi

Perairan dan Izin Pengelolaan kepada masyarakat lokal

dan masyarakat tradisional.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan

kepada masyarakat lokal dan masyarakat tradisional yang

melakukan pemanfaatan ruang dan sumber daya perairan

pesisir dan perairan pulau-pulau kecil untuk pemenuhan

kebutuhan hidup sehari-hari.

(3) Fasilitasi pemberian Izin Lokasi Perairan dan Izin

Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa

kemudahan dalam persyaratan dan pelayanan cepat.

Pasal 46

Kriteria masyarakat lokal dan masyarakat tradisional yang

melakukan kegiatan pemanfaatan ruang dan sumber daya

perairan pesisir dan perairan pulau-pulau kecil sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 47

Dalam memberikan Izin Lokasi dan Izin Pengelolaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (3) Gubernur

wajib mempertimbangkan:

a. kelestarian ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil;

b. ketersediaan lokasi dan/atau akses bagi Masyarakat Lokal

dan Masyarakat Tradisional untuk melakukan

pemanfaatan ruang dan sumber daya perairan pesisir dan

perairan pulau-pulau kecil;

c. nelayan kecil dan nelayan tradisional;

d. kepentingan nasional; dan

e. hak lintas damai bagi kapal asing.

Page 37: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

37

Paragraf 6

Ketentuan Pemberian Insentif dan Disinsentif

Pasal 48

(1) Ketentuan insentif merupakan upaya untuk memberikan

timbal balik terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan

dengan RZWP-3-K.

(2) Ketentuan insentif berfungsi untuk:

a. arahan penyusunan perangkat untuk mendorong

kegiatan yang sesuai dengan rencana zonasi;

b. katalisator perwujudan pemanfaatan zonasi; dan

c. stimulan untuk mempercepat perwujudan rencana

alokasi ruang.

(3) Ketentuan insentif terdiri atas:

a. ketentuan insentif kepada pemerintah daerah lainnya;

b. ketentuan insentif dari pemerintah provinsi kepada

pemerintah kabupaten/kota atau pemerintah provinsi

lainnya dalam bentuk pemberian kompensasi dari

pemerintah provinsi penerima manfaat kepada

pemerintah kabupaten/kota pemberi manfaat atas

manfaat yang diterima oleh pemerintah penerima

manfaat, arahan penyediaan sarana dan prasarana,

serta arahan pemberian publisitas atau promosi

daerah;

c. ketentuan insentif dari pemerintah provinsi kepada

masyarakat umum dalam bentuk arahan untuk

pemberian kompensasi insentif, arahan untuk

pengurangan retribusi, arahan untuk pemberian

imbalan, pemberian sewa ruang dan urun saham,

penyediaan sarana dan prasarana, pemberian

kemudahan perizinan dari pemerintah provinsi

penerima manfaat kepada masyarakat umum; dan

d. pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta

dan/atau pemerintah daerah lainnya.

Pasal 49

(1) Ketentuan disinsentif merupakan upaya untuk

memberikan timbal balik terhadap pelaksanaan kegiatan

yang tidak sejalan dengan RZWP-3-K.

Page 38: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

38

(2) Ketentuan disinsentif berfungsi untuk mencegah,

membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang

tidak sesuai dengan rencana zonasi.

(3) Ketentuan disinsentif terdiri atas:

a. ketentuan disinsentif dari Pemerintah Provinsi kepada

Pemerintah Kabupaten; dan

b. ketentuan disinsentif dari Pemerintah Provinsi kepada

masyarakat umum.

Paragraf 7

Rehabilitasi

Pasal 50

(1) Rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat

(2) huruf d dilakukan oleh pemerintah provinsi,

pemerintah kabupaten/kota, dan orang yang

memanfaatkan secara langsung atau tidak langsung

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

(2) Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

dilakukan apabila pemanfaatan wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil mengakibatkan kerusakan ekosistem

atau populasi yang melampaui kriteria kerusakan

ekosistem atau populasi.

(3) Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan terhadap:

a. terumbu karang;

b. mangrove;

c. lamun;

d. estuari;

e. teluk;

f. pantai; dan/atau

g. populasi ikan.

(4) Kriteria kerusakan dan tata cara rehabilitasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 39: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

39

BAB IX

PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 51

(1) Gubernur menyelenggarakan pembinaan melalui

Perangkat Daerah teknis terkait dalam rangka

pelaksanaan perizinan di wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan antara lain melalui koordinasi perizinan,

sosialisasi, bimbingan teknis, pengembangan informasi

dan komunikasi, penyebarluasan informasi,

pengembangan kesadaran dan tanggung jawab

masyarakat.

Pasal 52

(1) Gubernur menyelenggarakan monitoring dan evaluasi

melalui Organisasi Perangkat Daerah terkait terhadap

pelaksanaan perizinan di wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil sesuai dengan kewenangannya.

(2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dijadikan pertimbangan dalam peningkatan

kualitas pelaksanaan perizinan di wilayah perairan pesisir

sesuai dengan kewenangannya.

BAB X

HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Bagian Kesatu

Hak Masyarakat

Pasal 53

(1) Dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,

masyarakat berhak:

a. mengetahui RZWP-3-K Sumatera Selatan;

b. memperoleh akses terhadap bagian perairan pesisir

yang sudah diberi Izin Lokasi Perairan dan Izin

Pengelolaan;

Page 40: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

40

c. memperoleh informasi berkenaan dengan setiap

kegiatan pembangunan yang berada di wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil;

d. memperoleh manfaat atas pelaksanaan pengelolaan

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil;

e. mengajukan keberatan kepada pejabat yang

berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai

dengan RZWP-3-K Provinsi;

f. mengajukan peninjauan kembali izin yang telah

ditetapkan; dan

g. permintaan penghentian pembangunan yang tidak

sesuai dengan RZWP-3-K Provinsi kepada pejabat

yang berwenang.

(2) Pemerintah Daerah wajib mensosialisasikan RZWP-3-K

Provinsi melalui media informasi dan/atau langsung

kepada aparat dan masyarakat.

Bagian Kedua

Kewajiban Masyarakat

Pasal 54

Dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

Provinsi, masyarakat wajib:

a. mentaati RZWP-3-K Provinsi;

b. memanfaatkan ruang sesuai dengan izin;

c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan

izin pemanfaatan ruang;

d. memberikan akses terhadap pelaksanaan kegiatan

pembangunan yang sesuai dengan RZWP-3-K Provinsi;

e. menerapkan kaidah dan aturan pemanfaatan ruang yang

dipraktekkan masyarakat secara turun temurun dengan

memperhatikan faktor-faktor kelestarian lingkungan,

estetika lingkungan, lokasi, arahan pemanfaatan ruang,

serta dapat menjamin pemanfaatan ruang yang serasi,

selaras, dan seimbang; dan

f. memelihara kualitas sumber daya.

Page 41: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

41

Bagian Ketiga

Peran Serta Masyarakat

Pasal 55

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil dilakukan melalui:

a. proses perencanaan ruang;

b. pemanfaatan ruang; dan

c. pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Pasal 56

(1) Bentuk peran serta masyarakat dilakukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disampaikan secara lisan dan/atau tertulis kepada

Gubernur melalui organisasi perangkat daerah sesuai

dengan bidangnya.

(3) Pemerintah Daerah membangun sistem informasi dan

dokumentasi penyelenggaraan penataan ruang yang

dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

BAB XI

KELEMBAGAAN

Pasal 57

(1) Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan RZWP-

3-K Provinsi maka koordinasi dan kerjasama antar

sektor/antar daerah bidang penataan ruang wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil terintegrasi oleh Tim Koordinasi

Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Provinsi.

(2) Susunan, tugas, dan fungsi keanggotan TKPRD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan

ketentuan perundang-undangan.

Page 42: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

42

BAB XII

GUGATAN PERWAKILAN

Pasal 58

Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan ke

pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 59

(1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, organisasi

kemasyarakatan berhak mengajukan gugatan untuk

kepentingan pelestarian fungsi lingkungan.

(2) Organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. merupakan organisasi resmi di wilayah tersebut atau

organisasi nasional;

b. berbentuk badan hukum;

c. memiliki anggaran dasar yang dengan tegas

menyebutkan tujuan didirikannya organisasi

kemasyarakatan untuk kepentingan pelestarian

lingkungan; dan

d. telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran

dasar dan anggaran rumah tangganya.

(3) Hak mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terbatas pada tuntutan untuk melakukan

tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti kerugian

kecuali penggantian biaya atau pengeluaran yang nyata-

nyata dibayarkan.

BAB XIII

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 60

(1) Selain Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia,

penyidikan atas pelanggaran ketentuan di dalam

Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai

Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah yang diberi

wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 43: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

43

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang

untuk:

a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti

keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak

pidana di bidang penataan ruang WP-3-K agar

keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap

dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan

mengenai orang atau badan tentang kebenaran

perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak

pidana di bidang penataan ruang WP-3-K;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari pribadi

atau badan sehubungan dengan tindak pidana di

bidang penataan ruang WP-3-K;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan

dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak

pidana di bidang penataan ruang WP-3-K;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan

bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-

dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap

bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka

pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang

penataan ruang WP-3-K;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang

meninggalkan ruangan atau tempat pada saat

pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa

identitas orang atau dokumen yang dibawa;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak

pidana di bidang penataan ruang WP-3-K;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan

diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. membuat dan menandatangani berita acara

pemeriksaan;

k. menghentikan penyidikan;

Page 44: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

44

l. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran

penyidikan tindak pidana di bidang penataan ruang

WP-3-K; dan

m. mengadakan tindakan lain yang menurut hukum

dapat dipertanggung-jawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memberitahukan dimulainya penyidikan dan

menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut

umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

BAB XIV

SANKSI

Pasal 61

(1) Sanksi merupakan pengendalian pemanfaatan ruang dari

sebagian perairan pesisir dan pemanfaatan sebagian

pulau-pulau kecil yang tidak sesuai dengan Izin Lokasi

Perairan dan Izin Pengelolaan.

(2) Pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

yang tidak sesuai dengan Izin Lokasi Perairan dikenai

sanksi administratif berupa:

a. peringatan;

b. pembekuan sementara; dan/atau

c. pencabutan Izin Lokasi Perairan.

(3) Pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

yang tidak sesuai dengan Izin Pengelolaan dikenai sanksi

administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara kegiatan;

c. penutupan lokasi;

d. pencabutan izin;

e. pembatalan izin; dan/atau

f. denda administratif.

Page 45: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

45

BAB XV

KETENTUAN PIDANA

Pasal 62

Setiap orang yang melakukan pemanfaatan ruang sebagian

perairan pesisir dan sebagian pulau–pulau kecil yang tidak

mentaati ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26

dan tidak memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal

36 dikenai pidana kurungan dan/atau denda sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XVI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 63

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini :

(1) izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan dan telah

sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah ini tetap

berlaku sesuai dengan jangka waktu masa berlakunya;

(2) izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan tetapi

tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah ini,

dinyatakan berlaku dengan ketentuan:

a. untuk yang belum dilaksanakan pembangunannya,

izin tersebut disesuaikan dengan fungsi kawasan

berdasarkan Peraturan Daerah ini;

b. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya,

pemanfaatan ruang dilakukan sampai izin operasional

terkait habis masa berlakunya dan dilakukan

penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan

Peraturan Daerah ini;

c. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya

dan tidak memungkinkan untuk dilakukan

penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan

Peraturan Daerah ini, maka izin yang telah diterbitkan

dapat dibatalkan dan terhadap kerugian yang timbul

sebagai akibat pembatalan izin tersebut dapat

diberikan penggantian yang layak; dan

Page 46: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

46

d. penggantian yang layak sebagaimana dimaksud pada

huruf c dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(3) pemanfaatan ruang yang izinnya sudah habis dan tidak

sesuai dengan Peraturan Daerah ini, izin dapat diterbitkan

apabila sesuai dengan rencana alokasi ruang yang telah

ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah ini; dan

(4) pemanfaatan ruang di daerah yang diselenggarakan tanpa

izin dan bertentangan dengan Peraturan Daerah ini untuk

dilakukan penertiban dan penyesuaian.

BAB XVII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 64

(1) Dalam hal terdapat penetapan/pencadangan kawasan

konservasi oleh Menteri terhadap bagian wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil Provinsi Sumatera Selatan yang

belum disepakati pada saat Peraturan Daerah ini

ditetapkan, rencana kawasan konservasi disesuaikan

dengan hasil penetapan/pencadangan kawasan

konservasi berdasarkan penetapan Menteri.

(2) Dalam hal penetapan sub-zona DLKp dan/atau DLKr

pelabuhan umum, terminal untuk kepentingan sendiri

dan/atau terminal khusus oleh Menteri yang membidangi

urusan pemerintahan di bidang perhubungan terhadap

bagian wilayah perairan provinsi yang belum disepakati

pada saat peraturan daerah ini ditetapkan, maka DLKp

dan/atau DLKr pelabuhan umum, terminal untuk

kepentingan sendiri dan/atau terminal khusus tersebut

dan alokasi ruangnya disesuaikan dengan hasil

penetapan oleh Menteri yang membidangi perhubungan.

(3) Dalam hal penetapan sub-zona WKOPP oleh Menteri

terhadap bagian wilayah perairan provinsi yang belum

disepakati pada saat Peraturan Daerah ini ditetapkan,

WKOPP tersebut dan alokasi ruangnya disesuaikan

dengan hasil penetapan WKOPP oleh Menteri.

Page 47: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Page 48: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

1

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TENTANG

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020-2040

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil mengatur pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dilakukan

melalui 4 (empat) tahapan perencanaan, melalui penyusunan Rencana

Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RSWP-3-K), Rencana Zonasi

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K), Rencana Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RPWP-3-K), dan Rencana Aksi

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RAPWP-3-K).

RZWP-3-K merupakan arahan pemanfaatan sumber daya Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil dengan jangka waktu berlakunya selama 20 (dua puluh)

tahun, sehingga dalam penyusunannya harus diserasikan, diselaraskan, dan

diseimbangkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan/atau

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam melaksanakan perencanaan RZWP-3-K dilakukan dengan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dengan daya dukung

ekosistem, fungsi pemanfaatan dan fungsi perlindungan, dimensi ruang

dan waktu, dimensi teknologi dan sosial budaya, serta fungsi pertahanan

negara;

2. Keterpaduan pemanfaatan berbagai jenis sumber daya, fungsi, estetika

lingkungan, dan kualitas lahan pesisir; dan

Page 49: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

2

3. Kewajiban untuk mengalokasikan ruang dan akses masyarakat dalam

pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang mempunyai

fungsi sosial dan ekonomi.

Arahan pemanfaatan ruang dalam RZWP-3-K Provinsi Sumatera Selatan

berisi tentang alokasi ruang terbagi menjadi 3 alokasi terdiri dari (1) Rencana

Kawasan Pemanfaatan Umum, (2) Rencana Kawasan Konservasi, dan (3)

Rencana Alur serta keterkaitan antar ekosistem Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil dalam suatu Bioekoregion dengan memperhatikan dan memadukan

rencana Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera

Selatan.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pasal 14 menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang

kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara

Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi. Selain itu dalam Lampiran Y

menyebutkan bahwa pengelolaan ruang laut sampai dengan 12 mil di luar

minyak dan gas bumi serta penerbitan izin dan pemanfaatan ruang laut di

bawah 12 mil di luar minyak dan gas bumi menjadi kewenangan Pemerintah

Daerah Provinsi. Hal ini berimplikasi pada kewajiban Pemerintah Daerah

Provinsi menetapkan Peraturan Daerah tentang RZWP-3-K.

RZWP-3-K merupakan rencana yang menentukan arah penggunaan

sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan

struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan

yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang hanya

dapat dilakukan setelah memperoleh izin. RZWP-3-K disusun melalui

pendekatan keterpaduan yang mengintegrasikan berbagai perencanaan yang

telah dan akan disusun oleh masing-masing sektor dan daerah sehingga

terjadi keharmonisan dalam pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-

pulau kecil.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perlu kiranya disusun suatu

kerangka kebijakan pemerintah untuk pemanfaatan ruang yang tertuang

dalam RZWP-3-K Sumatera Selatan, guna mengakomodasi aspirasi

stakeholder dan mengantisipasi perkembangan yang terjadi di masa

mendatang.

Page 50: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

3

Sehubungan dengan hal tersebut perlu membentuk Peraturan Daerah

Sumatera Selatan tentang RZWP-3-K Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2020-2040. Selain mendasarkan pada Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah dan Peraturan Presiden yang terkait, Peraturan Daerah ini juga

mendasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

23/PERMENKP/2016 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Istilah-istilah dalam pasal ini dimaksudkan untuk mencegah

timbulnya salah tafsir dan salah pengertian dalam memahami dan

melaksanakan pasal-pasal dalam Peraturan Daerah ini.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Ayat (1)

Cukup jelas.

Page 51: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

4

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Yang dimaksud dengan “bencana alam” adalah bencana

yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian

peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa

gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,

kekeringan, angin topan, dan tanah longsor, bencana

nasional sebagaimana dimaksud dalam peraturan

perundang-undangan yang ditetapkan berdasarkan

besaran jumlah korban jiwa, kerugian harta benda,

kerusakan prasarana dan sarana, cakupan luas wilayah

yang terkena bencana, dan dampak sosial ekonomi yang

ditimbulkan.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Page 52: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

5

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Huruf a

Perikanan Tangkap Pelagis adalah kegiatan operasional

penangkapan ikan yang berada di perairan permukaan air

laut.

Huruf b

Perikanan Tangkap Demersal adalah kegiatan operasional

penangkapan ikan yang berada di perairan dasar air laut.

Huruf c

Perikanan Tangkap Pelagis - Demersal adalah kegiatan

operasional penangkapan ikan yang berada di perairan

pemukaan dan perairan dasar air laut.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Page 53: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

6

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 16

Ayat (1)

Jenis usaha budidaya laut yang diterapkan pada Sub Zona

Budidaya Laut menyesuaikan dengan spesies dan teknologi

budidaya yang sesuai dengan perairan laut Sumatera Selatan

seperti kerapu lumpur dan kakap putih.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Page 54: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

7

Pasal 19

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “sub zona pertambangan pasir laut” yaitu

pertambangan pasir laut di Perairan Selat Bangka yang

diperuntukkan bagi penambangan pasir laut terutama pasir

urug sebagai aktivitas bisnis pertambangan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 20

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan

dengan fungsi utama melindungi kelestarian Lingkungan

Hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan

dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan

Pembangunan berkelanjutan.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Page 55: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

8

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Page 56: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

9

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Zona inti merupakan bagian dari Kawasan Konservasi di Wilayah

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang dilindungi, yang ditujukan untuk

perlindungan habitat dan populasi Sumber Daya Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil serta pemanfaatannya hanya terbatas untuk penelitian.

Kawasan pelabuhan meliputi daerah lingkungan kepentingan

pelabuhan dan daerah lingkungan kerja pelabuhan.

Pantai umum merupakan bagian dari kawasan pemanfaatan umum

yang telah dipergunakan oleh Masyarakat, antara lain, untuk

kepentingan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi pariwisata, olah

raga, dan ekonomi.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Page 57: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

10

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Page 58: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

11

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 61

Cukup jelas.

Pasal 62

Cukup jelas.

Pasal 63

Cukup jelas.

Page 59: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

12

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NO......

Page 60: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

1

LAMPIRAN I

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

NOMOR : 2 TAHUN 2020 TENTANG

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RZWP-3-K

PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020-2040

Peta. Alokasi Ruang

Page 61: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

2

Page 62: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

3

Page 63: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

4

Page 64: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

5

Page 65: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

6

Page 66: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

7

Page 67: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

8

Page 68: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

9

Page 69: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

10

Page 70: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

11

Page 71: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

12

Page 72: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

13

Page 73: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

14

Page 74: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

15

Page 75: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

16

Page 76: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

17

Page 77: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

18

Page 78: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

19

Page 79: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

20

Page 80: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

21

Page 81: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

22

Page 82: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

23

Page 83: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

24

Page 84: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

25

Page 85: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

26

Page 86: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

27

Page 87: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

28

Page 88: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

29

Page 89: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

30

Page 90: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

31

Page 91: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

32

Page 92: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

33

Page 93: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

34

Page 94: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

35

Page 95: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

36

Page 96: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

37

Page 97: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

LAMPIRAN II

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020-2040

TABEL RENCANA ALOKASI RUANG WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI SUMATERA SELATAN

DENGAN TITIK KOORDINAT DAN LUASAN

KOORDINAT DAN LUASAN ZONA PERIKANAN TANGKAP KAWASAN PEMANFAATAN UMUM

ZONA PERIKANAN TANGKAP

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode NLP Skala 1:50000 Koordinat

X Y

Pelagis Banyuasin II 3.028,82 KPU-PT-P-01 1603-04 104° 59' 30.063" BT 2° 8' 59.190" LS

4.907,72 1603-05 104° 55' 28.045" BT 1° 57' 18.329" LS

5.528,71 1603-07 104° 57' 59.176" BT 1° 53' 12.561" LS

1.358,47 1603-08 105° 1' 10.062" BT 2° 7' 24.988" LS

Banyuasin II 622,63 KPU-PT-P-02 1603-07 105° 0' 35.655" BT 2° 10' 40.858" LS

105° 0' 10.983" BT 2° 10' 15.724" LS

105° 1' 0.906" BT 2° 9' 0.125" LS

105° 0' 16.783" BT 2° 8' 59.694" LS

105° 1' 20.430" BT 2° 7' 59.734" LS

105° 1' 42.263" BT 2° 9' 15.978" LS

Banyuasin II 629,21 KPU-PT-P-03 1603-07 105° 2' 45.201" BT 2° 11' 50.585" LS

105° 2' 33.274" BT 2° 12' 5.699" LS

105° 1' 40.845" BT 2° 11' 38.490" LS

105° 1' 31.360" BT 2° 11' 32.697" LS

105° 0' 57.876" BT 2° 11' 5.084" LS

105° 1' 55.382" BT 2° 9' 51.803" LS

Page 98: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

2

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

105° 2' 45.201" BT 2° 11' 50.585" LS

Makarti Jaya 71,64 KPU-PT-P-04 1603-07 105° 4' 17.796" BT 2° 12' 44.380" LS

105° 3' 4.891" BT 2° 12' 17.997" LS

105° 3' 14.186" BT 2° 12' 6.217" LS

105° 4' 17.674" BT 2° 12' 37.504" LS

Muara Sugihan dan

Air Sugihan 1.240,45 KPU-PT-P-05 1602-03 105° 41' 5.711" BT 2° 22' 40.591" LS

11.834,99 1602-04 105° 39' 55.678" BT 2° 22' 59.476" LS

22.189,16 1602-06 105° 35' 52.080" BT 2° 21' 14.402" LS

2.741,07 1603-07 105° 35' 51.945" BT 2° 23' 6.830" LS

1.495,15 1603-09 105° 34' 37.835" BT 2° 22' 51.760" LS

204,62 1603-10 105° 34' 36.907" BT 2° 20' 53.670" LS

105° 11' 7.409" BT 2° 17' 2.494" LS

105° 11' 4.060" BT 2° 13' 32.218" LS

105° 11' 3.718" BT 2° 13' 32.218" LS

105° 7' 56.121" BT 2° 12' 59.666" LS

105° 10' 42.907" BT 2° 12' 12.667" LS

105° 40' 53.882" BT 2° 18' 40.586" LS

Air Sugihan, dan

Tulung Selapan 1.696,83 KPU-PT-P-06 1602-05 106° 22' 56.185" BT 3° 13' 38.258" LS

1.142,15 1602-06 106° 21' 31.968" BT 3° 13' 48.773" LS

4.313,99 1602-07 105° 41' 45.609" BT 2° 31' 27.909" LS

11.339,24 1602-08 105° 41' 58.424" BT 2° 26' 10.229" LS

20,44 1602-09

2.279,92 1605-01

8.068,53 1605-02

9.291,25 1605-03

Demersal Banyuasin II 22.200,70 KPU-PT-D-01 1603-02 104° 44' 23.836" BT 1° 44' 4.033" LS

39.070,73 1603-03 104° 48' 14.048" BT 1° 48' 0.824" LS

Page 99: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

3

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

4.431,36 1603-04 104° 56' 28.969" BT 1° 50' 7.200" LS

43.980,66 1603-05 104° 57' 37.178" BT 2° 9' 33.542" LS

1.864,98 1603-06 104° 57' 8.517" BT 2° 10' 17.039" LS

104° 55' 51.836" BT 2° 10' 8.579" LS

104° 32' 59.784" BT 1° 40' 6.981" LS

104° 32' 59.784" BT 1° 40' 6.980" LS

104° 32' 59.781" BT 1° 40' 6.981" LS

104° 29' 27.504" BT 1° 40' 3.829" LS

104° 33' 14.510" BT 1° 36' 32.401" LS 104° 39' 3.873" BT 1° 31' 23.638" LS

Banyuasin II 439,03 KPU-PT-D-02 1602-01 104° 47' 43.386" BT 2° 22' 19.644" LS

7.416,45 1602-02 104° 47' 53.922" BT 2° 22' 35.169" LS

104° 45' 15.118" BT 2° 23' 42.665" LS

104° 43' 48.083" BT 2° 23' 24.154" LS

104° 42' 0.291" BT 2° 21' 7.408" LS

104° 42' 3.423" BT 2° 20' 44.531" LS

104° 44' 41.200" BT 2° 21' 47.565" LS

104° 49' 25.803" BT 2° 16' 14.242" LS

104° 50' 23.634" BT 2° 17' 7.031" LS

Banyuasin II 22,52 KPU-PT-D-03 1603-04 104° 59' 32.969" BT 2° 12' 0.740" LS

140,46 1603-07 104° 59' 31.326" BT 2° 12' 2.834" LS

104° 59' 11.171" BT 2° 12' 8.479" LS

104° 58' 0.595" BT 2° 12' 28.246" LS

104° 58' 0.000" BT 2° 12' 28.427" LS

104° 57' 58.743" BT 2° 12' 28.889" LS

104° 57' 58.096" BT 2° 12' 29.175" LS

104° 57' 57.152" BT 2° 12' 29.656" LS

104° 57' 56.010" BT 2° 12' 30.349" LS

104° 57' 32.262" BT 2° 12' 46.144" LS

Page 100: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

4

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

104° 57' 32.332" BT 2° 12' 43.802" LS

104° 58' 42.280" BT 2° 11' 49.897" LS

104° 58' 42.302" BT 2° 11' 49.880" LS

104° 58' 42.312" BT 2° 11' 49.872" LS

104° 59' 21.631" BT 2° 11' 49.860" LS

104° 59' 32.969" BT 2° 12' 0.740" LS

Banyuasin II 555,76 KPU-PT-D-04 1602-02 105° 1' 19.954 BT 2° 13' 35.260 LS

396,22 1602-03 105° 0' 55.735 BT 2° 14' 14.351 LS

573,42 1603-04 104° 57' 22.186 BT 2° 17' 53.664 LS

2.267,09 1603-07 104° 57' 22.204 BT 2° 17' 53.133 LS

104° 57' 31.074 BT 2° 13' 25.964 LS

104° 58' 11.732 BT 2° 12' 58.922 LS

104° 59' 45.095 BT 2° 12' 32.773 LS

104° 59' 45.696 BT 2° 12' 32.592 LS

104° 59' 46.289 BT 2° 12' 32.387 LS

104° 59' 46.619 BT 2° 12' 32.262 LS

104° 59' 46.947 BT 2° 12' 32.130 LS

104° 59' 47.272 BT 2° 12' 31.991 LS

104° 59' 47.593 BT 2° 12' 31.844 LS

104° 59' 47.912 BT 2° 12' 31.690 LS

104° 59' 48.226 BT 2° 12' 31.530 LS

104° 59' 48.538 BT 2° 12' 31.362 LS

104° 59' 48.845 BT 2° 12' 31.188 LS

104° 59' 49.149 BT 2° 12' 31.007 LS

104° 59' 49.449 BT 2° 12' 30.820 LS

104° 59' 49.745 BT 2° 12' 30.626 LS

104° 59' 50.036 BT 2° 12' 30.425 LS

104° 59' 50.323 BT 2° 12' 30.218 LS

104° 59' 50.605 BT 2° 12' 30.005 LS

Page 101: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

5

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

104° 59' 50.883 BT 2° 12' 29.786 LS

104° 59' 51.156 BT 2° 12' 29.561 LS

104° 59' 51.424 BT 2° 12' 29.330 LS

104° 59' 51.687 BT 2° 12' 29.092 LS

104° 59' 51.944 BT 2° 12' 28.850 LS

104° 59' 52.197 BT 2° 12' 28.601 LS

104° 59' 52.444 BT 2° 12' 28.348 LS

104° 59' 52.685 BT 2° 12' 28.088 LS

104° 59' 52.921 BT 2° 12' 27.824 LS

104° 59' 53.150 BT 2° 12' 27.554 LS

104° 59' 53.455 BT 2° 12' 27.178 LS

104° 59' 56.197 BT 2° 12' 23.683 LS

105° 1' 19.954 BT 2° 13' 35.260 LS

Makarti Jaya, Air Saleh, Muara

Sugihan, Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, dan Sungai

Menang

30.338,61 KPU-PT-D-05 1601-01 105° 37' 8.056" BT 2° 23' 12.768" LS

13.406,47 1601-02 105° 48' 0.156" BT 2° 41' 55.981" LS

41.575,33 1601-03 106° 17' 32.271" BT 3° 8' 33.721" LS

15.436,30 1601-04 106° 21' 31.968" BT 3° 13' 48.773" LS

470,42 1602-02 106° 1' 10.876" BT 4° 15' 25.605" LS

22.992,86 1602-03 106° 1' 10.874" BT 4° 15' 25.675" LS

12.332,75 1602-04 105° 49' 22.047" BT 4° 9' 41.312" LS

17.187,81 1602-05 105° 46' 44.783" BT 2° 40' 55.877" LS

13.010,68 1602-06 105° 37' 7.025" BT 2° 23' 21.329" LS

16.427,52 1602-07 105° 34' 7.429" BT 2° 25' 6.031" LS

3.913,69 1602-08 105° 12' 19.955" BT 2° 19' 40.651" LS

932,46 1603-07 105° 6' 32.071" BT 2° 22' 58.482" LS

25.276,95 1604-01 105° 6' 13.905" BT 2° 22' 55.355" LS

41.641,25 1604-02 105° 6' 29.983" BT 2° 22' 20.057" LS

32.739,99 1604-03 105° 3' 54.557" BT 2° 21' 42.852" LS

Page 102: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

6

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

62.811,68 1604-04 105° 3' 26.267" BT 2° 22' 31.820" LS

17.369,72 1604-05 105° 2' 44.319" BT 2° 22' 34.906" LS

30.818,19 1605-01 104° 57' 20.617" BT 2° 18' 40.671" LS

5.556,43 1605-02 105° 1' 46.296" BT 2° 13' 54.300" LS 13.820,83 1605-03

Pelagis-Demersal Banyuasin II 1.840,97

KPU-PT-PD-01 1603-04 104° 57' 25.793" BT 2° 5' 26.670" LS

6.048,25 1603-05 104° 55' 48.718" BT 2° 4' 31.081" LS

104° 56' 28.969" BT 1° 50' 7.200" LS

104° 57' 33.189" BT 1° 50' 48.793" LS

Banyuasin II 242,58

KPU-PT-PD-

02 1603-07 104° 59' 32.969" BT 2° 12' 0.740" LS

104° 59' 21.631" BT 2° 11' 49.860" LS

104° 59' 29.821" BT 2° 11' 49.857" LS

104° 59' 30.931" BT 2° 11' 42.743" LS

104° 59' 18.350" BT 2° 11' 35.426" LS

104° 59' 41.858" BT 2° 10' 59.828" LS

105° 0' 21.346" BT 2° 10' 27.620" LS

105° 0' 35.655" BT 2° 10' 40.858" LS

Banyuasin II 1.098,86 KPU-PT-PD-03 1603-07 105° 02' 04.472" BT 2° 12' 42.201" LS

105° 1' 48.886" BT 2° 12' 55.782" LS

105° 1' 33.321" BT 2° 13' 13.582" LS

105° 1' 22.917" BT 2° 13' 30.466" LS

105° 1' 22.906" BT 2° 13' 30.483" LS

105° 1' 19.954" BT 2° 13' 35.260" LS

105° 1' 0.004" BT 2° 13' 19.843" LS

105° 0' 31.506" BT 2° 12' 56.093" LS

Page 103: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

7

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

105° 0' 29.784" BT 2° 12' 54.584" LS

105° 0' 4.364" BT 2° 12' 31.440" LS

104° 59' 56.197" BT 2° 12' 23.683" LS

105° 0' 57.876" BT 2° 11' 5.084" LS

105° 1' 16.747" BT 2° 11' 21.549" LS

105° 1' 31.394" BT 2° 11' 32.721" LS

105° 1' 31.396" BT 2° 11' 32.723" LS

105° 1' 40.845" BT 2° 11' 38.490" LS

105° 1' 59.186" BT 2° 11' 49.675" LS

105° 2' 18.696" BT 2° 11' 59.317" LS

105° 2' 33.274" BT 2° 12' 5.699" LS

Makarti Jaya, Air Saleh, dan Muara

Sugihan 1.556,91

KPU-PT-PD-

04 1602-03 105° 4' 19.016" BT 2° 14' 21.109" LS

2.145,07 1603-07 105° 5' 23.770" BT 2° 14' 21.106" LS

105° 5' 23.770" BT 2° 15' 9.961" LS

105° 6' 44.713" BT 2° 15' 10.051" LS

105° 6' 45.408" BT 2° 15' 42.523" LS

105° 7' 49.472" BT 2° 15' 42.520" LS

105° 7' 49.472" BT 2° 16' 15.089" LS

105° 8' 54.229" BT 2° 16' 15.082" LS

105° 8' 54.233" BT 2° 16' 47.651" LS

105° 11' 6.973" BT 2° 16' 47.649" LS

105° 11' 7.409" BT 2° 17' 2.494" LS

105° 11' 30.115" BT 2° 17' 3.882" LS

105° 11' 30.115" BT 2° 17' 45.215" LS

105° 10' 20.935" BT 2° 17' 29.749" LS

105° 8' 39.589" BT 2° 17' 3.753" LS

105° 8' 0.240" BT 2° 16' 51.133" LS

Page 104: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

8

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

105° 7' 25.869" BT 2° 16' 39.493" LS

105° 6' 33.213" BT 2° 16' 20.396" LS

105° 5' 49.678" BT 2° 16' 3.282" LS

105° 5' 2.960" BT 2° 15' 43.357" LS

105° 3' 59.163" BT 2° 15' 13.052" LS

105° 3' 25.269" BT 2° 14' 55.230" LS

105° 2' 56.341" BT 2° 14' 38.911" LS

105° 2' 31.956" BT 2° 14' 24.264" LS

105° 2' 15.061" BT 2° 14' 13.588" LS

105° 1' 46.296" BT 2° 13' 54.300" LS

105° 2' 2.561" BT 2° 13' 27.805" LS

105° 2' 11.115" BT 2° 13' 19.449" LS

105° 2' 28.874" BT 2° 13' 3.641" LS

105° 3' 4.891" BT 2° 12' 17.997" LS

105° 4' 17.796" BT 2° 12' 44.380" LS

105° 4' 19.013" BT 2° 13' 32.254" LS

Air Sugihan 2.519,99 KPU-PT-PD-05 1602-05 105° 41' 15.574" BT 2° 23' 43.875" LS

1.865,95 1602-06 105° 41' 29.532" BT 2° 24' 46.780" LS

489,02 1602-08 105° 41' 58.424" BT 2° 26' 10.229" LS

105° 41' 59.852" BT 2° 27' 31.067" LS

105° 42' 2.914" BT 2° 29' 35.811" LS

105° 41' 45.609" BT 2° 31' 27.909" LS

105° 42' 4.115" BT 2° 32' 27.898" LS

105° 42' 35.055" BT 2° 34' 12.836" LS

105° 43' 3.321" BT 2° 35' 27.141" LS

105° 43' 19.024" BT 2° 35' 59.682" LS

105° 43' 35.799" BT 2° 36' 28.938" LS

105° 43' 51.486" BT 2° 36' 52.067" LS

Page 105: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

9

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

105° 44' 5.735" BT 2° 37' 10.135" LS

105° 44' 21.908" BT 2° 37' 26.786" LS

105° 44' 40.017" BT 2° 37' 39.315" LS

105° 44' 44.586" BT 2° 37' 42.058" LS

105° 43' 41.839" BT 2° 38' 8.332" LS

105° 43' 23.224" BT 2° 37' 47.884" LS

105° 43' 6.350" BT 2° 37' 27.611" LS

105° 42' 49.785" BT 2° 37' 6.008" LS

105° 42' 30.859" BT 2° 36' 39.137" LS

105° 42' 11.093" BT 2° 36' 8.397" LS

105° 41' 59.502" BT 2° 35' 49.007" LS

105° 41' 41.895" BT 2° 35' 17.476" LS

105° 41' 19.997" BT 2° 34' 34.270" LS

105° 41' 10.800" BT 2° 34' 10.330" LS

105° 41' 3.065" BT 2° 33' 39.843" LS

105° 40' 59.878" BT 2° 33' 19.993" LS

105° 40' 57.759" BT 2° 32' 58.860" LS

105° 40' 56.643" BT 2° 32' 33.720" LS

105° 40' 56.810" BT 2° 32' 6.845" LS

105° 40' 58.229" BT 2° 31' 37.887" LS

105° 41' 0.931" BT 2° 31' 5.861" LS

105° 41' 3.709" BT 2° 30' 40.336" LS

105° 41' 7.744" BT 2° 30' 8.069" LS

105° 41' 11.393" BT 2° 29' 40.886" LS

105° 41' 23.960" BT 2° 27' 58.740" LS

105° 41' 26.095" BT 2° 26' 23.536" LS

105° 41' 17.314" BT 2° 25' 25.859" LS

105° 41' 1.186" BT 2° 24' 53.453" LS

105° 40' 46.749" BT 2° 24' 32.999" LS

Page 106: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

10

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

105° 40' 23.515" BT 2° 24' 11.376" LS

105° 39' 55.678" BT 2° 22' 59.476" LS

105° 40' 27.163" BT 2° 22' 51.061" LS

105° 41' 6.019" BT 2° 22' 40.436" LS

Tulung Selapan 136,58 KPU-PT-PD-06 1602-07 105° 48' 54.776" BT 2° 46' 7.576" LS

1.093,19 1602-08 105° 48' 54.760" BT 2° 45' 17.180" LS

105° 48' 47.340" BT 2° 44' 36.286" LS

105° 48' 14.825" BT 2° 43' 37.659" LS

105° 48' 9.261" BT 2° 43' 34.256" LS

105° 48' 6.004" BT 2° 43' 24.989" LS

105° 48' 6.629" BT 2° 43' 12.410" LS

105° 48' 14.010" BT 2° 42' 41.621" LS

105° 48' 0.156" BT 2° 41' 55.981" LS

105° 48' 40.416" BT 2° 41' 17.433" LS

105° 49' 25.900" BT 2° 44' 7.738" LS

105° 49' 27.268" BT 2° 45' 4.068" LS

105° 49' 27.789" BT 2° 45' 32.808" LS

105° 49' 32.614" BT 2° 46' 7.576" LS

Tulung Selapan 2.302,62

KPU-PT-PD-

07 1602-07 106° 10' 34.790" BT 3° 2' 40.181" LS

12.025,59 1605-01 106° 13' 4.424" BT 3° 5' 10.254" LS

2.727,89 1605-02 106° 17' 32.271" BT 3° 8' 33.721" LS

3.934,08 1605-03 106° 15' 54.019" BT 3° 9' 23.267" LS

106° 15' 25.887" BT 3° 9' 29.895" LS

106° 14' 51.000" BT 3° 9' 45.862" LS

106° 14' 12.735" BT 3° 10' 9.945" LS

106° 13' 33.963" BT 3° 10' 35.485" LS

106° 13' 17.730" BT 3° 10' 44.949" LS

Page 107: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

11

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

106° 13' 2.563" BT 3° 10' 52.601" LS

106° 12' 36.219" BT 3° 11' 5.869" LS

106° 12' 17.747" BT 3° 11' 15.016" LS

106° 12' 10.172" BT 3° 11' 18.100" LS

106° 11' 59.109" BT 3° 11' 21.337" LS

106° 11' 54.451" BT 3° 11' 22.083" LS

106° 11' 48.916" BT 3° 11' 22.347" LS

106° 11' 43.675" BT 3° 11' 21.915" LS

106° 11' 38.435" BT 3° 11' 20.819" LS

106° 11' 33.189" BT 3° 11' 19.055" LS

106° 11' 25.673" BT 3° 11' 15.375" LS

106° 11' 15.823" BT 3° 11' 8.532" LS

106° 11' 10.453" BT 3° 11' 3.865" LS

106° 11' 5.013" BT 3° 10' 58.489" LS

106° 10' 58.004" BT 3° 10' 50.649" LS

106° 10' 46.666" BT 3° 10' 35.995" LS

106° 10' 36.722" BT 3° 10' 21.460" LS

106° 10' 21.474" BT 3° 9' 57.192" LS

106° 10' 15.132" BT 3° 9' 46.822" LS

106° 9' 59.698" BT 3° 9' 22.511" LS

106° 9' 52.868" BT 3° 9' 12.601" LS

106° 9' 41.330" BT 3° 8' 53.784" LS

106° 9' 35.635" BT 3° 8' 43.073" LS

106° 9' 25.762" BT 3° 8' 21.620" LS

106° 9' 20.889" BT 3° 8' 9.372" LS

106° 9' 14.029" BT 3° 7' 49.788" LS

106° 9' 5.658" BT 3° 7' 21.327" LS

106° 8' 59.536" BT 3° 6' 56.732" LS

106° 8' 47.785" BT 3° 6' 1.022" LS

Page 108: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

12

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

106° 8' 43.735" BT 3° 5' 40.551" LS

106° 8' 35.562" BT 3° 5' 1.079" LS

106° 8' 28.609" BT 3° 4' 31.569" LS

106° 8' 25.132" BT 3° 4' 18.423" LS

106° 8' 21.110" BT 3° 4' 4.476" LS

106° 8' 16.076" BT 3° 3' 48.737" LS

106° 8' 9.842" BT 3° 3' 31.526" LS

106° 8' 2.166" BT 3° 3' 13.167" LS

106° 7' 54.640" BT 3° 2' 57.368" LS

106° 7' 50.780" BT 3° 2' 49.394" LS

106° 7' 9.974" BT 3° 1' 25.748" LS

106° 5' 34.404" BT 2° 59' 33.271" LS

106° 3' 19.207" BT 2° 57' 26.534" LS

105° 59' 21.280" BT 2° 55' 28.459" LS

105° 58' 30.368" BT 2° 55' 10.330" LS

105° 58' 8.884" BT 2° 55' 3.741" LS

105° 57' 41.169" BT 2° 54' 56.806" LS

105° 57' 26.206" BT 2° 54' 53.845" LS

105° 57' 14.300" BT 2° 54' 51.804" LS

105° 56' 49.431" BT 2° 54' 48.244" LS

105° 56' 33.347" BT 2° 54' 46.308" LS

105° 56' 10.195" BT 2° 54' 43.809" LS

105° 55' 51.286" BT 2° 54' 41.850" LS

105° 55' 27.538" BT 2° 54' 39.253" LS

105° 54' 58.438" BT 2° 54' 35.458" LS

105° 54' 33.661" BT 2° 54' 31.293" LS

105° 54' 14.505" BT 2° 54' 27.227" LS

105° 53' 59.542" BT 2° 54' 23.399" LS

105° 53' 46.119" BT 2° 54' 19.777" LS

Page 109: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

13

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

105° 51' 24.770" BT 2° 54' 4.267" LS

105° 54' 9.717" BT 2° 53' 13.233" LS

105° 55' 29.293" BT 2° 53' 21.422" LS

105° 56' 13.986" BT 2° 53' 25.504" LS

105° 58' 11.693" BT 2° 53' 50.217" LS

105° 58' 16.069" BT 2° 53' 55.693" LS

106° 4' 19.497" BT 2° 57' 18.721" LS

106° 7' 36.841" BT 3° 0' 28.571" LS

Tulung Selapan 11.794,06 KPU-PT-PD-08 1604-05 106° 24' 12.389" BT 3° 18' 6.299" LS

940,80 1605-03 106° 24' 2.779" BT 3° 18' 27.145" LS

106° 23' 57.939" BT 3° 18' 37.009" LS

106° 23' 55.215" BT 3° 18' 42.402" LS

106° 23' 50.660" BT 3° 18' 51.178" LS

106° 23' 45.459" BT 3° 19' 0.854" LS

106° 23' 40.923" BT 3° 19' 9.023" LS

106° 23' 39.841" BT 3° 19' 10.940" LS

106° 23' 37.027" BT 3° 19' 15.853" LS

106° 23' 25.056" BT 3° 19' 35.789" LS

106° 23' 0.825" BT 3° 20' 12.227" LS

106° 22' 37.152" BT 3° 20' 43.738" LS

106° 22' 10.603" BT 3° 21' 15.562" LS

106° 21' 41.249" BT 3° 21' 47.250" LS

106° 21' 11.157" BT 3° 22' 16.127" LS

106° 20' 31.183" BT 3° 22' 49.825" LS

106° 19' 50.560" BT 3° 23' 19.384" LS

106° 19' 9.726" BT 3° 23' 45.044" LS

106° 18' 52.207" BT 3° 23' 54.921" LS

106° 18' 28.494" BT 3° 24' 7.294" LS

Page 110: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

14

106° 18' 2.908" BT 3° 24' 19.425" LS

106° 17' 33.948" BT 3° 24' 31.706" LS

106° 17' 5.595" BT 3° 24' 42.317" LS

106° 16' 43.584" BT 3° 24' 49.632" LS

106° 16' 31.929" BT 3° 24' 53.190" LS

106° 16' 16.424" BT 3° 24' 57.589" LS

106° 16' 1.207" BT 3° 25' 1.545" LS

106° 15' 41.125" BT 3° 25' 6.226" LS

106° 15' 43.143" BT 3° 24' 46.082" LS

106° 15' 44.796" BT 3° 24' 34.990" LS

106° 15' 48.286" BT 3° 24' 13.937" LS

106° 15' 53.584" BT 3° 23' 46.905" LS

106° 15' 59.855" BT 3° 23' 18.356" LS

106° 16' 3.323" BT 3° 23' 0.339" LS

106° 16' 8.955" BT 3° 22' 30.746" LS

106° 16' 14.323" BT 3° 22' 6.855" LS

106° 16' 18.249" BT 3° 21' 52.725" LS

106° 16' 21.196" BT 3° 21' 43.699" LS

106° 16' 26.552" BT 3° 21' 29.999" LS

106° 16' 32.773" BT 3° 21' 17.377" LS

106° 16' 37.488" BT 3° 21' 9.826" LS

106° 16' 43.573" BT 3° 21' 1.881" LS

106° 16' 53.425" BT 3° 20' 51.605" LS

106° 17' 1.835" BT 3° 20' 44.431" LS

106° 17' 15.036" BT 3° 20' 35.041" LS

106° 17' 37.860" BT 3° 20' 22.072" LS

106° 17' 57.493" BT 3° 20' 12.817" LS

106° 18' 28.826" BT 3° 19' 59.751" LS

106° 19' 18.985" BT 3° 19' 38.871" LS

106° 19' 46.251" BT 3° 19' 25.044" LS

106° 20' 7.017" BT 3° 19' 11.494" LS

106° 20' 21.386" BT 3° 18' 59.156" LS

Page 111: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

15

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

106° 20' 29.976" BT 3° 18' 49.679" LS

106° 20' 38.179" BT 3° 18' 38.025" LS

106° 20' 49.309" BT 3° 18' 18.610" LS

106° 21' 1.162" BT 3° 17' 53.256" LS

106° 21' 12.497" BT 3° 17' 22.567" LS

106° 21' 20.330" BT 3° 16' 55.554" LS

106° 21' 26.077" BT 3° 16' 30.507" LS

106° 21' 33.120" BT 3° 15' 45.509" LS

106° 21' 36.404" BT 3° 14' 46.814" LS

106° 21' 35.288" BT 3° 14' 16.765" LS

106° 21' 31.968" BT 3° 13' 48.773" LS

106° 22' 56.185" BT 3° 13' 38.258" LS

Cengal 1.395,98 KPU-PT-PD-09 1604-03 106° 4' 42.382" BT 3° 41' 8.943" LS

106° 3' 13.796" BT 3° 39' 22.476" LS

106° 4' 31.930" BT 3° 38' 22.669" LS

106° 4' 52.432" BT 3° 38' 46.096" LS

106° 5' 4.579" BT 3° 39' 0.804" LS

106° 5' 22.277" BT 3° 39' 23.724" LS

106° 5' 24.918" BT 3° 39' 27.313" LS

106° 5' 39.629" BT 3° 39' 47.491" LS

106° 5' 54.131" BT 3° 40' 8.798" LS

106° 6' 3.203" BT 3° 40' 21.878" LS

106° 6' 12.916" BT 3° 40' 33.352" LS

Jumlah 689.582,69

Page 112: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

16

KOORDINAT DAN LUASAN ZONA BUDIDAYA

KAWASAN PEMANFAATAN UMUM ZONA PERIKANAN BUDIDAYA

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode NLP Skala 1:50000 Koordinat

X Y

Budidaya Laut Banyuasin II 1.965,22

KPU-BD-BL-

01 1603-04 104° 57' 25.793" BT 2° 5' 26.670" LS

105,30 1603-07 104° 58' 42.891" BT 2° 8' 14.931" LS

104° 57' 37.178" BT 2° 9' 33.542" LS

104° 55' 48.718" BT 2° 4' 31.081" LS

Muara Sugihan 511,01 KPU-BD-BL-02 1602-03 105° 34' 37.835" BT 2° 22' 51.760" LS

11.183,41 1602-04 105° 15' 22.622" BT 2° 18' 56.859" LS

4.781,64 1602-06 105° 12' 26.484" BT 2° 17' 59.383" LS

105° 11' 30.115" BT 2° 17' 45.215" LS

105° 11' 30.115" BT 2° 17' 3.882" LS

105° 21' 56.224" BT 2° 17' 42.160" LS

105° 26' 55.289" BT 2° 18' 46.406" LS

105° 34' 36.907" BT 2° 20' 53.680" LS

Air Sugihan 2.321,69

KPU-BD-BL-

03 1602-06 105° 40' 23.515" BT 2° 24' 11.376" LS

105° 35' 51.945" BT 2° 23' 6.830" LS

105° 35' 52.080" BT 2° 21' 14.402" LS

105° 38' 44.198" BT 2° 22' 1.847" LS

105° 39' 48.901" BT 2° 22' 41.971" LS

Air Sugihan dan Tulung Selapan

1.990,87

KPU-BD-BL-

04 1602-08 105° 48' 0.156" BT 2° 41' 55.981" LS

105° 43' 41.953" BT 2° 38' 8.450" LS

105° 44' 44.586" BT 2° 37' 42.058" LS

105° 48' 40.416" BT 2° 41' 17.433" LS

Page 113: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

17

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

Tulung Selapan 3.581,41 KPU-BD-BL-05 1602-07 105° 51' 24.770" BT 2° 54' 4.267" LS

105° 50' 43.641" BT 2° 52' 35.250" LS

105° 50' 17.407" BT 2° 51' 50.002" LS

105° 49' 59.809" BT 2° 51' 11.651" LS

105° 49' 34.633" BT 2° 50' 6.634" LS

105° 49' 27.290" BT 2° 49' 46.482" LS

105° 49' 13.266" BT 2° 49' 1.652" LS

105° 49' 3.943" BT 2° 48' 20.980" LS

105° 48' 56.659" BT 2° 47' 36.813" LS

105° 48' 49.733" BT 2° 46' 28.946" LS

105° 48' 48.352" BT 2° 46' 7.576" LS

105° 49' 32.614" BT 2° 46' 7.576" LS

105° 49' 51.593" BT 2° 47' 28.041" LS

105° 50' 0.061" BT 2° 47' 58.912" LS

105° 50' 13.034" BT 2° 48' 40.283" LS

105° 50' 25.882" BT 2° 49' 15.216" LS

105° 50' 57.512" BT 2° 50' 27.368" LS

105° 51' 7.377" BT 2° 50' 47.090" LS

105° 51' 24.570" BT 2° 51' 16.145" LS

105° 51' 33.444" BT 2° 51' 28.557" LS

105° 52' 0.429" BT 2° 51' 59.692" LS

105° 52' 25.318" BT 2° 52' 23.105" LS

105° 52' 55.043" BT 2° 52' 45.567" LS

105° 53' 5.727" BT 2° 52' 52.084" LS

105° 53' 15.124" BT 2° 52' 56.876" LS

105° 53' 20.041" BT 2° 52' 59.080" LS

105° 53' 31.402" BT 2° 53' 3.492" LS

105° 53' 45.871" BT 2° 53' 7.966" LS

Page 114: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

18

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

105° 53' 59.664" BT 2° 53' 11.280" LS

105° 54' 2.342" BT 2° 53' 15.750" LS

Sungai Menang 12.126,06 KPU-BD-BL-06 1604-02 106° 8' 59.000" BT 3° 54' 25.249" LS

726,70 1604-03 106° 1' 12.343" BT 3° 46' 44.003" LS

106° 3' 1.276" BT 3° 43' 55.808" LS

106° 9' 41.598" BT 3° 49' 15.534" LS

Jumlah 39.293,32

KOORDINAT DAN LUASAN ZONA PELABUHAN KAWASAN PEMANFAATAN UMUM

ZONA PELABUHAN

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode NLP Skala 1:50000 Koordinat

X Y

DLKr dan

DLKp Tanjung Api-api 844,62

KPU-PL-DLK-

01 1602-02 104° 50' 36.715" BT 2° 19' 0.914" LS

104° 47' 53.922" BT 2° 22' 35.169" LS

104° 47' 43.386" BT 2° 22' 19.644" LS

104° 49' 37.296" BT 2° 20' 31.803" LS

104° 49' 57.360" BT 2° 18' 32.441" LS

104° 50' 15.673" BT 2° 18' 27.907" LS

Tanjung Carat 6.271,73 KPU-PL-DLK-02 1602-02 104° 59' 30.931" BT 2° 11' 42.743" LS

7.221,09 1603-04 104° 55' 33.071" BT 2° 20' 29.037" LS

2.041,32 1603-07 104° 54' 36.419" BT 2° 20' 10.859" LS

104° 54' 44.350" BT 2° 16' 37.656" LS

104° 50' 38.212" BT 2° 17' 20.339" LS

104° 49' 25.803" BT 2° 16' 14.242" LS

Page 115: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

19

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

104° 55' 51.836" BT 2° 10' 8.579" LS

104° 58' 42.891" BT 2° 8' 14.931" LS

104° 59' 30.063" BT 2° 8' 59.190" LS

105° 1' 0.906" BT 2° 9' 0.125" LS

Air Sugihan 100,55 KPU-PL-DLK-03 1602-06 105° 34' 59.551" BT 2° 22' 17.385" LS

105° 34' 59.525" BT 2° 22' 17.385" LS

105° 34' 59.512" BT 2° 21' 44.985" LS

105° 35' 32.184" BT 2° 21' 44.971" LS

105° 35' 32.237" BT 2° 21' 44.971" LS

105° 35' 32.250" BT 2° 22' 17.371" LS

105° 34' 59.551" BT 2° 22' 17.385" LS

Tulung Selapan 80,59

KPU-PL-DLK-

04 1602-07 105° 48' 21.71" BT 2° 44' 57.7" LS

75,61 1602-08 105° 48' 41.11" BT 2° 44' 57.68" LS

105° 48' 54.76" BT 2° 45' 17.18" LS

105° 48' 54.78" BT 2° 45' 50.4" LS

105° 48' 21.75" BT 2° 45' 50.42" LS

105° 48' 20.12" BT 2° 45' 41.81" LS

105° 48' 20.12" BT 2° 45' 33.77" LS

105° 48' 20.12" BT 2° 45' 27.16" LS

105° 48' 21.73" BT 2° 45' 17.2" LS

Wilayah Kerja Operasional

Pelabuhan Perikanan Tanjung Carat 160,75

KPU-PL-WKO-01 1602-02 104° 54' 44.350" BT 2° 16' 37.656" LS

104° 54' 43.815" BT 2° 16' 46.002" LS

104° 53' 25.727" BT 2° 16' 59.572" LS

104° 51' 23.391" BT 2° 17' 5.657" LS

Page 116: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

20

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

104° 51' 29.631" BT 2° 16' 54.857" LS

Cengal 11,64 KPU-PL-WKO-02 1601-04 105° 53' 25.991" BT 3° 25' 21.607" LS

105° 53' 5.596" BT 3° 25' 20.993" LS

105° 53' 13.263" BT 3° 25' 13.985" LS

105° 53' 26.001" BT 3° 25' 14.743" LS

Jumlah 16.807,88

KOORDINAT DAN LUASAN ZONA PARIWISATA KAWASAN PEMANFAATAN UMUM

ZONA PARIWISATA

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode NLP Skala 1:50000 Koordinat

X Y

Wisata Alam

Pantai/Pesisir dan Pulau -

Pulau Kecil

Sungai Menang

750,68

KPU-W-P3K-

01 1601-02 105° 57' 39.893" BT 3° 49' 36.240" LS

105° 58' 7.845" BT 3° 49' 35.883" LS 105° 58' 10.014" BT 3° 52' 22.932" LS

105° 56' 47.381" BT 3° 52' 24.008" LS

Page 117: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

21

KOORDINAT DAN LUASAN ZONA PERTAMBANGAN

KAWASAN PEMANFAATAN UMUM ZONA PERTAMBANGAN

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode NLP Skala 1:50000 Koordinat

X Y

Pasir Laut Selat Bangka 1.416,18

KPU-TB-PS-

01 1602-03 105° 8' 54.550" BT 2° 12' 59.663" LS

4.555,23 1603-07 105° 8' 54.554" BT 2° 13' 32.232" LS

105° 11' 4.060" BT 2° 13' 32.218" LS

105° 11' 3.743" BT 2° 16' 47.636" LS

105° 8' 54.233" BT 2° 16' 47.651" LS

105° 8' 54.229" BT 2° 16' 15.082" LS

105° 7' 49.472" BT 2° 16' 15.089" LS

105° 7' 49.472" BT 2° 15' 42.520" LS

105° 6' 45.036" BT 2° 15' 42.523" LS

105° 6' 44.713" BT 2° 15' 10.051" LS

105° 5' 23.770" BT 2° 15' 9.961" LS

105° 5' 23.770" BT 2° 14' 21.106" LS

105° 4' 19.016" BT 2° 14' 21.109" LS

105° 4' 17.674" BT 2° 12' 37.504" LS

Jumlah 5.971,41

Page 118: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

22

KOORDINAT DAN LUASAN KAWASAN KONSERVASI

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

Kawasan Konservasi

Pesisir dan Pulau-pulau

Kecil

Pulau Maspari

472,19 KKP3K-01 1605-01 106° 12' 35.150" BT 3° 12' 8.378" LS

503,84 1605-03 106° 14' 43.164" BT 3° 13' 56.431" LS

106° 13' 56.076" BT 3° 14' 37.714" LS

106° 11' 49.515" BT

3° 12' 57.220" LS

Taman Nasional

Kawasan Taman Nasional Sembilang

76,01 TN-01 1602-01 104° 52' 42.586" BT 2° 0' 27.054" LS

2.356,64 1602-02 104° 55' 36.456" BT 2° 11' 24.442" LS

25,89 1603-01 104° 44' 31.406" BT 2° 21' 45.577" LS

25.296,69 1603-02 104° 42' 3.423" BT 2° 20' 44.531" LS

4.061,59 1603-03 104° 42' 5.037" BT 2° 20' 32.741" LS

7.918,13 1603-04 104° 44' 33.262" BT 2° 21' 34.835" LS

7.256,32 1603-05 104° 54' 10.870" BT 2° 11' 24.649" LS

104° 39' 5.622" BT 1° 57' 54.101" LS

104° 28' 19.843" BT 1° 54' 46.714" LS

104° 28' 14.559" BT 1° 54' 17.427" LS

104° 29' 1.032" BT 1° 47' 12.729" LS

104° 31' 30.955" BT 1° 42' 46.844" LS

104° 30' 4.040" BT 1° 40' 49.916" LS

104° 32' 59.781" BT 1° 40' 6.981" LS

104° 32' 59.784" BT 1° 40' 6.980" LS

104° 32' 59.784" BT 1° 40' 6.981" LS

Jumlah 47.967,31

Page 119: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

23

KOORDINAT DAN LUASAN ALUR PELAYARAN DAN/ATAU PERLINTASAN KAWASAN ALUR LAUT

ALUR PELAYARAN DAN/ATAU PERLINTASAN PIPA/KABEL BAWAH LAUT

Alokasi Kode NLP Skala 1:50000

Koordinat

X Y

Alur Pelayaran dan/atau Perlintasan Nasional AL-AP-PN-01 1602-01 104° 42' 1.823" BT 2° 20' 56.671" LS

1602-02 104° 42' 15.584" BT 2° 20' 54.295" LS

1603-04 104° 42' 17.611" BT 2° 20' 54.309" LS

1603-07 104° 42' 57.839" BT 2° 21' 13.837" LS

104° 43' 2.865" BT 2° 21' 15.896" LS

104° 43' 40.791" BT 2° 21' 42.431" LS

104° 43' 43.692" BT 2° 21' 48.504" LS

104° 44' 18.646" BT 2° 22' 7.874" LS

104° 44' 23.583" BT 2° 22' 12.937" LS

104° 45' 32.659" BT 2° 22' 0.304" LS

104° 45' 38.784" BT 2° 21' 58.329" LS

104° 45' 44.881" BT 2° 21' 57.361" LS

104° 45' 49.997" BT 2° 21' 55.378" LS

104° 45' 57.169" BT 2° 21' 52.400" LS

104° 46' 42.488" BT 2° 21' 28.452" LS

104° 46' 46.609" BT 2° 21' 26.454" LS

104° 46' 54.787" BT 2° 21' 24.483" LS

104° 48' 7.793" BT 2° 20' 58.587" LS

104° 48' 21.399" BT 2° 20' 48.509" LS

104° 48' 29.192" BT 2° 20' 23.236" LS

104° 48' 32.562" BT 2° 20' 12.305" LS

104° 48' 36.040" BT 2° 19' 19.275" LS

104° 48' 38.314" BT 2° 18' 43.864" LS

104° 48' 49.788" BT 2° 17' 39.244" LS

Page 120: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

24

Alokasi Kode NLP Skala 1:50000

Koordinat

X Y

104° 49' 32.039" BT 2° 16' 39.478" LS

104° 50' 28.420" BT 2° 16' 3.373" LS

104° 50' 34.081" BT 2° 16' 0.995" LS

104° 51' 16.303" BT 2° 15' 44.848" LS

104° 52' 21.767" BT 2° 15' 19.549" LS

104° 52' 47.210" BT 2° 15' 9.716" LS

104° 52' 57.991" BT 2° 15' 5.889" LS

104° 53' 28.063" BT 2° 14' 55.213" LS

104° 53' 40.944" BT 2° 14' 50.275" LS

104° 54' 8.638" BT 2° 14' 39.658" LS

104° 54' 16.416" BT 2° 14' 36.676" LS

104° 56' 7.096" BT 2° 13' 56.413" LS

104° 56' 13.791" BT 2° 13' 52.481" LS

104° 56' 33.192" BT 2° 13' 44.948" LS

104° 58' 52.020" BT 2° 12' 51.039" LS

104° 58' 56.143" BT 2° 12' 44.396" LS

104° 59' 4.327" BT 2° 12' 35.104" LS

104° 59' 10.232" BT 2° 12' 25.640" LS

105° 0' 1.008" BT 2° 11' 4.252" LS

105° 0' 2.461" BT 2° 10' 58.871" LS

105° 0' 8.031" BT 2° 10' 49.465" LS

105° 1' 34.897" BT 2° 9' 27.767" LS

105° 1' 37.636" BT 2° 9' 19.908" LS

105° 1' 42.000" BT 2° 9' 15.256" LS

Alur Pelayaran dan/atau Perlintasan Nasional AL-AP-PN-02 1602-02 104° 48' 42.530" BT 2° 21' 29.349" LS

1603-04 104° 48' 30.200" BT 2° 21' 3.326" LS

1603-07 104° 48' 26.344" BT 2° 20' 52.744" LS

104° 48' 29.192" BT 2° 20' 23.236" LS

104° 48' 33.770" BT 2° 19' 29.879" LS

Page 121: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

25

Alokasi Kode NLP Skala 1:50000

Koordinat

X Y

104° 48' 34.590" BT 2° 19' 24.573" LS

104° 48' 36.284" BT 2° 19' 18.382" LS

104° 48' 52.096" BT 2° 17' 43.764" LS

104° 48' 54.705" BT 2° 17' 37.473" LS

104° 48' 58.218" BT 2° 17' 32.083" LS

104° 49' 33.547" BT 2° 16' 42.468" LS

104° 49' 37.995" BT 2° 16' 37.945" LS

104° 50' 34.081" BT 2° 16' 0.995" LS

104° 52' 21.767" BT 2° 15' 19.549" LS

104° 52' 57.991" BT 2° 15' 5.889" LS

104° 53' 41.978" BT 2° 14' 49.301" LS

104° 54' 1.003" BT 2° 14' 42.127" LS

104° 54' 8.638" BT 2° 14' 39.658" LS

104° 56' 9.869" BT 2° 14' 0.460" LS

104° 56' 21.035" BT 2° 13' 56.850" LS

104° 57' 49.859" BT 2° 13' 25.528" LS

104° 58' 2.345" BT 2° 13' 22.040" LS

105° 1' 27.638" BT 2° 12' 8.237" LS

105° 1' 40.107" BT 2° 11' 59.352" LS

105° 2' 1.536" BT 2° 11' 46.925" LS

105° 2' 12.270" BT 2° 11' 41.605" LS

105° 2' 33.805" BT 2° 11' 24.424" LS

Alur Pelayaran dan/atau Perlintasan Internasional AL-AP-PI-01 1602-04 104° 45' 21.164" BT 1° 44' 56.154" LS

1602-05 104° 46' 57.515" BT 1° 49' 41.845" LS

1602-06 104° 50' 53.747" BT 1° 55' 31.422" LS

1602-07 104° 55' 58.261" BT 2° 4' 17.992" LS

1602-08 105° 1' 6.939" BT 2° 7' 14.384" LS

1603-04 105° 10' 31.262" BT 2° 12' 14.069" LS

1603-05 105° 16' 14.235" BT 2° 15' 21.100" LS

Page 122: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

26

Alokasi Kode NLP Skala 1:50000

Koordinat

X Y

1603-06 105° 36' 34.288" BT 2° 20' 20.145" LS

1603-07 105° 40' 2.073" BT 2° 22' 31.125" LS

1603-09 105° 41' 1.504" BT 2° 25' 29.410" LS

1604-05 105° 41' 24.325" BT 2° 27' 0.812" LS

1605-01 105° 41' 51.749" BT 2° 27' 55.663" LS

1605-02 105° 42' 23.664" BT 2° 29' 59.044" LS

1605-03 105° 44' 22.380" BT 2° 34' 33.246" LS

105° 47' 2.265" BT 2° 38' 26.361" LS

105° 48' 42.777" BT 2° 40' 25.234" LS

105° 49' 36.025" BT 2° 42' 21.203" LS

105° 50' 14.924" BT 2° 43' 24.102" LS

105° 54' 9.145" BT 2° 52' 55.331" LS

105° 56' 19.111" BT 2° 54' 14.987" LS

105° 59' 35.870" BT 2° 55' 46.507" LS

106° 3' 6.249" BT 2° 57' 36.257" LS

106° 5' 32.528" BT 2° 59' 53.344" LS

106° 5' 55.376" BT 3° 0' 25.325" LS

106° 7' 35.918" BT 3° 2' 37.821" LS

106° 8' 4.051" BT 3° 3' 5.456" LS

106° 9' 33.543" BT 3° 4' 34.909" LS

106° 10' 29.174" BT 3° 5' 37.769" LS

106° 11' 14.129" BT 3° 6' 7.655" LS

106° 12' 34.080" BT 3° 7' 15.467" LS

106° 14' 8.526" BT 3° 8' 57.107" LS

106° 15' 18.728" BT 3° 10' 29.019" LS

106° 15' 57.443" BT 3° 11' 56.053" LS

106° 16' 14.358" BT 3° 13' 42.397" LS

106° 16' 49.862" BT 3° 14' 54.910" LS

106° 19' 10.507" BT 3° 21' 29.232" LS

Page 123: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

27

Alokasi Kode NLP Skala 1:50000

Koordinat

106° 19' 53.107" BT 3° 23' 17.653" LS

Alur Pelayaran dan/atau Perlintasan Internasional AL-AP-PI-02 1602-07 105° 45' 59.211" BT 2° 34' 27.923" LS

1602-08 105° 46' 28.966" BT 2° 35' 43.382" LS

1604-05 105° 48' 22.146" BT 2° 38' 51.488" LS

1605-01 105° 49' 46.043" BT 2° 40' 47.350" LS

1605-02 105° 56' 47.198" BT 2° 53' 0.653" LS

1605-03 105° 57' 14.073" BT 2° 53' 17.012" LS

105° 58' 48.362" BT 2° 53' 58.409" LS

105° 59' 46.216" BT 2° 54' 30.875" LS

106° 4' 52.630" BT 2° 57' 35.441" LS

106° 8' 58.282" BT 3° 2' 2.617" LS

106° 9' 17.169" BT 3° 2' 21.423" LS

106° 9' 47.384" BT 3° 2' 47.747" LS

106° 13' 45.221" BT 3° 6' 52.163" LS

106° 16' 42.609" BT 3° 10' 18.985" LS

106° 17' 54.358" BT 3° 12' 38.214" LS

106° 21' 20.850" BT 3° 16' 12.017" LS

106° 23' 29.908" BT 3° 19' 27.875" LS

KOORDINAT DAN LUASAN ALUR PELAYARAN DAN/ATAU PERLINTASAN

KAWASAN ALUR LAUT ALUR PELAYARAN DAN/ATAU PERLINTASAN PIPA/KABEL BAWAH LAUT

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

Pipa Minyak dan Gas

Sumatera Selatan (Banyuasin) -

Bangka Belitung

156,49 AL-APK-GM-01 1602-02 105° 0' 16.783" BT 2° 8' 59.694" LS

345,51 1603-07 104° 59' 30.063" BT 2° 8' 59.190" LS

105° 1' 10.062" BT 2° 7' 24.988" LS

105° 1' 20.430" BT 2° 7' 59.734" LS

Page 124: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

28

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

104° 49' 57.360" BT 2° 18' 32.441" LS

104° 50' 23.634" BT 2° 17' 7.031" LS

104° 50' 38.212" BT 2° 17' 20.339" LS

104° 50' 15.673" BT 2° 18' 27.907" LS

Kabel Listrik Sumatera Selatan (Banyuasin) -

Bangka Belitung

153,94 AL-APK-KL-01 1603-04 104° 54' 57.000" BT 2° 17' 15.000" LS

914,11 1603-07 104° 55' 31.000" BT 2° 17' 13.000" LS

104° 55' 38.000" BT 2° 17' 8.000" LS

104° 55' 44.000" BT 2° 16' 56.000" LS

104° 55' 44.000" BT 2° 16' 39.000" LS

104° 56' 3.000" BT 2° 14' 5.000" LS

104° 58' 5.000" BT 2° 12' 44.000" LS

104° 59' 41.000" BT 2° 12' 17.000" LS

105° 1' 48.821" BT 2° 9' 33.892" LS

500,27 1602-03 104° 55' 49.560" BT 2° 19' 57.120" LS

829,83 1603-07 104° 56' 20.040" BT 2° 19' 15.780" LS

104° 57' 27.120" BT 2° 18' 12.120" LS

104° 58' 34.020" BT 2° 17' 0.840" LS

105° 0' 51.720" BT 2° 14' 42.120" LS

105° 0' 57.720" BT 2° 14' 35.700" LS

105° 1' 3.600" BT 2° 14' 30.180" LS

105° 1' 8.820" BT 2° 14' 24.000" LS

105° 1' 15.600" BT 2° 14' 13.140" LS

105° 1' 36.660" BT

2° 13' 39.060" LS

Page 125: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

29

Alokasi Lokasi Luas (ha) Kode

NLP Skala

1:50000 Koordinat

X Y

105° 1' 47.160" BT 2° 13' 22.020" LS

105° 1' 49.740" BT 2° 13' 17.640" LS

105° 2' 0.180" BT 2° 13' 7.440" LS

105° 2' 16.200" BT 2° 12' 53.520" LS

105° 2' 59.317" BT 2° 11' 58.878" LS

Jumlah 3.137,58

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

H. HERMAN DERU

Page 126: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020-2040

TABEL MATRIKS PERATURAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI SUMATERA SELATAN

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-

K) Provinsi Sumatera Selatan

Aktivitas yang diperbolehkan Aktivitas yang tidak

diperbolehkan

Aktivitas diperbolehkan setelah

memperoleh izin

I. Kawasan Pemanfaatan Umum

1. Zona Perikanan Tangkap

a. Subzona Perikanan Tangkap Demersal;

b. Subzona Perikanan

Tangkap Pelagis; dan, c. Subzona Perikanan

Tangkap Pelagis-Demersal.

1. Kegiatan perikanan tangkap

yang ramah lingkungan;

2. Penangkapan ikan yang

tidak merusak dan legal; 3. Penangkapan ikan demersal

dan pelagis, dan bukan

spesies ikan yang dilindungi; dan

4. Lepas jaring dan jangkar.

1. Pengeboman ikan;

2. Mengganggu aktivitas

alur pelayaran;

3. Transshipment; dan 4. Illegal fishing.

1. Penelitian;

2. Pendidikan;

3. Pemasangan rumpon;

4. Kegiatan rehabilitasi habitat; dan 5. Kegiatan perbaikan stok populasi

ikan.

2. Zona Perikanan Budidaya

- Subzona Budidaya Laut 1. Budidaya laut dengan

metode karamba jaring apung dan/atau tancap

(KJA/KJT);

2. Kegiatan perikanan budidaya yang tidak

mengganggu alur pelayaran;

dan 3. Kegiatan perikanan tangkap

skala kecil dan tidak

mengganggu aktivitas budidaya laut.

1. Membuang limbah dan

sampah; 2. Menggunakan bahan-

bahan berbahaya; dan

3. Kegiatan budidaya yang dapat mengurangi

kapasitas daya dukung

perairan.

1. Penelitian;

2. Pendidikan; dan 3. Pengembangan pariwisata dan

rekreasi.

3 Zona Pelabuhan

a. Subzona DLKr DLkp 1. Pembangunan fasilitas

pokok dan fasilitas penunjang sesuai dengan

rencana induk pelabuhan;

2. Kegiatan alur-pelayaran, tempat labuh, tempat alih

muat antar kapal, kolam

pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak

kapal, kegiatan pemanduan,

1. Semua jenis kegiatan

penangkapan ikan dan pengambilan hasil laut;

2. Semua jenis kegiatan

perikanan budidaya; 3. Pemasangan alat bantu

penangkapan ikan; dan

4. Pendirian bangunan yang

1. Pengerukan alur pelabuhan;

2. Penggelaran/pemasangan kabel/pipa bawah laut;

3. Pembangunan bangunan pelindung

pantai; 4. Penelitian dan pendidikan; dan

5. Pariwisata dan rekreasi.

Page 127: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-2-

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir

dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-

K) Provinsi Sumatera Selatan

Aktivitas yang diperbolehkan Aktivitas yang tidak

diperbolehkan Aktivitas diperbolehkan setelah

memperoleh izin

tempat perbaikan kapal, dan kegiatan lain sesuai dengan

ketentuan perundang-

undangan;

3. Keperluan keadaan darurat, penempatan kapal mati,

percobaan berlayar,

pemanduan kapal, fasilitas pembangunan dan

pemeliharaan kapal, dan

pengembangan pelabuhan jangka panjang;

4. kegiatan pembangunan

fasilitas pertahanan negara; dan

5. Kegiatan Mitigasi Bencana.

perencanaannya tidak tercantum pada rencana

induk pelabuhan.

b. Sub Zona Wilayah Kerja

Operasional Pelabuhan

Perikanan

1. Pembangunan fasilitas

pokok dan fasilitas

penunjang sesuai dengan rencana induk pelabuhan

perikanan;

2. Kegiatan tempat labuh,

tempat alih muat antar kapal, kolam pelabuhan

untuk kebutuhan sandar

dan olah gerak kapal, kegiatan pemanduan,

tempat perbaikan kapal, dan

kegiatan lain sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan;

3. Keperluan keadaan darurat, penempatan kapal mati,

percobaan berlayar,

pemanduan kapal, fasilitas

pembangunan dan pemeliharaan kapal, dan

pengembangan pelabuhan;

4. Usaha pelayanan logistik

1. Penangkapan ikan

dengan alat menetap

dan/atau bergerak yang mengganggu kegiatan ke

pelabuhan;

2. Semua jenis kegiatan

budidaya laut; 3. Pemasangan rumah ikan

dan alat bantu

penangkapan ikan seperti rumpon serta terumbu

karang buatan;

4. Pembuangan sampah dan limbah;

5. Semua aktivitas diluar

peruntukan kawasan; 6. Pendirian bangunan yang

perencanaannya tidak

tercantum pada rencana

induk pelabuhan.

1. Penelitian;

2. Pendidikan; dan

3. Wisata bahari.

Page 128: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-3-

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir

dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-

K) Provinsi Sumatera Selatan

Aktivitas yang diperbolehkan Aktivitas yang tidak

diperbolehkan Aktivitas diperbolehkan setelah

memperoleh izin

dan perbekalan kapal perikanan; dan

5. Kegiatan Mitigasi Bencana.

4. Zona Pariwisata a. Usaha wisata edukasi;

b. Usaha wisata selam; c. Usaha kegiatan hiburan dan

rekreasi;

d. Usaha jasa perjalanan

wisata; e. Usaha wisata snorkeling;

f. Usaha wisata tontonan;

g. Usaha wisata berenang; h. Usaha wisata alam perairan;

i. Penanaman tanaman bakau

dan nipah; dan j. Pendidikan kegiatan

konservasi;

1. Alur pelayaran kapal;

2. Perikanan budidaya; 3. Perikanan tangkap

dengan alat tangkap yang

permanen;

4. Pengambilan dan pemindahan biota di

sekitar kawasan;

5. Perusakan habitat dan sumberdaya alam sebagai

objek wisata; dan,

6. Pembuangan sampah dan limbah.

1. Penelitian dan survei ilmiah;

2. Kegiatan wisata dengan menggunakan motorisasi, seperti

bottom glass boat, jet ski, diving/wisata selam dasar laut; dan

3. Pembangunan sarana prasarana pendukung wisata sesuai dengan

tema wisata yang dikembangkan

serta daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Subzona Wisata Alam

Pantai Pesisir

5. Zona Pertambangan 1. Eksplorasi mineral pasir;

2. Pengangkutan mineral pasir;

3. Pembangunan FPSO (Float Production Storage and Offloading);

4. Pengerukan perairan dengan

capital dredging; dan 5. Pengerukan perairan laut

capital dredging yang

memotong material karang

dan/atau batu;

1. Kegiatan wisata;

2. Kegiatan perikanan tangkap;

3. Kegiatan perikanan

budidaya;

4. Kegiatan ekplorasi sumberdaya dasar laut

(ikan dan non ikan); dan

5. Kegiatan ekplorasi energi.

1. Kegiatan pendidikan;

2. Kegiatan penelitian;

3. Kegiatan lepas jangkar;

4. Bongkar muat kapal; dan

5. Pembangunan sarana navigasi pelayaran

II. Kawasan Konservasi

1. Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil

1. Perlindungan dan pelestarian KKP-3-K;

2. Monitoring sumber daya

KKP-3-K; 3. Rehabilitasi habitat dan

populasi KKP-3-K;

4. Pengawasan dan pengendalian KKP-3-K;

5. Pelestarian adat dan budaya;

1. Penangkapan ikan yang menggunakan alat dan/

atau bahan yang dilarang

sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh

peraturan perundang-

undangan; 2. Semua kegiatan yang

menggunakan cara dan

1. Penelitian dan pengembangan; 2. Pendidikan;

3. Kegiatan Penangkapan ikan yang

ramah lingkungan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh

peraturan perundang-undangan;

4. Pariwisata dan rekreasi; dan 5. Perikanan budidaya yang ramah

lingkungan.

Page 129: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-4-

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir

dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-

K) Provinsi Sumatera Selatan

Aktivitas yang diperbolehkan Aktivitas yang tidak

diperbolehkan Aktivitas diperbolehkan setelah

memperoleh izin

dan 6. Kegiatan Mitigasi Bencana.

metode yang merusak dan melakukan alih

fungsi serta menebang

vegetasi pantai untuk

kegiatan yang merusak ekosistem; dan

3. Semua kegiatan industri.

III. Alur Laut

1. Alur Pelayaran

a. Pelayaran Nasional

b. Pelayaran Internasional

1. Lalu lintas kapal dari

dan/atau menuju pelabuhan

pengumpul/ pelabuhan pengumpan;

2. Pengerukan alur pelayaran;

3. Kegiatan rekreasi yang ramah lingkungan;

4. Perlindungan

keanekaragaman hayati; dan

5. Penyelamatan dan perlindungan lingkungan.

1. Kegiatan perikanan

budidaya laut;

2. Penangkapan ikan dengan alat menetap;

3. Pemasangan rumah ikan

dan alat bantu penangkapan ikan,

seperti rumpon serta

terumbu karang buatan;

4. Penangkapan ikan yang menggunakan bom dan

atau bahan peledak,

potas dan atau bahan beracun, serta

menggunakan alat

tangkap yang bersifat merusak ekosistem di

wilayah pesisir;

5. Pariwisata dan rekreasi; dan

6. Pembuangan sampah,

limbah, minyak, dan

bahan-bahan perusak lainnya ke lingkungan

laut;

7. Latihan perang atau latihan menggunakan

senjata macam apapun

dengan menggunakan amunisi;

8. Berhenti atau berlabuh

jangkar atau mondar mandir, kecuali dalam hal

1. Penelitian dan pendidikan, baik

dengan mempergunakan peralatan

deteksi maupun peralatan pengambil contoh; dan

2. Monitoring dan evaluasi.

Page 130: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-5-

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir

dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-

K) Provinsi Sumatera Selatan

Aktivitas yang diperbolehkan Aktivitas yang tidak

diperbolehkan Aktivitas diperbolehkan setelah

memperoleh izin

force meajeure atau dalam

hal keadaan musibah atau memberikan

pertolongan kepada orang

atau kapal yang sedang dalam keadaan musibah;

9. Menaikkan ke atas kapal

atau menurunkan dari kapal, orang, barang,

mata uang dengan cara

yang bertentangan dengan perundang-

undangan kepabeanan,

keimigrasian, fiskal, dan

kesehatan, kecuali dalam keadaan force meajeure

atau dalam keadaan

musibah; dan 10. Eksplorasi atau

eksploitasi sumber daya

alam hayati atau nonhayati.

2. Alur Pipa/ Kabel Bawah Laut

a. Pipa Minyak dan Gas Pengajuan izin lokasi

Pemasangan Pipa Gas beserta

pengamanannya.

1. Kegiatan perikanan

budidaya laut;

2. Penangkapan ikan

dengan alat menetap; 3. Pemasangan rumah ikan

dan alat bantu

penangkapan ikan, seperti rumpon serta

terumbu karang buatan;

4. Penangkapan ikan yang menggunakan bom dan

atau bahan peledak,

potas dan atau bahan beracun, serta

menggunakan alat

tangkap yang bersifat

merusak ekosistem di

1. Pemasangan pipa gas beserta

pengamanannya;

2. Penggelaran kabel listrik beserta

pengamanannya; 3. Pemasangan atau menggelar kabel

telekomunikasi beserta

pengamanannya; dan 4. Membangun, memindahkan

dan/atau membongkar bangunan

atau instalasi.

b. Kabel Listrik Pengajuan izin lokasi

Penggelaran Kabel Listrik beserta pengamanannya.

c. Kabel Telekomunikasi Pengajuan izin lokasi Pemasangan atau menggelar

kabel telekomunikasi beserta

pengamanannya.

Page 131: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-6-

Page 132: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2020

TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020-2040

TABEL INDIKASI PROGRAM

No. Program Utama Lokasi Sumber

Dana

Instansi

Pelaksana

TAHAP I (Tahun ke)

TAHAP II (Tahun ke)

TAHAP III (Tahun ke)

TAHAP IV (Tahun ke)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

A. RENCANA KAWASAN PEMANFAATAN UMUM

1 Zona Perikanan Tangkap

a. Sosialisasi aturan alat

tangkap, jumlah armada pada jalur penangkapan

ikan dan pengarahan

daerah-daerah prioritas untuk penangkapan

Seluruh

kecamatan pesisir

APBN, APBD,

Swasta, LSM, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang sah

DKP,

DisPU,KKP, Kemen Hub.,

Swasta

b. Pengembangan metode penangkapan dan adopsi

teknologi tepat guna

Seluruh kecamatan

pesisir

APBN, APBD, Swasta, LSM,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang sah

DKP, DisPU,KKP,

Kemen Hub.,

Swasta, Universitas,

LSM

c. Studi kelayakan

pembangunan PPI

Seluruh

kecamatan

pesisir

APBN, APBD,

Swasta, dan/

atau sumber pendapatan

lain yang sah

DKP,

DisPU,KKP,

Kemen Hub., Swasta

d. Pembangunan PPI dan

sarana prasarana

pendukung perikanan

Seluruh

kecamatan

pesisir

APBN, APBD,

Swasta, dan/

atau sumber pendapatan

lain yang sah

DKP,

DisPU,KKP,

Kemen Hub., Swasta

Page 133: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-2-

No. Program Utama Lokasi Sumber

Dana

Instansi

Pelaksana

TAHAP I (Tahun ke)

TAHAP II (Tahun ke)

TAHAP III (Tahun ke)

TAHAP IV (Tahun ke)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

e. Pengembangan usaha bisnis

perikanan tangkap rumah

tangga nelayan

Seluruh

kecamatan

pesisir

APBN, APBD,

Swasta, dan/

atau sumber pendapatan

lain yang sah

DKP,

DisPU,KKP,

Kemen Hub., Swasta,

Universitas

f. Pemberdayaan masyarakat

melalui peningkatan

kapasitas dan pendampingan rumah tangga nelayan

Seluruh

kecamatan

pesisir

APBN, APBD,

Swasta, LSM,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

DKP,

DisPU,KKP,

Kemen Hub., Swasta, LSM,

Universitas

g. Bantuan armada

penangkapan ikan yang sesuai untuk perairan laut

Seluruh

kecamatan pesisir

APBN, APBD,

Swasta, LSM, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang sah

DKP,

DisPU,KKP, Kemen Hub.,

Swasta, LSM

h. Bantuan alat tangkap Seluruh kecamatan

pesisir

APBN, APBD, Swasta, dan/

atau sumber

pendapatan lain yang sah

DKP, DisPU,KKP,

Kemen Hub.,

Swasta

i. Upaya pengendalian pencemaran perairan

Kampung nelayan,

dan PPI

APBN, APBD, Swasta, dan/

atau sumber

pendapatan lain yang sah

DKP, DisPU,KKP,

Kemen Hub.,

Swasta, Universitas

j. Monitoring dan evaluasi kegiatan perikanan tangkap

Seluruh lokasi

perikanan

tangkap di Kabupaten

OKI dan

Kabupaten Banyuasin

APBN, APBD, Swasta, dan/

atau sumber

pendapatan lain yang sah

DKP, Bappeda, PUBMTR,

Dishub, Dishut,

DLHP, Dinas Pariwisata,

Distan, Dinas

ESDM, Pertamina, PLN,

Page 134: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-3-

No. Program Utama Lokasi Sumber

Dana

Instansi

Pelaksana

TAHAP I (Tahun ke)

TAHAP II (Tahun ke)

TAHAP III (Tahun ke)

TAHAP IV (Tahun ke)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Telekomunikasi

2. Zona Perikanan Budidaya

a. Sosialisasi potensi

pengembangan perikanan budidaya laut

Banyuasin II,

Muara Sugihan, Kabupaten

Banyuasin; dan

Kecamatan Air Sugihan, Tulung

Selapan, Sungai

Menang,

Kabupaten Ogan Komering Ilir

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

DKP, KKP,

Swasta

b. Kajian detail kelayakan

budidaya laut

Banyuasin II,

Muara Sugihan,

Kabupaten

Banyuasin; dan Kecamatan Air

Sugihan, Tulung

Selapan, Sungai Menang,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

DKP, KKP,

Swasta

c. Pengembangan bisnis

budidaya laut yang melibatkan masyarakat

sekitar dan menggunakan

teknologi yang ramah lingkungan

Banyuasin II,

Muara Sugihan, Kabupaten

Banyuasin; dan

Kecamatan Air Sugihan, Tulung

Selapan, Sungai

Menang, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

DKP, KKP,

Swasta

d. Pelatihan budidaya laut

untuk masyarakat pesisir

Banyuasin II,

Muara Sugihan,

APBN,

APBD,

DKP, KKP,

Universitas,

Page 135: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-4-

Kabupaten Banyuasin; dan

Kecamatan Air

Sugihan, Tulung Selapan, Sungai

Menang,

Kabupaten Ogan Komering Ilir

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Swasta

e. Demonstrasi projek pengembangan budidaya

laut

Banyuasin II, Muara Sugihan,

Kabupaten

Banyuasin; dan Kecamatan Air

Sugihan, Tulung

Selapan, Sungai Menang,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

DKP, KKP, Swasta

f. Bantuan konstruksi dan

bibit untuk budidaya laut

Banyuasin II,

Muara Sugihan, Kabupaten

Banyuasin; dan

Kecamatan Air Sugihan, Tulung

Selapan, Sungai

Menang, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD, Swasta

DKP, KKP,

Swasta

g. Bantuan pakan ikan Banyuasin II,

Muara Sugihan,

Kabupaten Banyuasin; dan

Kecamatan Air

Sugihan, Tulung

Selapan, Sungai Menang,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan

lain yang sah

DKP, KKP,

Swasta

h. Pendampingan masyarakat Banyuasin II, APBN, DKP, KKP,

Page 136: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-5-

pembudidaya untuk budidaya laut yang

difokuskan dengan metode

KJA dan KJT dengan komoditas kakap , kerapu,

rumput laut, kerang dan

lobster

Muara Sugihan, Kabupaten

Banyuasin; dan

Kecamatan Air Sugihan, Tulung

Selapan, Sungai

Menang, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBD, Swasta,

LSM, dan/

atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Swasta, LSM

i. Monitoring dan evaluasi

kegiatan perikanan

budidaya

Banyuasin II,

Muara Sugihan,

Kabupaten Banyuasin; dan

Kecamatan Air

Sugihan, Tulung Selapan, Sungai

Menang,

Kabupaten Ogan Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

DKP,

Bappeda,

PUBMTR, Dishub,

Dishut,

DLHP, Dinas Pariwisata,

Distan,

Dinas ESDM, Pertamina,

PLN,

Telekomunik

asi

3. Zona Pelabuhan

A. Kegiatan Operasional

a. Revitalisasi fungsi dan

sarana prasarana pelabuhan

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat, Kecamatan

Banyuasin II

Kabupaten

Banyuasin; Kecamatan Air

Sugihan,

Kecamatan Tulung Selapan,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Dishub,

Kemenhub, PU, Swasta

b. Peningkatan keselamatan

dan keamanan pelayaran

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat, Kecamatan

APBN,

APBD, Swasta,

Dishub,

Kemenhub, PU, Swasta

Page 137: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-6-

Banyuasin II Kabupaten

Banyuasin;

Kecamatan Air Sugihan,

Kecamatan

Tulung Selapan, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

c. Peningkatan pelayanan

kepelabuhanan

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat,

Kecamatan Banyuasin II

Kabupaten

Banyuasin; Kecamatan Air

Sugihan,

Kecamatan Tulung Selapan,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Dishub,

Kemenhub,

PU, Swasta

d. Perbaikan tata kelola

pelabuhan

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat, Kecamatan

Banyuasin II

Kabupaten Banyuasin;

Kecamatan Air

Sugihan,

Kecamatan Tulung Selapan,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Dishub,

Kemenhub, PU, Swasta

e. Pengembangan rute

transportasi dari dan menuju pelabuhan

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat, Kecamatan

Banyuasin II

Kabupaten Banyuasin;

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

Dishub,

Kemenhub, PU, Swasta

Page 138: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-7-

Kecamatan Air Sugihan,

Kecamatan

Tulung Selapan, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

lain yang sah

f. Monitoring dan evaluasi

kegiatan pelabuhan

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat,

Kecamatan Banyuasin II

Kabupaten

Banyuasin; Kecamatan Air

Sugihan,

Kecamatan Tulung Selapan,

Kecamatan

Cengal Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

DKP,

Bappeda,

PUBMTR, Dishub,

Dishut,

DLHP, Dinas Pariwisata,

Distan,

Dinas ESDM, Pertamina,

PLN,

Telekomunikasi

B. Kegiatan Pembangunan DLKr/DLKp dan Kawasan Kerja dan Wilayah Pengoperasian Pelabuhan

a. Survey dan Investigasi Tanjung Api-Api, Tanjung Carat,

Kecamatan

Banyuasin II Kabupaten

Banyuasin;

Kecamatan Air Sugihan,

Kecamatan

Tulung Selapan, Kecamatan

Cengal

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Swasta, BUMD, PU,

Dishub

b. Studi Kelayakan Tanjung Api-Api, Tanjung Carat,

Kecamatan

Banyuasin II

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau

Swasta, BUMD, PU,

Dishub

Page 139: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-8-

Kabupaten Banyuasin;

Kecamatan Air

Sugihan, Kecamatan

Tulung Selapan,

Kecamatan Cengal

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

sumber pendapatan

lain yang

sah

c. Konsultasi Publik Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat, Kecamatan

Banyuasin II

Kabupaten Banyuasin;

Kecamatan Air

Sugihan, Kecamatan

Tulung Selapan,

Kecamatan

Cengal Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Swasta,

BUMD, PU, Dishub

d. Pengajuan Izin Pelaksanaan

Pembangunan

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat, Kecamatan

Banyuasin II

Kabupaten

Banyuasin; Kecamatan Air

Sugihan,

Kecamatan Tulung Selapan,

Kecamatan

Cengal Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Swasta,

BUMD, PU, Dinhub

e. Penyusunan AMDAL Tanjung Api-Api, APBN, Swasta,

Page 140: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-9-

Tanjung Carat, Kecamatan

Banyuasin II

Kabupaten Banyuasin;

Kecamatan Air

Sugihan, Kecamatan

Tulung Selapan,

Kecamatan Cengal

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

BUMD, PU, Dishub

f. Penyusunan Masterplan Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat, Kecamatan

Banyuasin II

Kabupaten Banyuasin;

Kecamatan Air

Sugihan,

Kecamatan Tulung Selapan,

Kecamatan

Cengal Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Swasta,

BUMD, PU, Dishub

g. Penyusunan Rancangan

Dasar dan Detail (DED)

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat,

Kecamatan Banyuasin II

Kabupaten

Banyuasin; Kecamatan Air

Sugihan,

Kecamatan Tulung Selapan,

Kecamatan

Cengal

APBN,

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Swasta,

BUMD, PU,

Dishub

Page 141: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-10-

Kabupaten Ogan Komering Ilir

h. Pembangunan Kawasan

Pelabuhan dan Industri

Tanjung Api-Api,

Tanjung Carat,

Kecamatan Banyuasin II

Kabupaten

Banyuasin;

Kecamatan Air Sugihan,

Kecamatan

Tulung Selapan, Kecamatan

Cengal

Kabupaten Ogan Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan

lain yang sah

Swasta,

BUMD, PU,

Dishub

C. Kegiatan Transhipment

a. Revitalisasi fungsi dan sarana prasarana

transhipment

Kecamatan Muara Sugihan,

Kabupaten

Banyuasin

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Dishub, Kemenhub,

PU, Swasta

b. Peningkatan keselamatan dan keamanan

transhipment

Kecamatan Muara Sugihan,

Kabupaten

Banyuasin

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Dishub, Kemenhub,

PU, Swasta

c. Peningkatan pelayanan

kegiatan transhipment Kecamatan

Muara Sugihan, Kabupaten

Banyuasin

APBN,

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

Dishub,

Kemenhub, PU, Swasta

Page 142: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-11-

lain yang sah

d. Perbaikan tata kelola

kegiatan transhipment Kecamatan

Muara Sugihan,

Kabupaten Banyuasin

APBN,

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan

lain yang sah

Dishub,

Kemenhub,

PU, Swasta

e. Pengembangan rute

transportasi dari dan

menuju lokasi transhipment

Kecamatan

Muara Sugihan,

Kabupaten Banyuasin

APBN,

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan

lain yang sah

Dishub,

Kemenhub,

PU, Swasta

4. Zona Pariwisata

a. Pengelolaan kawasan

pariwisata

Kecamatan

Sungai Menang, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

DKP, KKP,

Dinas Pariwisata,

Kementeria

n Pariwisata,

Swasta,

LSM, Universitas

b. Identifikasi potensi objek-objek wisata potensial

Kecamatan Sungai Menang,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

LSM, dan/

atau

DKP, KKP, Dinas

Pariwisata,

Swasta, LSM,

Universitas

Page 143: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-12-

sumber

pendapatan

lain yang

sah

c. Pembuatan rencana

pengembangan dan pengelolaan wisata di

wilayah pesisir dan pulau-

pulau kecil

Kecamatan

Sungai Menang, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

LSM, dan/

atau

sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP, KKP,

Dinas Pariwisata,

Swasta,

LSM, Universitas

d. Pembuatan rencana tapak

dan DED

Kecamatan

Sungai Menang, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

LSM, dan/

atau

sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP, KKP,

Dinas Pariwisata,

Swasta,

LSM, Universitas

e. Sosialisasi dan promosi Kecamatan

Sungai Menang, Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

LSM, dan/

atau

sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP, KKP,

Dinas Pariwisata,

Swasta,

LSM, Universitas

Page 144: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-13-

f. Perbaikan dan peningkatan akses menuju tempat-

tempat wisata

Kecamatan Sungai Menang,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

LSM, dan/

atau

sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP, KKP,

Dinas

Pariwisata, Swasta,

LSM,

Universitas

g. Penguatan kelompok sadar

wisata

Kecamatan

Sungai Menang,

Kabupaten Ogan

Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

LSM, dan/

atau

sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP, KKP,

Dinas

Pariwisata,

Swasta, LSM,

Universitas

h. Peningkatan sarana

prasarana pendukung

wisata

Kecamatan

Sungai Menang,

Kabupaten Ogan Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

LSM, dan/

atau

sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP, KKP,

Dinas

Pariwisata, Swasta,

LSM,

Universitas

i. Pengembangan investasi

wisata

Kecamatan

Sungai Menang,

Kabupaten Ogan Komering Ilir

APBN,

APBD,

Swasta,

LSM, dan/

atau

DKP, KKP,

Dinas

Pariwisata, Swasta,

LSM,

Universitas

Page 145: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-14-

sumber

pendapatan

lain yang

sah

j. Monitoring dan evaluasi

kegiatan pariwisata

Sungai Menang,

Pulau Maspari Kabupaten Ogan

Komering Ilir.

APBN,

APBD,

Swasta,

dan/ atau

sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP,

Bappeda, PUBMTR,

Dishub,

Dishut, DLHP,

Dinas

Pariwisata,

Distan, Dinas

ESDM,

Pertamina, PLN,

Telekomuni

kasi

5. Zona Pertambangan

a. Penyusunan kajian estimasi

volume pasir laut

Kecamatan

Banyuasin II

APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dinas

ESDM,

DKP, Bappeda,

DLHP,

PUBMTR, Dishub

b. Survey dan investigasi Kecamatan Banyuasin II

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Dinas ESDM,

DKP,

Bappeda, DLHP,

PUBMTR,

Dishub

c. Studi kelayakan Kecamatan

Banyuasin II

APBD,

Swasta, dan/ atau

Dinas

ESDM, DKP,

Page 146: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-15-

sumber pendapatan

lain yang

sah

Bappeda, DLHP,

PUBMTR,

Dishub

d. Konsultasi publik Kecamatan Banyuasin II

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Dinas ESDM,

DKP,

Bappeda,

DLHP, PUBMTR,

Dishub

e. Pengajuan izin pelaksanaan

pertambangan pasir laut

Kecamatan

Banyuasin II

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan

lain yang sah

Dinas

ESDM, DKP,

Bappeda,

DLHP,

PUBMTR, Dishub

f. Penyusunan AMDAL Kecamatan

Banyuasin II

APBD,

Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Dinas

ESDM,

DKP,

Bappeda, DLHP,

PUBMTR,

Dishub

g. Penyusunan masterplan Kecamatan Banyuasin II

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Dinas ESDM,

DKP,

Bappeda,

DLHP, PUBMTR,

Dishub

h. Penyusunan rancangan

dasar dan detail (DED)

Kecamatan

Banyuasin II

APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dinas

ESDM,

DKP, Bappeda,

DLHP,

PUBMTR, Dishub

Page 147: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-16-

i. Penambangan pasir sebagai aktivitas bisnis

pertambangan

Kecamatan Banyuasin II

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Dinas ESDM,

DKP,

Bappeda, DLHP,

PUBMTR,

Dishub

j. Rehabilitasi dan

pencegahan pencemaran lingkungan, terutama

kekeruhan perairan

Kecamatan

Banyuasin II

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Dinas

ESDM, DKP,

Bappeda,

DLHP, PUBMTR,

Dishub

k. Penyelesaian konflik ruang Kecamatan

Banyuasin II

APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dinas

ESDM,

DKP, Bappeda,

DLHP,

PUBMTR, Dishub

l. Pengelolaan perizinan pertambangan

Kecamatan Banyuasin II

APBD, Swasta,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Dinas ESDM,

DKP,

Bappeda, DLHP,

PUBMTR,

Dishub

m. Penindakan tegas sesuai

dengan aturan perundang-undangan yang berlaku

Kecamatan

Banyuasin II

APBD,

Swasta, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Dinas

ESDM, DKP,

Bappeda,

DLHP, PUBMTR,

Dishub

n. Penyusunan dokumen

teknis pertambangan

Kecamatan

Banyuasin II

APBD, dan/

atau

sumber pendapatan

Dinas

ESDM

Page 148: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-17-

lain yang sah

o. Pengawasan, monitoring

dan evaluasi pertambangan

Kecamatan

Banyuasin II

APBD, dan/

atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Dinas

ESDM,

Dishub, DKP

p. Penguatan kerjasama dan

kemitraan

Kecamatan

Banyuasin II

APBD, dan/

atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dinas

ESDM, Dishub,

DKP

q. Pembinaan masyarakat di sekitar zona pertambangan

Kecamatan Banyuasin II

APBD, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Dinas ESDM,

Dishub,

DKP

B. RENCANA KAWASAN KONSERVASI

1. Kawasan Konservasi Perairan dan Pulau-pulau Kecil (KP3K)

a. Pengajuan usulan inisiatif,

dan identifikasi dan inventarisi potensi kawasan

Pulau Maspari,

Kecamatan Tulung Selapan,

Kabupaten Ogan

Kemering Ilir

APBN,

APBD, LSM, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

DKP

Provinsi Sumatera

Selatan,

KKP

b. Sosialisasi Kawasan

Konservasi Perairan dan

Pulau-pulau Kecil

APBN,

APBD, LSM,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

DKP

Provinsi

Sumatera Selatan,

KKP,

Universitas, LSM

c. Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi

APBN, APBD, LSM,

DKP Provinsi

Page 149: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-18-

Kawasan Konservasi Perairan dan Pulau-pulau

Kecil

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Sumatera Selatan,

KKP,

Universitas, LSM

d. Pembentukan unit

organisasi pengelola dengan

sumberdaya manusia

APBN,

APBD, LSM,

dan/ atau

sumber p endapatan

lain yang

sah

DKP

Provinsi

Sumatera

Selatan, KKP,

Universitas,

LSM

e. Penataan Batas Kawasan Konservasi Perairan dan

Pulau-pulau Kecil

APBN, APBD, LSM,

dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

DKP Provinsi

Sumatera

Selatan,

KKP, Universitas,

LSM

f. Pembuatan Tanda Batas

Kawasan Konservasi

Perairan dan Rambu-rambu Pemanfaatan di Kawasan

Konservasi Perairan dan

Pulau-pulau Kecil

APBN,

APBD, LSM,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

DKP

Provinsi

Sumatera Selatan,

KKP,

Universitas, LSM

g. Penyusunan Arahan Teknis

Pengelolaan dan

Pemanfaatan Kawasan

Konservasi Perairan dan Pulau-pulau Kecil

APBN,

APBD, LSM,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

DKP

Provinsi

Sumatera

Selatan, KKP,

Universitas,

LSM

h. Pengadaan Sarana

Prasarana Pendukung Pengelolaan dan

Pemanfaatan Kawasan

Konservasi dan Pulau-pulau Kecil

APBN,

APBD, LSM, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

DKP

Provinsi Sumatera

Selatan,

KKP, LSM

Page 150: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-19-

sah i. Rehabilitasi Ekosistem

Terumbu Karang dan

Ekosistem Pantai

APBN, APBD, LSM,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

DKP Provinsi

Sumatera

Selatan, KKP,

Universitas,

LSM

j. Pengawasan Kondisi dan

Status Sumberdaya di Kawasan Konservasi

Perairan dan Pulau-pulau

Kecil

APBN,

APBD, LSM DKP

Provinsi Sumatera

Selatan,

KKP, Universitas,

LSM

k. Pemeliharaan Tanda Batas

dan Sarana Prasarana

Pendukung Kawasan Konservasi Perairan dan

Pulau-pulau Kecil

APBN,

APBD, LSM,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP

Provinsi

Sumatera Selatan,

LSM

l. Monitoring dan evaluasi kegiatan di kawasan

konservasi

Pulau Maspari, Kecamatan

Tulung Selapan,

Kabupaten Ogan Kemering Ilir

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang

sah

DKP, Bappeda,

PUBMTR,

Dishub, Dishut,

DLHP,

Dinas

Pariwisata, Distan,

Dinas

ESDM,

C. ALUR LAUT

1. Alur Pelayaran

a. Identifikasi kondisi sarana

prasarana pelabuhan lokal

dan dermaga

Seluruh

Kabupaten

APBN,

APBD,

Swasta,

Dishub,

Kemenhub,

Swasta

Page 151: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-20-

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

b. Pengembangan sarana baru

navigasi

Seluruh

Kabupaten

APBN,

APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dishub,

Kemenhub,

Swasta

c. Pemantapan alur pelayaran Seluruh

Kabupaten

APBN,

APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dishub,

Kemenhub,

Swasta

d. Pengawasan alur pelayaran Seluruh Kabupaten

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dishub, Kemenhub,

Swasta

e. Penetapan DLKr dan DLKp pelabuhan yang menjadi

kewenangan Provinsi

Seluruh Kabupaten

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dishub, Kemenhub,

Swasta

Page 152: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-21-

f. Pemeliharaan berkala sarana prasarana

pendukung alur pelayaran

Seluruh Kabupaten

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Dishub, Kemenhub,

Swasta

g Monitoring dan evaluasi kegiatan di kawasan alur

pelayaran

Seluruh Kabupaten

APBN, APBD,

Swasta,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

DKP, Bappeda,

PUBMTR,

Dishub, Dishut,

DLHP,

Dinas Pariwisata,

Distan,

Dinas ESDM,

2. Alur Pipa/Kabel Bawah Laut

a. Survey dan Investigasi Tanjung Carat, Muara Telang

(Tanjung Api-

api), Kecamatan Banyuasin II dan

Makarti Jaya,

Kabupaten

Banyuasin

Swasta, BUMD,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Swasta, BUMD, PU,

Dinhub,

Kemenhub, DKP, Dinas

ESDM

b. Studi Kelayakan Tanjung Carat, Muara Telang

(Tanjung Api-

api), Kecamatan

Banyuasin II dan Makarti Jaya,

Kabupaten

Banyuasin

Swasta, BUMD,

dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Swasta, BUMD, PU,

Dinhub,

Kemenhub,

DKP, Dinas ESDM

Page 153: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-22-

c. Koordinasi dan Membangun Kesepakatan antar Daerah

(Pemerintah Daerah

Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung)

Tanjung Carat, Muara Telang

(Tanjung Api-

api), Kecamatan Banyuasin II dan

Makarti Jaya,

Kabupaten

Banyuasin

Swasta, BUMD,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Swasta, BUMD, PU,

Dinhub,

Kemenhub, DKP, Dinas

ESDM

d. Konsultasi Publik Tanjung Carat,

Muara Telang

(Tanjung Api-api), Kecamatan

Banyuasin II dan

Makarti Jaya,

Kabupaten Banyuasin

Swasta,

BUMD,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang

sah

Swasta,

BUMD, PU,

Dinhub, Kemenhub,

DKP, Dinas

ESDM

e. Pengajuan Izin Pemasangan

Pipa/Kabel Bawah Laut

Tanjung Carat,

Muara Telang

(Tanjung Api-api), Kecamatan

Banyuasin II dan

Makarti Jaya, Kabupaten

Banyuasin

Swasta,

BUMD,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Swasta,

BUMD, PU,

Dinhub, Kemenhub,

DKP, Dinas

ESDM

f. Penyusunan AMDAL Tanjung Carat,

Muara Telang (Tanjung Api-

api), Kecamatan

Banyuasin II dan Makarti Jaya,

Kabupaten

Banyuasin

Swasta,

BUMD, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Swasta,

BUMD, PU, Dinhub,

Kemenhub,

DKP, Dinas ESDM

Page 154: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-23-

g. Penyusunan Masterplan Tanjung Carat, Muara Telang

(Tanjung Api-

api), Kecamatan Banyuasin II dan

Makarti Jaya,

Kabupaten Banyuasin

Swasta, BUMD,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Swasta, BUMD, PU,

Dinhub,

Kemenhub, DKP, Dinas

ESDM

h. Penyusunan Rancangan

Dasar dan Detail (DED)

Tanjung Carat,

Muara Telang

(Tanjung Api-api), Kecamatan

Banyuasin II dan

Makarti Jaya, Kabupaten

Banyuasin

Swasta,

BUMD,

dan/ atau sumber

pendapatan

lain yang sah

Swasta,

BUMD, PU,

Dinhub, Kemenhub,

DKP, Dinas

ESDM

i. Pemasangan pipa/kabel

bawah laut

Tanjung Carat,

Muara Telang (Tanjung Api-

api), Kecamatan

Banyuasin II dan Makarti Jaya,

Kabupaten

Banyuasin

Swasta,

BUMD, dan/ atau

sumber

pendapatan lain yang

sah

Swasta,

BUMD, PU, Dishub,

Kemenhub,

Bappeda, DKP, Dinas

ESDM

j. Pemeliharaan alur pipa/kabel dan instalasi-

instalasi pendukung

Tanjung Carat, Muara Telang

(Tanjung Api-

api), Kecamatan Banyuasin II dan

Makarti Jaya,

Kabupaten

Banyuasin

Swasta, BUMD,

dan/ atau

sumber pendapatan

lain yang

sah

Swasta, BUMD, PU,

Dishub,

Kemenhub, Bappeda,

DKP, Dinas

ESDM

Page 155: GUBERNUR SUMATERA SELATAN RZWP-3-K...Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17); 26. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

-24-