gubernur kepala daerah tingkat i jawa timur...

19
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 1978 TENTANG DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR MENIMBANG : a. Bahwa sebagai konsekwensi penerimaan tugas dan wewenang pengurusan di bidang perkebunan besar berdasarkan serah terima tanggal 9 Agustus 1977 sebagai pelaksanaan lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 juncto Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia tanggal 22 Juli 1976 Nomor 179 tahun 1976 dan Nomor 429/Kpts/Org/7/1976, maka urusan di bidang perkebunan besar tersebut menjadi urusan rumah tangga Daerah (Otonomi) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur yang penyelenggaraannya perlu dilakukan dalam bentuk Dinas Perkebunan Daerah ; b. Bahwa kedudukan, tugas pokok, fungsi susunan organisasi dan tata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a konsideran ini harus disusun sesuai dengan keten-tuan dalam pasal 49 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974, sehingga perlu menetapkan Peraturan Daerah sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 tahun 1977 tentang pedoman pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, dan memperhatikan pula ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 15 tahun 1977 (lampiran F) tentang Tunjangan Jabatan Strukturil ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

Upload: lytuong

Post on 12-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 1978

TENTANG

DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

MENIMBANG : a. Bahwa sebagai konsekwensi penerimaan tugas dan wewenang pengurusan di bidang perkebunan besar berdasarkan serah terima tanggal 9 Agustus 1977 sebagai pelaksanaan lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 juncto Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia tanggal 22 Juli 1976 Nomor 179 tahun 1976 dan Nomor 429/Kpts/Org/7/1976, maka urusan di bidang perkebunan besar tersebut menjadi urusan rumah tangga Daerah (Otonomi) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I JawaTimur yang penyelenggaraannya perlu dilakukan dalam bentuk Dinas Perkebunan Daerah ;

b. Bahwa kedudukan, tugas pokok, fungsi susunan organisasi dan tata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a konsideran ini harus disusun sesuai dengan keten-tuan dalam pasal 49 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974, sehingga perlu menetapkan Peraturan Daerah sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 tahun 1977 tentang pedoman pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, dan memperhatikan pula ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 15 tahun 1977 (lampiran F) tentang Tunjangan Jabatan Strukturil ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

Page 2: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

c. Bahwa dengan Surat Keputusan Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 9 Agustus 1977 Nomor HK. 1/94/77 telah dibentuk Dinas Perkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, yang menyelenggarakan tugas dan wewenang pengurusan di bidang perkebunan besar dimaksud pada huruf a Konsideran ini serta bidang tanaman industri yang telah merupakan urusan rumah tangga Daerah (Otonomi) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1951, yang semula dalam pengurusan Dinas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah Tk. I Jawa Timur berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 28 Pebruari 1961 Nomor Des/388/G/19/Drh, sehingga sesuai dengan maksud huruf b konsideran ini perlu menetapkan ketentuan dalam Surat Keputusan Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tersebut pertama menjadi ketentuan dalam suatu Peraturan Daerah.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah ;

2. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1950tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur ;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1951 tentang Pelaksanaan penyerahan sebagian dari urusan Pemerintah Pusat dalam lapangan pertanian kepada Propinsi Jawa Timur.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 tontang Penyerahan sebagian urusan Pomerintah Pusat di bidang Perkebunan Besar kepada Daerah Tingkat I ;

5. Keputusan Presiden Nomor 15 tahun 1977 tentang Tunjangan Jabatan Strukturil ;

6. Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Republik Indonesia tanggal 22 Juli 1976 Nomor 179 tahun 1976 dan Nomor 429/Kpts/Org/7/1976 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 ;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 2

Page 3: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

(1) Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan istilah :

a. Pemerintah Daerah Tingkat I, ialah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

b. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, ialah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur;

c. Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat I, ialah Sekretaris Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

d. Dinas Pcrtanian Rakyat, ialah Dinas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

e. Dinas Perkebunan Daerah, ialah Dinas Perkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

f. Wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah, ialah Wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

g. Daerah Tingkat I, ialah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

h. Daerah Tingkat i, ialah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II di Jawa Timur.

(2) Dalam Peraturan Daerah ini, pengertian dari istilah :

a. Petani perkebunan adalah petani perorangan yang mengusahakan tanaman perkebunan yang termasuk katagori perkebunan rakyat ;

b. Pengusaha perkebunan adalah setiap perorangan warga negara Indonesia, Badan Hukum atau Badan lain yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang melakukan usaha di bidang Perkebunan ;

c. Usaha tani perkebunan adalah usaha berproduksi dengan jenis-jenis tanaman perkebunan yang ditujukan untuk keperluan pasar (diperdagangkan) yang dilaksanakan oleh petani perkebunan ;

d. Pengusahaan perkebunan adalah usaha berproduksi dengan Jenis-jenis tanaman perkebunan yang ditujukan untuk keperluan pasar (diperdagangkan) yang dilaksanakan oleh pengusaha perkebunan ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 3

Page 4: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

e. Perkebunan Besar ialah setiap usaha perkebunan yang dilakukan oleh Badan Hukum sebagai suatu perusahaan diatas tanah yang dikuasai secara langsung oleh Negara yang seluruh atau sebagian dari modalnya dimiiiki oleh swasta ;

f. Perkebunan Rakyat ialah setiap usaha perkebunan yang tidak termasuk Perkebunan Besar.

BAB II PEMBENTUKAN DINAS PERKEBUNAN DAERAH

Pasal 2

Dinas Perkebunan Daerah yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusari Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 9 Agustus 1977 Nomor HK.I/94/77, dinyatakan menjadi, Dinas Perkebunan Daerah berdasarkan Peraturan Daerah ini.

Pasal 3

Ketentuan dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tersebut dalam pasal 2 Peraturan Daerah ini, yang mengatur pembentukan Dinas Perkebunan Daerah penghapusan Bagian Tanaman Industri dari Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Rakyat dan peteburan urusan tanaman industri kedalam tugas dan wewenang Dinas Perkebunan Daerah, dengan beberapa perubahan dan penyempurnaan, ditetapkan menjadi ketentuan Peraturan Daerah, sebagaimana tersebut dalam Peraturan Daerah ini.

Pasal 4

Penyelenggaraan urusan tanaman industri berupa pembinaan petani perkebunan termasuk tugas penyediaan benih bibit dan biji tanaman yang terbaik dalam bentuk kebun bibit dan Benih serta kebun percobaan, yang telah menjadi urusan rumah tangga Daerah (Otonomi) Pemerintah Daerah Tingkat I berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1951, menjadi tugas dan wewenang Dinas Perkebunan Daerah dan dihapuskan dari Tugas dan wewenang Dinas Pertanian Rakyat dimaksud dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 28 Pebruari 1961 Nomor Des/388/G/19/Drh.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 4

Page 5: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 5

(1) Dinas Perkebunan Daerah mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Tingkat I ;

(2) Dinas Perkebunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang merupakan pembantu langsung dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, dan dalam bidang administrasi dibawah koordinasi Sekretaris Wilayah/Daerafi Tingkat I.

Pasal 6

(1) Dinas Perkebunan Daerah mempunyai tugas pokok :

a. melaksanakan sebagian urusan rumah tangga (Otonomi) Pemerintah Daerah Tingkat I dalam bidang perkebunan berupa pembinaan, pembimbingan serta pengamanan menuju kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani/pengusaha perkebunan ;

b. melaksanakan tugas pembantuan yang menyangkut bidang perkebunan yang diserahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I kepada Dinas Perkebunan Daerah ;

(2) Perincian tugas pokok dimaksud pada ayat (1) pasal ini meliputi :

1. peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani perkebunan dan pengusaha perkebunan ;

2. peningkatan pengetrapan tehnik bercocok tanam dan teknologi produksi ;

3. peningkatan pengelolaan usaha tani/pengusahaan perkebunan ;

4. pembinaan kearah pemanfaatan sarana usaha perkebunan ;

5. pembinaan dan pengarahan pemasaran hasil perkebunan ;

6. pengawasan terhadap segala kegiatan usaha tani perkebunan/pengusahaan perkebunan searah dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku ;

7. memberikan ijin atau rekomendasi kepada pengusaha perkebunan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 5

Page 6: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

Pasal 7

Gubemur Kepala Daerah Tingkat I dapat menugaskan kepada Dinas Perkebunan Daerah dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud dalam pasal 6 Peraturan Daerah ini, untuk memperhatikan kebijaksanaan budidaya perkebunan dari Departemen Pertanian.

Pasal 8

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud dalam pasal 6 dan 7 Peraturan Daerah ini, Dinas Perkebunan Daerah menyelenggarakan fungsi-fungsi :

a. perencanaan, yang merupakan segala usaha dan kegiatan pengumpulan data, pengolahan, penilaian dan penyusunan rencana untuk melaksanakan tugas pokok ;

b. pelaksanaan, yang merupakan segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan kebijaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan ;

c. pembinaan, yang merupakan segala usaha dan kegiatan penyuluhan kearah peningkatan produksi dan mutu hasil perkebunan, perbaikan tata laksana dan pemasaran hasil perkebunan ;

d. pengawasan, yang merupakan segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamanan atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku ;

e. administrasi, yang merupakan segala usaha dan kegiatan di bidang ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan dan keuangan ;

f. koordinasi, yang merupakan segala usaha dan kegiatan untuk mengadakan hubungan dan kerja sama dengan Dinas dan Instansi lain, guna kelancaran tugasnya.

BAB IVSUSUNAN ORGANISASI

Pasal 9

Organisasi Dinas Perkebunan Daerah terdiri dari :

a. Unsur Pimpinan, yaitu Kepala Dinas Perkebunan Daerah ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 6

Page 7: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

b. Unsur Pembantu Pimpinan, yaitu Bagian dan Sub Dinas ;

c. Unsur Pelaksana, yaitu :

1. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah, yang mempunyai wilayah kerja lebih atau sebagian dari satu wilayah Daerah Tingkat II ;

2. Cabang Dinas Perkebunan Daerah, yang mempunyai wilayah kerja sama dengan satu wilayah Daerah Tingkat II ;

3. Unit Pelaksana Tehnis Dinas Perkebunan Daerah, seperti kebun bibit/benih atau kebun percobaan dan sebagainya.

Pasal 10

Bagian dan Sub Dinas dimaksud dalam pasal 9 huruf b, terdiri dari :

a. Bagian Tata Usaha ;

b. Sub Dinas Perencanaan ;

c. Sub Dinas Perlindungan Tanaman ;

d. Sub Dinas Perlindungan Tanaman ;

e. Sub Dinas Penyuluhan dan Pengembangan ;

f. Sub Dinas Sosial Ekonomi.

Pasal 11

(1) Wilayah Dinas Perkebunan Daerah dimaksud dalam pasal 9 huruf c angka 1 Peraturan Daerah ini, terdiri dari :

a. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Surabaya dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik ;

b. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Malang dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Malang ;

c. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Pasuruan dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Pasuruan ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 7

Page 8: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

d. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Probolinggo dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Probolinggo ;

e. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Kediri dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Kediri ;

f. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Madiun dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun ;

g. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Blitar dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Blitar ;

h. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Mojokerto dengan wilayah kerja meliputi Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mojokerto ;

(2) Cabang Dinas Perkebunan Daerah dimaksud dalam pasal 9 huruf c angka 2 Peraturan Daerah ini, terdiri dari Cabang Dinas Perkebunan Daerah di Sidoarjo, Jombang, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Bangkalan, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.

Pasal 12

(1) Dinas Perkebunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Perkebunan Daerah ;

(2) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Bagian Tata Usaha ;(3) Sub Dinas dipimpin oleh Kepala Sub Dinas ;(4) Wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah dipimpin oleh Kepala

Wilayah/ Gabang Dinas Perkebunan Daerah.

Pasal 13

(1) Pada Bagian Tata-Usaha dibentuk sebanyak-banyaknya 5 (lima) Sub Bagian;

(2) Pada Sub Dinas, kecuali Sub Dinas Koordinasi/Pengawasan, dibentuk sebanyak-banyaknya 3 (tiga) Seksi ;

(3) Pada wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah dibentuk 1 (satu) Sub Bagian Tata Usaha dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) Seksi ; dan pertimbangan Kepala Dinas Perkebunan Daerah.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 8

Page 9: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

Pasal 14

Bagan Susunan Organisasi Dinas Perkebunan Daerah adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini.

Pasal 15

(1) Kepala Dinas Perkebunan Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I ;

(2) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas dan Kepala Wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah dimaksud dalam pasal 13 Peraturan Daerah ini diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, dengan memperhatikan usul dari Kepala Dinas Perkebunan Daerah ;

(3) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada Bagian, Sub Dinas dan Wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah maupun Kepala Unit pelaksana Tehnis Perkebunan Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Daerah, setelah mendapat persetujuan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.

B A B V TATA KERJA ,

Pasal 16

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Perkebunan Daerah bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, sedang pertanggung jawaban dalam bidang Administrasi melalui Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat I;

(2) Setiap Pimpinan Kesatuan Organisasi dalam lingkungan Dinas Perkebunan Daerah berkewajiban memimpin, mengadakan koordinasi, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing.

Pasal 17

(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :a. menyelenggarakan pembinaan administrasi, organises!

dan tata laksana terhadap seluruh unsur di lingkungan Dinas Perkebunan Daerah ;

b. Memberikan pelayanan administratif kepada Kepala Dinas dan seluruh perangkat Dinas Perkebunan Daerah ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 9

Page 10: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

c. membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas pokok Dinas Perkebunan Daerah ;

(2) Sub Dinas Perencanaan mempunyai tugas :a. mengumpulkan, mengadakan sistimatisasi dan menganalisa

data-data di bidang perkebunan ;b. mengadakan perencanaan tehnis di bidang perkebunan ;c. membuat rencana program dan proyek perkebunan ;d. mengendalikan pelaksanaan rencana, program dan proyek

serta memberikan evaluasi dan pelaporan ;

(3) Sub Dinas Tehnik Produksi, mempunyai tugas :a. melaksanakan pembinaan tehnik bercocok tanam dan

teknologi produksi ;b. melaksanakan pembinaan dan bimbingan dalam pengawetan/

kelestarian sumber kekayaan alam ;c. melaksanakan pembinaan dan bimbingan pengolahan hasil

perkebunan ;d. melaksanakan pembinaan dan bimbingan dalam

pemanfaatan sarana produksi.

(4) Sub Dinas Perlindungan Tanaman, mempunyai tugas :a. melaksanakan pengamatan, pencatatan, pencegahan,

pemberantasan hama dan penyakit ;b. melaksanakan pengujian dan mengenalkan pemakaian alat-

alat dan obat obat pemberantasan hama dan penyakit ;c. melaksanakan pengawasan penggunaan alat-alat

pemberantasan hama dan penyakit ; d. melaksanakan penyusunan dan penyiaran informasi tentang

pencegahan pemberantasan hama dan penyakit.

(5) Sub Dinas Penyuluhan dan Pengembangan, mempunyai tugas :a. melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pendidikan ;b. melaksanakan wisata karya dan penataran petani

perkebunan;c. melaksanakan penyebaran informasi tentang pengembangan

usahatani perkebunan ;d. melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi.

(6) Sub Dinas Sosial Ekonomi, mempunyai tugas :a. melaksanakan pembinaan dan bimbingan dalam

pemanfaatan macam-macam kebutuhan sarana usaha perkebunan ;

b. melaksanakan penilaian atas pengajuan perijinan usaha perkebunan ;

c. melaksanakan bimbingan dan pembinaan di bidang pengembangan usaha perkebunan ;

d. melaksanakan pengawasan pemanfaatan sumber daya ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 10

Page 11: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

e. melaksanakan pembinaan dan pengarahan di bidang pemasaran.

Pasal 18

(1) Wilayah/Cabang Dinas Ferkebunan Daerah mempunyai tugas untuk melaksanakan segala tugas dan wewenang Dinas Perkebunan Daerah untuk wilayah kerja masing-masing ;

(2) Dalam melaksanakan tugas dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan Sub Dinas lain dimaksud dalam pasal 10 Peraturan Daerah ini menurut bidangnya masing-masing.

BAB VIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 19

(1) Unit atau Lembaga Khusus berupa kebiyi bibit/benih atau kebun percobaan yang telah dikuasai/diserahkan oleh. Pemerintah Daerah Tingkat I di lingkungan Dinas Pertanian Rakyat, dialihkan menjadi Unit Pelaksana Tennis Dinas Perkebunan Daerah ;

(2) Untuk tahap pertama dibentuk beberapa Wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah yaitu :

a. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Milang yang mempunyai wilayah kerja meliputi Kotamadya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang ;

b. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Jemberyang mempunyai wilayah kerja meliputi Daerah Tingkat II Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Jember ;

c. Wilayah Dinas Perkebunan Daerah di Kediri yang mempunyai wilayah kerja meliputi Daerah Tingkat II Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Pacitan.

(3) Tugas dan wewenang di bidang Perkebunan di Daerah Tingkat II Pamekasan, Sampang, Sumenep, Bangkalan, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan dilaksanakan oleh Kepala Dinas Perkebunan Daerah.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 11

Page 12: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

B A B VIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I sepanjang mengenai pelaksanaannya;

(2) Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

Surabaya, 11 Januari 1978.DEW AN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

Ketua,

ttd.

BLEGOH SOEM ARTO.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

SOENANDAR PRUOSOEDARMO.

Disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 5 Juli 1978 Nomor Pern. 10/47/4-408-

DIREKTUR JENDERAL PEMERINTAHAN UMUMDAN OTONOMI DAERAH

Direktur Pembinaan Pemerkitahan Daerah,

ttd.

Drs. H. SOEMARNO.

Diundangkan dalam Lembaran Daorah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Tahun 1978 Sen C pada tanggal 7 Juli 1978 Nomor 3/A.

A.n GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT IJAWA TIMUR

Sekretarts Wilayah/Daerah

ttd.

TRIMARJONO, SH.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 12

Page 13: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMURNOMOR 3 TAHUN 1978

TENTANGDINAS PERKEBUNAN DAERAH PROPINSI DAERAH

TINGKAT I JAWA TIMUR

I. PENJELASAN UMUM.

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Perkebunan Besar kepada Daerah Tingkat I, berikut peraturan pelaksanaannya berupa Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian tanggal 22 Juli 1976 Nomor 179 tahun 1976 dan Nomor 429/Kpts/Org/7/1976, diserahkan tugas dan wewenang pengurusan di bidang perkebunan besar dari Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Pusat) dalam hal ini Departemen Pertanian kepada Pemerintah Daerah Tingkat I.

Kepada Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur yang diwakili oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur telah dilakukan secara resmi penyerahan urusan dimaksud oleh Menteri Pertanian atas nama Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Pusat) dengan penanda tanganan berita acara serah terima pada tanggal 9 Agustus 1977.

Serah terima urusan dimaksud dilakukan setelah memperhatikan keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 16 Mei 1977 Nomor DPRD.002.2/02/77-78, tentang persetujuan diserahkannya urusan dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 kepada Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Dalam pada itu mengingat perkembangan proses menjelang serah terima urusan dimaksud dan sesuai dengan ketentuan dalam pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 yang ditegaskan lagi dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah tersebut dimuka, serta sesuai pula dengan keinginan Pemerintah Pusat (Departemen Pertanian), maka segera setelah serah terima urusan dimaksud kemudian dibentuk Dinas Terkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, selanjutnya disebut Dinas Perkebunan Daerah, dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 9 Agustus 1977 Nomor HK.I/94/77 sambil menunggu dikeluarkannya Peraturan Daerah sesuai dengan ketentuan dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974.

Selanjutnya sesuai pula dengan ketentuan dalam pasal 6 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 sebagaimana juga ditegaskan lagi dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah tersebut dimuka maka bersamaan dengan pembentukan Dinas Perkebunan Daerah telah dilebur pula urusan tanaman industri yang telah menjadi urusan rumah tangga Daerah (Otonomi) Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1951 tentang penyerahan sebagian urusan di bidang pertanian, yang semula diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur .

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 13

Page 14: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 28 Pebruari 1961 Nomor Des/388/G/19/Drh (semula dengan nama Jawatan Pertanian Rakyat Propinsi Jawa Timur), menjadi urusan yang diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Daerah; dengan demikian Bagian Tanaman Industri dihapuskan dari Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, dan segala sarana penyelenggaraan urusan tanaman industri antara lain yang berupa kebun bibit/benih, kebun percobaan dan lain-lain yang telah pernah dikuasai/diadakan oleh Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur selama penyelenggaraan urusan oleh Dinas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dialihkan menjadi tugas dan wewenang Dinas Perkebunan Daerah.

Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur mempunyai potensi di bidang perkebunan berupa luas tanah perkebunan yang merupakan ± 12,64% dari luas daratan, sedangkan 82,14% dari luas tersebut merupakan perkebunan yang dilola oleh rakyat dan swasta Nasional/Asing; disamping itu perkebunan mempunyai peranan pula dalam menghasilkan devisa, menampung peri kehidupan banyak penduduk dan berfungsi hydrorologis terhadap tata guna tanah dan air, dalam rangka rheningkatkan taraf hidup dan perataan pembangunan maka tanaman perkebunan merupakan faktor penunjang untuk pengembangan daerah minus yang pada umumnya bukan merupakan sentra tanaman pangan.

Tanaman perkebunan yang ada di daerah Jawa Timur dan telah dikembangkan meliputi tanaman-tanaman :

1. Karet2. Kopi3. Kapuk4. Kelapa5. Kina6. Kapas7. Tebu8. Tembakau9. Teh10.Coklat11.Cengkeh

11.Casiavera12.Cabe13.Pala14.Panili15.Pinang16.Jambu Mente17.Jarak18.Lada19.Sereh wangi20.Rosella21.Abaca22.Mente Piperata.

Sedangkan yang belum dikembangkan.oleh perkebunan besar dan rakyat di Jawa Timur meliputi

1. Kelapa Sawit2. Kenanga3. Kenaf4. Kelembak5. Kemiri6. Kumis Kucing7. Jute8. Gambir9. Guta Perca.

1.0. Siwalan11. Rami12. Nilam13. Bunga Matahari14. Enau15. Akar Wangi16. Agave17. Mendong

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 14

Page 15: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

Untuk mengembangkan pembinaan Perkebunan ini maka pengurusan perkebunan rakyat dan perkebunan besar swasta diintegrasikan menjadi tugas dan wewenang Dinas Perkebunan Daerah.

Dengan dibentuknya Dinas Perkebunan Daerah merupakan usaha menambah sarana pelayanan kepada masyarakat terutama dalam bidang perkebunan; selain itu dari urusan perkebunan besar dan perkebunan rakyat yang menjadi tugas dan wewenang Dinas Perkebunan Daerah diharapkan dapat digali sumber pendapatan Daerah untuk menunjang pefaksanaan tugas Pemerintah Daerah Tingkat I di bidang perkebunan sebagai pembatasan dalam pelaksanaan Peraturan Daerah ini, maka ditentukan bahwa perkebunan besar dimaksud dalam Peraturan Daerah ini tidak termasuk Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP) dan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP).

Kemudian sesuai dengan ketentuan dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 maka dipandang perlu segera menuangkan ketentuan dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 9 Agustus 1977 Nomor HK.I/94/77 tentang pembentukan Dinas Perkebunan Daerah menjadi ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup jelas.

Pasal 2 : Cukup jelas.

Pasal 3 : Semua ketentuan yang terdapat dalam Surat Keputusan Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 9 Agustus 1977 Nomor HK.I/94/77 secara hukum menjadi ketentuan Peraturan Daerah ini, setelah disempurnakan dan diiabah sebagaimana dicantumkan dalam pasal-pasal Peraturan Daerah ini, dengan demikian berarti bahwa ketentuan dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur menjadi tidak mempunyai kekuatan normatif lagi dengan berlakunya Peraturan Daerah ini.

Pasal 4 : Dalam rangka penyelenggaraan urusan perkebunan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1975 maka urusan tanaman industri (antara lain pengadaan kebun percobaan) yang semula telah menjadi urusan rumah tangga Daerah (Otonomi) Pemerintah Daerah Tingkat I, dilebur kedalam tugas dan wewenang Dinas Perkebunan Daerah, dan dihapuskan dari pengurusan Dinas Pertanian Rakyat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tirn/ir tanggal 28 Pebruari 1961 Nomor Des/388/G/19/Drh.

Pasal 5 : Cukup jelas.

Pasal 6 : Perincian lebih lanjut tugas pokok Dinas Perkebunan Daerah dimaksud dalam pasal 6 Peraturan Daerah ini, meliputi bidang-bidang :

a. Tehnik dan produksi yang diarahkan kepada peningkatan produksi perkebunan dan penyempumaan mutu, mengenai :

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 15

Page 16: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

1. penyelenggaraan tehnik budidaya yaitu dari penanaman sampai panen, pemungutan hasil, pengolahan dan pemasaran ;

2. penyelenggaraan Lehnik proteksi tanaman ;

3. penyelenggaraan tehnik pengolahan hasil dan penggunaan peralatannya ;

4. penggunaan agro kimia yang telah memperoleh persetujuan penggunaannya dari Pemerintah Pusat ;

5. penyelenggaraan pembibitan termasuk pengadaan bibit unggul ;

6. penyelenggaraan tehnik peremajaan, rehabilitasi, mutasi, konversi, dan diversifikasi, sejauh tidak bertentangan dengan ke bijaksanaan budidaya ;

7. cara-cara penggunaan sarana produksi.

b. Pembinaan kehidupan ekonomi dan usaha perkebunan yang meliputi :

1. pemasaran hasil perkebunan dan pengadaan sarana produksi ;

2. pengarahan untuk perbaikan tata laksana, pengelompokan usaha tani dalam bentuk Koperasi (BUUD/KUD) dan/atau Kantor Administrasi Perkebunan (KAP) ;

3. Informasi tentang sumber modal, pemasaran dalam dari luar Negeri;

4. perbaikan kemampuan kepemimpinan petani/pengusaha perkebunan ;

5. peningkatan ketrampilan tennis para petugas dan petani/ pengusaha perkebunan ;

6. membantu instansi yang kompeten dalam bidang ketenaga-kerjaan termasuk kesejahteraan buruh di perusahaan perkebunan ;

7. penanaman modal, kerja sama dengan perusahaan asing dan lain-lain.

c. Pengawasan yang meliputi :

1. pengawasan tennis budidaya termasuk pelaksanaan peremajaan, rehabilitasi, mutasi, konversi dan diversifikasi ;

2. pengawasan tehnologi serta penyajian hasil perkebunan ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 16

Page 17: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

3. pengawasan dalam pengawetan/kelestarian kesuburan tanah;

4. pengawasan pelaksanaan pengusahaan (management) perkebunan;

5. pengawasan atas pelaksanaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di bidang perkebunan ;

6. pengawasan pelaksanaan sewa dan ijin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah ;

7. pengawasan terhadap penggunaan tenaga asing di perusahaan perkebunan.

d. Perijinan yang meliputi :

1. pemberian ijin kepada pengusaha perkebunan sesuai dengan peraturan dan pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat;

2. pemberian rekomendasi bersifat rutin sejauh tidak bertentangan dengan kebijaksanaan Pemerintah Pusat dan Daerah.

Pasal 7 : Oleh karena kebijaksanaan di bidang perkebunan masih menjadi tanggung jawab Departemen Pertanian, maka dalam rangka itu Gubemur Kepala Daerah Tingkat I dapat menugaskan kepada Dinas Perkebunan Daerah untuk memperhatikan kebijaksanaan budidaya Departemen Pertanian.

Pasal 8 : Cukup jelas.

Pasal 9 : Bagian dan Sub Dinas sebagai unsur Pembantu Pimpinan berada di Kantor Dinas, kecuali Sub Dinas Koordinasi/Pengawasan untuk memudahkan pelaksanaan koordinasi/pengawasan atas beberapa wilayah/Cabang Dinas tertentu atas nama Kepala Dinas Perkebunan Daerah ;Bagian, Sub Dinas, Wilayah/Cabang Dinas Perkebunan Daerah mempunyai kedudukan sama, kecuali apabila bertugas atas nama Kepala Dinas Perkebunan Daerah ;Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas Perkebunan Daerah mempunyai kedudukan sama dengan Kepala Sub Bagian atau. Kepala Seksi.

Pasal 10 sampai dengan 14

: Cukup jelas.

Pasal 15 : Pengangkatan dan pemberhentian dimaksud dalam pasal ini adalah pengangkatan kedalam jabatan atau pemberhentian dari jabatan pada Dinas Perkebunan Daerah.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 17

Page 18: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

Pasal 16 sampai dengan 20

: Cukup jelas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 18

Page 19: GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR …dprd.jatimprov.go.id/...3-Tahun-1978-Tentang-Dinas...I-Jawa-Timur.pdftata kerja Dinas Perkebunan Daerah dimaksud pada huruf a ... Daerah

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSIDAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

NOMOR : 3 TAHUN 1978

TENTANGSUSUNAN ORGANISASI DIN AS PERKEBUNAN

DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT IJAWA TIMUR

KETERANGAN

S.D. = Sub DinasTnk Prod = Tehnik ProdoksiPerlind Tan = Perlindungan TanamanSos Ekon = Sosial EkonomiBag TU = Bagian Tata UsahaSi = SeksiUPT = Unit Pelaksana TennisTL = Tugas LapanganS.B. TU = Sub Bagian Tata UsahaPerkeb = Perkeb tin anKep Wil/Cab = Kepala Wilayah/Cabang.

= garis komando dan tanggungjawab.

---------------- = garis hukum administrasi.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 19