gubernur jawa timur peraturan gubernur jawa...

22
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS DI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur diberikan tambahan kewenangan dibidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus untuk menerbitkan perizinan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Pemberian Izin Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus di Jawa Timur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950); 2. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang

Upload: leque

Post on 01-Apr-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR

NOMOR 74 TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN PEMBERIAN IZIN

BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS

DI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur diberikan

tambahan kewenangan dibidang Pendidikan Menengah

dan Pendidikan Khusus untuk menerbitkan perizinan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Gubernur tentang Pedoman Pemberian Izin Bidang

Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus di Jawa

Timur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan

Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun

1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang Nomor

2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950);

2. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32

Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5157);

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun

2007 tentang Standar Pengelolaan Sekolah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun

2007 tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun

2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh

Pemerintah Daerah;

9. Peraturan

- 3 -

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun

2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk

Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah

Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas

Luar Biasa (SMALB);

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun

2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk

Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

(SMK/MAK);

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan,

dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

12. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 137 Tahun 2016

tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu

sebagaimana telah diubah beberap kali, terakhir dengan

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor … Tahun 2017

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur

Jawa Timur Nomor 137 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN

IZIN BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN

KHUSUS DI JAWA TIMUR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan:

1. Provinsi adalah Provinsi Jawa Timur;

2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Timur.

3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.

4. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa

Timur.

5. Dinas Pendidikan yang selanjutnya disebut Dinas adalah

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

6. Sekolah

- 4 -

6. Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya disingkat SMA

adalah Sekolah Menengah Atas yang berada di Jawa

Timur.

7. Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disebut

SMK adalah Sekolah Menengah Atas yang berada di Jawa

Timur.

8. Pendidikan Khusus yang selanjutnya disebut PK adalah

lembaga pendidikan kekhususan mulai tingkat pendidikan

dasar sampai pendidikan menengah seperti TKLB, SDLB,

SMPLB, SMALB yang berada di Jawa Timur.

9. Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu yang

selanjutnya disingkat UPT P2T adalah Unit Pelaksana

Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Jawa Timur.

10. Pelayanan Perizinan Terpadu yang selanjutnya disingkat

P2T adalah pelayanan perizinan yang proses

pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke

tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Peraturan Gubernur ini dimaksudkan untuk memberikan

pedoman dalam penyelenggaraan perizinan dibidang

pendidikan menengah dan pendidikan khusus secara utuh

dan komprehensif baik mengenai permohonan izin maupun

penerbitan izinnya dengan mekanisme sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 3

Peraturan Gubernur ini bertujuan untuk memberikan

kemudahan dalam pelaksanaan pemberian izin dibidang

pendidikan menengah dan pendidikan khusus agar dapat

terlaksana dengan lancar, terencana dan terpadu sesuai

dengan kaidah teknis bidang pendidikan di Jawa Timur.

BAB III

- 5 -

BAB III

RUANG LINGKUP

Pasal 4

Ruang lingkup pedoman pemberian izin bidang pendidikan

menengah dan pendidikan khusus meliputi persyaratan

permohonan izin, pengajuan permohonan izin, pemeriksaan

kelengkapan dokumen/berkas perizinan, pemeriksaan

kelengkapan substansi dan penerbitan izin.

BAB IV

JENIS PERIZINAN

Pasal 5

(1) Perizinan dibidang Pendidikan Menengah jenjang SMA

meliputi:

a. Izin Pendirian Sekolah;

b. Izin Operasional Sekolah;

c. Perpanjangan Izin Operasional Sekolah;

d. Izin Perubahan; dan

e. Izin Penutupan.

(2) Perizinan dibidang Pendidikan Menengah jenjang SMK

meliputi:

a. Izin Pendirian Sekolah;

b. Izin Operasional Sekolah;

c. Perpanjangan Izin Operasional Sekolah;

d. Izin Pembukaan/Penambahan/Perubahan Program

Keahlian/Program Kekhususan;

e. Izin Perubahan; dan

f. Izin Penutupan.

(3) Perizinan dibidang PK meliputi:

a. Izin Pendirian Sekolah;

b. Izin Operasional Sekolah;

c. Perpanjangan Izin Operasional Sekolah;

d. Izin Pembukaan/Penambahan/Perubahan Program

Keahlian/Program Kekhususan;

e. Izin Perubahan; dan

f. Izin Penutupan.

BAB V

- 6 -

BAB V

PERIZINAN

Pasal 6

(1) Permohonan izin diajukan oleh penyelenggara pendidikan

yang berbadan hukum.

(2) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditujukan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur selaku

Administrator P2T.

(3) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilampiri dengan kelengkapan dokumen yang

dipersyaratkan dan diajukan sesuai mekanisme yang telah

ditentukan.

(4) Apabila semua persyaratan telah dipenuhi maka

dilakukan proses penerbitan izin.

Pasal 7

Mekanisme permohonan izin dan kelengkapan dokumen yang

dipersyaratkan izin, penerbitan izin, dan jangka waktu

penerbitan izin diatur secara lebih terperinci dalam Standar

Operasional Prosedur sebagaimana tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Gubernur ini.

Pasal 8

Izin Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus

berakhir karena:

a. habis masa berlakunya dan tidak diajukan perpanjangan;

b. dikembalikan oleh pemegang izin; dan/atau

c. dicabut oleh pemberi izin.

BAB VI

- 7 -

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

(1) Semua perizinan Bidang Pendidikan Menengah dan

Pendidikan Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya Peraturan

Gubernur ini tetap berlaku sampai habis masa

berlakunya.

(2) Permohonan izin yang telah diajukan sebelum

ditetapkannya Peraturan Gubernur ini dan belum

dikeluarkan izinnya harus mengajukan permohonan izin

baru kepada UPT P2T.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya

pada tanggal 10 Nopember 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR

ttd

Dr. H. SOEKARWO

- 8 -

Diundangkan di Surabaya

Pada tanggal 10 Nopember 20175 Mei

an. SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR

Kepala Biro Hukum

ttd

Dr. HIMAWAN ESTU BAGIJO, SH, MH

Pembina Utama Muda

NIP. 19640319 198903 1 001

BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 NOMOR 74 SERI E.

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR

NOMOR : 74 TAHUN 2017

TANGGAL : 10 NOPEMBER 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERIZINAN BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH

DAN PENDIDIKAN KHUSUS

A. IZIN PENDIRIAN SMA/SMK/PK

1. Dasar Hukum:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950);

b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 5679);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5410);

e. Peraturan

- 2 -

e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Sekolah;

g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah (SMA/MA); dan

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.

2. Persyaratan:

a. Surat Permohonan Izin Pendirian dari pemohon izin, khusus swasta

pemohon harus berbadan hukum (akta notariat) dari Kementerian

Hukum dan HAM serta bersifat nirlaba;

b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

Kabupaten/Kota;

c. Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) selama 5

tahun yang disusun Penyelenggara Pendidikan secara sistematik;

d. Dokumen Rancangan Penjaminan Mutu; dan

e. Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM).

3. Prosedur:

a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang

dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;

b. Mengambil nomor antrian;

c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;

d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;

e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,

dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan

pemeriksaan dokumen;

f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,

Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui

petugas front office;

g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis

menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur;

h. UPT P2T

- 3 -

h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan

penerbitan izin;

i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T

menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan

penolakan; dan

j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T

menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.

4. Jangka Waktu Penerbitan:

Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.

5. Produk Layanan:

Surat Izin Pendirian SMA/SMK/PK.

B. IZIN OPERASIONAL SMA/SMK/PK

1. Dasar Hukum:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950);

b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 5679);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5410);

e. Peraturan

- 4 -

e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Sekolah;

g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah (SMA/MA); dan

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.

2. Persyaratan:

a. Surat Permohonan izin operasional dari pemohon izin, khusus

swasta pemohon harus berbadan hukum (akta notariat) dari

Kementerian Hukum dan HAM serta bersifat nirlaba;

b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

Kabupaten/Kota;

c. Fotocopy Izin Pendirian yang telah dilegalisir;

d. Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) selama 5

tahun yang disusun Penyelenggara Pendidikan secara sistematik;

e. Dokumen Rancangan Penjaminan Mutu; dan

f. Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM).

3. Prosedur:

a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang

dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;

b. Mengambil nomor antrian;

c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;

d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;

e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,

dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan

pemeriksaan dokumen;

f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,

Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui

petugas front office;

g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis

menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur;

h. UPT

- 5 -

h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan

penerbitan izin;

i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T

menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan

penolakan; dan

j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T

menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.

4. Jangka Waktu Penerbitan:

Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.

5. Produk Layanan:

Surat Izin Operasional SMA/SMK/PK.

C. PERPANJANGAN IZIN OPERASIONAL SMA/SMK/PK

1. Dasar Hukum:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950);

b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 5679);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5410);

e. Peraturan

- 6 -

e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Sekolah;

g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah (SMA/MA); dan

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.

2. Persyaratan:

a. Surat Permohonan Perpanjangan Izin Operasional dari pemohon

izin;

b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

Kabupaten/Kota;

c. Fotocopy Izin Operasional yang masih berlaku dan telah dilegalisir;

d. Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) selama 5

tahun yang disusun Penyelenggara Pendidikan secara sistematik;

e. Dokumen Rancangan Penjaminan Mutu; dan

f. Dokumen Laporan Keuangan Penyelenggara Pendidikan selama 2

(dua) tahun terkahir.

3. Prosedur:

a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang

dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;

b. Mengambil nomor antrian;

c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;

d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;

e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,

dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan

pemeriksaan dokumen;

f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,

Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui

petugas front office;

g. Dalam hal

- 7 -

g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis

menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur;

h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan

penerbitan izin;

i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T

menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan

penolakan; dan

j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T

menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.

4. Jangka Waktu Penerbitan:

Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.

5. Produk Layanan:

Surat Perpanjangan Izin Operasional SMA/SMK/PK.

D. IZIN PEMBUKAAN / PENAMBAHAN / PERUBAHAN PROGRAM KEAHLIAN /

PROGRAM KEKHUSUSAN SMK/PK

1. Dasar Hukum:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950);

b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 5679);

d. Peraturan

- 8 -

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5410);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Sekolah;

g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah (SMA/MA); dan

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.

2. Persyaratan:

a. Surat Permohonan dari Pemohon Izin (khusus swasta diketahui

Badan Hukum (Yayasan atau lainnya)) yang ditujukan kepada UPT

P2T;

b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

Kabupaten/Kota;

c. Proposal pengajuan penambahan program keahlian atau program

ketunaan baru;

d. Peta/Data SMP/MTs atau Lembaga Pendidikan Khusus/Layanan

Khusus sekitar;

e. Peta Data SMK atau Lembaga Pendidikan Khusus/Layanan Khusus

dengan Program/Kompetensi Keahlian atau Program Ketunaan yang

sama;

f. Kuisioner/animo masyarakat terhadap Program/Kompetensi

Keahlian yang diusulkan;

g. Dokumen Profil sekolah;

h. Data

- 9 -

h. Data jumlah siswa 3 (tiga) tahun terakhir per kelas sesuai

program/kompetensi keahlian atau program ketunaan;

i. Foto Sarana Prasarana Program/Kompetensi Keahlian atau Program

Ketunaan yang baru;

j. Fotokopi Ijazah guru sesuai dengan Program Keahlian atau Program

Ketunaan baru;

k. Surat Perjanjian / MOU dengan DU/DI (khusus SMK);

l. Fotokopi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN);

m. SK Pengangkatan Kepala Sekolah dari Badan Hukum (Yayasan atau

lainnya) (khusus swasta);

n. Fotokopi status/akta tanah;

o. Fotokopi Akta Notaris Badan Hukum (Yayasan atau lainnya)

(khusus swasta);

p. Fotokopi pengesahan Badan Hukum (Yayasan atau lainnya) dari

Kementerian Hukum dan HAM (khusus swasta);

q. Fotokopi SK/Surat Izin Pendirian Sekolah;

r. Fotokopi Surat Izin Operasional atau Surat Perpanjangan Izin

Operasional terakhir (khusus swasta);

s. Surat Pernyataan Kepala Sekolah tentang manajemen sekolah

(khusus swasta diketahui pengurus Badan Hukum (Yayasan atau

lainnya) dan bermeterai Rp 6000,00;

t. Fotokopi Sertifikat Akreditasi Sekolah;

u. Dokumen Analisis Kebutuhan Guru;

v. Dokumen Studi kelayakan pembukaan program keahlian baru;

w. Dokumen Rencana strategis/mutu lulusan (khusus SMK); dan

x. Dokumen Rancangan program akademik terhadap program baru

yang diajukan.

3. Prosedur:

a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang

dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;

b. Mengambil nomor antrian;

c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;

d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;

e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,

dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan

pemeriksaan dokumen;

f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,

Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui

petugas front office;

g. Dalam hal

- 10 -

g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis

menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur;

h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan

penerbitan izin;

i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T

menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan

penolakan; dan

j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T

menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.

4. Jangka Waktu Penerbitan:

Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.

5. Produk Layanan:

Surat Izin Pembukaan / Penambahan / Perubahan Program Keahlian /

Program Kekhususan SMK/PK.

E. IZIN PERUBAHAN

1. Dasar Hukum:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950);

b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 5679);

d. Peraturan

- 11 -

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5410);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Sekolah;

g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah (SMA/MA); dan

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.

2. Persyaratan:

a. Surat Permohonan Izin Perubahan dari pemohon izin;

b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

Kabupaten/Kota; dan

c. Fotocopy Izin Pendidiran dan Izin Operasional atau Perpanjangan

Izin Operasional yang masih berlaku dan telah dilegalisir.

3. Prosedur:

a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang

dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;

b. Mengambil nomor antrian;

c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;

d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;

e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,

dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan

pemeriksaan dokumen;

f. Dalam

- 12 -

f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,

Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui

petugas front office;

g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis

menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur;

h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan

penerbitan izin;

i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T

menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan

penolakan; dan

j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T

menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.

4. Jangka Waktu Penerbitan:

Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.

5. Produk Layanan:

Surat Izin Perubahan.

F. IZIN PENUTUPAN SMA/SMK/PK

1. Dasar Hukum:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara

Tahun 1950);

b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 5679);

d. Peraturan

- 13 -

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5410);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Sekolah;

g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah (SMA/MA); dan

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.

2. Persyaratan:

a. Surat Permohonan Izin Penutupan dari pemohon izin;

b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

Kabupaten/Kota; dan

c. Fotocopy Izin Pendidiran dan Izin Operasional atau Perpanjangan

Izin Operasional yang masih berlaku dan telah dilegalisir.

3. Prosedur:

a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang

dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;

b. Mengambil nomor antrian;

c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;

d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;

e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,

dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan

pemeriksaan dokumen;

f. Dalam

- 14 -

f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,

Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui

petugas front office;

g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis

menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur;

h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan

penerbitan izin;

i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T

menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan

penolakan; dan

j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T

menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.

4. Jangka Waktu Penerbitan:

Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.

5. Produk Layanan:

Surat Izin Penutupan SMA/SMK/PK.

GUBERNUR JAWA TIMUR

ttd

Dr. H. SOEKARWO