gubernur jawa timur peraturan gubernur jawa...
TRANSCRIPT
GUBERNUR JAWA TIMUR
PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR
NOMOR 74 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN PEMBERIAN IZIN
BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS
DI JAWA TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR,
Menimbang : a. bahwa dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur diberikan
tambahan kewenangan dibidang Pendidikan Menengah
dan Pendidikan Khusus untuk menerbitkan perizinan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Gubernur tentang Pedoman Pemberian Izin Bidang
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus di Jawa
Timur;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan
Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950);
2. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang
- 2 -
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Sekolah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Pemerintah Daerah;
9. Peraturan
- 3 -
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun
2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa (SMALB);
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun
2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan,
dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 137 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu
sebagaimana telah diubah beberap kali, terakhir dengan
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor … Tahun 2017
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur
Jawa Timur Nomor 137 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN
IZIN BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN
KHUSUS DI JAWA TIMUR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan:
1. Provinsi adalah Provinsi Jawa Timur;
2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Timur.
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.
4. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur.
5. Dinas Pendidikan yang selanjutnya disebut Dinas adalah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
6. Sekolah
- 4 -
6. Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya disingkat SMA
adalah Sekolah Menengah Atas yang berada di Jawa
Timur.
7. Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disebut
SMK adalah Sekolah Menengah Atas yang berada di Jawa
Timur.
8. Pendidikan Khusus yang selanjutnya disebut PK adalah
lembaga pendidikan kekhususan mulai tingkat pendidikan
dasar sampai pendidikan menengah seperti TKLB, SDLB,
SMPLB, SMALB yang berada di Jawa Timur.
9. Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu yang
selanjutnya disingkat UPT P2T adalah Unit Pelaksana
Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Jawa Timur.
10. Pelayanan Perizinan Terpadu yang selanjutnya disingkat
P2T adalah pelayanan perizinan yang proses
pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke
tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Peraturan Gubernur ini dimaksudkan untuk memberikan
pedoman dalam penyelenggaraan perizinan dibidang
pendidikan menengah dan pendidikan khusus secara utuh
dan komprehensif baik mengenai permohonan izin maupun
penerbitan izinnya dengan mekanisme sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
Peraturan Gubernur ini bertujuan untuk memberikan
kemudahan dalam pelaksanaan pemberian izin dibidang
pendidikan menengah dan pendidikan khusus agar dapat
terlaksana dengan lancar, terencana dan terpadu sesuai
dengan kaidah teknis bidang pendidikan di Jawa Timur.
BAB III
- 5 -
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang lingkup pedoman pemberian izin bidang pendidikan
menengah dan pendidikan khusus meliputi persyaratan
permohonan izin, pengajuan permohonan izin, pemeriksaan
kelengkapan dokumen/berkas perizinan, pemeriksaan
kelengkapan substansi dan penerbitan izin.
BAB IV
JENIS PERIZINAN
Pasal 5
(1) Perizinan dibidang Pendidikan Menengah jenjang SMA
meliputi:
a. Izin Pendirian Sekolah;
b. Izin Operasional Sekolah;
c. Perpanjangan Izin Operasional Sekolah;
d. Izin Perubahan; dan
e. Izin Penutupan.
(2) Perizinan dibidang Pendidikan Menengah jenjang SMK
meliputi:
a. Izin Pendirian Sekolah;
b. Izin Operasional Sekolah;
c. Perpanjangan Izin Operasional Sekolah;
d. Izin Pembukaan/Penambahan/Perubahan Program
Keahlian/Program Kekhususan;
e. Izin Perubahan; dan
f. Izin Penutupan.
(3) Perizinan dibidang PK meliputi:
a. Izin Pendirian Sekolah;
b. Izin Operasional Sekolah;
c. Perpanjangan Izin Operasional Sekolah;
d. Izin Pembukaan/Penambahan/Perubahan Program
Keahlian/Program Kekhususan;
e. Izin Perubahan; dan
f. Izin Penutupan.
BAB V
- 6 -
BAB V
PERIZINAN
Pasal 6
(1) Permohonan izin diajukan oleh penyelenggara pendidikan
yang berbadan hukum.
(2) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur selaku
Administrator P2T.
(3) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilampiri dengan kelengkapan dokumen yang
dipersyaratkan dan diajukan sesuai mekanisme yang telah
ditentukan.
(4) Apabila semua persyaratan telah dipenuhi maka
dilakukan proses penerbitan izin.
Pasal 7
Mekanisme permohonan izin dan kelengkapan dokumen yang
dipersyaratkan izin, penerbitan izin, dan jangka waktu
penerbitan izin diatur secara lebih terperinci dalam Standar
Operasional Prosedur sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
Pasal 8
Izin Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
berakhir karena:
a. habis masa berlakunya dan tidak diajukan perpanjangan;
b. dikembalikan oleh pemegang izin; dan/atau
c. dicabut oleh pemberi izin.
BAB VI
- 7 -
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9
(1) Semua perizinan Bidang Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya Peraturan
Gubernur ini tetap berlaku sampai habis masa
berlakunya.
(2) Permohonan izin yang telah diajukan sebelum
ditetapkannya Peraturan Gubernur ini dan belum
dikeluarkan izinnya harus mengajukan permohonan izin
baru kepada UPT P2T.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur.
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 10 Nopember 2017
GUBERNUR JAWA TIMUR
ttd
Dr. H. SOEKARWO
- 8 -
Diundangkan di Surabaya
Pada tanggal 10 Nopember 20175 Mei
an. SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR
Kepala Biro Hukum
ttd
Dr. HIMAWAN ESTU BAGIJO, SH, MH
Pembina Utama Muda
NIP. 19640319 198903 1 001
BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 NOMOR 74 SERI E.
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR
NOMOR : 74 TAHUN 2017
TANGGAL : 10 NOPEMBER 2017
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERIZINAN BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH
DAN PENDIDIKAN KHUSUS
A. IZIN PENDIRIAN SMA/SMK/PK
1. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950);
b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5679);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
e. Peraturan
- 2 -
e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Sekolah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA); dan
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.
2. Persyaratan:
a. Surat Permohonan Izin Pendirian dari pemohon izin, khusus swasta
pemohon harus berbadan hukum (akta notariat) dari Kementerian
Hukum dan HAM serta bersifat nirlaba;
b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kabupaten/Kota;
c. Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) selama 5
tahun yang disusun Penyelenggara Pendidikan secara sistematik;
d. Dokumen Rancangan Penjaminan Mutu; dan
e. Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM).
3. Prosedur:
a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang
dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;
b. Mengambil nomor antrian;
c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;
d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;
e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,
dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan
pemeriksaan dokumen;
f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,
Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui
petugas front office;
g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis
menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur;
h. UPT P2T
- 3 -
h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan
penerbitan izin;
i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T
menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan
penolakan; dan
j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T
menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.
4. Jangka Waktu Penerbitan:
Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.
5. Produk Layanan:
Surat Izin Pendirian SMA/SMK/PK.
B. IZIN OPERASIONAL SMA/SMK/PK
1. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950);
b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5679);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
e. Peraturan
- 4 -
e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Sekolah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA); dan
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.
2. Persyaratan:
a. Surat Permohonan izin operasional dari pemohon izin, khusus
swasta pemohon harus berbadan hukum (akta notariat) dari
Kementerian Hukum dan HAM serta bersifat nirlaba;
b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kabupaten/Kota;
c. Fotocopy Izin Pendirian yang telah dilegalisir;
d. Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) selama 5
tahun yang disusun Penyelenggara Pendidikan secara sistematik;
e. Dokumen Rancangan Penjaminan Mutu; dan
f. Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM).
3. Prosedur:
a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang
dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;
b. Mengambil nomor antrian;
c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;
d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;
e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,
dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan
pemeriksaan dokumen;
f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,
Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui
petugas front office;
g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis
menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur;
h. UPT
- 5 -
h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan
penerbitan izin;
i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T
menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan
penolakan; dan
j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T
menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.
4. Jangka Waktu Penerbitan:
Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.
5. Produk Layanan:
Surat Izin Operasional SMA/SMK/PK.
C. PERPANJANGAN IZIN OPERASIONAL SMA/SMK/PK
1. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950);
b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5679);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
e. Peraturan
- 6 -
e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Sekolah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA); dan
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.
2. Persyaratan:
a. Surat Permohonan Perpanjangan Izin Operasional dari pemohon
izin;
b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kabupaten/Kota;
c. Fotocopy Izin Operasional yang masih berlaku dan telah dilegalisir;
d. Dokumen Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) selama 5
tahun yang disusun Penyelenggara Pendidikan secara sistematik;
e. Dokumen Rancangan Penjaminan Mutu; dan
f. Dokumen Laporan Keuangan Penyelenggara Pendidikan selama 2
(dua) tahun terkahir.
3. Prosedur:
a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang
dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;
b. Mengambil nomor antrian;
c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;
d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;
e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,
dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan
pemeriksaan dokumen;
f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,
Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui
petugas front office;
g. Dalam hal
- 7 -
g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis
menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur;
h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan
penerbitan izin;
i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T
menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan
penolakan; dan
j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T
menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.
4. Jangka Waktu Penerbitan:
Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.
5. Produk Layanan:
Surat Perpanjangan Izin Operasional SMA/SMK/PK.
D. IZIN PEMBUKAAN / PENAMBAHAN / PERUBAHAN PROGRAM KEAHLIAN /
PROGRAM KEKHUSUSAN SMK/PK
1. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950);
b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5679);
d. Peraturan
- 8 -
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Sekolah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA); dan
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.
2. Persyaratan:
a. Surat Permohonan dari Pemohon Izin (khusus swasta diketahui
Badan Hukum (Yayasan atau lainnya)) yang ditujukan kepada UPT
P2T;
b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kabupaten/Kota;
c. Proposal pengajuan penambahan program keahlian atau program
ketunaan baru;
d. Peta/Data SMP/MTs atau Lembaga Pendidikan Khusus/Layanan
Khusus sekitar;
e. Peta Data SMK atau Lembaga Pendidikan Khusus/Layanan Khusus
dengan Program/Kompetensi Keahlian atau Program Ketunaan yang
sama;
f. Kuisioner/animo masyarakat terhadap Program/Kompetensi
Keahlian yang diusulkan;
g. Dokumen Profil sekolah;
h. Data
- 9 -
h. Data jumlah siswa 3 (tiga) tahun terakhir per kelas sesuai
program/kompetensi keahlian atau program ketunaan;
i. Foto Sarana Prasarana Program/Kompetensi Keahlian atau Program
Ketunaan yang baru;
j. Fotokopi Ijazah guru sesuai dengan Program Keahlian atau Program
Ketunaan baru;
k. Surat Perjanjian / MOU dengan DU/DI (khusus SMK);
l. Fotokopi Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN);
m. SK Pengangkatan Kepala Sekolah dari Badan Hukum (Yayasan atau
lainnya) (khusus swasta);
n. Fotokopi status/akta tanah;
o. Fotokopi Akta Notaris Badan Hukum (Yayasan atau lainnya)
(khusus swasta);
p. Fotokopi pengesahan Badan Hukum (Yayasan atau lainnya) dari
Kementerian Hukum dan HAM (khusus swasta);
q. Fotokopi SK/Surat Izin Pendirian Sekolah;
r. Fotokopi Surat Izin Operasional atau Surat Perpanjangan Izin
Operasional terakhir (khusus swasta);
s. Surat Pernyataan Kepala Sekolah tentang manajemen sekolah
(khusus swasta diketahui pengurus Badan Hukum (Yayasan atau
lainnya) dan bermeterai Rp 6000,00;
t. Fotokopi Sertifikat Akreditasi Sekolah;
u. Dokumen Analisis Kebutuhan Guru;
v. Dokumen Studi kelayakan pembukaan program keahlian baru;
w. Dokumen Rencana strategis/mutu lulusan (khusus SMK); dan
x. Dokumen Rancangan program akademik terhadap program baru
yang diajukan.
3. Prosedur:
a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang
dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;
b. Mengambil nomor antrian;
c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;
d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;
e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,
dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan
pemeriksaan dokumen;
f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,
Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui
petugas front office;
g. Dalam hal
- 10 -
g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis
menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur;
h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan
penerbitan izin;
i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T
menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan
penolakan; dan
j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T
menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.
4. Jangka Waktu Penerbitan:
Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.
5. Produk Layanan:
Surat Izin Pembukaan / Penambahan / Perubahan Program Keahlian /
Program Kekhususan SMK/PK.
E. IZIN PERUBAHAN
1. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950);
b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5679);
d. Peraturan
- 11 -
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Sekolah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA); dan
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.
2. Persyaratan:
a. Surat Permohonan Izin Perubahan dari pemohon izin;
b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kabupaten/Kota; dan
c. Fotocopy Izin Pendidiran dan Izin Operasional atau Perpanjangan
Izin Operasional yang masih berlaku dan telah dilegalisir.
3. Prosedur:
a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang
dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;
b. Mengambil nomor antrian;
c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;
d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;
e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,
dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan
pemeriksaan dokumen;
f. Dalam
- 12 -
f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,
Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui
petugas front office;
g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis
menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur;
h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan
penerbitan izin;
i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T
menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan
penolakan; dan
j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T
menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.
4. Jangka Waktu Penerbitan:
Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.
5. Produk Layanan:
Surat Izin Perubahan.
F. IZIN PENUTUPAN SMA/SMK/PK
1. Dasar Hukum:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara
Tahun 1950);
b. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5679);
d. Peraturan
- 13 -
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Sekolah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA); dan
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah.
2. Persyaratan:
a. Surat Permohonan Izin Penutupan dari pemohon izin;
b. Rekomendasi/pertimbangan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kabupaten/Kota; dan
c. Fotocopy Izin Pendidiran dan Izin Operasional atau Perpanjangan
Izin Operasional yang masih berlaku dan telah dilegalisir.
3. Prosedur:
a. Pemohon izin menyiapkan dokumen sesuai persyaratan yang
dimaksud dalam angka 2 kepada UPT P2T;
b. Mengambil nomor antrian;
c. Memasukkan dokumen ke loket pendaftaran;
d. Dokumen diperiksa oleh petugas front office;
e. Tim teknis melakukan verifikasi persyaratan izin operasional,
dengan menelaah permohonan izin operasional dan melakukan
pemeriksaan dokumen;
f. Dalam
- 14 -
f. Dalam hal dokumen tidak memenuhi persyaratan secara kualitatif,
Tim Teknis mengembalikan dokumen kepada pemohon izin melalui
petugas front office;
g. Dalam hal dokumen memenuhi persyaratan, Tim Teknis
menyiapkan permintaan rekomendasi teknis ke Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur;
h. UPT P2T menerima rekomendasi teknis dari Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dapat berupa penolakan atau persetujuan
penerbitan izin;
i. Dalam hal rekomendasi teknis berupa penolakan, UPT P2T
menyampaikan kepada pemohon izin disertai dengan alasan
penolakan; dan
j. Dalam hal rekomendasi teknis berupa persetujuan, UPT P2T
menerbitkan dan menyampaikan izin kepada pemohon Izin.
4. Jangka Waktu Penerbitan:
Paling lama 17 (tujuh belas) hari kerja.
5. Produk Layanan:
Surat Izin Penutupan SMA/SMK/PK.
GUBERNUR JAWA TIMUR
ttd
Dr. H. SOEKARWO