gubernur daerah istimewa yogyakarta · pdf file17. rencana detail tata ruang yang selanjutnya...

29
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 35 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu menetapkan Peraturan Daerah Istimewa tentang Tata Ruang; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

Upload: trinhtu

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR TAHUN 2013

TENTANG

TATA RUANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 35 Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah

Istimewa Yogyakarta, perlu menetapkan Peraturan Daerah

Istimewa tentang Tata Ruang;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana

telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3

Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah

Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1955 Nomor 43 Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 827);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

telah diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12

Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4725);

Page 2: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 5339);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang

Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan 11

Tahun 1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

1950 Nomor 58);

7. Peraturan Daerah DIY Nomor 2 tahun 2010 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DIY tahun 2009 –

2029 (Lembaran Daerah Provinsi DIY Tahun 2010 Nomor

2);

8. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya

Yogyakarta (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2011);

9. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya

dan Cagar Budaya (Lembaran Daerah Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2012).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

dan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH ISTIMEWA TENTANG TATA RUANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah Istimewa ini yang dimaksud dengan:

1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang

udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah,

tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan

memelihara kelangsungan hidupnya.

2. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

Page 3: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

3. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem

jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung

kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki

hubungan fungsional.

4. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang

meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang

untuk fungsi budi daya.

5. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

6. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi

pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.

7. Pengelolaan ruang adalah rangkaian kegiatan bersama antara

Kasultanan, Kadipaten, pemerintah, dan masyarakat dalam perencanaan,

pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang dengan

mendasarkan pada nilai dan keistimewaan DIY.

8. Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan

hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam

penataan ruang.

9. Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja

penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah

daerah, dan masyarakat.

10. Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan

ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,

dan pengendalian pemanfaatan ruang.

11. Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan

penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

12. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur

ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana

tata ruang.

13. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan

pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan

pelaksanaan program beserta pembiayaannya.

14. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib

tata ruang.

15. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.

16. Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat RTRW adalah

hasil perencanaan tata ruang yang berisikan azas, tujuan, kebijakan

pengembangan, strategi pengembangan, penetapan rencana struktur

ruang wilayah, penetapan rencana pola ruang wilayah, pengelolaan dan

penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, serta

pengendalian pemanfaatan ruang.

Page 4: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah

rencana secara terperinci tentang tata ruang yang dilengkapi dengan

peraturan zonasi.

18. Peraturan zonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan

pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk

setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana

rinci tata ruang.

19. Zonasi adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona sesuai

dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan bagi

pengembangan fungsi-fungsi lain.

20. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang selanjutnya disingkat

RTBL adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan atau kawasan

yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang serta

penataan bangunan dan lingkungan.

21. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan

aspek administratif dan/atau aspek fungsional.

22. Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai

jangkauan pelayanan pada tingkat wilayah.

23. Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang yang

mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkat internal perkotaan.

24. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi

daya.

25. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup dan jatidiri keistimewaan DIY

yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber

daya budaya

26. Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,

sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.

27. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama

pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan

fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

28. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama

bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

29. Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara

nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,

ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang

telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Page 5: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

30. Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam

lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

31. Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan

pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

32. Cagar Budaya adalah Warisan Budaya bersifat kebendaan berupa Benda

Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs

Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang

perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi

sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan

yang dilestarikan melalui proses penetapan.

33. Keistimewaan adalah keistimewaan kedudukan hukum yang dimiliki oleh

Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan sejarah dan hak asal usul

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

untuk mengatur dan mengurus kewenangan istimewa.

34. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang selanjutnya disebut

Kasultanan adalah warisan budaya bangsa yang berlangsung secara

turun-temurun dan dipimpin oleh Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem

Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senapati Ing

Ngalaga Ngabdurrakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah.

35. Kadipaten Pakualaman yang selanjutnya disebut Kadipaten adalah

warisan budaya bangsa yang berlangsung secara turun-temurun dan

dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam.

36. Keistimewaan ruang DIY adalah satuan-satuan ruang Tanah Kasultanan,

Tanah Kadipaten, beserta satuan-satuan yang melengkapinya;

37. Keistimewaan tata ruang DIY adalah penataan satuan-satuan ruang

Tanah Kasultanan, Tanah Kadipaten, beserta satuan-satuan ruang lain

yang memiliki nilai keistimewaan;

38. Satuan ruang keistimewaan DIY adalah ruang dengan nilai dan fungsi

budaya, ekonomi, sosial yang tercermin didalam bentukan fisik.

39. Tata ruang keistimewaan DIY memfokus pada dukungan untuk

terwujudnya kawasan pendidikan, kawasan budaya, kawasan wisata dan

lingkungan yang memajukan, memandirikan serta menyejahterakan

masyarakat.

40. Struktur ruang keistimewaan DIY adalah susunan satuan-satuan ruang

dengan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai

modal dasar kesalinghubungan kegiatan sosial, ekonomi yang berbasis

budaya.

41. Pola ruang keistimewaan DIY adalah distribusi peruntukan ruang dalam

suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan

peruntukan ruang untuk fungsi budidaya berbasis budaya.

42. Tanah Kasultanan adalah tanah milik Kasultanan Ngayogyakarta

Hadiningrat.

Page 6: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

43. Tanah Kadipaten adalah tanah milik Kadipaten Pakualaman.

44. Tanah Keprabon adalah Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten yang

dimanfaatkan untuk upacara adat dan kelengkapannya.

45. Tanah Bukan Keprabon adalah Tanah milik Kasultanan dan Tanah milik

Kadipaten yang pemanfaatannya selain untuk keperluan upacara adat

dan kelengkapannya.

46. Daerah Istimewa Yogyakarta yang selanjutnya disebut DIY adalah daerah

provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

47. Pemerintah Daerah adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan

perangkat Daerah sebagai unsur pelaksana Pemerintahan Daerah.

48. Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

49. Pemerintah Kabupaten/Kota adalah Pemerintah Kabupaten Sleman,

Pemerintah Kabupaten Bantul, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul,

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, dan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Pasal 2

(1) Objek penataan ruang yang diatur dalam Peraturan Daerah Istimewa ini

meliputi Kawasan Kasultanan Ngayogyakarta dan Kawasan Kadipaten

Pakualaman.

(2) Kawasan Kasultanan Ngayogyakarta dan kawasan Kadipaten

Pakualaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Tanah

Kasultanan, Tanah Kadipaten, dan kawasan di sekitarnya yang

terpengaruh dengan Penataan Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah

Kadipaten.

Pasal 3

Penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas:

a. harmoni, kelestarian lingkungan, sosial ekonomi (hamemayu hayuning

bawana);

b. spiritual-transenden (sangkan paraning dumadi);

c. humanisme, asas kepemimpinan demokratis (manunggaling kawula lan

Gusti);

d. kebersamaan (tahta untuk rakyat);

e. harmonisasi lingkungan (poros imajiner Laut Selatan-Kraton-Gunung

Merapi);

f. ketaatan historis (sumbu filosofis Tugu-Kraton-Panggung Krapyak);

g. filosofi inti kota (catur gatra tunggal); dan

h. delineasi spasial (pathok negara).

Page 7: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Pasal 4

Tujuan Penataan Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten adalah

untuk:

a. mengembalikan;

b. memperbaiki;

c. menguatkan; dan

d. mengembangkan nilai dan fungsi ruang keistimewaan DIY.

Pasal 5

(1) Penataan Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten

diselenggarakan dengan memperhatikan:

a. kelestarian nilai-nilai budaya dan keistimewaan DIY yang lahir dari

sejarah, inspirasi dari unsur-unsur yang datang sesuai

perkembangan jaman, dan memantapkan nilai-nilai baru yang

muncul untuk mendorong dan mengarahkan keistimewaan DIY di

masa kini dan masa depan;

b. kondisi fisik wilayah DIY yang rentan terhadap bencana;

c. potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya

buatan;

d. kondisi sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, pertahanan

keamanan, lingkungan hidup, serta ilmu pengetahuan dan teknologi

sebagai satu kesatuan; dan

e. kondisi geofisik, geostrategi, geopolitik, geoekonomi, dan geokultural.

(2) Penataan Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten meliputi ruang

darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB II

KLASIFIKASI PENATAAN RUANG

Pasal 6

Penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan pada sistem, fungsi utama

kawasan, fungsi khusus kawasan, wilayah administratif pemerintahan,

wilayah administratif pertanahan, kegiatan kawasan, dan nilai strategis

kawasan.

Pasal 7

(1) Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan

sistem internal perkotaan.

Page 8: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

(2) Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan

lindung dan kawasan budidaya.

(3) Penataan ruang berdasarkan fungsi khusus kawasan terdiri atas

kawasan inti, kawasan penyangga, dan kawasan pengembangan.

(4) Penataan ruang berdasarkan wilayah administratif pemerintahan terdiri

atas penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi,

dan penataan ruang wilayah kabupaten/kota

(5) Penataan ruang berdasarkan wilayah administratif pertanahan terdiri

atas kawasan Tanah Kasultanan dan kawasan Tanah Kadipaten.

(6) Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas penataan

ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan perdesaan.

(7) Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan terdiri atas penataan

ruang kawasan strategis nasional, penataan ruang kawasan strategis

provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota,

penataan ruang Kawasan Strategis Tanah Kasultanan, dan penataan

ruang Kawasan Strategis Tanah Kadipaten yang meliputi tanah keprabon

dan bukan keprabon.

BAB III

TUGAS DAN WEWENANG

Bagian Kesatu

Tugas Pemerintah Daerah

Pasal 8

(1) Pemerintah Daerah menyelenggarakan penataan ruang untuk sebesar-

besar kemakmuran rakyat.

(2) Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan dengan tetap menghormati

hak yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Bagian Kedua

Wewenang Pemerintah Daerah

Pasal 9

(1) Wewenang Pemerintah Daerah adalah:

a. membentuk lembaga pelaksana penataan ruang;

b. menetapkan peraturan di bidang penataan ruang;

c. menetapkan NSPK bidang penataan ruang;

d. menetapkan penataan ruang perairan sampai dengan 12 (dua belas)

mil dari garis pantai khusus berkaitan dengan fungsi tanah

Keprabon.

Page 9: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

e. penetapan kawasan strategis Tanah Kasultanan dan Tanah

Kadipaten;

f. perencanaan tata ruang kawasan strategis Tanah Kasultanan dan

Tanah Kadipaten;

g. pemanfaatan ruang kawasan Tanah Kasultanan dan Tanah

Kadipaten.

h. pemberian izin pemanfaatan ruang Tanah Kasultanan dan Tanah

Kadipaten.

(2) Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)

dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah:

a. menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan:

1. rencana umum, rencana rinci tata ruang Kawasan Tanah

Kasultanan dan Kawasan Tanah Kadipaten dalam rangka

pelaksanaan penataan ruang wilayah DIY;

2. petunjuk pelaksanaan penataan ruang.

b. melaksanakan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.

Bagian Ketiga

Wewenang dan Hak Kasultanan dan Kadipaten

Pasal 10

(1) Kasultanan dan Kadipaten berwenang menetapkan Kerangka Umum

Kebijakan Tata Ruang Kawasan Tanah Kasultanan dan Kawasan Tanah

Kadipaten.

(2) Hak Kasultanan dan Kadipaten dalam penyelenggaraan penataan ruang

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah mempunyai hak, meliputi:

a. verifikasi data Tanah Kasultanan (SG) dan Tanah Kadipaten (PAG)

serta pemanfaatan di atasnya;

b. memberikan masukan dalam penyusunan perencanaan penataan

ruang kawasan inti Tanah Kasultanan dan kawasan inti Tanah

Kadipaten;

c. memberikan masukan dalam penyusunan peraturan daerah tentang

penataan ruang;

d. memberikan masukan dalam penyusunan NSPK bidang penataan

ruang;

e. memberikan masukan dalam penyusunan kriteria penentuan dan

perubahan fungsi ruang kawasan Tanah Kasultanan dan Tanah

Kadipaten dalam rangka penyusunan tata ruang khususnya untuk

menjaga keseimbangan ekosistem, sesuai dengan kriteria yang

ditentukan oleh penataan ruang; dan

Page 10: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

f. memberikan masukan dalam penetapan kawasan strategis budaya

dalam Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten yang menjadi bagian

penataan ruang.

BAB IV

PENGATURAN DAN PEMBINAAN PENATAAN RUANG

Pasal 11

Penataan Ruang harus berpedoman pada Kerangka Umum Kebijakan Tata

Ruang Kawasan Tanah Kasultanan dan Kawasan Tanah Kadipaten

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.

Pasal 12

Pengaturan penataan ruang dilakukan melalui :

a. penetapan perda tentang RDTR Kawasan Strategis Tanah Kasultanan dan

Kawasan Strategis Tanah Kadipaten;

b. penetapan pergub tentang RTBL Kawasan Strategis Tanah Kasultanan dan

Kawasan Strategis Tanah Kadipaten; dan

c. penetapan pergub tentang NSPK bidang penataan ruang.

Pasal 13

(1) Pemerintah Daerah melakukan pembinaan penataan ruang kepada

pemerintah kabupaten/kota, pemerintah kecamatan, pemerintah desa,

dan masyarakat.

(2) Pelaksanaan pembinaan penataan ruang sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) harus melibatkan Kasultanan dan Kadipaten.

(3) Kegiatan pembinaan penataan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi:

a. koordinasi penyelenggaraan penataan ruang;

b. sosialisasi peraturan perundang-undangan dan sosialisasi pedoman

bidang penataan ruang;

c. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan

penataan ruang;

d. pendidikan dan pelatihan;

e. penelitian dan pengembangan;

f. pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang;

g. penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat; dan

h. pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat.

Page 11: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

(4) Kegiatan pembinaan penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam ayat

(3) dilakukan dengan mengutamakan pendekatan sosial-budaya.

BAB V

PELAKSANAAN PENATAAN RUANG

Bagian Kesatu

Perencanaan Tata Ruang

Paragraf 1

Umum

Pasal 14

(1) Perencanaan tata ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten

dirumuskan dalam rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata

ruang.

(2) Rencana umum tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun

sebagai dasar dalam penyusunan rencana umum tata ruang

kabupaten/kota.

(3) Rencana rinci tata ruang terdiri dari RDTR Tanah Kasultanan dan Tanah

Kadipaten dan RTBL Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten.

Paragraf 2

Rencana Tata Ruang Wilayah DIY

Pasal 15

Selain materi muatan yang telah diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan, RTRW DIY harus:

a. mencantumkan penetapan kawasan strategis Tanah Kasultanan dan

kawasan strategis Tanah Kadipaten; dan

b. mencerminkan nilai-nilai budaya Yogyakarta.

Paragraf 3

Rencana Detail Tata Ruang

Pasal 16

(1) RDTR Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 ayat (3) paling sedikit memuat:

a. tata nilai penataan ruang dan arsitektur, tata nilai benda cagar

budaya dan kawasan cagar budaya, serta tata nilai semangat

keyogyakartaan;

b. satuan ruang budaya;

c. tujuan penataan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten;

Page 12: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

d. rencana pola ruang;

e. rencana jaringan prasarana;

f. ketentuan pemanfaatan ruang; dan

g. peraturan zonasi.

(2) RDTR Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten berfungsi sebagai:

a. kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah;

b. acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan

pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW;

c. acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;

d. acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang; dan

e. acuan dalam penyusunan RTBL.

(3) Jangka waktu RDTR Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten adalah 20

(dua puluh) tahun.

(4) RDTR Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditinjau kembali 5 (lima) tahun sekali.

(5) Dalam kondisi terjadi perubahan RTRW DIY yang mempengaruhi Tanah

Kasultanan dan Tanah Kadipaten dan/atau terjadi dinamika internal DIY

yang mempengaruhi pemanfaatan ruang secara mendasar antara lain

berkaitan dengan bencana alam skala besar, perkembangan ekonomi

yang signifikan, dan perubahan batas wilayah daerah, rencana detail tata

ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten ditinjau kembali lebih

dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(6) RDTR kawasan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten ditetapkan

dengan peraturan daerah.

Paragraf 4

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

Pasal 17

(1) RTBL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) paling sedikit

memuat:

a. program bangunan dan lingkungan;

b. rencana umum dan panduan rancangan;

c. rencana investasi;

d. ketentuan pengendalian rencana;

e. pedoman pengendalian pelaksanaan;

f. peringkat dan golongan bangunan cagar budaya apabila ada;

g. bentuk corak/tipe/langgam arsitektur yang menggambarkan

arsitektur bangunan Yogyakarta; dan

h. ketentuan fasad (facade) struktur bangunan lainnya.

(2) RTBL berfungsi sebagai:

Page 13: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

a. pengarah dalam mengembalikan, menguatkan, memperbaiki dan

memelihara satuan ruang berbasis budaya

b. pengarah pembangunan sejak dini untuk mewujudkan kesatuan

karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan

lingkungan/kawasan;

c. acuan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik dan

konkret sesuai dengan rencana tata ruang;

d. pengendali pertumbuhan fisik lingkungan/ kawasan; dan

e. jaminan implementasi pembangunan sesuai dengan aspirasi dan

kebutuhan masyarakat delam pengembangan lingkungan/kawasan

yang berkelanjutan dan berkarakter.

(3) RTBL ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.

Bagian Kedua

Pemanfaatan Ruang

Pasal 18

Pemanfaatan ruang dilakukan melalui :

a. pengembalian, perbaikan, penguatan, dan pengembangan fungsi ruang

sesuai dengan nilai-nilai keistimewaan DIY dalam ruang;

b. perumusan kebijakan strategis operasionalisasi rencana detail tata ruang

tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten;

c. perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur ruang

dan pola ruang;

d. pelaksanaan pembangunan sesuai dengan program pemanfaatan ruang

wilayah dan kawasan strategis;

e. pelaksanaan pembangunan di satuan ruang tanah Kasultanan dan tanah

Kadipaten dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan satuan-satuan

ruang lainnya yang berbasis kawasan;

Bagian Ketiga

Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Pasal 19

(1) Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui:

a. peraturan zonasi;

b. perizinan;

c. pemberian insentif dan disinsentif; dan

d. pengenaan sanksi.

(2) Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan oleh aparat pemerintah

secara berjenjang.

Page 14: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

(3) Ketugasan aparat pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

adalah :

a. mengawasi pemanfaatan ruang;

b. memberikan peringatan; dan

c. melaporkan pelanggaran pemanfaatan ruang.

(4) Ketentuan lebih lanjut pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam Peraturan Gubernur tentang RDTR

kawasan Tanah Kasultanan dan kawasan Tanah Kadipaten.

BAB VI

PENGAWASAN PENATAAN RUANG

Pasal 20

(1) Pemerintah Daerah, Kasultanan, Kadipaten, dan/atau masyarakat

melakukan pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan, dan

pelaksanaan penataan ruang untuk menjamin tercapainya tujuan

penyelenggaraan penataan ruang.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas tindakan

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Pasal 21

(1) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2)

dilakukan dengan mengamati dan memeriksa kesesuaian antara

penyelenggaraan penataan ruang dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) Dalam hal hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terbukti terjadi penyimpangan administratif dalam

penyelenggaraan penataan ruang, Gubernur mengambil langkah

penyelesaian sesuai dengan kewenangannya.

BAB VII

HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT

Pasal 22

Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk:

a. mengetahui rencana tata ruang tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten;

b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;

c. memperoleh kompensasi yang layak akibat pelaksanaan kegiatan

pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang tanah Kasultanan

dan tanah Kadipaten;

Page 15: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

d. memberikan masukan terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan

rencana tata ruang di wilayahnya;

Pasal 23

Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib:

a. menaati rencana tata ruang tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten yang

telah ditetapkan;

b. memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat

yang berwenang;

c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan

ruang; dan

d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan

perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.

Pasal 24

Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

23 Huruf c, dikenai sanksi administratif.

Pasal 25

Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara kegiatan;

c. penghentian sementara pelayanan umum;

d. penutupan lokasi;

e. pencabutan izin;

f. pembatalan izin;

g. pembongkaran bangunan;

h. pemulihan fungsi ruang; dan/atau

i. denda administratif.

Pasal 26

(1) Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh pemerintah daerah

dengan melibatkan peran masyarakat.

(2) Peran masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan, antara lain, melalui :

a. partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang keistimewaan DIY;

b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; dan

c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

Page 16: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

BAB VIII

PENYIDIKAN

Pasal 27

Selain pejabat penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, Penyidik

Pegawai Negeri Sipil tertentu di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

menyelenggarakan urusan di bidang Penataan Ruang atau bidang penegakan

hukum diberikan kewenangan untuk melaksanakan penyidikan terhadap

pelanggaran ketentuan di dalam Peraturan Daerah Istimewa ini.

BAB IX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 28

Setiap orang yang melanggar ketentuan penataan ruang di dalam Pasal 23

Huruf a, Huruf b, dan Huruf d Perdais ini, dipidana sesuai dengan ketentuan

dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, Pasal 72, dan Pasal 73 Undang-Undang

Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 29

Pada saat Peraturan Daerah Istimewa ini mulai berlaku izin pemanfaatan

ruang pada tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten yang telah ada sebelum

berlakunya Peraturan Daerah Istimewa ini, tetap berlaku dan dalam jangka

waktu paling lama 5 (lima) tahun harus menyesuaikan dengan Peraturan

Daerah Istimewa ini.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30

Pada saat Peraturan Daerah Istimewa ini mulai berlaku, semua peraturan

pelaksanaan yang berkaitan dengan penataan ruang yang telah ada tetap

berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan

Peraturan Daerah Istimewa ini.

Page 17: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Pasal 31

Peraturan Daerah Istimewa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah Istimewa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Ditetapkan di Yogyakarta

pada tanggal

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

HAMENGKU BUWONO X

Diundangkan di Yogyakarta

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

ICHSANURI

LEMBARAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

NOMOR

Page 18: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR TAHUN 2013

TENTANG

TATA RUANG

I. UMUM.

Pengaturan Rencana Tata Ruang di Daerah Istimewa Yogyakarta ke

dalam sebuah Perdais merupakan salah satu konsekuensi dari keberlakuan

hukum di dalam negara hukum sekaligus merupakan implementasi untuk

mewujudkan salah satu kewenangan dalam urusan Keistimewaan DIY

sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012

tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut ketentuan Pasal 34 ayat (1) Undang-undang No.13 Tahun

2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta pengaturan

rencana tata ruang dalam sebuah Perdais, oleh Undang-undang dibatasi

hanya pada pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan dan tanah

Kadipaten. Selanjutnya menurut Pasal 32 ayat (5) Undang-undang No.13

Tahun 2012, pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan dan tanah

Kadipaten ditujukan untuk sebesar-besarnya pengembangan kebudayaan,

kepentingan sosial, dan kesejahteraan masyarakat.

Pengaturan tata ruang di dalam Perdais, ditetapkan dengan

memperhatikan tata ruang nasional dan tata ruang DIY. Ini artinya Perdais

secara yuridis tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan tentang tata ruang tingkat nasional maupun tingkat provinsi.

Penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas harmoni,

kelestarian lingkungan, sosial ekonomi (hamemayu hayuning bawana), asas

spiritual-transenden (sangkan paraning dumadi), humanisme, asas

kepemimpinan demokratis (manunggaling kawula lan Gusti), asas

kebersamaan (tahta untuk rakyat), asas harmonisasi lingkungan (poros

imajiner Laut Selatan-Kraton-Gunung Merapi), ketaatan historis (sumbu

filosofis Tugu-Kraton-Panggung Krapyak), asas filosofi inti kota (catur gatra

tunggal) dan asas delineasi spasial (pathok negara).

Perdais Tata Ruang yang menjadi instrumen untuk mengungkapkan

keistimewaan DIY berusaha mengembalikan, menguatkan, memperbaiki

dan mengembangkan tata ruang yang diharapkan untuk membangun

kehidupan bersama dan menjamin kelestarian budaya serta alam. Dengan

demikian, Perdais Tata Ruang hendaknya mengatur bentuk regulasi tata

ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten yang terkait dan

menyatupadu dengan tata ruang DIY dan penataan ruang yang

berlandaskan pada keistimewaan DIY agar kelestarian kebudayaan dan

alam dapat dijamin dalam jangka panjang.

Page 19: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup Jelas.

Pasal 2

Cukup Jelas.

Pasal 3

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud dengan “harmoni, kelestarian lingkungan,

sosial ekonomi (hamemayu hayuning bawana”) adalah

bahwa penataan ruang keistimewaan DIY harus mampu

menciptakan kelestarian kehidupan yang harmonis antara

alam dan manusia, dan antara manusia dengan manusia.

Huruf b

Yang dimaksud dengan “spiritual-transenden (sangkan

paraning dumadi)” adalah bahwa penataan ruang

keistimewaan DIYharus mengupayakan konsep ruang yang

dibangun sejalan dengan kekayaan dimensi manusia

sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dimana ruang

kehidupannya mengandung dimensi fisik (tangible) hingga

non fisik (intangible).

Huruf c

Yang dimaksud dengan “humanisme, asas kepemimpinan

demokratis (manunggaling kawula lan Gusti)” adalah bahwa

penataan ruang keistimewaan DIY harus ditujukan untuk

manusia dan kemanusiaannya yang semakin tinggi, menuju

masa depan yang lebih bermartabat yang mengedepankan

interaksi demokratis antar manusia, sebagai wujud

kehidupan ideal yang saling menghormati dan menghargai

sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “kebersamaan (tahta untuk rakyat)”

adalah bahwa penataan ruang keistimewaan DIY harus

mencerminkan sikap Tanah Kasultanan Yogyakarta dan

Tanah Kadipaten yang menjadi bagian dari rakyat dalam

memperjuangkan kualitas kehidupan melalui kebersamaan

dengan seluruh rakyat menuju masa depan kehidupan

modern dengan tidak meninggalkan sejarah.

Page 20: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Huruf e

Yang dimaksud dengan “harmonisasi lingkungan (poros

imajiner Laut Selatan-Kraton-Gunung Merapi)” adalah

bahwa penataan ruang keistimewaan DIY

harusmemperhatikan harmonisasi lingkungan secara

fisik yang menerus pada terbentuknya harmonisasi

dimensi kemanusiaan dan alam yang terbangun dan

secara keruanganmampu mengingatkan bahwa

Yogyakarta terletak diantara dua kekuatan alam

dahsyat yang terus bergolak dan sewaktu-waktu dapat

menimbulkan bencana, sehingga mendorong lahirnya

hubungan manusia secara multi dimensi: dengan

sesamanya, dengan alam, dan dengan Tuhan.

Huruf f

Yang dimaksud dengan “ketaatan historis (sumbu filosofis

Tugu-Kraton-Panggung Krapyak)” adalah bahwa penataan

ruang keistimewaan DIY harusmampu menunjukkan

ketaatan historis dan konsistensi dalam tata ruang yang

mengandung berbagai filosofi mengembalikan, menguatkan,

dan mengarahkan satuan-satuan keunikan tata ruang

berbasis budaya.

Huruf g

Yang dimaksud dengan “filosofi inti kota (catur gatra

tunggal)” adalah bahwa dalam penataan ruang

keistimewaan DIY harus berlandaskan konsep inti kota

Yogyakarta yang memiliki nilai sejarah tinggi (historical),

mampu mengarahkan perkembangan keruangan (spatial)

karena eksitensi dan kelestarian inti kota.

Huruf h

Yang dimaksud dengan “delineasi spasial (pathok negara)”

adalah bahwa penataan ruang harus menjadi dasar untuk

melestarikan tata ruang pada aspek karakter kawasan, baik

pada kawasan terbangun maupun pada kawasan alamiah.

Pasal 4

Cukup Jelas.

Pasal 5

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud “nilai-nilai budaya” antara lain karya

bendawi (tangible, seperti warisan budaya, cagar budaya,

dan saujana budaya) dan bukan bendawi (intangible, seperti

adat istiadat, tradisi, upacara, dan seni pertunjukan).

Page 21: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Huruf b

Cukup Jelas.

Huruf c

Cukup Jelas.

Huruf d

Cukup Jelas.

Huruf e

Cukup Jelas.

Pasal 6

Cukup Jelas.

Pasal 7

Ayat (1)

Penataan ruang berdasarkan sistem wilayah merupakan

pendekatan dalam penataan ruang yang mempunyai jangkauan

pelayanan pada tingkat wilayah. Penataan ruang berdasarkan

sistem internal perkotaan merupakan pendekatan dalam penataan

ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan di dalam kawasan

perkotaan.

Ayat (2)

Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan merupakan

komponen dalam penataan ruang baik yang dilakukan berdasarkan

wilayah administratif, kegiatan kawasan, maupun nilai strategis

kawasan.

Yang termasuk dalam kawasan lindung adalah:

a. kawasan yang memberikan pelindungan kawasan bawahannya,

antara lain, kawasan hutan lindung, kawasan bergambut, dan

kawasan resapan air; b. kawasan perlindungan setempat,

antara lain, sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan

sekitar danau/waduk, dan kawasan sekitar mata air;

b. kawasan suaka alam dan cagar budaya, antara lain, kawasan

suaka alam, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya,

kawasan pantai berhutan bakau,

c. taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam, cagar

alam, suaka margasatwa, serta kawasan cagar budaya dan ilmu

pengetahuan;

d. kawasan rawan bencana alam, antara lain, kawasan rawan

letusan gunung berapi, kawasan rawan gempa bumi, kawasan

rawan tanah longsor, kawasan rawan

e. gelombang pasang, dan kawasan rawan banjir; dan

Page 22: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

f. kawasan lindung lainnya, misalnya taman buru, cagar biosfer,

kawasan perlindungan plasma nutfah, kawasan pengungsian

satwa, dan terumbu karang.

Yang termasuk dalam kawasan budi daya adalah kawasan

peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat,

kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan,

kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan

permukiman, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan

pariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan, dan

kawasan pertahanan keamanan.

Ayat (3)

Kawasan Inti adalah satuan ruang yang berfungsi sebagai jati diri

keistimewaan DIY.

Kawasan Penyangga adalah kawasan budidaya yang ditetapkan

untuk mendukung fungsi, nilai, dan karakter kawasan inti.

Kawasan Pengembangan adalah kawasan yang dikembangkan

untuk mewadahi nilai dan fungsi baru yang menguatkan nilai dan

fungsi keistimewaan.

Ayat (4)

Cukup Jelas.

Ayat (5)

Cukup Jelas.

Ayat (6)

Kegiatan yang menjadi ciri kawasan perkotaan meliputi tempat

permukiman perkotaan serta tempat pemusatan dan

pendistribusian kegiatan bukan pertanian, seperti kegiatan

pelayanan jasa pemerintahan, kegiatan pelayanan sosial, dan

kegiatan ekonomi.

Kegiatan yang menjadi ciri kawasan perdesaan meliputi tempat

permukiman perdesaan, kegiatan pertanian, kegiatan terkait

pengelolaan tumbuhan alami, kegiatan pengelolaan sumber daya

alam, kegiatan pemerintahan, kegiatan pelayanan sosial, dan

kegiatan ekonomi.

Ayat (7)

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya

berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap:

a. tata ruang di wilayah sekitarnya;

b. kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang

lainnya; dan/atau

c. peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Page 23: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Jenis kawasan strategis antara lain kawasan strategis dari sudut

kepentingan pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi,

sosial, budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau

teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan

pertahanan dan keamanan, antara lain, adalah kawasan

perbatasan negara, termasuk pulau kecil terdepan, dan kawasan

latihan militer.

Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan

pertumbuhan ekonomi, antara lain, adalah kawasan metropolitan,

kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi

terpadu, kawasan tertinggal, serta

kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas.

Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial

dan budaya, antara lain, adalah kawasan adat tertentu, kawasan

konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui

sebagai warisan dunia.

Yang termasuk kawasan strategis dari sudut kepentingan

pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi,

antara lain, adalah kawasan pertambangan minyak dan gas bumi

termasuk pertambangan minyak dan gas bumi lepas pantai, serta

kawasan yang menjadi lokasi instalasi tenaga nuklir.

Nilai strategis kawasan tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota,

Kawasan Strategis Tanah Kasultanan, dan Kawasan Strategis

Pakualaman diukur berdasarkan aspek eksternalitas,

akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah.

Pasal 8

Cukup Jelas.

Pasal 9

Ayat (1)

Huruf a

Cukup Jelas.

Huruf b

Cukup Jelas.

Huruf c

Cukup Jelas.

Huruf d

Pengaturan penataan ruang di perairan ke arah laut sejauh 12

(dua belas) mil laut diukur dari garis pantai adalah terkait dengan

upacara labuhan oleh Kasultanan dan Kadipaten.

Page 24: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Huruf e

Cukup Jelas.

Huruf f

Cukup Jelas.

Huruf g

Cukup Jelas.

Huruf h

Cukup Jelas.

Ayat (2)

Cukup Jelas.

Pasal 10

Ayat (1)

Cukup Jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup Jelas.

Huruf b

Kawasan inti tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten antara lain

meliputi kawasan Malioboro, Kraton, Pakualaman, Kota Baru,

Kotagede, Imogiri.

Huruf c

Cukup Jelas.

Huruf d

Cukup Jelas.

Huruf e

Cukup Jelas.

Huruf f

Cukup Jelas.

Pasal 11

Cukup Jelas.

Pasal 12

Cukup Jelas.

Pasal 13

Ayat (1)

Cukup Jelas.

Page 25: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Ayat (2)

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud pendekatan sosial-budaya antara lain seni budaya

lokal, upacara adat, dan organisasi kepemudaan.

Pasal 14

Cukup Jelas.

Pasal 15

Muatan Rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

adalah:

a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang;

b. rencana struktur ruang yang meliputi sistem perkotaan dalam

wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam

wilayah pelayanannya dan sistem jaringan prasarana wilayah

provinsi;

c. rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung

dan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis provinsi;

d. penetapan kawasan strategis provinsi;

e. arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program utama

jangka menengah lima tahunan; dan

f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang berisi indikasi arahan

peraturan zonasi sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif

dan disinsentif, serta arahan sanksi.

Huruf a

Cukup Jelas.

Huruf b

Muatan nilai budaya Yogyakarta dalam RTRW DIY meliputi:

a. penataan ruang harus senantiasa menyediakan ruang publik dan

bangunan yang mencukupi bagi intensitas dan perkembangan

komunikasi manusia dengan Tuhan. Secara lebih umum,

penataan ruang harus memungkinkan tumbuh dan

berkembangnya spiritualitas manusia secara wajar.

b. penataan ruang harus menyediakan ruang publik yang

mencukupi sebagai wahana interaksi antara manusia sebagai

sarana pengembangan diri manusia secara manusiawi, baik

dalam bidang ekonomi, politik kenegaraan, sosial, maupun

kebudayaan. Dengan perkataan lain, penataan ruang harus

memungkinkan tumbuh dan berkembangnya sosialitas manusia

secara wajar.

c. penataan ruang harus dapat menjamin terlaksananya

transformasi dan sinergi energi antaranasir alam, baik yang

Page 26: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

berupa benda-benda tak-hidup (air, tanah, bebatuan, udara, api,

dsb.), tumbuh-tumbuhan, maupun binatang, sebagai wahana

dan sekaligus pendukung utama bagi kehidupan manusia.

Dengan perkataan lain, penataan ruang harus menjunjung tinggi

nilai-nilai ekologis dan mematuhi norma-normanya.

Pasal 16

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud tata nilai benda cagar budaya dan kawasan

cagar budaya antara lain:

1. langgam arsitektur bernuansa budaya sebagai pembentuk

citra kawasan;

2. fasad bangunan pada jalan utama;

3. peruntukan kawasan;

4. elemen/ unsur utama pembentuk kawasan yang meliputi

tata ruang, jalan, tata lingkungan, garis langit, elemen jalan,

flora, dan infrastruktur.

5. penanda toponim kampung;

6. bangunan, struktur, dan situs Warisan Budaya dan situs

Cagar Budaya yang merupakan isi dari kawasan yang

menjadi prioritas untuk dilestarikan;

7. delineasi dan zonasi kawasan;

8. revitalisasi kawasan; dan

9. ciri asli lanskap budaya dan/atau Kawasan Warisan Budaya

dan Kawasan Cagar Budaya sebelum dilakukan adaptasi.

Huruf b

Yang dimaksud ruang budaya adalah ruang dengan isi satuan-

satuan budaya yang secara keseluruhan membentuk kesatuan

tata ruang DIY yang mewadahi kesatuan-kesatuan masyarakat

dengan keragaman kebudayaan yang dimilikinya.

Huruf c

Tujuan penataan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten bisa

dijiwai oleh semangat mengembalikan, memperbaiki,

menguatkan dan mengembangkan fungsi ruang Kawasan Tanah

Kasultanan dan Tanah Kadipaten.

Huruf d

Cukup Jelas.

Huruf e

Cukup Jelas.

Page 27: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Huruf f

Cukup Jelas.

Huruf g

Cukup Jelas.

Ayat (2)

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas.

Ayat (4)

Cukup Jelas.

Ayat (5)

Cukup Jelas.

Ayat (6)

Cukup Jelas.

Pasal 17

Ayat (1)

Huruf a

Cukup Jelas.

Huruf b

Cukup Jelas.

Huruf c

Cukup Jelas.

Huruf d

Cukup Jelas.

Huruf e

Cukup Jelas.

Huruf f

Cukup Jelas.

Huruf g

bentuk corak/tipe/langgam arsitektur yang menggambarkan ciri

asli budaya Yogyakarta dapat dilihat antara lain kekhasan

arsitektur diwujudkan dalam bentuk, ornamen, dan pembagian

keruangan bangunan. Wujud bentuk bangunan seperti joglo,

limasan, panggangpe, kampung dan lain sebagainya. Ornamen

bangunan dicirikan dengan pemakaian berbagai hiasan dibagian

atap dan lain sebagainya.

Page 28: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Suatu bangunan -- rumah misalnya, bagi penghuninya harus

layak sebagai ruang tinggal pribadi (longkangan), sebagai tempat

kenyamanan dan kesehatan fisik beserta pemenuhan kebutuhan

keseharian (panggonan), sebagai simbol ekspresi diri dan tempat

interaksi sosio-budaya (palungguhan), dan sebagai tempat

berkontemplasi atau berkomunikasi dengan Tuhan (panepèn).

Huruf h

Cukup Jelas.

Ayat (2)

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas.

Pasal 18

Huruf a

Pengembalian, perbaikan, penguatan, dan pengembangan fungsi

ruang sesuai dengan nilai-nilai keistimewaan DIY dalam ruang

dilakukan dengan tidak mengubah fungsi dan arsitektur bangunan

pada kawasan tanah Keprabon dan kawasan cagar budaya; dan

menampilkan citra bangunan dengan identitas nilai atau jatidiri

Yogyakarta dan fungsi yang harus diembannya.

Huruf b

Cukup Jelas.

Huruf c

Cukup Jelas.

Huruf d

Cukup Jelas.

Huruf e

Cukup Jelas.

Pasal 19

Ayat (1)

Cukup Jelas.

Ayat (2)

Aparat pemerintah secara berjenjang dalam hal ini adalah Rukun

Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Dusun dan seterusnya.

Ayat (3)

Cukup Jelas.

Pasal 20

Cukup Jelas.

Page 29: GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA · PDF file17. Rencana detail tata ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah rencana ... BAB II KLASIFIKASI PENATAAN RUANG Pasal 6

Pasal 21

Cukup Jelas.

Pasal 22

Huruf a

Cukup Jelas.

Huruf b

Cukup Jelas.

Huruf c

Kompensasi yang layak dalam hal ini dapat berupa penggantian

uang atau relokasi.

Huruf d

Cukup Jelas.

Pasal 23

Cukup Jelas.

Pasal 24

Cukup Jelas.

Pasal 25

Cukup Jelas.

Pasal 26

Cukup Jelas.

Pasal 27

Cukup Jelas.

Pasal 28

Cukup Jelas.

Pasal 29

Cukup Jelas.

Pasal 30

Cukup Jelas.

Pasal 31

Cukup Jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR