lembaran daerah kabupaten lombok barat · pdf file17. rencana zonasi wilayah pesisir dan...
TRANSCRIPT
LEMBARAN DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
NOMOR 1 TAHUN 2013 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2013
PERATURAN DAERAH LOMBOK BARAT
NOMOR 1 TAHUN 2013
TENTANG
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LOMBOK BARAT,
Menimbang : a. bahwa Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil harus dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran bangsa Indonesia serta
berdaya guna dan berhasil guna dengan memperhatikan
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang;
b. bahwa wilayah pesisir sebagai daerah peralihan antara
ekosistem darat dan laut memiliki keragaman potensi
sumberdaya alam yang tinggi sehingga dapat memberikan
manfaat secara optimal bagi pengembangan ekonomi,
sosial-budaya masyarakat, serta merupakan lahan usaha
dan investasi bagi para pemilik modal;
c. bahwa semakin tingginya intensitas pemanfaatan potensi
sumberdaya di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
yang cenderung mengancam keseimbangan ekosistem
dan habitat sejumlah biota yang hidupnya bergantung
Mengingat :
pada wilayah pesisir, maka dipandang perlu mengatur
sistem atau mekanisme perlindungan, pemanfatan dan
pengembangan sumberdaya pada kawasan tersebut
secara lestari;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 20, Pasal 28G
ayat (1), Pasal 28H, Pasal 28I ayat (5), Pasal 28J ayat (2),
serta Pasal 33 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 122 Tahun 1958, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembahan
Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 44, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3260);
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3419);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3647);
7. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pokok-
Pokok Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41
Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kehutanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4310);
8. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5073);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2012 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4844);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4724);
11. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
12. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4739);
13. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral
dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4959);
14. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
15. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010, tentang
Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5154);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2006
tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah.
18. Peraturan Daerah Propinsi NTB Nomor 9 Tahun 1989
tentang Pembangunan Kawasan Pariwisata di Daerah
Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah Provinsi NTB
Tahun 1990 Nomor 3);
19. Peraturan Daerah Propinsi NTB Nomor 11 Tahun 2006
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Nusa
Tenggara Barat (Lembaran Daerah Provinsi NTB Tahun
2006 Nomor 11);
20. Peraturan Daerah Propinsi NTB Nomor 2 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil (Lembaran Daerah Provinsi NTB Tahun 2008 Nomor
2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi NTB Nomor 31);
21. Peraturan Daerah Lombok Barat Nomor 8 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Lombok Barat
(Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2008
Nomor 8);
22. Peraturan Daerah Lombok Barat Nomor 11 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok
Barat Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Barat Tahun 2012 Nomor 11);
23. Peraturan Daerah Lombok Barat Nomor 7 Tahun 2012
tentang Pengelolaan Penanggulangan Bencana
(Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012
Nomor 7);
Dengan persetujuan bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
dan
BUPATI LOMBOK BARAT
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Lombok Barat.
3. Bupati adalah Bupati Lombok Barat.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Barat.
5. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah
kabupaten.
6. Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut
yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan di laut.
7. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil adalah suatu proses
perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya
pesisir secara berkelanjutan yang mengintegrasikan kegiatan pemerintah,
dunia usaha dan masyarakat, perencanaan antar sektor, antara
pemerintah dengan pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut,
antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
8. Instansi Terkait adalah instansi yang mempunyai tugas, pokok, dan fungsi
di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
9. Pulau-pulau Kecil adalah kumpulan pulau dengan luas kurang lebih
2.000 km2 beserta kesatuan ekosistem di sekitarnya.
10. Sumberdaya Pesisir dan Pulau-pulau Kecil adalah sumberdaya hayati,
sumberdaya non hayati, sumberdaya buatan dan jasa-jasa lingkungan
yang berupa keindahan panorama alam wilayah pesisir.
11. Pulau adalah daerah daratan yang terbentuk secara alamiah dikelilingi
oleh air dan yang berada di atas permukaan air pada waktu pasang.
12. Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau dan
perairan di antara pulau-pulau tersebut dan lain-lain wujud alamiah yang
hubungannya satu sama lain demikian eratnya sehingga pulau-pulau,
perairan dan wujud alamiah lainnya itu merupakan satu kesatuan
geografi, ekonomi, pertahanan keamanan dan politik yang hakiki atau
yang secara historis dianggap sebagai demikian.
13. Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan dan
organisme dan non organisme lain serta proses yang menghubungkannya
dalam membentuk k